Anda di halaman 1dari 487

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR KEP-689/BL/2011
TENTANG
PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK

KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL


DAN LEMBAGA KEUANGAN,

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas transparansi,


keterbukaan, keseragaman penyusunan, dan daya banding
laporan keuangan Perusahaan Efek, maka dipandang perlu untuk
menetapkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK tentang
Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor
64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3608);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4372);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata
Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3608);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/M
Tahun 2011;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL


DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK.

Pasal 1

Ketentuan mengenai Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek


diatur dalam Peraturan Nomor VIII.G.17 sebagaimana dimuat
dalam Lampiran Keputusan ini.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

-2-

Pasal 2

Ketentuan dalam peraturan ini berlaku untuk periode tahun


buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

Pasal 3

Dalam rangka penyusunan laporan keuangan Perusahaan Efek


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka ketentuan
mengenai:
a. pedoman penyajian laporan keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-06/PM/2000
tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan
Nomor VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan sebagaimana terakhir diubah dengan
Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-
554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010; dan
b. tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor VIII.G.11
tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-
40/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003,
dinyatakan tidak berlaku bagi Perusahaan Efek yang
merupakan Emiten atau Perusahaan Publik.

Pasal 4

Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 30 Desember 2011

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal


dan Lembaga Keuangan
ttd
Nurhaida
NIP 19590627 198902 2 001
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum
ttd
Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 19751028 198512 1 001
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-689/BL/2011
Tanggal : 30 Desember 2011

PERATURAN NOMOR VIII.G.17 : PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN


EFEK

1. Laporan keuangan Perusahaan Efek baik untuk keperluan penyajian kepada


masyarakat maupun untuk disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan wajib disusun dan disajikan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.
2. Perusahaan Efek wajib melakukan pencatatan transaksi, penyajian, dan
pengungkapan laporan keuangan berdasarkan Pedoman Akuntansi Perusahaan
Efek (PAPE) sebagaimana Lampiran Peraturan ini yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
3. Hal-hal yang tidak diatur dalam Peraturan ini, harus mengikuti Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku.
4. Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana di bidang Pasar Modal,
Bapepam dan LK dapat mengenakan sanksi terhadap setiap Pihak yang melanggar
ketentuan Peraturan ini, termasuk Pihak yang menyebabkan terjadinya
pelanggaran tersebut.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 30 Desember 2011

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal


dan Lembaga Keuangan
ttd
Nurhaida
NIP 19590627 198902 2 001
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum
ttd
Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 19751028 198512 1 001
Lampiran : 4
Peraturan Nomor : II.E.1

CONTOH FORMAT LAMPIRAN PERATURAN KETUA BAPEPAM DAN LK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA
KEUANGAN

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR: KEP-698/BL/2011
TENTANG

PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN


1.01 Penyusunan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE)
dilatarbelakangi oleh adanya keberagaman pencatatan transaksi yang terkait dengan
kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan Efek (PE).

1.02 PAPE disusun dengan tujuan untuk memberikan petunjuk teknis


perlakuan akuntansi bagi PE dan pembuatan laporan keuangan, agar tercapai
keseragaman dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan oleh PE.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan PE.
Disamping itu, PAPE juga menjadi salah satu acuan dalam penyusunan laporan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) PE sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.03 PAPE memberikan acuan perlakuan akuntansi dan pelaporan


keuangan untuk transaksi spesifik PE. Transaksi yang sifatnya umum seperti
pembelian peralatan kantor dan aset tetap lainnya, transaksi sewa kantor,
pembayaran biaya operasional, dan transaksi umum lainnya tidak diatur dalam
PAPE.

B. INDUSTRI PASAR MODAL


1.04 Industri Pasar Modal telah menunjukkan kontribusi dalam
pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyediaan pasar bagi penawaran dan
perdagangan Efek serta menawarkan variasi instrumen sesuai kebutuhan publik.
Kegiatan PE membuat investasi pada Efek menjadi lebih mudah dan menarik bagi
publik.

1.05 Aktivitas utama PE dalam industri Pasar Modal meliputi aktivitas yang
berkaitan dengan pasar perdana dan pasar sekunder. Pada pasar perdana dilakukan
penghimpunan dana melalui Penawaran Umum Efek, Penawaran Umum Exchange
Traded Fund (ETF), Penawaran Umum Dana Investasi Real Estat (DIRE), Penawaran
Umum Efek Beragun Aset (EBA). Sedangkan pada pasar sekunder dilakukan
perdagangan Efek yang telah ditawarkan pada pasar perdana.

1. Lembaga-Lembaga dalam Kegiatan Perdagangan Efek


1.06 Lembaga-lembaga yang berperan dalam kegiatan perdagangan Efek
Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)
1.07 Bapepam dan LK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Keuangan yang bertugas melakukan pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar Modal serta merumuskan dan melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.

1-1
b. Bursa Efek
1.08 Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-
Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka. Sebagai Self-
Regulatory Organization (SRO) dan dalam rangka menciptakan perdagangan Efek
yang teratur, wajar, dan efisien, Bursa Efek diberi kewenangan untuk mengatur
pelaksanaan kegiatannya, khususnya yang berkaitan dengan keanggotaan bursa,
perdagangan Efek dan pencatatan Efek. Saat ini di Indonesia terdapat 1 (satu) Bursa
Efek yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang selanjutnya akan disebut Bursa Efek.

c. Lembaga Kliring dan Penjaminan


1.09 Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah Pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. LKP
merupakan SRO yang diberi kewenangan untuk mengatur pelaksanaan kegiatannya.
Saat ini, fungsi LKP dijalankan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
Dalam pembahasan berikutnya penyebutan LKP telah mencakup KPEI.

d. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian


1.10 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah Pihak yang
menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian (BK), PE, dan
Pihak lain. LPP merupakan SRO yang diberi kewenangan untuk mengatur
pelaksanaan kegiatannya. Saat ini, fungsi LPP dijalankan oleh PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI). Dalam pembahasan berikutnya penyebutan LPP telah
mencakup KSEI.

e. Lembaga Penilaian Harga Efek


1.11 Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) adalah Pihak yang melakukan
penilaian harga Efek Bersifat Utang (EBU) dan Sukuk untuk menetapkan harga pasar
wajar. Saat ini di Indonesia hanya terdapat 1 (satu) LPHE yaitu PT Penilai Harga
Efek Indonesia (PHEI).

f. Perusahaan Efek
1.12 Perusahaan Efek (PE) adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE), Perantara Pedagang Efek (PPE), dan/atau
Manajer Investasi serta kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan Bapepam dan LK.
PE adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK.

g. Bank Kustodian
1.13 Bank Kustodian (BK) adalah Bank Umum yang mendapat persetujuan
dari Bapepam dan LK sebagai kustodian. Kustodian memberikan jasa penitipan Efek
dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain termasuk menerima
dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili
Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya.

h. Biro Administrasi Efek


1.14 Biro Administrasi Efek (BAE) adalah Pihak yang berdasarkan kontrak
dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang
berkaitan dengan Efek. BAE dalam melaksanakan kegiatannya terlebih dahulu harus
memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK.

1-2
i. Wali Amanat
1.15 Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang EBU
dan/atau Sukuk. Karena EBU dan Sukuk sifatnya sepihak dan para pemegangnya
tersebar luas, maka untuk mengurus dan mewakili para pemegang EBU dan/atau
Sukuk tersebut dibentuk lembaga perwaliamanatan.

j. Penerbit Efek dan Emiten


1.16 Penerbit Efek adalah Pihak yang melakukan penerbitan Efek.

1.17 Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum.

2. Jenis-Jenis Efek
1.18 Efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan (UP)
Kontrak Investasi Kolektif (KIK), kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif
dari Efek.

1.19 Efek, diantaranya, terdiri dari:


1. Efek bersifat Ekuitas: saham.
2. Derivatif: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Waran, Kontrak
Berjangka Indeks Efek (KBIE), Kontrak Opsi Saham (KOS), dan Kontrak
Berjangka Saham Individual (KBSI).
3. EBU: Obligasi Korporasi, Surat Berharga Negara (SBN), Medium Term Notes
(MTN), Commercial Paper (CP), dan Obligasi Konversi.
4. Sukuk: Sukuk korporasi dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
5. Efek lain: UP-Reksa Dana, EBA, ETF, UP-DIRE, dan Sertifikat Penitipan Efek
Indonesia (SPEI).

1.20 Saat ini Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek adalah saham,
Obligasi, Sukuk Korporasi, Surat Utang Negara (SUN), SBSN, Waran, HMETD,
KBIE, KOS, EBA, dan ETF.

a. Saham
1.21 Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
dapat berbentuk warkat atau tanpa warkat. Saham yang berbentuk warkat
dinyatakan dalam bentuk Surat Kolektif Saham (SKS) yang diterbitkan oleh Emiten.
SKS dilengkapi dengan kolom endorsement yang bentuk dan isinya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Dalam SKS termuat nilai nominal saham, jumlah saham
yang dimiliki, dan data pemegang saham. Sedangkan saham tanpa warkat tercatat
dalam Rekening Efek di LPP secara elektronik atas nama pemegang rekening pada
LPP.

1.22 Data pemegang saham yang tercantum dalam saham berbentuk warkat
maupun data pemegang saham tanpa warkat yang tercatat atas nama LPP,
selanjutnya dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) yang ada di
Emiten/BAE. DPS digunakan sebagai dasar penentuan Pihak-Pihak yang berhak
atas hak yang melekat pada saham tersebut (dividen, HMETD, Waran, Hak Suara,
dan hak-hak pemegang saham lainnya). Berdasarkan DPS, hak yang melekat pada
saham tersebut dapat langsung dikirim kepada pemegang saham yang berhak.

1-3
b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
1.23 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah hak yang
melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk
membeli Efek baru, seperti saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham,
dan Waran sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut harus dapat
dialihkan.

1.24 Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menambah modal


sahamnya, wajib memberikan HMETD kepada pemegang saham lama (sebelum
ditawarkan kepada Pihak lain) untuk membeli saham baru sebanding dengan
persentase kepemilikannya, kecuali ditentukan lain sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.4 dan IX.G.1. Hal tersebut dimaksudkan
agar pemegang saham lama tidak terkena dampak dilusi dari penambahan modal
tersebut.

1.25 Pemegang HMETD dapat memilih untuk menggunakan haknya


(exercise) atau tidak menggunakan haknya. Dalam hal pemegang HMETD memilih
untuk tidak menggunakan haknya (tidak di-exercise), maka HMETD dapat dialihkan
atau didiamkan.

1.26 Mekanisme perdagangan HMETD dapat dilakukan melalui pasar tunai


atau pasar negosiasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bursa Efek.

c. Waran
1.27 Waran adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang
memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan
tersebut pada harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak
diterbitkannya Waran tersebut.

1.28 Biasanya penerbitan Waran dimaksudkan untuk memberikan daya


tarik atau pemanis (sweetener) agar penawaran obligasi atau saham menjadi lebih
menarik. Dalam penawaran saham atau obligasi, Waran sering dilekatkan pada
saham atau obligasi tersebut (attached). Ketika saham atau obligasi dibeli, Waran
dapat dipisahkan (detachable), dan diperdagangkan di Bursa Efek.

1.29 Jika Waran dilekatkan pada obligasi, maka pemegang obligasi tersebut
tidak hanya memperoleh bunga, tetapi juga memperoleh hak untuk membeli saham
biasa dengan harga tertentu. Apabila harga pasar saham tersebut lebih tinggi dari
harga pertukaran, maka akan lebih menguntungkan jika Waran dikonversi. Di lain
pihak, Waran akan memberikan daya tarik bagi perusahaan yang mengeluarkan
Waran (Penerbit Efek) karena obligasi dimana Waran tersebut melekat dapat dijual
dengan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga
obligasi di pasar.

1.30 Mekanisme dan penyelesaian perdagangan Waran sama dengan


mekanisme dan penyelesaian perdagangan saham di Bursa Efek.

1-4
d. Kontrak Berjangka Indeks Efek
1.31 Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) adalah janji untuk menjual atau
membeli Efek atau sekumpulan Efek dalam bentuk indeks pada Angka Indeks Efek
Tertentu dengan penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap
Pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.

e. Opsi Saham
1.32 Opsi Saham adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call
option) dan/atau menjual (put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham
(underlying stock) pada harga (strike price) dan dalam waktu tertentu.

1.33 Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah satuan perdagangan Opsi Saham
ditetapkan dalam satu satuan kontrak.

f. Kontrak Berjangka Saham Individual


1.34 Kontrak Berjangka Saham Individual (KBSI) adalah Kontrak untuk
menjual atau membeli sejumlah underlying saham individual pada harga yang
disepakati pada suatu waktu tertentu di masa datang.

g. Obligasi Korporasi (Corporate Bond)


1.35 Obligasi Korporasi merupakan bukti pengakuan utang yang
diterbitkan melalui Penawaran Umum oleh perusahaan dengan jatuh tempo lebih
dari satu tahun. Perjanjian penerbitan obligasi antara lain memuat jumlah nilai
nominal obligasi, denominasi, jumlah satuan pemindahbukuan, tingkat bunga
(coupon rate), jatuh tempo obligasi, serta hak dan kewajiban debitur dan pemegang
obligasi. Satuan pemindahbukuan adalah satuan jumlah obligasi yang dapat
dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek
lainnya. Perhitungan accrued interest untuk Obligasi Korporasi mengacu ke
prospektus obligasi.

h. Surat Berharga Negara


1.36 Surat Berharga Negara (SBN) adalah SUN dan SBSN.

i. Surat Utang Negara


1.37 Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat
pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan
masa berlakunya.

1.38 SUN terdiri atas Surat Perbendaharaan Negara (T-Bills) dan Obligasi
Negara (Government Bond). Surat Perbendaharaan Negara berjangka waktu sampai
dengan 12 (dua belas) bulan dan pembayaran bunga dilakukan secara diskonto.
Obligasi Negara berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon
dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto.

1.39 Jumlah hari bunga (day count) untuk perhitungan bunga berjalan
(accrued interest) menggunakan basis jumlah hari bunga sebenarnya (actual per actual).

1-5
j. Obligasi Konversi
1.40 Obligasi Konversi adalah obligasi yang memiliki hak (opsi) untuk
dapat dipertukarkan dengan saham dari perusahaan yang menerbitkan Obligasi
Konversi pada waktu tertentu. Oleh karena itu, pada saat Obligasi Konversi
diterbitkan, penerbit Obligasi Konversi akan menentukan tanggal dan harga
pertukaran.

k. Sukuk Korporasi
1.41 Sukuk Korporasi adalah Efek Syariah,yang diterbitkan oleh
perusahaan, berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan
mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas:
1. Aset berwujud tertentu;
2. Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang
akan ada;
3. Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada;
4. Aset proyek tertentu; dan/atau
5. Kegiatan investasi yang telah ditentukan.

l. Surat Berharga Syariah Negara


1.42 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), atau dapat disebut Sukuk
Negara, adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas
bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun
valuta asing.

m. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif


1.43 Unit Penyertaan (UP) adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian
kepentingan setiap Pihak dalam portofolio investasi kolektif. UP lahir dari dana
investasi kolektif berupa Reksa Dana maupun dana investasi kolektif selain Reksa
Dana.

1) Reksa Dana
1.44 Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam Portofolio Efek
oleh Manajer Investasi.

1.45 Reksa Dana dapat berbentuk perseroan atau KIK. Reksa Dana
berbentuk perseroan adalah Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana
dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut
diinvestasikan pada berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan
pasar uang. KIK adalah kontrak antara Manajer Investasi dan BK yang mengikat
pemegang UP dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola
portofolio investasi kolektif dan BK diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan
kolektif.

1.46 Reksa Dana dapat bersifat terbuka atau tertutup. Reksa Dana terbuka
adalah Reksa Dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali UP-nya atau
saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah
dikeluarkan. Sedangkan Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat
membeli kembali UP atau saham-saham yang telah dijual kepada pemodal.

1-6
1.47 Macam-macam Reksa Dana sesuai dengan kebijakan dan mekanisme
investasinya dapat dibagi menjadi :
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana yang hanya melakukan investasi pada EBU dengan jatuh tempo
kurang dari 1 (satu) tahun.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh
perseratus) dari asetnya dalam bentuk EBU.
3. Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh
perseratus) dari asetnya dalam Efek bersifat Ekuitas.
4. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana yang melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan EBU yang
perbandingannya tidak termasuk paragraf 1.47 angka 2 dan angka 3.
5. Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana
Indeks:
a. Reksa Dana Terproteksi memiliki mekanisme proteksi dalam kebijakan
investasinya sehingga jumlah investasi yang terproteksi sekurang-kurangnya
sama dengan jumlah investasi awal.
b. Reksa Dana dengan Penjaminan memiliki jaminan dari Penjamin (Guarantor)
sehingga jumlah investasi yang dijamin sekurang-kurangnya sama dengan
jumlah investasi awal.
c. Reksa Dana Indeks melakukan investasi pada Efek yang merupakan bagian
dari kumpulan Efek yang berada dalam suatu indeks.
6. Reksa Dana yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek
7. Reksa Dana Berbentuk KIK-Penyertaan Terbatas
Reksa Dana yang menjadi wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
Pemodal Profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada
portofolio Efek.

1.48 Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal untuk setiap UP dari Reksa Dana wajib
ditetapkan sebesar Rp1.000,- (seribu rupiah). Sedangkan Reksa Dana yang
menggunakan denominasi mata uang asing, maka NAB awal wajib ditetapkan
sebesar US$ 1 (satu dolar Amerika Serikat) atau EUR 1 (satu Euro).

1.49 NAB awal setiap UP-Reksa Dana Berbentuk KIK-Penyertaan Terbatas


wajib ditetapkan sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah). Sedangkan UP-Reksa
Dana Berbentuk KIK-Penyertaan Terbatas yang menggunakan denominasi mata
uang asing, maka NAB awal setiap UP wajib ditetapkan sebesar US$ 500.000 (lima
ratus ribu dolar Amerika Serikat) atau EUR 500.000 (lima ratus ribu Euro).

1.50 Reksa Dana Pasar Uang tidak memungut biaya penjualan dan biaya
pembelian kembali UP. NAB per unit dihitung dengan cara dimana nilai aset akhir
per unit sama dengan nilai aset awal per unit, dengan melakukan pembagian hasil
yang diperoleh dalam bentuk UP setiap hari. Selain Reksa Dana Pasar Uang, NAB
dihitung sesuai dengan nilai pasar wajar dari portofolio investasi.

1.51 Penawaran Umum saham atau UP-Reksa Dana dengan Penjaminan


dan Terproteksi bersifat terbatas baik dalam masa penawaran maupun jumlah
saham atau UP yang ditawarkan.

1-7
1.52 Penawaran Umum saham atau unit Reksa Dana Indeks dapat bersifat
terus menerus atau terbatas baik dalam masa Penawaran Umum Reksa Dana Indeks
maupun jumlah saham atau UP yang ditawarkan.

2) Exchange Traded Fund


1.53 Exchange Traded Fund (ETF) adalah Reksa Dana berbentuk KIK yang
UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek, dimana terdapat Dealer Partisipan yang
menandatangani perjanjian dengan Manajer Investasi pengelola Reksa Dana
berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek untuk melakukan
penjualan atau pembelian UP-Reksa Dana dimaksud baik untuk kepentingan diri
sendiri maupun untuk kepentingan pemegang UP-Reksa Dana dimaksud.

1.54 Manajer Investasi wajib membuat kontrak dengan Sponsor jika dalam
penciptaan UP berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek
melibatkan Sponsor, yang diantaranya memuat jumlah minimum setoran Efek atau
uang Sponsor yang akan dibelikan Efek yang membentuk Portofolio Efek Reksa
Dana dimaksud dan jangka waktu kesanggupan Sponsor untuk tidak melakukan
penjualan kembali.

3) Dana Investasi Real Estat


1.55 Dana Investasi Real Estat (DIRE) adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan pada aset Real Estat, aset yang berkaitan dengan Real Estat dan/atau
kas dan setara kas.

1.56 Dalam rangka menjalankan kegiatan sebagai Pengelola DIRE, Manajer


Investasi bekerja sama dengan BK membentuk KIK. KIK-DIRE dapat
menginvestasikan dananya dan/atau tanpa menggunakan Special Purpose Company.

1.57 Dalam hal DIRE berbentuk KIK menggunakan Special Purpose Company
untuk melakukan investasi, maka Special Purpose Company tersebut wajib
mendistribusikan seluruh hasil investasi kepada DIRE berbentuk KIK dan Pihak lain
secara proporsional.

1.58 DIRE berbentuk KIK dapat mencatatkan UP-nya di Bursa Efek. Dalam
hal DIRE berbentuk KIK tidak mencatatkan UP-nya di Bursa Efek, maka Manajer
Investasi DIRE berbentuk KIK wajib membeli UP apabila Pemegang UP melakukan
penjualan kembali.

4) Efek Beragun Aset

1.59 Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek yang diterbitkan oleh KIK-EBA
yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat
berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari
(future receivable), pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau
apartemen, Efek Bersifat Utang (EBU) yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana
Peningkatan Kredit (Credit Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan
setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut.

1-8
1.60 Berdasarkan jenisnya EBA dapat dikelompokkan menjadi:
1. EBA Arus Kas Tetap
adalah EBA yang memberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti kepada
pemegang EBU.
2. EBA Arus Kas Tidak Tetap
adalah EBA yang menjanjikan pemegangnya suatu penghasilan tidak tertentu
seperti kepada pemegang Efek bersifat Ekuitas.

n. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia


1.61 Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) adalah Efek yang
memberikan hak kepada pemegangnya atas Efek Utama yang dititipkan secara
kolektif pada BK yang telah mendapat persetujuan Bapepam dan LK.

3. Kegiatan SRO
a. Bursa Efek
1.62 Fasilitas perdagangan di BEI telah dilengkapi dengan Sistem
perdagangan elektronik. Saat ini, BEI memiliki 4 (empat) sistem perdagangan yaitu
Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS Next G) untuk pasar saham,
Jakarta Option Trading System (JOTS) untuk pasar KOS, Future Automated Trading
System (FATS) untuk pasar KBIE dan Fixed Income Trading System (FITS) untuk pasar
surat utang.

1.63 Untuk memperluas akses pasar, Bursa Efek menerapkan Sistem Remote
Trading. Remote Trading adalah sistem perdagangan Efek yang diselenggarakan oleh
Bursa Efek bagi Anggota Bursa (AB) dengan menggunakan sistem perdagangan
Bursa, Perangkat Remote Trading Bursa, Jaringan dan Perangkat Remote Trading
Anggota Bursa Efek.

b. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)


1.64 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) adalah perseroan yang
berkedudukan di Jakarta yang telah memperoleh izin usaha untuk bertindak sebagai
LKP yang berfungsi memberikan jasa-jasa antara lain: kliring, penjaminan, Pinjam-
Meminjam Efek (PME), dan jasa-jasa lain yang terkait dengan kliring dan
penjaminan.

1.65 Kliring yaitu suatu proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul
dari Transaksi Bursa.

1.66 Penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa adalah kewajiban LKP untuk


seketika dan langsung mengambil alih tanggung jawab Anggota Kliring (AK) yang
gagal memenuhi kewajibannya berkaitan dengan penyelesaian Transaksi Bursa dan
untuk menyelesaikan transaksi tersebut pada waktu dan cara yang sama
sebagaimana diwajibkan kepada AK yang bersangkutan.

1.67 Dalam mendukung fungsi LKP, saat ini berdasarkan peraturan


perundang-undangan, AK wajib menyetor uang sebagai sumbangan untuk dana
jaminan sebesar persentase tertentu dari nilai Transaksi Bursa AK. Dana ini berstatus
sebagai milik industri Pasar Modal, dikelola oleh LKP, dan hanya dapat digunakan
untuk memenuhi penjaminan penyelesaian atas kegagalan Transaksi Bursa.

1-9
1.68 LKP bertanggung jawab memastikan bahwa semua pesanan Transaksi
Bursa AK sebelum dilaksanakan, mempunyai agunan yang cukup pada Rekening
Jaminan AK dan rekening tersebut dikendalikan untuk penyelesaian kewajiban AK
kepada LKP.

1.69 Dalam rangka membatasi risiko transaksi AK, LKP menerapkan


pembatasan Transaksi Bursa (trading limit) kepada AK.

1.70 LKP juga menyediakan layanan jasa PME. Penerima pinjaman adalah
PE yang menjadi Anggota Kliring LKP sedangkan Pihak yang meminjamkan Efek
adalah PE yang menjadi Anggota Kliring LKP, BK, dan Pihak lain yang telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan LKP dan telah menandatangani perjanjian.

c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)


1.71 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah perseroan yang
berkedudukan di Jakarta yang telah memperoleh izin usaha untuk bertindak sebagai
LPP yaitu sebagai Kustodian sentral melakukan kegiatan penyelesaian dan
penyimpanan dengan cara pemindahbukuan baik dana maupun Efek. Sistem yang
digunakan untuk melakukan pemindahbukuan dikenal dengan namaCentral
Depository-Book Entry Settlement System (C-BEST).

1.72 Central Depository-Book Entry Settlement System (C-BEST) adalah sistem


penyelenggaraan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek secara
pemindahbukuan yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan sarana
komputer.

1.73 Layanan jasa yang diberikan oleh LPP adalah jasa Kustodian sentral
yang meliputi antara lain:
1. Administrasi Rekening Efek untuk penyimpanan Efek dan/atau dana;
2. Pemindahan Efek dan/atau dana ke dalam dan ke luar Rekening Efek;
3. Pemindahan Efek dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya dengan atau
tanpa pembayaran;
4. Pembayaran atau distribusi hasil tindakan korporasi seperti pembagian dividen
tunai, dividen saham, dan saham bonus; distribusi HMETD, Waran, dan saham
hasil Penambahan Modal Tanpa HMETD; pelaksanaan hak berkenaan dengan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan pelaksanaan distribusi Efek hasil
penggabungan usaha, peleburan usaha, pemecahan nominal Efek (Stock Split),
atau penggabungan nominal Efek (Reverse Stock).
5. Jasa lainnya yang terkait dengan jasa tersebut di atas, antara lain:
a. Post Trade Processing (PTP);
b. Penyediaan Sistem Administrasi Agun Efek;
c. Penyediaan fasilitas (Acuan Kepemilikan Sekuritas) AKSes; dan
d. Penyediaan laporan-laporan terkait dengan layanan jasa kustodian sentral.

1.74 Layanan jasa kustodian sentral diberikan bagi Pihak-Pihak yang telah
membuka Rekening Efek di LPP, dan Nasabah Pemegang Rekening, antara lain
dalam rangka pelaksanaan:
a. Penyelesaian Transaksi Efek;
b. Sistem Administrasi Agunan Efek; dan

1-10
c. Pemberian akses informasi kepada nasabah PE atau Kustodian atas saldo Efek
dan/atau dananya yang disimpan pada Sub Rekening Efek atas nama
nasabah tersebut pada LPP.

1.75 Yang dapat menjadi Pemegang Rekening di LPP adalah:


1. PE;
2. BK; dan
3. Pihak lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal.

1.76 Pihak-Pihak sebagaimana dimaksud di atas wajib :


1. Membuka 1 (satu) Rekening Efek untuk menyimpan Efek dan/atau dana
miliknya sendiri; dan
2. Membuka sub-Rekening Efek untuk menyimpan Efek dan/atau dana masing-
masing nasabahnya apabila mengadministrasikan Efek dan/atau dana nasabah
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal.

1.77 Seluruh dana yang tercatat dalam Rekening Efek akan ditempatkan
oleh LPP pada bank pembayaran dalam rekening giro khusus atas nama LPP untuk
kepentingan setiap Pemegang Rekening. Rekening giro khusus tersebut terdiri dari
rekening giro penyelesaian dan rekening giro operasional yang wajib dibuka oleh
Pemegang Rekening di bank pembayaran.

1.78 Rekening giro penyelesaian adalah rekening giro yang khusus


dipergunakan untuk pemindahbukuan dana ke/dari Rekening Efek. Rekening giro
operasional adalah rekening giro yang khusus dipergunakan untuk penerimaan
pemindahbukuan dana dari Rekening Efek, dan pengoperasiannya dilakukan oleh
Pemegang Rekening.

4. Kegiatan Usaha PE
1.79 PE yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK dapat
melakukan kegiatan usaha sebagai PPE, PEE, dan/atau Manajer Investasi serta
kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

a. Kegiatan PPE
1.80 Sebagai PPE, PE melakukan transaksi Efek baik untuk kepentingan
nasabah maupun untuk kepentingan sendiri. Jika transaksi jual atau beli Efek
dilakukan untuk kepentingan nasabah, maka disebut Perantara Efek (broker),
sedangkan jika dilakukan untuk kepentingan sendiri, maka disebut Pedagang Efek
(dealer).

1.81 PE yang melakukan kegiatan sebagai PPE dibedakan menjadi dua


yaitu:
1. PPE yang mengadministrasikan Rekening Efek nasabah; dan
2. PPE yang tidak mengadministrasikan Rekening Efek nasabah.

1.82 PPE dapat melakukan fungsi baik sebagai broker maupun dealer. Sebagai
broker, PE memperoleh keuntungan dari komisi transaksi Efek yang dilakukan.
Sedangkan sebagai dealer, PE memperoleh keuntungan dari adanya perbedaan harga
jual dengan harga beli Efek yang ditransaksikannya, atau dari adanya kenaikan

1-11
harga Efek yang dibelinya dan hak-hak yang melekat pada Efek, seperti dividen atau
bunga. Kegiatan PPE diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.E.1.

1) Klasifikasi Transaksi Efek


1.83 Secara umum, kegiatan transaksi Efek dapat diklasifikasikan
berdasarkan mekanisme transaksi, tempat pelaksanaan, cara pembiayaan, dan Pihak
yang berkepentingan.

a) Transaksi Berdasarkan Mekanisme


1.84 Berdasarkan mekanismenya, transaksi Efek dapat diklasifikasikan
menjadi Transaksi Jual atau Beli, Transaksi PME, dan Transaksi Menjual/Membeli
Efek Dengan Perjanjian Membeli/Menjual Kembali (Repo/Reverse Repo).

(1) Transaksi Jual-Beli


1.85 Dalam transaksi jual/beli terjadi pemindahan kepemilikan atas Efek.

(2) Transaksi Pinjam-Meminjam Efek


1.86 Kegiatan PME antar PE lazim dilakukan dengan tujuan untuk
menghindari gagal serah dari PE. Hal ini biasanya muncul jika terjadi short selling,
yaitu menjual Efek yang tidak dimilikinya.

(3) Transaksi Jual/Beli dengan Janji Beli/Jual Kembali (Repo/Reverse Repo)


1.87 Transaksi Jual dengan Janji Beli Kembali (Repo) dan Transaksi Beli
dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) merupakan transaksi pembiayaan dengan
jaminan Efek. Hak dan kewajiban masing-masing Pihak yang terkait dalam transaksi
Repo/Reverse Repo ditentukan dalam perjanjian tertulis.

1.88 Transaksi Jual dengan Janji Beli Kembali (Repo) adalah transaksi
dimana PPE menjual Efek kepada nasabah atau Pihak lain dengan harga yang telah
ditentukan dan akan membeli kembali Efek tersebut pada tanggal tertentu dengan
harga yang telah ditetapkan.

1.89 Sedangkan Transaksi Beli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo)
adalah transaksi dimana PPE membeli Efek dari Pihak lain dengan harga yang telah
ditentukan dan akan menjual kembali Efek tersebut kepada Pihak yang sama pada
tanggal yang telah ditentukan di kemudian hari dengan harga yang telah ditetapkan.

1.90 Master Repurchase Agreement (MRA) adalah suatu perjanjian induk yang
dipergunakan dalam melakukan transaksi Repo/Reverse Repo yang dikeluarkan oleh
Pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK untuk
menyelenggarakan perdagangan SUN di luar Bursa Efek.

b) Transaksi Berdasarkan Tempat Pelaksanaan


1.91 Berdasarkan tempat pelaksanaan, transaksi Efek dapat diklasifikasi
menjadi Transaksi Bursa dan Transaksi di Luar Bursa atau biasa disebut over the
counter (OTC).

1-12
(1) Transaksi Bursa
1.92 Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh AB sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual atau beli Efek, PME,
atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.

(2) Transaksi di Luar Bursa


1.93 Transaksi di Luar Bursa adalah transaksi antar PE atau antara PE
dengan Pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi antar Pihak yang
bukan PE.

c) Transaksi Berdasarkan Cara Pembiayaan


1.94 Berdasarkan cara pembiayaannya, transaksi Efek dapat diklasifikasikan
menjadi Transaksi Tunai, Transaksi Marjin, dan/atau Transaksi Short Selling.

(1) Transaksi Tunai


1.95 Dalam Transaksi Tunai, nasabah wajib menyediakan dana/Efek untuk
melakukan pesanan beli atau jual yang akan digunakan dalam penyelesaian
transaksi sesuai dengan waktu yang ditentukan sebagaimana diatur dalam
peraturan perdagangan Bursa Efek.

(2) Transaksi Marjin


1.96 Transaksi Marjin adalah transaksi Efek yang penyelesaian transaksinya
sebagian atau seluruhnya dibiayai oleh PE dengan jaminan Efek dan/atau dana.
Atas pembiayaan penyelesaian transaksi tersebut, PE dapat membebankan bunga
kepada nasabahnya. Dalam hal PE memberikan pembiayaan dana melalui Transaksi
Marjin, PE wajib mempunyai cukup sumber pembiayaan untuk membiayai
penyelesaian transaksi pembelian Efek;

(3) Transaksi Short Selling


1.97 Transaksi Short Selling adalah transaksi penjualan Efek dimana Efek
dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Dalam hal
PE memberikan pembiayaan Efek melalui Transaksi Short Selling, PE wajib memiliki
perikatan dengan LKP, PE lain, BK, dan/atau Pihak lain yang disetujui Bapepam dan
LK untuk meminjam Efek yang diperlukan bagi penyelesaian transaksi penjualan
Efek.

1.98 Nasabah yang membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin


dan/atau short selling wajib sudah dan masih mempunyai Rekening Efek reguler
untuk menampung transaksi Efek yang tidak dibiayai oleh PE. Persyaratan mengenai
pembukaan Rekening Efek Pembiayaan Marjin dan/atau Short Selling nasabah diatur
dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6.

d) Transaksi Berdasarkan Pihak yang Berkepentingan


1.99 Berdasarkan Pihak yang berkepentingan, transaksi Efek dapat
diklasifikasi menjadi transaksi untuk kepentingan nasabah dan untuk kepentingan
sendiri. Transaksi untuk kepentingan nasabah diklasifikasi dalam 3 (tiga) jenis
transaksi yaitu Transaksi Nasabah Umum (NU), Transaksi Nasabah Kelembagaan
(NK), dan Transaksi Nasabah Pemilik Rekening (NPR). Transaksi untuk kepentingan
sendiri adalah transaksi untuk portofolio Efek PE.

1-13
(1) Transaksi Nasabah Umum
1.100 Transaksi Nasabah Umum (NU) adalah transaksi melalui pemesanan
Efek dalam Penawaran Umum oleh pemodal yang tidak mempunyai Rekening Efek
pada PE sebelum nasabah mendapatkan penjatahan Efek.

(2) Transaksi Nasabah Kelembagaan


1.101 Transaksi Nasabah Kelembagaan (NK) adalah transaksi Efek antara PE
dengan NK tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara PE dengan NK tersebut
seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank, atau lembaga keuangan lainnya
yang tidak mempunyai Rekening Efek pada PE tersebut.

(3) Transaksi Nasabah Pemilik Rekening


1.102 Transaksi Nasabah Pemilik Rekening (NPR) adalah transaksi Efek yang
dilaksanakan oleh PE untuk kepentingan rekening nasabahnya sesuai dengan
kontrak antara PE dengan nasabah tersebut, yang dibuat sesuai dengan Peraturan
Bapepam dan LK Nomor V.D.3 dan Nomor V.D.6.

2) Mekanisme Perdagangan Efek


1.103 Transaksi yang dilakukan oleh PPE wajib mengikuti mekanisme
perdagangan Efek yang ditentukan oleh Bursa Efek dimana PPE terdaftar sebagai
AB. Selanjutnya, untuk menyelesaikan transaksi Efek tersebut, PPE wajib mengikuti
aturan dan proses kliring dan penjaminan dari LKP dimana PPE terdaftar sebagai
anggotanya, serta proses penyelesaian dan penyimpanan dari LPP, sesuai dengan
ketentuan Bursa Efek.

1.104 PPE dapat melakukan transaksi obligasi melalui mekanisme


perdagangan Efek dari Bursa Efek dimana PPE terdaftar sebagai AB atau melalui
transaksi di luar Bursa Efek.

a) Pembukaan Rekening Efek Nasabah


1.105 Sebelum melakukan transaksi, nasabah (kecuali NK dan NU) wajib
membuka Rekening Efek/dana pada PE dengan menandatangani kontrak
pembukaan Rekening Efek/dana nasabah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam dan LK Nomor V.D.3, Nomor V.D.6, Nomor V.D.9, dan Nomor V.D.10.

b) Pesanan (Order) Nasabah


1.106 Transaksi jual atau beli Efek diawali dengan adanya pesanan untuk
membeli atau menjual Efek tertentu pada jumlah dan harga tertentu.Untuk
kepentingan nasabah, transaksi tersebut dilakukan melalui unit kerja yang
menjalankan fungsi pemasaran PE, dan selanjutnya pesanan tersebut dilaksanakan
oleh unit kerja yang menjalankan fungsi manajemen risiko. Transaksi untuk
kepentingan sendiri langsung dilaksanakan oleh unit kerja yang menjalankan fungsi
manajemen risiko. Untuk nasabah yang melakukan pesanan melalui PE bukan AB,
pesanan tersebut akan diteruskan ke unit kerja yang menjalankan fungsi pemasaran
PE AB.

1.107 Pemesanan Efek bersifat Ekuitas untuk kepentingan nasabah dapat


dilakukan melalui unit kerja yang menjalankan fungsi pemasaran PE atau langsung

1-14
melalui sistem fasilitas penyampaian pesanan secara langsung bagi Nasabah (Online
dan Direct Market Access/DMA) yang selanjutnya diteruskan ke unit kerja yang
menjalankan fungsi manajemen risiko AB.

1.108 Secara umum, pesanan nasabah dapat dibedakan dalam beberapa jenis,
yang dikenal dengan istilah-istilah :
 Market order adalah pesanan jual atau beli yang penentuan harganya didasarkan
pada harga terbaik yang terjadi di Bursa Efek;
 Limit order adalah pesanan jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh
nasabah;
 All or none (AON) atau fill or kill (FOK), yaitu transaksi hanya dapat dilaksanakan
apabila jumlah Efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika
tidak maka transaksi tidak dilaksanakan;
 Good till cancelled (GTC), yaitu transaksi dapat dilaksanakan sebelum ada
pembatalan dari nasabah yang bersangkutan;
 Discretionary order atau pesanan sebaik mungkin, yaitu pesanan yang
dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut pendapat PPE adalah
terbaik untuk nasabahnya; dan
 Good through the week (GTW) atau good through the month (GTM) yaitu pesanan
yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh nasabah.

1.109 Pada saat ini AB dapat menerima segala jenis pesanan kecuali pesanan
sebaik mungkin (discretionary order). Pesanan yang dimasukkan ke sistem
perdagangan adalah pesanan terbatas (limit order). Pada saat memasukkan pesanan
ke dalam sistem perdagangan, AB tersebut harus menentukan jumlah dan harga
yang diinginkan, dan pesanan berlaku hanya untuk satu hari perdagangan (day
order). Sistem perdagangan secara otomatis akan menghapus semua pesanan yang
belum menjadi transaksi sampai dengan akhir jam perdagangan.

1.110 Setiap transaksi untuk kepentingan nasabah harus dibuktikan dengan


pesanan tertulis kecuali ditentukan lain dalam perjanjian tertulis antara AB dengan
nasabah. Bagian Pemasaran wajib mencatat pada formulir pesanan nasabah tersebut
informasi rinci mengenai tanggal dan waktu penerimaan, pelaksanaan dan
perubahan-perubahan pesanan, serta wajib memenuhi persyaratan pesanan yang
ditentukan dengan dibubuhi cap waktu (time stamp) dan disusun secara kronologis.

1.111 AB wajib menolak pesanan dari nasabah yang menurut


pertimbangannya akan menimbulkan pembentukan harga semu, tidak mengikuti
mekanisme pasar atau melanggar peraturan perundangan yang berlaku.

1.112 AB wajib melaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi


Keuangan (PPATK) apabila terdapat indikasi transaksi yang mencurigakan
(suspicious transaction).

c) Transaksi Efek di Bursa Efek


1.113 Transaksi Efek di Bursa Efek terjadi pada saat penawaran beli dan
penawaran jual bertemu melalui mekanisme lelang yang berkelanjutan (continuous
auction) pada sistem perdagangan.

1-15
1.114 Nasabah dapat membatalkan pesanannya setiap saat sebelum transaksi
terjadi. Dalam hal transaksi tetap terjadi, walaupun nasabah telah membatalkan
pesanannya, maka nasabah tetap bertanggung jawab atas transaksi tersebut, kecuali:
 Transaksi dilaksanakan 30 (tiga puluh) menit atau lebih sesudah perintah
pembatalan pesanan diterima oleh PE untuk transaksi Efek yang dilakukan di
Indonesia.
 Transaksi dilaksanakan 24 (dua puluh empat) jam atau lebih sesudah perintah
pembatalan pesanan diterima oleh PE untuk transaksi Efek yang dilakukan di
luar negeri.

1.115 Transaksi Efek di Bursa Efek hanya dapat dibatalkan apabila disetujui
oleh AB Beli, AB Jual, dan Bursa Efek pada hari yang sama sebelum Kliring
dilaksanakan.

1.116 Dalam hal Bursa menghentikan sementara perdagangan Efek, maka:


 Transaksi Bursa yang sudah terjadi sebelum dihentikannya perdagangan tetap
berlaku.
 Transaksi Bursa sebagaimana dimaksud di atas dapat dinyatakan tidak berlaku,
apabila terdapat inkonsistensi data, kesalahan data, dan/atau hilangnya data
Transaksi Bursa pada sistem perdagangan Bursa yang disebabkan karena tidak
berfungsinya sistem perdagangan Bursa.

1.117 Bursa Efek atau Pihak yang ditunjuk Bursa Efek menerbitkan dan
menyimpan Daftar Transaksi Efek (DTE) atas transaksi AB yang merupakan bukti
terjadinya transaksi melalui Bursa Efek, dan informasi tersebut dapat diakses secara
elektronik oleh AB pada setiap Hari Bursa.

1.118 AB dapat mengajukan koreksi atas isi DTE kepada Bursa Efek dalam
batasan waktu yang diatur Bursa Efek. Koreksi terhadap DTE hanya dapat dilakukan
sesuai dengan ketentuan Bursa Efek.

1.119 Setiap AB yang melakukan perdagangan Efek di Bursa Efek,


bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang terjadi melalui sistem
perdagangan atas nama AB yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam DTE.

1.120 Transaksi Bursa yang terjadi sebagai akibat negosiasi langsung antar
AB mulai mengikat pada saat AB Beli mengkonfirmasikan melalui sistem
perdagangan hasil kesepakatan yang dimasukkan oleh AB Jual ke sistem
perdagangan tersebut.

1.121 AB dikenakan Biaya Transaksi, serta Biaya Kliring dan Penyelesaian


oleh Bursa Efek yang besarnya ditentukan dalam peraturan Bursa Efek, LKP, dan
LPP.

1.122 PPE yang melakukan transaksi baik untuk kepentingan nasabah


maupun untuk kepentingan sendiri dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan
yang berlaku.

d) Konfirmasi Transaksi
1.123 Setiap AB wajib memberikan konfirmasi tertulis atas transaksi Efek
kepada nasabah pada hari transaksi dilaksanakan.

1-16
e) Penyelesaian Transaksi Efek di Bursa Efek
1.124 Untuk dapat menggunakan jasa LKP dan LPP, AB wajib memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan LKP dan LPP.

1.125 Penyelesaian transaksi Efek di Bursa Efek dilakukan dengan


pemindahbukuan secara elektronik di LPP. Pemindahbukuan untuk penyelesaian
Transaksi Bursa adalah pemindahbukuan Efek dan/atau dana antar Rekening Efek
dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban penyerahan Efek dan/atau dana yang
timbul sebagai akibat Transaksi Bursa yang dilakukan oleh AB sesuai dengan
ketentuan peraturan LKP dan/atau Bursa Efek.

1.126 Kliring Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan secara Per-


Transaksi (trade for trade-TFT). Kliring Perdagangan Efek di Bursa Efek di Pasar
Reguler atau Pasar Tunai dilakukan oleh LKP secara netting. Proses kliring
menghasilkan dokumen yang disebut Daftar Hasil Kliring (DHK).

1.127 LKP menyediakan data elektronik Laporan Penyelesaian Kewajiban


(LPK) untuk AB yang memuat informasi penyelesaian kewajiban yang telah
dilakukan oleh AB pada setiap Hari Bursa. LKP menyediakan LPK paling lambat
pukul 19.30 WIB pada setiap Hari Bursa untuk dapat diakses oleh AB.

1.128 Tata cara penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan


melalui C-BEST di LPP. AB jual wajib memberi instruksi Serah Efek Terima Dana
(Delivery Versus Payment/DVP) kepada LPP dan AB beli wajib memberikan instruksi
Terima Efek Serah Dana (Received Versus Payment/RVP) kepada LPP dalam batasan
waktu sebagaimana ditetapkan oleh Bursa Efek dan LPP.

1.129 Proses dan kegiatan Kliring transaksi Bursa antara lain meliputi:
1. Berdasarkan Daftar Transaksi Bursa (DTB), LKP menghitung hak dan kewajiban
masing-masing AK dengan melakukan Kliring secara netting dan/atau Kliring
secara per-transaksi.
2. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.129 angka 1
dituangkan dalam DHK, yang merupakan tagihan kepada AK, yang disediakan
dalam bentuk elektronik agar dapat diakses AK pada Hari Bursa
dilaksanakannya Transaksi Bursa selambat-lambatnya pukul 19.30 WIB LKP
menerbitkan DHK tersebut dalam bentuk tercetak pada Hari Bursa berikutnya
selambat-lambatnya pukul 09.30 WIB.

1.130 Proses dan kegiatan Kliring transaksi Kontrak Berjangka antara lain
meliputi:
1. Berdasarkan DTB Kontrak Berjangka, LKP menetapkan posisi terbuka dan
menghitung hak dan kewajiban uang secara netting atas seluruh transaksi
Kontrak Berjangka dari masing-masing AK Kontrak Berjangka (AK-KB).
2. Dasar penghitungan hak dan kewajiban Kontrak Berjangka sebagaimana
dimaksud pada angka 1 di atas untuk posisi terbuka menggunakan Harga
Penyelesaian Harian setiap Hari Bursa, atau Harga Penyelesaian Final apabila
pada Hari Bursa tersebut, Kontrak Berjangka dimaksud jatuh tempo.
3. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dituangkan dalam
DHK-Kontrak Berjangka pada Hari Bursa dilaksanakan transaksi Kontrak
Berjangka pada waktu yang ditetapkan LKP.

1-17
4. Setelah LKP menerima laporan dari Bank Pembayaran mengenai status
pemenuhan kewajiban AK-KB sesuai dengan DHK-Kontrak Berjangka, LKP
menerbitkan Laporan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka (LPT-Kontrak
Berjangka) pada Hari Bursa pertama setelah dilakukannya transaksi Kontrak
Berjangka (T+1) sesuai waktu yang ditetapkan oleh LKP.

1.131 Pelaksanaan Kliring Opsi Saham yang dilakukan LKP antara lain
sebagai berikut:
1. Menetapkan posisi Opsi Saham dari setiap seri KOS untuk masing-masing
Anggota Kliring Opsi Saham (AK-OS);
2. Menetapkan posisi AK-OS yang meliputi Premium dan/atau Marjin;
3. LKP melakukan penghitungan risiko AK-OS atas seluruh posisi Opsi Saham
guna penghitungan kebutuhan Premium dan/atau Marjin. Apabila nilai
kebutuhan Premium dan/atau Marjin tersebut lebih besar daripada Agunan yang
tersedia, maka LKP menerbitkan tagihan yang dituangkan dalam DHK-OS;
4. LKP menerbitkan DHK-OS setiap Hari Bursa selambat-lambatnya pukul 17.00
WIB; dan
5. Setelah LKP menerima laporan dari Bank Pembayaran mengenai status
pemenuhan kewajiban AK-OS sesuai DHK-OS, LKP menerbitkan LPT-OS pada
Hari Bursa berikutnya setelah dilakukannya Transaksi Opsi Saham (T+1) sesuai
waktu yang ditetapkan oleh LKP.

1.132 Proses dan kegiatan Kliring EBU dilaksanakan dengan ketentuan


sebagai berikut:
1. Berdasarkan Daftar transaksi EBU yang diterbitkan Bursa Efek, LKP menghitung
hak dan kewajiban masing-masing AK-EBU;
2. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka 1
dituangkan dalam DHK-EBU dalam bentuk elektronik pada Hari Bursa
dilaksanakannya transaksi EBU (T+0) pukul 19.00 WIB;
3. Berdasarkan DHK-EBU tersebut, selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa
sebelum Tanggal Penyelesaian (S-1) pukul 14.00 WIB, AK-EBU wajib
menyampaikan konfirmasi kepada LKP secara elektronik;
4. Konfirmasi sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka 3 di atas, memuat
antara lain:
a. Alokasi atas transaksi yang dilakukan;
b. Nama Pihak;
c. Nilai penyelesaian;
d. Jenis Kliring;
e. Informasi pajak; atau
f. Agen Settlement yang ditunjuk (jika ada).
5. Berdasarkan konfirmasi AK-EBU tersebut pada paragraf 1.132 angka 3 di atas,
LKP menerbitkan DHK-EBU yang telah disesuaikan dengan konfirmasi
dimaksud selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Penyelesaian
(S-1) pukul 14.15 WIB;
6. Apabila berdasarkan konfirmasi yang disampaikan AK-EBU kepada LKP yang
dituangkan dalam DHK-EBU sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka
5 di atas menyatakan bahwa penyelesaian dilakukan oleh Agen Settlement
disampaikan secara elektronik kepada LKP selambat-lambatnya 1 (satu) Hari
Bursa sebelum Tanggal Penyelesaian (S-1) pukul 16.00 WIB.

1-18
7. Apabila Agen Settlement menolak atau tidak menyampaikan afirmasi terhadap
DHK-EBU sebagaimana dimaksud pada angka 6 di atas, maka AK-EBU wajib
melakukan alokasi dan menyelesaikan transaksi EBU yang dilakukannya.
8. Setelah menerima afirmasi dari Agen Settlement sebagaimana dimaksud pada
angka 6 atau penolakan sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka 7,
LKP melakukan penyesuaian terhadap DHK-EBU dengan menerbitkan DHK-
EBU terakhir.

1.133 Berkenaan dengan layanan jasa PME yang diselenggarakan KPEI:


1. BK yang akan bertindak sebagai pemberi pinjaman (lender) dapat membuka:
a. 1 (satu) Rekening Efek untuk menempatkan Efek yang akan dipinjamkan; dan
b. 1 (satu) Rekening Efek untuk penerimaan Efek dan/atau dana terkait dengan
peminjaman Efek.
2. BK dan AK wajib melakukan pembukaan Sub-Rekening Efek pinjam meminjam
bagi nasabahnya, dalam hal nasabah AK dan/atau nasabah BK bemaksud
menggunakan layanan jasa PME.

f) Penyelesaian Transaksi Dengan Uang Pengganti


1.134 AK Serah Efek yang tidak memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban
serah Efeknya kepada LKP wajib mengganti kewajiban serah Efek yang tidak
dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang kepada LKP (Uang Pengganti) sebesar
125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek yang sama
yang terjadi di:
 Pasar Reguler, Pasar Segera, dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya
pada tanggal yang sama; dan
 Pasar Reguler dan Pasar Segera yang terjadi pada sesi pertama hari penyelesaian
transaksi dimaksud.

1.135 Apabila LKP tidak memenuhi kewajibannya kepada AK Terima Efek


untuk menyerahkan Efek baik sebagian maupun seluruhnya, maka LKP akan
mengganti kewajiban serah Efeknya menjadi kewajiban serah uang (Uang
Pengganti) kepada Angota Kliring Terima Efek sebesar 125% (seratus dua puluh
lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:
 Pasar Reguler, Pasar Segera, dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya
pada tanggal yang sama; dan
 Pasar Reguler dan Pasar Segera yang terjadi pada sesi pertama hari penyelesaian
transaksi dimaksud.

g) Penyerahan Hak Yang Melekat Pada Efek


1.136 PE wajib memperhatikan tindakan penting Penerbit Efek (tindakan
korporasi) tentang penyerahan hak yang melekat pada Efek yang meliputi
pembagian dividen, bunga obligasi, HMETD, waran, saham bonus, pemecahan
saham (stock split), dan penggabungan saham (reverse stock). Dalam melakukan
pencatatan atas tindakan penting Penerbit Efek tersebut, PE wajib memperhatikan
antara lain :
 Tanggal pengumuman (declaration date) yakni tanggal dimana Penerbit Efek
mengumumkan pembagian dividen, HMETD, waran, saham bonus, stock split,
reverse stock,dan bunga obligasi;
 Tanggal pencatatan (record date) yakni batas akhir tanggal pencantuman dalam
DPS/Daftar Pemegang Obligasi. Pemegang saham dan pemegang obligasi yang

1-19
tercatat di DPS/Daftar Pemegang Obligasi pada tanggal pencatatan akan
memperoleh hak atas dividen, HMETD, waran, saham bonus, stock split, reverse
stock,dan bunga obligasi;
 Tanggal pembayaran (payment date)yakni tanggal pembayaran dividen atau bunga
obligasi;
 Cum-date yakni tanggal terakhir dimana saham diperdagangkan masih
memperoleh hak atas dividen, HMETD, dan waran;
 Ex-date yakni tanggal dimana saham diperdagangkan tanpa hak memperoleh
dividen, HMETD, dan waran. Pada tanggal ex-date biasanya harga pasar saham
turun untuk merefleksikan jumlah dividen, HMETD, dan waran yang dibagikan.

1.137 Berkenaan dengan pelaksanaan tindakan korporasi, Perusahaan


Terdaftar wajib melakukan pembayaran atau pembagian dividen tunai, dividen
saham, saham bonus, atau hak-hak yang berkaitan dengan Efek melalui LPP. Untuk
pelaksanaan ketentuan ini, LPP akan menyampaikan Daftar Pemegang Rekening
kepada Perusahaan Terdaftar selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah
Tanggal Pencatatan (Recording Date).

h) Jasa Kustodian
1.138 PE yang berfungsi sebagai kustodian atas Efek yang dicatat dalam
Rekening Efek nasabah bertanggung jawab untuk menyerahkan Efek dimaksud
kepada nasabah atas permintaan nasabah sewaktu-waktu, kecuali Efek tersebut
dijaminkan untuk memenuhi kewajiban nasabah kepada PE. Efek dimaksud disebut
sebagai Efek Bebas yang harus berada dalam pengendalian langsung PE.

1.139 Jika Efek nasabah yang bukan merupakan jaminan atas utang nasabah
kepada PE (Efek Bebas) tidak berada dalam pengendalian langsung PE sesudah
periode 5 (lima) hari kerja, maka Efek tersebut harus diganti dengan Efek yang dibeli
oleh PE (beli paksa/buy in).

1.140 PE dapat memperpanjang waktu 5 (lima) hari kerja untuk membeli


Efek, dengan syarat: (1) PE menyisihkan uang sejumlah nilai pasar Efek yang belum
berada dalam pengendalian langsung PE tersebut dan ada dalam rekening khusus di
bank atas nama PE untuk kepentingan Pemegang Rekening untuk menjamin Efek
Bebas yang bukan Efek dalam pengendalian langsung PE dan (2) PE telah secara
aktif dan terus menerus melakukan tindakan benar untuk memastikan Efek
dimaksud dalam pengendalian langsung PE.

1.141 Penitipan Kolektif adalah jasa penitipan atas Efek yang dimiliki
bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian.
Efek yang tercatat dalam Rekening Efek pada Kustodian dianggap Efek dalam
Penitipan Kolektif dan dianggap Efek sepadan. Efek sepadan adalah Efek dari jenis
dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Penerbit Efek tertentu yang menjadi
objek dalam Transaksi Bursa dan penyelesaian atas transaksi tersebut tidak dapat
dibatasi kepemilikan oleh Pihak tertentu, misalnya kepemilikan oleh Pihak asing,
atau nomor seri sertifikat Efek tertentu.

1.142 Rekening Titipan adalah sejenis Rekening Efek pada Kustodian yang
dimaksudkan untuk menyimpan Efek yang tidak termasuk dalam Penitipan
Kolektif, yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali atau dipindahkan dalam wujud

1-20
semula sesuai perintah Pemegang Rekening. Efek dalam rekening ini adalah Efek
tidak sepadan, yang wajib dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening. Efek yang
dititipkan dalam Rekening Titipan berbentuk warkat.

1.143 Efek yang dicatat dalam Rekening Efek bukan merupakan harta
Kustodian. Oleh karena itu Efek tersebut tidak dapat diambil atau disita oleh
kreditur Kustodian. Dalam hal Kustodian dilikuidasi karena pailit atau bubar,
likuidator wajib mengembalikan Efek yang tercatat dalam Rekening Efek kepada
Pemegang Rekening Efek yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.3.

1.144 Dana yang dimiliki nasabah wajib disimpan secara terpisah pada
rekening bank untuk masing-masing nasabah atas nama nasabah.

1.145 Rekening Efek nasabah pada PE meliputi dana dan Efek.

b. Kegiatan PEE
1.146 Sebagai PEE, PE dapat menjalankan kegiatan penjaminan emisi Efek
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual dan
kegiatan lain yang berkaitan dengan aksi korporasi, yaitu pemberian nasihat dalam
rangka penerbitan Efek, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan/atau
restrukturisasi, serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapepam dan LK.

1.147 Kegiatan PE sebagai PEE antara lain diatur dalam Peraturan Bapepam
dan LK Nomor V.F.1 dan Nomor IX.A.7.

1.148 Kegiatan penjaminan emisi Efek dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu
kegiatan sebelum pernyataan pendaftaran efektif dan kegiatan setelah pernyataan
pendaftaran efektif.

1.149 Dalam melakukan kegiatan penjaminan emisi Efek tersebut, PEE dapat
berpartisipasi dalam suatu sindikasi penjaminan emisi sebagai Penjamin Pelaksana
Emisi Efek (Lead Underwriter) atau PEE (Underwriter).

1.150 Penjamin Pelaksana Emisi Efek bertanggung jawab untuk


mengorganisasikan PEE lain dan Agen Penjual dalam suatu sindikasi penjaminan
emisi serta melakukan negosiasi dengan Penerbit Efek.

1.151 PEE membantu Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam koordinasi


sindikasi tersebut. Fungsi yang membedakan keduanya terletak pada kewajiban
Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk melakukan pencatatan aktivitas seluruh
sindikasi penjaminan emisi tersebut.

1.152 Dalam hal PEE bertindak sebagai Penasihat Keuangan, PEE


memperoleh pendapatan jasa penasihat keuangan.

1.153 Dalam hal PEE bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek, PEE
memperoleh pendapatan penjaminan emisi Efek (underwriting fee).

1.154 Dalam hal PEE bertindak sebagai Agen Penjual, PEE memperoleh
pendapatan jasa penjualan (selling fee).

1-21
1.155 Dalam hal PEE bertindak sebagai Perantara Penerbitan, PEE akan
memperoleh pendapatan jasa perantara (arranger fee), jasa penjualan (selling fee), dan
management fee (bila ada).

1.156 Perjanjian penjaminan emisi Efek antara lain memuat klausul mengenai
jenis penjaminan (full commitment atau best effort), jasa penjaminan, jadwal emisi,
ikatan dan kewajiban atas biaya, dan jasa antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dengan para PEE dan para Agen Penjualnya, serta penanggungan biaya oleh calon
Penerbit Efek.

1.157 Pada jenis penjaminan full commitment, PEE memberikan jaminan


untuk membeli seluruh Efek yang tidak terjual dalam hal terjadi under subscribed.
Sedangkan pada jenis penjaminan best effort, PEE tidak menjamin untuk membeli
seluruh Efek yang tidak terjual.

1.158 Over subscribed adalah kondisi dimana jumlah pemesanan melebihi dari
jumlah Efek yang ditawarkan. Under subscribed adalah kondisi dimana jumlah
pemesanan kurang dari jumlah Efek yang ditawarkan.

1.159 Dalam hal terjadi under subscribed, dengan perjanjian full commitment,
PEE wajib membeli Efek yang tidak terserap di pasar. Namun demikian, PEE, Agen
Penjual Efek, atau Pihak-Pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual Efek yang
telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak penjaminan emisi Efek, kecuali
melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa Efek tersebut
akan dicatatkan di Bursa Efek. Apabila terjadi over subscribed, PEE, Agen Penjualan
Efek, atau Pihak-Pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki Efek
untuk rekening mereka sendiri.

c. Kegiatan Manajer Investasi


1.160 Sebagai Manajer Investasi, PE dapat melakukan kegiatan usaha berupa:
1. Pengelolaan portofolio Efek untuk kepentingan nasabah tertentu berdasarkan
perjanjian Pengelolaan Dana Bersifat Bilateral dan Individual (PDBBI) yang
disusun sesuai peraturan Bapepam dan LK;
2. Pengelolaan portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah
melalui wadah atau produk-produk yang diatur dalam peraturan Bapepam dan
LK; dan/atau
3. Kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

1.161 PDBBI atau Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan nasabah


secara individual adalah jasa pengelolaan dana yang dilakukan Manajer Investasi
kepada satu nasabah tertentu dimana berdasarkan perjanjian tentang pengelolaan
Portofolio Efek, Manajer Investasi diberi wewenang penuh oleh nasabah untuk
melakukan pengelolaan Portofolio Efek berdasarkan perjanjian dimaksud.

1.162 Dalam melakukan kegiatan pengelolaan portofolio investasi kolektif,


Manajer Investasi dapat menjalankan kegiatan sebagai Pengelola Reksa Dana, baik
yang berbentuk Perseroan maupun yang berbentuk KIK. Dalam rangka menjalankan
kegiatan sebagai Pengelola Reksa Dana berbentuk KIK, Manajer Investasi dapat
menjual dan membeli kembali UP secara terus-menerus sampai dengan jumlah UP
yang ditetapkan dalam kontrak.

1-22
1.163 Dalam kegiatan pengelolaan Reksa Dana, EBA, DIRE, dan PDBBI,
Manajer Investasi wajib membuat perjanjian dengan BK untuk menyimpan dana
dan/atau Efek nasabah.

1.164 Manajer Investasi menanggung seluruh biaya-biaya yang terjadi dalam


rangka pendirian Reksa Dana, EBA, dan DIRE, antara lain biaya persiapan,
administrasi, pemasaran, pencetakan, dan distribusi Prospektus pertama kali.

1.165 Manajer Investasi memperoleh pendapatan dari jasa pengelolaan


(management fee) dan dapat memperoleh pendapatan dari jasa penjualan (subscription
fee) dan/atau jasa pembelian kembali (redemption fee). Jasa pengelolaan (management
fee) ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari NAB-Reksa Dana, EBA, dan
DIRE sesuai dengan kontrak dan dibebankan secara harian serta dapat dibayarkan
secara bulanan atau periode lain sesuai dengan kontrak. Jasa penjualan (subscription
fee) dan/atau jasa pembelian kembali (redemption fee) besarnya ditetapkan sebesar
persentase tertentu dari nilai transaksi yang dikenakan langsung pada saat transaksi.

1.166 Dalam hal Manajer Investasi melakukan PDBBI, maka Manajer


Investasi memperoleh Jasa Pengelolaan (management fee) berdasarkan persentase
tertentu dari total dana kelolaan (assets under management) sesuai dengan perjanjian
dan dibebankan secara harian atau sesuai perjanjian serta dapat dibayarkan secara
bulanan atau periode lain sesuai dengan perjanjian.

1.167 Dalam hal Manajer Investasi mengelola Reksa Dana Berbentuk KIK-
Penyertaan Terbatas, maka Manajer Investasi tersebut wajib memiliki UP dari Reksa
Dana Berbentuk KIK yang dikelolanya paling kurang 1 (satu) UP.

1.168 Manajer Investasi yang tidak memiliki izin usaha sebagai Penasihat
Investasi dapat melakukan kegiatan sebagai Penasihat Investasi, sepanjang tidak
memungut imbalan atas nasihat mengenai penjualan atau pembelian Efek yang
diberikan kepada nasabahnya.

C. KERANGKA PEDOMAN PENYUSUNAN PAPE


1.169 Pedoman yang digunakan dalam menyusun PAPE ini adalah sebagai
berikut:
1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), dan Peraturan Bapepam dan LK yang
berhubungan dengan PE, kemudian disebut sebagai Standar Akuntansi
Keuangan (SAK);
2. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan;
3. Peraturan Bursa Efek, LKP, dan LPP; dan
4. Prinsip-prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum.

D. BANGUN PRINSIP AKUNTANSI UMUM


1.170 Ketika suatu SAK secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi,
peristiwa atau kondisi tertentu, kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk item
tersebut menggunakan SAK yang bersangkutan dan mempertimbangkan Panduan
Aplikasi SAK yang relevan.

1-23
1.171 Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku untuk transaksi,
peristiwa atau kondisi tertentu, maka manajemen menggunakan pertimbangannya
dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi.

1.172 Dalam membuat pertimbangan, manajemen mengacu, dan


mempertimbangkan keterterapan dari sumber-sumber berikut ini, sesuai dengan
urutan menurun:
1. Persyaratan dan panduan dalam SAK yang berhubungan dengan masalah serupa
dan terkait; dan
2. Definisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran untuk aset, liabilitas,
penghasilan, dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan.

1.173 Dalam membuat pertimbangan, manajemen juga mempertimbangkan


standar akuntansi terkini yang dikeluarkan oleh badan penyusun standar akuntansi
lainnya yang menggunakan kerangka dasar yang sama untuk mengembangkan
standar akuntansi, literatur akuntansi lainnya dan praktik akuntansi industri yang
berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan sumber pada paragraf 1.171.

1-24
BAB 2

INSTRUMEN KEUANGAN

2.01 Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset
keuangan suatu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

A. ASET KEUANGAN
1. Definisi Aset Keuangan
2.02 Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk:
1. Kas;
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain;
3. Hak kontraktual:
a. Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
b. Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut;
atau
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
a. Non-derivatif dimana Perusahaan Efek (PE) harus atau mungkin diwajibkan
untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas; atau
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan
sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan PE. Untuk tujuan ini,
instrumen ekuitas yang diterbitkan PE tersebut tidak termasuk instrumen
yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen
ekuitas yang diterbitkan PE tersebut di masa yang akan datang.

2. Klasifikasi Aset Keuangan


2.03 Setiap aset keuangan yang termasuk ke dalam ruang lingkup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 55 (revisi 2006) wajib
diklasifikasikan ke dalam salah satu dari empat kategori utama berikut ini:
1. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value Through Profit or Loss –
FVTPL);
2. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Available-for-Sale – AFS);
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang (Loans and Receivables – L&R); dan
4. Dimiliki hingga jatuh tempo (Held-to-Maturity – HTM).

2.04Pengklasifikasian ini penting karena menentukan pengukuran setelah


pengakuan awal (subsequent measurement) aset keuangan tersebut. Klasifikasi aset
keuangan harus dilakukan pada saat pengakuan awal. Reklasifikasi setelah
pengakuan awal diatur lebih lanjut dalam bab ini.

a. Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)


2.05 FVTPL memiliki dua sub-kategori, yaitu:
1. Aset keuangan yang pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh PE untuk
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Designated Upon Initial Recognition as at
FVTPL – DUIR); dan

2-1
2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For
Trading – HT).

1) Aset Keuangan DUIR


2.06 PE dapat menggunakan penetapan ini pada saat pengakuan awal (at
initial recognition), hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
1. Mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan (kadang diistilahkan sebagai accounting mismatch)
yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan
kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
2. Kelompok aset keuangan dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai
wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara
internal kepada manajemen kunci dari PE; atau
3. Dalam hal suatu kontrak campuran (hybrid contract) terdiri dari satu atau lebih
derivatif melekat, PE dapat menetapkan keseluruhan kontrak campuran sebagai
aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, kecuali:
a. Derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas yang
dipersyaratkan oleh kontrak; atau
b. Terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa dilakukan analisis ketika instrumen
campuran yang serupa pertama kali dipertimbangkan, bahwa pemisahan
derivatif melekat tidak diperkenankan.

2.07 Penetapan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi ini tidak dapat dicabut atau dibatalkan.

2.08 Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga pasar
dalam suatu pasar aktif dan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal,
tidak dapat ditetapkan sebagai DUIR.

2.09 DUIR tidak dapat diterapkan hanya pada bagian dari satu instrumen
keuangan, opsi tersebut harus diterapkan pada satu instrumen keuangan secara
keseluruhan.

2) Aset Keuangan yang Diklasifikasikan dalam HT


2.10 Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok HT jika:
1. Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat (near term);
2. Merupakan bagian dari suatu portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek (short term profit taking) yang terkini; atau
3. Merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan
keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif).

b. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)


2.11 HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta PE mempunyai
intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo, kecuali:
1. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan

2-2
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
2. Investasi yang ditetapkan oleh PE dalam kelompok AFS; dan
3. Investasi yang memenuhi definisi L&R.

1) Pembayaran Tetap atau Telah Ditentukan, dan Jatuh Temponya telah


Ditetapkan
2.12 Suatu aset keuangan dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan
HTM jika jumlah pembayaran telah ditetapkan atau dapat ditentukan serta tanggal
jatuh tempo telah ditentukan dalam perjanjian kontraktual.

2.13 Instrumen utang dengan tingkat bunga variabel dapat memenuhi


kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM, karena pengaturan
dalam kontrak memuat jumlah dan tanggal pembayaran kepada pemegang
instrumen utang tersebut.

2.14 Suatu aset keuangan tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset


keuangan HTM apabila berdasarkan perjanjian kontraktual, dapat dilakukan
pembayaran dimuka dan penghentian perjanjian oleh penerbitnya, sehingga
pemilik aset keuangan tidak akan menerima secara substansial seluruh nilai
investasi.

2.15 Instrumen ekuitas tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan


HTM karena memiliki jangka waktu tak terbatas (indefinite life) atau karena jumlah
yang akan diterima oleh pemegang (holder) dapat bervariasi dan tidak ditentukan,
seperti opsi saham dan waran.

2.16 Saham preferen dengan jumlah pembayaran yang telah ditetapkan


atau telah ditentukan, serta dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan, dapat
diklasifikasikan sebagai HTM oleh pemegangnya. Misalnya mandatorily redeemable
preference shares.

2) Memiliki Intensi Positif dan Kemampuan Hingga Jatuh Tempo


2.17 PE tidak dapat mengklasifikasikan suatu aset keuangan sebagai aset
keuangan HTM apabila PE bermaksud untuk memiliki aset keuangan untuk
periode yang tidak ditentukan.

2.18 Klasifikasi suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM berarti
bahwa PE tidak akan merespon terhadap kesempatan di masa depan untuk
mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai wajar aset.

2.19 Suatu risiko gagal bayar (default) yang signifikan dari penerbit tidak
menghalangi klasifikasi suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM, selama
kontrak pembayarannya tetap atau telah ditentukan dan kriteria lainnya untuk
mengklasifikasikan suatu aset keuangan sebagai HTM telah terpenuhi.

2.20 Suatu aset keuangan yang telah dijaminkan untuk mendapatkan


pinjaman, atau merupakan bagian dari perjanjian dijual untuk dibeli kembali (repo)
atau Pinjam-Meminjam Efek (PME), dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan
HTM selama PE mempunyai intensi dan kemampuan untuk membayar pinjaman
atau membeli kembali aset tersebut.

2-3
3) Frekuensi Penilaian (Assessment) Terhadap Intensi Positif dan Kemampuan
untuk Memiliki Hingga Jatuh Tempo
2.21 Intensi positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo
dinilai pada setiap tanggal pelaporan keuangan.

4) ‘Tainting Rule’ dalam Aset Keuangan HTM


2.22 Jika PE menjual atau mereklasifikasikan aset keuangan HTM yang
belum jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari tidak signifikan, maka sisa
investasi dalam kelompok aset keuangan HTM harus direklasifikasikan menjadi
aset keuangan AFS dan selama tahun pelaporan keuangan berjalan dan dua tahun
pelaporan ke depan, PE tidak diperkenankan menggunakan klasifikasi HTM.
Ketentuan ini disebut tainting rule.

2.23 Faktor kualitatif dan kuantitatif harus dipertimbangkan dalam


menentukan apa yang dimaksud dengan “signifikan” untuk suatu PE.

5) Penjualan atau Reklasifikasi HTM yang Tidak Terkena ‘Tainting Rule’


2.24 Penjualan atau reklasifikasi suatu aset keuangan HTM yang belum
jatuh tempo tidak terkena tainting rule, jika:
1. Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah
yang tidak signifikan (not more than insignificant) dibandingkan dengan total
seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori HTM;
2. Penjualan tersebut mendekati tanggal jatuh tempo;
3. PE telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau PE telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau
4. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang
berada di luar kendali PE, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara
wajar oleh PE, yang dapat mencakup hal-hal berikut:
a. Penurunan kredibilitas penerbit atau debitur secara signifikan;
b. Perubahan peraturan perpajakan yang mengeliminasi atau secara signifikan
mengurangi status pengampunan pajak (tax forgiveness) atas pendapatan
bunga yang diperoleh dari aset keuangan; dan
c. Perubahan ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang secara
signifikan mengubah aturan mengenai investasi yang diperbolehkan atau
level maksimal investasi jenis tertentu, yang pada akhirnya menyebabkan PE
harus melepaskan suatu aset keuangan HTM.

2.25 Jika tainting rule terhadap suatu portofolio HTM terjadi pada suatu
periode, sehingga menyebabkan reklasifikasi portofolio tersebut sebagai AFS, maka
angka komparatif untuk periode lalu tidak perlu disajikan kembali karena akan
menyamarkan konsekuensi aset keuangan HTM yang terkena tainting rule.

c. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (L&R)


2.26 L&R merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, selain dari aset keuangan HT dan
DUIR atau AFS.

2.27 L&R diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan


suku bunga efektif (sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.116-2.117).

2-4
2.28 Perbedaan utama antara aset keuangan L&R dan HTM terletak pada
ada tidaknya kuotasi harga di pasar aktif. Untuk aset keuangan yang memiliki
kuotasi harga di pasar aktif PE harus menunjukkan intensi dan kemampuan untuk
memiliki hingga jatuh tempo agar dapat mengukur aset tersebut pada biaya
perolehan diamortisasi (klasifikasi HTM).

d. Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual (AFS)


2.29 Aset keuangan AFS merupakan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai L&R, HTM, atau FVTPL.

3. Reklasifikasi
a. Ke dalam dan Keluar dari Kategori FVTPL
2.30 Tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi suatu aset yang dimiliki
ke dalam atau keluar dari kategori FVTPL.

b. Keluar dari Kategori HTM


2.31 Apabila telah terjadi perubahan intensi dan kemampuan atas suatu
investasi HTM, maka investasi tersebut harus direklasifikasi sebagai AFS dan
diukur dengan nilai wajar.

2.32 Ketika mereklasifikasi suatu aset keuangan keluar dari klasifikasi


HTM, karena terkena tainting rule, perbedaan antara nilai tercatat aset dengan nilai
wajarnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya (other comprehensive income
– OCI). Perbedaan ini harus diungkapkan sebagai tambahan atas reklasifikasi.

c. Ke dalam Kategori HTM


2.33 Jika karena perubahan intensi atau kemampuan entitas, atau setelah
melewati 2 (dua) tahun buku dari tahun buku dimana tainting rule terjadi, maka PE
diperkenankan untuk kembali menggunakan klasifikasi HTM dengan tetap
memperhatikan ketentuan penggunaan klasifikasi HTM.

2.34 Nilai tercatat aset pada saat ditransfer kembali, yaitu nilai wajar aset
pada saat ditransfer, menjadi nilai aset yang baru.

2.35 Keuntungan dan kerugian nilai wajar yang sebelumnya diakui


langsung pada OCI diamortisasi ke dalam laba rugi selama sisa umur aset keuangan
tersebut, dengan menggunakan suku bunga efektif.

d. Keluar dari Kategori AFS


2.36 Setelah melewati tainting rule, PE diperkenankan untuk
mereklasifikasi aset keuangan keluar dari klasifikasi AFS dan kembali
menggunakan klasifikasi HTM dengan tetap memperhatikan ketentuan
penggunaan klasifikasi HTM.

e. Ke dalam dari Kategori AFS


2.37 Suatu aset keuangan akan direklasifikasi ke dalam aset keuangan AFS
dari aset keuangan HTM apabila telah terjadi perubahan intensi dan kemampuan,
sehingga terkena tainting rule.

2-5
f. Ke dalam dan Keluar Kategori L&R
2.38 Reklasifikasi suatu aset keuangan ke dalam dan keluar kategori L&R
tidak diperkenankan.

B. LIABILITAS KEUANGAN DAN EKUITAS


1. Prinsip-Prinsip Klasifikasi Liabilitas dan Ekuitas
2.39 Suatu instrumen keuangan atau bagian dari komponennya, pada saat
pengakuan awal, harus diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,
atau instrumen ekuitas, sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual, dan definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.

2.40 Beberapa instrumen mungkin memiliki bentuk hukum sebagai


ekuitas, tetapi secara substansi sebenarnya merupakan suatu liabilitas. Misalnya
saham preferen, bisa dicatat sebagai ekuitas atau liabilitas tergantung dari substansi
atas hak yang melekat pada instrumen tersebut. Klasifikasi ditentukan oleh PE pada
saat pengakuan awal, dan tidak dapat diubah.

2.41 Liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa:


1. Liabilitas kontraktual:
a. Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
b. Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan PE;
2. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan PE dan merupakan suatu:
a. Non-derivatif dimana PE harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima
suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan PE;
atau
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan
sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan PE.

2. Instrumen Ekuitas
2.42 Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak
residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.

2.43 Jika pemegang instrumen memiliki hak untuk menerima kas dalam
bentuk dividen atau distribusi lainnya namun pemberian hak tersebut merupakan
kebijakan penerbit instrumen, sehingga tidak ada kewajiban penerbit untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada pemegang instrumen, maka
instrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas.

3. Instrumen Majemuk
2.44 Instrumen keuangan dapat terstruktur sedemikian rupa sehingga
terdiri dari komponen ekuitas dan liabilitas (yaitu instrumen yang bukan
sepenuhnya liabilitas, atau bukan sepenuhnya instrumen ekuitas). Instrumen
tersebut didefinisikan sebagai instrumen majemuk (compound instrument). Bentuk
umum dari instrumen keuangan majemuk adalah instrumen utang dengan opsi
konversi melekat, seperti obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham biasa
penerbit, tanpa fitur derivatif melekat lainnya.

2-6
2.45 Komponen liabilitas dan ekuitas suatu instrumen majemuk harus
dicatat secara terpisah.

2.46 Persyaratan untuk memisahkan komponen liabilitas dan ekuitas suatu


instrumen majemuk, konsisten dengan prinsip bahwa suatu instrumen keuangan
harus diklasifikasikan sesuai dengan substansinya, daripada bentuk hukumnya.

2.47 Suatu instrumen majemuk memiliki bentuk hukum sebagai satu


instrumen, tetapi substansinya terdiri dari dua instrumen, yaitu instrumen liabilitas
dan instrumen ekuitas.

a. Pemisahan Komponen Liabilitas dan Ekuitas


2.48 Pemisahan instrumen ke dalam komponen liabilitas dan ekuitas
dilakukan pada saat pengakuan awal.

2.49 Metode yang digunakan untuk pemisahan komponen tersebut adalah


sebagai berikut:
1. Pertama, nilai wajar komponen liabilitas dihitung, dan nilai wajar tersebut akan
menjadi nilai tercatat awal komponen liabilitas; dan
2. Kedua, nilai wajar liabilitas dikurangkan dari nilai wajar instrumen secara
keseluruhan, yang akan menghasilkan nilai sisa sebagai komponen ekuitas.

2.50 Metode pengalokasian komponen liabilitas dan ekuitas ini sesuai


dengan definisi ekuitas, sebagai nilai sisa dari suatu aset entitas setelah dikurangi
dengan semua liabilitasnya.

2.51 Nilai wajar dari komponen liabilitas pada saat pengukuran awal
merupakan nilai kini (present value) arus kas kontraktual masa depan, yang
didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar yang akan digunakan pada
instrumen dengan kualitas kredit yang setara, dengan arus kas yang secara
substansial sama, jangka waktu yang sama, tetapi tanpa opsi konversi.

2.52 Komponen liabilitas selanjutnya akan diukur sesuai dengan klasifikasi


instrumen tersebut, sebagaimana diatur dalam paragraf 2.55-2.59.

b. Konversi suatu Instrumen Majemuk


2.53 Pada saat konversi dilakukan, ekuitas akan diterbitkan dan liabilitas
akan dihentikan pengakuannya. Sedangkan komponen ekuitas yang diakui pada
saat pengakuan awal tetap berada pada kelompok ekuitas. Tidak ada keuntungan
atau kerugian yang diakui pada saat konversi.

4. Klasifikasi Liabilitas Keuangan


2.54 Liabilitas keuangan harus diklasifikasikan ke dalam salah satu dari
dua kategori berikut ini:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL);
atau
2. Liabilitas keuangan lainnya (liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi/ Other financial liabilities measured at amortized cost – FLAC).

2-7
a. Liabilitas Keuangan FVTPL
2.55 Liabilitas keuangan pada kategori FVTPL ini selanjutnya dapat dibagi
ke dalam dua sub-bagian berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan
(HT); dan
2. Liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh PE
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (DUIR).

1) Liabilitas Keuangan yang Diklasifikasikan dalam HT


2.56 Suatu liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok HT jika
memenuhi kategori berikut:
1. Liabilitas keuangan yang dimiliki dengan tujuan untuk diperjualbelikan dalam
waktu dekat;
2. Merupakan bagian dari suatu portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek (short term profit taking) yang terkini; atau
3. Merupakan liabilitas derivatif, kecuali derivatif tersebut merupakan bagian dari
instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif.

2) Liabilitas Keuangan DUIR


2.57 Kriteria penetapan liabilitas keuangan dalam kelompok DUIR sama
dengan kriteria penetapan untuk aset keuangan, seperti diuraikan pada paragraf
2.06.

2.58 Penetapan tersebut tidak dapat dibatalkan, sehingga setelah


pengakuan awal, liabilitas tersebut tidak dapat direklasifikasi ke dalam kategori
lainnya, selama umur liabilitas tersebut.

b. Liabilitas Keuangan Lainnya (FLAC)


2.59 FLAC merupakan liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan FVTPL.

5. Reklasifikasi Liabilitas Keuangan


2.60 Tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan ke
dalam ataupun keluar dari kelompok FVTPL.

C. INSTRUMEN DERIVATIF
2.61 Instrumen derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak
lain yang mencakup 3 (tiga) karakteristik sebagai berikut:
a. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan
(sering disebut dengan variabel yang mendasari/underlying variable), antara lain:
suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang
asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit,
atau variabel lainnya;
b. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto
dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan
untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak
yang serupa sebagai akibat perubahan faktor pasar; dan
c. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.

2-8
2.62 Instrumen keuangan derivatif menimbulkan hak dan kewajiban yang
mengakibatkan pemindahan diantara Pihak-Pihak yang terkait dengan instrumen
keuangan derivatif tersebut, satu atau lebih risiko keuangan yang melekat (inherent)
pada instrumen keuangan utama.

2.63 Suatu derivatif biasanya memiliki suatu jumlah nosional berupa


sejumlah mata uang, saham, unit bobot, atau volume, atau ukuran lain yang
ditetapkan dalam kontrak. Di lain Pihak, suatu derivatif dapat mensyaratkan suatu
pembayaran dengan jumlah yang telah ditetapkan atau pembayaran yang
jumlahnya dapat berubah (tapi tidak proporsional terhadap perubahan item yang
mendasarinya) sebagai akibat dari suatu peristiwa di masa datang yang tidak
berkaitan dengan jumlah nosional.

1. Instrumen Keuangan Melekat (Embedded Derivatif)


2.64 Derivatif melekat merupakan komponen dari instrumen campuran
(hybrid instrument) atau instrumen yang digabungkan (combined instrument) dimana
di dalamnya termasuk pula kontrak utama non-derivatif (host contract), yang
mengakibatkan sebagian arus kas yang berasal dari instrumen yang digabungkan
bervariasi seperti derivatif yang berdiri sendiri.

2.65 Derivatif melekat menyebabkan sebagian atau seluruh kas, yang


dipersyaratkan kontrak, dimodifikasi menurut variabel yang telah ditentukan,
antara lain: suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar
mata uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau
indeks kredit, atau variabel lainnya. Untuk variabel non-keuangan, variabel tersebut
tidak berkaitan dengan Pihak-Pihak dalam kontrak.

2.66 Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan tetapi dalam


kontraknya dapat dipindahtangankan secara terpisah dari instrumen keuangannya,
atau dimiliki oleh Pihak lawan yang berbeda dari instrumen keuangannya, bukan
merupakan derivatif melekat, tetapi merupakan instrumen keuangan terpisah.

2.67 Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat
sebagai derivatif jika dan hanya jika:
1. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat
dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utamanya;
2. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif
melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; dan
3. Instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada aset
keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi tidak dipisahkan).

2.68 Jika kontrak memiliki satu atau lebih derivatif melekat, maka entitas
menetapkan keseluruhan kontrak dari instrumen yang digabungkan atau instrumen
campuran sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, kecuali:
1. Derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas yang
dipersyaratkan kontrak; atau
2. Terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis ketika instrumen yang
digabungkan atau instrumen campuran yang serupa pertama kali

2-9
dipertimbangkan bahwa pemisahan derivatif melekat tidak diperkenankan,
seperti opsi pelunasan lebih awal yang melekat dalam pinjaman yang
memungkinkan pemegangnya untuk melunasi lebih awal pinjamannya sebesar
kurang lebih biaya yang diamortisasi.

2.69 Jika derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya,


namun PE tidak dapat mengukur derivatif melekatnya secara terpisah, baik pada
saat perolehan ataupun pada tanggal pelaporan keuangan berikutnya, maka entitas
memperlakukan keseluruhan kontrak dari instrumen yang digabungkan atau
instrumen campuran tersebut sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan DUIR.

2.70 Jika nilai wajar derivatif melekat tidak dapat ditentukan secara andal
berdasarkan persyaratan dan kondisi derivatif tersebut (misalnya karena derivatif
melekat didasarkan pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi), maka
nilai wajar derivatif melekat merupakan selisih antara nilai wajar instrumen yang
digabungkan atau instrumen campuran dengan nilai wajar dan kontrak utama.

D. PENGUKURAN
1. Pengakuan awal
2.71 PE mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan
posisi keuangan (neraca), jika dan hanya jika, PE tersebut menjadi salah satu Pihak
dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

a. Nilai Wajar
2.72 Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan
diukur pada nilai wajar.

2.73 Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu liabilitas diselesaikan antara pembeli dan penjual yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).

2.74 Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasi di pasar yang aktif,
karena harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan terjadi secara
reguler dalam suatu transaksi yang wajar.

2.75 Closing price atau harga penutupan merupakan acuan nilai wajar
terbaik bagi instrumen keuangan yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek, karena
closing price dan volume transaksi tersedia setiap saat maupun tersedia secara
regular (readily and regularly available) di Bursa Efek dan harga tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang
wajar.

2.76 Jika tidak terdapat closing price atau jika closing price tidak
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang
wajar, maka nilai wajar mengacu kepada harga transaksi terkini, sepanjang kondisi
ekonomi tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak transaksi tersebut
terjadi.

2.77 Jika PE dapat menunjukkan bahwa harga transaksi terkini bukan


merupakan nilai wajar (misalnya karena mencerminkan nilai yang akan diterima
atau dibayarkan dalam transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau

2-10
penjualan akibat kesulitan keuangan), maka harga transaksi terkini tersebut harus
disesuaikan.

2.78 Jika kuotasi harga yang dipublikasikan di pasar aktif bagi instrumen
keuangan untuk keseluruhan nilainya tidak tersedia, namun pasar aktif untuk
komponen-komponen instrumen tersebut tersedia, maka nilai wajar instrumen
ditentukan menggunakan dasar harga pasar yang relevan untuk komponen-
komponen tersebut.

2.79 Jika tidak terdapat pasar aktif, maka PE menentukan nilai wajar
menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga
Efek (LPHE). Dalam hal LPHE tidak menetapkan harga pasar wajar untuk
instrumen keuangan tersebut, maka PE menentukan harga wajar menggunakan
teknik penilaian, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Menggabungkan seluruh faktor yang akan digunakan oleh para pelaku pasar
dalam menetapkan harga;
2. Menggunakan metodologi ekonomi yang dapat diterima; dan
3. Berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.

b. Biaya Transaksi
2.80 Biaya transaksi adalah biaya tambahan yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk perolehan, penerbitan, atau pelepasan aset keuangan atau
liabilitas keuangan. Biaya tambahan adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila PE
tidak memperoleh, menerbitkan, atau menjual instrumen keuangan.

2.81 Biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen (termasuk karyawan yang berperan sebagai agen penjual/selling agent),
konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh
Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer
yang dilakukan. Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto
utang, biaya pendanaan (financing costs), atau biaya administrasi internal atau biaya
penyimpanan (holding costs).

2.82 Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan


sebagai FVTPL, maka biaya transaksi langsung diakui dalam laba rugi pada saat
pengakuan awal.

2.83 Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, maka biaya transaksi termasuk ke dalam perhitungan suku
bunga efektif. Biaya transaksi tersebut akan diamortisasi melalui laba rugi selama
jangka waktu instrumen tersebut.

2.84 Untuk aset keuangan dengan klasifikasi AFS, dimana:


1. Suku bunga efektif juga diterapkan, biaya transaksi diakui pada saat pengakuan
awal sebagai bagian dari nilai tercatat aset keuangan AFS. Biaya transaksi
tersebut diamortisasi melalui laba rugi selama jangka waktu aset keuangan
tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif, seperti aset dan
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
2. Jika aset keuangan AFS tidak memiliki pembayaran tetap atau memiliki umur
yang tidak tentu (indefinite life), maka suku bunga efektif tidak diterapkan. Pada
saat pengakuan awal biaya transaksi diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset

2-11
keuangan AFS dan diakui pada laba rugi hanya sewaktu terjadi penurunan nilai
(impairment) atau penghentian pengakuan (derecognition).

2.85 Perolehan aset keuangan PE umumnya terjadi karena adanya


transaksi di Bursa Efek. Pada saat perolehan aset keuangan tersebut, yaitu pada saat
tanggal transaksi (T+0), PE mencatat aset yang diperoleh dan biaya transaksi yang
timbul sesuai dengan intensi kepemilikan atas aset keuangan tersebut, serta
mengakui liabilitas kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP),
serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Contoh ilustrasi jurnal
perolehan aset keuangan sesuai dengan klasifikasinya, dibahas pada Bab 3
mengenai Akuntansi Perantara Pedagang Efek, paragraf 3.79 dan 3.125.

2.86 Sedangkan pada saat penerbitan Efek Bersifat Utang (EBU), seperti
halnya pada perolehan aset keuangan, biaya transaksi yang timbul dicatat sesuai
dengan penetapan klasifikasi atas EBU tersebut.

2. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


a. Aset Keuangan
1) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
2.87 Setelah pengakuan awal aset keuangan FVTPL diukur pada nilai
wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui
pada laba rugi.

2.88 Contoh ilustrasi jurnal penyesuaian aset keuangan FVTPL terhadap


nilai wajar, dibahas di Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.81 dan 3.130.

2) Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)


2.89 Setelah pengakuan awal, aset keuangan HTM diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

 Pencatatan di Buku Besar


Pada saat pengakuan pendapatan bunga dan amortisasi biaya transaksi
Db. Piutang Bunga – L&R xxx
Db. Amortisasi Biaya Transaksi – Efek Bersifat Utang – HTM (P&L) xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Biaya Transaksi Belum Diamortisasi – Efek Bersifat Utang –
HTM (B/S) xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3) Pinjaman yang diberikan dan piutang (L&R)


2.90 Setelah pengakuan awal aset keuangan L&R juga diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

 Pencatatan di Buku Besar


Pada saat pengakuan pendapatan bunga dan pembebanan biaya transaksi

2-12
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Amortisasi Biaya Transaksi – Pinjaman – L&R (P&L) xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Biaya Transaksi Belum Diamortisasi –– L&R (BS) xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (AFS)


2.91 Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar.

2.92 Apabila Efek bersifat ekuitas diklasifikasikan sebagai AFS, maka


keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada OCI.

2.93 Contoh ilustrasi jurnal penyesuaian aset keuangan AFS terhadap nilai
wajar, dibahas di Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.81 dan 3.130.

2.94 Apabila Efek utang diklasifikasikan sebagai AFS, maka Efek tersebut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan
bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
ekuitas melalui OCI.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Pada saat amortisasi biaya transaksi dan pengakuan bunga dengan
menggunakan suku bunga efektif
Db. Piutang Bunga – L&R xxx
Db. Amortisasi Biaya Transaksi – Efek Bersifat Utang – AFS
(P&L) xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Biaya Transaksi Belum Diamortisasi –– AFS (B/S) xxx

b. Pada saat mark to market EBU


Db. Kenaikan/Penurunan Efek bersifat Utang yang tercatat di
Bursa Efek –AFS* xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS* xxx
* Dicatat dalam akun terpisah, tetapi dikelompokkan dan disajikan pada EBU

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2.95 Perubahan nilai wajar akibat perubahan nilai tukar mata uang asing
aset keuangan dalam klasifikasi AFS, diakui pada laba rugi.

2-13
2.96 Dividen untuk saham dalam klasifikasi AFS diakui pada laba rugi
ketika hak PE untuk menerima pembayaran dividen telah ditetapkan.

2.97 Dividen dapat berupa dividen tunai atau dividen saham.

2.98 Terdapat tiga tanggal yang penting dalam pencatatan terkait dividen,
yaitu:
1. Tanggal deklarasi (declaration date/cum date), merupakan tanggal disetujuinya
pembayaran dividen oleh Dewan Direksi.
2. Tanggal pencatatan, merupakan tanggal dimana pendaftaran penerima dividen
ditutup. Hanya pemegang saham yang terdaftar pada tanggal ini yang berhak
untuk menerima dividen.
3. Tanggal pembayaran, merupakan tanggal dimana dividen yang telah
dideklarasikan akan dibayarkan.

2.99 Untuk kepentingan akuntansi, dividen diakui pada saat cum date.

2.100 Contoh ilustrasi jurnal pengakuan dan penerimaan dividen tunai,


dibahas di Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.103 dan 3.104.

2.101 Dividen saham dapat berupa saham yang sama atau berbeda dari
saham awal yang telah dimiliki.

2.102 Dividen saham, baik merupakan saham yang sama, maupun berbeda
dengan saham awal yang telah dimiliki sebelumnya, bukan merupakan
pendapatan. Hal tersebut dikarenakan tidak ada distribusi aset dari perusahaan
penerbit saham.

2.103 Pemegang saham menerima tambahan saham, namun masih memiliki


proporsi kepemilikan yang sama. Pemegang saham mungkin memiliki jumlah
lembar saham lebih banyak, tetapi dengan nilai pasar yang berkurang.

2.104 Dividen saham yang diterima tidak mempengaruhi jumlah total biaya
investasi, tetapi mengurangi biaya investasi per lembar saham. Biaya awal investasi
setelah penerimaan dividen saham, akan berlaku untuk jumlah saham yang lebih
banyak, yaitu saham awal ditambah dengan saham yang diterima dari dividen
saham.

2.105 Ketika hak untuk menerima dividen telah timbul tetapi saham belum
diterima (cum date), maka PE mengakui adanya tambahan jumlah lembar portofolio
akibat adanya aksi korporasi Penerbit Efek di Buku Pembantu Efek.

2.106 Contoh ilustrasi jurnal pengakuan dan distribusi dividen saham,


dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.109 dan 3.110.

2.107 Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan AFS, maka
pengaturannya mengikuti paragraf 2.142 – 2.143.

2.108 Ketika suatu aset keuangan dalam klasifikasi AFS dijual, maka
kumulatif keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui di OCI akan diakui
pada laba rugi.

2-14
b. Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi
1) Investasi dalam instrumen ekuitas dimana ukuran yang andal atas nilai wajar
menjadi tidak lagi tersedia
2.109 Suatu instrumen ekuitas yang ukuran andal atas nilai wajarnya tidak
lagi tersedia, maka instrumen keuangan tersebut diukur pada harga perolehan (at
cost). Nilai tercatat aset pada tanggal tersebut akan menjadi biaya perolehan baru.

2.110 Semua keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui pada laba
rugi tidak perlu dibalik; dan yang sebelumnya diakui pada OCI akan tetap pada
OCI sampai dengan aset tersebut dijual atau dilepaskan. Pada saat penjualan,
keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi.

2.111 Meskipun aset keuangan diukur pada harga perolehan, harus tetap
dilakukan evaluasi penurunan nilai atas aset keuangan tersebut.

2) Investasi dalam instrumen ekuitas dimana nilai wajar menjadi dapat


ditentukan secara andal
2.112 Ketika kemudian suatu instrumen ekuitas yang sebelumnya diukur
pada harga perolehan (at cost), nilai wajarnya menjadi dapat diukur secara andal,
maka aset tersebut harus diukur kembali pada nilai wajar.

2.113 Perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai wajar yang
baru diakui pada laba rugi untuk aset keuangan FVTPL dan diakui pada OCI untuk
aset keuangan AFS.

c. Liabilitas Keuangan
2.114 Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan FVTPL diukur pada nilai
wajar, dimana keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
diakui pada laba rugi. Sedangkan untuk liabilitas keuangan FLAC diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

3. Biaya Perolehan Diamortisasi


2.115 Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan adalah jumlah pada pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas
keuangan dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan
akumulasi amortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif dan dikurangi
penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

a. Metode suku bunga efektif


2.116 Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk
menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan (atau kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang
relevan.

2.117 Suku bunga efektif (effective interest rate – EIR) adalah suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan arus kas masa depan selama perkiraan umur dari
instrumen keuangan pada nilai tercatat bersih awal aset keuangan atau liabilitas
keuangan.

2-15
b. Arus kas
2.118 Pada saat menghitung EIR, entitas mengestimasi arus kas dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut (seperti pelunasan yang dipercepat, opsi beli, dan opsi serupa lainnya),
namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan. Hal ini sesuai
dengan fakta bahwa metode penurunan nilai yang diadopsi mewajibkan kerugian
penurunan nilai diakui pada saat terjadinya (incurred), bukan pada saat kerugian
penurunan nilai tersebut diharapkan akan terjadi (expected).

2.119 Dalam beberapa kasus, aset keuangan mungkin diperoleh dengan


diskon yang sangat besar, yang mencerminkan kerugian kredit yang telah terjadi.
Maka, kerugian kredit tersebut harus diperhitungkan dalam mengestimasi arus kas
untuk menghitung EIR.

c. Perubahan dalam Arus Kas


2.120 Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan suku bunga
mengambang, jika estimasi ulang arus kas dilakukan untuk mencerminkan
pergerakan suku bunga pasar, EIR diperbaharui. Perubahan estimasi arus kas masa
depan untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan suku bunga
mengambang, umumnya tidak mengubah nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas
keuangan.

2.121 Ketika estimasi ulang arus kas dilakukan dengan alasan selain dari
yang disebutkan dalam paragraf di atas, maka PE menghitung ulang nilai tercatat
aset keuangan dan liabilitas keuangan, dengan mendiskontokan arus kas masa
depan yang direvisi menggunakan EIR pada saat pengakuan awal. Selisih yang
terjadi atas penyesuaian ini diakui sebagai pendapatan atau beban pada laba rugi.

d. Periode Amortisasi
2.122 Apabila PE menerapkan metode EIR, maka PE tersebut
mengamortisasi setiap fee, poin yang dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan
premium atau diskonto lainnya yang termasuk dalam perhitungan EIR selama
perkiraan umur instrumen tersebut. Namun periode yang lebih singkat dapat
digunakan jika lebih tepat.

2.123 Jika suatu aset keuangan diperoleh di antara tanggal pembayaran


bunga, maka pendapatan bunga yang akan diakui dihitung dari tanggal perolehan
aset keuangan, sampai dengan pembayaran bunga berikutnya.

2.124 Jika premium atau diskonto dari instrumen dengan suku bunga
mengambang mencerminkan bunga yang terutang atas instrumen tersebut sejak
pembayaran bunga terakhir dilaksanakan, atau mencerminkan perubahan suku
bunga pasar sejak suku bunga mengambang tersebut terakhir kali disesuaikan
dengan suku bunga pasar, maka premium atau diskonto tersebut diamortisasi
hingga tanggal dimana suku bunga mengambang tersebut disesuaikan dengan suku
bunga pasar. Hal ini dikarenakan premium atau diskonto dimaksud terkait dengan
periode sampai dengan tanggal penyesuaian bunga berikutnya, karena pada
tanggal tersebut, variabel yang mempengaruhi besarnya premium atau diskonto
tersebut (yaitu suku bunga) akan disesuaikan dengan suku bunga pasar.

2-16
2.125 Namun jika premium atau diskonto disebabkan perubahan selisih
suku bunga kredit dan suku bunga mengambang sebagaimana yang dinyatakan
dalam instrumen tersebut, atau disebabkan variabel-variabel yang tidak dapat
disesuaikan terhadap suku bunga pasar, maka premium atau diskonto tersebut
diamortisasi selama perkiraan umur instrumen tersebut.

2.126 Contoh ilustrasi jurnal amortisasi diskon dan premium EBU, dibahas
pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.129.

E. PENURUNAN NILAI
2.127 Seluruh aset keuangan, kecuali aset keuangan FVTPL, dievaluasi
penurunan nilainya.

1. Bukti Penurunan Nilai


2.128 Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan (neraca), PE
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok
aset keuangan mengalami penurunan nilai.

2.129 Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan
kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (peristiwa yang merugikan).

2.130 Peristiwa-peristiwa yang merugikan meliputi:


1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan
pembayaran pokok atau bunga;
3. Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan
dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan
keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika
pihak peminjam tidak mengalami kesulitan;
4. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
5. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
6. Data yang tersedia mengindikasikan adanya penurunan pada estimasi arus kas
masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal, meskipun
penurunannya belum dapat diidentifikasikan terhadap aset keuangan tertentu
dalam kelompok aset keuangan tersebut, termasuk:
a. Memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok
tersebut; atau
b. Kondisi ekonomi nasional atau lokal yang terkait dengan wanprestasi atas
aset dalam kelompok keuangan tersebut.

2.131 Berikut ini bukan merupakan bukti terjadinya penurunan nilai:


1. Menghilangnya pasar aktif karena instrumen keuangan tidak lagi
diperdagangkan secara publik;
2. Turunnya peringkat kredit entitas tapi tidak terdapat bukti lain terjadinya
peristiwa merugikan; dan
3. Penurunan nilai wajar aset keuangan dibawah biaya perolehan atau dibawah
biaya perolehan diamortisasi (misalnya karena naiknya tingkat bunga bebas
risiko).

2-17
2. Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
a. Suku Bunga Diskonto
2.132 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah
terjadi atas aset keuangan L&R atau aset keuangan HTM, maka jumlah kerugian
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan yang didiskonto menggunakan EIR saat pengakuan awal. Nilai tercatat
aset tersebut dikurangi dengan menggunakan pos cadangan penyisihan. Jumlah
kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.

2.133 Contoh ilustrasi penurunan nilai aset keuangan yang dicatat


berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi
PPE, paragraf 3.132.

2.134 Jika persyaratan atas pinjaman yang termasuk dalam aset keuangan
L&R atau HTM dinegosiasi ulang atau dimodifikasi, maka penurunan nilai diukur
dengan EIR awal sebelum persyaratan diubah.

2.135 Jika pinjaman yang termasuk dalam L&R atau investasi HTM
memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk
mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah EIR yang berlaku yang
ditetapkan dalam kontrak.

b. Kelompok Aset
2.136 PE menentukan apakah telah terdapat bukti objektif penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Untuk itu,
PE harus menetapkan batasan (threshold) aset keuangan yang secara individual
signifikan. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dinilai
secara kolektif.

2.137 Jika PE menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai aset
keuangan yang dinilai secara individual, maka PE memasukkan aset tersebut dalam
kelompok aset keuangan yang dinilai secara kolektif. Dalam melakukan penilaian
penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan
karakteristik resiko kreditnya.

c. Pemulihan Penurunan Nilai


2.138 Jika pada periode berikutnya, terdapat bukti objektif pemulihan
penurunan nilai aset keuangan L&R atau HTM, maka kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan melakukan penyesuaian pada
pos cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai
tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya
pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan
aset keuangan diakui pada laba rugi.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam
klasifikasi L&R atau HTM terjadi pada periode yang sama dengan periode
dilakukannya penurunan nilai dan pemulihan terjadi sebelum periode
akuntansi berakhir.

2-18
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan –
HTM/L&R (B/S) xxx
Kr. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTM/L&R
(P&L) xxx

b. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam


klasifikasi L&R atau HTM telah terjadi sebelum tanggal laporan keuangan
namun baru diketahui di antara tanggal laporan keuangan sampai sebelum
tanggal penyelesaian laporan keuangan.
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan –
HTM/L&R (B/S) xxx
Kr. Saldo Laba xxx

c. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam


klasifikasi L&R atau HTM terjadi setelah tanggal laporan keuangan dan
bukan merupakan adjusting subsequent event.
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan –
HTM/L&R (B/S) xxx
Kr. Pendapatan xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

d. Pendapatan Bunga Setelah Pengakuan Penurunan Nilai


2.139 Ketika telah terjadi kerugian penurunan nilai atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan L&R dan HTM, maka pendapatan bunga selanjutnya akan
diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa
depan dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.

2.140 Perlakuan terhadap pendapatan bunga pada suatu aset keuangan L&R
dan HTM setelah terjadi kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
1. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar jumlah estimasi
pendapatan bunga atau lebih besar dari estimasi pendapatan bunga yang akan
diterima, maka PE akan berhenti mengakui pendapatan bunga secara reguler.
Selanjutnya, PE akan akan mengakui pendapatan bunga atas aset keuangan
tersebut melalui discount unwinding, yang dihitung dengan suku bunga yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam pengukuran
kerugian penurunan nilai. Discount unwinding dilakukan untuk mengeliminasi
kerugian penurunan nilai, sepanjang sisa umur aset keuangan tersebut;
2. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi
pendapatan bunga yang akan diterima, maka PE akan mengakui pendapatan
bunga dan discount unwinding dengan menggunakan suku bunga yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam pengukuran
kerugian penurunan nilai.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar jumlah estimasi
pendapatan bunga atau lebih besar dari estimasi pendapatan bunga yang
akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya transaksi.

2-19
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan –
HTM/L&R (B/S) xxx
Kr. Discount Unwinding (P&L) xxx

b. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi
pendapatan bunga yang akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya
transaksi.
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan –
HTM/L&R (B/S) xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Discount Unwinding (P&L) xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar jumlah estimasi
pendapatan bunga atau lebih besar dari estimasi pendapatan bunga yang
akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya transaksi.
Tidak ada pencatatan

b. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi
pendapatan bunga yang akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya
transaksi.
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3. Aset Keuangan yang Dicatat Pada Biaya Perolehan


2.141 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah
terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, maka jumlah
kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan
pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.

4. Aset Keuangan AFS


2.142 Jika terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan AFS mengalami
penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya sudah diakui dalam
OCI (jika ada), harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi meskipun
aset keuangan AFS tersebut belum dihentikan pengakuannya.

2.143Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui


dalam laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi
pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian
penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi.

2-20
 Pencatatan di Buku Besar
a. Jika penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar penurunan nilai wajar yang
sebelumnya diakui dalam OCI.
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang/Ekuitas
yang Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

b. Jika penurunan nilai yang terjadi lebih besar daripada penurunan nilai yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
(1) EBU
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset
Keuangan – Efek Bersifat Utang xxx

(2) Efek Bersifat Ekuitas


Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek Bersifat Ekuitas – AFS xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2.144Jika pada periode berikutnya, terjadinya pemulihan penurunan nilai


instrumen ekuitas dalam kelompok AFS, maka kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan.

2.145 Jika pada periode berikutnya, terdapat bukti obyektif pemulihan


penurunan nilai instrumen utang dalam kelompok AFS, maka kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi harus dipulihkan melalui laba rugi
pada periode terjadinya pemulihan.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam
klasifikasi AFS terjadi pada periode yang sama dengan periode dilakukannya
penurunan nilai dan pemulihan terjadi sebelum periode akuntansi berakhir.
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang
yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

b. Pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi AFS telah
terjadi sebelum tanggal laporan keuangan namun baru diketahui antara
tanggal laporan keuangan sampai sebelum tanggal penyelesaian laporan
keuangan.

2-21
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Saldo Laba xxx

c. Pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi AFS telah
terjadi sebelum tanggal laporan keuangan namun baru diketahui antara
tanggal laporan keuangan sampai sebelum tanggal penyelesaian laporan
keuangan.
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Pendapatan xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

F. PENGHENTIAN PENGAKUAN
1. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
2.146 PE menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau
2. PE tersebut mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut memenuhi kriteria
penghentian pengakuan.

2.147 PE mentransfer aset keuangan, jika dan hanya jika, PE:


1. Mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan; atau
2. Tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar
arus kas yang diterima kepada pihak lain melalui satu kesepakatan yang
memenuhi semua persyaratan berikut:
a. PE tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika PE memperoleh
jumlah yang setara dengan aset awal;
b. PE tidak diperkenankan menjual atau mengagunkan aset awal kecuali untuk
menjamin hak penerima akhir untuk menerima arus kas.
c. PE berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus kas yang ditagihnya untuk
dan atas nama penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan.

2.148 Ketika PE mentransfer aset keuangan, maka PE mengevaluasi apakah


secara substansial PE masih memiliki risiko dan manfaat atas aset keuangan
tersebut.

2.149 Jika PE mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria


penghentian pengakuan untuk keseluruhan nilainya dan PE, masih memiliki hak
pengelolaan atas aset keuangan tersebut dengan imbalan tertentu (fee), maka PE
mengakui kontrak pengelolaan tersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau liabilitas
jasa pengelolaan.

2.150 Contoh ilustrasi penghentian pengakuan aset keuangan Efek bersifat


ekuitas, dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.84.

2.151Sedangkan contoh ilustrasi penghentian pengakuan aset keuangan


EBU, dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.135.

2-22
2. Penghentian Pengakuan Liabililitas Keuangan
2.152 PE mengeluarkan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas
keuangan) dari laporan posisi keuangannya (neraca), jika dan hanya jika, liabilitas
keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan, dibatalkan, atau kadaluwarsa.

2.153 Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari
liabilitas keuangan) yang berakhir atau yang ditransfer pada Pihak lain, dengan
jumlah yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Utang Obligasi – FLAC xxx
Db. Beban bunga xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

G. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN YANG LAZIM DIMILIKI OLEH


PERUSAHAAN EFEK
1. Saham
a. Klasifikasi
2.154 Saham dapat diklasifikasikan sebagai FVTPL atau AFS, sebagaimana
dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.

Pengakuan Awal
2.155 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, saham diukur pada nilai wajarnya.

2.156 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.157 Jika saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL maka biaya
transaksi (transaction cost dan upfront fee) dibebankan ke laba rugi pada saat
terjadinya.

2.158 Jika saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, maka biaya
transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

b. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.159 Setelah pengakuan awal, saham yang diklasifikasikan sebagai FVTPL
diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
laba rugi periode berjalan.

2-23
2.160 Sedangkan saham yang diklasifikasikan sebagai AFS, setelah
pengakuan awalnya, diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang
terjadi diakui pada OCI.

2. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu


a. Klasifikasi
2.161 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang diterbitkan oleh
suatu entitas (Emiten) memenuhi definisi instrumen ekuitas derivatif karena
HMETD memenuhi 2 (dua) persyaratan bagi suatu instrumen keuangan untuk
dapat diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas derivatif, yaitu:
1. Instrumen tersebut tidak memiliki liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas
atau aset keuangan lain kepada entitas lain (karena sifatnya yang kontinjen pada
keinginan dari pemilik/holder).
2. Instrumen tersebut akan diselesaikan hanya dengan instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas. Instrumen ini sekaligus masuk ke dalam derivatif karena
diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset
keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas.

2.162 HMETD yang dimiliki oleh PE bersifat derivatif, sehingga


diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

b. Pengakuan Awal
2.163Pada saat pengakuan awal HMETD, diklasifikasikan sebagai HT,
diukur pada nilai wajarnya.

2.164 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.165 HMETD diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi


dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.166 Setelah pengakuan awal HMETD, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba
rugi periode berjalan.

3. Waran
a. Klasifikasi
2.167 Waran yang diterbitkan oleh suatu entitas yang dilekatkan pada suatu
saham memenuhi definisi instrumen ekuitas derivatif karena waran memenuhi 2
(dua) persyaratan bagi suatu instrumen keuangan untuk dapat diklasifikasikan
sebagai instrumen ekuitas derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2-24
2.168 Waran yang dimiliki oleh PE (holder) bersifat derivatif, karenanya
diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

b. Pengakuan Awal
2.169 Pada saat pengakuan awal waran, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajarnya.

2.170 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.171 Waran diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi dibebankan


pada laba rugi pada saat terjadinya.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.172 Setelah pengakuan awal waran, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba
rugi periode berjalan.

4. Kontrak Berjangka Indeks Efek


a. Klasifikasi
Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) yang dimiliki oleh PE
2.173
memenuhi definisi instrumen derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2.174 Nilai KBIE sebagai suatu instrumen keuangan derivatif, akan


mempengaruhi posisi pencatatannya sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan
derivatif.

2.175 KBIE yang dimiliki PE merupakan instrumen derivatif, karenanya


diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

b. Pengakuan Awal
2.176 Pada saat pengakuan awal KBIE, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajarnya.

2.177 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.178 KBIE diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi dibebankan


pada laba rugi pada saat terjadinya.

2-25
c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
2.179 Setelah pengakuan awal KBIE, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba
rugi periode berjalan.

5. Kontrak Opsi Saham


a. Klasifikasi
2.180 Kontrak Opsi Saham (KOS) yang dimiliki oleh PE memenuhi definisi
instrumen derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2.181Nilai KOS sebagai suatu instrumen keuangan derivatif, akan


mempengaruhi posisi pencatatannya sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan
derivatif.

2.182 KOS yang dimiliki PE merupakan instrumen derivatif, karenanya


diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

b. Pengakuan Awal
2.183 Pada saat pengakuan awal, KOS, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajarnya.

2.184 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) mungkin timbul pada
saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya
transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan
pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib
yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang
dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.185 KOS diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi dibebankan


pada laba rugi pada saat terjadinya.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.186 Setelah pengakuan awal KOS, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba
rugi periode berjalan.

6. Kontrak Berjangka Saham Individual


a. Klasifikasi
2.187 Kontrak Berjangka Saham Individual (KBSI) yang dimiliki oleh PE
memenuhi definisi instrumen derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2.188Nilai KBSI sebagai suatu instrumen keuangan derivatif, akan


mempengaruhi posisi pencatatannya sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan
derivatif.

2.189 KBSI yang dimiliki PE merupakan instrumen derivatif, karenanya


diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

2-26
b. Pengakuan Awal
2.190 Pada saat pengakuan awal KBSI, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajarnya.

2.191 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.192 KBSI diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi dibebankan


pada laba rugi pada saat terjadinya.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.193 Setelah pengakuan awal, KBSI diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba
rugi periode berjalan.

7. Obligasi Korporasi
a. Klasifikasi
2.194 Obligasi dapat diklasifikasikan sebagai FVTPL, AFS, atau HTM,
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.195 Pada saat pengakuan awal, obligasi korporasi diukur pada nilai
wajarnya .

2.196 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.197 Jika obligasi korporasi diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya


transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.198 Jika obligasi korporasi diklasifikasikan sebagai AFS atau HTM maka
biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.199 Setelah pengakuan awal, obligasi korporasi yang diklasifikasikan
sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang
terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.200 Setelah pengakuan awal, pengukuran obligasi korporasi yang


diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan
bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
ekuitas melalui OCI.

2-27
2.201 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal obligasi korporasi
yang diklasifikasikan sebagai HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan EIR.

8. Surat Utang Negara


a. Klasifikasi
2.202 Surat Utang Negara (SUN) yang dimiliki oleh PE harus
diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi aset keuangan, sebagaimana dijelaskan
dalam paragraf 2.05 – 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.203 Pada saat pengakuan awal, SUN diukur pada nilai wajarnya.

2.204 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.205 Jika SUN diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi


dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.206 Jika SUN diklasifikasikan sebagai AFS atau HTM, maka biaya
transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.207 Setelah pengakuan awal, SUN yang diklasifikasikan sebagai FVTPL
diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada
laba rugi periode berjalan.

2.208 Setelah pengakuan awal, pengukuran SUN yang diklasifikasikan


sebagai AFS adalah sebagai berikut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan
bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi langsung diakui
dalam ekuitas melalui OCI.

2.209 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal SUN yang


diklasifikasikan sebagai HTM, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan EIR.

9. Obligasi Konversi
a. Klasifikasi
2.210 Obligasi konversi harus harus diklasifkasikan sesuai dengan
klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.29.

2.211 Obligasi konversi yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo


umumnya tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM karena tidak
konsisten dengan tujuan pembelian fitur konversi tersebut, yaitu memperoleh hak
untuk mengkonversi opsi yang dimiliki menjadi saham, sebelum jatuh tempo.

2-28
b. Pengakuan Awal
2.212 Pada saat pengakuan awal obligasi konversi diukur pada nilai
wajarnya.

2.213 Pada saat pengakuan awal, derivatif melekat pada obligasi konversi
harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai derivatif, apabila
memenuhi kriteria sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2.214 Jika obligasi konversi diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL


maka tidak diperkenankan pemisahan derivatif melekat dari obligasi (kontrak
utama).

2.215 Jika obligasi konversi diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS,


maka opsi konversi (derivatif melekat) harus dipisahkan dan diklasifikasikan
sebagai aset keuangan FVTPL. Nilai tercatat awal obligasi (kontrak utama) sama
dengan nilai sisa setelah pemisahan opsi konversi (derivatif melekat).

2.216 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.217 Jika obligasi konversi diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL,


maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.218 Jika obligasi konversi diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS,


maka biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal instrumen utama.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.219 Setelah pengakuan awal, obligasi konversi yang diklasifikasikan
sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang
terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.220 Setelah pengakuan awal, pengukuran obligasi (kontrak utama) pada


obligasi konversi yang diklasifikasikan sebagai AFS, adalah sebagai berikut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan EIR sebagai pendapatan bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi langsung diakui
dalam laporan ekuitas melalui OCI.

2.221 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal opsi konversi yang


dipisahkan dari obligasi (kontrak utama), diklasifikasikan sebagai FVTPL dan
diukur pada nilai wajar dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui
pada laba rugi periode berjalan.

10. Sukuk Korporasi


a. Klasifikasi
2.222 Sebelum pengakuan awal, PE menentukan klasifikasi sukuk korporasi
(sukuk ijarah dan sukuk mudharabah) sebagai diukur pada biaya perolehan atau
diukur pada nilai wajar.

2-29
2.223 Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan jika:
1. Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama
untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan
2. Persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok
dan/atau hasilnya.

2.224 Model usaha yang bertujuan untuk memperoleh arus kas kontraktual
didasarkan pada tujuan investasi yang ditentukan oleh manajemen kunci. Arus kas
kontraktual yang dimaksud adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari sukuk
mudharabah; atau arus kas ujrah ijarah dan pokok dari sukuk ijarah.

2.225 Setelah pengakuan awal, jika aktual berbeda dengan tujuan investasi
yang telah ditetapkan, maka entitas menelaah kembali konsistensi tujuan
investasinya.

2.226 PE tidak dapat mengubah klasifikasi investasi, kecuali terjadi


perubahan tujuan model usaha sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.224-2.225.

b. Pengakuan Awal
2.227 Pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi (sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah) diakui sebesar biaya perolehan.

2.228 Biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan
termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur
pada nilai wajar, tidak termasuk biaya transaksi.

2.229 PE mengakui investasi pada sukuk korporasi pada saat tanggal


perdagangan.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.230 Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya
perolehan, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis
lurus selama jangka waktu sukuk.

2.231 Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar
dengan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

2.232 Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan, jika
terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya.
Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitas mengakui
rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh
PE dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.

11. Surat Berharga Syariah Negara


a. Klasifikasi
2.233 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dimiliki oleh PE dapat
diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar.,
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.223 – 2.226.

2-30
b. Pengakuan Awal
2.234 Pada saat pengakuan awal, SBSN diakui sebesar biaya perolehan,
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.228 – 2.229.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.235 Untuk investasi pada SBSN yang diukur pada biaya perolehan, selisih
antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama
jangka waktu sukuk.

2.236 Jika SBSN diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan
jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

2.237 Untuk investasi pada SBSN yang diukur pada biaya perolehan, jika
terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya.
Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitas mengakui
rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh
PE dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.

12. Unit Penyertaan Reksa Dana


a. Klasifikasi
2.238 Unit Penyertaan (UP) Reksa Dana diklasifikasikan sebagai FVTPL atau
AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.09 atau 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.239 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, UP Reksa Dana diukur pada nilai wajarnya.

2.240 Biaya transaksi (subscription fee) mungkin timbul pada saat pembelian
Reksa Dana.

2.241 Jika UP Reksa Dana diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya


transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.242 Jika UP Reksa Dana diklasifikasikan sebagai AFS, maka biaya


transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.243 Setelah pengakuan awal, UP Reksa Dana yang diklasifikasikan sebagai
FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi
diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.244 Setelah pengakuan awal, UP Reksa Dana yang diklasifikasikan sebagai


AFS diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui
dalam OCI.

2-31
13. Efek Beragun Aset
a. Klasifikasi
2.245 Berdasarkan jenisnya, Efek Beragun Aset (EBA) dapat dikelompokkan
menjadi EBA Arus Kas Tetap dan EBA Arus Kas Tidak Tetap.

2.246 EBA yang dimiliki oleh PE harus diklasifikasikan sesuai dengan


klasifikasi aset keuangan, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29. EBA
dengan Arus Kas Tetap diperlakukan seperti instrumen utang, sedangkan EBA
dengan Arus Kas Tidak Tetap diperlakukan seperti instrumen ekuitas.

b. Pengakuan Awal
2.247 Pada saat pengakuan awal, EBA diukur pada nilai wajarnya.

2.248 Biaya transaksi meliputi seluruh biaya yang timbul pada saat
pembelian EBA. Dalam hal EBA dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek,
maka biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada PPE. Apabila
EBA dijual langsung oleh Manajer Investasi, maka biaya transaksi meliputi
subscription fee dan/atau biaya lainnya sesuai Kontrak Investasi Kolektif.

2.249 Jika EBA diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi


dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.250 Jika EBA diklasifikasikan sebagai AFS, maka biaya transaksi


ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.251 Setelah pengakuan awal, EBA yang diklasifikasikan sebagai FVTPL
diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada
laba rugi periode berjalan.

2.252 Setelah pengakuan awal, pengukuran EBA Arus Kas Tetap yang
diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan
bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi langsung diakui
dalam ekuitas melalui OCI.

2.253 Pengukuran setelah pengakuan awal EBA Arus Kas Tidak Tetap yang
diklasifikasikan sebagai AFS diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai
wajar yang terjadi diakui dalam OCI.

14. Exchange Traded Fund


a. Klasifikasi
2.254 Surat Berharga yang UP-nya Diperdagangkan di Bursa Efek (Exchange
Traded Fund – ETF) diklasifikasikan sebagai FVTPL atau AFS, sebagaimana
dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.255 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, Reksa Dana diukur pada nilai wajarnya.

2-32
2.256 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.257Jika ETF diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi


dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.258 Jika ETF diklasifikasikan sebagai AFS maka biaya transaksi


ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.259 Setelah pengakuan awal ETF, yang diklasifikasikan sebagai FVTPL
diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada
laba rugi periode berjalan.

2.260 Setelah pengakuan awal, ETF yang diklasifikasikan sebagai AFS


diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
OCI.

15. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat


a. Klasifikasi
2.261 UP Dana Investasi Real Estat (DIRE) diklasifikasikan sebagai FVTPL
atau AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.262 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, UP DIRE diukur pada nilai wajarnya.

2.263 Biaya transaksi meliputi seluruh biaya yang timbul pada saat
pembelian UP DIRE. Dalam hal UP DIRE dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa
Efek maka biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada PPE.
Apabila UP DIRE dijual langsung oleh Manajer Investasi maka biaya transaksi
meliputi subscription fee.

2.264 Jika UP DIRE diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi


dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.265 Jika UP DIRE diklasifikasikan sebagai AFS, maka biaya transaksi


ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.266 Setelah pengakuan awal UP DIRE yang diklasifikasikan sebagai
FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi
diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.267Setelah pengakuan awal UP DIRE yang diklasifikasikan sebagai AFS


diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
OCI.

2-33
16. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
a. Klasifikasi
2.268 Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) diklasifikasikan sebagai
FVTPL atau AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.269 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, SPEI diukur pada nilai wajarnya.

2.270 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.271Jika SPEI diklasifikasikan sebagai FVTPL maka biaya transaksi


dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

Jika SPEI diklasifikasikan sebagai AFS maka biaya transaksi


2.272
ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.273 Setelah pengakuan awal SPEI yang diklasifikasikan sebagai FVTPL
diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada
laba rugi periode berjalan.

2.274 Setelah pengakuan awal SPEI yang diklasifikasikan sebagai AFS


diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
OCI.

17. Liabilitas atas Repo


a. Klasifikasi
2.275 Liabilitas atas repo harus diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi
liabilitas keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.54-2.59.

b. Pengakuan Awal
2.276 Pada saat pengakuan awal, liabilitas atas repo diukur pada nilai
wajarnya.

2.277 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2-34
2.278 Jika liabilitas atas repo diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya
transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.279 Jika liabilitas atas repo diklasifikasikan sebagai FLAC, maka biaya
transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.280 Setelah pengukuran awal, liabilitas atas repo yang diklasifikasikan
sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang
terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.281 Setelah pengukuran awal, Liabilitas atas repo yang diklasifikasikan


sebagai FLAC diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR.

18. Tagihan Reverse Repo


a. Klasifikasi
2.282 Tagihan reverse repo harus diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi
aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.283 Pada saat pengakuan awal, tagihan reverse repo diukur pada nilai
wajarnya.

2.284 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.285 Jika tagihan reverse repo diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya
transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.286 Jika tagihan reverse repo diklasifikasikan sebagai AFS atau L&R maka
biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.287 Setelah pengakuan awal, tagihan reverse repo yang diklasifikasikan
sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang
terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.288 Setelah pengakuan awal, pengukuran tagihan reverse repo yang


diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan EIR sebagai pendapatan bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
ekuitas melalui OCI.

2.289 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal tagihan reverse repo


yang diklasifikasikan sebagai L&R, diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan EIR.

2-35
19. Pembiayaan Transaksi Marjin
a. Klasifikasi
2.290 Pembiayaan transaksi marjin harus diklasifikasikan sesuai dengan
klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.291 Pada saat pengakuan awal, pembiayaan transaksi marjin diukur pada
nilai wajarnya.

2.292 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.293 Jika pembiayaan transaksi marjin diklasifikasikan sebagai FVTPL,


maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

Jika pembiayaan transaksi marjin diklasifikasikan sebagai AFS atau


2.294
L&R maka biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.295 Setelah pengakuan awal pembiayaan transaksi marjin yang
diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai
wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.296 Setelah pengakuan awal pembiayaan transaksi marjin yang


diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan EIR sebagai pendapatan bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
ekuitas melalui OCI.

2.297 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal pembiayaan


transaksi marjin yang diklasifikasikan sebagai L&R, diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan EIR.

20. Pembiayaan Short-Selling


a. Klasifikasi
2.298 Pembiayaan transaksi short selling harus diklasifikasikan sesuai
dengan klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29.

b. Pengakuan Awal
2.299 Pada saat pengakuan awal, pembiayaan short selling diukur pada nilai
wajarnya.

2.300 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para

2-36
agen, konsultan, perantara Efek dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.

2.301 Jika pembiayaan transaksi short selling diklasifikasikan sebagai FVTPL,


maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.302Jika pembiayaan transaksi short selling diklasifikasikan sebagai AFS


atau L&R maka biaya transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


2.303 Setelah pengakuan awal, pembiayaan transaksi short selling yang
diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai
wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.304 Setelah pengakuan awal pembiayaan transaksi short selling yang


diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan EIR sebagai pendapatan bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
ekuitas melalui OCI.

2.305 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal pembiayaan


transaksi short selling yang diklasifikasikan sebagai L&R, diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR.

21. Penjaminan Emisi Efek Kesanggupan Penuh (Full Commitment Underwriting)


a. Pengakuan dan Pengukuran
2.306 Full commitment underwriting adalah suatu transaksi yang bersifat
kontinjensi dan memenuhi definisi liabilitas kontinjensi dalam PSAK 57 (revisi
2009). Liabilitas kontinjensi adalah liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa
masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya
satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam
kendali PE.

2.307 Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, namun


diperlukan pengungkapan. Untuk tujuan pelaporan PE, liabilitas kontinjensi
merupakan liabilitas yang pencatatannya dilakukan secara off balance sheet.

22. Pinjam Meminjam Efek


a. Pengakuan dan Pengukuran
2.308 Kepemilikan Efek yang dipinjamkan dan Efek yang dijaminkan tidak
berpindah, termasuk hak-hak yang melekat pada Efek tersebut. Sehingga, Efek
tersebut tetap diakui sebagai aset keuangan oleh PPE yang meminjamkan atau
menjaminkan.

2.309 Transaksi PME dengan uang jaminan, dipertanggungjawabkan


sebagai transaksi pembiayaan. PPE yang meminjam Efek mengakui piutang sebesar
uang jaminan yang diserahkan dan PPE yang meminjamkan Efek mengakui utang
sebesar uang jaminan yang diterima.

2-37
2.310 Klasifikasi, pengakuan awal serta pengukuran setelah pengakuan
awal piutang, sama halnya tagihan reverse repo, sebagaimana dijelaskan pada
paragraf 2.282 - 2.289.

2.311 Klasifikasi, pengakuan awal serta pengkuran setelah pengakuan awal


utang atas uang jaminan yang diterima, sama halnya dengan liabilitas atas repo,
sebagaimana yang dijelaskan pada paragraf 2.275 - 2.281.

2-38
BAB 3

AKUNTANSI PERANTARA PEDAGANG EFEK

A. UMUM
3.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi sehubungan dengan
aktivitas Perusahaan Efek (PE) yang memiliki ijin usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek. Aktivitas utama Perantara Pedagang Efek meliputi: Perantara Efek
(Broker) dan Pedagang Efek (Dealer). Ilustrasi jurnal di dalam Bab ini tidak terbatas
pada transaksi yang dicontohkan, namun juga dapat diaplikasikan pada transaksi
lain yang memiliki sifat transaksi yang sama.

1. Definisi
3.02 Perantara Pedagang Efek (PPE) adalah Pihak yang melakukan
kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau Pihak lain.

3.03 Rekening Efek adalah catatan yang menunjukkan posisi Efek dan dana
yang dimiliki oleh PPE atau milik nasabah yang dititipkan kepada PPE.

3.04 Buku Pembantu Efek adalah catatan mengenai Efek yang disimpan
pada PPE atau dimiliki oleh PPE yang dibuat dalam bentuk pembukuan
berpasangan yang menunjukkan Posisi Long, Posisi Short, dan lokasi Efek tersebut

3.05 Buku Pembantu Dana adalah catatan mengenai dana yang dimiliki
oleh PPE dan/atau nasabah PPE yang dibuat dalam bentuk pembukuan
berpasangan yang menunjukkan posisi kepemilikan dan lokasi dana tersebut.

3.06 Posisi Long adalah saldo Efek dalam akun tertentu di Buku Pembantu
Efek yang menunjukkan sejumlah Efek yang dimiliki oleh PPE atau sejumlah Efek
yang wajib diserahkan oleh PPE kepada nasabah.

3.07 Posisi Short adalah saldo Efek dalam akun tertentu di Buku Pembantu
Efek yang menunjukkan sejumlah Efek yang dijual oleh PPE untuk kepentingannya
sendiri dan/atau kepentingan nasabah, tetapi pada saat dijual Efek dimaksud
belum dimiliki oleh PPE dan/atau belum diserahkan oleh nasabah kepada PPE.

3.08 Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari
Transaksi Bursa.

3.09 Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek,
Pinjam-Meminjam Efek (PME), atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.

3.10 Transaksi di Luar Bursa adalah transaksi antar PPE atau antara PPE
dengan Pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi antar Pihak yang
bukan PE.

3.11 Transaksi Nasabah Pemilik Rekening (NPR) adalah transaksi Efek


yang dilaksanakan oleh PPE untuk kepentingan rekening nasabahnya sesuai
dengan kontrak pembukaan Rekening Efek antara PPE dengan nasabah tersebut.

3-1
3.12 Transaksi Nasabah Kelembagaan (NK) adalah transaksi Efek antara
PPE dengan NK tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara PPE dengan NK
tersebut seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank atau lembaga keuangan
lainnya yang tidak mempunyai rekening Efek pada PPE tersebut.

B. PROSES AKUNTANSI DAN BISNIS


1. Umum
3.13 PPE dapat melakukan kegiatan jual beli Efek untuk kepentingan
nasabah maupun untuk kepentingannya sendiri. Jika PPE melakukan jual beli Efek
untuk kepentingan nasabah maka disebut Perantara Efek (broker), dan jika
melakukan jual beli untuk kepentingan portofolio sendiri disebut sebagai Pedagang
Efek (dealer).

3.14 Aktivitas yang dilakukan PPE sebagai broker antara lain:


1. Memberikan informasi perkembangan pergerakan Efek nasabah.
2. Menerima pesanan dan/atau instruksi untuk kepentingan nasabah.
3. Menyampaikan permintaan jual/beli nasabah ke sistem Bursa atau ke Pihak di
luar bursa (untuk transaksi over the counter – OTC).
4. Melakukan pemindahbukuan dana dan Efek dalam rekening nasabah untuk
keperluan transaksi Efek nasabah.
5. Mengirimkan konfirmasi kepada nasabah atas tiap transaksi yang dilakukan
oleh PPE untuk kepentingan nasabah.

3.15 Aktivitas yang dilakukan PPE sebagai dealer adalah melakukan


pembelian dan penjualan Efek untuk kepentingan portofolio sendiri.

3.16 Proses akuntansi PPE, dimulai dari pencatatan transaksi sampai


dengan pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan (MKBD). Proses akuntansi dimaksud terdiri dari:
1. Mencatat transaksi Efek dalam Buku Pembantu Transaksi;
2. Merekonsiliasi Data Transaksi dengan Daftar Transaksi Bursa dari Bursa Efek
dan Daftar Hasil Kliring (DHK) dari Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP);
3. Membukukan Transaksi Efek ke dalam Buku Besar, Buku Pembantu Efek, dan
Buku Pembantu Dana;
4. Merekonsiliasi dana dan Efek pada Buku Besar, Buku Pembantu Dana, Buku
Pembantu Efek, dan Rekening Efek;
5. Menyusun Neraca Percobaan Harian;
6. Menyusun Laporan MKBD; dan
7. Menyusun Laporan Keuangan.

3.17 PPE wajib mencatat seluruh transaksi yang dilaksanakannya setiap


hari sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan Peraturan
Bapepam dan LK yang berkaitan dengan hal tersebut.

2. Dokumentasi Pencatatan Transaksi


3.18 Unit kerja yang melakukan fungsi pembukuan wajib bertanggung
jawab atas pemeliharaan catatan dan buku perusahaan, antara lain meliputi buku
besar (general ledger).

3.19 Unit kerja yang menjalankan fungsi pembukuan wajib menyimpan


catatan tambahan dan dokumen pendukung lainnya, antara lain:
3-2
1. Bukti pengeluaran cek;
2. Rekening bank;
3. Pembatalan cek (jika ada);
4. Rekonsiliasi rekening bank;
5. Pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek;
6. Saldo semua akun dalam buku besar (general ledger) dalam bentuk neraca saldo,
sekurang-kurangnya setiap bulan;
7. Catatan harian yang merupakan bukti dari semua pendebetan dan pengkreditan
kas untuk hari tersebut; dan
8. Rekonsiliasi harian antara buku besar (general ledger) dan Buku Pembantu Efek
(securities ledger).

3.20 Unit kerja yang melakukan fungsi Kustodian wajib bertanggung


jawab atas pemeliharaan catatan dan buku perusahaan, antara lain meliputi:
1. Rekening Efek (securities account);
2. Buku Pembantu Efek (securities ledger);
3. Buku Pembantu Dana (fund ledger); dan
4. Buku pembantu transaksi (transaction ledger).

3.21 Unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian wajib menyimpan


catatan tambahan dan dokumen pendukung lainnya, antara lain:
1. Konfirmasi transaksi Efek;
2. Pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek;
3. Kontrak transaksi Efek dengan PE lain;
4. Bukti semua pembukuan untuk Buku Pembantu Efek dan Buku Pembantu Dana;
dan
5. Rekonsiliasi harian antara Buku Pembantu Transaksi, Buku Pembantu Dana, dan
Buku Pembantu Efek.

3.22 Sistem pencatatan yang digunakan harus memiliki pengamanan yang


dapat mencegah adanya risiko pemalsuan dan/atau penyalahgunaan terhadap
catatan tersebut.

3.23 Sistem pencatatan harus mampu memberikan informasi yang cepat,


tepat, dan dapat dimengerti oleh para Pihak yang berkepentingan terhadap
dokumen tersebut.

3.24 Dana dan Efek harus dihitung dan direkonsiliasikan dengan Buku
Pembantu Dana, Buku Pembantu Efek, dan Rekening Efek sekurang-kurangnya:
1. Setiap hari oleh pegawai pada unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian;
2. Setiap bulan oleh pegawai pada unit kerja yang menjalankan fungsi kepatuhan;
dan
3. Setiap tahun oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK.

a. Rekening Efek Nasabah (Securities Account)


3.25 Pada saat pembukaan rekening Efek, nasabah menandatangani
kontrak pembukaan rekening Efek. Pedoman mengenai isi kontrak pembukaan
rekening Efek antara nasabah dan PPE dapat dilihat di Peraturan Bapepam dan LK
Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE yang Menjalankan Kegiatan Usaha
Sebagai Perantara Pedagang Efek.

3.26 Pembukaan rekening Efek wajib diikuti dengan:


1. Pembukaan Sub Rekening Efek pada Kustodian dan pembukaan rekening dana
atas nama nasabah pada bank untuk masing-masing nasabah; dan
3-3
2. Pembuatan nomor tunggal identitas nasabah (Single Investor Identification) pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), bagi nasabah yang belum
memiliki.

3.27 Laporan Rekening Efek harus memuat posisi Portofolio Efek dan Dana
Nasabah pada tanggal laporan, dan dikirimkan kepada nasabahnya paling lambat
hari ke-10 (kesepuluh) setiap bulan termasuk aktivitas transaksi nasabah selama
satu bulan.

3.28 Transaksi yang termuat dalam laporan rekening Efek mencakup: a)


transaksi yang telah dilaksanakan; b) jumlah dividen, saham bonus, bunga, Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan hak-hak lainnya; dan c) penarikan
atau penyetoran dana dan/atau Efek.

3.29 Dalam Rekening Efek dicatat hak-hak yang berhubungan dengan Efek
termasuk dividen tunai, saham bonus, HMETD, dividen saham, dengan ketentuan
Efek tersebut telah dicatat pada Rekening Efek pada saat cum (cum date). Jika
terdapat transaksi jual atau beli Efek pada periode cum, maka PE akan mengakui
atau menghentikan pengakuan atas hak tersebut sesuai dengan transaksi yang
dilakukan.

b. Buku Pembantu Transaksi (Transaction Ledger)


3.30 Buku pembantu transaksi diselenggarakan oleh unit kerja yang
menjalankan fungsi kustodian pada PPE. Buku ini untuk mencatat hal-hal yang
berhubungan dengan transaksi yang dilakukan oleh PPE, baik untuk kepentingan
nasabah maupun untuk kepentingan portofolio sendiri.

3.31 Buku pembantu transaksi harus dibuat paling lambat hari kerja
berikutnya berdasarkan konfirmasi tertulis yang dikirimkan kepada nasabah dan
memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Tanggal transaksi;
2. Jenis transaksi, misalnya jual atau beli;
3. Harga;
4. Komisi dan biaya;
5. Tanggal penyelesaian;
6. Nama dan kode nasabah;
7. Nomor transaksi;
8. Jumlah Efek;
9. Metode penyelesaian; dan
10. Informasi mengenai tindak lanjut penyelesaian transaksi, sesuai dengan metode
penyelesaian.

c. Buku Besar (General Ledger)


3.32 Buku Besar (General Ledger) wajib memuat secara rinci hal-hal sebagai
berikut:
1. Aset;
2. Liabilitas;
3. Ekuitas; dan
4. Pendapatan dan biaya.

3-4
3.33 Buku Besar digunakan untuk mencatat aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, dan beban PPE. Rincian dalam Buku Besar dimuat dalam Buku
Pembantu (subsidiary ledger). Buku Besar harus direkonsiliasi dengan Buku
Pembantu secara harian. Buku Besar merupakan sumber data untuk menyusun
laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan, hasil operasi, arus kas PPE.

d. Buku Pembantu Efek (Securities Ledger)


3.34 PPE wajib melakukan pembukuan harian atas Efek yang disimpan
pada PPE atau dimiliki oleh PPE melalui Buku Pembantu Efek. PPE wajib
menyusun secara harian Laporan Buku Pembantu Efek dengan menggunakan
Formulir Nomor V.D.5-7 (Lampiran 7 Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5)
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan MKBD sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan
dan Pelaporan MKBD.

3.35 Buku Pembantu Efek (Securities Ledgers) wajib dibuat dalam bentuk
pembukuan berpasangan, yang memuat informasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.4 tentang Pengendalian dan Perlindungan
Efek Yang Disimpan Oleh PE.

3.36 Sisi debit dalam Buku Pembantu Efek menunjukkan kepemilikan atas
Efek. Sisi kredit menunjukkan lokasi Efek. Jenis Efek dalam sisi kredit tersebut
dibagi menjadi Efek Dalam Pengendalian Langsung dan Efek Tidak Dalam
Pengendalian Langsung.

3.37 Buku Pembantu Efek wajib diselenggarakan dan dicocokkan saldo


hariannya untuk masing-masing jenis Efek termasuk kekurangan atau kelebihan
yang ada wajib dibukukan ke akun Selisih Efek positif atau akun Selisih Efek
negatif.

e. Kepemilikan Efek
3.38 Kepemilikan atas Efek yang ditunjukkan dalam saldo di sisi debit
pada Buku Pembantu Efek mencakup subakun sebagai berikut:
1. Efek Reverse Repo;
2. Portofolio PE Posisi Long;
3. Efek Dalam Rekening Efek Nasabah Posisi Long:
 Efek Bebas; dan
 Efek Jaminan;
4. Transaksi Beli Efek NPR;
5. Efek Milik PE Lain:
 Efek yang Dipinjam dari PE lain;
 Transaksi Jual Efek; dan
 Gagal Serah PE;
6. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP:
 Efek yang dipinjam dari LKP; dan
 Efek Serah Atas Transaksi Kliring;
7. Efek milik PE lain, Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun, Bank, dan/atau
lembaga keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam
dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE yang Menjalankan
Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek:
 Transaksi Beli; dan
 Gagal Serah;
3-5
8. Efek yang dipinjam dari Pihak lain; dan
9. Selisih Efek Positif.

3.39 PPE yang menyelenggarakan Jasa Kustodian wajib menghitung secara


harian jumlah Efek Bebas dan Efek Jaminan. Prosedur penghitungan Efek adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan perhitungan Efek Jaminan yang dapat ditahan sebagai jaminan
penyelesaian pesanan terbuka dan kewajiban nasabah lainnya yang tidak
termasuk kewajiban dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin dan
Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling sesuai perhitungan
manajemen risiko PPE yang diterapkan secara konsisten dalam menentukan
batasan transaksi (trading limit) setiap nasabahnya sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal
PE Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai PPE;
2. Berdasarkan perhitungan Efek Jaminan pada poin 1, PPE wajib:
a. Memisahkan sejumlah Efek Dipisahkan sekurang-kurangnya sejumlah Efek
Bebas, dengan menambah atau mengurangkan Efek Dipisahkan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk Efek yang berbentuk fisik dan ada di tempat penyimpanan yaitu di
unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian atau di kotak
penyimpanan Bank Kustodian (BK), pemisahan wajib dilakukan secara
fisik; atau
2) Untuk Efek yang ada dalam rekening Efek dalam pengelolaan BK, PE
lain, LPP, atau lembaga penyimpanan lainnya, pemisahan dilaksanakan
dengan memberi instruksi kepada Kustodian tersebut untuk mentransfer
Efek antar rekening Efek; dan
b. Membukukan sejumlah Efek dalam rekening Efek nasabah (Posisi Long)
sebagai Efek Bebas dan Efek Jaminan.

f. Lokasi Efek
1) Efek Dalam Pengendalian Langsung
3.40 Efek Dimiliki adalah Efek milik PPE sendiri yang dipisahkan dari Efek
milik nasabah.

3.41 Efek Dipisahkan adalah:


1. Efek nasabah dalam pengendalian langsung PPE yang tidak sedang dijaminkan
kepada PPE atau tidak sedang terikat dengan kewajiban penyelesaian transaksi;
dan/atau
2. Efek nasabah tidak dalam pengendalian langsung PPE lebih dari 5 (lima) hari
kerja.

3.42 Efek Tidak Dipisahkan adalah Efek dalam pengendalian langsung PPE
yang dimiliki oleh nasabah dan sedang dijaminkan kepada PPE atau terikat dengan
kewajiban penyelesaian transaksi nasabah atau dalam proses administrasi di Emiten
atau Biro Administrasi Efek (BAE) yang akan diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari
kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE.

3.43 Efek Dimiliki, Efek Dipisahkan, dan Efek Tidak Dipisahkan, meliputi
subakun sebagai berikut:
1. Efek yang disimpan di unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian PPE;

3-6
2. Efek yang disimpan pada kotak penyimpanan yang disewa oleh PPE pada BK;
3. Efek yang ada dalam rekening Efek pada BK;
4. Efek yang ada dalam rekening Efek pada PE lain;
5. Efek yang ada dalam rekening Efek pada LPP;
6. Efek yang ada pada Emiten atau BAE; dan
7. Efek yang ada dalam rekening Efek pada lembaga penyimpanan lainnya.

2) Efek Tidak Dalam Pengendalian Langsung


3.44 Saldo di sisi kredit yang ada dalam Buku Pembantu Efek
menunjukkan lokasi Efek tidak dalam pengendalian langsung PPE, dikelompokkan
dalam:
1. Efek tidak dalam pengendalian langsung sampai dengan 5 (lima) hari kerja; dan
2. Efek tidak dalam pengendalian langsung lebih dari 5 (lima) hari kerja yang
dikelompokkan dalam Efek Dimiliki dan Efek Dipisahkan.

3.45 Lokasi Efek yang ada dalam akun Efek tidak dalam pengendalian
langsung PPE, meliputi sebagai berikut:
1. Efek yang dipakai sebagai jaminan pinjaman di bank atau di lembaga keuangan;
2. Efek dalam perjalanan antar kantor dalam satu PE;
3. Efek dalam perjalanan ke PE lain, BK, LKP, atau LPP dimana bukti pengiriman
belum diterima;
4. Efek yang akan diterima dari kustodian luar negeri, lembaga Kliring luar negeri,
atau dari PE luar negeri;
5. Efek pada Emiten atau BAE yang belum diterbitkan dalam 5 (lima) hari kerja
terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE;
6. Efek yang akan diterima dari Emiten sebagai akibat adanya pembagian hak
dalam rangka aksi korporasi misalnya dividen saham atau HMETD pada
tanggal pencatatan;
7. Efek repo atau re-repo;
8. Transaksi jual Efek NPR;
9. Efek dijual yang belum dimiliki (Posisi Short);
10. Efek yang akan diterima dari PE lain: i. Efek dipinjamkan; ii. Transaksi beli Efek;
dan iii. Gagal terima PE;
11. Efek yang akan diterima dari LKP: i. Efek dipinjamkan; dan ii. Efek terima atas
hasil Kliring;
12. Efek yang akan diterima dari NK: i. Transaksi jual; dan ii. Gagal terima;
13. Posisi Short dalam rekening Efek nasabah terafiliasi; dan
14. Posisi Short dalam rekening Efek nasabah tidak terafiliasi.

3.46 Buku Pembantu Efek wajib menunjukkan masing-masing posisi


berikut untuk jangka waktu sampai dengan 5 (lima) hari dan lebih dari 5 (lima) hari:
1. Efek dalam perjalanan antar kantor dalam satu PE;
2. Efek dalam perjalanan ke PE lain, BK, LKP, atau LPP dimana bukti pengiriman
belum diterima;
3. Efek di Emiten atau BAE yang belum diterbitkan dalam 5 (lima) hari kerja
terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE;
4. Efek yang akan diterima dari Emiten sebagai akibat adanya pembagian hak
dalam rangka aksi korporasi;
5. Gagal terima;
6. Gagal serah; atau
7. Selisih Efek.

3-7
g. Buku Pembantu Dana (Fund Ledger)
3.47 PPE wajib melakukan pembukuan harian atas dana yang disimpan
pada PPE atau dimiliki oleh PPE melalui Buku Pembantu Dana. Laporan Buku
Pembantu Dana (fund ledger) wajib disusun dengan menggunakan Formulir Nomor
V.D.5-6 (Lampiran 6 Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5) yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan MKBD sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan MKBD.

3.48 Buku Pembantu Dana dibuat dalam bentuk pembukuan berpasangan


yang menunjukkan kepemilikan dana dan lokasi dana tersebut. Sisi debit
menunjukkan kepemilikan atas dana. Sisi kredit menunjukkan lokasi penyimpanan
dana.

3.49 Dana yang dimiliki NPR wajib disimpan secara terpisah pada
rekening bank untuk masing-masing nasabah atas nama nasabah, kecuali bagi
Nasabah Umum.

h. Kepemilikan Dana
3.50 Buku Pembantu Dana (fund ledger) wajib memuat secara rinci
informasi yang menggambarkan kepemilikan atas dana. Kepemilikan atas dana
ditunjukkan dalam saldo di sisi debit pada Buku Pembantu Dana mencakup
subakun sebagai berikut:
1. Dana Milik PE;
2. Dana Milik NPR:
 Dana Bebas; dan
 Dana yang Dijaminkan;
3. Dana Milik Nasabah Umum:
 Dana Pemesanan Efek; dan
4. Selisih Dana Positif.
Yang dimaksud dengan Dana Milik PE adalah dana milik PE yang disimpan dan
diadministrasikan oleh unit yang menjalankan fungsi pembukuan. Buku Pembantu
Dana harus dapat menunjukkan saldo harian dana milik masing-masing nasabah
dan PPE.

i. Lokasi Dana
3.51 Saldo di sisi kredit yang ada dalam Buku Pembantu Dana
menunjukkan lokasi penyimpanan dana yang meliputi sebagai berikut:
1. Dana yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Pembukuan;
2. Dana yang disimpan pada Bank:
a. Dana Milik PE;
b. Dana Milik NPR; dan
c. Dana Milik Nasabah Umum; dan
3. Selisih Dana Negatif.
Buku Pembantu Dana harus dapat menunjukkan rincian saldo pada masing-masing
rekening bank.

C. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


3.52 Transaksi Efek yang dilakukan oleh PPE baik untuk kepentingan
nasabah maupun untuk kepentingan sendiri melibatkan 2 (dua) tanggal yaitu
tanggal transaksi (transaction date) dan tanggal penyelesaian (settlement date).

3-8
3.53 PPE wajib mencatat setiap transaksi Efek pada tanggal transaksi
(transaction date) mulai mengikat. Untuk Transaksi Bursa transaksi mulai mengikat:
a. Transaksi Bursa yang negosiasinya terjadi secara otomatis mengikat pada
saat penawaran beli dan penawaran jual bertemu melalui sistem
perdagangan Bursa; dan
b. Transaksi Bursa yang terjadi sebagai akibat negosiasi langsung antar
Anggota Bursa Efek mulai mengikat pada saat sebagaimana diatur oleh
Peraturan Bursa Efek.

3.54 PPE wajib membukukan setiap transaksi yang dapat menyebabkan


perubahan status kepemilikan atau lokasi Efek dan/atau dana yang dimiliki PPE
atau milik nasabah. Transaksi yang dimaksud antara lain:
1. Pembelian dan penjualan Efek;
2. PME;
3. Gagal serah atau gagal terima Efek;
4. Efek yang timbul dari aksi korporasi Emiten; dan
5. Transaksi lainnya yang menyangkut penerimaan dan penyerahan Efek.

3.55 Perpindahan Efek antar lokasi dan/atau rekening Efek wajib


dibukukan di Buku Pembantu Efek pada tanggal pemindahan.

3.56 Pada saat PPE melakukan pembelian dan penjualan Efek untuk
kepentingan nasabah, maka atas transaksi tersebut PPE melakukan pencatatan
sebagai berikut:
1. Di Buku Besar. Melakukan pencatatan utang piutang terkait transaksi Efek
untuk kepentingan nasabah.
2. Di Buku Pembantu Dana. Melakukan pencatatan arus dana dalam rangka
penyelesaian transaksi Efek untuk kepentingan nasabah.
3. Di Buku Pembantu Efek. Mencatat transaksi Efek nasabah dalam sub akun
transaksi beli Efek NPR atau transaksi jual Efek NPR pada saat tanggal transaksi
dan pada saat penyelesaian memindahbukukan Efek ke Posisi Long atau Posisi
Short nasabah.

3.57 Transaksi NPR wajib diselesaikan oleh PPE dan nasabahnya pada
tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam Transaksi Bursa atau Transaksi di Luar
Bursa, tanpa memperhatikan apakah Transaksi Bursa telah diselesaikan antara PPE
dengan LKP atau apakah Transaksi di Luar Bursa telah diselesaikan antara PPE
yang satu dengan PPE yang lain dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Penyelesaian transaksi NPR dilaksanakan dengan mendebit atau mengkredit
Efek dan dana pada Rekening Efek nasabah pada tanggal penyelesaian.
2. PPE bertindak sebagai Kustodian atas Efek dan dana yang tercatat dalam
Rekening Efek nasabah, dan mencatat mutasi dan saldo atas Efek dan dana
tersebut.
3. Nasabah bertanggung jawab atas kewajiban yang timbul dari setiap Posisi Short
dan atas saldo debit dalam Rekening Efeknya sesudah penyelesaian transaksi
NPR; dan
4. Dalam hal penyelesaian Transaksi Bursa dilaksanakan dengan mekanisme Uang
Pengganti/Alternate Cash Settlement (ACS), maka Uang Pengganti tersebut
dibagikan kepada para pemegang rekening berdasarkan urutan waktu
terjadinya Transaksi Bursa tersebut.

3-9
3.58 Transaksi NK dapat diselesaikan dengan cara penyerahan dana dan
Efek pada saat yang bersamaan, atau dengan cara lain, sesuai dengan perjanjian
yang dibuat oleh para Pihak.

3.59 Pada saat melakukan transaksi Efek untuk kepentingan sendiri, PPE
akan melakukan pencatatan sebagai berikut:
1. Di Buku Besar. Mencatat utang piutang yang timbul dari transaksi serta
penyelesaian atas transaksi dan pengakuan atas Efek yang dimiliki.
2. Di Buku Pembantu Dana. Mencatat perpindahan dana untuk penyelesaian hak
dan kewajiban yang timbul dari transaksi Efek.
3. Di Buku Pembantu Efek. Mencatat perpindahan Efek yang terjadi akibat
dilakukannya transaksi Efek.

3.60 PPE wajib mencatat dividen, bunga, saham bonus, HMETD, dan hak-
hak lain yang melekat pada Efek pada Posisi Long dalam Rekening Efek nasabah,
dengan ketentuan bahwa pencatatan tersebut wajib memperhitungkan pajak bagi
nasabah dimaksud.

3.61 Tanggal pencatatan atas pelaksanaan hak dimaksud (dividen, bunga,


saham bonus, HMETD, dan hak-hak lain) dilakukan pada tanggal yang sama
dengan tanggal hari pertama pembayaran hak dimaksud kepada Pihak yang
terdaftar sebagai pemilik Efek atau kepada Pihak yang memegang Efek atas unjuk.

3.62 PPE wajib mencatat kewajiban nasabah kepada PPE tersebut untuk
membayar atau menyerahkan dividen, bunga, saham bonus, HMETD, dan hak-hak
lain yang melekat pada Efek pada Posisi Short dalam Rekening Efek nasabah,
dengan ketentuan bahwa pencatatan tersebut dilaksanakan tanpa
memperhitungkan pajak yang berlaku bagi nasabah dimaksud.

3.63 Jika obligasi diperdagangkan di antara dua tanggal kupon, maka pada
saat tanggal transaksi pembeli membayarkan porsi bunga yang menjadi hak
penjual.

3.64 Pada saat PPE menerima pembayaran bunga atas Efek obligasi yang
untuk kepentingan nasabahnya, maka bunga tersebut dibayarkan kepada pemilik
Efek terakhir (Pihak yang tercatat sebagai pemilik obligasi pada tanggal pembagian
kupon).

3.65 PPE yang melakukan Transaksi di Luar Bursa wajib mencatat


Transaksi tersebut pada tanggal transaksi tersebut mulai mengikat.

3.66 Ketentuan pembukuan dalam Buku Pembantu Efek untuk masing-


masing Efek antara lain sebagai berikut:
1. Jumlah Efek dalam hal saham, HMETD, waran, Unit Penyertaan (UP) Reksa
Dana, Efek Beragun Aset (EBA) arus kas tidak tetap, UP Dana Investasi Real
Estat (DIRE), atau Efek lain yang mempunyai karakteristik sejenis.
2. Nilai nominal dalam hal obligasi korporasi, sukuk, Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), Surat Berharga Negara (SBN), EBA arus kas tetap, atau surat utang
lainnya; dan
3. Jumlah kontrak dalam hal Opsi atau Kontrak Berjangka atas Efek atau atas
Indeks Efek yang telah dibuat standarnya atau Efek lain yang mempunyai
karakteristik sejenis.

3-10
1. Pembukaan Rekening
a. Pembukaan Rekening NPR
3.67 NPR membuka rekening dengan menandatangani kontrak
pembukaan rekening di PPE. Sebagai setoran awal kepada PPE, NPR dapat
menyetorkan dana dan/atau Efek. Dana dan/atau Efek yang diterima oleh PPE
merupakan dana dan/atau Efek yang dititipkan oleh NPR untuk pelaksanaan
transaksi Efek. PPE tidak mendapatkan manfaat dan tidak memiliki risiko atas dana
dan/atau Efek yang dititipkan, karena itu PPE tidak mengakui dana dan/atau Efek
sebagai aset PPE.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (Jika NPR menyetorkan dana)


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (Jika NPR menyetorkan Efek)


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening untuk Efek Saham


a. Pembelian Saham untuk NPR – Tanggal Transaksi
3.68 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
pembelian atas suatu saham kepada PPE. Pesanan pembelian akan diproses di
sistem perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan
penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.
Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.
 Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Jika tidak ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi
pembelian
Tidak ada pencatatan

b. Jika ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi pembelian


Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari dipisahkan menjadi
tidak dipisahkan)

3-11
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)
Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

b. Pembelian Saham untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan


Penyelesaian secara Normal
3.69 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE memindahkan dana NPR dari
Rekening Efek milik NPR ke rekening PPE.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3) – Saat menerima dana NPR


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Pada saat PPE melakukan pemindahbukuan atas dana di Rekening Efek NPR
untuk menyelesaikan transaksi pembelian Efek yang dilakukan oleh NPR.
a. Jika tidak ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Jika ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.70 Pada tanggal penyelesaian (T+3) PPE menyetorkan dana NPR kepada
LKP untuk menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian serta menyetorkan
dana jaminan, pada saat yang sama akan menerima saham dari LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan.
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

3-12
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pembelian Saham untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Penyelesaian dengan


Uang Pengganti (ACS)
3.71 Apabila LKP tidak memenuhi kewajibannya kepada PPE yang
memiliki hak Terima Efek untuk menyerahkan Efek baik sebagian maupun
seluruhnya, maka LKP akan mengganti kewajiban serah Efeknya menjadi
kewajiban serah uang (ACS) kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek sebesar
jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI Nomor II-6.

3.72 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi sebagian atau
seluruh kewajiban serah Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek
dengan penyerahan Uang Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi
atas Efek yang sama yang terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi dimaksud.

A. Saat menerima dana dari nasabah – untuk penyelesaian transaksi pembelian


(sejumlah liabilitas NPR saat tanggal perdagangan)
 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas/Dana yang Dijaminkan* xxx
*disesuaikan dengan kondisi (ada dana yang dikhususkan atau tidak)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

B. Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

C. AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah Efeknya


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Uang Pengganti – FLAC xxx

3-13
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

D. Saat menerima Uang Pengganti dari LKP


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

E. Saat menyerahkan Uang Pengganti kepada NPR


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Utang NPR – Uang Pengganti – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

d. Penjualan Saham untuk NPR – Tanggal Transaksi


3.73 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
penjualan atas suatu saham yang dimiliki NPR. Penawaran jual akan diproses di
sistem perdagangan Bursa Efek. Jika penawaran jual tersebut bertemu dengan
pesanan pembelian pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai
mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar ( T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

3-14
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)
Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Jurnal tambahan di Buku Pembantu Efek (T+0) jika terdapat Efek yang dikhususkan
untuk penyelesaian transaksi penjualan
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi tidak
dipisahkan).

e. Penjualan Saham untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan


Penyelesaian secara Normal
3.74 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP untuk
NPR, sekaligus menyelesaikan liabilitas atas transaksi penjualan dan dana jaminan
kepada LKP. Jumlah dana yang diterima oleh PPE adalah sebesar nilai piutang
kepada LKP setelah penyelesaian dana jaminan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

3.75 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE kemudian menyerahkan dana


ke NPR sejumlah nilai transaksi penjualan dikurangi dengan liabilitas NPR berupa
komisi untuk PPE serta menyelesaikan kewajiban serah Efek.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


a. Jika tidak terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi
penjualan

3-15
Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx


Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

b. Jika terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi


penjualan
Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx


Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

f. Penjualan Saham untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Penyelesaian dengan


Uang Pengganti (ACS)
3.76 PPE yang memiliki kewajiban Serah Efek yang tidak memenuhi
sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya kepada LKP wajib mengganti
kewajiban serah Efek yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang
kepada LKP (ACS) sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI nomor
II-6.

3.77 Jika pada tanggal penyelesaian nasabah tidak dapat memenuhi


kewajiban serah Efek, maka NPR wajib mengikuti mekanisme Uang Pengganti
untuk memenuhi kewajiban serah Efeknya. Dalam mekanisme ini, NPR harus
menyerahkan Uang Pengganti kepada LKP sebesar volume dikali 125% harga
tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi.

3.78 Pada saat tanggal penyelesaian transaksi penjualan saham milik NPR
yang dilakukan dengan mekanisme Uang Pengganti, maka PPE akan melakukan
pencatatan yang membatalkan transaksi jual yang telah dicatat di tanggal transaksi.
Dalam penyelesaian melalui mekanisme Uang Pengganti ini NPR tetap harus
memenuhi liabilitas pembayaran komisi PPE, PPE juga akan mencatatkan adanya
liabilitas NPR untuk menyerahkan dana sejumlah Uang Pengganti kepada LKP.

A. Penyelesaian hak dan kewajiban


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Db. Piutang NPR – Komisi – L&R xxx
Db. Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Mencatat kewajiban NPR untuk membayarkan Uang Pengganti


Db. Piutang NPR – Uang Pengganti – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx

3-16
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

B. Penyelesaian transaksi antara PPE dan nasabah terkait komisi


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Komisi – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

C. Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana Jaminan


1. Menarik dana nasabah
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Uang Pengganti – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2. Menyerahkan Uang Pengganti ke LKP sekaligus menyelesaikan kewajiban


menyetorkan dana jaminan
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3-17
3. Transaksi Saham untuk Portofolio Sendiri
a. Pembelian Saham untuk Portofolio Sendiri
3.79 Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE harus menentukan terlebih
dahulu intensi atas kepemilikan saham yang akan dibelinya, sehingga dapat dicatat
dan diukur dalam klasifikasi dan pengukuran yang sesuai dengan PSAK 55 (revisi
2006). Pesanan pembelian akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika
pesanan pembelian tersebut bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama
(matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring
oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Jika saham diklasifikasikan sebagai FVTPL – Trading
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

b. Jika saham diklasifikasikan sebagai AFS (biaya transaksi termasuk di


dalam nilai perolehan Efek)
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.80 Pada saat tanggal penyelesaian, PPE menyerahkan dana kepada LKP
sebesar liabilitas atas transaksi pembelian saham, menyetorkan dana jaminan, dan
menerima saham dari LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3-18
b. Penyesuaian dengan Nilai Wajar untuk Saham Portofolio Sendiri
3.81 Pada setiap tanggal laporan keuangan, PPE harus menyesuaikan nilai
portofolio yang dimilikinya dengan nilai wajar. Penyesuaian dengan nilai wajar
dilakukan untuk saham yang diklasifikasikan dalam kelompok FVTPL – Trading
dan AFS.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Jika terjadi kenaikan nilai
1) Saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL xxx
Kr. Keuntungan Kenaikan Nilai Efek Bersifat Ekuitas
yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx

2) Saham dalam klasifikasi AFS


Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

b. Jika terjadi penurunan nilai (sementara/tidak terdapat bukti obyektif atas


penurunan nilai)
1) Saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL xxx

2) Saham dalam klasifikasi AFS


Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
AFS xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

c. Penurunan Nilai atas Saham Portofolio Sendiri


3.82 Jika terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai wajar suatu
saham dalam klasifikasi AFS yang sebelumnya telah diakui adanya penurunan nilai
atas Efek tersebut langsung ke ekuitas, maka PPE harus mengeluarkan kerugian
tersebut dari ekuitas dan mengakuinya di laba rugi.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Dengan asumsi penurunan nilai yang terjadi paling tinggi sebesar saldo
debit akun pendapatan komprehensif lainnya
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

3-19
b. Jika terdapat bukti obyektif besarnya penurunan nilai yang terjadi lebih
besar daripada saldo debit akun pendapatan komprehensif lainnya
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.83 Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laba rugi atas investasi
saham (instrumen ekuitas) dalam klasifikasi AFS tidak boleh dipulihkan melalui
laba rugi.

d. Penjualan atas Saham Portofolio Sendiri


3.84 PPE dapat melakukan transaksi penjualan atas saham yang
dimilikinya. Pada tanggal transaksi, PPE harus menghentikan pengakuan atas
saham portofolio sendiri yang dijual pada tanggal transaksi tersebut.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db./ Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
Kr yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

b. Saham dalam klasifikasi AFS


Jika saat dilakukan penjualan atas saham yang diklasifikasikan sebagai
AFS terdapat saldo atas perubahan nilai Efek yang masih ada di akun
Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek –
AFS maka harus direalisasikan ke dalam Laba Rugi tahun berjalan. PPE
mengakui biaya-biaya transaksi yang diperlukan untuk melaksanakan
penjualan Efek dalam Laba Rugi tahun berjalan sebagai biaya transaksi.

1) Saat penjualan terjadi kerugian


a) Di akun pendapatan komprehensif lainnya tidak terdapat saldo
yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar (mark to
market)
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx

3-20
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

b) Di akun pendapatan komprehensif lainnya terdapat saldo di sisi


debit yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar
(mark to market)
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

c) Di akun pendapatan komprehensif lainnya terdapat saldo di sisi


kredit yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar
(mark to market), dengan asumsi jumlah saldo di sisi kredit ini lebih
kecil daripada kerugian yang terjadi.
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

2) Saat penjualan terjadi keuntungan


a) Di akun pendapatan komprehensif lainnya tidak terdapat saldo
yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar (mark to
market)
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx

3-21
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

b) Di akun pendapatan komprehensif lainnya terdapat saldo di sisi


debit yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar
(mark to market), jumlah saldo di sisi debit yang terjadi lebih kecil
daripada keuntungan yang terjadi.
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

c) Di akun pendapatan komprehensif lainnya terdapat saldo di sisi


kredit yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar
(mark to market)
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.85 Pada saat penyelesaian transaksi penjualan portofolio sendiri, PPE


akan menerima dana dari LKP dan menyelesaikan liabilitas serah Efek termasuk
menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan.

3-22
 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

e. Penyelesaian transaksi saham portofolio sendiri dengan Uang Pengganti


1) Penyelesaian transaksi pembelian saham portofolio sendiri dengan Uang
Pengganti
3.86 Apabila LKP tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk
menyerahkan Efek kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek, maka LKP akan
mengganti kewajiban serah Efeknya menjadi kewajiban serah uang (ACS) kepada
PE yang memilki hak Terima Efek sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan
KPEI Nomor II-6.

3.87 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi kewajiban serah
Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek dengan penyerahan Uang
Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi atas Efek yang sama yang
terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi dimaksud.

A. Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan.


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

B. Saat AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah Efeknya


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Untuk ilustrasi, diasumsikan pembelian yang gagal dilakukan adalah pembelian
saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Mencatat timbulnya hak atas Uang Pengganti dan menghentikan pengakuan
atas Efek sebesar nilai perolehan

3-23
Db. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx
Kr. Pendapatan Uang Pengganti xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Membatalkan pengakuan keuntungan atau kerugian mark to market yang


diakui
Untuk ilustrasi, diasumsikan pembelian yang gagal dilakukan adalah pembelian
saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading, dan antara T+0 sampai dengan T+2
telah dilakukan penyesuaikan dengan nilai wajar yang menghasilkan posisi
keuntungan bersih bagi PE.
Db. Keuntungan Kenaikan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat
di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Serah Atas Transaksi
Kliring xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

C. Saat menerima Uang Pengganti dari LKP


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

2) Penyelesaian transaksi penjualan saham portofolio sendiri dengan Uang


Pengganti
3.88 PPE yang memiliki kewajiban Serah Efek yang tidak memenuhi
sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya kepada LKP atau PPE wajib
mengganti kewajiban serah Efek yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah
uang kepada LKP (ACS) sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI
Nomor II-6.

3.89 Jika pada tanggal penyelesaian PPE tidak dapat memenuhi kewajiban
serah Efek, maka PPE wajib mengikuti mekanisme Uang Pengganti untuk
memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya. Dalam mekanisme ini,
PPE harus menyerahkan Uang Pengganti kepada LKP sebesar volume dikali 125%
harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi.

3-24
3.90 Pada saat tanggal penyelesaian transaksi penjualan saham untuk
portofolio sendiri yang diselesaikan dengan Uang Pengganti, maka PPE akan
melakukan pencatatan yang membatalkan transaksi jual yang telah dicatat di
tanggal transaksi. PPE juga akan mencatatkan adanya liabilitas untuk menyerahkan
dana sejumlah Uang Pengganti kepada LKP.

A. Penyelesaian hak dan kewajiban


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Untuk ilustrasi, diasumsikan penjualan yang gagal dilakukan adalah penjualan
saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Mengakui kembali Efek yang sebelumnya telah dihentikan pengakuannya
dan mengakui adanya liabilitas kepada LKP untuk membayar Uang
Pengganti.
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Beban Uang Pengganti xxx
Db. Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang
/Kr Tercatat di Bursa Efek – FVTPL-Trading xxx xxx
Kr. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

B. Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana Jaminan


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4. Transaksi Nasabah Kelembagaan untuk Efek Saham


a. Pembelian Saham untuk NK – Tanggal Transaksi
3.91 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian
atas suatu saham kepada PPE. Permintaan pembelian akan diproses di sistem
perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan
penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.
Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.
 Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx

3-25
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

b. Pembelian Saham untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan


Penyelesaian secara Normal
3.92 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari NK yang
digunakan untuk memenuhi liabilitas NK yang muncul dari transaksi pembelian
saham.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


a. Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian transaksi.
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan.


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


a. Saat menerima dana dari NK
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

c. Pembelian Saham untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Penyelesaian dengan


Uang Pengganti (ACS)

3.93 Apabila LKP tidak memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan Efek


baik sebagian maupun seluruhnya kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek,
maka LKP akan mengganti kewajiban serah Efeknya menjadi kewajiban serah uang
(ACS) kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek sebesar jumlah yang ditetapkan
dalam Peraturan KPEI Nomor II-6.

3.94 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi sebagian atau
seluruh kewajiban serah Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek
dengan penyerahan Uang Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi
3-26
atas Efek yang sama yang terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi dimaksud.

A. Saat menerima dana dari nasabah – untuk penyelesaian transaksi pembelian


(sejumlah liabilitas NK saat tanggal perdagangan)
 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

B. Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan.


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

C. AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah Efeknya


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx
Kr. Utang NK – Uang Pengganti – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

D. Saat menerima Uang Pengganti dari LKP


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

3-27
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan

E. Saat menyerahkan Uang Pengganti kepada NK


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Utang NK – Uang Pengganti – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

d. Penjualan Saham untuk NK – Tanggal Transaksi


3.95 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan
atas suatu saham yang dimiliki NK. Penawaran jual akan diproses di sistem
perdagangan Bursa Efek. Jika penawaran jual tersebut bertemu dengan pesanan
permintaan pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.
Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

e. Penjualan Saham untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan


Penyelesaian secara Normal

3.96 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP,
sekaligus menyelesaikan kewajiban serah Efek kepada LKP serta menyetorkan dana
jaminan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


a. Saat menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan liabilitas kepada
LKP serta menyetorkan dana jaminan
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

3-28
b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK
Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


a. Saat menerima dana dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

f. Penjualan Saham untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Penyelesaian dengan


Uang Pengganti (ACS)
3.97 PPE yang memiliki kewajiban Serah Efek yang tidak memenuhi
sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya kepada LKP wajib mengganti
kewajiban serah Efek yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang
kepada LKP (ACS) sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI Nomor
II-6.

3.98 Jika pada tanggal penyelesaian nasabah tidak dapat memenuhi


kewajiban serah Efek, maka NK wajib mengikuti mekanisme Uang Pengganti untuk
memenuhi kewajiban serah Efeknya. Dalam mekanisme ini, NK harus
menyerahkan Uang Pengganti kepada LKP sebesar volume dikali 125% harga
tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi.

3.99 Pada saat tanggal penyelesaian transaksi penjualan saham milik NK


yang dilakukan dengan mekanisme Uang Pengganti, maka PPE akan melakukan
pencatatan yang membatalkan transaksi jual yang telah dicatat di tanggal transaksi.
Dalam penyelesaian melalui mekanisme Uang Pengganti ini NK tetap harus
memenuhi liabilitas pembayaran komisi PPE, PPE juga akan mencatatkan adanya
liabilitas NPR untuk menyerahkan dana sejumlah Uang Pengganti kepada LKP.
A. Penyelesaian hak dan kewajiban
 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Db. Piutang NK – Komisi – L&R xxx
Db. Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Mencatat kewajiban NK untuk membayarkan Uang Pengganti


Db. Piutang NK – Uang Pengganti – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx

3-29
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

B. Penyelesaian transaksi antara PPE dan nasabah terkait komisi


 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Komisi – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

C. Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana Jaminan


1. Menerima dana dari NK
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Uang Pengganti – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2. Menyerahkan Uang Pengganti ke LKP sekaligus menyelesaikan kewajiban


menyetorkan dana jaminan.
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5. Dividen Tunai
a. Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai untuk NPR
3.100 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan adanya
pembagian dividen tunai, PPE tidak melakukan pencatatan apapun.

3-30
3.101 Pada saat cum date, PPE mencatat hak dan kewajiban terkait dividen
nasabahnya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Dividen– L&R xxx
Kr. Utang NPR – Dividen – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.102 Pada saat menerima dana dividen, PPE akan mencatat adanya
penerimaan kas yang harus diserahkan kepada NPR.

A. Pada saat menerima dana dividen


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Dividen – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Pada saat menyerahkan dividen tunai kepada NPR


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Utang NPR – Dividen – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

b. Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai untuk Portofolio Sendiri


3.103 Ketika hak untuk menerima dividen tunai atas saham portofolio
sendiri telah timbul tetapi pembayaran belum diterima.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Dividen – L&R xxx
Kr. Pendapatan Dividen xxx

3-31
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.104 Saat menerima dana dividen atas saham portofolio sendiri yang telah
diakui sebagai pendapatan.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Dividen – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

6. Dividen Saham
a. Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian Dividen Saham untuk NPR
3.105 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan adanya
pembagian dividen saham, PPE tidak melakukan pencatatan apapun. Pencatatan
hak NPR atas dividen dicatat pada saat cum date.

3.106 Pada saat cum date, di buku pembantu Efek, PPE mencatat jumlah
dividen saham yang menjadi hak nasabahnya.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas* xxx
Kr. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat
Adanya Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi –
Dividen Saham xxx
*Efek Bebas yang dicatat sebagai milik NPR pada saat cum date belum dapat
diperdagangkan sampai Penerbit Efek melakukan distribusi.

3.107 Pencatatan pada saat tanggal pembagian saham (distribution date).

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

3-32
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya
Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen
Saham xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Pengumuman dan Pembagian Dividen Saham untuk Portofolio Sendiri


3.108 Dividen saham yang diterima tidak mempengaruhi jumlah total biaya
investasi, tetapi mengurangi biaya investasi per lembar saham. Biaya awal investasi
setelah penerimaan dividen saham, akan berlaku untuk jumlah saham yang lebih
banyak, yaitu saham awal ditambah dengan saham yang diterima dari dividen
saham.

3.109 Pada saat cum date, PPE mengakui adanya tambahan jumlah lembar
portofolio akibat adanya aksi korporasi Penerbit Efek.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat
Adanya Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi –
Dividen Saham xxx
*Portofolio PE dalam Posisi Long yang bertambah akibat adanya pembagian
dividen saham oleh Penerbit Efek bersangkutan yang dicatat sebagai milik
PPE pada saat cum date belum dapat diperdagangkan sampai Penerbit Efek
melakukan distribusi.

3.110 Pada saat distribusi dividen saham, PPE mencatatkan tambahan


saham di Rekening Efek di LPP.
 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya
Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen
Saham xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

7. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening untuk Obligasi di Bursa Efek


a. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Transaksi
3.111 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
pembelian atas suatu obligasi kepada PPE. Transaksi akan mulai mengikat saat
penawaran beli dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya
dilakukan proses Kliring oleh LKP.
3-33
 Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Jika tidak ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi
pembelian
Tidak ada pencatatan

b. Jika ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi pembelian


Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari dipisahkan menjadi
tidak dipisahkan).

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

b. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –


Kliring dan Penyelesaian secara Normal
3.112 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE memindahkan dana NPR dari
Rekening Efek milik NPR ke rekening milik PPE.

 Pencatatan di Buku Besar (T+2) – Saat menerima dana NPR


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)


Saat menerima dana NPR
a. Jika tidak ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Jika ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Jaminan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)


Tidak ada pencatatan

3-34
3.113 Pada tanggal penyelesaian (T+2) PPE menyetorkan dana NPR kepada
LPP dan LKP untuk memenuhi liabilitas transaksi serta menyetorkan dana jaminan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+2)


Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –


Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PE yang bertindak sebagai AB-Beli
merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah dana pada S+0)
3.114 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Beli tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.

3.115 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP


kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0).
Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal kepada AB yang
bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0).
Proses renegosiasi memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu) Hari
Bursa. Anggota Gagal yang permohonan renegosiasinya diterima tidak akan
dikenai mekanisme penyelesaian Nilai Penyelesaian Final (NPF).

 Pencatatan di Buku Besar


a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian transaksi (S+1)


1) Saat menerima dana dari NPR
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

2) Pada saat S+1 PPE menyetorkan dana NPR kepada LKP untuk
menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian Efek serta
menyetorkan dana jaminan.
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

3-35
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat penyelesaian transaksi (S+1)


1) Saat memindahkan dana dari rekening NPR ke PPE
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

2) Saat menyetorkan dana NPR kepada LKP untuk menyelesaikan


liabilitas atas transaksi pembelian serta menyetorkan dana jaminan
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Pada saat T+2/S+0
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat S+1


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

d. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –


Kliring dan Penyelesaian dengan NPF
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE bertindak sebagai AB-Beli
merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah dana pada S+0)
3.116 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Beli tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka Anggota Gagal (AB-Beli) dapat
melakukan renegosiasi. Jika permohonan renegosiasi ditolak atau Anggota Gagal
(AB-Beli) tidak melakukan renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Beli) dikenakan
kewajiban sebesar NPF. NPF adalah kompensasi kegagalan sebesar 2,5% dikali nilai
nominal.

3.117 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP


kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0).
Permohonan renegosiasi dapat disampaikan Anggota Gagal (AB-Beli) kepada AB
yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB
(S+0).

 Pencatatan di Buku Besar (T+2/S+0)


Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai transaksi
pembelian Efek
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

3-36
Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan
Db. Piutang NPR – NPF – L&R xxx
Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2/S+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

 Pencatatan di Buku Besar (S+1)


a. Saat menerima dana dari NPR untuk menyelesaikan liabilitas transaksi
pembelian dan penerimaan komisi dari NPR.
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – NPF – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan


Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)


a. Saat menerima dana dari NPR
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan NPF dan dana jaminan ke LKP


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

e. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Transaksi


3.118 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
penjualan atas suatu obligasi yang dimilikinya. Transaksi akan mulai mengikat saat
penawaran beli dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya
dilakukan proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

3-37
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Jurnal tambahan di Buku Pembantu Efek (T+0) jika terdapat Efek yang dikhususkan
untuk penyelesaian transaksi penjualan
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi tidak
dipisahkan).

f. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –


Kliring dan Penyelesaian secara Normal
3.119 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE menerima dana dari LKP
sekaligus menyelesaikan liabilitas penyetoran dana jaminan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+2)


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)


a. Jika tidak terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi
penjualan
Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx


Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

b. Jika terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi


penjualan
Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx


Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

3.120 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE lalu menyerahkan dana ke NPR
sejumlah nilai transaksi penjualan dikurangi dengan liabilitas NPR kepada PPE
berupa komisi.

3-38
 Pencatatan di Buku Besar (T+2)
Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)


Tidak ada pencatatan

g. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –


Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Jual
merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek pada T+2/S+0)
3.121 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Jual tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.

3.122 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP


kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0).
Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal kepada AB yang
bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0).
Proses renegosiasi memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu) Hari
Bursa. Anggota Gagal yang permohonan renegosiasinya diterima tidak akan
dikenai mekanisme penyelesaian NPF.

 Pencatatan di buku besar


a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian (S+1)


1) Saat menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan kewajiban
serah Efek atas transaksi penjualan Efek serta penyelesaian liabilitas
penyetoran dana jaminan
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

2) Saat menyerahkan dana hasil penjualan kepada NPR


Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)


a. Saat menerima dana dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

3-39
b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Pada saat T+2/S+0
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat S+1


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx


Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

h. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –


Penyelesaian dengan NPF
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Jual
merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek pada S+0)
3.123 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Jual tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal. Jika
permohonan renegosiasi tidak diterima atau Anggota Gagal (AB-Jual) tidak
melakukan renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Jual) dikenakan kewajiban sebesar
NPF. NPF adalah kompensasi kegagalan sebesar 2,5% dikali nilai nominal.

3.124 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP


kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0).
Permohonan renegosiasi dapat disampaikan Anggota Gagal (AB-Jual) kepada AB
yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB
(S+0).

 Pencatatan di Buku Besar (T+2/S+0)


Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai transaksi
penjualan Efek
Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Db. Piutang NPR – Komisi – L&R xxx
Db. Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan


Db. Piutang NPR – NPF – L&R xxx
Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2/S+0)


Tidak ada pencatatan

3-40
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0)
Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

 Pencatatan di Buku Besar (S+1)


a. Saat memindahbukukan dana dari rekening NPR ke rekening PPE
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – NPF – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Komisi – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP


Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)


a. Saat memindahbukukan dana dari rekening NPR ke rekening PPE
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (S+1)


Tidak ada pencatatan

8. Transaksi Obligasi di Bursa Efek untuk Portofolio Sendiri


a. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk Portofolio Sendiri
3.125 Pada saat tanggal transaksi, PPE harus menentukan intensi atas
kepemilikan obligasi tersebut sehingga dapat dicatat dan diukur dalam klasifikasi
dan pengukuran yang sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006). Pesanan pembelian
akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Transaksi akan mulai mengikat
saat penawaran beli dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek.
Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Jika obligasi diklasifikasikan sebagai FVTPL – Trading
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan piutang atas penalangan bagian bunga yang menjadi hak
penjual, jika pembelian dilakukan di antara dua tanggal kupon
3-41
b. Jika obligasi diklasifikasikan sebagai AFS/HTM (biaya transaksi
termasuk dalam nilai perolehan Efek)
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
AFS/HTM** xxx
Db. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan piutang atas penalangan bagian bunga yang menjadi hak
penjual, jika pembelian dilakukan di antara dua tanggal kupon
**sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.126 Pada saat tanggal penyelesaian, PPE menyerahkan dana kepada LKP
sebesar kewajiban PPE atas transaksi pembelian obligasi serta menyetorkan dana
jaminan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+2)


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)


Db. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Pengakuan dan Penerimaan Bunga atas Obligasi Portofolio Sendiri


3.127 Pada saat tanggal kupon PPE menerima kas sejumlah pendapatan
bunga yang menjadi haknya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx
*Hanya pada saat tanggal kupon pertama sejak pembelian Efek, jika Efek
dibeli di antara dua tanggal kupon.

3-42
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.128 Perlakuan atas pendapatan bunga pada suatu aset keuangan HTM
setelah terjadi kerugian penurunan nilai dibahas di Bab 2 mengenai Instrumen
Keuangan paragraf 2.140.

c. Pencatatan Amortisasi Premium atau Diskon atas Portofolio Sendiri berupa


Efek bersifat utang
3.129 Jika PPE membeli obligasi dengan harga perolehan di bawah nilai
nominal obligasi, maka saat itu PPE membeli dalam kondisi mendapatkan diskon,
dan sebaliknya jika PPE membeli obligasi dengan harga perolehan di atas nilai
nominal berarti PPE membeli obligasi dalam kondisi premium. Premium atau
diskonto akan diamortisasi setiap periode tertentu (sesuai kebijakan perusahaan).
Amortisasi tidak dilakukan untuk obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading.

Pada transaksi pembelian obligasi untuk kepentingan sendiri (portofolio


sendiri) PPE menggunakan premium dan diskonto dalam perhitungan nilai buku
Efek saja dan tidak dicatat dalam akun tersendiri. Penyertaan premium dan diskon
dalam perhitungan nilai buku Efek ini dilakukan untuk Efek yang dalam klasifikasi
AFS dan HTM.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Amortisasi diskon
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS/HTM* xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx
*sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut

b. Amortisasi premium
Db. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
AFS/HTM* xxx
*sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

d. Penyesuaian dengan Nilai Wajar untuk Obligasi Portofolio Sendiri


3.130 Pada setiap tanggal laporan keuangan, PPE harus melakukan
penyesuaian nilai obligasi yang dimilikinya dengan nilai wajar. Penyesuaian
dengan nilai wajar dilakukan pada obligasi yang termasuk dalam klasifikasi FVTPL
– Trading dan AFS.

3-43
 Pencatatan di Buku Besar
a. Jika terjadi kenaikan nilai
1) Obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Keuntungan Kenaikan Nilai Efek Bersifat Utang
yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx

2) Obligasi dalam klasifikasi AFS


Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

b. Jika terjadi penurunan nilai (sementara/tidak terdapat bukti obyektif


terjadinya impairment)
1) Obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – FVTPL – Trading (P&L) xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL xxx

2) Saham dalam klasifikasi AFS


Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
AFS xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

e. Penurunan Nilai atas Obligasi Portofolio Sendiri


3.131 Jika terdapat bukti obyektif terjadi penurunan nilai wajar suatu
obligasi dalam klasifikasi AFS yang sebelumnya telah diakui adanya penurunan
nilai atas Efek tersebut ke ekuitas, maka PPE harus mengeluarkan kerugian tersebut
dari ekuitas dan mengakuinya di laba rugi.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Dengan asumsi penurunan nilai yang terjadi sama dengan atau lebih kecil
dari saldo sisi debit dalam akun pendapatan komprehensif lainnya.
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat
di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

b. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai yang terjadi lebih besar dari
saldo sisi debit dalam akun pendapatan komprehensif lainnya.
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat
di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

3-44
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.132 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah
terjadi atas obligasi yang diklasifikasikan sebagai HTM, maka jumlah kerugian
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif (EIR) saat
pengakuan awal. Jumlah kerugian yang terjadi diakui di laba rugi.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di
Bursa Efek – HTM (P&L) xxx
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang
yang Tercatat di Bursa Efek – HTM xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.133 Jika pada periode berikutnya terdapat bukti obyektif terjadi


pemulihan penurunan nilai obligasi yang diklasifikasikan sebagai AFS, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi dipulihkan
melalui laba rugi pada periode terjadinya pemulihan. Pemulihan penurunan nilai
untuk aset keuangan dalam klasifikasi AFS dibahas di paragraf 2.143 Bab 2
mengenai Instrumen Keuangan.

3.134 Jika pada periode berikutnya, terdapat bukti obyektif pemulihan


penurunan nilai atas obligasi dalam klasifikasi HTM, maka kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan melakukan penyesuaian
pada pos cadangan penurunan nilai. Pemulihan tidak boleh mengakibatkan nilai
tercatat obligasi melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan
penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset
keuangan diakui pada laba rugi. Pemulihan penurunan nilai untuk aset keuangan
dalam klasifikasi HTM dibahas di paragraf 2.138 Bab 2 mengenai Instrumen
Keuangan.

f. Penjualan atas Obligasi Portofolio Sendiri


3.135 PPE melakukan transaksi penjualan atas obligasi yang dimilikinya.
Pada tanggal transaksi, PPE menghentikan pengakuan obligasi portofolio sendiri
yang dijual.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
/Kr Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx xxx

3-45
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Pendapatan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan
dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Obligasi dalam klasifikasi AFS


Saat PPE menjual obligasi yang diklasifikasikan sebagai AFS, saldo atas
perubahan nilai Efek yang masih ada di akun Pendapatan Komprehensif
Lainnya harus direalisasikan ke dalam laba rugi tahun berjalan. PPE
mengakui biaya-biaya transaksi yang diperlukan untuk melaksanakan
penjualan Efek dalam laba rugi tahun berjalan.

1) Saat penjualan terjadi kerugian


a) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari
mark to market Efek yang dijual bersaldo nol
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Pendapatan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

b) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari


mark to market Efek yang dijual ada di sisi debit
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Pendapatan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

3-46
c) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari
mark to market Efek yang dijual ada di sisi kredit, dengan asumsi
saldo di sisi kredit ini lebih kecil daripada kerugian yang terjadi.
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Pendapatan Dividen dan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

2) Saat penjualan mengalami keuntungan


a) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari
mark to market Efek yang dijual bersaldo nol
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
AFS xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Pendapatan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

b) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari


mark to market Efek yang dijual ada di sisi debit, saldo di sisi debit
yang terjadi lebih kecil daripada keuntungan yang terjadi
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
AFS xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Pendapatan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

3-47
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

c) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari


mark to market Efek ada di sisi kredit
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
AFS xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Pendapatan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

c. Obligasi dalam klasifikasi HTM


Jika PPE menjual Efek yang diklasifikasikan sebagai HTM, setiap
perbedaan nilai antara nilai tercatat dengan nilai pada saat dilakukannya
transaksi penjualan (fair value/FV) diakui sebagai keuntungan atau
kerugian dari penjualan Efek bersifat utang yang dicatat dalam laba rugi
tahun berjalan. Nilai tercatat dihitung dari biaya perolehan diamortisasi
dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (jika ada).

1) Saat penjualan mengalami kerugian


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat
Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM* xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di
Bursa Efek – HTM**
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
HTM xxx
Kr. Pendapatan Bunga*** xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
* Jika sebelumnya Efek mengalami penurunan nilai
** Jika kerugian yang terjadi lebih besar daripada cadangan
*** Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

3-48
2) Saat penjualan mengalami keuntungan
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat
Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM* xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
HTM xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – HTM xxx
Kr. Pendapatan Bunga** xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Jika sebelumnya Efek mengalami penurunan nilai
**Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.136 Pada saat penyelesaian transaksi penjualan portofolio sendiri, PPE


akan menerima dana dari LKP, menyelesaikan liabilitas serah Efek, dan
menyetorkan dana jaminan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+2)


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

9. Transaksi Nasabah Kelembagaan untuk Obligasi di Bursa Efek


a. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Transaksi
3.137 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian
atas suatu obligasi kepada PPE. Transaksi akan mulai mengikat saat penawaran beli
dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya dilakukan proses
Kliring oleh LKP.

3-49
 Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

b. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring


dan Penyelesaian secara Normal
3.138 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE menerima dana dari NK yang
akan digunakan untuk menyelesaikan liabilitas yang muncul dari transaksi
pembelian obligasi.

 Pencatatan di Buku Besar (T+2)


a. Saat menerima dana dari NK
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)


a. Saat menerima dana dari NK
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

c. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring


dan Penyelesaian dengan Renegosiasi
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Beli
merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah dana saat T+2/S+0)

3-50
3.139 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Beli tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.

3.140 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP


kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0).
Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal (AB-Beli) kepada AB
yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB
(S+0). Proses renegosiasi memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu)
Hari Bursa. Anggota Gagal yang permohonan renegosiasinya diterima tidak akan
dikenai mekanisme penyelesaian NPF.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian transaksi (S+1)


1) Saat menerima dana dari NK
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

2) PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas


atas transaksi pembelian Efek serta menyetorkan dana jaminan
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat penyelesaian transaksi (S+1)


1) Saat menerima dana dari NK
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

2) PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas


atas transaksi pembelian Efek serta menyetorkan dana jaminan.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat penyelesaian transaksi (S+1)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

d. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian –


Penyelesaian dengan NPF
Ilustrasi di bagian ini menggunakan asumsi bahwa PPE bertindak sebagai AB-Beli
merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah dana pada saat T+2/S+0)

3-51
3.141 Jika pada tanggal penyelesaian (S+0) AB-Beli tidak dapat memenuhi
kewajiban penyelesaian transaksi, maka Anggota Gagal (AB-Beli) dapat melakukan
renegosiasi. Jika permohonan renegosiasi ditolak atau Anggota Gagal (AB-Beli)
tidak melakukan renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Beli) dikenakan kewajiban
sebesar NPF. NPF adalah kompensasi kegagalan yang besarnya 2,5% dikali nilai
nominal.

3.142 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP


kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0).
Permohonan renegosiasi dapat disampaikan Anggota Gagal (AB-Beli) kepada AB
yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB
(S+0).

 Pencatatan di Buku Besar (T+2/S+0)


Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai transaksi
pembelian Efek
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan


Db. Piutang NK – NPF – L&R xxx
Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2/S+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

 Pencatatan di Buku Besar (S+1)


a. Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian NPF dan komisi
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – NPF – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP sekaligus menyetorkan dana


jaminan
Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)


a. Saat menerima dana dari NK
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP sekaligus menyetorkan dana


jaminan
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

3-52
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)
Tidak ada pencatatan

e. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Transaksi


3.143 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan
atas obligasi yang dimilikinya. Transaksi akan mulai mengikat saat penawaran beli
dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya dilakukan proses
Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

f. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring


dan Penyelesaian secara Normal
3.144 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE menerima dana dari LKP untuk
nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+2)


a. Saat menerima dana dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NK


Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)


a. Saat menerima dana dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NK


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

3-53
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)
Db. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

g. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring


dan Penyelesaian dengan Renegosiasi
Ilustrasi di bagian ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Jual
merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek saat T+2/S+0)
3.145 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Jual tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.

3.146 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP


kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0).
Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal kepada AB yang
bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0).
Proses renegosiasi memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu) Hari
Bursa. Anggota Gagal yang permohonan renegosiasinya diterima tidak akan
dikenai mekanisme penyelesaian NPF.

 Pencatatan di buku besar


a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian (S+1)


1) Saat menerima dana dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

2) Saat menyerahkan dana hasil penjualan kepada NK


Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian (S+1)


1) Saat menerima dana dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

2) Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NK


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

3-54
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian (S+1)


Db. Efek Terima dari NK – Transaksi Jual NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

h. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian –


Penyelesaian dengan NPF
Ilustrasi di bagian ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Jual
merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek pada saat T+2/S+0)
3.147 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Jual tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal. Jika
permohonan renegosiasi ditolak atau Anggota Gagal (AB-Jual) tidak melakukan
renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Jual) dikenakan kewajiban sebesar NPF. NPF
adalah kompensasi kegagalan yang besarnya 2,5% dikali nilai nominal.

3.148 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP


kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0).
Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal kepada AB yang
bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0).

 Pencatatan di Buku Besar (T+2/S+0)


Mencatat transaksi yang gagal, sebesar nilai transaksi penjualan Efek
Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Db. Piutang NK – Komisi – L&R xxx
Db. Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan


Db. Piutang NK – NPF – L&R xxx
Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2/S+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0)


Db. Efek Terima dari NK – Transaksi Jual NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

 Pencatatan di Buku Besar (S+1)


a. Saat menerima dana dari NK
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – NPF – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Komisi – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R xxx

3-55
b. Saat menyerahkan dana kepada LKP
Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)


a. Saat menerima dana dari NK
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (S+1)


Tidak ada pencatatan

10. Transaksi Obligasi Nasabah Pemilik Rekening di Luar Bursa Efek – OTC
a. Pembelian Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NPR
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE membeli terlebih dahulu Efek yang
dipesan nasabahnya dari PE Lain
3.149 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
pembelian atas suatu obligasi yang dimilikinya melalui perdagangan di luar Bursa
Efek.
 Pencatatan di Buku Besar
a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain


Db. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

c. Pencatatan pembelian Efek oleh NPR


Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

d. NPR menyelesaikan kewajibannya kepada PPE atas transaksi pembelian


Efek
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
3-56
b. Penerimaan dana dari NPR untuk penyelesaian liabilitas NPR atas
transaksi pembelian Efek
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain
Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang akan diterima dari PE Lain – Transaksi Beli
Efek xxx

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain


Db. Efek yang akan diterima dari PE Lain – Transaksi Beli Efek xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pencatatan pembelian Efek oleh NPR


Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

d. NPR menyelesaikan kewajibannya kepada PPE atas transaksi pembelian


Efek
Db. Efek di Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek dari dimiliki menjadi
dipisahkan

b. Penjualan Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NPR


Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE menjual Efek NPR kepada PE Lain
3.150 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
penjualan atas suatu obligasi yang dimilikinya melalui perdagangan di luar Bursa
Efek.
 Pencatatan di Buku Besar
a. Pada saat pembelian Efek dari NPR
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari NPR


Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

c. Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain


Db. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

3-57
d. Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada PE Lain
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Penyelesaian transaksi pembelian Efek dari NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Penyelesaian transaksi penjualan dengan PE Lain


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


a. Pada saat pembelian Efek dari NPR
Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari NPR


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek di Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Jurnal di atas akan diikuti dengan pemindahan lokasi Efek dari dipisahkan
menjadi dimiliki

c. Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain


Db. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

d. Penyelesaian transaksi penjualan kepada PE Lain


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx

11. Transaksi Obligasi di Luar Bursa Efek untuk Kepentingan Sendiri (Portofolio
sendiri)
3.151 Pencatatan yang harus dilakukan oleh PPE terkait dengan transaksi
obligasi di luar Bursa Efek untuk kepentingan sendiri serupa dengan transaksi
obligasi di Bursa Efek untuk kepentingan sendiri, seperti yang telah dibahas di
paragraf 3.125 sampai dengan 3.136. Perbedaannya adalah:
1. Pihak yang menjadi lawan transaksi;
2. Tidak ada kewajiban pembayaran dana jaminan dan biaya transaksi Bursa;
dan
3. Waktu penyelesaian.

12. Transaksi Obligasi Nasabah Kelembagaan di Luar Bursa Efek – OTC


a. Pembelian Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NK
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE mendapatkan Efek yang dipesan
NK dari PE Lain

3-58
3.152 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian
atas suatu obligasi melalui perdagangan di luar Bursa Efek.
 Pencatatan di Buku Besar (T+0)
a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain


Db. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

c. Pencatatan pembelian Efek oleh NK


Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

d. NK menyelesaikan kewajibannya kepada PPE atas transaksi pembelian


Efek
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

b. Penerimaan dana dari NK untuk penyelesaian liabilitas NK atas transaksi


pembelian Efek
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain
Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang akan diterima dari PE Lain – Transaksi Beli
Efek xxx

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain


Db. Efek yang akan diterima dari PE Lain – Transaksi Beli Efek xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pencatatan pembelian Efek oleh NK


Db. Transaksi Beli NK xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

d. NK menyelesaikan kewajibannya kepada PPE atas transaksi pembelian


Efek
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NK xxx

3-59
b. Penjualan Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NK
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE menjual Efek NK kepada PE Lain
3.153 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan
atas obligasi yang dimilikinya melalui perdagangan di Luar Bursa Efek.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Pada saat pembelian Efek dari NK
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari NK


Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

c. Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain


Db. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

d. Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada PE Lain


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Penyelesaian transaksi pembelian Efek dari NK
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

b. Penyelesaian transaksi penjualan dengan PE Lain


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Pada saat pembelian Efek dari NK
Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari NK


Db. Efek yang Akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain


Db. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3-60
d. Penyelesaian transaksi penjualan kepada PE Lain
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx

13. Penerimaan Bunga atas Obligasi yang ditransaksikan di Bursa Efek maupun
di Luar Bursa Efek (OTC) Untuk NPR
3.154 PPE mencatat penerimaan dana bunga yang menjadi hak nasabah di
buku besar.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Saat menerima dana dari Penerbit Efek
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Bunga – FLAC xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada NPR


Db. Utang NPR – Bunga – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Saat menerima dana dari penerbit Efek
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana bunga kepada NPR


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

D. PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PROSES BISNIS PENYELESAIAN


TRANSAKSI EFEK DENGAN KONDISI TERTENTU
1. Penawaran Tender
3.155 Penawaran Tender adalah penawaran melalui Media Massa untuk
memperoleh Efek Bersifat Ekuitas dengan cara pembelian atau pertukaran dengan
Efek lainnya.

3.156 Transaksi dalam rangka Penawaran Tender dapat dilakukan baik di


dalam maupun di luar Bursa Efek. Transaksi di luar Bursa Efek adalah transaksi
yang dilaksanakan antara pembeli dan penjual secara langsung.

3.157 Transaksi Penawaran Tender wajib diselesaikan selambat-lambatnya


dalam waktu 12 (dua belas) hari setelah penawaran berakhir dengan penyerahan
uang, penyerahan Efek sebagai penukarnya, atau dikembalikannya Efek yang
ditenderkan jika kondisi khusus yang ditetapkan dalam Penawaran Tender tidak
dipenuhi atau Penawaran Tender dibatalkan.

3-61
3.158 Dalam hal Penawaran Tender dilaksanakan dengan menukar Efek
Perusahaan Sasaran dengan Efek lain, maka Pihak yang melakukan Penawaran
Tender wajib memberikan pilihan untuk menerima Efek lain tersebut atau uang.

3.159 Pihak yang akan menjual Efek Bersifat Ekuitas sehubungan dengan
Penawaran Tender wajib menyerahkan Efek tersebut kepada Kustodian yang
ditunjuk oleh Pihak yang melakukan Penawaran Tender dan dapat menarik
kembali Efek tersebut setiap saat sebelum Penawaran Tender berakhir.

a. Penawaran Tender – bagi PPE yang ditunjuk menjadi pelaksana penawaran


tender
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi pihak yang melakukan penawaran tender adalah
NPR
3.160 Selama masa Penawaran Tender (dapat berlangsung antara 30 hari
sampai dengan 90 hari), Pihak yang berminat menjual sahamnya akan
menyerahkan saham yang dimilikinya kepada kustodian yang ditunjuk.

 Pencatatan di Buku Besar (selama masa Penawaran Tender)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (selama masa Penawaran Tender)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (selama masa Penawaran Tender)


Tidak ada pencatatan

3.161 Pihak pembeli harus sudah menyediakan dana dan telah efektif di
rekening LPP selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum penyelesaian transaksi
Penawaran Tender.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Saat pembeli menyetorkan dana ke rekeningnya
Tidak ada pencatatan

b. Pencatatan dilakukan pada saat pelaksanaan transaksi Penawaran Tender


yaitu pada saat ditentukan saham yang dibeli dalam Penawaran Tender
dan harus dibayar (S+0)
Db. Piutang NPR – Penawaran Tender – L&R xxx
Kr. Utang Penawaran Tender – FLAC xxx

c. Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE (S+0)


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Penawaran Tender – L&R xxx

d. Saat membayarkan kewajiban pembeli kepada LPP (S+0)


Db. Utang Penawaran Tender – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

e. Saat mengakui pendapatan dari Penawaran Tender (S+0)


Db. Piutang Komisi Penawaran Tender – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Penawaran Tender xxx

3-62
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
a. Saat menerima dana dari pembeli
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Pencatatan dilakukan pada saat pelaksanaan transaksi Penawaran Tender


yaitu pada saat ditentukan saham yang dibeli dalam Penawaran Tender
dan harus dibayar (S+0)
Tidak ada pencatatan

c. Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE (S+0)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

d. Saat membayarkan kewajiban pembeli kepada LPP (S+0)


Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

e. Saat mengakui pendapatan dari Penawaran Tender (S+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (S+0)


Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Transaksi Beli
Efek xxx

3.162 Pada saat tanggal penyelesaian LPP akan mentransfer saham yang
telah dibeli ke rekening PPE yang telah ditunjuk dan PPE yang ditunjuk akan
menerima fee tender offer yang menjadi haknya.

 Pencatatan di Buku Besar – saat menerima transfer fee tender offer


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Komisi Penawaran Tender – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – saat menerima transfer fee tender offer
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – saat menerima transfer saham


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Transaksi Beli Efek xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Penawaran Tender – bagi PPE yang nasabahnya menjual saham melalui


Penawaran Tender
3.163 Jika ada NPR yang berminat untuk menjual sahamnya atas penawaran
tender yang dilakukan suatu Pihak maka NPR tersebut melalui PPE atau BK akan

3-63
melakukan pemindahan saham dari sub rekening pemegang saham ke dalam
rekening tampungan LPP.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

3.164 Saat masa Penawaran Tender berakhir, PPE akan mencatat jumlah
lembar saham milik NPR yang disetujui untuk mengikuti penawaran tender dan
mencatatkan hak dan kewajiban NPR yang terkait dengan penyelesaian transaksi
penjualan tersebut.

 Pencatatan di Buku Besar (S+0)


Db. Piutang Penawaran Tender – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Penawaran Tender – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (S+0)


Tidak ada pencatatan

3.165 Pada saat tanggal penyelesaian LPP akan mentransfer saham yang
telah dibeli oleh Pihak yang melakukan penawaran tender ke rekening PPE yang
telah ditunjuk dan akan mentransfer dana hasil penjualan ke rekening Pihak
penjual.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Menerima dana hasil penjualan
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Penawaran Tender – L&R xxx

b. Menyerahkan dana ke NPR


Db. Utang NPR – Penawaran Tender – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Menerima dana hasil penjualan
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyerahkan dana ke NPR


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
3-64
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

3.166 Jika terjadi kelebihan pengumpulan saham, maka LPP akan


melakukan penjatahan secara proporsional. Saham yang tidak berhak untuk
mengikuti penawaran tender akan dikembalikan kepada NPR.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

2. Transaksi Stock Split atau Reverse Stock


3.167 Pada saat LPP telah menerima instruksi dan konfirmasi registrasi
untuk saham hasil Stock Split atau Reverse Stock, LPP akan mencatat (mengkredit)
saham dimaksud ke dalam Rekening Efek. Pencatatan (kredit) saham ini dilakukan
bersamaan dengan hari dilakukannya konfirmasi kepada Pemegang Rekening dan
Perusahaan Terdaftar bahwa transaksi stock split atau reverse stock suatu Penerbit
Efek telah efektif. Stock split dan reverse stock ini mempengaruhi pencatatan di buku
pembantu Efek dari sisi kepemilikan (Efek bebas, Efek jaminan, dan lan-lain)
maupun lokasi (Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP, Efek dalam Perjalanan,
dan lain-lain).

3.168 Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan Tindakan korporasi yang


mengakibatkan adanya perubahan nilai nominal saham (stock split atau reverse stock)
maka Bursa meniadakan perdagangan di Pasar Tunai atas Efek Perusahaan Tercatat
tersebut selama 3 (tiga) Hari Bursa terhitung sejak berakhirnya periode cum di Pasar
Reguler.

Berikut ini adalah ilustrasi jadwal kegiatan yang terkait dengan aksi korporasi stock
split dan reverse stock:
Hari •• Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi
Pada saat akhir hari perdagangan, nilai nominal baru diumumkan.
Bursa 1

Hari •• Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi
Hari pertama ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai
Bursa 2

Hari • Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai
Bursa 3

Hari •• Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai nominal lama
Penentuan Pemegang Rekening yang berhak atas hasil perubahan nilai nominal saham
Bursa 4 • Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai

Hari •• Distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Pemegang Rekening
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Tunai
Bursa 5 • Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal baru

3-65
 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Saat penentuan Pemegang Rekening yang berhak atas hasil perubahan
nilai nominal saham (Awal Hari Bursa 2)
1) Menghapus kepemilikan Efek dengan nominal lama
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

2) Mencatatkan kepemilikan atas Efek Bebas yang masih akan diterima


dari BAE
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek pada Emiten atau BAE xxx

b. Saat distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Pemegang


Rekening yang berhak (Awal Hari Bursa 5)
Db. Efek pada Emiten atau BAE xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3. Transaksi Repo dan Reverse Repo


3.169 Transaksi Repurchase Agreement (transaksi Repo) adalah transaksi jual
Efek dengan janji beli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

3.170 Utang Repo adalah kewajiban pembelian kembali atas Efek portofolio
sendiri yang di-repo-kan.

3.171 Transaksi Reverse Repo adalah transaksi beli Efek dengan janji jual
kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

3.172 Piutang Reverse Repo adalah tagihan atau hak untuk menjual Efek yang
telah dibeli dengan transaksi Reverse Repo.

3.173 Pencatatan atas transaksi Repo/Reverse Repo harus memperhatikan


apakah Efek yang di-repo-kan akan dihentikan pengakuannya atau tidak. Berikut ini
adalah kriteria untuk penghentian pengakuan atas Efek yang di-repo-kan:
1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari Efek yang di-repo-kan telah
berakhir;
2. Hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari Efek yang di-repo-
kan telah ditransfer;
3. Penjual tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal
dari Efek yang di-repo-kan, namun juga menanggung kewajiban kontraktual
untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih
entitas lain (pembeli), maka penjual akan menghentikan pengakuan atas Efek
yang di-repo-kan tersebut jika seluruh persyaratan berikut ini terpenuhi:
a. Penjual tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika penjual
memperoleh jumlah yang setara dari nilai Efek yang di-repo-kan.

3-66
b. Ada persyaratan di dalam kontrak transfer yang tidak memperkenankan
penjual untuk menjual atau menggunakan Efek yang di-repo-kan. Efek yang
di-repo-kan hanya dapat digunakan untuk menjamin pembeli untuk
menerima arus kas.
c. Penjual wajib untuk menyerahkan setiap arus kas yang diterimanya kepada
pembeli tanpa ada penundaan yang signifikan. Penjual juga tidak
diperkenankan untuk menginvestasikan kembali arus kas tersebut. Jika
penjual menginvestasikan kembali arus kas tersebut selama periode antara
tanggal penerimaan kas dan tanggal penyerahan kas kepada penerima akhir
maka bunga hasil investasi harus diserahkan kepada penerima akhir.

Selanjutnya penjual mengevaluasi sejauh mana penjual tetap memiliki risiko dan
manfaat atas kepemilikan Efek yang di-repo-kan tersebut. Jika penjual telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan Efek
yang di-repo-kan, maka penjual akan menghentikan pengakuan atas Efek yang di-
repo-kan. Jika ternyata penjual secara substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan Efek yang di-repo-kan
tersebut, maka penjual harus mengevaluasi apakah penjual masih memiliki
pengendalian atas Efek yang di-repo-kan tersebut. Dalam hal penjual tidak lagi
memiliki pengendalian, maka penjual menghentikan pengakuan atas Efek yang di-
repo-kan tersebut.

3.174 Jika dalam perjanjian repo tanpa penghentian pengakuan, terhadap


ketentuan mengenai penjaminan, dimana pihak penjual harus menyerahkan Efek
yang di-repo-kan sebagi jaminan kepada pihak yang menerima repo, maka terjadi
perpindahan lokasi dan atas perpindahan lokasi ini di Buku Pembantu Efek akan
digunakan akun repo maupun reverse repo.

3.175 Di bawah ini adalah beberapa contoh kondisi dalam perjanjian


Transaksi Repo/Reverse Repo:
1. Efek dijual dengan perjanjian dimana penjual membeli kembali Efek pada waktu
dan harga yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Efek yang di-repo-kan akan
kembali kepada penjual sehingga secara substansi penjual masih memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas Efek dimaksud. Karenanya, Efek tersebut tidak
dihentikan pengakuannya oleh penjual dan diklasifikasikan sebagai Efek yang
di-repo-kan. Jika pembeli dapat menjual atau menjaminkan Efek yang di-repo-
kan, maka penjual mengklasifikasikan Efek yang di-repo-kan tersebut sebagai
Efek yang dijaminkan.
2. Jika Efek dijual dengan perjanjian dimana penjual membeli kembali pada harga
yang telah ditetapkan dan pembeli mempunyai hak untuk mengganti Efek yang
di-repo-kan dengan Efek lain yang setara dan sejenis dan memiliki nilai wajar
yang setara pada tanggal pembelian kembali. Efek yang di-repo-kan tidak
dihentikan pengakuannya oleh penjual karena penjual masih memiliki risiko
dan manfaat yang substansial.
3. Jika Efek dijual dimana penjual hanya memiliki hak untuk menolak membeli
kembali Efek pada nilai wajarnya pada saat pembeli akan menjual kembali.
Penjual menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo-kan ini karena secara
substansial risiko dan manfaat atas Efek telah ditransfer kepada pembeli.

3.176 PPE yang melakukan transaksi Repo maupun Reverse Repo, yang tidak
menyebabkan penghentian pengakuan, wajib mencatat bunga Efek yang
ditransaksikan selama jangka waktu Repo/Reverse Repo. Besaran bunga ditetapkan
pada saat first leg (juga dikenal dengan value date, opening leg, atau on-side date).
3-67
3.177 PPE yang melakukan Repo, yang menyebabkan penghentian
pengakuan, mencatatkan selisih harga sebagai keuntungan atau kerugian pada saat
first leg (saat penjualan). Komitmen atas pembelian kembali Efek akan diungkapkan
di Catatan atas Laporan Keuangan.

3.178 PPE yang melakukan Reverse Repo, yang menyebabkan penghentian


pengakuan Efek oleh penjual, mencatatkan selisih harga sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat second leg (saat penjualan kembali). Komitmen atas penjualan
kembali Efek akan diungkapkan di Catatan atas Laporan Keuangan.

a. Transaksi Repo/Reverse Repo Tanpa Penghentian Pengakuan Antara PPE dan


NPR (PPE Bertindak sebagai Penjual Efek)
3.179 NPR dapat melakukan transaksi pembelian Efek dengan janji dijual
kembali (Reverse Repo) dengan PPE. Bagi PPE transaksi ini merupakan transaksi
Repo. Nilai dari transaksi Repo ini diakui sebagai bagian dari liabilitas keuangan
PPE. Di bawah ini adalah ilustrasi jurnal transaksi Repo/Reverse Repo yang tidak
menyebabkan penghentian pengakuan Efek yang di-repo-kan.

Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang di-repo-kan adalah Efek berupa saham dalam
klasifikasi AFS
 Pencatatan di Buku Besar
a. Pada saat first leg, PPE melakukan reklasifikasi atas Efek yang di-repo-kan
Db. Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS xxx
Kr. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Menerima dana dari NPR


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Utang Repo – FLAC xxx

b. Pada saat second leg, PPE menyerahkan dana untuk pembelian kembali
Efek melalui kontrak reverse repo dengan NPR yang telah jatuh tempo.
PPE melakukan reklasifikasi kembali atas Efek yang dimilikinya.
Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS xxx

Menyerahkan dana kepada NPR


Db. Utang Repo – FLAC xxx
Db. Beban Bunga* xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*beban bunga ini adalah pengenaan bunga atas dana yang dipinjam.
Pengakuan beban bunga dilakukan secara akrual seiring berjalannya
waktu.

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Pada saat first leg
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

3-68
b. Pada saat second leg
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan
Tidak ada pencatatan

b. Ada penyerahan Efek sebagai jaminan


Saat first leg
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Repo atau Re-repo xxx

Saat second leg


Db. Efek Repo atau Re-repo xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.180 Seluruh manfaat Efek yang di-repo-kan selama masa Repo (dapat
berupa bunga atau selisih dengan nilai wajar) merupakan hak untuk penjual (PPE),
kecuali ditentukan lain di dalam perjanjian. Pengakuan dan pengukuran terkait
manfaat dari Efek mengacu pada ketentuan yang dibahas di Bab 2 mengenai
Instrumen Keuangan.

b. Transaksi Repo/Reverse Repo Tanpa Penghentian Pengakuan Antara PPE dan


NPR (PPE Bertindak sebagai Pembeli Efek)
3.181 NPR dapat melakukan transaksi penjualan Efek dengan janji dibeli
kembali (Repo), atas Efek yang dimilikinya, kepada PPE. Bagi PPE transaksi ini
merupakan transaksi Reverse Repo. Di bawah ini adalah ilustrasi jurnal transaksi
Repo/Reverse Repo yang tidak menyebabkan penghentian pengakuan Efek yang di-
repo-kan.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Pada saat first leg, PPE akan melakukan penyerahan dana kepada NPR
sebesar nilai yang disepakati di dalam perjanjian
Db. Piutang Reverse Repo – L&R* xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*saat pengakuan awal, piutang Reverse Repo diukur sebesar nilai wajarnya

b. Pada saat second leg, PPE menerima pelunasan atas kontrak Reverse Repo
sebesar harga beli kembali yang telah ditentukan di dalam kontrak
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Pendapatan Bunga – Reverse Repo** xxx
Kr. Piutang Reverse Repo – L&R xxx
**pendapatan bunga adalah bunga atas dana yang dipinjamkan kepada
NPR. Pengakuan bunga dilakukan secara akrual seiring berjalannya
waktu.

3-69
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
a. Pada saat first leg, PPE menyerahkan dana kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Pada saat second leg, PPE menerima pelunasan atas kontrak Reverse Repo
sebesar harga beli kembali yang telah ditentukan di dalam kontrak
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Pada saat first leg
Tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi
tidak dipisahkan)

Ada penyerahan Efek sebagai jaminan


Db. Efek Reverse Repo xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

b. Pada saat second leg


Tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari tidak dipisahkan
menjadi dipisahkan)

Ada penyerahan Efek sebagai jaminan


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek Reverse Repo xxx

c. Transaksi Repo/Reverse Repo dengan Penghentian Pengakuan Antara PPE dan


NPR (PPE Bertindak sebagai Penjual Efek)
3.182 NPR dapat melakukan transaksi pembelian Efek dengan janji dijual
kembali (Reverse Repo) yang menyebabkan penghentian pengakuan Efek yang di-
repo-kan oleh penjual. Bagi PPE transaksi ini merupakan repo. Di bawah ini adalah
ilustrasi jurnal untuk Repo/Reverse Repo yang mengakibatkan penghentian
pengakuan atas Efek yang di-repo-kan.

Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang di-repo-kan adalah Efek bersifat ekuitas dalam
klasifikasi AFS
 Pencatatan di Buku Besar
a. Pada saat first leg, PPE menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo-
kan

3-70
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db/ Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
Kr. yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –AFS* xxx
*Jika saat penghentian pengakuan masih ada saldo di akun pendapatan
komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek

b. Pada saat second leg, PPE membeli kembali Efek yang dijualnya kepada
kepada NPR
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Pada saat first leg, PPE menerima dana dari NPR
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Pada saat second leg, PPE membeli kembali Efek yang dijualnya kepada
kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Pada saat first leg
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dimiliki menjadi
dipisahkan)

b. Pada saat second leg


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi
dimiliki)

3.183 Apabila selama masa Repo ada manfaat atas Efek berupa selisih
dengan nilai wajar atau bunga kupon, maka manfaat tersebut adalah hak pembeli
(NPR). Pengakuan dan pengukuran atas manfaat ini mengikuti ketentuan di Bab 2
mengenai Instrumen Keuangan.

d. Transaksi Repo/Reverse Repo dengan Penghentian Pengakuan Antara PPE dan


NPR (PPE Bertindak sebagai Pembeli Efek)
3.184 NPR dapat melakukan transaksi penjualan Efek dengan janji dibeli
kembali (Repo) yang menyebabkan penghentian pengakuan Efek yang di-repo-kan
oleh penjual. Bagi PPE transaksi ini merupakan transaksi Reverse Repo. Di bawah ini
adalah ilustrasi jurnal untuk Repo yang mengakibatkan penghentian pengakuan atas
Efek yang di-repo-kan.
3-71
Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang di-repo-kan adalah Efek bersifat ekuitas dalam
klasifikasi AFS
 Pencatatan di Buku Besar
a. Pada saat first leg, PPE menyerahkan dana kepada NPR sebesar spot price
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Pada saat second leg, PPE menjual kembali Efeknya kepada NPR
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
/Kr yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –AFS* xxx
*Jika saat penghentian pengakuan masih ada saldo di akun pendapatan
komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Pada saat first leg, PPE menyerahkan dana kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Pada saat second leg, PPE menjual kembali Efeknya kepada NPR
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Pada saat first leg
Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi
dimiliki)

b. Pada saat second leg


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dimiliki menjadi
dipisahkan)

4. Transaksi Marjin
3.185 Transaksi Marjin adalah transaksi pembelian Efek untuk kepentingan
nasabah yang dibiayai oleh PPE.

3.186 Efek Marjin adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek
yang dapat ditransaksikan dalam Transaksi Marjin sesuai dengan daftar Efek
Marjin yang ditetapkan oleh Bursa Efek.

3.187 Efek Jaminan adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek
yang dapat digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan dalam Transaksi Marjin sesuai
dengan daftar Efek Jaminan yang ditetapkan oleh Bursa Efek.

3-72
3.188 Jaminan Awal adalah sejumlah dana dan/atau Efek yang wajib disetor
nasabah kepada PPE sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening
Efek Pembiayaan Transaksi Marjin.

3.189 Jaminan Pembiayaan adalah sejumlah dana dan/atau Efek milik


nasabah yang ditahan oleh PPE sebagai jaminan untuk penyelesaian Transaksi
Marjin.

3.190 Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin adalah rekening Efek


nasabah yang khusus dipergunakan untuk aktivitas Transaksi Marjin.

3.191 Nilai Jaminan Pembiayaan atas kewajiban nasabah dalam Rekening


Efek Pembiayaan Transaksi Marjin adalah:
1. Jumlah dana milik nasabah yang ditetapkan sebagai jaminan pada Buku
Pembantu Dana; dan
2. Nilai pasar wajar dari Efek pada Posisi Long yang ditetapkan sebagai jaminan
dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin pada Buku Pembantu Efek
setelah memperhitungkan haircut.

3.192 Nilai pembiayaan dana atas Transaksi Marjin adalah sebesar jumlah
piutang atas Transaksi Marjin yang diberikan PPE kepada nasabahnya.

3.193 PPE wajib memelihara rasio pembiayaan marjin yang diberikan


kepada nasabah sesuai dengan batas yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam
dan LK. Jika rasio pembiayaan melebihi batas maksimal rasio pembiayaan yang
dapat diberikan oleh PPE, maka PPE wajib melakukan permintaan pemenuhan
jaminan kepada nasabah baik berupa dana atau Efek sehingga rasio tidak melebihi
batas maksimal. Dalam hal nasabah tidak memenuhi permintaan tersebut, maka
PPE wajib segera menjual Efek Jaminan. Apabila hasil bersih penjualan Efek
jaminan yang ada tidak mencukupi maka atas piutang pembiayaan (L&R) harus
dilakukan evaluasi penurunan nilai aset keuangan sebagaimana diatur dalam Bab 2
tentang Instrumen Keuangan.

a. Pembukaan Rekening Transaksi Marjin


3.194 Nasabah membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin
dengan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Transaksi Marjin. Nasabah
menyetorkan dana dan/atau Efek sebagai jaminan awal dengan jumlah yang
ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan
Transaksi Efek oleh PE Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh PE. PPE tidak
mendapatkan manfaat dan tidak memiliki risiko atas dana dan/atau Efek yang
dijaminkan. Oleh karena itu, PPE tidak mengakui dana dan/atau Efek Jaminan
sebagai aset PPE.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (Jika nasabah langsung menyetorkan


dana)
Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana milik NPR xxx

3-73
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (Jika nasabah langsung menyetorkan
Efek)
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Pembelian Efek oleh Nasabah dengan fasilitas Marjin dari PPE


3.195 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
pembelian atas suatu Efek Marjin. Pesanan pembelian akan diproses di sistem
perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan
penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.
Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar – (T+0)


Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+0)


Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3.196 Pada tanggal penyelesaian PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk
menyelesaikan liabilitas yang timbul dari pembelian Efek. Dana yang disetorkan
berasal dari dana nasabah di Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin serta
fasilitas marjin yang diberikan oleh PPE kepada nasabah.

A. Penarikan dana dari rekening marjin NPR untuk penyelesaian transaksi


pembelian Efek NPR
 Pencatatan di Buku Besar – (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Nasabah – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3)


Tidak ada pencatatan

B. Pemberian Fasilitas Marjin


 Pencatatan di Buku Besar – (T+3)
Db. Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

3-74
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek– (T+3)


Tidak ada pencatatan

C. PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas transaksi


serta menyetorkan dana jaminan
 Pencatatan di Buku Besar – (T+3)
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3)


Tidak ada pencatatan

D. Penerimaan Efek
 Pencatatan di Buku Besar – (T+3)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3)


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

E. Melakukan permintaan pemenuhan jaminan jika rasio pembiayaan melewati


batas yang telah ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6
 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

F. NPR memenuhi permintaan pemenuhan jaminan


1. NPR memenuhi permintaan pemenuhan jaminan dengan menyetorkan dana
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Nasabah langsung menyetorkan dana ke Rekening Efek Pembiayaan
Transaksi Marjin

3-75
Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Pemindahbukuan dana jaminan ke rekening PPE


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2. NPR memenuhi permintaan pemenuhan jaminan dengan menyetorkan Efek


 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.197 PPE mengenakan bunga atas pembiayaan marjin yang diberikan PPE
kepada nasabahnya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Simpanan Giro Bank – L&R
Atau
Piutang Bunga – L&R xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Jika nasabah langsung membayar liabilitas berupa bunga kepada PPE
1) Nasabah menyetorkan dana untuk pembayaran bunga
Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

2) Menerima setoran dana dari nasabah untuk pembayaran bunga


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Jika NPR tidak langsung membayar liabilitas berupa bunga kepada PPE
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3-76
3.198 PPE akan menerima pengembalian dana saat nasabah menutup
Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Pencatatan dana hasil penjualan seluruh Efek Jaminan
Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR –
Tidak Dipisahkan xxx

b. Saat melakukan pemindahbukuan dana nasabah ke PPE untuk


menyelesaikan liabilitas nasabah yang timbul karena Transaksi Marjin
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR – Tidak
Dipisahkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

c. Menutup Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin dan


mengembalikan dana kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari tidak dipisahkan
menjadi dipisahkan)

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5. Transaksi Short Selling


a. Transaksi Short Selling Nasabah Pemilik Rekening (NPR)
3.199 Transaksi Short Selling adalah transaksi penjualan Efek dimana Efek
dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan.

3.200 Efek Short Selling adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai
Efek yang dapat ditransaksikan dalam Transaksi Short Selling sesuai dengan daftar
Efek Short Selling yang ditetapkan oleh Bursa.

3.201 Efek Jaminan adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek
yang dapat digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan dalam Transaksi Short Selling
sesuai dengan daftar Efek Jaminan yang ditetapkan oleh Bursa Efek.

3.202 Jaminan Awal adalah sejumlah dana dan/atau Efek yang wajib disetor
nasabah kepada PPE sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening
Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling.

3.203 Jaminan Pembiayaan adalah sejumlah dana dan/atau Efek milik


nasabah yang ditahan oleh PPE sebagai jaminan untuk penyelesaian Transaksi Short
Selling.

3-77
3.204 Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling adalah rekening
Efek nasabah yang khusus dipergunakan untuk aktivitas Transaksi Short Selling.

3.205 Nilai Jaminan Pembiayaan atas kewajiban nasabah dalam Rekening


Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling adalah:
1. Jumlah dana milik nasabah yang ditetapkan sebagai jaminan pada Buku
Pembantu Dana; dan
2. Nilai pasar wajar dari Efek pada Posisi Long yang ditetapkan sebagai jaminan
dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling pada Buku Pembantu
Efek setelah memperhitungkan haircut.

3.206 Nilai pembiayaan Efek atas Transaksi Short Selling adalah sebesar nilai
pasar wajar dari Efek yang ditransaksikan secara Short Selling oleh nasabah yang
dibiayai oleh PPE dan dicatat pada saldo Posisi Short Rekening Efek Pembiayaan
Transaksi Short Selling di Buku Pembantu Efek.

3.207 Rasio pembiayaan short selling wajib dijaga pada batas yang
ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK. Jika rasio pembiayaan melebihi batas
maksimal rasio pembiayaan yang ditetapkan, maka PPE wajib melakukan
permintaan pemenuhan jaminan kepada NPR dan NPR wajib memenuhi
permintaan pemenuhan jaminan tersebut paling lambat 3 (tiga) Hari Bursa. Apabila
sampai Hari Bursa ketiga NPR tidak memenuhi permintaan tersebut, maka pada
Hari Bursa keempat PPE wajib segera membeli Efek yang dijual melalui Transaksi
Short Selling. Jika rasio pembiayaan terus turun sampai pada batas tertentu, maka
PPE wajib segera membeli Efek pada Posisi Short, sehingga rasio pembiayaan tidak
melebihi batas maksimal.

3.208 Dalam hal PPE memberikan pembiayaan Efek melalui Transaksi Short
Selling, PPE wajib memiliki perikatan dengan LKP, PE Lain, BK, dan/atau Pihak
Lain yang disetujui Bapepam dan LK untuk meminjam Efek yang diperlukan bagi
penyelesaian transaksi penjualan Efek.

1) Pembukaan Rekening Transaksi Short Selling NPR


3.209 Nasabah membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling
dengan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Transaksi Short Selling yang antara
lain memuat perjanjian PME antara nasabah dengan PPE. Nasabah menyetorkan
dana dan/atau Efek sebagai jaminan awal dengan jumlah yang telah ditentukan
dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi
Efek oleh PE Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh PE.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (Jika nasabah langsung menyetorkan


dana)
Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (Jika nasabah langsung menyetorkan


Efek)
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3-78
2) Penjualan Efek oleh NPR dengan fasilitas Short Selling
3.210 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
penjualan atas Efek Short Selling. Pesanan penjualan akan diproses di sistem
perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan jual tersebut bertemu dengan pesanan
pembelian pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.

 Pencatatan di Buku Besar – (T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3.211 Pada tanggal penyelesaian PPE menerima dana dari LKP sekaligus
menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait dengan penjualan saham, selanjutnya
dana tersebut menjadi Jaminan Pembiayaan.

A. Menerima dana dari LKP sebagai penyelesaian transaksi penjualan Efek


 Pencatatan di Buku Besar – (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3)


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

B. Memindahbukukan dana hasil penjualan ke Rekening Efek NPR sebagai dana


yang dijaminkan
 Pencatatan di Buku Besar – (T+3)
Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

3-79
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)
Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3)


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Posisi Short Rekening Efek Nasabah xxx

C. Melakukan permintaan pemenuhan jaminan jika rasio pembiayaan melewati


batas yang telah ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6.
 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

D. Nasabah memenuhi permintaan pemenuhan jaminan


 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.212 PPE mengenakan bunga atas pemberian fasilitas pembiayaan short


selling kepada nasabahnya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Simpanan Giro Bank – L&R
Atau
Piutang Bunga – L&R xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Jika pada saat pengakuan bunga langsung menerima dana bunga dari NPR
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.213 Saat nasabah menutup Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short


Selling PPE akan membeli Efek Posisi Short di Bursa Efek menggunakan dana
jaminan. Sisa dana jaminan akan dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi

3-80
dengan biaya transaksi dan bunga pembiayaan short selling yang harus dibayarkan
nasabah kepada PPE.

A. Penutupan dengan membeli kembali Efek Posisi Short


 Pencatatan di Buku Besar
a. Tanggal transaksi pembelian kembali Efek Posisi short
Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

b. Tanggal penyelesaian transaksi pembelian kembali Efek Posisi short


1) Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

2) Menyelesaikan liabilitas terkait pembelian saham


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

3) Menerima pembayaran bunga atas pembiayaan short selling


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Dividen dan Bunga – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Tanggal transaksi pembelian kembali Efek posisi short
Tidak ada pencatatan

b. Tanggal penyelesaian transaksi pembelian kembali Efek posisi short


1) Menyelesaikan kewajiban dengan LKP dan NPR terkait pembelian
saham. Memindahbukukan dana NPR ke rekening PPE – sejumlah
dana yang harus diserahkan ke LKP ditambah penyelesaian atas
bunga yang harus dibayarkan NPR ke PPE
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

2) Menyerahkan dana ke LKP


Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

3) Mengembalikan sisa dana kepada NPR (jika ada)


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Jurnal diatas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari tidak dipisahkan ke
dipisahkan)

3-81
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
a. Tanggal transaksi pembelian kembali Efek posisi short
Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

b. Tanggal penyelesaian pembelian kembali Efek posisi short


Db. Posisi Short Rekening Efek Nasabah xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

B. Penutupan dengan penyerahan Efek oleh NPR


 Pencatatan di Buku Besar
Mencatat penerimaan bunga dari NPR
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Bunga – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Saat nasabah menyelesaikan kewajibannya dengan menyerahkan Efek,
nasabah juga harus menyelesaikan kewajibannya membayar bunga kepada
PPE
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Mengembalikan sisa dana kepada NPR


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Jurnal diatas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari tidak dipisahkan ke
dipisahkan)

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Menerima Efek dari nasabah
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Menutup Efek Posisi Short


Db. Posisi Short Rekening Efek Nasabah xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
Jaminan xxx

b. Transaksi Short Selling untuk Kepentingan PPE


3.214 Sebelum melakukan Transaksi Short Selling, PPE harus:
1. Telah membuka rekening terpisah untuk Transaksi Short Selling;
2. Telah menyisihkan dana dan/atau Efek dalam rekening paling kurang 50%
(lima puluh perseratus) dari nilai Transaksi Short Selling sebagai aset yang
disisihkan PPE untuk menutup risiko Transaksi Short Selling; dan
3. Memastikan telah tersedia Efek pada saat penyelesaian Transaksi Short Selling
antara lain:

3-82
a. Memiliki Efek lain yang dapat dikonversi atau ditukar menjadi Efek yang
digunakan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling;
b. Telah melaksanakan hak atas opsi atau waran untuk memperoleh Efek yang
digunakan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling; dan/atau
c. Telah melakukan perjanjian PME dalam rangka Transaksi Short Selling dari
dan/atau melalui Pihak-Pihak yang terkait.

3.215 Efek yang dapat ditransaksikan secara Short Selling oleh PPE hanya
Efek yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek sebagai Efek yang dapat ditransaksikan
secara short selling.

3.216 Dalam hal Efek tidak lagi memenuhi syarat yang ditetapkan Bursa
Efek sebagai Efek yang dapat ditransaksikan secara Short Selling, maka Transaksi
Short Selling PPE yang sudah berjalan wajib diselesaikan paling lambat 5 (lima) Hari
Bursa sejak Efek tidak lagi memenuhi syarat yang ditetapkan Bursa Efek.

3.217 PPE wajib menjaga rasio antara aset yang disisihkan ditambah dana
yang diterima dari penjualan Efek melalui transaksi short selling dengan nilai pasar
wajar Efek pada Posisi Short agar tidak kurang dari rasio yang telah ditentukan di
dalam Peraturan Bapepam dan LK. Jika nilai aset yang disisihkan ditambah dengan
dana yang diterima dari penjualan Efek melalui Transaksi Short Selling mengalami
penurunan atau nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short mengalami kenaikan
sehingga rasio menjadi kurang dari yang telah ditentukan dalam Peraturan
Bapepam dan LK, maka PPE wajib membeli Efek yang ditransaksikan secara short
selling.

1) Pembukaan Rekening Transaksi Short Selling untuk Kepentingan PPE


3.218 PPE membuka rekening terpisah untuk Transaksi Short Selling. PPE
dapat menyisihkan dana dan/atau Efek sebagai aset yang disisihkan untuk
menutup risiko Transaksi Short Selling, dengan jumlah yang telah ditentukan dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6. Agar dapat melaksanakan Transaksi
Short Selling untuk kepentingan sendiri, PPE juga diwajibkan telah melakukan
perjanjian PME dalam rangka Transaksi Short Selling.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Jika aset yang disisihkan berupa dana
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Jika aset yang disisihkan berupa Efek


Db. Portofolio Efek yang Dijaminkan – FVTPL/AFS/HTM* xxx
Kr. Efek Bersifat Ekuitas/Utang yang tercatat di Bursa Efek
– FVTPL/AFS/HTM* xxx
*sesuai dengan klasifikasi aset keuangan tersebut

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3-83
2) Penjualan Efek untuk Kepentingan PPE melalui Transaksi Short Selling
3.219 PPE dapat melaksanakan transaksi penjualan Efek Short Selling untuk
kepentingan sendiri.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang Efek Posisi Short xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short) xxx

3.220 Pada tanggal penyelesaian transaksi penjualan, PPE menerima dana


dari LKP sekaligus menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait dengan penjualan
saham, selanjutnya dana tersebut menjadi aset yang disisihkan.

A. Penerimaan dana dari LKP sebagai penyelesaian transaksi penjualan Efek dan
menyerahkan Efek kepada LKP
 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3) – mencatat penerimaan dana


dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3)


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

B. Melakukan penambahan aset yang disisihkan atau membeli Efek dalam Posisi
Short jika nilai aset yang disisihkan mengalami penurunan atau nilai pasar wajar
Efek dalam Posisi Short mengalami kenaikan
 Pencatatan di Buku Besar
a. Menambah aset yang disisihkan
1) Menambahkan dana ke dalam aset yang disisihkan
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

2) Menambahkan Efek ke dalam aset yang disisihkan


Db. Portofolio Efek yang Dijaminkan – FVTPL/AFS/HTM* xxx
Kr. Efek Bersifat Ekuitas/Utang yang tercatat di Bursa
Efek – FVTPL/AFS/HTM* xxx
*Sesuai dengan klasifikasi aset
3-84
b. Membeli Efek dalam Posisi Short (selanjutnya akan mengikuti prosedur
pembelian Efek)
Db. Efek Posisi Short xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Menambah aset yang disisihkan
Tidak ada pencatatan

b. Membeli Efek dalam Posisi Short


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+0)


a. Menambah aset yang disisihkan
Tidak ada pencatatan

b. Membeli Efek dalam Posisi Short


1) Pada tanggal transaksi pembelian kembali Efek Posisi Short
Db. Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short) xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

2) Pada tanggal penyelesaian pembelian kembali Efek Posisi Short


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.221 PPE menutup Rekening Transaksi Short Selling dengan membeli


kembali seluruh Efek Posisi Short.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Membeli kembali Efek Posisi Short (selanjutnya akan mengikuti prosedur
penyelesaian pembelian Efek)
Db. Utang Efek Posisi Short xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

b. Mereklasifikasi aset yang disisihkan


Aset berupa dana
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Aset berupa Efek


Db. Efek Bersifat Ekuitas/Utang yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL/AFS/HTM* xxx
Kr. Portofolio Efek yang Dijaminkan – FVTPL/AFS/HTM* xxx
*Sesuai dengan penetapan klasifikasi atas Efek

3-85
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (selanjutnya akan mengikuti prosedur
penyelesaian pembelian Efek)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (selanjutnya akan mengikuti prosedur


penyelesaian pembelian Efek)
a. Pada tanggal transaksi pembelian kembali Efek Posisi Short
Db. Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short) xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

b. Pada tanggal penyelesaian pembelian kembali Efek Posisi Short


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

6. Transaksi Pinjam-Meminjam Efek


3.222 Pinjam-Meminjam Efek (PME) adalah kegiatan pinjam-meminjam
suatu Efek antara Pihak pemilik Efek sebagai Pemberi Pinjaman dengan Pihak yang
membutuhkan Efek sebagai Penerima Pinjaman dengan agunan berupa dana
dan/atau Efek.

3.223 PME dapat dilakukan antara PPE dengan, antara lain:


1. LKP;
2. PE lain;
3. BK; dan/atau
4. Pihak lain.

3.224 Tanggal Penyerahan adalah tanggal pada saat Efek yang dipinjam
dipindahbukukan ke Rekening Efek Penerima Pinjaman. Tanggal Penyelesaian
adalah tanggal saat Efek yang dipinjam dipindahbukukan ke Rekening Pinjam-
meminjam Pemberi Pinjaman (jika dilakukan dengan LKP) atau ke Rekening Efek
Pemberi Pinjaman (jika dilakukan dengan Pihak selain LKP).

3.225 Penyetoran uang jaminan/agunan dalam transaksi PME memenuhi


definisi aset keuangan, oleh karena itu Uang Jaminan/Agunan yang diserahkan
kepada LKP atau Pihak lain Pemberi Pinjaman diklasifikasikan sebagai Pinjaman
yang diberikan dan Piutang (L&R), dicatat pada nilai wajar. Pengukuran
selanjutnya mengikuti pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen Keuangan.

3.226 Perhitungan besarnya nilai agunan yang harus disediakan oleh


Penerima Pinjaman dilakukan berdasarkan persentase faktor risiko dikalikan
volume Efek yang dipinjam dikalikan harga tertinggi Efek yang dipinjam di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai sampai dengan akhir jam perdagangan setiap Hari Bursa
di Bursa Efek.

a. Transaksi PME antara PPE dan LKP, sisi peminjam (Borrower)


3.227 Untuk keperluan peminjaman Efek kepada LKP, PPE menyetorkan
agunan berupa dana. Perhitungan nilai agunan untuk PME adalah: 125% x jumlah
saham x harga tertinggi antara 2 pasar (pasar reguler dan tunai) pada tiga hari
terakhir.

3-86
 Pencatatan di Buku Besar – Penyerahan Agunan
Db. Piutang – Jaminan PME – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Penyerahan Agunan


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Penerimaan pinjaman Efek


Db. Efek yang Dipinjam dari LKP xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.228 Atas transaksi PME ini, PPE berkewajiban membayarkan borrowing fee
kepada LKP. Perhitungan borrowing fee dilakukan setiap hari dengan melakukan
penyesuaian atas Harga Penutupan sampai dengan tanggal pengembalian.

 Pencatatan di Buku Besar – Pengakuan borrowing fee


Db. Beban Komisi xxx
Kr. Utang LKP – Komisi PME – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Pengakuan borrowing fee


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Pengakuan borrowing fee


Tidak ada pencatatan

3.229 Atas pinjaman Efek ini PPE berkewajiban untuk mengembalikan Efek
yang dipinjamnya kepada LKP. Pada saat pengembalian Efek ini, LKP akan
mengembalikan dana agunan PPE. Selain itu, PPE akan membayarkan borrowing fee.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Penerimaan pengembalian agunan
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Uang Jaminan PME – L&R xxx

b. Pembayaran borrowing fee kepada LKP


Db. Utang LKP – Komisi PME – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Penerimaan pengembalian dana agunan
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Pembayaran borrowing fee kepada LKP


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Pengembalian Efek


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek yang Dipinjam dari LKP xxx

3-87
b. Transaksi PME antar PPE dan LKP, sisi pemberi pinjaman (Lender)
3.230 PPE dapat meminjamkan sejumlah saham kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Portofolio Efek yang Dipinjamkan – FVTPL/AFS xxx
Kr. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL/AFS xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Pembantu Efek


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Dipinjamkan xxx

3.231 Atas transaksi PME ini, PPE berhak menerima lending revenue dari
LKP. Perhitungan lending revenue dilakukan setiap hari dengan melakukan
penyesuaian atas Harga Penutupan sampai dengan tanggal pengembalian.

 Pencatatan di Buku Besar – Pengakuan lending revenue


Db. Piutang LKP – Komisi PME LKP – L&R xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.232 Pada akhir masa peminjaman, PPE akan menerima kembali saham
yang dipinjamkannya serta menerima lending revenue yang sebelumnya telah diakui.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Menerima lending revenue
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Komisi PME LKP – L&R xxx

b. Menerima kembali saham yang dipinjamkan


Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL/AFS xxx
Kr. Portofolio Efek yang Dipinjamkan – FVTPL/AFS xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Penerimaan lending revenue
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Penerimaan kembali saham yang dipinjamkan


Tidak ada pencatatan

3-88
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Penerimaan pengembalian saham
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Dipinjamkan xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Transaksi PME antara PPE dengan PE lain atau dengan Pihak lain, sisi
pemberi pinjaman (Lender)
3.233 PPE dapat meminjamkan saham kepada PE Lain atau Pihak lainnya.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Penerimaan agunan
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Utang PE Lain (atau Pihak lain) – Uang Jaminan PME –
FLAC xxx

b. Pemberian pinjaman Efek


Db. Portofolio Efek yang Dipinjamkan – AFS* xxx
Kr. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS* xxx
*Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang dipinjamkan adalah Efek berupa saham
dalam klasifikasi AFS

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Penerimaan Agunan


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Pembantu Efek – Penyerahan pinjaman Efek


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Efek Dipinjamkan xxx

3.234 Atas pemberian pinjaman Efek ini PPE akan menerima kembali Efek
yang dipinjamkannya kepada PE Lain atau Pihak lain tersebut. Pada saat menerima
kembali Efek, PPE akan mengembalikan dana agunan kepada PE Lain atau Pihak
lain yang bertindak sebagai peminjam. Selain itu, PPE akan menerima komisi PME.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Mengembalikan agunan
Db. Utang PE Lain (atau Pihak lain) – Uang Jaminan PME –
FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Menerima kembali Efek yang dipinjamkan


Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL/AFS xxx
Kr. Portofolio Efek yang Dipinjamkan – FVTPL/AFS xxx

c. Penerimaan komisi
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Pengembalian agunan
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

3-89
b. Penerimaan komisi dari PE lain atau Pihak lain
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Pengembalian Efek


Db. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Efek Dipinjamkan xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.235 PPE juga dapat melakukan transaksi PME dengan PE Lain atau Pihak
lain dan bertindak sebagai peminjam. Perlakuan akuntansi untuk transaksi tersebut
serupa dengan PME antara PPE dengan LKP yang telah dijelaskan di bagian
sebelumnya, yang membedakan adalah Pihak yang terlibat dalam transaksi
tersebut.

7. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu


3.236 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah hak yang
melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk
membeli Efek baru, termasuk saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi
saham, dan waran sebelum di tawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut harus
dapat dialihkan.

3.237 Penerbit Efek yang bermaksud menambah modal sahamnya, wajib


memberikan HMETD kepada pemegang saham lama (sebelum ditawarkan kepada
Pihak Lain) untuk membeli saham baru sebanding dengan persentase
kepemilikannya, kecuali ditentukan lain sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.G.1 tentang
Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha Perusahaan Publik atau Emiten. Hal
tersebut dimaksudkan agar pemegang saham lama tidak terkena dampak dilusi
dari penambahan modal tersebut.

3.238 Pemegang HMETD dapat memilih untuk menggunakan haknya


(exercise) atau tidak menggunakan haknya. Dalam hal pemegang HMETD memilih
untuk tidak menggunakan haknya (tidak di-exercise), maka HMETD dapat dialihkan
atau didiamkan.

3.239 Mekanisme perdagangan HMETD sama dengan mekanisme


perdagangan saham. Perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Tunai. Bursa Efek
mengenakan biaya transaksi HMETD yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Bursa Efek.

a. Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian HMETD untuk NPR


3.240 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan membagikan
HMETD, PPE tidak melakukan pencatatan apapun. Pencatatan hak nasabah atas
HMETD dicatat pada saat cum date.

3.241 Pada saat cum date, di Buku Pembantu Efek, PPE mencatat jumlah
HMETD yang menjadi hak nasabahnya.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

3-90
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat
Adanya Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi xxx

3.242 Jika Penerbit Efek membagikan HMETD, maka PPE akan mencatat
Efek berupa HMETD yang dimiliki oleh NPR di Buku Pembantu Efek, pada tanggal
pembagian saham (distribution date).

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya
Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Transaksi Pembelian HMETD untuk NPR (Saat Periode Perdagangan)


3.243 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar
Negosiasi pada sesi I.

3.244 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melakukan transaksi


pembelian HMETD atas suatu saham kepada PPE. Pada saat transaksi, PPE
mencatatkan piutang pada NPR, utang atas Transaksi Bursa kepada LKP, serta
pengakuan pendapatan komisi dan beban biaya transaksi. Di dalam Buku
Pembantu Efek PPE mencatatkan adanya Transaksi Beli Efek Nasabah yang sedang
dalam proses Kliring di LKP.

 Pencatatan di Buku Besar – Saat Transaksi (T+0)


Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – HMETD – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Saat Transaksi (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Saat Transaksi (T+0)


Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3-91
3.245 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian ini, PPE
menyetorkan dana kepada LKP. Sebelum melakukan penyetoran dana ke LKP, PPE
mendebit terlebih dahulu dana di Rekening Efek milik nasabah dan mencatat
adanya pemindahan dana di rekening tersebut ke rekening PPE.

A. Saat menerima dana dari NPR


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – HMETD – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik NPR xxx


Kr. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana jaminan


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Transaksi Penjualan HMETD untuk NPR (Saat Periode Perdagangan)


3.246 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar
Negosiasi pada sesi I.

3.247 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melakukan transaksi


penjualan HMETD atas suatu saham. Pada saat terjadinya perdagangan ini (Sesi I)
PPE mencatat adanya piutang LKP, utang kepada nasabah, serta pengakuan
pendapatan komisi dan beban biaya transaksi. Di dalam Buku Pembantu Efek PPE
mencatatkan adanya Transaksi Jual Efek NPR yang sedang dalam proses Kliring di
LKP.

 Pencatatan di Buku Besar ( T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – HMETD – FLAC xxx

3-92
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3.248 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian, PPE
menyetorkan Efek nasabah (HMETD) kepada LKP, serta mencatat penyelesaian
liabilitas kepada LKP. Setelah menerima dana dari LKP, PPE kemudian
menyerahkan dana tersebut kepada NPR.

A. Saat menerima dana dari LKP


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Saat menyerahkan dana hasil penjualan HMETD kepada Nasabah


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – HMETD – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx


Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3-93
d. Pencatatan saat Pelaksanaan (Exercise) HMETD untuk Nasabah
3.249 Nasabah memutuskan untuk melaksanakan (exercise) HMETD. Pada
saat yang sama nasabah menyerahkan dana kepada PPE. Nasabah akan
menyetorkan dana pembelian saham kepada PPE.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Saat nasabah menyetorkan dana ke Rekening Efeknya
Tidak ada pencatatan

b. Mencatatkan hak dan liabilitas terkait exercise HMETD


Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Saat NPR menyetorkan dana ke Rekening Efeknya
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Mencatatkan hak dan liabilitas terkait exercise HMETD


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) – menyerahkan HMETD


Db. Efek di Rekening Efek NPR – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek di Rekening Efek NPR – Efek Bebas xxx

3.250 Menyerahkan dana exercise HMETD kepada Emiten melalui LPP.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Menyerahkan dana kepada Emiten melalui LPP


Db. Utang Emiten – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyerahkan dana ke LPP


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Mencatat transaksi beli Saham (exercise HMETD)
Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam
waktu 5 (lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut
dimasukkan ke Emiten atau BAE) xxx

3-94
b. Menyerahkan HMETD kepada LPP
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek NPR – Efek Jaminan xxx

3.251 Pada saat menerima Efek (maksimal 5 hari).

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam waktu 5
(lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke
Emiten atau BAE) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

e. Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian HMETD untuk Portofolio Sendiri


3.252 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan adanya
pembagian HMETD, PPE tidak melakukan pencatatan apapun. Hak kepemilikan
atas HMETD dicatat pada saat cum date.

3.253 Pada saat cum date, di Buku Pembantu Efek, PPE mencatat jumlah
HMETD yang menjadi haknya dan di dalam Buku Besar PPE mengakui
kepemilikan atas HMETD sebesar nilai wajar atas HMETD. Pada saat cum date, nilai
wajar dari HMETD adalah 0 (nol).

 Pencatatan di Buku Besar


Db. HMETD – FVTPL xxx
Kr. Keuntungan atas Opsi xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat
Adanya Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi xxx

3.254 Jika Penerbit Efek membagikan HMETD, maka PPE akan mencatat
Efek berupa HMETD yang dimilikinya di Buku Pembantu Efek, pada tanggal
pembagian saham (distribution date).

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

3-95
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya
Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

f. Transaksi Pembelian HMETD untuk Portofolio Sendiri (Saat Periode


Perdagangan)
3.255 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar
Negosiasi pada sesi I.

3.256 PPE melakukan transaksi pembelian HMETD untuk portofolio sendiri.


Pada saat terjadinya perdagangan ini PPE mengakui kepemilikan atas HMETD,
utang atas Transaksi Bursa kepada LKP, serta pengakuan beban biaya transaksi.

 Pencatatan di Buku Besar – Saat Transaksi (T+0)


Db. HMETD – FVTPL xxx
Db. Biaya Transaksi Perolehan Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat
di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Saat Transaksi (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Saat Transaksi (T+0)


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3.257 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian ini, PPE
menyetorkan dana kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar – Saat Penyelesaian


Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Saat Penyelesaian


Db. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Saat Penyelesaian


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3-96
g. Transaksi Penjualan HMETD untuk Portofolio Sendiri (Saat Periode
Perdagangan)
3.258 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar
Negosiasi pada sesi I.

3.259 PPE melakukan transaksi penjualan HMETD untuk portofolio sendiri.


Pada saat terjadinya perdagangan ini (Sesi I) PPE mencatat adanya piutang LKP,
penghentian pengakuan HMETD, serta pengakuan beban biaya transaksi.

 Pencatatan di Buku Besar ( T+0) – Saat Transaksi


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek HMETD – FVTPL –
/Kr Trading xxx xxx
Kr. HMETD – FVTPL xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx


Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) – Saat Transaksi


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) – Saat Transaksi


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.260 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian, PPE
menyetorkan Efek HMETD kepada LKP, serta mencatat penyelesaian liabilitas
kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar – Saat Penyelesaian


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Saat Penyelesaian


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Saat Penyelesaian


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

h. Pencatatan pada saat Pelaksanaan (Exercise) HMETD untuk Portofolio Sendiri


3.261 PPE memutuskan untuk exercise HMETD.

3-97
 Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL/AFS* xxx
Kr. Utang Emiten – FLAC xxx
Kr. HMETD – FVTPL xxx
Kr. Keuntungan atas Opsi xxx
*sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Tidak ada pencatatan

3.262 Menyerahkan dana exercise HMETD ke LPP.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Utang Emiten – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Mencatat transaksi beli Saham (exercise HMETD)
Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam
waktu 5 (lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut
dimasukkan ke Emiten atau BAE) xxx

b. Menyerahkan HMETD kepada LPP


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.263 Pada saat penerimaan Efek (maksimal 5 hari).

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam waktu 5
(lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke
Emiten atau BAE) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.264 Jika PPE memutuskan tidak melakukan exercise atas HMETD yang
dimilikinya dan juga tidak melakukan penjualan maka PPE akan mencatatkan
kerugian atas opsi.

3-98
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Kerugian atas Opsi xxx
Kr. HMETD – FVTPL xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

8. Transaksi Kontrak Opsi Saham


3.265 Opsi adalah hak yang dimiliki oleh Pihak untuk membeli atau menjual
kepada Pihak lain atas sejumlah Efek pada harga dan dalam waktu tertentu.

3.266 Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah satuan perdagangan Opsi Saham
yang ditetapkan dalam satuan kontrak. Setiap KOS memuat 10.000 (sepuluh ribu)
saham.

3.267 Setiap AB yang melakukan Transaksi Opsi Saham wajib terlebih


dahulu menyetor agunan sebagaimana diatur dalam Peraturan KPEI, serta dapat
bertindak sebagai Writer atau Taker baik bagi kepentingan nasabah maupun untuk
kepentingannya sendiri.

3.268 Perdagangan Opsi Saham di Bursa dilakukan di Pasar Opsi Saham.


Perdagangan Opsi Saham untuk Transaksi Exercise dilaksanakan setiap Hari Bursa.

3.269 Penyelesaian Transaksi Opsi Saham dilaksanakan oleh LKP pada Hari
Bursa berikutnya setelah terjadinya Transaksi Opsi Saham (T+1). Penyelesaian
Transaksi Exercise wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-1 setelah terjadinya
Transaksai Bursa (T+1).

3.270 Posisi Terbuka atas suatu seri Opsi Saham tertentu akan berakhir
apabila:
1. Writer melakukan Buy kepada Taker;
2. Taker melakukan Sell kepada Writer dan Transaksi Exercise atas seri Opsi Saham
tersebut.

3.271 Suatu seri Opsi Saham akan berakhir, apabila seri Opsi Saham jatuh
tempo. LKP akan melakukan likuidasi semua posisi writer dan taker atas seri Opsi
Saham yang bersangkutan apabila masa berlaku suatu seri Opsi Saham berakhir.

a. Transaksi KOS Untuk NPR


1) Pembukaan Rekening Transaksi KOS
3.272 NPR membuka rekening dengan menandatangani kontrak dengan
PPE. Sebagai setoran awal kepada PPE, nasabah dapat menyetorkan dana dan/atau
Efek. PPE tidak mendapatkan manfaat dan tidak memiliki risiko atas dana
dan/atau Efek yang dititipkan, karena itu PPE tidak mengakui dana dan/atau Efek
sebagai aset PPE.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan
3-99
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (penerimaan setoran dana nasabah)
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (penerimaan setoran Efek nasabah)


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2) NPR Sebagai Writer melakukan Open Short


3.273 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi open
short atas suatu KOS kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE
mencatatkan adanya piutang kepada LKP sebesar agunan yang diserahkan untuk
dapat melakukan transaksi KOS. Melakukan pencatatan atas premium yang muncul
dari transaksi KOS sebagai suatu liabilitas PPE kepada nasabah.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Pada saat melakukan penyetoran agunan untuk transaksi KOS kepada
LKP dengan dana yang berasal dari rekening Efek nasabah.
1) Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PPE
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

2) Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP


Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat pencatatan utang piutang premium yang muncul dari transaksi KOS
untuk kepentingan nasabah dan pengakuan atas pendapatan komisi serta
pengakuan biaya transaksi.
Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PPE
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyetorkan agunan kepada LKP


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Tidak ada pencatatan

3.274 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima
premium dari LKP.

3-100
 Pencatatan di Buku Besar (T+1)
a. Saat menerima dana premium dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Saat penyerahan premium ke nasabah


Db. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


a. Saat menerima dana premium dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat penyerahan premium ke nasabah


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Tidak ada pencatatan

3) NPR Sebagai Writer terkena Assignment


3.275 Jika nasabah (sebagai writer) melalui PPE melaksanakan kewajibannya
(assignment). Pada tanggal assignment (T+0), PPE mengakui adanya utang piutang
terkait assignment Transaksi KOS.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.276 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan mencatat penyelesaian


assignment nasabahnya. Jika masih ada sisa dana jaminan, maka nasabah melalui
PPE akan menerima pengembalian dana tersebut dari LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


a. Penyelesaian assignment
Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx


Kr. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

3-101
b. Penerimaan sisa agunan dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

c. Pengembalian sisa agunan kepada NPR


Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


a. Penyelesaian assignment
Tidak ada pencatatan

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

c. Pengembalian sisa agunan kepada NPR


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Tidak ada pencatatan

4) NPR Sebagai Writer melakukan Close Long


3.277 Nasabah dapat menyampaikan permintaan untuk melaksanakan
transaksi close long (menutup/mengakhiri posisi buka jual) atas suatu KOS kepada
PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE mencatat adanya piutang kepada LKP
sebesar agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi close long.
Premium yang muncul dari transaksi KOS akan dicatat oleh PPE sebagai piutang
kepada nasabah dan utang kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Pada saat melakukan penyetoran agunan transaksi KOS kepada LKP
dengan dana yang berasal dari rekening Efek nasabah.
1) Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PE
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

2) Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP


Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat nasabah mengalihkan liabilitasnya sebagai writer (close long) atas unit
KOS yang dimiliki, sehingga nasabah memiliki liabilitas untuk
menyerahkan premium yang dicatat oleh PPE sebagai piutang kepada
nasabah dan utang kepada LKP.
Db. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx

3-102
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PE
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Tidak ada pencatatan

3.278 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan mencatat penyelesaian


premium kepada LKP. Jika masih ada sisa dana, maka LKP akan menyerahkan sisa
dana kepada nasabah melalui PPE.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


a. Penyelesaian transaksi
Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx


Kr. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

b. Penerimaan dana agunan dari LKP


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

c. Pengembalian sisa agunan kepada NPR


Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


a. Penyelesaian transaksi
Tidak ada pencatatan

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

c. Pengembalian sisa agunan kepada NPR


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

3-103
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Tidak ada pencatatan

5) NPR Sebagai Taker melakukan Open Long


3.279 Nasabah dapat menyampaikan pesanan untuk melaksanakan
transaksi open long atas suatu KOS yang tercatat di Bursa Efek kepada PPE. Pada
saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatatkan adanya piutang dari LKP sebesar
agunan yang diserahkan nasabah untuk dapat melakukan transaksi KOS.
Melakukan pencatatan atas premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai
suatu liabilitas nasabah melalui PPE kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Pada saat melakukan penyetoran agunan transaksi KOS kepada LKP
dengan dana yang berasal dari rekening Efek nasabah.
1) Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PE
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

2) Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP


Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat mencatat Utang premium yang muncul dari transaksi KOS untuk
kepentingan nasabah, liabilitas kepada Bursa Efek dan pengakuan atas
pendapatan komisi.
Db. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


a. Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PE
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3-104
3.280 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan
menyelesaikan liabilitas premium kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


a. Mencatat penyelesaian hak dan kewajiban NPR terkait transaksi.
Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

b. Mencatat penyelesaian hak dan kewajiban terkait transaksi dengan LKP


Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx


Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


a. Menerima penyelesaian komisi dari nasabah
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyerahkan dana jaminan


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan
Fungsi Kustodian xxx

6) NPR Sebagai Taker melakukan Exercise


3.281 Nasabah dapat menyampaikan permintaan untuk melaksanakan hak
opsi yang dimilikinya (exercise) atas suatu KOS yang tercatat di Bursa Efek kepada
PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatatkan adanya utang dari
nasabah sebesar nilai transaksi yang akan di exercise, dan sekaligus mengakui
adanya piutang Transaksi Bursa kepada LKP atas transaksi yang dilakukan untuk
kepentingan nasabah.
 Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

3-105
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3.282 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan


melakukan penyelesaian exercise dengan menyerahkan dana kepada LKP melalui
PPE.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


a. Menerima dana dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Menyerahkan dana kepada NPR


Db. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


a. Menerima dana dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyerahkan dana nasabah kepada LKP


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi


Kustodian xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

7) NPR Sebagai Taker melakukan Close Short


3.283 Nasabah dapat menyampaikan pesanan untuk melaksanakan
transaksi close short (menutup/mengakhiri posisi buka beli) atas suatu KOS yang
tercatat di Bursa Efek kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE
mencatat adanya piutang kepada LKP sebesar premium yang diterima oleh
nasabah. Mencatat premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai liabilitas PPE
kepada nasabah.

3-106
 Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3.284 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima
penyelesaian premium dari LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


a. Menerima penyelesaian premium dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Pada saat penyerahan dana penyelesaian premium kepada nasabah.


Db. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


a. Menerima penyelesaian premium dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Penyerahan dana ke nasabah


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi


Kustodian xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

3.285 Nasabah dapat mengambil alih kewajiban writer lain dan menjadi
writer pengganti. Atas transaksi ini, nasabah sebagai writer pengganti akan
menyetorkan agunan kepada LKP. Jika sebagai writer pengganti melakukan open
short, maka PPE akan melakukan pencatatan seperti yang diilustrasikan di paragraf
3.273 dan 3.274.

3-107
b. Transaksi KOS untuk Portofolio Sendiri
1) PE Sebagai Writer melakukan Open Short
3.286 PE melaksanakan transaksi open short atas suatu KOS. Pada saat
tanggal transaksi (T+0) PPE mencatatkan adanya piutang kepada LKP sebesar
agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi KOS. Melakukan
pencatatan atas premium yang muncul dari transaksi KOS.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Pada saat melakukan penyetoran agunan untuk transaksi KOS kepada
LKP.
Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat pencatatan utang piutang premium yang muncul dari transaksi KOS
dan pengakuan keuntungan atas opsi.
Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Keuntungan atas Opsi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Tidak ada pencatatan

3.287 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan menerima premium dari
LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Tidak ada pencatatan

2) PE Sebagai Writer terkena Assignment


3.288 Jika PPE (sebagai writer) melaksanakan kewajibannya (assignment).
Pada tanggal assignment (T+0), PPE mengakui adanya utang terkait assignment
Transaksi KOS.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Kerugian atas Opsi xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

3-108
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.289 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan mencatat penyelesaian


assignment. Jika masih ada sisa dana jaminan, maka PPE akan menerima
pengembalian dana tersebut dari LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


a. Penyelesaian assignment
Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


a. Penyelesaian assignment
Tidak ada pencatatan

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Tidak ada pencatatan

3) PE Sebagai Writer melakukan Close Long


3.290 PE melaksanakan transaksi close long (menutup/mengakhiri posisi
buka jual) atas suatu KOS. Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE mencatat adanya
piutang kepada LKP sebesar agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan
transaksi close long. Mencatat premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai
liabilitas PPE kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Pada saat melakukan penyetoran agunan transaksi KOS kepada LKP
dengan dana yang berasal dari rekening Efek nasabah.
Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat PE mengalihkan liabilitasnya sebagai writer (close long) atas unit KOS
yang dimiliki, sehingga PE memiliki liabilitas untuk menyerahkan
premium kepada LKP.
Db. Kerugian atas Opsi xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx


Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

3-109
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Tidak ada pencatatan

3.291 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan mencatat penyelesaian


premium kepada LKP. Jika masih ada sisa dana, maka LKP akan menyerahkan sisa
dana kepada PPE.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


a. Penyelesaian transaksi
Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Penerimaan dana agunan dari LKP


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


a. Penyelesaian transaksi
Tidak ada pencatatan

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Tidak ada pencatatan

4) PE Sebagai Taker melakukan Open Long


3.292 PE melaksanakan transaksi open long atas suatu KOS yang tercatat di
Bursa Efek. Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE mencatatkan adanya piutang dari
LKP sebesar agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi KOS.
Melakukan pencatatan atas premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai
suatu liabilitas kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


a. Pada saat melakukan penyetoran agunan transaksi KOS kepada LKP
Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat mencatat Utang premium yang muncul dari transaksi KOS


Db. KOS – FVTPL – Trading xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

3-110
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3.293 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan menyelesaikan liabilitas


premium kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Menyerahkan dana jaminan


Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)


Menyerahkan dana jaminan
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan
Fungsi Kustodian xxx

5) PE Sebagai Taker melakukan Exercise


3.294 PPE melaksanakan hak opsi yang dimilikinya (exercise) atas suatu KOS
yang tercatat di Bursa Efek. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatat
utang Transaksi Bursa kepada LKP atas transaksi yang dilakukan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. KOS – FVTPL – Trading xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

3-111
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)
Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi
Kustodian xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.295 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan melakukan penyelesaian


exercise dengan menyerahkan dana kepada LKP, dan menerima hasil Efek yang
telah berhasil di peroleh dari exercise atas KOS yang dimilikinya.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

6) PE Sebagai Taker melakukan Close Short


3.296 PPE dapat melaksanakan transaksi close short (menutup/mengakhiri
posisi buka beli) atas suatu KOS yang tercatat di Bursa Efek. Pada saat tanggal
transaksi (T+0) PPE mencatat adanya piutang kepada LKP sebesar premium yang
diterima oleh nasabah. Mencatat premium yang muncul dari transaksi KOS.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Keuntungan atas Opsi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Tidak ada pencatatan

3.297 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima
penyelesaian premium dari LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+1)


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

3-112
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)


Tidak ada pencatatan

3.298 PE dapat mengambil alih kewajiban writer lain dan menjadi writer
pengganti. Atas transaksi ini, nasabah sebagai writer pengganti akan menyetorkan
agunan kepada LKP. Jika sebagai writer pengganti melakukan open short, maka PPE
akan melakukan pencatatan seperti yang diilustrasikan di paragraf 3.286 dan 3.287.

9. Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek


3.299 Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) adalah janji untuk menjual atau
membeli Efek atau sekumpulan Efek dalam bentuk indeks pada Angka Indeks Efek
tertentu dengan penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap
Pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.

3.300 Perdagangan KBIE di Bursa Efek dilakukan di Pasar Reguler dan


Pasar Negosiasi.

a. Transaksi KBIE untuk NPR


1) Setoran Awal Dana NPR
3.301 NPR membuka rekening di PPE dengan menyetorkan sejumlah dana
yang dapat digunakan dalam transaksi. Dana yang disetorkan nasabah kepada PPE
bukan merupakan dana milik PPE, sehingga tidak dapat diakui sebagai aset PPE.

A. Pembukaan Rekening di PPE oleh NPR


 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Pemindahbukuan Dana Milik NPR ke Rekening PPE (untuk dana yang akan
disetorkan ke LKP)
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KBIE – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

3-113
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan

C. PPE menyerahkan sejumlah dana sebagai marjin awal nasabah kepada LKP.
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2) Membuka Kontrak Berjangka untuk NPR (T+0)


3.302 Pada saat membuka kontrak berjangka untuk kepentingan nasabah,
PPE mencatat jumlah yang harus ditanggung oleh nasabah (termasuk komisi untuk
PPE) dan mengakui biaya transaksi atas pembukaan kontrak berjangka.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3.303 Pada setiap akhir hari ada pengumuman HPH (Harga Penyelesaian
Harian) yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan harian suatu kontrak.
Atas keuntungan/kerugian yang didapat dari penyesuaian HPH ini PPE
mencatatkan hak/liabilitas yang harus dibayarkan oleh nasabah.

Transaksi Posisi Beli


 Pencatatan di Buku Besar
a. Jika HPH lebih tinggi daripada harga kontrak berjangka saat pembukaan
kontrak
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx

b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka


pembukaan kontrak
Db. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

3-114
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

Transaksi Posisi Jual


 Pencatatan di Buku Besar
a. Jika HPH lebih tinggi daripada harga kontrak berjangka saat pembukaan
kontrak
Db. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka


pembukaan kontrak
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.304 PPE mencatat penerimaan Efek dari LKP pada Buku Pembantu Efek.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan
Fungsi Kustodian xxx

3.305 Menarik dana nasabah untuk memenuhi liabilitas nasabah atas


komisi.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

3-115
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.306 Penyelesaian Marjin Awal Pembukaan Kontrak Berjangka untuk


Kepentingan Nasabah (T+1)

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.307 Atas penyesuaian HPH yang telah dilakukan sebelumnya, bila


nasabah memperoleh keuntungan maka nasabah akan menerima dana.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Saat PPE menerima dana untuk nasabah dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Saat PPE memindahkan dana tersebut ke rekening nasabah


Db. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Saat PPE menerima dana untuk nasabah dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat PPE memindahkan dana ke rekening nasabah


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan
3.308 Atas penyesuaian HPH yang telah dilakukan sebelumnya, bila
nasabah mengalami kerugian maka akan diselesaikan dengan agunan yang telah
disetorkan kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Saat LKP mengambil marjin awal nasabah untuk memenuhi marjin call
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx
3-116
b. Saat PPE mengambil dana nasabah dalam rangka maintenance marjin.
Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KBIE – FLAC xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3) Penutupan Kontrak Berjangka – Nasabah Mendapat Keuntungan


3.309 Atas instruksi nasabah, PPE melakukan penutupan kontrak dengan
melakukan transaksi saling hapus (membuka posisi sell untuk menutup posisi buy
dan sebaliknya) pada harga yang menyebabkan Nasabah memperoleh keuntungan.

A. Untuk mencatat penutupan KBIE


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

B. Saat PPE menarik dana hasil transaksi saling hapus milik nasabah
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi


Kustodian xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

C. Saat PPE memindahkan dana hasil transaksi saling hapus ke rekening nasabah.
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

3-117
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4) Penutupan Kontrak Berjangka – Nasabah Mengalami Kerugian


3.310 Atas instruksi nasabah, PPE melakukan penutupan kontrak dengan
melakukan transaksi saling hapus (membuka posisi sell untuk menutup posisi buy
dan sebaliknya) pada harga yang menyebabkan Nasabah mengalami kerugian.

A. Untuk mencatat penutupan KBIE


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

B. Saat PPE menyelesaikan transaksi saling hapus


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KBIE – FLAC xxx


Kr. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi


Kustodian xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

b. Transaksi KBIE untuk Portofolio Sendiri


3.311 Pada saat menyetorkan dana pengaman dan marjin awal kepada LKP.

3-118
 Pencatatan di Buku Besar
a. Menyetorkan dana pengaman
Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa (Dana Pengaman) –
L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Menyetorkan marjin awal


Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

1) Membuka Kontrak Berjangka untuk Portofolio Sendiri (T+0)


3.312 Pada saat membuka kontrak berjangka untuk kepentingan sendiri,
PPE mencatat jumlah yang harus ditanggung dan mengakui biaya transaksi atas
pembukaan kontrak berjangka.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. KBIE – Margin Deposit – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3.313 Pada setiap akhir hari ada pengumuman HPH (Harga Penyelesaian
Harian) yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan harian suatu kontrak.
Atas keuntungan/kerugian yang didapat dari penyesuaian HPH ini PPE
mencatatkan hak/liabilitas yang harus dibayar/diterima.

Transaksi Posisi Beli


 Pencatatan di Buku Besar
a. Jika HPH lebih tinggi daripada harga kontrak berjangka saat pembukaan
kontrak
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) xxx

3-119
b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka
pembukaan kontrak
Db. Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

Transaksi Posisi Jual


 Pencatatan di Buku Besar
a. Jika HPH lebih tinggi daripada harga kontrak berjangka saat pembukaan
kontrak
Db. Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka


pembukaan kontrak
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.314 PPE mencatat penerimaan Efek dari LKP pada Buku Pembantu Efek.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan
Fungsi Kustodian xxx

3.315 Penyelesaian Marjin Awal Pembukaan Kontrak Berjangka untuk


Kepentingan Sendiri (T+1)

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

3-120
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan

3.316 Atas penyesuaian HPH yang telah dilakukan sebelumnya, bila


memperoleh keuntungan, maka PPE akan menerima dana.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.317 Atas penyesuaian HPH yang telah dilakukan sebelumnya, bila


mengalami kerugian maka akan diselesaikan dengan agunan yang telah disetorkan
kepada LKP.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2) Penutupan Kontrak Berjangka – PPE Mendapat Keuntungan


3.318 PPE melakukan penutupan kontrak dengan melakukan transaksi
saling hapus (membuka posisi sell untuk menutup posisi buy dan sebaliknya) pada
harga yang menyebabkan memperoleh keuntungan.

A. Untuk mencatat penutupan KBIE


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. KBIE – Margin Deposit – L&R xxx
Kr. Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3-121
B. Saat PPE menarik dana hasil transaksi saling hapus
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi
Kustodian xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

3) Penutupan Kontrak Berjangka – PPE Mengalami Kerugian


3.319 PPE melakukan penutupan kontrak dengan melakukan transaksi
saling hapus (membuka posisi sell untuk menutup posisi buy dan sebaliknya) pada
harga yang menyebabkan mengalami kerugian.

A. Untuk mencatat penutupan KBIE


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) xxx
Kr. KBIE – Margin Deposit – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

B. Saat PPE menyelesaikan transaksi saling hapus


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi
Kustodian xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

10. Transaksi Exchange Traded Fund (ETF)


3.320 PPE dapat bertindak sebagai dealer partisipan dalam transaksi ETF.

3-122
3.321 Dealer Partisipan adalah AB yang menandatangani perjanjian dengan
Manajer Investasi pengelola UP Reksa Dana berbentuk KIK yang UP-nya
diperdagangkan di Bursa Efek untuk melakukan penjualan atau pembelian UP
Reksa Dana dimaksud baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk
kepentingan pemegang UP Reksa Dana dimaksud.

3.322 Dealer Partisipan wajib mempunyai kemampuan untuk mewujudkan


perdagangan yang likuid atas UP Reksa Dana Berbentuk KIK yang UP-nya
diperdagangkan di Bursa Efek.

3.323 Dalam rangka menciptakan likuiditas pasar, Dealer Partisipan


diperkenankan untuk membeli dan menjual UP Reksa Dana Berbentuk KIK yang
UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek dengan ketentuan:
1. Dealer Partisipan wajib secara berkala atau terus menerus menyampaikan
penawaran jual atau penawaran beli UP dimaksud pada sistem perdagangan
yang disediakan oleh Bursa Efek; dan
2. Dealer Partisipan mampu dan bersedia merealisasi transaksi dalam jumlah
sesuai dengan komitmen sebagaimana tertuang dalam KIK.

a. Pembelian ETF di Bursa Efek untuk NPR


3.324 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
pembelian atas suatu ETF kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE
mencatatkan adanya piutang kepada NPR, pengakuan atas biaya transaksi berikut
pengakuan liabilitas kepada Bursa Efek dan LKP. Jika pesanan pembelian tersebut
bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi
mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3.325 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE memindahkan dana NPR dari
Rekening Efek milik Nasabah ke rekening PPE.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
3-123
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

3.326 Pada tanggal penyelesaian (T+3) PPE menyetorkan dana NPR kepada
LKP untuk memenuhi liabilitas yang kepada LKP yang timbul karena terjadinya
transaksi beli Efek.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP – Dipisahkan xxx

b. Penjualan ETF di Bursa Efek untuk NPR


3.327 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
penjualan ETF yang dimiliki oleh NPR. Penawaran jual akan diproses di sistem
perdagangan Bursa Efek. Jika penawaran jual tersebut bertemu dengan pesanan
pembelian pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.
Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR –Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx


Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3-124
3.328 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP untuk
nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban Serah Efek nasabah kepada LKP, serta
menyetorkan dana jaminan.
 Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Tidak ada pencatatan

3.329 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE juga menyerahkan dana ke NPR
sejumlah nilai transaksi penjualan dikurangi dengan liabilitas NPR berupa komisi
untuk PPE serta menyelesaikan kewajiban serah Efek NPR.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx


Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx

c. Pembelian ETF di Bursa Efek untuk NK


3.330 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian
atas suatu ETF kepada PPE. Permintaan pembelian akan diproses di sistem
perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan
penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.
Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

3-125
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx

3.331 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE melakukan penyelesaian


transaksi pembelian ETF NK, beserta seluruh liabilitas NK yang muncul dari
transaksi pembelian ETF dan mengakui penerimaan dana atas pendapatan komisi.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


a. Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian transaksi
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas NK kepada LKP dan penyetoran dana


jaminan.
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


a. Saat menerima dana dari NK
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

d. Penjualan ETF di Bursa Efek untuk NK


3.332 NK menyampaikan pesanan untuk melakukan transaksi penjualan
ETF yang dimiliki oleh NK. Penawaran jual akan diproses di sistem perdagangan
Bursa Efek. Jika penawaran jual tersebut bertemu dengan pesanan permintaan pada
harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan
proses Kliring oleh LKP.

 Pencatatan di Buku Besar (T+0)


Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx


Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx


Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

3-126
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)


Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

3.333 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP untuk
nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban nasabah kepada LKP serta
menyetorkan dana jaminan.

 Pencatatan di Buku Besar (T+3)


a. Saat menerima dana dari LKP untuk nasabah, sekaligus menyelesaikan
kewajiban nasabah kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK


Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)


a. Saat menerima dana dari LKP
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)


Db. Efek yang akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah atas
Transaksi Kliring xxx

11. Unit Penyertaan Reksa Dana


a. Pembelian UP Reksa Dana untuk Portofolio Sendiri
3.334 Pada saat pembelian UP Reksa Dana, PPE akan mencatatkan
perolehan UP Reksa Dana di buku besar dan di buku pembantu dana serta
mencatatkan adanya aliran arus kas keluar (jika transaksi dilakukan secara tunai).
Pencatatan yang dilakukan disesuaikan dengan klasifikasi UP Reksa Dana yang
ditentukan oleh intensi manajemen atas kepemilikan UP Reksa Dana tersebut.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS* xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*sesuai dengan intensi atas kepemilikan reksa dana

3-127
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana yang Disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek BK xxx

3.335 Selama kepemilikan UP Reksa Dana, PPE melakukan penyesuaian


dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) UP Reksa Dana.

A. Kenaikan NAB UP Reksa Dana


1. UP Reksa Dana Pasar Uang dan Non Pasar Uang yang membagikan
keuntungan secara tunai
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Keuntungan Investasi Reksa Dana xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2. UP Reksa Dana Pasar Uang yang Tidak Membagikan Keuntungan


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx
Kr. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek BK xxx

3. UP Reksa Dana Non Pasar Uang yang Tidak Membagikan Keuntungan


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx
Kr. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3-128
B. Penurunan NAB UP Reksa Dana
1. UP Reksa Dana Pasar Uang
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx
Kr. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek BK xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

2. UP Reksa Dana Non Pasar Uang


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx
Kr. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3.336 Pada saat penjualan kembali, jika ada keuntungan atau kerugian yang
belum terealisasi akan direalisasikan.
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Penjualan Kembali Reksa Dana – L&R xxx
Db/ Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana – AFS
Kr. xxx xxx
Kr. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx
Kr. Pendapatan Investasi Reksa Dana xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek BK xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.337 Pada saat tanggal penyelesaian penjualan, PPE akan menerima dana
hasil penjualan.
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Penjualan Kembali Reksa Dana – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan di Bank - Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan
3.338

3-129
SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI SAHAM UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING


SKENARIO 1
3.67 Pembukaan Rekening
Ritel-1 membuka rekening dengan menandatangani Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
kontrak pembukaaan rekening pada AB-1.
Ritel-1 mendeposit uang Rp50.000.000,- dan mendeposit Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
15.000 saham ABCD. D Dana Milik NPR – Dana Bebas 50.000.000 Bebas 15.000
K Dana yang disimpan pada Bank – K Efek yang ada dalam Rekening Efek 15.000
Dana Milik NPR 50.000.000 LPP

SKENARIO 2
Pembelian Saham Nasabah Pemilik Rekening
Ritel-1 membeli 10.000 saham ABCD dengan harga
3.68 T+0 Tidak ada pencatatan
Rp2.000,- per saham melalui AB-1 di Bursa Efek. D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 20.100.000 D Transaksi Beli Efek NPR 10.000
Atas pembelian tersebut AB-1 mengenakan komisi K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1. – FLAC 20.000.000 Efek Transaksi Kliring 10.000
AB-1 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Pendapatan Komisi 92.000
transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
0,01% dari nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP – 1.800
FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600

a. Penyelesaian secara Normal


AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari
T+3 Rekening Nasabah dan menerima 10.000 saham ABCD
dari LKP.
3.69 Saat menerima dana dari NPR. D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.100.000
L&R 20.100.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik NPR 20.100.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 20.100.000

Skenario Jurnal 3-1


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

3.70 Saat menyerahkan dana ke LKP, menyetorkan dana D D D


Dana yang disimpan pada Bank – Dana Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
jaminan, dan menerima 10.000 saham ABCD dari LKP. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –
Milik PE Bebas
FLAC 20.000.000 20.002.000 10.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000 K Transaksi Beli Efek NPR 10.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 10.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
10.000
LPP
b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement
(ACS)

AB-1 tidak menerima 10.000 saham ABCD dari LKP,


karena AB-Jual gagal menyelesaikan kewajiban serah
Efek. Dengan mekanisme ACS maka AB-1 akan
T+3 memperoleh dana dari LKP sebesar 125% dari harga
tertinggi saham pada pasar reguler dan tunai pada
tanggal penyelesaian dan pasar reguler pada tanggal
transaksi.

3.72 A Saat menerima dana dari NPR. D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.100.000
L&R 20.100.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 20.100.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 20.100.000
3.72 B Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
jaminan. FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
3.72 C
Efeknya, maka dicatat adanya piutang Uang Pengganti. D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 31.250.000 Tidak ada pencatatan Transaksi Kliring 10.000
K Utang NPR – Uang Pengganti – 31.250.000 K Transaksi Beli Efek NPR
FLAC 10.000

Skenario Jurnal 3-2


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
Asumsi harga tertinggi adalah Rp2.500,- maka jumlah
Uang Pengganti yang akan diterima oleh NPR adalah:

= (10.000 lembar x Rp 2.500,- x 125%)


= Rp31.250.000,-

3.72 D Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 D Dana Milik PE 31.250.000 Tidak ada pencatatan
Piutang LKP – Uang Pengganti – K Dana yang disimpan pada Bank –
K 31.250.000
L&R Dana Milik PE 31.250.000

3.72 E Saat menyerahkan Uang Pengganti ke NPR D Utang NPR – Uang Pengganti – FLAC 31.250.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 31.250.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 K Dana Milik PE 31.250.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik PE 31.250.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 31.250.000

SKENARIO 3
Penjualan Saham Untuk Nasabah Pemilik Rekening

Ritel-1 menjual 10.000 saham ABCD seharga Rp2.000,- D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.73 T+0 Tidak ada pencatatan D
per saham melalui AB-1 di Bursa Efek. L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 10.000
K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 10.000
FLAC 19.900.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi
K Pendapatan Komisi 92.000
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1.
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
transaksi. FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K
Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

Skenario Jurnal 3-3


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

a. Penyelesaian secara Normal

3.74 T+3 AB-1 menyerahkan 10.000 saham ABCD milik Ritel-1


kepada LKP dan menerima dana dari LKP (dengan Tidak ada pencatatan
jumlah setelah penyelesaian dana Jaminan). D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana milik PE 19.998.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
Dana Milik PE 19.998.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 20.000.000

3.75 Saat menyerahkan dana ke NPR. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC
19.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 19.900.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10.000
K Simpanan Giro Bank - L&R 19.900.000 K Dana milik PE 19.900.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Bebas 10.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik PE 19.900.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K K
Dana yang disimpan pada Bank – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Dana Milik NPR Efek Serah Atas Transaksi Kliring
19.900.000 10.000
b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement
(ACS).
Pada saat penyelesaian Ritel-1 tidak dapat menyelesaikan
kewajiban serah Efeknya, maka Ritel-1 dikenai
mekanisme penyelesaian dengan Uang Pengganti.

Dengan mekanisme Uang Pengganti maka AB-1 harus


menyerahkan dana (Uang Pengganti) ke LKP sebesar
selisih antara 125% dari "harga tertinggi saham pada
pasar reguler dan tunai pada tanggal penyelesaian dan
pasar reguler pada tanggal transaksi" dengan piutang
LKP terkait transaksi tersebut.

3.78 A Membatalkan transaksi jual D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC Tidak ada pencatatan
D Transaksi Jual Efek NPR 10.000
19.900.000
K
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Piutang NPR – Komisi – L&R 92.000
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
10.000

Skenario Jurnal 3-4


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

D Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R 8.000


K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 20.000.000

Asumsi harga tertinggi Rp 2.500,-, maka jumlah Uang


Pengganti yang harus diserahkan adalah: D Piutang NPR – Uang Pengganti – L&R 11.250.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (10.000 lembar x Rp 2.500,- x 125%) - (10.000 K Utang LKP – Uang Pengganti –
lembar x Rp 2.000,-) FLAC 11.250.000

= Rp11.250.000,-
3.78 B Penyelesaian transaksi terkait dengan komisi dan biaya D Simpanan Giro Bank – L&R 100.000 D Dana milik PE 100.000 Tidak ada pencatatan
transaksi K Piutang NPR – Komisi – L&R 92.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 100.000
K Piutang NPR – Biaya Transaksi –
8.000
L&R
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 100.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 100.000

Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana


3.78 C
Jaminan
3.78 C.1 Menarik dana nasabah D Simpanan Giro Bank – L&R 11.250.000 D Dana milik PE 11.250.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Uang Pengganti – K
Dana Milik NPR – Dana Bebas
L&R 11.250.000 11.250.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik NPR 11.250.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 11.250.000
3.78 C.2 Menyerahkan Uang Pengganti ke LKP sekaligus D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan D Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 11.250.000 Milik PE 11.252.000 Tidak ada pencatatan
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 11.252.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 11.252.000

Skenario Jurnal 3-5


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

SKENARIO 4
Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai (untuk
kepentingan NPR)
PT ABCD mengumumkan pembagian dividen tunai
sebesar Rp50,- per saham (misal jumlah saham ABCD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
yang dimiliki NPR sejumlah 10.000 saham).
Pada saat cum date, PE mencatat hak dan kewajiban
3.101 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
terkait dividen nasabahnya D Piutang Dividen – L&R 500.000
K Utang NPR – Dividen – FLAC 500.000
3.102 A Pada saat menerima dana dividen D Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 D Dana Milik PE 500.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Dividen – L&R Dana yang disimpan pada Bank –
500.000 K 500.000
Dana Milik PE
3.102 B Pada saat menyerahkan dividen tunai kepada NPR D Utang NPR – Dividen – FLAC 500.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 500.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 K Dana Milik PE 500.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 500.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 500.000
SKENARIO 5
Pengumuman dan Pembagian Dividen Saham (untuk
kepentingan NPR)
PT ABCD mengumumkan pembagian dividen saham. Tidak ada pencatatan
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Rasio pembagian dividen adalah 4:1.
Pada saat cum date, di buku pembantu Efek, PPE D
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.106 mencatat jumlah dividen saham yang menjadi hak Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Bebas
nasabahnya. 2.500
K Efek yang akan Diterima Dari Emiten
Sebagai Akibat Adanya Pembagian
Hak dalam Rangka Aksi Korporasi –
Dividen Saham 2.500
3.107 Pencatatan pada saat tanggal pembagian saham D Efek yang akan Diterima Dari Emiten
(distribution date ). Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen
Saham 2.500
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 2.500
LPP

Skenario Jurnal 3-6


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


SKENARIO 6
Pembelian Saham untuk Kepentingan Sendiri.
3.79 T+0 AB-1 membeli 10.000 saham WXYZ dari pada harga Diklasifikasikan sebagai FVTPL -
Rp2.000,- per saham. Diperdagangkan
AB-1 dikenakan biaya transaksi Bursa sebesar 0,03%, D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
dan dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai transaksi. Efek – FVTPL Tidak ada pencatatan
20.000.000 D Portofolio PE (Posisi Long) 10.000
K Efek yang akan diterima dari LKP –
D Beban Dana Jaminan 2.000 10.000
Efek Transaksi Kliring
D Beban Biaya Transaksi 6.000
K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –
FLAC 20.000.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600
K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
Diklasifikasikan sebagai AFS
D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Efek – AFS 20.008.000
K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –
FLAC 20.000.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600
K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
a. Penyelesaian secara Normal
AB-1 menyerahkan dana kepada LKP sebesar liabilitas D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek yang akan diterima dari LKP – Efek
3.80 T+3
atas transaksi pembelian saham, menyetorkan dana FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000 Transaksi Kliring 10.000
jaminan, dan menerima 10.000 saham dari LKP. K
Efek yang ada dalam Rekening Efek
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
LPP
10.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

Skenario Jurnal 3-7


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement


(ACS).
3.87 A T+3 Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
dana jaminan FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

3.87 B Saat AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban Jika pembelian yang gagal adalah
serah Efeknya pembelian untuk Efek dalam klasifikasi Tidak ada pencatatan Efek yang akan diterima dari LKP – Efek
FVTPL.
D Transaksi Kliring 10.000
Mencatat timbulnya hak atas uang pengganti dan K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
menghentikan pengakuan atas Efek sebesar nilai D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 26.250.000
perolehan
Asumsi harga tertinggi Rp. 2.100 6.250.000
K Pendapatan Uang Pengganti
Jumlah Uang Pengganti yg akan diterima adalah: K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
Rp 26.250.000,- (10.000 x 2.100 x 125%) Bursa Efek – FVTPL
20.000.000
Jika antara T+0 sampai dengan T+2
telah dilakukan penyesuaian dengan nilai
wajar, maka penyesuaian tersebut juga
dibatalkan

Jika pembelian yang gagal adalah


pembelian untuk Efek dalam klasifikasi
AFS.
D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 26.250.000
K Pendapatan Uang Pengganti 6.242.000
K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
Bursa Efek – AFS 20.008.000
Jika antara T+0 sampai dengan T+2
telah dilakukan penyesuaian dengan nilai
wajar, maka penyesuaian tersebut juga
dibatalkan

Skenario Jurnal 3-8


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

3.87 C Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 26.250.000 D Dana Milik PE 26.250.000 Tidak ada pencatatan
Piutang LKP – Uang Pengganti – K Dana yang Disimpan pada Bank –
K 26.250.000
L&R Dana Milik PE 26.250.000

SKENARIO 7
3.81 Penyesuaian Dengan Nilai Wajar Saham dalam klasifikasi FVTPL -
Trading Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pada tanggal laporan keuangan, saham WXYZ yang D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
dimiliki mengalami kenaikan harga dari Rp2.000,- Efek – FVTPL 2.000.000
menjadi Rp2.200,- per saham. (jumlah saham yang K Keuntungan Kenaikan Nilai Efek
dimiliki adalah 10.000 lembar) Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Efek – FVTPL (P&L) 2.000.000
Keuntungan = (harga pada saat penyesuaian x jumlah
lembar saham dimiliki) - nilai buku Saham dalam klasifikasi AFS
FVTPL = (10.000 x 2200) - 20.000.000 D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
= 2.000.000 Efek – AFS 1.992.000
AFS = (10.000 x 2200) - 20.008.000 K Ekuitas – Pendapatan Komprehensif
= 1.992.000 Lainnya – Perubahan Nilai Efek –
AFS 1.992.000

Pada tanggal laporan keuangan berikutnya, saham WXYZ Saham dalam klasifikasi FVTPL - Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
yang dimiliki mengalami penurunan harga menjadi D Kerugian
Trading Penurunan Nilai Efek Bersifat
Rp2.100,- per saham dari harga sebelumnya Rp2.200,- Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
per saham. FVTPL (P&L) 1.000.000
FVTPL = (10.000 x 2100) - 22.000.000 K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
= (1.000.000) Bursa Efek – FVTPL 1.000.000
AFS = (10.000 x 2100) - 22.000.000
= (1.000.000)
Saham dalam klasifikasi AFS
D Ekuitas – Pendapatan Komprehensif
Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS 1.000.000
K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
Bursa Efek – AFS 1.000.000

Skenario Jurnal 3-9


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

SKENARIO 8
Penurunan Nilai Wajar (Impairment )

3.82 AB-1 menemukan suatu kondisi yang memenuhi definisi D Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat
bukti obyektif bahwa harga saham WXYZ menjadi Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Rp1.900,- per saham, dari yang sebelumnya Rp2.100,- (P&L) 1.008.000
per saham D Ekuitas – Pendapatan Komprehensif
Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS 992.000
Saldo OCI sebelum impairment = 1.992.000 - 1.000.000 K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
= 992.000 Bursa Efek – AFS
Efek AFS sebelum impairment = 20.008.000 +1.992.000 -
1.000.000 = 21.000.000 2.000.000
SKENARIO 9
Penjualan Saham Untuk Kepentingan Sendiri

AB-1 menjual 10.000 saham WXYZ dengan harga


3.84 T+0 Rp2.000,- per saham. Diklasifikasikan sebagai FVTPL -
Asumsi : Harga pasar wajar portofolio sebelum dijual D Piutang
TradingLKP – Piutang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
Tidak ada pencatatan D 10.000
sebesar Rp1.800, sehingga terdapat capital gain sebesar L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring
Rp200 per lembar. D Biaya Transaksi 6.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
Atas transaksi penjualan tersebut, AB-1 dikenakan biaya D Beban Dana Jaminan 2.000
transaksi sebesar 0,03%, dan dana jaminan sebesar 0,01% K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
dari nilai transaksi. Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
FVTPL 2.000.000
K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
Bursa Efek – FVTPL 18.000.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600
K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

Skenario Jurnal 3-10


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

Jika Efek diklasifikasikan sebagai AFS


Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
dan tidak terdapat saldo di akun Tidak ada pencatatan D 10.000
Serah Atas Transaksi Kliring
Pendapatan komprehensif lainnya
D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –
K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
L&R 20.000.000
D Biaya Transaksi 6.000
D Beban Dana Jaminan 2.000
K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
AFS 2.000.000
K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
Bursa Efek – AFS 18.000.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600
K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
a. Penyelesaian secara Normal

AB-1 menyerahkan 10.000 saham ke LKP dan menerima


3.85 T+3 D Dana milik PE 19.998.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
dana hasil penjualan dari LKP. D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000

Dana yang disimpan pada Bank – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K 19.998.000 K 10.000
Dana Milik PE Efek Serah Atas Transaksi Kliring
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 20.000.000
b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement
(ACS).

AB-1 tidak menyerahkan 10.000 saham WXYZ ke LKP.


Dengan mekanisme ACS maka AB-1 harus menyerahkan
dana ke LKP sebesar selisih antara 125% dari "harga
T+3 tertinggi saham pada pasar reguler dan tunai pada tanggal
penyelesaian dan pasar reguler pada tanggal transaksi"
dengan Piutang LKP terkait transaksi tersebut.

Skenario Jurnal 3-11


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

Mengakui kembali Efek yang sebelumnya telah Jika penjualan yang gagal adalah
dihentikan pengakuannya (telah dijual) dan mengakui penjualan untuk Efek dalam klasifikasi
3.90 A Tidak ada pencatatan
adanya liabilitas kepada LKP untuk membayar Uang FVTPL.
Pengganti. D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Asumsi harga tertinggi Rp. 2.100. Jumlah Uang Efek – FVTPL K 10.000
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
Pengganti yg akan diserahkan adalah: 18.000.000
= (10.000 lembar x Rp 2.100,- x 125%) - 20.000.000 D Beban Uang Pengganti
6.250.000
D Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
FVTPL 2.000.000
K Utang LKP – Uang Pengganti –
FLAC 6.250.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 20.000.000
Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
3.90 B 6.252.000 Tidak ada pencatatan
Jaminan D Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 6.250.000 Milik PE
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana milik PE 6.252.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 6.252.000

SKENARIO 10
Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai (untuk
kepentingan sendiri)
PT WXYZ mengumumkan pembagian dividen tunai
sebesar Rp50 per saham. (misal jumlah saham WXYZ Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
yang dimiliki AB-1 sejumlah 10.000 saham).

3.103 Ketika hak untuk menerima dividen tunai atas saham D Piutang Dividen – L&R 500.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
portofolio sendiri telah timbul tetapi pembayaran belum K Pendapatan Dividen 500.000
diterima.

3.104 Saat menerima dana dividen. D Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 D Dana Milik PE 500.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Dividen – L&R 500.000 K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 500.000

Skenario Jurnal 3-12


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

SKENARIO 11
Pengumuman dan Pembagian Dividen Saham (untuk
kepentingan sendiri)

PT WXYZ mengumumkan pembagian dividen saham.


Rasio pembagian dividen adalah 4:1. (misal jumlah
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
saham WXYZ yang dimiliki AB-1 sejumlah 10.000
saham).

3.109 Pada saat cum date, PE mengakui adanya tambahan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 2.500
jumlah lembar portofolio akibat adanya aksi korporasi K Efek yang akan Diterima Dari Emiten
Penerbit Efek Sebagai Akibat Adanya Pembagian
Hak dalam Rangka Aksi Korporasi –
Dividen Saham 2.500

3.110 Pada saat distribusi dividen saham, PE mencatatkan D Efek yang akan Diterima Dari Emiten
tambahan saham di Rekening Efek di LPP. Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan 2.500
dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen
Saham
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 2.500
LPP

Skenario Jurnal 3-13


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN


SKENARIO 12
Pembelian Saham Nasabah Kelembagaan

Inst-1 membeli 5.000 saham EFGH seharga Rp4.000,- per


3.91 T+0 Tidak ada pencatatan
saham melalui AB-1 di Bursa Efek. D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 20.100.000 D Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000
Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diterima dari LKP –
K 5.000
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Inst-1. FLAC 20.000.000 Efek Transaksi Kliring
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang K Pendapatan Komisi 92.000
masing-masing besarnya 0,03% dan 0,01% dari nilai K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
3.600
FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
1.800
FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600

a. Penyelesaian secara normal

AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari Inst-1


3.92 T+3
dan menerima 5.000 saham EFGH dari LKP.

Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian D Simpanan Giro Bank – L&R
20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000
transaksi.
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – K Dana yang disimpan pada Bank – D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
L&R 20.100.000 Dana Milik PE 20.100.000 Transaksi Kliring 5.000
K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000
Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
menyetorkan dana jaminan FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

Skenario Jurnal 3-14


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement


(ACS)

AB-1 tidak menerima 5.000 saham EFGH dari LKP,


karena AB-Jual gagal menyelesaikan kewajiban serah
Efek. Dengan mekanisme ACS maka AB-1 akan
T+3 memperoleh dana dari LKP sebesar 125% dari harga
tertinggi saham pada pasar reguler dan tunai pada tanggal
penyelesaian dan pasar reguler pada tanggal transaksi.

3.94 A Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – K Dana yang Disimpan pada Bank – 20.100.000
L&R 20.100.000 Dana Milik PE

3.94 B Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
jaminan. FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

3.94 C AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Efeknya, maka dicatat adanya piutang Uang Pengganti. D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 31.250.000 Tidak ada pencatatan Transaksi Kliring 5.000
K Utang NK – Uang Pengganti – FLAC 31.250.000 K
Efek Milik NK – Transaksi Beli NK
5.000
Asumsi harga tertinggi adalah Rp5.000,- maka jumlah
Uang Pengganti yang akan diterima oleh NK adalah:

= (5.000 lembar x Rp,- x 125%)


= Rp31.250.000,-

3.94 D Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 D Dana Milik PE 31.250.000 Tidak ada pencatatan
Piutang LKP – Uang Pengganti – K Dana yang disimpan pada Bank –
K 31.250.000
L&R Dana Milik PE 31.250.000

Saat menyerahkan Uang Pengganti kepada NK D Utang NK – Uang Pengganti – FLAC Dana yang disimpan pada Bank – Dana
3.94 E 31.250.000 D 31.250.000 Tidak ada pencatatan
Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 K Dana Milik PE 31.250.000

Skenario Jurnal 3-15


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

SKENARIO 13
Penjualan Saham Nasabah Kelembagaan

Inst-1 menjual 5.000 saham EFGH seharga Rp4.000,- D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.95 T+0 Tidak ada pencatatan
melalui AB-1 di Bursa Efek. L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 5.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Utang NK – Transaksi Jual Efek – K Efek yang akan diterima dari NK –
sebesar 0,5% dari nilai transaksi FLAC 19.900.000 Transaksi Jual NK 5.000
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang K Pendapatan Komisi 92.000
masing-masing besarnya 0,03% dan 0,01% dari nilai K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
1.800
FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600

a. Penyelesaian secara normal

AB-1 menyerahkan 5.000 saham kepada LKP dan


3.96 T+3
menerima pembayaran dari LKP sebesar Rp20.000.000,-.

Saat menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana Milik PE 19.998.000
liabilitas kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan. K Dana yang disimpan pada Bank – D Efek yang akan Diterima dari NK –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
Dana Milik PE 19.998.000 Transaksi Jual NK 5.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Bursa – L&R K
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
20.000.000 5.000

Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.900.000
NK Milik PE 19.900.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 19.900.000 K Dana Milik PE 19.900.000

Skenario Jurnal 3-16


SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement


(ACS).
Pada saat penyelesaian Inst-1 tidak dapat menyelesaikan
kewajiban serah Efeknya, maka Inst-1 dikenai mekanisme
penyelesaian dengan Uang Pengganti.
Dengan mekanisme Uang Pengganti maka AB-1 harus
menyerahkan dana (Uang Pengganti) ke LKP sebesar selisih
antara 125% dari "harga tertinggi saham pada pasar reguler
dan tunai pada tanggal penyelesaian dan pasar reguler pada
tanggal transaksi" dengan piutang LKP terkait transaksi
tersebut.
3.99 A Membatalkan transaksi jual Tidak ada pencatatan D Efek yang akan Diterima dari NK – Transaksi
5.000
D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.900.000 Jual NK
K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Piutang NK – Komisi – L&R 92.000
Efek Serah Atas Transaksi Kliring 5.000
D Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 8.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa
– L&R 20.000.000
Asumsi harga tertinggi Rp 5.000,-, maka jumlah Uang
Pengganti yang harus diserahkan adalah: D Piutang NK – Uang Pengganti – L&R 11.250.000
= (5.000 lembar x Rp 5.000,- x 125%) - (5.000 lembar x Rp K Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 11.250.000
4.000,-)
= Rp11.250.000,-
3.99 B Penyelesaian transaksi terkait dengan komisi D Simpanan Giro Bank – L&R 100.000 D Dana milik PE 100.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K Piutang NK – Komisi – L&R 92.000
Milik PE 100.000
K Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 8.000

Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana Jaminan


3.99 C
3.78 C.1 Menerima dana dari nasabah D Simpanan Giro Bank – L&R 11.250.000 D Dana milik PE 11.250.000 Tidak ada pencatatan
K K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Piutang NK – Uang Pengganti – L&R
11.250.000 Milik PE 11.250.000
3.78 C.2 Menyerahkan Uang Pengganti ke LKP sekaligus D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan D Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 11.250.000 PE 11.252.000 Tidak ada pencatatan
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 11.252.000
K Simpanan Giro Bank – L&R
11.252.000

Skenario Jurnal 3-17


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
SKENARIO 14
Pembukaan Rekening
3.67 Ritel-1 mendeposit uang Rp100.000.000,-. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 100.000.000 Tidak ada pencatatan
Dana yang disimpan pada Bank –
K 100.000.000
Dana Milik NPR
SKENARIO 15
Pembelian Obligasi Nasabah Pemilik Rekening
Pada tanggal 29 Maret 20X1 Ritel-1 membeli 10 satuan
3.111 T+0 D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 94.090.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000
pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per
satuan pemindahbukuan. Bunga tetap 16% per tahun yang K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
dibayar tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Ritel -1 – FLAC 94.000.000 Efek Transaksi Kliring 100.000.000
membeli obligasi tersebut pada kurs beli 90%.
K Pendapatan Komisi 68.875

K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125


29-03- Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek
20X1 sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1. – FLAC 12.000
Utang Biaya Transaksi – LKP –
K 6.000
FLAC
AB-1 mengakui adanya biaya transaksi sebesar Rp20.000
Utang Biaya Transaksi – LPP –
dan dana jaminan sebesar 0,00125% dari nilai transaksi. K 2.000
FLAC
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,-

Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 =


Rp4.000.000,-
Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,-
Biaya Transaksi = Rp20.000,- (minimal)
Dana jaminan = 0.00125% x 90.000.000,- = Rp1.125,-

a. Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.112 T+2 Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
31/03 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000
L&R 94.090.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik NPR 94.090.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 94.090.000

Skenario Jurnal 3-18


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan D Utang LKP –TRANSAKSI


Utang Transaksi Bursa –KEPENTINGAN NASABAH
UNTUK D Dana yang disimpan
PEMILIK pada Bank – Dana
REKENING D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.113
menyetorkan dana jaminan FLAC 94.000.000 Milik PE 94.001.125 Bebas 100.000.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 100.000.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
LPP 100.000.000
b. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi
T+2 Pada T+2 Ritel-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban
serah dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1
dapat melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak
pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi diterima,
Ritel-1 akan mendapatkan tambahan waktu 1 (satu) hari
untuk menyelesaikan kewajiban serah dana dan tidak akan
dikenai NPF.

3.115 T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000
L&R 94.090.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 94.090.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 94.090.000
Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
menyetorkan dana jaminan FLAC 94.000.000 Milik PE 94.001.125 Bebas 100.000.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 100.000.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
LPP 100.000.000

Skenario Jurnal 3-19


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

c. Kliring dan Penyelesaian dengan NPF TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
T+2 Pada T+2 Ritel-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban serah
dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1 dapat
melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak pukul
15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi tidak diterima atau
Ritel-1 tidak mengajukan permohonan renegosiasi, maka Ritel-
1 dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.

T+2 Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
3.117 D Utang LKP – Transaksi Beli Efek – FLAC 94.000.000 Tidak ada pencatatan
transaksi pembelian Efek Transaksi Kliring 100.000.000
NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000 K Piutang NPR – Piutang Transaksi
K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000
=Rp2.500.000,- Bursa – L&R 94.000.000
Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi D Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000
kegagalan K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 2.590.000 D Dana Milik PE 2.590.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 2.590.000
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
L&R 90.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 2.590.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 2.590.000
Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
jaminan D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000 Milik PE 2.506.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 6.000 K Dana Milik PE 2.506.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.506.000
SKENARIO 16
3.154 Menerima Pembayaran Bunga
Nasabah menerima pembayaran bunga dari Emiten dimana
pendistribusiannya dilakukan melalui AB, untuk kemudian
30/06
diteruskan kepada rekening Efek nasabah yang tercatat dalam
buku pembantu dana.
Saat menerima dana dari Penerbit Efek. D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 8.000.000
Milik PE
Saat menyerahkan dana bunga kepada NPR D Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 8.000.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D 8.000.000
Milik PE
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K 8.000.000
Milik NPR

Skenario Jurnal 3-20


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

SKENARIO 17 TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING


Penjualan Obligasi Nasabah Pemilik Rekening
3.118 T+0 Pada 30 September 20X1 Ritel-1 menjual 10 satuan D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
104.000.000 Tidak ada pencatatan 100.000.000
pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per L&R Efek Serah Atas Transaksi Kliring
satuan pemindahbukuan. Bunga tetap 16% per tahun yang K Utang NPR – Transaksi Jual Efek –
30/09 K Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000
dibayar tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Ritel-1 FLAC 103.900.000
menjual obligasi tersebut pada kurs jual 100%. K Pendapatan Komisi 78.750
K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek
sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1. – FLAC 12.000
AB-1 mengakui adanya biaya transaksi sebesar Rp20.000
Utang Biaya Transaksi – LKP –
dan dana jaminan sebesar 0,00125% dari nilai transaksi. K 6.000
FLAC

Utang Biaya Transaksi – LPP –


K 2.000
FLAC
Nilai Transaksi = Rp100.000.000,-
Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 =
Rp4.000.000,-
Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100,000
Biaya Transaksi = 20.000 (minimal)
Dana jaminan = 0.00125% x Nilai Transaksi = 0.00125%
x 100.000.000,- = Rp1.250
a. Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.119 T+2 AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750 D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000
liabilitas penyetoran dana jaminan Dana yang disimpan pada Bank – Efek dalam Rekening Efek Nasabah
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 K 103.998.750 K 100.000.000
Dana Milik PE – Efek Bebas
Piutang LKP – Piutang Transaksi
K 104.000.000
Bursa – L&R

D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP


K 100.000.000
– Efek Serah Atas Transaksi Kliring

3.120 Menyerahkan dana ke NPR D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 103.900.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 103.900.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 103.900.000

Skenario Jurnal 3-21


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

b. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
3.122 T+2 Ritel-1 tidak dapat menyerahkan 10 Satuan
Pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per
Satuan Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme
perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi
dengan pihak AB beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika
proses renegosiasi diterima, Ritel-1 akan mendapatkan
tambahan waktu 1 (satu) hari untuk menyelesaikan
kewajiban serah dana dan tidak akan dikenai NPF.

T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750 D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000
T+3/
liabilitas penyetoran dana jaminan Dana yang disimpan pada Bank – K Efek dalam Rekening Efek Nasabah
S+1 D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 K 103.998.750
Dana Milik PE – Efek Bebas 100.000.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 104.000.000

D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000


K
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP
– Efek Serah Atas Transaksi Kliring
100.000.000

Menyerahkan dana ke NPR D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 103.900.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik PE 103.900.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 103.900.000
3.124 c. Kliring dan Penyelesaian NPF
Ritel-1 tidak menyerahkan 10 Satuan Pemindahbukuan
Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per Satuan
Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme
perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi
T+2 dengan pihak AB-Beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB.
Jika proses renegosiasi tidak diterima atau Ritel-1 tidak
mengajukan permohonan renegosiasi, maka Ritel-1
dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.

Skenario Jurnal 3-22


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
T+2 D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000
nilai transaksi penjualan Efek
K
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP
D Piutang NPR – Komisi – L&R 78.750
– Efek Serah Atas Transaksi Kliring
100.000.000
D Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R 21.250
NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000 K
Piutang LKP – Piutang Transaksi
=Rp2.500.000,-
Bursa – L&R
104.000.000

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi D Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000
kegagalan K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana dari NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 2.600.000 D Dana Milik PE 2.600.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 2.600.000
K Piutang NPR – Komisi – L&R 78.750
Piutang NPR – Biaya Transaksi – Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K 21.250 D 2.600.000
L&R Milik NPR
Dana yang disimpan pada Bank –
K 2.600.000
Dana Milik PE

Saat menyerahkan dana kepada LKP Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000 D 2.501.250 Tidak ada pencatatan
Milik PE
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 D Dana Milik PE 2.501.250
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.501.250

Skenario Jurnal 3-23


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


SKENARIO 18
Pembelian Efek untuk Kepentingan Sendiri.
Pada tanggal 1 Januari 20X1 AB-1 membeli 10 satuan
pemindahbukuan Obligasi WXYZ @ Rp10.000.000,- per
satuan pemindahbukuan. Bunga tetap 16% per tahun yang
3.125 T+0 dibayar tiap 30 Juni dan 31 Desember. AB-1 membeli
obligasi tersebut pada kurs beli 90%. Suku Bunga efektif
yang berlaku di pasar adalah 18%.
Jika obligasi diklasifikasikan sebagai
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- FVTPL - Trading
D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
Biaya Transaksi = 20.000 (minimal) 90.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Efek – FVTPL
Dana jaminan = 0.00125% x 90.000.000,- = Rp1.125,- K Efek yang akan diterima dari LKP –
D Beban Dana Jaminan 1.125
Efek Transaksi Kliring 100.000.000
D Beban Biaya Transaksi 20.000
K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa
– FLAC 90.000.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek
– FLAC 12.000
Utang Biaya Transaksi – LKP –
K 6.000
FLAC
Utang Biaya Transaksi – LPP –
K 2.000
FLAC
K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125

Jika obligasi diklasifikasikan sebagai


AFS/HTM
Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
D 90.021.125
Efek – AFS/HTM
K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa
– FLAC 90.000.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek
– FLAC 12.000
Utang Biaya Transaksi – LKP –
K 6.000
FLAC
Utang Biaya Transaksi – LPP –
K 2.000
FLAC
K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125

Skenario Jurnal 3-24


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

Penyelesaian TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


AB-1 membayar kepada LKP dan menerima 10 satuan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek yang akan diterima dari LKP – Efek
3.126 T+2
pemindahbukuan Obligasi WXYZ FLAC 90.000.000 Milik PE 90.001.125 Transaksi Kliring 100.000.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 90.001.125 100.000.000
LPP
K Simpanan Giro Bank – L&R 90.001.125
SKENARIO 19
Menerima Pembayaran Bunga dan pencatatan
amortisasi diskon/premium
3.127 30/06 AB-1 menerima pembayaran Bunga dari Emiten D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank –
K Pendapatan Bunga 8.000.000
Dana Milik PE 8.000.000

Premium atau diskonto akan diamortisasi setiap periode Amortisasi diskon/premium untuk
tertentu (sesuai kebijakan perusahaan). Amortisasi tidak obligasi yang diklasifikasikan sebagai
3.129 dilakukan untuk obligasi dalam klasifikasi FVTPL – AFS/HTM. Contoh amortisasi pada 30
Trading . Juni 20X1

D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa 101.901


Amortisasi Diskon = (bunga efektif x nilai buku) -
Efek – AFS/HTM
(bunga kupon x nilai nominal)
= (18%/2 x 90.021.125) - (16%/2 x 10 x 10.000.000)
= 8.101.901 - 8.000.000 K Pendapatan Bunga 101.901
SKENARIO 20
Penyesuaian dengan Nilai Wajar
Pada tanggal laporan keuangan 20X1 (31 Desember 20X1) Jika Efek diklasifikasikan sebagai
3.130 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
diketahui bahwa nilai wajar obligasi WXYZ adalah 95% FVTPL - Trading
dari nilai nominalnya. D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
Efek – FVTPL 5.000.000
Penyesuaian dengan nilai wajar dilakukan pada obligasi K Keuntungan Kenaikan Nilai Efek
yang termasuk dalam klasifikasi FVTPL – Trading dan Bersifat Utang yang tercatat di Bursa
AFS. Efek – FVTPL (P&L) 5.000.000

Jika Efek diklasifikasikan sebagai AFS.


Nilai buku pada saat tanggal laporan
keuangan adalah Rp90.234.099
Perhitungan OCI untuk AFS:
Pendapatan Komprehensif Lainnya (AFS) = nilai wajar - D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
nilai buku Efek – AFS 4.765.901

Skenario Jurnal 3-25


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

OCI = 95.000.000 - 90.234.099 K Ekuitas – Pendapatan TRANSAKSI


Komprehensif UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI
= 4.765.901 Lainnya – Perubahan Nilai Efek –
AFS 4.765.901
SKENARIO 21
Penjualan Efek untuk Kepentingan Sendiri.
3.135 T+0 Pada tanggal 1 Januari 20X2 AB-1 menjual 10 satuan
pemindahbukuan Obligasi WXYZ yang memiliki nilai
nominal @ Rp10.000.000,- per satuan pemindahbukuan.
Bunga tetap 16% per tahun yang dibayar tiap tanggal 30 Jika Efek diklasifikasikan sebagai
Juni dan 31 Desember. AB-1 menjual obligasi tersebut FVTPL dan di dalam buku PE nilainya
pada kurs jual 100%. tercatat Rp95.000.000,-.
D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Tidak ada pencatatan D 100.000.000
L&R 100.000.000 Efek Serah Atas Transaksi Kliring
Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- D Biaya Transaksi 20.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Biaya Transaksi = Rp20.000,- (minimal) D Beban Dana Jaminan 1.250
Dana jaminan = 0.00125% x Nilai Transaksi = 0.00125% Efek bersifat Utang yang tercatat di
K 95.000.000
x 100.000.000,- = Rp1.250,- Bursa Efek – FVTPL
Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
K Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek 5.000.000
– FVTPL
Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek
K 12.000
– FLAC
Utang Biaya Transaksi – LKP –
K 6.000
FLAC
Utang Biaya Transaksi – LPP –
K 2.000
FLAC
K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250

Jika Efek diklasifikasikan sebagai AFS,


maka saldo Pendapatan Komprehensif
Lainnya yang terkait dengan Efek
tersebut harus direalisasikan.
Asumsi: Ada saldo di akun Pendapatan
Komprehensif Lainnya sebesar
Rp4.765.901,- yang terkait dengan Efek
yang dijual.
D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –
L&R 100.000.000

Skenario Jurnal 3-26


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek Portofolio Sendiri
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

D Biaya Transaksi 20.000


TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI
D Beban Dana Jaminan 1.250
D Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya
– Perubahan Nilai Efek – AFS 4.765.901
K Efek bersifat Utang yang tercatat di
Bursa Efek – AFS 95.000.000
K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
AFS 9.765.901
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 12.000
K
Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 6.000
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 2.000
K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250

Jika Efek diklasifikasikan sebagai HTM.


Asumsi: Nilai tercatat Efek 90.234.099
D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –
L&R 100.000.000
D Biaya Transaksi 20.000
D Beban Dana Jaminan 1.250
K Efek bersifat Utang yang tercatat di
90.234.099
Bursa Efek – HTM
K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Utang yang Tercatat di Bursa Efek – 9.765.901
HTM
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 12.000
K
Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 6.000
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 2.000
K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250
Penyelesaian
3.136 T+2 Perusahaan Efek akan menerima uang dari LKP dan D Simpanan Giro Bank – L&R 99.998.750 D Dana Milik PE 99.998.750 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000
menyelesaikan liabilitas serah Efek, dan menyetorkan dana K Dana yang disimpan pada Bank – Dana K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250
jaminan Milik PE 99.998.750 Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa
– L&R 100.000.000

Skenario Jurnal 3-27


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN
SKENARIO 22
Pembelian Obligasi Nasabah Kelembagaan

3.137 T+0 Pada tanggal 29 Maret 20X1 Inst-1 membeli 10 satuan


pemindahbukuan Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per
satuan pemindahbukuan. Obligasi tersebut jatuh tempo 1
Juli 20X3 dengan bunga tetap 16% per tahun yang dibayar
tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Inst -1 membeli
obligasi tersebut pada kurs beli 90%.
Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi
sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Inst-1. D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 94.090.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000

AB-1 mengakui adanya biaya transaksi sebesar Rp20.000


Utang LKP – Utang Transaksi Bursa Efek yang Akan Diterima dari LKP –
dan dana jaminan sebesar 0,00125% dari nilai transaksi. K 94.000.000 K 100.000.000
– FLAC Efek Transaksi Kliring
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- K Pendapatan Komisi 68.875
Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 =
K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125
Rp4.000.000,-
Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,- K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 12.000
Biaya Transaksi = Rp20.000,- (minimal) Utang Biaya Transaksi – LKP –
K 6.000
FLAC
Dana jaminan = 0.00125% x 90.000.000,- = Rp1.125,-
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 2.000

a. Kliring dan Penyelesaian secara Normal


D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
3.138 T+2 Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000
Transaksi Kliring 100.000.000
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – K Dana yang Disimpan pada Bank –
K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000
L&R 94.090.000 Dana Milik PE 94.090.000

Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
dana jaminan FLAC 94.000.000 Milik PE 94.001.125
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125
K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125

Skenario Jurnal 3-28


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
b. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN
3.140 T+2 Pada T+2 Inst-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban serah
dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1 dapat
melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak pukul
15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi diterima, Ritel-1
akan mendapatkan tambahan waktu 1 (satu) hari untuk
menyelesaikan kewajiban serah dana dan tidak akan dikenai
NPF.

T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek 100.000.000
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – K Dana yang Disimpan pada Bank –
94.090.000 K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000
L&R Dana Milik PE 94.090.000
PPE menyetorkan dana NK kepada LKP untuk
menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian Efek serta Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D 94.000.000 D
menyetorkan dana jaminan FLAC Milik PE
94.001.125
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125
K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125
c. Kliring dan Penyelesaian dengan NPF
T+2 Pada T+2 Inst-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban serah
dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1 dapat
melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak pukul
15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi tidak diterima
atau Inst-1 tidak mengajukan permohonan renegosiasi,
maka Inst-1 dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.

T+2 Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
3.142 D 94.000.000 Tidak ada pencatatan
nilai transaksi pembelian Efek FLAC Transaksi Kliring 100.000.000
NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000 K
Piutang NK – Transaksi Beli Efek –
=Rp2.500.000,- K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000
L&R
94.000.000
Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi D Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000
kegagalan K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana NK D Simpanan Giro Bank – L&R 2.590.000 D Dana Milik PE 2.590.000 Tidak ada pencatatan

Skenario Jurnal 3-29


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
Dana yang disimpan pada Bank –
TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN
K Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000 K 2.590.000
Dana Milik PE
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek –
L&R 90.000
Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
jaminan D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000 Milik PE 2.501.125
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 2.501.125
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.501.125
SKENARIO 23
3.143 Penjualan Obligasi Nasabah Kelembagaan
T+0
Pada 30 September 20X1 Inst-1 menjual 10 satuan
pemindahbukuan Obligasi EFGH@ Rp10.000.000,- per
satuan pemindahbukuan. Bunga tetap 16% per tahun yang
dibayar tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Inst-1
menjual obligasi tersebut pada kurs jual 100%.
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi sebesar D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
Tidak ada pencatatan
0,1% dari nilai transaksi, kepada Inst-1. L&R 104.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000
AB-1 mengakui adanya biaya transaksi sebesar Rp20.000 K K
Utang NK – Transaksi Jual Efek – Efek yang akan diterima dari NK –
dan dana jaminan sebesar 0,00125% dari nilai transaksi.
FLAC Transaksi Jual NK
103.900.000 100.000.000
K Pendapatan Komisi 78.750
Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250
Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 = K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
Rp4.000.000,- FLAC 12.000
Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100.000,- Utang Biaya Transaksi – LKP –
K 6.000
FLAC
Biaya Transaksi = Rp20.000,- (minimal)
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 2.000
Dana jaminan = 0.00125% x 100.000.000,- = Rp1.250,-
3.144 a. Kliring dan Penyelesaian secara Normal
AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan D Efek yang akan diterima dari NK –
T+2 D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750
liabilitas penyetoran dana jaminan Transaksi Jual NK 100.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank – K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 103.998.750 100.000.000
Dana Milik PE Efek Serah Atas Transaksi Kliring
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 104.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Menyerahkan dana ke NK D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan
Milik PE 103.900.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000

Skenario Jurnal 3-30


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
b. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN
3.146 T+2 Inst-1 tidak dapat menyerahkan 10 Satuan Pemindahbukuan
Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per Satuan
Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme
perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi
dengan pihak AB beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika
proses renegosiasi diterima, Inst-1 akan mendapatkan
tambahan waktu 1 (satu) hari untuk menyelesaikan
kewajiban serah dana dan tidak akan dikenai NPF.

T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan D Efek yang akan diterima dari NK –
D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750
liabilitas penyetoran dana jaminan Transaksi Jual NK 100.000.000
T+3/
K K
S+1 Dana yang disimpan pada Bank – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250
Dana Milik PE Efek Serah Atas Transaksi Kliring
103.998.750 100.000.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 104.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Menyerahkan dana ke NK D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan
Milik PE 103.900.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000
C. Kliring dan Penyelesaian dengan Nilai Penyelesaian
3.148
Final (NPF)
Inst-1 tidak menyerahkan 10 Satuan Pemindahbukuan
Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per Satuan
Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme
perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi
T+2 dengan pihak AB-Beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika
proses renegosiasi tidak diterima atau Inst-1 tidak
mengajukan permohonan renegosiasi, maka Inst-1
dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.
Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar
T+2 D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan D Efek Terima dari NK – Transaksi Jual NK 100.000.000
nilai transaksi penjualan Efek
K
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Piutang NK – Komisi – L&R 78.750
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
100.000.000
D Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 21.250

Skenario Jurnal 3-31


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Bursa Efek NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000 K TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN
Piutang LKP – Piutang Transaksi
=Rp2.500.000,-
Bursa – L&R
104.000.000
Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi D Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000
kegagalan K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000

T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi


S+1
Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 2.600.000 D Dana Milik PE 2.600.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank –
K Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000
Dana Milik PE 2.600.000
K Piutang NK – Komisi – L&R 78.750
K Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 21.250

Saat menyerahkan dana kepada LKP D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000 Tidak ada pencatatan
Milik PE 2.501.250
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 D Dana Milik PE 2.501.250
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.501.250

Skenario Jurnal 3-32


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
SKENARIO 24
Pembukaan Rekening
3.67 Ritel-1 mendeposit uang Rp100.000.000,-. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 100.000.000 Tidak ada pencatatan
Dana yang disimpan pada Bank –
K 100.000.000
Dana Milik NPR
SKENARIO 25
Pembelian Obligasi Nasabah Pemilik Rekening

3.149 Pada tanggal 29 Maret 20X1 Ritel-1 membeli 10 satuan


pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per
satuan pemindahbukuan melalui transaksi di Luar Bursa
(OTC). Bunga tetap 16% per tahun yang dibayar tiap
tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Ritel-1 membeli obligasi
tersebut pada kurs beli 90%.
Untuk pembelian tersebut AB-1 membeli Obligasi dari PE
Lain (AB-2) pada kurs 87.5% dan membebankan komisi
sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1.

Pada saat pembelian portofolio dari AB-2 D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long )
Efek – FVTPL 87.500.000 100.000.000
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 87.5% = K Efek yang akan diterima dari PE Lain
D Piutang Bunga – L&R 4.000.000
Rp87.500.000,- – Transaksi Beli Efek 100.000.000
Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 = K Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek
Rp4.000.000,- – FLAC 91.500.000
Penyelesaian pembelian portofolio dari AB-2 D Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek yang akan diterima dari PE Lain –
91.500.000 91.500.000 100.000.000
FLAC Milik PE Transaksi Beli Efek
K K Efek yang ada dalam Rekening Efek
Simpanan Giro Bank – L&R K Dana Milik PE 91.500.000
91.500.000 LPP 100.000.000
Pencatatan pembelian Efek Ritel-1 D D
Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R Tidak ada pencatatan Transaksi Beli Efek NPR
94.090.000 100.000.000
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- K Efek bersifat Utang yang tercatat di
K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Bursa Efek – FVTPL 87.500.000
Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,- K Piutang Bunga – L&R 4.000.000
K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Utang yang Tercatat di Bursa Efek –
FVTPL 2.500.000
K Pendapatan Komisi 90.000

Skenario Jurnal 3-33


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K

Ritel-1 menyelesaikan liabilitasnya kepada AB-1 atas D TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING D Efek di Rekening Efek Nasabah – Efek
Simpanan Giro Bank – L&R D Dana Milik PE 94.090.000
transaksi pembelian Efek 94.090.000 Bebas 100.000.000
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000
L&R 94.090.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
94.090.000
Milik NPR
Dana yang disimpan pada Bank –
K 94.090.000
Dana Milik PE
SKENARIO 26
3.154 Menerima Pembayaran Bunga
Nasabah menerima pembayaran bunga dari Emiten dimana
pendistribusiannya dilakukan melalui AB, untuk kemudian
30/06
diteruskan kepada rekening Efek nasabah yang tercatat
dalam buku pembantu dana.

Saat menerima dana dari Penerbit Efek. D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan
Dana yang disimpan pada Bank –
K Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 K 8.000.000
Dana Milik PE

Saat menyerahkan dana bunga kepada NPR D Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 8.000.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000

Dana yang disimpan pada Bank – Dana


D 8.000.000
Milik PE
Dana yang disimpan pada Bank –
K 8.000.000
Dana Milik NPR

SKENARIO 27
Penjualan Obligasi Nasabah Pemilik Rekening

3.150 T+0 Pada 30 September 20X1 Ritel-1 menjual 10 satuan


pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per
satuan pemindahbukuan melalui transaksi di luar bursa
(OTC). Bunga tetap 16% per tahun yang dibayar tiap
tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Ritel-1 menjual obligasi
tersebut pada kurs jual 100%.

Atas pembelian tersebut AB-1 menjualnya kepada PE Lain


(AB-2) dan membebankan komisi sebesar 0,1% dari nilai
transaksi, kepada Ritel-1.

Skenario Jurnal 3-34


SKENARIO JURNAL
Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
Pada saat pembelian Efek dari NPR D Efek bersifat TRANSAKSI UNTUK
Utang yang tercatat KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
di Bursa
100.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Efek – FVTPL
Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- D Piutang Bunga – L&R 4.000.000 K Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000
Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 = Utang NPR – Transaksi Jual Efek –
K 103.900.000
Rp4.000.000,- FLAC
Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100,000 K Pendapatan Komisi 100.000
Penyelesaian pembelian portofolio dari NPR
D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 103.900.000 D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000 K Efek di Rekening Efek Nasabah – 100.000.000
Efek Bebas
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 103.900.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 103.900.000
Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain pada kurs Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek –
D 106.500.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek 100.000.000
102.5% L&R
Efek bersifat Utang yang tercatat di
K 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Bursa Efek – FVTPL
K Piutang Bunga – L&R 4.000.000
Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
K Utang yang Tercatat di Bursa Efek – 2.500.000
FVTPL

Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada PE Lain


D Dana Milik PE 106.500.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000
D Simpanan Giro Bank – L&R 106.500.000
K Piutang PE Lain – Transaksi Jual 106.500.000 K Dana yang disimpan pada Bank – Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual
106.500.000 K 100.000.000
Efek – L&R Dana Milik PE Efek

Skenario Jurnal 3-35


SKENARIO JURNAL
Transaksi Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN
SKENARIO 28
Pembelian Obligasi Nasabah Kelembagaan

3.152 T+0 Pada tanggal 29 Maret 20X1 Inst-1 membeli 10 satuan


pemindahbukuan Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per
satuan pemindahbukuan. Obligasi tersebut jatuh tempo 1
Juli 20X3 dengan bunga tetap 16% per tahun yang dibayar
tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Inst -1 membeli
obligasi tersebut pada kurs beli 90%.
Untuk pembelian tersebut AB-1 membeli obligasi yang
diinginkan Inst-1 ke PE Lain (AB-2) dan membebankan
komisi sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Inst-1.

Pada saat pembelian portofolio dari AB-2 dengan kurs D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
87.5% Efek – FVTPL 87.500.000
Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 = Efek yang akan diterima dari PE Lain
D Piutang Bunga – L&R 4.000.000 K 100.000.000
Rp4.000.000,- – Transaksi Beli Efek
K Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek
– FLAC 91.500.000

Penyelesaian pembelian portofolio dari AB-2 Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – Dana yang disimpan pada Bank – Dana Efek yang akan diterima dari PE Lain –
D 91.500.000 D 91.500.000 D 100.000.000
FLAC Milik PE Transaksi Beli Efek
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K Simpanan Giro Bank – L&R 91.500.000 K Dana Milik PE 91.500.000 K 100.000.000
LPP

Pencatatan pembelian Efek oleh Inst-1 D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 94.100.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli NK 100.000.000
K Efek bersifat Utang yang tercatat di
K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Bursa Efek – FVTPL 87.500.000
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- K Piutang Bunga – L&R 4.000.000
Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,- K Pendapatan Komisi 100.000
Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 = K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Rp4.000.000,- Utang yang Tercatat di Bursa Efek –
FVTPL 2.500.000

Inst-1 menyelesaikan liabilitasnya kepada AB-1 atas


D Simpanan Giro Bank – L&R 94.100.000 D Dana Milik PE 94.100.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000
transaksi pembelian Efek
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – Dana yang disimpan pada Bank –
K 94.100.000 K Transaksi Beli Efek NK 100.000.000
L&R 94.100.000 Dana Milik PE

Skenario Jurnal 3-36


SKENARIO JURNAL
Transaksi Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Nominal
K K K
SKENARIO 29 TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN
3.153 Penjualan Obligasi Nasabah Kelembagaan
T+0
Pada 30 September 20X1 Inst-1 menjual 10 satuan
pemindahbukuan Obligasi EFGH@ Rp10.000.000,- per
satuan pemindahbukuan melalui perdagangan di Luar Bursa.
Bunga tetap 16% per tahun yang dibayar tiap tanggal 30
Juni dan 31 Desember. Inst-1 menjual obligasi tersebut pada
kurs jual 100%.
Untuk penjualan tersebut AB-1 akan menjual Efek tersebut
kepada PE Lain (AB-2) dan membebankan komisi sebesar
0,1% dari nilai transaksi, kepada Inst-1.

Pada saat pembelian Efek dari Inst-1 D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Efek – FVTPL 100.000.000
Efek yang Akan Diterima dari NK –
Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- D Piutang Bunga – L&R 4.000.000 K 100.000.000
Transaksi Jual NK
Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 = Utang NK – Transaksi Jual Efek –
K 103.900.000
Rp4.000.000,- FLAC
Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100.000,- K Pendapatan Komisi 100.000

Penyelesaian pembelian portofolio dari NK Dana yang disimpan pada Bank – Dana Efek yang Akan Diterima dari NK –
D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D 103.900.000 D 100.000.000
Milik PE Transaksi Jual NK
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000 K 100.000.000
LPP

Pencatatan penjualan Efek kepada AB-2, dengan kurs Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek –
D 106.500.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek 100.000.000
102.5% L&R
Efek bersifat Utang yang tercatat di
K 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Bursa Efek – FVTPL
K Piutang Bunga – L&R 4.000.000
Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
K Utang yang Tercatat di Bursa Efek – 2.500.000
FVTPL

Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada AB-2 D Simpanan Giro Bank – L&R 106.500.000 D Dana Milik PE 103.900.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000
Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek Dana yang disimpan pada Bank – Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual
K 106.500.000 K 103.900.000 K 100.000.000
– L&R Dana Milik PE Efek

Skenario Jurnal 3-37


SKENARIO JURNAL
Penawaran Tender
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

PERUSAHAAN EFEK DITUNJUK SEBAGAI PELAKSANA TENDER


SKENARIO 30
Penawaran Tender - Sisi Pembeli
PT Inst-2 mengumumkan intensinya melakukan penawaran
tender terhadap saham PT EFGH sebanyak 1.000.000
lembar saham dengan harga Rp5.000 per lembar saham.
Harga pembelian atas setiap saham yang digunakan dalam
penawaran tender ini adalah lebih tinggi dari harga
tertinggi saham EFGH selama 90 (sembilan puluh) hari
terakhir sebelum tanggal pengumuman penawaran tender.

PT Inst-2 menunjuk AB-3 sebagai pelaksana tender. PT


Inst-2 adalah nasabah yang memiliki rekening di AB-3.
Selama masa penawaran tender (berlangsung antara 30 hari Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
3.160
sampai dengan 90 hari).
Hari terakhir masa penawaran tender. AB-3 mencatat hak Tidak ada pencatatan
dan kewajiban terkait penawaran tender. Jumlah hak dan
kewajiban didasarkan pada jumlah saham yang telah
3.161 S+0
terkumpul di rekening penampungan sementara LPP,
informasi mengenai jumlah saham tersebut diperoleh dari
LPP. D Piutang NPR – Penawaran Tender – L&R 4.950.000.000 D Transaksi Beli Efek NPR 990.000
Jumlah saham yang terkumpul sebesar 990.000 lembar K Utang Penawaran Tender – FLAC 4.950.000.000
Tender offer = 990.000 lembar x Rp5.000,- K Efek yang Akan Diterima dari PE lain -
= Rp4.950.000.000,- Transaksi Beli Efek 990.000
Saat mengakui pendapatan dari penawaran tender, fee D Piutang Komisi Penawaran Tender – FLAC
19.800.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
tender offer (misal) sebesar 0.25% dari total nilai saham
(diperoleh dari Pihak penjual), dan (misal) 0.15% dari total K Pendapatan Penawaran Tender 19.800.000
nilai saham (diperoleh dari pembeli).

PT Inst-3 harus sudah menyediakan dana dan telah efektif


di rekening LPP selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja
sebelum penyelesaian transaksi Penawaran Tender.

Saat PT Inst-3 menyetorkan dana ke AB-3 Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.950.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 4.950.000.000
Memindahkan dana dari rekening PT Inst-3 D Simpanan Giro Bank – L&R 4.950.000.000 D Dana Milik PE 4.950.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Penawaran Tender –
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.950.000.000
L&R 4.950.000.000
D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 4.950.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 4.950.000.000

Skenario Jurnal 3-38


SKENARIO JURNAL
Penawaran Tender
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana
Saat membayarkan kewajiban pembeli kepada LPP D Utang Penawaran Tender – FLAC 4.950.000.000 4.950.000.000 Tidak ada pencatatan
Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 4.950.000.000 K Dana Milik PE 4.950.000.000

1 hari Bursa setelah AB-3 menyetorkan dana kepada


LPP, maka LPP akan mendistribusikan saham kepada
3.162
rekening yang berhak serta membayarkan fee tender
offer kepada AB-3 pada hari yang sama.
D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
Menerima saham dari LPP untuk PT Inst-3 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Bebas 990.000
K Transaksi Beli Efek NPR 990.000

Efek yang Akan Diterima dari Perusahaan


D
Efek lain - Transaksi Beli Efek 990.000
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 990.000
LPP
Menerima transfer dana fee tender offer . D Simpanan Giro Bank – L&R 19.800.000 D Dana Milik PE 19.800.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Komisi Penawaran Tender – K Dana yang Disimpan pada Bank –
FLAC 19.800.000 Dana Milik PE 19.800.000

NASABAH PERUSAHAAN EFEK MENGIKUTI PENAWARAN TENDER


SKENARIO 31
Penawaran Tender - Sisi Penjual
Ritel-3 yang merupakan nasabah AB-4 tertarik untuk
mengikuti penawaran tender saham EFGH oleh PT Inst-
3.

Maka Ritel-3 melalui AB-4 akan memerintahkan


melakukan pemindahan saham dari sub rekening
pemegang saham ke dalam rekening tampungan LPP.

Melakukan pemindahan saham kepada kustodian. Ritel- D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.163 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
3 menyerahkan seluruh saham EFGH yang dimilikinya, Jaminan 10.000
yaitu sebanyak 10.000 lembar. K Efek dalam Rekening Efek Nasabah
10.000
– Efek Bebas

Saat penawaran tender berakhir, AB-4 menerima


pemberitahuan bahwa seluruh saham Ritel-3 yang
3.164
sebelumnya telah dipindahkan ke rekening tampungan
LPP berhak untuk mengikuti penawaran tender

Skenario Jurnal 3-39


SKENARIO JURNAL
Penawaran Tender
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

Mencatat penjualan saham D Piutang Penawaran Tender – L&R 50.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Utang NPR – Penawaran Tender –
50.000.000
FLAC
3.165 Tanggal penyelesaian
Menerima dana hasil penjualan D Simpanan Giro Bank – L&R 50.000.000 D Dana Milik PE 50.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Penawaran Tender – L&R 50.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 50.000.000
D Utang NPR – Penawaran Tender – FLAC
Menyerahkan dana ke Ritel-3 50.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 50.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 50.000.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah
K Dana Milik PE 50.000.000
– Efek Jaminan 10.000

Dana yang disimpan pada Bank – Dana


D 50.000.000
Milik PE
Dana yang disimpan pada Bank –
K 50.000.000
Dana Milik NPR

Jika pada akhir masa penawaran tender ternyata ada


3.166 kelebihan jumlah saham yang terkumpul di LPP, maka
akan dilakukan pengurangan secara proporsional.

Saham Ritel-3 yang berhak untuk mengikuti penawaran


tender sebanyak 9.900 lembar (semula menyetorkan
10.000 lembar)
D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
Pencatatan atas saham yang gagal dijual Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Bebas 100
K Efek dalam Rekening Efek Nasabah
– Efek Jaminan 100

Skenario Jurnal 3-40


SKENARIO JURNAL
Transaksi Stock Split atau Reverse Stock
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Efek)
K K K

TRANSAKSI STOCK SPLIT


SKENARIO 32
Stock Split
PT ABCD mengumumkan akan melaksanakan
pemecahan nilai nominal saham (stock split ) atas saham
3.168 PT ABCD dari nilai nominal Rp1.000, - per saham
menjadi Rp250,- per saham.

Pada saat akhir perdagangan saham dengan nilai nominal Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H-4
lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
pasar reguler dan negosiasi serta hari pertama
H-3 ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di
Pasar Tunai.
Saham ABCD yang dimiliki Ritel-1 pada hari ini
sebanyak 10.000 lembar saham, sehingga setelah
efektifnya stock split Ritel-1 akan memiliki saham
ABCD sebanyak 40.000 lembar.
Pada awal hari melakukan pencatatan berikut ini:
Menghapus kepemilikan Efek dengan nominal lama Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Bebas 10.000
Mencatatkan kepemilikan atas Efek Bebas yang masih Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
akan diterima dari Biro Administrasi Efek (BAE)
Bebas
40.000
K Efek pada Emiten atau BAE 40.000

Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H-2
Tercatat di Pasar Tunai.
H-1 Recording date
Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
nominal lama.

Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai.
Distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H D Efek pada Emiten atau BAE 40.000
Pemegang Rekening.
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 40.000
LPP

Skenario Jurnal 3-41


SKENARIO JURNAL
Transaksi Stock Split atau Reverse Stock
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Efek)
K K K
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pasar Tunai

Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dengan nilai nominal baru.
TRANSAKSI REVERSE STOCK
SKENARIO 33
Reverse Stock

PT ABCD mengumumkan akan melaksanakan


penggabungan nilai nominal saham (reverse stock ) atas
3.168
saham PT ABCD dari nilai nominal Rp1.000, - per
saham menjadi Rp2000,- per saham.

Pada saat akhir perdagangan saham dengan nilai nominal Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H-4
lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.

Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
pasar reguler dan negosiasi serta hari pertama
H-3 ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di
Pasar Tunai.
Saham ABCD yang dimiliki Ritel-1 pada hari ini
sebanyak 10.000 lembar saham
Menghapus kepemilikan Efek dengan nominal lama Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Bebas 10.000
Mencatatkan kepemilikan atas Efek Bebas yang masih Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
akan diterima dari Biro Administrasi Efek (BAE)
Bebas
5.000
K Efek pada Emiten atau BAE 5.000

Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H-2
Tercatat di Pasar Tunai.

H-1 Recording date

Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
nominal lama.

Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai.

Skenario Jurnal 3-42


SKENARIO JURNAL
Transaksi Stock Split atau Reverse Stock
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Efek)
K K K

Distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H D Efek pada Emiten atau BAE 5.000
Pemegang Rekening.
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 5.000
LPP
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pasar Tunai

Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dengan nilai nominal baru.

Skenario Jurnal 3-43


SKENARIO JURNAL
Transaksi Repo dan Reverse Repo
Ref.
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Paragraf
Tgl.
ILUSTRASI
Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - TIDAK ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN
SKENARIO 34
Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli
Kembali (Repo) tanpa Penghentian Pengakuan (PE
Bertindak sebagai penjual Efek) - Tidak ada
penyerahan Efek sebagai Jaminan
3.179 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan
perjanjian penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari
Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan
harga beli kembali Rp2.050. Penyelesaian akan dilakukan
pada tanggal 9 Februari 20X1. Perjanjian tersebut tidak
mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya
melakukan penghentian pengakuan atas Efek, dan tidak
ada penyerahan Efek dari PE kepada nasabah (Efek tidak
berpindah tempat).

Saham yang di-repo -kan adalah saham dalam klasifikasi


AFS.
1-10- First-leg
20X1 AB-5 melakukan reklasifikasi atas Efek yang di-repo - D Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Nilai wajar saat first leg adalah Rp2.000,-. Dalam K
Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di
transaksi ini tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan.
Bursa Efek – AFS
20.000.000

Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5, sebesar nilai D Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 D Dana Milik PE 18.000.000 Tidak ada pencatatan
wajar Efek dikurangi dengan haircut sebesar 10%. K Utang Repo – FLAC 18.000.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 18.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 18.000.000
1-31- Selama masa Repo
20X1 Pengakuan beban bunga 31 Januari 20X1 D Beban Bunga 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Utang Repo – FLAC 1.750.000

Skenario Jurnal 3-44


SKENARIO JURNAL
Transaksi Repo dan Reverse Repo
Ref.
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Paragraf
Tgl.
ILUSTRASI
Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

Second-leg
Inst-5 menyerahkan dana untuk pembelian kembali Efek
2-9-
dari Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui adanya
20X1
beban bunga sebagai hasil dari selisih dari harga jual dengan
harga beli kembali.
Inst-5 melakukan reklasifikasi kembali atas Efek yang D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dimilikinya. Efek – AFS 20.000.000
K
Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000

Mencatat penyerahan dana kepada Ritel-5 D Utang Repo – FLAC 19.750.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 Tidak ada pencatatan
= (2050 - 1800) x 9/30 x 10.000 D Beban Bunga 750.000 K Dana Milik PE 20.500.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
20.500.000
PE
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
20.500.000
Milik NPR
TRANSAKSI REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN
SKENARIO 35
Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli Kembali
(Repo) tanpa Penghentian Pengakuan (PE Bertindak
sebagai penjual Efek) - Ada penyerahan Efek sebagai
Jaminan
3.179 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan perjanjian
penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari Ritel-5
sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan harga beli
kembali Rp2.050. Penyelesaian akan dilakukan pada tanggal
9 Februari 20X1. Perjanjian tersebut tidak mengakibatkan
pihak yang me-repo -kan Efeknya melakukan penghentian
pengakuan atas Efek dan ada penyerahan Efek dari PE
kepada nasabah (Efek berpindah tempat).

Saham yang di-repo -kan adalah saham dalam klasifikasi


AFS.
1-10- First-leg
20X1 AB-5 melakukan reklasifikasi atas Efek yang di-repo -kan. D Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
Nilai wajar saat first leg adalah Rp2.000,-. Dalam transaksi K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di
K Efek Repo 10.000
ini ada penyerahan Efek sebagai jaminan. Bursa Efek – AFS 20.000.000
Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5, sebesar nilai wajar D Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 D Dana Milik PE 18.000.000 Tidak ada pencatatan
Efek dikurangi dengan haircut sebesar 10%. K Utang Repo – FLAC 18.000.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR 18.000.000

Skenario Jurnal 3-45


SKENARIO JURNAL
Transaksi Repo dan Reverse Repo
Ref.
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Paragraf
Tgl.
ILUSTRASI
Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik PE 18.000.000
1-31- Selama masa Repo
20X1 Pengakuan beban bunga 31 Januari 20X1 D Beban Bunga 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Utang Repo – FLAC 1.750.000
Second-leg
Inst-5 menyerahkan dana untuk pembelian kembali Efek
2-9-
dari Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui adanya
20X1
beban bunga sebagai hasil dari selisih dari harga jual dengan
harga beli kembali.
Inst-5 melakukan reklasifikasi kembali atas Efek yang D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan D Efek Repo 10.000
dimilikinya. Efek – AFS 20.000.000
K K Efek yang ada dalam Rekening Efek
Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000
LPP 10.000
Mencatat penyerahan dana kepada Ritel-5 D Utang Repo – FLAC 19.750.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 Tidak ada pencatatan
= (2050 - 1800) x 9/30 x 10.000 D Beban Bunga 750.000 K Dana Milik PE 20.500.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
20.500.000
PE
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
20.500.000
Milik NPR
TRANSAKSI REVERSE REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - TIDAK ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN
SKENARIO 36
Transaksi Pembelian Efek dengan Janji Dijual Kembali
(Reverse Repo) tanpa Penghentian Pengakuan (PE
Sebagai Pembeli Efek) - Tidak Ada Penyerahan Efek
sebagai Jaminan
3.181 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan perjanjian
pembelian Efek dengan janji dijual kembali dari Ritel-5
sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan harga jual
kembali Rp2.050 per lembar saham. Penyelesaian akan
dilakukan pada tanggal 9 Februari 20X1. Perjanjian tersebut
tidak mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya
melakukan penghentian pengakuan atas Efek, dan tidak ada
penyerahan Efek dari Nasabah kepada PE (Efek tidak
berpindah tempat).
First-leg
1-10- AB-5 melakukan penyerahan dana kepada Ritel-5. dalam
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
20X1 transaksi ini tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan. D Piutang Reverse Repo – L&R 18.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000 D
Jaminan
10.000
Dana yang diserahkan adalah nilai wajar Efek dikurangi Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
K Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 K Dana Milik PE 18.000.000 K
haircut sebesar 10% Efek Bebas 10.000

Skenario Jurnal 3-46


SKENARIO JURNAL
Transaksi Repo dan Reverse Repo
Ref.
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Paragraf
Tgl.
ILUSTRASI
Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik


PE 18.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 18.000.000
1-31- Selama masa Reverse Repo
20X1 Pengakuan pendapatan bunga 31 Januari 20X1 D Piutang Reverse Repo – L&R 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 1.750.000
Second-leg
2-9- AB-5 menerima dana untuk penjualan kembali Efek
20X1 kepada Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui
adanya pendapatan bunga.
Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
D Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000 D Dana Milik PE 20.500.000
Bebas 10.000
K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 750.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000
Efek Jaminan 10.000
K Piutang Reverse Repo – L&R 19.750.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 20.500.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 20.500.000
TRANSAKSI REVERSE REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN
SKENARIO 37
Transaksi Pembelian Efek dengan Janji Dijual
Kembali (Reverse Repo) tanpa Penghentian
Pengakuan (PE Sebagai Pembeli Efek)
3.181 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan
perjanjian pembelian Efek dengan janji dijual kembali
dari Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD
dengan harga jual kembali Rp2.050 per lembar saham.
Penyelesaian akan dilakukan pada tanggal 9 Februari
20X1. Perjanjian tersebut tidak mengakibatkan pihak
yang me-repo -kan Efeknya melakukan penghentian
pengakuan atas Efek, dan ada penyerahan Efek dari
Nasabah kepada PE (Efek berpindah tempat).

First-leg
1-10- AB-5 melakukan penyerahan dana kepada Ritel-5. dalam
20X1 transaksi ini ada penyerahan Efek sebagai jaminan. D Piutang Reverse Repo – L&R 18.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000 D Efek Reverse Repo 10.000

Dana yang diserahkan adalah nilai wajar Efek dikurangi K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
K Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 K Dana Milik PE 18.000.000
haircut sebesar 10% Efek Bebas 10.000

Skenario Jurnal 3-47


SKENARIO JURNAL
Transaksi Repo dan Reverse Repo
Ref.
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Paragraf
Tgl.
ILUSTRASI
Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik PE 18.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 18.000.000
1-31- Selama masa Reverse Repo
20X1 Pengakuan pendapatan bunga 31 Januari 20X1 D Piutang Reverse Repo – L&R 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 1.750.000

Second-leg
2-9- AB-5 menerima dana untuk penjualan kembali Efek
20X1 kepada Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui
adanya pendapatan bunga.
Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
D Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000 D Dana Milik PE 20.500.000
Bebas 10.000
K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 750.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 K Efek Reverse Repo 10.000
K Piutang Reverse Repo – L&R 19.750.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 20.500.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 20.500.000
TRANSAKSI REPO DENGAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR
SKENARIO 38
Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli
3.182 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan
perjanjian penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari
Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan
harga jual Rp2.000 per lembar saham. Perjanjian tersebut
mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya
melakukan penghentian pengakuan atas Efek.

Saham yang di-repo -kan adalah saham dalam klasifikasi


AFS.
First-leg
1-10-
AB-5 menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo - D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
20X1 D Simpanan Giro Bank – L&R 20.000.000 D Dana Milik PE 20.000.000
kan. Bebas 10.000
K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di K
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000 Portofolio PE (Posisi Long )
Bursa Efek – AFS 18.500.000 10.000

Skenario Jurnal 3-48


SKENARIO JURNAL
Transaksi Repo dan Reverse Repo
Ref.
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Paragraf
Tgl.
ILUSTRASI
Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

Nilai buku Efek sebelum dihentikan pengakuan adalah K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Rp1.850,- per saham dan tidak ada saldo di akun Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark AFS 1.500.000
to market . D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 20.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 20.000.000
Second-leg
2-9-
Inst-5 menyerahkan dana untuk pembelian kembali Efek D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
20X1 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 21.000.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
dari Ritel-5. Efek dibeli kembali dengan harga Rp2.100,- Efek – AFS 21.000.000
per lembar saham. K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
K Simpanan Giro Bank – L&R 21.000.000 K Dana Milik PE 21.000.000
Efek Bebas 10.000
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D
Milik PE 21.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 21.000.000
TRANSAKSI REVERSE REPO DENGAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR
SKENARIO 39
Transaksi Pembelian Efek dengan Janji Dijual
Kembali (Reverse Repo) dengan Penghentian
Pengakuan

3.184 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan


perjanjian pembelian Efek dengan janji dijual kembali
dari Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD
dengan harga beli Rp2.000 per lembar saham. Perjanjian
tersebut mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya
melakukan penghentian pengakuan atas Efek.

First-leg
1-10-
AB-5 melakukan penyerahan dana kepada Ritel-5 D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa D
20X1 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000 Portofolio PE (Posisi Long )
Efek – AFS 20.000.000 10.000
K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.000.000 K Dana Milik PE 20.000.000
Efek Bebas 10.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik PE 20.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 20.000.000

Skenario Jurnal 3-49


SKENARIO JURNAL
Transaksi Repo dan Reverse Repo
Ref.
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Paragraf
Tgl.
ILUSTRASI
Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

2-9- Second-leg
20X1
AB-5 menjual kembali Efeknya kepada Ritel-5. Penjualan D
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
dilakukan pada harga Rp2.150 per lembar saham. D Simpanan Giro Bank – L&R 21.500.000 D Dana Milik PE 21.500.000
Bebas
10.000
Nilai buku saham masih sama dengan saat perolehan dan Keuntungan Penjualan Efek Bersifat K
tidak ada saldo di akun pendapatan komprehensif lainnya K Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – 1.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 21.500.000 Portofolio PE (Posisi Long )
yang berasal dari mark to market . AFS 10.000
K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
20.000.000
Bursa Efek –AFS
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 21.500.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 21.500.000

Skenario Jurnal 3-50


SKENARIO JURNAL
Transaksi Marjin
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI MARJIN
SKENARIO 40
Pembukaan Rekening
Ritel-7 menyetorkan dana pembukaan rekening
3.194 pembiayaan transaksi marjin kepada AB-7 dengan jumlah
Rp200.000.000,-
Tidak ada pencatatan D 200.000.000 Tidak ada pencatatan
Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan
K
Dana yang disimpan pada Bank –
Dana milik NPR – Tidak Dipisahkan
200.000.000
SKENARIO 41
Pembelian Efek NPR dengan Fasilitas Marjin
Ritel-7 membeli 180.000 saham ABCD dengan harga
3.195 T+0 Tidak ada pencatatan
Rp2.000,- per saham melalui AB-7. D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 361.800.000 D Transaksi Beli Efek NPR 180.000
Atas pembelian tersebut AB-7 mengenakan komisi K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-7. FLAC 360.000.000 Efek Transaksi Kliring 180.000
AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Pendapatan Komisi 1.656.000
transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000
0,01% dari nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 64.800
Pembelian ini akan dibiayai dengan fasilitas marjin. K Utang Biaya Transaksi – LKP – 32.400
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
10.800

Penyelesaian Pembelian
Pada tanggal penyelesaian AB-7 menyetorkan dana
T+3 kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas yang timbul
dari pembelian Efek. Dana yang disetorkan berasal dari
3.196
11-01- dana nasabah di rekening pembiayaan marjin serta
20X1 fasilitas marjin yang diberikan oleh AB-7 kepada Ritel-7.

A. Penarikan dana dari rekening marjin NPR untuk D Simpanan Giro Bank – L&R 200.000.000 D Dana Milik PE 200.000.000 Tidak ada pencatatan
penyelesaian transaksi pembelian Efek NPR K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K Dana Milik NPR – Dana yang 200.000.000
3.196 A
L&R 200.000.000 Dijaminkan
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR – Tidak Dipisahkan 200.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 200.000.000
B. Pemberian Fasilitas Marjin D Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah –
3.196 B Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
L&R 161.800.000

Skenario Jurnal 3-51


SKENARIO JURNAL
Transaksi Marjin
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –


L&R 161.800.000
C. Penyelesaian liabilitas ke LKP. PPE menyetorkan dana D D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
3.196 C Tidak ada pencatatan
kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas transaksi serta Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC 360.000.000 PE 360.036.000
menyetorkan dana jaminan D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000 K Dana Milik PE 360.036.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 360.036.000
D. Penerimaan Efek D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.196 D Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Jaminan 180.000
K Transaksi Beli Efek NPR 180.000
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 180.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
180.000
LPP
E. Melakukan permintaan pemenuhan jaminan jika rasio
pembiayaan melewati batas yang telah ditentukan
Jika harga saham ABCD turun menjadi Rp1.500,- maka
Rasio pembiayaan menjadi:
=161.800.000/(180.000 x 1500)
= 59,93%
pada saat ini, belum dilakukan permintaan pemenuhan
jaminan.
Jika harga saham ABCD turun menjadi Rp1.300,- maka
Rasio pembiayaan menjadi:
=161.800.000/(180.000 x 1300)
= 69.14%
pada saat ini, dilakukan permintaan pemenuhan jaminan
sehingga rasio pembiayaan yang diberikan paling banyak
65%.
Dana tambahan yang wajib diserahkan Ritel-7
= 161.800.000 - ((180.000 x 1.300) x 65%)
=Rp 9.700.000,-
Saat AB-7 melakukan permintaan pemenuhan jaminan
3.196 E Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
kepada Ritel-7
Ritel-7 memberikan dana untuk memenuhi permintaan
3.196 F
pemenuhan jaminan.
Saat Ritel-7 langsung menyetorkan dana ke rekeningnya. Tidak ada pencatatan
D Dana Milik NPR – Dana Jaminan 9.700.000 Tidak ada pencatatan
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K
Milik NPR – Tidak Dipisahkan 9.700.000
Pemindahbukuan dana jaminan ke rekening AB-7 D Simpanan Giro Bank – L&R 9.700.000 D Dana Milik PE 9.700.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Saldo Debit RE K Dana Milik NPR – Dana yang
Nasabah – L&R 9.700.000 Dijaminkan 9.700.000

Skenario Jurnal 3-52


SKENARIO JURNAL
Transaksi Marjin
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik


NPR – Tidak Dipisahkan 9.700.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 9.700.000
SKENARIO 42
Pengakuan Bunga atas Pembiayaan Marjin
Pengakuan pendapatan bunga atas pembiayaan marjin.
3.197
AB-7 mengenakan bunga 8% p.a untuk pembiayaan
D Piutang Bunga – L&R 719.111 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
marjin kepada Ritel-7.
Pengakuan bunga pada akhir bulan Januari 20X1 K Pendapatan Bunga 719.111
Bunga = 8% x 20/360 x Rp161.800.000 = Rp719,111

SKENARIO 43
Penutupan Rekening Pembiayaan Marjin
Pada tanggal 1 Februari 20X1 Ritel-7 memutuskan untuk
menutup rekening pembiayaan marjinnya.
Menjual saham ABCD yang merupakan jaminan. Harga D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.73 T+0 Tidak ada pencatatan
saham pada saat penjualan Rp2.050,- L&R 369.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 180.000
K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 180.000
FLAC 367.007.400
K Pendapatan Komisi 1.845.000
K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.900
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 66.420
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 33.210
K
Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 11.070
T+3 Penyelesaian transaksi penjualan saham jaminan.
AB-7 menyerahkan 180.000 saham ABCD milik Ritel-7
Tidak ada pencatatan
kepada LKP dan menerima dana dari LKP. D Simpanan Giro Bank – L&R 368.963.100 D Dana milik PE 368.963.100
K Dana yang disimpan pada Bank –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.900
Dana Milik PE 368.963.100
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 369.000.000
Saat menyerahkan dana ke Ritel-7. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 367.007.400 D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 367.007.400 D Transaksi Jual Efek NPR 180.000
K Simpanan Giro Bank - L&R 367.007.400 K Dana milik PE 367.007.400 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Jaminan 180.000

Skenario Jurnal 3-53


SKENARIO JURNAL
Transaksi Marjin
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik PE 367.007.400 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 180.000
K K
Dana yang disimpan pada Bank – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Dana Milik NPR – Tidak Dipisahkan Efek Serah Atas Transaksi Kliring
367.007.400 180.000
3.198 Pemindahbukuan dana Ritel-7 ke AB-7 untuk D Simpanan Giro Bank – L&R 152.819.111 D Dana Milik PE 152.819.111 Tidak ada pencatatan
menyelesaikan liabilitas Ritel-7 yang timbul karena K Piutang NPR – Saldo Debit RE K Dana Milik NPR – Dana yang
transaksi marjin Nasabah – L&R 152.100.000 Dijaminkan 152.819.111
K Piutang Bunga – L&R 719.111
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR – Tidak Dipisahkan 152.819.111
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 152.819.111

Menutup rekening pembiayaan marjin dan Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 214.188.289 Tidak ada pencatatan
mengembalikan dana kepada NPR K Dana Milik NPR – Dana yang
Dijaminkan 214.188.289

Skenario Jurnal 3-54


SKENARIO JURNAL
Transaksi Short Selling
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI SHORT SELLING NPR


SKENARIO 44
Pembukaan Rekening

3.209 Ritel-7 menyetorkan dana pembukaan rekening


pembiayaan transaksi short selling kepada AB-7 dengan
jumlah Rp200.000.000,-
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 200.000.000
K
Dana yang disimpan pada Bank –
Dana milik NPR – Tidak Dipisahkan
200.000.000
SKENARIO 45
Penjualan Efek oleh NPR dengan fasilitas Short
Selling

3.210 T+0 Ritel-1 menjual 180.000 saham ABCD seharga Rp2.000,- D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
Tidak ada pencatatan D
per saham melalui AB-1 dengan menggunakan fasilitas L&R 360.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 180.000
pembiayaan short selling . K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 180.000
FLAC 358.200.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Pendapatan Komisi 1.656.000
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1. K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai FLAC 64.800
transaksi. K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 32.400
K
Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 10.800
3.211 Penyelesaian Penjualan
T+3 Pada tanggal penyelesaian AB-7 menerima dana dari LKP
sekaligus menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait
11-01- dengan penjualan saham, selanjutnya dana tersebut
20X1 menjadi Jaminan Pembiayaan Ritel-7.
3.211 A A. Penerimaan dana dari LKP sebagai penyelesaian D Simpanan Giro Bank – L&R 359.964.000 D Dana milik PE 359.964.000 Tidak ada pencatatan
transaksi penjualan Efek K Dana yang disimpan pada Bank –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000
Dana Milik PE 359.964.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 360.000.000

Skenario Jurnal 3-55


SKENARIO JURNAL
Transaksi Short Selling
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
3.211 B B. Mencatat dana hasil penjualan ke rekening dana nasabah D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 358.200.000 D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 358.200.000 D Transaksi Jual Efek NPR 180.000
sebagai dana yang dijaminkan K Simpanan Giro Bank – L&R 358.200.000 K Dana Milik PE 358.200.000 B Posisi Short Rekening Efek Nasabah 180.000
Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
D 358.200.000
PE D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 180.000
Dana yang disimpan pada Bank – Dana K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
K 358.200.000
Milik NPR – Tidak Dipisahkan Efek Serah Atas Transaksi Kliring 180.000
C. Melakukan Permintaan Pemenuhan Jaminan
Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.200,- maka Rasio jaminan awal
200.000.000
pembiayaan menjadi:
= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.200) hasil penjualan 358.200.000
= 141% harga per saham 2.400
pada saat ini, belum dilakukan permintaan pemenuhan jaminan. jumlah lembar
180.000

Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.400,- maka Rasio rasio pembiayaan
tambahan 1,292
25.000.000
pembiayaan menjadi:
= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.400)
= 129%
pada saat ini, dilakukan permintaan pemenuhan jaminan
sehingga rasio pembiayaan yang diberikan paling sedikit 135%.

=((180.000*2400)*135%)-(200.000.000+358.200.000)
=Rp25.000.000,-
3.211 C Saat AB-7 melakukan permintaan pemenuhan jaminan kepada Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Ritel-7
3.211 D D. Nasabah memenuhi permintaan pemenuhan jaminan
Ritel-7 memberikan dana untuk memenuhi permintaan
pemenuhan jaminan.
Saat Ritel-7 langsung menyetorkan dana ke rekeningnya. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 25.000.000 Tidak ada pencatatan
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K
Milik NPR – Tidak Dipisahkan 25.000.000
SKENARIO 46
Pengakuan Bunga atas Pembiayaan Marjin
3.212 Pengakuan pendapatan bunga atas pembiayaan short selling .

AB-7 mengenakan bunga 8% p.a untuk pembiayaan marjin


D Piutang Bunga – L&R 1.600.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
kepada Ritel-7.
Pengakuan bunga pada akhir bulan Januari 20X1 K Pendapatan Bunga 1.600.000
Asumsi: pengenaan bunga didasarkan pada rata-rata tertimbang
saldo pembiayaan.
Misal rata-rata tertimbang saldo pembiayaan adalah sebesar
Rp360.000.000,-
Pendapatan bunga = 8% x 20/360 x 360.000.000
= Rp1.600.000,-

Skenario Jurnal 3-56


SKENARIO JURNAL
Transaksi Short Selling
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
SKENARIO 47
Penutupan Rekening Pembiayaan Short Selling
3.213 Pada tanggal 1 Februari 20X1 Ritel-7 memutuskan untuk
menutup rekening pembiayaan short selling dengan membeli
kembali Efek dalam Posisi Short .

T+0 Efek dibeli pada harga Rp2.300,- D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 416.070.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 180.000
Atas pembelian tersebut AB-7 mengenakan komisi sebesar K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
414.000.000 180.000
0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-7. FLAC Transaksi Kliring
AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Pendapatan Komisi 1.904.400
transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar 0,01% dari K Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400
nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 74.520
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 37.260
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 12.420
T+3 Penyelesaian Pembelian Efek
Memindahkan dana dari rekening Ritel-7 ke rekening AB-7 D Simpanan Giro Bank – L&R 416.070.000 D Dana Milik PE 416.070.000
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K
Dana milik NPR – Dana yang Dijaminkan
L&R 416.070.000 416.070.000
D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR – Tidak Dipisahkan 416.070.000
K Dana yang Disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 416.070.000
Menyelesaikan liabilitas terkait pembelian saham D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik
414.041.400 D Posisi Short Rekening Efek Nasabah 180.000
414.000.000 PE
D Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400 K Dana Milik PE 414.041.400 K Transaksi Beli Efek NPR 180.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 414.041.400
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
180.000
Transaksi Kliring
Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP
K 180.000

Menerima pembayaran bunga atas pembiayaan short selling D Simpanan Giro Bank – L&R 1.600.000 D Dana Milik PE 1.600.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Bunga – L&R K
1.600.000 Dana milik NPR – Dana yang Dijaminkan
1.600.000
D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR – Tidak Dipisahkan 1.600.000
K Dana yang Disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 1.600.000
Mengembalikan sisa dana di rekening pembiayaan short selling Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 165.530.000 Tidak ada pencatatan
kepada Ritel-7
K Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 165.530.000

Skenario Jurnal 3-57


SKENARIO JURNAL
Transaksi Short Selling
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI SHORT SELLING PORTOFOLIO SENDIRI


SKENARIO 48
Pembukaan Rekening Transaksi Short Selling
3.218 AB-7 menyisihkan dana (milik sendiri) sebagai aset untuk
menutup risiko Transaksi Short Selling .
D Kas yang Dibatasi Penggunaannya 200.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 200.000.000
SKENARIO 49
Penjualan Efek untuk Kepentingan Sendiri melalui
Transaksi Short Selling
3.219 T+0 AB-7 menjual 180.000 saham ABCD seharga Rp2.000,- D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
Tidak ada pencatatan
per saham dengan menggunakan fasilitas pembiayaan L&R 360.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 180.000
short selling . K Efek Dijual yang Belum Dimiliki 180.000
K Utang Efek Posisi Short 360.000.000
(Posisi Short )
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang
masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai
transaksi. D Beban Dana Jaminan 36.000
K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000
D Beban Biaya Transaksi 108.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 64.800
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 32.400
K
Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 10.800
3.220 Penyelesaian Penjualan
T+3 Pada tanggal penyelesaian AB-7 menerima dana dari LKP
sekaligus menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait
11-01- dengan penjualan saham, selanjutnya dana tersebut
20X1 menjadi Jaminan Pembiayaan Ritel-7.
3.220 A A. Penerimaan dana dari LKP sebagai penyelesaian
D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 180.000
transaksi penjualan Efek D Kas yang Dibatasi Penggunaannya 359.964.000 D Dana milik PE 359.964.000
K K
Dana yang disimpan pada Bank – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000 180.000
Dana Milik PE Efek Serah Atas Transaksi Kliring
359.964.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 360.000.000

Skenario Jurnal 3-58


SKENARIO JURNAL
Transaksi Short Selling
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
3.220 B B. Melakukan penambahan aset yang disisihkan
Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.200,- maka Rasio
pembiayaan menjadi:
= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.200)
= 141%
pada saat ini, belum dilakukan permintaan pemenuhan jaminan.

Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.400,- maka Rasio


pembiayaan menjadi:
= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.400)
= 129%
pada saat ini, dilakukan permintaan pemenuhan jaminan
sehingga rasio pembiayaan yang diberikan paling sedikit 135%.

=((180.000*2400)*135%)-(200.000.000+358.200.000)
=Rp25.000.000,-
AB-7 menambahkan dana sebagai aset yang disisihkan. D Kas yang Dibatasi Penggunaannya 25.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 25.000.000
SKENARIO 50
3.221 Penutupan Rekening Pembiayaan Short Selling
Pada tanggal 1 Februari 20X1 AB-7 memutuskan untuk
menutup rekening pembiayaan short selling dengan membeli
kembali Efek dalam Posisi Short .
T+0 Efek dibeli pada harga Rp2.300,- D Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short )
D Utang Efek Posisi Short 414.000.000 Tidak ada pencatatan 180.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
414.000.000 180.000
FLAC Transaksi Kliring
AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai
transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar 0,01% dari D Beban Dana Jaminan 41.400
nilai transaksi. K Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400
D Beban Biaya Transaksi 124.200
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 74.520
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 37.260
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 12.420
Mereklasifikasi aset yang disisihkan D Simpanan Giro Bank – L&R 584.964.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya 584.964.000
T+3 Penyelesaian Pembelian Efek
Menyelesaikan liabilitas terkait pembelian saham D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
414.041.400 D 180.000
414.000.000 PE Transaksi Kliring
Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP
D Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400 K Dana Milik PE 414.041.400 K 180.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 414.041.400

Skenario Jurnal 3-59


SKENARIO JURNAL
Transaksi Pinjam Meminjam Efek
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN LKP - PE SEBAGAI PENERIMA PINJAMAN (BORROWER )
3.227 SKENARIO 51
Penyerahan Agunan
AB-10 menyetorkan dana jaminan kepada LKP yang
besarnya 125% x jumlah saham x harga tertinggi antara 2
pasar. Jaminan ini sebagai persyaratan peminjaman Efek
kepada LKP atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar
saham
Asumsi: harga tertinggi antara 2 pasar adalah Rp2.000,-
Perhitungan jaminan: D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Piutang LKP – Jaminan PME – L&R 250.000.000 250.000.000 D Efek yang Dipinjam dari LKP 100.000
= 125% x 100.000 lembar x Rp2.000 Milik PE
= Rp250.000.000 Efek yang ada dalam Rekening Efek
K Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 K Dana Milik PE 250.000.000 K 100.000
LPP
3.228 SKENARIO 52
Pengakuan borrowing fee
Borrowing fee sebesar 15% p.a D Beban Komisi 83.333 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pengakuan borrowing fee per hari adalah: K Utang LKP – Komisi PME – FLAC 83.333
=(15% x volume x harga penutupan)/360
Asumsi harga penutupan Rp2.000,-.
=(15% x 100.000 x 2000)/360

SKENARIO 53
3.229 Pengembalian Efek
AB-10 meminjam Efek EFGH selama 30 hari.
Pada saat pengembalian Efek ini, LKP akan
mengembalikan dana agunan dan AB-10 dan AB-10 akan
membayarkan borrowing fee yang telah diakuinya selama
30 hari.
a. Penerimaan pengembalian agunan dari LKP dan D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000
D Dana Milik PE 250.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000
mengembalikan Efek ke LKP.
K Piutang LKP – Uang Jaminan PME – K Dana yang disimpan pada Bank –
K Efek yang Dipinjam dari LKP 100.000
L&R 250.000.000 Dana Milik PE 250.000.000

b. Pembayaran borrowing fee kepada LKP


Asumsi: jumlah borrowing fee yang diakui selama 30 Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang LKP – Komisi PME – FLAC 5.000.000 D 5.000.000 Tidak ada pencatatan
hari adalah Rp5.000.000,- Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000

Skenario Jurnal 3-60


SKENARIO JURNAL
Transaksi Pinjam Meminjam Efek
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN LKP - PE SEBAGAI PEMBERI PINJAMAN (LENDER )
SKENARIO 54
Pemberian Pinjaman Efek

Pemberian pinjaman Efek


3.230 D Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000
Efek yang dipinjamkan adalah Efek dalam klasifikasi K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Efek yang Akan Diterima dari LKP –
K 100.000
FVTPL, dan sesaat sebelum peminjaman telah dilakukan Bursa Efek – FVTPL 200.000.000 Efek Dipinjamkan
penyesuaian dengan nilai pasar.

SKENARIO 55
3.231 Pengakuan Lending Revenue

Lending revenue sebesar 12% p.a D Piutang LKP – Komisi PME LKP – L&R
66.667 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pengakuan lending revenue per hari adalah: K Pendapatan Komisi 66.667
=(12% x volume x harga penutupan)/360
Asumsi harga penutupan Rp2.000,-.
=(12% x 100.000 x 2000)/360
SKENARIO 56
3.232 Pengembalian Efek

LKP meminjam Efek EFGH selama 30 hari.


Pada saat pengembalian Efek ini, AB-10 akan
mengembalikan dana agunan dan LKP dan AB-10 akan
menerima lending revenue yang telah diakuinya selama
30 hari.

a. Penerimaan lending revenue D Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 D Dana Milik PE 4.500.000 Tidak ada pencatatan
Asumsi: jumlah lending revenue yang diakui selama 30 K Piutang LKP – Komisi PME LKP – Dana yang disimpan pada Bank –
K 4.500.000
hari adalah Rp4.500.000,- L&R 4.500.000 Dana Milik PE

b. Penerimaan kembali saham yang dipinjamkan D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa 200.000.000 D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Tidak ada pencatatan
Efek – FVTPL/AFS Dipinjamkan 100.000
Asumsi: nilai saham yang dipinjamkan tidak berubah K Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 100.000
LPP

Skenario Jurnal 3-61


SKENARIO JURNAL
Transaksi Pinjam Meminjam Efek
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN PIHAK LAIN - PE SEBAGAI PEMBERI PINJAMAN (LENDER )
SKENARIO 57
Penerimaan Agunan dan Pemberian Pinjaman Efek
AB-10 menerima dana jaminan dari AB-11 yang besarnya
sesuai dengan jumlah yang dispakati dlaam perjanjian.
3.233 Jaminan ini sebagai persyaratan peminjaman Efek kepada
AB-11 atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar
saham
Jaminan yang diserahkan adalah berupa dana D
D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 Dana Milik PE Tidak ada pencatatan
Rp250.000.000,- 250.000.000
K Utang PE Lain – Uang Jaminan PME K Dana yang disimpan pada Bank –
– FLAC 250.000.000 Dana Milik PE 250.000.000
Pemberian pinjaman Efek
D Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000
Efek yang dipinjamkan adalah Efek dalam klasifikasi K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di K Efek yang Akan Diterima dari PE lain
FVTPL, dan sesaat sebelum peminjaman telah dilakukan Bursa Efek – FVTPL 200.000.000 – Efek Dipinjamkan 100.000
penyesuaian dengan nilai pasar.
SKENARIO 58
3.234 Pengembalian Efek

LKP meminjam Efek EFGH selama 30 hari.


Pada saat pengembalian Efek ini, AB-10 akan
mengembalikan dana agunan dari AB-11 dan AB-10 akan
menerima komisi yang menjadi haknya.

a. Pengembalian agunan D Utang PE Lain – Uang Jaminan PME – 250.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
250.000.000 Tidak ada pencatatan
FLAC Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 K Dana Milik PE 250.000.000

b. Penerimaan kembali Efek D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa 200.000.000 D Efek yang Akan Diterima dari PE lain –
Tidak ada pencatatan 100.000
Efek – FVTPL Efek Dipinjamkan
K Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 100.000
LPP

c. Penerimaan komisi D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan
K Pendapatan Komisi 5.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank –
5.000.000
Dana Milik PE

Skenario Jurnal 3-62


SKENARIO JURNAL
Transaksi Pinjam Meminjam Efek
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN PIHAK LAIN - PE SEBAGAI PENERIMA PINJAMAN (BORROWER )
3.235 SKENARIO 59
Penyerahan Agunan
AB-10 menyetorkan dana jaminan kepada Pihak Lain
yang besarnya 125% x jumlah saham x harga tertinggi
antara 2 pasar (tercantum di dalam perjanjian). Jaminan
ini sebagai persyaratan peminjaman Efek kepada Pihak
Lain atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar saham

Asumsi: harga tertinggi antara 2 pasar adalah Rp2.000,-

Perhitungan jaminan: D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


D Piutang Pihak Lain – Jaminan PME – L&R 250.000.000 250.000.000 D Efek yang Dipinjam dari Pihak Lain 100.000
= 125% x 100.000 lembar x Rp2.000 Milik PE
= Rp250.000.000 K Efek yang ada dalam Rekening Efek
K Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 K Dana Milik PE 250.000.000 100.000
LPP
SKENARIO 60
3.235 Pengembalian Efek

AB-10 meminjam Efek EFGH selama 30 hari.


Pada saat pengembalian Efek ini, Pihak Lain akan
mengembalikan dana agunan dan AB-10 dan AB-10 akan
membayarkan borrowing fee yang telah diakuinya selama
30 hari.

a. Penerimaan pengembalian agunan dari Pihak Lain dan D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000
D Dana Milik PE 250.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000
mengembalikan Efek ke Pihak Lain.
K Piutang Pihak Lain – Uang Jaminan Dana yang disimpan pada Bank –
K 250.000.000 K Efek yang Dipinjam dari Pihak Lain 100.000
PME – L&R 250.000.000 Dana Milik PE

b. Pembayaran borrowing fee kepada Pihak Lain


Asumsi: jumlah borrowing fee yang diakui selama 30 Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Beban Komisi 5.000.000 D 5.000.000 Tidak ada pencatatan
hari adalah Rp5.000.000,- Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000

Skenario Jurnal 3-63


SKENARIO JURNAL
Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)

HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) - NPR


SKENARIO 61
Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian HMETD
untuk NPR
PT ABCD mengumumkan akan membagikan HMETD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dengan rasio 3:1 (setiap pemegang 3 saham lama berhak
mempunyai 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru).
3.240 Nilai nominal per lembar saham adalah Rp1.000,- dan
harga pelaksanaan HMETD adalah Rp1.500,-

Pada saat cum date , nasabah AB-1, yaitu Ritel-1


memiliki 9.000 lembar saham ABCD. Maka perhitungan
3.241
HMETD yang menjadi hak Ritel-1 adalah:

=9.000/3 = 3.000 lembar HMETD D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Bebas 3.000
K
Efek yang akan Diterima Dari Emiten
Sebagai Akibat Adanya Pembagian
Hak dalam Rangka Aksi Korporasi
3.000
D Efek yang akan Diterima Dari Emiten
3.242 Pada saat distribusi HMETD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak
dalam Rangka Aksi Korporasi 3.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
LPP 3.000
SKENARIO 62
Transaksi Pembelian HMETD untuk NPR (Pada saat
periode perdagangan)
Ritel-1 membeli 10.000 HMETD saham ABCD dengan D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
3.244 T+0 Tidak ada pencatatan
harga Rp500,- per lembar HMETD melalui AB-1. HMETD – L&R 5.025.000 D Transaksi Beli Efek NPR 10.000
Atas pembelian tersebut AB-1 mengenakan komisi sebesar K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1. FLAC 5.000.000 Efek Transaksi Kliring 10.000
AB-1 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Pendapatan Komisi 23.000
transaksi serta dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai K Utang Dana Jaminan – FLAC 500
transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 900
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 450

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 150

Skenario Jurnal 3-64


SKENARIO JURNAL
Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari
Rekening Nasabah dan menerima 10.000 HMETD saham
ABCD dari LKP
3.245 A Saat menerima dana dari NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 5.025.000 D Dana Milik PE 5.025.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.025.000
HMETD – L&R 5.025.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 5.025.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 5.025.000
Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.245 B
jaminan. FLAC 5.000.000 Milik PE 5.000.500 Bebas 10.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 500 K Dana Milik PE 5.000.500 K Transaksi Beli Efek NPR 10.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.500
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 10.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
10.000
LPP
SKENARIO 63
Transaksi Penjualan HMETD untuk NPR (Pada saat
periode perdagangan)
Ritel-1 menjual 10.000 HMETD saham ABCD seharga D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.247 Tidak ada pencatatan
Rp500,- per lembar HMETD melalui AB-1. L&R 5.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 10.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 10.000
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1. HMETD – FLAC 4.975.000
K Pendapatan Komisi 23.000
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang K Utang Dana Jaminan – FLAC 500
masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
transaksi. FLAC 900
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 450
K
Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 150

AB-1 menyerahkan 10.000 HMETD saham ABCD milik


3.248 A
Ritel-1 kepada LKP dan menerima dana dari LKP.
D Simpanan Giro Bank – L&R 4.999.500 D Dana milik PE 4.999.500
K Dana yang disimpan pada Bank –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 500
Dana Milik PE 4.999.500

Skenario Jurnal 3-65


SKENARIO JURNAL
Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 5.000.000
Saat menyerahkan dana hasil penjualan kepada NPR. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek –
3.248 B 4.975.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.975.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10.000
HMETD – FLAC
K Simpanan Giro Bank – L&R 4.975.000 K Dana milik PE 4.975.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Bebas 10.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 4.975.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K K
Dana yang disimpan pada Bank – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Dana Milik NPR Efek Serah Atas Transaksi Kliring
4.975.000 10.000
SKENARIO 64
3.249 Pelaksanaan HMETD untuk NPR
Periode perdagangan juga merupakan periode yang sama
untuk melaksanakan HMETD.
Ritel-1 memutuskan untuk melaksanakan HMETD yang
dimilikinya.
Ritel-1 memiliki 3.000 HMETD saham ABCD.
Saat Ritel-1 menyetorkan dana Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.500.000 Tidak ada pencatatan
Dana yang disimpan pada Bank –
K 4.500.000
Dana Milik NPR
Mencatatkan hak dan liabilitas terkait exercise HMETD D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R
Tidak ada pencatatan D Efek di Rekening efek NPR – Efek Jaminan 3.000
4.500.000
K Utang Emiten – FLAC 4.500.000 K Efek di Rekening Efek NPR – Efek
Bebas 3.000
3.250 Penyelesaian pelaksanaan HMETD
Memindahkan dana dari rekening Ritel-1 ke rekening AB- D Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 Dana Milik PE
D 4.500.000 D Transaksi Beli Efek NPR 3.000
1
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.500.000 K Efek pada Emiten atau BAE (belum 3.000
L&R 4.500.000
diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari
kerja terhitung sejak Efek tersebut
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
dimasukkan ke Emiten atau BAE)
Milik NPR 4.500.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 4.500.000
Menyerahkan dana ke Emiten melalui LPP D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang Emiten – FLAC 4.500.000 4.500.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 3.000
Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 K Dana Milik PE 4.500.000 K Efek dalam Rekening Efek NPR –
3.000
Efek Jaminan

Skenario Jurnal 3-66


SKENARIO JURNAL
Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
Pada saat penerimaan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.251 3.000
Bebas
K Transaksi Beli Efek NPR 3.000

D Efek pada Emiten atau BAE (belum


diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja
3.000
terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan
ke Emiten atau BAE)
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 3.000
LPP

HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) - PORTOFOLIO SENDIRI


SKENARIO 65
Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian HMETD
untuk Portofolio Sendiri

PT ABCD mengumumkan akan membagikan HMETD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dengan rasio 3:1 (setiap pemegang 3 saham lama berhak
mempunyai 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru).
3.252 Nilai nominal per lembar saham adalah Rp1.000,- dan
harga pelaksanaan HMETD adalah Rp1.500,-.

Pada saat cum date , AB-1 memiliki 9.000 lembar saham


3.253 ABCD. Maka perhitungan HMETD yang menjadi hak
AB-1 adalah:
=9.000/3 = 3.000 lembar HMETD D HMETD – FVTPL 1.500.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 3.000
Nilai wajar HMETD saat cum date adalah Rp500,- K Keuntungan atas Opsi 1.500.000
Efek yang akan Diterima Dari Emiten
K Sebagai Akibat Adanya Pembagian 3.000
Hak dalam Rangka Aksi Korporasi

Efek yang akan Diterima Dari Emiten


3.254 Pada saat distribusi HMETD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak 3.000
dalam Rangka Aksi Korporasi
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 3.000
LPP

Skenario Jurnal 3-67


SKENARIO JURNAL
Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
SKENARIO 66
Transaksi Pembelian HMETD untuk Portofolio Sendiri
(Pada saat periode perdagangan)
AB-1 membeli 10.000 HMETD saham ABCD dengan harga
3.256 Tidak ada pencatatan
Rp500,- per lembar HMETD. D HMETD – FVTPL 5.002.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
FLAC 5.000.000 Efek Transaksi Kliring 10.000
AB-1 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Utang Dana Jaminan – FLAC 500
transaksi serta dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 900
transaksi. FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 450

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 150


AB-1 menyerahkan dana ke LKP dan menerima 10.000 D D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
3.257
HMETD saham ABCD dari LKP Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC 5.000.000 PE 5.000.500 Transaksi Kliring 10.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
D Utang Dana Jaminan – FLAC 500 K Dana Milik PE 5.000.500 10.000
LPP
K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.500
SKENARIO 67
Transaksi Penjualan HMETD untuk Portofolio Sendiri
(Pada saat periode perdagangan)
AB-1 menjual 10.000 HMETD saham ABCD seharga D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.259 Tidak ada pencatatan
Rp550,- per lembar HMETD. L&R 5.500.000 Serah Atas Transaksi Kliring 10.000
K Keuntungan Penjualan Efek HMETD –
K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
FVTPL – Trading 498.000
K HMETD – FVTPL 5.002.000
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang
masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai
transaksi. D Beban Dana Jaminan 550
K Utang Dana Jaminan – FLAC 550
D Beban Biaya Transaksi 1.650
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 990
K
Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 495
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 165
AB-1 menyerahkan 10.000 HMETD saham ABCD kepada
3.260 D 10.000
LKP dan menerima dana dari LKP. D Simpanan Giro Bank – L&R 5.499.450 D Dana milik PE 5.499.450 Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 550
Milik PE 5.499.450 Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa
– L&R 5.500.000

Skenario Jurnal 3-68


SKENARIO JURNAL
Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
SKENARIO 68
3.261 Pelaksanaan HMETD untuk Portofolio Sendiri

Periode perdagangan juga merupakan periode yang sama


untuk melaksanakan HMETD.
AB--1 memutuskan untuk melaksanakan HMETD yang
dimilikinya.
AB-1 memiliki 3.000 HMETD saham ABCD.

Nilai wajar Efek pada saat pelaksanaan adalah Rp2.250,- D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
(closing price saat hari penyerahan dana) Efek – FVTPL Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
6.750.000
Pengukuran saat pengakuan awal Efek = Nilai wajar Efek
K Utang Emiten – FLAC 4.500.000
x jumlah lembar saham = 2250 x 3000
Utang Emiten (exercise ) = 1500 x 3000 K HMETD – FVTPL 1.500.000
K Keuntungan atas Opsi 750.000

Menyerahkan dana ke Emiten melalui LPP D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
3.262 D Utang Emiten – FLAC 4.500.000 4.500.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 3.000
Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 K Dana Milik PE 4.500.000 K
Efek pada Emiten atau BAE (belum
diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari
3.000
kerja terhitung sejak Efek tersebut
dimasukkan ke Emiten atau BAE)

D
Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 3.000
K Portofolio PE (Posisi Long ) 3.000

Pada saat penerimaan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek pada Emiten atau BAE (belum
diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja
3.263 3.000
terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan
ke Emiten atau BAE)
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 3.000
LPP

Skenario Jurnal 3-69


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING


3.272 SKENARIO 69
Pembukaan Rekening
Nasabah membuka rekening Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Nasabah mendeposit uang Rp100.000.000,-. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR - Dana Bebas 100.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank -
Dana Milik NPR 100.000.000

A. Nasabah PE sebagai Writer

3.273 T+0 SKENARIO 70 A


Open Short
Nasabah akan melakukan Open Short 1 KOS ABCD D Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan
pada strike price Rp8.000,- dan menyerahkan agunan K Utang NPR – Agunan Transaksi KOS K Dana Milik NPR - Dana Bebas 8.000.000
sebesar 10% dari strike price . – FLAC 8.000.000

Multiplier 1 kontrak = 10.000 lembar saham. D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik NPR 8.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik PE 8.000.000

Menyetorkan agunan ke LKP D Piutang LKP - Agunan untuk Transaksi D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Bursa - L&R 8.000.000 Milik PE 8.000.000
agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier K Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000
= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-

Pencatatan Piutang Premium


Nasabah menjual (Open Short ) 1 KOS ABCD pada D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
strike price Rp8.000,- dengan harga premium Rp320,-. 3.200.000
K Utang NPR - Transaksi KOS - FLAC
3.150.000
Asumsi Komisi Rp50.000,- per kontrak yang dipungut K Pendapatan Komisi 47.680
pada saat pertama kali membuka kontrak. K Utang Dana Jaminan – FLAC 320
Piutang Transaksi Bursa (Nilai Transaksi) = Kontrak x K
Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
Premium x Multiplier = 1 x 320 x 10.000 = 1.200
FLAC
Rp3.200.000,-
Utang Biaya Transaksi – LKP –
Biaya Transaksi = Rp2.000,- K 800
FLAC
Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi = 0,01% x
3.200.000 = Rp320,-

Skenario Jurnal 3-70


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.274 T+1 Penyelesaian TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING


Menerima premium dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank -
D Utang Dana Jaminan – FLAC 320
Dana Milik PE 3.199.680
K Piutang LKP – Transaksi Bursa – 3.200.000
L&R
Memindahkan ke rekening nasabah D Utang NPR - Transaksi KOS - FLAC 3.150.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.150.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank - L&R 3.150.000 K Dana Milik PE 3.150.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana


Milik PE 3.150.000
K Dana yang disimpan pada Bank -
Dana Milik NPR 3.150.000
3.275 T+0 SKENARIO 71 A - 1
Assignment
Jika nasabah (writer ) melalui AB terkena assignment
atas 1 KOS ABCD pada nilai pasar wajar Rp8.300,-
(premium Rp300,-)
Utang/Piutang terkait assignment D Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (8.300 - 8.000) x 1 KOS x 10.000 = Rp3.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa –
FLAC 3.000.000
3.276 T+1 Penyelesaian Assignment
Penyelesaian assignment D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk
Transaksi Bursa – L&R 3.000.000
D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS –
FLAC 3.000.000
K Piutang NPR – Transaksi KOS –
L&R 3.000.000
Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk K Dana yang disimpan pada Bank - 5.000.000
Transaksi Bursa – L&R 5.000.000 Dana Milik PE
Pengembalian sisa agunan kepada nasabah D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – Tidak ada pencatatan
FLAC 5.000.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 5.000.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik PE 5.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank -
Dana Milik NPR 5.000.000

Skenario Jurnal 3-71


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.277 T+0 SKENARIO 71 A - 2 TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING


Close Long
Nasabah akan melakukan Close Long 1 KOS ABCD pada D Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.000 D Dana Milik PE 3.000.000 Tidak ada pencatatan
strike price Rp8.000,- dengan premium Rp300,- dan K Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – K Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.000.000
menyerahkan agunan sebesar premiumnya. FLAC
3.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR 3.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 3.000.000
Penyetoran agunan ke LKP: D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa 3.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 3.000.000 Tidak ada pencatatan
– L&R PE
agunan = Kontrak x Premium x Multiplier K Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.000 K Dana Milik PE 3.000.000
= 1 x 300 x 10.000 = Rp3.000.000,-
Nasabah mengalihkan kewajibannya sebagai Writer (Close
Long ) atas 1 KOS ABCD strike price Rp8.000,- per saham
dan premium Rp300,- per saham.
Pencatatan utang Premium
Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier D Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R 3.050.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= 1 x 300 x 10.000 = Rp3.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000

K Pendapatan Komisi 47.700


K Utang Dana Jaminan – FLAC 300
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x FLAC 1.200
3.000.000 = Rp300,-
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800
Biaya Transaksi = Rp2.000,-
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 300
3.278 T+1 Penyelesaian D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan
PE
D Utang Dana Jaminan – FLAC 300 K Dana Milik PE 300
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi
Bursa – L&R 3.000.000
K Simpanan Giro Bank - L&R 300
D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS –
FLAC 3.000.000
K Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R 3.000.000
Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi K Dana yang disimpan pada Bank - Dana 8.000.000
Bursa – L&R 8.000.000 Milik PE

Skenario Jurnal 3-72


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

Pengembalian agunan kepada nasabah D Utang NPR –TRANSAKSI


Agunan Transaksi
UNTUKKOS KEPENTINGAN
– NASABAH PEMILIK REKENING Tidak ada pencatatan
FLAC 8.000.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 7.950.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 7.950.000 K Dana Milik PE 7.950.000
K Piutang NPR – Transaksi KOS –
L&R 50.000
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik PE 7.950.000
K Dana yang disimpan pada Bank -
Dana Milik NPR 7.950.000

B. Nasabah PE sebagai Taker

3.279 T+0 SKENARIO 70 B


Open Long
a Nasabah akan melakukan Open Long 1 KOS ABCD D Simpanan Giro Bank – L&R 3.200.000 D Dana Milik PE 3.200.000 Tidak ada pencatatan
strike price Rp8.000,- per saham dan premium Rp320,- K Utang NPR – Agunan Transaksi KOS K Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.200.000
per saham. – FLAC 3.200.000
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik NPR 3.200.000
K Dana yang disimpan pada Bank -
Dana Milik PE 3.200.000
Penyetoran Agunan ke LKP:
Agunan = Kontrak x Premium x Multiplier = 1 x 320 x D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Tidak ada pencatatan
10.000 = Rp3.200.000,- Bursa – L&R 3.200.000 Milik PE 3.200.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 3.200.000 K Dana Milik PE 3.200.000

b Pencatatan utang Premium


Komisi Rp50.000,- per kontrak, dipungut pada saat D Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R 3.250.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 1
pertama kali membeli kontrak. Utang LKP – Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP -
K 3.200.000
FLAC Efek Transaksi Kliring 1
K Pendapatan Komisi 47.680
K Utang Dana Jaminan – FLAC 320
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
Nilai Transaksi= Kontrak x Premium x Multiplier FLAC 1.200
= 1 x 320 x 10.000 = Rp3.200.000,- K Utang Biaya Transaksi – LKP – 800
FLAC
Biaya Transaksi = Rp2.000,-
Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x
3.200.000 = Rp320,-

Skenario Jurnal 3-73


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.280 T+1 Penyelesaian utang Premium TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

Setelah kondisi Match tercapai, dimana penyelesaian


atas seluruh liabilitas yang terjadi atas transaksi open
long menggunakan uang jaminan untuk transaksi bursa
yang telah disetorkan sebelumnya.

Mencatat penyelesaian transaksi dengan NPR. Serta D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – D Dana Milik PE 50.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah - Efek
1
memindahbukukan dana dari rekening nasabah ke FLAC 3.200.000 Bebas
rekening PE sejumlah kekurangan penyelesaian D Simpanan Giro Bank – L&R 50.000 K Dana Milik NPR - Dana Bebas 50.000 K Transaksi Beli Efek NPR 1
kewajiban NPR. K Piutang NPR – Transaksi KOS – 3.250.000
L&R
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana D Efek yang Akan Diterima dari LKP - Efek
Milik NPR 50.000 Transaksi Kliring 1
K Dana yang disimpan pada Bank - K Efek yang disimpan di Unit Kerja
Dana Milik PE 50.000 yang Menjalankan Fungsi Kustodian 1

Mencatat penyelesaian transaksi dengan LKP D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000
K Piutang LKP – Agunan untuk
Transaksi Bursa – L&R 3.200.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana


D Utang Dana Jaminan – FLAC 320
Milik PE 320
K Simpanan Giro Bank – L&R 320 K Dana Milik PE 320

3.281 T+0 SKENARIO 71 B -1


Exercise
Nasabah melakukan exercise atas 1 KOS ABCD strike D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
price Rp8.000,- pada harga wajar Rp8.300,- D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.000.000 Tidak ada pencatatan Serah Atas Transaksi Kliring 1
K Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC K Transaksi Jual Efek NPR
2.950.000 1
Pendapatan Komisi 47.700
K Utang Dana Jaminan – FLAC 300
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 1.200
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 800

Skenario Jurnal 3-74


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.282 T+1 Penyelesaian TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING


Menerima dana dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 2.999.700 D Dana Milik PE 2.999.700 D Transaksi Jual Efek NPR 1
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 300
Milik PE 2.999.700 Efek Bebas 1
K
Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R
3.000.000
D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
Menjalankan Fungsi Kustodian 1
K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Menyerahkan dana kepada NPR D Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC 2.950.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 2.950.000
Efek Serah Atas Transaksi Kliring 1
K Simpanan Giro Bank - L&R 2.950.000 K Dana Milik PE 2.950.000
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
PE 2.950.000
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik NPR 2.950.000
3.283 T+0 SKENARIO 71 B - 2
Close Short
Nasabah melakukan Close Short 1 KOS ABCD strike price Tidak ada pencatatan D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
Rp8.000,- per saham dan premium Rp350,- per saham D Piutang LKP - Transaksi Bursa - FLAC 3.500.000 Serah Atas Transaksi Kliring 1
K Utang NPR - Transaksi KOS - FLAC 3.450.000 K Transaksi Jual Efek NPR 1
Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier K Pendapatan Komisi 50.000
= 1 x 350 x 10.000 = Rp3.500.000,- K Utang Dana Jaminan - FLAC 350
K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek - 1.200
FLAC
Biaya Transaksi = Rp2.000 K Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC 800
Dana jaminan = 0.01% x nilai transaksi
3.284 T+1 Penyelesaian
Pada saat penerimaan penyelesaian dari LKP. D Simpanan Giro Bank - L&R 3.499.650 D Dana Milik PE 3.499.650 D Transaksi Jual Efek NPR 1
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana K Efek dalam Rekening Efek Nasabah -
D Utang Dana Jaminan - FLAC 350
Milik PE 3.499.650 Efek Bebas 1
K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R
3.500.000
D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
Menjalankan Fungsi Kustodian 1
K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Pada saat penyerahan dana kepada NPR. D Utang NPR - Transaksi KOS - FLAC 3.450.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.450.000
Efek Serah Atas Transaksi Kliring 1
K Simpanan Giro Bank - L&R 3.450.000 K Dana Milik PE 3.450.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik


PE 3.450.000
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik NPR 3.450.000

Skenario Jurnal 3-75


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


A. PE sebagai Writer
3.286 T+0 SKENARIO 72 A (Writer call)
Open Short
PE akan melakukan Open Short 1 KOS ABCD pada D Piutang LKP - Agunan untuk Transaksi D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Tidak ada pencatatan
strike price Rp8.000,- dan menyerahkan agunan sebesar Bursa - L&R 8.000.000 Milik PE 8.000.000
10% dari strike price . K Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000
agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier
= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-

Pencatatan Piutang Premium


PE menjual (Open Short ) 1 KOS ABCD pada strike D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
price Rp8.000,- dengan harga premium Rp320,-. 3.200.000
D Beban Dana Jaminan 320
D Beban Biaya Transaksi 2.000
Piutang Transaksi Bursa (Nilai Transaksi) = Kontrak x K Keuntungan atas Opsi 3.200.000
Premium x Multiplier = 1 x 320 x 10.000 =
K Utang Dana Jaminan – FLAC 320
Rp3.200.000,-
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
Biaya Transaksi = Rp2.000,-
FLAC 1.200
Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi = 0,01% x K Utang Biaya Transaksi – LKP – 800
3.200.000 = Rp320,- FLAC

3.287 T+1 Penyelesaian


Menerima premium dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank -
D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 3.199.680
Dana Milik PE
K Piutang LKP – Transaksi Bursa – 3.200.000
3.288 T+0 SKENARIO 73 A - 1
Assignment
Jika PE (writer ) terkena assignment atas 1 KOS ABCD
pada nilai pasar wajar Rp8.300,- (premium Rp300,-)

Utang terkait assignment D Kerugian atas Opsi 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (8.300 - 8.000) x 1 KOS x 10.000 = Rp3.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa –
FLAC 3.000.000

Skenario Jurnal 3-76


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.289 T+1 Penyelesaian Assignment TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


Penyelesaian assignment D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
3.000.000
K Piutang LKP – Agunan untuk
Transaksi Bursa – L&R 3.000.000
Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk K Dana yang disimpan pada Bank - 5.000.000
Transaksi Bursa – L&R 5.000.000 Dana Milik PE
3.290 T+0 SKENARIO 73 A - 2
Close Long
PE akan melakukan Close Long 1 KOS ABCD pada D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
strike price Rp8.000,- dengan premium Rp400,- dan Bursa – L&R 4.000.000 Milik PE 4.000.000
menyerahkan agunan sebesar premiumnya K Simpanan Giro Bank – L&R K Dana Milik PE 4.000.000

4.000.000

PE mengalihkan kewajibannya sebagai Writer ( Close


Long ) atas 1 KOS ABCD strike price Rp8.000,- per
saham dan premium Rp300,- per saham.

Pencatatan utang Premium


Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier D Kerugian atas Opsi 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= 1 x 300 x 10.000 = Rp3.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa – 3.000.000
Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x D BebanFLAC
Dana Jaminan 300
3.000.000 = Rp300,- K Utang Dana Jaminan – FLAC 300
Biaya Transaksi = Rp2.000,-
D Beban Biaya Transaksi 2.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 1.200
Utang Biaya Transaksi – LKP –
K 800
FLAC
3.291 T+1 Penyelesaian D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
D Utang Dana Jaminan – FLAC 300
K Piutang LKP – Agunan untuk
Transaksi Bursa – L&R 3.000.300
Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 999.700 D Dana Milik PE 999.700 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk K Dana yang disimpan pada Bank - 999.700
Transaksi Bursa – L&R 999.700 Dana Milik PE

Skenario Jurnal 3-77


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

B. PE sebagai Taker TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


3.292 T+0 SKENARIO 72 B
Open Long
PE akan melakukan Open Long 1 KOS ABCD strike D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
a Tidak ada pencatatan
price Rp8.000,- per saham dan premium Rp320,- per Bursa – L&R 3.200.000 Milik PE 3.200.000
saham. K Simpanan Giro Bank – L&R 3.200.000 K Dana Milik PE 3.200.000
b Pencatatan utang Premium
D KOS - FVTPL - Trading 3.200.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 1
Nilai Transaksi= Kontrak x Premium x Multiplier K Efek yang Akan Diterima dari LKP -
D Beban Dana Jaminan 320 1
= 1 x 320 x 10.000 = Rp3.200.000,- Efek Transaksi Kliring
Biaya Transaksi = Rp2.000,- D Beban Biaya Transaksi 2.000
K Utang LKP – Transaksi Bursa – 3.200.000
Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x
FLAC
3.200.000 = Rp320,-
K Utang Dana Jaminan – FLAC 320
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 1.200
FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LKP – 800
FLAC

3.293 T+1 Penyelesaian utang Premium

Setelah kondisi Match tercapai, dimana penyelesaian


atas seluruh liabilitas yang terjadi atas transaksi open
long menggunakan uang jaminan untuk transaksi bursa
yang telah disetorkan sebelumnya.

D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000


K Piutang LKP – Agunan untuk D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
1
Transaksi Bursa – L&R 3.200.000 Transaksi Kliring
Efek yang disimpan di Unit Kerja
K 1
yang Menjalankan Fungsi Kustodian
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
D Utang Dana Jaminan – FLAC 320
Milik PE 320
K Simpanan Giro Bank – L&R 320 K Dana Milik PE 320

Skenario Jurnal 3-78


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.294 T+0 SKENARIO 73 B -1 TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


Exercise
PE melakukan exercise atas 1 KOS ABCD strike price D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
D KOS – FVTPL - Trading 3.000.000
Rp8.000,- Tidak ada pencatatan Menjalankan Fungsi Kustodian 1
D Beban Dana Jaminan 300 K Portofolio PE (Posisi Long ) 1
D Beban Biaya Transaksi 2.000
K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa
– FLAC 3.000.000
K Utang Dana Jaminan – FLAC 300
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 1.200
K Utang Biaya Transaksi – LKP – 800
FLAC
3.295 T+1 Penyelesaian
D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Menyerahkan dana kepada LKP 3.000.000 3.000.300
FLAC Milik PE
D Utang Dana Jaminan – FLAC 300 K Dana Milik PE 3.000.300
K Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.300
3.296 T+0 SKENARIO 73 B - 2
Close Short
PE melakukan Close Short 1 KOS ABCD strike price D Piutang LKP - Transaksi Bursa - FLAC 3.500.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Rp8.000,- per saham dan premium Rp350,- per saham D Beban Dana Jaminan 350

D Beban Biaya Transaksi 2.000


Dana jaminan = 0.01% x nilai transaksi K Keuntungan atas Opsi 3.500.000
Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier K Utang Dana Jaminan – FLAC 350
= 1 x 350 x 10.000 = Rp3.500.000,- K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 1.200
K Utang Biaya Transaksi – LKP – 800
Biaya Transaksi (Levy) = Rp10.000
FLAC

3.297 T+1 Penyelesaian


Pada saat penerimaan penyelesaian dari LKP. D Simpanan Giro Bank - L&R 3.499.650 D Dana Milik PE 3.499.650 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank -
D Utang Dana Jaminan - FLAC 350
Dana Milik PE 3.499.650
K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R
3.500.000

Skenario Jurnal 3-79


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

T+0 SKENARIO 74 TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


Open Short

PE 2 mengambil alih kewajiban Writer- 1 menjadi


Writer Pengganti atas 1 KOS ABCD strike price
Rp8.000,- per saham dan premium Rp320,- per saham.

Pembayaran agunan ke LKP


Memindahbukukan dana dari rekening NPR ke rekening D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Tidak ada pencatatan
PPE Bursa – L&R 8.000.000 Milik PE 8.000.000
Agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier K Simpanan Giro Bank - L&R K Dana Milik PE
= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,- 8.000.000 8.000.000
Pencatatan Piutang Premium
Biaya Transaksi (Levy) = Rp2.000,- D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.200.000
D Beban Dana Jaminan 320
Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi D Beban Biaya Transaksi 2.000
= 0,01% x 3.200.000 = Rp320,- K Keuntungan atas Opsi 3.200.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Utang Dana Jaminan – FLAC 320
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 1.200
K Utang Biaya Transaksi – LKP – 800
FLAC
T+1 Penyelesaian
Menerima dana dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank -
D Utang Dana Jaminan – FLAC 320
Dana Milik PE 3.189.680
K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R
3.200.000

Skenario Jurnal 3-80


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


A. PE sebagai Writer
3.286 T+0 SKENARIO 75 A (Writer Put)
Open Short
PE akan melakukan Open Short 1 KOS ABCD pada strike D Piutang LKP - Agunan untuk Transaksi Bursa - D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
Tidak ada pencatatan
price Rp8.000,- dan menyerahkan agunan sebesar 10% dari L&R 8.000.000 PE 8.000.000
strike price . K Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000

agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier


= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-
Pencatatan Piutang Premium
PE menjual (Open Short ) 1 KOS ABCD pada strike price D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.200.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Rp8.000,- dengan harga premium Rp320,-. D Beban Dana Jaminan 320
D Beban Biaya Transaksi 2.000
Piutang Transaksi Bursa (Nilai Transaksi) = Kontrak x K Keuntungan atas opsi 3.200.000
Premium x Multiplier = 1 x 320 x 10.000 = Rp3.200.000,- K Utang Dana Jaminan – FLAC 320
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
Biaya Transaksi = Rp2.000,-
FLAC 1.200
Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi = 0,01% x K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800
3.200.000 = Rp320,-
3.287 T+1 Penyelesaian
Menerima premium dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
D Utang Dana Jaminan – FLAC 320
Milik PE 3.199.680
K Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.200.000
Saat Tanggal Pelaporan (sebelum assignment)
Saham ABCD mengalami penurunan harga menjadi Rp7.800,-

Penurunan nilai agunan D Kerugian atas Opsi 2.000.000


= (8.000 - 7.800) x 1 KOS x 10.000 = Rp 2.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 2.000.000
3.288 T+0 SKENARIO 76 A - 1
Assignment
Jika PE (writer ) terkena assignment atas 1 KOS ABCD pada
nilai pasar wajar Rp7.700,- (premium Rp300,-)

Utang terkait assignment D Kerugian atas Opsi 1.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (7.800 - 7.700) x 1 KOS x 10.000 = Rp1.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 1.000.000

Skenario Jurnal 3-81


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.289 T+1 Penyelesaian Assignment TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

Penyelesaian assignment D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi
= (8.000 - 7.700) x 1 KOS x 10.000 = Rp3.000.000,- Bursa – L&R 3.000.000
Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi K Dana yang disimpan pada Bank - Dana 5.000.000
Bursa – L&R 5.000.000 Milik PE
3.290 T+0 SKENARIO 76 A - 2
Close Long
PE akan melakukan Close Long 1 KOS ABCD pada strike D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
Tidak ada pencatatan
price Rp8.000,- dengan premium Rp300,- dan menyerahkan L&R 3.000.000 PE 3.000.000
agunan sebesar premiumnya K Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.000 K Dana Milik PE 3.000.000

Apabila premium dijual pada harga dibawah Rp300 maka


writer akan mengakui keuntungan sebesar selisih antara Rp300
dengan harga jual.
PE mengalihkan kewajibannya sebagai Writer (Close Long )
atas 1 KOS ABCD strike price Rp8.000,- per saham dan
premium Rp300,- per saham.
Pencatatan utang Premium
Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier D Kerugian atas Opsi 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= 1 x 300 x 10.000 = Rp3.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000
Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x D Beban Dana Jaminan 300
3.000.000 = Rp300,- K Utang Dana Jaminan – FLAC 300
Biaya Transaksi = Rp2.000,-
D Beban Biaya Transaksi 2.000
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 1.200
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800
3.291 T+1 Penyelesaian D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi
Bursa – L&R 3.000.000
Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 7.999.700 D Dana Milik PE 7.999.700
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana 7.999.700
D Utang Dana Jaminan – FLAC 300
Milik PE
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi
Bursa – L&R 8.000.000

Skenario Jurnal 3-82


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

T+0 SKENARIO 77 TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


Open Short
PE 2 mengambil alih kewajiban Writer- 1 menjadi Writer
Pengganti atas 1 KOS ABCD strike price Rp8.000,- per
saham dan premium Rp320,- per saham.
Pembayaran agunan ke LKP
Memindahbukukan dana dari rekening NPR ke rekening PPE D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
Tidak ada pencatatan
L&R 8.000.000 PE 8.000.000
Agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier K Simpanan Giro Bank - L&R K Dana Milik PE
= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,- 8.000.000 8.000.000
Pencatatan Piutang Premium
Biaya Transaksi (Levy) = Rp2.000,- D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.200.000
D Beban Dana Jaminan 320
Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi D Beban Biaya Transaksi 2.000
= 0,01% x 3.200.000 = Rp320,- K Keuntungan atas Opsi 3.200.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Utang Dana Jaminan – FLAC 320
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 1.200
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800
T+1 Penyelesaian
Menerima dana dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
D Utang Dana Jaminan – FLAC 320
Milik PE 3.199.680
K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 3.200.000
B. PE sebagai Taker
3.292 T+0 SKENARIO 75 B (Taker Put)
Open Long
PE akan melakukan Open Long 1 KOS ABCD strike price D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
a Tidak ada pencatatan
Rp8.000,- per saham dan premium Rp320,- per saham. L&R 3.200.000 PE 3.200.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 3.200.000 K Dana Milik PE 3.200.000
b Pencatatan utang Premium
D KOS - FVTPL - Trading 3.200.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 1
Nilai Transaksi= Kontrak x Premium x Multiplier K Efek yang Akan Diterima dari LKP - Efek
D Beban Dana Jaminan 320
= 1 x 320 x 10.000 = Rp3.200.000,- Transaksi Kliring 1
Biaya Transaksi = Rp2.000,- D Beban Biaya Transaksi 2.000
Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000
3.200.000 = Rp320,- K Utang Dana Jaminan – FLAC 320
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 1.200
FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800

Skenario Jurnal 3-83


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.293 T+1 Penyelesaian utang Premium TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


Setelah kondisi Match tercapai, dimana penyelesaian atas
seluruh liabilitas yang terjadi atas transaksi open long
menggunakan uang jaminan untuk transaksi bursa yang telah
disetorkan sebelumnya.
D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
1
Bursa – L&R 3.200.000 Transaksi Kliring
Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
K 1
Menjalankan Fungsi Kustodian
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
D Utang Dana Jaminan – FLAC 320
PE 320
K Simpanan Giro Bank – L&R 320 K Dana Milik PE 320
3.294 T+0 SKENARIO 76 B -1
Exercise
PE melakukan exercise atas 1 KOS ABCD strike price D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
D Kerugian atas opsi
Rp8.000,- pada harga Rp 7.700 (pada premium Rp300,-) 200.000 Tidak ada pencatatan Menjalankan Fungsi Kustodian 1
Asumsi: harga sehari sebelum exercise adalah Rp8.000 D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.000.000
D Beban Dana Jaminan 300 K Portofolio PE (Posisi Long ) 1
D Beban Biaya Transaksi 2.000
Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Efek – FVTPL
K KOS - FVTPL - Trading 3.200.000
K Utang Dana Jaminan – FLAC 300
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 1.200
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800
3.295 T+1 Penyelesaian
Menerima dana dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 2.999.700 D Dana Milik PE 2.999.700
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
D Utang Dana Jaminan – FLAC 300
Milik PE 2.999.700
K Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.000.000
3.296 T+0 SKENARIO 76 B - 2
Close Short
PE melakukan Close Short 1 KOS ABCD strike price Tidak ada pencatatan D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
D Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 3.500.000
Rp8.000,- per saham dan premium Rp350,- per saham Menjalankan Fungsi Kustodian 1
D Beban Dana Jaminan 350 K Portofolio PE (Posisi Long ) 1
D Beban Biaya Transaksi 2.000
Dana jaminan = 0.01% x nilai transaksi K KOS - FVTPL - Trading 3.200.000
K Utang Dana Jaminan – FLAC 350
Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
= 1 x 350 x 10.000 = Rp3.500.000,-
FLAC 1.200
K Utang Biaya Transaksi – LKP – 800
Biaya Transaksi (Levy) = Rp2.000
FLAC
K Keuntungan atas Opsi 300.000

Skenario Jurnal 3-84


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

3.297 T+1 Penyelesaian TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI


Pada saat penerimaan penyelesaian dari LKP. D Simpanan Giro Bank - L&R 3.499.650 D Dana Milik PE 3.499.650 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank -
D Utang Dana Jaminan - FLAC 350
Dana Milik PE 3.499.650
K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R
3.500.000

Skenario Jurnal 3-85


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING


SKENARIO 78
3.301 Pembukaan Rekening
Nasabah membuka rekening pada AB, dengan Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR - Dana Bebas 90.000.000 Tidak ada pencatatan
menyetorkan dana sejumlah Rp 90.000.000,- K Dana yang disimpan pada Bank -
Dana Milik NPR 90.000.000
Memindahbukukan dana nasabah yang akan disetorkan D Simpanan Giro Bank - L&R 90.000.000 D Dana Milik PE 90.000.000 Tidak ada pencatatan
ke LKP ke rekening PE. K Utang NPR - Agunan Transaksi KBIE K Dana Milik NPR - Dana Bebas 90.000.000
- FLAC 90.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik NPR 90.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank -
Dana Milik PE 90.000.000
AB setor margin awal milik Nasabah ke LKP sebesar D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Rp90.000.000,-. L&R 90.000.000 Milik PE 90.000.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank - L&R 90.000.000 K Dana Milik PE 90.000.000
3.302 SKENARIO 79
AB membuka Kontrak Berjangka posisi beli untuk
kepentingan nasabah
Pembukaan Kontrak:
AB membuka 10 kontrak beli KBIE LQ-MAR milik D
D Piutang NPR - Transaksi Beli Efek - L&R 30.500.000 Tidak ada pencatatan Transaksi Beli Efek NPR
T+0 Nasabah pada harga 90,25. 10
K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
FLAC 30.000.000 Efek Transaksi Kliring 10
Komisi per kontrak = Rp 50.000 K Pendapatan Komisi 307.438
Biaya transaksi per kontrak =Rp 10.000,- K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek - 100.000
K
Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC
Dana Jaminan (0.005% dari nilai kontrak) 70.000
Biaya kliring per kontrak = Rp 7.000 K Utang Dana Jaminan - FLAC 22.563
Marjin awal LQ-MAR = Rp 3.000.000,- per kontrak
HPH KBIE LQ-MAR: 90.75, Nasabah mendapat D Piutang LKP - Piutang Transaksi Bursa -
3.303 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
keuntungan sebesar Rp 2.500.000 L&R 2.500.000
(90,75-90,25) x 10 x 500.000 = 2.500.000 K
Utang NPR - Transaksi KBIE - FLAC
2.500.000
Pada sore hari, AB mencatat Efek yang telah diterima D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.304 dari LKP pada buku pembantu Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Bebas 10
K Transaksi Beli Efek NPR 10
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 10
K Efek yang disimpan di Unit Kerja
10
yang Menjalankan Fungsi Kustodian

Skenario Jurnal 3-86


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)
3.305 AB menarik dana milik Nasabah atas komisi D Simpanan Giro Bank - L&R 307.438 D Dana Milik PE 307.438 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR - Transaksi Beli Efek - 307.438 K Dana Milik NPR - Dana Bebas 307.438
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
NPR 307.438
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik PE 307.438
3.306 T+1 Penyelesaian atas margin awal transaksi pembukaan 10 D Utang LKP - Transaksi Bursa - FLAC 30.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
kontrak beli KBIE LQ-MAR K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -
L&R 30.000.000
3.307 AB menerima dana dari LKP sebesar Rp 2.500.000 D Simpanan Giro Bank 2.500.000 D Dana Milik PE 2.500.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP - Piutang Transaksi Bursa - K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
L&R 2.500.000 Milik PE 2.500.000
AB memindahkan dana tersebut ke rekening nasabah D Utang NPR - Transaksi KBIE - FLAC 2.500.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 2.500.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro - L&R 2.500.000 K Dana Milik PE 2.500.000
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
PE 2.500.000
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik NPR 2.500.000
Penutupanan Kontrak:
AB menutup KBIE dengan melakukan transaksi membuka D
posisi sell atas instruksi Nasabah atas 10 kontrak LQ-MAR Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.309 D Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 33.942.563 Tidak ada pencatatan
pada harga 91,5 dan mendapat keuntungan sebesar Serah Atas Transaksi Kliring
T+0 Rp3.750.000,-. 10
K Piutang NPR - Transaksi Beli Efek - Transaksi Jual Efek NPR
(91,50-90,75) x 10 x 500.000 = 3.750.000 L&R 30.192.563 K 10
K
Utang NPR - Transaksi KBIE - FLAC
3.750.000
T+1 AB menerima dana hasil transaksi saling hapus milik D Simpanan Giro Bank - L&R 3.750.000 D Dana Milik PE 3.750.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10
nasabah D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - K Dana yang disimpan pada Bank - Dana Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
L&R 30.192.563 Milik PE 3.750.000 K Efek Bebas 10
K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 33.942.563
D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
Menjalankan Fungsi Kustodian 10
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
K 10
AB memindahkan dana tersebut ke rekening nasabah D Utang NPR - Transaksi KBIE - FLAC 3.750.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.750.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank - L&R 3.750.000 K Dana Milik PE 3.750.000
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
PE 3.750.000
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik NPR 3.750.000

Skenario Jurnal 3-87


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)
SKENARIO 80
AB membuka Kontrak Berjangka posisi jual untuk
3.302
kepentingan nasabah
Pembukaan Kontrak:
T+0 AB membuka 20 KBIE LQ-MEI milik Nasabah pada harga D Piutang NPR - Transaksi Beli Efek - L&R 61.000.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 20
90 K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
FLAC 60.000.000 Efek Transaksi Kliring 20
Komisi per kontrak = Rp 50.000 K Pendapatan Komisi 615.000
K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek -
Biaya transaksi per kontrak =Rp10.000,- FLAC 200.000
Dana Jaminan (0.005% dari nilai kontrak) K Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC 140.000
Biaya kliring per kontrak = Rp 7.000 K Utang Dana Jaminan - FLAC 45.000
Marjin awal LQ-MEI = Rp 3.000.000,-/kontrak
3.303 HPH KBIE LQ-MEI: 90.2 D Piutang NPR - Transaksi KBIE - L&R 2.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Nasabah mengalami kerugian sebesar Rp 2.000.000 K Utang LKP - Transaksi Bursa - FLAC 2.000.000
{(90 - 90,2) x 500.000 x 20} = (rugi 2.000.000)
3.305 AB menarik dana Nasabah atas komisi D Simpanan Giro Bank - L&R 615.000 D Dana Milik PE 615.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR - Transaksi Beli Efek -
K Dana Milik NPR - Dana Bebas
L&R 615.000 615.000
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
NPR 615.000
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik PE 615.000
AB mencatat Efek yang telah diterima dari LKP pada Buku D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.304 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pembantu Efek Bebas 20
K Transaksi Beli Efek NPR 20
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 20
K Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
Menjalankan Fungsi Kustodian 20
Penyelesaian atas margin awal transaksi pembukaan 20 D
3.306 Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
T+1 kontrak jual KBIE LQ-MEI 60.000.000
K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -
L&R 60.000.000
3.308 LKP mengambil margin awal AB (untuk menyelesaikan posisi D Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC 2.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
rugi pada saat penyesuaian HPH). K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -
L&R 2.000.000
AB mengambil dana nasabah dalam rangka maintenance D
Utang NPR - Agunan Transaksi KBIE - FLAC Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
margin 2.000.000
K
Piutang NPR - Transaksi KBIE - L&R
2.000.000
Penutupanan Kontrak:
AB menutup 20 kontrak LQ-MEI dengan melakukan saling D D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.310 Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 57.000.000 Tidak ada pencatatan
T+0 hapus atas instruksi Nasabah pada harga 90,5 dan mengalami Serah Atas Transaksi Kliring 20
kerugian sebesar Rp3.000.000,-. D Piutang NPR - Transaksi KBIE - L&R 3.000.000 K Transaksi Jual Efek NPR 20
{(90,2 - 90,5) x 500.000 x 20} = (3.000.000) K
Piutang NPR - Transaksi Beli Efek - L&R
60.000.000

Skenario Jurnal 3-88


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)
D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - D
Tidak ada pencatatan Transaksi Jual Efek NPR
T+1 Menyelesaikan transaksi saling hapus L&R 57.000.000 20
K K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 57.000.000
Efek Bebas 20
D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
Menjalankan Fungsi Kustodian 20
K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Efek Serah Atas Transaksi Kliring 20
TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI
SKENARIO 81
D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa (Dana D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
3.311 AB menyetorkan dana pengaman ke LKP Tidak ada pencatatan
Pengaman) - L&R 200.000.000 PE 200.000.000
K Simpanan Giro Bank - L&R 200.000.000 K Dana Milik PE 200.000.000
D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik
AB menyetorkan margin awal ke LKP sebesar 100.000.000 Tidak ada pencatatan
L&R PE 100.000.000
Rp100.000.000,-.
K Simpanan Giro Bank - L&R 100.000.000 K Dana Milik PE 100.000.000
SKENARIO 82
AB membuka Kontrak Berjangka posisi jual untuk
3.312
kepentingan sendiri
Pembukaan Kontrak:
T+0 AB membuka 10 kontrak jual KBIE LQ-OCT pada harga D KBIE - Margin Deposit - L&R 30.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 10
90.25. Biaya transaksi per kontrak: Rp10.000,- dan Dana K Efek yang akan diterima dari LKP –
D Beban Biaya Transaksi 170.000
Jaminan (0.005% dari nilai kontrak) Efek Transaksi Kliring 10
D Beban Dana Jaminan 22.563
Biaya kliring per kontrak = Rp7.000,- K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa -
FLAC 30.000.000
Marjin awal LQ-OCT = Rp3.000.000,-/kontrak K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek -
FLAC 100.000
K Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC 70.000
K Utang Dana Jaminan - FLAC 22.563
HPH KBIE LQ-OCT : 89.75, AB mendapat keuntungan D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –
3.313 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
sebesar Rp2.500.000,- L&R 2.500.000
K Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) 2.500.000
Pada sore hari, AB mencatat Efek yang telah diterima dari D Efek yang akan diterima dari LKP – Efek
3.314 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
LKP pada Buku Pembantu Efek Transaksi Kliring 10
K Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
Menjalankan Fungsi Kustodian 10
Penyelesaian atas margin awal transaksi pembukaan 10
3.315 D Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC 30.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
T+1 kontrak jual KBIE LQ-OCT
K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -
L&R 30.000.000
3.316 AB menerima excess margin dari LKP. D Simpanan Giro Bank - L&R 2.500.000 D Dana Milik PE 2.500.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
– L&R 2.500.000 Milik PE - Dana Milik PE 2.500.000

Skenario Jurnal 3-89


SKENARIO JURNAL
Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Kontrak)
Penutupan Kontrak:
AB menutup 10 kontrak LQ-OCT dengan melakukan D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.318 D Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 31.250.000 Tidak ada pencatatan
T+0 transaksi saling hapus (reverse trade ) pada harga 89.5 & Serah Atas Transaksi Kliring 10
mendapat keuntungan sebesar Rp 1.250.000 K KBIE - Margin Deposit - L&R 30.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10
(89.75 - 89.5) x 10 x Rp 500.000 = 1.250.000 K Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) 1.250.000
D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
D Simpanan Giro Bank - L&R 1.250.000 D Dana Milik PE 1.250.000
T+1 AB menarik dana hasil transaksi saling hapus Menjalankan Fungsi Kustodian 10
D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - K Dana yang disimpan pada Bank - Dana K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
L&R 30.000.000 Milik PE - Dana Milik PE 1.250.000 Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10
K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 31.250.000
SKENARIO 83
AB membuka Kontrak Berjangka posisi beli untuk
3.312
kepentingan sendiri
Pembukaan Kontrak:
T+0 AB membuka 20 kontrak beli KBIE LQ-NOV pada harga D KBIE - Margin Deposit - L&R 60.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 20
92.25 K Efek yang akan diterima dari LKP – Efek
D Beban Biaya Transaksi 340.000
Biaya transaksi per kontrak = Rp10.000,- Transaksi Kliring 20
Dana Jaminan : 0.005% dari nilai transaksi D Beban Dana Jaminan 46.125
Biaya kliring per kontrak = Rp7.000,- K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa -
FLAC 60.000.000
Marjin awal LQ-NOV = Rp3.000.000,-/kontrak K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek -
FLAC 200.000
K Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC 140.000
K Utang Dana Jaminan - FLAC 46.125
3.313 HPH KBIE : 91.75, AB mengalami kerugian D Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) 5.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa -
{(91.75 - 92.25) x 20 x 500.000} = (5.000.000) FLAC 5.000.000
Pada sore hari, AB mencatat Efek yang telah diterima dari D Efek yang akan diterima dari LKP – Efek
3.314 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
LKP pada Buku Pembantu Efek Transaksi Kliring 20
K Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
Menjalankan Fungsi Kustodian 20
3.315 T+1 D Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC 60.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Penyelesaian atas margin awal transaksi pembukaan 20 K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -
kontrak beli KBIE LQ-NOV L&R 60.000.000
3.317 AB memenuhi margin call D Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC 5.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -
L&R 5.000.000
Penutupan Kontrak:
AB menutup 20 kontrak LQ-NOV dengan melakukan transaksi D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.319 D Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 57.500.000 Tidak ada pencatatan
T+0 saling hapus (reverse trade ) pada harga 91.5 & AB Serah Atas Transaksi Kliring 20
mengalami kerugian sebesar Rp2.500.000,- D Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) 2.500.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 20
K KBIE - Margin Deposit - L&R 60.000.000
D D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang
Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - L&R 57.500.000 Tidak ada pencatatan
T+1 AB menyelesaikan transaksi saling hapus Menjalankan Fungsi Kustodian 20
K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 57.500.000
Efek Serah Atas Transaksi Kliring 20

Skenario Jurnal 3-90


SKENARIO JURNAL
Untuk Transaksi ETF
Tgl. Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref.
Trans ILUSTRASI D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Paragraf Deskripsi Deskripsi Deskripsi
. K (Rp) K (Rp) K (Efek)
TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
SKENARIO 84
Pembukaan Rekening

3.67 Ritel-1 membuka rekening dengan menandatangani Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
kontrak pembukaaan rekening pada AB-1.
Ritel-1 mendeposit uang Rp50.000.000,- dan mendeposit Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR - Dana Bebas 50.000.000 D Efek Bebas 15.000
saham 15.000 ETF LQ-45. Dana yang disimpan pada Bank -
K 50.000.000 K Efek Di Rekening Efek LPP 15.000
Dana Milik NPR
SKENARIO 85
3.324 Pembelian ETF Nasabah Pemilik Rekening
T+0 Ritel-1 membeli 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan) D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 20.050.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 10.000
Premier ETF LQ-45 dengan harga Rp2.000,- per unit
penyertaan melalui AB-1. K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – 20.000.000 K Efek yang Akan Diterima dari LKP – 10.000
FLAC Efek Transaksi Kliring
Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi K Pendapatan Komisi 42.000
sebesar 0,25% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1. K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
AB-1 mengakui biaya transaksi (levy ) sebesar 0,03% dari K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
3.600
nilai transaksi, dan dana jaminan untuk industri sebesar FLAC
0,01% dari nilai transaksi . K Utang Biaya Transaksi – LKP – 1.800
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari


T+3 Rekening Nasabah dan menerima 20 lot Premier ETF LQ-
45 dari LKP.
3.325 Saat menerima dana dari NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 20.050.000 D Dana Milik PE 20.050.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.050.000
L&R 20.050.000
D
Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR
20.050.000
K Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik
PE 20.050.000

Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.326
jaminan. FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000 Bebas 10.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000 K Transaksi Beli Efek NPR 10.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 10.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
10.000
LPP

Skenario Jurnal 3-91


SKENARIO JURNAL
Untuk Transaksi ETF
Tgl. Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref.
Trans ILUSTRASI D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Paragraf Deskripsi Deskripsi Deskripsi
. K (Rp) K (Rp) K (Efek)
SKENARIO 86

Penjualan ETF Untuk Nasabah Pemilik Rekening

Ritel-1 menjual 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan) D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.327 T+0 Tidak ada pencatatan D
Premier ETF LQ-45 seharga Rp2.000 per unit penyertaan L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 10.000
melalui AB-1. K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 10.000
FLAC 19.930.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Pendapatan Komisi 62.000
sebesar 0,35% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1. K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
AB-1 mengakui dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
transaksi, dan biaya transaksi (levy) sebesar 0,03% dari FLAC 3.600
nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

AB-1 menyerahkan 20 lot Premier ETF LQ-45 milik Ritel-


1 kepada LKP dan menerima pembayaran dari LKP
sebesar Rp20.000.000,-.
AB-1 menyerahkan 10.000 saham ABCD milik Ritel-1 Tidak ada pencatatan
3.328 D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana milik PE 19.998.000
kepada LKP dan menerima dana dari LKP.
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 19.998.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi 20.000.000
3.329 Saat menyerahkan dana ke NPR. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.930.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 19.930.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10.000
K Simpanan Giro Bank - L&R 19.930.000 K Dana milik PE 19.930.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah – 10.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik PE 19.930.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K Dana yang disimpan pada Bank – K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Dana Milik NPR 19.930.000 Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

Skenario Jurnal 3-92


SKENARIO JURNAL
Untuk Transaksi ETF
Tgl. Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref.
Trans ILUSTRASI D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Paragraf Deskripsi Deskripsi Deskripsi
. K (Rp) K (Rp) K (Efek)

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN


SKENARIO 87
Pembelian ETF Nasabah Kelembagaan

3.330 T+0 Inst-1 membeli 10 lot (1 lot = 500 unit penyertaan) D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 20.108.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000
Premier ETF LQ-45 seharga Rp4.000,- per unit K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diterima dari LKP –
penyertaan melalui AB-1. K 5.000
FLAC 20.000.000 Efek Transaksi Kliring
Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi K Pendapatan Komisi 100.000
sebesar 0,25% dari nilai transaksi, kepada Inst-1. K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
AB-1 mengakui biaya transaksi (levy ) sebesar 0,03% dari K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 3.600
nilai transaksi, dan dan dana jaminan untuk industri K FLAC Biaya Transaksi – LKP –
Utang 1.800
sebesar 0,01% dari nilai transaksi K FLAC Biaya Transaksi – LPP – FLAC
Utang 600

AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari Inst-1


dan menerima 20 lot Premier ETF LQ-45 dari LKP.
3.331 T+3 Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian D Simpanan Giro Bank – L&R 20.108.000 D Dana Milik PE 20.108.000
transaksi. K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – K Dana yang disimpan pada Bank – D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
L&R 20.108.000 Dana Milik PE 20.108.000 Transaksi Kliring 5.000
K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000
Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
menyetorkan dana jaminan FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

SKENARIO 88
Penjualan ETF Nasabah Kelembagaan
Inst-1 menjual 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan) D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.332 T+0 Tidak ada pencatatan
Premier ETF LQ-45 seharga Rp4.000,- melalui AB-1. L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 5.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Utang NK – Transaksi Jual Efek – K Efek yang akan diterima dari NK –
sebesar 0,35% dari nilai transaksi kepada Inst-1. FLAC 19.922.000 Transaksi Jual NK 5.000
K Pendapatan Komisi 70.000
AB-1 mengakui biaya dana jaminan sebesar 0,01% dari K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
nilai transaksi, dan biaya transaksi sebesar 0,03% dari K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 3.600
nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K FLAC Biaya Transaksi – LPP – FLAC
Utang 600

Skenario Jurnal 3-93


SKENARIO JURNAL
Untuk Transaksi ETF
Tgl. Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref.
Trans ILUSTRASI D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Paragraf Deskripsi Deskripsi Deskripsi
. K (Rp) K (Rp) K (Efek)
AB-1 menyerahkan 20 lot Premier ETF LQ-45 kepada
3.333 T+3 LKP dan menerima pembayaran dari LKP sebesar
Rp20.000.000,-.

Saat menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana Milik PE 19.998.000
liabilitas kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan. K Dana yang disimpan pada Bank – D Efek yang akan Diterima dari NK –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
Dana Milik PE 19.998.000 Transaksi Jual NK 5.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
K
Bursa – L&R 20.000.000 Efek Serah Atas Transaksi Kliring 5.000

Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.922.000
NK Milik PE 19.922.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 19.922.000 K Dana Milik PE 19.922.000

Skenario Jurnal 3-94


SKENARIO JURNAL
Investasi di Reksa Dana - KIK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Uraian
K K K (Efek)
INVESTASI REKSA DANA
PEMBELIAN REKSA DANA
AB membeli reksa dana dengan harga perolehan Portofolio Efek - Reksa Dana - D Dana yang Disimpan di Bank -
3.334 D 10.000.000.000
Rp1.000,- sebanyak 10.000.000 Unit Penyertaan AFS Dana Milik PE 10.000.000.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000.000
Simpanan Giro Bank – K Efek yang ada dalam Rekening
K 10.000.000.000 K Dana Milik PE 10.000.000.000
L&R Efek Bank Kustodian 10.000.000
3.335 TAHAP PENILAIAN REKSA DANA
Kenaikan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
Diasumsikan bahwa reksa dana mengalami kenaikan
NAB dari Rp 1.000,- menjadi Rp 1.010,- untuk
10.000.000 Unit Penyertaan
Reksa dana Pasar Uang dan Non Pasar Uang yang
Membagikan Keuntungan Secara Tunai
reksa dana membagikan keuntungan secara tunai atas D Simpanan Giro Bank – L&R 100.000.000 D Dana Milik PE 100.000.000 Tidak ada pencatatan
3-31-
kenaikan NAB tersebut. Keuntungan Investasi Reksa Dana yang Disimpan di Bank
20X1 K 100.000.000 K 100.000.000
Dana - Dana Milik PE
Reksa dana Pasar Uang yang Tidak Membagikan
Keuntungan
Dalam hal reksa dana Pasar Uang tidak membagikan Portofolio Efek - Reksa Dana -
D 100.000.000 Tidak ada pencatatan D 100.000
keuntungan maka besarnya kenaikan NAB akan AFS Portofolio PE (Posisi Long )
3-31-
dikonversikan menjadi penambahan kepemilikan Unit Keuntungan (Kerugian)
20X1 Efek yang ada dalam Rekening
Penyertaan. Atas kenaikan NAB tersebut mengakibatkan K Belum Terealisasi - Reksa 100.000.000 K 100.000
Efek Bank Kustodian
bertambahnya kepemilikan Unit Penyertaan menjadi Dana
10.100.000 unit atau penambahan sebesar 100.000 unit.

Reksa dana Non Pasar Uang yang Tidak


Membagikan Keuntungan
3-31- Dalam hal reksa dana Non Pasar Uang tidak membagikan Portofolio Efek - Reksa Dana -
D 100.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
20X1 keuntungan maka besarnya kenaikan NAB tersebut akan AFS
diakui sebagai Pendapatan Investasi reksa dana Belum Keuntungan (Kerugian)
Terealisasi. Atas kenaikan NAB tersebut mengakibatkan K Belum Terealisasi - Reksa 100.000.000
bertambahnya nilai Portofolio reksa dana menjadi Rp Dana
10.100.000.000,- atau penambahan sebesar Rp
100.000.000,-

Skenario Jurnal 3-95


SKENARIO JURNAL
Investasi di Reksa Dana - KIK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Uraian
K K K (Efek)
Penurunan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
Diasumsikan bahwa reksa dana mengalami penurunan
NAB dari Rp 1.000,- menjadi Rp 990,- untuk 10.000.000
Unit Penyertaan
Reksa Dana Pasar Uang
3-31- Keuntungan (Kerugian) Belum Efek di Rekening Efek Bank
Dalam hal terjadi penurunan NAB atas reksa dana Pasar D 100.000.000 Tidak ada pencatatan D 100.000
20X1 Terealisasi - Reksa Dana Kustodian
Uang, maka besarnya penurunan NAB tersebut akan
Portofolio Efek - Reksa
dikonversikan menjadi pengurangan kepemilikan Unit K 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long) 100.000
Dana - AFS
Penyertaan. Atas penurunan tersebut mengakibatkan
berkurangnya kepemilikan Unit Penyertaan menjadi
9.900.000 unit atau pengurangan sebesar 100.000 unit.

Reksa Dana Non Pasar Uang


3-31- Keuntungan (Kerugian) Belum
Dalam hal terjadi penurunan NAB atas reksa dana Non D 100.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
20X1 Terealisasi - Reksa Dana
Pasar Uang, maka besarnya penurunan NAB tersebut
akan diakui sebagai Kerugian Investasi reksa dana Belum K Portofolio Efek - Reksa
100.000.000
Terealisasi. Atas penurunan tersebut mengakibatkan Dana - AFS
berkurangnya nilai Portofolio reksa dana menjadi Rp
9.900.000.000,- atau pengurangan sebesar Rp
100.000.000,-

3.336 TAHAP PENJUALAN KEMBALI (REDEMPTION )

3-3- PT MI melakukan redemption atas reksa dana yang Piutang Penjualan Kembali Efek di Rekening Efek Bank
D 10.200.000.000 Tidak ada pencatatan D 10.000.000
20X2 dimilikinya sebanyak 10.000.000 unit sesuai dengan Reksa Dana - L&R Kustodian
Nilai Aktiva Bersih sebesar Rp 1.020,-. Keuntungan (Kerugian) Belum
D 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000.000
Terealisasi - Reksa Dana
Portofolio Efek - Reksa
K 10.100.000.000
Dana - AFS
asumsi: akumulasi pencatatan Keuntungan (Kerugian ) Pendapatan Investasi Reksa
K 200.000.000
belum terealisasi - reksa dana sebesar Rp 100 Juta Dana
dengan nilai portofolio sendiri - reksa dana sebesar Rp
10.100.000.000
3-11- Pada saat penerimaan pembayaran penjualan kembali
20X2 unit penyertaan reksa dana dari Bank Kustodian D Simpanan Giro Bank – L&R 10.200.000.000 D Dana Milik PE 10.200.000.000 Tidak ada pencatatan

Piutang Penjualan Kembali Dana yang Disimpan di Bank


K 10.200.000.000 K 10.200.000.000
Reksa Dana - L&R - Dana Milik PE

Skenario Jurnal 3-96


BAB 4

AKUNTANSI PENJAMIN EMISI EFEK

A. UMUM
4.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi sehubungan dengan
aktivitas Perusahaan Efek (PE) yang memiliki ijin usaha sebagai Penjamin Emisi
Efek (PEE) meliputi:
1. Penasehat Keuangan (Financial Advisory)
2. PEE (Underwriter)
3. Agen Penjual (Selling Agent)
4. Perantara Penerbitan (Arranger)

1. Definisi
4.02 Full commitment adalah bentuk komitmen PEE kepada
Emiten/Penerbit Efek untuk menjual dan/atau memasarkan saham
Emiten/Penerbit Efek dimana PEE mempunyai komitmen penuh untuk menjual
dan memasarkan seluruh saham yang ditawarkan dan berkewajiban membeli sisa
Efek yang belum terjual. PEE akan membeli pada tingkat harga yang sama dengan
harga penawaran pada pasar perdana.

4.03 Best effort commitment adalah bentuk komitmen PEE kepada


Emiten/Penerbit Efek untuk menjual dan/atau memasarkan saham
Emiten/Penerbit Efek hanya sebatas pada kemampuannya untuk memasarkan
dan/atau menjual saham Emiten/Penerbit Efek yang ditawarkan. Apabila Efek
tidak habis terjual, Efek tersebut akan dikembalikan kepada Emiten/Penerbit Efek.

4.04 Liabilitas kontinjensi adalah:


1. Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya
menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada
masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali PE; atau
2. Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak
diakui, karena:
a. Tidak terdapat kemungkinan PE mengeluarkan sumber daya ekonomi untuk
menyelesaikan kewajibannya; atau
b. Jumlahnya tidak dapat diukur secara andal.

4.05 Liabilitas kontinjensi diungkapkan pada akhir periode pelaporan yang


meliputi uraian ringkas mengenai karakteristiknya, dan jika praktis estimasi
dampak keuangannya, indikasi ketidakpastian terkait jumlah dan waktu arus
keluar sumber daya dan kemungkinan penggantian oleh Pihak ketiga.

4.06 Off balance sheet adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh PE, yang
tidak berakibat pada pengakuan aset dan liabilitas ataupun pada bagian lain dari
laporan keuangan PE.

4.07 Nilai wajar adalah jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu liabilitas diselesaikan antara Pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).

4-1
B. PROSES AKUNTANSI DAN BISNIS
1. Dokumentasi Pencatatan Akuntansi
4.08 Jenis laporan yang disusun oleh PEE meliputi antara lain:
1. Laporan Pasar Perdana;
2. Laporan Penjatahan;
3. Laporan Keuangan;
4. Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD); dan
5. Laporan Pemeriksaan Akuntan.

4.09 Catatan dan dokumen yang digunakan PEE meliputi antara lain:
1. Buku Besar;
2. Buku Pembantu Efek;
3. Buku Pembantu Dana; dan
4. Catatan Lain.
2. Penasehat Keuangan (Financial Advisory)
4.10 PEE dapat memberikan jasa Penasehat Keuangan (Financial Advisory)
untuk kegiatan merger, akuisisi, konsolidasi, restrukturisasi, dan lain-lain.

4.11 Kegiatan Penasehat Keuangan meliputi:


1. Tahap Penjajakan;
2. Tahap Setelah Memperoleh Mandat; dan
3. Tahap Setelah Perjanjian Penasehat Keuangan.

4.12 Tahap Penjajakan. Dalam tahap ini, Penasehat Keuangan melakukan


penjajakan calon klien untuk mengetahui jasa konsultasi keuangan yang
dibutuhkan oleh klien. Biaya yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan
ini diakui pada saat terjadinya. Beban tersebut disajikan sebagai beban usaha,
seperti beban riset, beban perjalanan dinas, dan sebagainya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Usaha*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.13 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, Penasehat Keuangan
membantu klien untuk mempersiapkan hal-hal yang akan dituangkan dalam
perjanjian Penasehat Keuangan. Mandat dapat dituangkan dalam bentuk perjanjian
notarial. Biaya yang terjadi dalam tahapan ini, yang tidak dapat dibebankan kepada
klien, diakui pada saat terjadinya dan disajikan sebagai Beban terkait Jasa Penasehat
Keuangan.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan
4-2
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.14 Bila atas pengeluaran biaya pada tahap setelah memperoleh mandat
dapat dibebankan ke klien, Penasehat Keuangan mencatat biaya tersebut sebagai
Piutang Biaya Talangan.

A. Saat mengeluarkan biaya talangan


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Biaya Talangan – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Saat menerima pelunasan biaya talangan


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Biaya Talangan – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.15 Tahap Setelah Perjanjian Penasehat Keuangan. Dalam perjanjian


Penasehat Keuangan, diatur mengenai hak dan kewajiban antara klien dengan
Penasehat Keuangan. Biaya-biaya yang terjadi setelah perjanjian Penasehat
Keuangan yang tidak dapat dibebankan kepada klien, diakui pada saat terjadinya
dan disajikan sebagai Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4-3
4.16 Bila atas biaya yang terjadi pada tahap setelah perjanjian Penasehat
Keuangan dapat dibebankan ke klien, Penasehat Keuangan mencatat biaya tersebut
sebagai Piutang Biaya Talangan.

A. Saat mengeluarkan biaya talangan


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Biaya Talangan – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Saat menerima pelunasan biaya talangan


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Biaya Talangan – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.17 Bila atas biaya yang terjadi pada tahap setelah perjanjian Penasehat
Keuangan dibayarkan dan dibebankan kepada klien, maka Penasehat Keuangan
tidak melakukan pencatatan apapun atas biaya tersebut.

4.18 Pengakuan Pendapatan. Pendapatan Penasehat Keuangan diakui sesuai


dengan termin atau seperti dituangkan dalam perjanjian. Pendapatan diakui sebesar
nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.

A. Saat menagih jasa penasehat keuangan kepada klien


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Jasa Penasehat Keuangan – L&R xxx
Kr. Pendapatan Jasa Penasehat Keuangan xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Saat menerima pelunasan jasa penasehat keuangan dari klien


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Jasa Penasehat Keuangan – L&R xxx

4-4
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

3. Penjaminan Emisi Efek (Underwriter)


4.19 PEE dapat menawarkan jasa penjaminan emisi Efek untuk Penawaran
Umum.

4.20 Dalam melakukan kegiatan penjaminan emisi Efek, PEE dapat


melakukan penjaminan emisi Efek baik secara sendiri maupun bersama PEE yang
lain (sindikasi). Dalam hal kegiatan penjaminan emisi dilakukan secara bersama,
maka PEE dapat bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (lead underwriter)
atau PEE (underwriter).

4.21 Jasa penjaminan emisi Efek yang ditawarkan dapat berupa


penjaminan emisi Efek secara full commitment dan best effort commitment.

4.22 Kegiatan penjaminan emisi Efek dapat dibagi menjadi beberapa tahap
yaitu:
1. Kegiatan sebelum pernyataan pendaftaran efektif;
2. Kegiatan setelah pernyataan pendaftaran efektif; dan
3. Dalam hal terjadi penangguhan, penundaan, atau pembatalan Penawaran
Umum.

a. Kegiatan Sebelum Pernyataan Pendaftaran Efektif


4.23 Kegiatan sebelum pernyataan pendaftaran efektif meliputi:
1. Tahap penjajakan;
2. Tahap setelah memperoleh mandat; dan
3. Tahap setelah perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

4.24 Tahap Penjajakan. Dalam tahap ini, PEE melakukan penjajakan


terhadap calon Emiten. Kegiatan ini seringkali diikuti dengan kegiatan konsultasi
untuk mempersiapkan perusahaan menjadi Emiten. Beban yang terjadi sehubungan
dengan pelaksanaan kegiatan ini diakui pada saat terjadinya dan disajikan sebagai
beban usaha seperti beban riset, beban perjalanan dinas, dan sebagainya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Usaha*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*)sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

4-5
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.25 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, PEE melakukan
kegiatan persiapan dalam rangka pelaksanaan due dilligence yang dilakukan
bersama-sama dengan profesi penunjang Pasar Modal lainnya terhadap calon
Emiten. Selain itu, juga meliputi persiapan dalam rangka public expose, road show,
dan kegiatan emisi Efek lainnya. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan
kegiatan ini antara lain biaya audit, konsultan hukum, due dilligence, meeting, dan
biaya emisi Efek lainnya. Biaya pada tahapan ini yang menjadi tanggungan PEE
dicatat sebagai Beban Penjamin Emisi Tangguhan dan akan diakui sebagai beban
pada saat pengakuan pendapatan atas penjaminan emisi.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Penjamin Emisi Tangguhan*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.26 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah memperoleh mandat


merupakan tanggungan calon Emiten, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh PEE,
maka biaya tersebut dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan – PEE.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.27 Tahap Setelah Perjanjian Penjaminan Emisi. Perjanjian Penjaminan Emisi


Efek mengatur hak dan kewajiban PEE. Pada tahap ini, PEE membantu calon
Emiten mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk pernyataan pendaftaran.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan ini, antara lain public expose,
road show, dan kegiatan emisi Efek lainnya yang menjadi tanggungan PEE, dicatat
sebagai Beban Penjamin Emisi Tangguhan dan diakui sebagai beban pada saat
pengakuan pendapatan penjaminan emisi Efek.

4-6
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Beban Penjamin Emisi Tangguhan*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.28 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah perjanjian Penjaminan Emisi
merupakan tanggungan calon Emiten, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh PEE,
maka biaya tersebut dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan – PEE.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.29 PEE yang memberikan full commitment dalam perjanjian Penjaminan


Emisi Efek mengungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan adanya
liabilitas kontinjensi. Hal yang perlu diungkapkan adalah karakteristik liabilitas
kontinjensi, dan jika praktis juga mengungkapkan:
1. Estimasi dan dampak keuangan liabilitas kontinjensi yang diukur dengan
menggunakan estimasi terbaik atas komitmen pembelian sisa saham yang
ditawarkan yang belum terjual pada harga penawaran saham perdana. Estimasi
harus mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian, nilai kini, serta peristiwa
masa depan;
2. Indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus
keluar sumber daya; dan
3. Kemungkinan penggantian oleh Pihak ketiga.

b. Kegiatan Setelah Pernyataan Pendaftaran Efektif


4.30 Kegiatan setelah pernyataan pendaftaran efektif meliputi:
1. Penerimaan dana pemesanan Efek;
2. Penjatahan dan pendistribusian Efek;
3. Pengakuan pendapatan dan beban;
4. Pembayaran dana emisi kepada Emiten; dan
5. Pengembalian dana pemesanan Efek, dalam hal terjadi oversubscribed.

4.31 Penerimaan Dana Pemesanan Efek. Sesuai dengan ketentuan dalam


Prospektus, dana pemesanan Efek harus disetor ke rekening bank yang telah
ditentukan atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Dalam hal PEE melakukan
Penjaminan Emisi Obligasi, nasabah menyetorkan dana setelah memperoleh
konfirmasi penjatahan.
4-7
 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Menerima dana dari Nasabah Pemilik Rekening (NPR)
a. Saat NPR menyetorkan dana ke Rekening Efeknya
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR xxx

b. Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening Penawaran


Umum (escrow account)
Db. Dana Milik Nasabah Umum (NU) – Dana
Pemesanan Efek xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NU xxx

2. Menerima dana dari NU, Nasabah Kelembagaan (NK), dan Selling Agent
dan menyetorkan ke Rekening Penawaran Umum (escrow account).
Penerimaan Dana Pemesanan Efek dari NK juga dicatat di Buku
Pembantu Dana sebagai NU karena NK tidak memiliki Rekening Efek di
PE.
Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.32 Penjatahan dan Pendistribusian Efek – Full Subscribed dan Over Subscribed.
Setelah periode Penawaran Umum selesai, PEE menerima Efek dari Emiten melalui
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) dan mengalokasikan Efek tersebut
kepada Nasabah Pemesan.
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


1. Penjatahan dan distribusi kepada NPR
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

4-8
2. Penjatahan dan distribusi kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek
kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE
1) Saat penjatahan Efek
Db. Efek Milik PE Lain xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2) Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain xxx

b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada Bank Kustodian


(BK) atau PE Lain
Tidak ada pencatatan

3. Untuk penjatahan dan distribusi kepada NU dan NK


a. Penjatahan dan distribusi kepada NU
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas*) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
*)Setelah
pengumuman penjatahan, NU harus memiliki Rekening Efek
sehingga tercatat sebagai NPR.

b. Penjatahan dan distribusi kepada NK


Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain
Tidak ada pencatatan

4.33 Penjatahan dan Pendistribusian Efek – Under Subscribed. Dalam


penjaminan emisi Efek secara full commitment, PEE wajib membeli sisa Efek yang
tidak habis dipesan dalam masa penawaran (under subscribed) pada harga yang
sama dengan harga penawaran pada pasar perdana.

 Pencatatan di Buku Besar


1. Penjatahan dan distribusi kepada Nasabah Pemesan
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

2. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran
Umum
Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
AFS/FVTPL xxx
Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana – memindahkan dana dari rekening


Pemesanan Efek ke rekening PE sejumlah dana yang diterima dari Nasabah
Pemesan
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

4-9
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
1. Penjatahan dan distribusi kepada NPR
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2. Penjatahan dan distribusi kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek
kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE
1) Saat penjatahan Efek
Db. Efek Milik PE Lain xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2) Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain xxx

b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain


Tidak ada pencatatan

3. Penjatahan dan distribusi kepada NU dan NK


a. Penjatahan dan distribusi kepada NU
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas*) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
*)Setelah
pengumuman penjatahan, NU harus memiliki Rekening Efek
sehingga tercatat sebagai NPR.

b. Penjatahan dan distribusi kepada NK


Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain
Tidak ada pencatatan

4. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran
Umum
Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

4.34 Dalam hal PEE memberikan full commitment dalam perjanjian


penjaminan emisi, dan PEE telah melaksanakan pembelian sisa saham yang tidak
terjual, maka tidak terdapat lagi pengungkapan liabilitas kontinjensi dalam laporan
keuangan PEE.

4.35 Dalam Penjaminan Emisi Obligasi, nasabah menyetorkan dana setelah


memperoleh konfirmasi penjatahan. Pencatatan mengacu pada paragraf 4.31
tentang penerimaan dana pemesanan Efek. Setelah PEE menerima obligasi dari
Penerbit Efek melalui LPP dan mendistribusikan kepada nasabah, maka PEE akan
melakukan pencatatan seperti pada paragraf 4.32 dan 4.33.

4.36 Pengakuan Pendapatan. PEE mengakui pendapatan pada tanggal


penjatahan Efek. Pendapatan terdiri dari jasa manajemen (biasanya hanya untuk
Penjamin Pelaksana Emisi Efek), jasa penjaminan emisi Efek, dan jasa penjualan,
sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Pendapatan
diakui sebesar nilai wajarnya.

4-10
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx
Kr. Pendapatan Penjaminan Emisi Efek xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.37 Selain itu, PEE juga harus memperhitungkan pendapatan jasa


penjaminan emisi untuk peserta penjaminan emisi Efek lainnya (peserta sindikasi)
dan Selling Agent.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx
Kr. Utang Kepada Peserta Sindikasi/Selling Agent – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.38 Pengakuan Beban. PEE mengakui beban pada tanggal penjatahan Efek.
Beban diakui sesuai dengan periode pengakuan pendapatannya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Penjaminan Emisi Efek xxx
Kr. Beban Penjamin Emisi Tangguhan xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.39 Pembayaran Dana Pemesanan Efek Kepada Emiten. Dana pemesanan Efek
yang dibayar oleh PEE kepada Emiten adalah sebesar utang Emiten dikurangi
dengan pendapatan jasa penjaminan emisi, pendapatan jasa manajemen,
pendapatan jasa penjualan, dan Piutang Biaya Talangan, serta biaya-biaya lain
terkait sesuai dengan perjanjian penjaminan emisi.

A. Jika full subscribed atau oversubscribed


 Pencatatan di Buku Besar
1. Mencatat pembayaran kepada Emiten setelah dikurangi dengan
pendapatan jasa emisi Efek dan piutang biaya talangan
Db. Utang Emiten – FLAC xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

2. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE


Db. Utang Emiten – FLAC xxx
Kr. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx
Kr. Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R xxx

4-11
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Membayarkan dana pemesanan Efek kepada Emiten
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

2. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Jika undersubscribed
 Pencatatan di Buku Besar
1. Menyetorkan dana PEE ke Rekening Penawaran Umum (escrow account)
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

2. Mencatat pembayaran kepada Emiten setelah dikurangi dengan


pendapatan jasa emisi Efek dan piutang biaya talangan
Db. Utang Emiten – FLAC xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

3. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE


Db. Utang Emiten – FLAC xxx
Kr. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx
Kr. Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R xxx

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx


Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Menyetorkan dana PEE ke Rekening Penawaran Umum (escrow account)
Tidak ada pencatatan

2. Membayarkan dana pemesanan Efek kepada Emiten


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

3. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.40 Pengembalian Dana Pemesanan Efek. Dalam hal jumlah pemesanan Efek
lebih besar dari jumlah Efek yang ditawarkan (over subscribed), maka pada tanggal
penjatahan, nasabah akan memperoleh jumlah Efek sesuai dengan ketentuan
penjatahan yang ditetapkan dalam Prospektus dan menerima pengembalian
kelebihan dana atas pemesanan Efek yang tidak terpenuhi. Dalam hal Penjaminan
Emisi Obligasi, tidak ada pengembalian dana emisi Efek kepada nasabah karena
pembayaran dilakukan setelah penjatahan.

4-12
 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain


NPR
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.41 Pembayaran ke Peserta Sindikasi atau Selling Agent. Dalam hal terdapat
kewajiban atas jasa penjaminan emisi kepada peserta penjaminan emisi Efek lainnya
atau Selling Agent, maka PEE akan melakukan pembayaran kepada peserta sindikasi
atau Selling Agent.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Utang Kepada Peserta Sindikasi/Selling Agent – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.42 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi
penjaminan emisi Efek dicatat sesuai dengan pengaturan dalam Bab 2 tentang
Instrumen Keuangan.

c. Penangguhan, Penundaan, dan Pembatalan Penawaran Umum


1) Penangguhan Penawaran Umum oleh Bapepam dan LK
4.43 Bapepam dan LK dapat menangguhkan Penawaran Umum setelah
menyampaikan pemberitahuan kepada Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek,
jika diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Pernyataan Pendaftaran, Prospektus, atau dokumen lainnya yang disampaikan
sebagai bagian dari proses pendaftaran Efek, mencakup informasi dan/atau
fakta material yang:
a. Palsu atau menyesatkan atau mengabaikan fakta material yang diperlukan
pada saat itu dan sesuai dengan keadaan waktu pernyataan tersebut dibuat;
b. Menjadi tidak benar atau menyesatkan atau mengabaikan fakta material
karena terjadinya perubahan keadaan dan keterangan tambahan yang
diperlukan untuk memperbaiki keadaan tersebut tidak disampaikan kepada
masyarakat;
4-13
2. Emiten atau Pihak lain yang terafiliasi dengan Emiten dalam Penawaran Umum,
telah melanggar Undang-Undang tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya; atau
3. Setiap Pihak yang disebut pada angka 2 tidak menyampaikan perubahan
dan/atau tambahan informasi yang diminta Bapepam dan LK.

2) Penundaan dan Pembatalan Penawaran Umum oleh Emiten


4.44 Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai
dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Emiten dapat menunda masa
Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya
Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum apabila terjadi suatu
keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Emiten, meliputi:
1. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh
perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;
2. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh
secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Emiten; dan/atau
3. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha
Emiten.

4.45 Dalam hal Emiten menunda masa Penawaran Umum atau


membatalkan Penawaran Umum, Emiten wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan
Penawaran Umum melalui media massa, dalam paling kurang 1 (satu) surat
kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling
lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut;
2. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan
Penawaran Umum tersebut kepada Bapepam dan LK pada hari yang sama
dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam paragraf 4.45 angka 1;
3. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam paragraf 4.45
angka 1 kepada Bapepam dan LK paling lambat satu hari kerja setelah
pengumuman dimaksud; dan
4. Emiten yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran
Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka
Emiten wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling
lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

4.46 Ketika terjadi penangguhan, penundaan, dan pembatalan Penawaran


Umum, baik oleh Emiten maupun oleh Bapepam dan LK, maka PEE wajib
mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada Nasabah Pemesan. Jika Emiten
telah menerima dana pemesanan Efek, maka Emiten wajib mengembalikan kepada
PEE dan PEE akan mengembalikan dana pemesanan tersebut kepada Nasabah
Pemesan.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

4-14
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR xxx

2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain


NPR
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.47 Keberadaan liabilitas kontinjensi perlu dikaji ulang sesuai dengan


kondisi saat penundaan Penawaran Umum.

3) Memulai Kembali Masa Penawaran Umum


4.48 Dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh
indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh
perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut, maka Emiten wajib memulai
kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks
harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50%
(lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang
menjadi dasar penundaan. Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
mengalami penurunan kembali melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga)
Hari Bursa berturut-turut, maka Emiten dapat kembali melakukan penundaan masa
Penawaran Umum.

4.49 Emiten yang melakukan penundaan Penawaran Umum dan akan


memulai kembali masa Penawaran Umum wajib menyampaikan informasi kepada
Bapepam dan LK mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi tambahan
lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan
masa Penawaran Umum (jika ada). Emiten juga harus melakukan pengumuman
melalui media massa dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja
sebelum masa Penawaran Umum dimulai lagi. Disamping itu, Emiten wajib
menyampaikan bukti pengumuman dalam media massa tersebut kepada Bapepam
dan LK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman yang dimaksud.

4.50 Pada saat Emiten akan memulai kembali masa Penawaran Umum,
PEE melakukan pencatatan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 4.31 – 4.41
setelah Bapepam dan LK menyatakan Penawaran Umum tersebut efektif kembali.

4. Agen Penjual (Selling Agent)


4.51 PEE dapat memberikan jasa penjualan Efek dari Penawaran Umum
(sebagai Agen Penjual). Kegiatan Agen Penjual meliputi:
1. Penerimaan dana pemesanan Efek;
2. Penyerahan dana pemesanan Efek kepada lead underwriter;
3. Penerimaan dan pendistribusian Efek;
4. Pengakuan pendapatan dan beban; dan
5. Pengembalian dana pemesanan Efek, dalam hal terjadi oversubscribed.

4-15
4.52 Penerimaan Dana Pemesanan Efek. Dana pemesanan Efek disetor oleh
para pemesan ke rekening bank agen penjual atau lead underwriter.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Untuk dana pemesanan Efek dari NPR
a. Saat NPR menyetorkan dana ke rekeningnya
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR xxx

b. Saat PEE menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening


Penawaran Umum(escrow account)
Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NU xxx

2. Dana pemesanan Efek dari NU dan NK. Penerimaan Dana Pemesanan


Efek dari NK dicatat di Buku Pembantu Dana sebagai NU karena NK
tidak memiliki Rekening Efek di PE.
Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.53 Penyerahan Dana Pemesanan Efek kepada Lead Underwriter. Agen


Penjual menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead Underwriter.

 Pencatatan di Buku Besar


a. Memindahkan dana ke rekening Agen Penjual
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Utang dalam Rangka Penawaran Umum –
NPR/NU/Selling Agent– FLAC xxx

b. Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead Underwriter


Db. Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka – L&R xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


a. Memindahkan dana ke rekening Agen Penjual
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

4-16
b. Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead Underwriter
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.54 Penerimaan Efek dan Pendistribusian Efek. Berdasarkan hasil penjatahan


dari lead underwriter, Agen Penjual menerima Efek dari lead underwriter dan
mendistribusikan kepada Nasabah Pemesan.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Utang dalam Rangka Penawaran Umum –
NPR/NU/Selling Agent– FLAC xxx
Kr. Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


a. Menerima Efek dari lead underwriter untuk NPR dan NU
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Efek yang menjadi hak NK langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK


atau PE Lain
Tidak ada pencatatan

4.55 Dalam hal Penjaminan Emisi Obligasi, nasabah menyetorkan dana


setelah memperoleh konfirmasi penjatahan. Pencatatan mengacu pada paragraf 4.31
tentang penerimaan dana pemesanan Efek. Pada saat Agen Penjual membayarkan
dana pemesanan Efek ke lead underwriter, maka Agen Penjual akan melakukan
pencatatan seperti pada paragraf 4.39. Selanjutnya, pada saat Agen Penjual
menerima obligasi dari underwriter dan mendistribusikan kepada nasabah, Agen
Penjual mencatat transaksi tersebut seperti pada ilutrasi jurnal paragraf 4.32 dan
4.33.

4.56 Pengakuan Pendapatan. Pendapatan Agen Penjual berupa jasa penjualan


(selling fee) diperoleh dari Emiten melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Pendapatan komisi ini diakui sebesar nilai wajar pada tanggal penjatahan Efek.

A. Menagih Jasa Agen Penjual ke Penjamin Pelaksana Emisi Efek


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Komisi – L&R xxx
Kr. Pendapatan Jasa Agen Penjual xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

4-17
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan

B. Menerima pelunasan Jasa Agen Penjual dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Komisi – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.57 Pengakuan Beban. Beban Agen Penjual yang antara lain berupa biaya
administrasi dicatat sebagai beban usaha pada saat terjadinya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Penjualan Emisi Efek*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*)sesuai dengan jenis beban yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.58 Pengembalian Dana Pemesanan Efek. Dalam hal terjadi oversubscribed


maka Agen Penjual akan menerima pengembalian dana dari Lead Underwriter dan
membayarkan kepada Nasabah Pemesan.

A. Menerima pengembalian dana dari Lead Underwriter


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Mengembalikan kelebihan dana pemesanan kepada Nasabah Pemesan


 Pencatatan di Buku Besar
1. Mengembalikan dana pemesanan kepada NPR
Db. Utang dalam Rangka Penawaran Umum – NPR –
FLAC xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

4-18
2. Mengembalikan dana pemesanan kepada Nasabah Pemesan selain NPR
Db. Utangdalam Rangka Penawaran Umum – NU/Selling
Agent – FLAC xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR xxx

2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain


NPR
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.59 Dalam hal Penjaminan Emisi Obligasi, tidak ada pengembalian dana
pemesanan Efek kepada nasabah karena pembayaran dilakukan setelah penjatahan.

4.60 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi
Agen Penjual mengikuti pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen Keuangan.

5. Perantara Penerbitan (Arranger)


4.61 PEE dapat bertindak sebagai Perantara Penerbitan (arranger).
Perantara Penerbitan dapat melakukan kegiatan yang terkait dengan:
1. Penempatan Terbatas (Private Placement), ditawarkan kepada kurang dari 100
(seratus) Pihak dan/atau dimiliki kurang dari 50 (lima puluh) Pihak; dan/atau
2. Penerbitan Efek yang tidak wajib terdaftar di Bapepam dan LK (Efek utang yang
jatuh temponya kurang dari satu tahun).

4.62 Kegiatan Perantara Penerbitan (arranger) dibagi menjadi dua tahap,


yaitu:
1. Kegiatan sebelum perjanjian Perantara Penerbitan; dan
2. Kegiatan setelah perjanjian Perantara Penerbitan.

a. Kegiatan Sebelum Perjanjian Perantara Penerbitan


4.63 Kegiatan sebelum Perjanjian Perantara Penerbitan, meliputi:
1. Tahap penjajakan; dan
2. Tahap setelah memperoleh mandat.

4.64 Tahap Penjajakan. Dalam tahap ini, Perantara Penerbitan melakukan


penjajakan terhadap calon Penerbit Efek. Kegiatan ini seringkali diikuti dengan
pemberian konsultasi untuk mempersiapkan calon Penerbit private placement atau
Penerbit Efek yang tidak wajib terdaftar di Bapepam dan LK. Beban yang terjadi
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ini dibebankan pada saat terjadinya.
Beban tersebut disajikan sebagai Beban Usaha seperti beban riset, beban perjalanan
dinas, dan sebagainya.
4-19
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Beban Usaha*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*)sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.65 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, Perantara Penerbitan
membantu calon Penerbit Efek mempersiapkan dokumen yang diperlukan sebagai
bahan informasi untuk calon pemodal dalam pertemuan khusus antara calon
Penerbit Efek dengan calon pemodal yang dipandu oleh Perantara Penerbitan.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan ini antara lain biaya
konsultan keuangan, konsultan hukum, due diligence meeting, road show, dan lain-
lain. Biaya pada tahapan ini yang menjadi tanggungan Perantara Penerbitan diakui
sebagai Beban Perantara Penerbitan Tangguhan dan akan diakui sebagai beban
pada saat pengakuan pendapatan jasa Perantara Penerbitan (Arranger).

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Perantara Penerbitan Tangguhan*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*)sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.66 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah memperoleh mandat


merupakan tanggungan calon Penerbit Efek, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh
Perantara Penerbitan, maka biaya tersebut dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan –
Perantara Penerbitan.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4-20
b. Kegiatan Setelah Perjanjian Perantara Penerbitan
4.67 Perjanjian Perantara Penerbitan mengatur hak dan kewajiban antara
Penerbit Efek dengan Perantara Penerbitan. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan
dengan Perjanjian Penerbitan diakui sebagai Beban Perantara Penerbitan
Tangguhan dan akan diakui sebagai beban pada saat pengakuan pendapatan jasa
perantara penerbitan.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Perantara Penerbitan Tangguhan*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*)sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.68 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah perjanjian Perantara


Penerbitan merupakan tanggungan calon Penerbit Efek, tetapi dibayarkan terlebih
dahulu oleh Perantara Penerbitan, maka dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan –
Perantara Penerbitan.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.69 Kegiatan setelah perjanjian Perantara Penerbitan, meliputi:


1. Penerimaan dana pemesanan Efek;
2. Pembelian Efek, dalam hal terjadi undersubscribed;
3. Penjatahan dan pendistribusi Efek kepada Pemodal;
4. Pengakuan pendapatan dan beban;
5. Penyerahan dana hasil penjualan Efek kepada Penerbit Efek; dan
6. Pengembalian dana pemesanan Efek, dalam hal terjadi oversubscribed.

4.70 Penerimaan Dana Pemesanan Efek. Sesuai dengan ketentuan dalam


informasi memorandum, dana pemesanan Efek harus disetor oleh pemesan ke
rekening bank yang telah ditentukan atas nama Perantara Penerbitan (arranger).

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

4-21
 Pencatatan di Buku PembantuDana
1. Dana pemesanan Efek yang berasal dari NPR
a. Saat NPR menyetorkan dana ke Rekening Efeknya
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR xxx

b. Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening Penawaran


Terbatas (hari terakhir penawaran terbatas)
Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NU xxx

2. Untuk dana pemesanan Efek yang berasal dari NU, NK, dan PEE Peserta
Sindikasi atau Selling Agent.
Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.71 Penjatahan dan Pendistribusian Efek Kepada Pemodal – Full Subscribed


dan Oversubscribed. Setelah periode penawaran selesai, Perantara Penerbitan
menerima penyerahan Efek dari Penerbit Efek atau melalui LPP kemudian
mengalokasikan Efek tersebut kepada pemodal.

A. Penjatahan dan distribusi kepada NPR, PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent,
NU, dan NK
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku PembantuDana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


1. Penjatahan dan Pendistribusian kepada NPR
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2. Pendistribusian kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent


a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek
kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE
i. Saat penjatahan Efek
Db. Efek Milik PE Lain xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

4-22
ii. Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain xxx

b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain


Tidak ada pencatatan

3. Pendistribusian kepada NU dan NK


a. Penjatahan dan distribusi kepada NU
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas*) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
*)Setelah
pengumuman penjatahan, NU harus memiliki Rekening Efek
sehingga tercatat sebagai NPR.

b. Penjatahan dan distribusi kepada NK


Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain
Tidak ada pencatatan

4.72 Penjatahan dan Pendistribusian Efek Kepada Pemodal – Undersubscribed.


Dalam perjanjian penerbitan dengan full commitment, Perantara Penerbitan wajib
membeli sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam kegiatan private placement dan
penerbitan Efek yang tidak wajib terdaftar di Bapepam dan LK pada harga yang
sama dengan harga penawaran pada pasar perdana.

A. Penjatahan dan distribusi kepada NPR, PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent,
NU, dan NK
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


1. Saat penjatahan dan pendistribusian kepada NPR
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2. Saat penjatahan dan pendistribusian kepada PEE Peserta Sindikasi atau


Selling Agent
a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek
kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE
i. Saat penjatahan Efek
Db. Efek Milik PE Lain xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

ii. Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain xxx
4-23
b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain
Tidak ada pencatatan

3. Saat penjatahan dan pendistribusian kepada NU dan NK


a. Penjatahan dan distribusi kepada NU
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas*) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
*)Setelah
pengumuman penjatahan, NU harus memiliki Rekening Efek
sehingga tercatat sebagai NPR.

b. Penjatahan dan distribusi kepada NK


Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK.
Tidak ada pencatatan

B. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran Umum
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Efek Bersifat Ekuitas – AFS/FVTPL xxx
Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

4.73 Pengakuan Pendapatan. Perantara Penerbitan (arranger) mengakui


pendapatan pada tanggal penjatahan Efek. Pendapatan dapat meliputi jasa
perantara (arranger fee), jasa penjualan (selling fee), dan management fee (bila ada)
sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian penerbitan. Pendapatan diakui sebesar
nilai wajarnya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Jasa Penerbitan Efek – L&R xxx
Kr. Pendapatan Perantara Penerbitan Efek xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.74 Selain itu, Perantara Penerbitan juga harus memperhitungkan


pendapatan jasa perantara penerbitan untuk peserta sindikasi dan mengakui
timbulnya utang jasa penjaminan kepada perantara penerbitan lainnya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Piutang Jasa Penerbitan Efek – L&R xxx
Kr. Utang Kepada Peserta Sindikasi – FLAC xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

4-24
 Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan

4.75 Pengakuan Beban. Perantara Penerbitan (arranger) mengakui beban


pada tanggal penjatahan Efek. Beban sehubungan dengan kegiatan Perantara
Penerbitan antara lain meliputi biaya konsultan hukum dan biaya riset.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Perantara Penerbitan Efek*) xxx
Kr. Beban Perantara Penerbitan Tangguhan xxx
*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.76 Pembayaran Dana Pemesanan Efek kepada Penerbit Efek. Dana pemesanan
Efek yang dibayarkan oleh Perantara Penerbitan kepada Penerbit Efek sebesar
utang Penerbit Efek dikurangi dengan pendapatan jasa penerbitan Efek, piutang
biaya talangan, serta biaya-biaya lain terkait sesuai dengan perjanjian penerbitan
Efek.

A. Jika full subscribed atau oversubscribed


 Pencatatan di Buku Besar
1. Mencatat pembayaran kepada Penerbit Efek
Db. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

2. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian Perantara Penerbitan


Db. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx
Kr. Piutang Jasa Penerbitan Efek – L&R xxx
Kr. Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan –
L&R xxx

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx


Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Membayarkan dana pemesanan Efek kepada Penerbit Efek
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

2. Untuk mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE.


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4-25
B. Jika undersubscribed
 Pencatatan di Buku Besar
1. Menyetorkan dana ke Rekening Penawaran Umum untuk pembelian Efek
yang tidak habis dipesan saat Penawaran Umum
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

2. Mencatat pembayaran kepada Penerbit Efek setelah dikurangi dengan


pendapatan jasa perantara penerbitan dan piutang biaya talangan
Db. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

3. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian Perantara Penerbitan


Db. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx
Kr. Piutang Jasa Penerbitan Efek – L&R xxx
Kr. Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan –
L&R xxx

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx


Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


1. Menyetorkan dana ke Rekening Penawaran Umum untuk pembelian Efek
yang tidak habis dipesan saat Penawaran Umum
Tidak ada pencatatan

2. Membayarkan dana pemesanan Efek kepada Penerbit Efek


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

3. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.77 Pengembalian Dana Pemesanan Efek. Dalam hal jumlah pemesanan Efek
lebih besar dari jumlah Efek yang ditawarkan (oversubscribed), maka pada tanggal
penjatahan, pemodal akan memperoleh jumlah Efek sesuai dengan ketentuan
penjatahan yang ditetapkan dalam informasi memorandum dan menerima
pengembalian kelebihan dana atas pemesanan Efek yang tidak terpenuhi.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana
1. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx


Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR xxx

4-26
2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain
NPR
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.78 Pembayaran ke Peserta Sindikasi. Dalam hal terdapat kewajiban atas jasa
penerbitan Efek kepada peserta sindikasi, maka Perantara Penerbitan akan
melakukan pembayaran kepada peserta sindikasi.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Utang Kepada Peserta Sindikasi – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

4.79 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi
Perantara Penerbitan mengikuti pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen
Keuangan.

4-27
CONTOH KASUS
PENASEHAT KEUANGAN (FINANCIAL ADVISOR )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Deskripsi Deskripsi
K (Rp) K (Rp) K (Efek)
TAHAP PENJAJAKAN

2-12- PT FINAD Sekuritas melakukan penjajakan untuk D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik Tidak ada pencatatan
4.12 D Beban Perjalanan Dinas 5.000.000
20X0 memberikan jasa penasehat keuangan kepada PT KLIEN PE 11.000.000
dalam rangka persiapan merger dengan PT MERGER berupa D Beban Entertainment 6.000.000 K Dana Milik PE 11.000.000
penyusunan penilaian usaha (business valuation ). Sehubungan K Simpanan Giro Bank - L&R 11.000.000
dengan kegiatan penjajakan tersebut, PT FINAD Sekuritas
mengeluarkan biaya perjalanan dinas sebesar Rp5.000.000,-
dan biaya entertainment sebesar Rp6.000.000,-.

4.13 16-12- TAHAP SETELAH MEMPEROLEH MANDAT


20X0
Sebagai hasil penjajakan tersebut, PT FINAD Sekuritas Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
mendapat surat mandat dalam rangka penyusunan penilaian
usaha dari PT KLIEN. Mandat tersebut kemudian dituangkan
dalam Perjanjian Penasehat Keuangan antara PT FINAD
Sekuritas dan PT KLIEN dengan mengeluarkan biaya
konsultan hukum sebesar Rp15.000.000,-. Seperti tercantum
dalam mandat, biaya-biaya ditanggung dan dibayar oleh PT
KLIEN.

4.14 TAHAP SETELAH MEMPEROLEH MANDAT,


PENASEHAT KEUANGAN MENCATAT BIAYA
TERSEBUT SEBAGAI PIUTANG TALANGAN

20-12- Sebagai hasil penjajakan, PT FINAD Sekuritas mendapat surat D Beban tekait Jasa Penasehat Keuangan 34.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik Tidak ada pencatatan
20X0 mandat untuk menjadi Penjamin Pelaksana Emisi PT KLIEN. D Piutang Biaya Talangan - L&R 51.000.000 PE 85.000.000
Sehubungan dengan pelaksanaan mandat tersebut, PT FINAD K Simpanan Giro Bank - L&R 85.000.000 K Dana Milik PE 85.000.000
Sekuritas mengeluarkan biaya konsultan keuangan sebesar
Rp35.000.000,- dan biaya konsultan hukum sebesar
Rp50.000.000,-. Seperti tercantum dalam mandat, biaya-biaya
tersebut akan ditanggung bersama antara PT KLIEN sebesar
60% dan PT FINAD Sekuritas sebesar 40%, yang dalam
pelaksanaannya ditalangi oleh PT FINAD Sekuritas.

Contoh Kasus 4-1


CONTOH KASUS
PENASEHAT KEUANGAN (FINANCIAL ADVISOR )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Deskripsi Deskripsi
K (Rp) K (Rp) K (Efek)

4.15 TAHAP SETELAH PERJANJIAN PENASEHAT


2-1-20X1
KEUANGAN
Selanjutnya PT FINAD melakukan riset dalam rangka rencana
merger PT KLIEN. Pada tahap ini PT FINAD mengeluarkan D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik Tidak ada pencatatan
biaya riset sebesar Rp25.000.000,- dan biaya lain-lain (out of D Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan 60.000.000 PE 60.000.000
pocket expenses ) sebesar Rp35.000.000,-. K Simpanan Giro Bank - L&R 60.000.000 K Dana Milik PE 60.000.000

4.18 28-2- PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN


20X1 PT FINAD Sekuritas telah selesai memberikan jasa penasehat
keuangan sesuai dengan klausul dalam Perjanjian Penasehat Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
a.
Keuangan. PT FINAD mengakui pendapatan berupa jasa D Piutang Jasa Penasehat Keuangan – L&R 200.000.000
penasehat keuangan sebesar Rp200.000.000,- dan telah K Pendapatan Jasa Penasehat Keuangan 200.000.000
ditagihkan ke PT KLIEN.

b. 25-3- TAHAP PEMBAYARAN OLEH KLIEN


20X1
PT KLIEN membayar tagihan dari PT FINAD Sekuritas atas D Simpanan Giro Bank – L&R 200.000.000 D Dana Milik PE 200.000.000 Tidak ada pencatatan
jasa penasehat keuangan. K Piutang Jasa Penasehat Keuangan – L&R K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
200.000.000 Milik PE 200.000.000

Contoh Kasus 4-2


CONTOH KASUS
UNTUK PENJAMIN EMISI EFEK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
PENJAMIN EMISI EFEK
TAHAP PENJAJAKAN
4.24 PT PEE Sekuritas melakukan penjajakan dengan D Beban Perjalanan Dinas 2.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Tidak ada pencatatan
membantu PT Emiten melakukan persiapan penawaran D Beban Riset 3.000.000 Milik PE 5.000.000
umum kepada publik melalui pasar modal. Sehubungan K Simpanan Giro Bank - L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000
dengan kegiatan penjajakan tersebut, PT PEE Sekuritas
mengeluarkan biaya perjalanan dinas sebesar
Rp2.000.000,- dan biaya riset sebesar Rp3.000.000,-.
Biaya-biaya tersebut diakui sebagai beban pada saat
terjadinya.

4.25 TAHAP SETELAH MEMPEROLEH MANDAT


4.26 10-12- Sebagai hasil penjajakan tersebut di atas, PT PEE D Beban Penjamin Emisi Tangguhan 34.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Tidak ada pencatatan
20X1 Sekuritas mendapat surat mandat untuk menjadi D Piutang Biaya Talangan - PEE - L&R 51.000.000 Milik PE 85.000.000
Penjamin Pelaksana Emisi PT Emiten. Sehubungan K Simpanan Giro Bank - L&R 85.000.000 K Dana Milik PE 85.000.000
dengan pelaksanaan mandat tersebut, PT PEE Sekuritas
mengeluarkan biaya konsultan keuangan sebesar
Rp35.000.000,- dan biaya konsultan hukum sebesar
Rp50.000.000,-. Seperti tercantum dalam mandat, biaya-
biaya tersebut akan ditanggung bersama antara PT
Emiten sebesar 60% dan PT PEE Sekuritas sebesar
40%, yang dalam pelaksanaannya ditalangi oleh PT PEE
Sekuritas.
TAHAP SETELAH PERJANJIAN PENJAMINAN
4.27
EMISI
4.28
10-03- Dilakukan penandatanganan Perjanjian Penjaminan D Beban Penjamin Emisi Tangguhan 26.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Tidak ada pencatatan
20X1 Emisi full commitment atas rencana penawaran umum D Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R 39.000.000 Milik PE 65.000.000
saham PT Emiten tersebut. Besarnya saham yang akan K Simpanan Giro Bank – L&R 65.000.000 K Dana Milik PE 65.000.000
ditawarkan pada penawaran umum tersebut adalah
sebanyak 30.000.000 (tiga puluh juta) saham dengan
nilai nominal Rp500,-/saham, dengan harga penawaran
Rp1.000,-/saham.
Calon investor harus sudah membayar penuh pesanan
sahamnya pada saat mengajukan Formulir Pemesanan
Pembelian saham PT Emiten. Sebagai Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, PT PEE Sekuritas mengambil
porsi penanggungan sebesar 20.000.000 saham
sementara Penjamin Peserta Emisi Efek lainnya
menanggung penjaminan emisi sebesar 10.000.000
saham.
Dalam perjanjian penjaminan tersebut disepakati
besarnya jasa manajemen (management fee ) sebesar
1%, jasa penjaminan (underwriting fee ) 1,3% dan jasa
agen penjual (selling fee ) 1,2% dari nilai penjaminan.
Adapun jasa penjaminan untuk Penjamin Emisi Efek
lainnya adalah sebesar 2,5% dari nilai emisi yang
ditanggungnya.

Contoh Kasus 4-3


CONTOH KASUS
UNTUK PENJAMIN EMISI EFEK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
Adapun jadwal emisi dibuat sebagai berikut:
- Tanggal Efektif 12 Oktober 20X1
- Masa Penawaran 18 – 20 Oktober 20X1
- Tanggal Akhir Penjatahan 25 Oktober 20X1
- Tanggal Pengembalian Dana Pemesanan 29 Oktober
20X1
Selama periode setelah penandatanganan perjanjian
penjaminan emisi sampai dengan penjatahan, PT PEE
Sekuritas mengeluarkan biaya due diligence meeting,
road show masing-masing sebesar Rp15.000.000,- dan
Rp50.000.000,-. Beban tersebut ditanggung sesuai
dengan persentase yang ditetapkan dalam mandat.
TAHAP PENERIMAAN DANA PEMESANAN
4.31
EFEK
SKENARIO FULL SUBSCRIBED
20-10- NPR memesan Efek PT Emiten kepada PT PEE
20X1 Sekuritas dan menyetor dana pesanan Efek sebesar
Rp15.000.000.000,-. Pada hari yang sama, PT PEE
Sekuritas juga menerima setoran pesanan saham dari
Penjamin Emisi Efek Peserta sebesar
Rp10.000.000.000,- dan dari NU dan NK sejumlah
Rp5.000.000.000,-.
Dana dari NPR
NPR menyetorkan dana ke rekening Efeknya Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 15.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 15.000.000.000

Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
Umum (escrow account ) 15.000.000.000
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 15.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana


Milik NPR 15.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 15.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU– Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
10.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 10.000.000.000

Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU– Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
5.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 5.000.000.000

Contoh Kasus 4-4


CONTOH KASUS
UNTUK PENJAMIN EMISI EFEK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
SKENARIO UNDERSUBSCRIBED
20-10- NPR memesan Saham PT Emiten kepada PT PEE
20X1 Sekuritas dan menyetor dana pesanan Saham sebesar
Rp13.000.000.000,-. Pada hari yang sama, PT PEE
Sekuritas juga menerima setoran pesanan Saham dari
Penjamin Emisi Efek Peserta sebesar
Rp10.000.000.000,- (terdiri dari pesanan nasabah
sebanyak Rp7.000.000.000,- dan sisanya merupakan
porsi yang harus ditanggung oleh Penjamin Emisi Efek
Peserta), dari NU sejumlah Rp5.000.000.000,-,
sedangkan sisanya sebanyak 2.000.000 lembar saham
senilai Rp2.000.000.000,- merupakan porsi yang harus
ditanggung oleh PT PEE.

Dana dari NPR


NPR menyetorkan dana ke rekening Efeknya. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 13.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 13.000.000.000

Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
Umum (escrow account ) 13.000.000.000
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 13.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana


Milik NPR 13.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 13.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
10.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 10.000.000.000

Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
5.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 5.000.000.000

Contoh Kasus 4-5


CONTOH KASUS
UNTUK PENJAMIN EMISI EFEK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
SKENARIO OVERSUBSCRIBED
20-10- NPR memesan Efek PT Emiten kepada PT PEE
20X1 Sekuritas dan menyetor dana pesanan Efek sebesar
Rp20.000.000.000,-. Pada hari yang sama, PT PEE
Sekuritas juga menerima setoran pesanan Efek dari
Penjamin Emisi Efek Peserta sebesar
Rp15.000.000.000,- dan dari NU dan dari NK sejumlah
Rp10.000.000.000,-.

Dana dari NPR


NPR menyetorkan dana ke rekening Efeknya. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 20.000.000.000

Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
Umum (escrow account ) 20.000.000.000
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana


Milik NPR 20.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 20.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
15.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 15.000.000.000

Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
10.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 10.000.000.000

TAHAP PENJATAHAN & PENDISTRIBUSIAN


EFEK

4.32 SKENARIO FULL SUBSCRIBED


25-10- Pada tanggal penjatahan, PT PEE Sekuritas menerima D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 30.000.000.000 D Dana Milik PE 30.000.000.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
20X1 saham dari Emiten dan mengalokasikan sebanyak K Utang Emiten – FLAC 30.000.000.000 K Dana Milik NU – Dana Pemesanan Bebas 20.000.000
30.000.000 saham yang terdiri dari NPR sejumlah Efek 30.000.000.000 D Efek Milik PE lain 10.000.000
15.000.000, NU sejumlah 5.000.000 saham, Perusahaan K Efek yang ada dalam Rekening Efek
Efek lain sejumlah 10.000.000 @ Rp1.000,-/saham. D Dana yang disimpan pada Bank – Dana LPP 30.000.000
Milik NU 30.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 30.000.000.000
Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi. Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000.000
K Efek Milik PE lain 10.000.000

Contoh Kasus 4-6


CONTOH KASUS
UNTUK PENJAMIN EMISI EFEK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
4.33 SKENARIO UNDERSUBSCRIBED
Pada tanggal penjatahan, Saham PT Emiten ternyata D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 28.000.000.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 2.000.000
25-10- 28.000.000.000 D Dana Milik PE
hanya dipesan sebanyak 28.000.000 Saham yang terdiri
20X1
dari NPR sejumlah 13.000.000, Perusahaan Efek lain D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di K Dana Milik NU – Dana Pemesanan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
sejumlah 10.000.000 dan NU sejumlah 5.000.000 Bursa Efek – AFS 2.000.000.000 Efek 28.000.000.000 Bebas 18.000.000
Saham. Sesuai perjanjian penjaminan emisi, PT PEE K Utang Emiten - FLAC 30.000.000.000 D Efek Milik PE Lain 10.000.000
Sekuritas wajib membeli Saham yang tidak dapat Dana yang disimpan pada Bank – Dana K Efek yang ada dalam Rekening Efek 30.000.000
diserap oleh pasar (undersubscribed ) tersebut, yaitu D
Milik NU LPP
sebanyak 2 juta Saham @ Rp1.000,-. 28.000.000.000
Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 28.000.000.000

Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000.000
K Efek Milik PE Lain 10.000.000
4.32 SKENARIO OVERSUBSCRIBED
25-10- Ternyata jumlah Saham PT Emiten yang dipesan adalah D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 30.000.000.000 D Dana Milik PE 30.000.000.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
20X1 sebanyak 45.000.000 Saham yang terdiri dari NPR K Utang Emiten - FLAC 30.000.000.000 K Dana Milik NU – Dana Pemesanan Bebas 20.000.000
sejumlah 20.000.000 saham, Perusahaan Efek lain Efek 30.000.000.000 D Efek Milik PE lain 10.000.000
sejumlah 15.000.000 saham dan NU sejumlah K Efek yang ada dalam Rekening Efek
10.000.000 saham. Sehingga terdapat kelebihan pesanan D Dana yang disimpan pada Bank – Dana LPP 30.000.000
(oversubscribed) sejumlah 15.000.000 Saham. Pada saat Milik NU 30.000.000.000
penjatahan, PT PEE menerima Efek dari Emiten dan K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 30.000.000.000
mengalokasikan saham sesuai dengan hasil penjatahan.
Adapun hasil penjatahan adalah NPR menerima
sejumlah 15.000.000 Saham, Perusahaan Efek lain
sejumlah 10.000.000 Saham dan NU sejumlah
5.000.000 Saham.
Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek di Rekening Efek LPP 10.000.000
K Efek Milik PE Lain 10.000.000
PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
4.36 25-10- PT PEE Sekuritas mengakui pendapatan berupa jasa D Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 800.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
manajemen, penjaminan, dan penjualan sbb : K Pendapatan Penjaminan Emisi Efek 800.000.000
- Management Fee = 1% x 30.000.000 x Rp1.000,- =
Rp300.000.000,-
- Underwriting Fee = 1,3% x 20.000.000 x Rp1.000,-
= Rp260.000.000,-
- Selling Fee = 1,2% x 20.000.000 x Rp1.000,- =
Rp240.000.000,-
4.37 Jasa penjaminan emisi untuk peserta penjamin emisi D Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 250.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
efek lainnya dihitung sebagai berikut : K Utang Kepada Peserta Sindikasi -
- Underwriting Fee = 1,3% x 10.000.000 x Rp1.000,- FLAC 250.000.000
= Rp130.000.000,-
- Selling Fee = 1,2% x 10.000.000 x Rp1.000,- =
Rp120.000.000,-
4.38 Beban emisi yang menjadi tanggungan PT PEE D Beban Penjaminan Emisi Efek 60.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Sekuritas adalah berupa biaya konsultan keuangan dan K Beban Penjamin Emisi Tangguhan 60.000.000
konsultan hukum sejumlah Rp60.000.000,-.

Contoh Kasus 4-7


CONTOH KASUS
UNTUK PENJAMIN EMISI EFEK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
4.39 TAHAP PEMBAYARAN DANA PEMESANAN
EFEK KEPADA EMITEN
a. SKENARIO FULL SUBSCRIBED
Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan D Utang Emiten - FLAC 28.860.000.000 D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana Tidak ada pencatatan
dana hasil penawaran umum pada PT Emiten. K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – Milik PE 28.860.000.000
L&R 28.860.000.000 K Dana Milik PE 28.860.000.000

Mencatat dana yang menjadi bagian PEE. D Utang Emiten – FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan - PEE 90.000.000
D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – 1.140.000.000
L&R
b. SKENARIO UNDERSUBSCRIBED
Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan
dana hasil penawaran umum pada PT Emiten.

Menyetorkan dana PE ke rekening Penawaran Umum D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 2.000.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.000.000.000
Untuk membayarkan dana pemesanan Efek kepada D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang Emiten – FLAC 28.860.000.000 Tidak ada pencatatan
Emiten Milik NU
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – 28.860.000.000
L&R 28.860.000.000 K Dana Milik PE 28.860.000.000
Mencatat dana yang menjadi bagian PEE D Utang Emiten – FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan - PEE 90.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000


K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – 1.140.000.000
L&R
a. SKENARIO OVERSUBSCRIBED
D Utang Emiten – FLAC 28.860.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Tidak ada pencatatan
Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – Milik NU 28.860.000.000
dana hasil penawaran umum pada PT Emiten. L&R 28.860.000.000 K Dana Milik NU – Dana Pemesanan 28.860.000.000
Efek
Mencatat dana yang menjadi bagian PEE D Utang Emiten – FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan - PEE 90.000.000
D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –
L&R 1.140.000.000
4.40 26-10- TAHAP PENGEMBALIAN DANA PEMESANAN
20X1 EFEK (REFUND )
SKENARIO FULL SUBSCRIBED Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Tidak berlaku

SKENARIO UNDERSUBSCRIBED Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Tidak berlaku

Contoh Kasus 4-8


CONTOH KASUS
UNTUK PENJAMIN EMISI EFEK
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
SKENARIO OVERSUBSCRIBED Pengembalian Dana kepada NPR
Sesuai perjanjian perantara penerbitan, PT PEE Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.000.000.000 Tidak ada pencatatan
Sekuritas wajib mengembalikan dana (refund ) kepada K Dana Milik NU – Dana Pemesanan
para pemesan yang secara menyesal tidak mendapatkan Efek 5.000.000.000
jatah, terdiri dari NPR sebesar Rp5.000.000.000,-,
Perusahaan Efek lainnya sebesar Rp5.000.000.000,-, D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
dan NU sebesar Rp5.000.000.000,-. Adapun Milik NU 5.000.000.000
pengembalian uang pesanan dilakukan oleh PT PEE K Dana yang disimpan pada Bank –
Sekuritas. Dana Milik NPR 5.000.000.000
Pengembalian Dana kepada Nasabah
Pemesan selain NPR
D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
Milik NU 10.000.000.000
K Dana Milik NU – Dana Pemesanan
Efek 10.000.000.000
4.41 TAHAP PEMBAYARAN KE PESERTA
SINDIKASI -
SELLING AGENT
Pada tanggal 30 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan D Utang Kepada Peserta Sindikasi/Selling 250.000.000,00 D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana 250.000.000 Tidak ada pencatatan
jasa emisi kepada Perusahaan Efek lainnya sejumlah Agent – FLAC Milik PE
Rp250.000.000,-. K Simpanan Giro Bank - L&R 250.000.000,00 K Dana Milik PE 250.000.000
4.46 PENANGGUHAN, PENUNDAAN, DAN
PEMBATALAN PENAWARAN UMUM
Pengembalian Dana kepada NPR
Bila terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.000.000.000 Tidak ada pencatatan
Umum, maka 2 hari sejak keputusan penundaan atau K Dana Milik NU – Dana Pemesanan
pembatalan tersebut, PT PEE Sekuritas harus Efek 5.000.000.000
mengembalikan dana pesanan Efek yang diterima dari
nasabah dan melakukan pencatatan sebagai berikut: D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 5.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 5.000.000.000
Pengembalian Dana kepada Nasabah
Pemesan selain NPR
D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
Milik NU 10.000.000.000
K Dana Milik NU - Dana Pemesanan
Efek 10.000.000.000
MEMULAI KEMBALI PENAWARAN UMUM
SETELAH PENUNDAAN

4.52 PT Emiten akan memulai kembali masa penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU - Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000 Tidak ada pencatatan
umum nya setelah keputusan penundaan, maka PT PEE K Dana yang Disimpan pada Bank -
Sekuritas menerima kembali dana pesanan Efek dari Dana Milik NU 10.000.000.000
nasabah.

Contoh Kasus 4-9


CONTOH KASUS
AGEN PENJUAL (SELLING AGENT )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Efek)
K K K

PERANTARA PENJUALAN (SELLING AGENT )


TAHAP PENERIMAAN DANA PEMESANAN
4.52
EFEK
SKENARIO FULL SUBSCRIBED Dana dari NPR Dana dari NPR
20-10- PT SA Sekuritas menerima pesanan saham PT Emiten Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.000.000.000 Tidak ada pencatatan
20X1 sebanyak 5.000 efek @ Rp1.000.000,- dari NPR dan K Dana yang disimpan pada Bank – 5.000.000.000
3.000 efek @ Rp1.000.000,- dari NU. Dana Milik NPR
Saat PEE menarik dana NPR dan
menyetorkan ke Rekening Penawaran
Umum (escrow account)
D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 5.000.000.000
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.000.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana 5.000.000.000
Milik NPR
K Dana yang disimpan pada Bank – 5.000.000.000
Dana Milik NU
Dana dari NU Dana dari NU
Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 3.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – 3.000.000.000
Dana Milik NU
SKENARIO OVERSUBSCRIBED
20-10- NPR memesan saham PT Emiten kepada PT SA Dana dari NPR Dana dari NPR
20X1 Sekuritas sebanyak 10.000 efek @ Rp1.000.000,- Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 10.000.000.000 Tidak ada pencatatan
dengan menyetor uang sebesar Rp10.000.000.000,- dan K Dana yang disimpan pada Bank – 10.000.000.000
NU sebanyak 5.000 efek @ Rp1.000.000,- dengan Dana Milik NPR
menyetor uang sebesar Rp5.000.000.000,-.
Saat PEE menarik dana NPR dan
menyetorkan ke Rekening Penawaran
Umum (escrow account)
D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 10.000.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana 10.000.000.000
Milik NPR
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 10.000.000.000
Dana dari NU Dana dari NU
Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 5.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 5.000.000.000

Contoh Kasus 4-10


CONTOH KASUS
AGEN PENJUAL (SELLING AGENT )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Efek)
K K K
4,53 TAHAP PEMBAYARAN DANA PEMESANAN
KEPADA LEAD UNDERWRITER
SKENARIO FULL SUBSCRIBED
a 22-10- Dana yang diterima dari NPR dan NU PT SA Sekuritas D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 8.000.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000.000 Tidak ada pencatatan
20X1 selanjutnya dibayarkan kepada Lead Underwriter yaitu K Utang dalam Rangka Penawaran K Dana Milik NU – Dana Pemesanan
PT PEE Sekuritas untuk memesan saham sejumlah Umum – NPR/NU/Selling Agent– Efek 8.000.000.000
8.000 saham @ Rp1.000.000,-. FLAC 8.000.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 8.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 8.000.000.000
b Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead D Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka - 8.000.000.000 D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
Underwriter L&R Milik PE 8.000.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya - 8.000.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000.000
L&R
SKENARIO OVERSUBSCRIBED
a 22-10- Dana yang diterima dari NPR dan NU PT SA Sekuritas D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 15.000.000.000 D Dana Milik PE 15.000.000.000 Tidak ada pencatatan
20X1 selanjutnya dibayarkan kepada Lead Underwriter yaitu
PT PEE Sekuritas untuk pesanan sejumlah 15.000 K Utang dalam Rangka Penawaran K Dana Milik NU – Dana Pemesanan
saham @ Rp1.000.000,-. Umum – NPR/NU/Selling Agent– Efek 15.000.000.000
FLAC 15.000.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 15.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 15.000.000.000
b Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead D Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka - D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
Underwriter L&R 15.000.000.000 Milik PE 15.000.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya - K Dana Milik PE 15.000.000.000
L&R 15.000.000.000
4.54 TAHAP PENERIMAAN EFEK DAN
PENDISTRIBUSIAN EFEK
SKENARIO FULL SUBSCRIBED
25-10- Pada tanggal penjatahan, PT SA Sekuritas menerima D Utang dalam Rangka Penawaran Umum – Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek 8.000
5.000.000.000
20X1 saham dari PT PEE Sekuritas selaku Lead Underwriter NPR – FLAC Bebas
sejumlah 8.000 saham @ Rp1.000.000,- D Utang dalam Rangka Penawaran Umum – K Efek yang ada dalam Rekening Efek 8.000
3.000.000.000
NU – FLAC LPP
K Dana Pemesanan Efek Dibayar
8.000.000.000
Dimuka - L&R
SKENARIO OVERSUBSCRIBED
25-10- Pada tanggal penjatahan, PT SA Sekuritas hanya D Utang dalam Rangka Penawaran Umum – Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek 12.000
8.000.000.000
20X1 menerima jatah saham dari PT PEE selaku Lead NPR – FLAC Bebas
Underwriter sejumlah 12.000 saham @ Rp1.000.000,- D Utang dalam Rangka Penawaran Umum – K Efek yang ada dalam Rekening Efek 12.000
4.000.000.000
dengan pembagian 8.000 saham untuk NPR dan 4.000 NU – FLAC LPP
saham untuk NU. K Dana Pemesanan Efek Dibayar 12.000.000.000
Dimuka - L&R

Contoh Kasus 4-11


CONTOH KASUS
AGEN PENJUAL (SELLING AGENT )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Efek)
K K K

4.56 TAHAP PENGAKUAN PENDAPATAN DAN


BEBAN
A 25-10- PT SA Sekuritas mengakui pendapatan berupa jasa D Piutang Komisi - L&R 60.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
20X1 penjualan (selling agent fee ) sbb : K Pendapatan Jasa Agen Penjual 60.000.000
Selling agent fee : 1,2% x 5.000 x Rp1.000.000,- =
Rp60.000.000,-

B TAHAP PENERIMAAN PEMBAYARAN DARI


LEAD UNDERWRITER
PT SA Sekuritas menerima pembayaran dari Lead D Simpanan Giro Bank - L&R 60.000.000 D Dana Milik PE 60.000.000 Tidak ada pencatatan
27-10-
Underwriter (PT PEE Sekuritas) sebesar Rp60.000.000,- K Piutang Komisi - L&R 60.000.000 K Dana yang Disimpan pada Bank - 60.000.000
20X1
. Dana Milik PE
4.57 Beban emisi yang menjadi tanggungan PT PEE D Beban Penjualan Emisi Efek 50.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Tidak ada pencatatan
Sekuritas adalah berupa biaya konsultan keuangan dan K Simpanan Giro Bank – L&R 50.000.000 Milik PE 50.000.000
konsultan hukum sejumlah Rp50.000.000,-. K Dana Milik PE 50.000.000

4.58 TAHAP PENGEMBALIAN DANA PEMESANAN


SKENARIO FULL SUBSCRIBED
Tidak berlaku Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
SKENARIO OVERSUBSCRIBED
a. 27-10- PT SA Sekuritas menerima dana (refund ) dari PT PEE D Kas yang Dibatasi Penggunaannya - L&R 3.000.000.000 Tidak ada pencatatan
D Dana Milik PE 3.000.000.000
20X1 Sekuritas.
K Dana Pemesanan Efek Dibayar K Dana yang Disimpan pada Bank -
Dimuka - L&R 3.000.000.000 Dana Milik PE 3.000.000.000

Mengembalikan dana kepada NU


PT PEE Sekuritas mengembalikan dana kepada para D Utang dalam Rangka Penawaran Umum – D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
b.
NPR sebesar Rp2.000.000.000,- dan NU sebesar NPR – FLAC 2.000.000.000 Milik PE 1.000.000.000
Rp1.000.000.000,-. D Utang dalam Rangka Penawaran Umum – K Dana Milik PE 1.000.000.000
NU – FLAC 1.000.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya -
L&R 3.000.000.000 Mengembalikan dana kepada NPR
D Dana Milik NPR – Dana Bebas 2.000.000.000
K Dana Milik PE 2.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana


Milik PE 2.000.000.000
Dana yang disimpan pada Bank –
K
Dana Milik NPR 2.000.000.000

Contoh Kasus 4-12


CONTOH KASUS
PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Uraian Jumlah (Rp) Uraian
K K K (Efek)
PERANTARA PENERBITAN
4.64 TAHAP PENJAJAKAN
PT Arranger melakukan penjajakan dengan membantu D Beban Perjalanan Dinas 2.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Tidak ada pencatatan
PT Penerbit melakukan persiapan private placement D Beban Riset 3.000.000 Milik PE 5.000.000
Efek kepada 20 Pihak. Sehubungan dengan kegiatan K Simpanan Giro Bank - L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000
penjajakan tersebut, PT Arranger mengeluarkan biaya
perjalanan dinas sebesar Rp2.000.000,- dan biaya riset
sebesar Rp3.000.000,-. Biaya-biaya tersebut diakui
sebagai beban pada saat terjadinya.

4.65 TAHAP SETELAH MEMPEROLEH MANDAT


4.66
10-12- Sebagai hasil penjajakan tersebut di atas, PT Arranger D Beban Perantara Penerbitan Tangguhan 34.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Tidak ada pencatatan
mendapat surat mandat untuk menjadi Perantara D Piutang Biaya Talangan - Perantara 51.000.000 Milik PE 85.000.000
Penerbitan (arranger) Emisi Efek PT Penerbit. K Simpanan Giro Bank - L&R 85.000.000 K Dana Milik PE 85.000.000
Sehubungan dengan pelaksanaan mandat tersebut, PT
Arranger mengeluarkan biaya konsultan keuangan
sebesar Rp35.000.000,- dan biaya konsultan hukum
sebesar Rp50.000.000,-. Seperti tercantum dalam
mandat, biaya-biaya tersebut akan ditanggung bersama
dengan proporsi PT Penerbit sebesar 60% dan PT
Arranger sebesar 40%, yang dalam pelaksanaannya
ditalangi terlebih dulu oleh PT Arranger.

4.67 TAHAP SETELAH PERJANJIAN PERANTARA


4.68
20-03- Setiap calon investor diwajibkan terlebih dahulu D Beban Perantara Penerbitan Tangguhan 26.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Tidak ada pencatatan
20X1 membayar penuh pesanan sahamnya pada saat D Piutang Biaya Talangan - Perantara Milik PE 65.000.000
mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham PT Penerbitan - L&R 39.000.000 K Dana Milik PE 65.000.000
Penerbit. Sebagai Perantara Penerbitan Emisi Efek, PT K Simpanan Giro Bank - L&R 65.000.000
Arranger mengambil porsi penanggungan sebesar
20.000 saham. Sedangkan sisanya sebesar 10.000
saham, ditanggung oleh PE lain, yaitu PT Co Arranger.

Dalam perjanjian perantara penerbitan (arranger ) Emisi


Efek tersebut disepakati besarnya jasa manajemen
(management fee ) sebesar 1% dari total emisi, jasa
perantara penerbitan (arranger fee ) 1,3% dan jasa agen
penjual (selling fee ) 1,2% dari nilai porsi penjaminan.
Adapun jasa sindikasi untuk PT Co Arranger adalah
sebesar 2.5% dari nilai emisi yang ditanggungnya.

Contoh Kasus 4-13


CONTOH KASUS
PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Uraian Jumlah (Rp) Uraian
K K K (Efek)

Adapun jadwal emisi dibuat sebagai berikut: PERANTARA PENERBITAN


- Masa Penawaran 18 – 20 Oktober 20X1
- Tanggal Penjatahan 25 Oktober 20X1
- Tanggal Pengembalian Dana Pemesanan 29 Oktober
20X1
Selama periode setelah penandatanganan Perjanjian
perantara penerbitan sampai dengan penjatahan, PT
Arranger mengeluarkan biaya due diligence meeting dan
road show masing-masing sebesar Rp15.000.000,- dan
Rp50.000.000,-. Beban tersebut ditanggung sesuai dengan
persentase yang ditetapkan dalam mandat.
4.70 TAHAP PENERIMAAN DANA PEMESANAN EFEK

SKENARIO FULL SUBSCRIBED


Sampai dengan batas waktu pemesanan, terdapat
pemesanan efek PT Penerbit dari 12 nasabah PT Arranger
sejumlah 20.000 Efek dan dari 8 nasabah PT Co Arranger
20-10-
sejumlah 7.000 Efek. PT Arranger hanya menerima dana
20X1
sebesar Rp20.000.000.000 dari 12 nasabah dan sebesar
Rp10.000.000.000,- dari PT Co Arranger.

Dana dari NPR


NPR Menyetorkan dana Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana 20.000.000.000
Milik NPR
Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 20.000.000.000 Tidak ada pencatatan
Penawaran Terbatas (hari terakhir penawaran terbatas) K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 20.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 20.000.000.000
Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 10.000.000.000
SKENARIO UNDERSUBSCRIBED
20-10- Sampai dengan batas waktu pemesanan, terdapat
20X1 pemesanan efek PT Penerbit dari 12 nasabah PT Arranger
sejumlah 18.000 Efek dan dari 8 nasabah PT Co Arranger
sejumlah 10.000 Efek. PT Arranger hanya menerima dana
sebesar Rp18.000.000.000 dari 12 nasabah dan sebesar
Rp10.000.000.000,- dari PT Co Arranger.

Contoh Kasus 4-14


CONTOH KASUS
PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Uraian Jumlah (Rp) Uraian
K K K (Efek)

Dana dari NPR PERANTARA PENERBITAN


NPR Menyetorkan dana Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 18.000.000.000
Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 18.000.000.000 Tidak ada pencatatan
Penawaran Terbatas (hari terakhir penawaran terbatas) K Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 18.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 18.000.000.000
Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 10.000.000.000
SKENARIO OVERSUBSCRIBED
Sampai dengan batas waktu pemesanan, terdapat
pemesanan efek PT Penerbit dari 12 nasabah PT Arranger
sejumlah 23.000 Efek dan dari 8 nasabah PT Co Arranger
20-10-
sejumlah 12.000 Efek. Atas pemesanan tersebut, PT
20X1
Arranger menerima dana sebesar Rp23.000.000.000 dari 12
nasabah dan sebesar Rp12.000.000.000,- dari PT Co
Arranger.
Dana dari NPR
NPR Menyetorkan dana Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 23.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 23.000.000.000
Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 23.000.000.000 Tidak ada pencatatan
Penawaran Terbatas (hari terakhir penawaran terbatas) K Dana Milik NPR – Dana Bebas 23.000.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 23.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 23.000.000.000
Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 12.000.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 12.000.000.000
TAHAP PENJATAHAN & PENDISTRIBUSIAN
EFEK KEPADA PEMODAL
4.71 SKENARIO FULL SUBSCRIBED
25-10- D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 20.000.000.000 D Dana Milik PE 20.000.000.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
20X1 Pada tanggal distribusi, PT KSEI menerima Efek dari PT K Utang Penerbit Efek - FLAC 20.000.000.000 Dana Milik NU – Dana Pemesanan Bebas
K 20.000.000.000
Penerbit dan mengalokasikan kepada Nasabah PT Efek 20.000
Arranger sebanyak 20.000 dan nasabah PT Co Arranger K Efek yang ada dalam Rekening Efek
sejumlah 10.000 Efek, @ Rp1.000.000,- / Efek. LPP 20.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 20.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 20.000.000.000

Contoh Kasus 4-15


CONTOH KASUS
PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Uraian Jumlah (Rp) Uraian
K K K (Efek)

4.71 SKENARIO OVERSUBSCRIBED PERANTARA PENERBITAN


25-10- Pada tanggal distribusi, PT Arranger hanya menerima jatah D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 20.000.000.000 D Dana Milik PE 20.000.000.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek 20.000
K Utang Penerbit Efek - FLAC 20.000.000.000 Dana Milik NU – Dana Pemesanan
20X1 efek sejumlah 30.000 efek dari PT Penerbit. PT Arranger K 20.000.000.000 Bebas
mengalokasikan efek tersebut kepada Nasabah PT Efek
Arranger sejumlah 20.000 Efek dan nasabah PT Co K Efek yang ada dalam Rekening Efek
Arranger sejumlah 10.000 Efek, @ Rp1.000.000,-/Efek. LPP 20.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 20.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 20.000.000.000
4.73 PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
Pada tanggal 25 Oktober 20X1, PT Arranger mengakui D Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 800.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
pendapatan berupa jasa manajemen, perantara penerbitan, K Pendapatan Perantara Penerbitan Efek 800.000.000
dan penjualan sebagai berikut:
- Management Fee = 1% x 30.000 x Rp1.000.000 =
Rp300.000.000,-
- Arranger Fee = 1,3% x 20.000 x Rp1.000.000 =
Rp260.000.000,-
- Selling Fee = 1,2% x 20.000 x Rp1.000.000 =
Rp240.000.000,-
4.74 Jasa perantara penerbitan untuk peserta sindikasi dihitung 250.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
D Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R
sebagai berikut:
K Utang Kepada Peserta Sindikasi - 250.000.000
FLAC
- Arranger Fee = 1,3% x 10.000 x Rp1.000.000 =
Rp130.000.000,-
- Selling Fee = 1,2% x 10.000 x Rp1.000.000 =
Rp120.00.000,-
4.75 Beban emisi yang menjadi tanggungan PT Arranger adalah D Beban Perantara Penerbitan Efek 34.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
berupa biaya konsultan keuangan dan konsultan hukum K Beban Perantara Penerbitan Tangguhan 34.000.000
sejumlah Rp34.000.000,-.

4.76 TAHAP PEMBAYARAN DANA PEMESANAN EFEK


KE PENERBIT EFEK
a. SKENARIO FULL SUBSCRIBED
Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT Arranger membayarkan D Utang Penerbit Efek - FLAC 18.860.000.000 D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana 18.860.000.000 Tidak ada pencatatan
dana hasil private placement kepada Issuer sebesar: K Kas yang Dibatasi Penggunaannya - L&R 18.860.000.000 Milik PE
- Piutang biaya talangan PT Penerbit kepada PT Arranger K Dana Milik PE 18.860.000.000
Rp90.000.000,-
- Jumlah Private Placement Rp30.000.000.000,- D Utang Penerbit Efek - FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
- Biaya arranger Rp800.000.000,- K Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 1.050.000.000
- Biaya-biaya PT Co Arranger Rp250.000.000,- K Piutang Biaya Talangan – Perantara 90.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000


K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –
L&R 1.140.000.000

Contoh Kasus 4-16


CONTOH KASUS
PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Uraian Jumlah (Rp) Uraian
K K K (Efek)

b. SKENARIO UNDERSUBSCRIBED PERANTARA PENERBITAN


Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT Arranger Menyetorkan dana yang menjadi
membayarkan dana hasil private placement kepada kewajiban PE ke Rekening Penawaran
Issuer sebesar: Terbatasakibat adanya undersubscribed

- Piutang biaya talangan PT Penerbit kepada PT D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 2.000.000.000
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Arranger Rp90.000.000,-
K Simpanan Giro Bank - L&R 2.000.000.000
- Jumlah Private Placement Rp30.000.000.000,-
- Biaya arranger Rp800.000.000,- D Utang Penerbit Efek - FLAC 18.860.000.000 D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
- Biaya-biaya PT Co Arranger Rp250.000.000,- K Kas yang Dibatasi Penggunaannya - Milik PE 18.860.000.000
L&R 18.860.000.000 K Dana Milik PE 18.860.000.000

D Utang Penerbit Efek - FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan – Perantara
90.000.000
Penerbitan – L&R
D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –
L&R 1.140.000.000
a. SKENARIO OVERSUBSCRIBED
Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT Arranger D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
membayarkan dana hasil private placement kepada Milik PE Tidak ada pencatatan
Issuer sebesar: D Utang Penerbit Efek - FLAC 18.860.000.000 18.860.000.000
- Piutang biaya talangan PT Penerbit kepada PT K Kas yang Dibatasi Penggunaannya - K Dana Milik PE 18.860.000.000
Arranger Rp90.000.000,- L&R 18.860.000.000
- Jumlah Private Placement Rp30.000.000.000,-
- Biaya arranger Rp800.000.000,- D Utang Penerbit Efek - FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
- Biaya-biaya PT Co Arranger Rp250.000.000,- K Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan – Perantara
90.000.000
Penerbitan – L&R
D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – 1.140.000.000

4.77 26-10- TAHAP PENGEMBALIAN DANA PEMESANAN


20X1 EFEK (REFUND )
SKENARIO FULL SUBSCRIBED
Tidak berlaku Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
SKENARIO UNDERSUBSCRIBED
Tidak berlaku Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Contoh Kasus 4-17


CONTOH KASUS
PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Uraian Jumlah (Rp) Uraian
K K K (Efek)

SKENARIO OVERSUBSCRIBED Dana NPR PERANTARA PENERBITAN


PT Arranger mengembalikan kelebihan dana pemesanan Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 3.000.000.000 Tidak ada pencatatan
efek kepada Nasabah PT Arranger sebesar K Dana Milik NU – Dana Pemesanan
Rp3.000.000.000,- dan Nasabah PT Co Arranger Efek
sebesar Rp2.000.000.000,-. 3.000.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana


Milik NU 3.000.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 3.000.000.000
Dana Peserta Sindikasi
Tidak ada pencatatan D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NU 2.000.000.000
K Dana Milik NU - Dana Pemesanan 2.000.000.000
Efek
TAHAP PEMBAYARAN KE PESERTA
4.78
SINDIKASI

Pada tanggal 30 Oktober 20X1 PT Arranger D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
membayarkan jasa PT Co Arranger sejumlah D Utang Kepada Peserta Sindikasi - FLAC 250.000.000,00 Milik PE
Rp250.000.000,- K Simpanan Giro Bank - L&R 250.000.000,00 250.000.000,00
K Dana Milik PE 250.000.000,00

Contoh Kasus 4-18


BAB 5

AKUNTANSI MANAJER INVESTASI

A. UMUM
5.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi bagi Perusahaan Efek (PE)
dalam melakukan aktivitas Manajer Investasi yang meliputi:
1. Pengelolaan Portofolio Efek atau portofolio investasi kolektif untuk nasabah
tertentu atau sekelompok nasabah; dan
2. Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan sendiri.

5.02 Pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi
adalah PE yang telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari
Bapepam dan LK.

B. PROSES AKUNTANSI DAN BISNIS


5.03 Manajer Investasi dapat melakukan kegiatan usaha berupa:
1. Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan nasabah tertentu berdasarkan
perjanjian pengelolaan dana yang bersifat bilateral dan individual yang disusun
sesuai peraturan Bapepam dan LK;
2. Pengelolaan portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah
melalui wadah atau produk-produk yang diatur dalam peraturan Bapepam dan
LK; dan/atau
3. Kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

5.04 PE yang menerima Efek dari nasabahnya wajib:


1. Menyimpan Efek tersebut dalam rekening yang terpisah dari rekening PE; dan
2. Menyelenggarakan pembukuan secara terpisah untuk setiap nasabah dan
menyediakan tempat penyimpanan yang aman atas harta nasabahnya;
Sesuai dengan tata cara yang ditetapkan Bapepam dan LK.

1. Dokumentasi Pencatatan Transaksi


5.05 Catatan dan dokumen yang digunakan meliputi:
1. Buku Besar (General Ledger);
2. Buku Pembantu Efek (Securities Ledger);
3. Buku Pembantu Dana (Fund Ledger);
4. Kontrak Pengelolaan Dana Nasabah.

5.06 Setiap PE wajib menyampaikan laporan berkala kepada Bapepam dan


LK sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Berkala;
2. Laporan Kegiatan;
3. Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahunan.

C. PENGELOLAAN PRODUK
1. Pengelolaan Produk Reksa Dana, EBA, dan DIRE
5.07 Pada saat pendirian Reksa Dana, Efek Beragun Aset (EBA), dan Dana
Investasi Real Estat (DIRE) Manajer Investasi mengeluarkan beban-beban pendirian
yang dapat terdiri dari:

5-1
1. Biaya persiapan;
2. Biaya administrasi;
3. Biaya pemasaran;
4. Biaya pencetakan; dan
5. Biaya distribusi Prospektus pertama kali.
Biaya-biaya tersebut diakui saat terjadinya.

A. Pendirian Reksa Dana, EBA, dan DIRE


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Biaya Pendirian* xxx
Kr. Utang Biaya Pendirian – FLAC
Atau
Simpanan Giro Bank – L&R** xxx
* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan seperti biaya administrasi dan
biaya jasa profesi
** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana***


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
*** Sesuai dengan jenis produk yang dikelola, pencatatan di Buku Pembantu
Dana dilakukan saat pembayaran

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE menjadi Efektif


 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

C. Pengakuan beban komisi agen penjual setelah Reksa Dana menjadi Efektif
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Beban Komisi Agen Penjual xxx
Kr. Utang Komisi – FLAC
Atau
Simpanan Giro Bank – L&R* xxx
* Jika saat pengakuan beban langsung membayar

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran*


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
* Sesuai dengan jenis produk yang dikelola

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5-2
5.08 Pendapatan dari Pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE terdiri dari
jasa pengelolaan (management fee), jasa penjualan (subscription fee), dan jasa pembelian
kembali (redemption fee). Subscription fee dan redemption fee diakui saat diterimanya
formulir penjualan dan dana serta formulir pembelian kembali.

5.09 Jasa pengelolaan (management fee) ditentukan berdasarkan persentase


tertentu dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) sesuai dengan kontrak dan dibebankan
secara harian serta dapat dibayarkan secara bulanan atau periode lain sesuai dengan
kontrak. Sedangkan jasa penjualan (subscription fee) dan/atau jasa pembelian kembali
(redemption fee) besarnya ditetapkan sebesar persentase tertentu dari nilai transaksi
yang dikenakan langsung pada saat transaksi.

A. Pengakuan Management Fee


a. Saat pengakuan management fee secara harian.
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Management Fee – L&R xxx
Kr. Pendapatan Management Fee xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

b. Saat menerima management fee


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Management Fee – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana*


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
* Sesuai dengan jenis produk yang dikelola

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Pengakuan Subscription Fee dan Redemption Fee


a. Saat pengakuan subscription fee dan redemption fee setiap terjadi transaksi.
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee – L&R xxx
Kr. Pendapatan Subscription Fee dan Redemption Fee xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5-3
b. Saat menerima subscription fee dan redemption fee
 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana*


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
* Sesuai dengan jenis produk yang dikelola

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5.10 Pengakuan beban pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE. Beban
pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE setelah menjadi efektif pada dasarnya
merupakan beban produk itu sendiri. Jika terdapat beban yang dikeluarkan oleh
Manajer Investasi yang disebabkan oleh kesalahan Manajer Investasi, atau atas beban
tersebut Manajer Investasi mendapatkan manfaat, maka Manajer Investasi
bertanggung jawab atas beban tersebut. Beban pengelolaan tersebut dapat berupa
beban jasa profesi seperti antara lain: biaya konsultan hukum, notaris, akuntan
dan/atau biaya lainnya. Beban diakui pada saat terjadinya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE* xxx
Kr. Utang Beban Pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE –
FLAC
Atau
Simpanan Giro Bank – L&R** xxx
* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan
** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran***


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
*** Sesuai dengan jenis produk yang dikelola

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5.11 Dalam hal Reksa Dana, EBA, dan DIRE dibubarkan dan dilikuidasi,
maka beban biaya pembubaran dan likuidasi tersebut termasuk biaya konsultasi
hukum, akuntan, dan beban lain kepada Pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan
wajib dibayar Manajer Investasi kepada Pihak-Pihak yang bersangkutan.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Beban Pembubaran Reksa Dana, EBA dan DIRE* xxx
Kr. Utang Beban Biaya Pembubaran Reksa Dana, EBA, dan
DIRE – FLAC
Atau
Simpanan Giro Bank – L&R** xxx
* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan
** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

5-4
 Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran***
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
*** Sesuai dengan jenis produk yang dikelola

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

2. Pengelolaan Dana Nasabah Berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Dana yang


Bersifat Bilateral dan Individual oleh Manajer Investasi

5.12 Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan nasabah secara


individual adalah jasa pengelolaan dana yang dilakukan Manajer Investasi kepada
satu nasabah tertentu berdasarkan perjanjian tentang pengelolaan Portofolio Efek,
Manajer Investasi diberi wewenang penuh oleh nasabah untuk melakukan
pengelolaan Portofolio Efek berdasarkan perjanjian dimaksud. Dalam pembahasan
selanjutnya, Pengelolaan Dana Berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Dana yang
Bersifat Bilateral dan Individual disingkat menjadi PDBBI.

A. Negosiasi Persiapan Pengelolaan


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Biaya pendirian* xxx
Kr. Utang Biaya Pendirian – FLAC
Atau
Simpanan Giro Bank – L&R** xxx
* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan
** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Penetapan Manajer Investasi sebagai Pengelola PDBBI


 Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5.13 Kewajiban Manajer Investasi dalam pengelolaan PDBBI antara lain


memisahkan rekening penyimpanan dana dan/atau Efek untuk setiap nasabah
dengan rekening Manajer Investasi maupun rekening lainnya dan
menyelenggarakan pembukuan terpisah untuk setiap nasabah.

5-5
5.14 Dana dan/atau Efek nasabah wajib disimpan atas nama masing-
masing nasabah pada:
1. Bank Kustodian (BK); atau
2. Kustodian dari PE yang memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan
Bapepam dan LK.

 Pencatatan di Buku Besar


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5.15 Manajer Investasi memperoleh Jasa Pengelolaan (management fee)


berdasarkan persentase tertentu dari total dana kelolaan (assets under management)
sesuai dengan perjanjian dan dibebankan secara harian atau sesuai perjanjian serta
dapat dibayarkan secara bulanan atau periode lain sesuai dengan perjanjian.

A. Saat pengakuan management fee


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Management Fee – L&R xxx
Kr. Pendapatan Management Fee xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Tidak ada pencatatan

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

B. Saat menerima management fee


 Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Management Fee – L&R xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana


Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

5.16 Jika terdapat beban yang dikeluarkan oleh Manajer Investasi terkait
dengan pengelolaan PDBBI yang menjadi tanggungan Manajer Investasi, maka
Manajer Investasi mengakui beban tersebut pada periode terjadinya.

 Pencatatan di Buku Besar


Db. Biaya pengelolaan PDBBI* xxx
Kr. Utang Biaya Pengelolaan PDBBI – FLAC
Atau
Simpanan Giro Bank – L&R** xxx

5-6
* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan
** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

 Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran


Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
Pencatatan di Buku Pembantu Dana dilakukan saat pembayaran.

 Pencatatan di Buku Pembantu Efek


Tidak ada pencatatan

D. PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK ATAU INVESTASI KOLEKTIF


UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI (PORTOFOLIO SENDIRI)
5.17 Manajer Investasi dapat mengelola (membeli dan menjual) Efek untuk
kepentingannya sendiri. Pengakuan awal, pengukuran setelah pengakuan awal,
penurunan nilai atas Efek yang dibeli serta pengakuan dan pengukuran biaya
transaksi atas aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi pembelian dan
penjualan Efek dicatat sesuai dengan pengaturan pada Bab 2 mengenai Instrumen
Keuangan.

5-7
SKENARIO JURNAL
MANAJER INVESTASI - REKSA DANA, EBA, DAN DIRE
(dinyatakan dalam Rupiah)
Buku Pembantu Dana - Reksa Dana, EBA, dan
Buku Besar Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl. DIRE (untuk masing-masing produk)
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Deskripsi Deskripsi Deskripsi
K (Rp) K (Rp) K (Efek)

PENGELOLAAN REKSA DANA, EBA, DAN DIRE


TAHAP PENDIRIAN REKSA DANA, EBA DAN DIRE

5.07 Pendirian Reksa Dana, EBA dan DIRE


PT MI mengeluarkan biaya administrasi dan umum untuk D Biaya Administrasi dan Umum 100.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 100.000.000 Tidak ada pencatatan
4-1-20X0
pendirian Reksa Dana, EBA dan DIRE yang terdiri dari biaya PE
rapat, kertas & fotocopy, dokumentasi, transportasi dan biaya K Simpanan Giro Bank - L&R 100.000.000 K Dana Milik PE 100.000.000
lainnya sebesar Rp100.000.000,-.

100.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 100.000.000


4-1-20X0 PT MI mengeluarkan biaya profesi penunjang terkait biaya D Biaya Jasa Profesi
PE
persiapan pendirian Reksa Dana, EBA, dan DIRE, sebesar
K Simpanan Giro Bank - L&R 100.000.000 K Dana Milik PE 100.000.000 Tidak ada pencatatan
Rp100.000.000,-. (Dalam contoh ini, biaya yang dikeluarkan
adalah biaya konsultan hukum)

Pernyataan pendaftaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
menjadi efektif

Setelah Reksa Dana menjadi efektif, PT MI mengakui adanya


D Beban Komisi Agen Penjual 2.500.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 2.500.000
beban komisi agen penjual. Komisi yang harus dibayarkan
PE
adalah sebesar Rp2.500.000,-
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.500.000 K Dana Milik PE 2.500.000 Tidak ada pencatatan
TAHAP PENGELOLAAN
D Biaya Jasa Profesi 25.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 25.000.000 Tidak ada pencatatan
5.10 Pada masa pengelolaan PT MI harus mengeluarkan biaya
PE
Konsultan Hukum sebesar Rp25.000.000,- dikarenakan suatu
masalah hukum yang dihadapi oleh PT MI terkait dengan K Simpanan Giro Bank - L&R 25.000.000 K Dana Milik PE 25.000.000
Reksa Dana, EBA, dan DIRE yang dikelolanya.
TAHAP PENGAKUAN PENDAPATAN
5.09 Pengakuan Management Fee
Pendapatan Management Fee dihitung harian secara akrual
dan dibayarkan setiap akhir bulan oleh Bank Kustodian.
Diasumsikan management fee 1% per tahun dari jumlah Nilai
Aktiva Bersih secara harian.
Misal Nilai Aktiva Bersih = 100.000.000.000

Pada saat pengakuan pendapatan secara harian. D Piutang Management Fee - L&R 2.739.726 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
1-4-20X0 Management fee harian = 1%*1/365 x 100.000.000.000 = K Pendapatan Management Fee 2.739.726
2.739.726

Pada saat penerimaan Management fee dari Bank Kustodian D Simpanan Giro Bank - L&R 82.191.781 D Dana Milik PE 82.191.781 Tidak ada pencatatan
30-4-
Management fee selama sebulan = 1%*30/365 x K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
20X0 K Piutang Management Fee - L&R 82.191.781
100.000.000.000 = 82.191.781 Milik PE 82.191.781

Contoh Kasus 5-1


SKENARIO JURNAL
MANAJER INVESTASI - REKSA DANA, EBA, DAN DIRE
(dinyatakan dalam Rupiah)
Buku Pembantu Dana - Reksa Dana, EBA, dan
Buku Besar Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl. DIRE (untuk masing-masing produk)
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Deskripsi Deskripsi Deskripsi
K (Rp) K (Rp) K (Efek)

5.09 Pengakuan Subscription Fee dan Redemption Fee PENGELOLAAN REKSA DANA, EBA, DAN DIRE
Pendapatan Subscription Fee/Redemption Fee dihitung
berdasarkan persentase tertentu dari nilai total
penjualan/pembelian kembali unit penyertaan, yang akan
diterima setiap akhir bulan. Sebagai contoh besarnya
subscription fee adalah 1% dari nilai transaksi penjualan
selama 1 bulan, dan besarnya redemption fee 1% dari nilai
transaksi pembelian kembali selama 1 bulan. Nilai transaksi
penjualan selama 1 bulan adalah Rp2.000.000.000,- dan nilai
transaksi pembelian kembali selama 1 bulan adalah
Rp1.000.000.000,-.
Perhitungan subscribtion fee dan redemption fee
=(1% x 2.000.000.000) + (1%+1.000.000.000)
= Rp 30.000.000,-
31-3- Pada saat pengakuan subscription fee dan redemption fee D Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee - Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
20X0 kepada Bank Kustodian setiap ada transaksi L&R 30.000.000
K Pendapatan Subscription Fee dan
Redemption Fee 30.000.000
Pada saat penerimaan subscription fee dan redemption fee D Dana Milik PE 30.000.000
1-4-20X0 D Simpanan Giro Bank - L&R 30.000.000
dari Bank Kustodian
K Piutang Subscription Fee dan K Dana yang disimpan pada Bank – Dana Tidak ada pencatatan
Redemption Fee - L&R 30.000.000 Milik PE 30.000.000

5.11 Pembubaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE


50.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 50.000.000
31-5- PT MI mengeluarkan biaya profesi penunjang untuk D Biaya Jasa Profesi
PE
20X0 pembubaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE seperti Konsultan 50.000.000 K Dana Milik PE 50.000.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank - L&R
Hukum, sebesar Rp50.000.000,-.

Contoh Kasus 5-2


SKENARIO JURNAL
MANAJER INVESTASI - PDBBI
(dinyatakan dalam Rupiah)
Buku Besar Buku Pembantu Dana - PDBBI Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ D/ D/
Paragraf Trans. Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Efek)
K K K

PENGELOLAAN DANA NASABAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGELOLAAN DANA YANG BERSIFAT BILATERAL DAN INDIVIDUAL (PDBBI)
TAHAP PERSIAPAN - NEGOSIASI PERSIAPAN
5.12
PENGELOLAAN
PT MI mengajukan tender untuk menjadi Pengelola Dana
2-1-20X0 milik PT Dana Pensiun (DP) dan mengeluarkan biaya yang
terdiri dari:
a) Biaya rapat intern, penyusunan, kertas, foto copy, penjilidan D Biaya Administrasi dan Umum 5.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 5.000.000 Tidak ada pencatatan
dan lain-lain Rp3.000.000,- PE
b) Biaya perjalanan dinas termasuk presentasi Rp2.000.000,-. K Simpanan Giro Bank - L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000
TAHAP PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
Pengakuan Pendapatan
Pada setiap akhir bulan PT MI menagih Management Fee
kepada nasabah yang perhitungannya sesuai dengan masing-
masing perjanjian PDBBI. Misalnya Management Fee pada
suatu periode berjumlah Rp1.000.000,-
5,15 Saat pengakuan management fee D Piutang Management Fee - L&R 1.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
2-2-20X0
K Pendapatan Management Fee 1.000.000
Saat penerimaan management fee dari Bank Kustodian. D Simpanan Giro Bank - L&R 1.000.000 D Dana Milik PE 1.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Management Fee - L&R 1.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank – Dana 1.000.000
Milik PE
5.17 TAHAP PENGELOLAAN
Pada masa pengelolaan PT MI harus mengeluarkan biaya D Biaya Jasa Profesi 25.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 25.000.000 Tidak ada pencatatan
Konsultan Hukum sebesar Rp25.000.000,- dikarenakan suatu PE
masalah hukum yang dihadapi oleh PT MI terkait dengan K Simpanan Giro Bank - L&R 25.000.000 K Dana Milik PE 25.000.000
PDBBI yang dikelolanya.

Contoh Kasus 5-3


BAB 6
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

A. UMUM
6.01 Hal-hal mengenai bentuk, isi, dan persyaratan dalam penyajian
laporan keuangan yang tidak diatur dalam pedoman ini, harus mengikuti Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan Bapepam dan LK
untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi
lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

1. Tujuan Laporan Keuangan


6.02 Laporan keuangan Perusahaan Efek (PE) menyajikan posisi keuangan,
kinerja keuangan dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen PE atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen PE.

2. Tanggung Jawab Laporan Keuangan


6.03 Semua anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan Efek bertanggung
jawab secara tanggung renteng atas pernyataan yang dibuat pada surat pernyataan
atas Laporan Keuangan Berkala yang disampaikan pada Bapepam dan LK.

3. Komponen Laporan Keuangan Lengkap


6.04 PE menyajikan laporan keuangan berkala secara lengkap (termasuk
informasi komparatif) secara tahunan dan tengah tahunan.

6.05 Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen


berikut ini:
1. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode;
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode;
4. Laporan arus kas selama periode;
5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting
dan informasi penjelasan lain; dan
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
PE menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika melakukan
reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan.

6.06 PE menyajikan komponen laba rugi sebagai bagian dari laporan laba
rugi komprehensif, dengan demikian seluruh pos penghasilan dan beban dalam
satu periode dilaporkan dalam satu laporan laba rugi komprehensif.

4. Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK


6.07 Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas PE. Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara
jujur dampak dari transaksi, peristiwa lain, dan kondisi sesuai dengan definisi dan
kriteria pengakuan aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

6-1
6.08 PE yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat
pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK
dalam catatan atas laporan keuangan.

6.09 PE tidak boleh menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh


terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap semua yang
disyaratkan dalam SAK.

5. Kelangsungan Usaha
6.10 Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian
tentang kemampuan PE untuk mempertahankan kelangsungan usaha.

6.11 Jika PE menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi


kelangsungan usaha, maka PE mengungkapkan fakta tersebut.

6. Dasar Akrual
6.12 PE menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan
arus kas.

7. Bahasa Pelaporan
6.13 Laporan keuangan harus dibuat dalam bahasa Indonesia. Jika laporan
keuangan juga dibuat dalam bahasa selain bahasa Indonesia, maka laporan
keuangan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat
perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai
acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa Indonesia.

8. Mata Uang Penyajian


6.14 Mata uang penyajian adalah mata uang yang digunakan dalam
penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan wajib disajikan dalam mata uang
rupiah.

9. Transaksi Mata Uang Asing


6.15 Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional PE.
Pada saat pengakuan awal, transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata
uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan mata uang
asing pada tanggal transaksi. Mata uang fungsional adalah mata uang pada
lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi.

6.16 Pada setiap akhir periode pelaporan:


1. Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup.
2. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
3. Pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.

6.17 Selisih kurs yang timbul pada saat penyelesaian pos moneter atau
pada saat penjabaran pos moneter diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

6.18 Jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam


pendapatan komprehensif lainnya, maka setiap komponen selisih kurs dari
keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif

6-2
lainnya. Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam
laporan laba rugi, maka setiap komponen selisih kurs dari keuntungan atau
kerugian tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

10. Saling Hapus


6.19 PE tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau
penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh SAK.

6.20 PE menyajikan keuntungan dan kerugian yang timbul dari suatu


kelompok transaksi yang sejenis secara neto, misalnya keuntungan dan kerugian
dari transaksi mata uang asing atau keuntungan dan kerugian yang timbul dari
instrumen keuangan yang dikategorikan sebagai diperdagangkan. Namun,
keuntungan dan kerugian tersebut disajikan secara terpisah jika keuntungan atau
kerugian tersebut material.

11. Materialitas dan Agregasi


6.21 PE menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material
dan menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat dan fungsi berbeda
kecuali tidak material.

6.22 “Material” adalah istilah yang digunakan untuk mengemukakan


sesuatu yang dianggap wajar untuk diketahui oleh pengguna laporan keuangan
dan Bapepam dan LK. Kecuali ditentukan secara khusus, pengertian material
adalah 5% dari jumlah seluruh aset untuk akun aset, 5% dari jumlah seluruh
liabilitas untuk akun liabilitas, 5% dari jumlah seluruh ekuitas untuk akun ekuitas,
10% dari pendapatan untuk akun laba rugi, dan 10% dari laba sebelum pajak untuk
pengaruh suatu peristiwa atau transaksi seperti perubahan estimasi akuntansi.

6.23 Akun yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan.


Untuk akun yang nilainya tidak material, tetapi merupakan komponen utama
laporan keuangan, harus disajikan tersendiri. Sedangkan untuk akun-akun yang
nilainya tidak material, dan tidak merupakan komponen utama, dapat digabungkan
dalam pos tersendiri, namun harus dijelaskan sifat dari unsur utamanya dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.

12. Informasi Komparatif


6.24 Laporan keuangan harus disajikan secara perbandingan untuk 2 (dua)
tahun terakhir. Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan
periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi komparatif
yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya
diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.

6.25 PE yang mengungkapkan informasi komparatif menyajikan minimal


dua laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis laporan lainnya, dan
catatan atas laporan keuangan. Jika PE menerapkan kebijakan akuntansi secara
retrospektif atau membuat penyajian kembali secara retrospektif atas pos-pos dalam
laporan keuangan atau mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan, maka PE
menyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis
laporan lainnya, dan catatan atas laporan keuangan. PE menyajikan laporan posisi
keuangan pada:
6-3
1. Akhir periode berjalan,
2. Akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periode berjalan), dan
3. Permulaan dari periode komparatif terawal.

13. Konsistensi Penyajian


6.26 Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar
periode dilakukan secara konsisten, kecuali:
1. Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi PE atau
dilakukan pengkajian ulang terhadap laporan keuangan, sehingga terlihat secara
jelas bahwa penyajian atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk
digunakan; atau
2. Perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu SAK.

6.27 Jika PE mengubah penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam


laporan keuangan maka jumlah komparatif juga harus direklasifikasi, kecuali tidak
praktis. Jika PE mereklasifikasi jumlah komparatif, maka PE mengungkapkan:
1. Sifat reklasifikasi;
2. Jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa pos yang direklasifikasi;
dan
3. Alasan reklasifikasi.

14. Laporan Keuangan Konsolidasi


6.28 PE yang memiliki pengendalian atas entitas lainnya, diharuskan untuk
menyusun laporan keuangan konsolidasi. Pengendalian adalah kekuasaan untuk
mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh
manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Pengendalian dianggap ada ketika PE
memiliki secara langsung atau tidak langsung lebih dari setengah kekuasaan hak
suara entitas lain, kecuali dapat dibuktikan lain.

6.29 Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat
dilaksanakan harus diperhitungkan untuk menilai apakah PE memiliki
pengendalian atas entitas lain. PE dikatakan memiliki hak suara potensial jika PE
memiliki waran saham, opsi beli saham, instrumen utang atau instrumen ekuitas
lainnya, yang saat ini dapat dikonversi menjadi saham biasa yang mempunyai
potensi menambah kekuasaan suara PE atau mengurangi hak suara pihak lain.

6.30 Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan


kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa yang serupa.

6.31 Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan


oleh PE induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan
pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan
berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.

6.32 Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi


tambahan dalam laporan konsolidasian. Entitas induk tidak boleh menyajikan
laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum (general
purpose financial statements).

6-4
6.33 Laporan keuangan tersendiri terdiri dari laporan posisi keuangan
(neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan.

15. Periode Penyajian Laporan Keuangan Tengah Tahunan


6.34 PE menyajikan laporan keuangan tengah tahunan secara lengkap
untuk periode berikut:
1. Laporan posisi keuangan per akhir periode tengah tahunan berjalan dan
laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya.
2. Laporan laba rugi komprehensif untuk periode tengah tahunan berjalan,
dengan laporan laba rugi komprehensif komparatif untuk periode tengah
tahunan yang dapat dibandingkan dari tahun buku sebelumnya.
3. Laporan perubahan ekuitas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai
dengan tanggal tengah tahun, dengan laporan perubahan ekuitas komparatif
untuk periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan tengah tahunan dari
tahun keuangan sebelumnya.
4. Laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan
tanggal tengah tahun, dengan laporan arus kas komparatif periode awal tahun
buku sampai tanggal pelaporan tengah tahunan dari tahun buku sebelumnya.

6.35 PE menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan


keuangan tengah tahunan sebagaimana yang diterapkan dalam laporan keuangan
tahunan.

16. Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan


Kesalahan Periode Lalu
a. Perubahan kebijakan akuntansi
6.36 Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya jika penerapan suatu
kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau
standar akuntansi keuangan yang baru, atau jika diperkirakan bahwa perubahan
tersebut akan menghasilkan penyajian kejadian atau transaksi yang lebih sesuai
dalam laporan keuangan PE.
6.37 Perubahan kebijakan akuntansi sebagai akibat dari penerapan suatu
standar akuntansi keuangan yang baru, harus diterapkan sesuai ketentuan transisi
dalam standar akuntansi keuangan tersebut. Jika tidak terdapat ketentuan transisi,
maka perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrospektif. Jika
perubahan kebijakan akuntansi dilakukan secara sukarela dengan tujuan untuk
menghasilkan penyajian pelaporan keuangan yang lebih baik, maka perubahan
kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrospektif.

b. Perubahan estimasi akuntansi


6.38 Suatu estimasi akuntansi direvisi jika ada perubahan kondisi yang
mendasari estimasi tersebut, atau karena adanya informasi baru, bertambahnya
pengalaman atau perkembangan lebih lanjut. Dampak perubahan estimasi
akuntansi harus diperlakukan secara prospektif.

c. Kesalahan periode lalu


6.39 Kesalahan periode lalu adalah kelalaian untuk mencantumkan, dan
kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan untuk satu atau lebih periode
lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan, informasi andal yang tersedia
ketika penyelesaian laporan keuangan. Kesalahan tersebut termasuk dampak

6-5
kesalahan perhitungan matematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
kekeliruan (oversights) atau kesalahan interpretasi fakta, dan kecurangan.

6.40 Kesalahan periode lalu diperbaiki dengan mengoreksi kesalahan


material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama
yang diterbitkan setelah kesalahan ditemukan dengan menyajikan kembali jumlah
komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi.

17. Pihak-Pihak Berelasi


6.41 Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan PE.
1. Orang atau keluarga terdekat mempunyai relasi dengan PE jika orang tersebut:
a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas PE;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas PE; atau
c. Personil manajemen kunci PE atau entitas induk dari PE dan karyawan PE.
2. Suatu entitas berelasi dengan PE jika memenuhi salah satu hal berikut:
a. Entitas dan PE adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas
lain).
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari PE
c. Entitas dan PE adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan PE adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga, atau sebaliknya.
e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan
kerja dari PE atau entitas yang terkait dengan PE.
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam paragraf 6.41angka 1.
g. Orang yang diidentifikasikan dalam paragraf 6.41 angka 1 huruf a memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).

B. KETENTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN


1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
6.42 Laporan Posisi Keuangan merupakan laporan yang menggambarkan
posisi keuangan, yang menunjukkan aset, liabilitas dan ekuitas dari PE pada
tanggal tertentu. Laporan Posisi Keuangan harus disajikan dengan menggunakan
metode tidak dikelompokkan (unclassified) sehingga aset dan liabilitas tidak
dikelompokkan menjadi elemen lancar dan tidak lancar. Akun aset disajikan
berdasarkan urutan likuiditas, sedangkan akun liabilitas dilaporkan berdasarkan
urutan jatuh tempo.

6.43 Komponen utama laporan posisi keuangan terdiri dari:


1. Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh PE sebagai akibat dari transaksi
dan peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh PE. Pos aset antara lain terdiri dari:
a. Kas dan Setara Kas;
b. Deposito Berjangka;
c. Piutang Reverse Repo;
d. Portofolio Efek;
e. Portofolio Efek yang Dijaminkan;
f. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan;
g. Piutang Nasabah;
6-6
h. Piutang PE lain;
i. Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek;
j. Piutang Kegiatan Manajer Investasi;
k. Piutang Lain-Lain;
l. Biaya Dibayar Dimuka;
m. Pajak Dibayar Dimuka;
n. Penyertaan pada Bursa Efek;
o. Aset tetap – Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan;
p. Aset Pajak Tangguhan;
q. Aset Lain-Lain.

2. Liabilitas
Liabilitas merupakan tanggung jawab PE pada saat ini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan
sumber daya PE. Pos liabilitas antara lain terdiri dari:
a. Surat Utang Jangka Pendek;
b. Utang Repo;
c. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan;
d. Utang Nasabah;
e. Utang Perusahaan Efek Lain;
f. Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek;
g. Utang Kegiatan Manajer Investasi;
h. Utang Efek Posisi Short;
i. Utang Pajak;
j. Biaya Masih Harus Dibayar;
k. Utang Jangka Panjang;
l. Utang Obligasi;
m. Liabilitas Imbalan Kerja;
n. Utang Subordinasi;
o. Obligasi Konversi;
p. Utang Lain-lain

3. Ekuitas
Ekuitas adalah bagian hak pemilik, yang merupakan nilai sisa dari aset setelah
dikurangi dengan liabilitasnya. Pos ekuitas antara lain terdiri dari:
a. Modal Saham;
b. Tambahan Modal Disetor;
c. Modal Saham Diperoleh Kembali;
d. Opsi Saham;
e. Saldo Laba;
f. Komponen Ekuitas Lainnya:
 Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia Untuk
Dijual

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif


6.44 Laporan Laba Rugi Komprehensif menyajikan semua pos pendapatan
dan beban yang menunjukkan komponen laba rugi dan komponen pendapatan
komprehensif lainnya. Pendapatan komprehensif lainnya berisi pos-pos pendapatan
dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif.

6-7
6.45 Laporan Laba Rugi Komprehensif disajikan dengan multiple step agar
pelaporan menjadi lebih terperinci dan pendapatan dari kegiatan usaha PE dapat
disajikan secara terpisah.

6.46 PE menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya.

6.47 Laporan laba rugi komprehensif terdiri dari dua komponen yaitu:
1. komponen laba rugi;
2. komponen pendapatan komprehensif lainnya
PE menyajikan seluruh pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode
dalam satu laporan laba rugi komprehensif.

6.48 Rincian komponen Laba Rugi adalah sebagai berikut:


1. Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha merupakan pendapatan yang bersumber dari kegiatan utama
PE, yaitu:
a. Pendapatan Kegiatan Perantara Pedagang Efek (PPE):
1) Komisi Transaksi;
2) Laba (rugi) terealisasi Perdagangan Efek;
3) Laba (rugi) belum terealisasi (untuk Fair Value Through Profit and Loss -
FVTPL);
4) Komisi agen penjual;
5) Bunga Pembiayaan Penyelesaian Transaksi (Marjin);
6) Komisi Pinjam meminjam Efek (PME).
b. Pendapatan Kegiatan Penjamin Emisi Efek (PEE):
1) Pendapatan Jasa Penasihat Keuangan;
2) Komisi Penjaminan;
3) Management Fee;
4) Selling Agent Fee;
5) Arranger Fee.
c. Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi:
1) Management Fee;
2) Subscription Fee;
3) Redemption Fee.
d. Pendapatan Dividen dan Bunga:
1) Perantara Pedagang Efek;
2) Penjamin Emisi Efek;
3) Manajer Investasi.

2. Beban Usaha
Pada umumnya beban usaha terdiri dari:
a. Beban Kepegawaian;
b. Telekomunikasi;
c. Iklan dan Promosi;
d. Administrasi dan Umum;
e. Penyusutan;
f. Sewa Kantor;
g. Jasa Profesional;
h. Perjalanan Dinas;
i. Pelatihan dan Seminar;
j. Jamuan dan Sumbangan;
k. Kustodian;

6-8
l. Beban Pemeliharaan Sistem;
m. Lain-lain.

3. Penghasilan dan Beban Lain-Lain


a. Penghasilan dan Beban Lain-lain merupakan penghasilan dan beban yang
tidak berhubungan dengan usaha utama PE;
b. Penghasilan Lain-lain dapat berupa: laba penjualan aset tetap, laba kurs, dan
pendapatan bunga; dan
c. Beban Lain-lain dapat berupa rugi penjualan aset tetap, rugi kurs, dan beban
bunga dan beban lainnya.

4. Pajak Penghasilan
a. Jumlah Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan penghasilan atau laba kena
pajak, yaitu laba akuntansi setelah disesuaikan dengan beda waktu dan beda
tetap, dengan menerapkan tarif sesuai dengan ketentuan pedoman
perundang-undangan pajak;
b. Perhitungan mengenai Pajak Penghasilan yang dibebankan pada tahun yang
bersangkutan harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
dengan merinci koreksi positif dan koreksi negatif yang dilakukan; dan
c. Dalam hal PE menerapkan metode pajak tangguhan (deferred income tax)
dalam perhitungan pajaknya, koreksi positif dan koreksi negatif yang
dilakukan harus dipisahkan antara yang merupakan beda tetap dan beda
waktu, sehingga dapat disajikan antara yang kena pajak tahun berjalan dan
laba atau rugi kena pajak yang ditangguhkan.

6.49 Rincian komponen Pendapatan Komprehensif Lain antara lain:


1. Perubahan dalam surplus revaluasi;
2. Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24 mengenai
Imbalan Kerja;
3. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari
entitas asing;
4. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang
dikategorikan sebagai Available For Sale (AFS); dan
5. Bagian Efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam
rangka lindung nilai arus kas.

6.50 PE harus mengungkapkan pos berikut dalam Laporan Laba Rugi


Komprehensif:
1. Laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan
nonpengendali dan pemilik induk; dan
2. Laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan nonpengendali dan pemilik induk.

6.51 PE tidak diperkenankan menyajikan pos penghasilan dan beban


sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif.

6.52 Jika PE merupakan Emiten atau Perusahaan Publik, maka PE harus


mengungkapkan informasi Laba Per Saham. Informasi Laba Per Saham harus
diungkapkan dengan mempertimbangkan antara lain:
1. Jumlah saham yang beredar dihitung secara rata-rata tertimbang; dan
2. Pengaruh dilusi dari Efek-Efek yang berpotensi menjadi saham biasa.

6-9
3. Laporan Perubahan Ekuitas
6.53 PE menyajikan Laporan Perubahan Ekuitas yang menunjukkan:
1. Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang menunjukkan secara
terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham utama
dan kepada kepentingan nonpengendali;
2. Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian
kembali secara retrospektif yang timbul dari perubahan kebijakan akuntansi dan
kesalahan;
3. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan
yang timbul dari:
a. Laba rugi;
b. Masing-masing pos pendapatan komprehensif lain; dan
c. Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang
menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada
pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak
menyebabkan hilang pengendalian.

6.54 PE menyajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas, jumlah dividen


yang diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode berjalan.

4. Laporan Arus Kas


6.55 Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas dalam aktivitas PE selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

6.56 Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas.

6.57 Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat
ditentukan dengan risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.

a. Komponen Laporan Arus Kas


1) Arus kas dari aktivitas operasi
6.58 Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.

6.59 Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator utama untuk menentukan apakah operasi PE dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi PE,
membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber
pendanaan dari luar. Informasi tentang unsur tertentu arus kas historis, bersama
dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

6.60 PE dapat memiliki Efek untuk tujuan diperdagangkan atau


diperjualbelikan, yang dalam hal ini dapat dipersamakan dengan persediaan yang
khusus dibeli untuk dijual kembali. Oleh karena itu, arus kas yang berasal dari
pembelian dan penjualan dalam transaksi Efek yang diperjualbelikan atau
diperdagangkan tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.

6-10
6.61 PE harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai
kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat
diungkapkan.

2) Arus kas dari aktivitas investasi


6.62 Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

6.63 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi
adalah penting karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah
terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus
kas masa depan.

3) Arus kas dari aktivitas pendanaan


6.64 Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman PE.

6.65 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas


pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas
masa depan oleh para penyedia modal PE.

b. Pelaporan arus kas atas dasar arus kas neto


6.66 Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas neto:
1. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan nasabah jika arus kas
tersebut lebih mencerminkan aktivitas nasabah daripada aktivitas PE.
Contohnya:
Penerimaan dan pengeluaran kas kepada nasabah terkait dengan transaksi Efek;
2. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat,
jumlah yang besar, dan dengan jangka waktu singkat. Contohnya:
a. Pembelian dan penjualan investasi; dan
b. Pinjaman jangka pendek lain, misalnya, pinjaman dengan jangka waktu jatuh
tempo dalam tiga bulan atau kurang.

c. Arus kas dalam mata uang asing


6.67 Arus kas yang berasal dari transaksi mata uang asing harus
dibukukan dalam mata uang fungsional PE dengan mengalikan jumlah mata uang
asing tersebut dengan nilai tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang
asing pada tanggal transaksi arus kas.

6.68 Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat
perubahan nilai tukar mata uang asing bukan merupakan arus kas. Namun
demikian, pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang
asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan
akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari
arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika
ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan nilai tukar pada akhir
periode.

6-11
d. Arus Kas dari Bunga dan Dividen yang Diterima dan Dibayarkan
6.69 Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan,
masing-masing diungkapkan secara terpisah. Masing-masing diklasifikasikan
secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

6.70 Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan


secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi, kecuali
jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan
investasi.

e. Pengungkapan Jumlah Pajak Penghasilan


6.71 PE mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap
komponen dari pendapatan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi,
baik dalam laporan pendapatan komprehensif atau catatan atas laporan keuangan.

f. Pengungkapan Komponen Kas dan Setara Kas


6.72 PE mengungkapkan komponen kas dan setara kas serta menyajikan
rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang
disajikan dalam laporan posisi keuangan.

6.73 PE mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan
yang tidak dapat digunakan oleh kelompok usaha, beserta pendapat manajemen.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


6.74 Catatan atas laporan keuangan:
1. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi tertentu;
2. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan; dan
3. Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan
keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan
keuangan.

6.75 PE menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis. PE


membuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
untuk informasi yang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan.

6.76 PE mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan:


1. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan;
2. Kebijakan akuntansi yang diterapkan, yang relevan untuk memahami laporan
keuangan.

6.77 PE mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai


masa depan, dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya. Berkaitan dengan aset dan liabilitas tersebut, catatan atas
laporan keuangan memasukkan rincian atas sifat dan jumlah tercatat pada akhir
periode pelaporan.

6-12
6.78 PE mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan, dan proses PE dalam
mengelola permodalannya.

6.79 PE mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:


1. Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum tanggal penyelesaian
laporan keuangan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama
periode laporan keuangan serta jumlah dividen per lembar sahamnya; dan
2. Jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.

6.80 PE mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan di


bagian manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan
keuangan:
1. Domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor pusat PE
(atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor);
2. Keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama; dan
3. Nama Pemegang Saham Utama dan nama pengendali akhir dalam kelompok
usaha.

C. KETENTUAN KHUSUS PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN


1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
6.81 PE mengelompokan instrumen keuangan menjadi kelompok-
kelompok sesuai dengan sifat dari informasi yang diungkapkan dan
mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. PE
menyediakan informasi yang cukup untuk memungkinkan rekonsiliasi terhadap
setiap baris pos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.

6.82 PE mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam


catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi pos-pos yang disajikan, dan
diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan kegiatan usaha PE.

a. Pengungkapan Aset Keuangan atau Liabilitas Keuangan yang Diukur pada


Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
6.83 PE mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan
atau laporan perubahan ekuitas, atau catatan atas laporan keuangan:
1. Untuk setiap jenis saham:
a. Jumlah saham modal dasar;
b. Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh;
c. Nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai
nominal;
d. Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode;
e. Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham,
termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal;
f. Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak
penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan.
2. Penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif


a. Pengungkapan Pos Penghasilan, Beban, Keuntungan, atau Kerugian
6.84 PE mengungkapkan pos penghasilan, beban, keuntungan, atau
kerugian berikut ini pada laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan
keuangan:
6-13
1. Laba atau rugi neto pada:
a. Aset keuangan atau liabilitas keuangan FVTPL, yang menunjukkan secara
terpisah aset keuangan atau liabilitas keuangan Designated Upon Initial
Recognition as at FVTPL (DUIR), dan aset keuangan atau liabilitas keuangan
yang dikategorikan sebagai Held for Trading (HT);
b. Aset keuangan AFS, yang menunjukkan secara terpisah jumlah keuntungan
atau kerugian yang diakui pada pendapatan komprehensif lain selama
periode, dan jumlah yang dipindahkan dari ekuitas ke dalam laporan laba
rugi untuk periode tersebut;
c. Investasi Held to Maturity (HTM);
d. Loans and Receivables (L&R); dan
e. Financial Liabilities Measured at Amortized Cost (FLAC);
2. Total pendapatan bunga dan total beban bunga (dihitung dengan menggunakan
metode suku bunga efektif) untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
3. Pendapatan dan beban imbalan (selain jumlah yang termasuk dalam penentuan
suku bunga efektif) yang timbul dari:
a. Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi; dan
b. Aktivitas wali amanat dan aktivitas gadai lainnya yang mengakibatkan
kepemilikan atau investasi aset atas nama individu, wali amanat, program
manfaat pensiun, dan institusi lain;
4. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai; dan
5. Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelompok aset keuangan.

b. Pengungkapan Nilai Wajar


6.85 Kecuali yang diuraikan pada paragraf 6.86, untuk setiap kelompok
aset keuangan dan liabilitas keuangan, entitas mengungkapkan nilai wajar dari
kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan
untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya.

6.86 Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan:


a. Ketika jumlah tercatat adalah suatu perkiraan yang wajar atas nilai wajar,
misalnya, untuk instrumen keuangan seperti piutang dagang dan utang dagang
jangka pendek;
b. Untuk investasi dalam instrumen derivatif yang tidak memiliki kuotasi harga
pasar dalam pasar aktif, atau derivatif yang terkait dengan instrumen ekuitas
tersebut, atau diukur pada harga perolehan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006)
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran karena nilai wajar atas fitur
tersebut tidak dapat diukur secara andal.

6.87 Dalam mengungkapkan nilai wajar, PE akan mengelompokkan aset


keuangan dan liabilitas keuangan kedalam kelompok-kelompok. Saling hapus
diperkenankan hanya jika nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan juga
di-offset pada laporan posisi keuangan (neraca).

6.88 PE mengungkapkan untuk setiap kelompok instrumen keuangan


metode dan, ketika teknik penilaian digunakan, asumsi yang diterapkan dalam
menentukan nilai wajar untuk setiap kelompok aset keuangan atau liabilitas
keuangan. Misalnya, jika dapat diterapkan, PE mengungkapkan informasi tentang
asumsi yang terkait dengan suku bunga atau tingkat diskonto. Jika terdapat
perubahan dalam teknik penilaian, PE mengungkapkan perubahan tersebut dan
alasan melakukan perubahan.
6-14
6.89 Untuk pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi
keuangan, PE mengungkapkan untuk setiap kelompok instrumen keuangan:
1. Tingkat dalam hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar berada secara
keseluruhan, memisahkan pengukuran nilai wajar sesuai tingkat yang
ditentukan;
2. Setiap pemindahan signifikan antara Tingkat 1 dan Tingkat 2 pada hirarki nilai
wajar dan alasan pemindahan tersebut. Pemindahan ke dalam setiap tingkatan
diungkapkan dan didiskusikan secara terpisah dari pemindahan keluar dari
setiap tingkatan. Untuk tujuan ini, signifikansi harus dipertimbangkan dalam
kaitannya dengan laporan laba rugi, dan total aset atau total liabilitas;
3. Untuk pengukuran nilai wajar dalam Tingkat 3 pada hirarki nilai wajar,
rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir, PE mengungkapkan secara terpisah
perubahan selama periode terkait dengan hal berikut:
a. Total keuntungan atau kerugian untuk periode yang diakui dalam laporan
laba rugi, dan uraian di mana penyajiannya dalam laporan laba rugi
komprehensif atau laporan laba rugi terpisah (jika disajikan);
b. Total keuntungan atau kerugian yang diakui dalam pendapatan
komprehensif lain;
c. Pembelian, penjualan, penerbitan dan penyelesaian (setiap jenis perpindahan
diungkapkan secara terpisah); dan
d. Pemindahan ke atau dari Tingkat 3 (misalnya pemindahan yang terkait
dengan perubahan dalam ketersediaan data pasar yang dapat diobservasi)
dan alasan pemindahan tersebut. Untuk pemindahan yang signifikan,
pemindahan ke dalam Tingkat 3 diungkapkan dan didiskusikan secara
terpisah dari pemindahan keluaran dari Tingkat 3.
4. Jumlah total keuntungan atau kerugian untuk periode pada paragraf 6.89
angka3 huruf a di atas termasuk dalam laporan laba rugi yang dapat
diatribusikan pada keuntungan atau kerugian yang terkait dengan aset dan
liabilitas yang dimiliki pada akhir periode pelaporan dan uraian dimana
keuntungan atau kerugian tersebut disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif atau laporan laba rugi terpisah (jika disajikan);
5. Untuk pengukuran nilai wajar pada Tingkat 3, jika mengubah satu atau lebih
input menjadi asumsi-asumsi alternatif yang secara wajar mungkin akan
mengubah nilai wajar secara signifikan, PE menyatakan fakta dan
mengungkapkan dampak dari perubahan tersebut. PE mengungkapkan
bagaimana perhitungan dampak perubahan terhadap asumsi alternatif yang
secara wajar memungkinkan. Untuk tujuan ini, signifikansi harus
dipertimbangkan dalam kaitannya dengan laporan laba rugi, dan total aset atau
total liabilitas, atau, jika perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif, total ekuitas.
PE menyajikan pengungkapan kuantitatif yang disyaratkan oleh paragraf ini dalam
format tersusun (tabular) kecuali format lain lebih sesuai.

6.90 PE harus mengungkapkan kebijakan akuntansi terkait instrumen


keuangan yang meliputi:
1. Untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan FVTPL:
a. Sifat aset keuangan atau liabilitas keuangan yang ditetapkan PE pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi;
b. Kriteria penetapan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut pada saat
pengakuan awal;
2. Kriteria penetapan aset keuangan sebagai AFS;
3. Kapan suatu perkiraan cadangan digunakan untuk mengurangi jumlah tercatat
dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai karena kerugian kredit:

6-15
a. Kriteria untuk menentukan kapan jumlah tercatat aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai dikurangkan secara langsung (atau, dalam kasus
pencatatan jurnal balik atas penghapusbukuan, meningkat secara langsung)
dan ketika perkiraan cadangan digunakan; dan
b. Kriteria untuk penghapusbukuan jumlah yang dibebankan pada perkiraan
cadangan terhadap jumlah tercatat aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai.
4. Bagaimana keuntungan neto atau kerugian neto di setiap kategori instrumen
keuangan ditentukan, contoh, apakah keuntungan neto atau kerugian neto dari
pos-pos yang diukur pada nilai wajar yang adil melalui laporan laba rugi
meliputi pendapatan bunga atau pendapatan dividen;
5. Kriteria yang digunakan PE untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif
terjadi kerugian penurunan nilai;
6. Ketika syarat-syarat aset keuangan yang seharusnya telah jatuh tempo atau
mengalami penurunan nilai dinegosiasikan kembali, kebijakan akuntansi untuk
aset keuangan yang menjadi subjek persyaratan yang dinegosiasikan kembali.

c. Pengungkapan atas Reklasifikasi Aset Keuangan


6.91 Jika PE telah mereklasifikasi aset keuangan dengan satu pengukuran:
1. Pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, dan bukan nilai wajar;
atau
2. Pada nilai wajar; dari pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi,
maka PE mengungkapkan jumlah yang direklasifikasi ke dan dari setiap kategori
dan alasan reklasifikasi.

d. Pengungkapan atas Penghentian Pengakuan


6.92 PE mungkin telah mentransfer aset keuangan sedemikian rupa
sehingga sebagian atau semua aset keuangan tidak memenuhi kualifikasi
penghentian-pengakuan. PE mengungkapkan untuk setiap kelompok aset
keuangan:
1. Jenis aset;
2. Jenis risiko dan manfaat atas kepemilikan yang tetap berada pada PE;
3. Saat PE melanjutkan pengakuan seluruh aset, jumlah nilai tercatat aset dan
liabilitas yang terkait; dan
4. Saat PE melanjutkan pengakuan aset sejauh keterlibatan berkelanjutannya, total
nilai tercatat dari aset awal, jumlah aset dimana PE melanjutkan pengakuan, dan
jumlah tercatat liabilitas yang terkait.

e. Pengungkapan Risiko
1) Pengungkapan kualitatif
6.93 Untuk setiap jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan, PE
mengungkapkan:
1. Eksposur risiko dan bagaimana risiko tersebut timbul;
2. Tujuan, kebijakan, dan proses pengelolaan risiko dan metode yang digunakan
untuk mengukur risiko tersebut; dan
3. Setiap perubahan pada paragraf 6.93 angka 1 atau 2 dari periode sebelumnya.

6-16
2) Pengungkapan kuantitatif
6.94 Untuk setiap jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan, PE
mengungkapkan:
1. Ikhtisar data kuantitatif mengenai eksposur PE terhadap risiko pada akhir
periode pelaporan. Pengungkapan tersebut didasarkan pada informasi yang
disajikan secara internal kepada personel manajemen kunci dari PE, misalnya
direksi;
2. Pengungkapan yang disyaratkan yaitu mengenai risiko kredit, aset keuangan
yang melewati jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai, agunan dan
peningkatan kualitas kredit lainnya yang diperoleh, risiko likuiditas, analisis
sensitivitas risiko pasar, dan pengungkapan risiko pasar lainnya, sepanjang
tidak disediakan pada paragraf 6.94 angka 1 kecuali risiko tersebut tidak
material;
3. Konsentrasi risiko jika tidak terlihat dari paragraf 6.94 angka 1 dan 2.

3) Risiko kredit
6.95 PE mengungkapkan berdasarkan kelompok instrumen keuangan:
1. Jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada akhir
periode pelaporan tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau
peningkatan kualitas kredit (credit enhancement) lain;
2. Mengacu ke jumlah yang diungkapkan dalam paragraf 6.95 angka 1, uraian dari
agunan yang dimiliki sebagai jaminan dan peningkatan kualitas kredit lainnya;
3. Informasi mengenai kualitas kredit dari aset keuangan yang belum jatuh tempo
atau tidak mengalami penurunan nilai; dan
4. Jumlah tercatat aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami
penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.

4) Risiko likuiditas
6.96 PE mengungkapkan:
1. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif (termasuk kontrak
jaminan keuangan yang diterbitkan) yang menunjukkan sisa jatuh tempo
kontraktual;
2. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif. Analisis jatuh tempo
mencakup sisa jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut di
mana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap
periode arus kas.
3. Uraian mengenai bagaimana PE mengelola risiko likuiditas yang melekat dalam
paragraf 6.96 angka 1 dan 2.

5) Risiko pasar
6.97 PE mengungkapkan:
1. Analisis sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar dimana PE terekspos pada
akhir periode pelaporan, yang menunjukkan bagaimana laba atau rugi dan
ekuitas terpengaruh oleh kemungkinan perubahan pada variabel risiko yang
relevan pada tanggal tersebut;
2. Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitas; dan
3. Perubahan metode dan asumsi yang digunakan sebelumnya, dan alasan
perubahannya.

6.98 Jika PE menyusun analisis sensitivitas, seperti value-at-risk, yang


mencerminkan saling ketergantungan antara variabel risiko (misalnya suku bunga
dan nilai tukar) dan menggunakannya untuk mengelola risiko keuangan, maka PE
dapat menggunakan analisis sensitivitas tersebut menggantikan analisis yang
ditentukan pada paragraf 6.97. PE juga mengungkapkan:
6-17
1. Penjelasan tentang metode yang digunakan dalam menyusun analisis
sensitivitas, dan parameter dan asumsi utama yang mendasari data yang
disajikan; dan
2. Penjelasan dari tujuan metode yang digunakan dan keterbatasan yang dapat
mengakibatkan informasi tidak secara penuh mencerminkan nilai wajar dari aset
dan liabilitas yang terkait.

6) Risiko suku bunga


6.99 Risiko suku bunga muncul pada instrumen keuangan yang
mengandung suku bunga majemuk yang diakui dalam laporan posisi keuangan
(misalnya pinjaman diberikan dan piutang dan instrumen utang diterbitkan) dan
pada beberapa instrumen keuangan yang tidak diakui dalam laporan posisi
keuangan (misalnya beberapa komitmen pinjaman yang diberikan).

7) Risiko mata uang


6.100 Risiko mata uang (atau risiko nilai tukar mata uang asing) muncul
pada instrumen keuangan yang didenominasi dalam mata uang asing, yaitu dalam
suatu mata uang selain dari mata uang fungsional di mana mereka diukur. Risiko
mata uang tidak muncul dari instrumen keuangan yang merupakan item
nonmoneter atau dari instrumen keuangan yang didenominasi dalam mata uang
fungsional.

8) Risiko harga lain


6.101 Risiko harga lainnya muncul pada instrumen keuangan karena
perubahan dalam, misalnya harga ekuitas. Untuk memenuhi paragraf 6.97, PE
mengungkapkan dampak penurunan suatu indeks bursa saham tertentu atau
variabel risiko lainnya. Misalnya, jika PE memberi jaminan nilai residual yang
merupakan instrumen keuangan, PE mengungkapkan suatu peningkatan atau
penurunan nilai aset dimana jaminan diterapkan.

6.102 Dua contoh dari instrumen keuangan yang menimbulkan risiko harga
ekuitas adalah:
1. Kepemilikan ekuitas pada entitas lain; dan
2. Investasi dalam suatu wali amanat yang pada gilirannya akan mengakibatkan
kepemilikan investasi pada instrumen ekuitas.
Contoh lain termasuk kontrak forward dan opsi untuk membeli atau menjual
sejumlah tertentu instrumen ekuitas dan swap yang terindeks pada harga ekuitas.
Nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dipengaruhi perubahan harga pasar
instrumen ekuitas yang mendasari.

f. Pengungkapan atas Agunan


6.103 PE mengungkapkan:
1. Jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas
atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah direklasifikasi; dan
2. Syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut.

6.104 Ketika PE memiliki agunan (aset keuangan atau aset nonkeuangan)


dan diijinkan untuk menjual atau menjaminkan kembali tanpa didahului
wanprestasi oleh pemilik agunan, maka PE mengungkapkan:
1. Nilai wajar agunan yang dimiliki;
2. Nilai wajar dari setiap agunan yang dijual atau dijaminkan kembali, dan apakah
PE berkewajiban untuk mengembalikan agunan tersebut; dan

6-18
3. Syarat dan kondisi yang terkait dengan penggunaan agunan tersebut.

g. Pengungkapan Lain
6.105 Bagi PE yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi
agar mengungkapkan jumlah dan dana kelolaan masing-masing produk investasi
yang dikelola serta Pengelolaan Dana Bersifat Bilateral dan Individual (PDBBI) pada
tanggal laporan keuangan.

6.106 Bagi PE yang melakukan kegiatan usaha sebagai PEE, apabila PE


mencatat secara off balance sheet, maka dalam catatan atas laporan keuangan agar
diungkapkan informasi penjaminan yang telah dilaksanakan selama periode
pelaporan. Apabila pelaksanaan proses penjaminan emisi Efek belum selesai pada
tanggal laporan keuangan, agar diungkapkan jumlah dana yang diterima penjamin
emisi yang belum dialihkan ke Emiten.

6.107 Bagi PE yang melakukan kegiatan usaha sebagai PPE, dalam catatan
atas laporan keuangan agar diungkapkan jumlah dana milik nasabah dan nilai
wajar Efek milik nasabah berdasarkan jenisnya.

6.108 PE wajib mengungkapkan rekonsiliasi nilai portofolio Efek yang


dimiliki berdasarkan laporan keuangan dan dibandingkan dengan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan.

6-19
Lampiran 6.1

Keterangan Komponen Laporan Keuangan Perusahaan Efek

1. Komponen Laporan Posisi Keuangan – Aset


No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
1. Kas dan Setara Kas Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand Yang harus dijelaskan antara lain Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
deposits) milik PE yang siap dan bebas digunakan untuk unsur-unsur Kas dan Setara Kas, serta diungkapkan antara lain:
membiayai kegiatan PE. metode pengakuan dan pengukurannya. 1) Rincian jumlah kas dan setara kas
meliputi Simpanan Giro Bank dan
Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, Akun ini termasuk dalam klasifikasi Deposito Berjangka sampai dengan 3
berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam L&R dan diukur pada biaya perolehan bulan;
jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan diamortisasi dengan menggunakan suku 2) Rincian jumlah penempatan di bank
nilai yang signifikan. bunga efektif. (untuk Simpanan Giro Bank dan
Deposito Berjangka sampai dengan 3
Kas dan Setara Kas yang telah ditentukan penggunaannya atau bulan) berdasarkan nama bank serta
yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasikan jenis mata uang;
sebagai Kas dan Setara Kas. 3) Kisaran suku bunga dari setara kas
selama periode pelaporan; dan
4) Unsur kas dan setara kas pada pihak
berelasi dan pihak ketiga.
a. Kas Sub akun ini digunakan untuk mencatat sejumlah kas yang selalu
tersedia secara tunai untuk membiayai kegiatan PE sehari-hari.

b. Simpanan Giro Bank Sub akun ini digunakan untuk mencatat:


1) Saldo giro di Bank;
2) Saldo giro penyelesaian (sub-account) di Bank Pembayaran
atas nama PE.

c. Deposito berjangka Sub akun ini digunakan untuk mencatat deposito berjangka yang
kurang dari 3 bulan akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dan
tidak dijaminkan.

Lampiran 6.1 - 1
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
2. Deposito Berjangka Akun ini digunakan untuk mencatat dana yang ditempatkan dalam Yang harus dijelaskan antara lain Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
bentuk: unsur-unsur deposito berjangka, serta diungkapkan antara lain:
1) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih metode pengakuan dan pengukurannya. 1) Rincian jenis dan jumlah deposito
dari 3 (tiga) bulan. berjangka (yang memiliki jangka waktu
2) Deposito Berjangka yang dijaminkan, termasuk deposito Akun ini termasuk dalam klasifikasi lebih dari 3 bulan) berdasarkan nama
kurang dari 3 (tiga) bulan yang dijaminkan serta termasuk L&R dan diukur pada biaya perolehan bank serta jenis mata uang. Nama bank
deposito yang dijaminkan pada LKP. diamortisasi dengan menggunakan suku dipisahkan antara pihak ketiga dengan
Akun ini disajikan terpisah antara transaksi dengan pihak ketiga bunga efektif. pihak berelasi;
dan transaksi dengan pihak berelasi. 2) Kisaran suku bunga deposito selama
periode pelaporan; dan
3) Jumlah tercatat deposito yang
dijaminkan sebagai agunan (apabila
ada).

3. Piutang Reverse Repo Akun ini merupakan Efek yang dibeli PE dengan perjanjian untuk Yang harus dijelaskan antara lain Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
menjual kembali pada tanggal tertentu dan dengan harga jual unsur-unsur Piutang Reverse Repo, diungkapkan antara lain:
yang telah disepakati bersama. metode pencatatan dan pengukurannya. 1) Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek
yang ditransaksikan;
Akun ini termasuk dalam klasifikasi
L&R, dan diukur pada biaya perolehan 2) Tanggal dan harga dilakukannya
diamortisasi dengan menggunakan suku pembelian dan penjualan kembali Efek;
bunga efektif. 3) Nama pihak/counterparty;
4) Lokasi Efek jaminan;
5) Tingkat bunga piutang reverse repo;
6) Cadangan kerugian penurunan nilai
(jika ada); dan
7) Mutasi cadangan kerugian penurunan
nilai (jika ada).

4. Portofolio Efek Akun ini digunakan untuk mencatat persediaan Efek yang Pada bagian kebijakan akuntansi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dimiliki oleh PE. Persediaan Efek ini dapat berupa Efek bersifat penting, yang harus dijelaskan antara diungkapkan antara lain:
Ekuitas misalnya saham, atau Efek bersifat Utang, misalnya lain: 1) Rincian jenis dan jumlah aset keuangan
obligasi. 1) Dasar pengakuan yang digunakan berdasarkan klasifikasinya;
Lampiran 6.1 - 2
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
dalam menyiapkan laporan 2) Keuntungan/kerugian yang disebabkan
keuangan. oleh perubahan nilai wajar portofolio
2) Klasifikasi aset keuangan serta yang dimiliki, dan pencatatannya sesuai
penjelasan syarat dan ketentuan dengan klasifikasinya;
pengklasifikasian setiap aset 3) Jika PE mereklasifikasi aset keuangan
keuangan ke dalam setiap dengan PSAK 55 maka PE
kelompok; mengungkapkan jumlah yang
3) Pengukuran setiap klasifikasi aset direklasifikasi dari dan ke setiap
keuangan; kategori dan alasan reklasifikasi.
4) Ketentuan evaluasi penurunan nilai 4) Untuk setiap kelompok aset keuangan,
setiap klasifikasi aset keuangan; PE mengungkapkan nilai wajar dari
5) Ketentuan penghentian pengakuan kelompok aset keuangan tersebut
setiap klasifikasi aset keuangan. dengan cara yang memungkinkan untuk
membandingkan dengan jumlah
Pengakuan dan pengukuran masing- tercatatnya.
Portofolio Efek tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam salah masing Efek berdasarkan pada 5) PE mungkin telah mentransfer aset
satu kategori berikut ini: klasifikasinya, adalah sebagai berikut: keuangan sedemikian rupa sehingga
sebagian atau seluruh aset keuangan
1) Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) 1) Nilai Wajar Melalui Laba Rugi tidak memenuhi kualifikasi penghentian
(FVTPL) pengakuan. PE mengungkapkan untuk
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam FVTPL memiliki setiap kelompok aset keuangan:
2 (dua) sub-kategori yaitu aset keuangan yang Pada pengakuan awal, diukur pada a) jenis aset;
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (HT) dan nilai wajar, dan selanjutnya diukur b) jenis risiko dan manfaat atas
Efek yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh PE pada nilai wajar dengan perubahan kepemilikan yang tetap berada pada
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (DUIR). pada nilai wajar diakui langsung PE;
pada laba/rugi periode yang c) jika PE melanjutkan pengakuan
bersangkutan. seluruh aset, jumlah tercatat aset dan
liabilitas terkait;
d) jika PE melanjutkan pengakuan aset
sejauh keterlibatan
2) Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) 2) Dimiliki hingga jatuh tempo berkelanjutannya, total jumlah
(HTM) tercatat dari aset awal, jumlah aset
HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran dimana PE melanjutkan pengakuan,
tetap atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah Pada pengakuan awal diukur pada dan jumlah tercatat liabilitas terkait.
ditetapkan, serta PE mempunyai intensi positif dan nilai wajar ditambah biaya transaksi
Lampiran 6.1 - 3
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga yang dapat diatribusikan secara
jatuh tempo. langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan, dan
selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif. Selain itu, dilakukan
evaluasi adanya kerugian
penurunan nilai secara berkala.

3) Tersedia untuk dijual (AFS) 3) Tersedia untuk dijual (AFS)

Efek yang termasuk dalam kelompok ini merupakan Pada saat pengakuan awal diukur
nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual pada nilai wajar ditambah biaya
atau yang tidak diklasifikasikan sebagai L&R, HTM, atau transaksi yang dapat diatribusikan
FVTPL. secara langsung dengan perolehan
atau penerbitan aset keuangan.
Selanjutnya, diukur pada nilai
wajar, dimana keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai
wajar diakui sebagai bagian dari
ekuitas dan ditransfer ke laporan
laba rugi pada saat aset tersebut
dijual atau diturunkan nilainya.

a. SBI dan Surat Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga
Berharga Negara perolehan SBI dan Surat Berharga Negara yang diterbitkan oleh
pemerintah.

Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS, atau


HTM.

b. Efek Bersifat Ekuitas Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga
yang Tercatat di perolehan Efek Bersifat Ekuitas.
Bursa Efek
Lampiran 6.1 - 4
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
Sub akun ini hanya dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau
AFS.

c. Efek Bersifat Utang Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga Sukuk dapat diklasifikasikan sebagai
dan Sukuk yang perolehan Efek Bersifat Utang dan Sukuk. diukur pada biaya perolehan atau
Tercatat di Bursa diukur pada nilai wajar.
Efek Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS, atau
HTM. Pada saat pengakuan awal, sukuk
korporasi (sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah) diakui sebesar biaya
perolehan.
Biaya perolehan sukuk korporasi yang
diukur pada biaya perolehan termasuk
biaya transaksi. Sedangkan biaya
perolehan sukuk korporasi yang diukur
pada nilai wajar, tidak termasuk biaya
transaksi.
Untuk investasi pada sukuk korporasi
yang diukur pada biaya perolehan,
selisih antara biaya perolehan dan nilai
nominal diamortisasi secara garis lurus
selama jangka waktu sukuk.
Jika sukuk korporasi diukur pada nilai
wajar, selisih antara nilai wajar dengan
jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
d. Unit Penyertaan Sub akun ini digunakan untuk mencatat Unit Penyertaan (UP)
Reksa Dana Reksa Dana.

Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau AFS.


Khusus untuk UP Reksa Dana terproteksi yang tidak memiliki
exit window dan memiliki batas waktu tertentu juga dapat
diklasifikasikan dalam HTM.

Nilai Pasar Wajar ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih


(NAB) hari yang bersangkutan.
Lampiran 6.1 - 5
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
e. Unit Penyertaan Dana Sub akun ini digunakan untuk mencatat UP DIRE.
Investasi Real Estat
(DIRE) Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau AFS.

f. Efek Beragun Aset Sub akun ini digunakan untuk mencatat EBA Arus Kas Tetap dan
(EBA) EBA Arus Kas Tidak Tetap.

Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS atau


HTM.

g. Kontrak Opsi Sub akun ini digunakan untuk mencatat Kontrak Opsi Saham
(KOS).

Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL.

h. Kontrak Berjangka Sub akun ini digunakan untuk mencatat Kontrak Berjangka
seperti KBIE.

Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL.

i. Efek Lain yang Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar Efek
Terdaftar di Bapepam lain yang terdaftar di Bapepam dan LK.
dan LK
Metode penilaiannya berdasarkan ketentuan Bapepam dan LK.

j. Efek yang Tercatat di Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga
Bursa Efek Luar perolehan Efek yang tercatat di Bursa Efek luar negeri yang
Negeri informasi harganya dapat diakses setiap saat.

5. Portofolio Efek Yang Akun ini digunakan untuk mencatat Portofolio Efek yang PE mengungkapkan:
Dijaminkan dijaminkan kepada pihak lain dalam suatu pinjaman yang 1) jumlah tercatat aset keuangan yang
dijaminkan di-repo-kan atau dipinjamkan. Portofolio Efek yang dijaminkan sebagai agunan untuk
dijaminkan tersebut tidak diakui sebagai penghentian pengakuan liabilitas atau liabilitas kontinjensi,
karena PE secara substansial masih memiliki risiko dan manfaat termasuk jumlah yang telah
Lampiran 6.1 - 6
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
atas kepemilikan portofolio Efek yang dijaminkan, maka PE tetap direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);
mengakui Portofolio Efek yang dijaminkan tersebut secara 2) syarat dan kondisi yang terkait dengan
keseluruhan dan mengakui kewajiban keuangan atas jumlah yang penjaminan tersebut;
diterimanya. 3) Jika Efek yang dijaminkan
diklasifikasikan sebagai HTM,
diungkapkan kemampuan PE untuk
memenuhi kewajiban dan jika terdapat
potensi tidak mampu dalam memenuhi
kewajibannya, maka PE harus
mengungkapkan nilai Efek yang
direklasfikasi dari HTM ke AFS.

6. Piutang Lembaga Kliring Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada LKP Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dan Penjaminan sehubungan dengan transaksi Efek dan deposit yang diserahkan L&R sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
PE dalam rangka transaksi Efek. perolehan diamortisasi dengan Rincian jumlah piutang pada LKP
menggunakan suku bunga efektif. berdasarkan transaksi yang dilakukan PE
dengan LKP.
a. Uang Jaminan LKP Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana yang diserahkan PE PE mengungkapkan:
yang menjadi Anggota Kliring (AK) kepada LKP untuk jaminan 1) jumlah tercatat aset keuangan yang
dalam rangka penyelesaian transaksi Efek yang dijamin oleh dijaminkan sebagai agunan untuk
LKP. liabilitas atau liabilitas kontinjensi,
termasuk jumlah yang telah
direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);
2) syarat dan kondisi yang terkait dengan
penjaminan tersebut.

b. Piutang Transaksi Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada LKP atas
Bursa transaksi jual yang dilakukan oleh PE. Jumlah yang disajikan
sesuai dengan nilai netting yang disajikan pada Daftar Hasil
Kliring (DHK).

c. Piutang Komisi Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang timbul atas jasa
yang diberikan kepada LKP.

Lampiran 6.1 - 7
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
7. Piutang Nasabah Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada Nasabah Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Pemilik Rekening (NPR) dan Nasabah Kelembagaan (NK) terkait L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
dengan transaksi Efek. perolehan diamortisasi dengan 1) Piutang kepada pihak ketiga dengan
menggunakan suku bunga efektif. piutang kepada pihak berelasi untuk
masing-masing nasabah, yaitu NPR,
NK;
2) Khusus untuk piutang kepada pihak
berelasi diungkapkan per nama pihak;
3) Pengungkapan mengenai rincian piutang
NPR yang terdiri dari transaksi yang
telah jatuh tempo namun belum
diselesaikan dan transaksi yang belum
jatuh tempo;
4) Jumlah tercatat piutang yang dijaminkan
sebagai agunan (apabila ada); dan
5) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.

a. Nasabah Pemilik Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada NPR
Rekening termasuk PE lain yang membuka rekening pada PE.

1) Transaksi Sub akun ini digunakan untuk mencatat piutang kepada nasabah
Reguler atas transaksi Efek yang belum diselesaikan oleh NPR, yang
terdiri dari transaksi yang telah jatuh tempo namun belum
diselesaikan dan transaksi yang belum jatuh tempo.

2) Transaksi Marjin Sub akun ini digunakan untuk mencatat saldo dalam Rekening
Efek pembiayaan transaksi marjin yang menunjukkan jumlah
dana yang wajib dibayar oleh nasabah kepada PE atas
pembiayaan transaksi marjin oleh PE bagi nasabah.

Lampiran 6.1 - 8
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
3) Transaksi Lain Sub akun ini digunakan untuk mencatat mencatat saldo selain
Transaksi Reguler dan transaksi Marjin, termasuk diantaranya
Transaksi Penawaran Tender (Tender Offer) dan Uang Pengganti
(Alternate Cash Settlement – ACS).

b. Nasabah Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada NK.


Kelembagaan

8. Piutang Perusahaan Efek Akun ini merupakan tagihan PE kepada PE lain dalam rangka Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Lain kegiatan Perantara Pedagang Efek. L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian jumlah piutang PE lain
Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. berdasarkan transaksi yang dilakukan
dengan piutang kepada pihak berelasi. PE dengan PE lain;
2) Nama dan jumlah piutang pada pihak
berelasi; dan
3) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.

a. Uang Jaminan untuk Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai jaminan yang PE mengungkapkan:
Peminjaman Efek ditempatkan di PE lain atas peminjaman Efek. 1) jumlah tercatat aset keuangan yang
dijaminkan sebagai agunan untuk
liabilitas atau liabilitas kontinjensi,
termasuk jumlah yang telah
direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);
2) syarat dan kondisi yang terkait dengan
penjaminan tersebut.

b. Uang Jaminan pada Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana yang dijaminkan PE mengungkapkan:
AK oleh PE non AK kepada PE AK. 1) jumlah tercatat aset keuangan yang
dijaminkan sebagai agunan untuk
liabilitas atau liabilitas kontinjensi,
termasuk jumlah yang telah
Lampiran 6.1 - 9
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);
2) syarat dan kondisi yang terkait dengan
penjaminan tersebut.

c. Transaksi Jual Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada PE
lain atas transaksi jual Efek yang tidak dijamin oleh LKP dan
belum diselesaikan.

d. Piutang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan komisi kepada PE
lain atas transaksi Efek, misalnya komisi yang berasal dari
kegiatan pinjam meminjam Efek dan kegiatan sebagai agen
penjual.

9. Piutang Kegiatan Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang timbul dari Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Penjaminan Emisi Efek kegiatan Penjaminan Emisi Efek. L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian jumlah piutang yang timbul
Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. akibat kegiatan penjaminan emisi Efek,
dengan piutang kepada pihak berelasi. yang dibedakan berdasarkan kegiatan
yang terjadi selama proses penjaminan
emisi Efek;
2) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.

a. Piutang Jasa Emisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada pihak
Efek yang melakukan penawaran umum, atas jasa penjaminan emisi
Efek.

Lampiran 6.1 - 10
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
b. Piutang Jasa Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada Penerbit
Perantara Penerbitan Efek atas piutang komisi jasa penerbitan Efek (private
Efek placement).

c. Piutang Jasa Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan terkait dengan
Penasihat Keuangan jasa penasihat keuangan.

d. Piutang Biaya Sub akun ini digunakan untuk mencatat jumlah piutang PE
Talangan kepada Emiten/Penerbit Efek terkait dengan biaya-biaya yang
merupakan tanggungan calon Emiten/Penerbit Efek, tetapi
dibayarkan terlebih dahulu oleh PE.

e. Dana Pesanan Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana pesanan Efek pada
Dibayar Dimuka pasar perdana yang disetor oleh agen penjual kepada Penjamin
Pelaksana Emisi Efek.
f. Piutang Nasabah Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada NU
Umum atas pemesanan Obligasi.

10. Piutang Kegiatan Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang berkaitan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Manajer Investasi dengan kegiatan PE sebagai Manajer Investasi. L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian jumlah piutang yang timbul
Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. akibat kegiatan manajemen investasi;
dengan piutang kepada pihak berelasi. 2) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.
a. Piutang Management Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan atas jasa
Fee pengelolaan investasi untuk nasabah individual maupun kolektif,
misalnya UP Reksa Dana, EBA, atau PDBBI.

b. Piutang Subscription Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan atas jasa
Fee dan Redemption penjualan dan pembelian kembali.
Fee
Lampiran 6.1 - 11
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
11. Piutang Lain-lain Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan dividen, bunga, dan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
denda kepada pihak lain, serta piutang lainnya yang tidak L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
berhubungan dengan kegiatan utama PE. perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai komponen yang
menggunakan suku bunga efektif. material jumlahnya;
2) Piutang lain yang tidak dirinci secara
tersendiri karena kecil jumlahnya,
digabungkan dalam komponen
tersendiri, namun harus dijelaskan pula
sifat dan unsur utamanya;
3) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.

12. Biaya Dibayar Dimuka Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang telah dibayar Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang diungkapkan antara lain:
akan datang seperti premi asuransi dibayar dimuka, bunga dibayar 1) Jika jumlahnya material harus dirinci
dimuka, atau sewa dibayar dimuka. menurut elemen utamanya; atau
2) Jika tidak material jumlahnya, dapat
digabungkan dalam satu elemen namun
harus dijelaskan sifat dari unsur-unsur
utamanya.

13. Pajak Dibayar Dimuka Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak yang akan Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
ditagih kembali atau dikompensasikan terhadap liabilitas pajak diungkapkan antara lain:
masa berikutnya. 1) Rincian menurut jenis dan jumlah
masing-masing pajaknya; dan
2) Uraian mengenai jumlah restitusi pajak
yang diajukan dan statusnya (apabila
ada).

Lampiran 6.1 - 12
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
14. Penyertaan pada Bursa Keanggotaan PE di bursa, yang mewakili kepentingan Penyertaan pada Bursa Efek dicatat PE mengungkapkan:
Efek kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada PE untuk sebesar biaya perolehan dikurangi 1) Untuk Penyertaan pada Bursa Efek yang
menjalankan usaha di bursa. akumulasi penurunan nilai. Jika dinilai dengan umur manfaat tidak
terdapat indikasi penurunan nilai, nilai terbatas, jumlah tercatat aset dan alasan
tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi yang mendukung penilaian umur
dan diturunkan langsung ke jumlah manfaat tidak terbatas tersebut. Dalam
terpulihkan. memberikan alasan, PE menjelaskan
faktor signifikan dalam menentukan aset
yang memiliki umur manfaat tidak
terbatas;
2) PE mengungkapkan informasi mengenai
penurunan nilai Penyertaan pada Bursa
Efek.

15. Aset Tetap Akun ini digunakan untuk mencatat biaya perolehan aset tetap PE Pada bagian kebijakan akuntansi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
setelah dikurangi akumulasi penyusutan kecuali tanah dan aset penting, yang harus dijelaskan antara diungkapkan antara lain:
dalam penyelesaian. lain: 1) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi
1) Dasar pengukuran yang digunakan penyusutan (dijumlahkan dengan
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam menentukan jumlah tercatat akumulasi rugi penurunan nilai) pada
dalam penyediaan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau bruto; awal dan akhir periode; dan
untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan 2) Metode penyusutan yang 2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal
selama lebih dari satu periode. digunakan; dan akhir periode yang menunjukkan:
3) Umur manfaat atau tarif penyusutan a) Penambahan;
yang digunakan. b) Aset yang diklasifikasikan sebagai
PE harus memilih antara model biaya tersedia untuk dijual atau termasuk
(cost method) atau model revaluasian dalam kelompok yang akan
(revaluation method) sebagai kebijakan dilepaskan yang diklasifikasikan
akuntansi dan menerapkan kebijakan sebagai tersedia untuk dijual;
tersebut terhadap seluruh aset tetap c) Akuisisi melalui penggabungan
dalam kelompok yang sama. usaha;
d) Peningkatan atau penurunan akibat
dari revaluasi serta dari penurunan
nilai yang diakui atau dijurnal balik
secara langsung pada ekuitas;
Lampiran 6.1 - 13
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
e) Rugi penurunan nilai yang diakui
dalam laporan laba rugi;
f) Rugi penurunan nilai yang dijurnal
balik dalam laporan laba rugi (jika
ada);
g) Penyusutan;
h) Selisih nilai tukar neto yang timbul
dalam penjabaran laporan keuangan
dari mata uang fungsional menjadi
mata uang pelaporan yang berbeda,
termasuk penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri menjadi mata uang
pelaporan PE pelapor; dan
i) Perubahan lain.
3) Keberadaan dan jumlah restriksi atas
hak milik, dan aset tetap yang
dijaminkan untuk utang;
4) Jumlah pengeluaran yang diakui dalam
jumlah tercatat aset tetap yang sedang
dalam pembangunan;
5) Jumlah komitmen kontraktual dalam
perolehan aset tetap;
6) Jumlah kompensasi dari pihak ketiga
untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai, hilang, atau dihentikan
yang dimasukkan dalam laporan laba
rugi, jika tidak diungkapkan secara
terpisah pada laporan laba rugi;
7) Jika aset tetap disajikan pada jumlah
revaluasian, hal berikut ini harus
diungkapkan:
a) Tanggal efektif revaluasi;
b) Apakah penilai independen
dilibatkan;
c) Metode dan asumsi signifikan yang
Lampiran 6.1 - 14
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
digunakan dalam mengestimasikan
nilai wajar aset;
d) Penjelasan mengenai nilai wajar aset
yang ditentukan secara langsung
berdasar harga yang dapat
diobservasi (observable prices)
dalam suatu pasar aktif atau
transaksi pasar terakhir yang wajar
atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lainnya;
e) Untuk setiap kelompok aset tetap,
jumlah tercatat aset seandainya aset
tersebut dicatat dengan model biaya;
dan
f) Surplus revaluasi, yang
menunjukkan perubahan selama
periode dan pembatasan-pembatasan
distribusi kepada pemegang saham.
8) Pengungkapan jika ada perubahan
estimasi dalam:
a) Nilai residu;
b) Estimasi biaya pembongkaran,
pemindahan, atau restorasi suatu
aset tetap;
c) Umur manfaat; dan
d) Metode penyusutan.
9) Jumlah tercatat aset tetap yang tidak
dipakai sementara;
10) Jumlah tercatat bruto dari setiap aset
tetap yang telah disusutkan penuh dan
masih digunakan;
11) Jumlah tercatat aset tetap yang
dihentikan dari penggunaan aktif dan
tidak diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual; dan
Lampiran 6.1 - 15
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
12) Jika model biaya digunakan, nilai wajar
aset tetap apabila berbeda secara
material dari jumlah tercatat.

16. Aset Pajak Tangguhan Akun ini digunakan untuk menyajikan estimasi jumlah pajak yang Aset dan liabilitas pajak tangguhan Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya: harus diukur dengan menggunakan tarif diungkapkan antara lain:
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; pajak yang akan berlaku pada saat aset 1) Jumlah beban (penghasilan) pajak
b) akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi; dan dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, tangguhan yang berasal dari timbulnya
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan perbedaan temporer maupun
peraturan perpajakan mengizinkan. pajak) yang telah berlaku atau yang realisasinya atau terkait dengan
telah secara substantif berlaku pada perubahan tarif pajak atau penerapan
periode pelaporan. peraturan perpajakan yang baru.
2) Penjelasan mengenai perubahan tarif
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan pajak yang berlaku dan perbandingan
harus ditinjau kembali pada akhir dengan tarif pajak yang berlaku pada
periode pelaporan. PE harus periode akuntansi sebelumnya;
mengurangi jumlah tercatat aset pajak 3) Jumlah (dan batas waktu penggunaan,
tangguhan apabila besar kemungkinan jika ada) perbedaan temporer yang boleh
laba kena pajak tidak lagi tersedia dikurangkan, rugi pajak yang belum
dalam jumlah yang cukup memadai dikompensasi, dan kredit pajak belum
untuk mengkompensasikan sebagian dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai
atau seluruh aset pajak tangguhan aset pajak tangguhan pada laporan
tersebut. Pengurangan jumlah tercatat keuangan;
aset pajak tangguhan dilakukan 4) Berkenaan dengan setiap tipe perbedaan
pembalikan apabila kemungkinan besar temporer, dan berkenaan dengan setiap
laba kena pajak yang tersedia tipe rugi pajak belum dikompensasi dan
jumlahnya cukup memadai. kredit pajak belum dimanfaatkan:
a) Jumlah aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang diakui pada laporan
posisi keuangan selama periode
penyajian;
b) Jumlah beban (penghasilan) pajak
tangguhan yang diakui pada laba
rugi, apabila jumlah tersebut tidak
Lampiran 6.1 - 16
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
terlihat dari perubahan jumlah aset
atau liabilitas pajak tangguhan yang
diakui pada laporan posisi
keuangan;
5) PE mengungkapkan jumlah aset pajak
tangguhan dan sifat bukti yang
mendukung pengakuannya, jika:
a) Penggunaan aset pajak tangguhan
tergantung pada apakah laba kena
pajak yang dapat dihasilkan pada
periode mendatang melebihi laba
dari realisasi perbedaan temporer
kena pajak yang telah ada; dan
b) PE telah mengalami kerugian pada
periode kini atau periode
sebelumnya dimana aset pajak
tangguhan terkait.

16. Aset Lain-Lain Akun ini digunakan untuk mencatat aset yang tidak dapat Aset lain-lain disajikan sebesar nilai Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
digolongkan ke dalam salah satu kelompok aset yang telah tercatat, yaitu biaya perolehan setelah diungkapkan antara lain:
tersebut di atas. Akun ini antara lain mencakup: dikurangi biaya amortisasi dan 1) Rincian jenis dan jumlah unsur-unsur
a) Aset tetap yang tidak digunakan lagi penurunan nilai. aset lain-lain.
b) Aset dari segmen usaha yang telah diputuskan oleh 2) Sifat dan uraian penting dari aset yang
manajemen untuk dihentikan atau akan dijual. bersangkutan.
c) Beban tangguhan lainnya. 3) Jika material jumlahnya perlu dirinci
d) Kas yang dibatasi penggunaannya. menurut komponen utama serta
diberikan penjelasan tambahan untuk
unsur yang unik sifatnya;
4) Unsur yang tidak material jumlahnya
dapat digabungkan, namun harus
dijelaskan sifatnya;
5) Jumlah amortisasi untuk beban
ditangguhkan, harus dijelaskan antara
lain mengenai metode dan periode
Lampiran 6.1 - 17
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
amortisasinya;
6) Alasan perubahan klasifikasi aset yang
sebelumnya tidak termasuk dalam aset
lain-lain.
7) Untuk jenis aset tetap yang sudah tidak
dapat digunakan secara aktif dan
dimiliki untuk tujuan dijual (scrapped):
nilai tercatat dan nilai realisasi bersih.

2. Komponen Laporan Posisi Keuangan – Liabilitas


No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
1. Surat Utang Jangka Akun ini digunakan untuk mencatat surat utang yang akan jatuh Pengakuan dan pengukuran liabilitas Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Pendek tempo dalam jangka waktu 1 (satu) tahun atau kurang. keuangan ini, berdasarkan pada diungkapkan antara lain:
klasifikasinya, sebagai berikut: 1) Rincian jenis, nilai nominal dan nilai
tercatat dalam rupiah dan mata uang
1) Nilai Wajar Melalui Laba Rugi asing, tanggal jatuh tempo, dan tingkat
(FVTPL) bunga.
2) Penjelasan tentang jaminan dan
Pada pengakuan awal, diukur pada persyaratan lain.
nilai wajar, dan selanjutnya diukur 3) Penjelasan mengenai kondisi surat utang
pada nilai wajar dengan perubahan jangka pendek.
pada nilai wajar diakui langsung
pada laba/rugi periode yang 4) Untuk setiap kelompok liabilitas
bersangkutan. keuangan, PE mengungkapkan nilai
wajar dari kelompok liabilitas keuangan
2) Liabilitas keuangan lainnya tersebut dengan cara yang
(liabilitas keuangan yang diukur memungkinkan untuk membandingkan
pada biaya perolehan diamortisasi/ dengan jumlah tercatatnya.
FLAC).

Lampiran 6.1 - 18
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
Pada pengakuan awal, diukur pada
nilai wajar dikurangi biaya
transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan perolehan
atau penerbitan liabilitas keuangan,
selanjutnya Diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif.

2. Utang Repo Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah dana yang akan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
diserahkan kepada pihak lain sebesar nilai kontrak transaksi Efek FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (repo). perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek
menggunakan suku bunga efektif. yang dijual PE pada transaksi repo;
2) Tanggal dan harga dilakukannya
Pada bagian kebijakan akuntansi pembelian dan penjualan kembali Efek.
penting, yang harus dijelaskan antara
lain unsur-unsur Utang Repo, metode
pencatatan dan pengukurannya.

3. Utang pada Lembaga Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada LKP yang Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Kliring dan Penjaminan belum jatuh tempo sehubungan dengan transaksi bursa yang FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
penyelesaiannya dijamin oleh LKP dan pinjam meminjam Efek perolehan diamortisasi dengan Rincian jumlah utang pada LKP berdasarkan
yang melalui LKP. menggunakan suku bunga efektif. transaksi yang dilakukan PE dengan LKP.

a. Utang Transaksi Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada LKP
Bursa atas transaksi beli yang dilakukan oleh PE. Jumlah yang disajikan
sesuai dengan nilai netting yang disajikan pada Daftar Hasil
Kliring (DHK).

b. Utang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang timbul atas
jasa yang diberikan LKP.

Lampiran 6.1 - 19
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
4. Utang Nasabah Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada NPR dan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
NK terkait dengan transaksi Efek. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Pemisahan utang nasabah berdasarkan
Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. sifat hubungan nasabah yaitu pihak
dengan utang kepada pihak berelasi untuk masing-masing jenis ketiga dan pihak berelasi;
nasabah, yaitu NPR dan NK. 2) Nama dan jumlah utang pada pihak
Khusus untuk utang kepada pihak berelasi diungkapkan per nama berelasi;
pihak. 3) Jumlah utang pada pihak ketiga yang
dipisahkan berdasarkan jenis nasabah
yaitu NPR dan NK; dan
4) Jumlah tercatat agunan yang diterima
(apabila ada).
a. Nasabah Pemilik Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada NPR
Rekening termasuk PE lain yang membuka rekening pada PE.

b. Nasabah Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada NK.


Kelembagaan

5. Utang Perusahaan Efek Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE lain Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Lain dalam rangka kegiatan Perantara Pedagang Efek. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian jumlah utang PE lain
Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. berdasarkan transaksi yang dilakukan
dengan utang kepada pihak berelasi. PE dengan PE lain;
2) Nama dan jumlah utang pada pihak
berelasi;

a. Uang Jaminan Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas atas uang Jika PE memiliki agunan (aset keuangan
Peminjaman Efek jaminan yang diterima dari PE lain terkait dengan transaksi atau aset nonkeuangan) dan diizinkan untuk
Pinjam Meminjam Efek. menjual atau menjaminkan kembali tanpa
didahului wanprestasi oleh pemilik agunan,
maka PE mengungkapkan:
1) nilai wajar agunan yang dimiliki;
2) nilai wajar dari setiap agunan yang
dijual atau dijaminkan kembali, dan
apakah PE berkewajiban untuk
Lampiran 6.1 - 20
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
mengembalikan agunan tersebut; dan
3) syarat dan ketentuan yang terkait
dengan penggunaan agunan tersebut.

b. Uang Jaminan dari Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada PE non
PE non AK AK atas dana yang diserahkan sebagai jaminan kepada PE AK.

c. Transaksi Beli Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE
lain atas transaksi beli Efek yang belum diselesaikan.

d. Utang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang komisi kepada PE
lain atas transaksi Efek.

6. Utang Kegiatan Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang timbul dari Akun ini termasuk dalam klasifikasi Yang harus diungkapkan antara lain rincian
Penjaminan Emisi Efek kegiatan Penjaminan Emisi Efek. FLAC, dan diukur pada biaya jumlah utang yang timbul akibat kegiatan
perolehan diamortisasi dengan penjaminan emisi Efek, yang dibedakan
Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. berdasarkan kegiatan yang terjadi selama
dengan utang kepada pihak berelasi. proses penjaminan emisi Efek;

a. Utang Dalam Rangka Sub akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan uang pesanan
Penawaran Efek dalam rangka Penawaran Umum atau penerimaan uang
Umum/Penawaran pesanan Efek dari pemodal dalam rangka Penawaran Terbatas
Terbatas (private placement) dan liabilitas PE kepada Emiten/Penerbit
Efek untuk menyerahkan sejumlah dana hasil penjualan, yang
terdiri dari utang kepada:
1) NPR;
2) NU;
3) Agen penjual;
4) Emiten; dan
5) Penerbit Efek

b. Utang Jasa Emisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE
Efek lain yang merupakan peserta Sindikasi atau Selling Agent, dalam
rangka jasa yang terkait dengan penjaminan emisi Efek atau
perantara penerbitan Efek seperti underwriting fee dan selling fee.
Lampiran 6.1 - 21
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
7. Utang kegiatan Manajer Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang berkaitan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Investasi dengan kegiatan PE sebagai Manajer Investasi. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain rincian jumlah
perolehan diamortisasi dengan utang yang timbul akibat kegiatan
Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. manajemen investasi.
dengan utang kepada pihak berelasi.

a. Utang biaya Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya
pendirian Reksa pendirian UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi
Dana/ EBA/DIRE tanggungan MI.
b. Utang komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang komisi kepada agen
penjual UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE.

c. Utang biaya Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya
pengelolaan Reksa pengelolaan UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi
Dana/ EBA/DIRE tanggungan MI.

d. Utang biaya Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya
pembubaran Reksa pembubaran UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi
Dana/EBA/DIRE tanggungan MI.

8. Utang Efek Posisi Short Akun ini menampilkan nilai wajar Efek pada posisi short PE. Akun ini pada saat pengakuan awal Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Akun ini timbul karena PE melakukan penjualan Efek lebih besar telah ditetapkan oleh PE untuk diukur diungkapkan antara lain rincian mengenai
dari Efek yang dimiliki PE. pada nilai wajar melalui laporan laba jenis dan jumlah Efek posisi short.
rugi.
Jika PE menetapkan suatu liabilitas
keuangan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi sesuai PSAK 55
(r2006), maka PE mengungkapkan:
1) jumlah perubahan, selama periode dan
secara kumulatif, nilai wajar liabilitas
keuangan yang dapat diatribusikan pada
perubahan risiko kredit atas liabilitas
yang ditentukan di antara:
a) sebagai jumlah perubahan dalam
Lampiran 6.1 - 22
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
nilai wajar yang tidak dapat
diatribusikan pada perubahan
kondisi pasar yang meningkatkan
risiko pasar; atau
b) menggunakan metode alternatif
yang diyakini PE lebih
menggambarkan secara jujur jumlah
perubahan nilai wajar yang dapat
diatribusikan pada perubahan risiko
kredit atas kewajiban.
2) perbedaan antara jumlah tercatat
liabilitas keuangan dan jumlah yang
disyaratkan secara kontraktual bagi PE
untuk membayar pada saat jatuh tempo
kepada pemegang kewajiban tersebut;
3) PE juga mengungkapkan:
a) metode yang digunakan untuk
memenuhi persyaratan di angka 1).
b) jika PE meyakini bahwa
pengungkapan yang memenuhi
persyaratan di angka 1) tidak
menyajikan secara jujur perubahan
nilai wajar aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang dapat
diatribusikan pada perubahan risiko
kredit, alasan yang menghasilkan
kesimpulan tersebut, dan faktor
relevan yang dipercayai PE.

9. Utang Pajak Akun ini merupakan liabilitas dalam rangka Pajak Penghasilan Liabilitas pajak kini untuk periode Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dan pajak lainnya yang belum dibayar. berjalan dan periode sebelumnya, diungkapkan antara lain rincian pajak yang
diakui sebesar jumlah pajak terhutang masih harus dibayar.
(restitusi pajak), yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak (peraturan
Lampiran 6.1 - 23
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
pajak) yang berlaku atau yang telah
secara substantif berlaku pada tanggal
laporan keuangan.

10. Biaya Masih Harus Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE yang timbul dari Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Dibayar beban yang sudah terjadi namun belum dibayar. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai komponen yang
menggunakan suku bunga efektif. material jumlahnya;
2) Biaya yang masih harus dibayar lain
yang tidak dirinci secara tersendiri
karena kecil jumlahnya, digabungkan
dalam komponen tersendiri, namun
harus dijelaskan pula sifat dan unsur
utamanya.

11. Utang Jangka Panjang Liabilitas kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
waktu lebih dari satu periode akuntansi. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian utang berdasarkan nama bank,
menggunakan suku bunga efektif. jenis mata uang serta nilainya;
2) Kisaran tingkat bunga dan saat jatuh
tempo;
3) Penjelasan tentang fasilitas pinjaman
yang diperoleh, termasuk jumlah dan
tujuan perolehannya;
4) Rincian setiap wanprestasi selama
periode dari pokok, bunga, dana
pelunasan, atau syarat penarikan atas
pinjaman tersebut;
5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang
mengalami wanprestasi pada akhir
periode pelaporan;
6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan,
atau syarat pinjaman diterima telah
Lampiran 6.1 - 24
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
dinegosiasi ulang;
7) Jaminan yang diberikan dengan
menunjuk akun-akun yang
berhubungan; dan
8) Persyaratan lain yang penting seperti
adanya pembatasan pembagian dividen,
pembatasan rasio tertentu dan/atau
pembatasan perolehan utang baru.

12. Utang Obligasi Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
pemegang obligasi sehubungan dengan penerbitan obligasi PE. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai jenis, nilai nominal
menggunakan suku bunga efektif. dan nilai tercatat dalam rupiah dan mata
uang asing, tanggal jatuh tempo, jadwal
pembayaran bunga, tingkat bunga, serta
tempat pencatatan;
2) Peringkat dan nama pemeringkat (jika
ada);
3) Nama Wali Amanat dan keterkaitan
usaha dengan PE;
4) Rincian setiap wanprestasi selama
periode dari pokok, bunga, dana
pelunasan, atau syarat penarikan atas
pinjaman tersebut;
5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang
mengalami wanprestasi pada akhir
periode pelaporan;
6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan,
atau syarat pinjaman diterima telah
dinegosiasi ulang;
7) Jaminan serta pembentukan dana untuk
pelunasan utang pokok obligasi (jika
ada) dengan menunjuk pos-pos yang
berhubungan;
Lampiran 6.1 - 25
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
8) Persyaratan lain yang penting, seperti
adanya pembatasan pembagian dividen,
pembatasan rasio tertentu, dan/atau
pembatasan perolehan utang baru; dan
9) Kejadian penting lainnya antara lain
kepatuhan PE dalam memenuhi
persyaratan dan kondisi utang.

13. Liabilitas Imbalan Kerja Akun ini mencatat seluruh bentuk imbalan kerja yang terutang Jumlah liabilitas imbalan kerja yang Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
atas jasa yang diberikan oleh pekerja. diakui di laporan posisi keuangan diungkapkan antara lain:
(neraca) merupakan nilai kini 1) Jika PE memiliki Imbalan Pasca-Kerja :
kewajiban imbalan pasti disesuaikan Program Iuran Pasti:
dengan keuntungan dan kerugian PE mengungkapkan jumlah yang diakui
aktuarial yang belum diakui dan biaya sebagai beban untuk program iuran
jasa lalu yang belum diakui. Setiap aset pasti.
yang timbul dari perhitungan ini
terbatas pada kerugian aktuarial yang 2) Jika PE memiliki Imbalan Pasca-Kerja:
tidak diakui dan biaya jasa lalu Program Imbalan Pasti:
ditambah dengan nilai kini a) Kebijakan akuntansi PE dalam
pengembalian yang ada dan mengakui keuntungan dan kerugian
pengurangan di masa depan aktuarial;
atas iuran program. b) Gambaran umum mengenai jenis
program;
c) Rekonsiliasi aset dan kewajiban
yang diakui di neraca, setidaknya
menunjukkan:
(1) Nilai kini kewajiban imbalan
pasti per tanggal neraca yang
seluruhnya tidak didanai;
(2) Nilai kini (sebelum dikurangi
nilai wajar aset program)
kewajiban imbalan pasti per
tanggal neraca yang seluruhnya
atau sebagian didanai;
Lampiran 6.1 - 26
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
(3) Nilai wajar setiap aset program
per tanggal neraca;
(4) Nilai bersih keuntungan dan
kerugian aktuarial yang tidak
diakui di neraca;
(5) Biaya jasa lalu yang belum
diakui di neraca;
(6) Jumlah yang tidak diakui
sebagai aset, karena
pembatasan;
(7) Nilai wajar pada tanggal neraca
dari hak penggantian yang
diakui sebagai aset; dan jumlah
lain yang diakui di neraca.
d) Jumlah yang termasuk dalam nilai
wajar aset program:
(1) Tiap kategori instrumen
keuangan yang diterbitkan oleh
PE;
(2) Properti atau aset lain yang
digunakan oleh PE.
e) Rekonsiliasi yang menunjukkan
mutasi nilai bersih kewajiban (aset)
selama satu periode di neraca;
f) Total beban yang diakui di laporan
laba rugi untuk setiap hal berikut
dan jumlah yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi yang didalamnya
terdapat:
(1) Biaya jasa kini;
(2) Biaya bunga;
(3) Hasil yang diharapkan dari aset
program;
(4) Hasil yang diharapkan dari hak
penggantian yang diakui
Lampiran 6.1 - 27
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
sebagai aset;
(5) Keuntungan dan kerugian
aktuarial;
(6) Biaya jasa lalu;
(7) Dampak dari adanya kurtailmen
iatau penyelesaian.
g) Hasil aktual dari aset program, sama
baiknya dengan hasil aktual atas hak
penggantian yang diakui sebagai
aset;
h) Asumsi aktuarial utama yang
digunakan per tanggal neraca,
termasuk jika dapat diterapkan:
(1) Tingkat diskonto;
(2) Tingkat hasil yang diharapkan
dari setiap aset program untuk
periode-periode penyajian
laporan keuangan;
(3) Tingkat hasil yang diharapkan
dari hak penggantian yang
diakui sebagai aset periode yang
disajikan dalam laporan
keuangan;
(4) Tingkat kenaikan gaji yang
diharapkan ;
(5) Tingkat tren biaya kesehatan;
dan
(6) Asumsi aktuarial material
lainnya yang dipergunakan.
PE harus mengungkapkan setiap asumsi
aktuarial dalam rangka absolut (sebagai
contoh dalam presentase absolut) dan tidak
hanya sebagai selisih presentase-presentase
atau variabel-variabel lainnya.

Lampiran 6.1 - 28
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
14. Utang Subordinasi Akun ini digunakan untuk mencatat pinjaman yang diperoleh Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
berdasarkan suatu perjanjian subordinasi, dimana pinjaman FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
tersebut baru dapat dibayar kembali apabila PE telah melunasi perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian utang berdasarkan masing-
liabilitas tertentu, dan dalam hal likuidasi, pinjaman ini baru dapat menggunakan suku bunga efektif. masing pihak pemberi pinjaman, jenis
dilunasi setelah PE menyelesaikan seluruh liabilitas lainnya. mata uang serta nilainya;
2) Kisaran tingkat bunga dan saat jatuh
tempo;
3) Penjelasan tentang sifat atas pinjaman
yang diperoleh, termasuk jumlah dan
tujuan perolehannya;
4) Rincian setiap wanprestasi selama
periode dari pokok, bunga, dana
pelunasan, atau syarat penarikan atas
pinjaman tersebut;
5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang
mengalami wanprestasi pada akhir
periode pelaporan;
6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan,
atau syarat pinjaman diterima telah
dinegosiasi ulang;
7) Penjelasan mengenai kondisi utang
(misalnya restrukturisasi utang, kondisi
default);
8) Persyaratan lain yang penting.

15. Utang Lain-Lain Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang tidak dapat Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
digolongkan dalam salah satu akun liabilitas di atas. Utang levy FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
atau utang biaya transaksi serta utang penawaran tender termasuk perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai komponen yang
di dalamnya. menggunakan suku bunga efektif. material jumlahnya;
2) Utang lain yang tidak dirinci secara
tersendiri karena kecil jumlahnya,
digabungkan dalam komponen
tersendiri, namun harus dijelaskan pula
sifat dan unsur utamanya.
Lampiran 6.1 - 29
3. Komponen Laporan Posisi Keuangan/Laporan Pe rubahan Ekuitas – Ekuitas
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
1. Modal Saham Akun ini digunakan untuk mencatat modal saham untuk setiap Modal disajikan dalam laporan posisi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
jenis saham yang disajikan sebesar nilai nominal. keuangan setelah liabilitas. Bentuk diungkapkan antara lain:
penyajiannya sesuai Akta Pendirian 1) Uraian jenis-jenis saham PE;
Badan Usaha tersebut. 2) Susunan pemegang saham, yaitu:
a) Pemegang saham yang memiliki 5%
atau lebih;
b) Nama Direktur dan Komisaris yang
memiliki saham; dan
c) Pemegang saham lainnya.
Dengan mengungkapkan jumlah saham,
persentase pemilikan, dan jumlah nilai
nominal untuk masing-masing
pemegang saham tersebut.
3) Jika terjadi perubahan modal saham
dalam tahun berjalan harus
diungkapkan:
a) Keputusan yang berhubungan
dengan perubahan modal saham
tersebut, seperti pengesahan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia dan
RUPS;
b) Sumber Peningkatan modal saham
antara lain dari modal sumbangan
dan tambahan modal disetor lainnya,
selisih penilaian kembali aset tetap,
pelaksanaan waran, konversi
obligasi dan sebagainya;
c) Metode pencatatan dan jumlah
lembar saham yang diperoleh
kembali, dalam hal terjadi perolehan
kembali saham yang telah
diterbitkan; dan

Lampiran 6.1 - 30
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
d) Tujuan perubahan modal saham,
antara lain dalam rangka ekspansi
atau pelunasan utang.

Untuk setiap jenis saham:


1) jumlah saham modal dasar;
2) jumlah saham yang diterbitkan dan
disetor penuh, dan yang diterbitkan
tetapi tidak disetor penuh;
3) nilai nominal saham, atau nilai dari
saham yang tidak memiliki nilai
nominal;
4) rekonsiliasi jumlah saham beredar pada
awal dan akhir periode;
5) hak, keistimewaan, dan pembatasan
yang melekat pada setiap jenis saham,
termasuk pembatasan atas dividen dan
pembayaran kembali atas modal;
6) saham PE yang dikuasai oleh PE itu
sendiri atau oleh entitas anak atau
entitas asosiasi
7) saham yang dicadangkan untuk
penerbitan; dengan hak opsi dan kontrak
penjualan saham, termasuk jumlah dan
persyaratan.

a. Modal Dasar Sub akun ini digunakan untuk mencatat jumlah saham untuk
setiap jenis saham sesuai dengan anggaran dasar PE.

b. Modal Ditempatkan Sub akun ini digunakan untuk mencatat bagian dari modal dasar
dan Disetor Penuh yang telah ditempatkan dan disetor penuh untuk setiap jenis
saham.

2. Tambahan Modal Disetor Akun ini digunakan untuk mencatat tambahan modal disetor.

Lampiran 6.1 - 31
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
a. Selisih Modal dari Sub akun ini digunakan untuk mencatat selisih antara jumlah
Perolehan Kembali yang dibayarkan pada saat perolehan kembali dengan:
Saham 1) Jumlah yang diterima saat pengeluaran saham; dan/atau
2) Nilai nominal.

b. Selisih Kurs atas Sub akun ini digunakan untuk mencatat selisih kurs mata uang Diuraikan sifat dan asal akun.
Modal yang Disetor asing yang timbul sehubungan dengan transaksi modal.

c. Modal Sumbangan Sub akun ini digunakan untuk mencatat modal yang berasal dari Dirinci jenis aset dan jumlahnya.
sumbangan yang diperoleh PE dari pemerintah dan/atau dari
pemegang saham dan/atau pihak lain.

d. Modal Disetor Sub akun ini digunakan untuk mencatat antara lain: Diuraikan sifat dan asal akun ini.
Lainnya a) Kelebihan setoran modal di atas Modal Dasar atau Modal
Ditempatkan;
b) Nilai waran pisah (detachable warrants) yang belum dan
tidak dilaksanakan.

3. Modal Saham Diperoleh Akun ini digunakan untuk mencatat nilai saham PE yang Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Kembali diperoleh kembali, yang disajikan sebagai pengurang ekuitas. diungkapkan antara lain:
1) Penjelasan mengenai keputusan yang
mendasari pembelian kembali saham
PE;
2) Prosedur dan syarat pembelian kembali
saham PE.

4. Opsi Saham Akun ini digunakan untuk mencatat imbalan berbasis ekuitas Instrumen ekuitas yang diberikan Informasi berikut ini diungkapkan dalam
yang meliputi saham, opsi saham, dan instrumen ekuitas lainnya, kepada karyawan sebagai imbalan jasa catatan atas laporan keuangan:
yang diterbitkan untuk pekerja dengan harga yang lebih rendah karyawan dan jasa karyawan yang 1) Jumlah dan rata-rata tertimbang harga
dari nilai wajarnya jika instrumen-instrumen tersebut diterbitkan dikompensasi diukur dan diakui sebesar eksekusi opsi untuk setiap kelompok
untuk pihak ketiga. nilai wajar instrumen ekuitas yang opsi berikut ini:
bersangkutan. Bagian dari nilai wajar a) Opsi yang beredar pada awal tahun;
instrumen ekuitas yang dapat dihitung b) Opsi yang beredar pada akhir tahun;
Lampiran 6.1 - 32
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
sebagai jasa karyawan adalah sebesar c) Opsi yang dieksekusi pada akhir
jumlah netonya, yaitu nilai wajar tahun;
setelah dikurangi dengan jumlah yang d) Opsi yang diberikan dalam suatu
harus dibayar oleh karyawan pada saat periode;
instrumen ekuitas tersebut diberikan. e) Opsi yang diberikan dalam suatu
periode;
f) Opsi yang dieksekusi dalam suatu
periode;
g) Opsi yang gagal diperoleh (forfeit)
oleh karyawan dalam suatu periode;
h) Opsi yang saat jatuh temponya telah
lewat dalam suatu periode.
2) Rata-rata tertimbang nilai wajar opsi
pada tanggal pemberian kompensasi
yang diberikan dalam suatu periode. Jika
harga eksekusi opsi berbeda dari harga
pasar saham pada tanggal pemberian
kompensasi, maka rata-rata tertimbang
harga eksekusi dan rata-rata tertimbang
nilai wajar opsi diungkapkan secara
terpisah untuk opsi yang harga
eksekusinya
a) sama dengan;
b) melebihi; atau
c) kurang dari harga pasar saham pada
tanggal kompensasi.
3) Jumlah dan rata-rata tertimbang nilai
wajar pada tanggal pemberian
kompensasi dari instrumen ekuitas selain
opsi, sebagai contoh saham tanpa hak,
yang diberikan dalam suatu periode;
4) Penjelasan mengenai metode dan asumsi
signifikan yang digunakan dalam suatu
periode untuk mengestimasi nilai wajar
opsi, termasuk informasi rata-rata
Lampiran 6.1 - 33
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
tertimbang variabel berikut:
a) Suku bunga bebas risiko;
b) Periode opsi yang diharapkan;
c) Ketidakstabilan harga saham
(stock’s volatility) yang diharapkan;
dan
d) Dividen yang diharapkan.
5) Jumlah beban kompensasi yang diakui
untuk program kompensasi berbasis
saham; dan
6) Peubahan persyaratan signifikan dari
program kompensasi yang sedang
berjalan.

5. Saldo Laba Akun ini digunakan untuk mencatat akumulasi hasil usaha Saldo laba tidak boleh dibebani atau Pada bagian pengungkapan akun, yang perlu
periodik setelah memperhitungkan distribusi kepada pemilik dan dikredit dengan pos-pos yang diungkapkan antara lain adalah:
koreksi laba rugi periode lalu. seharusnya diperhitungkan pada 1) Peraturan, perikatan, batasan, dan
laporan laba rugi tahun berjalan. jumlah batasan di sekitar saldo laba,
harus diungkapkan;
2) Koreksi masa lalu, baik bruto maupun
neto setelah pajak. Pengungkapan harus
dilakukan dengan penjelasan bentuk
kesalahan laporan keuangan, terdahulu,
dampak koreksi terhadap laba usaha, dan
laba bersih;
3) Perubahan saldo laba pada periode
bersangkutan; dan
4) Persetujuan RUPS yang terkait,
misalnya jumlah dividen yang
dibayarkan, saldo laba yang ditentukan
penggunaannya, dan lain-lain.

Lampiran 6.1 - 34
6. Keuntungan (Kerugian) Akun ini digunakan untuk mencatat keuntungan atau kerugian Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
yang Belum Direalisasi yang belum direalisasi dari aset keuangan yang diklasifikasikan diungkapkan antara lain rekonsiliasi jumlah
dari Aset Keuangan dalam kelompok AFS. tercatat awal periode dan akhir periode yang
Tersedia untuk Dijual menunjukkan jumlah di awal periode,
kerugian penurunan nilai aset selama
periode yang disajikan dalam laporan
keuangan, perubahan nilai wajar aset
keuangan tersedia untuk dijual, dan jumlah
di akhir periode.
7. Kepentingan Akun ini digunakan untuk mencatat ekuitas entitas anak yang Kepentingan nonpengendali dan bagian
nonpengendali tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepemilikan entitas induk atas aset neto
pada entitas induk. entitas anak yang dikonsolidasikan
diidentifikasi secara terpisah.
Kepentingan nonpengendali atas aset
neto terdiri dari:
1) Jumlah kepentingan nonpengendali
pada tanggal kombinasi bisnis awal
yang dihitung sesuai PSAK 22; dan
2) Bagian kepentingan nonpengendali
atas perubahan ekuitas sejak tanggal
kombinasi bisnis tersebut.

4. Komponen Laporan Laba Rugi Kompre hensif


No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
1. Pendapatan Usaha Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari Kebijakan akuntansi yang digunakan Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
kegiatan utama PE antara lain meliputi komisi, keuntungan untuk pengakuan pendapatan. diungkapkan antara lain:
(kerugian) dari perdagangan Efek termasuk keuntungan 1) Penjualan bersih kepada pihak berelasi
(kerugian) yang belum terealisasi atas portofolio dalam kategori dan pihak ketiga;
Diperdagangkan (Trading), Jasa Penjaminan Emisi Efek, Jasa 2) Rincian jumlah dari kelompok
Penerbitan Efek, Jasa Agen Penjual, jasa pengelolaan investasi, produk/jasa utama; dan
jasa penasihat investasi, dividen dan bunga, dan lain-lain. 3) Nama pihak pembeli dan nilai penjualan
yang melebihi 10% dari pendapatan.
Lampiran 6.1 - 35
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
a. Pendapatan Kegiatan Sub akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas PE
Perantara sebagai Perantara Pedagang Efek.
Perdagangan Efek
1) Komisi transaksi;
2) Laba terealisasi
perdagangan
Efek;
3) Laba (rugi)
belum terealisasi
atas Efek untuk
diperdagangkan;
4) Komisi agen
penjualan;
5) Bunga
Pembiayaan
Penyelesaian
Transaksi
(Marjin); dan
6) Komisi pinjam
meminjam Efek
(PME).

b. Pendapatan Kegiatan Sub akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima PE sebagai
PEE penjamin emisi dan agen penjual atas penawaran umum saham
dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak
memesan terlebih dahulu atas saham dan UP Reksa Dana.

1) Pendapatan jasa
penasihat
keuangan;
2) Komisi
penjaminan;
3) Management fee;

Lampiran 6.1 - 36
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
4) Selling agent fee;
5) Arranger fee;

c. Pendapatan Kegiatan Sub akun ini merupakan imbalan jasa yang diperoleh PE sebagai
Manajer Investasi manajer investasi dari dana yang dikelola PE.

1) Management fee;
2) Subscription fee;
3) Redemption fee.

d. Pendapatan Dividen Sub akun ini merupakan imbalan bunga yang diterima dari Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dan Bunga kegiatan PPE, PEE dan MI dan portofolio Efek yang dimiliki, diungkapkan antara lain:
serta dividen yang diterima atas investasi pada perusahaan lain. Rincian pendapatan bunga dari masing-
masing kegiatan PE tersebut.
1) Perantara
Pedagang Efek;
2) Penjamin Emisi
Efek;
3) Manajer
Investasi.

2. Beban Usaha Akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
kegiatan utama PE. diungkapkan antara lain rincian beban
administrasi dan umum.
a. Beban Kepegawaian Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang terkait Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dengan pegawai, antara lain gaji dan tunjangan, komisi, bonus, diungkapkan antara lain rincian jumlah
beban imbalan kerja, dan lain-lain. setiap beban yang dapat dikategorikan
sebagai beban kepegawaian.
b. Telekomunikasi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
penggunaan saluran telepon dalam rangka menjalankan kegiatan
usaha.

Lampiran 6.1 - 37
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
c. Iklan dan Promosi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
kegiatan pemasaran, antara lain beban iklan, beban promosi, dan
lain-lain.

d. Administrasi dan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
umum kegiatan administrasi dan umum PE.

e. Penyusutan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
penyusutan aset tetap milik PE.

f. Sewa Kantor Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
sewa kantor yang digunakan PE.

g. Jasa Profesi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dan
menjadi tanggungan PE dalam rangka menjalankan fungsi atau
kegiatannya, seperti Perantara Perdagangan Efek, Penjaminan
Emisi Efek, Manajer Investasi, dan sebagainya.

h. Perjalanan Dinas Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul terkait
perjalanan dinas dalam rangka kegiatan operasi PE.

i. Pelatihan dan seminar Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul terkait
pelatihan dan seminar yang diadakan oleh PE.

j. Jamuan dan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam
sumbangan rangka jamuan serta sumbangan yang diberikan oleh PE.

k. Kustodian Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam
rangka PE menjalankan fungsinya sebagai kustodian.

l. Beban pemeliharaan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam
sistem rangka pemeliharaan sistem yang dimiliki PE untuk mendukung
kegiatan operasi.
Lampiran 6.1 - 38
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
m. Lain-Lain Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban operasional PE
yang tidak dapat dikelompokkan dalam beban-beban yang telah
disebutkan sebelumnya.

3. Laba Usaha Perhitungan untuk laba usaha adalah jumlah seluruh pendapatan
usaha dikurangi seluruh beban usaha.

4. Penghasilan dan Beban Akun ini digunakan untuk mencatat penghasilan (beban) yang Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Lain-Lain tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan kegiatan utama diungkapkan antara lain:
PE antara lain meliputi: 1) Rincian penghasilan (beban) lain-lain
1) Keuntungan penjualan aset tetap; dan jumlahnya;
2) Beban bunga dan keuangan; 2) Rincian beban keuangan yang
3) Kerugian selisih kurs; merupakan bagian beban lain-lain,
4) Pendapatan lain-lain; dan sebagai berikut:
5) Beban lain-lain. a) Jumlah beban keuangan, yang
dirinci sebagai berikut:
(1) Bunga;
(2) Selisih kurs bersih atas
penanaman dan pinjaman dalam
mata uang asing (sepanjang
selisih kurs bersih tersebut
merupakan penyesuaian
terhadap biaya bunga);
(3) Amortisasi premi/diskonto
kontrak berjangka (forward
contract) yang bertujuan untuk
lindung nilai; dan
(4) Amortisasi biaya perolehan
pinjaman, seperti biaya
konsultan, biaya provisi, biaya
komitmen, dan sebagainya.
b) Dikurangi beban keuangan yang
dikapitalisasi;
c) Jumlah beban keuangan yang
dibebankan pada periode berjalan;
Lampiran 6.1 - 39
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
d) Ditambah (dikurangi) kerugian
(keuntungan) transaksi derivatif
yang tidak bertujuan untuk lindung
nilai (hedging); dan
e) Jumlah beban keuangan dan
kerugian (keuntungan) transaksi
derivatif yang dibebankan pada
periode berjalan.
Jika terjadi depresiasi atau apresiasi,
maka disajikan rincian perhitungan
keuntungan atau kerugian selisih kurs,
demikian juga kebijakan pembebanan
yang dilakukan.
3) Untuk laba atau rugi penjualan surat
berharga yang harus diungkapkan adalah
rincian untuk setiap klasifikasi investasi
Efek utang dan ekuitas.

5. Pajak Penghasilan Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah keseluruhan beban Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
pajak kini (current tax) dan beban pajak tangguhan (deferred tax) diungkapkan antara lain:
yang diperhitungkan dalam perhitungan laba atau rugi pada 1) Unsur-unsur beban (penghasilan) pajak
periode berjalan. yang terdiri dari pajak kini dan pajak
tangguhan;
Akun ini disajikan terpisah antara beban pajak kini dan beban 2) Rekonsiliasi antara beban (penghasilan)
pajak tangguhan. pajak dengan hasil perkalian laba
akuntansi dengan tarif yang berlaku
dengan mengungkapkan dasar
perhitungan tarif pajak yang berlaku;
3) Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan
beban pajak kini dengan cara sebagai
berikut:
a) Laba sebelum pajak menurut
akuntansi;
b) Ditambah/dikurangi koreksi positif
atau negatif (dirinci); dan
Lampiran 6.1 - 40
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
c) Laba Kena Pajak (sesuai SPT).
4) Perhitungan beban dan utang pajak kini
dengan menerapkan tarif pajak sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
pajak yang berlaku;
5) Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak
(LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai
dengan SPT;
6) Untuk setiap kelompok perbedaan
temporer dan setiap kelompok rugi yang
dapat dikompensasi ke tahun berikut:
a) Rincian aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang disajikan pada
laporan posisi keuangan untuk
setiap periode penyajian; dan
b) Jumlah beban (penghasilan) pajak
tangguhan yang diakui pada laporan
laba rugi apabila jumlah tersebut
tidak terlihat dari jumlah aset dan
liabilitas pajak tangguhan yang
diakui pada laporan posisi
keuangan.
7) Jumlah (dan batas waktu penggunaan,
jika ada) perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan dan sisa rugi yang dapat
dikompensasi ke periode berikut yang
tidak diakui sebagai aset pajak
tangguhan;
8) Jumlah aset pajak tanggujan dan sifat
bukti yang mendukung pengakuannya,
jika:
a) Penggunaan aset pajak tangguhan
tergantung pada apakah laba fiskal
yang dapat dihasilkan pada periode
mendatang melebihi laba dari
Lampiran 6.1 - 41
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
realisasi perbedaan temporer kena
pajak yang telah ada; dan
b) PE telah menderita kerugian pada
periode berjalan atau periode
sebelumnya.
9) Beban pajak yang berasal dari:
a) Keuntungan (kerugian) atas
penghentian operasi; dan
b) Laba (rugi) dari aktivitas normal
operasi yang tidak dilanjutkan untuk
periode pelaporan, bersama dengan
jumlah periode akuntansi
sebelumnya yang disajikan pada
laporan keuangan.
10) Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan
yang langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas;
11) Penjelasan mengenai tarif pajak yang
berlaku dan perbandingan dengan tarif
pajak yang berlaku pada periode
sebelumnya (apabila terjadi perubahan
tarif pajak sesuai peraturan yang
berlaku).

6. Laba (Rugi) Periode Total pendapatan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-
Berjalan komponen pendapatan komprehensif lain.

7. Pendapatan Berisi pos-pos pendapatan dan beban (termasuk penyesuaian


Komprehensif Lain reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi dari laporan
pendapatan komprehensif sebagaimana disyaratkan oleh SAK
lainnya. Yang termasuk dalam akun ini antara lain adalah
keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari aset keuangan
tersedia untuk dijual.

Lampiran 6.1 - 42
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
8. Total Laba Rugi Perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari
Komprehensif transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan
dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik.

5. Catatan atas Laporan Keuangan (Komponen Umum)


No. Komponen Umum Keterangan
1. Pendirian dan Informasi Umum Bagian ini berisi penjelasan tentang hal-hal umum yang penting untuk diungkapkan berkaitan dengan perusahaan yang
bersangkutan, mencakup:
1) Pendirian Perusahaan
Penjelasan mengenai pendirian perusahaan beserta perubahan terhadap anggaran dasar, yang antara lain meliputi:
a) Riwayat ringkas perusahaan;
b) Nomor dan tanggal Akta Pendirian serta perubahan terakhir, pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan
atau nomor dan tanggal Berita Negara yang bersangkutan;
c) Tempat kedudukan perusahaan dan lokasi utama kegiatan usaha;
d) Bidang usaha perusahaan sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan kegiatan perusahaan pada periode pelaporan;
e) Izin bidang usaha dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK); dan
f) Tanggal mulai beroperasinya perusahaan secara komersial. Apabila perusahaan melakukan ekspansi atau penciutan usaha
secara signifikan pada periode laporan yang disajikan, harus disebutkan saat dimulainya operasi komersial dari ekspansi
atau penciutan perusahaan.
2) Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Yang harus diungkapkan antara lain:
a) Nama anggota direksi dan dewan komisaris; dan
b) Jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah karyawan selama periode yang bersangkutan.

2. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Bagian ini menjelaskan antara lain:


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK Revisi 1) Standar yang berlaku pada periode berjalan;
dan ISAK) 2) Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan; dan
3) Interpretasi standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan.

3. Kebijakan Akuntansi Penting Seperti yang dijelaskan di masing-masing komponen laporan keuangan mengenai kebijakan akuntansi penting yang harus
diungkapkan.

Lampiran 6.1 - 43
No. Komponen Umum Keterangan
Selain itu, PE juga harus mengungkapkan:
1) PE yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang
kepatuhan terhadap SAK;
2) PE juga mengungkapkan bahwa penyajian laporan keuangannya telah disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
3) PE mengungkapkan bahwa dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual, mata uang yang digunakan dalam laporan
keuangan, serta dasar pengukuran penyusunan laporan keuangan; dan
4) Jika PE menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka PE mengungkapkan fakta tersebut.

4. Penggunaan Penilaian, Estimasi, dan Asumsi PE mengungkapkan pertimbangan yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki
oleh Manajemen dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

PE mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian
lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Rincian yang dimasukkan antara lain:
1) Sifat; dan
2) Jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.

4. Informasi tambahan pos-pos dalam laporan Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan perubahan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif,
keuangan laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos.

5. Pengungkapan Lain Berikut ini adalah pengungkapan selain informasi tambahan atas pos-pos dalam laporan keuangan:

a. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Yang harus diungkapkan antara lain:
1) Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan, terlepas dari apakah telah terjadi tansaksi di antara mereka
atau tidak;
2) Kompensasi personil manajemen kunci secara total untuk masing-masing kategori berikut:
a) Imbalan kerja jangka pendek;
b) Imbalan pascakerja;
c) Imbalan kerja jangka panjang lainnya;
d) Pesangon pemutusan kontrak kerja; dan
e) Pembayaran berbasis saham.
3) Jika PE memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang dicakup dalam laporan keuangan, maka PE
mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk
komitmen. Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi:
a) Jumlah transaksi;
b) Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan:
Lampiran 6.1 - 44
No. Komponen Umum Keterangan
(1) Persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang akan diberikan, untuk
penyelesaian; dan
(2) Rincian garansi yang diberikan atau diterima;
c) Penyisihan piutang ragu-ragu yang terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
d) Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi.
4) Pengungkapan atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan secara terpisah untuk masing-masing kategori berikut:
a) Entitas induk;
b) Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas;
c) Entitas anak;
d) Entitas asosiasi;
e) Ventura bersama dimana entitas merupakan venture;
f) Personel manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dan
g) Pihak-pihak berelasi lainnya.

b. Ikatan dan Kontinjensi 1) Perikatan


Yang harus diungkapkan antara lain:
a) Perikatan yang meliputi:
(1) Perjanjian sewa, keagenan, bantuan manajemen dan teknis:
(a) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;
(b) Periode berlakunya perikatan;
(c) Dasar penentuan kompensasi dan denda;
(d) Jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan; dan
(e) Pembatasan-pembatasan lainnya.
(2) Kontrak/perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang:
(a) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;
(b) Periode berlakunya perikatan;
(c) Nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi; dan
(d) Sanksi-sanksi.
b) Pemberian jaminan/garansi:
a) Pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin;
b) Latar belakang dikeluarkannya jaminan;
c) Periode berlakunya jaminan; dan
d) Nilai jaminan.
c) Fasilitas kredit yang belum digunakan, contoh fasilitas L/C, Bank Overdraft; dan
d) Lain-lainnya:
Uraian mengenai sifat, jenis, jumlah, dan batasan-batasannya.
Lampiran 6.1 - 45
No. Komponen Umum Keterangan
2) Kontinjensi
Yang harus diungkapkan antara lain:
a) Perkara/sengketa hukum:
(1) Pihak-pihak yang terkait;
(2) Jumlah diperkarakan; dan
(3) Latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).
b) Peraturan pemerintah yang mengikat perusahan seperti masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang
peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan;
c) Kemungkinan kewajiban pajak tambahan:
(1) Jenis ketetapan/tagihan pajak, jenis pajak, tahun pajak serta jumlah pokok dan denda/bunganya; dan
(2) Sikap perusahaan terhadap ketetapan/tagihan pajak (keberatan, banding dan sebagainya).

c. Rekening Efek Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah Efek dan dana milik nasabah yang dikelola PE. Serta pernyataan bahwa aset di
dalam rekening Efek tidak memenuhi kualifikasi untuk diakui di dalam laporan posisi keuangan perusahaan.

d. Tujuan dan Kebijakan Manajemen 1) Manajemen Modal


Risiko Yang harus diungkapkan antara lain:
a) Alasan dan dasar pengelolaan modal;
b) Usaha yang dilakukan dalam pengelolaan modal; dan
c) Pernyataan manajemen bahwa modal yang dikelola telah memenuhi persyaratan.
2) Manajemen Risiko
Yang harus diungkapkan antara lain:
a) Risiko-risiko yang timbul dari instrumen-instrumen keuangan dan bagaimana risiko tersebut dikelola. Risiko-risiko ini
umumnya meliputi, tetapi tidak terbatas pada, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar.
(1) Risiko Kredit
Berdasarkan kelompok instrumen keuangan, PE mengungkapkan:
(a) Jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada akhir periode pelaporan tanpa
memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain;
(b) Uraian agunan yang dimiliki sebagai jaminan dan peningkatan kualitas kredit lainnya;
(c) Informasi mengenai kualitas kredit dari aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami
penurunan nilai; dan
(d) Jumlah tercatat aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai yang telah
dinegosiasi ulang.
(2) Risiko Likuiditas
(a) Analisa jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif yang menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual;
(b) Analisa jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif; dan
(c) Uraian mengenai bagaimana PE mengelola risiko likuiditas yang melekat dalam liabilitas derivatif maupun
Lampiran 6.1 - 46
No. Komponen Umum Keterangan
non derivatif.
(3) Risiko Pasar
(a) Analisis sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar dimana PE terekspos pada akhir periode pelaporan, yang
menunjukkan bagaimana laba atau rugi dan ekuitas terpengaruh oleh kemungkinan perubahan pada variabel
risiko yang relevan pada tanggal tersebut;
(b) Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitasnya; dan
(c) Perubahan metode dan asumsi yang digunakan sebelumnya.

b) Untuk setiap jenis risiko, PE mengungkapkan:


(1) Eksposur risiko dan bagaimana risiko tersebut timbul;
(2) Tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko dan metode yang digunakan untuk mengukur risiko tersebut;
(3) Setiap perubahan atas eksposur risiko, tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan, dan metode pengukuran;
(4) Ikhtisar data kuantitatif mengenai eksposur PE terhadap risiko pada akhir periode pelaporan; dan
(5) Konsentrasi risiko

e. Reklasifikasi Akun Yang harus diungkapkan antara lain sifat, jumlah dan alasan reklasifikasi untuk suatu pos dalam tahun buku sebelum tahun buku
terakhir yang disajikan dalam rangka laporan keuangan komparatif.

f. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi
pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, entitas mengungkapkan informasi berikut untuk setiap
kelompok peristiwa tersebut:
1) Sifat peristiwa; dan
2) Estimasi atas dampak keuntungan, atau pernyataan bahwa estimasi tersebut tidak dapat dibuat.

g. Persetujuan Laporan Keuangan PE mengungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan
keuangan.

Lampiran 6.1 - 47
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
Catatan 20X2 20X1

ASET
Kas dan Setara Kas 3g, 3j, 5 xxx xxx
Deposito Berjangka 3h, 3j, 6 xxx xxx
Piutang Reverse Repo - Bersih 3i, 3j, 7 xxx xxx
Portofolio Efek 3j, 3l, 8 xxx xxx
Portofolio Efek yang Dijaminkan 3j, 8 xxx xxx
Piutang Lembaga Kliring dan
Penjaminan 3j, 9 xxx xxx
Piutang Nasabah 3j, 10 xxx xxx
Pihak Berelasi 3f, 48 xxx xxx
Pihak Ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
Rp ________ tahun 20X2
dan Rp __________ tahun 20X1 xxx xxx
Piutang PE lain 3j, 11 xxx xxx
Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 3j, 12 xxx xxx
Piutang Kegiatan Manajer Investasi 3j, 13 xxx xxx
Piutang Lain-Lain 3j, 14 xxx xxx
Biaya Dibayar Dimuka 3p, 15 xxx xxx
Pajak Dibayar Dimuka 3u, 16 xxx xxx
Penyertaan pada Bursa Efek 3m, 17
Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi
Penyusutan Rp ___________
tahun 20X2 dan Rp ___________
tahun 20X1 3n, 18 xxx xxx
Aset Pajak Tangguhan 3u, 47 xxx xxx
Aset Lain-Lain 3j, 19 xxx xxx

JUMLAH ASET xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-1
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1

Catatan 20X2 20X1


LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Surat Utang Jangka Pendek 3k, 20 xxx xxx
Utang Repo 3i, 3k, 21 xxx xxx
Utang pada Lembaga Kliring
dan Penjaminan 3k, 9 xxx xxx
Utang Nasabah 3k, 22 xxx xxx
Pihak Berelasi 3f, 48 xxx xxx
Pihak Ketiga
Utang PE Lain 3k, 23 xxx xxx
Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 3k, 24 xxx xxx
Utang Kegiatan Manajer Investasi 3k, 25 xxx xxx
Utang Efek Posisi Short 3k, 26 xxx xxx
Utang Pajak 3u, 27 xxx xxx
Biaya Masih Harus Dibayar 3q, 28 xxx xxx
Utang Jangka Panjang 3k, 29 xxx xxx
Utang Obligasi 3k, 30 xxx xxx
Liabilitas Imbalan Kerja 3r, 31 xxx xxx
Utang Subordinasi 3k, 32 xxx xxx
Obligasi konversi 3k xxx xxx
Utang lain-lain 3k, 33 xxx xxx
Jumlah Liabilitas xxx xxx
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal Saham - nilai nominal
Rp __ per saham
Modal Dasar - __________ saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -
____________ saham 35 xxx xxx
Tambahan Modal Disetor 36 xxx xxx
Modal Saham Diperoleh Kembali 37 xxx xxx
Opsi Saham 3s, 38 xxx xxx
Saldo Laba
Ditentukan Penggunaannya 38 xxx xxx
Tidak Ditentukan Penggunaannya
Komponen Ekuitas Lainnya 39 xxx xxx
Jumlah Ekuitas yang Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk xxx xxx

Kepentingan Nonpengendali xxx xxx

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-2
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1

Catatan 20X2 20X1


PENDAPATAN USAHA 3t
Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek 41 xxx xxx
Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 42 xxx xxx
Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi 43 xxx xxx
Pendapatan Dividen dan Bunga - bersih 44 xxx xxx
Jumlah Pendapatan Usaha xxx xxx
BEBAN USAHA 3t
Beban Kepegawaian 45 xxx xxx
Telekomunikasi xxx xxx
Iklan dan Promosi xxx xxx
Administrasi dan Umum xxx xxx
Penyusutan 3n,18 xxx xxx
Sewa Kantor 3p xxx xxx
Jasa Profesional xxx xxx
Perjalanan Dinas xxx xxx
Pelatihan dan Seminar xxx xxx
Jamuan dan Sumbangan xxx xxx
Kustodian xxx xxx
Beban Pemeliharaan Sistem xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Jumlah Beban Usaha xxx xxx
LABA USAHA xxx xxx
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 3t
Keuntungan Penjualan Aset Tetap 3n xxx xxx
Beban Bunga dan Keuangan 46 xxx xxx
Kerugian Selisih Kurs - bersih 3e xxx xxx
Lain-Lain - bersih xxx xxx
Beban Lain-lain - Bersih xxx xxx
LABA SEBELUM PAJAK xxx xxx
BEBAN PAJAK 3u, 47 xxx xxx
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN xxx xxx
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi
dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual 3j xxx xxx
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
PERIODE BERJALAN - BERSIH xxx xxx
TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF xxx xxx
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk xxx xxx
Kepentingan Nonpengendali xxx xxx
Total xxx xxx
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk xxx xxx
Kepentingan Nonpengendali xxx xxx
Total xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-3
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1

Keuntungan
(Kerugian) yang
Belum Direalisasi Saldo Laba
Tambahan Modal saham dari Aset Keuangan Ditentukan Tidak Ditentukan Kepentingan
Catatan Modal Saham Modal Disetor Diperoleh Kembali Opsi Saham Tersedia untuk Dijual Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Nonpengendali Jumlah Ekuitas

Saldo per 1 Januari 20X1 xxx xxx xxx

Laba Bersih Periode Berjalan - - - - - - xxx xxx xxx xxx


Pendapatan Komprehensif Lainnya 3j, 8, 39 - - - - xxx - - xxx xxx xxx
Total Laba Rugi Komprehensif
Periode Berjalan

Opsi Saham 3s, 38 - - - xxx - - - xxx xxx xxx


Dividen Tunai 40 - - - - - xxx - xxx xxx xxx
Saldo Laba yang Telah Ditentukan
Penggunaannya 40 - - - - - xxx - xxx xxx xxx

Saldo per 31 Desember 20X1 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Saldo per 1 Januari 20X2

Laba Bersih Periode Berjalan


Pendapatan Komprehensif Lainnya 3j, 8, 39 - - - - - - xxx xxx xxx xxx
Total Laba Rugi Komprehensif
Periode Berjalan

Opsi Saham 3s, 38 - - - xxx - - - xxx xxx xxx


Dividen Tunai 40 - - - - - xxx - xxx xxx xxx
Saldo Laba yang Telah Ditentukan
Penggunaannya 40 - - - - - xxx - xxx xxx xxx

Saldo per 31 Desember 20X2 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-5
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1

20X2 20X1

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan Komisi Perantara Perdagangan Efek xxx xxx
Penerimaan Jasa Penasehat Investasi, Penjamin
Emisi dan Penjualan dan Manajer Investasi xxx xxx
Penerimaan Penghasilan Bunga xxx xxx
Penerimaan atas Efek Diperdagangkan xxx xxx
Penerimaan dari Nasabah - bersih xxx xxx
Penerimaan dari Lembaga Kliring dan
Penjaminan - bersih xxx xxx
Pembayaran kepada PE - bersih xxx xxx
Penerimaan dari (Pembayaran kepada)
Nasabah Marjin - bersih xxx xxx
Penjualan Portofolio Efek - bersih xxx xxx
Pembayaran kepada Pemasok dan Karyawan xxx xxx
Pembayaran Pajak Penghasilan xxx xxx
Penerimaan (Pembayaran) Lainnya - bersih xxx xxx

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi xxx xxx


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Bunga xxx xxx
Pencairan Deposito Berjangka xxx xxx
Hasil Penjualan Aset Tetap xxx xxx
Penempatan Deposito Berjangka xxx xxx
Perolehan Aset Tetap xxx xxx

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi xxx xxx


ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerbitan Modal Saham xxx xxx
Penerbitan Surat Utang Jangka Pendek xxx xxx
Pelunasan Surat Utang Jangka Pendek xxx xxx
Penerimaan Pinjaman Bank xxx xxx
Pembayaran Pinjaman Bank xxx xxx
Pembayaran Bunga xxx xxx

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan xxx xxx

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN


SETARA KAS xxx xxx

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE xxx xxx


KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-6
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Perusahaan Efek ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta No. _______ tanggal _______
yang dibuat dihadapan _______, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No._______ tanggal
_______ serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. _______ tanggal
_______, Tambahan No. _______.

Sesuai dengan pasal _______ Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi perantara perdagangan efek, manajer dan penasehat investasi serta penjamin emisi efek.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun _______.

Perusahaan berdomisili di _______ dan berkantor pusat di _______, Jalan _______.

Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan
manajer investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM, sekarang ”BAPEPAM
dan LK") masing-masing dalam Surat Keputusan No. _______ tanggal _______, No. _______
tanggal _______,dan No. _______ tanggal _______. Berdasarkan surat No. _______ tanggal
_______ dari Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia ("BEI")), Perusahaan
memperoleh izin melakukan transaksi marjin.

Susunan anggota Dewan Komisaris dan D ireksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 20X2 dan
20X1adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris

Direktur Utama
Direktur
Ketua Komite Audit
Anggota

Besarnya kompensasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun 20X2
dan 20X1 adalah sebagai berikut:

20X2 20X1
Imbalan kerja jangka pendek xxx xxx
Imbalan pasca kerja xxx xxx
Imbalan kerja jangka panjang lainnya xxx xxx
Pesangon pemutusan kontrak kerja xxx xxx
Pembayaran berbasis saham xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Perusahaan memiliki jumlah karyawan sebanyak ____ dan ____ termasuk karyawan yang tidak
permanen, masing-masing pada 31 Desember 20X2 dan 20X1.
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

1. UMUM (Lanjutan)

b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak
perusahaan berikut:

Tahun Jumlah
Persentase Operasi Aset
Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Pemilikan Komersial 31 Desember 20X2
20X2 20X1 Rp'000

PT AAA ____% ____% xxxx xxx

PT BBB ____% ____% xxxx xxx

Pada bulan xxxx 2010, Perusahaan membeli ___% atau sebanyak xxx saham PT BBB (Catatan
36).

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI


KEUANGAN (PSAK REVISI DAN ISAK)

a. Standar yang berlaku pada periode berjalan

Pada periode berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK dan ISAK revisi berikut ini yang berlaku
efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X2 sebagai berikut:

PSAK XX (revisi XXXX)

Dampak penerapan PSAK XX (revisi XXXX) terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut:


PSAK XX dan XX (revisi XXXX)

Dampak penerapan PSAK XX (revisi XXXX) terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut:


b. Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan

Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X3:


Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X4:

c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut yang telah diterbitkan tetapi
belum diterapkan

Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X3:

Contoh CALK 6-2


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI


KEUANGAN (PSAK REVISI DAN ISAK) (Lanjutan)

c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut yang telah diterbitkan tetapi
belum diterapkan (Lanjutan)

Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X4:



Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan
keuangan.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Kepatuhan terhadap SAK

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan
Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi
lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar
akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

c. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang
dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) Pengendalian dianggap ada apabila
Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional
dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada
apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak
perusahaan lebih dari 50% hak suara.

Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha
(Catatan 3d) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya
penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas
dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif
akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi
konsolidasi.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan
akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasi.

Contoh CALK 6-3


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

d. Penggabungan Usaha

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method).
Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset
yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan, dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang
secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan
liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari
bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada
tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus
diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi.

Hak milik pemegang saham minoritas dianyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan
historis aset bersih.

e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam
mata
uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan
posisi keuangan, aset, dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
timbul diakui dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

f. Transaksi Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang yang berelasi dengan Perusahaan.

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang
tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
(iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

(b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama dengan
Perusahaan.
(ii) Entitas dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iii) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
(iv) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
(v) Entitas dimana orang yang diidentifikasi dalam (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atau
merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut.

g. Kas dan Setara Kas

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Contoh CALK 6-4


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

h. Deposito Berjangka

Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan
dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan.

i. Transaksi Repo/Reverse Repo

Transaksi repo bukan merupakan suatu penghentian pengakuan. Perusahaan mengakui liabilitas
sebesar nilai pembelian kembali dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi.

Transaksi reverse repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali
dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi.

Pendapatan (beban) bunga yang timbul atas perjanjian reverse repo (repo) ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang periode kontrak dengan metode suku bunga efektif.

j. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:


 Nilai wajar melalui laporan laba rugi;
 Tersedia untuk dijual;
 Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan
 Dimiliki hingga jatuh tempo.

Nilai wajar melalui laporan laba rugi [Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)]

FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu:


1. Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL); dan
2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For Trading).

Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL
pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
 mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan
pengakuan yang dapat timbul; atau
 aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya,
yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen
risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan
secara internal kepada manajemen kunci; atau
 merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan
PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan
sebagai FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:


 diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
 merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Contoh CALK 6-5


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

j. Aset Keuangan (Lanjutan)

Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan
dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Nilai wajar ditentukan
dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 4.

Portofolio Efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang lembaga kliring dan
penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek lain, piutang kegiatan penjaminan emisi
efek, piutang kegiatan manajer investasi, piutang lain-lain, dan aset lain-lain dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai
“pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui
dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk
piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material.

Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dijamin kecuali jika
terdapat letters of credit atau jaminan lain yang diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan
dengan efek yang dipinjamkan, Perusahaan menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau
jaminan lainnya.

Aset dan liabilitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan (Catatan 3i).

Dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi
tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan
dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh
tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar
ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakan

metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada
tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan
diamortisasi.

Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available For Sale (AFS)

Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan;
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia
untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung.

Contoh CALK 6-6


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

j. Aset Keuangan (Lanjutan)

Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian
penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi
pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi
bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada
nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif
lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian
kumulatif diakui pada laporan laba rugi.

Portofolio Efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan dengan cara
seperti dijelaskan pada Catatan 4.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali
untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba
rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas
atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas,
direklas ke laporan laba rugi.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak
Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga
selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari
instrumen keuangan FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan

Pada setiap tanggal posisi laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, atau pinjaman yang diberikan dan
piutang. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan
kerugian penurunan nilai terjadi apabila terdapat bukti obyektif adanya peristiwa atau
serangkaian kejadian, sejak pengakuan awal dari suatu aset, mempengaruhi jumlah atau waktu
dari arus kas masa depan aset tersebut.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya,
dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
 kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau

Contoh CALK 6-7


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

j. Aset Keuangan (Lanjutan)

 terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.

Aset keuangan diukur pada biaya amortisasi – apabila terdapat bukti obyektif bahwa penurunan
nilai pada aset keuangan atau kelompok dari aset keuangan yang diklasifikasikan pada pinjaman
yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset atau kelompok aset dan nilai kini dari arus kas
masa depan aset atau kelompok aset tersebut yang didiskonto dengan suku bunga efektif awal
dari aset tersebut.

Kerugian penurunan nilai dihitung secara individu untuk aset keuangan yang signifikan secara
individu serta kolektif untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan secara individu
signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai.

Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok
aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sejenis. Arus kas masa depan dari
kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman
kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis. Pengalaman
historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk
merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman
historis.

Jika aset keuangan AFS dianggap mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi
ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai
berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian
penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan
laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah
penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah
yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan
dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Contoh CALK 6-8


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

k. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak
Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas
keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan
Anak Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat
sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan
dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan
harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau
liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut
sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika:


 diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
 merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama
dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau
 merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen
lindung nilai.

Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan
sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
 penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
 liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau
keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi
manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok
tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
 merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan
PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan
sebagai FVTPL.

Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada
laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul
diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi. Nilai wajar
ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 4. Utang efek posisi short diklasifikasikan
dalam kategori ini.

Contoh CALK 6-9


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

k. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (Lanjutan)

Liabilitas keuangan lainnya

Surat utang jangka pendek, utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo), utang pada
lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, utang perusahaan efek lain, utang kegiatan
penjaminan emisi efek, utang kegiatan manajer investasi, utang jangka panjang, utang
subordinasi, utang obligasi, dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah
dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat
pengembalian yang efektif.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan
pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Perusahaan dan Anak Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya
jika, liabilitas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan, atau kadaluarsa.

l. Sukuk

Klasifikasi

Sukuk dapat diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar.

Pengakuan Awal

Pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi (sukuk ijarah dan sukuk mudharabah) diakui sebesar
biaya perolehan.

Biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi.
Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada nilai wajar, tidak termasuk biaya
transaksi.

Setelah Pengakuan Awal

Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan jumlah tercatat
diakui dalam laba rugi.

Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan, selisih antara biaya
perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.

Penurunan Nilai

Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan, jika terdapat indikasi penurunan
nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada
jumlah tercatat, maka entitas mengakui rugi penurunan nilai.

m. Penyertaan pada Bursa Efek

Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan
hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nila i tercatat
keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.

Contoh CALK 6-10


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

n. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, atau untuk tujuan administrasi,
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai.

Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada
penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2009), nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode
sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost)
dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke
saldo laba.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
__Tahun__

Bangunan xxx
Renovasi gedung sewa xxx
Kendaraan bermotor xxx
Perabot dan peralatan kantor xxx

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat
terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti
atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar
kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke
entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan
lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau
kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada
tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk
biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan
untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-
masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

o. Penurunan Nilai Aset Non – Keuangan

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan
untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk
menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk
mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan
mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau
nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas)
kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar
nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Contoh CALK 6-11


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

p. Sewa

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang
tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Sebagai Lessor

Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah
investasi sewa neto Perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada
periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas
investasi bersih lessor.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama
masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi da lam proses negosiasi dan pengaturan sewa
operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.

Sebagai Lessee

Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaa n
Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan
sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang
konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi, kecuali
biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying
asset) yang dapat dikapitalisasi sesuai dengan kebijakan akuntansi biaya pinjaman. Rental
kontijen dibebankan pada periode terjadinya.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola
waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam
periode terjadinya.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis
lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat
yang dinikmati pengguna.

Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar garis
lurus selama masa sewa.

q. Provisi

Provisi diakui bila Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan diharuskan menyelesaikan
liabilitas serta jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.

Contoh CALK 6-12


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

r. Provisi (Lanjutan)

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan taksiran terbaik yang diharuskan untuk
menyelesaikan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan, dengan memperhatikan unsur
risiko dan ketidakpastian yang melekat pada liabilitas. Provisi diukur menggunakan estimasi arus
kas untuk menyelesaikan liabilitas kini dengan jumlah tercatatnya sebesar nilai kini dari arus kas
tersebut.

Bila beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomis mengharuskan penyelesaian provisi
diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat
kepastian tagihan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

s. Imbalan Kerja

Imbalan Pasca-kerja

Program Imbalan Pasti

Perusahaan memberikan program pensiun imba lan pasti untuk semua karyawan tetapnya.
Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan
yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima
dari program pensiun untuk pensiun normal.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih
besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam
program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau
vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-
rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai
kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum
diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.

t. Opsi Saham

Perusahaan memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan berdasarkan kriteria
tertentu. Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan
menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut. Beban kompensasi diakui selama periode opsi
saham berdasarkan program hak bertingkat.

Beban kompensasi yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan program pemilikan saham oleh
karyawan dan manajemen (EMSOP) diakui pada saat hak opsi diberikan kepada manajemen
sebesar nilai wajar hak opsi tersebut sesuai dengan PSAK 53, "Akuntansi Kompensasi Berbasis
Saham".

Nilai wajar dari opsi saham tersebut dinilai berdasarkan pada laporan hasil penilaian oleh
konsultan independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi modified black
scholes.

Contoh CALK 6-13


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan

Transaksi efek berikut pendapatan komisi

Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi
efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang
merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan.
Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan
beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek
yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontraknya dicatat bersih pada laporan posisi
keuangan.

Pencatatan utang dan piutang dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena
Transaksi Bursa dilakukan secara netting yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama.

Pencatatan utang dan piutang dana dengan nasabah yang timbul karena Transaksi Bursa di pasar
reguler dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada
hari yang sama.

Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi
efek.

Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek

Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek meliputi keuntungan, kerugian, dan
jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi, yang timbul dari penawaran efek dimana Perusahaan
bertindak sebagai penjamin emisi atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan dicatat pada
tanggal penyelesaian, dan jasa penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi
telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.

Pendapatan dividen dan bunga

Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi
akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal).

Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada
Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas
dasar waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan
tingkat diskonto yang tepat untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan
umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset pada saat pengakuan awal.

Beban

Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan
pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan
emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut
dibebankan pada laporan laba rugi.

Beban lainnya diakui sesuai manfaatnya.

Contoh CALK 6-14


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

v. Pajak Penghasilan

Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban
pajak.

Beban pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak
penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak diakui
sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan
dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, maka pajak tangguhan langsung dicatat ke
ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

w. Rekening Efek

Rekening Efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya
dengan transaksi jual beli Efek oleh nasabah. Rekening Efek berisi catatan mengenai Efek dan
dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening Efek nasabah tidak memenuhi
kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan
posisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada
Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek.

4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan Anak Peusahaan membutuhkan berbagai penilaian,
estimasi, dan asumsi oleh Manajemen, yang memberikan dampak terhadap jumlah pendapatan,
beban, aset, liabilitas, dan pengungkapan kontinjen liabilitas yang dilaporkan pada akhir periode
pelaporan. Tetapi, ketidakpastian mengenai asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi tersebut dapat
menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang akan
terdampak di masa depan.

a. Penilaian

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Anak Perusahaan, Manajemen telah
membuat penilaian-penilaian, yang terpisah dari estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
dibuat, yang memberikan dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang disajikan dalam
laporan keuangan:
 Penentuan mata uang fungsional

Contoh CALK 6-15


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

 Penentuan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan


Perusahaan memiliki berbagai aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar,
dimana untuk menentukan nilai wajar tersebut, membutuhkan penggunaan estimasi akuntansi
dan penilaian yang tepat, yaitu:



b. Estimasi dan Asumsi

 Estimasi masa manfaat aset tetap


Taksiran masa manfaat aset tetap Perusahaan berdasarkan pada:



 Estimasi cadangan penurunan nilai piutang


Basis yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mengestimasi cadangan
penurunan nilai piutang, adalah sebagai berikut:



 Estimasi imbalan pasca kerja dan estimasi imbalan kerja jangka panjang lainnya
Penentuan liabilitas Perusahaan dan imbalan pasca kerja serta imbalan jangka panjang
lainnya, tergantung pada pemilihan asumsi-asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaria
untuk menghitung estimasi tersebut. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah _____, _____,
_____.

 Penurunan nilai aset yang bukan merupakan aset keuangan


Basis yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mengestimasi penurunan
nilai aset yang bukan merupakan aset keuangan, adalah sebagai berikut:



Contoh CALK 6-16


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

5. KAS DAN SETARA KAS

20X2 20X1

Kas xxx xxx

Kas di Bank
Rupiah
Pihak berelasi
PT. Bank A xxx xxx
PT. Bank B xxx xxx
xxx xxx
Pihak ketiga
PT. Bank C xxx xxx
PT. Bank D xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
xxx xxx

Dolar Amerika Serikat


Pihak berelasi
PT. Bank A xxx xxx
PT. Bank B xxx xxx
xxx xxx
Pihak ketiga
PT. Bank C xxx xxx
PT. Bank D xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
xxx xxx

Contoh CALK 6-17


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

20X2 20X1

Deposito berjangka kurang dari 3 bulan


Rupiah
Pihak berelasi
PT. Bank A xxx xxx
PT. Bank B xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
xxx xxx
Dolar Amerika Serikat
PT. Bank C xxx xxx
PT. Bank D xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
xxx xxx

Jumlah kas dan setara kas xxx xxx

Tingkat bunga per tahun


deposito berjangka
Rupiah ___% - ___% ___% - ___%
Dolar Amerika Serikat ___% - ___% ___% - ___%

Contoh CALK 6-18


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

6. DEPOSITO BERJANGKA

20X2 20X1

Rupiah
Pihak berelasi
PT. Bank A xxx xxx
PT. Bank B xxx xxx
xxx xxx
Pihak ketiga
PT. Bank C xxx xxx
PT. Bank D xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
xxx xxx

Dolar Amerika Serikat


Pihak berelasi
PT. Bank A xxx xxx
PT. Bank B xxx xxx
xxx xxx
Pihak ketiga
PT. Bank C xxx xxx
PT. Bank D xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
xxx xxx

Jumlah

Tingkat bunga per tahun


deposito berjangka
Rupiah ___% - ___% ___% - ___%
US$ ___% - ___% ___% - ___%

Deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp_______
dan Rp_______ pada Bank ___________ digunakan sebagai jaminan tambahan kepada PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia terkaitdengan transaksi efek.

Contoh CALK 6-19


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

7. PIUTANG REVERSE REPO

20X2
Nomor Tanggal Lokasi Jatuh Nilai Jual Pendapatan
Seri Nominal Transaksi Counterparty Efek Tempo Nilai Beli Kembali Bunga Piutang Reverse Repo
Efek

PT. AAA xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
Cadangan kerugian penurunan nilai -
xxx

20X1
Nomor Tanggal Lokasi Jatuh Nilai Jual Pendapatan
Seri Nominal Transaksi Counterparty Efek Tempo Nilai Beli Kembali Bunga Piutang Reverse Repo
Efek

PT. AAA xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
Cadangan kerugian penurunan nilai -
xxx

Tingkat bunga piutang reverse repo adalah _____% dan ______% masing-masing untuk tahun 20X2
dan 20X1.

Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk berdasarkan analisis terhadap


_____________________________.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:


20X2 20X1

Saldo awal xxx xxx


Penambahan xxx xxx
Pemulihan penyisihan xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Contoh CALK 6-20


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

8. PORTOFOLIO EFEK

20X2 20X1

Portofolio Efek untuk diperdagangkan xxx xxx


Portofolio Efek tersedia untuk dijual xxx xxx
Jumlah xxx xxx

a. Portofolio Efek untuk diperdagangkan


Dijaminkan Tidak
Dijaminkan Di-repo -kan Dipinjamkandijaminkan Total
20X2

Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx


Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx
Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx xxx
Reksadana
Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx
Saham dengan kuotasi xxx xxx xxx xxx xxx
Ditambah (dikurangi):
kenaikan (penurunan) nilai xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx

Contoh CALK 6-21


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

8. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan)

Dijaminkan Tidak
Dijaminkan Di-repo -kan Dipinjamkandijaminkan Total
20X1

Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx


Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx
Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx xxx
Reksadana
Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx
Saham dengan kuotasi xxx xxx xxx xxx xxx
Ditambah (dikurangi):
kenaikan (penurunan) nilai xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx

Perubahan nilai wajar portofolio Efek untuk diperdagangkan sebesar Rp_______ dan Rp_______
masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1 disajikan sebagai keuntungan dari perdagangan Efek –
bersih (Catatan 41).

Nilai wajar portofolio obligasi dan ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan
berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh BEI, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan
berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan.

b. Portofolio Efek tersedia untuk dijual

Dijaminkan Tidak
Dijaminkan Direpo-kan Dipinjamkan dijaminkan Total
20X2
Memiliki kuotasi di pasar aktif
Obligasi Ritel Indonesia xxx xxx xxx xxx xxx
Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx
Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx
Efek Beragun Aset xxx xxx xxx xxx xxx
Reksa Dana
Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx
Saham xxx xxx xxx xxx xxx
Ditambah (dikurangi):
Keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx

Contoh CALK 6-22


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

8. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan)


Dijaminkan Tidak
Dijaminkan Direpo-kan Dipinjamkan dijaminkan Total
20X1

Memiliki kuotasi di pasar aktif


Obligasi Ritel Indonesia xxx xxx xxx xxx xxx
Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx
Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx
Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx xxx
Reksadana
Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx
Saham xxx xxx xxx xxx xxx
Ditambah (dikurangi):
Keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx

Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp_______ dan Rp_______
masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1 disajikan sebagai akun keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual bagian ekuitas dalam laporan posisi
keuangan (Catatan 39).

Nilai wajar Efek obligasi dan ekuitas ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat di BEI pada
hari terakhir bursa pada periode tersebut, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan
berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan.
c. Peringkat obligasi

Peringkat Jumlah
20X2 20X1 20X2 20X1
Untuk diperdagangkan
Obligasi pemerintah xxx xxx
Obligasi korporasi
Obligasi A xxx xxx
xxx xxx
Peringkat Jumlah
20X2 20X1 20X2 20X1
Tersedia untuk dijual
Obligasi Ritel Indonesia
Obligasi pemerintah
Obligasi korporasi
Obligasi A

Peringkat untuk obligasi korporasi berdasarkan peringkat yang dilaporkan oleh PT. Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) dan ______________.
Portofolio Efek yang dijadikan jaminan hutang repo pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1
masing-masing sebesar _______________ dan ______________.

Contoh CALK 6-23


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

9. PIUTANG DAN UTANG PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

a. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan

Akun ini merupakan tagihan terkait dengan transaksi jual efek dan deposit yang diserahkan
Perusahaan dalam rangka transaksi efek, serta piutang komisi dari transaksi P injam-Meminjam
Efek, sebagai berikut:

20X2 20X1

Piutang transaksi bursa xxx xxx


Setoran jaminan xxx xxx
Piutang komisi xxx xxx
Jumlah xxx xxx

b. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan

Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dan transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya
dilakukan dengan KPEI, sebagai berikut:

20X2 20X1

Utang transaksi bursa xxx xxx


Utang komisi xxx xxx
Jumlah xxx xxx

10. PIUTANG NASABAH


Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi Perusahaan sebagai perantara perdagangan.

a. Berdasarkan hubungan
20X2 20X1
Pihak berelasi (Catatan 48)
Nasabah Pemilik Rekening
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Nasabah Kelembagaan
CCC xxx xxx
DDD xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Contoh CALK 6-24


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

10. PIUTANG NASABAH (Lanjutan)


20X2 20X1

Pihak ketiga
Nasabah Pemilik Rekening
EEE xxx xxx
FFF xxx xxx
Nasabah Kelembagaan
GGG xxx xxx
HHH xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih xxx xxx
Jumlah xxx xxx

b. Berdasarkan pihak
20X2 20X1

Nasabah Pemilik Rekening


Transaksi Reguler
Transaksi Marjin xxx xxx
Transaksi Lain xxx xxx
Nasabah Kelembagaan
Jumlah xxx xxx
Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Pada umumnya, seluruh piutang diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu tiga hari
dari tanggal perdagangan, sehingga risiko tidak tertagihnya piutang tidak signifikan.

Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp_______ dan Rp_______.

Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Saldo awal xxx xxx


Penambahan
Pemulihan penyisihan xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian dari piutang tidak tertagih.

Contoh CALK 6-25


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

11. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK LAIN

Akun ini merupakan piutang dari PE lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.

a. Berdasarkan hubungan
20X2 20X1
Pihak berelasi (Catatan 48)
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Jumlah
Pihak ketiga
CCC xxx xxx
DDD xxx xxx
Jumlah xxx xxx

b. Berdasarkan kegiatan
20X2 20X1

Uang Jaminan Peminjaman Efek xxx xxx


Uang Jaminan pada Anggota Kliring xxx xxx
Transaksi Jual Efek xxx xxx
Piutang Komisi xxx xxx
Gagal Serah xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen
berkeyakinan bahwa piutang PE lain dapat tertagih.

12. PIUTANG KEGIATAN PENJAMINAN EMISI EFEK

20X2 20X1

Piutang jasa emisi efek xxx xxx


Piutang jasa perantara penerbit efek xxx xxx
Piutang jasa penasihat keuangan xxx xxx
Piutang biaya talangan xxx xxx
Dana pesanan efek dibayar dimuka xxx xxx
Piutang Nasabah Umum xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen
berkeyakinan bahwa piutang kegiatan penjaminan efek dapat tertagih.

Contoh CALK 6-26


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

13. PIUTANG KEGIATAN MANAJER INVESTASI

20X2 20X1

Piutang management fee xxx xxx


Piutang subscription fee dan redemption fee xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan
bahwa piutang kegiatan manajer investasi dapat tertagih.

14. PIUTANG LAIN-LAIN

20X2 20X1

Piutang dividen
Piutang bunga deposito berjangka xxx xxx
Piutang karyawan xxx xxx
Piutang bunga portofolio Efek xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan
gaji bulanan. Pinjaman dibebankan bunga sebesar ___% per tahun.

Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan
bahwa piutang lain-lain dapat tertagih.

15. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

20X2 20X1

Premi asuransi dibayar dimuka xxx xxx


Sewa dibayar dimuka xxx xxx
Jumlah xxx xxx

16. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

20X2 20X1

Lebih bayar pajak penghasilan badan


20X1 xxx xxx
20X0 (Catatan 47) xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Contoh CALK 6-27


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

17. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK

Saldo penyertaan pada bursa efek per 31 Desember 31 20X2 dan 20X1 sebesar Rp _______ merupakan
penyertaan saham kepada PT. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu persyaratan sebagai sebagai
anggota bursa.
Tidak terdapat penurunan nilai penyertaan pada bursa efek pada tanggal laporan.

18. ASET TETAP

1 Januari 31 Desember
20X2 Penambahan Pengurangan 20X2
Biaya perolehan
Bangunan xxx xxx xxx xxx
Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx
Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx
Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx

Akumulasi penyusutan
Bangunan xxx xxx xxx xxx
Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx
Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx
Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx
Nilai Tercatat xxx xxx

1 Januari 31 Desember
20X1 Penambahan Pengurangan 20X1
Biaya perolehan
Bangunan xxx xxx xxx xxx
Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx
Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx
Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx

Akumulasi penyusutan
Bangunan xxx xxx xxx xxx
Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx
Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx
Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx
Nilai Tercatat xxx xxx

Beban penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-
masing sebesar Rp_______ dan Rp_______.
Pada tanggal 31 Desember 20X2, aset tetap, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan
risiko lainnya kepada PT. Asuransi AAA dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp_______. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan
penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan.

Contoh CALK 6-28


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

19. ASET LAIN-LAIN

20X2 20X1

Setoran jaminan xxx xxx


Kas yang dibatasi penggunaannya
Setoran dana penawaran umum xxx xxx
Dana yang disisihkan untuk transaksi xxx xxx
short selling
Lain-lain xxx xxx
Jumlah xxx xxx

20. SURAT UTANG JANGKA PENDEK

Surat utang jangka pendek Perusahaan yang diterbitkan pada periode 20X2 dan 20X1 adalah sebagai
berikut:

Nilai Tanggal Tingkat


nominal Diskonto Jumlah jatuh tempo diskonto

AAA xxx xxx xxx xxx xxx


BBB xxx xxx xxx xxx xxx
CCC xxx xxx xxx xxx xxx

Surat utang jangka pendek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 20X2 adalah sebagai
berikut:

yang belum
Nilai nominal diamortisasi Jumlah

AAA xxx xxx xxx

21. UTANG REPO

20X2

Nomor Tanggal Jatuh Nilai Beli Beban Utang


Seri Nominal Transaksi Tempo Nilai Jual Kembali bunga Repo
Efek

AAA xxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx


BBB xxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
-
xxx

Contoh CALK 6-29


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

21. UTANG REPO (Lanjutan)


20X1

Nomor Tanggal Jatuh Nilai Beli Beban Utang


Seri Nominal Transaksi Tempo Nilai Jual Kembali bunga Repo
Efek

AAA xxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx


BBB xxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
-
xxx

Kisaran tingkat bunga hutang repo adalah ____% - ____% per tahun, masing-masing untuk tahun 20X2
dan 20X1.
Selanjutnya, pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan telah membeli kembali efek tersebut diatas.

22. UTANG NASABAH

Akun ini merupakan saldo penjualan portofolio efek oleh nasabah yang belum diselesaikan
pembayarannya, dengan rincian sebagai berikut:
20X2 20X1

Pihak berelasi (Catatan 48)


Nasabah Pemilik Rekening
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Nasabah Kelembagaan
CCC xxx xxx
DDD xxx xxx
Jumlah xxx xxx

20X2 20X1

Pihak ketiga
Nasabah Pemilik Rekening
EEE xxx xxx
FFF xxx xxx
Nasabah Kelembagaan
GGG xxx xxx
HHH xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Contoh CALK 6-30


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

23. UTANG PERUSAHAAN EFEK LAIN

Akun ini merupakan utang kepada PE lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.

a. Berdasarkan hubungan
20X2 20X1
Pihak berelasi (Catatan 48)
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Jumlah
Pihak ketiga
CCC xxx xxx
DDD xxx xxx
Jumlah xxx xxx

b. Berdasarkan kegiatan
20X2 20X1

Uang Jaminan Peminjaman Efek xxx xxx


Uang Jaminan PE non AB xxx xxx
Transaksi Beli Efek xxx xxx
Utang Komisi xxx xxx
Jumlah xxx xxx

24. UTANG KEGIATAN PENJAMINAN EMISI EFEK

20X2 20X1

Utang dalam rangka kegiatan penawaran umum/ xxx xxx


penawaran terbatas
Agen penjual xxx xxx
Emiten xxx xxx
Penerbit efek xxx xxx
Utang jasa emisi efek xxx xxx
Peserta sindikasi/Agen Penjual
Jumlah xxx xxx

25. UTANG KEGIATAN MANAJER INVESTASI

20X2 20X1

Utang biaya pendirian Reksa Dana/ EBA/DIRE xxx xxx


Utang komisi xxx xxx
Utang biaya pengelolaan Reksa Dana/ EBA/DIRE xxx xxx
Utang biaya pembubaran Reksa Dana/EBA/DIRE xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Contoh CALK 6-31


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

26. UTANG EFEK POSISI SHORT

20X2
Nomor Jumlah
Seri Nominal (Lembar) Jumlah
Efek

AAA xxxxxx xxx xxx


BBB xxxxxx xxx xxx

27. UTANG PAJAK

20X2 20X1

Pajak kini (Catatan 47) xxx xxx


Pajak penghasilan
Pasal 21 xxx xxx
Pasal 23 xxx xxx
Pasal 4 (2) xxx xxx
Pasal 26 xxx xxx
Pajak pertambahan nilai - bersih xxx xxx
Transaksi penjualan saham xxx xxx
Jumlah xxx xxx

28. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

20X2 20X1

Bonus dan tunjangan lain-lain xxx xxx


Jasa profesional xxx xxx
Beban pemasaran xxx xxx
Komisi penjualan xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Contoh CALK 6-32


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

29. UTANG JANGKA PANJANG

Bank AAA
Maksimum kredit Rp 150 milyar xxx xxx
Bank CCC
Maksimum kredit Rp 20 milyar xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Dikurangi bagian yang akan jatuh
tempo dalam 12 bulan xxx xxx
Porsi jangka panjang xxx xxx

PT. Bank AAA


Berdasarkan perjanjian kredit tertanggal __________, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit tanpa
jaminan dengan jumlah maksimum Rp _________ dengan tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia ("SBI") tiga bulan ditambah ___% per tahun. Perjanjian tersebut mengalami beberapa
kali perubahan, yang terakhir pada tanggal __________, perjanjian tersebut diubah menjadi fasilitas
money market dengan jumlahmaksimumfasilitasmenjadi Rp ________ dengan tingkat suku bunga yang
berlaku di pasar.Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal _________. Saldo pinjaman pada tanggal 31
Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp ___________ dan Rp _____________.

PT. Bank CCC


Berdasarkan perjanjian kredit No. ___________ tertanggal _________, Perusahaan memperoleh fasilitas
Kredit Demand Loan - revolving tanpa jaminan dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp ________
dan tingkat bunga sesuai money market + ___%per tahun. Fasilitas ini berjangka waktu dua tahun yang
berakhir pada tanggal ________. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 20X2 adalah sebesar Rp
____________.

Pinjaman ini dijamin dengan seluruh piutang dan aset tetap Perusahaan. Perjanjian pinjaman juga
mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar
dan susunan direksi dan komisaris, menambah hutang selain hutang yang sudah ada dan melakukan
pembayaran dividen kepada pemegang saham melebihi 40% dari laba bersih konsolidasi serta
mengharuskan Perusahaan mempertahankan rasio keuangan tertentu.

Perusahaan tidak pernah mengalami default atau kegagalan lainnya atas pembayaran pokok, bunga
sehubungan dengan semua kewajiban Perusahaan, selama tahun 20X2 dan 20X1

Contoh CALK 6-33


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

30. UTANG OBLIGASI


Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

20X2 20X1
Nilai nominal
Obligasi X xxx xxx
Obligasi XX xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Biaya emisi obligasi yang belum
diamortisasi
Obligasi X xxx xxx
Obligasi XX xxx xxx
Jumlah biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi xxx xxx
Jumlah utang obligasi xxx xxx

20X2 20X1
Biaya emisi
Obligasi X xxx xxx
Obligasi XX xxx xxx
Jumlah biaya emisi xxx xxx
Dikurangi akumulasi amortisasi
Obligasi X xxx xxx
Obligasi XX xxx xxx
Jumlah akumulasi amortisasi xxx xxx
Biaya emisi obligasi
yang belum diamortisasi xxx xxx

Obligasi X Tahun 20X1


Pada tanggal _______, Perusahaan menerbitkan Obligasi X Tahun _______ berjangka waktu _______
tahun, tingkat bunga tetap ___% per tahun, dan nilai nominal Rp_______. Pembayaran bunga dilakukan
_______ yang dimulai pada tanggal _______. Obligasi X didaftarkan pada BEI.
Persyaratan dalam perjanjian dengan wali amanat, PT. AAA, sehubungan dengan utang Obligasi X
tersebut meliputi batasan-batasan tertentu, antara lain:
a.
b.

Obligasi X dijamin dengan piutang marjin Perusahaan berdasarkan skema berikut:


a.
b.

Apabila jumlah piutang marjin lebih kecil dari skema di atas, Perusahaan harus menempatkan jaminan
tambahan dan/atau jaminan konversi piutang nasabah dan/atau unit penyertaan reksadana dan/atau
portofolio efek lainnya dan/atau deposito berjangka yang dimiliki Perusahaan.
Pada tanggal _______, Perusahaan telah memenuhi seluruh jaminan yang ditetapkan dalam persyaratan
perjanjian Obligasi X.
Pada tanggal _______, PT. Pefindo menetapkan peringkat Obligasi X pada ___.
Tabel berikut merupakan pembayaran pokok dari semua utang obligasi yang masih terutang pada 31
Desember 20X2:

Contoh CALK 6-34


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

30. UTANG OBLIGASI (Lanjutan)

Dua belas bulan yang berakhir pada 31 Desember

20X7 dan
20X3 20X4 20X5 20X6 tahun
selanjutnya Total

dalam Rupiah
Obligasi X - - - - XXX XXX
Obligasi XX - - - - XXX XXX

Sub-total XXX XXX

Total XXX

dikurangi:
biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (XXX)

Bersih XXX

Amortisasi biaya emisi obligasi adalah sebesar _____________ dan _____________ masing-masing
untuk tahun 20X2 dan 20X1.

31. IMBALAN PASCA KERJA

Imbalan Pasca-kerja

Program Pensiun Imbalan Pasti

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya.
Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja
karyawan.

Dana pensiun in dikelola oleh Dana Pensiun Sample Group (DPSG) yang akta pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. _________
tanggal __________. Pendiri DPSG adalah PT. Sample Group dan Perusahaan adalah mitra pendiri,

Pendanaan DPSG terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan
untuk tahun 20X2 dan 20X1 adalah _________ (sesuai dengan kontribusi yang ditetapkan oleh dana
pensiun).

Beban imbalan pasca kerja Perusahaan adalah sebagai berikut:

Contoh CALK 6-35


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

31. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)


20X2 20X1
Biaya jasa kini xxx xxx
Biaya bunga xxx xxx
Biaya jasa lalu xxx xxx
(Keuntungan) dan kerugian aktuarial bersih xxx xxx
Kerugian (keuntungan) kurtailmen dan penyelesaian xxx xxx
Hasil yang diharapkan dari aset program xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Hasil aset program aktual xxx xxx

Program Pensiun Imbalan Pasti (Lanjutan)

Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

20X2 20X1
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai xxx xxx
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui xxx xxx
Biaya jasa lalu yang belum diakui xxx xxx
(Keuntungan) dan kerugian aktuarial bersih xxx xxx
Nilai wajar aset program xxx xxx
Kewajiban bersih xxx xxx

Aset program terdiri dari (disebutkan instrumen keuangannya) dengan nilai wajar sebesar Rp
_______ tahun 20X2 dan Rp _______ tahun 20X1. Aset program juga meliputi (aset tetap atau aset
lain yang dimiliki)dengan nilai wajar sebesar Rp ________ di tahun 20X2dan Rp________di tahun
20X1.

Mutasi kewajiban bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Saldo awal xxx xxx


Pembayaran manfaat xxx xxx
Beban manfaat karyawan xxx xxx
Kontribusi xxx xxx
Saldo akhir xxx xxx

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. ABC. Asumsi utama yang
digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

Contoh CALK 6-36


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

31. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)

20X2 20X1
Tingkat diskonto xxx xxx
Tingkat kenaikan gaji xxx xxx
Tingkat kematian xxx xxx
Tingkat cacat xxx xxx
Tingkat pengunduran diri xxx xxx
Tingkat pensiun dini xxx xxx
Tingkat pensiun normal xxx xxx
Tingkat pemutusan yang lain xxx xxx

Imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
undang-undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah
____ karyawan di tahun 20X2 dan ___ karyawan di tahun 20X1.

32. UTANG SUBORDINASI

20X2 20X1
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
CCC xxx xxx
Jumlah xxx xxx

AAA
Berdasarkan perjanjian kredit tertanggal __________, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit tanpa
jaminan dengan jumlah maksimum Rp _________ dengan tingkat bunga sebesar suku bunga SBI tiga
bulan ditambah ___% per tahun. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal _________. Saldo pinjaman
pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp ___________ dan Rp
_____________.

BBB
Pada tanggal ____________, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari PT. BBB
denganmaksimum pinjaman sebesar Rp ________ dengan tingkat bunga ____% per tahun, jatuh
tempo _________.Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar
Rp ___________ dan Rp _____________.

Apabila terjadi likuidasi, maka pinjaman-pinjaman tersebut baru dapat dilunasi setelah Perusahaan
menyelesaikan seluruh kewajiban lainnya

Contoh CALK 6-37


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

33. UTANG LAIN-LAIN

20X2 20X1

Utang bunga xxx xxx


Utang dividen kepada pemegang saham (Catatan 40) xxx xxx
Utang biaya transaksi xxx xxx
Utang bunga dan dividen kepada nasabah xxx xxx
Utang penawaran tender xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Jumlah xxx xxx

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan

Perusahaan memiliki berbagai macam aset keuangan, diantaranya kas dan setara kas, deposito
berjangka, piutang efek beli dengan janji dijual kembali, piutang marjin, piutang lembaga kliring
dan penjaminan, piutang PE dan piutang nasabah, yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan.
Sedangkan liabilitas keuangan diantaranya utang bank, utang pada lembaga kliring dan
penjaminan, utang nasabah, dan utang marjin. Perusahaan juga memiliki transaksi derivatif,
terutama untuk mengelola risiko suku bunga yang berasal dari pinjaman perusahaan dan utang
obligasi.

Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk
pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap
klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan
3.

Tabel berikut menunjukkan aset keuangan dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 20X2 dan
20X1:

Contoh CALK 6-38


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)

20X2 20X1

Aset Keuangan
Diperdagangkan
Portofolio efek xxx xxx
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas xxx xxx
Deposito berjangka xxx xxx
Piutang efek beli dengan janji dijual kembali
(reverse repo) xxx xxx
Piutang lembaga kliring dan penjaminan xxx xxx
Piutang nasabah xxx xxx
Piutang perusahaan efek lain xxx xxx
Piutang kegiatan penjaminan emisi efek xxx xxx
Piutang kegiatan manajer investasi xxx xxx
Piutang lain-lain xxx xxx
Aset lain-lain xxx xxx
Tersedia untuk dijual
Penyertaan saham xxx xxx
Portofolio efek xxx xxx
Dimiliki hingga jatuh tempo
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Jumlah Aset Keuangan xxx xxx

20X2 20X1

Liabilitas Keuangan
Ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal
Utang efek posisi short xxx xxx
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
Surat utang jangka pendek xxx xxx
Utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo ) xxx xxx
Utang pada LKP xxx xxx
Utang nasabah xxx xxx
Utang perusahaan efek lain xxx xxx
Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek xxx xxx
Utang Kegiatan Manajer Investasi xxx xxx
Utang lain-lain xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx
Utang jangka panjang xxx xxx
Utang obligasi xxx xxx
Utang subordinasi xxx xxx
Jumlah Liabilitas Keuangan xxx xxx

Contoh CALK 6-39


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar instrumen keuangan
Perusahaan, yang dicatat dalam laporan posisi keuangan:
Nilai Tercatat Nilai Wajar

20X2 20X1 20X2 20X1

Aset
Kas dan setara kas xxx xxx xxx xxx
Deposito berjangka xxx xxx xxx xxx
Piutang Efek beli dengan janji dijual
kembali (reverse repo ) - bersih xxx xxx xxx xxx
Portofolio Efek yang dijaminkan xxx xxx xxx xxx
Portofolio Efek xxx xxx xxx xxx
Piutang lembaga kliring dan
penjaminan xxx xxx xxx xxx
Piutang Perusahaan Efek xxx xxx xxx xxx
Piutang nasabah
Pihak berelasi xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga - bersih xxx xxx xxx xxx
Piutang Perusahaan Efek lain xxx xxx xxx xxx
Piutang kegiatan penjaminan emisi Efek xxx xxx xxx xxx
Piutang kegiatan Manajer Investasi xxx xxx xxx xxx
Piutang lain-lain xxx xxx xxx xxx
Aset lain-lain xxx xxx xxx xxx

Total Aset xxx xxx xxx xxx

Contoh CALK 6-40


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Nilai Tercatat Nilai Wajar

20X2 20X1 20X2 20X1

Liabilitas
Surat Utang jangka pendek xxx xxx xxx xxx
Utang Efek jual dengan janji dibeli
kembali (repo ) xxx xxx xxx xxx
Utang pada Lembaga Kliring
dan Penjaminan
Utang nasabah
Pihak berelasi xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx
Utang Ierusahaan Efek lain
Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek
Utang Kegiatan Manajer Investasi
Utang Efek posisi short xxx xxx xxx xxx
Utang lain-lain xxx xxx xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx xxx
Utang jangka panjang xxx xxx xxx xxx
Utang obligasi xxx xxx xxx xxx
Utang subordinasi xxx xxx xxx xxx
Liabilitas lain-lain xxx xxx xxx xxx

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya.
Nilai wajar Efek yang diperdagangkan di Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada
tanggal perdagangan.

Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan LPHE tidak menerbitkan harga
pasar wajar untuk instrumen keuangan tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
 Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar, yaitu
harga penutupan (closing price).
 Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model
penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan
dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk
instrumen serupa.
 Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan
dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.

Contoh CALK 6-41


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Hirarki nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan pada 31 Desember 20X2 adalah sebagai
berikut:
Harga Input Input yang
kuotasian signifikan tidak dapat
dalam pasar yang dapat diobservasi
aktif untuk diobservasi (Tingkat 3)
aset atau lainnya TOTAL
liabilitas (Tingkat 2)
yang identik
(Tingkat 1)

Aset Keuangan
Portofolio efek - diperdagangkan
Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx
Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx
Efek utang lainnya xxx xxx xxx xxx
Saham dengan kuotasi xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx

Aset keuangan - tersedia untuk dijual


Memiliki kuotasi di pasar aktif
Obligasi Pemerintah xxx xxx xxx xxx
Efek utang lainnya xxx xxx xxx xxx
Saham xxx xxx xxx xxx
Reksadana xxx xxx xxx xxx
Tidak memiliki kuotasi di pasar aktif
Penyertaan pada KSEI xxx xxx xxx xxx
Penyertaan pada BEI xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx

Harga Input Input yang


kuotasian signifikan tidak dapat
dalam pasar yang dapat diobservasi
aktif untuk diobservasi (Tingkat 3)
TOTAL
aset atau lainnya
liabilitas (Tingkat 2)
yang identik
(Tingkat 1)
Liabilitas Keuangan
Ditetapkan sebagai FVTPL
pada saat pengakuan awal
Utang efek posisi short xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx

Contoh CALK 6-42


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

35. MODAL SAHAM

20X2
Jumlah modal
Jumlah Persentase ditempatkan
Nama pemegang saham saham kepemilikan dan disetor/

Saham A
AAA xxx xxx xxx
Saham B
BBB xxx xxx xxx
CCC xxx xxx xxx
Jumlah xxx 100% xxx
Modal saham diperoleh kembali xxx xxx
Jumlah xxx xxx

20X1
Jumlah modal
Jumlah Persentase ditempatkan
Nama pemegang saham saham kepemilikan dan disetor

Saham A
AAA xxx xxx xxx
Saham B
BBB xxx xxx xxx
CCC xxx xxx xxx
Jumlah xxx 100% xxx
Modal saham diperoleh kembali xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam
akta Ny. IF, S.H., No. __ tanggal____ 20X1, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas
II yang berkaitan dengan penerbitan ___ saham dengan nilai nominal Rp ____ per saham, yang
disertai waran cuma-cuma sebanyak ___ waran. Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui
sebagai modal disetor dan agio saham.

Perubahan jumlah saham beredar sejak tahun 20X1 hingga tahun 20X2 sebagai berikut:

20X2

Saldo awal 1 Januari 20X1 xxx


Penawaran Umum Terbatas II xxx
Saldo 31 Desember 20X1 xxx
Pelaksanaan waran xxx
Saldo 31 Desember 20X2 xxx

Pada tanggal 31 Desember 20X2 jumlah waran yang belum dilaksanakan adalah ______ waran.
Apabila seluruh waran dilaksanakan, maka setiap pemegang _____ saham Perusahaan terdilusi
sebesar xx%.

Contoh CALK 6-43


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

36. TAMBAHAN MODAL DISETOR


Akun ini merupakan agio saham yang berasal dari selisih antara hasil penerimaan dari penawaran
perdana saham kepada masyarakat dikurangi dengan pembagian saham bonus dan biaya emisi saham.
Saldo pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 adalah sebagai berikut:

Biaya emisi
Agio Saham saham Jumlah
Penawaran umum perdana _______ saham dengan
harga Rp_______ untuk nilai nominal
Rp____ per saham xxx xxx xxx
Pembagian saham bonus xxx xxx xxx
Pengeluaran xxx saham melalui penawaran umum II xxx xxx xxx
kepada pemegang saham xxx xxx xxx
Saldo per 31 Desember 20X1 dan 20X2 xxx xxx xxx

37. MODAL SAHAM DIPEROLEH KEMBALI

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No.
_______ tanggal_______ yang dibuat dihadapan Tn A, notaris di _______, pemegang saham
menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik sesuai dengan peraturan
BAPEPAM dan LK No. XI.B.2 dalam jangka waktu _______ bulan dengan syarat sebagai berikut:



38. OPSI SAHAM
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal _______, pemegang saham Perusahaan
menyetujui pengalihan modal saham diperoleh kembali untuk dijual kepada karyawan dan
manajemen melalui Program ______. Jangka waktu berlangsungnya _______ terhitung sejak tanggal
disetujui sampai dengan _______.

Rata-rata
tertimbang harga
Jumlah eksekusi opsi/
Hak opsi saham pada awal periode xxx
Hak opsi saham yang diberikan selama periode berjalan xxx
Hak opsi saham yang dieksekusi selama periode berjalan xxx
Harga opsi saham yang gagal diperoleh karyawan xxx
Jumlah hak opsi saham yang beredar pada akhir periode xxx

Nilai wajar opsi saham pada tanggal pemberian adalah Rp______.

Beban kompensasi yang diakui untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 setelah
penyesuaian hak opsi saham gagal diperoleh masing-masing sebesar Rp_______ dan Rp_______
(Catatan 45).

Nilai wajar dari hak opsi diestimasi pada tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model
"modified black scholes", dengan asumsi utama sebagai berikut:

Harga saham saat tanggal pemberian opsi (dalam Rupiah penuh) _______
Harga pelaksanaan (dalam Rupiah penuh) _______
Volatifitas harga saham yang diharapkan _____%
Suku bunga bebas risiko _____%
Tingkat opsi yang gagal diperoleh _____%

Contoh CALK 6-44


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

39. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) YANG BELUM DIREALISASI DARI ASET KEUANGAN


TERSEDIA UNTUK DIJUAL

20X2 20X1

Awal periode xxx xxx


Kerugian penurunan nilai aset xxx xxx
Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual xxx xxx
Akhir periode xxx xxx

40. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

Dividen Tunai

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal _______ 20X2 dan
_______ 20X1, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 20X2 dan 20X1
masing-masing sebesar Rp _______ atau Rp _______ per saham dan Rp _______ atau Rp _______
per saham.

Cadangan Umum

Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan
jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai
cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan telah mempunyai cadangan umum masing-
masing sebesar Rp_______ atau ___% dan Rp_______ atau ___% dari jumlah modal ditempatkan
dan disetor. Cadangan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal _______.
Manajemen bermaksud untuk meningkatkan cadangan tersebut di masa datang.

41. PENDAPATAN KEGIATAN PERANTARA PERDAGANGAN EFEK

Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara perdagangan
efek, dengan rincian sebagai berikut:

20X2 20X1

Komisi transaksi xxx xxx


Laba terealisasi Perdagangan Efek;
Laba penjualan obligasi xxx xxx
Laba terealisasi atas penjualan reksadana - bersih xxx xxx
Laba terealisasi atas penjualan efek untuk diperdagangkan -
bersih xxx xxx
Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas efek untuk diperdagangkan -
bersih xxx xxx
Komisi agen penjualan
Kegiatan penawaran umum xxx xxx
Agen penjual Reksadana xxx xxx
Bunga pembiayaan penyelesaian transaksi (Marjin) xxx xxx
Komisi pinjam meminjam efek (PME) xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Contoh CALK 6-45


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

42. PENDAPATAN KEGIATAN PENJAMINAN EMISI EFEK

Akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima Perusahaan sebagai penjamin emisi dan agen
penjualan atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak
memesan terlebih dahulu atas saham dan reksadana, dengan rincian sebagai berikut:

20X2 20X1

Pendapatan jasa penasihat keuangan xxx xxx


Komisi penjaminan xxx xxx
Management fee xxx xxx
Selling agent fee xxx xxx
Arranger fee xxx xxx
Jumlah xxx xxx

43. PENDAPATAN KEGIATAN MANAJER INVESTASI

Akun ini merupakan imbalan jasa yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana
yang dikelola Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:

20X2 20X1

Management fee xxx xxx


Subscription fee xxx xxx
Redemption fee xxx xxx
Jumlah xxx xxx

44. PENDAPATAN DIVIDEN DAN BUNGA - BERSIH

20X2 20X1

Bunga
Perantara Pedagang Efek
Piutang nasabah - bersih xxx xxx
Efek dibeli dengan janji dijual kembali xxx xxx
Penjamin Emisi Efek
xxx xxx
Manajer Investasi
xxx xxx
Efek obligasi xxx xxx
Dividen xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Contoh CALK 6-46


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

45. BEBAN KEPEGAWAIAN

20X2 20X1

Gaji dan tunjangan xxx xxx


Komisi xxx xxx
Bonus dan tunjangan lain-lain xxx xxx
Beban imbalan kerja (Catatan 31) xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Jumlah xxx xxx

46. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

20X2 20X1

Beban bunga utang obligasi xxx xxx


Beban bunga surat utang jangka pendek xxx xxx
Bunga utang bank xxx xxx
Amortisasi biaya emisi obligasi xxx xxx
Administrasi bank dan lainnya xxx xxx
Jumlah xxx xxx

47. PAJAK PENGHASILAN

Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:

20X2 20X1

Pajak penghasilan final xxx xxx


Pajak kini xxx xxx
Manfaat pajak tangguhan yang
berasal dari timbulnya perbedaan
temporer maupun dari realisasinya xxx xxx
Beban pajak xxx xxx

Contoh CALK 6-47


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

47. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak Perusahaan
adalah sebagai berikut:
20X2 20X1

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi xxx xxx


Perbedaan temporer
Imbalan kerja xxx xxx
Perbedaan antara penyusutan 'komersial dan fiskal xxx xxx
Beban piutang ragu-ragu xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx
Beban yang tidak diperhitungkan
Beban yang terkait dengan penghasilan pajak final xxx xxx
Beban pemasaran xxx xxx
Jamuan dan sumbangan xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Penghasilan yang sudah dikenakan
pajak final xxx xxx
Penghasilan deposito berjangka dan jasa giro xxx xxx
Keuntungan belum direalisasi akibat penyesuaian nilai wajar efek yang
bukan merupakan objek pajak atau telah dikenakan pajak
final - bersih xxx xxx
Keuntungan atas penjualan investasi yang bukan merupakan objek pajak
atau telah dikenakan pajak final xxx xxx
Pendapatan bunga kupon obligasi xxx xxx
Laba kena pajak (rugi fiskal) xxx xxx

Beban dan utang (lebih bayar) pajak kini Perusahaan adalah sebagai berikut:

20X2 20X1
Beban pajak kini dengan tarif yang berlaku xxx xxx

Pembayaran pajak dimuka


Pajak penghasilan
Pasal 23 xxx xxx
Pasal 25 xxx xxx
Sub-jumlah xxx xxx
Utang pajak kini (pajak dibayar dimuka) xxx xxx

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perusahaan melaporkan/menyetorkan pajak


berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak tersebut dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Contoh CALK 6-48


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

47. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

Pajak Tangguhan

Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan
(dibebankan)
1 Januari ke laporan 31 Desember
20X2 laba rugi 20X2

Aset tetap xxx xxx xxx


Kewajiban imbalan kerja xxx xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx
Cadangan kerugian penurunan nilai xxx xxx xxx
Aset pajak tangguhan - bersih xxx xxx xxx

Dikreditkan
(dibebankan)
1 Januari ke laporan 31 Desember
20X1 laba rugi 20X1

Aset tetap xxx xxx xxx


Kewajiban imbalan kerja xxx xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx
Cadangan kerugian penurunan nilai xxx xxx xxx
Aset pajak tangguhan - bersih xxx xxx xxx

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008 pengganti Undang-Undang Pajak


No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar
25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan
tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan
berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi xxx xxx


Beban pajak dihitung dengan tarif
25% x Rp _____ ribu tahun 20X2
25% x Rp _____ ribu tahun 20X1 xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Pengaruh atas:
Pendapatan yang sudah dikenakan pajak final
Beban yang tidak dapat diperhitungkan
Penyesuaian pajak tangguhan xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Pajak penghasilan final xxx xxx
Beban pajak xxx xxx

Contoh CALK 6-49


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

48. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Pihak Berelasi

a. Tn. A adalah komisaris Perusahaan pada tahun 20X2.

b. Karyawan kunci dan direksi merupakan orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan.

Transaksi dan Saldo Pihak Berelasi

Perusahaan, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi
dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga.
Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan
pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I tentang
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan.

Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

a. Tn. A merupakan salah satu nasabah Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 20X2, Perusahaan
memiliki utang kepadanya sebesar Rp_______ (Catatan 22).
b. Perusahaan adalah sponsor reksadana berikut ini: _______.
c. Perusahaan memberikan jasa perantara perdagangan efek dan jasa manajemen terhadap
reksadana berikut ini: _______.
d. Perusahaan bertindak sebagai agen penjual _______.
e. Perusahaan mengadakan transaksi penjualan obligasi dengan reksadana yang dikelolanya.

Saldo-saldo signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Aset
Aset keuangan lainnya - diperdagangkan - reksadana (Catatan 8) xxx xxx
Piutang nasabah (Catatan 10) xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Persentase dari jumlah aset xxx xxx

Liabilitas
Utang nasabah (Catatan 22) xxx xxx

Persentase dari jumlah liabilitas xxx xxx

Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:


20X2 20X1

Komisi perantara perdagangan Efek xxx xxx


Keuntungan dari perdagangan efek - realisasi laba atas penjualan reksadanaxxx xxx
Keuntungan (kerugian) penjualan obligasi xxx xxx
Jasa manajemen investasi xxx xxx
Jumlah xxx xxx

Persentase dari jumlah pendapatan ___% ___%

Contoh CALK 6-50


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

49. IKATAN DAN KONTINJENSI

a. Pada tanggal _______, Perusahaan mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan dengan
rincian sebagai berikut:

PT. Bank AAA

Berdasarkan perjanjian tanggal _______, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit “time loan
revolving” maksimum sebesar Rp_______, bunga ___% per tahun dan jatuh tempo tanggal
_______. Fasilitas ini ditujukan untuk modal kerja Perusahaan.

PT. Bank BBB

Berdasarkan perjanjian tanggal _______, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit “time loan
revolving” maksimum sebesar Rp_______, bunga ___% per tahun dan jatuh tempo tanggal
_______. Fasilitas ini ditujukan untuk modal kerja Perusahaan.

b. Perusahaan mengadakan kerjasama dengan bank kustodian berikut ini sehubungan dengan
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksadana, dimana Perusahaan bertindak sebagai manajer
investasi yang mengelola kekayaan reksadana dan memperoleh imbalan jasa (Catatan 43).

Berikut ini adalah KIK reksadana yang masih berlaku sampai dengan tanggal laporan:
Maksimum
imbalan jasa
dari nilai
Tanggal Perjanjian Bank kustodian Reksadana aset bersih

xxx PT. Bank AAA XXX xxx

xxx PT. Bank BBB YYY xxx

xxx PT. Bank CCC ZZZ xxx

c. Litigasi

Perusahaan tercatat sebagai Turut Tergugat pada kasus No. _______ di Pengadilan _______
antara Tn. B sebagai Penggugat dan PT. Bank AAA sebagai Tergugat. Tidak ada liabilitas yang
dibebankan pada Perusahaan sehubungan gugatan tersebut, kecuali menaati keputusan yang
dibuat hakim terkait kasus tersebut. Pada tanggal _______, Majelis Hakim Pengadilan _______
telah memutuskan untuk menolak seluruh gugatan Penggugat dan meminta Penggugat untuk
mengganti biaya perkara yang timbul.

50. REKENING EFEK

Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan mengelola Efek dan dana nasabah dalam
Rekening Efek masing-masing sebesar Rp____________ dan Rp__________. Jumlah ini dan
liabilitas kepada Nasabah yang terkait tidak diakui dalam laporan posisi keuangan Perusahaan.

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

A. MANAJEMEN MODAL

Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan


usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal has il kepada pemegang saham melalui
optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang
optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal,
penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau
menjual aset untuk mengurangi pinjaman.

Contoh CALK 6-51


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

A. MANAJEMEN MODAL (Lanjutan)

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti
yang disebutkan dalam peraturan Bapepam dan LK No.V.D.5, yang antara lain, menentukan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk PE yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek,
manajer investasi dan penjamin emisi sebesar Rp 25 miliar atau 6,25% dari total liabilitas tanpa
Utang Sub-Ordinasi dan Utang Dalam Rangka Penawaran Umum/Penawaran Terbatas ditambah
Ranking Liabilities, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp 200 juta dan 0,1% dari total dana yang
dikelola. Jika hal ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai peraturan dapat
berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, yang dapat mengakibatkan
berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan
usaha. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja
berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang modal kerja bersih yang
disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan
yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31
Desember 20X2.

Perusahaan juga diwajibkan untuk mempunyai modal disetor di atas ketentuan yang ditetapkan
oleh Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan saham dan
permodalan perusahaan efek.

Pada tanggal 31 Desember 20X2, Perusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut.

B. MANAJEMEN RISIKO

Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko


keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan
filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan dan Anak
Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar
terhadap kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Dewan Direksi menentukan
kebijakan tertulis manajemen risiko keuangan secara keseluruhan melalui masukan laporan
komite-komite risiko yang dibentuk dalam divisi-divisi terkait.

Perusahaan dan Anak Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko
keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar, kredit, dan suku bunga. Dana Perusahaan dan Anak
Perusahaan dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut
memaparkan risiko pada Perusahaan dan Anak Perusahaan dan langkah-langkah yang akan
diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan dan
memantau kebijakan ini.

Risiko Harga Pasar

Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari
counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan
kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan dan Anak Perusahaan
bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan
nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan dan Anak Perusahaan terkena
risiko harga pasar.

Perusahaan dan Anak Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia
untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Anak
Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan
batasan yang ditentukan komite.

Contoh CALK 6-52


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

B. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan
berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai
wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dan
Anak Perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar.

Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari
deposito berjangka, piutang dan utang marjin, perdagangan utang jatuh tempo, dan pinjaman dari
lembaga keuangan. Perusahaan dan Anak Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar
untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Anak Perusahaan sesuai dengan pasar.

Kebijakan Perusahaan adalah (i) ……………………….. (ii)……………………..

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku
bunga, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dari laba Perusahaan dan Anak Perusahaan
untuk tahun berjalan (melalui dampak atas pinjaman tingkat bunga mengambang yang
didasarkan pada LIBOR untuk pinjaman dolar AS dan SBI untuk pinjaman Rupiah).
20X2 20X1
Kenaikan/penurunan basis poin:
US$ xxx xxx
Rupiah xxx xxx

Efek terhadap laba tahun berjalan


US$ xxx xxx
Rupiah xxx xxx

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami perusahaan, apabila nasabah atau pihak
lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas kontraktual. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak
memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola
dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima,
tingkat jaminannya, serta dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan
tersebut.

Eksposur risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan berkaitan dengan kegiatan broker saham
terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian,
Perusahaan dan Anak Perusahaan memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis
instrumen diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan
efek yang tercatat di bursa. Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai eksposur terhadap
_______ pelanggan yang memiliki piutang yang telah jatuh tempo dan Perusahaan dan Anak
Perusahaan telah menurunkan nilainya ke estimasi jumlah terpulihkan. Atas piutang tersebut,
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerima jaminan yang memadai.

Contoh CALK 6-53


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

B. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Tabel berikut menunjukkan maksimum eksposur risiko kredit untuk komponen laporan posisi
keuangan.

Eksposur Eksposur
(1)
Maksimum Kotor Maksimum Bersih (2)

20X2 20X1 20X2 20X1


Diperdagangkan:
Aset derivatif xxx xxx xxx xxx
Aset keuangan lainnya -
diperdagangkan xxx xxx xxx xxx
Pinjaman yang diberikan dan
piutang:
Kas dan setara kas xxx xxx xxx xxx
Deposito berjangka xxx xxx xxx xxx
Piutang marjin xxx xxx xxx xxx
Piutang lembaga kliring dan
penjaminan xxx xxx xxx xxx
Piutang perusahaan efek xxx xxx xxx xxx
Piutang nasabah xxx xxx xxx xxx
Piutang lain-lain xxx xxx xxx xxx
Tersedia untuk dijual:
Portofolio efek - tersedia untuk
dijual xxx xxx xxx xxx
Dimiliki hingga jatuh tempo:
AAA xxx xxx xxx xxx
BBB xxx xxx xxx xxx
Total xxx xxx xxx xxx

(1) Aset keuangan kotor, sebelum memperhitungkan jaminan yang dimiliki, credit enhancement
lainnya atau pengaturan saling hapus.
(2) Aset keuangan kotor, setelah memperhitungkan jaminan yang dimiliki, credit enhancement
lainnya atau pengaturan saling hapus

Risiko Likuiditas

Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan
dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan
yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan
realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas
keuangan.

Analisis liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan jatuh tempo dari
tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel
adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan sebagai berikut:

Contoh CALK 6-54


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)

B. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Risiko Likuiditas (Lanjutan)

Tiga bulan Diskon/ Nilai


Kurang sampai Satu sampai Biaya tercatat
dari dengan dengan Lebih dari emisi 31 Desember
tiga bulan satu tahun lima tahun lima tahun Jumlah pinjaman 20X1

Utang bank
Utang pada lembaga kliring
dan penjaminan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Utang nasabah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Utang marjin xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Surat Utang jangka pendek xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Utang obligasi xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Utang lain-lain xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Pada tanggal 31 Desember 20X2, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai fasilitas
bank yang belum digunakan dalam Rupiah dan US$ (Catatan 49) yang ditujukan untuk
mengurangi risiko likuiditas dengan rincian sebagai berikut:

Rp US$

Fasilitas modal kerja xxx


Fasilitas intraday xxx
Money market line xxx
Foreign exchange line dan fixed income trading xxx
Fasilitas jasa pelayanan transaksi treasury line xxx

52. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X1 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk periode satu tahun yang
berakhir 31 Desember 20X2, dengan rincian sebagai berikut:

Sebelum Sesudah

Aset
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx

Liabilitas
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx

Contoh CALK 6-55


PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan

53. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Perusahaan ke Bapepam dan LK pada tanggal ________


disampaikan bahwa pada tanggal ________ Tn A telah mengajukan permohonan pengunduran diri
dari jabatannya sebagai Direksi Perusahaan yang akan berlaku efektif pada saat diselenggarakannya
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai pengunduran diri yang bersangkutan atau waktu
60 (enam puluh) hari setelah Perusahaan menerima surat pengunduran diri yang bersangkutan mana
yang lebih dulu.

54. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Direksi Perusahaan menyetujui laporan keuangan untuk diterbitkan pada tanggal _______.

Contoh CALK 6-56


BAB 7
LAPORAN MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

A. UMUM
7.01 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) adalah jumlah aset lancar
Perusahaan Efek (PE) dikurangi dengan seluruh liabilitas PE dan Ranking Liabilities,
ditambah dengan Utang Subordinasi, serta dilakukan penyesuaian-penyesuaian
lainnya.
7.02 Aset yang digolongkan sebagai aset lancar dalam MKBD adalah:
1. Kas dan Setara Kas;
2. Kas yang Dibatasi Penggunaannya;
3. Deposito Berjangka;
4. Piutang Reverse Repo;
5. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP);
6. Piutang Nasabah;
7. Piutang Perusahaan Efek Lain;
8. Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek;
9. Piutang Kegiatan Manajer Investasi;
10. Piutang Transaksi Jual Efek Lainnya;
11. Piutang Dividen dan Bunga; dan
12. Portofolio Efek.
7.03 Ranking Liabilities adalah sejumlah kewajiban kontinjen dan kewajiban
off balance sheet yang akan ditambahkan pada liabilitas sebagai faktor risiko dalam
penghitungan MKBD, yang nilainya ditetapkan berdasarkan perhitungan tertentu.
7.04 Utang Subordinasi yang dapat ditambahkan kembali dalam
penghitungan MKBD adalah pinjaman subordinasi yang sesuai dengan ketentuan
Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.7 tentang Pokok-pokok Ketentuan
Perjanjian Pinjaman Subordinasi PE.
7.05 Penyesuaian lainnya dalam perhitungan MKBD meliputi:
1. Penyesuaian risiko likuiditas
Merupakan penyesuaian terhadap risiko atas likuiditas deposito. Ketentuan
besaran penyesuaian untuk setiap jenis deposito diatur di dalam Peraturan
Bapepam dan LK Nomor V.D.5.
2. Penyesuaian risiko pasar
Merupakan penyesuaian terhadap risiko Efek milik PE yang dihitung
berdasarkan haircut tertentu dari nilai pasar wajar. Ketentuan besaran haircut
untuk setiap jenis Efek diatur di dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor
V.D.5.
3. Penyesuaian risiko kredit
Merupakan faktor pengurang sebesar tagihan kepada Nasabah Kelembagaan
(NK) atau PE lain yang timbul akibat terjadi gagal serah Efek atau dana dalam
penyelesaian suatu transaksi.
4. Penyesuaian risiko kegiatan usaha
Merupakan faktor pengurang akibat PE tidak melakukan pemisahan antara
dana dan/atau Efek milik nasabah dengan dana dan/atau Efek milik PE serta
akibat PE tidak menyisihkan dana sejumlah nilai pasar wajar Efek yang belum
dalam pengendalian langsung PE dalam jangka waktu 5 (lima) hari bursa setelah
tanggal penyelesaian.
5. Pengembalian haircut atas Efek yang ditutup dengan lindung nilai.
7-1
7.06 Tujuan laporan MKBD adalah untuk memberikan informasi mengenai
tingkat kecukupan modal kerja PE dalam menghadapi risiko, melaksanakan
kegiatan operasional, dan memenuhi seluruh kewajibannya.

7.07 Laporan MKBD wajib ditandatangani direktur PE dan disimpan pada


unit kerja yang menjalankan fungsi pembukuan di kantor pusat PE.

B. PENYAJIAN LAPORAN MKBD


7.08 Komponen laporan MKBD adalah:
1. Laporan Neraca Percobaan Harian – Aset – Formulir V.D.5-1;
2. Laporan Neraca Percobaan Harian - Liabilitas dan Ekuitas – Formulir V.D.5-2;
3. Laporan Ranking Liabilities – Formulir V.D.5-3;
4. Perhitungan Risiko Terkonsentrasinya Efek Reksa Dana – Formulir V.D.5-4;
5. Perhitungan Pengembalian Haircut Atas Portofolio Efek yang Ditutup Dengan
Lindung Nilai – Formulir V.D.5-5;
6. Laporan Buku Pembantu Dana – Formulir V.D.5-6;
7. Laporan Buku Pembantu Efek – Formulir V.D.5-7;
8. Perhitungan Persyaratan Minimal MKBD – Formulir V.D.5-8;
9. Laporan Perhitungan MKBD – Formulir V.D.5-9; dan
10. Laporan Data Pendukung MKBD – Formulir V.D.5-10.

7.09 Neraca Percobaan Harian merupakan laporan yang menggambarkan


posisi keuangan, yang menunjukkan aset, liabilitas, dan ekuitas dari suatu
perusahaan setiap hari. Berbeda dengan Neraca pada Laporan Keuangan,
komponen aset dalam Neraca Percobaan Harian harus disajikan dengan
menggunakan metode yang dikelompokkan (classified) dalam elemen lancar dan
aset lainnya.

7.10 Buku Pembantu Efek dan Buku Pembantu Dana dijelaskan lebih lanjut
di Bab 3 mengenai Akuntansi Perantara Pedagang Efek.

7.11 Seluruh Efek yang tercatat dalam laporan Buku Pembantu Efek, harus
disesuaikan nilainya setiap hari (dalam Rupiah) dengan Nilai Pasar Wajar.

7.12 Dalam penyajian Laporan MKBD dengan Laporan Keuangan terdapat


perbedaan dalam pengelompokan akun. Penjelasan rinci mengenai perbedaan
dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 7.1. Sedangkan pemetaan (mapping) dari
komponen laporan keuangan ke laporan MKBD serta penjelasan akun MKBD
disajikan dalam Lampiran 7.2 dan Lampiran 7.3.

7-2
Lampiran 7.1

Perbedaan Akun-akun MKBD dan Laporan Keuangan

No. Laporan MKBD Laporan Keuangan


1. Kas yang dibatasi penggunaannya di dalam Kas yang dibatasi penggunaannya merupakan bagian dari
kas yang dipisahkan disajikan dalam pos aset lain-lain.
tersendiri.

2. Akun deposito berjangka termasuk deposito Akun deposito berjangka berisi deposito dengan jangka
dengan jangka waktu kurang atau sama waktu leb ih dari 3 (t iga) bulan. Deposito dengan jangka
dengan 3 (tiga) bulan. waktu kurang dari 3 (tiga) bulan termasuk ke dalam akun kas
dan setara kas.

3. - Piutang nasabah diklasifikasikan - Piutang nasabah diklasifikasikan berdasarkan pihak


berdasarkan jenis nasabah (nasabah ketiga dan pihak berelasi.
pemilik reken ing Efek, nasabah
kelembagaan dan nasabah umu m). - Piutang nasabah pihak ketiga d iklasifikasikan
berdasarkan jenis nasabah (nasabah pemilik rekening
- Piutang nasabah pemilik reken ing Efek Efek, nasabah kelembagaan dan nasabah umu m).
diklasikasikan kembali menurut piutang
yang belum jatuh tempo (akun transaksi
beli) dan telah jatuh tempo (akun saldo
debet rekening Efek nasabah).

4. Terdapat akun gagal serah dan gagal terima Akun-akun tersebut tetap dikelo mpokkan dalam akun
pada transaksi untuk kepentingan Nasabah piutang-utang baik untuk Nasabah Kelembagaan maupun
Kelembagaan dan transaksi dengan PE lain untuk PE lain.
sebagai lawan transaksi.

5. Piutang kepada pihak istimewa lainnya, Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau
piutang nasabah pemilik reken ing Efek untuk diungkapkan secara tersendiri.
transaksi beli Efek sejak tanggal penyelesaian
transaksi, piutang lainnya, pajak dibayar
dimuka, b iaya dibayar dimuka atau Jaminan
lainnya disajikan dalam akun aset keuangan
lainnya.

6. Aset keuangan dinilai secara harian dengan Aset keuangan disajikan dan diukur sesuai dengan
menggunakan Nilai Pasar Wajar. klasifikasinya.

7. Utang Efek posisi short disajikan terperinci Utang Efek posisi short tidak disajikan terperinci.
berdasarkan jenis Efek.

8. Utang pajak, b iaya yang masih harus dibayar, Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau
utang kepada Bursa Efek, dan pendapatan diungkapkan secara tersendiri.
diterima dimu ka disajikan dalam akun utang
jangka pendek lainnya.

9. Utang kepada pihak berelasi lainnya dan Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau
utang sewa pembiayaan disajikan dalam akun diungkapkan secara tersendiri.
utang lain-lain.

10. Selisih kurs karena penjabaran laporan Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau
keuangan, selisih transaksi perubahan ekuitas diungkapkan secara tersendiri.
anak perusahaan/perusahaan asosiasi, selisih
nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali, keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi dari Efek tersedia untuk
dijual, surplus revaluasi aset tetap disajikan
dalam akun ekuitas lain.
Lampiran 7.2
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Aset dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-1)
PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - ASET
DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-1)
Laporan Keuangan MKBD
Nama Akun Referensi Nama Akun

Kas dan Setara Kas


Kas 10 Simpanan Giro Bank
Simpanan Giro Bank 10 Simpanan Giro Bank
Deposito Bank Umum dengan jangka waktu kurang atau sama dengan 3 (tiga)
16
bulan
Deposito berjangka kurang dari 3 bulan
22 Deposito pada Bank Perkreditan Rakyat
23 Deposito Bank di Luar Negeri

Deposito Berjangka 17 Deposito Bank Umum dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan
18 Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan
19 Tidak Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan
Tidak Sedang Diajukan atau Dinyatakan Pailit atau Tidak Dalam Proses
20
Likuidasi
21 Sedang diajukan Pailit, Dinyatakan Pailit, atau dalam proses Likuidasi
22 Deposito pada Bank Perkreditan Rakyat
23 Deposito Bank di Luar Negeri

Piutang Reverse Repo 24 Piutang Reverse Repo


25 Reverse Repo Surat Berharga Negara
26 Reverse Repo Obligasi Korporasi
27 Reverse Repo Efek Bersifat Ekuitas

Portofolio Efek 58 Portofolio Efek


SBI dan Surat Berharga Negara 59 Sertifikat Bank Indonesia
60 Surat Berharga Negara
61 0-7 tahun
62 7-15 tahun
63 15 tahun ke atas
Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di
70 Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya
Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek
diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia
71 Haircut Komite 5% dan 10%
72 Haircut Komite 15% dan 20%
73 Haircut Komite 25%
74 Haircut Komite 30%
75 Haircut Komite 35%
76 Haircut Komite 40%
77 Haircut Komite 45%
78 Haircut Komite 50%
79 Haircut Komite 55% sd 80%
80 Haircut Komite 85% sd100%
Efek Bersifat Utang dan Sukuk yang Tercatat di Obligasi Korporasi, Sukuk Korporasi, atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
64
Bursa Efek yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia
65 Peringkat setara dengan AAA
66 Peringkat setara dengan AA hingga kurang dari setara dengan AAA
68 Peringkat setara dengan BBB- atau hingga kurang dari setara dengan A
69 Peringkat kurang dari setara dengan BBB-
Unit Penyertaan Reksa Dana 83 Unit Penyertaan Reksa Dana
84 Pasar uang
85 Terproteksi
86 Dengan Penjaminan
87 Pendapatan tetap
88 Campuran atau Saham
89 Indeks
90 Penyertaan Terbatas
Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di
70 Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia
71 Haircut Komite 5% dan 10%
72 Haircut Komite 15% dan 20%
73 Haircut Komite 25%
74 Haircut Komite 30%
75 Haircut Komite 35%
76 Haircut Komite 40%
77 Haircut Komite 45%
1
Lampiran 7.2
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Aset dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-1)
PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - ASET
DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-1)
Laporan Keuangan MKBD
Nama Akun Referensi Nama Akun
78 Haircut Komite 50%
79 Haircut Komite 55% sd 80%
80 Haircut Komite 85% sd100%
91 Investasi yang Dikelola oleh Perusahaan Efek Lain
Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat (DIRE) 92

Obligasi Korporasi, Sukuk Korporasi, atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
Efek Beragun Aset (EBA) 64
yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia
65 Peringkat setara dengan AAA
66 Peringkat setara dengan AA hingga kurang dari setara dengan AAA
67 Peringkat setara dengan A atau hingga kurang dari setara dengan AA
68 Peringkat setara dengan BBB- atau hingga kurang dari setara dengan A
69 Peringkat kurang dari setara dengan BBB-
Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di
70 Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia
71 Haircut Komite 5% dan 10%
72 Haircut Komite 15% dan 20%
73 Haircut Komite 25%
74 Haircut Komite 30%
75 Haircut Komite 35%
76 Haircut Komite 40%
77 Haircut Komite 45%
78 Haircut Komite 50%
79 Haircut Komite 55% sd 80%
80 Haircut Komite 85% sd100%
Kontrak Opsi 93 Kontrak Opsi
Kontrak Berjangka 94 Kontrak Berjangka
Efek Lain yang Terdaftar di Bapepam dan LK 95 Efek Lain Selain Baris 59 sd Baris 94 yang Terdaftar di Bapepam dan LK
Efek yang Tercatat di Bursa Efek Luar Negeri 82 Efek Luar Negeri

Portofolio Efek Yang Dijaminkan 97 Surat Berharga Negara


98 Obligasi Korporasi
99 Efek Bersifat Ekuitas

Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan


Uang Jaminan LKP 29 Uang Jaminan Lembaga Kliring dan Penjaminan
Piutang Transaksi Bursa 30 Piutang Transaksi Bursa
Piutang Komisi 31 Piutang Komisi

Piutang Nasabah
Nasabah Pemilik Rekening
Transaksi Reguler 34 Transaksi Beli Efek
Piutang Nasabah Pemilik Rekening Efek untuk transaksi beli Efek sejak tanggal
103
penyelesaian transaksi
Transaksi Marjin 35 Saldo Debit Rekening Efek Nasabah
Transaksi Lain-Lain 56 Piutang Transaksi Jual Efek Lainnya
57 Piutang Dividen dan Bunga
Nasabah Kelembagaan 38 Transaksi Beli Efek
39 Gagal Serah - Nasabah Kelembagaan
Piutang Perusahaan Efek Lain
Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek 41 Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek
Uang Jaminan pada AK 42 Uang Jaminan pada Anggota Kliring
Transaksi Jual Efek 43 Transaksi Jual Efek
44 Gagal Serah - Perusahaan Efek
Piutang Komisi 45 Piutang Komisi

Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek


Piutang Jasa Emisi Efek 48 Piutang Jasa Emisi Efek
Piutang Jasa Perantara Penerbitan Efek 49 Piutang Jasa Arranger Penerbitan Efek
Piutang Jasa Penasihat Keuangan 50 Piutang Jasa Penasihat Keuangan
Piutang Biaya Talangan - PEE 51 Piutang Biaya Talangan - Penjamin Emisi Efek
Dana Pesanan Efek Dibayar Dimuka 46 Dana Pesanan Efek Dibayar Dimuka
Piutang Nasabah Umum 36 Piutang Nasabah Umum

2
Lampiran 7.2
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Aset dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-1)
PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - ASET
DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-1)
Laporan Keuangan MKBD
Nama Akun Referensi Nama Akun

Piutang Kegiatan Manajer Investasi


Piutang Management Fee 53 Piutang Manajemen Fee
Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee 54 Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee
55 Piutang Biaya Talangan – Manajer Investasi

Piutang Lain-lain 102 Piutang Kepada Pihak Istimewa lainnya


104 Piutang lainnya
57 Piutang Dividen dan Bunga

Biaya Dibayar Dimuka 106 Biaya dibayar di muka

Pajak Dibayar Dimuka 105 Pajak dibayar di muka

Penyertaan pada Bursa Efek 108 Investasi Jangka Panjang

Aset Tetap 109 Aset Tetap

Aset Pajak Tangguhan 110 Aset Pajak Tangguhan

Aset Lain-Lain 12 Kas yang Dipisahkan


56 Piutang Transaksi Jual Efek Lainnya
81 Efek Bersifat Ekuitas yang tidak lagi tercatat pada Bursa Efek di Indonesia
107 Jaminan Lainnya
111 Aset Lain-Lain

3
Lampiran 7.3
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Liabilitas dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-2)

PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - Liabilitas


DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-2)

Laporan Keuangan MKBD


Nama Akun Referensi Nama Akun

Surat Utang Jangka Pendek 122 Utang Jangka Pendek


123 Surat Utang Jangka Pendek

Utang Repo 124 Utang Repo


125 Repo Surat Berharga Negara
126 Repo Obligasi Korporasi
127 Repo Efek Bersifat Ekuitas

Utang Pada Lembaga Kliring dan Penjaminan


Utang Transaksi Bursa 129 Utang Transaksi Bursa
Utang Komisi 130 Utang Komisi

Utang Nasabah
Nasabah Pemilik Rekening 133 Transaksi Jual Efek
134 Saldo Kredit Rekening Efek Nasabah
Nasabah Kelembagaan 136 Transaksi Jual Efek
137 Gagal Terima - Nasabah Kelembagaan

Utang Perusahaan Efek Lain


Uang Jaminan Peminjaman Efek 139 Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek
Uang Jaminan dari PE non AB 140 Uang Jaminan dari PE non AB
141 Transaksi Beli Efek
Transaksi Beli Efek
142 Gagal Terima - Perusahaan Efek
Utang Komisi 143 Utang Komisi

Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek


Utang Dalam Rangka Penawaran 146 Utang Nasabah Umum
Umum/Penawaran Terbatas 147 Utang Emiten
148 Utang Kepada Penerbit Efek
Utang Jasa Emisi Efek 149 Utang Jasa Emisi Efek

Utang Kegiatan Manajer Investasi


Utang Biaya Pendirian Reksa Dana/EBA/DIRE 159 Utang Jangka Pendek Lainnya
Utang Komisi 151 Utang Komisi Agen Penjual
Utang Biaya Pengelolaan Reksa Dana/EBA/DIRE 159 Utang Jangka Pendek Lainnya
Utang Biaya Pembubaran Reksa Dana/EBA/DIRE 159 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang Efek Posisi Short 154 Surat Berharga Negara


Efek Bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek di
155
Indonesia
Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek
di Indonesia, atau Reksa Dana yang Unit
156
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek di
Indonesia
157 Efek Lain yang Terdaftar di Bapepam dan LK
158 Efek Luar Negeri

Utang Pajak 159 Utang Jangka Pendek Lainnya

Biaya Masih Harus Dibayar 159 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang Jangka Panjang 160 Utang Jangka Panjang

1
Lampiran 7.3
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Liabilitas dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-2)

PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - Liabilitas


DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-2)

Laporan Keuangan MKBD


Nama Akun Referensi Nama Akun
Utang Obligasi 161 Utang Obligasi

Liabilitas Imbalan Kerja 162 Utang Lain-Lain

Utang Subordinasi 163 Utang Sub-Ordinasi

Utang Lain-Lain 152 Utang Transaksi Beli Efek Lainnya


159 Utang Jangka Pendek Lainnya
162 Utang Lain-Lain

Modal Saham
Modal Dasar 167 Modal Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Tambahan Modal Disetor 168 Tambahan Modal Disetor


Selisih Modal dari Perolehan Kembali Saham
Selisih Kurs atas Modal yang Disetor
Modal Sumbangan
Modal Disetor Lainnya

Modal Saham Diperoleh Kembali 169 Ekuitas Lainnya

Opsi Saham 169 Ekuitas Lainnya

Saldo Laba 170 Saldo Laba

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari


169 Ekuitas Lainnya
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Kepentingan Non Pengendali 171 Kepentingan Non Pengendali

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 Desember 2011
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
ttd
Nurhaida
NIP 19590627 198902 2 001

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Umum
ttd
Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 19571028 198512 1 001

2
REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal


2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara
3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat
Utang Negara di Pasar Perdana
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.08/2009 tentang Penjualan Surat
Utang Negara dengan Cara Privat Placement di Pasar Perdana Dalam Negeri
6. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.A.10 tentang Transaksi Efek
7. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa
8. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.B.7 tentang Dana Jaminan
9. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.E.1 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi
atas Efek atau Indeks Efek
10. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
11. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa
Efek
12. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman
Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka
13. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks
14. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
15. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek
16. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek
yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi
17. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.C.3 tentang Lembaga Penilaian Harga
Efek
18. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal
Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Perantara Pedagang
Efek
19. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.4 tentang Pengendalian dan
Perlindungan Efek yang Disimpan oleh Perusahaan Efek
20. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan
21. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek
oleh Perusahaan Efek bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan
Efek
22. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah
oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal
23. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek
yang Melakukan Kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek
24. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.F.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek
yang Melakukan Kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek
25. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan
Portofolio Efek untuk Kepentingan Nasabah secara Individual
26. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.3 tentang Rekening Efek pada
Kustodian
27. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan.
28. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi
Repurchase Agreement (Repo) dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement
(MRA)
29. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum
30. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan
Penawaran Umum
31. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.10 tentang Penawaran Umum
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (Indonesian Depository Receipt)
32. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
33. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu
34. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.F.1 tentang Penawaran Tender.
35. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities)
36. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.M.1 tentang Pedoman bagi Manajer
Investasi dan Bank Kustodian yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real
Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
37. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Berkala oleh Perusahaan Efek
38. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan
Manajer Investasi
39. Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor SE-07/BL/2011 tanggal 31
Oktober 2011 tentang Pedoman Penyusunan Formulir-Formulir Modal Kerja
Bersih Disesuaikan
40. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang Perdagangan Efek
41. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi Saham
42. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks Efek
43. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor III-I tentang Keanggotaan Marjin dan
Short Selling
44. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor I-A-1 tentang Jasa
Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Dengan Warkat dan Secara
Imobilisasi
45. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor II-5 tentang Kliring
Transaksi Bursa Tanpa Warkat
46. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor II-6 tentang
Pemenuhan Hak dan Kewajiban Anggota Kliring secara Pemindahbukuan
47. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor II-10 tentang Jasa
Pinjam Meminjam Efek tanpa Warkat
48. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor III tentang Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka
49. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor IV tentang Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Opsi Saham
50. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor V-1 tentang Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang
51. Keputusan Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Nomor KEP-
016/DIR/KSEI/1209
52. PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan
53. PSAK 2 (Revisi 2009) tentang Laporan Arus Kas
54. PSAK 3 (Revisi 2010) tentang Laporan Keuangan Interim
55. PSAK 4 (Revisi 2009) tentang Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri
56. PSAK 7 (Revisi 2010) tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
57. PSAK 10 (Revisi 2010) tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
58. PSAK 23 (Revisi 2010) tentang Pendapatan
59. PSAK 25 (Revisi 2009) tentang Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
60. PSAK 50 (Revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian
61. PSAK 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran
62. PSAK 56 (Revisi 2011) tentang Laba Per Saham
63. PSAK 57 (Revisi 2009) tentang Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi
64. PSAK 60 (Revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Daftar Singkatan

1. ACS : Alternate Cash Settlement atau dikenal juga sebagai Uang Pengganti
2. AFS : Available for Sale (Tersedia Untuk Dijual)
3. AB : Anggota Bursa
4. AK : Anggota Kliring
5. AKSes : Acuan Kepemilikan Sekuritas
6. AON : All or none
7. ASH : Agen Stabilisasi Harga
8. BAE : Biro Administrasi Efek
9. BEI : PT Bursa Efek Indonesia
10. BK : Bank Kustodian
11. B/S : Balance Sheet
12. C-BEST : Central Depository-Book Entry Settlement System
13. CP : Commercial Paper
14. DHK : Daftar Hasil Kliring
15. DIRE : Dana Investasi Real Estat atau dikenal juga sebagai REIT (Real Estate
Investment Trust) adalah salah satu sarana investasi baru yang secara
hukum di Indonesia akan berbentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif).
16. DMA : Direct Market Access
17. DPS : Daftar Pemegang Saham
18. DTB : Daftar Transaksi Bursa
19. DTE : Daftar Transaksi Efek
20. DUIR : Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL
21. DVP : Delivery Versus Payment
22. EBA : Efek Beragun Aset
23. EBU : Efek Bersifat Utang
24. EIR : Effective Interest Rate (Suku Bunga Efektif)
25. ETF : Exchange Traded Fund
26. FATS : Future Automated Trading System
27. FITS : Fixed Income Trading System
28. FLAC : Financial Liabilities Measured at Amortized Cost
29. FOK : Fill or Kill
30. FV : Fair Value (Nilai Wajar)
31. FVTPL : Fair Value Through Profit and Loss ( Diukur Pada Nilai Wajar Melalui
Laba Rugi)
32. GTC : Good Till Cancelled
33. GTM : Good Through the Month
34. GTW : Good Through the Week
35. HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
36. HT : Held for Trading
37. HTM : Held to Maturity
38. ISAK : Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
39. JATS Next G : Jakarta Automated Trading System Next Generation
40. JOTS : Jakarta Option Trading System
41. KBIE : Kontrak Berjangka Indeks Efek
42. KBSI : Kontrak Berjangka Saham Individual
43. KIK : Kontrak Investasi Kolektif
44. KOS : Kontrak Opsi Saham
45. KPEI : PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
46. KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
47. LKP : Lembaga Kliring dan Penjaminan
48. LPHE : Lembaga Penilaian Harga Efek
49. LPK : Laporan Penyelesaian Kewajiban
50. LPP : Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
51. LPT : Laporan Penyelesaian Transaksi
52. L&R : Loans and Receivables
53. MKBD : Modal Kerja Bersih Disesuaikan
54. MTN : Medium Term Notes
55. MRA : Master Repurchase Agreement
56. NAB : Nilai Aktiva Bersih
57. NK : Nasabah Kelembagaan
58. NPF : Nilai Penyelesaian Final
59. NPR : Nasabah Pemilik Rekening
60. NU : Nasabah Umum
61. OCI : Other Comprehensive Income
62. OTC : Over the Counter
63. PAPE : Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek
64. PDBBI : Pengelolaan Dana Bersifat Bilateral dan Individual
65. PE : Perusahaan Efek
66. PEE : Penjamin Emisi Efek
67. PHEI : PT Penilai Harga Efek Indonesia
68. PME : Pinjam-Meminjam Efek
69. PPE : Perantara Pedagang Efek
70. PPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
71. PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
72. PTP : Post Trade Processing
73. P&L : Profit and Loss
74. RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham
75. RVP : Received Versus Payment
76. SAK : Standar Akuntansi Keuangan
77. SBI : Sertifikat Bank Indonesia
78. SBN : Surat Berharga Negara
79. SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
80. SKS : Surat Kolektif Saham
81. SPEI : Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
82. SRO : Self-Regulatory Organization
83. SUN : Surat Utang Negara
84. TFT : Trade for Trade
85. UP : Unit Penyertaan
86. WIB : Waktu Indonesia Barat

Anda mungkin juga menyukai