Viii G 17
Viii G 17
SALINAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR KEP-689/BL/2011
TENTANG
PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
-2-
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 30 Desember 2011
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 30 Desember 2011
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR: KEP-698/BL/2011
TENTANG
PENDAHULUAN
1.05 Aktivitas utama PE dalam industri Pasar Modal meliputi aktivitas yang
berkaitan dengan pasar perdana dan pasar sekunder. Pada pasar perdana dilakukan
penghimpunan dana melalui Penawaran Umum Efek, Penawaran Umum Exchange
Traded Fund (ETF), Penawaran Umum Dana Investasi Real Estat (DIRE), Penawaran
Umum Efek Beragun Aset (EBA). Sedangkan pada pasar sekunder dilakukan
perdagangan Efek yang telah ditawarkan pada pasar perdana.
a. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)
1.07 Bapepam dan LK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Keuangan yang bertugas melakukan pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar Modal serta merumuskan dan melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
1-1
b. Bursa Efek
1.08 Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-
Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka. Sebagai Self-
Regulatory Organization (SRO) dan dalam rangka menciptakan perdagangan Efek
yang teratur, wajar, dan efisien, Bursa Efek diberi kewenangan untuk mengatur
pelaksanaan kegiatannya, khususnya yang berkaitan dengan keanggotaan bursa,
perdagangan Efek dan pencatatan Efek. Saat ini di Indonesia terdapat 1 (satu) Bursa
Efek yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang selanjutnya akan disebut Bursa Efek.
f. Perusahaan Efek
1.12 Perusahaan Efek (PE) adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE), Perantara Pedagang Efek (PPE), dan/atau
Manajer Investasi serta kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan Bapepam dan LK.
PE adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK.
g. Bank Kustodian
1.13 Bank Kustodian (BK) adalah Bank Umum yang mendapat persetujuan
dari Bapepam dan LK sebagai kustodian. Kustodian memberikan jasa penitipan Efek
dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain termasuk menerima
dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili
Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya.
1-2
i. Wali Amanat
1.15 Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang EBU
dan/atau Sukuk. Karena EBU dan Sukuk sifatnya sepihak dan para pemegangnya
tersebar luas, maka untuk mengurus dan mewakili para pemegang EBU dan/atau
Sukuk tersebut dibentuk lembaga perwaliamanatan.
2. Jenis-Jenis Efek
1.18 Efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan (UP)
Kontrak Investasi Kolektif (KIK), kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif
dari Efek.
1.20 Saat ini Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek adalah saham,
Obligasi, Sukuk Korporasi, Surat Utang Negara (SUN), SBSN, Waran, HMETD,
KBIE, KOS, EBA, dan ETF.
a. Saham
1.21 Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
dapat berbentuk warkat atau tanpa warkat. Saham yang berbentuk warkat
dinyatakan dalam bentuk Surat Kolektif Saham (SKS) yang diterbitkan oleh Emiten.
SKS dilengkapi dengan kolom endorsement yang bentuk dan isinya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Dalam SKS termuat nilai nominal saham, jumlah saham
yang dimiliki, dan data pemegang saham. Sedangkan saham tanpa warkat tercatat
dalam Rekening Efek di LPP secara elektronik atas nama pemegang rekening pada
LPP.
1.22 Data pemegang saham yang tercantum dalam saham berbentuk warkat
maupun data pemegang saham tanpa warkat yang tercatat atas nama LPP,
selanjutnya dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) yang ada di
Emiten/BAE. DPS digunakan sebagai dasar penentuan Pihak-Pihak yang berhak
atas hak yang melekat pada saham tersebut (dividen, HMETD, Waran, Hak Suara,
dan hak-hak pemegang saham lainnya). Berdasarkan DPS, hak yang melekat pada
saham tersebut dapat langsung dikirim kepada pemegang saham yang berhak.
1-3
b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
1.23 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah hak yang
melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk
membeli Efek baru, seperti saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham,
dan Waran sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut harus dapat
dialihkan.
c. Waran
1.27 Waran adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang
memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan
tersebut pada harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak
diterbitkannya Waran tersebut.
1.29 Jika Waran dilekatkan pada obligasi, maka pemegang obligasi tersebut
tidak hanya memperoleh bunga, tetapi juga memperoleh hak untuk membeli saham
biasa dengan harga tertentu. Apabila harga pasar saham tersebut lebih tinggi dari
harga pertukaran, maka akan lebih menguntungkan jika Waran dikonversi. Di lain
pihak, Waran akan memberikan daya tarik bagi perusahaan yang mengeluarkan
Waran (Penerbit Efek) karena obligasi dimana Waran tersebut melekat dapat dijual
dengan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga
obligasi di pasar.
1-4
d. Kontrak Berjangka Indeks Efek
1.31 Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) adalah janji untuk menjual atau
membeli Efek atau sekumpulan Efek dalam bentuk indeks pada Angka Indeks Efek
Tertentu dengan penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap
Pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.
e. Opsi Saham
1.32 Opsi Saham adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call
option) dan/atau menjual (put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham
(underlying stock) pada harga (strike price) dan dalam waktu tertentu.
1.33 Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah satuan perdagangan Opsi Saham
ditetapkan dalam satu satuan kontrak.
1.38 SUN terdiri atas Surat Perbendaharaan Negara (T-Bills) dan Obligasi
Negara (Government Bond). Surat Perbendaharaan Negara berjangka waktu sampai
dengan 12 (dua belas) bulan dan pembayaran bunga dilakukan secara diskonto.
Obligasi Negara berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon
dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto.
1.39 Jumlah hari bunga (day count) untuk perhitungan bunga berjalan
(accrued interest) menggunakan basis jumlah hari bunga sebenarnya (actual per actual).
1-5
j. Obligasi Konversi
1.40 Obligasi Konversi adalah obligasi yang memiliki hak (opsi) untuk
dapat dipertukarkan dengan saham dari perusahaan yang menerbitkan Obligasi
Konversi pada waktu tertentu. Oleh karena itu, pada saat Obligasi Konversi
diterbitkan, penerbit Obligasi Konversi akan menentukan tanggal dan harga
pertukaran.
k. Sukuk Korporasi
1.41 Sukuk Korporasi adalah Efek Syariah,yang diterbitkan oleh
perusahaan, berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan
mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas:
1. Aset berwujud tertentu;
2. Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang
akan ada;
3. Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada;
4. Aset proyek tertentu; dan/atau
5. Kegiatan investasi yang telah ditentukan.
1) Reksa Dana
1.44 Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam Portofolio Efek
oleh Manajer Investasi.
1.45 Reksa Dana dapat berbentuk perseroan atau KIK. Reksa Dana
berbentuk perseroan adalah Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana
dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut
diinvestasikan pada berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan
pasar uang. KIK adalah kontrak antara Manajer Investasi dan BK yang mengikat
pemegang UP dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola
portofolio investasi kolektif dan BK diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan
kolektif.
1.46 Reksa Dana dapat bersifat terbuka atau tertutup. Reksa Dana terbuka
adalah Reksa Dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali UP-nya atau
saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah
dikeluarkan. Sedangkan Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat
membeli kembali UP atau saham-saham yang telah dijual kepada pemodal.
1-6
1.47 Macam-macam Reksa Dana sesuai dengan kebijakan dan mekanisme
investasinya dapat dibagi menjadi :
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana yang hanya melakukan investasi pada EBU dengan jatuh tempo
kurang dari 1 (satu) tahun.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh
perseratus) dari asetnya dalam bentuk EBU.
3. Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh
perseratus) dari asetnya dalam Efek bersifat Ekuitas.
4. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana yang melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan EBU yang
perbandingannya tidak termasuk paragraf 1.47 angka 2 dan angka 3.
5. Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana
Indeks:
a. Reksa Dana Terproteksi memiliki mekanisme proteksi dalam kebijakan
investasinya sehingga jumlah investasi yang terproteksi sekurang-kurangnya
sama dengan jumlah investasi awal.
b. Reksa Dana dengan Penjaminan memiliki jaminan dari Penjamin (Guarantor)
sehingga jumlah investasi yang dijamin sekurang-kurangnya sama dengan
jumlah investasi awal.
c. Reksa Dana Indeks melakukan investasi pada Efek yang merupakan bagian
dari kumpulan Efek yang berada dalam suatu indeks.
6. Reksa Dana yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek
7. Reksa Dana Berbentuk KIK-Penyertaan Terbatas
Reksa Dana yang menjadi wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
Pemodal Profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada
portofolio Efek.
1.48 Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal untuk setiap UP dari Reksa Dana wajib
ditetapkan sebesar Rp1.000,- (seribu rupiah). Sedangkan Reksa Dana yang
menggunakan denominasi mata uang asing, maka NAB awal wajib ditetapkan
sebesar US$ 1 (satu dolar Amerika Serikat) atau EUR 1 (satu Euro).
1.50 Reksa Dana Pasar Uang tidak memungut biaya penjualan dan biaya
pembelian kembali UP. NAB per unit dihitung dengan cara dimana nilai aset akhir
per unit sama dengan nilai aset awal per unit, dengan melakukan pembagian hasil
yang diperoleh dalam bentuk UP setiap hari. Selain Reksa Dana Pasar Uang, NAB
dihitung sesuai dengan nilai pasar wajar dari portofolio investasi.
1-7
1.52 Penawaran Umum saham atau unit Reksa Dana Indeks dapat bersifat
terus menerus atau terbatas baik dalam masa Penawaran Umum Reksa Dana Indeks
maupun jumlah saham atau UP yang ditawarkan.
1.54 Manajer Investasi wajib membuat kontrak dengan Sponsor jika dalam
penciptaan UP berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek
melibatkan Sponsor, yang diantaranya memuat jumlah minimum setoran Efek atau
uang Sponsor yang akan dibelikan Efek yang membentuk Portofolio Efek Reksa
Dana dimaksud dan jangka waktu kesanggupan Sponsor untuk tidak melakukan
penjualan kembali.
1.57 Dalam hal DIRE berbentuk KIK menggunakan Special Purpose Company
untuk melakukan investasi, maka Special Purpose Company tersebut wajib
mendistribusikan seluruh hasil investasi kepada DIRE berbentuk KIK dan Pihak lain
secara proporsional.
1.58 DIRE berbentuk KIK dapat mencatatkan UP-nya di Bursa Efek. Dalam
hal DIRE berbentuk KIK tidak mencatatkan UP-nya di Bursa Efek, maka Manajer
Investasi DIRE berbentuk KIK wajib membeli UP apabila Pemegang UP melakukan
penjualan kembali.
1.59 Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek yang diterbitkan oleh KIK-EBA
yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat
berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari
(future receivable), pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau
apartemen, Efek Bersifat Utang (EBU) yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana
Peningkatan Kredit (Credit Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan
setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut.
1-8
1.60 Berdasarkan jenisnya EBA dapat dikelompokkan menjadi:
1. EBA Arus Kas Tetap
adalah EBA yang memberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti kepada
pemegang EBU.
2. EBA Arus Kas Tidak Tetap
adalah EBA yang menjanjikan pemegangnya suatu penghasilan tidak tertentu
seperti kepada pemegang Efek bersifat Ekuitas.
3. Kegiatan SRO
a. Bursa Efek
1.62 Fasilitas perdagangan di BEI telah dilengkapi dengan Sistem
perdagangan elektronik. Saat ini, BEI memiliki 4 (empat) sistem perdagangan yaitu
Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS Next G) untuk pasar saham,
Jakarta Option Trading System (JOTS) untuk pasar KOS, Future Automated Trading
System (FATS) untuk pasar KBIE dan Fixed Income Trading System (FITS) untuk pasar
surat utang.
1.63 Untuk memperluas akses pasar, Bursa Efek menerapkan Sistem Remote
Trading. Remote Trading adalah sistem perdagangan Efek yang diselenggarakan oleh
Bursa Efek bagi Anggota Bursa (AB) dengan menggunakan sistem perdagangan
Bursa, Perangkat Remote Trading Bursa, Jaringan dan Perangkat Remote Trading
Anggota Bursa Efek.
1.65 Kliring yaitu suatu proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul
dari Transaksi Bursa.
1-9
1.68 LKP bertanggung jawab memastikan bahwa semua pesanan Transaksi
Bursa AK sebelum dilaksanakan, mempunyai agunan yang cukup pada Rekening
Jaminan AK dan rekening tersebut dikendalikan untuk penyelesaian kewajiban AK
kepada LKP.
1.70 LKP juga menyediakan layanan jasa PME. Penerima pinjaman adalah
PE yang menjadi Anggota Kliring LKP sedangkan Pihak yang meminjamkan Efek
adalah PE yang menjadi Anggota Kliring LKP, BK, dan Pihak lain yang telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan LKP dan telah menandatangani perjanjian.
1.73 Layanan jasa yang diberikan oleh LPP adalah jasa Kustodian sentral
yang meliputi antara lain:
1. Administrasi Rekening Efek untuk penyimpanan Efek dan/atau dana;
2. Pemindahan Efek dan/atau dana ke dalam dan ke luar Rekening Efek;
3. Pemindahan Efek dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya dengan atau
tanpa pembayaran;
4. Pembayaran atau distribusi hasil tindakan korporasi seperti pembagian dividen
tunai, dividen saham, dan saham bonus; distribusi HMETD, Waran, dan saham
hasil Penambahan Modal Tanpa HMETD; pelaksanaan hak berkenaan dengan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan pelaksanaan distribusi Efek hasil
penggabungan usaha, peleburan usaha, pemecahan nominal Efek (Stock Split),
atau penggabungan nominal Efek (Reverse Stock).
5. Jasa lainnya yang terkait dengan jasa tersebut di atas, antara lain:
a. Post Trade Processing (PTP);
b. Penyediaan Sistem Administrasi Agun Efek;
c. Penyediaan fasilitas (Acuan Kepemilikan Sekuritas) AKSes; dan
d. Penyediaan laporan-laporan terkait dengan layanan jasa kustodian sentral.
1.74 Layanan jasa kustodian sentral diberikan bagi Pihak-Pihak yang telah
membuka Rekening Efek di LPP, dan Nasabah Pemegang Rekening, antara lain
dalam rangka pelaksanaan:
a. Penyelesaian Transaksi Efek;
b. Sistem Administrasi Agunan Efek; dan
1-10
c. Pemberian akses informasi kepada nasabah PE atau Kustodian atas saldo Efek
dan/atau dananya yang disimpan pada Sub Rekening Efek atas nama
nasabah tersebut pada LPP.
1.77 Seluruh dana yang tercatat dalam Rekening Efek akan ditempatkan
oleh LPP pada bank pembayaran dalam rekening giro khusus atas nama LPP untuk
kepentingan setiap Pemegang Rekening. Rekening giro khusus tersebut terdiri dari
rekening giro penyelesaian dan rekening giro operasional yang wajib dibuka oleh
Pemegang Rekening di bank pembayaran.
4. Kegiatan Usaha PE
1.79 PE yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK dapat
melakukan kegiatan usaha sebagai PPE, PEE, dan/atau Manajer Investasi serta
kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.
a. Kegiatan PPE
1.80 Sebagai PPE, PE melakukan transaksi Efek baik untuk kepentingan
nasabah maupun untuk kepentingan sendiri. Jika transaksi jual atau beli Efek
dilakukan untuk kepentingan nasabah, maka disebut Perantara Efek (broker),
sedangkan jika dilakukan untuk kepentingan sendiri, maka disebut Pedagang Efek
(dealer).
1.82 PPE dapat melakukan fungsi baik sebagai broker maupun dealer. Sebagai
broker, PE memperoleh keuntungan dari komisi transaksi Efek yang dilakukan.
Sedangkan sebagai dealer, PE memperoleh keuntungan dari adanya perbedaan harga
jual dengan harga beli Efek yang ditransaksikannya, atau dari adanya kenaikan
1-11
harga Efek yang dibelinya dan hak-hak yang melekat pada Efek, seperti dividen atau
bunga. Kegiatan PPE diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.E.1.
1.88 Transaksi Jual dengan Janji Beli Kembali (Repo) adalah transaksi
dimana PPE menjual Efek kepada nasabah atau Pihak lain dengan harga yang telah
ditentukan dan akan membeli kembali Efek tersebut pada tanggal tertentu dengan
harga yang telah ditetapkan.
1.89 Sedangkan Transaksi Beli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo)
adalah transaksi dimana PPE membeli Efek dari Pihak lain dengan harga yang telah
ditentukan dan akan menjual kembali Efek tersebut kepada Pihak yang sama pada
tanggal yang telah ditentukan di kemudian hari dengan harga yang telah ditetapkan.
1.90 Master Repurchase Agreement (MRA) adalah suatu perjanjian induk yang
dipergunakan dalam melakukan transaksi Repo/Reverse Repo yang dikeluarkan oleh
Pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK untuk
menyelenggarakan perdagangan SUN di luar Bursa Efek.
1-12
(1) Transaksi Bursa
1.92 Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh AB sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual atau beli Efek, PME,
atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.
1-13
(1) Transaksi Nasabah Umum
1.100 Transaksi Nasabah Umum (NU) adalah transaksi melalui pemesanan
Efek dalam Penawaran Umum oleh pemodal yang tidak mempunyai Rekening Efek
pada PE sebelum nasabah mendapatkan penjatahan Efek.
1-14
melalui sistem fasilitas penyampaian pesanan secara langsung bagi Nasabah (Online
dan Direct Market Access/DMA) yang selanjutnya diteruskan ke unit kerja yang
menjalankan fungsi manajemen risiko AB.
1.108 Secara umum, pesanan nasabah dapat dibedakan dalam beberapa jenis,
yang dikenal dengan istilah-istilah :
Market order adalah pesanan jual atau beli yang penentuan harganya didasarkan
pada harga terbaik yang terjadi di Bursa Efek;
Limit order adalah pesanan jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh
nasabah;
All or none (AON) atau fill or kill (FOK), yaitu transaksi hanya dapat dilaksanakan
apabila jumlah Efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika
tidak maka transaksi tidak dilaksanakan;
Good till cancelled (GTC), yaitu transaksi dapat dilaksanakan sebelum ada
pembatalan dari nasabah yang bersangkutan;
Discretionary order atau pesanan sebaik mungkin, yaitu pesanan yang
dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut pendapat PPE adalah
terbaik untuk nasabahnya; dan
Good through the week (GTW) atau good through the month (GTM) yaitu pesanan
yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh nasabah.
1.109 Pada saat ini AB dapat menerima segala jenis pesanan kecuali pesanan
sebaik mungkin (discretionary order). Pesanan yang dimasukkan ke sistem
perdagangan adalah pesanan terbatas (limit order). Pada saat memasukkan pesanan
ke dalam sistem perdagangan, AB tersebut harus menentukan jumlah dan harga
yang diinginkan, dan pesanan berlaku hanya untuk satu hari perdagangan (day
order). Sistem perdagangan secara otomatis akan menghapus semua pesanan yang
belum menjadi transaksi sampai dengan akhir jam perdagangan.
1-15
1.114 Nasabah dapat membatalkan pesanannya setiap saat sebelum transaksi
terjadi. Dalam hal transaksi tetap terjadi, walaupun nasabah telah membatalkan
pesanannya, maka nasabah tetap bertanggung jawab atas transaksi tersebut, kecuali:
Transaksi dilaksanakan 30 (tiga puluh) menit atau lebih sesudah perintah
pembatalan pesanan diterima oleh PE untuk transaksi Efek yang dilakukan di
Indonesia.
Transaksi dilaksanakan 24 (dua puluh empat) jam atau lebih sesudah perintah
pembatalan pesanan diterima oleh PE untuk transaksi Efek yang dilakukan di
luar negeri.
1.115 Transaksi Efek di Bursa Efek hanya dapat dibatalkan apabila disetujui
oleh AB Beli, AB Jual, dan Bursa Efek pada hari yang sama sebelum Kliring
dilaksanakan.
1.117 Bursa Efek atau Pihak yang ditunjuk Bursa Efek menerbitkan dan
menyimpan Daftar Transaksi Efek (DTE) atas transaksi AB yang merupakan bukti
terjadinya transaksi melalui Bursa Efek, dan informasi tersebut dapat diakses secara
elektronik oleh AB pada setiap Hari Bursa.
1.118 AB dapat mengajukan koreksi atas isi DTE kepada Bursa Efek dalam
batasan waktu yang diatur Bursa Efek. Koreksi terhadap DTE hanya dapat dilakukan
sesuai dengan ketentuan Bursa Efek.
1.120 Transaksi Bursa yang terjadi sebagai akibat negosiasi langsung antar
AB mulai mengikat pada saat AB Beli mengkonfirmasikan melalui sistem
perdagangan hasil kesepakatan yang dimasukkan oleh AB Jual ke sistem
perdagangan tersebut.
d) Konfirmasi Transaksi
1.123 Setiap AB wajib memberikan konfirmasi tertulis atas transaksi Efek
kepada nasabah pada hari transaksi dilaksanakan.
1-16
e) Penyelesaian Transaksi Efek di Bursa Efek
1.124 Untuk dapat menggunakan jasa LKP dan LPP, AB wajib memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan LKP dan LPP.
1.129 Proses dan kegiatan Kliring transaksi Bursa antara lain meliputi:
1. Berdasarkan Daftar Transaksi Bursa (DTB), LKP menghitung hak dan kewajiban
masing-masing AK dengan melakukan Kliring secara netting dan/atau Kliring
secara per-transaksi.
2. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.129 angka 1
dituangkan dalam DHK, yang merupakan tagihan kepada AK, yang disediakan
dalam bentuk elektronik agar dapat diakses AK pada Hari Bursa
dilaksanakannya Transaksi Bursa selambat-lambatnya pukul 19.30 WIB LKP
menerbitkan DHK tersebut dalam bentuk tercetak pada Hari Bursa berikutnya
selambat-lambatnya pukul 09.30 WIB.
1.130 Proses dan kegiatan Kliring transaksi Kontrak Berjangka antara lain
meliputi:
1. Berdasarkan DTB Kontrak Berjangka, LKP menetapkan posisi terbuka dan
menghitung hak dan kewajiban uang secara netting atas seluruh transaksi
Kontrak Berjangka dari masing-masing AK Kontrak Berjangka (AK-KB).
2. Dasar penghitungan hak dan kewajiban Kontrak Berjangka sebagaimana
dimaksud pada angka 1 di atas untuk posisi terbuka menggunakan Harga
Penyelesaian Harian setiap Hari Bursa, atau Harga Penyelesaian Final apabila
pada Hari Bursa tersebut, Kontrak Berjangka dimaksud jatuh tempo.
3. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dituangkan dalam
DHK-Kontrak Berjangka pada Hari Bursa dilaksanakan transaksi Kontrak
Berjangka pada waktu yang ditetapkan LKP.
1-17
4. Setelah LKP menerima laporan dari Bank Pembayaran mengenai status
pemenuhan kewajiban AK-KB sesuai dengan DHK-Kontrak Berjangka, LKP
menerbitkan Laporan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka (LPT-Kontrak
Berjangka) pada Hari Bursa pertama setelah dilakukannya transaksi Kontrak
Berjangka (T+1) sesuai waktu yang ditetapkan oleh LKP.
1.131 Pelaksanaan Kliring Opsi Saham yang dilakukan LKP antara lain
sebagai berikut:
1. Menetapkan posisi Opsi Saham dari setiap seri KOS untuk masing-masing
Anggota Kliring Opsi Saham (AK-OS);
2. Menetapkan posisi AK-OS yang meliputi Premium dan/atau Marjin;
3. LKP melakukan penghitungan risiko AK-OS atas seluruh posisi Opsi Saham
guna penghitungan kebutuhan Premium dan/atau Marjin. Apabila nilai
kebutuhan Premium dan/atau Marjin tersebut lebih besar daripada Agunan yang
tersedia, maka LKP menerbitkan tagihan yang dituangkan dalam DHK-OS;
4. LKP menerbitkan DHK-OS setiap Hari Bursa selambat-lambatnya pukul 17.00
WIB; dan
5. Setelah LKP menerima laporan dari Bank Pembayaran mengenai status
pemenuhan kewajiban AK-OS sesuai DHK-OS, LKP menerbitkan LPT-OS pada
Hari Bursa berikutnya setelah dilakukannya Transaksi Opsi Saham (T+1) sesuai
waktu yang ditetapkan oleh LKP.
1-18
7. Apabila Agen Settlement menolak atau tidak menyampaikan afirmasi terhadap
DHK-EBU sebagaimana dimaksud pada angka 6 di atas, maka AK-EBU wajib
melakukan alokasi dan menyelesaikan transaksi EBU yang dilakukannya.
8. Setelah menerima afirmasi dari Agen Settlement sebagaimana dimaksud pada
angka 6 atau penolakan sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka 7,
LKP melakukan penyesuaian terhadap DHK-EBU dengan menerbitkan DHK-
EBU terakhir.
1-19
tercatat di DPS/Daftar Pemegang Obligasi pada tanggal pencatatan akan
memperoleh hak atas dividen, HMETD, waran, saham bonus, stock split, reverse
stock,dan bunga obligasi;
Tanggal pembayaran (payment date)yakni tanggal pembayaran dividen atau bunga
obligasi;
Cum-date yakni tanggal terakhir dimana saham diperdagangkan masih
memperoleh hak atas dividen, HMETD, dan waran;
Ex-date yakni tanggal dimana saham diperdagangkan tanpa hak memperoleh
dividen, HMETD, dan waran. Pada tanggal ex-date biasanya harga pasar saham
turun untuk merefleksikan jumlah dividen, HMETD, dan waran yang dibagikan.
h) Jasa Kustodian
1.138 PE yang berfungsi sebagai kustodian atas Efek yang dicatat dalam
Rekening Efek nasabah bertanggung jawab untuk menyerahkan Efek dimaksud
kepada nasabah atas permintaan nasabah sewaktu-waktu, kecuali Efek tersebut
dijaminkan untuk memenuhi kewajiban nasabah kepada PE. Efek dimaksud disebut
sebagai Efek Bebas yang harus berada dalam pengendalian langsung PE.
1.139 Jika Efek nasabah yang bukan merupakan jaminan atas utang nasabah
kepada PE (Efek Bebas) tidak berada dalam pengendalian langsung PE sesudah
periode 5 (lima) hari kerja, maka Efek tersebut harus diganti dengan Efek yang dibeli
oleh PE (beli paksa/buy in).
1.141 Penitipan Kolektif adalah jasa penitipan atas Efek yang dimiliki
bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian.
Efek yang tercatat dalam Rekening Efek pada Kustodian dianggap Efek dalam
Penitipan Kolektif dan dianggap Efek sepadan. Efek sepadan adalah Efek dari jenis
dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Penerbit Efek tertentu yang menjadi
objek dalam Transaksi Bursa dan penyelesaian atas transaksi tersebut tidak dapat
dibatasi kepemilikan oleh Pihak tertentu, misalnya kepemilikan oleh Pihak asing,
atau nomor seri sertifikat Efek tertentu.
1.142 Rekening Titipan adalah sejenis Rekening Efek pada Kustodian yang
dimaksudkan untuk menyimpan Efek yang tidak termasuk dalam Penitipan
Kolektif, yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali atau dipindahkan dalam wujud
1-20
semula sesuai perintah Pemegang Rekening. Efek dalam rekening ini adalah Efek
tidak sepadan, yang wajib dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening. Efek yang
dititipkan dalam Rekening Titipan berbentuk warkat.
1.143 Efek yang dicatat dalam Rekening Efek bukan merupakan harta
Kustodian. Oleh karena itu Efek tersebut tidak dapat diambil atau disita oleh
kreditur Kustodian. Dalam hal Kustodian dilikuidasi karena pailit atau bubar,
likuidator wajib mengembalikan Efek yang tercatat dalam Rekening Efek kepada
Pemegang Rekening Efek yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.3.
1.144 Dana yang dimiliki nasabah wajib disimpan secara terpisah pada
rekening bank untuk masing-masing nasabah atas nama nasabah.
b. Kegiatan PEE
1.146 Sebagai PEE, PE dapat menjalankan kegiatan penjaminan emisi Efek
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual dan
kegiatan lain yang berkaitan dengan aksi korporasi, yaitu pemberian nasihat dalam
rangka penerbitan Efek, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan/atau
restrukturisasi, serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapepam dan LK.
1.147 Kegiatan PE sebagai PEE antara lain diatur dalam Peraturan Bapepam
dan LK Nomor V.F.1 dan Nomor IX.A.7.
1.148 Kegiatan penjaminan emisi Efek dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu
kegiatan sebelum pernyataan pendaftaran efektif dan kegiatan setelah pernyataan
pendaftaran efektif.
1.149 Dalam melakukan kegiatan penjaminan emisi Efek tersebut, PEE dapat
berpartisipasi dalam suatu sindikasi penjaminan emisi sebagai Penjamin Pelaksana
Emisi Efek (Lead Underwriter) atau PEE (Underwriter).
1.153 Dalam hal PEE bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek, PEE
memperoleh pendapatan penjaminan emisi Efek (underwriting fee).
1.154 Dalam hal PEE bertindak sebagai Agen Penjual, PEE memperoleh
pendapatan jasa penjualan (selling fee).
1-21
1.155 Dalam hal PEE bertindak sebagai Perantara Penerbitan, PEE akan
memperoleh pendapatan jasa perantara (arranger fee), jasa penjualan (selling fee), dan
management fee (bila ada).
1.156 Perjanjian penjaminan emisi Efek antara lain memuat klausul mengenai
jenis penjaminan (full commitment atau best effort), jasa penjaminan, jadwal emisi,
ikatan dan kewajiban atas biaya, dan jasa antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dengan para PEE dan para Agen Penjualnya, serta penanggungan biaya oleh calon
Penerbit Efek.
1.158 Over subscribed adalah kondisi dimana jumlah pemesanan melebihi dari
jumlah Efek yang ditawarkan. Under subscribed adalah kondisi dimana jumlah
pemesanan kurang dari jumlah Efek yang ditawarkan.
1.159 Dalam hal terjadi under subscribed, dengan perjanjian full commitment,
PEE wajib membeli Efek yang tidak terserap di pasar. Namun demikian, PEE, Agen
Penjual Efek, atau Pihak-Pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual Efek yang
telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak penjaminan emisi Efek, kecuali
melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa Efek tersebut
akan dicatatkan di Bursa Efek. Apabila terjadi over subscribed, PEE, Agen Penjualan
Efek, atau Pihak-Pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki Efek
untuk rekening mereka sendiri.
1-22
1.163 Dalam kegiatan pengelolaan Reksa Dana, EBA, DIRE, dan PDBBI,
Manajer Investasi wajib membuat perjanjian dengan BK untuk menyimpan dana
dan/atau Efek nasabah.
1.167 Dalam hal Manajer Investasi mengelola Reksa Dana Berbentuk KIK-
Penyertaan Terbatas, maka Manajer Investasi tersebut wajib memiliki UP dari Reksa
Dana Berbentuk KIK yang dikelolanya paling kurang 1 (satu) UP.
1.168 Manajer Investasi yang tidak memiliki izin usaha sebagai Penasihat
Investasi dapat melakukan kegiatan sebagai Penasihat Investasi, sepanjang tidak
memungut imbalan atas nasihat mengenai penjualan atau pembelian Efek yang
diberikan kepada nasabahnya.
1-23
1.171 Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku untuk transaksi,
peristiwa atau kondisi tertentu, maka manajemen menggunakan pertimbangannya
dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi.
1-24
BAB 2
INSTRUMEN KEUANGAN
2.01 Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset
keuangan suatu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
A. ASET KEUANGAN
1. Definisi Aset Keuangan
2.02 Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk:
1. Kas;
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain;
3. Hak kontraktual:
a. Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
b. Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut;
atau
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
a. Non-derivatif dimana Perusahaan Efek (PE) harus atau mungkin diwajibkan
untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas; atau
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan
sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan PE. Untuk tujuan ini,
instrumen ekuitas yang diterbitkan PE tersebut tidak termasuk instrumen
yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen
ekuitas yang diterbitkan PE tersebut di masa yang akan datang.
2-1
2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For
Trading – HT).
2.07 Penetapan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi ini tidak dapat dicabut atau dibatalkan.
2.08 Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga pasar
dalam suatu pasar aktif dan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal,
tidak dapat ditetapkan sebagai DUIR.
2.09 DUIR tidak dapat diterapkan hanya pada bagian dari satu instrumen
keuangan, opsi tersebut harus diterapkan pada satu instrumen keuangan secara
keseluruhan.
2-2
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
2. Investasi yang ditetapkan oleh PE dalam kelompok AFS; dan
3. Investasi yang memenuhi definisi L&R.
2.18 Klasifikasi suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM berarti
bahwa PE tidak akan merespon terhadap kesempatan di masa depan untuk
mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai wajar aset.
2.19 Suatu risiko gagal bayar (default) yang signifikan dari penerbit tidak
menghalangi klasifikasi suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM, selama
kontrak pembayarannya tetap atau telah ditentukan dan kriteria lainnya untuk
mengklasifikasikan suatu aset keuangan sebagai HTM telah terpenuhi.
2-3
3) Frekuensi Penilaian (Assessment) Terhadap Intensi Positif dan Kemampuan
untuk Memiliki Hingga Jatuh Tempo
2.21 Intensi positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo
dinilai pada setiap tanggal pelaporan keuangan.
2.25 Jika tainting rule terhadap suatu portofolio HTM terjadi pada suatu
periode, sehingga menyebabkan reklasifikasi portofolio tersebut sebagai AFS, maka
angka komparatif untuk periode lalu tidak perlu disajikan kembali karena akan
menyamarkan konsekuensi aset keuangan HTM yang terkena tainting rule.
2-4
2.28 Perbedaan utama antara aset keuangan L&R dan HTM terletak pada
ada tidaknya kuotasi harga di pasar aktif. Untuk aset keuangan yang memiliki
kuotasi harga di pasar aktif PE harus menunjukkan intensi dan kemampuan untuk
memiliki hingga jatuh tempo agar dapat mengukur aset tersebut pada biaya
perolehan diamortisasi (klasifikasi HTM).
3. Reklasifikasi
a. Ke dalam dan Keluar dari Kategori FVTPL
2.30 Tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi suatu aset yang dimiliki
ke dalam atau keluar dari kategori FVTPL.
2.34 Nilai tercatat aset pada saat ditransfer kembali, yaitu nilai wajar aset
pada saat ditransfer, menjadi nilai aset yang baru.
2-5
f. Ke dalam dan Keluar Kategori L&R
2.38 Reklasifikasi suatu aset keuangan ke dalam dan keluar kategori L&R
tidak diperkenankan.
2. Instrumen Ekuitas
2.42 Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak
residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
2.43 Jika pemegang instrumen memiliki hak untuk menerima kas dalam
bentuk dividen atau distribusi lainnya namun pemberian hak tersebut merupakan
kebijakan penerbit instrumen, sehingga tidak ada kewajiban penerbit untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada pemegang instrumen, maka
instrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas.
3. Instrumen Majemuk
2.44 Instrumen keuangan dapat terstruktur sedemikian rupa sehingga
terdiri dari komponen ekuitas dan liabilitas (yaitu instrumen yang bukan
sepenuhnya liabilitas, atau bukan sepenuhnya instrumen ekuitas). Instrumen
tersebut didefinisikan sebagai instrumen majemuk (compound instrument). Bentuk
umum dari instrumen keuangan majemuk adalah instrumen utang dengan opsi
konversi melekat, seperti obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham biasa
penerbit, tanpa fitur derivatif melekat lainnya.
2-6
2.45 Komponen liabilitas dan ekuitas suatu instrumen majemuk harus
dicatat secara terpisah.
2.51 Nilai wajar dari komponen liabilitas pada saat pengukuran awal
merupakan nilai kini (present value) arus kas kontraktual masa depan, yang
didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar yang akan digunakan pada
instrumen dengan kualitas kredit yang setara, dengan arus kas yang secara
substansial sama, jangka waktu yang sama, tetapi tanpa opsi konversi.
2-7
a. Liabilitas Keuangan FVTPL
2.55 Liabilitas keuangan pada kategori FVTPL ini selanjutnya dapat dibagi
ke dalam dua sub-bagian berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan
(HT); dan
2. Liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh PE
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (DUIR).
C. INSTRUMEN DERIVATIF
2.61 Instrumen derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak
lain yang mencakup 3 (tiga) karakteristik sebagai berikut:
a. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan
(sering disebut dengan variabel yang mendasari/underlying variable), antara lain:
suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang
asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit,
atau variabel lainnya;
b. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto
dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan
untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak
yang serupa sebagai akibat perubahan faktor pasar; dan
c. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.
2-8
2.62 Instrumen keuangan derivatif menimbulkan hak dan kewajiban yang
mengakibatkan pemindahan diantara Pihak-Pihak yang terkait dengan instrumen
keuangan derivatif tersebut, satu atau lebih risiko keuangan yang melekat (inherent)
pada instrumen keuangan utama.
2.67 Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat
sebagai derivatif jika dan hanya jika:
1. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat
dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utamanya;
2. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif
melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; dan
3. Instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada aset
keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi tidak dipisahkan).
2.68 Jika kontrak memiliki satu atau lebih derivatif melekat, maka entitas
menetapkan keseluruhan kontrak dari instrumen yang digabungkan atau instrumen
campuran sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, kecuali:
1. Derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas yang
dipersyaratkan kontrak; atau
2. Terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis ketika instrumen yang
digabungkan atau instrumen campuran yang serupa pertama kali
2-9
dipertimbangkan bahwa pemisahan derivatif melekat tidak diperkenankan,
seperti opsi pelunasan lebih awal yang melekat dalam pinjaman yang
memungkinkan pemegangnya untuk melunasi lebih awal pinjamannya sebesar
kurang lebih biaya yang diamortisasi.
2.70 Jika nilai wajar derivatif melekat tidak dapat ditentukan secara andal
berdasarkan persyaratan dan kondisi derivatif tersebut (misalnya karena derivatif
melekat didasarkan pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi), maka
nilai wajar derivatif melekat merupakan selisih antara nilai wajar instrumen yang
digabungkan atau instrumen campuran dengan nilai wajar dan kontrak utama.
D. PENGUKURAN
1. Pengakuan awal
2.71 PE mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan
posisi keuangan (neraca), jika dan hanya jika, PE tersebut menjadi salah satu Pihak
dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
a. Nilai Wajar
2.72 Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan
diukur pada nilai wajar.
2.73 Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu liabilitas diselesaikan antara pembeli dan penjual yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).
2.74 Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasi di pasar yang aktif,
karena harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan terjadi secara
reguler dalam suatu transaksi yang wajar.
2.75 Closing price atau harga penutupan merupakan acuan nilai wajar
terbaik bagi instrumen keuangan yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek, karena
closing price dan volume transaksi tersedia setiap saat maupun tersedia secara
regular (readily and regularly available) di Bursa Efek dan harga tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang
wajar.
2.76 Jika tidak terdapat closing price atau jika closing price tidak
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang
wajar, maka nilai wajar mengacu kepada harga transaksi terkini, sepanjang kondisi
ekonomi tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak transaksi tersebut
terjadi.
2-10
penjualan akibat kesulitan keuangan), maka harga transaksi terkini tersebut harus
disesuaikan.
2.78 Jika kuotasi harga yang dipublikasikan di pasar aktif bagi instrumen
keuangan untuk keseluruhan nilainya tidak tersedia, namun pasar aktif untuk
komponen-komponen instrumen tersebut tersedia, maka nilai wajar instrumen
ditentukan menggunakan dasar harga pasar yang relevan untuk komponen-
komponen tersebut.
2.79 Jika tidak terdapat pasar aktif, maka PE menentukan nilai wajar
menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga
Efek (LPHE). Dalam hal LPHE tidak menetapkan harga pasar wajar untuk
instrumen keuangan tersebut, maka PE menentukan harga wajar menggunakan
teknik penilaian, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Menggabungkan seluruh faktor yang akan digunakan oleh para pelaku pasar
dalam menetapkan harga;
2. Menggunakan metodologi ekonomi yang dapat diterima; dan
3. Berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.
b. Biaya Transaksi
2.80 Biaya transaksi adalah biaya tambahan yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk perolehan, penerbitan, atau pelepasan aset keuangan atau
liabilitas keuangan. Biaya tambahan adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila PE
tidak memperoleh, menerbitkan, atau menjual instrumen keuangan.
2.81 Biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen (termasuk karyawan yang berperan sebagai agen penjual/selling agent),
konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh
Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer
yang dilakukan. Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto
utang, biaya pendanaan (financing costs), atau biaya administrasi internal atau biaya
penyimpanan (holding costs).
2.83 Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, maka biaya transaksi termasuk ke dalam perhitungan suku
bunga efektif. Biaya transaksi tersebut akan diamortisasi melalui laba rugi selama
jangka waktu instrumen tersebut.
2-11
keuangan AFS dan diakui pada laba rugi hanya sewaktu terjadi penurunan nilai
(impairment) atau penghentian pengakuan (derecognition).
2.86 Sedangkan pada saat penerbitan Efek Bersifat Utang (EBU), seperti
halnya pada perolehan aset keuangan, biaya transaksi yang timbul dicatat sesuai
dengan penetapan klasifikasi atas EBU tersebut.
2-12
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Amortisasi Biaya Transaksi – Pinjaman – L&R (P&L) xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Biaya Transaksi Belum Diamortisasi –– L&R (BS) xxx
2.93 Contoh ilustrasi jurnal penyesuaian aset keuangan AFS terhadap nilai
wajar, dibahas di Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.81 dan 3.130.
2.94 Apabila Efek utang diklasifikasikan sebagai AFS, maka Efek tersebut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan
bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam
ekuitas melalui OCI.
2.95 Perubahan nilai wajar akibat perubahan nilai tukar mata uang asing
aset keuangan dalam klasifikasi AFS, diakui pada laba rugi.
2-13
2.96 Dividen untuk saham dalam klasifikasi AFS diakui pada laba rugi
ketika hak PE untuk menerima pembayaran dividen telah ditetapkan.
2.98 Terdapat tiga tanggal yang penting dalam pencatatan terkait dividen,
yaitu:
1. Tanggal deklarasi (declaration date/cum date), merupakan tanggal disetujuinya
pembayaran dividen oleh Dewan Direksi.
2. Tanggal pencatatan, merupakan tanggal dimana pendaftaran penerima dividen
ditutup. Hanya pemegang saham yang terdaftar pada tanggal ini yang berhak
untuk menerima dividen.
3. Tanggal pembayaran, merupakan tanggal dimana dividen yang telah
dideklarasikan akan dibayarkan.
2.99 Untuk kepentingan akuntansi, dividen diakui pada saat cum date.
2.101 Dividen saham dapat berupa saham yang sama atau berbeda dari
saham awal yang telah dimiliki.
2.102 Dividen saham, baik merupakan saham yang sama, maupun berbeda
dengan saham awal yang telah dimiliki sebelumnya, bukan merupakan
pendapatan. Hal tersebut dikarenakan tidak ada distribusi aset dari perusahaan
penerbit saham.
2.104 Dividen saham yang diterima tidak mempengaruhi jumlah total biaya
investasi, tetapi mengurangi biaya investasi per lembar saham. Biaya awal investasi
setelah penerimaan dividen saham, akan berlaku untuk jumlah saham yang lebih
banyak, yaitu saham awal ditambah dengan saham yang diterima dari dividen
saham.
2.105 Ketika hak untuk menerima dividen telah timbul tetapi saham belum
diterima (cum date), maka PE mengakui adanya tambahan jumlah lembar portofolio
akibat adanya aksi korporasi Penerbit Efek di Buku Pembantu Efek.
2.107 Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan AFS, maka
pengaturannya mengikuti paragraf 2.142 – 2.143.
2.108 Ketika suatu aset keuangan dalam klasifikasi AFS dijual, maka
kumulatif keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui di OCI akan diakui
pada laba rugi.
2-14
b. Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi
1) Investasi dalam instrumen ekuitas dimana ukuran yang andal atas nilai wajar
menjadi tidak lagi tersedia
2.109 Suatu instrumen ekuitas yang ukuran andal atas nilai wajarnya tidak
lagi tersedia, maka instrumen keuangan tersebut diukur pada harga perolehan (at
cost). Nilai tercatat aset pada tanggal tersebut akan menjadi biaya perolehan baru.
2.110 Semua keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui pada laba
rugi tidak perlu dibalik; dan yang sebelumnya diakui pada OCI akan tetap pada
OCI sampai dengan aset tersebut dijual atau dilepaskan. Pada saat penjualan,
keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi.
2.111 Meskipun aset keuangan diukur pada harga perolehan, harus tetap
dilakukan evaluasi penurunan nilai atas aset keuangan tersebut.
2.113 Perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai wajar yang
baru diakui pada laba rugi untuk aset keuangan FVTPL dan diakui pada OCI untuk
aset keuangan AFS.
c. Liabilitas Keuangan
2.114 Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan FVTPL diukur pada nilai
wajar, dimana keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
diakui pada laba rugi. Sedangkan untuk liabilitas keuangan FLAC diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
2.117 Suku bunga efektif (effective interest rate – EIR) adalah suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan arus kas masa depan selama perkiraan umur dari
instrumen keuangan pada nilai tercatat bersih awal aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
2-15
b. Arus kas
2.118 Pada saat menghitung EIR, entitas mengestimasi arus kas dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut (seperti pelunasan yang dipercepat, opsi beli, dan opsi serupa lainnya),
namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan. Hal ini sesuai
dengan fakta bahwa metode penurunan nilai yang diadopsi mewajibkan kerugian
penurunan nilai diakui pada saat terjadinya (incurred), bukan pada saat kerugian
penurunan nilai tersebut diharapkan akan terjadi (expected).
2.121 Ketika estimasi ulang arus kas dilakukan dengan alasan selain dari
yang disebutkan dalam paragraf di atas, maka PE menghitung ulang nilai tercatat
aset keuangan dan liabilitas keuangan, dengan mendiskontokan arus kas masa
depan yang direvisi menggunakan EIR pada saat pengakuan awal. Selisih yang
terjadi atas penyesuaian ini diakui sebagai pendapatan atau beban pada laba rugi.
d. Periode Amortisasi
2.122 Apabila PE menerapkan metode EIR, maka PE tersebut
mengamortisasi setiap fee, poin yang dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan
premium atau diskonto lainnya yang termasuk dalam perhitungan EIR selama
perkiraan umur instrumen tersebut. Namun periode yang lebih singkat dapat
digunakan jika lebih tepat.
2.124 Jika premium atau diskonto dari instrumen dengan suku bunga
mengambang mencerminkan bunga yang terutang atas instrumen tersebut sejak
pembayaran bunga terakhir dilaksanakan, atau mencerminkan perubahan suku
bunga pasar sejak suku bunga mengambang tersebut terakhir kali disesuaikan
dengan suku bunga pasar, maka premium atau diskonto tersebut diamortisasi
hingga tanggal dimana suku bunga mengambang tersebut disesuaikan dengan suku
bunga pasar. Hal ini dikarenakan premium atau diskonto dimaksud terkait dengan
periode sampai dengan tanggal penyesuaian bunga berikutnya, karena pada
tanggal tersebut, variabel yang mempengaruhi besarnya premium atau diskonto
tersebut (yaitu suku bunga) akan disesuaikan dengan suku bunga pasar.
2-16
2.125 Namun jika premium atau diskonto disebabkan perubahan selisih
suku bunga kredit dan suku bunga mengambang sebagaimana yang dinyatakan
dalam instrumen tersebut, atau disebabkan variabel-variabel yang tidak dapat
disesuaikan terhadap suku bunga pasar, maka premium atau diskonto tersebut
diamortisasi selama perkiraan umur instrumen tersebut.
2.126 Contoh ilustrasi jurnal amortisasi diskon dan premium EBU, dibahas
pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.129.
E. PENURUNAN NILAI
2.127 Seluruh aset keuangan, kecuali aset keuangan FVTPL, dievaluasi
penurunan nilainya.
2.129 Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan
kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (peristiwa yang merugikan).
2-17
2. Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
a. Suku Bunga Diskonto
2.132 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah
terjadi atas aset keuangan L&R atau aset keuangan HTM, maka jumlah kerugian
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan yang didiskonto menggunakan EIR saat pengakuan awal. Nilai tercatat
aset tersebut dikurangi dengan menggunakan pos cadangan penyisihan. Jumlah
kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.
2.134 Jika persyaratan atas pinjaman yang termasuk dalam aset keuangan
L&R atau HTM dinegosiasi ulang atau dimodifikasi, maka penurunan nilai diukur
dengan EIR awal sebelum persyaratan diubah.
2.135 Jika pinjaman yang termasuk dalam L&R atau investasi HTM
memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk
mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah EIR yang berlaku yang
ditetapkan dalam kontrak.
b. Kelompok Aset
2.136 PE menentukan apakah telah terdapat bukti objektif penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Untuk itu,
PE harus menetapkan batasan (threshold) aset keuangan yang secara individual
signifikan. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dinilai
secara kolektif.
2.137 Jika PE menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai aset
keuangan yang dinilai secara individual, maka PE memasukkan aset tersebut dalam
kelompok aset keuangan yang dinilai secara kolektif. Dalam melakukan penilaian
penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan
karakteristik resiko kreditnya.
2-18
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan –
HTM/L&R (B/S) xxx
Kr. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTM/L&R
(P&L) xxx
2.140 Perlakuan terhadap pendapatan bunga pada suatu aset keuangan L&R
dan HTM setelah terjadi kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
1. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar jumlah estimasi
pendapatan bunga atau lebih besar dari estimasi pendapatan bunga yang akan
diterima, maka PE akan berhenti mengakui pendapatan bunga secara reguler.
Selanjutnya, PE akan akan mengakui pendapatan bunga atas aset keuangan
tersebut melalui discount unwinding, yang dihitung dengan suku bunga yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam pengukuran
kerugian penurunan nilai. Discount unwinding dilakukan untuk mengeliminasi
kerugian penurunan nilai, sepanjang sisa umur aset keuangan tersebut;
2. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi
pendapatan bunga yang akan diterima, maka PE akan mengakui pendapatan
bunga dan discount unwinding dengan menggunakan suku bunga yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam pengukuran
kerugian penurunan nilai.
2-19
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan –
HTM/L&R (B/S) xxx
Kr. Discount Unwinding (P&L) xxx
b. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi
pendapatan bunga yang akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya
transaksi.
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan –
HTM/L&R (B/S) xxx
Kr. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Discount Unwinding (P&L) xxx
b. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi
pendapatan bunga yang akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya
transaksi.
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
2-20
Pencatatan di Buku Besar
a. Jika penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar penurunan nilai wajar yang
sebelumnya diakui dalam OCI.
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang/Ekuitas
yang Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
b. Jika penurunan nilai yang terjadi lebih besar daripada penurunan nilai yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
(1) EBU
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset
Keuangan – Efek Bersifat Utang xxx
b. Pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi AFS telah
terjadi sebelum tanggal laporan keuangan namun baru diketahui antara
tanggal laporan keuangan sampai sebelum tanggal penyelesaian laporan
keuangan.
2-21
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Saldo Laba xxx
c. Pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi AFS telah
terjadi sebelum tanggal laporan keuangan namun baru diketahui antara
tanggal laporan keuangan sampai sebelum tanggal penyelesaian laporan
keuangan.
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Pendapatan xxx
F. PENGHENTIAN PENGAKUAN
1. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
2.146 PE menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau
2. PE tersebut mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut memenuhi kriteria
penghentian pengakuan.
2-22
2. Penghentian Pengakuan Liabililitas Keuangan
2.152 PE mengeluarkan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas
keuangan) dari laporan posisi keuangannya (neraca), jika dan hanya jika, liabilitas
keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan, dibatalkan, atau kadaluwarsa.
2.153 Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari
liabilitas keuangan) yang berakhir atau yang ditransfer pada Pihak lain, dengan
jumlah yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi.
Pengakuan Awal
2.155 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, saham diukur pada nilai wajarnya.
2.156 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
2.157 Jika saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL maka biaya
transaksi (transaction cost dan upfront fee) dibebankan ke laba rugi pada saat
terjadinya.
2.158 Jika saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, maka biaya
transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.
2-23
2.160 Sedangkan saham yang diklasifikasikan sebagai AFS, setelah
pengakuan awalnya, diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang
terjadi diakui pada OCI.
b. Pengakuan Awal
2.163Pada saat pengakuan awal HMETD, diklasifikasikan sebagai HT,
diukur pada nilai wajarnya.
2.164 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
3. Waran
a. Klasifikasi
2.167 Waran yang diterbitkan oleh suatu entitas yang dilekatkan pada suatu
saham memenuhi definisi instrumen ekuitas derivatif karena waran memenuhi 2
(dua) persyaratan bagi suatu instrumen keuangan untuk dapat diklasifikasikan
sebagai instrumen ekuitas derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.
2-24
2.168 Waran yang dimiliki oleh PE (holder) bersifat derivatif, karenanya
diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.
b. Pengakuan Awal
2.169 Pada saat pengakuan awal waran, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajarnya.
2.170 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
b. Pengakuan Awal
2.176 Pada saat pengakuan awal KBIE, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajarnya.
2.177 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
2-25
c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
2.179 Setelah pengakuan awal KBIE, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba
rugi periode berjalan.
b. Pengakuan Awal
2.183 Pada saat pengakuan awal, KOS, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajarnya.
2.184 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) mungkin timbul pada
saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya
transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan
pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib
yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang
dikenakan atas transfer yang dilakukan.
2-26
b. Pengakuan Awal
2.190 Pada saat pengakuan awal KBSI, diklasifikasikan sebagai HT, diukur
pada nilai wajarnya.
2.191 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
7. Obligasi Korporasi
a. Klasifikasi
2.194 Obligasi dapat diklasifikasikan sebagai FVTPL, AFS, atau HTM,
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.29.
b. Pengakuan Awal
2.195 Pada saat pengakuan awal, obligasi korporasi diukur pada nilai
wajarnya .
2.196 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
2.198 Jika obligasi korporasi diklasifikasikan sebagai AFS atau HTM maka
biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.
2-27
2.201 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal obligasi korporasi
yang diklasifikasikan sebagai HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan EIR.
b. Pengakuan Awal
2.203 Pada saat pengakuan awal, SUN diukur pada nilai wajarnya.
2.204 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
2.206 Jika SUN diklasifikasikan sebagai AFS atau HTM, maka biaya
transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.
9. Obligasi Konversi
a. Klasifikasi
2.210 Obligasi konversi harus harus diklasifkasikan sesuai dengan
klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.29.
2-28
b. Pengakuan Awal
2.212 Pada saat pengakuan awal obligasi konversi diukur pada nilai
wajarnya.
2.213 Pada saat pengakuan awal, derivatif melekat pada obligasi konversi
harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai derivatif, apabila
memenuhi kriteria sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.
2.216 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
2-29
2.223 Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan jika:
1. Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama
untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan
2. Persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok
dan/atau hasilnya.
2.224 Model usaha yang bertujuan untuk memperoleh arus kas kontraktual
didasarkan pada tujuan investasi yang ditentukan oleh manajemen kunci. Arus kas
kontraktual yang dimaksud adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari sukuk
mudharabah; atau arus kas ujrah ijarah dan pokok dari sukuk ijarah.
2.225 Setelah pengakuan awal, jika aktual berbeda dengan tujuan investasi
yang telah ditetapkan, maka entitas menelaah kembali konsistensi tujuan
investasinya.
b. Pengakuan Awal
2.227 Pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi (sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah) diakui sebesar biaya perolehan.
2.228 Biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan
termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur
pada nilai wajar, tidak termasuk biaya transaksi.
2.231 Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar
dengan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
2.232 Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan, jika
terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya.
Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitas mengakui
rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh
PE dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.
2-30
b. Pengakuan Awal
2.234 Pada saat pengakuan awal, SBSN diakui sebesar biaya perolehan,
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.228 – 2.229.
2.236 Jika SBSN diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan
jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
2.237 Untuk investasi pada SBSN yang diukur pada biaya perolehan, jika
terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya.
Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitas mengakui
rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh
PE dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.
b. Pengakuan Awal
2.239 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, UP Reksa Dana diukur pada nilai wajarnya.
2.240 Biaya transaksi (subscription fee) mungkin timbul pada saat pembelian
Reksa Dana.
2-31
13. Efek Beragun Aset
a. Klasifikasi
2.245 Berdasarkan jenisnya, Efek Beragun Aset (EBA) dapat dikelompokkan
menjadi EBA Arus Kas Tetap dan EBA Arus Kas Tidak Tetap.
b. Pengakuan Awal
2.247 Pada saat pengakuan awal, EBA diukur pada nilai wajarnya.
2.248 Biaya transaksi meliputi seluruh biaya yang timbul pada saat
pembelian EBA. Dalam hal EBA dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek,
maka biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada PPE. Apabila
EBA dijual langsung oleh Manajer Investasi, maka biaya transaksi meliputi
subscription fee dan/atau biaya lainnya sesuai Kontrak Investasi Kolektif.
2.252 Setelah pengakuan awal, pengukuran EBA Arus Kas Tetap yang
diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut:
1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan
bunga; dan
2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi langsung diakui
dalam ekuitas melalui OCI.
2.253 Pengukuran setelah pengakuan awal EBA Arus Kas Tidak Tetap yang
diklasifikasikan sebagai AFS diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai
wajar yang terjadi diakui dalam OCI.
b. Pengakuan Awal
2.255 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, Reksa Dana diukur pada nilai wajarnya.
2-32
2.256 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
b. Pengakuan Awal
2.262 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, UP DIRE diukur pada nilai wajarnya.
2.263 Biaya transaksi meliputi seluruh biaya yang timbul pada saat
pembelian UP DIRE. Dalam hal UP DIRE dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa
Efek maka biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada PPE.
Apabila UP DIRE dijual langsung oleh Manajer Investasi maka biaya transaksi
meliputi subscription fee.
2-33
16. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
a. Klasifikasi
2.268 Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) diklasifikasikan sebagai
FVTPL atau AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.
b. Pengakuan Awal
2.269 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka
pada saat pengakuan awal, SPEI diukur pada nilai wajarnya.
2.270 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
b. Pengakuan Awal
2.276 Pada saat pengakuan awal, liabilitas atas repo diukur pada nilai
wajarnya.
2.277 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
2-34
2.278 Jika liabilitas atas repo diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya
transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.
2.279 Jika liabilitas atas repo diklasifikasikan sebagai FLAC, maka biaya
transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.
b. Pengakuan Awal
2.283 Pada saat pengakuan awal, tagihan reverse repo diukur pada nilai
wajarnya.
2.284 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
2.285 Jika tagihan reverse repo diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya
transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.
2.286 Jika tagihan reverse repo diklasifikasikan sebagai AFS atau L&R maka
biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.
2-35
19. Pembiayaan Transaksi Marjin
a. Klasifikasi
2.290 Pembiayaan transaksi marjin harus diklasifikasikan sesuai dengan
klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29.
b. Pengakuan Awal
2.291 Pada saat pengakuan awal, pembiayaan transaksi marjin diukur pada
nilai wajarnya.
2.292 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
b. Pengakuan Awal
2.299 Pada saat pengakuan awal, pembiayaan short selling diukur pada nilai
wajarnya.
2.300 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat
akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi
adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para
2-36
agen, konsultan, perantara Efek dan pedagang Efek; pungutan wajib yang
dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan
atas transfer yang dilakukan.
2-37
2.310 Klasifikasi, pengakuan awal serta pengukuran setelah pengakuan
awal piutang, sama halnya tagihan reverse repo, sebagaimana dijelaskan pada
paragraf 2.282 - 2.289.
2-38
BAB 3
A. UMUM
3.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi sehubungan dengan
aktivitas Perusahaan Efek (PE) yang memiliki ijin usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek. Aktivitas utama Perantara Pedagang Efek meliputi: Perantara Efek
(Broker) dan Pedagang Efek (Dealer). Ilustrasi jurnal di dalam Bab ini tidak terbatas
pada transaksi yang dicontohkan, namun juga dapat diaplikasikan pada transaksi
lain yang memiliki sifat transaksi yang sama.
1. Definisi
3.02 Perantara Pedagang Efek (PPE) adalah Pihak yang melakukan
kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau Pihak lain.
3.03 Rekening Efek adalah catatan yang menunjukkan posisi Efek dan dana
yang dimiliki oleh PPE atau milik nasabah yang dititipkan kepada PPE.
3.04 Buku Pembantu Efek adalah catatan mengenai Efek yang disimpan
pada PPE atau dimiliki oleh PPE yang dibuat dalam bentuk pembukuan
berpasangan yang menunjukkan Posisi Long, Posisi Short, dan lokasi Efek tersebut
3.05 Buku Pembantu Dana adalah catatan mengenai dana yang dimiliki
oleh PPE dan/atau nasabah PPE yang dibuat dalam bentuk pembukuan
berpasangan yang menunjukkan posisi kepemilikan dan lokasi dana tersebut.
3.06 Posisi Long adalah saldo Efek dalam akun tertentu di Buku Pembantu
Efek yang menunjukkan sejumlah Efek yang dimiliki oleh PPE atau sejumlah Efek
yang wajib diserahkan oleh PPE kepada nasabah.
3.07 Posisi Short adalah saldo Efek dalam akun tertentu di Buku Pembantu
Efek yang menunjukkan sejumlah Efek yang dijual oleh PPE untuk kepentingannya
sendiri dan/atau kepentingan nasabah, tetapi pada saat dijual Efek dimaksud
belum dimiliki oleh PPE dan/atau belum diserahkan oleh nasabah kepada PPE.
3.08 Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari
Transaksi Bursa.
3.09 Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek,
Pinjam-Meminjam Efek (PME), atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.
3.10 Transaksi di Luar Bursa adalah transaksi antar PPE atau antara PPE
dengan Pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi antar Pihak yang
bukan PE.
3-1
3.12 Transaksi Nasabah Kelembagaan (NK) adalah transaksi Efek antara
PPE dengan NK tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara PPE dengan NK
tersebut seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank atau lembaga keuangan
lainnya yang tidak mempunyai rekening Efek pada PPE tersebut.
3.24 Dana dan Efek harus dihitung dan direkonsiliasikan dengan Buku
Pembantu Dana, Buku Pembantu Efek, dan Rekening Efek sekurang-kurangnya:
1. Setiap hari oleh pegawai pada unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian;
2. Setiap bulan oleh pegawai pada unit kerja yang menjalankan fungsi kepatuhan;
dan
3. Setiap tahun oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK.
3.27 Laporan Rekening Efek harus memuat posisi Portofolio Efek dan Dana
Nasabah pada tanggal laporan, dan dikirimkan kepada nasabahnya paling lambat
hari ke-10 (kesepuluh) setiap bulan termasuk aktivitas transaksi nasabah selama
satu bulan.
3.29 Dalam Rekening Efek dicatat hak-hak yang berhubungan dengan Efek
termasuk dividen tunai, saham bonus, HMETD, dividen saham, dengan ketentuan
Efek tersebut telah dicatat pada Rekening Efek pada saat cum (cum date). Jika
terdapat transaksi jual atau beli Efek pada periode cum, maka PE akan mengakui
atau menghentikan pengakuan atas hak tersebut sesuai dengan transaksi yang
dilakukan.
3.31 Buku pembantu transaksi harus dibuat paling lambat hari kerja
berikutnya berdasarkan konfirmasi tertulis yang dikirimkan kepada nasabah dan
memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Tanggal transaksi;
2. Jenis transaksi, misalnya jual atau beli;
3. Harga;
4. Komisi dan biaya;
5. Tanggal penyelesaian;
6. Nama dan kode nasabah;
7. Nomor transaksi;
8. Jumlah Efek;
9. Metode penyelesaian; dan
10. Informasi mengenai tindak lanjut penyelesaian transaksi, sesuai dengan metode
penyelesaian.
3-4
3.33 Buku Besar digunakan untuk mencatat aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan, dan beban PPE. Rincian dalam Buku Besar dimuat dalam Buku
Pembantu (subsidiary ledger). Buku Besar harus direkonsiliasi dengan Buku
Pembantu secara harian. Buku Besar merupakan sumber data untuk menyusun
laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan, hasil operasi, arus kas PPE.
3.35 Buku Pembantu Efek (Securities Ledgers) wajib dibuat dalam bentuk
pembukuan berpasangan, yang memuat informasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.4 tentang Pengendalian dan Perlindungan
Efek Yang Disimpan Oleh PE.
3.36 Sisi debit dalam Buku Pembantu Efek menunjukkan kepemilikan atas
Efek. Sisi kredit menunjukkan lokasi Efek. Jenis Efek dalam sisi kredit tersebut
dibagi menjadi Efek Dalam Pengendalian Langsung dan Efek Tidak Dalam
Pengendalian Langsung.
e. Kepemilikan Efek
3.38 Kepemilikan atas Efek yang ditunjukkan dalam saldo di sisi debit
pada Buku Pembantu Efek mencakup subakun sebagai berikut:
1. Efek Reverse Repo;
2. Portofolio PE Posisi Long;
3. Efek Dalam Rekening Efek Nasabah Posisi Long:
Efek Bebas; dan
Efek Jaminan;
4. Transaksi Beli Efek NPR;
5. Efek Milik PE Lain:
Efek yang Dipinjam dari PE lain;
Transaksi Jual Efek; dan
Gagal Serah PE;
6. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP:
Efek yang dipinjam dari LKP; dan
Efek Serah Atas Transaksi Kliring;
7. Efek milik PE lain, Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun, Bank, dan/atau
lembaga keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam
dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE yang Menjalankan
Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek:
Transaksi Beli; dan
Gagal Serah;
3-5
8. Efek yang dipinjam dari Pihak lain; dan
9. Selisih Efek Positif.
f. Lokasi Efek
1) Efek Dalam Pengendalian Langsung
3.40 Efek Dimiliki adalah Efek milik PPE sendiri yang dipisahkan dari Efek
milik nasabah.
3.42 Efek Tidak Dipisahkan adalah Efek dalam pengendalian langsung PPE
yang dimiliki oleh nasabah dan sedang dijaminkan kepada PPE atau terikat dengan
kewajiban penyelesaian transaksi nasabah atau dalam proses administrasi di Emiten
atau Biro Administrasi Efek (BAE) yang akan diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari
kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE.
3.43 Efek Dimiliki, Efek Dipisahkan, dan Efek Tidak Dipisahkan, meliputi
subakun sebagai berikut:
1. Efek yang disimpan di unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian PPE;
3-6
2. Efek yang disimpan pada kotak penyimpanan yang disewa oleh PPE pada BK;
3. Efek yang ada dalam rekening Efek pada BK;
4. Efek yang ada dalam rekening Efek pada PE lain;
5. Efek yang ada dalam rekening Efek pada LPP;
6. Efek yang ada pada Emiten atau BAE; dan
7. Efek yang ada dalam rekening Efek pada lembaga penyimpanan lainnya.
3.45 Lokasi Efek yang ada dalam akun Efek tidak dalam pengendalian
langsung PPE, meliputi sebagai berikut:
1. Efek yang dipakai sebagai jaminan pinjaman di bank atau di lembaga keuangan;
2. Efek dalam perjalanan antar kantor dalam satu PE;
3. Efek dalam perjalanan ke PE lain, BK, LKP, atau LPP dimana bukti pengiriman
belum diterima;
4. Efek yang akan diterima dari kustodian luar negeri, lembaga Kliring luar negeri,
atau dari PE luar negeri;
5. Efek pada Emiten atau BAE yang belum diterbitkan dalam 5 (lima) hari kerja
terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE;
6. Efek yang akan diterima dari Emiten sebagai akibat adanya pembagian hak
dalam rangka aksi korporasi misalnya dividen saham atau HMETD pada
tanggal pencatatan;
7. Efek repo atau re-repo;
8. Transaksi jual Efek NPR;
9. Efek dijual yang belum dimiliki (Posisi Short);
10. Efek yang akan diterima dari PE lain: i. Efek dipinjamkan; ii. Transaksi beli Efek;
dan iii. Gagal terima PE;
11. Efek yang akan diterima dari LKP: i. Efek dipinjamkan; dan ii. Efek terima atas
hasil Kliring;
12. Efek yang akan diterima dari NK: i. Transaksi jual; dan ii. Gagal terima;
13. Posisi Short dalam rekening Efek nasabah terafiliasi; dan
14. Posisi Short dalam rekening Efek nasabah tidak terafiliasi.
3-7
g. Buku Pembantu Dana (Fund Ledger)
3.47 PPE wajib melakukan pembukuan harian atas dana yang disimpan
pada PPE atau dimiliki oleh PPE melalui Buku Pembantu Dana. Laporan Buku
Pembantu Dana (fund ledger) wajib disusun dengan menggunakan Formulir Nomor
V.D.5-6 (Lampiran 6 Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5) yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan MKBD sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan MKBD.
3.49 Dana yang dimiliki NPR wajib disimpan secara terpisah pada
rekening bank untuk masing-masing nasabah atas nama nasabah, kecuali bagi
Nasabah Umum.
h. Kepemilikan Dana
3.50 Buku Pembantu Dana (fund ledger) wajib memuat secara rinci
informasi yang menggambarkan kepemilikan atas dana. Kepemilikan atas dana
ditunjukkan dalam saldo di sisi debit pada Buku Pembantu Dana mencakup
subakun sebagai berikut:
1. Dana Milik PE;
2. Dana Milik NPR:
Dana Bebas; dan
Dana yang Dijaminkan;
3. Dana Milik Nasabah Umum:
Dana Pemesanan Efek; dan
4. Selisih Dana Positif.
Yang dimaksud dengan Dana Milik PE adalah dana milik PE yang disimpan dan
diadministrasikan oleh unit yang menjalankan fungsi pembukuan. Buku Pembantu
Dana harus dapat menunjukkan saldo harian dana milik masing-masing nasabah
dan PPE.
i. Lokasi Dana
3.51 Saldo di sisi kredit yang ada dalam Buku Pembantu Dana
menunjukkan lokasi penyimpanan dana yang meliputi sebagai berikut:
1. Dana yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Pembukuan;
2. Dana yang disimpan pada Bank:
a. Dana Milik PE;
b. Dana Milik NPR; dan
c. Dana Milik Nasabah Umum; dan
3. Selisih Dana Negatif.
Buku Pembantu Dana harus dapat menunjukkan rincian saldo pada masing-masing
rekening bank.
3-8
3.53 PPE wajib mencatat setiap transaksi Efek pada tanggal transaksi
(transaction date) mulai mengikat. Untuk Transaksi Bursa transaksi mulai mengikat:
a. Transaksi Bursa yang negosiasinya terjadi secara otomatis mengikat pada
saat penawaran beli dan penawaran jual bertemu melalui sistem
perdagangan Bursa; dan
b. Transaksi Bursa yang terjadi sebagai akibat negosiasi langsung antar
Anggota Bursa Efek mulai mengikat pada saat sebagaimana diatur oleh
Peraturan Bursa Efek.
3.56 Pada saat PPE melakukan pembelian dan penjualan Efek untuk
kepentingan nasabah, maka atas transaksi tersebut PPE melakukan pencatatan
sebagai berikut:
1. Di Buku Besar. Melakukan pencatatan utang piutang terkait transaksi Efek
untuk kepentingan nasabah.
2. Di Buku Pembantu Dana. Melakukan pencatatan arus dana dalam rangka
penyelesaian transaksi Efek untuk kepentingan nasabah.
3. Di Buku Pembantu Efek. Mencatat transaksi Efek nasabah dalam sub akun
transaksi beli Efek NPR atau transaksi jual Efek NPR pada saat tanggal transaksi
dan pada saat penyelesaian memindahbukukan Efek ke Posisi Long atau Posisi
Short nasabah.
3.57 Transaksi NPR wajib diselesaikan oleh PPE dan nasabahnya pada
tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam Transaksi Bursa atau Transaksi di Luar
Bursa, tanpa memperhatikan apakah Transaksi Bursa telah diselesaikan antara PPE
dengan LKP atau apakah Transaksi di Luar Bursa telah diselesaikan antara PPE
yang satu dengan PPE yang lain dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Penyelesaian transaksi NPR dilaksanakan dengan mendebit atau mengkredit
Efek dan dana pada Rekening Efek nasabah pada tanggal penyelesaian.
2. PPE bertindak sebagai Kustodian atas Efek dan dana yang tercatat dalam
Rekening Efek nasabah, dan mencatat mutasi dan saldo atas Efek dan dana
tersebut.
3. Nasabah bertanggung jawab atas kewajiban yang timbul dari setiap Posisi Short
dan atas saldo debit dalam Rekening Efeknya sesudah penyelesaian transaksi
NPR; dan
4. Dalam hal penyelesaian Transaksi Bursa dilaksanakan dengan mekanisme Uang
Pengganti/Alternate Cash Settlement (ACS), maka Uang Pengganti tersebut
dibagikan kepada para pemegang rekening berdasarkan urutan waktu
terjadinya Transaksi Bursa tersebut.
3-9
3.58 Transaksi NK dapat diselesaikan dengan cara penyerahan dana dan
Efek pada saat yang bersamaan, atau dengan cara lain, sesuai dengan perjanjian
yang dibuat oleh para Pihak.
3.59 Pada saat melakukan transaksi Efek untuk kepentingan sendiri, PPE
akan melakukan pencatatan sebagai berikut:
1. Di Buku Besar. Mencatat utang piutang yang timbul dari transaksi serta
penyelesaian atas transaksi dan pengakuan atas Efek yang dimiliki.
2. Di Buku Pembantu Dana. Mencatat perpindahan dana untuk penyelesaian hak
dan kewajiban yang timbul dari transaksi Efek.
3. Di Buku Pembantu Efek. Mencatat perpindahan Efek yang terjadi akibat
dilakukannya transaksi Efek.
3.60 PPE wajib mencatat dividen, bunga, saham bonus, HMETD, dan hak-
hak lain yang melekat pada Efek pada Posisi Long dalam Rekening Efek nasabah,
dengan ketentuan bahwa pencatatan tersebut wajib memperhitungkan pajak bagi
nasabah dimaksud.
3.62 PPE wajib mencatat kewajiban nasabah kepada PPE tersebut untuk
membayar atau menyerahkan dividen, bunga, saham bonus, HMETD, dan hak-hak
lain yang melekat pada Efek pada Posisi Short dalam Rekening Efek nasabah,
dengan ketentuan bahwa pencatatan tersebut dilaksanakan tanpa
memperhitungkan pajak yang berlaku bagi nasabah dimaksud.
3.63 Jika obligasi diperdagangkan di antara dua tanggal kupon, maka pada
saat tanggal transaksi pembeli membayarkan porsi bunga yang menjadi hak
penjual.
3.64 Pada saat PPE menerima pembayaran bunga atas Efek obligasi yang
untuk kepentingan nasabahnya, maka bunga tersebut dibayarkan kepada pemilik
Efek terakhir (Pihak yang tercatat sebagai pemilik obligasi pada tanggal pembagian
kupon).
3-10
1. Pembukaan Rekening
a. Pembukaan Rekening NPR
3.67 NPR membuka rekening dengan menandatangani kontrak
pembukaan rekening di PPE. Sebagai setoran awal kepada PPE, NPR dapat
menyetorkan dana dan/atau Efek. Dana dan/atau Efek yang diterima oleh PPE
merupakan dana dan/atau Efek yang dititipkan oleh NPR untuk pelaksanaan
transaksi Efek. PPE tidak mendapatkan manfaat dan tidak memiliki risiko atas dana
dan/atau Efek yang dititipkan, karena itu PPE tidak mengakui dana dan/atau Efek
sebagai aset PPE.
3-11
Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)
Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3.70 Pada tanggal penyelesaian (T+3) PPE menyetorkan dana NPR kepada
LKP untuk menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian serta menyetorkan
dana jaminan, pada saat yang sama akan menerima saham dari LKP.
3-12
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
3.72 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi sebagian atau
seluruh kewajiban serah Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek
dengan penyerahan Uang Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi
atas Efek yang sama yang terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi dimaksud.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-13
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)
Tidak ada pencatatan
3-14
Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)
Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Jurnal tambahan di Buku Pembantu Efek (T+0) jika terdapat Efek yang dikhususkan
untuk penyelesaian transaksi penjualan
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi tidak
dipisahkan).
3-15
Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
3.78 Pada saat tanggal penyelesaian transaksi penjualan saham milik NPR
yang dilakukan dengan mekanisme Uang Pengganti, maka PPE akan melakukan
pencatatan yang membatalkan transaksi jual yang telah dicatat di tanggal transaksi.
Dalam penyelesaian melalui mekanisme Uang Pengganti ini NPR tetap harus
memenuhi liabilitas pembayaran komisi PPE, PPE juga akan mencatatkan adanya
liabilitas NPR untuk menyerahkan dana sejumlah Uang Pengganti kepada LKP.
3-16
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)
Tidak ada pencatatan
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-17
3. Transaksi Saham untuk Portofolio Sendiri
a. Pembelian Saham untuk Portofolio Sendiri
3.79 Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE harus menentukan terlebih
dahulu intensi atas kepemilikan saham yang akan dibelinya, sehingga dapat dicatat
dan diukur dalam klasifikasi dan pengukuran yang sesuai dengan PSAK 55 (revisi
2006). Pesanan pembelian akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika
pesanan pembelian tersebut bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama
(matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring
oleh LKP.
3.80 Pada saat tanggal penyelesaian, PPE menyerahkan dana kepada LKP
sebesar liabilitas atas transaksi pembelian saham, menyetorkan dana jaminan, dan
menerima saham dari LKP.
3-18
b. Penyesuaian dengan Nilai Wajar untuk Saham Portofolio Sendiri
3.81 Pada setiap tanggal laporan keuangan, PPE harus menyesuaikan nilai
portofolio yang dimilikinya dengan nilai wajar. Penyesuaian dengan nilai wajar
dilakukan untuk saham yang diklasifikasikan dalam kelompok FVTPL – Trading
dan AFS.
3-19
b. Jika terdapat bukti obyektif besarnya penurunan nilai yang terjadi lebih
besar daripada saldo debit akun pendapatan komprehensif lainnya
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
3.83 Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laba rugi atas investasi
saham (instrumen ekuitas) dalam klasifikasi AFS tidak boleh dipulihkan melalui
laba rugi.
3-20
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
3-21
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
3-22
Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
3.87 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi kewajiban serah
Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek dengan penyerahan Uang
Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi atas Efek yang sama yang
terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi dimaksud.
3-23
Db. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx
Kr. Pendapatan Uang Pengganti xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
3.89 Jika pada tanggal penyelesaian PPE tidak dapat memenuhi kewajiban
serah Efek, maka PPE wajib mengikuti mekanisme Uang Pengganti untuk
memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya. Dalam mekanisme ini,
PPE harus menyerahkan Uang Pengganti kepada LKP sebesar volume dikali 125%
harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi.
3-24
3.90 Pada saat tanggal penyelesaian transaksi penjualan saham untuk
portofolio sendiri yang diselesaikan dengan Uang Pengganti, maka PPE akan
melakukan pencatatan yang membatalkan transaksi jual yang telah dicatat di
tanggal transaksi. PPE juga akan mencatatkan adanya liabilitas untuk menyerahkan
dana sejumlah Uang Pengganti kepada LKP.
3-25
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
3.94 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi sebagian atau
seluruh kewajiban serah Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek
dengan penyerahan Uang Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi
3-26
atas Efek yang sama yang terjadi di:
1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan
2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal
penyelesaian transaksi dimaksud.
3-27
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan
3.96 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP,
sekaligus menyelesaikan kewajiban serah Efek kepada LKP serta menyetorkan dana
jaminan.
3-28
b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK
Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
3-29
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)
Tidak ada pencatatan
5. Dividen Tunai
a. Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai untuk NPR
3.100 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan adanya
pembagian dividen tunai, PPE tidak melakukan pencatatan apapun.
3-30
3.101 Pada saat cum date, PPE mencatat hak dan kewajiban terkait dividen
nasabahnya.
3.102 Pada saat menerima dana dividen, PPE akan mencatat adanya
penerimaan kas yang harus diserahkan kepada NPR.
3-31
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan
3.104 Saat menerima dana dividen atas saham portofolio sendiri yang telah
diakui sebagai pendapatan.
6. Dividen Saham
a. Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian Dividen Saham untuk NPR
3.105 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan adanya
pembagian dividen saham, PPE tidak melakukan pencatatan apapun. Pencatatan
hak NPR atas dividen dicatat pada saat cum date.
3.106 Pada saat cum date, di buku pembantu Efek, PPE mencatat jumlah
dividen saham yang menjadi hak nasabahnya.
3-32
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya
Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen
Saham xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
3.109 Pada saat cum date, PPE mengakui adanya tambahan jumlah lembar
portofolio akibat adanya aksi korporasi Penerbit Efek.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-34
3.113 Pada tanggal penyelesaian (T+2) PPE menyetorkan dana NPR kepada
LPP dan LKP untuk memenuhi liabilitas transaksi serta menyetorkan dana jaminan.
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
2) Pada saat S+1 PPE menyetorkan dana NPR kepada LKP untuk
menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian Efek serta
menyetorkan dana jaminan.
Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
3-35
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-36
Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan
Db. Piutang NPR – NPF – L&R xxx
Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-37
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)
Tidak ada pencatatan
Jurnal tambahan di Buku Pembantu Efek (T+0) jika terdapat Efek yang dikhususkan
untuk penyelesaian transaksi penjualan
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi tidak
dipisahkan).
3.120 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE lalu menyerahkan dana ke NPR
sejumlah nilai transaksi penjualan dikurangi dengan liabilitas NPR kepada PPE
berupa komisi.
3-38
Pencatatan di Buku Besar (T+2)
Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
3-39
b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
3-40
Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0)
Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
3.126 Pada saat tanggal penyelesaian, PPE menyerahkan dana kepada LKP
sebesar kewajiban PPE atas transaksi pembelian obligasi serta menyetorkan dana
jaminan.
3-42
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3.128 Perlakuan atas pendapatan bunga pada suatu aset keuangan HTM
setelah terjadi kerugian penurunan nilai dibahas di Bab 2 mengenai Instrumen
Keuangan paragraf 2.140.
b. Amortisasi premium
Db. Pendapatan Bunga xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
AFS/HTM* xxx
*sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut
3-43
Pencatatan di Buku Besar
a. Jika terjadi kenaikan nilai
1) Obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Keuntungan Kenaikan Nilai Efek Bersifat Utang
yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx
b. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai yang terjadi lebih besar dari
saldo sisi debit dalam akun pendapatan komprehensif lainnya.
Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat
di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx
Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
3-44
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan
3.132 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah
terjadi atas obligasi yang diklasifikasikan sebagai HTM, maka jumlah kerugian
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif (EIR) saat
pengakuan awal. Jumlah kerugian yang terjadi diakui di laba rugi.
3-45
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Kr. Pendapatan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan
dilakukan di antara dua tanggal kupon
3-46
c) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari
mark to market Efek yang dijual ada di sisi kredit, dengan asumsi
saldo di sisi kredit ini lebih kecil daripada kerugian yang terjadi.
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Perubahan Nilai Efek – AFS xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek
– AFS xxx
Kr. Pendapatan Dividen dan Bunga* xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon
3-47
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika
penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon
3-48
2) Saat penjualan mengalami keuntungan
Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat
Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM* xxx
Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –
HTM xxx
Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang
Tercatat di Bursa Efek – HTM xxx
Kr. Pendapatan Bunga** xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
*Jika sebelumnya Efek mengalami penurunan nilai
**Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli
3-49
Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
3-50
3.139 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Beli tidak dapat
memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.
3-51
3.141 Jika pada tanggal penyelesaian (S+0) AB-Beli tidak dapat memenuhi
kewajiban penyelesaian transaksi, maka Anggota Gagal (AB-Beli) dapat melakukan
renegosiasi. Jika permohonan renegosiasi ditolak atau Anggota Gagal (AB-Beli)
tidak melakukan renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Beli) dikenakan kewajiban
sebesar NPF. NPF adalah kompensasi kegagalan yang besarnya 2,5% dikali nilai
nominal.
3-52
Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)
Tidak ada pencatatan
3-53
Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)
Db. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx
Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas
Transaksi Kliring xxx
3-54
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)
Tidak ada pencatatan
3-55
b. Saat menyerahkan dana kepada LKP
Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
10. Transaksi Obligasi Nasabah Pemilik Rekening di Luar Bursa Efek – OTC
a. Pembelian Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NPR
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE membeli terlebih dahulu Efek yang
dipesan nasabahnya dari PE Lain
3.149 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
pembelian atas suatu obligasi yang dimilikinya melalui perdagangan di luar Bursa
Efek.
Pencatatan di Buku Besar
a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-57
d. Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada PE Lain
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx
11. Transaksi Obligasi di Luar Bursa Efek untuk Kepentingan Sendiri (Portofolio
sendiri)
3.151 Pencatatan yang harus dilakukan oleh PPE terkait dengan transaksi
obligasi di luar Bursa Efek untuk kepentingan sendiri serupa dengan transaksi
obligasi di Bursa Efek untuk kepentingan sendiri, seperti yang telah dibahas di
paragraf 3.125 sampai dengan 3.136. Perbedaannya adalah:
1. Pihak yang menjadi lawan transaksi;
2. Tidak ada kewajiban pembayaran dana jaminan dan biaya transaksi Bursa;
dan
3. Waktu penyelesaian.
3-58
3.152 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian
atas suatu obligasi melalui perdagangan di luar Bursa Efek.
Pencatatan di Buku Besar (T+0)
a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain
Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx
Db. Piutang Bunga – L&R* xxx
Kr. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx
*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon
3-59
b. Penjualan Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NK
Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE menjual Efek NK kepada PE Lain
3.153 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan
atas obligasi yang dimilikinya melalui perdagangan di Luar Bursa Efek.
3-60
d. Penyelesaian transaksi penjualan kepada PE Lain
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx
13. Penerimaan Bunga atas Obligasi yang ditransaksikan di Bursa Efek maupun
di Luar Bursa Efek (OTC) Untuk NPR
3.154 PPE mencatat penerimaan dana bunga yang menjadi hak nasabah di
buku besar.
3-61
3.158 Dalam hal Penawaran Tender dilaksanakan dengan menukar Efek
Perusahaan Sasaran dengan Efek lain, maka Pihak yang melakukan Penawaran
Tender wajib memberikan pilihan untuk menerima Efek lain tersebut atau uang.
3.159 Pihak yang akan menjual Efek Bersifat Ekuitas sehubungan dengan
Penawaran Tender wajib menyerahkan Efek tersebut kepada Kustodian yang
ditunjuk oleh Pihak yang melakukan Penawaran Tender dan dapat menarik
kembali Efek tersebut setiap saat sebelum Penawaran Tender berakhir.
3.161 Pihak pembeli harus sudah menyediakan dana dan telah efektif di
rekening LPP selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum penyelesaian transaksi
Penawaran Tender.
3-62
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
a. Saat menerima dana dari pembeli
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3.162 Pada saat tanggal penyelesaian LPP akan mentransfer saham yang
telah dibeli ke rekening PPE yang telah ditunjuk dan PPE yang ditunjuk akan
menerima fee tender offer yang menjadi haknya.
Pencatatan di Buku Pembantu Dana – saat menerima transfer fee tender offer
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Db. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Transaksi Beli Efek xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
3-63
melakukan pemindahan saham dari sub rekening pemegang saham ke dalam
rekening tampungan LPP.
3.164 Saat masa Penawaran Tender berakhir, PPE akan mencatat jumlah
lembar saham milik NPR yang disetujui untuk mengikuti penawaran tender dan
mencatatkan hak dan kewajiban NPR yang terkait dengan penyelesaian transaksi
penjualan tersebut.
3.165 Pada saat tanggal penyelesaian LPP akan mentransfer saham yang
telah dibeli oleh Pihak yang melakukan penawaran tender ke rekening PPE yang
telah ditunjuk dan akan mentransfer dana hasil penjualan ke rekening Pihak
penjual.
Berikut ini adalah ilustrasi jadwal kegiatan yang terkait dengan aksi korporasi stock
split dan reverse stock:
Hari •• Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi
Pada saat akhir hari perdagangan, nilai nominal baru diumumkan.
Bursa 1
Hari •• Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi
Hari pertama ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai
Bursa 2
Hari • Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai
Bursa 3
Hari •• Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai nominal lama
Penentuan Pemegang Rekening yang berhak atas hasil perubahan nilai nominal saham
Bursa 4 • Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai
Hari •• Distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Pemegang Rekening
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Tunai
Bursa 5 • Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal baru
3-65
Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan
3.170 Utang Repo adalah kewajiban pembelian kembali atas Efek portofolio
sendiri yang di-repo-kan.
3.171 Transaksi Reverse Repo adalah transaksi beli Efek dengan janji jual
kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
3.172 Piutang Reverse Repo adalah tagihan atau hak untuk menjual Efek yang
telah dibeli dengan transaksi Reverse Repo.
3-66
b. Ada persyaratan di dalam kontrak transfer yang tidak memperkenankan
penjual untuk menjual atau menggunakan Efek yang di-repo-kan. Efek yang
di-repo-kan hanya dapat digunakan untuk menjamin pembeli untuk
menerima arus kas.
c. Penjual wajib untuk menyerahkan setiap arus kas yang diterimanya kepada
pembeli tanpa ada penundaan yang signifikan. Penjual juga tidak
diperkenankan untuk menginvestasikan kembali arus kas tersebut. Jika
penjual menginvestasikan kembali arus kas tersebut selama periode antara
tanggal penerimaan kas dan tanggal penyerahan kas kepada penerima akhir
maka bunga hasil investasi harus diserahkan kepada penerima akhir.
Selanjutnya penjual mengevaluasi sejauh mana penjual tetap memiliki risiko dan
manfaat atas kepemilikan Efek yang di-repo-kan tersebut. Jika penjual telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan Efek
yang di-repo-kan, maka penjual akan menghentikan pengakuan atas Efek yang di-
repo-kan. Jika ternyata penjual secara substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan Efek yang di-repo-kan
tersebut, maka penjual harus mengevaluasi apakah penjual masih memiliki
pengendalian atas Efek yang di-repo-kan tersebut. Dalam hal penjual tidak lagi
memiliki pengendalian, maka penjual menghentikan pengakuan atas Efek yang di-
repo-kan tersebut.
3.176 PPE yang melakukan transaksi Repo maupun Reverse Repo, yang tidak
menyebabkan penghentian pengakuan, wajib mencatat bunga Efek yang
ditransaksikan selama jangka waktu Repo/Reverse Repo. Besaran bunga ditetapkan
pada saat first leg (juga dikenal dengan value date, opening leg, atau on-side date).
3-67
3.177 PPE yang melakukan Repo, yang menyebabkan penghentian
pengakuan, mencatatkan selisih harga sebagai keuntungan atau kerugian pada saat
first leg (saat penjualan). Komitmen atas pembelian kembali Efek akan diungkapkan
di Catatan atas Laporan Keuangan.
Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang di-repo-kan adalah Efek berupa saham dalam
klasifikasi AFS
Pencatatan di Buku Besar
a. Pada saat first leg, PPE melakukan reklasifikasi atas Efek yang di-repo-kan
Db. Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS xxx
Kr. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
b. Pada saat second leg, PPE menyerahkan dana untuk pembelian kembali
Efek melalui kontrak reverse repo dengan NPR yang telah jatuh tempo.
PPE melakukan reklasifikasi kembali atas Efek yang dimilikinya.
Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-68
b. Pada saat second leg
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
3.180 Seluruh manfaat Efek yang di-repo-kan selama masa Repo (dapat
berupa bunga atau selisih dengan nilai wajar) merupakan hak untuk penjual (PPE),
kecuali ditentukan lain di dalam perjanjian. Pengakuan dan pengukuran terkait
manfaat dari Efek mengacu pada ketentuan yang dibahas di Bab 2 mengenai
Instrumen Keuangan.
b. Pada saat second leg, PPE menerima pelunasan atas kontrak Reverse Repo
sebesar harga beli kembali yang telah ditentukan di dalam kontrak
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Pendapatan Bunga – Reverse Repo** xxx
Kr. Piutang Reverse Repo – L&R xxx
**pendapatan bunga adalah bunga atas dana yang dipinjamkan kepada
NPR. Pengakuan bunga dilakukan secara akrual seiring berjalannya
waktu.
3-69
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
a. Pada saat first leg, PPE menyerahkan dana kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
b. Pada saat second leg, PPE menerima pelunasan atas kontrak Reverse Repo
sebesar harga beli kembali yang telah ditentukan di dalam kontrak
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang di-repo-kan adalah Efek bersifat ekuitas dalam
klasifikasi AFS
Pencatatan di Buku Besar
a. Pada saat first leg, PPE menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo-
kan
3-70
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db/ Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
Kr. yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –AFS* xxx
*Jika saat penghentian pengakuan masih ada saldo di akun pendapatan
komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek
b. Pada saat second leg, PPE membeli kembali Efek yang dijualnya kepada
kepada NPR
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
b. Pada saat second leg, PPE membeli kembali Efek yang dijualnya kepada
kepada NPR
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
3.183 Apabila selama masa Repo ada manfaat atas Efek berupa selisih
dengan nilai wajar atau bunga kupon, maka manfaat tersebut adalah hak pembeli
(NPR). Pengakuan dan pengukuran atas manfaat ini mengikuti ketentuan di Bab 2
mengenai Instrumen Keuangan.
b. Pada saat second leg, PPE menjual kembali Efeknya kepada NPR
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas
/Kr yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx xxx
Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –AFS* xxx
*Jika saat penghentian pengakuan masih ada saldo di akun pendapatan
komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek
b. Pada saat second leg, PPE menjual kembali Efeknya kepada NPR
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
4. Transaksi Marjin
3.185 Transaksi Marjin adalah transaksi pembelian Efek untuk kepentingan
nasabah yang dibiayai oleh PPE.
3.186 Efek Marjin adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek
yang dapat ditransaksikan dalam Transaksi Marjin sesuai dengan daftar Efek
Marjin yang ditetapkan oleh Bursa Efek.
3.187 Efek Jaminan adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek
yang dapat digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan dalam Transaksi Marjin sesuai
dengan daftar Efek Jaminan yang ditetapkan oleh Bursa Efek.
3-72
3.188 Jaminan Awal adalah sejumlah dana dan/atau Efek yang wajib disetor
nasabah kepada PPE sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening
Efek Pembiayaan Transaksi Marjin.
3.192 Nilai pembiayaan dana atas Transaksi Marjin adalah sebesar jumlah
piutang atas Transaksi Marjin yang diberikan PPE kepada nasabahnya.
3-73
Pencatatan di Buku Pembantu Efek (Jika nasabah langsung menyetorkan
Efek)
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
3.196 Pada tanggal penyelesaian PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk
menyelesaikan liabilitas yang timbul dari pembelian Efek. Dana yang disetorkan
berasal dari dana nasabah di Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin serta
fasilitas marjin yang diberikan oleh PPE kepada nasabah.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-74
Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)
Tidak ada pencatatan
D. Penerimaan Efek
Pencatatan di Buku Besar – (T+3)
Tidak ada pencatatan
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
3-75
Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
3.197 PPE mengenakan bunga atas pembiayaan marjin yang diberikan PPE
kepada nasabahnya.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
b. Jika NPR tidak langsung membayar liabilitas berupa bunga kepada PPE
Tidak ada pencatatan
3-76
3.198 PPE akan menerima pengembalian dana saat nasabah menutup
Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR – Tidak
Dipisahkan xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3.200 Efek Short Selling adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai
Efek yang dapat ditransaksikan dalam Transaksi Short Selling sesuai dengan daftar
Efek Short Selling yang ditetapkan oleh Bursa.
3.201 Efek Jaminan adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek
yang dapat digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan dalam Transaksi Short Selling
sesuai dengan daftar Efek Jaminan yang ditetapkan oleh Bursa Efek.
3.202 Jaminan Awal adalah sejumlah dana dan/atau Efek yang wajib disetor
nasabah kepada PPE sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening
Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling.
3-77
3.204 Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling adalah rekening
Efek nasabah yang khusus dipergunakan untuk aktivitas Transaksi Short Selling.
3.206 Nilai pembiayaan Efek atas Transaksi Short Selling adalah sebesar nilai
pasar wajar dari Efek yang ditransaksikan secara Short Selling oleh nasabah yang
dibiayai oleh PPE dan dicatat pada saldo Posisi Short Rekening Efek Pembiayaan
Transaksi Short Selling di Buku Pembantu Efek.
3.207 Rasio pembiayaan short selling wajib dijaga pada batas yang
ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK. Jika rasio pembiayaan melebihi batas
maksimal rasio pembiayaan yang ditetapkan, maka PPE wajib melakukan
permintaan pemenuhan jaminan kepada NPR dan NPR wajib memenuhi
permintaan pemenuhan jaminan tersebut paling lambat 3 (tiga) Hari Bursa. Apabila
sampai Hari Bursa ketiga NPR tidak memenuhi permintaan tersebut, maka pada
Hari Bursa keempat PPE wajib segera membeli Efek yang dijual melalui Transaksi
Short Selling. Jika rasio pembiayaan terus turun sampai pada batas tertentu, maka
PPE wajib segera membeli Efek pada Posisi Short, sehingga rasio pembiayaan tidak
melebihi batas maksimal.
3.208 Dalam hal PPE memberikan pembiayaan Efek melalui Transaksi Short
Selling, PPE wajib memiliki perikatan dengan LKP, PE Lain, BK, dan/atau Pihak
Lain yang disetujui Bapepam dan LK untuk meminjam Efek yang diperlukan bagi
penyelesaian transaksi penjualan Efek.
3-78
2) Penjualan Efek oleh NPR dengan fasilitas Short Selling
3.210 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi
penjualan atas Efek Short Selling. Pesanan penjualan akan diproses di sistem
perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan jual tersebut bertemu dengan pesanan
pembelian pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.
3.211 Pada tanggal penyelesaian PPE menerima dana dari LKP sekaligus
menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait dengan penjualan saham, selanjutnya
dana tersebut menjadi Jaminan Pembiayaan.
3-79
Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)
Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
3-80
dengan biaya transaksi dan bunga pembiayaan short selling yang harus dibayarkan
nasabah kepada PPE.
Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-81
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
a. Tanggal transaksi pembelian kembali Efek posisi short
Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx
Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi
Kliring xxx
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-82
a. Memiliki Efek lain yang dapat dikonversi atau ditukar menjadi Efek yang
digunakan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling;
b. Telah melaksanakan hak atas opsi atau waran untuk memperoleh Efek yang
digunakan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling; dan/atau
c. Telah melakukan perjanjian PME dalam rangka Transaksi Short Selling dari
dan/atau melalui Pihak-Pihak yang terkait.
3.215 Efek yang dapat ditransaksikan secara Short Selling oleh PPE hanya
Efek yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek sebagai Efek yang dapat ditransaksikan
secara short selling.
3.216 Dalam hal Efek tidak lagi memenuhi syarat yang ditetapkan Bursa
Efek sebagai Efek yang dapat ditransaksikan secara Short Selling, maka Transaksi
Short Selling PPE yang sudah berjalan wajib diselesaikan paling lambat 5 (lima) Hari
Bursa sejak Efek tidak lagi memenuhi syarat yang ditetapkan Bursa Efek.
3.217 PPE wajib menjaga rasio antara aset yang disisihkan ditambah dana
yang diterima dari penjualan Efek melalui transaksi short selling dengan nilai pasar
wajar Efek pada Posisi Short agar tidak kurang dari rasio yang telah ditentukan di
dalam Peraturan Bapepam dan LK. Jika nilai aset yang disisihkan ditambah dengan
dana yang diterima dari penjualan Efek melalui Transaksi Short Selling mengalami
penurunan atau nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short mengalami kenaikan
sehingga rasio menjadi kurang dari yang telah ditentukan dalam Peraturan
Bapepam dan LK, maka PPE wajib membeli Efek yang ditransaksikan secara short
selling.
3-83
2) Penjualan Efek untuk Kepentingan PPE melalui Transaksi Short Selling
3.219 PPE dapat melaksanakan transaksi penjualan Efek Short Selling untuk
kepentingan sendiri.
A. Penerimaan dana dari LKP sebagai penyelesaian transaksi penjualan Efek dan
menyerahkan Efek kepada LKP
Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
B. Melakukan penambahan aset yang disisihkan atau membeli Efek dalam Posisi
Short jika nilai aset yang disisihkan mengalami penurunan atau nilai pasar wajar
Efek dalam Posisi Short mengalami kenaikan
Pencatatan di Buku Besar
a. Menambah aset yang disisihkan
1) Menambahkan dana ke dalam aset yang disisihkan
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
3-85
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (selanjutnya akan mengikuti prosedur
penyelesaian pembelian Efek)
Tidak ada pencatatan
3.224 Tanggal Penyerahan adalah tanggal pada saat Efek yang dipinjam
dipindahbukukan ke Rekening Efek Penerima Pinjaman. Tanggal Penyelesaian
adalah tanggal saat Efek yang dipinjam dipindahbukukan ke Rekening Pinjam-
meminjam Pemberi Pinjaman (jika dilakukan dengan LKP) atau ke Rekening Efek
Pemberi Pinjaman (jika dilakukan dengan Pihak selain LKP).
3-86
Pencatatan di Buku Besar – Penyerahan Agunan
Db. Piutang – Jaminan PME – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
3.228 Atas transaksi PME ini, PPE berkewajiban membayarkan borrowing fee
kepada LKP. Perhitungan borrowing fee dilakukan setiap hari dengan melakukan
penyesuaian atas Harga Penutupan sampai dengan tanggal pengembalian.
3.229 Atas pinjaman Efek ini PPE berkewajiban untuk mengembalikan Efek
yang dipinjamnya kepada LKP. Pada saat pengembalian Efek ini, LKP akan
mengembalikan dana agunan PPE. Selain itu, PPE akan membayarkan borrowing fee.
3-87
b. Transaksi PME antar PPE dan LKP, sisi pemberi pinjaman (Lender)
3.230 PPE dapat meminjamkan sejumlah saham kepada LKP.
3.231 Atas transaksi PME ini, PPE berhak menerima lending revenue dari
LKP. Perhitungan lending revenue dilakukan setiap hari dengan melakukan
penyesuaian atas Harga Penutupan sampai dengan tanggal pengembalian.
3.232 Pada akhir masa peminjaman, PPE akan menerima kembali saham
yang dipinjamkannya serta menerima lending revenue yang sebelumnya telah diakui.
3-88
Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Penerimaan pengembalian saham
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Dipinjamkan xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
c. Transaksi PME antara PPE dengan PE lain atau dengan Pihak lain, sisi
pemberi pinjaman (Lender)
3.233 PPE dapat meminjamkan saham kepada PE Lain atau Pihak lainnya.
3.234 Atas pemberian pinjaman Efek ini PPE akan menerima kembali Efek
yang dipinjamkannya kepada PE Lain atau Pihak lain tersebut. Pada saat menerima
kembali Efek, PPE akan mengembalikan dana agunan kepada PE Lain atau Pihak
lain yang bertindak sebagai peminjam. Selain itu, PPE akan menerima komisi PME.
c. Penerimaan komisi
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
3-89
b. Penerimaan komisi dari PE lain atau Pihak lain
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3.235 PPE juga dapat melakukan transaksi PME dengan PE Lain atau Pihak
lain dan bertindak sebagai peminjam. Perlakuan akuntansi untuk transaksi tersebut
serupa dengan PME antara PPE dengan LKP yang telah dijelaskan di bagian
sebelumnya, yang membedakan adalah Pihak yang terlibat dalam transaksi
tersebut.
3.241 Pada saat cum date, di Buku Pembantu Efek, PPE mencatat jumlah
HMETD yang menjadi hak nasabahnya.
3-90
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan
3.242 Jika Penerbit Efek membagikan HMETD, maka PPE akan mencatat
Efek berupa HMETD yang dimiliki oleh NPR di Buku Pembantu Efek, pada tanggal
pembagian saham (distribution date).
3-91
3.245 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian ini, PPE
menyetorkan dana kepada LKP. Sebelum melakukan penyetoran dana ke LKP, PPE
mendebit terlebih dahulu dana di Rekening Efek milik nasabah dan mencatat
adanya pemindahan dana di rekening tersebut ke rekening PPE.
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
3-92
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
3.248 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian, PPE
menyetorkan Efek nasabah (HMETD) kepada LKP, serta mencatat penyelesaian
liabilitas kepada LKP. Setelah menerima dana dari LKP, PPE kemudian
menyerahkan dana tersebut kepada NPR.
3-93
d. Pencatatan saat Pelaksanaan (Exercise) HMETD untuk Nasabah
3.249 Nasabah memutuskan untuk melaksanakan (exercise) HMETD. Pada
saat yang sama nasabah menyerahkan dana kepada PPE. Nasabah akan
menyetorkan dana pembelian saham kepada PPE.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-94
b. Menyerahkan HMETD kepada LPP
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek dalam Rekening Efek NPR – Efek Jaminan xxx
Db. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam waktu 5
(lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke
Emiten atau BAE) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
3.253 Pada saat cum date, di Buku Pembantu Efek, PPE mencatat jumlah
HMETD yang menjadi haknya dan di dalam Buku Besar PPE mengakui
kepemilikan atas HMETD sebesar nilai wajar atas HMETD. Pada saat cum date, nilai
wajar dari HMETD adalah 0 (nol).
3.254 Jika Penerbit Efek membagikan HMETD, maka PPE akan mencatat
Efek berupa HMETD yang dimilikinya di Buku Pembantu Efek, pada tanggal
pembagian saham (distribution date).
3-95
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan
3.257 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian ini, PPE
menyetorkan dana kepada LKP.
3-96
g. Transaksi Penjualan HMETD untuk Portofolio Sendiri (Saat Periode
Perdagangan)
3.258 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar
Negosiasi pada sesi I.
3.260 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian, PPE
menyetorkan Efek HMETD kepada LKP, serta mencatat penyelesaian liabilitas
kepada LKP.
3-97
Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
FVTPL/AFS* xxx
Kr. Utang Emiten – FLAC xxx
Kr. HMETD – FVTPL xxx
Kr. Keuntungan atas Opsi xxx
*sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut
3.264 Jika PPE memutuskan tidak melakukan exercise atas HMETD yang
dimilikinya dan juga tidak melakukan penjualan maka PPE akan mencatatkan
kerugian atas opsi.
3-98
Pencatatan di Buku Besar
Db. Kerugian atas Opsi xxx
Kr. HMETD – FVTPL xxx
3.266 Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah satuan perdagangan Opsi Saham
yang ditetapkan dalam satuan kontrak. Setiap KOS memuat 10.000 (sepuluh ribu)
saham.
3.269 Penyelesaian Transaksi Opsi Saham dilaksanakan oleh LKP pada Hari
Bursa berikutnya setelah terjadinya Transaksi Opsi Saham (T+1). Penyelesaian
Transaksi Exercise wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-1 setelah terjadinya
Transaksai Bursa (T+1).
3.270 Posisi Terbuka atas suatu seri Opsi Saham tertentu akan berakhir
apabila:
1. Writer melakukan Buy kepada Taker;
2. Taker melakukan Sell kepada Writer dan Transaksi Exercise atas seri Opsi Saham
tersebut.
3.271 Suatu seri Opsi Saham akan berakhir, apabila seri Opsi Saham jatuh
tempo. LKP akan melakukan likuidasi semua posisi writer dan taker atas seri Opsi
Saham yang bersangkutan apabila masa berlaku suatu seri Opsi Saham berakhir.
b. Saat pencatatan utang piutang premium yang muncul dari transaksi KOS
untuk kepentingan nasabah dan pengakuan atas pendapatan komisi serta
pengakuan biaya transaksi.
Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3.274 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima
premium dari LKP.
3-100
Pencatatan di Buku Besar (T+1)
a. Saat menerima dana premium dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
3-101
b. Penerimaan sisa agunan dari LKP
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx
b. Saat nasabah mengalihkan liabilitasnya sebagai writer (close long) atas unit
KOS yang dimiliki, sehingga nasabah memiliki liabilitas untuk
menyerahkan premium yang dicatat oleh PPE sebagai piutang kepada
nasabah dan utang kepada LKP.
Db. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
3-102
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-103
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
b. Saat mencatat Utang premium yang muncul dari transaksi KOS untuk
kepentingan nasabah, liabilitas kepada Bursa Efek dan pengakuan atas
pendapatan komisi.
Db. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
3-104
3.280 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan
menyelesaikan liabilitas premium kepada LKP.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan
Fungsi Kustodian xxx
3-105
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)
Tidak ada pencatatan
3-106
Pencatatan di Buku Besar (T+0)
Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx
Kr. Pendapatan Komisi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
3.284 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima
penyelesaian premium dari LKP.
3.285 Nasabah dapat mengambil alih kewajiban writer lain dan menjadi
writer pengganti. Atas transaksi ini, nasabah sebagai writer pengganti akan
menyetorkan agunan kepada LKP. Jika sebagai writer pengganti melakukan open
short, maka PPE akan melakukan pencatatan seperti yang diilustrasikan di paragraf
3.273 dan 3.274.
3-107
b. Transaksi KOS untuk Portofolio Sendiri
1) PE Sebagai Writer melakukan Open Short
3.286 PE melaksanakan transaksi open short atas suatu KOS. Pada saat
tanggal transaksi (T+0) PPE mencatatkan adanya piutang kepada LKP sebesar
agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi KOS. Melakukan
pencatatan atas premium yang muncul dari transaksi KOS.
b. Saat pencatatan utang piutang premium yang muncul dari transaksi KOS
dan pengakuan keuntungan atas opsi.
Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx
Db. Beban Dana Jaminan xxx
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Keuntungan atas Opsi xxx
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
3.287 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan menerima premium dari
LKP.
3-108
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)
Tidak ada pencatatan
b. Saat PE mengalihkan liabilitasnya sebagai writer (close long) atas unit KOS
yang dimiliki, sehingga PE memiliki liabilitas untuk menyerahkan
premium kepada LKP.
Db. Kerugian atas Opsi xxx
Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx
3-109
Db. Beban Biaya Transaksi xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
3-110
Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
3-111
Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)
Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi
Kustodian xxx
Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
3.297 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima
penyelesaian premium dari LKP.
3-112
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3.298 PE dapat mengambil alih kewajiban writer lain dan menjadi writer
pengganti. Atas transaksi ini, nasabah sebagai writer pengganti akan menyetorkan
agunan kepada LKP. Jika sebagai writer pengganti melakukan open short, maka PPE
akan melakukan pencatatan seperti yang diilustrasikan di paragraf 3.286 dan 3.287.
B. Pemindahbukuan Dana Milik NPR ke Rekening PPE (untuk dana yang akan
disetorkan ke LKP)
Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KBIE – FLAC xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
3-113
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan
C. PPE menyerahkan sejumlah dana sebagai marjin awal nasabah kepada LKP.
Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
3.303 Pada setiap akhir hari ada pengumuman HPH (Harga Penyelesaian
Harian) yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan harian suatu kontrak.
Atas keuntungan/kerugian yang didapat dari penyesuaian HPH ini PPE
mencatatkan hak/liabilitas yang harus dibayarkan oleh nasabah.
3-114
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Tidak ada pencatatan
3.304 PPE mencatat penerimaan Efek dari LKP pada Buku Pembantu Efek.
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan
Fungsi Kustodian xxx
3-115
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
B. Saat PPE menarik dana hasil transaksi saling hapus milik nasabah
Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
C. Saat PPE memindahkan dana hasil transaksi saling hapus ke rekening nasabah.
Pencatatan di Buku Besar
Db. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
3-117
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
3-118
Pencatatan di Buku Besar
a. Menyetorkan dana pengaman
Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa (Dana Pengaman) –
L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
3.313 Pada setiap akhir hari ada pengumuman HPH (Harga Penyelesaian
Harian) yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan harian suatu kontrak.
Atas keuntungan/kerugian yang didapat dari penyesuaian HPH ini PPE
mencatatkan hak/liabilitas yang harus dibayar/diterima.
3-119
b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka
pembukaan kontrak
Db. Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) xxx
Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx
3.314 PPE mencatat penerimaan Efek dari LKP pada Buku Pembantu Efek.
3-120
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan
3-121
B. Saat PPE menarik dana hasil transaksi saling hapus
Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
3-122
3.321 Dealer Partisipan adalah AB yang menandatangani perjanjian dengan
Manajer Investasi pengelola UP Reksa Dana berbentuk KIK yang UP-nya
diperdagangkan di Bursa Efek untuk melakukan penjualan atau pembelian UP
Reksa Dana dimaksud baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk
kepentingan pemegang UP Reksa Dana dimaksud.
3.325 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE memindahkan dana NPR dari
Rekening Efek milik Nasabah ke rekening PPE.
3.326 Pada tanggal penyelesaian (T+3) PPE menyetorkan dana NPR kepada
LKP untuk memenuhi liabilitas yang kepada LKP yang timbul karena terjadinya
transaksi beli Efek.
Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP – Dipisahkan xxx
3-124
3.328 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP untuk
nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban Serah Efek nasabah kepada LKP, serta
menyetorkan dana jaminan.
Pencatatan di Buku Besar (T+3)
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx
Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx
3.329 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE juga menyerahkan dana ke NPR
sejumlah nilai transaksi penjualan dikurangi dengan liabilitas NPR berupa komisi
untuk PPE serta menyelesaikan kewajiban serah Efek NPR.
3-125
Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)
Tidak ada pencatatan
3-126
Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx
Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx
3.333 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP untuk
nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban nasabah kepada LKP serta
menyetorkan dana jaminan.
3-127
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana yang Disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
3-128
B. Penurunan NAB UP Reksa Dana
1. UP Reksa Dana Pasar Uang
Pencatatan di Buku Besar
Db. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx
Kr. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx
3.336 Pada saat penjualan kembali, jika ada keuntungan atau kerugian yang
belum terealisasi akan direalisasikan.
Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Penjualan Kembali Reksa Dana – L&R xxx
Db/ Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana – AFS
Kr. xxx xxx
Kr. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx
Kr. Pendapatan Investasi Reksa Dana xxx
3.337 Pada saat tanggal penyelesaian penjualan, PPE akan menerima dana
hasil penjualan.
Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Penjualan Kembali Reksa Dana – L&R xxx
3-129
SKENARIO JURNAL
Transaksi Saham NPR
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI
Paragraf Trans D/ D/ D/ Jumlah
Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi Jumlah (Rp) Deskripsi
K K K (Efek)
SKENARIO 2
Pembelian Saham Nasabah Pemilik Rekening
Ritel-1 membeli 10.000 saham ABCD dengan harga
3.68 T+0 Tidak ada pencatatan
Rp2.000,- per saham melalui AB-1 di Bursa Efek. D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 20.100.000 D Transaksi Beli Efek NPR 10.000
Atas pembelian tersebut AB-1 mengenakan komisi K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1. – FLAC 20.000.000 Efek Transaksi Kliring 10.000
AB-1 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Pendapatan Komisi 92.000
transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
0,01% dari nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP – 1.800
FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600
3.72 A Saat menerima dana dari NPR. D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.100.000
L&R 20.100.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 20.100.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 20.100.000
3.72 B Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
jaminan. FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000
AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
3.72 C
Efeknya, maka dicatat adanya piutang Uang Pengganti. D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 31.250.000 Tidak ada pencatatan Transaksi Kliring 10.000
K Utang NPR – Uang Pengganti – 31.250.000 K Transaksi Beli Efek NPR
FLAC 10.000
3.72 D Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 D Dana Milik PE 31.250.000 Tidak ada pencatatan
Piutang LKP – Uang Pengganti – K Dana yang disimpan pada Bank –
K 31.250.000
L&R Dana Milik PE 31.250.000
3.72 E Saat menyerahkan Uang Pengganti ke NPR D Utang NPR – Uang Pengganti – FLAC 31.250.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 31.250.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 K Dana Milik PE 31.250.000
SKENARIO 3
Penjualan Saham Untuk Nasabah Pemilik Rekening
Ritel-1 menjual 10.000 saham ABCD seharga Rp2.000,- D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.73 T+0 Tidak ada pencatatan D
per saham melalui AB-1 di Bursa Efek. L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 10.000
K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 10.000
FLAC 19.900.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi
K Pendapatan Komisi 92.000
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1.
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
transaksi. FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K
Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600
3.75 Saat menyerahkan dana ke NPR. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC
19.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 19.900.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10.000
K Simpanan Giro Bank - L&R 19.900.000 K Dana milik PE 19.900.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Bebas 10.000
3.78 A Membatalkan transaksi jual D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC Tidak ada pencatatan
D Transaksi Jual Efek NPR 10.000
19.900.000
K
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Piutang NPR – Komisi – L&R 92.000
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
10.000
= Rp11.250.000,-
3.78 B Penyelesaian transaksi terkait dengan komisi dan biaya D Simpanan Giro Bank – L&R 100.000 D Dana milik PE 100.000 Tidak ada pencatatan
transaksi K Piutang NPR – Komisi – L&R 92.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 100.000
K Piutang NPR – Biaya Transaksi –
8.000
L&R
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 100.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 100.000
SKENARIO 4
Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai (untuk
kepentingan NPR)
PT ABCD mengumumkan pembagian dividen tunai
sebesar Rp50,- per saham (misal jumlah saham ABCD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
yang dimiliki NPR sejumlah 10.000 saham).
Pada saat cum date, PE mencatat hak dan kewajiban
3.101 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
terkait dividen nasabahnya D Piutang Dividen – L&R 500.000
K Utang NPR – Dividen – FLAC 500.000
3.102 A Pada saat menerima dana dividen D Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 D Dana Milik PE 500.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Dividen – L&R Dana yang disimpan pada Bank –
500.000 K 500.000
Dana Milik PE
3.102 B Pada saat menyerahkan dividen tunai kepada NPR D Utang NPR – Dividen – FLAC 500.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 500.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 K Dana Milik PE 500.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 500.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 500.000
SKENARIO 5
Pengumuman dan Pembagian Dividen Saham (untuk
kepentingan NPR)
PT ABCD mengumumkan pembagian dividen saham. Tidak ada pencatatan
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Rasio pembagian dividen adalah 4:1.
Pada saat cum date, di buku pembantu Efek, PPE D
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.106 mencatat jumlah dividen saham yang menjadi hak Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Bebas
nasabahnya. 2.500
K Efek yang akan Diterima Dari Emiten
Sebagai Akibat Adanya Pembagian
Hak dalam Rangka Aksi Korporasi –
Dividen Saham 2.500
3.107 Pencatatan pada saat tanggal pembagian saham D Efek yang akan Diterima Dari Emiten
(distribution date ). Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen
Saham 2.500
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 2.500
LPP
3.87 B Saat AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban Jika pembelian yang gagal adalah
serah Efeknya pembelian untuk Efek dalam klasifikasi Tidak ada pencatatan Efek yang akan diterima dari LKP – Efek
FVTPL.
D Transaksi Kliring 10.000
Mencatat timbulnya hak atas uang pengganti dan K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
menghentikan pengakuan atas Efek sebesar nilai D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 26.250.000
perolehan
Asumsi harga tertinggi Rp. 2.100 6.250.000
K Pendapatan Uang Pengganti
Jumlah Uang Pengganti yg akan diterima adalah: K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
Rp 26.250.000,- (10.000 x 2.100 x 125%) Bursa Efek – FVTPL
20.000.000
Jika antara T+0 sampai dengan T+2
telah dilakukan penyesuaian dengan nilai
wajar, maka penyesuaian tersebut juga
dibatalkan
3.87 C Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 26.250.000 D Dana Milik PE 26.250.000 Tidak ada pencatatan
Piutang LKP – Uang Pengganti – K Dana yang Disimpan pada Bank –
K 26.250.000
L&R Dana Milik PE 26.250.000
SKENARIO 7
3.81 Penyesuaian Dengan Nilai Wajar Saham dalam klasifikasi FVTPL -
Trading Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pada tanggal laporan keuangan, saham WXYZ yang D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
dimiliki mengalami kenaikan harga dari Rp2.000,- Efek – FVTPL 2.000.000
menjadi Rp2.200,- per saham. (jumlah saham yang K Keuntungan Kenaikan Nilai Efek
dimiliki adalah 10.000 lembar) Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Efek – FVTPL (P&L) 2.000.000
Keuntungan = (harga pada saat penyesuaian x jumlah
lembar saham dimiliki) - nilai buku Saham dalam klasifikasi AFS
FVTPL = (10.000 x 2200) - 20.000.000 D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
= 2.000.000 Efek – AFS 1.992.000
AFS = (10.000 x 2200) - 20.008.000 K Ekuitas – Pendapatan Komprehensif
= 1.992.000 Lainnya – Perubahan Nilai Efek –
AFS 1.992.000
Pada tanggal laporan keuangan berikutnya, saham WXYZ Saham dalam klasifikasi FVTPL - Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
yang dimiliki mengalami penurunan harga menjadi D Kerugian
Trading Penurunan Nilai Efek Bersifat
Rp2.100,- per saham dari harga sebelumnya Rp2.200,- Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
per saham. FVTPL (P&L) 1.000.000
FVTPL = (10.000 x 2100) - 22.000.000 K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
= (1.000.000) Bursa Efek – FVTPL 1.000.000
AFS = (10.000 x 2100) - 22.000.000
= (1.000.000)
Saham dalam klasifikasi AFS
D Ekuitas – Pendapatan Komprehensif
Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS 1.000.000
K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
Bursa Efek – AFS 1.000.000
SKENARIO 8
Penurunan Nilai Wajar (Impairment )
3.82 AB-1 menemukan suatu kondisi yang memenuhi definisi D Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat
bukti obyektif bahwa harga saham WXYZ menjadi Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Rp1.900,- per saham, dari yang sebelumnya Rp2.100,- (P&L) 1.008.000
per saham D Ekuitas – Pendapatan Komprehensif
Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS 992.000
Saldo OCI sebelum impairment = 1.992.000 - 1.000.000 K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
= 992.000 Bursa Efek – AFS
Efek AFS sebelum impairment = 20.008.000 +1.992.000 -
1.000.000 = 21.000.000 2.000.000
SKENARIO 9
Penjualan Saham Untuk Kepentingan Sendiri
Dana yang disimpan pada Bank – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K 19.998.000 K 10.000
Dana Milik PE Efek Serah Atas Transaksi Kliring
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 20.000.000
b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement
(ACS).
Mengakui kembali Efek yang sebelumnya telah Jika penjualan yang gagal adalah
dihentikan pengakuannya (telah dijual) dan mengakui penjualan untuk Efek dalam klasifikasi
3.90 A Tidak ada pencatatan
adanya liabilitas kepada LKP untuk membayar Uang FVTPL.
Pengganti. D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Asumsi harga tertinggi Rp. 2.100. Jumlah Uang Efek – FVTPL K 10.000
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
Pengganti yg akan diserahkan adalah: 18.000.000
= (10.000 lembar x Rp 2.100,- x 125%) - 20.000.000 D Beban Uang Pengganti
6.250.000
D Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
FVTPL 2.000.000
K Utang LKP – Uang Pengganti –
FLAC 6.250.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 20.000.000
Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
3.90 B 6.252.000 Tidak ada pencatatan
Jaminan D Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 6.250.000 Milik PE
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana milik PE 6.252.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 6.252.000
SKENARIO 10
Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai (untuk
kepentingan sendiri)
PT WXYZ mengumumkan pembagian dividen tunai
sebesar Rp50 per saham. (misal jumlah saham WXYZ Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
yang dimiliki AB-1 sejumlah 10.000 saham).
3.103 Ketika hak untuk menerima dividen tunai atas saham D Piutang Dividen – L&R 500.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
portofolio sendiri telah timbul tetapi pembayaran belum K Pendapatan Dividen 500.000
diterima.
3.104 Saat menerima dana dividen. D Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 D Dana Milik PE 500.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Dividen – L&R 500.000 K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 500.000
SKENARIO 11
Pengumuman dan Pembagian Dividen Saham (untuk
kepentingan sendiri)
3.109 Pada saat cum date, PE mengakui adanya tambahan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 2.500
jumlah lembar portofolio akibat adanya aksi korporasi K Efek yang akan Diterima Dari Emiten
Penerbit Efek Sebagai Akibat Adanya Pembagian
Hak dalam Rangka Aksi Korporasi –
Dividen Saham 2.500
3.110 Pada saat distribusi dividen saham, PE mencatatkan D Efek yang akan Diterima Dari Emiten
tambahan saham di Rekening Efek di LPP. Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan 2.500
dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen
Saham
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 2.500
LPP
Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian D Simpanan Giro Bank – L&R
20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000
transaksi.
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – K Dana yang disimpan pada Bank – D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
L&R 20.100.000 Dana Milik PE 20.100.000 Transaksi Kliring 5.000
K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000
Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
menyetorkan dana jaminan FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000
3.94 A Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – K Dana yang Disimpan pada Bank – 20.100.000
L&R 20.100.000 Dana Milik PE
3.94 B Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
jaminan. FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000
3.94 C AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Efeknya, maka dicatat adanya piutang Uang Pengganti. D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 31.250.000 Tidak ada pencatatan Transaksi Kliring 5.000
K Utang NK – Uang Pengganti – FLAC 31.250.000 K
Efek Milik NK – Transaksi Beli NK
5.000
Asumsi harga tertinggi adalah Rp5.000,- maka jumlah
Uang Pengganti yang akan diterima oleh NK adalah:
3.94 D Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 D Dana Milik PE 31.250.000 Tidak ada pencatatan
Piutang LKP – Uang Pengganti – K Dana yang disimpan pada Bank –
K 31.250.000
L&R Dana Milik PE 31.250.000
Saat menyerahkan Uang Pengganti kepada NK D Utang NK – Uang Pengganti – FLAC Dana yang disimpan pada Bank – Dana
3.94 E 31.250.000 D 31.250.000 Tidak ada pencatatan
Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 K Dana Milik PE 31.250.000
SKENARIO 13
Penjualan Saham Nasabah Kelembagaan
Inst-1 menjual 5.000 saham EFGH seharga Rp4.000,- D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.95 T+0 Tidak ada pencatatan
melalui AB-1 di Bursa Efek. L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 5.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Utang NK – Transaksi Jual Efek – K Efek yang akan diterima dari NK –
sebesar 0,5% dari nilai transaksi FLAC 19.900.000 Transaksi Jual NK 5.000
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang K Pendapatan Komisi 92.000
masing-masing besarnya 0,03% dan 0,01% dari nilai K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 3.600
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
1.800
FLAC
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
600
Saat menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana Milik PE 19.998.000
liabilitas kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan. K Dana yang disimpan pada Bank – D Efek yang akan Diterima dari NK –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
Dana Milik PE 19.998.000 Transaksi Jual NK 5.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
Bursa – L&R K
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
20.000.000 5.000
Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.900.000
NK Milik PE 19.900.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 19.900.000 K Dana Milik PE 19.900.000
3.112 T+2 Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
31/03 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000
L&R 94.090.000
3.115 T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000
L&R 94.090.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 94.090.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 94.090.000
Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
menyetorkan dana jaminan FLAC 94.000.000 Milik PE 94.001.125 Bebas 100.000.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 100.000.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
LPP 100.000.000
c. Kliring dan Penyelesaian dengan NPF TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
T+2 Pada T+2 Ritel-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban serah
dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1 dapat
melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak pukul
15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi tidak diterima atau
Ritel-1 tidak mengajukan permohonan renegosiasi, maka Ritel-
1 dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.
T+2 Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
3.117 D Utang LKP – Transaksi Beli Efek – FLAC 94.000.000 Tidak ada pencatatan
transaksi pembelian Efek Transaksi Kliring 100.000.000
NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000 K Piutang NPR – Piutang Transaksi
K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000
=Rp2.500.000,- Bursa – L&R 94.000.000
Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi D Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000
kegagalan K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 2.590.000 D Dana Milik PE 2.590.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 2.590.000
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
L&R 90.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 2.590.000
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 2.590.000
Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
jaminan D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000 Milik PE 2.506.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 6.000 K Dana Milik PE 2.506.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.506.000
SKENARIO 16
3.154 Menerima Pembayaran Bunga
Nasabah menerima pembayaran bunga dari Emiten dimana
pendistribusiannya dilakukan melalui AB, untuk kemudian
30/06
diteruskan kepada rekening Efek nasabah yang tercatat dalam
buku pembantu dana.
Saat menerima dana dari Penerbit Efek. D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 8.000.000
Milik PE
Saat menyerahkan dana bunga kepada NPR D Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 8.000.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D 8.000.000
Milik PE
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K 8.000.000
Milik NPR
3.119 T+2 AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750 D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000
liabilitas penyetoran dana jaminan Dana yang disimpan pada Bank – Efek dalam Rekening Efek Nasabah
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 K 103.998.750 K 100.000.000
Dana Milik PE – Efek Bebas
Piutang LKP – Piutang Transaksi
K 104.000.000
Bursa – L&R
3.120 Menyerahkan dana ke NPR D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 103.900.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 103.900.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 103.900.000
b. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
3.122 T+2 Ritel-1 tidak dapat menyerahkan 10 Satuan
Pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per
Satuan Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme
perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi
dengan pihak AB beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika
proses renegosiasi diterima, Ritel-1 akan mendapatkan
tambahan waktu 1 (satu) hari untuk menyelesaikan
kewajiban serah dana dan tidak akan dikenai NPF.
T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750 D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000
T+3/
liabilitas penyetoran dana jaminan Dana yang disimpan pada Bank – K Efek dalam Rekening Efek Nasabah
S+1 D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 K 103.998.750
Dana Milik PE – Efek Bebas 100.000.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 104.000.000
Menyerahkan dana ke NPR D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 103.900.000 Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000
Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
T+2 D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000
nilai transaksi penjualan Efek
K
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP
D Piutang NPR – Komisi – L&R 78.750
– Efek Serah Atas Transaksi Kliring
100.000.000
D Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R 21.250
NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000 K
Piutang LKP – Piutang Transaksi
=Rp2.500.000,-
Bursa – L&R
104.000.000
Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi D Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000
kegagalan K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana dari NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 2.600.000 D Dana Milik PE 2.600.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 2.600.000
K Piutang NPR – Komisi – L&R 78.750
Piutang NPR – Biaya Transaksi – Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K 21.250 D 2.600.000
L&R Milik NPR
Dana yang disimpan pada Bank –
K 2.600.000
Dana Milik PE
Saat menyerahkan dana kepada LKP Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000 D 2.501.250 Tidak ada pencatatan
Milik PE
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 D Dana Milik PE 2.501.250
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.501.250
Premium atau diskonto akan diamortisasi setiap periode Amortisasi diskon/premium untuk
tertentu (sesuai kebijakan perusahaan). Amortisasi tidak obligasi yang diklasifikasikan sebagai
3.129 dilakukan untuk obligasi dalam klasifikasi FVTPL – AFS/HTM. Contoh amortisasi pada 30
Trading . Juni 20X1
Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
dana jaminan FLAC 94.000.000 Milik PE 94.001.125
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125
K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125
T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek 100.000.000
K Piutang NK – Transaksi Beli Efek – K Dana yang Disimpan pada Bank –
94.090.000 K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000
L&R Dana Milik PE 94.090.000
PPE menyetorkan dana NK kepada LKP untuk
menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian Efek serta Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D 94.000.000 D
menyetorkan dana jaminan FLAC Milik PE
94.001.125
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125
K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125
c. Kliring dan Penyelesaian dengan NPF
T+2 Pada T+2 Inst-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban serah
dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1 dapat
melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak pukul
15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi tidak diterima
atau Inst-1 tidak mengajukan permohonan renegosiasi,
maka Inst-1 dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.
T+2 Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
3.142 D 94.000.000 Tidak ada pencatatan
nilai transaksi pembelian Efek FLAC Transaksi Kliring 100.000.000
NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000 K
Piutang NK – Transaksi Beli Efek –
=Rp2.500.000,- K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000
L&R
94.000.000
Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi D Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000
kegagalan K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000
T+3/ Pada saat melakukan penyelesaian transaksi
S+1
Saat menerima dana NK D Simpanan Giro Bank – L&R 2.590.000 D Dana Milik PE 2.590.000 Tidak ada pencatatan
T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan D Efek yang akan diterima dari NK –
D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750
liabilitas penyetoran dana jaminan Transaksi Jual NK 100.000.000
T+3/
K K
S+1 Dana yang disimpan pada Bank – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250
Dana Milik PE Efek Serah Atas Transaksi Kliring
103.998.750 100.000.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 104.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Menyerahkan dana ke NK D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan
Milik PE 103.900.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000
C. Kliring dan Penyelesaian dengan Nilai Penyelesaian
3.148
Final (NPF)
Inst-1 tidak menyerahkan 10 Satuan Pemindahbukuan
Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per Satuan
Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme
perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi
T+2 dengan pihak AB-Beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika
proses renegosiasi tidak diterima atau Inst-1 tidak
mengajukan permohonan renegosiasi, maka Inst-1
dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.
Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar
T+2 D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan D Efek Terima dari NK – Transaksi Jual NK 100.000.000
nilai transaksi penjualan Efek
K
Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
D Piutang NK – Komisi – L&R 78.750
Efek Serah Atas Transaksi Kliring
100.000.000
D Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 21.250
Saat menyerahkan dana kepada LKP D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000 Tidak ada pencatatan
Milik PE 2.501.250
D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 D Dana Milik PE 2.501.250
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.501.250
Pada saat pembelian portofolio dari AB-2 D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long )
Efek – FVTPL 87.500.000 100.000.000
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 87.5% = K Efek yang akan diterima dari PE Lain
D Piutang Bunga – L&R 4.000.000
Rp87.500.000,- – Transaksi Beli Efek 100.000.000
Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 = K Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek
Rp4.000.000,- – FLAC 91.500.000
Penyelesaian pembelian portofolio dari AB-2 D Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek yang akan diterima dari PE Lain –
91.500.000 91.500.000 100.000.000
FLAC Milik PE Transaksi Beli Efek
K K Efek yang ada dalam Rekening Efek
Simpanan Giro Bank – L&R K Dana Milik PE 91.500.000
91.500.000 LPP 100.000.000
Pencatatan pembelian Efek Ritel-1 D D
Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R Tidak ada pencatatan Transaksi Beli Efek NPR
94.090.000 100.000.000
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- K Efek bersifat Utang yang tercatat di
K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Bursa Efek – FVTPL 87.500.000
Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,- K Piutang Bunga – L&R 4.000.000
K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Utang yang Tercatat di Bursa Efek –
FVTPL 2.500.000
K Pendapatan Komisi 90.000
Ritel-1 menyelesaikan liabilitasnya kepada AB-1 atas D TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING D Efek di Rekening Efek Nasabah – Efek
Simpanan Giro Bank – L&R D Dana Milik PE 94.090.000
transaksi pembelian Efek 94.090.000 Bebas 100.000.000
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000
L&R 94.090.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
94.090.000
Milik NPR
Dana yang disimpan pada Bank –
K 94.090.000
Dana Milik PE
SKENARIO 26
3.154 Menerima Pembayaran Bunga
Nasabah menerima pembayaran bunga dari Emiten dimana
pendistribusiannya dilakukan melalui AB, untuk kemudian
30/06
diteruskan kepada rekening Efek nasabah yang tercatat
dalam buku pembantu dana.
Saat menerima dana dari Penerbit Efek. D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan
Dana yang disimpan pada Bank –
K Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 K 8.000.000
Dana Milik PE
Saat menyerahkan dana bunga kepada NPR D Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 8.000.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000
SKENARIO 27
Penjualan Obligasi Nasabah Pemilik Rekening
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000 K Efek di Rekening Efek Nasabah – 100.000.000
Efek Bebas
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 103.900.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 103.900.000
Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain pada kurs Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek –
D 106.500.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek 100.000.000
102.5% L&R
Efek bersifat Utang yang tercatat di
K 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Bursa Efek – FVTPL
K Piutang Bunga – L&R 4.000.000
Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
K Utang yang Tercatat di Bursa Efek – 2.500.000
FVTPL
Pada saat pembelian portofolio dari AB-2 dengan kurs D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
87.5% Efek – FVTPL 87.500.000
Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 = Efek yang akan diterima dari PE Lain
D Piutang Bunga – L&R 4.000.000 K 100.000.000
Rp4.000.000,- – Transaksi Beli Efek
K Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek
– FLAC 91.500.000
Penyelesaian pembelian portofolio dari AB-2 Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – Dana yang disimpan pada Bank – Dana Efek yang akan diterima dari PE Lain –
D 91.500.000 D 91.500.000 D 100.000.000
FLAC Milik PE Transaksi Beli Efek
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K Simpanan Giro Bank – L&R 91.500.000 K Dana Milik PE 91.500.000 K 100.000.000
LPP
Pencatatan pembelian Efek oleh Inst-1 D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 94.100.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli NK 100.000.000
K Efek bersifat Utang yang tercatat di
K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Bursa Efek – FVTPL 87.500.000
Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- K Piutang Bunga – L&R 4.000.000
Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,- K Pendapatan Komisi 100.000
Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 = K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Rp4.000.000,- Utang yang Tercatat di Bursa Efek –
FVTPL 2.500.000
Pada saat pembelian Efek dari Inst-1 D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Efek – FVTPL 100.000.000
Efek yang Akan Diterima dari NK –
Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- D Piutang Bunga – L&R 4.000.000 K 100.000.000
Transaksi Jual NK
Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 = Utang NK – Transaksi Jual Efek –
K 103.900.000
Rp4.000.000,- FLAC
Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100.000,- K Pendapatan Komisi 100.000
Penyelesaian pembelian portofolio dari NK Dana yang disimpan pada Bank – Dana Efek yang Akan Diterima dari NK –
D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D 103.900.000 D 100.000.000
Milik PE Transaksi Jual NK
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000 K 100.000.000
LPP
Pencatatan penjualan Efek kepada AB-2, dengan kurs Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek –
D 106.500.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek 100.000.000
102.5% L&R
Efek bersifat Utang yang tercatat di
K 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000
Bursa Efek – FVTPL
K Piutang Bunga – L&R 4.000.000
Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
K Utang yang Tercatat di Bursa Efek – 2.500.000
FVTPL
Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada AB-2 D Simpanan Giro Bank – L&R 106.500.000 D Dana Milik PE 103.900.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000
Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek Dana yang disimpan pada Bank – Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual
K 106.500.000 K 103.900.000 K 100.000.000
– L&R Dana Milik PE Efek
Saat PT Inst-3 menyetorkan dana ke AB-3 Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.950.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 4.950.000.000
Memindahkan dana dari rekening PT Inst-3 D Simpanan Giro Bank – L&R 4.950.000.000 D Dana Milik PE 4.950.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang NPR – Penawaran Tender –
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.950.000.000
L&R 4.950.000.000
D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 4.950.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 4.950.000.000
Melakukan pemindahan saham kepada kustodian. Ritel- D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.163 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
3 menyerahkan seluruh saham EFGH yang dimilikinya, Jaminan 10.000
yaitu sebanyak 10.000 lembar. K Efek dalam Rekening Efek Nasabah
10.000
– Efek Bebas
Mencatat penjualan saham D Piutang Penawaran Tender – L&R 50.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Utang NPR – Penawaran Tender –
50.000.000
FLAC
3.165 Tanggal penyelesaian
Menerima dana hasil penjualan D Simpanan Giro Bank – L&R 50.000.000 D Dana Milik PE 50.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Penawaran Tender – L&R 50.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 50.000.000
D Utang NPR – Penawaran Tender – FLAC
Menyerahkan dana ke Ritel-3 50.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 50.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 50.000.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah
K Dana Milik PE 50.000.000
– Efek Jaminan 10.000
Pada saat akhir perdagangan saham dengan nilai nominal Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H-4
lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
pasar reguler dan negosiasi serta hari pertama
H-3 ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di
Pasar Tunai.
Saham ABCD yang dimiliki Ritel-1 pada hari ini
sebanyak 10.000 lembar saham, sehingga setelah
efektifnya stock split Ritel-1 akan memiliki saham
ABCD sebanyak 40.000 lembar.
Pada awal hari melakukan pencatatan berikut ini:
Menghapus kepemilikan Efek dengan nominal lama Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Bebas 10.000
Mencatatkan kepemilikan atas Efek Bebas yang masih Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
akan diterima dari Biro Administrasi Efek (BAE)
Bebas
40.000
K Efek pada Emiten atau BAE 40.000
Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H-2
Tercatat di Pasar Tunai.
H-1 Recording date
Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
nominal lama.
Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai.
Distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H D Efek pada Emiten atau BAE 40.000
Pemegang Rekening.
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 40.000
LPP
Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dengan nilai nominal baru.
TRANSAKSI REVERSE STOCK
SKENARIO 33
Reverse Stock
Pada saat akhir perdagangan saham dengan nilai nominal Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H-4
lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
pasar reguler dan negosiasi serta hari pertama
H-3 ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di
Pasar Tunai.
Saham ABCD yang dimiliki Ritel-1 pada hari ini
sebanyak 10.000 lembar saham
Menghapus kepemilikan Efek dengan nominal lama Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000
K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Bebas 10.000
Mencatatkan kepemilikan atas Efek Bebas yang masih Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
akan diterima dari Biro Administrasi Efek (BAE)
Bebas
5.000
K Efek pada Emiten atau BAE 5.000
Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H-2
Tercatat di Pasar Tunai.
Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
nominal lama.
Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai.
Distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
H D Efek pada Emiten atau BAE 5.000
Pemegang Rekening.
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 5.000
LPP
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pasar Tunai
Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dengan nilai nominal baru.
TRANSAKSI REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - TIDAK ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN
SKENARIO 34
Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli
Kembali (Repo) tanpa Penghentian Pengakuan (PE
Bertindak sebagai penjual Efek) - Tidak ada
penyerahan Efek sebagai Jaminan
3.179 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan
perjanjian penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari
Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan
harga beli kembali Rp2.050. Penyelesaian akan dilakukan
pada tanggal 9 Februari 20X1. Perjanjian tersebut tidak
mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya
melakukan penghentian pengakuan atas Efek, dan tidak
ada penyerahan Efek dari PE kepada nasabah (Efek tidak
berpindah tempat).
Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5, sebesar nilai D Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 D Dana Milik PE 18.000.000 Tidak ada pencatatan
wajar Efek dikurangi dengan haircut sebesar 10%. K Utang Repo – FLAC 18.000.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 18.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 18.000.000
1-31- Selama masa Repo
20X1 Pengakuan beban bunga 31 Januari 20X1 D Beban Bunga 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Utang Repo – FLAC 1.750.000
Second-leg
Inst-5 menyerahkan dana untuk pembelian kembali Efek
2-9-
dari Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui adanya
20X1
beban bunga sebagai hasil dari selisih dari harga jual dengan
harga beli kembali.
Inst-5 melakukan reklasifikasi kembali atas Efek yang D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dimilikinya. Efek – AFS 20.000.000
K
Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000
Mencatat penyerahan dana kepada Ritel-5 D Utang Repo – FLAC 19.750.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 Tidak ada pencatatan
= (2050 - 1800) x 9/30 x 10.000 D Beban Bunga 750.000 K Dana Milik PE 20.500.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
20.500.000
PE
K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
20.500.000
Milik NPR
TRANSAKSI REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN
SKENARIO 35
Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli Kembali
(Repo) tanpa Penghentian Pengakuan (PE Bertindak
sebagai penjual Efek) - Ada penyerahan Efek sebagai
Jaminan
3.179 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan perjanjian
penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari Ritel-5
sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan harga beli
kembali Rp2.050. Penyelesaian akan dilakukan pada tanggal
9 Februari 20X1. Perjanjian tersebut tidak mengakibatkan
pihak yang me-repo -kan Efeknya melakukan penghentian
pengakuan atas Efek dan ada penyerahan Efek dari PE
kepada nasabah (Efek berpindah tempat).
First-leg
1-10- AB-5 melakukan penyerahan dana kepada Ritel-5. dalam
20X1 transaksi ini ada penyerahan Efek sebagai jaminan. D Piutang Reverse Repo – L&R 18.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000 D Efek Reverse Repo 10.000
Dana yang diserahkan adalah nilai wajar Efek dikurangi K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
K Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 K Dana Milik PE 18.000.000
haircut sebesar 10% Efek Bebas 10.000
Second-leg
2-9- AB-5 menerima dana untuk penjualan kembali Efek
20X1 kepada Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui
adanya pendapatan bunga.
Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
D Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000 D Dana Milik PE 20.500.000
Bebas 10.000
K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 750.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 K Efek Reverse Repo 10.000
K Piutang Reverse Repo – L&R 19.750.000
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 20.500.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 20.500.000
TRANSAKSI REPO DENGAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR
SKENARIO 38
Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli
3.182 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan
perjanjian penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari
Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan
harga jual Rp2.000 per lembar saham. Perjanjian tersebut
mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya
melakukan penghentian pengakuan atas Efek.
Nilai buku Efek sebelum dihentikan pengakuan adalah K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat
Rp1.850,- per saham dan tidak ada saldo di akun Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –
pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark AFS 1.500.000
to market . D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 20.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 20.000.000
Second-leg
2-9-
Inst-5 menyerahkan dana untuk pembelian kembali Efek D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
20X1 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 21.000.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000
dari Ritel-5. Efek dibeli kembali dengan harga Rp2.100,- Efek – AFS 21.000.000
per lembar saham. K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
K Simpanan Giro Bank – L&R 21.000.000 K Dana Milik PE 21.000.000
Efek Bebas 10.000
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D
Milik PE 21.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik NPR 21.000.000
TRANSAKSI REVERSE REPO DENGAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR
SKENARIO 39
Transaksi Pembelian Efek dengan Janji Dijual
Kembali (Reverse Repo) dengan Penghentian
Pengakuan
First-leg
1-10-
AB-5 melakukan penyerahan dana kepada Ritel-5 D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa D
20X1 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000 Portofolio PE (Posisi Long )
Efek – AFS 20.000.000 10.000
K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.000.000 K Dana Milik PE 20.000.000
Efek Bebas 10.000
2-9- Second-leg
20X1
AB-5 menjual kembali Efeknya kepada Ritel-5. Penjualan D
Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
dilakukan pada harga Rp2.150 per lembar saham. D Simpanan Giro Bank – L&R 21.500.000 D Dana Milik PE 21.500.000
Bebas
10.000
Nilai buku saham masih sama dengan saat perolehan dan Keuntungan Penjualan Efek Bersifat K
tidak ada saldo di akun pendapatan komprehensif lainnya K Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – 1.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 21.500.000 Portofolio PE (Posisi Long )
yang berasal dari mark to market . AFS 10.000
K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di
20.000.000
Bursa Efek –AFS
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR 21.500.000
K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 21.500.000
TRANSAKSI MARJIN
SKENARIO 40
Pembukaan Rekening
Ritel-7 menyetorkan dana pembukaan rekening
3.194 pembiayaan transaksi marjin kepada AB-7 dengan jumlah
Rp200.000.000,-
Tidak ada pencatatan D 200.000.000 Tidak ada pencatatan
Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan
K
Dana yang disimpan pada Bank –
Dana milik NPR – Tidak Dipisahkan
200.000.000
SKENARIO 41
Pembelian Efek NPR dengan Fasilitas Marjin
Ritel-7 membeli 180.000 saham ABCD dengan harga
3.195 T+0 Tidak ada pencatatan
Rp2.000,- per saham melalui AB-7. D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 361.800.000 D Transaksi Beli Efek NPR 180.000
Atas pembelian tersebut AB-7 mengenakan komisi K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-7. FLAC 360.000.000 Efek Transaksi Kliring 180.000
AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Pendapatan Komisi 1.656.000
transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000
0,01% dari nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 64.800
Pembelian ini akan dibiayai dengan fasilitas marjin. K Utang Biaya Transaksi – LKP – 32.400
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC
10.800
Penyelesaian Pembelian
Pada tanggal penyelesaian AB-7 menyetorkan dana
T+3 kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas yang timbul
dari pembelian Efek. Dana yang disetorkan berasal dari
3.196
11-01- dana nasabah di rekening pembiayaan marjin serta
20X1 fasilitas marjin yang diberikan oleh AB-7 kepada Ritel-7.
A. Penarikan dana dari rekening marjin NPR untuk D Simpanan Giro Bank – L&R 200.000.000 D Dana Milik PE 200.000.000 Tidak ada pencatatan
penyelesaian transaksi pembelian Efek NPR K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K Dana Milik NPR – Dana yang 200.000.000
3.196 A
L&R 200.000.000 Dijaminkan
D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Milik NPR – Tidak Dipisahkan 200.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 200.000.000
B. Pemberian Fasilitas Marjin D Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah –
3.196 B Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
L&R 161.800.000
SKENARIO 43
Penutupan Rekening Pembiayaan Marjin
Pada tanggal 1 Februari 20X1 Ritel-7 memutuskan untuk
menutup rekening pembiayaan marjinnya.
Menjual saham ABCD yang merupakan jaminan. Harga D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.73 T+0 Tidak ada pencatatan
saham pada saat penjualan Rp2.050,- L&R 369.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 180.000
K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 180.000
FLAC 367.007.400
K Pendapatan Komisi 1.845.000
K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.900
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 66.420
K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 33.210
K
Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 11.070
T+3 Penyelesaian transaksi penjualan saham jaminan.
AB-7 menyerahkan 180.000 saham ABCD milik Ritel-7
Tidak ada pencatatan
kepada LKP dan menerima dana dari LKP. D Simpanan Giro Bank – L&R 368.963.100 D Dana milik PE 368.963.100
K Dana yang disimpan pada Bank –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.900
Dana Milik PE 368.963.100
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 369.000.000
Saat menyerahkan dana ke Ritel-7. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 367.007.400 D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 367.007.400 D Transaksi Jual Efek NPR 180.000
K Simpanan Giro Bank - L&R 367.007.400 K Dana milik PE 367.007.400 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –
Efek Jaminan 180.000
Menutup rekening pembiayaan marjin dan Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 214.188.289 Tidak ada pencatatan
mengembalikan dana kepada NPR K Dana Milik NPR – Dana yang
Dijaminkan 214.188.289
3.210 T+0 Ritel-1 menjual 180.000 saham ABCD seharga Rp2.000,- D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
Tidak ada pencatatan D
per saham melalui AB-1 dengan menggunakan fasilitas L&R 360.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 180.000
pembiayaan short selling . K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 180.000
FLAC 358.200.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Pendapatan Komisi 1.656.000
sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1. K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000
AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai FLAC 64.800
transaksi. K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 32.400
K
Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 10.800
3.211 Penyelesaian Penjualan
T+3 Pada tanggal penyelesaian AB-7 menerima dana dari LKP
sekaligus menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait
11-01- dengan penjualan saham, selanjutnya dana tersebut
20X1 menjadi Jaminan Pembiayaan Ritel-7.
3.211 A A. Penerimaan dana dari LKP sebagai penyelesaian D Simpanan Giro Bank – L&R 359.964.000 D Dana milik PE 359.964.000 Tidak ada pencatatan
transaksi penjualan Efek K Dana yang disimpan pada Bank –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000
Dana Milik PE 359.964.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi
Bursa – L&R 360.000.000
Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.400,- maka Rasio rasio pembiayaan
tambahan 1,292
25.000.000
pembiayaan menjadi:
= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.400)
= 129%
pada saat ini, dilakukan permintaan pemenuhan jaminan
sehingga rasio pembiayaan yang diberikan paling sedikit 135%.
=((180.000*2400)*135%)-(200.000.000+358.200.000)
=Rp25.000.000,-
3.211 C Saat AB-7 melakukan permintaan pemenuhan jaminan kepada Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Ritel-7
3.211 D D. Nasabah memenuhi permintaan pemenuhan jaminan
Ritel-7 memberikan dana untuk memenuhi permintaan
pemenuhan jaminan.
Saat Ritel-7 langsung menyetorkan dana ke rekeningnya. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 25.000.000 Tidak ada pencatatan
Dana yang disimpan pada Bank – Dana
K
Milik NPR – Tidak Dipisahkan 25.000.000
SKENARIO 46
Pengakuan Bunga atas Pembiayaan Marjin
3.212 Pengakuan pendapatan bunga atas pembiayaan short selling .
T+0 Efek dibeli pada harga Rp2.300,- D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 416.070.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 180.000
Atas pembelian tersebut AB-7 mengenakan komisi sebesar K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
414.000.000 180.000
0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-7. FLAC Transaksi Kliring
AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Pendapatan Komisi 1.904.400
transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar 0,01% dari K Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400
nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 74.520
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 37.260
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 12.420
T+3 Penyelesaian Pembelian Efek
Memindahkan dana dari rekening Ritel-7 ke rekening AB-7 D Simpanan Giro Bank – L&R 416.070.000 D Dana Milik PE 416.070.000
K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – K
Dana milik NPR – Dana yang Dijaminkan
L&R 416.070.000 416.070.000
D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR – Tidak Dipisahkan 416.070.000
K Dana yang Disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 416.070.000
Menyelesaikan liabilitas terkait pembelian saham D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik
414.041.400 D Posisi Short Rekening Efek Nasabah 180.000
414.000.000 PE
D Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400 K Dana Milik PE 414.041.400 K Transaksi Beli Efek NPR 180.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 414.041.400
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
180.000
Transaksi Kliring
Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP
K 180.000
Menerima pembayaran bunga atas pembiayaan short selling D Simpanan Giro Bank – L&R 1.600.000 D Dana Milik PE 1.600.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Bunga – L&R K
1.600.000 Dana milik NPR – Dana yang Dijaminkan
1.600.000
D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR – Tidak Dipisahkan 1.600.000
K Dana yang Disimpan pada Bank – Dana
Milik PE 1.600.000
Mengembalikan sisa dana di rekening pembiayaan short selling Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 165.530.000 Tidak ada pencatatan
kepada Ritel-7
K Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 165.530.000
=((180.000*2400)*135%)-(200.000.000+358.200.000)
=Rp25.000.000,-
AB-7 menambahkan dana sebagai aset yang disisihkan. D Kas yang Dibatasi Penggunaannya 25.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 25.000.000
SKENARIO 50
3.221 Penutupan Rekening Pembiayaan Short Selling
Pada tanggal 1 Februari 20X1 AB-7 memutuskan untuk
menutup rekening pembiayaan short selling dengan membeli
kembali Efek dalam Posisi Short .
T+0 Efek dibeli pada harga Rp2.300,- D Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short )
D Utang Efek Posisi Short 414.000.000 Tidak ada pencatatan 180.000
K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
414.000.000 180.000
FLAC Transaksi Kliring
AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai
transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar 0,01% dari D Beban Dana Jaminan 41.400
nilai transaksi. K Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400
D Beban Biaya Transaksi 124.200
K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 74.520
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 37.260
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 12.420
Mereklasifikasi aset yang disisihkan D Simpanan Giro Bank – L&R 584.964.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya 584.964.000
T+3 Penyelesaian Pembelian Efek
Menyelesaikan liabilitas terkait pembelian saham D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
414.041.400 D 180.000
414.000.000 PE Transaksi Kliring
Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP
D Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400 K Dana Milik PE 414.041.400 K 180.000
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN LKP - PE SEBAGAI PENERIMA PINJAMAN (BORROWER )
3.227 SKENARIO 51
Penyerahan Agunan
AB-10 menyetorkan dana jaminan kepada LKP yang
besarnya 125% x jumlah saham x harga tertinggi antara 2
pasar. Jaminan ini sebagai persyaratan peminjaman Efek
kepada LKP atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar
saham
Asumsi: harga tertinggi antara 2 pasar adalah Rp2.000,-
Perhitungan jaminan: D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Piutang LKP – Jaminan PME – L&R 250.000.000 250.000.000 D Efek yang Dipinjam dari LKP 100.000
= 125% x 100.000 lembar x Rp2.000 Milik PE
= Rp250.000.000 Efek yang ada dalam Rekening Efek
K Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 K Dana Milik PE 250.000.000 K 100.000
LPP
3.228 SKENARIO 52
Pengakuan borrowing fee
Borrowing fee sebesar 15% p.a D Beban Komisi 83.333 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pengakuan borrowing fee per hari adalah: K Utang LKP – Komisi PME – FLAC 83.333
=(15% x volume x harga penutupan)/360
Asumsi harga penutupan Rp2.000,-.
=(15% x 100.000 x 2000)/360
SKENARIO 53
3.229 Pengembalian Efek
AB-10 meminjam Efek EFGH selama 30 hari.
Pada saat pengembalian Efek ini, LKP akan
mengembalikan dana agunan dan AB-10 dan AB-10 akan
membayarkan borrowing fee yang telah diakuinya selama
30 hari.
a. Penerimaan pengembalian agunan dari LKP dan D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000
D Dana Milik PE 250.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000
mengembalikan Efek ke LKP.
K Piutang LKP – Uang Jaminan PME – K Dana yang disimpan pada Bank –
K Efek yang Dipinjam dari LKP 100.000
L&R 250.000.000 Dana Milik PE 250.000.000
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN LKP - PE SEBAGAI PEMBERI PINJAMAN (LENDER )
SKENARIO 54
Pemberian Pinjaman Efek
SKENARIO 55
3.231 Pengakuan Lending Revenue
Lending revenue sebesar 12% p.a D Piutang LKP – Komisi PME LKP – L&R
66.667 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Pengakuan lending revenue per hari adalah: K Pendapatan Komisi 66.667
=(12% x volume x harga penutupan)/360
Asumsi harga penutupan Rp2.000,-.
=(12% x 100.000 x 2000)/360
SKENARIO 56
3.232 Pengembalian Efek
a. Penerimaan lending revenue D Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 D Dana Milik PE 4.500.000 Tidak ada pencatatan
Asumsi: jumlah lending revenue yang diakui selama 30 K Piutang LKP – Komisi PME LKP – Dana yang disimpan pada Bank –
K 4.500.000
hari adalah Rp4.500.000,- L&R 4.500.000 Dana Milik PE
b. Penerimaan kembali saham yang dipinjamkan D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa 200.000.000 D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Tidak ada pencatatan
Efek – FVTPL/AFS Dipinjamkan 100.000
Asumsi: nilai saham yang dipinjamkan tidak berubah K Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 100.000
LPP
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN PIHAK LAIN - PE SEBAGAI PEMBERI PINJAMAN (LENDER )
SKENARIO 57
Penerimaan Agunan dan Pemberian Pinjaman Efek
AB-10 menerima dana jaminan dari AB-11 yang besarnya
sesuai dengan jumlah yang dispakati dlaam perjanjian.
3.233 Jaminan ini sebagai persyaratan peminjaman Efek kepada
AB-11 atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar
saham
Jaminan yang diserahkan adalah berupa dana D
D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 Dana Milik PE Tidak ada pencatatan
Rp250.000.000,- 250.000.000
K Utang PE Lain – Uang Jaminan PME K Dana yang disimpan pada Bank –
– FLAC 250.000.000 Dana Milik PE 250.000.000
Pemberian pinjaman Efek
D Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000
Efek yang dipinjamkan adalah Efek dalam klasifikasi K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di K Efek yang Akan Diterima dari PE lain
FVTPL, dan sesaat sebelum peminjaman telah dilakukan Bursa Efek – FVTPL 200.000.000 – Efek Dipinjamkan 100.000
penyesuaian dengan nilai pasar.
SKENARIO 58
3.234 Pengembalian Efek
a. Pengembalian agunan D Utang PE Lain – Uang Jaminan PME – 250.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
250.000.000 Tidak ada pencatatan
FLAC Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 K Dana Milik PE 250.000.000
b. Penerimaan kembali Efek D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa 200.000.000 D Efek yang Akan Diterima dari PE lain –
Tidak ada pencatatan 100.000
Efek – FVTPL Efek Dipinjamkan
K Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 100.000
LPP
c. Penerimaan komisi D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan
K Pendapatan Komisi 5.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank –
5.000.000
Dana Milik PE
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN PIHAK LAIN - PE SEBAGAI PENERIMA PINJAMAN (BORROWER )
3.235 SKENARIO 59
Penyerahan Agunan
AB-10 menyetorkan dana jaminan kepada Pihak Lain
yang besarnya 125% x jumlah saham x harga tertinggi
antara 2 pasar (tercantum di dalam perjanjian). Jaminan
ini sebagai persyaratan peminjaman Efek kepada Pihak
Lain atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar saham
a. Penerimaan pengembalian agunan dari Pihak Lain dan D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000
D Dana Milik PE 250.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000
mengembalikan Efek ke Pihak Lain.
K Piutang Pihak Lain – Uang Jaminan Dana yang disimpan pada Bank –
K 250.000.000 K Efek yang Dipinjam dari Pihak Lain 100.000
PME – L&R 250.000.000 Dana Milik PE
=9.000/3 = 3.000 lembar HMETD D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Bebas 3.000
K
Efek yang akan Diterima Dari Emiten
Sebagai Akibat Adanya Pembagian
Hak dalam Rangka Aksi Korporasi
3.000
D Efek yang akan Diterima Dari Emiten
3.242 Pada saat distribusi HMETD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak
dalam Rangka Aksi Korporasi 3.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
LPP 3.000
SKENARIO 62
Transaksi Pembelian HMETD untuk NPR (Pada saat
periode perdagangan)
Ritel-1 membeli 10.000 HMETD saham ABCD dengan D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –
3.244 T+0 Tidak ada pencatatan
harga Rp500,- per lembar HMETD melalui AB-1. HMETD – L&R 5.025.000 D Transaksi Beli Efek NPR 10.000
Atas pembelian tersebut AB-1 mengenakan komisi sebesar K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – K Efek yang Akan Diterima dari LKP –
0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1. FLAC 5.000.000 Efek Transaksi Kliring 10.000
AB-1 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai K Pendapatan Komisi 23.000
transaksi serta dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai K Utang Dana Jaminan – FLAC 500
transaksi. K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
FLAC 900
K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 450
PT ABCD mengumumkan akan membagikan HMETD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
dengan rasio 3:1 (setiap pemegang 3 saham lama berhak
mempunyai 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru).
3.252 Nilai nominal per lembar saham adalah Rp1.000,- dan
harga pelaksanaan HMETD adalah Rp1.500,-.
Nilai wajar Efek pada saat pelaksanaan adalah Rp2.250,- D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa
(closing price saat hari penyerahan dana) Efek – FVTPL Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
6.750.000
Pengukuran saat pengakuan awal Efek = Nilai wajar Efek
K Utang Emiten – FLAC 4.500.000
x jumlah lembar saham = 2250 x 3000
Utang Emiten (exercise ) = 1500 x 3000 K HMETD – FVTPL 1.500.000
K Keuntungan atas Opsi 750.000
Menyerahkan dana ke Emiten melalui LPP D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
3.262 D Utang Emiten – FLAC 4.500.000 4.500.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 3.000
Milik PE
K Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 K Dana Milik PE 4.500.000 K
Efek pada Emiten atau BAE (belum
diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari
3.000
kerja terhitung sejak Efek tersebut
dimasukkan ke Emiten atau BAE)
D
Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 3.000
K Portofolio PE (Posisi Long ) 3.000
Pada saat penerimaan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek pada Emiten atau BAE (belum
diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja
3.263 3.000
terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan
ke Emiten atau BAE)
Efek yang ada dalam Rekening Efek
K 3.000
LPP
Nasabah mendeposit uang Rp100.000.000,-. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR - Dana Bebas 100.000.000 Tidak ada pencatatan
K Dana yang disimpan pada Bank -
Dana Milik NPR 100.000.000
Multiplier 1 kontrak = 10.000 lembar saham. D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik NPR 8.000.000
K Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Milik PE 8.000.000
Menyetorkan agunan ke LKP D Piutang LKP - Agunan untuk Transaksi D Dana yang disimpan pada Bank - Dana
Bursa - L&R 8.000.000 Milik PE 8.000.000
agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier K Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000
= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-
3.280 T+1 Penyelesaian utang Premium TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING
Mencatat penyelesaian transaksi dengan NPR. Serta D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – D Dana Milik PE 50.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah - Efek
1
memindahbukukan dana dari rekening nasabah ke FLAC 3.200.000 Bebas
rekening PE sejumlah kekurangan penyelesaian D Simpanan Giro Bank – L&R 50.000 K Dana Milik NPR - Dana Bebas 50.000 K Transaksi Beli Efek NPR 1
kewajiban NPR. K Piutang NPR – Transaksi KOS – 3.250.000
L&R
D Dana yang disimpan pada Bank - Dana D Efek yang Akan Diterima dari LKP - Efek
Milik NPR 50.000 Transaksi Kliring 1
K Dana yang disimpan pada Bank - K Efek yang disimpan di Unit Kerja
Dana Milik PE 50.000 yang Menjalankan Fungsi Kustodian 1
Mencatat penyelesaian transaksi dengan LKP D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000
K Piutang LKP – Agunan untuk
Transaksi Bursa – L&R 3.200.000
Utang terkait assignment D Kerugian atas Opsi 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (8.300 - 8.000) x 1 KOS x 10.000 = Rp3.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa –
FLAC 3.000.000
4.000.000
Utang terkait assignment D Kerugian atas Opsi 1.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
= (7.800 - 7.700) x 1 KOS x 10.000 = Rp1.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 1.000.000
Penyelesaian assignment D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi
= (8.000 - 7.700) x 1 KOS x 10.000 = Rp3.000.000,- Bursa – L&R 3.000.000
Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi K Dana yang disimpan pada Bank - Dana 5.000.000
Bursa – L&R 5.000.000 Milik PE
3.290 T+0 SKENARIO 76 A - 2
Close Long
PE akan melakukan Close Long 1 KOS ABCD pada strike D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
Tidak ada pencatatan
price Rp8.000,- dengan premium Rp300,- dan menyerahkan L&R 3.000.000 PE 3.000.000
agunan sebesar premiumnya K Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.000 K Dana Milik PE 3.000.000
3.67 Ritel-1 membuka rekening dengan menandatangani Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
kontrak pembukaaan rekening pada AB-1.
Ritel-1 mendeposit uang Rp50.000.000,- dan mendeposit Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR - Dana Bebas 50.000.000 D Efek Bebas 15.000
saham 15.000 ETF LQ-45. Dana yang disimpan pada Bank -
K 50.000.000 K Efek Di Rekening Efek LPP 15.000
Dana Milik NPR
SKENARIO 85
3.324 Pembelian ETF Nasabah Pemilik Rekening
T+0 Ritel-1 membeli 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan) D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 20.050.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 10.000
Premier ETF LQ-45 dengan harga Rp2.000,- per unit
penyertaan melalui AB-1. K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – 20.000.000 K Efek yang Akan Diterima dari LKP – 10.000
FLAC Efek Transaksi Kliring
Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi K Pendapatan Komisi 42.000
sebesar 0,25% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1. K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
AB-1 mengakui biaya transaksi (levy ) sebesar 0,03% dari K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
3.600
nilai transaksi, dan dana jaminan untuk industri sebesar FLAC
0,01% dari nilai transaksi . K Utang Biaya Transaksi – LKP – 1.800
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600
Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – D Dana yang disimpan pada Bank – Dana D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
3.326
jaminan. FLAC 20.000.000 Milik PE 20.002.000 Bebas 10.000
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000 K Transaksi Beli Efek NPR 10.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000
D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek
Transaksi Kliring 10.000
K Efek yang ada dalam Rekening Efek
10.000
LPP
Ritel-1 menjual 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan) D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.327 T+0 Tidak ada pencatatan D
Premier ETF LQ-45 seharga Rp2.000 per unit penyertaan L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 10.000
melalui AB-1. K Utang NPR – Transaksi Jual Efek – K Transaksi Jual Efek NPR 10.000
FLAC 19.930.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Pendapatan Komisi 62.000
sebesar 0,35% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1. K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
AB-1 mengakui dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –
transaksi, dan biaya transaksi (levy) sebesar 0,03% dari FLAC 3.600
nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600
3.330 T+0 Inst-1 membeli 10 lot (1 lot = 500 unit penyertaan) D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 20.108.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000
Premier ETF LQ-45 seharga Rp4.000,- per unit K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – Efek yang Akan Diterima dari LKP –
penyertaan melalui AB-1. K 5.000
FLAC 20.000.000 Efek Transaksi Kliring
Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi K Pendapatan Komisi 100.000
sebesar 0,25% dari nilai transaksi, kepada Inst-1. K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
AB-1 mengakui biaya transaksi (levy ) sebesar 0,03% dari K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 3.600
nilai transaksi, dan dan dana jaminan untuk industri K FLAC Biaya Transaksi – LKP –
Utang 1.800
sebesar 0,01% dari nilai transaksi K FLAC Biaya Transaksi – LPP – FLAC
Utang 600
SKENARIO 88
Penjualan ETF Nasabah Kelembagaan
Inst-1 menjual 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan) D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek
3.332 T+0 Tidak ada pencatatan
Premier ETF LQ-45 seharga Rp4.000,- melalui AB-1. L&R 20.000.000 Serah Atas Transaksi Kliring 5.000
Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi K Utang NK – Transaksi Jual Efek – K Efek yang akan diterima dari NK –
sebesar 0,35% dari nilai transaksi kepada Inst-1. FLAC 19.922.000 Transaksi Jual NK 5.000
K Pendapatan Komisi 70.000
AB-1 mengakui biaya dana jaminan sebesar 0,01% dari K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
nilai transaksi, dan biaya transaksi sebesar 0,03% dari K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 3.600
nilai transaksi. K Utang Biaya Transaksi – LKP –
FLAC 1.800
K FLAC Biaya Transaksi – LPP – FLAC
Utang 600
Saat menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana Milik PE 19.998.000
liabilitas kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan. K Dana yang disimpan pada Bank – D Efek yang akan Diterima dari NK –
D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000
Dana Milik PE 19.998.000 Transaksi Jual NK 5.000
K Piutang LKP – Piutang Transaksi Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –
K
Bursa – L&R 20.000.000 Efek Serah Atas Transaksi Kliring 5.000
Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.922.000
NK Milik PE 19.922.000
K Simpanan Giro Bank – L&R 19.922.000 K Dana Milik PE 19.922.000
3-3- PT MI melakukan redemption atas reksa dana yang Piutang Penjualan Kembali Efek di Rekening Efek Bank
D 10.200.000.000 Tidak ada pencatatan D 10.000.000
20X2 dimilikinya sebanyak 10.000.000 unit sesuai dengan Reksa Dana - L&R Kustodian
Nilai Aktiva Bersih sebesar Rp 1.020,-. Keuntungan (Kerugian) Belum
D 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000.000
Terealisasi - Reksa Dana
Portofolio Efek - Reksa
K 10.100.000.000
Dana - AFS
asumsi: akumulasi pencatatan Keuntungan (Kerugian ) Pendapatan Investasi Reksa
K 200.000.000
belum terealisasi - reksa dana sebesar Rp 100 Juta Dana
dengan nilai portofolio sendiri - reksa dana sebesar Rp
10.100.000.000
3-11- Pada saat penerimaan pembayaran penjualan kembali
20X2 unit penyertaan reksa dana dari Bank Kustodian D Simpanan Giro Bank – L&R 10.200.000.000 D Dana Milik PE 10.200.000.000 Tidak ada pencatatan
A. UMUM
4.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi sehubungan dengan
aktivitas Perusahaan Efek (PE) yang memiliki ijin usaha sebagai Penjamin Emisi
Efek (PEE) meliputi:
1. Penasehat Keuangan (Financial Advisory)
2. PEE (Underwriter)
3. Agen Penjual (Selling Agent)
4. Perantara Penerbitan (Arranger)
1. Definisi
4.02 Full commitment adalah bentuk komitmen PEE kepada
Emiten/Penerbit Efek untuk menjual dan/atau memasarkan saham
Emiten/Penerbit Efek dimana PEE mempunyai komitmen penuh untuk menjual
dan memasarkan seluruh saham yang ditawarkan dan berkewajiban membeli sisa
Efek yang belum terjual. PEE akan membeli pada tingkat harga yang sama dengan
harga penawaran pada pasar perdana.
4.06 Off balance sheet adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh PE, yang
tidak berakibat pada pengakuan aset dan liabilitas ataupun pada bagian lain dari
laporan keuangan PE.
4.07 Nilai wajar adalah jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu liabilitas diselesaikan antara Pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).
4-1
B. PROSES AKUNTANSI DAN BISNIS
1. Dokumentasi Pencatatan Akuntansi
4.08 Jenis laporan yang disusun oleh PEE meliputi antara lain:
1. Laporan Pasar Perdana;
2. Laporan Penjatahan;
3. Laporan Keuangan;
4. Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD); dan
5. Laporan Pemeriksaan Akuntan.
4.09 Catatan dan dokumen yang digunakan PEE meliputi antara lain:
1. Buku Besar;
2. Buku Pembantu Efek;
3. Buku Pembantu Dana; dan
4. Catatan Lain.
2. Penasehat Keuangan (Financial Advisory)
4.10 PEE dapat memberikan jasa Penasehat Keuangan (Financial Advisory)
untuk kegiatan merger, akuisisi, konsolidasi, restrukturisasi, dan lain-lain.
4.13 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, Penasehat Keuangan
membantu klien untuk mempersiapkan hal-hal yang akan dituangkan dalam
perjanjian Penasehat Keuangan. Mandat dapat dituangkan dalam bentuk perjanjian
notarial. Biaya yang terjadi dalam tahapan ini, yang tidak dapat dibebankan kepada
klien, diakui pada saat terjadinya dan disajikan sebagai Beban terkait Jasa Penasehat
Keuangan.
4.14 Bila atas pengeluaran biaya pada tahap setelah memperoleh mandat
dapat dibebankan ke klien, Penasehat Keuangan mencatat biaya tersebut sebagai
Piutang Biaya Talangan.
4-3
4.16 Bila atas biaya yang terjadi pada tahap setelah perjanjian Penasehat
Keuangan dapat dibebankan ke klien, Penasehat Keuangan mencatat biaya tersebut
sebagai Piutang Biaya Talangan.
4.17 Bila atas biaya yang terjadi pada tahap setelah perjanjian Penasehat
Keuangan dibayarkan dan dibebankan kepada klien, maka Penasehat Keuangan
tidak melakukan pencatatan apapun atas biaya tersebut.
4-4
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana Milik PE xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
4.22 Kegiatan penjaminan emisi Efek dapat dibagi menjadi beberapa tahap
yaitu:
1. Kegiatan sebelum pernyataan pendaftaran efektif;
2. Kegiatan setelah pernyataan pendaftaran efektif; dan
3. Dalam hal terjadi penangguhan, penundaan, atau pembatalan Penawaran
Umum.
4-5
Pencatatan di Buku Pembantu Dana
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
4.25 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, PEE melakukan
kegiatan persiapan dalam rangka pelaksanaan due dilligence yang dilakukan
bersama-sama dengan profesi penunjang Pasar Modal lainnya terhadap calon
Emiten. Selain itu, juga meliputi persiapan dalam rangka public expose, road show,
dan kegiatan emisi Efek lainnya. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan
kegiatan ini antara lain biaya audit, konsultan hukum, due dilligence, meeting, dan
biaya emisi Efek lainnya. Biaya pada tahapan ini yang menjadi tanggungan PEE
dicatat sebagai Beban Penjamin Emisi Tangguhan dan akan diakui sebagai beban
pada saat pengakuan pendapatan atas penjaminan emisi.
4-6
Pencatatan di Buku Besar
Db. Beban Penjamin Emisi Tangguhan*) xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan
4.28 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah perjanjian Penjaminan Emisi
merupakan tanggungan calon Emiten, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh PEE,
maka biaya tersebut dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan – PEE.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NU xxx
2. Menerima dana dari NU, Nasabah Kelembagaan (NK), dan Selling Agent
dan menyetorkan ke Rekening Penawaran Umum (escrow account).
Penerimaan Dana Pemesanan Efek dari NK juga dicatat di Buku
Pembantu Dana sebagai NU karena NK tidak memiliki Rekening Efek di
PE.
Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
4.32 Penjatahan dan Pendistribusian Efek – Full Subscribed dan Over Subscribed.
Setelah periode Penawaran Umum selesai, PEE menerima Efek dari Emiten melalui
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) dan mengalokasikan Efek tersebut
kepada Nasabah Pemesan.
Pencatatan di Buku Besar
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Utang Emiten – FLAC xxx
4-8
2. Penjatahan dan distribusi kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek
kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE
1) Saat penjatahan Efek
Db. Efek Milik PE Lain xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
2) Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain xxx
2. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran
Umum
Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –
AFS/FVTPL xxx
Kr. Utang Emiten – FLAC xxx
4-9
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
1. Penjatahan dan distribusi kepada NPR
Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
2. Penjatahan dan distribusi kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek
kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE
1) Saat penjatahan Efek
Db. Efek Milik PE Lain xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
2) Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain xxx
4. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran
Umum
Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx
Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
4-10
Pencatatan di Buku Besar
Db. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx
Kr. Pendapatan Penjaminan Emisi Efek xxx
4.38 Pengakuan Beban. PEE mengakui beban pada tanggal penjatahan Efek.
Beban diakui sesuai dengan periode pengakuan pendapatannya.
4.39 Pembayaran Dana Pemesanan Efek Kepada Emiten. Dana pemesanan Efek
yang dibayar oleh PEE kepada Emiten adalah sebesar utang Emiten dikurangi
dengan pendapatan jasa penjaminan emisi, pendapatan jasa manajemen,
pendapatan jasa penjualan, dan Piutang Biaya Talangan, serta biaya-biaya lain
terkait sesuai dengan perjanjian penjaminan emisi.
4-11
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
B. Jika undersubscribed
Pencatatan di Buku Besar
1. Menyetorkan dana PEE ke Rekening Penawaran Umum (escrow account)
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
4.40 Pengembalian Dana Pemesanan Efek. Dalam hal jumlah pemesanan Efek
lebih besar dari jumlah Efek yang ditawarkan (over subscribed), maka pada tanggal
penjatahan, nasabah akan memperoleh jumlah Efek sesuai dengan ketentuan
penjatahan yang ditetapkan dalam Prospektus dan menerima pengembalian
kelebihan dana atas pemesanan Efek yang tidak terpenuhi. Dalam hal Penjaminan
Emisi Obligasi, tidak ada pengembalian dana emisi Efek kepada nasabah karena
pembayaran dilakukan setelah penjatahan.
4-12
Pencatatan di Buku Besar
Tidak ada pencatatan
4.41 Pembayaran ke Peserta Sindikasi atau Selling Agent. Dalam hal terdapat
kewajiban atas jasa penjaminan emisi kepada peserta penjaminan emisi Efek lainnya
atau Selling Agent, maka PEE akan melakukan pembayaran kepada peserta sindikasi
atau Selling Agent.
4.42 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi
penjaminan emisi Efek dicatat sesuai dengan pengaturan dalam Bab 2 tentang
Instrumen Keuangan.
4-14
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR xxx
4.50 Pada saat Emiten akan memulai kembali masa Penawaran Umum,
PEE melakukan pencatatan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 4.31 – 4.41
setelah Bapepam dan LK menyatakan Penawaran Umum tersebut efektif kembali.
4-15
4.52 Penerimaan Dana Pemesanan Efek. Dana pemesanan Efek disetor oleh
para pemesan ke rekening bank agen penjual atau lead underwriter.
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NU xxx
4-16
b. Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead Underwriter
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
4-17
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan
B. Menerima pelunasan Jasa Agen Penjual dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek
Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Komisi – L&R xxx
4.57 Pengakuan Beban. Beban Agen Penjual yang antara lain berupa biaya
administrasi dicatat sebagai beban usaha pada saat terjadinya.
4-18
2. Mengembalikan dana pemesanan kepada Nasabah Pemesan selain NPR
Db. Utangdalam Rangka Penawaran Umum – NU/Selling
Agent – FLAC xxx
Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
4.59 Dalam hal Penjaminan Emisi Obligasi, tidak ada pengembalian dana
pemesanan Efek kepada nasabah karena pembayaran dilakukan setelah penjatahan.
4.60 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi
Agen Penjual mengikuti pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen Keuangan.
4.65 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, Perantara Penerbitan
membantu calon Penerbit Efek mempersiapkan dokumen yang diperlukan sebagai
bahan informasi untuk calon pemodal dalam pertemuan khusus antara calon
Penerbit Efek dengan calon pemodal yang dipandu oleh Perantara Penerbitan.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan ini antara lain biaya
konsultan keuangan, konsultan hukum, due diligence meeting, road show, dan lain-
lain. Biaya pada tahapan ini yang menjadi tanggungan Perantara Penerbitan diakui
sebagai Beban Perantara Penerbitan Tangguhan dan akan diakui sebagai beban
pada saat pengakuan pendapatan jasa Perantara Penerbitan (Arranger).
4-20
b. Kegiatan Setelah Perjanjian Perantara Penerbitan
4.67 Perjanjian Perantara Penerbitan mengatur hak dan kewajiban antara
Penerbit Efek dengan Perantara Penerbitan. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan
dengan Perjanjian Penerbitan diakui sebagai Beban Perantara Penerbitan
Tangguhan dan akan diakui sebagai beban pada saat pengakuan pendapatan jasa
perantara penerbitan.
4-21
Pencatatan di Buku PembantuDana
1. Dana pemesanan Efek yang berasal dari NPR
a. Saat NPR menyetorkan dana ke Rekening Efeknya
Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NPR xxx
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik
NU xxx
2. Untuk dana pemesanan Efek yang berasal dari NU, NK, dan PEE Peserta
Sindikasi atau Selling Agent.
Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx
Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
A. Penjatahan dan distribusi kepada NPR, PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent,
NU, dan NK
Pencatatan di Buku Besar
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx
4-22
ii. Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain xxx
A. Penjatahan dan distribusi kepada NPR, PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent,
NU, dan NK
Pencatatan di Buku Besar
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx
ii. Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent
Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx
Kr. Efek Milik PE Lain xxx
4-23
b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain
Tidak ada pencatatan
B. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran Umum
Pencatatan di Buku Besar
Db. Efek Bersifat Ekuitas – AFS/FVTPL xxx
Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx
4-24
Pencatatan di Buku Pembantu Efek
Tidak ada pencatatan
4.76 Pembayaran Dana Pemesanan Efek kepada Penerbit Efek. Dana pemesanan
Efek yang dibayarkan oleh Perantara Penerbitan kepada Penerbit Efek sebesar
utang Penerbit Efek dikurangi dengan pendapatan jasa penerbitan Efek, piutang
biaya talangan, serta biaya-biaya lain terkait sesuai dengan perjanjian penerbitan
Efek.
4-25
B. Jika undersubscribed
Pencatatan di Buku Besar
1. Menyetorkan dana ke Rekening Penawaran Umum untuk pembelian Efek
yang tidak habis dipesan saat Penawaran Umum
Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx
Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
4.77 Pengembalian Dana Pemesanan Efek. Dalam hal jumlah pemesanan Efek
lebih besar dari jumlah Efek yang ditawarkan (oversubscribed), maka pada tanggal
penjatahan, pemodal akan memperoleh jumlah Efek sesuai dengan ketentuan
penjatahan yang ditetapkan dalam informasi memorandum dan menerima
pengembalian kelebihan dana atas pemesanan Efek yang tidak terpenuhi.
4-26
2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain
NPR
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx
Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx
4.78 Pembayaran ke Peserta Sindikasi. Dalam hal terdapat kewajiban atas jasa
penerbitan Efek kepada peserta sindikasi, maka Perantara Penerbitan akan
melakukan pembayaran kepada peserta sindikasi.
4.79 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi
Perantara Penerbitan mengikuti pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen
Keuangan.
4-27
CONTOH KASUS
PENASEHAT KEUANGAN (FINANCIAL ADVISOR )
Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl.
ILUSTRASI D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Paragraf Trans. Deskripsi Deskripsi Deskripsi
K (Rp) K (Rp) K (Efek)
TAHAP PENJAJAKAN
2-12- PT FINAD Sekuritas melakukan penjajakan untuk D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik Tidak ada pencatatan
4.12 D Beban Perjalanan Dinas 5.000.000
20X0 memberikan jasa penasehat keuangan kepada PT KLIEN PE 11.000.000
dalam rangka persiapan merger dengan PT MERGER berupa D Beban Entertainment 6.000.000 K Dana Milik PE 11.000.000
penyusunan penilaian usaha (business valuation ). Sehubungan K Simpanan Giro Bank - L&R 11.000.000
dengan kegiatan penjajakan tersebut, PT FINAD Sekuritas
mengeluarkan biaya perjalanan dinas sebesar Rp5.000.000,-
dan biaya entertainment sebesar Rp6.000.000,-.
20-12- Sebagai hasil penjajakan, PT FINAD Sekuritas mendapat surat D Beban tekait Jasa Penasehat Keuangan 34.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik Tidak ada pencatatan
20X0 mandat untuk menjadi Penjamin Pelaksana Emisi PT KLIEN. D Piutang Biaya Talangan - L&R 51.000.000 PE 85.000.000
Sehubungan dengan pelaksanaan mandat tersebut, PT FINAD K Simpanan Giro Bank - L&R 85.000.000 K Dana Milik PE 85.000.000
Sekuritas mengeluarkan biaya konsultan keuangan sebesar
Rp35.000.000,- dan biaya konsultan hukum sebesar
Rp50.000.000,-. Seperti tercantum dalam mandat, biaya-biaya
tersebut akan ditanggung bersama antara PT KLIEN sebesar
60% dan PT FINAD Sekuritas sebesar 40%, yang dalam
pelaksanaannya ditalangi oleh PT FINAD Sekuritas.
Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
Umum (escrow account ) 15.000.000.000
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 15.000.000.000
Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU– Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
10.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 10.000.000.000
Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU– Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
5.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 5.000.000.000
Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
Umum (escrow account ) 13.000.000.000
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 13.000.000.000
Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
10.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 10.000.000.000
Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
5.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 5.000.000.000
Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
Umum (escrow account ) 20.000.000.000
K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000
Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
15.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 15.000.000.000
Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek Tidak ada pencatatan
10.000.000.000
K Dana yang Disimpan pada Bank –
Dana Milik NU 10.000.000.000
Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000.000
K Efek Milik PE Lain 10.000.000
4.32 SKENARIO OVERSUBSCRIBED
25-10- Ternyata jumlah Saham PT Emiten yang dipesan adalah D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 30.000.000.000 D Dana Milik PE 30.000.000.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek
20X1 sebanyak 45.000.000 Saham yang terdiri dari NPR K Utang Emiten - FLAC 30.000.000.000 K Dana Milik NU – Dana Pemesanan Bebas 20.000.000
sejumlah 20.000.000 saham, Perusahaan Efek lain Efek 30.000.000.000 D Efek Milik PE lain 10.000.000
sejumlah 15.000.000 saham dan NU sejumlah K Efek yang ada dalam Rekening Efek
10.000.000 saham. Sehingga terdapat kelebihan pesanan D Dana yang disimpan pada Bank – Dana LPP 30.000.000
(oversubscribed) sejumlah 15.000.000 Saham. Pada saat Milik NU 30.000.000.000
penjatahan, PT PEE menerima Efek dari Emiten dan K Dana yang disimpan pada Bank –
Dana Milik PE 30.000.000.000
mengalokasikan saham sesuai dengan hasil penjatahan.
Adapun hasil penjatahan adalah NPR menerima
sejumlah 15.000.000 Saham, Perusahaan Efek lain
sejumlah 10.000.000 Saham dan NU sejumlah
5.000.000 Saham.
Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek di Rekening Efek LPP 10.000.000
K Efek Milik PE Lain 10.000.000
PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
4.36 25-10- PT PEE Sekuritas mengakui pendapatan berupa jasa D Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 800.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
manajemen, penjaminan, dan penjualan sbb : K Pendapatan Penjaminan Emisi Efek 800.000.000
- Management Fee = 1% x 30.000.000 x Rp1.000,- =
Rp300.000.000,-
- Underwriting Fee = 1,3% x 20.000.000 x Rp1.000,-
= Rp260.000.000,-
- Selling Fee = 1,2% x 20.000.000 x Rp1.000,- =
Rp240.000.000,-
4.37 Jasa penjaminan emisi untuk peserta penjamin emisi D Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 250.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
efek lainnya dihitung sebagai berikut : K Utang Kepada Peserta Sindikasi -
- Underwriting Fee = 1,3% x 10.000.000 x Rp1.000,- FLAC 250.000.000
= Rp130.000.000,-
- Selling Fee = 1,2% x 10.000.000 x Rp1.000,- =
Rp120.000.000,-
4.38 Beban emisi yang menjadi tanggungan PT PEE D Beban Penjaminan Emisi Efek 60.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Sekuritas adalah berupa biaya konsultan keuangan dan K Beban Penjamin Emisi Tangguhan 60.000.000
konsultan hukum sejumlah Rp60.000.000,-.
Mencatat dana yang menjadi bagian PEE. D Utang Emiten – FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan - PEE 90.000.000
D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – 1.140.000.000
L&R
b. SKENARIO UNDERSUBSCRIBED
Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan
dana hasil penawaran umum pada PT Emiten.
Menyetorkan dana PE ke rekening Penawaran Umum D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 2.000.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Simpanan Giro Bank – L&R 2.000.000.000
Untuk membayarkan dana pemesanan Efek kepada D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
D Utang Emiten – FLAC 28.860.000.000 Tidak ada pencatatan
Emiten Milik NU
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – 28.860.000.000
L&R 28.860.000.000 K Dana Milik PE 28.860.000.000
Mencatat dana yang menjadi bagian PEE D Utang Emiten – FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan - PEE 90.000.000
SKENARIO UNDERSUBSCRIBED Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Tidak berlaku
4.52 PT Emiten akan memulai kembali masa penawaran Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU - Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000 Tidak ada pencatatan
umum nya setelah keputusan penundaan, maka PT PEE K Dana yang Disimpan pada Bank -
Sekuritas menerima kembali dana pesanan Efek dari Dana Milik NU 10.000.000.000
nasabah.
- Piutang biaya talangan PT Penerbit kepada PT D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 2.000.000.000
Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
Arranger Rp90.000.000,-
K Simpanan Giro Bank - L&R 2.000.000.000
- Jumlah Private Placement Rp30.000.000.000,-
- Biaya arranger Rp800.000.000,- D Utang Penerbit Efek - FLAC 18.860.000.000 D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
- Biaya-biaya PT Co Arranger Rp250.000.000,- K Kas yang Dibatasi Penggunaannya - Milik PE 18.860.000.000
L&R 18.860.000.000 K Dana Milik PE 18.860.000.000
D Utang Penerbit Efek - FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
K Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan – Perantara
90.000.000
Penerbitan – L&R
D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –
L&R 1.140.000.000
a. SKENARIO OVERSUBSCRIBED
Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT Arranger D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana
membayarkan dana hasil private placement kepada Milik PE Tidak ada pencatatan
Issuer sebesar: D Utang Penerbit Efek - FLAC 18.860.000.000 18.860.000.000
- Piutang biaya talangan PT Penerbit kepada PT K Kas yang Dibatasi Penggunaannya - K Dana Milik PE 18.860.000.000
Arranger Rp90.000.000,- L&R 18.860.000.000
- Jumlah Private Placement Rp30.000.000.000,-
- Biaya arranger Rp800.000.000,- D Utang Penerbit Efek - FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
- Biaya-biaya PT Co Arranger Rp250.000.000,- K Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 1.050.000.000
K Piutang Biaya Talangan – Perantara
90.000.000
Penerbitan – L&R
D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000
K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – 1.140.000.000
Pada tanggal 30 Oktober 20X1 PT Arranger D Dana yang disimpan pada Bank – Dana
Tidak ada pencatatan
membayarkan jasa PT Co Arranger sejumlah D Utang Kepada Peserta Sindikasi - FLAC 250.000.000,00 Milik PE
Rp250.000.000,- K Simpanan Giro Bank - L&R 250.000.000,00 250.000.000,00
K Dana Milik PE 250.000.000,00
A. UMUM
5.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi bagi Perusahaan Efek (PE)
dalam melakukan aktivitas Manajer Investasi yang meliputi:
1. Pengelolaan Portofolio Efek atau portofolio investasi kolektif untuk nasabah
tertentu atau sekelompok nasabah; dan
2. Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan sendiri.
5.02 Pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi
adalah PE yang telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari
Bapepam dan LK.
C. PENGELOLAAN PRODUK
1. Pengelolaan Produk Reksa Dana, EBA, dan DIRE
5.07 Pada saat pendirian Reksa Dana, Efek Beragun Aset (EBA), dan Dana
Investasi Real Estat (DIRE) Manajer Investasi mengeluarkan beban-beban pendirian
yang dapat terdiri dari:
5-1
1. Biaya persiapan;
2. Biaya administrasi;
3. Biaya pemasaran;
4. Biaya pencetakan; dan
5. Biaya distribusi Prospektus pertama kali.
Biaya-biaya tersebut diakui saat terjadinya.
C. Pengakuan beban komisi agen penjual setelah Reksa Dana menjadi Efektif
Pencatatan di Buku Besar
Db. Beban Komisi Agen Penjual xxx
Kr. Utang Komisi – FLAC
Atau
Simpanan Giro Bank – L&R* xxx
* Jika saat pengakuan beban langsung membayar
5-2
5.08 Pendapatan dari Pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE terdiri dari
jasa pengelolaan (management fee), jasa penjualan (subscription fee), dan jasa pembelian
kembali (redemption fee). Subscription fee dan redemption fee diakui saat diterimanya
formulir penjualan dan dana serta formulir pembelian kembali.
5-3
b. Saat menerima subscription fee dan redemption fee
Pencatatan di Buku Besar
Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx
Kr. Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee – L&R xxx
5.10 Pengakuan beban pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE. Beban
pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE setelah menjadi efektif pada dasarnya
merupakan beban produk itu sendiri. Jika terdapat beban yang dikeluarkan oleh
Manajer Investasi yang disebabkan oleh kesalahan Manajer Investasi, atau atas beban
tersebut Manajer Investasi mendapatkan manfaat, maka Manajer Investasi
bertanggung jawab atas beban tersebut. Beban pengelolaan tersebut dapat berupa
beban jasa profesi seperti antara lain: biaya konsultan hukum, notaris, akuntan
dan/atau biaya lainnya. Beban diakui pada saat terjadinya.
5.11 Dalam hal Reksa Dana, EBA, dan DIRE dibubarkan dan dilikuidasi,
maka beban biaya pembubaran dan likuidasi tersebut termasuk biaya konsultasi
hukum, akuntan, dan beban lain kepada Pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan
wajib dibayar Manajer Investasi kepada Pihak-Pihak yang bersangkutan.
5-4
Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran***
Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx
Kr. Dana Milik PE xxx
*** Sesuai dengan jenis produk yang dikelola
5-5
5.14 Dana dan/atau Efek nasabah wajib disimpan atas nama masing-
masing nasabah pada:
1. Bank Kustodian (BK); atau
2. Kustodian dari PE yang memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan
Bapepam dan LK.
5.16 Jika terdapat beban yang dikeluarkan oleh Manajer Investasi terkait
dengan pengelolaan PDBBI yang menjadi tanggungan Manajer Investasi, maka
Manajer Investasi mengakui beban tersebut pada periode terjadinya.
5-6
* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan
** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban
5-7
SKENARIO JURNAL
MANAJER INVESTASI - REKSA DANA, EBA, DAN DIRE
(dinyatakan dalam Rupiah)
Buku Pembantu Dana - Reksa Dana, EBA, dan
Buku Besar Buku Pembantu Efek
Ref. Tgl. DIRE (untuk masing-masing produk)
ILUSTRASI
Paragraf Trans. D/ Jumlah D/ Jumlah D/ Jumlah
Deskripsi Deskripsi Deskripsi
K (Rp) K (Rp) K (Efek)
Pernyataan pendaftaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
menjadi efektif
Pada saat pengakuan pendapatan secara harian. D Piutang Management Fee - L&R 2.739.726 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
1-4-20X0 Management fee harian = 1%*1/365 x 100.000.000.000 = K Pendapatan Management Fee 2.739.726
2.739.726
Pada saat penerimaan Management fee dari Bank Kustodian D Simpanan Giro Bank - L&R 82.191.781 D Dana Milik PE 82.191.781 Tidak ada pencatatan
30-4-
Management fee selama sebulan = 1%*30/365 x K Dana yang disimpan pada Bank – Dana
20X0 K Piutang Management Fee - L&R 82.191.781
100.000.000.000 = 82.191.781 Milik PE 82.191.781
5.09 Pengakuan Subscription Fee dan Redemption Fee PENGELOLAAN REKSA DANA, EBA, DAN DIRE
Pendapatan Subscription Fee/Redemption Fee dihitung
berdasarkan persentase tertentu dari nilai total
penjualan/pembelian kembali unit penyertaan, yang akan
diterima setiap akhir bulan. Sebagai contoh besarnya
subscription fee adalah 1% dari nilai transaksi penjualan
selama 1 bulan, dan besarnya redemption fee 1% dari nilai
transaksi pembelian kembali selama 1 bulan. Nilai transaksi
penjualan selama 1 bulan adalah Rp2.000.000.000,- dan nilai
transaksi pembelian kembali selama 1 bulan adalah
Rp1.000.000.000,-.
Perhitungan subscribtion fee dan redemption fee
=(1% x 2.000.000.000) + (1%+1.000.000.000)
= Rp 30.000.000,-
31-3- Pada saat pengakuan subscription fee dan redemption fee D Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee - Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
20X0 kepada Bank Kustodian setiap ada transaksi L&R 30.000.000
K Pendapatan Subscription Fee dan
Redemption Fee 30.000.000
Pada saat penerimaan subscription fee dan redemption fee D Dana Milik PE 30.000.000
1-4-20X0 D Simpanan Giro Bank - L&R 30.000.000
dari Bank Kustodian
K Piutang Subscription Fee dan K Dana yang disimpan pada Bank – Dana Tidak ada pencatatan
Redemption Fee - L&R 30.000.000 Milik PE 30.000.000
PENGELOLAAN DANA NASABAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGELOLAAN DANA YANG BERSIFAT BILATERAL DAN INDIVIDUAL (PDBBI)
TAHAP PERSIAPAN - NEGOSIASI PERSIAPAN
5.12
PENGELOLAAN
PT MI mengajukan tender untuk menjadi Pengelola Dana
2-1-20X0 milik PT Dana Pensiun (DP) dan mengeluarkan biaya yang
terdiri dari:
a) Biaya rapat intern, penyusunan, kertas, foto copy, penjilidan D Biaya Administrasi dan Umum 5.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 5.000.000 Tidak ada pencatatan
dan lain-lain Rp3.000.000,- PE
b) Biaya perjalanan dinas termasuk presentasi Rp2.000.000,-. K Simpanan Giro Bank - L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000
TAHAP PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
Pengakuan Pendapatan
Pada setiap akhir bulan PT MI menagih Management Fee
kepada nasabah yang perhitungannya sesuai dengan masing-
masing perjanjian PDBBI. Misalnya Management Fee pada
suatu periode berjumlah Rp1.000.000,-
5,15 Saat pengakuan management fee D Piutang Management Fee - L&R 1.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan
2-2-20X0
K Pendapatan Management Fee 1.000.000
Saat penerimaan management fee dari Bank Kustodian. D Simpanan Giro Bank - L&R 1.000.000 D Dana Milik PE 1.000.000 Tidak ada pencatatan
K Piutang Management Fee - L&R 1.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank – Dana 1.000.000
Milik PE
5.17 TAHAP PENGELOLAAN
Pada masa pengelolaan PT MI harus mengeluarkan biaya D Biaya Jasa Profesi 25.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik 25.000.000 Tidak ada pencatatan
Konsultan Hukum sebesar Rp25.000.000,- dikarenakan suatu PE
masalah hukum yang dihadapi oleh PT MI terkait dengan K Simpanan Giro Bank - L&R 25.000.000 K Dana Milik PE 25.000.000
PDBBI yang dikelolanya.
A. UMUM
6.01 Hal-hal mengenai bentuk, isi, dan persyaratan dalam penyajian
laporan keuangan yang tidak diatur dalam pedoman ini, harus mengikuti Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan Bapepam dan LK
untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi
lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
6.06 PE menyajikan komponen laba rugi sebagai bagian dari laporan laba
rugi komprehensif, dengan demikian seluruh pos penghasilan dan beban dalam
satu periode dilaporkan dalam satu laporan laba rugi komprehensif.
6-1
6.08 PE yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat
pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK
dalam catatan atas laporan keuangan.
5. Kelangsungan Usaha
6.10 Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian
tentang kemampuan PE untuk mempertahankan kelangsungan usaha.
6. Dasar Akrual
6.12 PE menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan
arus kas.
7. Bahasa Pelaporan
6.13 Laporan keuangan harus dibuat dalam bahasa Indonesia. Jika laporan
keuangan juga dibuat dalam bahasa selain bahasa Indonesia, maka laporan
keuangan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat
perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai
acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa Indonesia.
6.17 Selisih kurs yang timbul pada saat penyelesaian pos moneter atau
pada saat penjabaran pos moneter diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
6-2
lainnya. Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam
laporan laba rugi, maka setiap komponen selisih kurs dari keuntungan atau
kerugian tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
6.29 Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat
dilaksanakan harus diperhitungkan untuk menilai apakah PE memiliki
pengendalian atas entitas lain. PE dikatakan memiliki hak suara potensial jika PE
memiliki waran saham, opsi beli saham, instrumen utang atau instrumen ekuitas
lainnya, yang saat ini dapat dikonversi menjadi saham biasa yang mempunyai
potensi menambah kekuasaan suara PE atau mengurangi hak suara pihak lain.
6-4
6.33 Laporan keuangan tersendiri terdiri dari laporan posisi keuangan
(neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan.
6-5
kesalahan perhitungan matematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
kekeliruan (oversights) atau kesalahan interpretasi fakta, dan kecurangan.
2. Liabilitas
Liabilitas merupakan tanggung jawab PE pada saat ini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan
sumber daya PE. Pos liabilitas antara lain terdiri dari:
a. Surat Utang Jangka Pendek;
b. Utang Repo;
c. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan;
d. Utang Nasabah;
e. Utang Perusahaan Efek Lain;
f. Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek;
g. Utang Kegiatan Manajer Investasi;
h. Utang Efek Posisi Short;
i. Utang Pajak;
j. Biaya Masih Harus Dibayar;
k. Utang Jangka Panjang;
l. Utang Obligasi;
m. Liabilitas Imbalan Kerja;
n. Utang Subordinasi;
o. Obligasi Konversi;
p. Utang Lain-lain
3. Ekuitas
Ekuitas adalah bagian hak pemilik, yang merupakan nilai sisa dari aset setelah
dikurangi dengan liabilitasnya. Pos ekuitas antara lain terdiri dari:
a. Modal Saham;
b. Tambahan Modal Disetor;
c. Modal Saham Diperoleh Kembali;
d. Opsi Saham;
e. Saldo Laba;
f. Komponen Ekuitas Lainnya:
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia Untuk
Dijual
6-7
6.45 Laporan Laba Rugi Komprehensif disajikan dengan multiple step agar
pelaporan menjadi lebih terperinci dan pendapatan dari kegiatan usaha PE dapat
disajikan secara terpisah.
6.46 PE menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya.
6.47 Laporan laba rugi komprehensif terdiri dari dua komponen yaitu:
1. komponen laba rugi;
2. komponen pendapatan komprehensif lainnya
PE menyajikan seluruh pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode
dalam satu laporan laba rugi komprehensif.
2. Beban Usaha
Pada umumnya beban usaha terdiri dari:
a. Beban Kepegawaian;
b. Telekomunikasi;
c. Iklan dan Promosi;
d. Administrasi dan Umum;
e. Penyusutan;
f. Sewa Kantor;
g. Jasa Profesional;
h. Perjalanan Dinas;
i. Pelatihan dan Seminar;
j. Jamuan dan Sumbangan;
k. Kustodian;
6-8
l. Beban Pemeliharaan Sistem;
m. Lain-lain.
4. Pajak Penghasilan
a. Jumlah Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan penghasilan atau laba kena
pajak, yaitu laba akuntansi setelah disesuaikan dengan beda waktu dan beda
tetap, dengan menerapkan tarif sesuai dengan ketentuan pedoman
perundang-undangan pajak;
b. Perhitungan mengenai Pajak Penghasilan yang dibebankan pada tahun yang
bersangkutan harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
dengan merinci koreksi positif dan koreksi negatif yang dilakukan; dan
c. Dalam hal PE menerapkan metode pajak tangguhan (deferred income tax)
dalam perhitungan pajaknya, koreksi positif dan koreksi negatif yang
dilakukan harus dipisahkan antara yang merupakan beda tetap dan beda
waktu, sehingga dapat disajikan antara yang kena pajak tahun berjalan dan
laba atau rugi kena pajak yang ditangguhkan.
6-9
3. Laporan Perubahan Ekuitas
6.53 PE menyajikan Laporan Perubahan Ekuitas yang menunjukkan:
1. Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang menunjukkan secara
terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham utama
dan kepada kepentingan nonpengendali;
2. Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian
kembali secara retrospektif yang timbul dari perubahan kebijakan akuntansi dan
kesalahan;
3. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan
yang timbul dari:
a. Laba rugi;
b. Masing-masing pos pendapatan komprehensif lain; dan
c. Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang
menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada
pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak
menyebabkan hilang pengendalian.
6.56 Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas.
6.57 Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat
ditentukan dengan risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
6.59 Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator utama untuk menentukan apakah operasi PE dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi PE,
membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber
pendanaan dari luar. Informasi tentang unsur tertentu arus kas historis, bersama
dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
6-10
6.61 PE harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai
kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat
diungkapkan.
6.63 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi
adalah penting karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah
terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus
kas masa depan.
6.68 Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat
perubahan nilai tukar mata uang asing bukan merupakan arus kas. Namun
demikian, pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang
asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan
akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari
arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika
ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan nilai tukar pada akhir
periode.
6-11
d. Arus Kas dari Bunga dan Dividen yang Diterima dan Dibayarkan
6.69 Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan,
masing-masing diungkapkan secara terpisah. Masing-masing diklasifikasikan
secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
6.73 PE mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan
yang tidak dapat digunakan oleh kelompok usaha, beserta pendapat manajemen.
6-12
6.78 PE mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan, dan proses PE dalam
mengelola permodalannya.
6-15
a. Kriteria untuk menentukan kapan jumlah tercatat aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai dikurangkan secara langsung (atau, dalam kasus
pencatatan jurnal balik atas penghapusbukuan, meningkat secara langsung)
dan ketika perkiraan cadangan digunakan; dan
b. Kriteria untuk penghapusbukuan jumlah yang dibebankan pada perkiraan
cadangan terhadap jumlah tercatat aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai.
4. Bagaimana keuntungan neto atau kerugian neto di setiap kategori instrumen
keuangan ditentukan, contoh, apakah keuntungan neto atau kerugian neto dari
pos-pos yang diukur pada nilai wajar yang adil melalui laporan laba rugi
meliputi pendapatan bunga atau pendapatan dividen;
5. Kriteria yang digunakan PE untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif
terjadi kerugian penurunan nilai;
6. Ketika syarat-syarat aset keuangan yang seharusnya telah jatuh tempo atau
mengalami penurunan nilai dinegosiasikan kembali, kebijakan akuntansi untuk
aset keuangan yang menjadi subjek persyaratan yang dinegosiasikan kembali.
e. Pengungkapan Risiko
1) Pengungkapan kualitatif
6.93 Untuk setiap jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan, PE
mengungkapkan:
1. Eksposur risiko dan bagaimana risiko tersebut timbul;
2. Tujuan, kebijakan, dan proses pengelolaan risiko dan metode yang digunakan
untuk mengukur risiko tersebut; dan
3. Setiap perubahan pada paragraf 6.93 angka 1 atau 2 dari periode sebelumnya.
6-16
2) Pengungkapan kuantitatif
6.94 Untuk setiap jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan, PE
mengungkapkan:
1. Ikhtisar data kuantitatif mengenai eksposur PE terhadap risiko pada akhir
periode pelaporan. Pengungkapan tersebut didasarkan pada informasi yang
disajikan secara internal kepada personel manajemen kunci dari PE, misalnya
direksi;
2. Pengungkapan yang disyaratkan yaitu mengenai risiko kredit, aset keuangan
yang melewati jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai, agunan dan
peningkatan kualitas kredit lainnya yang diperoleh, risiko likuiditas, analisis
sensitivitas risiko pasar, dan pengungkapan risiko pasar lainnya, sepanjang
tidak disediakan pada paragraf 6.94 angka 1 kecuali risiko tersebut tidak
material;
3. Konsentrasi risiko jika tidak terlihat dari paragraf 6.94 angka 1 dan 2.
3) Risiko kredit
6.95 PE mengungkapkan berdasarkan kelompok instrumen keuangan:
1. Jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada akhir
periode pelaporan tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau
peningkatan kualitas kredit (credit enhancement) lain;
2. Mengacu ke jumlah yang diungkapkan dalam paragraf 6.95 angka 1, uraian dari
agunan yang dimiliki sebagai jaminan dan peningkatan kualitas kredit lainnya;
3. Informasi mengenai kualitas kredit dari aset keuangan yang belum jatuh tempo
atau tidak mengalami penurunan nilai; dan
4. Jumlah tercatat aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami
penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
4) Risiko likuiditas
6.96 PE mengungkapkan:
1. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif (termasuk kontrak
jaminan keuangan yang diterbitkan) yang menunjukkan sisa jatuh tempo
kontraktual;
2. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif. Analisis jatuh tempo
mencakup sisa jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut di
mana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap
periode arus kas.
3. Uraian mengenai bagaimana PE mengelola risiko likuiditas yang melekat dalam
paragraf 6.96 angka 1 dan 2.
5) Risiko pasar
6.97 PE mengungkapkan:
1. Analisis sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar dimana PE terekspos pada
akhir periode pelaporan, yang menunjukkan bagaimana laba atau rugi dan
ekuitas terpengaruh oleh kemungkinan perubahan pada variabel risiko yang
relevan pada tanggal tersebut;
2. Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitas; dan
3. Perubahan metode dan asumsi yang digunakan sebelumnya, dan alasan
perubahannya.
6.102 Dua contoh dari instrumen keuangan yang menimbulkan risiko harga
ekuitas adalah:
1. Kepemilikan ekuitas pada entitas lain; dan
2. Investasi dalam suatu wali amanat yang pada gilirannya akan mengakibatkan
kepemilikan investasi pada instrumen ekuitas.
Contoh lain termasuk kontrak forward dan opsi untuk membeli atau menjual
sejumlah tertentu instrumen ekuitas dan swap yang terindeks pada harga ekuitas.
Nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dipengaruhi perubahan harga pasar
instrumen ekuitas yang mendasari.
6-18
3. Syarat dan kondisi yang terkait dengan penggunaan agunan tersebut.
g. Pengungkapan Lain
6.105 Bagi PE yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi
agar mengungkapkan jumlah dan dana kelolaan masing-masing produk investasi
yang dikelola serta Pengelolaan Dana Bersifat Bilateral dan Individual (PDBBI) pada
tanggal laporan keuangan.
6.107 Bagi PE yang melakukan kegiatan usaha sebagai PPE, dalam catatan
atas laporan keuangan agar diungkapkan jumlah dana milik nasabah dan nilai
wajar Efek milik nasabah berdasarkan jenisnya.
6-19
Lampiran 6.1
c. Deposito berjangka Sub akun ini digunakan untuk mencatat deposito berjangka yang
kurang dari 3 bulan akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dan
tidak dijaminkan.
Lampiran 6.1 - 1
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
2. Deposito Berjangka Akun ini digunakan untuk mencatat dana yang ditempatkan dalam Yang harus dijelaskan antara lain Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
bentuk: unsur-unsur deposito berjangka, serta diungkapkan antara lain:
1) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih metode pengakuan dan pengukurannya. 1) Rincian jenis dan jumlah deposito
dari 3 (tiga) bulan. berjangka (yang memiliki jangka waktu
2) Deposito Berjangka yang dijaminkan, termasuk deposito Akun ini termasuk dalam klasifikasi lebih dari 3 bulan) berdasarkan nama
kurang dari 3 (tiga) bulan yang dijaminkan serta termasuk L&R dan diukur pada biaya perolehan bank serta jenis mata uang. Nama bank
deposito yang dijaminkan pada LKP. diamortisasi dengan menggunakan suku dipisahkan antara pihak ketiga dengan
Akun ini disajikan terpisah antara transaksi dengan pihak ketiga bunga efektif. pihak berelasi;
dan transaksi dengan pihak berelasi. 2) Kisaran suku bunga deposito selama
periode pelaporan; dan
3) Jumlah tercatat deposito yang
dijaminkan sebagai agunan (apabila
ada).
3. Piutang Reverse Repo Akun ini merupakan Efek yang dibeli PE dengan perjanjian untuk Yang harus dijelaskan antara lain Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
menjual kembali pada tanggal tertentu dan dengan harga jual unsur-unsur Piutang Reverse Repo, diungkapkan antara lain:
yang telah disepakati bersama. metode pencatatan dan pengukurannya. 1) Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek
yang ditransaksikan;
Akun ini termasuk dalam klasifikasi
L&R, dan diukur pada biaya perolehan 2) Tanggal dan harga dilakukannya
diamortisasi dengan menggunakan suku pembelian dan penjualan kembali Efek;
bunga efektif. 3) Nama pihak/counterparty;
4) Lokasi Efek jaminan;
5) Tingkat bunga piutang reverse repo;
6) Cadangan kerugian penurunan nilai
(jika ada); dan
7) Mutasi cadangan kerugian penurunan
nilai (jika ada).
4. Portofolio Efek Akun ini digunakan untuk mencatat persediaan Efek yang Pada bagian kebijakan akuntansi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dimiliki oleh PE. Persediaan Efek ini dapat berupa Efek bersifat penting, yang harus dijelaskan antara diungkapkan antara lain:
Ekuitas misalnya saham, atau Efek bersifat Utang, misalnya lain: 1) Rincian jenis dan jumlah aset keuangan
obligasi. 1) Dasar pengakuan yang digunakan berdasarkan klasifikasinya;
Lampiran 6.1 - 2
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
dalam menyiapkan laporan 2) Keuntungan/kerugian yang disebabkan
keuangan. oleh perubahan nilai wajar portofolio
2) Klasifikasi aset keuangan serta yang dimiliki, dan pencatatannya sesuai
penjelasan syarat dan ketentuan dengan klasifikasinya;
pengklasifikasian setiap aset 3) Jika PE mereklasifikasi aset keuangan
keuangan ke dalam setiap dengan PSAK 55 maka PE
kelompok; mengungkapkan jumlah yang
3) Pengukuran setiap klasifikasi aset direklasifikasi dari dan ke setiap
keuangan; kategori dan alasan reklasifikasi.
4) Ketentuan evaluasi penurunan nilai 4) Untuk setiap kelompok aset keuangan,
setiap klasifikasi aset keuangan; PE mengungkapkan nilai wajar dari
5) Ketentuan penghentian pengakuan kelompok aset keuangan tersebut
setiap klasifikasi aset keuangan. dengan cara yang memungkinkan untuk
membandingkan dengan jumlah
Pengakuan dan pengukuran masing- tercatatnya.
Portofolio Efek tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam salah masing Efek berdasarkan pada 5) PE mungkin telah mentransfer aset
satu kategori berikut ini: klasifikasinya, adalah sebagai berikut: keuangan sedemikian rupa sehingga
sebagian atau seluruh aset keuangan
1) Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) 1) Nilai Wajar Melalui Laba Rugi tidak memenuhi kualifikasi penghentian
(FVTPL) pengakuan. PE mengungkapkan untuk
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam FVTPL memiliki setiap kelompok aset keuangan:
2 (dua) sub-kategori yaitu aset keuangan yang Pada pengakuan awal, diukur pada a) jenis aset;
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (HT) dan nilai wajar, dan selanjutnya diukur b) jenis risiko dan manfaat atas
Efek yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh PE pada nilai wajar dengan perubahan kepemilikan yang tetap berada pada
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (DUIR). pada nilai wajar diakui langsung PE;
pada laba/rugi periode yang c) jika PE melanjutkan pengakuan
bersangkutan. seluruh aset, jumlah tercatat aset dan
liabilitas terkait;
d) jika PE melanjutkan pengakuan aset
sejauh keterlibatan
2) Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) 2) Dimiliki hingga jatuh tempo berkelanjutannya, total jumlah
(HTM) tercatat dari aset awal, jumlah aset
HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran dimana PE melanjutkan pengakuan,
tetap atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah Pada pengakuan awal diukur pada dan jumlah tercatat liabilitas terkait.
ditetapkan, serta PE mempunyai intensi positif dan nilai wajar ditambah biaya transaksi
Lampiran 6.1 - 3
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga yang dapat diatribusikan secara
jatuh tempo. langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan, dan
selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif. Selain itu, dilakukan
evaluasi adanya kerugian
penurunan nilai secara berkala.
Efek yang termasuk dalam kelompok ini merupakan Pada saat pengakuan awal diukur
nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual pada nilai wajar ditambah biaya
atau yang tidak diklasifikasikan sebagai L&R, HTM, atau transaksi yang dapat diatribusikan
FVTPL. secara langsung dengan perolehan
atau penerbitan aset keuangan.
Selanjutnya, diukur pada nilai
wajar, dimana keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai
wajar diakui sebagai bagian dari
ekuitas dan ditransfer ke laporan
laba rugi pada saat aset tersebut
dijual atau diturunkan nilainya.
a. SBI dan Surat Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga
Berharga Negara perolehan SBI dan Surat Berharga Negara yang diterbitkan oleh
pemerintah.
b. Efek Bersifat Ekuitas Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga
yang Tercatat di perolehan Efek Bersifat Ekuitas.
Bursa Efek
Lampiran 6.1 - 4
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
Sub akun ini hanya dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau
AFS.
c. Efek Bersifat Utang Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga Sukuk dapat diklasifikasikan sebagai
dan Sukuk yang perolehan Efek Bersifat Utang dan Sukuk. diukur pada biaya perolehan atau
Tercatat di Bursa diukur pada nilai wajar.
Efek Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS, atau
HTM. Pada saat pengakuan awal, sukuk
korporasi (sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah) diakui sebesar biaya
perolehan.
Biaya perolehan sukuk korporasi yang
diukur pada biaya perolehan termasuk
biaya transaksi. Sedangkan biaya
perolehan sukuk korporasi yang diukur
pada nilai wajar, tidak termasuk biaya
transaksi.
Untuk investasi pada sukuk korporasi
yang diukur pada biaya perolehan,
selisih antara biaya perolehan dan nilai
nominal diamortisasi secara garis lurus
selama jangka waktu sukuk.
Jika sukuk korporasi diukur pada nilai
wajar, selisih antara nilai wajar dengan
jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
d. Unit Penyertaan Sub akun ini digunakan untuk mencatat Unit Penyertaan (UP)
Reksa Dana Reksa Dana.
f. Efek Beragun Aset Sub akun ini digunakan untuk mencatat EBA Arus Kas Tetap dan
(EBA) EBA Arus Kas Tidak Tetap.
g. Kontrak Opsi Sub akun ini digunakan untuk mencatat Kontrak Opsi Saham
(KOS).
h. Kontrak Berjangka Sub akun ini digunakan untuk mencatat Kontrak Berjangka
seperti KBIE.
i. Efek Lain yang Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar Efek
Terdaftar di Bapepam lain yang terdaftar di Bapepam dan LK.
dan LK
Metode penilaiannya berdasarkan ketentuan Bapepam dan LK.
j. Efek yang Tercatat di Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga
Bursa Efek Luar perolehan Efek yang tercatat di Bursa Efek luar negeri yang
Negeri informasi harganya dapat diakses setiap saat.
5. Portofolio Efek Yang Akun ini digunakan untuk mencatat Portofolio Efek yang PE mengungkapkan:
Dijaminkan dijaminkan kepada pihak lain dalam suatu pinjaman yang 1) jumlah tercatat aset keuangan yang
dijaminkan di-repo-kan atau dipinjamkan. Portofolio Efek yang dijaminkan sebagai agunan untuk
dijaminkan tersebut tidak diakui sebagai penghentian pengakuan liabilitas atau liabilitas kontinjensi,
karena PE secara substansial masih memiliki risiko dan manfaat termasuk jumlah yang telah
Lampiran 6.1 - 6
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
atas kepemilikan portofolio Efek yang dijaminkan, maka PE tetap direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);
mengakui Portofolio Efek yang dijaminkan tersebut secara 2) syarat dan kondisi yang terkait dengan
keseluruhan dan mengakui kewajiban keuangan atas jumlah yang penjaminan tersebut;
diterimanya. 3) Jika Efek yang dijaminkan
diklasifikasikan sebagai HTM,
diungkapkan kemampuan PE untuk
memenuhi kewajiban dan jika terdapat
potensi tidak mampu dalam memenuhi
kewajibannya, maka PE harus
mengungkapkan nilai Efek yang
direklasfikasi dari HTM ke AFS.
6. Piutang Lembaga Kliring Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada LKP Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dan Penjaminan sehubungan dengan transaksi Efek dan deposit yang diserahkan L&R sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
PE dalam rangka transaksi Efek. perolehan diamortisasi dengan Rincian jumlah piutang pada LKP
menggunakan suku bunga efektif. berdasarkan transaksi yang dilakukan PE
dengan LKP.
a. Uang Jaminan LKP Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana yang diserahkan PE PE mengungkapkan:
yang menjadi Anggota Kliring (AK) kepada LKP untuk jaminan 1) jumlah tercatat aset keuangan yang
dalam rangka penyelesaian transaksi Efek yang dijamin oleh dijaminkan sebagai agunan untuk
LKP. liabilitas atau liabilitas kontinjensi,
termasuk jumlah yang telah
direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);
2) syarat dan kondisi yang terkait dengan
penjaminan tersebut.
b. Piutang Transaksi Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada LKP atas
Bursa transaksi jual yang dilakukan oleh PE. Jumlah yang disajikan
sesuai dengan nilai netting yang disajikan pada Daftar Hasil
Kliring (DHK).
c. Piutang Komisi Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang timbul atas jasa
yang diberikan kepada LKP.
Lampiran 6.1 - 7
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
7. Piutang Nasabah Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada Nasabah Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Pemilik Rekening (NPR) dan Nasabah Kelembagaan (NK) terkait L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
dengan transaksi Efek. perolehan diamortisasi dengan 1) Piutang kepada pihak ketiga dengan
menggunakan suku bunga efektif. piutang kepada pihak berelasi untuk
masing-masing nasabah, yaitu NPR,
NK;
2) Khusus untuk piutang kepada pihak
berelasi diungkapkan per nama pihak;
3) Pengungkapan mengenai rincian piutang
NPR yang terdiri dari transaksi yang
telah jatuh tempo namun belum
diselesaikan dan transaksi yang belum
jatuh tempo;
4) Jumlah tercatat piutang yang dijaminkan
sebagai agunan (apabila ada); dan
5) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.
a. Nasabah Pemilik Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada NPR
Rekening termasuk PE lain yang membuka rekening pada PE.
1) Transaksi Sub akun ini digunakan untuk mencatat piutang kepada nasabah
Reguler atas transaksi Efek yang belum diselesaikan oleh NPR, yang
terdiri dari transaksi yang telah jatuh tempo namun belum
diselesaikan dan transaksi yang belum jatuh tempo.
2) Transaksi Marjin Sub akun ini digunakan untuk mencatat saldo dalam Rekening
Efek pembiayaan transaksi marjin yang menunjukkan jumlah
dana yang wajib dibayar oleh nasabah kepada PE atas
pembiayaan transaksi marjin oleh PE bagi nasabah.
Lampiran 6.1 - 8
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
3) Transaksi Lain Sub akun ini digunakan untuk mencatat mencatat saldo selain
Transaksi Reguler dan transaksi Marjin, termasuk diantaranya
Transaksi Penawaran Tender (Tender Offer) dan Uang Pengganti
(Alternate Cash Settlement – ACS).
8. Piutang Perusahaan Efek Akun ini merupakan tagihan PE kepada PE lain dalam rangka Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Lain kegiatan Perantara Pedagang Efek. L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian jumlah piutang PE lain
Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. berdasarkan transaksi yang dilakukan
dengan piutang kepada pihak berelasi. PE dengan PE lain;
2) Nama dan jumlah piutang pada pihak
berelasi; dan
3) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.
a. Uang Jaminan untuk Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai jaminan yang PE mengungkapkan:
Peminjaman Efek ditempatkan di PE lain atas peminjaman Efek. 1) jumlah tercatat aset keuangan yang
dijaminkan sebagai agunan untuk
liabilitas atau liabilitas kontinjensi,
termasuk jumlah yang telah
direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);
2) syarat dan kondisi yang terkait dengan
penjaminan tersebut.
b. Uang Jaminan pada Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana yang dijaminkan PE mengungkapkan:
AK oleh PE non AK kepada PE AK. 1) jumlah tercatat aset keuangan yang
dijaminkan sebagai agunan untuk
liabilitas atau liabilitas kontinjensi,
termasuk jumlah yang telah
Lampiran 6.1 - 9
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);
2) syarat dan kondisi yang terkait dengan
penjaminan tersebut.
c. Transaksi Jual Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada PE
lain atas transaksi jual Efek yang tidak dijamin oleh LKP dan
belum diselesaikan.
d. Piutang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan komisi kepada PE
lain atas transaksi Efek, misalnya komisi yang berasal dari
kegiatan pinjam meminjam Efek dan kegiatan sebagai agen
penjual.
9. Piutang Kegiatan Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang timbul dari Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Penjaminan Emisi Efek kegiatan Penjaminan Emisi Efek. L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian jumlah piutang yang timbul
Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. akibat kegiatan penjaminan emisi Efek,
dengan piutang kepada pihak berelasi. yang dibedakan berdasarkan kegiatan
yang terjadi selama proses penjaminan
emisi Efek;
2) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.
a. Piutang Jasa Emisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada pihak
Efek yang melakukan penawaran umum, atas jasa penjaminan emisi
Efek.
Lampiran 6.1 - 10
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
b. Piutang Jasa Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada Penerbit
Perantara Penerbitan Efek atas piutang komisi jasa penerbitan Efek (private
Efek placement).
c. Piutang Jasa Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan terkait dengan
Penasihat Keuangan jasa penasihat keuangan.
d. Piutang Biaya Sub akun ini digunakan untuk mencatat jumlah piutang PE
Talangan kepada Emiten/Penerbit Efek terkait dengan biaya-biaya yang
merupakan tanggungan calon Emiten/Penerbit Efek, tetapi
dibayarkan terlebih dahulu oleh PE.
e. Dana Pesanan Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana pesanan Efek pada
Dibayar Dimuka pasar perdana yang disetor oleh agen penjual kepada Penjamin
Pelaksana Emisi Efek.
f. Piutang Nasabah Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada NU
Umum atas pemesanan Obligasi.
10. Piutang Kegiatan Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang berkaitan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Manajer Investasi dengan kegiatan PE sebagai Manajer Investasi. L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian jumlah piutang yang timbul
Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. akibat kegiatan manajemen investasi;
dengan piutang kepada pihak berelasi. 2) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.
a. Piutang Management Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan atas jasa
Fee pengelolaan investasi untuk nasabah individual maupun kolektif,
misalnya UP Reksa Dana, EBA, atau PDBBI.
b. Piutang Subscription Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan atas jasa
Fee dan Redemption penjualan dan pembelian kembali.
Fee
Lampiran 6.1 - 11
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
11. Piutang Lain-lain Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan dividen, bunga, dan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
denda kepada pihak lain, serta piutang lainnya yang tidak L&R. Sehingga diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
berhubungan dengan kegiatan utama PE. perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai komponen yang
menggunakan suku bunga efektif. material jumlahnya;
2) Piutang lain yang tidak dirinci secara
tersendiri karena kecil jumlahnya,
digabungkan dalam komponen
tersendiri, namun harus dijelaskan pula
sifat dan unsur utamanya;
3) Apabila dibuat penyisihan atas piutang
tak tertagih, maka PE mengungkapkan
suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan
piutang tak tertagih, selama periode
berjalan.
12. Biaya Dibayar Dimuka Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang telah dibayar Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang diungkapkan antara lain:
akan datang seperti premi asuransi dibayar dimuka, bunga dibayar 1) Jika jumlahnya material harus dirinci
dimuka, atau sewa dibayar dimuka. menurut elemen utamanya; atau
2) Jika tidak material jumlahnya, dapat
digabungkan dalam satu elemen namun
harus dijelaskan sifat dari unsur-unsur
utamanya.
13. Pajak Dibayar Dimuka Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak yang akan Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
ditagih kembali atau dikompensasikan terhadap liabilitas pajak diungkapkan antara lain:
masa berikutnya. 1) Rincian menurut jenis dan jumlah
masing-masing pajaknya; dan
2) Uraian mengenai jumlah restitusi pajak
yang diajukan dan statusnya (apabila
ada).
Lampiran 6.1 - 12
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
14. Penyertaan pada Bursa Keanggotaan PE di bursa, yang mewakili kepentingan Penyertaan pada Bursa Efek dicatat PE mengungkapkan:
Efek kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada PE untuk sebesar biaya perolehan dikurangi 1) Untuk Penyertaan pada Bursa Efek yang
menjalankan usaha di bursa. akumulasi penurunan nilai. Jika dinilai dengan umur manfaat tidak
terdapat indikasi penurunan nilai, nilai terbatas, jumlah tercatat aset dan alasan
tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi yang mendukung penilaian umur
dan diturunkan langsung ke jumlah manfaat tidak terbatas tersebut. Dalam
terpulihkan. memberikan alasan, PE menjelaskan
faktor signifikan dalam menentukan aset
yang memiliki umur manfaat tidak
terbatas;
2) PE mengungkapkan informasi mengenai
penurunan nilai Penyertaan pada Bursa
Efek.
15. Aset Tetap Akun ini digunakan untuk mencatat biaya perolehan aset tetap PE Pada bagian kebijakan akuntansi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
setelah dikurangi akumulasi penyusutan kecuali tanah dan aset penting, yang harus dijelaskan antara diungkapkan antara lain:
dalam penyelesaian. lain: 1) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi
1) Dasar pengukuran yang digunakan penyusutan (dijumlahkan dengan
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam menentukan jumlah tercatat akumulasi rugi penurunan nilai) pada
dalam penyediaan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau bruto; awal dan akhir periode; dan
untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan 2) Metode penyusutan yang 2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal
selama lebih dari satu periode. digunakan; dan akhir periode yang menunjukkan:
3) Umur manfaat atau tarif penyusutan a) Penambahan;
yang digunakan. b) Aset yang diklasifikasikan sebagai
PE harus memilih antara model biaya tersedia untuk dijual atau termasuk
(cost method) atau model revaluasian dalam kelompok yang akan
(revaluation method) sebagai kebijakan dilepaskan yang diklasifikasikan
akuntansi dan menerapkan kebijakan sebagai tersedia untuk dijual;
tersebut terhadap seluruh aset tetap c) Akuisisi melalui penggabungan
dalam kelompok yang sama. usaha;
d) Peningkatan atau penurunan akibat
dari revaluasi serta dari penurunan
nilai yang diakui atau dijurnal balik
secara langsung pada ekuitas;
Lampiran 6.1 - 13
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
e) Rugi penurunan nilai yang diakui
dalam laporan laba rugi;
f) Rugi penurunan nilai yang dijurnal
balik dalam laporan laba rugi (jika
ada);
g) Penyusutan;
h) Selisih nilai tukar neto yang timbul
dalam penjabaran laporan keuangan
dari mata uang fungsional menjadi
mata uang pelaporan yang berbeda,
termasuk penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri menjadi mata uang
pelaporan PE pelapor; dan
i) Perubahan lain.
3) Keberadaan dan jumlah restriksi atas
hak milik, dan aset tetap yang
dijaminkan untuk utang;
4) Jumlah pengeluaran yang diakui dalam
jumlah tercatat aset tetap yang sedang
dalam pembangunan;
5) Jumlah komitmen kontraktual dalam
perolehan aset tetap;
6) Jumlah kompensasi dari pihak ketiga
untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai, hilang, atau dihentikan
yang dimasukkan dalam laporan laba
rugi, jika tidak diungkapkan secara
terpisah pada laporan laba rugi;
7) Jika aset tetap disajikan pada jumlah
revaluasian, hal berikut ini harus
diungkapkan:
a) Tanggal efektif revaluasi;
b) Apakah penilai independen
dilibatkan;
c) Metode dan asumsi signifikan yang
Lampiran 6.1 - 14
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
digunakan dalam mengestimasikan
nilai wajar aset;
d) Penjelasan mengenai nilai wajar aset
yang ditentukan secara langsung
berdasar harga yang dapat
diobservasi (observable prices)
dalam suatu pasar aktif atau
transaksi pasar terakhir yang wajar
atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lainnya;
e) Untuk setiap kelompok aset tetap,
jumlah tercatat aset seandainya aset
tersebut dicatat dengan model biaya;
dan
f) Surplus revaluasi, yang
menunjukkan perubahan selama
periode dan pembatasan-pembatasan
distribusi kepada pemegang saham.
8) Pengungkapan jika ada perubahan
estimasi dalam:
a) Nilai residu;
b) Estimasi biaya pembongkaran,
pemindahan, atau restorasi suatu
aset tetap;
c) Umur manfaat; dan
d) Metode penyusutan.
9) Jumlah tercatat aset tetap yang tidak
dipakai sementara;
10) Jumlah tercatat bruto dari setiap aset
tetap yang telah disusutkan penuh dan
masih digunakan;
11) Jumlah tercatat aset tetap yang
dihentikan dari penggunaan aktif dan
tidak diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual; dan
Lampiran 6.1 - 15
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
12) Jika model biaya digunakan, nilai wajar
aset tetap apabila berbeda secara
material dari jumlah tercatat.
16. Aset Pajak Tangguhan Akun ini digunakan untuk menyajikan estimasi jumlah pajak yang Aset dan liabilitas pajak tangguhan Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya: harus diukur dengan menggunakan tarif diungkapkan antara lain:
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; pajak yang akan berlaku pada saat aset 1) Jumlah beban (penghasilan) pajak
b) akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi; dan dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, tangguhan yang berasal dari timbulnya
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan perbedaan temporer maupun
peraturan perpajakan mengizinkan. pajak) yang telah berlaku atau yang realisasinya atau terkait dengan
telah secara substantif berlaku pada perubahan tarif pajak atau penerapan
periode pelaporan. peraturan perpajakan yang baru.
2) Penjelasan mengenai perubahan tarif
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan pajak yang berlaku dan perbandingan
harus ditinjau kembali pada akhir dengan tarif pajak yang berlaku pada
periode pelaporan. PE harus periode akuntansi sebelumnya;
mengurangi jumlah tercatat aset pajak 3) Jumlah (dan batas waktu penggunaan,
tangguhan apabila besar kemungkinan jika ada) perbedaan temporer yang boleh
laba kena pajak tidak lagi tersedia dikurangkan, rugi pajak yang belum
dalam jumlah yang cukup memadai dikompensasi, dan kredit pajak belum
untuk mengkompensasikan sebagian dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai
atau seluruh aset pajak tangguhan aset pajak tangguhan pada laporan
tersebut. Pengurangan jumlah tercatat keuangan;
aset pajak tangguhan dilakukan 4) Berkenaan dengan setiap tipe perbedaan
pembalikan apabila kemungkinan besar temporer, dan berkenaan dengan setiap
laba kena pajak yang tersedia tipe rugi pajak belum dikompensasi dan
jumlahnya cukup memadai. kredit pajak belum dimanfaatkan:
a) Jumlah aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang diakui pada laporan
posisi keuangan selama periode
penyajian;
b) Jumlah beban (penghasilan) pajak
tangguhan yang diakui pada laba
rugi, apabila jumlah tersebut tidak
Lampiran 6.1 - 16
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
terlihat dari perubahan jumlah aset
atau liabilitas pajak tangguhan yang
diakui pada laporan posisi
keuangan;
5) PE mengungkapkan jumlah aset pajak
tangguhan dan sifat bukti yang
mendukung pengakuannya, jika:
a) Penggunaan aset pajak tangguhan
tergantung pada apakah laba kena
pajak yang dapat dihasilkan pada
periode mendatang melebihi laba
dari realisasi perbedaan temporer
kena pajak yang telah ada; dan
b) PE telah mengalami kerugian pada
periode kini atau periode
sebelumnya dimana aset pajak
tangguhan terkait.
16. Aset Lain-Lain Akun ini digunakan untuk mencatat aset yang tidak dapat Aset lain-lain disajikan sebesar nilai Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
digolongkan ke dalam salah satu kelompok aset yang telah tercatat, yaitu biaya perolehan setelah diungkapkan antara lain:
tersebut di atas. Akun ini antara lain mencakup: dikurangi biaya amortisasi dan 1) Rincian jenis dan jumlah unsur-unsur
a) Aset tetap yang tidak digunakan lagi penurunan nilai. aset lain-lain.
b) Aset dari segmen usaha yang telah diputuskan oleh 2) Sifat dan uraian penting dari aset yang
manajemen untuk dihentikan atau akan dijual. bersangkutan.
c) Beban tangguhan lainnya. 3) Jika material jumlahnya perlu dirinci
d) Kas yang dibatasi penggunaannya. menurut komponen utama serta
diberikan penjelasan tambahan untuk
unsur yang unik sifatnya;
4) Unsur yang tidak material jumlahnya
dapat digabungkan, namun harus
dijelaskan sifatnya;
5) Jumlah amortisasi untuk beban
ditangguhkan, harus dijelaskan antara
lain mengenai metode dan periode
Lampiran 6.1 - 17
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
amortisasinya;
6) Alasan perubahan klasifikasi aset yang
sebelumnya tidak termasuk dalam aset
lain-lain.
7) Untuk jenis aset tetap yang sudah tidak
dapat digunakan secara aktif dan
dimiliki untuk tujuan dijual (scrapped):
nilai tercatat dan nilai realisasi bersih.
Lampiran 6.1 - 18
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
Pada pengakuan awal, diukur pada
nilai wajar dikurangi biaya
transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan perolehan
atau penerbitan liabilitas keuangan,
selanjutnya Diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif.
2. Utang Repo Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah dana yang akan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
diserahkan kepada pihak lain sebesar nilai kontrak transaksi Efek FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (repo). perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek
menggunakan suku bunga efektif. yang dijual PE pada transaksi repo;
2) Tanggal dan harga dilakukannya
Pada bagian kebijakan akuntansi pembelian dan penjualan kembali Efek.
penting, yang harus dijelaskan antara
lain unsur-unsur Utang Repo, metode
pencatatan dan pengukurannya.
3. Utang pada Lembaga Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada LKP yang Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Kliring dan Penjaminan belum jatuh tempo sehubungan dengan transaksi bursa yang FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
penyelesaiannya dijamin oleh LKP dan pinjam meminjam Efek perolehan diamortisasi dengan Rincian jumlah utang pada LKP berdasarkan
yang melalui LKP. menggunakan suku bunga efektif. transaksi yang dilakukan PE dengan LKP.
a. Utang Transaksi Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada LKP
Bursa atas transaksi beli yang dilakukan oleh PE. Jumlah yang disajikan
sesuai dengan nilai netting yang disajikan pada Daftar Hasil
Kliring (DHK).
b. Utang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang timbul atas
jasa yang diberikan LKP.
Lampiran 6.1 - 19
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
4. Utang Nasabah Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada NPR dan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
NK terkait dengan transaksi Efek. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Pemisahan utang nasabah berdasarkan
Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. sifat hubungan nasabah yaitu pihak
dengan utang kepada pihak berelasi untuk masing-masing jenis ketiga dan pihak berelasi;
nasabah, yaitu NPR dan NK. 2) Nama dan jumlah utang pada pihak
Khusus untuk utang kepada pihak berelasi diungkapkan per nama berelasi;
pihak. 3) Jumlah utang pada pihak ketiga yang
dipisahkan berdasarkan jenis nasabah
yaitu NPR dan NK; dan
4) Jumlah tercatat agunan yang diterima
(apabila ada).
a. Nasabah Pemilik Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada NPR
Rekening termasuk PE lain yang membuka rekening pada PE.
5. Utang Perusahaan Efek Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE lain Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Lain dalam rangka kegiatan Perantara Pedagang Efek. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian jumlah utang PE lain
Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. berdasarkan transaksi yang dilakukan
dengan utang kepada pihak berelasi. PE dengan PE lain;
2) Nama dan jumlah utang pada pihak
berelasi;
a. Uang Jaminan Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas atas uang Jika PE memiliki agunan (aset keuangan
Peminjaman Efek jaminan yang diterima dari PE lain terkait dengan transaksi atau aset nonkeuangan) dan diizinkan untuk
Pinjam Meminjam Efek. menjual atau menjaminkan kembali tanpa
didahului wanprestasi oleh pemilik agunan,
maka PE mengungkapkan:
1) nilai wajar agunan yang dimiliki;
2) nilai wajar dari setiap agunan yang
dijual atau dijaminkan kembali, dan
apakah PE berkewajiban untuk
Lampiran 6.1 - 20
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
mengembalikan agunan tersebut; dan
3) syarat dan ketentuan yang terkait
dengan penggunaan agunan tersebut.
b. Uang Jaminan dari Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada PE non
PE non AK AK atas dana yang diserahkan sebagai jaminan kepada PE AK.
c. Transaksi Beli Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE
lain atas transaksi beli Efek yang belum diselesaikan.
d. Utang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang komisi kepada PE
lain atas transaksi Efek.
6. Utang Kegiatan Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang timbul dari Akun ini termasuk dalam klasifikasi Yang harus diungkapkan antara lain rincian
Penjaminan Emisi Efek kegiatan Penjaminan Emisi Efek. FLAC, dan diukur pada biaya jumlah utang yang timbul akibat kegiatan
perolehan diamortisasi dengan penjaminan emisi Efek, yang dibedakan
Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. berdasarkan kegiatan yang terjadi selama
dengan utang kepada pihak berelasi. proses penjaminan emisi Efek;
a. Utang Dalam Rangka Sub akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan uang pesanan
Penawaran Efek dalam rangka Penawaran Umum atau penerimaan uang
Umum/Penawaran pesanan Efek dari pemodal dalam rangka Penawaran Terbatas
Terbatas (private placement) dan liabilitas PE kepada Emiten/Penerbit
Efek untuk menyerahkan sejumlah dana hasil penjualan, yang
terdiri dari utang kepada:
1) NPR;
2) NU;
3) Agen penjual;
4) Emiten; dan
5) Penerbit Efek
b. Utang Jasa Emisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE
Efek lain yang merupakan peserta Sindikasi atau Selling Agent, dalam
rangka jasa yang terkait dengan penjaminan emisi Efek atau
perantara penerbitan Efek seperti underwriting fee dan selling fee.
Lampiran 6.1 - 21
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
7. Utang kegiatan Manajer Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang berkaitan Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Investasi dengan kegiatan PE sebagai Manajer Investasi. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain rincian jumlah
perolehan diamortisasi dengan utang yang timbul akibat kegiatan
Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga efektif. manajemen investasi.
dengan utang kepada pihak berelasi.
a. Utang biaya Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya
pendirian Reksa pendirian UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi
Dana/ EBA/DIRE tanggungan MI.
b. Utang komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang komisi kepada agen
penjual UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE.
c. Utang biaya Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya
pengelolaan Reksa pengelolaan UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi
Dana/ EBA/DIRE tanggungan MI.
d. Utang biaya Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya
pembubaran Reksa pembubaran UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi
Dana/EBA/DIRE tanggungan MI.
8. Utang Efek Posisi Short Akun ini menampilkan nilai wajar Efek pada posisi short PE. Akun ini pada saat pengakuan awal Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Akun ini timbul karena PE melakukan penjualan Efek lebih besar telah ditetapkan oleh PE untuk diukur diungkapkan antara lain rincian mengenai
dari Efek yang dimiliki PE. pada nilai wajar melalui laporan laba jenis dan jumlah Efek posisi short.
rugi.
Jika PE menetapkan suatu liabilitas
keuangan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi sesuai PSAK 55
(r2006), maka PE mengungkapkan:
1) jumlah perubahan, selama periode dan
secara kumulatif, nilai wajar liabilitas
keuangan yang dapat diatribusikan pada
perubahan risiko kredit atas liabilitas
yang ditentukan di antara:
a) sebagai jumlah perubahan dalam
Lampiran 6.1 - 22
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
nilai wajar yang tidak dapat
diatribusikan pada perubahan
kondisi pasar yang meningkatkan
risiko pasar; atau
b) menggunakan metode alternatif
yang diyakini PE lebih
menggambarkan secara jujur jumlah
perubahan nilai wajar yang dapat
diatribusikan pada perubahan risiko
kredit atas kewajiban.
2) perbedaan antara jumlah tercatat
liabilitas keuangan dan jumlah yang
disyaratkan secara kontraktual bagi PE
untuk membayar pada saat jatuh tempo
kepada pemegang kewajiban tersebut;
3) PE juga mengungkapkan:
a) metode yang digunakan untuk
memenuhi persyaratan di angka 1).
b) jika PE meyakini bahwa
pengungkapan yang memenuhi
persyaratan di angka 1) tidak
menyajikan secara jujur perubahan
nilai wajar aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang dapat
diatribusikan pada perubahan risiko
kredit, alasan yang menghasilkan
kesimpulan tersebut, dan faktor
relevan yang dipercayai PE.
9. Utang Pajak Akun ini merupakan liabilitas dalam rangka Pajak Penghasilan Liabilitas pajak kini untuk periode Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dan pajak lainnya yang belum dibayar. berjalan dan periode sebelumnya, diungkapkan antara lain rincian pajak yang
diakui sebesar jumlah pajak terhutang masih harus dibayar.
(restitusi pajak), yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak (peraturan
Lampiran 6.1 - 23
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
pajak) yang berlaku atau yang telah
secara substantif berlaku pada tanggal
laporan keuangan.
10. Biaya Masih Harus Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE yang timbul dari Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Dibayar beban yang sudah terjadi namun belum dibayar. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai komponen yang
menggunakan suku bunga efektif. material jumlahnya;
2) Biaya yang masih harus dibayar lain
yang tidak dirinci secara tersendiri
karena kecil jumlahnya, digabungkan
dalam komponen tersendiri, namun
harus dijelaskan pula sifat dan unsur
utamanya.
11. Utang Jangka Panjang Liabilitas kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
waktu lebih dari satu periode akuntansi. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian utang berdasarkan nama bank,
menggunakan suku bunga efektif. jenis mata uang serta nilainya;
2) Kisaran tingkat bunga dan saat jatuh
tempo;
3) Penjelasan tentang fasilitas pinjaman
yang diperoleh, termasuk jumlah dan
tujuan perolehannya;
4) Rincian setiap wanprestasi selama
periode dari pokok, bunga, dana
pelunasan, atau syarat penarikan atas
pinjaman tersebut;
5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang
mengalami wanprestasi pada akhir
periode pelaporan;
6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan,
atau syarat pinjaman diterima telah
Lampiran 6.1 - 24
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
dinegosiasi ulang;
7) Jaminan yang diberikan dengan
menunjuk akun-akun yang
berhubungan; dan
8) Persyaratan lain yang penting seperti
adanya pembatasan pembagian dividen,
pembatasan rasio tertentu dan/atau
pembatasan perolehan utang baru.
12. Utang Obligasi Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
pemegang obligasi sehubungan dengan penerbitan obligasi PE. FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai jenis, nilai nominal
menggunakan suku bunga efektif. dan nilai tercatat dalam rupiah dan mata
uang asing, tanggal jatuh tempo, jadwal
pembayaran bunga, tingkat bunga, serta
tempat pencatatan;
2) Peringkat dan nama pemeringkat (jika
ada);
3) Nama Wali Amanat dan keterkaitan
usaha dengan PE;
4) Rincian setiap wanprestasi selama
periode dari pokok, bunga, dana
pelunasan, atau syarat penarikan atas
pinjaman tersebut;
5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang
mengalami wanprestasi pada akhir
periode pelaporan;
6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan,
atau syarat pinjaman diterima telah
dinegosiasi ulang;
7) Jaminan serta pembentukan dana untuk
pelunasan utang pokok obligasi (jika
ada) dengan menunjuk pos-pos yang
berhubungan;
Lampiran 6.1 - 25
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
8) Persyaratan lain yang penting, seperti
adanya pembatasan pembagian dividen,
pembatasan rasio tertentu, dan/atau
pembatasan perolehan utang baru; dan
9) Kejadian penting lainnya antara lain
kepatuhan PE dalam memenuhi
persyaratan dan kondisi utang.
13. Liabilitas Imbalan Kerja Akun ini mencatat seluruh bentuk imbalan kerja yang terutang Jumlah liabilitas imbalan kerja yang Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
atas jasa yang diberikan oleh pekerja. diakui di laporan posisi keuangan diungkapkan antara lain:
(neraca) merupakan nilai kini 1) Jika PE memiliki Imbalan Pasca-Kerja :
kewajiban imbalan pasti disesuaikan Program Iuran Pasti:
dengan keuntungan dan kerugian PE mengungkapkan jumlah yang diakui
aktuarial yang belum diakui dan biaya sebagai beban untuk program iuran
jasa lalu yang belum diakui. Setiap aset pasti.
yang timbul dari perhitungan ini
terbatas pada kerugian aktuarial yang 2) Jika PE memiliki Imbalan Pasca-Kerja:
tidak diakui dan biaya jasa lalu Program Imbalan Pasti:
ditambah dengan nilai kini a) Kebijakan akuntansi PE dalam
pengembalian yang ada dan mengakui keuntungan dan kerugian
pengurangan di masa depan aktuarial;
atas iuran program. b) Gambaran umum mengenai jenis
program;
c) Rekonsiliasi aset dan kewajiban
yang diakui di neraca, setidaknya
menunjukkan:
(1) Nilai kini kewajiban imbalan
pasti per tanggal neraca yang
seluruhnya tidak didanai;
(2) Nilai kini (sebelum dikurangi
nilai wajar aset program)
kewajiban imbalan pasti per
tanggal neraca yang seluruhnya
atau sebagian didanai;
Lampiran 6.1 - 26
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
(3) Nilai wajar setiap aset program
per tanggal neraca;
(4) Nilai bersih keuntungan dan
kerugian aktuarial yang tidak
diakui di neraca;
(5) Biaya jasa lalu yang belum
diakui di neraca;
(6) Jumlah yang tidak diakui
sebagai aset, karena
pembatasan;
(7) Nilai wajar pada tanggal neraca
dari hak penggantian yang
diakui sebagai aset; dan jumlah
lain yang diakui di neraca.
d) Jumlah yang termasuk dalam nilai
wajar aset program:
(1) Tiap kategori instrumen
keuangan yang diterbitkan oleh
PE;
(2) Properti atau aset lain yang
digunakan oleh PE.
e) Rekonsiliasi yang menunjukkan
mutasi nilai bersih kewajiban (aset)
selama satu periode di neraca;
f) Total beban yang diakui di laporan
laba rugi untuk setiap hal berikut
dan jumlah yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi yang didalamnya
terdapat:
(1) Biaya jasa kini;
(2) Biaya bunga;
(3) Hasil yang diharapkan dari aset
program;
(4) Hasil yang diharapkan dari hak
penggantian yang diakui
Lampiran 6.1 - 27
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
sebagai aset;
(5) Keuntungan dan kerugian
aktuarial;
(6) Biaya jasa lalu;
(7) Dampak dari adanya kurtailmen
iatau penyelesaian.
g) Hasil aktual dari aset program, sama
baiknya dengan hasil aktual atas hak
penggantian yang diakui sebagai
aset;
h) Asumsi aktuarial utama yang
digunakan per tanggal neraca,
termasuk jika dapat diterapkan:
(1) Tingkat diskonto;
(2) Tingkat hasil yang diharapkan
dari setiap aset program untuk
periode-periode penyajian
laporan keuangan;
(3) Tingkat hasil yang diharapkan
dari hak penggantian yang
diakui sebagai aset periode yang
disajikan dalam laporan
keuangan;
(4) Tingkat kenaikan gaji yang
diharapkan ;
(5) Tingkat tren biaya kesehatan;
dan
(6) Asumsi aktuarial material
lainnya yang dipergunakan.
PE harus mengungkapkan setiap asumsi
aktuarial dalam rangka absolut (sebagai
contoh dalam presentase absolut) dan tidak
hanya sebagai selisih presentase-presentase
atau variabel-variabel lainnya.
Lampiran 6.1 - 28
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
14. Utang Subordinasi Akun ini digunakan untuk mencatat pinjaman yang diperoleh Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
berdasarkan suatu perjanjian subordinasi, dimana pinjaman FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
tersebut baru dapat dibayar kembali apabila PE telah melunasi perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian utang berdasarkan masing-
liabilitas tertentu, dan dalam hal likuidasi, pinjaman ini baru dapat menggunakan suku bunga efektif. masing pihak pemberi pinjaman, jenis
dilunasi setelah PE menyelesaikan seluruh liabilitas lainnya. mata uang serta nilainya;
2) Kisaran tingkat bunga dan saat jatuh
tempo;
3) Penjelasan tentang sifat atas pinjaman
yang diperoleh, termasuk jumlah dan
tujuan perolehannya;
4) Rincian setiap wanprestasi selama
periode dari pokok, bunga, dana
pelunasan, atau syarat penarikan atas
pinjaman tersebut;
5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang
mengalami wanprestasi pada akhir
periode pelaporan;
6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan,
atau syarat pinjaman diterima telah
dinegosiasi ulang;
7) Penjelasan mengenai kondisi utang
(misalnya restrukturisasi utang, kondisi
default);
8) Persyaratan lain yang penting.
15. Utang Lain-Lain Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang tidak dapat Akun ini termasuk dalam klasifikasi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
digolongkan dalam salah satu akun liabilitas di atas. Utang levy FLAC, dan diukur pada biaya diungkapkan antara lain:
atau utang biaya transaksi serta utang penawaran tender termasuk perolehan diamortisasi dengan 1) Rincian mengenai komponen yang
di dalamnya. menggunakan suku bunga efektif. material jumlahnya;
2) Utang lain yang tidak dirinci secara
tersendiri karena kecil jumlahnya,
digabungkan dalam komponen
tersendiri, namun harus dijelaskan pula
sifat dan unsur utamanya.
Lampiran 6.1 - 29
3. Komponen Laporan Posisi Keuangan/Laporan Pe rubahan Ekuitas – Ekuitas
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
1. Modal Saham Akun ini digunakan untuk mencatat modal saham untuk setiap Modal disajikan dalam laporan posisi Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
jenis saham yang disajikan sebesar nilai nominal. keuangan setelah liabilitas. Bentuk diungkapkan antara lain:
penyajiannya sesuai Akta Pendirian 1) Uraian jenis-jenis saham PE;
Badan Usaha tersebut. 2) Susunan pemegang saham, yaitu:
a) Pemegang saham yang memiliki 5%
atau lebih;
b) Nama Direktur dan Komisaris yang
memiliki saham; dan
c) Pemegang saham lainnya.
Dengan mengungkapkan jumlah saham,
persentase pemilikan, dan jumlah nilai
nominal untuk masing-masing
pemegang saham tersebut.
3) Jika terjadi perubahan modal saham
dalam tahun berjalan harus
diungkapkan:
a) Keputusan yang berhubungan
dengan perubahan modal saham
tersebut, seperti pengesahan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia dan
RUPS;
b) Sumber Peningkatan modal saham
antara lain dari modal sumbangan
dan tambahan modal disetor lainnya,
selisih penilaian kembali aset tetap,
pelaksanaan waran, konversi
obligasi dan sebagainya;
c) Metode pencatatan dan jumlah
lembar saham yang diperoleh
kembali, dalam hal terjadi perolehan
kembali saham yang telah
diterbitkan; dan
Lampiran 6.1 - 30
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
d) Tujuan perubahan modal saham,
antara lain dalam rangka ekspansi
atau pelunasan utang.
a. Modal Dasar Sub akun ini digunakan untuk mencatat jumlah saham untuk
setiap jenis saham sesuai dengan anggaran dasar PE.
b. Modal Ditempatkan Sub akun ini digunakan untuk mencatat bagian dari modal dasar
dan Disetor Penuh yang telah ditempatkan dan disetor penuh untuk setiap jenis
saham.
2. Tambahan Modal Disetor Akun ini digunakan untuk mencatat tambahan modal disetor.
Lampiran 6.1 - 31
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
a. Selisih Modal dari Sub akun ini digunakan untuk mencatat selisih antara jumlah
Perolehan Kembali yang dibayarkan pada saat perolehan kembali dengan:
Saham 1) Jumlah yang diterima saat pengeluaran saham; dan/atau
2) Nilai nominal.
b. Selisih Kurs atas Sub akun ini digunakan untuk mencatat selisih kurs mata uang Diuraikan sifat dan asal akun.
Modal yang Disetor asing yang timbul sehubungan dengan transaksi modal.
c. Modal Sumbangan Sub akun ini digunakan untuk mencatat modal yang berasal dari Dirinci jenis aset dan jumlahnya.
sumbangan yang diperoleh PE dari pemerintah dan/atau dari
pemegang saham dan/atau pihak lain.
d. Modal Disetor Sub akun ini digunakan untuk mencatat antara lain: Diuraikan sifat dan asal akun ini.
Lainnya a) Kelebihan setoran modal di atas Modal Dasar atau Modal
Ditempatkan;
b) Nilai waran pisah (detachable warrants) yang belum dan
tidak dilaksanakan.
3. Modal Saham Diperoleh Akun ini digunakan untuk mencatat nilai saham PE yang Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Kembali diperoleh kembali, yang disajikan sebagai pengurang ekuitas. diungkapkan antara lain:
1) Penjelasan mengenai keputusan yang
mendasari pembelian kembali saham
PE;
2) Prosedur dan syarat pembelian kembali
saham PE.
4. Opsi Saham Akun ini digunakan untuk mencatat imbalan berbasis ekuitas Instrumen ekuitas yang diberikan Informasi berikut ini diungkapkan dalam
yang meliputi saham, opsi saham, dan instrumen ekuitas lainnya, kepada karyawan sebagai imbalan jasa catatan atas laporan keuangan:
yang diterbitkan untuk pekerja dengan harga yang lebih rendah karyawan dan jasa karyawan yang 1) Jumlah dan rata-rata tertimbang harga
dari nilai wajarnya jika instrumen-instrumen tersebut diterbitkan dikompensasi diukur dan diakui sebesar eksekusi opsi untuk setiap kelompok
untuk pihak ketiga. nilai wajar instrumen ekuitas yang opsi berikut ini:
bersangkutan. Bagian dari nilai wajar a) Opsi yang beredar pada awal tahun;
instrumen ekuitas yang dapat dihitung b) Opsi yang beredar pada akhir tahun;
Lampiran 6.1 - 32
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
sebagai jasa karyawan adalah sebesar c) Opsi yang dieksekusi pada akhir
jumlah netonya, yaitu nilai wajar tahun;
setelah dikurangi dengan jumlah yang d) Opsi yang diberikan dalam suatu
harus dibayar oleh karyawan pada saat periode;
instrumen ekuitas tersebut diberikan. e) Opsi yang diberikan dalam suatu
periode;
f) Opsi yang dieksekusi dalam suatu
periode;
g) Opsi yang gagal diperoleh (forfeit)
oleh karyawan dalam suatu periode;
h) Opsi yang saat jatuh temponya telah
lewat dalam suatu periode.
2) Rata-rata tertimbang nilai wajar opsi
pada tanggal pemberian kompensasi
yang diberikan dalam suatu periode. Jika
harga eksekusi opsi berbeda dari harga
pasar saham pada tanggal pemberian
kompensasi, maka rata-rata tertimbang
harga eksekusi dan rata-rata tertimbang
nilai wajar opsi diungkapkan secara
terpisah untuk opsi yang harga
eksekusinya
a) sama dengan;
b) melebihi; atau
c) kurang dari harga pasar saham pada
tanggal kompensasi.
3) Jumlah dan rata-rata tertimbang nilai
wajar pada tanggal pemberian
kompensasi dari instrumen ekuitas selain
opsi, sebagai contoh saham tanpa hak,
yang diberikan dalam suatu periode;
4) Penjelasan mengenai metode dan asumsi
signifikan yang digunakan dalam suatu
periode untuk mengestimasi nilai wajar
opsi, termasuk informasi rata-rata
Lampiran 6.1 - 33
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
tertimbang variabel berikut:
a) Suku bunga bebas risiko;
b) Periode opsi yang diharapkan;
c) Ketidakstabilan harga saham
(stock’s volatility) yang diharapkan;
dan
d) Dividen yang diharapkan.
5) Jumlah beban kompensasi yang diakui
untuk program kompensasi berbasis
saham; dan
6) Peubahan persyaratan signifikan dari
program kompensasi yang sedang
berjalan.
5. Saldo Laba Akun ini digunakan untuk mencatat akumulasi hasil usaha Saldo laba tidak boleh dibebani atau Pada bagian pengungkapan akun, yang perlu
periodik setelah memperhitungkan distribusi kepada pemilik dan dikredit dengan pos-pos yang diungkapkan antara lain adalah:
koreksi laba rugi periode lalu. seharusnya diperhitungkan pada 1) Peraturan, perikatan, batasan, dan
laporan laba rugi tahun berjalan. jumlah batasan di sekitar saldo laba,
harus diungkapkan;
2) Koreksi masa lalu, baik bruto maupun
neto setelah pajak. Pengungkapan harus
dilakukan dengan penjelasan bentuk
kesalahan laporan keuangan, terdahulu,
dampak koreksi terhadap laba usaha, dan
laba bersih;
3) Perubahan saldo laba pada periode
bersangkutan; dan
4) Persetujuan RUPS yang terkait,
misalnya jumlah dividen yang
dibayarkan, saldo laba yang ditentukan
penggunaannya, dan lain-lain.
Lampiran 6.1 - 34
6. Keuntungan (Kerugian) Akun ini digunakan untuk mencatat keuntungan atau kerugian Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
yang Belum Direalisasi yang belum direalisasi dari aset keuangan yang diklasifikasikan diungkapkan antara lain rekonsiliasi jumlah
dari Aset Keuangan dalam kelompok AFS. tercatat awal periode dan akhir periode yang
Tersedia untuk Dijual menunjukkan jumlah di awal periode,
kerugian penurunan nilai aset selama
periode yang disajikan dalam laporan
keuangan, perubahan nilai wajar aset
keuangan tersedia untuk dijual, dan jumlah
di akhir periode.
7. Kepentingan Akun ini digunakan untuk mencatat ekuitas entitas anak yang Kepentingan nonpengendali dan bagian
nonpengendali tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepemilikan entitas induk atas aset neto
pada entitas induk. entitas anak yang dikonsolidasikan
diidentifikasi secara terpisah.
Kepentingan nonpengendali atas aset
neto terdiri dari:
1) Jumlah kepentingan nonpengendali
pada tanggal kombinasi bisnis awal
yang dihitung sesuai PSAK 22; dan
2) Bagian kepentingan nonpengendali
atas perubahan ekuitas sejak tanggal
kombinasi bisnis tersebut.
b. Pendapatan Kegiatan Sub akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima PE sebagai
PEE penjamin emisi dan agen penjual atas penawaran umum saham
dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak
memesan terlebih dahulu atas saham dan UP Reksa Dana.
1) Pendapatan jasa
penasihat
keuangan;
2) Komisi
penjaminan;
3) Management fee;
Lampiran 6.1 - 36
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
4) Selling agent fee;
5) Arranger fee;
c. Pendapatan Kegiatan Sub akun ini merupakan imbalan jasa yang diperoleh PE sebagai
Manajer Investasi manajer investasi dari dana yang dikelola PE.
1) Management fee;
2) Subscription fee;
3) Redemption fee.
d. Pendapatan Dividen Sub akun ini merupakan imbalan bunga yang diterima dari Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dan Bunga kegiatan PPE, PEE dan MI dan portofolio Efek yang dimiliki, diungkapkan antara lain:
serta dividen yang diterima atas investasi pada perusahaan lain. Rincian pendapatan bunga dari masing-
masing kegiatan PE tersebut.
1) Perantara
Pedagang Efek;
2) Penjamin Emisi
Efek;
3) Manajer
Investasi.
2. Beban Usaha Akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
kegiatan utama PE. diungkapkan antara lain rincian beban
administrasi dan umum.
a. Beban Kepegawaian Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang terkait Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
dengan pegawai, antara lain gaji dan tunjangan, komisi, bonus, diungkapkan antara lain rincian jumlah
beban imbalan kerja, dan lain-lain. setiap beban yang dapat dikategorikan
sebagai beban kepegawaian.
b. Telekomunikasi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
penggunaan saluran telepon dalam rangka menjalankan kegiatan
usaha.
Lampiran 6.1 - 37
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
c. Iklan dan Promosi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
kegiatan pemasaran, antara lain beban iklan, beban promosi, dan
lain-lain.
d. Administrasi dan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
umum kegiatan administrasi dan umum PE.
e. Penyusutan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
penyusutan aset tetap milik PE.
f. Sewa Kantor Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari
sewa kantor yang digunakan PE.
g. Jasa Profesi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dan
menjadi tanggungan PE dalam rangka menjalankan fungsi atau
kegiatannya, seperti Perantara Perdagangan Efek, Penjaminan
Emisi Efek, Manajer Investasi, dan sebagainya.
h. Perjalanan Dinas Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul terkait
perjalanan dinas dalam rangka kegiatan operasi PE.
i. Pelatihan dan seminar Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul terkait
pelatihan dan seminar yang diadakan oleh PE.
j. Jamuan dan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam
sumbangan rangka jamuan serta sumbangan yang diberikan oleh PE.
k. Kustodian Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam
rangka PE menjalankan fungsinya sebagai kustodian.
l. Beban pemeliharaan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam
sistem rangka pemeliharaan sistem yang dimiliki PE untuk mendukung
kegiatan operasi.
Lampiran 6.1 - 38
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
m. Lain-Lain Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban operasional PE
yang tidak dapat dikelompokkan dalam beban-beban yang telah
disebutkan sebelumnya.
3. Laba Usaha Perhitungan untuk laba usaha adalah jumlah seluruh pendapatan
usaha dikurangi seluruh beban usaha.
4. Penghasilan dan Beban Akun ini digunakan untuk mencatat penghasilan (beban) yang Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
Lain-Lain tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan kegiatan utama diungkapkan antara lain:
PE antara lain meliputi: 1) Rincian penghasilan (beban) lain-lain
1) Keuntungan penjualan aset tetap; dan jumlahnya;
2) Beban bunga dan keuangan; 2) Rincian beban keuangan yang
3) Kerugian selisih kurs; merupakan bagian beban lain-lain,
4) Pendapatan lain-lain; dan sebagai berikut:
5) Beban lain-lain. a) Jumlah beban keuangan, yang
dirinci sebagai berikut:
(1) Bunga;
(2) Selisih kurs bersih atas
penanaman dan pinjaman dalam
mata uang asing (sepanjang
selisih kurs bersih tersebut
merupakan penyesuaian
terhadap biaya bunga);
(3) Amortisasi premi/diskonto
kontrak berjangka (forward
contract) yang bertujuan untuk
lindung nilai; dan
(4) Amortisasi biaya perolehan
pinjaman, seperti biaya
konsultan, biaya provisi, biaya
komitmen, dan sebagainya.
b) Dikurangi beban keuangan yang
dikapitalisasi;
c) Jumlah beban keuangan yang
dibebankan pada periode berjalan;
Lampiran 6.1 - 39
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
d) Ditambah (dikurangi) kerugian
(keuntungan) transaksi derivatif
yang tidak bertujuan untuk lindung
nilai (hedging); dan
e) Jumlah beban keuangan dan
kerugian (keuntungan) transaksi
derivatif yang dibebankan pada
periode berjalan.
Jika terjadi depresiasi atau apresiasi,
maka disajikan rincian perhitungan
keuntungan atau kerugian selisih kurs,
demikian juga kebijakan pembebanan
yang dilakukan.
3) Untuk laba atau rugi penjualan surat
berharga yang harus diungkapkan adalah
rincian untuk setiap klasifikasi investasi
Efek utang dan ekuitas.
5. Pajak Penghasilan Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah keseluruhan beban Pada bagian pengungkapan akun, yang harus
pajak kini (current tax) dan beban pajak tangguhan (deferred tax) diungkapkan antara lain:
yang diperhitungkan dalam perhitungan laba atau rugi pada 1) Unsur-unsur beban (penghasilan) pajak
periode berjalan. yang terdiri dari pajak kini dan pajak
tangguhan;
Akun ini disajikan terpisah antara beban pajak kini dan beban 2) Rekonsiliasi antara beban (penghasilan)
pajak tangguhan. pajak dengan hasil perkalian laba
akuntansi dengan tarif yang berlaku
dengan mengungkapkan dasar
perhitungan tarif pajak yang berlaku;
3) Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan
beban pajak kini dengan cara sebagai
berikut:
a) Laba sebelum pajak menurut
akuntansi;
b) Ditambah/dikurangi koreksi positif
atau negatif (dirinci); dan
Lampiran 6.1 - 40
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
c) Laba Kena Pajak (sesuai SPT).
4) Perhitungan beban dan utang pajak kini
dengan menerapkan tarif pajak sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
pajak yang berlaku;
5) Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak
(LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai
dengan SPT;
6) Untuk setiap kelompok perbedaan
temporer dan setiap kelompok rugi yang
dapat dikompensasi ke tahun berikut:
a) Rincian aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang disajikan pada
laporan posisi keuangan untuk
setiap periode penyajian; dan
b) Jumlah beban (penghasilan) pajak
tangguhan yang diakui pada laporan
laba rugi apabila jumlah tersebut
tidak terlihat dari jumlah aset dan
liabilitas pajak tangguhan yang
diakui pada laporan posisi
keuangan.
7) Jumlah (dan batas waktu penggunaan,
jika ada) perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan dan sisa rugi yang dapat
dikompensasi ke periode berikut yang
tidak diakui sebagai aset pajak
tangguhan;
8) Jumlah aset pajak tanggujan dan sifat
bukti yang mendukung pengakuannya,
jika:
a) Penggunaan aset pajak tangguhan
tergantung pada apakah laba fiskal
yang dapat dihasilkan pada periode
mendatang melebihi laba dari
Lampiran 6.1 - 41
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
realisasi perbedaan temporer kena
pajak yang telah ada; dan
b) PE telah menderita kerugian pada
periode berjalan atau periode
sebelumnya.
9) Beban pajak yang berasal dari:
a) Keuntungan (kerugian) atas
penghentian operasi; dan
b) Laba (rugi) dari aktivitas normal
operasi yang tidak dilanjutkan untuk
periode pelaporan, bersama dengan
jumlah periode akuntansi
sebelumnya yang disajikan pada
laporan keuangan.
10) Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan
yang langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas;
11) Penjelasan mengenai tarif pajak yang
berlaku dan perbandingan dengan tarif
pajak yang berlaku pada periode
sebelumnya (apabila terjadi perubahan
tarif pajak sesuai peraturan yang
berlaku).
6. Laba (Rugi) Periode Total pendapatan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-
Berjalan komponen pendapatan komprehensif lain.
Lampiran 6.1 - 42
No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun
8. Total Laba Rugi Perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari
Komprehensif transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan
dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik.
3. Kebijakan Akuntansi Penting Seperti yang dijelaskan di masing-masing komponen laporan keuangan mengenai kebijakan akuntansi penting yang harus
diungkapkan.
Lampiran 6.1 - 43
No. Komponen Umum Keterangan
Selain itu, PE juga harus mengungkapkan:
1) PE yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang
kepatuhan terhadap SAK;
2) PE juga mengungkapkan bahwa penyajian laporan keuangannya telah disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
3) PE mengungkapkan bahwa dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual, mata uang yang digunakan dalam laporan
keuangan, serta dasar pengukuran penyusunan laporan keuangan; dan
4) Jika PE menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka PE mengungkapkan fakta tersebut.
4. Penggunaan Penilaian, Estimasi, dan Asumsi PE mengungkapkan pertimbangan yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki
oleh Manajemen dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
PE mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian
lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Rincian yang dimasukkan antara lain:
1) Sifat; dan
2) Jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.
4. Informasi tambahan pos-pos dalam laporan Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan perubahan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif,
keuangan laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos.
5. Pengungkapan Lain Berikut ini adalah pengungkapan selain informasi tambahan atas pos-pos dalam laporan keuangan:
a. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Yang harus diungkapkan antara lain:
1) Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan, terlepas dari apakah telah terjadi tansaksi di antara mereka
atau tidak;
2) Kompensasi personil manajemen kunci secara total untuk masing-masing kategori berikut:
a) Imbalan kerja jangka pendek;
b) Imbalan pascakerja;
c) Imbalan kerja jangka panjang lainnya;
d) Pesangon pemutusan kontrak kerja; dan
e) Pembayaran berbasis saham.
3) Jika PE memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang dicakup dalam laporan keuangan, maka PE
mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk
komitmen. Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi:
a) Jumlah transaksi;
b) Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan:
Lampiran 6.1 - 44
No. Komponen Umum Keterangan
(1) Persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang akan diberikan, untuk
penyelesaian; dan
(2) Rincian garansi yang diberikan atau diterima;
c) Penyisihan piutang ragu-ragu yang terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
d) Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi.
4) Pengungkapan atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan secara terpisah untuk masing-masing kategori berikut:
a) Entitas induk;
b) Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas;
c) Entitas anak;
d) Entitas asosiasi;
e) Ventura bersama dimana entitas merupakan venture;
f) Personel manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dan
g) Pihak-pihak berelasi lainnya.
c. Rekening Efek Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah Efek dan dana milik nasabah yang dikelola PE. Serta pernyataan bahwa aset di
dalam rekening Efek tidak memenuhi kualifikasi untuk diakui di dalam laporan posisi keuangan perusahaan.
e. Reklasifikasi Akun Yang harus diungkapkan antara lain sifat, jumlah dan alasan reklasifikasi untuk suatu pos dalam tahun buku sebelum tahun buku
terakhir yang disajikan dalam rangka laporan keuangan komparatif.
f. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi
pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, entitas mengungkapkan informasi berikut untuk setiap
kelompok peristiwa tersebut:
1) Sifat peristiwa; dan
2) Estimasi atas dampak keuntungan, atau pernyataan bahwa estimasi tersebut tidak dapat dibuat.
g. Persetujuan Laporan Keuangan PE mengungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan
keuangan.
Lampiran 6.1 - 47
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
Catatan 20X2 20X1
ASET
Kas dan Setara Kas 3g, 3j, 5 xxx xxx
Deposito Berjangka 3h, 3j, 6 xxx xxx
Piutang Reverse Repo - Bersih 3i, 3j, 7 xxx xxx
Portofolio Efek 3j, 3l, 8 xxx xxx
Portofolio Efek yang Dijaminkan 3j, 8 xxx xxx
Piutang Lembaga Kliring dan
Penjaminan 3j, 9 xxx xxx
Piutang Nasabah 3j, 10 xxx xxx
Pihak Berelasi 3f, 48 xxx xxx
Pihak Ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
Rp ________ tahun 20X2
dan Rp __________ tahun 20X1 xxx xxx
Piutang PE lain 3j, 11 xxx xxx
Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 3j, 12 xxx xxx
Piutang Kegiatan Manajer Investasi 3j, 13 xxx xxx
Piutang Lain-Lain 3j, 14 xxx xxx
Biaya Dibayar Dimuka 3p, 15 xxx xxx
Pajak Dibayar Dimuka 3u, 16 xxx xxx
Penyertaan pada Bursa Efek 3m, 17
Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi
Penyusutan Rp ___________
tahun 20X2 dan Rp ___________
tahun 20X1 3n, 18 xxx xxx
Aset Pajak Tangguhan 3u, 47 xxx xxx
Aset Lain-Lain 3j, 19 xxx xxx
Contoh LK 6-1
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
Contoh LK 6-2
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
Contoh LK 6-3
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
Keuntungan
(Kerugian) yang
Belum Direalisasi Saldo Laba
Tambahan Modal saham dari Aset Keuangan Ditentukan Tidak Ditentukan Kepentingan
Catatan Modal Saham Modal Disetor Diperoleh Kembali Opsi Saham Tersedia untuk Dijual Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Nonpengendali Jumlah Ekuitas
Saldo per 31 Desember 20X1 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Saldo per 31 Desember 20X2 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Contoh LK 6-5
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1
20X2 20X1
Contoh LK 6-6
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT
1. UMUM
PT. Perusahaan Efek ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta No. _______ tanggal _______
yang dibuat dihadapan _______, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No._______ tanggal
_______ serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. _______ tanggal
_______, Tambahan No. _______.
Sesuai dengan pasal _______ Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi perantara perdagangan efek, manajer dan penasehat investasi serta penjamin emisi efek.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun _______.
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan
manajer investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM, sekarang ”BAPEPAM
dan LK") masing-masing dalam Surat Keputusan No. _______ tanggal _______, No. _______
tanggal _______,dan No. _______ tanggal _______. Berdasarkan surat No. _______ tanggal
_______ dari Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia ("BEI")), Perusahaan
memperoleh izin melakukan transaksi marjin.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan D ireksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 20X2 dan
20X1adalah sebagai berikut:
20X2 20X1
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris
Direktur Utama
Direktur
Ketua Komite Audit
Anggota
Besarnya kompensasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun 20X2
dan 20X1 adalah sebagai berikut:
20X2 20X1
Imbalan kerja jangka pendek xxx xxx
Imbalan pasca kerja xxx xxx
Imbalan kerja jangka panjang lainnya xxx xxx
Pesangon pemutusan kontrak kerja xxx xxx
Pembayaran berbasis saham xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Perusahaan memiliki jumlah karyawan sebanyak ____ dan ____ termasuk karyawan yang tidak
permanen, masing-masing pada 31 Desember 20X2 dan 20X1.
PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
TERSEBUT - Lanjutan
1. UMUM (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak
perusahaan berikut:
Tahun Jumlah
Persentase Operasi Aset
Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Pemilikan Komersial 31 Desember 20X2
20X2 20X1 Rp'000
Pada bulan xxxx 2010, Perusahaan membeli ___% atau sebanyak xxx saham PT BBB (Catatan
36).
Pada periode berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK dan ISAK revisi berikut ini yang berlaku
efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X2 sebagai berikut:
Dampak penerapan PSAK XX (revisi XXXX) terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dampak penerapan PSAK XX (revisi XXXX) terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut:
b. Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan
Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X3:
Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X4:
c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut yang telah diterbitkan tetapi
belum diterapkan
Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X3:
c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut yang telah diterbitkan tetapi
belum diterapkan (Lanjutan)
Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X4:
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan
keuangan.
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan
Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi
lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar
akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
c. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang
dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) Pengendalian dianggap ada apabila
Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional
dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada
apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak
perusahaan lebih dari 50% hak suara.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha
(Catatan 3d) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya
penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas
dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif
akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan
akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasi.
d. Penggabungan Usaha
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method).
Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset
yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan, dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang
secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan
liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari
bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada
tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus
diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi.
Hak milik pemegang saham minoritas dianyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan
historis aset bersih.
Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam
mata
uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan
posisi keuangan, aset, dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
timbul diakui dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang yang berelasi dengan Perusahaan.
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang
tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
(iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
(b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama dengan
Perusahaan.
(ii) Entitas dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iii) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
(iv) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
(v) Entitas dimana orang yang diidentifikasi dalam (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atau
merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
h. Deposito Berjangka
Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan
dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan.
Transaksi repo bukan merupakan suatu penghentian pengakuan. Perusahaan mengakui liabilitas
sebesar nilai pembelian kembali dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi.
Transaksi reverse repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali
dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi.
Pendapatan (beban) bunga yang timbul atas perjanjian reverse repo (repo) ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang periode kontrak dengan metode suku bunga efektif.
j. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Nilai wajar melalui laporan laba rugi [Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)]
Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL
pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan
pengakuan yang dapat timbul; atau
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya,
yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen
risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan
secara internal kepada manajemen kunci; atau
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan
PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan
sebagai FVTPL.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan
dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Nilai wajar ditentukan
dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 4.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang lembaga kliring dan
penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek lain, piutang kegiatan penjaminan emisi
efek, piutang kegiatan manajer investasi, piutang lain-lain, dan aset lain-lain dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai
“pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui
dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk
piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material.
Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dijamin kecuali jika
terdapat letters of credit atau jaminan lain yang diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan
dengan efek yang dipinjamkan, Perusahaan menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau
jaminan lainnya.
Aset dan liabilitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan (Catatan 3i).
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi
tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan
dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh
tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar
ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada
tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan
diamortisasi.
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan;
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia
untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung.
Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian
penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi
pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi
bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada
nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif
lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian
kumulatif diakui pada laporan laba rugi.
Portofolio Efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan dengan cara
seperti dijelaskan pada Catatan 4.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali
untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba
rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas
atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas,
direklas ke laporan laba rugi.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak
Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga
selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari
instrumen keuangan FVTPL.
Pada setiap tanggal posisi laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, atau pinjaman yang diberikan dan
piutang. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan
kerugian penurunan nilai terjadi apabila terdapat bukti obyektif adanya peristiwa atau
serangkaian kejadian, sejak pengakuan awal dari suatu aset, mempengaruhi jumlah atau waktu
dari arus kas masa depan aset tersebut.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya,
dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Aset keuangan diukur pada biaya amortisasi – apabila terdapat bukti obyektif bahwa penurunan
nilai pada aset keuangan atau kelompok dari aset keuangan yang diklasifikasikan pada pinjaman
yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset atau kelompok aset dan nilai kini dari arus kas
masa depan aset atau kelompok aset tersebut yang didiskonto dengan suku bunga efektif awal
dari aset tersebut.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individu untuk aset keuangan yang signifikan secara
individu serta kolektif untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan secara individu
signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok
aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sejenis. Arus kas masa depan dari
kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman
kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis. Pengalaman
historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk
merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman
historis.
Jika aset keuangan AFS dianggap mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi
ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai
berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian
penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan
laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah
penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah
yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan
dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak
Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas
keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan
Anak Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat
sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan
dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan
harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau
liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut
sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan
sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau
keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi
manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok
tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan
PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan
sebagai FVTPL.
Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada
laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul
diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi. Nilai wajar
ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 4. Utang efek posisi short diklasifikasikan
dalam kategori ini.
Surat utang jangka pendek, utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo), utang pada
lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, utang perusahaan efek lain, utang kegiatan
penjaminan emisi efek, utang kegiatan manajer investasi, utang jangka panjang, utang
subordinasi, utang obligasi, dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah
dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat
pengembalian yang efektif.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan
pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya
jika, liabilitas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan, atau kadaluarsa.
l. Sukuk
Klasifikasi
Sukuk dapat diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar.
Pengakuan Awal
Pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi (sukuk ijarah dan sukuk mudharabah) diakui sebesar
biaya perolehan.
Biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi.
Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada nilai wajar, tidak termasuk biaya
transaksi.
Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan jumlah tercatat
diakui dalam laba rugi.
Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan, selisih antara biaya
perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.
Penurunan Nilai
Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan, jika terdapat indikasi penurunan
nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada
jumlah tercatat, maka entitas mengakui rugi penurunan nilai.
Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan
hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nila i tercatat
keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.
n. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, atau untuk tujuan administrasi,
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai.
Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada
penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2009), nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode
sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost)
dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke
saldo laba.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
__Tahun__
Bangunan xxx
Renovasi gedung sewa xxx
Kendaraan bermotor xxx
Perabot dan peralatan kantor xxx
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat
terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti
atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar
kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke
entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan
lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau
kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada
tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk
biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan
untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-
masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan
untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk
menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk
mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan
mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau
nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas)
kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar
nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
p. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang
tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah
investasi sewa neto Perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada
periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas
investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama
masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi da lam proses negosiasi dan pengaturan sewa
operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.
Sebagai Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaa n
Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan
sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang
konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi, kecuali
biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying
asset) yang dapat dikapitalisasi sesuai dengan kebijakan akuntansi biaya pinjaman. Rental
kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola
waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam
periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis
lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat
yang dinikmati pengguna.
Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar garis
lurus selama masa sewa.
q. Provisi
Provisi diakui bila Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan diharuskan menyelesaikan
liabilitas serta jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
r. Provisi (Lanjutan)
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan taksiran terbaik yang diharuskan untuk
menyelesaikan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan, dengan memperhatikan unsur
risiko dan ketidakpastian yang melekat pada liabilitas. Provisi diukur menggunakan estimasi arus
kas untuk menyelesaikan liabilitas kini dengan jumlah tercatatnya sebesar nilai kini dari arus kas
tersebut.
Bila beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomis mengharuskan penyelesaian provisi
diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat
kepastian tagihan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
s. Imbalan Kerja
Imbalan Pasca-kerja
Perusahaan memberikan program pensiun imba lan pasti untuk semua karyawan tetapnya.
Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan
yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima
dari program pensiun untuk pensiun normal.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih
besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam
program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau
vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-
rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai
kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum
diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
t. Opsi Saham
Perusahaan memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan berdasarkan kriteria
tertentu. Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan
menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut. Beban kompensasi diakui selama periode opsi
saham berdasarkan program hak bertingkat.
Beban kompensasi yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan program pemilikan saham oleh
karyawan dan manajemen (EMSOP) diakui pada saat hak opsi diberikan kepada manajemen
sebesar nilai wajar hak opsi tersebut sesuai dengan PSAK 53, "Akuntansi Kompensasi Berbasis
Saham".
Nilai wajar dari opsi saham tersebut dinilai berdasarkan pada laporan hasil penilaian oleh
konsultan independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi modified black
scholes.
Pendapatan
Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi
efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang
merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan.
Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan
beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek
yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontraknya dicatat bersih pada laporan posisi
keuangan.
Pencatatan utang dan piutang dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena
Transaksi Bursa dilakukan secara netting yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama.
Pencatatan utang dan piutang dana dengan nasabah yang timbul karena Transaksi Bursa di pasar
reguler dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada
hari yang sama.
Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi
efek.
Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek meliputi keuntungan, kerugian, dan
jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi, yang timbul dari penawaran efek dimana Perusahaan
bertindak sebagai penjamin emisi atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan dicatat pada
tanggal penyelesaian, dan jasa penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi
telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi
akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal).
Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada
Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas
dasar waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan
tingkat diskonto yang tepat untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan
umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset pada saat pengakuan awal.
Beban
Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan
pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan
emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut
dibebankan pada laporan laba rugi.
v. Pajak Penghasilan
Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban
pajak.
Beban pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak
penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak diakui
sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan
dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, maka pajak tangguhan langsung dicatat ke
ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
w. Rekening Efek
Rekening Efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya
dengan transaksi jual beli Efek oleh nasabah. Rekening Efek berisi catatan mengenai Efek dan
dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening Efek nasabah tidak memenuhi
kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan
posisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada
Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek.
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan Anak Peusahaan membutuhkan berbagai penilaian,
estimasi, dan asumsi oleh Manajemen, yang memberikan dampak terhadap jumlah pendapatan,
beban, aset, liabilitas, dan pengungkapan kontinjen liabilitas yang dilaporkan pada akhir periode
pelaporan. Tetapi, ketidakpastian mengenai asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi tersebut dapat
menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang akan
terdampak di masa depan.
a. Penilaian
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Anak Perusahaan, Manajemen telah
membuat penilaian-penilaian, yang terpisah dari estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
dibuat, yang memberikan dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang disajikan dalam
laporan keuangan:
Penentuan mata uang fungsional
Estimasi imbalan pasca kerja dan estimasi imbalan kerja jangka panjang lainnya
Penentuan liabilitas Perusahaan dan imbalan pasca kerja serta imbalan jangka panjang
lainnya, tergantung pada pemilihan asumsi-asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaria
untuk menghitung estimasi tersebut. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah _____, _____,
_____.
20X2 20X1
Kas di Bank
Rupiah
Pihak berelasi
PT. Bank A xxx xxx
PT. Bank B xxx xxx
xxx xxx
Pihak ketiga
PT. Bank C xxx xxx
PT. Bank D xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
xxx xxx
20X2 20X1
6. DEPOSITO BERJANGKA
20X2 20X1
Rupiah
Pihak berelasi
PT. Bank A xxx xxx
PT. Bank B xxx xxx
xxx xxx
Pihak ketiga
PT. Bank C xxx xxx
PT. Bank D xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
xxx xxx
Jumlah
Deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp_______
dan Rp_______ pada Bank ___________ digunakan sebagai jaminan tambahan kepada PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia terkaitdengan transaksi efek.
20X2
Nomor Tanggal Lokasi Jatuh Nilai Jual Pendapatan
Seri Nominal Transaksi Counterparty Efek Tempo Nilai Beli Kembali Bunga Piutang Reverse Repo
Efek
PT. AAA xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
Cadangan kerugian penurunan nilai -
xxx
20X1
Nomor Tanggal Lokasi Jatuh Nilai Jual Pendapatan
Seri Nominal Transaksi Counterparty Efek Tempo Nilai Beli Kembali Bunga Piutang Reverse Repo
Efek
PT. AAA xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx
Cadangan kerugian penurunan nilai -
xxx
Tingkat bunga piutang reverse repo adalah _____% dan ______% masing-masing untuk tahun 20X2
dan 20X1.
8. PORTOFOLIO EFEK
20X2 20X1
Dijaminkan Tidak
Dijaminkan Di-repo -kan Dipinjamkandijaminkan Total
20X1
Perubahan nilai wajar portofolio Efek untuk diperdagangkan sebesar Rp_______ dan Rp_______
masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1 disajikan sebagai keuntungan dari perdagangan Efek –
bersih (Catatan 41).
Nilai wajar portofolio obligasi dan ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan
berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh BEI, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan
berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan.
Dijaminkan Tidak
Dijaminkan Direpo-kan Dipinjamkan dijaminkan Total
20X2
Memiliki kuotasi di pasar aktif
Obligasi Ritel Indonesia xxx xxx xxx xxx xxx
Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx
Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx
Efek Beragun Aset xxx xxx xxx xxx xxx
Reksa Dana
Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx
Saham xxx xxx xxx xxx xxx
Ditambah (dikurangi):
Keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx
Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp_______ dan Rp_______
masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1 disajikan sebagai akun keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual bagian ekuitas dalam laporan posisi
keuangan (Catatan 39).
Nilai wajar Efek obligasi dan ekuitas ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat di BEI pada
hari terakhir bursa pada periode tersebut, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan
berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan.
c. Peringkat obligasi
Peringkat Jumlah
20X2 20X1 20X2 20X1
Untuk diperdagangkan
Obligasi pemerintah xxx xxx
Obligasi korporasi
Obligasi A xxx xxx
xxx xxx
Peringkat Jumlah
20X2 20X1 20X2 20X1
Tersedia untuk dijual
Obligasi Ritel Indonesia
Obligasi pemerintah
Obligasi korporasi
Obligasi A
Peringkat untuk obligasi korporasi berdasarkan peringkat yang dilaporkan oleh PT. Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) dan ______________.
Portofolio Efek yang dijadikan jaminan hutang repo pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1
masing-masing sebesar _______________ dan ______________.
Akun ini merupakan tagihan terkait dengan transaksi jual efek dan deposit yang diserahkan
Perusahaan dalam rangka transaksi efek, serta piutang komisi dari transaksi P injam-Meminjam
Efek, sebagai berikut:
20X2 20X1
Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dan transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya
dilakukan dengan KPEI, sebagai berikut:
20X2 20X1
a. Berdasarkan hubungan
20X2 20X1
Pihak berelasi (Catatan 48)
Nasabah Pemilik Rekening
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Nasabah Kelembagaan
CCC xxx xxx
DDD xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Pihak ketiga
Nasabah Pemilik Rekening
EEE xxx xxx
FFF xxx xxx
Nasabah Kelembagaan
GGG xxx xxx
HHH xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih xxx xxx
Jumlah xxx xxx
b. Berdasarkan pihak
20X2 20X1
Pada umumnya, seluruh piutang diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu tiga hari
dari tanggal perdagangan, sehingga risiko tidak tertagihnya piutang tidak signifikan.
Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp_______ dan Rp_______.
20X2 20X1
Akun ini merupakan piutang dari PE lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.
a. Berdasarkan hubungan
20X2 20X1
Pihak berelasi (Catatan 48)
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Jumlah
Pihak ketiga
CCC xxx xxx
DDD xxx xxx
Jumlah xxx xxx
b. Berdasarkan kegiatan
20X2 20X1
Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen
berkeyakinan bahwa piutang PE lain dapat tertagih.
20X2 20X1
Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen
berkeyakinan bahwa piutang kegiatan penjaminan efek dapat tertagih.
20X2 20X1
Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan
bahwa piutang kegiatan manajer investasi dapat tertagih.
20X2 20X1
Piutang dividen
Piutang bunga deposito berjangka xxx xxx
Piutang karyawan xxx xxx
Piutang bunga portofolio Efek xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan
gaji bulanan. Pinjaman dibebankan bunga sebesar ___% per tahun.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan
bahwa piutang lain-lain dapat tertagih.
20X2 20X1
20X2 20X1
Saldo penyertaan pada bursa efek per 31 Desember 31 20X2 dan 20X1 sebesar Rp _______ merupakan
penyertaan saham kepada PT. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu persyaratan sebagai sebagai
anggota bursa.
Tidak terdapat penurunan nilai penyertaan pada bursa efek pada tanggal laporan.
1 Januari 31 Desember
20X2 Penambahan Pengurangan 20X2
Biaya perolehan
Bangunan xxx xxx xxx xxx
Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx
Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx
Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx
Akumulasi penyusutan
Bangunan xxx xxx xxx xxx
Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx
Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx
Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx
Nilai Tercatat xxx xxx
1 Januari 31 Desember
20X1 Penambahan Pengurangan 20X1
Biaya perolehan
Bangunan xxx xxx xxx xxx
Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx
Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx
Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx
Akumulasi penyusutan
Bangunan xxx xxx xxx xxx
Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx
Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx
Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx
Nilai Tercatat xxx xxx
Beban penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-
masing sebesar Rp_______ dan Rp_______.
Pada tanggal 31 Desember 20X2, aset tetap, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan
risiko lainnya kepada PT. Asuransi AAA dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp_______. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan
penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan.
20X2 20X1
Surat utang jangka pendek Perusahaan yang diterbitkan pada periode 20X2 dan 20X1 adalah sebagai
berikut:
Surat utang jangka pendek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 20X2 adalah sebagai
berikut:
yang belum
Nilai nominal diamortisasi Jumlah
20X2
Kisaran tingkat bunga hutang repo adalah ____% - ____% per tahun, masing-masing untuk tahun 20X2
dan 20X1.
Selanjutnya, pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan telah membeli kembali efek tersebut diatas.
Akun ini merupakan saldo penjualan portofolio efek oleh nasabah yang belum diselesaikan
pembayarannya, dengan rincian sebagai berikut:
20X2 20X1
20X2 20X1
Pihak ketiga
Nasabah Pemilik Rekening
EEE xxx xxx
FFF xxx xxx
Nasabah Kelembagaan
GGG xxx xxx
HHH xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Akun ini merupakan utang kepada PE lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.
a. Berdasarkan hubungan
20X2 20X1
Pihak berelasi (Catatan 48)
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Jumlah
Pihak ketiga
CCC xxx xxx
DDD xxx xxx
Jumlah xxx xxx
b. Berdasarkan kegiatan
20X2 20X1
20X2 20X1
20X2 20X1
20X2
Nomor Jumlah
Seri Nominal (Lembar) Jumlah
Efek
20X2 20X1
20X2 20X1
Bank AAA
Maksimum kredit Rp 150 milyar xxx xxx
Bank CCC
Maksimum kredit Rp 20 milyar xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Dikurangi bagian yang akan jatuh
tempo dalam 12 bulan xxx xxx
Porsi jangka panjang xxx xxx
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh piutang dan aset tetap Perusahaan. Perjanjian pinjaman juga
mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar
dan susunan direksi dan komisaris, menambah hutang selain hutang yang sudah ada dan melakukan
pembayaran dividen kepada pemegang saham melebihi 40% dari laba bersih konsolidasi serta
mengharuskan Perusahaan mempertahankan rasio keuangan tertentu.
Perusahaan tidak pernah mengalami default atau kegagalan lainnya atas pembayaran pokok, bunga
sehubungan dengan semua kewajiban Perusahaan, selama tahun 20X2 dan 20X1
20X2 20X1
Nilai nominal
Obligasi X xxx xxx
Obligasi XX xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Biaya emisi obligasi yang belum
diamortisasi
Obligasi X xxx xxx
Obligasi XX xxx xxx
Jumlah biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi xxx xxx
Jumlah utang obligasi xxx xxx
20X2 20X1
Biaya emisi
Obligasi X xxx xxx
Obligasi XX xxx xxx
Jumlah biaya emisi xxx xxx
Dikurangi akumulasi amortisasi
Obligasi X xxx xxx
Obligasi XX xxx xxx
Jumlah akumulasi amortisasi xxx xxx
Biaya emisi obligasi
yang belum diamortisasi xxx xxx
Apabila jumlah piutang marjin lebih kecil dari skema di atas, Perusahaan harus menempatkan jaminan
tambahan dan/atau jaminan konversi piutang nasabah dan/atau unit penyertaan reksadana dan/atau
portofolio efek lainnya dan/atau deposito berjangka yang dimiliki Perusahaan.
Pada tanggal _______, Perusahaan telah memenuhi seluruh jaminan yang ditetapkan dalam persyaratan
perjanjian Obligasi X.
Pada tanggal _______, PT. Pefindo menetapkan peringkat Obligasi X pada ___.
Tabel berikut merupakan pembayaran pokok dari semua utang obligasi yang masih terutang pada 31
Desember 20X2:
20X7 dan
20X3 20X4 20X5 20X6 tahun
selanjutnya Total
dalam Rupiah
Obligasi X - - - - XXX XXX
Obligasi XX - - - - XXX XXX
Total XXX
dikurangi:
biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (XXX)
Bersih XXX
Amortisasi biaya emisi obligasi adalah sebesar _____________ dan _____________ masing-masing
untuk tahun 20X2 dan 20X1.
Imbalan Pasca-kerja
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya.
Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja
karyawan.
Dana pensiun in dikelola oleh Dana Pensiun Sample Group (DPSG) yang akta pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. _________
tanggal __________. Pendiri DPSG adalah PT. Sample Group dan Perusahaan adalah mitra pendiri,
Pendanaan DPSG terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan
untuk tahun 20X2 dan 20X1 adalah _________ (sesuai dengan kontribusi yang ditetapkan oleh dana
pensiun).
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
20X2 20X1
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai xxx xxx
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui xxx xxx
Biaya jasa lalu yang belum diakui xxx xxx
(Keuntungan) dan kerugian aktuarial bersih xxx xxx
Nilai wajar aset program xxx xxx
Kewajiban bersih xxx xxx
Aset program terdiri dari (disebutkan instrumen keuangannya) dengan nilai wajar sebesar Rp
_______ tahun 20X2 dan Rp _______ tahun 20X1. Aset program juga meliputi (aset tetap atau aset
lain yang dimiliki)dengan nilai wajar sebesar Rp ________ di tahun 20X2dan Rp________di tahun
20X1.
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. ABC. Asumsi utama yang
digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
20X2 20X1
Tingkat diskonto xxx xxx
Tingkat kenaikan gaji xxx xxx
Tingkat kematian xxx xxx
Tingkat cacat xxx xxx
Tingkat pengunduran diri xxx xxx
Tingkat pensiun dini xxx xxx
Tingkat pensiun normal xxx xxx
Tingkat pemutusan yang lain xxx xxx
Imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
undang-undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah
____ karyawan di tahun 20X2 dan ___ karyawan di tahun 20X1.
20X2 20X1
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
CCC xxx xxx
Jumlah xxx xxx
AAA
Berdasarkan perjanjian kredit tertanggal __________, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit tanpa
jaminan dengan jumlah maksimum Rp _________ dengan tingkat bunga sebesar suku bunga SBI tiga
bulan ditambah ___% per tahun. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal _________. Saldo pinjaman
pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp ___________ dan Rp
_____________.
BBB
Pada tanggal ____________, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari PT. BBB
denganmaksimum pinjaman sebesar Rp ________ dengan tingkat bunga ____% per tahun, jatuh
tempo _________.Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar
Rp ___________ dan Rp _____________.
Apabila terjadi likuidasi, maka pinjaman-pinjaman tersebut baru dapat dilunasi setelah Perusahaan
menyelesaikan seluruh kewajiban lainnya
20X2 20X1
Perusahaan memiliki berbagai macam aset keuangan, diantaranya kas dan setara kas, deposito
berjangka, piutang efek beli dengan janji dijual kembali, piutang marjin, piutang lembaga kliring
dan penjaminan, piutang PE dan piutang nasabah, yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan.
Sedangkan liabilitas keuangan diantaranya utang bank, utang pada lembaga kliring dan
penjaminan, utang nasabah, dan utang marjin. Perusahaan juga memiliki transaksi derivatif,
terutama untuk mengelola risiko suku bunga yang berasal dari pinjaman perusahaan dan utang
obligasi.
Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk
pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap
klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan
3.
Tabel berikut menunjukkan aset keuangan dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 20X2 dan
20X1:
20X2 20X1
Aset Keuangan
Diperdagangkan
Portofolio efek xxx xxx
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas xxx xxx
Deposito berjangka xxx xxx
Piutang efek beli dengan janji dijual kembali
(reverse repo) xxx xxx
Piutang lembaga kliring dan penjaminan xxx xxx
Piutang nasabah xxx xxx
Piutang perusahaan efek lain xxx xxx
Piutang kegiatan penjaminan emisi efek xxx xxx
Piutang kegiatan manajer investasi xxx xxx
Piutang lain-lain xxx xxx
Aset lain-lain xxx xxx
Tersedia untuk dijual
Penyertaan saham xxx xxx
Portofolio efek xxx xxx
Dimiliki hingga jatuh tempo
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Jumlah Aset Keuangan xxx xxx
20X2 20X1
Liabilitas Keuangan
Ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal
Utang efek posisi short xxx xxx
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
Surat utang jangka pendek xxx xxx
Utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo ) xxx xxx
Utang pada LKP xxx xxx
Utang nasabah xxx xxx
Utang perusahaan efek lain xxx xxx
Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek xxx xxx
Utang Kegiatan Manajer Investasi xxx xxx
Utang lain-lain xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx
Utang jangka panjang xxx xxx
Utang obligasi xxx xxx
Utang subordinasi xxx xxx
Jumlah Liabilitas Keuangan xxx xxx
Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar instrumen keuangan
Perusahaan, yang dicatat dalam laporan posisi keuangan:
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset
Kas dan setara kas xxx xxx xxx xxx
Deposito berjangka xxx xxx xxx xxx
Piutang Efek beli dengan janji dijual
kembali (reverse repo ) - bersih xxx xxx xxx xxx
Portofolio Efek yang dijaminkan xxx xxx xxx xxx
Portofolio Efek xxx xxx xxx xxx
Piutang lembaga kliring dan
penjaminan xxx xxx xxx xxx
Piutang Perusahaan Efek xxx xxx xxx xxx
Piutang nasabah
Pihak berelasi xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga - bersih xxx xxx xxx xxx
Piutang Perusahaan Efek lain xxx xxx xxx xxx
Piutang kegiatan penjaminan emisi Efek xxx xxx xxx xxx
Piutang kegiatan Manajer Investasi xxx xxx xxx xxx
Piutang lain-lain xxx xxx xxx xxx
Aset lain-lain xxx xxx xxx xxx
Liabilitas
Surat Utang jangka pendek xxx xxx xxx xxx
Utang Efek jual dengan janji dibeli
kembali (repo ) xxx xxx xxx xxx
Utang pada Lembaga Kliring
dan Penjaminan
Utang nasabah
Pihak berelasi xxx xxx xxx xxx
Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx
Utang Ierusahaan Efek lain
Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek
Utang Kegiatan Manajer Investasi
Utang Efek posisi short xxx xxx xxx xxx
Utang lain-lain xxx xxx xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx xxx
Utang jangka panjang xxx xxx xxx xxx
Utang obligasi xxx xxx xxx xxx
Utang subordinasi xxx xxx xxx xxx
Liabilitas lain-lain xxx xxx xxx xxx
Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya.
Nilai wajar Efek yang diperdagangkan di Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada
tanggal perdagangan.
Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan LPHE tidak menerbitkan harga
pasar wajar untuk instrumen keuangan tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar, yaitu
harga penutupan (closing price).
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model
penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan
dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk
instrumen serupa.
Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan
dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.
Hirarki nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan pada 31 Desember 20X2 adalah sebagai
berikut:
Harga Input Input yang
kuotasian signifikan tidak dapat
dalam pasar yang dapat diobservasi
aktif untuk diobservasi (Tingkat 3)
aset atau lainnya TOTAL
liabilitas (Tingkat 2)
yang identik
(Tingkat 1)
Aset Keuangan
Portofolio efek - diperdagangkan
Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx
Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx
Efek utang lainnya xxx xxx xxx xxx
Saham dengan kuotasi xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx
20X2
Jumlah modal
Jumlah Persentase ditempatkan
Nama pemegang saham saham kepemilikan dan disetor/
Saham A
AAA xxx xxx xxx
Saham B
BBB xxx xxx xxx
CCC xxx xxx xxx
Jumlah xxx 100% xxx
Modal saham diperoleh kembali xxx xxx
Jumlah xxx xxx
20X1
Jumlah modal
Jumlah Persentase ditempatkan
Nama pemegang saham saham kepemilikan dan disetor
Saham A
AAA xxx xxx xxx
Saham B
BBB xxx xxx xxx
CCC xxx xxx xxx
Jumlah xxx 100% xxx
Modal saham diperoleh kembali xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam
akta Ny. IF, S.H., No. __ tanggal____ 20X1, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas
II yang berkaitan dengan penerbitan ___ saham dengan nilai nominal Rp ____ per saham, yang
disertai waran cuma-cuma sebanyak ___ waran. Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui
sebagai modal disetor dan agio saham.
Perubahan jumlah saham beredar sejak tahun 20X1 hingga tahun 20X2 sebagai berikut:
20X2
Pada tanggal 31 Desember 20X2 jumlah waran yang belum dilaksanakan adalah ______ waran.
Apabila seluruh waran dilaksanakan, maka setiap pemegang _____ saham Perusahaan terdilusi
sebesar xx%.
Biaya emisi
Agio Saham saham Jumlah
Penawaran umum perdana _______ saham dengan
harga Rp_______ untuk nilai nominal
Rp____ per saham xxx xxx xxx
Pembagian saham bonus xxx xxx xxx
Pengeluaran xxx saham melalui penawaran umum II xxx xxx xxx
kepada pemegang saham xxx xxx xxx
Saldo per 31 Desember 20X1 dan 20X2 xxx xxx xxx
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No.
_______ tanggal_______ yang dibuat dihadapan Tn A, notaris di _______, pemegang saham
menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik sesuai dengan peraturan
BAPEPAM dan LK No. XI.B.2 dalam jangka waktu _______ bulan dengan syarat sebagai berikut:
38. OPSI SAHAM
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal _______, pemegang saham Perusahaan
menyetujui pengalihan modal saham diperoleh kembali untuk dijual kepada karyawan dan
manajemen melalui Program ______. Jangka waktu berlangsungnya _______ terhitung sejak tanggal
disetujui sampai dengan _______.
Rata-rata
tertimbang harga
Jumlah eksekusi opsi/
Hak opsi saham pada awal periode xxx
Hak opsi saham yang diberikan selama periode berjalan xxx
Hak opsi saham yang dieksekusi selama periode berjalan xxx
Harga opsi saham yang gagal diperoleh karyawan xxx
Jumlah hak opsi saham yang beredar pada akhir periode xxx
Beban kompensasi yang diakui untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 setelah
penyesuaian hak opsi saham gagal diperoleh masing-masing sebesar Rp_______ dan Rp_______
(Catatan 45).
Nilai wajar dari hak opsi diestimasi pada tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model
"modified black scholes", dengan asumsi utama sebagai berikut:
Harga saham saat tanggal pemberian opsi (dalam Rupiah penuh) _______
Harga pelaksanaan (dalam Rupiah penuh) _______
Volatifitas harga saham yang diharapkan _____%
Suku bunga bebas risiko _____%
Tingkat opsi yang gagal diperoleh _____%
20X2 20X1
Dividen Tunai
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal _______ 20X2 dan
_______ 20X1, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 20X2 dan 20X1
masing-masing sebesar Rp _______ atau Rp _______ per saham dan Rp _______ atau Rp _______
per saham.
Cadangan Umum
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan
jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai
cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan telah mempunyai cadangan umum masing-
masing sebesar Rp_______ atau ___% dan Rp_______ atau ___% dari jumlah modal ditempatkan
dan disetor. Cadangan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal _______.
Manajemen bermaksud untuk meningkatkan cadangan tersebut di masa datang.
Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara perdagangan
efek, dengan rincian sebagai berikut:
20X2 20X1
Akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima Perusahaan sebagai penjamin emisi dan agen
penjualan atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak
memesan terlebih dahulu atas saham dan reksadana, dengan rincian sebagai berikut:
20X2 20X1
Akun ini merupakan imbalan jasa yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana
yang dikelola Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:
20X2 20X1
20X2 20X1
Bunga
Perantara Pedagang Efek
Piutang nasabah - bersih xxx xxx
Efek dibeli dengan janji dijual kembali xxx xxx
Penjamin Emisi Efek
xxx xxx
Manajer Investasi
xxx xxx
Efek obligasi xxx xxx
Dividen xxx xxx
Jumlah xxx xxx
20X2 20X1
20X2 20X1
20X2 20X1
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak Perusahaan
adalah sebagai berikut:
20X2 20X1
Beban dan utang (lebih bayar) pajak kini Perusahaan adalah sebagai berikut:
20X2 20X1
Beban pajak kini dengan tarif yang berlaku xxx xxx
Pajak Tangguhan
Dikreditkan
(dibebankan)
1 Januari ke laporan 31 Desember
20X2 laba rugi 20X2
Dikreditkan
(dibebankan)
1 Januari ke laporan 31 Desember
20X1 laba rugi 20X1
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut:
20X2 20X1
b. Karyawan kunci dan direksi merupakan orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan.
Perusahaan, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi
dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga.
Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan
pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I tentang
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan.
a. Tn. A merupakan salah satu nasabah Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 20X2, Perusahaan
memiliki utang kepadanya sebesar Rp_______ (Catatan 22).
b. Perusahaan adalah sponsor reksadana berikut ini: _______.
c. Perusahaan memberikan jasa perantara perdagangan efek dan jasa manajemen terhadap
reksadana berikut ini: _______.
d. Perusahaan bertindak sebagai agen penjual _______.
e. Perusahaan mengadakan transaksi penjualan obligasi dengan reksadana yang dikelolanya.
20X2 20X1
Aset
Aset keuangan lainnya - diperdagangkan - reksadana (Catatan 8) xxx xxx
Piutang nasabah (Catatan 10) xxx xxx
Jumlah xxx xxx
Liabilitas
Utang nasabah (Catatan 22) xxx xxx
a. Pada tanggal _______, Perusahaan mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan dengan
rincian sebagai berikut:
Berdasarkan perjanjian tanggal _______, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit “time loan
revolving” maksimum sebesar Rp_______, bunga ___% per tahun dan jatuh tempo tanggal
_______. Fasilitas ini ditujukan untuk modal kerja Perusahaan.
Berdasarkan perjanjian tanggal _______, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit “time loan
revolving” maksimum sebesar Rp_______, bunga ___% per tahun dan jatuh tempo tanggal
_______. Fasilitas ini ditujukan untuk modal kerja Perusahaan.
b. Perusahaan mengadakan kerjasama dengan bank kustodian berikut ini sehubungan dengan
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksadana, dimana Perusahaan bertindak sebagai manajer
investasi yang mengelola kekayaan reksadana dan memperoleh imbalan jasa (Catatan 43).
Berikut ini adalah KIK reksadana yang masih berlaku sampai dengan tanggal laporan:
Maksimum
imbalan jasa
dari nilai
Tanggal Perjanjian Bank kustodian Reksadana aset bersih
c. Litigasi
Perusahaan tercatat sebagai Turut Tergugat pada kasus No. _______ di Pengadilan _______
antara Tn. B sebagai Penggugat dan PT. Bank AAA sebagai Tergugat. Tidak ada liabilitas yang
dibebankan pada Perusahaan sehubungan gugatan tersebut, kecuali menaati keputusan yang
dibuat hakim terkait kasus tersebut. Pada tanggal _______, Majelis Hakim Pengadilan _______
telah memutuskan untuk menolak seluruh gugatan Penggugat dan meminta Penggugat untuk
mengganti biaya perkara yang timbul.
Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan mengelola Efek dan dana nasabah dalam
Rekening Efek masing-masing sebesar Rp____________ dan Rp__________. Jumlah ini dan
liabilitas kepada Nasabah yang terkait tidak diakui dalam laporan posisi keuangan Perusahaan.
A. MANAJEMEN MODAL
Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti
yang disebutkan dalam peraturan Bapepam dan LK No.V.D.5, yang antara lain, menentukan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk PE yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek,
manajer investasi dan penjamin emisi sebesar Rp 25 miliar atau 6,25% dari total liabilitas tanpa
Utang Sub-Ordinasi dan Utang Dalam Rangka Penawaran Umum/Penawaran Terbatas ditambah
Ranking Liabilities, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp 200 juta dan 0,1% dari total dana yang
dikelola. Jika hal ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai peraturan dapat
berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, yang dapat mengakibatkan
berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan
usaha. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja
berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang modal kerja bersih yang
disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan
yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.
Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31
Desember 20X2.
Perusahaan juga diwajibkan untuk mempunyai modal disetor di atas ketentuan yang ditetapkan
oleh Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan saham dan
permodalan perusahaan efek.
B. MANAJEMEN RISIKO
Perusahaan dan Anak Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko
keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar, kredit, dan suku bunga. Dana Perusahaan dan Anak
Perusahaan dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut
memaparkan risiko pada Perusahaan dan Anak Perusahaan dan langkah-langkah yang akan
diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan dan
memantau kebijakan ini.
Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari
counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan
kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan dan Anak Perusahaan
bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan
nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan dan Anak Perusahaan terkena
risiko harga pasar.
Perusahaan dan Anak Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia
untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Anak
Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan
batasan yang ditentukan komite.
Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan
berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai
wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dan
Anak Perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar.
Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari
deposito berjangka, piutang dan utang marjin, perdagangan utang jatuh tempo, dan pinjaman dari
lembaga keuangan. Perusahaan dan Anak Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar
untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Anak Perusahaan sesuai dengan pasar.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku
bunga, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dari laba Perusahaan dan Anak Perusahaan
untuk tahun berjalan (melalui dampak atas pinjaman tingkat bunga mengambang yang
didasarkan pada LIBOR untuk pinjaman dolar AS dan SBI untuk pinjaman Rupiah).
20X2 20X1
Kenaikan/penurunan basis poin:
US$ xxx xxx
Rupiah xxx xxx
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami perusahaan, apabila nasabah atau pihak
lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas kontraktual. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak
memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola
dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima,
tingkat jaminannya, serta dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan
tersebut.
Eksposur risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan berkaitan dengan kegiatan broker saham
terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian,
Perusahaan dan Anak Perusahaan memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis
instrumen diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan
efek yang tercatat di bursa. Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai eksposur terhadap
_______ pelanggan yang memiliki piutang yang telah jatuh tempo dan Perusahaan dan Anak
Perusahaan telah menurunkan nilainya ke estimasi jumlah terpulihkan. Atas piutang tersebut,
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerima jaminan yang memadai.
Tabel berikut menunjukkan maksimum eksposur risiko kredit untuk komponen laporan posisi
keuangan.
Eksposur Eksposur
(1)
Maksimum Kotor Maksimum Bersih (2)
(1) Aset keuangan kotor, sebelum memperhitungkan jaminan yang dimiliki, credit enhancement
lainnya atau pengaturan saling hapus.
(2) Aset keuangan kotor, setelah memperhitungkan jaminan yang dimiliki, credit enhancement
lainnya atau pengaturan saling hapus
Risiko Likuiditas
Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan
dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan
yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan
realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas
keuangan.
Analisis liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan jatuh tempo dari
tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel
adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan sebagai berikut:
Utang bank
Utang pada lembaga kliring
dan penjaminan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Utang nasabah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Utang marjin xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Surat Utang jangka pendek xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Utang obligasi xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Utang lain-lain xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Jumlah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Pada tanggal 31 Desember 20X2, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai fasilitas
bank yang belum digunakan dalam Rupiah dan US$ (Catatan 49) yang ditujukan untuk
mengurangi risiko likuiditas dengan rincian sebagai berikut:
Rp US$
Beberapa akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X1 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk periode satu tahun yang
berakhir 31 Desember 20X2, dengan rincian sebagai berikut:
Sebelum Sesudah
Aset
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Liabilitas
AAA xxx xxx
BBB xxx xxx
Direksi Perusahaan menyetujui laporan keuangan untuk diterbitkan pada tanggal _______.
A. UMUM
7.01 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) adalah jumlah aset lancar
Perusahaan Efek (PE) dikurangi dengan seluruh liabilitas PE dan Ranking Liabilities,
ditambah dengan Utang Subordinasi, serta dilakukan penyesuaian-penyesuaian
lainnya.
7.02 Aset yang digolongkan sebagai aset lancar dalam MKBD adalah:
1. Kas dan Setara Kas;
2. Kas yang Dibatasi Penggunaannya;
3. Deposito Berjangka;
4. Piutang Reverse Repo;
5. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP);
6. Piutang Nasabah;
7. Piutang Perusahaan Efek Lain;
8. Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek;
9. Piutang Kegiatan Manajer Investasi;
10. Piutang Transaksi Jual Efek Lainnya;
11. Piutang Dividen dan Bunga; dan
12. Portofolio Efek.
7.03 Ranking Liabilities adalah sejumlah kewajiban kontinjen dan kewajiban
off balance sheet yang akan ditambahkan pada liabilitas sebagai faktor risiko dalam
penghitungan MKBD, yang nilainya ditetapkan berdasarkan perhitungan tertentu.
7.04 Utang Subordinasi yang dapat ditambahkan kembali dalam
penghitungan MKBD adalah pinjaman subordinasi yang sesuai dengan ketentuan
Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.7 tentang Pokok-pokok Ketentuan
Perjanjian Pinjaman Subordinasi PE.
7.05 Penyesuaian lainnya dalam perhitungan MKBD meliputi:
1. Penyesuaian risiko likuiditas
Merupakan penyesuaian terhadap risiko atas likuiditas deposito. Ketentuan
besaran penyesuaian untuk setiap jenis deposito diatur di dalam Peraturan
Bapepam dan LK Nomor V.D.5.
2. Penyesuaian risiko pasar
Merupakan penyesuaian terhadap risiko Efek milik PE yang dihitung
berdasarkan haircut tertentu dari nilai pasar wajar. Ketentuan besaran haircut
untuk setiap jenis Efek diatur di dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor
V.D.5.
3. Penyesuaian risiko kredit
Merupakan faktor pengurang sebesar tagihan kepada Nasabah Kelembagaan
(NK) atau PE lain yang timbul akibat terjadi gagal serah Efek atau dana dalam
penyelesaian suatu transaksi.
4. Penyesuaian risiko kegiatan usaha
Merupakan faktor pengurang akibat PE tidak melakukan pemisahan antara
dana dan/atau Efek milik nasabah dengan dana dan/atau Efek milik PE serta
akibat PE tidak menyisihkan dana sejumlah nilai pasar wajar Efek yang belum
dalam pengendalian langsung PE dalam jangka waktu 5 (lima) hari bursa setelah
tanggal penyelesaian.
5. Pengembalian haircut atas Efek yang ditutup dengan lindung nilai.
7-1
7.06 Tujuan laporan MKBD adalah untuk memberikan informasi mengenai
tingkat kecukupan modal kerja PE dalam menghadapi risiko, melaksanakan
kegiatan operasional, dan memenuhi seluruh kewajibannya.
7.10 Buku Pembantu Efek dan Buku Pembantu Dana dijelaskan lebih lanjut
di Bab 3 mengenai Akuntansi Perantara Pedagang Efek.
7.11 Seluruh Efek yang tercatat dalam laporan Buku Pembantu Efek, harus
disesuaikan nilainya setiap hari (dalam Rupiah) dengan Nilai Pasar Wajar.
7-2
Lampiran 7.1
2. Akun deposito berjangka termasuk deposito Akun deposito berjangka berisi deposito dengan jangka
dengan jangka waktu kurang atau sama waktu leb ih dari 3 (t iga) bulan. Deposito dengan jangka
dengan 3 (tiga) bulan. waktu kurang dari 3 (tiga) bulan termasuk ke dalam akun kas
dan setara kas.
4. Terdapat akun gagal serah dan gagal terima Akun-akun tersebut tetap dikelo mpokkan dalam akun
pada transaksi untuk kepentingan Nasabah piutang-utang baik untuk Nasabah Kelembagaan maupun
Kelembagaan dan transaksi dengan PE lain untuk PE lain.
sebagai lawan transaksi.
5. Piutang kepada pihak istimewa lainnya, Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau
piutang nasabah pemilik reken ing Efek untuk diungkapkan secara tersendiri.
transaksi beli Efek sejak tanggal penyelesaian
transaksi, piutang lainnya, pajak dibayar
dimuka, b iaya dibayar dimuka atau Jaminan
lainnya disajikan dalam akun aset keuangan
lainnya.
6. Aset keuangan dinilai secara harian dengan Aset keuangan disajikan dan diukur sesuai dengan
menggunakan Nilai Pasar Wajar. klasifikasinya.
7. Utang Efek posisi short disajikan terperinci Utang Efek posisi short tidak disajikan terperinci.
berdasarkan jenis Efek.
8. Utang pajak, b iaya yang masih harus dibayar, Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau
utang kepada Bursa Efek, dan pendapatan diungkapkan secara tersendiri.
diterima dimu ka disajikan dalam akun utang
jangka pendek lainnya.
9. Utang kepada pihak berelasi lainnya dan Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau
utang sewa pembiayaan disajikan dalam akun diungkapkan secara tersendiri.
utang lain-lain.
10. Selisih kurs karena penjabaran laporan Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau
keuangan, selisih transaksi perubahan ekuitas diungkapkan secara tersendiri.
anak perusahaan/perusahaan asosiasi, selisih
nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali, keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi dari Efek tersedia untuk
dijual, surplus revaluasi aset tetap disajikan
dalam akun ekuitas lain.
Lampiran 7.2
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Aset dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-1)
PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - ASET
DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-1)
Laporan Keuangan MKBD
Nama Akun Referensi Nama Akun
Deposito Berjangka 17 Deposito Bank Umum dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan
18 Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan
19 Tidak Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan
Tidak Sedang Diajukan atau Dinyatakan Pailit atau Tidak Dalam Proses
20
Likuidasi
21 Sedang diajukan Pailit, Dinyatakan Pailit, atau dalam proses Likuidasi
22 Deposito pada Bank Perkreditan Rakyat
23 Deposito Bank di Luar Negeri
Obligasi Korporasi, Sukuk Korporasi, atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
Efek Beragun Aset (EBA) 64
yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia
65 Peringkat setara dengan AAA
66 Peringkat setara dengan AA hingga kurang dari setara dengan AAA
67 Peringkat setara dengan A atau hingga kurang dari setara dengan AA
68 Peringkat setara dengan BBB- atau hingga kurang dari setara dengan A
69 Peringkat kurang dari setara dengan BBB-
Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di
70 Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia
71 Haircut Komite 5% dan 10%
72 Haircut Komite 15% dan 20%
73 Haircut Komite 25%
74 Haircut Komite 30%
75 Haircut Komite 35%
76 Haircut Komite 40%
77 Haircut Komite 45%
78 Haircut Komite 50%
79 Haircut Komite 55% sd 80%
80 Haircut Komite 85% sd100%
Kontrak Opsi 93 Kontrak Opsi
Kontrak Berjangka 94 Kontrak Berjangka
Efek Lain yang Terdaftar di Bapepam dan LK 95 Efek Lain Selain Baris 59 sd Baris 94 yang Terdaftar di Bapepam dan LK
Efek yang Tercatat di Bursa Efek Luar Negeri 82 Efek Luar Negeri
Piutang Nasabah
Nasabah Pemilik Rekening
Transaksi Reguler 34 Transaksi Beli Efek
Piutang Nasabah Pemilik Rekening Efek untuk transaksi beli Efek sejak tanggal
103
penyelesaian transaksi
Transaksi Marjin 35 Saldo Debit Rekening Efek Nasabah
Transaksi Lain-Lain 56 Piutang Transaksi Jual Efek Lainnya
57 Piutang Dividen dan Bunga
Nasabah Kelembagaan 38 Transaksi Beli Efek
39 Gagal Serah - Nasabah Kelembagaan
Piutang Perusahaan Efek Lain
Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek 41 Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek
Uang Jaminan pada AK 42 Uang Jaminan pada Anggota Kliring
Transaksi Jual Efek 43 Transaksi Jual Efek
44 Gagal Serah - Perusahaan Efek
Piutang Komisi 45 Piutang Komisi
2
Lampiran 7.2
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Aset dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-1)
PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - ASET
DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-1)
Laporan Keuangan MKBD
Nama Akun Referensi Nama Akun
3
Lampiran 7.3
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Liabilitas dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-2)
Utang Nasabah
Nasabah Pemilik Rekening 133 Transaksi Jual Efek
134 Saldo Kredit Rekening Efek Nasabah
Nasabah Kelembagaan 136 Transaksi Jual Efek
137 Gagal Terima - Nasabah Kelembagaan
1
Lampiran 7.3
Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Liabilitas dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-2)
Modal Saham
Modal Dasar 167 Modal Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 Desember 2011
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
ttd
Nurhaida
NIP 19590627 198902 2 001
2
REFERENSI
1. ACS : Alternate Cash Settlement atau dikenal juga sebagai Uang Pengganti
2. AFS : Available for Sale (Tersedia Untuk Dijual)
3. AB : Anggota Bursa
4. AK : Anggota Kliring
5. AKSes : Acuan Kepemilikan Sekuritas
6. AON : All or none
7. ASH : Agen Stabilisasi Harga
8. BAE : Biro Administrasi Efek
9. BEI : PT Bursa Efek Indonesia
10. BK : Bank Kustodian
11. B/S : Balance Sheet
12. C-BEST : Central Depository-Book Entry Settlement System
13. CP : Commercial Paper
14. DHK : Daftar Hasil Kliring
15. DIRE : Dana Investasi Real Estat atau dikenal juga sebagai REIT (Real Estate
Investment Trust) adalah salah satu sarana investasi baru yang secara
hukum di Indonesia akan berbentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif).
16. DMA : Direct Market Access
17. DPS : Daftar Pemegang Saham
18. DTB : Daftar Transaksi Bursa
19. DTE : Daftar Transaksi Efek
20. DUIR : Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL
21. DVP : Delivery Versus Payment
22. EBA : Efek Beragun Aset
23. EBU : Efek Bersifat Utang
24. EIR : Effective Interest Rate (Suku Bunga Efektif)
25. ETF : Exchange Traded Fund
26. FATS : Future Automated Trading System
27. FITS : Fixed Income Trading System
28. FLAC : Financial Liabilities Measured at Amortized Cost
29. FOK : Fill or Kill
30. FV : Fair Value (Nilai Wajar)
31. FVTPL : Fair Value Through Profit and Loss ( Diukur Pada Nilai Wajar Melalui
Laba Rugi)
32. GTC : Good Till Cancelled
33. GTM : Good Through the Month
34. GTW : Good Through the Week
35. HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
36. HT : Held for Trading
37. HTM : Held to Maturity
38. ISAK : Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
39. JATS Next G : Jakarta Automated Trading System Next Generation
40. JOTS : Jakarta Option Trading System
41. KBIE : Kontrak Berjangka Indeks Efek
42. KBSI : Kontrak Berjangka Saham Individual
43. KIK : Kontrak Investasi Kolektif
44. KOS : Kontrak Opsi Saham
45. KPEI : PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
46. KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
47. LKP : Lembaga Kliring dan Penjaminan
48. LPHE : Lembaga Penilaian Harga Efek
49. LPK : Laporan Penyelesaian Kewajiban
50. LPP : Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
51. LPT : Laporan Penyelesaian Transaksi
52. L&R : Loans and Receivables
53. MKBD : Modal Kerja Bersih Disesuaikan
54. MTN : Medium Term Notes
55. MRA : Master Repurchase Agreement
56. NAB : Nilai Aktiva Bersih
57. NK : Nasabah Kelembagaan
58. NPF : Nilai Penyelesaian Final
59. NPR : Nasabah Pemilik Rekening
60. NU : Nasabah Umum
61. OCI : Other Comprehensive Income
62. OTC : Over the Counter
63. PAPE : Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek
64. PDBBI : Pengelolaan Dana Bersifat Bilateral dan Individual
65. PE : Perusahaan Efek
66. PEE : Penjamin Emisi Efek
67. PHEI : PT Penilai Harga Efek Indonesia
68. PME : Pinjam-Meminjam Efek
69. PPE : Perantara Pedagang Efek
70. PPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
71. PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
72. PTP : Post Trade Processing
73. P&L : Profit and Loss
74. RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham
75. RVP : Received Versus Payment
76. SAK : Standar Akuntansi Keuangan
77. SBI : Sertifikat Bank Indonesia
78. SBN : Surat Berharga Negara
79. SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
80. SKS : Surat Kolektif Saham
81. SPEI : Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
82. SRO : Self-Regulatory Organization
83. SUN : Surat Utang Negara
84. TFT : Trade for Trade
85. UP : Unit Penyertaan
86. WIB : Waktu Indonesia Barat