Anda di halaman 1dari 10

RESEARCH BASED LEARNING

PREPARASI BATERAI DARI MATERIAL ALUMUNIUM FOIL, TEMBAGA DAN


GARAM

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

1. CHRISTINA APRILIA (105117001)


2. PUTRI RAFIKA S (105117002)
3. DIAH KEMALA M (105117003)
4. DWIANA SASI U (105117004)
5. FAHDLY AWALUDDIN (105117017)
6. FAIROUZ ANANDA N (105117019)
7. AMALIA HERDA P (105117022)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PERTAMINA APRIL 2018

PREPARASI BATERAI DARI MATERIAL ALUMUNIM FOIL, TEMBAGA DAN


GARAM
1. TUJUAN

Projek/Percobaan ini bertujuan untuk:

- Membuat baterai sederhana menggunakan material alumunium, kabel tembaga, dan


larutan garam.

- Merangkai komponen baterai menggunakan material alumunium, kabel tembaga, dan


larutan garam.

- Menentukan elektroda positif dan negatif.

- Mengukur beda potensial yang dihasilkan dari baterai.

2. PRINSIP DASAR

Baterai adalah alat elektrokimia yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia dengan melibatkan transfer elektron melalui suatu media yang
bersifat konduktif dari dua elektroda (anoda dan katoda) sehingga menghasilkan arus
listrik dan beda beda potensial. Komponen utama pada baterai terdiri dari elektroda dan
elektrolit. Bahan dan luas permukaan elektroda mampu mempengaruhi jumlah beda
potensial yang dihasilkan. Setiap bahan elektroda memiliki tingkat potensial elektroda (E°)
yang berbeda-beda. Jika luas permukaan elektroda diperbesar maka akan semakin banyak
elektron yang dapat dioksidasi dibandingkan dengan elektroda dengan luas permukaan
yang kecil (Kartawidjaja dan Abdurrochman, 2008).

Baterai memiliki beberapa komponen penting yang terdapat di dalamnya, yaitu


anoda (kutub positif), katoda (kutub negatif), jembatan garam dan larutan elektrolit.
Baterai memiliki reaksi kimia antara elektroda dengan larutan elektrolitnya sehingga akan
menghasilkan suatu beda potensial. Beda potensial antara elektroda positif dan negatif
akan menghasilkan tegangan sel baterai. Jadi, prinsip utama dari baterai sendiri adalah
memanfaatkan reaksi yang berasal dari keempat komponen, yaitu katoda, anoda, jembatan
garam dan elektrolit (Syukri, 1999).

Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah
elektrode yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara
spontan pada kedua elektroda tersebut. Sel volta terdiri atas elektroda negatif tempat
berlangsungnya reaksi oksidasi yang disebut anoda, dan elektroda positif tempat
berlangsungnya reaksi reduksi yang disebut katoda.

2
Bila dua logam dicelupkan dengan kecenderungan ionisasi yang berbeda dalam
larutan elektrolit dan menghubungkan kedua elektroda dengan kawat, sebuah sel volta
akan tersusun. Pertama, logam dengan kecenderungan ionisasi yang lebih besar akan
teroksidasi, menghasilkan kation yang terlarut dalam larutan elektrolit. Kemudian elektron
yang dihasilkan akan bermigrasi ke logam dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah
melalui kawat. Pada logam dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah, kation yang
terlarut dalam larutan elektrolit akan direduksi dengan adanya elektron yang mengalir ke
logam tersebut (Sodikin dkk, 2013).

Ketika dua setengah sel dihubungkan , yang satu memiliki E sel lebih positif dan
yang lainya memiliki E sel lebih negatif, maka yang lebih positif akan mengalami reduksi,
dan yang lebih negative akan mengalami oksidasi, maka dari itu akan diperoleh potensial
sel, dirumuskan dengan persamaam :

Dengan masing- masing harga potensial reduksi :

Tabel 2.1 harga potensial reduksi standar berbagai senyawa dan unsur

Dalam percobaan RBL ini digunakankan alumunium yang akan teroksidasi dengan
harga potensial reduksinya adalah EAl= -1,66 dan air yang akan tereduksi dengan harga
potensial reduksinya adalah EH2O= -.083, sehingga Ecell= EH2O - EAl = -0,83 - ( -1,66) =
0,83 volt.

Pada percobaan ini, digunakan kertas alumunium foil, kabel tembaga dan larutan
asam. Alumunium foil adalah bahan yang mudah di dapat dan murah untuk dibeli di toko

3
swalayan, selain itu alumunium mudah mengalami reaksi oksidasi, lalu kawat tembaga
yang terdapat dalam kabel, sangat mudah didapat dari peralatan elektronik yang sudah
tidak terpakai, lalu untuk larutan elektrolit digunakan campuran larutan asam sitrat dan
larutan garam, asam sitrat sangatlah mudah didapatkan dan harganya sangat mirah, asam
sitrat dapat mempercepat laju oksidasi alumunium, sedangkan larutan garam berfungsi
untuk menggantikan fugsi larutan asam sitrat yang lemah menghantarkan listrik, sehingga
dengan larutan garam penghantaran listrik dari reaksi redoks dapat optimal.

Seperti halnya baterai merek “ABC” yang laku dijual pasaran, pada RBL ini, meniru
bentuk batere tersebut yang berbentuk tabung/silinder, desain bentuk tersebut dipilih
Karena lebih praktis digunakan, kutub positif dan negative baterai diletakan pada alas dan
tutup tabung. Desain tebung juga dipilih karena mudah untuk diserikan dan mengatur
voltase yang dinginkan

3. METODOLOGI

3.1 Alat
1. Gunting
2. Lem tembak
3.2 Bahan
1. Sedotan
2. Kapas
3. Alumunium foil
4. Kabel
5. Air garam
6. Larutan citric acid
3.3 Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Kapas diambil lalu dipotong menjadi 4 bagian.
3. Kemudian, kapas dicelupkan pada air garam lalu diperas dengan pelan.
4. Kapas yang sudah dicelupkan air garam, dicelupkan kembali pada larutan citric
acid.
5. Kapas tersebut diletakkan pada alumunium foil.
6. Kabel yang ujungnya sudah dikupas diletakkan diatas kapas.
7. Langkah 2-4 diulang, dan kapas tersebut diletakkan diatas kabel. Sehingga
tembaga yang ada di kabel tertutupi oleh kapas.
4
8. Kemudian alumunium foil digulung hingga kapas dan kabel terbungkus.
9. Gulungan tersebut kemudian dimasukkan pada sedotan yang sudah dipotong kecil.
10. Ujung sedotan yang terdapat kabel di lem menggunakan lem tembak sampai
lubang tertutup.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

Dalam projek / percobaan ini dihasilkan baterai dengan voltase 0.61 volt dan
berat baterainya sebesar 3.09 gram. Untuk mendapatkan voltase yang lebis besar,
kami menyusun rangkaian sel baterai secara seri sebanyak 15 buah. Sehingga voltase
akhir yang didapatkan merupakan perkalian antara jumlah baterai dengan voltasenya,
yaitu sbesarnya sekitar 8.02 volt.

Gambar 1.Skema baterai

5
Tabel 1.Data pengamatan

No. Berat baterai (gram) Jumlah Voltase (volt)

1. 3.09 1 0.61

2 46.4 15 8.02

4.2 Pembahasan

Baterai mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Mereka memiliki dua


elektroda yang disebut katoda dan anoda di mana reaksi kimia yang menggunakan atau
menghasilkan elektron terjadi. Elektroda dihubungkan oleh larutan yang disebut elektrolit
dimana dalam larutan tersebut ion dapat bergerak, menyelesaikan rangkaian
listrik. Dalam aktivitas ini, asam sitrat dan garam menyediakan ion yang bisa bergerak
melalui kapas basah.

Persamaan setengah rekasi dan reaksi keseluruhan sel:


Anoda : 2Al(s) 2Al 3+(aq) + 6e-
Katoda : 3H2O + 6e-  3H2 (g) + 6OH-(aq)
Reaksi total : 2Al(s) + 3H2O(l) 2Al 3+ (aq) + 3H2(g) + 6OH-

Menghitung potensial sel yang dihasilkan :


i).Asumsi dalam keadaan STP.

E0sel = E0reduksi - E0oksidasi


= E0H2O - E0Al
= -0.83 – (-1.66)
= 0.83 volt

6
Mengukur potensial sel yang dihasilkan :

5.Simpulan

Bahwa dalam percobaan pembuatan baterai ini, dapat digunakan alumuniun foil
karena ia mudah teroksidasi dan bahannya mudah ditemukan. Selain itu, larutan elektrolit
yang digunakan pun adalah garam yang dapat menghantarkan listrik dengan baik, sehingga
voltase yang dihasilkan dalam pembuatan baterai inidapat maksimal. Selain itu, bahan-bahan
pendukung lainnya yang digunakan pun menggunakan bahan yang murah dan mudah didapat
dan tentunya memiliki berat yang ringan.

Adapun poin-poin penting kesimpulan yakni :

1. baterai dari alumunium dan kabel tembaga telah dibuat.


2. Komponen baterai telah dirangkai, dengan alumunium sebagai anoda dan air
sebagai katoda. Kapas pun telah digunakan sebagai media penyerap larutan.
3. Alumunium sebagai elektroda negatif dan air sebagai elektroda positif.
4. Beda potensial dari baterai yang telah dibuat adalah sebesar 0,61 volt/sel
baterai, dan untuk 15 sel didapat 8,02 volt.

6.PUSTAKA

7
[1] Harahap, Muhammad Ridwan. "Sel Elektrokimia: Karakteristik dan Aplikasi."
CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 2, no. 1 (2016).

7. LAMPIRAN

7.1 Pembagian kerja

a. Christina:

b. Putri:

c. Diah:

d. Dwiana:

e. Fairouz:

f. Fahdly: mendesain bentuk baterai.

g. Amalia:

7.2 Rincian Biaya

1. Aluminium foil : Rp 5000

2. Kapas : Rp 7000

3. Sedotan : Rp 0

4. Kabel bekas : Rp 0

5.garam : Rp 1000

6. lem tembak :

Total : Rp 13000

7.3 Trial

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai