Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT. Antam Tbk. UBPE Pongkor

Disusun Oleh : Kelompok 4


1. Nabila Putri Wisnu P.
2. Nanda Ihsan N.
3. Riyadhul Ulum
4. Sultan Tabah M.
5. Vidia Anggriani

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI METALURGI


POLITEKNIK ENERGI DAN PERTAMBANGAN BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kunjungan industri merupakan kegiatan mahasiswa/i dengan harapan menambah
pengetahuan mengenai pengolahan mineral sehingga nantinya di harapkan mempunyai
banyak keterampilan terutama yang berkaitan dengan dunia pengolahan mineral. Sebagai
mahasiswa/i sudah selayaknya mahasiswa/i ikuta andil dalam meninjau lapangan yang
sebenarnya, oleh karena itu PEP Bandung program studi Teknologi Metalurgi
mengadakan kunjungan industri ke PT. Antam UBPE Pongkor dengan harapan
mahasiswa/i mampu menerapkan ilmu yang di peroleh dengan melakukan pengamatan
dan tanya jawab kepada narasumber secara langsung.

1.1 Tujuan Kunjungan Industri


Tujuan di adakannya kunjungan industri ke PT. Antam UBPE Pongkor antara lain :
1.1.1 Mengetahui proses sesungguhnya pengolahan emas dari hulu ke hilir
1.1.2 Memberikan wawasan dan informasi tentang cara kerja dan K3 di industri
1.1.3 Mengetahui berbagai macam alat produksi di industri
1.1.4 Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri

1.2 Waktu Pelaksanaan


Dilaksanakan kunjungan ke PT. Antam UBPE Pongkor pada hari Kamis, 3 Juni 2021

1.3 Lokasi
Kunjungan industri berlokasi di Bantar Karet, Nanggung, Bogor, Jawa Barat, Indonesia

1.4 Profil Perusahaan


ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan
terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang
tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM
mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih
nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara.

ANTAM memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia.
Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan
sumber daya yang dimiliki, ANTAM membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra
internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang
menghasilkan keuntungan.

Produksi utama emas dan perak ANTAM berasal dari tambang bawah tanah
Pongkor, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten. Indikasi adanya deposit emas di Pongkor
ditemukan oleh unit Geomin pada tahun 1981 dan produksi dimulai pada tahun 1994
setelah ijin diperoleh pada tahun 1992.

BAB II
PROSES

2. Flow Chart

Proses pengolahan di PT. Antam UBPE Pongkor meluputi beberapa prses. Pertama –
tama bijih hasil tambang akan diumpankan dari dump truck ke Appron Feeder,
selanjutnya adalah proses crushing menggunakan Jaw Crusher dan Cone Crusher untuk
pengecilan ukuran. Bijih selanjutnya dibawa menggunakan conveyor untuk dilakukan
screening menggunakan Vibrating Screen, setelah proses screening bijih akan
diumpankan ke FOB (Fine Ore Bins) dan kemudian dilakukan proses milling dimana
bijih akan digerus agar menjadi ukuran yang diinginkan. Setelah bijih digerus akan
dilakukan proses cyanidation and carbon leaching menggunakan 2 tanki leaching dan 5
carbon in-leach tank dimana emas akan dilarutkan menggunakan sianida, kemudian
karbon akan dimasukkan guna untuk mengikat emas yang sudah terlarut. Setelah
dilakukan proses cyanidation and carbon leaching, akan dilakukan proses elution dimana
pada proses ini akan dilakukan pengambilan kembali larutan kaya emas yang terikat pada
karbon pada Elution Column. Selanjutnya dilakukan proses electrowinning dimana ini
adalah proses penangkapan emas yang ada di dalam larutan kaya dengan prinsip
elektrolisa. Selanjutnya akan dilakukan proses casting untuk menghasilkan dore/bullion.
Terakhir limbah dari pabrik diolah di pabrik detoksifikasi untuk menurunkan kandungan
sianida di tailing menjadi di bawah 0,5 ppm. Setelah diolah, tailing kembali dimasukkan
ke tambang di dalam sistem total tailing backfill system dengan kombinasi semen.
Dore/bullion yang berasal dari Pongkor dikirimkan untuk dimurnikan menjadi emas di
UBPP Logam Mulai di Jakarta.
BAB III
EVALUASI

3. Evaluasi
Proses detoksifikasi di TSF (Tailing Storage Facility) memiliki DAM utama atau bisa
disebut FASDAM yang memiliki luas 2 hektar, kedalaman 40-50 meter, dan kapasitas
hingga 2 juta m3. Bentuk tailing yang ada di FASDAM ini adalah solid 30%. Tujuan dari
proses di FASDAM ini adalah untuk mengurangi kadar sianida serta meminimalisir
padatan yang nanti akan masuk ke IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah). Proses
detoksifikasi di FASDAM menggunakan metode pengendapan.
Pada Proses detoksifikasi di TSF ini, ada beberapa hal yang diapat dievaluasi,
diantaranya adalah :
1. Pengontrolan pH masih dilakukan manual secara berkala
2. Pengontrolan level air (Over Flow/Under Flow) masih dilakukan secara manual
Evaluasi :
Pengontrolan pH dan level seharusnya sudah bisa dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan alat yang memiliki sensor yang dapat mendeteksi kadar pH dan level air
jika sudah melebihi atau kurang dari batas yang ditentukan. Seperti contoh jika pH terlalu
tinggi maka sensor akan mendeteksi hal tersebut maka secara otomatis alat akan
memberikan sinyal maka pH akan dikontrol sesuai dengan sinyal yang diberikan. Begitu
pula jika level sudah akan menyentuh batas atas, secara otomatis sensor akan mendeteksi
dan memberikan sinyal sehingga level akan dikontrol agar tidak melebihi batas sehingga
tidak akan terjadi Over Flow.
Pengontrolan secara otomatis sangat diperlukan dalam proses kontrol suatu
pengolahan di industri. Dalam hal ini pengontrolan yang paling efisien adalah
menggunakan pengendalian otomatis dengan teknologi sensor, dimana dengan
menggunakan metode ini dapat mempermudah pekerjaan sehingga tidak diperlukan
pemantauan dan pengendalian secara manual dan berkala.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
PT. Antam UBPE Pongkor adalah industri pertambangan dan pengolahan emas
yang menerapkan metode sianidasi untuk pengolahannya.
Setelah bijih emas di Pongkor ditambang, bijih emas kemudian di olah melalui
beberapa proses seperti crushing, screening, milling, cyanidation, carbon leaching,
elution, electrowinning dan casting untuk memproduksi bullion/dore. Limbah dari pabrik
diolah di pabrik detoksifikasi untuk menurunkan kandungan sianida di tailing.
Dore/bullion yang berasal dari Pongkor dikirimkan untuk dimurnikan menjadi emas di
UBPP Logam Mulai di Jakarta.

4.2 Saran
- Selama kunjungan industri harus menggunakan K3 lengkap dari awal masuk hingga
keluar dari industri,
-

Anda mungkin juga menyukai