Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

LAPORAN PERCOBAAN

TEORI SUPERPOSISI DAN TEORI LOOP

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Rangkaian Listrik Semester 2

PEMBIMBING :

Sri Anggraeni K, S.T, M.Eng.

Nama : Amira Nur Fauziyah

NIM : 3.33.15.0.02

Kelas : TK – 1A

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2016
PERCOBAAN 6

TEORI SUPERPOSISI dan TEORI LOOP

6.1. Tujuan Percobaan


Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat menjelaskan :
1. Menyederhanakan rangkaian komplek dengan catu daya lebih dari satu.
2. Memahami penggunaan Hukum Ohm, Hukum Kirchoff pada rangkaian komplek dengan catu
daya lebih dari satu.
3. Menggunakan teori superposisi dan teori loop pada rangkaian komplek dengan catu daya
lebih dari satu.

6.2. Landasan Teori


Kedua buah teori di atas dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan rangkaian komplek
dengan catu daya lebih dari satu,

a. Teori Superposisi
Teori Superposisi merupakan salah satu metode penyelesaian secara bertahap. Tahap I
sumber daya I aktif dan sumber daya yang lain diganti tahanan dalam, tahap berikutnya
sumber daya II aktif sumber sumber daya lain diganti dengan tahanan dalamnya. Nilai arus
sebenarnya adalah penjumlahan dari masing-masing sumber daya.
Contoh aplikasi teori superposisi ditunjukkan gambar 6.1 dan gambar 6.2. Gambar 6.1a
adalah suatu rangkaian listrik yang akan dianalisa, terdiri dari dua sumber tegangan dan satu
sumber arus. Aplikasi teori superposisi pada rangkaian tersebut, dimana sumber tegangan E 1
aktif sedang sumber arus Is dan sumber tegangan E 2 diganti tahanan dalamnya (sumber arus
dibuka open circuit dan sumber tegangan dihubung singkat), sehingga terbentuk rangkaian
gambar 6.1b. Rangkaian yang ditunjukkan gambar 6.b, menjadi lebih sederhana dari
sebelumnya, sehingga penyelesaiannya lebih mudah. Terlihat bahwa rangkaian yang
terbentuk adalah rangkaian seri dari R1 dan R2 dengan catu daya E1, sehingga besarnya arus :

I1’ = I2’ = E1 / (R1 + R2)


Untuk catu daya sumber E2, I3 terbuka dan E1 terhubung singkat, maka terbentuk rangkaian
gambar 6.2a, dan berlaku persamaan:

I1’’’ = I3’’’{R2/(R1+R2)}
I2’’’ = I3’’’{R1/(R1+R2)}
Dengan memperhatikan polaritas aliran arus menggunakan kirchoff arus (KCL). Hasil akhir
masing-masing I1, I2 dan I3 dapat dinyatakan sebagai berikut:

I1 = I1’ + I1’’ + I1’’’


I2 = I2’ + I2’’ + I2’’’
I3 = I3’ + I3’’ + I3’’’

b. Teori Loop
Teori ini juga merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan rangkaian komplek dengan
cara bertahap melalui persamaan-persamaan loop, sesuai dengan jumlah loop-loop pada
rangkaian, seperti ditunjukkan pada contoh rangkaian gambar 6.3.
Dengan menggunakan teori loop rangkaian pada gambar 6.3, dilakukan perhitungan secara
bertahap melalui loop I, dilanjutkan dengan loop-loop lainnya yaitu :

1. loop I (gambar 6.3.b) dapat dinyatakan oleh persamaan berikut ini (R 2 + R3)(I1 + I3) –
R3(I2 – I3) = E1
2. loop II (gambar 6.3.c) dapat dinyatakan oleh persamaan berikut ini
R3(I2 – I3) + (R2 + R3)(I2 – I3) = E2

Dengan menyederhanakan kedua persamaan diatas atau dengan metode determinan, dan
memperhatikan polaritas loop terhadap hasil perhitungan, melalui kirchoff arus (KCL),
maka : I1, I2 dan I3 dapat dihasilkan.

6.3. Daftar Alat dan Komponen yang Digunakan


1. Catu daya 0 – 40 Volt/DC : 2 buah
2. Multimeter analog : 1 buah
3. Multimeter digital : 1 buah
4. Resistor 100 Ω : 1 buah
5. Resistor 470 Ω : 1 buah
6. Resistor 1 K Ω : 1 buah
7. Papan rangkaian breadboard : 1 buah
8. Kawat penghubung rangkaian : 1 buah

6.4. Langkah Percobaan

A. Teori Loop
1. Susunlah rangkaian dengan benar seperti pada gambar 6.4 dibawah
2. Pastikan tegangan catu sesuai permintaan di dalam percobaan
3. Hitunglah arus I1, I2 dan I3 dengan teori loop, masukkan tabel
4. Ukurlah arus I1, I2 dan I3. Catat pada tabel
5. Gantilah R1, R2 dan R3 sesuai tabel 6.1, ulangi langkah 3 dan 4

B. Teori Superposisi
1. Buatlah rangkaian seperti 6.5
2. Hitunglah arus I1’, I2’ dan I3’, masukkan tabel
3. Ukurlah arus I1’, I2’ dan I3’. Catat pada tabel
4. Gantilah R1, R2 dan R3 sesuai tabel 6.2, ulangi langkah 3 dan 4
5. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 6.6
6. Hitunglah arus I1’’, I2’’ dan I3’’, masukkan tabel
7. Ukurlah arus I1’’, I2’’ dan I3’’. Catat pada tabel
8. Gantilah R1, R2 dan R3 sesuai tabel 6.2, ulangi langkah 3 dan 4
9. Hitunglah I1 = I1’+I2’’, I2 = I2’+I3’’, I3 = I3’+I3’’, masukkan tabel
6.5. Hasil Percobaan

Tabel 6.1. Rangkaian Awal

R1 R2 (Ω) R3 (Ω) I1 (mA) I2 (mA) I3 (mA)


(Ω) teori praktek teori praktek teori Praktek
100 470 1K 13,8 10,67 3,51 2,29 10,3 10,55
kanan kanan bawah
470 1K 100 19,5 19,95 6,11 kiri 6,10 25,6 25,4
kanan bawah
1K 100 470 4,2 4,45 11,7 kiri 11,45 15,9 13,3
kanan bawah

Tabel 6.2 E1 aktif (sumber: 11,67 V)

R1 R2 (Ω) R3 (Ω) I1 (mA) I2 (mA) I3 (mA)


(Ω) Teori Praktek teori praktek teori Praktek
100 470 1K 27,7 27,7 18,67 18,6 8,91 8,8
kanan kanan bawah
470 1K 100 20,9 20,7 1,9 1,8 19 18,5
kanan kanan bawah
1K 100 470 10,8 10,53 8,91 8,93 1,9 1,88
kanan kanan bawah

Tabel 6.3 E2 aktif (sumber: 8,67 V)

R1 R2 (Ω) R3 (Ω) I1 (mA) I2 (mA) I3 (mA)


(Ω) teori praktek teori praktek teori Praktek
100 470 1K 14,1 kiri 15,3 15,5 kiri 14,02 1,41 1,38
bawah
470 1K 100 1,41 kiri 1,37 8,01 kiri 6,62 6,61 5,65
bawah
1K 100 470 6,6 kiri 6,61 20,7 kiri 20,22 14,1 15,18
bawah

Tabel 6.4 E1 dan E2 aktif

R1 R2 (Ω) R3 (Ω) I1 (A) I2 (A) I3 (A)


(Ω) teori praktek teori praktek teori Praktek
100 470 1K 13,7 12,4 3,17 4,58 10,32 10,18
470 1K 100 19,49 19,33 7,11 4,82 25,6 24,15
1K 100 470 4,2 3,92 11,79 11,29 16 17,06

6.6. Pembahasan
6.7. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran dari percobaan loop terhadap hasil perhitungan teori loop !
2. Bandingkan hasil pengukuran dari percobaan teori superposisi terhadap hasil perhitungan teori
superposisi !
3. Digunakan dimanakah analisis teori superposisi dan teori loop tersebut ?
4. Bandingkan analisis dari kedua teori diatas !

6.8. Jawaban Pertanyaan


6.9. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai