OLEH :
ANISA IRMA
18301042
PRESEPTOR AKADEMIK
Ns. Stephanie Dwi Guna, MNurse
1. Pengkajian
Proses pengkajian keluarga ditandai dengan pengumpulan informasi yang
terus menerus dan keputusan profesional yang mengandung arti terhadap
informasi yang dikumpulkan. Dengan kata lain data dikumpulkan secara
sistematik menggunakan alat pengkajian keluarga, kemudian
diklasifikasikan dan dianalisis untuk menginterprestasikan artinya
(Doengoes, 2010). Menurut Setiadi (2010), pengkajian keperawatan
keluarga meliputi :
a. Pengkajian keluarga meliputi
Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian
a. Data umum
1) Identitas kepala keluarga
2) Komposisi kepala keluarga
3) Genogram
4) Tipe keluarga
5) Suku bangsa
6) Agama
7) Status social ekonomi keluarga
8) Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembengan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga ini.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing- masing
anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status
imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga
serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular
pada keluarga serta riwayat kebiasaan / gaya hidup yang mempengaruhi
kesehatan.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah yang meliputi : ukuran rumah (luas rumah),
kondisi dalam dan luar rumah, kebersihan rumah, ventilasi rumah, saluran
pembuangan air limbah, air bersih, pengelolaan sampah, kepemilikan
rumah, kamar mandi / WC, denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal,
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan / kesepakatan
penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan
mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul bersama, serta
perkumpulan yang ada. Sejauhmana keluarga berinteraksi dengan
masyarakat (organisasi sosial yang diikuti oleh anggota keluarga)
5) System pendukung keluarga
Yang termasuk pada system pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologi
dan dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan
dari masyarakat setempat.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga serta
cara keluarga memecahkan masalah.
2) Struktur kekuatan keluarga
Menjelaskan kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku. Respon keluarga bila
ada anggota keluarga yang mengalami masalah, serta power yang
digunakan keluarga.
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing–masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.
4) Nilai dan norma keluarga.
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan keluarga.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, bagimana kehangatan tercipta pada anggota
keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
dan perilaku, serta bagaimana memperkenalkan anggota anggota keluarga
dengan dunia luar.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan terkait 5 fungsi kesehatan keluarga yaitu
bagaimana keluarga mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat
anggota keluarga, memodifikasi lingkungan, dan memodifikasi
lingkungan.
Kondisi perawatan kesehatan ditujukan pada seluruh anggota keluarga
(bukan hanya kalau sakit diapakan tetapi bagaimana prevensi / promosi).
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah: Berapa
jumlah anak yang direncakan oleh keluarga , bagaimana keluarga
merencakan jumlah anggota keluarga, adakah penggunaan alat
kontrasepsi.
f.Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan stressor jangka panjang
Stesor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
Stesor jangka panjang yaitu stesor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2) Respon keluarga terhadap stress
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap
situasi / stesor.
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan. Adakah cara keluarga mengatasi
masalah secara maladaptive.
Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
5)Pemeriksaan fisik ( Head to toe).
OLEH :
ANISA IRMA
18301042
PRESEPTOR AKADEMIK
Ns. Stephanie Dwi Guna, MNurse
Seorang perawat melakukan asuhan keperawatan pada satu keluarga yang terdiri
dari 2 anggota keluarga yaitu suami dan istri. Berikut data umum anggota
keluarga tersebut:
1. Tn. L (34 tahun) karyawan swasta, tamatan sarjana teknik, merokok, tidak
memiliki riwayat penyakit kronis.
2. Ny. K (26 tahun) pekerjaan IRT, tamatan sarjana keperawatan
Tn. L dan Ny. K sudah menikah selama 2 tahun. Pasangan ini sudah melakukan
program kehamilan dengan dokter kandungan selama 6 bulan namun belum
hamil. Ny. K mengakui dirinya khawatir tidak bisa memiliki keturunan dan
merasa sedih apabila teman- temannya ada yang melahirkan atau hamil.
Pengkajian lanjutan didapatkan Ny. K mengalami tanda gejala depresi; Ny. K
merasa tidak bersemangat dan hidupnya hampa, Ny. K tidak nafsu makan sudah 1
bulan, berat badan menurun 2 kg dari biasanya (IMT masih normal; 21), Ny K
juga mengaku sulit untuk tidur di malam hari. Ny K mengatakan ia menyesal
tidak bekerja setelah tamat kuliah karena menikah dan ikut suami. Saat ini bila
mengatakan ingin bekerja, suami melarang karena pekerjaan di Rumah Sakit yang
menggunakan sistem shift dan Tn L tidak menyukai hal tersebut. Ny. K merasa
tidak berguna karena hanya di rumah saja dan karena belum memiliki keturunan.
Hasil pemeriksaan fisik Tn L dan Ny. K normal.
Format Pengkajian Keperawatan Keluarga
KEPERAWATAN KELUARGA
Fasilitas Yankes Payung negeri No. Register 183010
Nama Perawat yang mengkaji Anisa irrma Tanggal Pengkajian 24/5/2020
1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. L Bahasa sehari-hari Bahasan indonesia dan minang
Alamat Rumah & Telp Jalan kubang jaya pekanbaru 087818510583 Jarak yankes terdekat 300 M
Agama & Suku Islam dan minang Alat Transportasi Sepeda motor
DATA ANGGOTA KELUARGA
N Nama Hub Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV (TD, Status Alat Bantu/
o dgn Terakhir Saat Ini (TB, N, S, P) Imunisasi Protesa
KK BB, BMI) Dasar
Tn. L suami 34 thn L Jambak S1 Karyawan TB: 162 cm 120/80 Lengkap Tidak ada
swasta BB: 75 36,5
20
2. Ny. K istri 26 thn P Koto S1 IRT TB:150 120/80 Lengkap Tidak ada
BB:45 36,8
22
LANJUTAN
N Nama Penampilan Umum Status Riwayat Penyakit/ Alergi Analisis Masalah
o Kesehatan Kesehatan
Saat ini INDIVIDU
1. Tn. L BAIK Tidak ada keluhan kesehatan saat ini Tidak memiliki riwayat alergi Tidak ada keluhan pada kesehatan
Tidak memilki riwayat penyakit
kronis
2. Ny. K tampak tidak Khawatir, mengalami gejala depresi, tidak Tidak memiliki riwayat alergi Gejala depresi, ansietas,
bersemangat,pakaian nafsu makan , klien mengatakan sulit tidur Tidak memilki riwayat penyakit keputusasaan
kusut,badan kurus dimalam hari kronis
Cukup baik, tipe tempat tinggal rumah sendiri, ada ruangan tamu
kamar tidur Dan ruangan keluarga,sinar matahri cukup bisa menerang
rumah pada siang hari, dilengkapi dengan perabotan rumah tangga
Cukup/Kurang
Rumah memilki sirkulasi udara yang baik, setiap ruangan di lengkapi jendela
dan ventilasi
Baik/ Tidak*
Pencahayaan rumah baik , karena dilengkapi jendela rumah yang selalu
dibuka setiap hari , dan pada malam hari dilengkapi lampu dirumah yang
cukup
Baik /Cukup/Kurang*
Memiliki saluran limbah di luar rumah dan keluarga rutin untuk sedot saluran
limbah dan saluran wc.
Ya/Tidak*
Di dalam kamar mandi keluarga terdapat kloset yang bisa digunakan dan
layak dipakai
Praktik Profesi Keperawatan Komunitas
Ya/Tidak :di luar rumah sudah terdapat tempat sampah yang disediakan
oleh kepala desa setempat
....
PHBS Di Rumah Tangga
itolong oleh tenaga kesehatan :
Tidak ada bunifas di dalam keluarga tersebut
Ya/ Tidak*
Ya/ Tidak*
Tidak ada bayi di dalam keluarga tersebut
Ya/ Tidak*
Tidak ada balita didalam keluarga tersebut
minum:
Ya/ Tidak*
Keluarga
sudah
mengguna
kan air
bersih
untuk
keperluan
sehari
harinya,
dan
minum
biasanya
keluarga
mengguna
kan air
masak
untuk
dikonsum
si.
Ya/ Tidak*
Keluarga sudah melakukan
upaya mencuci tangan
sebelum dan sesudah
beraktivitas dengan
menggunakan sabun dan air
bersih
Ya/ Tidak*
m
Keluarga sudah menjaga lingkungan tetap bersih agar sesuana rumah jadi indah
e
Ya/ Tidak*
m
Keluarga sudah mengkonsumsi lauk pauk tiap hari
b
Ya/ Tidak*
u Keluarga sudah menggunakan jamban sehat,
a karena disetiap hari selalu dibersihkan untuk
menghindari sarang penyakit
n
p
a
d
a
t
e
m
p
a
t
n
y
a
y
a
n
g
s
u
d
a
h
d
Buku Pedoman Umum 36
Praktik Profesi Keperawatan Komunitas
Ya/ Tidak* Keluarga sudah mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari
itas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*
Keluarga sudah berolahraga dan melakukan aktivitas fisik dengan rutin untuk menjaga tubuh a
Ya/ Tidak* Tidak ada yang meroko di dalam rumah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
ND: Ansietas b/d factor keturunan
Manajemen intervensi: Reduksi Ansietas
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan ansietas menurun
TUK
1. Klien dapat mengidentifikasi dan mengekspresikan rasa cemas
2. Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menyebabkan cemas
3. Klien dapat melakukan teknik napas dalam , distraksi dan terapi lima jari untuk
menurunkan ansietas
4. Klien dapat meningkatkan kesehatan fisiknya dan kesejahteraan
5. Klien dapat melakukan akivitas sehari hari
Kriteria Hasil:
o Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
o Verbalisasi kebingungan menurun
o Perilaku gelisah menurun
o Perilaku tegag menurun
o Anoreksia menurun
o Pola tidur membaik
o Perasaan keberdayaan membaik
Observasi
o identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis, kondisi, waktu,stresor)
o identifikasi kemampuan mengambil keputusan
o monitor tanda tanda ansietas ( verbal dan nonverbal)
Terapeutik
o ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaaan
o Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
o pahami situasi yang membuat ansietas
o dengarkan dengan penuh perhatian
o gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
o tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
o motivasi mengindentifikasi situasi yang memicu kecemasan
o diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
o jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
o informasikan secara faktual mengenai diagnosis,pengobatan, dan prognosis
o anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien. jika perlu
o anjurkan melakulan kegiatan yang tidak kompetitif sesuai kebutuhananjurkan
mengungkapkan perasaan dan persepsi
o latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
o latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
o latih teknik relaksasi
kolaborasi
o kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
Terapi relaksasi
Obeservasi
o identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain
yang mengganggu kemampuan kognitif
o identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
o identifikasi kesediaan, kemampuan dan pemggunaan telnik sebelum nya
o monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
o ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan denga pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
o berikan informasi tertulis tentang periapan dan prosedur teknik relaksasi
o gunakan pakaian longgar
o gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
o gunakan relaksasi sebagai strategi penunjqng dengan analgetik atau tindakan medis lain
jika perlu
Edukasi
o jelaskan tujuan, manfaat batasan dan jenis relaksasi yabg tersedia ( mis musik, meditasi,
napas dalam, relaksasi otot progresif)
o Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
o anjurkan mengambil posisi nyaman
o anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
o anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
o demonstrasikan dan latih teknik relaksasi ( mis , napas dalam, peregangan, atau imajinasi
terbimbing).
ND: Ketidakmampuan koping keluarga b/d hubungan keluarga ambivalen
Manajemen intervensi: Dukungan koping keluarga
Tujuan :setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat menyelesaika
masalah dengan,
TUK:
1. Keluarga dapat mengetahui informasi tentang koping keluraga tentang koping keluarga
efektif
2. Keluarga mampu mengatasi masalah koping keluarga tidak efektif
3. Keluarga mampu melakukan perawatan kesehatan
4. Keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat koping keluarga efektif
5. Keluarga mampu manfaatkan fasilitas kesehatan
Kriteria hasil:
o kepuasaan terhadap perilaku bantuan anggota keluarga lain meningkat
o perilaku mengabaikan anggota keluarga menurun
o perasaan diabaikan kekhawatiran tentang anngota keluarga menurun
o perasaan tertekan menurun
Tindakan
Observasi :
o identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat ini
o identifikasi beban prognosis secara psikologis
o identifikasi kesesuaian antara harapan pasien , keluarga, dana tenaga kesehatan
Terapeutik :
o Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
o Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menhakimi
o Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga
o Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai
o Fasilitasi memperoleh pengetahuan , keterampilan, dan peralatan yang diperlukan untuk
mempertahannkan keputusan perawatan pasien
o Hargai dukung mekanisme koping adaptif yang
digunakan Edukasi :
o Informasikan kemajuan pasien secara berkala
o Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia
Kolaborasi:
o Rujuk untuk terapi keluarga , jika perlu
ND: Keputusasaan b/d penurunan kondisi fisiologis
Tujuan :setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam rasa keputusasaan klien
berkurang
TUK
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi rasa keputusasaan yang dialami
3. Klien dapat menumbuhkan rasa optimis dan positif hidup
4. Klien dapat mengatasi rasa keputusasaan
5. Klien dapat meningkatkan nilai spiritual
Kriteria hasil:
o Klien mau membalas salam
o Klien mau mengutarakan rasa keputusasaan
o Klien mengetahui penyebab, gejala dan tanda dari keputusasaan
o Klien mampu mengekspresikan perasaan yang optimis tentang yang ada
sekarang Tindakan
Observasi :
o Identifikasi penyebab, gejala, dan tanda dari rasa keputusasaan
o Identifikasi hal yang telah memicu
keputusasaan Terapeutik :
o Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih
o Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan ( mis , merangkul, menepuk-nepuk)
o Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu
o Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
Edukasi :
o Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah atau malu
o Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami ( mis, ansietas, marah, sedih)
o Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respon yang
biasa digunakan
o Ajarkan penggunaan mekanisme pertahaanan yang
tepat Kolaborasi :
o Rujuk untuk konseling, jika perlu