Disusun Oleh :
NURFATMAWATY DAI
NURLATIFAH ZAKARIA
PRATIWI PUTRI DJARO
RAHMAT KADILI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah dimana sistoliknya diatas 140 mmHg dan
satu penyakit degeneratif yang banyak diderita bukan hanya oleh usia lanjut saja,
hipertensi juga menyerang orang dewasa. Hipertensi merupakan penyakit yang sering
dijumpai di Indonesia.Penyakit ini dapat meneyerang siapa saja dari berbagai kelompok
umur dan kelompok sosial ekonomi. Dengan semakin bertambahnya usia , kemungkinan
22% penduduk dunia, dan mencapai 36% angka kejadian di Asia Tenggara . hipertensi
juga menjadi penyebab kenatian dengan angka 23,7% dari total 1,7 juta kematian di
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementrian Kesehatan tahun 2018
Prevelensi kejadian hipertensi berdasarkan hasil riskedas 2018 adalah 34,1%. Angka
tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yang menyentuh angka prevelensi 25,8%.
Hasil tersebut merupakan kejadian hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
pada masyarakat Indonesia berusia 18 tahun ke atas (Kementrian Kesehatan RI, 2018)
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah ini adalah “Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan pada
Ny.FG dengan Diagnosa Medis Hipertensi di Ruangan Cendrawasi Irina F RSUD M.M
Dunda Limboto”
C. Tujuan
Tujuan dari Laporan Seminar ini adalah mampu melakukan Asuhan keperawatan pada
Ny. FG dengan Diagnosa Medis Hipertensi di Ruangan Cendrawasi Irina F RSUD M.M
Dunda Limboto
D. Manfaat
Melalui Laporan Seminar ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan ilmu
TINJAUN TEORI
A. Tinjauan Hipertensi
1. Pengertian
Tekanan darah ialah gaya yang diberikan darah terhadap dinding pembuluh
darah yang menimbulkan desakan darah terhadap dinding arteri saat darah mulai
dipompa dari jantung menuju jaringan-jaringan. Tekanan darah paling tinggi (tekanan
sistolik) terjadi ketika ventrikel berkontraksi, dan paling rendah (tekanan diastolik)
terjadi ketika ventrikel berelaksasi.
Menurut WHO (World Health Organization) batas normal adalah 120-140
mmHg sistolik dan 80-90 mmHg diastolik. Sedangkan menurut lembaga-lembaga
kesehatan nasional (The National Institutes of Health) mendefinisikan hipertensi
sebagai tekanan sistolik yang sama atau diatas 140 dan tekanan diastolik yang sama
atau diatas 90 [CITATION Placeholder2 \l 1057 ].
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di
mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukan
oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolik) pada pemeriksaan tensi
darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya [CITATION Rat \l 1057 ]
2. Etiologi
dalam keluarga yang dapat berupa sensivitas terhadap natrium, kepekaan terhadap
insulin. Konsumsi garam (natrium) berlebihin, stres psikis dan obesitas diyakini
3. Klasifikasi
Tekanan darah umumnya diukur dengan manometer air raksa yang dinyatakan
sebagai rasio sistolik dan diastolik, misalnya 120/70, yang berarti tekanan sistolik
adalah 120 mmHg, dan diastolik 70 mmHg [CITATION Placeholder2 \l 1057 ]
4. Patofisiologis
Kerja jantung ditentukan oleh besar curah jantung dan tahanan perifer.Curah
jantung pada penderita hipertensi umumnya normal.Dan yang mengotrol kontriksi dan
relaksasi pembuluh darah yaitu pusat vasomotor yang terletak pada medulla di otak.
Perubahan tekanan darah yang biasa terjadi pada lanjut usia disebabkan karena adanya
perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer. Perubahan
tersebut meliputi ateroklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan
relaksasi otot polos pembuluh darah, yang menyebabkan menurunnya kemampuan
distensi dan gaya regang pembuluh darah, akibatnya aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung
(volume sekuncup), terjadilah penurunan curah jantung dan peningkatan tahan perifer
[ CITATION Pad17 \l 1057 ]
Tekanan darah ringan biasanya tidak terasa dan tidak memiliki tanda dan
gejala.Namun pada umumnya tanda dan gejala hipertensi yaitu sakit kepala, pusing,
gugup, dan palpitasi.Saat pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya perubahan pada
retina, perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah.Dan
pada kasus berat bisa terjadi edema pipul (edema pada diskus optikus) dan
penglihatan kabur.Cara yang tepat untuk memastikan seseorang memiliki riwayat
hipertensi ialah dengan mengukur tekanan darahnya [CITATION Placeholder2 \l 1057 ]
Tanda dan gejala hipertensi menurut [ CITATION Rat \l 1057 ]
a. Penglihatan kabur karena keruskan retina,
d. Edema dependent,
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan farmakologis
darah,
pompa jantung,
jantung (kontraktilitas).
b. Penatalaksanaan nonfarmakologis
Konsumsi buah dan sayur dan diet rendah lemak.Buah mentimun mampu
menurunkan tekanan darah karena mentimun mengandung kalium,
magnesium, fosfor efektif mengobati hipertensi. Kalium dapat menurunkan
tekanan darah dengan menurunkan jumlah natrium yang terbuang bersam air
kencing.
5) Menghindari merokok
Nikotin pada rokok dapat membuat kerja jantung lebih keras karena
menyempitnya pembuluh darah akibatnya frekuensi denyut jantung meningkat
serta tekanan darah.
6) Penurunan stres
Stres memang tidak menyebabkan hipertensi yang menetap tetapi jika sering
mengalami stres dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah yang cukup
tinggi.
7) Terapi masase (pijat)
Pijat yang dilakukan pada pasien dengan hipertens ialah untuk melancarkan
aliran energi dalam tubuh sehingga gangguan hipertensi dan komplikasinya
dapat dikurangi.Jika semua jalur energi tebuka dan aliran energi tidak lagi
terhalang maka resiko hipertensi dapat ditekan.
7. Faktor resiko
a. Genetik
Terdapat perbedaan tekanan darah yang nyata antara populasi kelompok daerah
kurang makmur dengan daerah yang sudah maju.Dilihat dari aktivitas yang
dilakukan sehari-hari pada dua daerah yang sangat berbeda, individu di daerah
yang kurang makmur melakukan pekerjaan yang masih cukup berat dibandingkan
dengan individu di daerah yang sudah maju yang telah mengandalkan pada
perkembangan teknologi yang semakin canggih.
e. Pola hidup
Gaya hidup atau life style seseorang mempunyai peran penting terhadap
timbulnya suatu penyakit terutama hipertensi. Meraka yang memiliki tubuh
obesitas dan sering mengkonsumsi garam serta tidak melakukan banyak aktivitas
atau berolahraga akan lebih mudah terkena hipertensi.
f. Garam dapur
a. Jantung
Komplikasi pada otak ialah dapat menyebabkan stroke. Stroke dapat terjadi
pada pasien hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang mendarahi otak
mengalami penebalan (hipertropi) sehingga aliran darah ke sel-sel yang
diperdarihinya akan berkurang. Apabila tidak diobati resiko terkena stroke
lebih tinggi.
c. Ginjal
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakn system penyaringan didalam
ginjal akibatnya ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan
tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
d. Mata
9. Pemeriksaan fisik
a. Pengukuran tinggi dan berat serta kalkulasi BMI (Body Mass Index) yaitu berat dalam
jntung, penyakit arteri karotis, renal, dan perifer lain serta koarktasio aorta.
b. Kimia darah :
Uric Acid
c. Elektrolit :
Serum potassium
Urine VMA
Steroid urine
d. Urine :
Analisa urine
Urine VMA
Steroid urine
e. Radiologi :
Roentgen thorax
1. Pengkajian
Lama dan tingkat tekanan darah tinggi sebelumnya dan hasil serta efek sampinng
Penilaian faktor risiko termasuk diet lemak, natrium, dan alcohol, jumlah rokok,
tingkat aktifitas fisik, dan peningkatan berat badan sejak awal dewasa.
Riwayat obat-obatan atau bahan lain yang dapat meningkatkan tekanan darah
termasuk kontrasepsi oral, obat anti keradangan nonsteroid, liquorice, kokain dan
belakang pendidikan.
1. Aktivitas / istirahat
2. Sirkulasi
serebrovaskuler
suhu dingin
3. Integritas Ego
multipel
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan
yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola bicara
4. Eliminasi
5. Makanan / Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak
dan kolesterol
6. Neurosensori
Gejala : Keluhan pusing / pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut,
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri
abdomen
8. Pernapasan
Gejala :Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal
Tanda : Distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas tambahan,
sianosis
9. Keamanan
penyakit ginjal
Ditandai dengan:
Kepala pusing
Disorientasi
sel.
Ditandai dengan:
Palpitasi,
ekstremitas dingin
Ditandai dengan:
askep selama...x...jam
2. Atur posisi klien nyeri dengan PQRST
diharapkan px dapat
3. Ajarkan tehnik relaksasi
2. Memberi rasa nyaman
nyaman nyeri
berkurang/menghilan
g
2 Setelah dilakukan
1. Kaji tanda-tanda vital, 1. sebagai data dasar dalam
px dapat menunjukan
2. Beri posisi semi fowler merasa lebih nyaman
pasien
4 Setelah dilakukan
1. Observasi edema umum
1. Dapat mengindikasikan
kelebihan volume
3. Berikan HE tentang lebih nyaman
dipantau dengan
4. kolaborasikan dengan klien tentang diit yang baik
KH: tim dokter dalam
4. Membantu proses therapy
berkurang
nyaman
4. Implementasi
5. Evaluasi
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama : Ny.FG
Umur : 56 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kayubulan,Limboto
Nomor RM :-
Masuk RS : 05/April/2021
Riwayat Kesehatan
Nama :Ny.YI
Umur :34 th
Pekerjaan :IRT
1. Alasan masuk
Ny.FG masuk Rumah sakit diantar oleh keluarganya pada tanggal 5 april
2021 dengan keluhan sakit kepala,pusing,mual,muntah,demam sudah lebih dari 2
hari lalu
2. Keluhan utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 5 april 2021,pukul 15:00 diruangan
cendrawasih didapatkan data klien mengeluh nyeri kepala,dengan skala nyeri
6,nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk,durasi nyeri kurang lebih selama 3 menit
3. Kronologis keluhan
Pada saat dilakukan pengkajian klien terlihat lemas,klien mengatakan nyeri pada
bagian kepala,tengkuk,pusing,mual muntah klien mengatakan muntah sudah
2kali,klien mengatakan merasa demam
B. Riwayat kesehatan lalu
GENOGRAM:
D. Riwayat psikososial
1. Orang yang terdekat dengan pasien:anak
2. Interaksi dalam keluarga:
a. Pola komunikasi:baik
b. Pembuat keputusan:anak
c. Kegiatan dalam kemasyarakatan yang berada didesa:ya
3. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga:penyakit pasien membuat keluarga
merasa cemas dan khawatir terhadap kondisi pasien
4. Adakah masalah yang mempengaruhi pasien :tidak ada
5. Mekanisme koping terhadap masalah:
- (√)pemecahan msalah
- (√)minum obat
- (√)cari pertolongan
6. persepsi pasien terhadap penyakitnya
- Hal yang dipikirkan saat ini: semoga penyakitnya cepat sembuh dan membaik
- Harapan setelah menjalani peraawatan : klien berharap semoga penyakitnya
cepat membaik dan tidak kembali lagi
- Perubahan yang dirasakan setelah sakit: klien mudah lelah,tidak nafsu
makan,mual dan muntah
7. Bagaimana hubungan pasien dengan tenaga kesehatan/keperawatan selama
dirawat : berhubungan baik dan mampu menjalin komunikasi yang baikdengan
perawat
E. Keadaan spiritual pasien
1. Siapa atau apa sumber kekuatan : anak
2. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan :senang mengikuti tadarus
qur”an
3. Keterlibatan pasien dalam organisasi keagamaan :senang mengikuti pengajian
dimasjid
4. Keyakinan /kepercayaan pasien yang berhubungan dengan kesehatan : klien
mengatakan jika sakit berdoa
5. Kegiatan agama/kepercayaan yang ingin dlakukan selama dirs: mendengar
murotal al-quran
F. Aktifitas sehari-hari
1. Nutrisi – pola metabolik
Sebelum sakit : Makan: Ny.FG mengatakan makan 3x/hari dengan nasi dan
lauk pauk dengan setengah piring.
2. Pola eliminasi
a. Pola BAB
Sebelum sakit : Ny. FG mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi
lunak dan warna khas.
Selama sakit : Ny. FG mengatakan selama sakit BAB tidak menentu.
b. Pola eliminasi urin
Sebelum sakit : Ny.FG mengatakan BAK 4-5x/hari dengan warna
kuning dan bau yang khas.
Selama sakit : Ny.FG mengatakan BAK 4-5x/hari dengan warna
kuning dan bau yang khas.
3. Aktifitas-pola latihan
Sebelum sakit : Ny. FG mengatakan bahwa sebelum sakit melakukan
semua aktivitas secara mandiri baik makan atau minum,
mandi, toileting, berpakaian. mobilitas, berpindah dan
ambulasi.
Selama sakit : Ny. FG mengatakan bahwa selama sakit semua aktivitas
dilakukan dengan bantuan. Penjelasan sebagai berikut:
2. Tanda-Tanda Vital
a. Pernafasan : 22 x/menit
b. Nadi : 115 x/menit
c. Suhu : 37.80 C
d. Tekanan darah : 180/90 mmHg
3. Tinggi badan :165cm
4. Berat badan :55kg
B. Pemeriksaan sistemik
1. system penginderaan
a. Mata :konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, lapang pandang masih cukup
bagus.
b. Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
c. Mulut : mukosa lembab, bibir pucat, tidak ada stomatitis.
d. Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
2. system pernafasan
Bentuk dada simetris,batuk(+),spitum(+),konsistensi sputum cair,nyeri
tekan(-)
3. system kardiovaskuler
4. sistem pencernaan
5.sistem perkemihan
6.sistem endokrin
8.sistem integument
9.sistem reproduksi
Tidak dikaji