Anda di halaman 1dari 2

Solidaritas adalah kesetiakawanan atau kekompakkan.

Dalam bahasa arab


berarti tadhamun (ketetapan dalam hubungan) atau tafakul (saling
menyempurnakan/melindungi). Pendapat lain mengemukakan bahwa solidaritas
adalah kombinasi atau persetujuan dari seluruh elemen atau individu sebagai
sebuah kelompok. Solidaritas sosial tumbuh di level individu dan masyarakat
lokal sesuai kearifan lokal masing masing. Dan kemampuannya untuk menolong
sesama demi kebaikan bersama.

Ada berbagai gerakan solidaritas kemanusiaan berbasis sosial ekonomi,


mulai dari charity sampai dengan jaminan sosial warga berupa bantuan makanan,
solidaritas pemotongan gaji, dan sebagainya. Pembentukan solidaritas sosial
dalam kelompok sosial antara pelajar adalah suatu cara untuk membentuk karakter
dan kerukunan antara pelajar sehingga keharmonisan dan kerja sama akan terjalin
baik antar kelas maupun antar sekolah. Rasulullah pun bersabda: “Orang mukmin
itu akrab dan bersatu. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak bersatu dan tidak
akrab”. Dan pada akhirnya akan melahirkan generasi-generasi yang berkarakter
yang dapat membawa perubahan yang lebih baik untuk bangsa dan negara dan
dampak pola pembentukan solidaritas sosial dalam kelompok sosial antar pelajar
ini terjadi hubungan kerja sama, terjadinya keharmonisan, dan yang paling
penting adalah tumbuhnya rasa jiwa bertanggung jawab.

Pada saat pandemi Covid-19, semua kegiatan dilakukan secara daring atau
virtual, kegiatan belajar mengajarpun melalui sistem daring. Dampak dari
pandemi ini adalah siswa-siswi tidak mendapatkan pendidikan karakter secara
langsung dari pihak sekolah. Tidak hanya kegiatan pembelajaran virtual, tetapi
juga soal fasilitas sekolah dan jaringan internet. sehingga, untuk mengisi waktu
yang luang ada beberapa organisasi inti dari sekolah mengajukan kegiatan untuk
berbagi takjil dan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan dijalanan
selama bulan Ramadhan. Mungkin ada beberapa siswa yang tidak ingin ikut serta
terhadap kegiatan tersebut. Karena, mereka beranggapan bahwa kegiatan tersebut
hanyalah kegiatan yang membuang waktu dan melelahkan. Tetapi, ada sebagian
siswa yang menanggapi kegiatan tersebut dengan positif dan bisa ikut serta
langsung. Banyak pelajaran yang didapat dalam kegiatan tersebut. Menumbuhkan
rasa tanggung jawab, kebersamaan, kepercayaan diri, dan solidaritas sosial. Tak
hanya siswa, guru pun ikut serta mendukung kegiatan siswa tersebut dan ada yang
langsung turun ke lapangan untuk mendampingi para siswa.
Banyak masyarakat yang mengapresiasi kegiatan yang kami lakukan untuk
berbagi dijalanan tersebut. Mereka memberikan tanggapan yang positif dan
mereka salut kepada kami, karena jarang ada siswa sekolah melakukan kegiatan
seperti ini dijalanan. Para masyarakat berharap bahwa kegiatan ini bisa ditiru oleh
yang lainnya, tidak hanya dari kami anak sekolahan, melainkan orang dewasa
lainnya. Karena kegiatan positif seperti ini sangat membantu mereka yang sangat
membutuhkan.

Setelah kegiatan tersebut berakhir kami panitiapun melaporkan hasil


pelaksanaan kepada kepala sekolah sebagai laporan dan pertanggungjawaban
kami dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Dan dalam pertemuan tersebut
kepala sekolahpun berterimakasih kepada kami karena telah menyelesaikan
kegiatan tersebut dengan maksimal dan memberikan kesan yang positif. Kepala
sekolahpun berharap para siswa yang lain dalam tahun-tahun yang akan
mendatang terus meningkatkan kegiatan seperti ini. Dan berharap bisa
memberikan kontribusi yang nyata untuk masyarakat dilingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai