Anda di halaman 1dari 73

UU

aw
L
c
i
t
es
m
o
D
PP H

SE-35/PJ./2010
pemberian jasa dalam bentuk pemberian informasi
yang berkenaan dengan pengalaman dalam bidang
industri, perdagangan dan ilmu pengetahuan yang
dapat meliputi :
a.
pemberian informasi dalam pelaksanaan suatu
proyek
tertentu, seperti pemetaan dan/atau
pencarian dengan bantuan gelombang seismik;
b.
pemberian informasi dalam pembuatan suatu
jenis produk
tertentu, seperti pemberian
informasi dalam bentuk gambar-gambar, petunjuk
produksi, perhitungan- perhitungan
dan
sebagainya; atau
c.
pemberian informasi yang berkaitan dengan
pengalaman di bidang manajemen, seperti
pemberian informasi melalui pelatihan atau
seminar dengan peserta dan materi yang telah
ditentukan oleh pengguna jasa.

Pemberian jasa dengan ikut serta secara


langsung dalam pelaksanaan atau
pengelolaan manajemen.
Pemberian advice (petunjuk,
pertimbangan, atau nasihat) profesional
dalam suatu bidang usaha, kegiatan, atau
pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
ahli atau perkumpulan tenaga ahli, yang
UU

w
tidak disertai dengan keterlibatan
a
L
ic
Domest H
langsung para tenaga ahli tersebut
dalam
PP
pelaksanaannya.

UU

w
a
L
ic
t
s
e
H
m
P
o
P
D

Menurut UU PPh
Dipotong PPh
Pasal 23 (2%) jika
si Pembayar
adalah WP Badan
DN dan provider
adalah WPDN

Dipotong PPh Pasal


26 (20%) jika si
Pembayar adalah WP
Badan DN dan
provider adalah
WPLN asalkan
memenuhi syarat
tertentu

Menurut UU PPh

UU

w
a
L
ic
t
s
e
H
m
P
o
P
D

Jika WPLN berada di


Indonesia kurang dari
atau sama dengan 60
hari (dalam 12 bulan)

Jika lebih dari 60 hari maka


sudah timbul BUT dan ia
wajib memiliki NPWP dan
PKP.

Pasal 26 = 20% + VAT

Pasal 23 = 2% + VAT

UU

w
a
L
ic
t
s
e
H
m
P
o
P
D
BUT

adalah WP Badan LN yang numpang


dagang di Indonesia. WP Badan tersebut
mengirimkan staff-nya atau pihak lain atas
namanya untuk melaksanakan tugasnya di
Indonesia, berupa pekerjaan bebas (jasa),
bukan sebagai karyawan di perusahaan
WPDN Indonesia.

Jadi

BUT atau Permanent Establishment


adalah WP Badan dan Perpajakannya
disamakan dengan WP Badan Indonesia
lainnya.
(wajib SPT PPh badan/Potput/PPN)

Bentuk usaha tetap JASA adalah


WPLN yang menjalankan usaha
atau melakukan kegiatan di
Indonesia, yang dapat berupa:
Pemberian jasa dalam bentuk apa
pun oleh pegawai atau orang lain,
sepanjang dilakukan lebih dari 60
(enam puluh) hari dalam jangka UU

w
a
waktu 12 (dua belas) bulan;
L(Pasal
c
i
st
e
H
m
P
2 UU PPH)
o
P
D

BUT bentuk
perdagangan,
Bank,
Pabrikan,
Usaha hasil
alam
UU

w
a
L
ic
t
s
e
H
m
P
o
P
D

Disamakan
pajaknya
dengan WPDN
BADAN
Namun ada
aturan khusus
atas Biaya &
penghasilan &
Branch profit Tax

UU

w
a
L
c
i
t
s
e
H
m
P
o
P
D
Income :
Penghasilan dari Head
Office berupa sewa,
imbalan/fee jasa,
royalty & bunga
pinjaman
Expenses:
Beban kepada Head
Office berupa sewa,
imbalan/fee jasa, royalty
& bunga pinjaman
Laba Setelah Pajak
(Branch Profit Tax=BPT)

Koreksi Negatif

Koreksi Positif

Pasal 26 = 20%

Head Office:
Misalkan melakukan
jasa X kepada
customers di Surabaya

Cabang (BUT) Jakarta:


Melakukan jas a X
yang sama di wilayah
jakarta & sekitarnya

Penghasilan HO
atas jasa yang
sama dengan
BUT Jakarta
dianggap
menjadi
penghasilan
BUT Jakarta

U
U

w
a
L
c
i
st
e
H
m
P
o
P
D

Contoh (Force of Attraction Rule)


X Inc.(Australia) menutup perjanjian lisensi
dengan PT. ABC untuk mempergunakan merk
dagang X Inc. Sehubungan dengan
perjanjian tersebut X Inc. melalui cabangnya
di Jakarta, juga memberikan jasa
manajemen kepada PT. ABC. Dalam hal
demikian, penggunaan merk dagang oleh PT.
Y dianggap mempunyai hubungan efektif
dengan BUT-nya di Indonesia, dan oleh
karena itu royalti tersebut diperlakukan
sebagai penghasilan Cab. X Inc. di Jakarta
Domestic Law UU
PPH

Dalam

praktek, ada beberapa BUT yang sudah


lewat dari timetest tapi tidak mau
melaporkan diri untuk mendapatkan NPWP
dan PKP, sehingga si Pembayar (WPDN
Indonesia) bingung untuk memotong
pajaknya...apakah Pasal 26 atau Pasal 23 ?

Sebagai

solusinya, mereka si pembayar tetap


mengenakan Pasal 26 = 20% (plus PPN
U
JKPLN) agar terhindar dari SKPKB.
U

w
a
L
c
i
st
e
H
m
P
o
P
D

Expat

ada 3 macam:
1. Expat kiriman WP Badan LN yang
ditugaskan ke Indonesia atas bendera
WPLN tersebut.
2. Expat atas nama bendera pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas (jasa
Teknik/Management/Konsultan/profesio
nal lainnya) bersifat Independent
3. Expat pribadi yang bekerja sebagai
karyawan pada perusahaan di Indonesia
U
U

yang memiliki ciri-ciri sbb:


w
a
L
c
i
st
e
H
m
P
o
P
D

Ciri

ciri mereka adalah:


1. memiliki jabatan struktural pada PMA
atau perusahan domestik lainnya (as
a Director/Manager/Chief, etc)

2. memiliki Salary yang dibayar oleh


perusahaan Indonesia tersebut
3.

bertanggung jawab kepada perusahaan


yang menggajinya itu (Perusahaan U
U

Indonesia tersebut)
w
a
L
ic
t
s
e
H
m
P
o
P
D

Perpajakan

atas Expatriate tergantung


apakah dia sudah melewati timetest 183 hari
berada di Indonesia atau belum ?

Jika

sudah lewat 183 hari dan Salary dibayar


di Indonesia ....... Terhutang pasal 21

Jika

belum lewat 183 hari dan Salary dibayar


di Indonesia ....... Terhutang pasal 26 = 20%

Jika

belum lewat 183 hari dan Salary dibayar


di Singapore .......Tidak terhutang pajak
Domestic Law UU
PPH

Contoh:
Wong Bulux Co. (WB) berdomisili di Singapore,
adalah perusahaan konsultan hukum dan pengacara.
Tahun 2014 ia menutup kontrak dengan PT Ciputat
Telekomindo atas perkara sengketa pembebasan lahan
milik perusahaan PMA Japan. Dikirimlah 2 jagoannya,
namanya Mr. Theng Shin & Ms. You Lee ke Indonesia
selama 90 hari. Salary mereka berdua dibayar
langsung dari WB Co.
Pertanyaan:
1. Tanpa P3B, Apakah WB Co. sudah menjadi BUT ?
Jawab Ya...karena sudah lewat dari 60 hari di
Indonesia. Ia wajib memiliki NPWP dan PKP, mengisi
SPT PPh badan, PPN, PPh potput, pasal 21/25.

U
U

w
a
L
c
i
t
s
Dome
PPH

Pertanyaan:
2. Apakah atas pembayaran kontrak terhutang pasal 26 ?
Jawab: Tidak....karena sudah timbul BUT maka terhutang
pasal 23=2% dan BUT WB wajib menagih PPN.
3. Jika lama kontrak bukan 90 hari tapi 30 hari, terhutang
pasal 23 atau pasal 26 ? Jawab: Pasal 26 = 20% karena ia
masih WPLN, belum timbul BUT
4. Apakah Salary dari kedua Expat terhutang pajak di
Indonesia ? Jawab: Tidak ...karena ia belum 183 hari di
Indonesia dan ia dibayar langsung dari WB Co. Jika salary
mereka dibayar oleh PT Ciputat telekomindo maka
terhutang pasal 26=20%. Jika lewat dari 183 hari maka
Pasal 21

UU

w
a
L
c
i
t
Domes
PP H

Taxpaye
r
Bujug
dah...

Taxma
n

Pasal

32 UU PPh :
Pemerintah berwenang untuk melakukan perjanjian
dengan pemerintah negara lain dalam rangka
penghindaran pajak berganda dan pencegahan
pengelakan pajak.
Kedudukan tax treaty : lex specialis dari UU PPh.
Bila terjadi konflik, karena perbedaan pengaturan
menurut UU PPh dan tax treaty, maka ketentuan
tax treaty yang diterapkan.

Jika ada
P3B:

Jika tidak
ada P3B
Berlaku
PER43/PJ./2011
(Determinati
on of Tax
Subject)

Permanent
Home
Center of Vital
Interest

Habitual Abode

Nationality

MAP

WP Badan ada Double


Residence Status ?

Effective Management

Effective Management means:


1.Where Accounting and Document are
kept
2.Where Bank Accounts are held
3.Where the General Meeting is held
4.Where the major assets are located
and maintained
5.Where Operational is conducted

Kata May Be maksudnya adalah


Dapat dipajaki di kedua negara.
Dalam bahasa kerennya dikenal
dengan prinsip limited taxation.
Shall be maksudnya adalah
hanya dikenakan pajak di salah satu
negara saja. Dalam bahasa
kerennya dikenal dengan prinsip
exclusive taxation.

Pengertian Paid bukan berarti Cash


BasisOECD commentary dan UN juga
memberi penjelasan yang sama: The term
paid has a very wide meaning, since the
concept of payment means the fulfilment of
the obligation to put funds at the disposal
of the creditor in the manner required by
contract or by custom.
Ditambahkan oleh Vogel: The termPayment
should be given a broad interpretation. Every
fulfilment of the obligation concerning the
interest is a Payment.

Dalam bahasa sederhananya,


Pengertian Paid berdasarkan
OECD, UN dan ditambahkan
juga oleh Vogel memiliki arti
yang luas, meliputi Cash Basis
atau Accrual Basis,
sebagaimana lazimnya bisnis
usaha yang baik yang terjadi
pada umumya, dan sesuai
dengan kesepakatan bersama
(contract).

OECD dan UN Model


menjelasken:
Hal-hal yang tidak diatur
dalam P3B diserahkan
kepada UU domestik untuk
dijadikan dasar hukumnya.

Pengertian:
PE = WPLN yang memiliki bisnis dan punya tempat tetap di
Indonesia dimana bisnis dijalankan, dan tidak berbentuk
PT. Jika bentuknya PT maka dinamakan PMA.
Jika sudah timbul status PE, maka ia disamakan sebagai
WPDN Badan. Wajib NPWP dan PKP, dan melaporkan all
SPT (PPh dan PPN).
PE Jasa mengenal Time Test, yaitu lamanya waktu ia
berada di Indonesia. Jika belum melewati time test maka ia
masih sebagai WPLN.
PE ASSET (PISIK) TIDAK
MENGENAL TIME TEST.

BUT langsung otomatis (Asset Type)


meliputi:
a.
tempat kedudukan manajemen;
b.
cabang perusahaan;
c.
kantor perwakilan;
d.
gedung kantor;
e.
pabrik;
f.
bengkel;
g.
pertambangan dan penggalian
sumber alam,
wilayah kerja
pengeboran yang digunakan
untuk
eksplorasi pertambangan;
h.
perikanan, peternakan, pertanian,
perkebunan,
atau kehutanan;

Catatan Penting:

Dalam situasi tidak ada P3B, UU PPh (Pasal


2) menjelasken bahwa proyek pelaksanaan
konstruksi , instalasi dan perakitan, jika
sudah nampak wujud ada kegiatan proyek
jasa konstruksi di Indonesia, maka sudah
dianggap ada PE sejak awal proyek (tanpa
timetest). Berarti sudah jadi WPDN. Wajib
NPWP dan PKP.
Perbedaan dalam P3B:
PE Jasa Konstruksi dalam P3B mengenal Time
Test untuk menjadi suatu PE di Indonesia...

Catatan Penting:

Tanpa P3B...Atas pemberian jasa selain jasa


pelaksana konstruksi, UU PPh mengatur
bahwa jika jasa yang diberikan sudah lewat
dari 60 hari, maka sudah timbul PE, termasuk
jasa perencanaan dan pengawasan
konstruksi , jasa instalasi & perawatan, jasa
professional, atau jasa dengan nama apapun.
Jika sudah timbul PE, maka disamakan
sebagai WPDN Badan. Wajib NPWP dan PKP.

Dalam

praktek, ada beberapa BUT yang sudah


lewat dari timetest tapi tidak mau
melaporkan diri untuk mendapatkan NPWP
dan PKP, sehingga si Pembayar (WPDN
Indonesia) bingung untuk memotong
pajaknya...apakah Pasal 26 atau Pasal 23 ?

Sebagai

solusinya (menurut Saya), mereka si


pembayar tetap mengenakan Pasal 26 = 20%
(plus PPN JKPLN) agar terhindar dari dispute
dan SKPKB karena ketentuannya belum ada,
Bang...Mas...

Jasa WPLN kurang


dari uji waktu di
Indonesia
P3B

Tidak ada
P3B

Kurang dari
Timetest di P3B:

Kurang atau sama


dengan 60 hari...

No Tax

PPN JKPLN kena

Psl. 26= 20%


PPN JKPLN kena

Bicara P3B tentang usaha jasa teknik, jasa


management, jasa professional, dan jasa lainnya
selain Konstruksi, ada beberapa Negera Partner P3B
yang tidak mengatur timetest asalkan ada kehadiran
pisik di Indonesia. Negara-negara ini langsung
menerapkan tarif pasal 26 berikut ini atas nilai
kontraknya:
Pakistan
15%
Venezuela
10%
Germany
7,5%
Swiss
5%
Luxembourg
10%

Pembayaran Premi Asuransi


Negera-Negara P3B berikut Terhutang Pasal
26 atas Pembayaran Premi Asuransi. Mereka
adalah :
P3B New Zaeland Malaysia, Arab Saudy dan
Australia. Bagi negara-negara yang tidak ada
P3B dengan Indonesia berlaku KMK-624.
PPh Pasal 26 kepada Perusahaan Asuransi LN:
WPDN Indonesia to Asuransi di LN -------- 10%
WPAsuransi Indonesia to Asuransi LN ------ 2%
WPReasuransi Indonesia to LN ------------ 1%
(Sumber : KMK- 624/KMK.04/1994)

P3B
Force of attraction rule ada yang digunakan
dalam beberapa P3B ada juga yang tidak.
Jika tidak disebut-sebut dalam P3b, maka
yang menjadi penghasilan BUT di Indonesia
adalah penghasilan yang berasal dari PE saja,
tidak termasuk penghasilan atas jasa yang
sama yang dilakukan oleh HO di Indonesia.
OECD (Organization for Economic
Cooperation and Development) Model tidak
mengenal FoA Principle. United Nation (UN)
Model yang menganjurkan FoA ini...

P3B
MBC Shipping Co. merupakan perusahaan
pelayaran yang berdomisili di Singapore. Pada
tahun 2010 ia membuka cabang di Blok M,
Jakarta Selatan. Sudah punya NPWP dan
terdaftar di KPP Badora. Tahun 2013 ia
mendapat penghasilan dari PT Indah Selaras
untuk mengantar barangnya ke Hongkong.
BUT MBC menunjukan SKD berupa form DGT
kepada PT IS agar dipotong pajak 50% saja
sesuai P3B Indo-Sing. Apakah boleh BUT MBC
memiliki SKD sedangkan ia sudah punya NPWP
di Indonesia ? Jawab: Boleh-karena ia WPLN

P3B
BPT dalam beberapa P3B tidak diatur khusus. Jika
demikian, maka berlaku Domestic Law (UU PPH). BPT
dihitung dari fiscal profit, bukan commercial profit.
Contoh :
Australia ada pasal BPT (Pasal 10 ayat 6 P3B atas
Dividen). Misalkan Brookland, Ltd.(Australia) yang
punya usaha garment membuka cabang usaha di
Cilengsi Indonesia. Fiscal Profit tahun 2013 (= pretax profit) misalkan Rp 1 milliar, maka PPh Badan
adalah Rp 250 juta (25%). BPT P3B Australia = 15%,
maka: BPT = 15% x (Rp 1 milliar Rp 250 juta)
BPT = Rp 112,5 juta
Catatan:
Perlakuan yang sama untuk Bank-Bank Asing ada cabang di
Indonesia, kecuali BUT yang memiliki kontrak KPS hulumigas
dengan pemerintah RI terhutang Pasal 26=20%- tidak ikut P3B.

P3B
Expatriate (sebagai WP OP LN) melakukan pekerjaan
bisa dalam bentuk pekerjaan bebas (nama Perusahaan
WPLN atau WPOP LN) atau pegawai terikat. Pekerjaan
bebas oleh Staff Ahli (atas nama pribadi atau
Perusahaan) meliputi Jasa professional seperti
konsultan, dokter, pangacara, penilai, akuntan, jasa
management, teknik, etc. Inilah yang menimbulkan
status PE/BUT atau tidak.
Perbedaannya dengan Pekerjaan Bebas:
Expat sebagai employee berarti ia sebagai karyawan
pada sebuah perusahaan Indonesia, punya atasan,
tunduk pada UU perburuhan indonesia, wajib absen
tiap hari atau sewaktu-waktu, dan memangku jabatan
struktural. Inilah yang dimaksud dengan Dependent
Personal Service. (bahasa penulis: orang gajian yang
wajib ngabsen

P3B
Gaji sebagai Karyawan

Atas Expat yang ada di Indonesia, baik


pegawai kiriman perusahaan LN atau WP OP
LN, P3B mengatur adanya 3 syarat yang
harus dipenuhi agar tidak terhutang pajak di
Indonesia. Syarat tersebut adalah:
1.Pegawai tersebut berada di negara
Indonesia kurang dari time test yang diatur
pada P3B, dan
2.Gaji dibayar langsung oleh majikan
(Employer) di LN (home country), dan
3.Gaji atau upah tidak dibebankan pada PE
yang ada di Indonesia.

P3B
Contoh JASA TEKNIK:
PT Smile Forever sedang memerlukan teknik khusus untuk
pembuatan bahan mentah menjadi produk x yang lebih
cepat & hemat, dan ia meng-hire jasa teknik dari
perusahaan Francis selama 80 hari. dengan membayar Rp 1
milliar. France Co. mengirimkan 2 pegawai ahlinya ke PT
PMA selama 2 bulan (Mr.A) dan 3 bulan (Mr.B). Kedua
pegawai digaji langsung dari France Co. Jelaskan aspek
perpajakan atas kontrak Jasa teknik dan para karyawannya
di Indonesia.
Jawab:
1. France Co. melakukan jasanya di Indonesia, harus dilihat
apakah sudah timbul PE atau belum. P3B Indonesia France
menjelaskan bahwa PE Jasa memiliki uji waktu 90 hari
(Article 14). France Co. belum menjadi PE sehingga berlaku
prinsipNo PE No Tax dan ia tidak dipajaki (PPH) di
Indonesia.

P3B
2. France Co. mengirimkan 2 pegawai ahlinya ke PT PMA
selama 2 bulan (Mr.A) dan 3 bulan (Mr.B). Kedua pegawai
digaji langsung dari France Co. Berdasarkan Pasal 15
P3B Indonesia- France dijelasken 3 syarat agar bebas
pajak atas gaji Expatriate di Indonesia, yaitu:
1. kurang dari 183 hari di Indonesia
2. Remunerasi dibayar oleh Majikannya di France
3. France Co tidak punya PE di Indonesia dan beban
remunerasi tidak dibebankan di BUT France Co Indonesia
Atas gaji staff ahlinya itu tidak
terhutang Pasal 21/26 karena
ketiga alasan tersebut. Jika salah
satu dilanggar, maka terhutang
pajak di Indonesia...

Lina...I
love
You ...

P3B
Masih dalam kasus PT Smile Forever, tapi WPLN nya
adalah German Co. Jelaskan aspek perpajakannya atas jasa
teknik tersebut (ada P3B).
Jawab: Dalam P3B Indonesia Germany mengatur bahwa
Jasa Teknik masuk dalam Pasal 12 Royalty, terhutang
pajak pasal 26= 7,5% atas nilai kontrak.
REMEMBER....
Masalah jasa teknik, management,
konsultan, & jasa lainnya ....ingat P3B
Indonesia dengan PAKISTAN-GERMANSWISS-VENEZUELA-LUXEMBURG dengan
tarif Pasal 26 khusus.

P3B
IMBALAN EXPAT KIRIMAN
ATAU PRIBADI SENDIRI
No
Ada Treaty
Treaty
Lihat 3
Syarat
Tax Exempt

Minimal
1
bolong

3
Memenuhi

BEBAS
PAJAK

Apakah
sudah 183
hari
Tidak

PASAL 26

Ya

PASAL 21

P3B
International traffic maksudnya adalah
pelayaran atau penerbangan untuk
mengangkut orang atau barang antar 2
negara atau lebih, bukan untuk operasional
angkutan dalam satu negara saja.
Contoh KLM Airline :
Route Jakarta -Belanda Jakarta.
Catatan :
Jika right to tax ada di Indonesia, gunakan KMK417/KMK.04/1996 = PPh Pasal 15 = 2,64% x
Omzet dan bersifat Final. KMK ini berlaku jika
WPLN itu punya PE di Indonesia.

P3B
1. BUT MNC memiliki lahan pertanian dan kehutanan
di Kalimantan Barat, dijual kepada Hongkong Co. ,
maka dikenakan pajak di Indonesia, dimana lahan
pertaian dan kehutanan berada.(Note: masih dilarang
di Indonesia)
2. Mengenai Capital Gain dari pelepasan saham lihat
bunyi P3B masing-masing. Adakalanya dikelompokan
dalam Income not Expessionally Mentioned
(Penghasilan lainnya), bukan Pasal ini.
Contoh: PT PMA Indonesia sahamnya dijual oleh Parent Co di
LN (negara partner). Ada beberapa P3B yang mengatur
bahwa Indonesia melepaskan hak pemajakannya, ada juga
yang tidak. Jika taxing right ada di Indonesia, maka
terhutang Pasal 26=5% x Selling price.

P3B
Dalam hampir semua P3B, Income from capital gain
(ada juga istilah Real/immovable Property) selalu
dipajaki dinagera dimana real/immovalbe proverty
berada.
Misalkan Transaksi SEWA TANAH/BANGUNAN:
PT KLM membuka cabang di Malaysia. Ia membayar
sewa kantor selama 2 bulan dan sudah timbul PE di
Malaysia. Apakah sewa kantor yang dibayarkan oleh
cabangnya itu terhutang Pasal 4(2) UU PPh ?
Jawabnya tidak, karena kantor berada di Malaysia,
terhutang pajak atas sewa T/B di Malaysia.
Bagaimana kalau cuma seminggu saja PT KLM buka
pameran (stan) di Malaysia? Jawabannya tetap tidak,
karena Pasal Capital Gain ini dipajaki di negara
dimana T/B berada, Malaysia. Jika tidak ada P3B,
maka terhutang Pasal 26=20%.

P3B

Contoh Tambahan:
1. BUT MNC memiliki lahan pertanian dan kehutanan
di Kalimantan Barat, dijual kepada Hongkong Co. ,
maka dikenakan pajak di Indonesia, Pasal (2) = 5%
final, karena lahan pertaian dan kehutanan berada di
Indonesia.

2. Mengenai Capital Gain dari pelepasan saham lihat


bunyi P3B masing-masing. Adakalanya dkelompokan
dalam Income not Expessionally Mentioned
(Penghasilan lainnya), bukan Pasal ini. Namun secara
umum, pengalihan saham perusahaan anak terhutang
pajak di negara dimana si Anak berada (kecuali
bunyi pasalnya mengatakan lain).

P3B
Contoh Pengalihan Saham:
PT PMA ABC Indonesia sahamnya dijual oleh
ABC Co di LN (Parent di negara Partner). Jika
taxing right menurut P3B Indonesia boleh
memajakinya, maka terhutang Pasal 26=5% x
Selling price.
Important Note:
Ada beberapa P3B yang mengatur bahwa
Indonesia melepaskan hak pemajakannya,
ada juga yang tidak. Lihat masing-masing
P3B-nya.

Pembayaran Dividen terhutang withholding tax


di source state atau paying state sesuai
tarif dalam P3B. Saham portfolio artinya
penyertaan < 25%, sedangkan saham
substantial artinya 25% lebih sehingga sudah
memiliki predikat hubungan istimewa.
Lee
Corporation

P3B

Singapura
Indonesia

DIVIDEN
Rp 1 Miliar

PT ABC

P3B
DIVIDEN dari PE (Pasal 10 ayat 4 P3B):
Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu
negara kepada PE (atas sahamnya ) yang berada
di negara si pembayar dividen maka dianggap
Laba Usaha PE, bukan Pasal 10 dalam P3B. the
holding in respect of which the dividen is paid is
effectively connected to the PE in Indonesia.
Contoh :

Misalkan Blueray, Ltd.(Australia) adalah BUT yang berusaha


dalam bidang garment di Indonesia dan memiliki saham PT
Indehoy, maka Dividen yang diperoleh dari PT Indehoy
merupakan penghasilan lain-lain bagi BUT Blueray, Ltd ,
tidak terhutang Pasal 10 ayat 2 P3B

P3B
DIVIDEN dari PE (Lanjutan):
Dividen yang dibayarkan oleh WPDN perusahaan di
Indonesia kepada PE yang berada di negara China
dimana HO berada di negara Japan, maka P3B
yang digunakan bukan Indonesia-China, melainkan
Indonesia-Japan, karena PE bukan residen China,
tapi Japan.
Contoh:

Bell Co.(Belgia) memiliki cabang di BUT di Austria. BUT Bell


Co Austria memiliki saham di PT Asoy Coy Indonesia. Atas
dividen yang dibayar kepada BUT Bell Co tidak berlaku P3B
Indonesia-Austria, tapi Indonesia- Belgia, karena BUT Bell co
adalah satu entity dengan Bell Co Pusatnya di Belgia.

P3B
Bunga pinjaman yang timbul dari adanya
kewajiban pinjaman.
1.Beban Bunga pinjaman harus berdasarkan Arms
Lenght Price (ALP).
2.Jika bunga pinjaman yang dibayarkan ke
Shareholder melebihi ALP maka selisihnya
dianggap Dividen. Pembebanan fiskal hanya yang
sesuai ALP saja.
3. Bunga yang dibayarkan oleh PE dari perusahaan
residen negara X di Indonesia dan dibebankan di
PE Indonesia, maka PE berhak menggunakan P3B
Indonesia dengan negara si Penerima Interest
tersebut (bukan P3B negara X)

P3B

Bunga Obligasi Pemerintah Indonesia (atau


sebaliknya) yang dibayarkan kepada WPDN negara
partner dibebaskan dari PPh. Demikian juga
sebaliknya.

Pinjaman Tanpa Bunga dari Affiliasi atau Pemegang


Saham tidak diatur dalam P3B. Namun demikian,
OECD dan Klaus Vogel (Pakar P3B kelas Dunia)
memberi penegasan untuk tidak mengenakan
Deemed Interest atas pinjaman tanpa bunga ini.

P3B

Contoh Interest :
Misalkan pada tahun 2013 ABC Bank Co.
(Singapore) membuka Cabang di Surabaya dan
cabang baru itu mendapat pinjaman dari
Summitomo Bank, Japan. Dana pinjaman ini
dipinjamkan lagi ke nasabahnya di Indonesia. Atas
pembayaran bunga pinjaman oleh Cabang ABC Co
ke Japan ini terhutang Pajak di Indonesia dan
berlaku P3B Indonesia-Japan, bukan P3B
SingaporeJapan walaupun PE Bank ABC adalah
residen Singapore. Alasannya: karena pengguna
dan pembebanan bunga ada di PE Surabaya
Indonesia.

Contoh Interest :

P3B

Misalkan Malaysian Bank (Malaysia)


memberikan pinjaman ke Zeman, Ltd
(Germany) dan dana itu diberikan ke BUT
Zeman di Indonesia. Bunga pinjaman
dibebankan di BUT Zeman Indonesia.
Atas kasus ini P3B yang berlaku adalah
Indonesia-Malaysia, bukan GermanMalaysia, karena pembebanan bunga ada di
BUT Zeman Indonesia.

P3B
Contoh Interest Arms Length :
Misalkan PT ABM merupakan PMA yang sahamnya
10% milik Lion Bank Singapore. PT ABM
membebankan bunga pinjaman kepada parentnya, Lion Bank (Singapore) sebesar 20%. Bunga
Pinjaman ALP adalah 15%. Menurut P3B dan UU
PPh, bunga yang diperkenankan hanyalah 15%
saja sedang sisanya Rp 5% dianggap dividen.
Pasal 26 (P3B) atas bunga = 10%x 15% x Loan,
Pasal 26 (P3B) atas Dividen = 15% x 5% x Loan.

P3B

P3B
Secara umum, Income atas penggunaan
Intangible Asset seperti logo, rumus,
copyright, trade mark, etc dinamakan
royalty. Denda atas pelanggaran hak ini
termasuk dalam istilah Royalty sehingga
menjadi tambahan nilai royalty, lain dengan
Interest, yang merupakan penghasilan lainlain.
Termasuk pengertian royalty adalah hak
menggunakan industrial, commercial, and
scientific equipment. Masing-masing P3B
memiliki definisi sendiri-sendiri walaupun
umumnya sama. OECD menolak definisi ini
karena ia menganggap Business Profit.

P3B
Royalty yang timbul dari adanya penggunaan Hak
diatur sbb:
1.Beban Royalty harus berdasarkan Arms Lenght
Price.
2.Jika royalty yang dibayarkan ke Shareholder
melebihi ALP maka selisihnya dianggap Dividen.
Pembebanan fiskal hanya yang sesuai ALP saja.
3. Royalty atas Knowhow tidak sama dengan
Technical Service (TS). TS memerlukan uji waktu
sedangkan Knowhow tidak. Keahlian TS bersifat
umum, bisa dimiliki oleh para profesionalnya,
sedangkan Knowhow bersifat unik, undivulged,
rahasia, berdasarkan pengalaman atau research.

P3B

Royalty yang dibayar oleh WPDN Indonesia dan


diterima oleh PE (residen negara X) yang ada di
Indonesia dimana the right or property in respect of
which the Royalty is paid is effectively connected to
the PE in Indonesia maka dianggap sebagai Laba
Usaha, tidak dipotong pajak seperti royalty ke LN,
sebagaimana sama perlakuannya dengan pasal
Dividen dan Interest yang diterima oleh PE.
Contoh :
BUT MNC (China) memiliki resep membuat bahan
plastik bisa menjadi seperti kulit asli, sebagai bahan
pembuatan Jaket. Resep ini diberikan kepada PT
Garment Sukses dan BUT memperoleh royalty. Atas
royalty ini, dianggap sebagai laba usaha PE di
Indonesia, dipotong pasal 23 oleh PT Garment.

P3B
ROYALTY dari PE (Lanjutan):
Royalty yang dibayarkan oleh WPDN Indonesia
kepada PE yang berada di China dimana HO
berada di Japan, maka P3B yang digunakan bukan
Indonesia - China, melainkan Indonesia-Japan
Contoh :

Bell Co.(Belgia) memiliki cabang di BUT di Austria. BUT Bell


Co Austria memberikan Hak Ciptanya di PT Asoy Coy
Indonesia. Atas Royalty yang dibayar kepada BUT Bell Co
tidak berlaku P3B Indonesia-Austria, tapi Indonesia- Belgia,
karena BUT Bell co adalah satu entity dengan Bell Co
Pusatnya di Belgia.

Contoh SEWA:

P3B

PT A menyewa mesin dari Neth Co. (Netherland). Sewa ini


digolongkan juga sebagai Royalty (use of commercial
equipment).

Contoh Hak Siar:

PT MNB (perusahaan televisi) membayar film berjudul


Ghost Lover dari perusahaan Hollywood untuk disiarkan di
televisi Indonesia. Jika beli putus maka pembelian ini bukan
royalty. Jika ada jangka waktu penyiarannya, ada success
fee/ bonus ke Hollywood Co, atau tidak boleh diperbanyak
tanpa izin, maka itu namanya royalty.

P3B
Contoh CD program:
PT Senyum Selalu Coy (SSC) diperintahkan oleh
ABN Co (Hongkong) untuk :
1.Memperbanyak CD program tentang akuntansi
management. Pembeli CD diwajibkan meminta
password ke PT SSC dimana password itu sudah
disiapkan oleh ABN Co kepada PT SSC. Ada skema
bagi hasil.
2.Membeli dan menjual 1.000 unit CD yang sama
ke pembeli Indonesia. Margin 20% per CD.
Jawab:
Nomor 1 = Royalty
Nomor 2 = Distributor

Mr. Gugemos adalah WPLN Germany. Beliau adalah


pengawas (Commissioner) PT Sinar Surya Lestari dan
hanya 12 hari di Jakarta selama setahun, yaitu setiap
akhir bulan saja (sehari) datang. Ia mendapat
honorarium Rp 500 juta untuk tahun 2014 dari PT SSL.
Selain sebagai pengawas, ia juga memberikan jasa
konsultan pemasaran pada PT SSL dengan fee Rp 200
juta selama 12 hari itu, kadang-kadang via email.
Jelaskan aspek pajaknya, asumsi ada berlaku P3B !
Jawab:
Atas honorarium berlaku Pasal Directors Fee dan
atas Marketing Fee berlaku Pasal BUT jasa...

P3B

P3B
Seorang WP LN yang menjadi seniman dan
olahragawan di negara lainnya dikenakan
pajak dinegara lainnya itu. Pengecualian
hanya untuk kegiatan Kerjasama
kebudayaan dari organisasi Nirlaba.
Misalnya Celion Dion, Bob Marley, Metallica, Ronaldo,
Pele melakukan aksi seni atau olahraga di Indonesia
maka mereka dikenakan pajak di Indonesia (Paying
Country).
Iron Maiden Ltd. adalah manager EO Band cadas
tersebut. EO Indonesia membayar income atas
konsernya di Bali. Pajaknya ? Langsung dikenakan
pajak oleh penyelenggara Indonesia tanpa melihat PE
atau tidak.

Seorang WP LN yang kemudian menjadi


WPDN Indonesia dan ketika memasuki masa
pensiun ia meningalkan Indonesia kembali
ke kampung asalnya, negara partner, maka
Indonesia tetap memajaki uang pensiunan
itu. Begitu juga sebaliknya.
Misalnya Mr. Cool Jeff (Australia) adalah
mantan direktur PT PMA yang sudah pensiun
dan kembali ke asalnya. Uang pensiunya
dipajaki oleh Perusahaan Dana Pensiun
Indonesia yang sudah memiliki izin dari
Menteri Keuangan. Pasal 26...

P3B

P3B
Secara umum, Seorang PNS yang ditugaskan ke negara
partner, maka atas gajinya tidak dipajaki di negara partner
tersebut, kecuali ia memiliki penghasilan lain di negara lain
tersebut.
Contoh 1:
Misalnya Mas Paryono, SH, MM (lahir di Pekalongan) adalah
Dubes Indonesia untuk Colombia. Atas gajinya (dari APBN)
yang diterima, ia tidak dikenakan pajak di Colombia.

Pasal Tambahan :
Misalnya Mr. Paul (WPDN Colombia) bekerja di
KeDubes Indonesia di Colombia. Atas gajinya (dari
APBN Indonesia), ia hanya terhutang pajak di
Colombia, tidak dipotong Pasal 21/26. (Lihat slide
selanjutnya)...

Pasal tambahan mengenai WPDN negara partner yang


bekerja dan digaji dari APBN Indonesia :

P3B

However, such remuneration shall be


taxable only in the other Contracting State
if the services are rendered in that State
and the individual is a resident of that
State who:
(i)is a national of that State; or
(ii)did not become a resident of that State
solely for the purpose of rendering the
services.
Maksudnya adalah jika ada WPLN negara
X bekerja dan digaji dari APBN Indonesia
di negara X, tidak dipajaki Pasal 21 atau
Pasal 26.

P3B
Jika Pasal Pasal sebelumnya dalam P3B
tidak mengatur suatu penghasilan tertentu,
maka Pasal Income Not Expressly
Mentioned berlaku. Lihatlah negara mana
yang berhak memajakinya...

P3B
HARUS MEMENUHI 3 SYARAT
a.Penerima penghasilan bukan Subjek Pajak
dalam negeri Indonesia,
b. Persyaratan administratif SKD untuk
menerapkan ketentuan yang diatur dalam
P3B telah dipenuhi
b.Tidak terjadi penyalahgunaan P3B oleh
WPLN (PER-25/PJ./2010)
Note:
PER 61/24 inilah yang dimaksud dengan ketentuan
BENEFICIAL OWNER

P3B
Maksud Persyaratan administratif SKD
adalah:
a. menggunakan formulir yang telah
ditetapkan DGT
b.telah diisi oleh WPLN dengan lengkap;
c.telah ditandatangani sesuai dengan
kelaziman di negara mitra P3B;
d. telah disahkan oleh pejabat pajak yang
berwenang di negara mitra P3B, dan

e. disampaikan sebelum berakhirnya batas


waktu dengan menyampaian SPT Masa
untuk masa pajak terutangnya pajak.
Catatan: SKD yang disampaikan kepada
Pemotong/Pemungut Pajak setelah
berakhirnya batas waktu penyampaian
SPT Masa untuk masa pajak terutangnya
pajak, tidak dapat dipertimbangkan
sebagai dasar penerapan ketentuan yang
diatur dalam P3B.

P3B

To the reader...
Regarding the use of Tax Treaty of
Indonesia, there are many uniquenesses
in the content of Indonesia Model
compared to OECD or UN Model. What is
stated in this slide is just a common
understanding. In fact, in each treaty of
Indonesia to other partners, something
may be stipulated differently from each
other. So please look closely at the
article you are looking for and read it
carefully.

Anda mungkin juga menyukai