Anda di halaman 1dari 7

KEMISKINAN : PRESPEKTIF UMAT KRISTEN

DWI FITRIYANI – 19/452062/PTK/13090


ASMA ASIAH PRASTOWO – 19/453178/PTK/13125
FIENKAN L. S. DUMALANG – 19/453182/PTK/13128
Aspek kemiskinan dalam Alkitab
Menceritakan orang kaya yang selalu
berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan
Kemiskinan Lukas 16 : 19 – 31
setiap harinya bersuka ria dalam
kemewahan. Da lain sisi, Lazarus sebagai
dalam aspek (orang kaya dan seorang pengemis yang badannya dipenuhi
borok, berbaring dekat pintu rumah orang
Lazarus yang miskin)
Kedagingan kaya, dan menghilangkan lapar dengan
makan apa yang jatuh dari meja orang kaya
itu.

Menceritakan kisah Zakheus yang bekerja


Lukas 19 : 1 – 10 sebagai kepala pemungut cukai dan sangat
Kemiskinan (Zakheus) kaya raya tetapi hidup sebagai orang yang
berdosa.
dalam aspek Menceritakan jemaat Laodikia yang kaya
Kerohanian Wahyu 3 : 14 – 22 dan tidak berkekurangan, namun di mata
Tuhan mereka adalah jemaat yang melarat,
(Jemaat Laodikia) malang, miskin, buta dan telanjang.
Penyebab umum kemiskinan

Menurut Christian Counseling


Center Indonesia (C3I), terdapat Kategori orang miskin Pengelompokan orang
4 hal yang menyebabkan berdasarkan penyebabnya; tertindas menurut David
seseorang menjadi miskin ; Chilton:

• Budaya bergantung terhadap orang lain • Psikologis


• Ketidakmampuan dari satu generasi ke • Cacat fisik
generasi lain untuk berpartisipasi dalam • Moral
masyarakat luas • Janda
• Masyarakat
• Perkembangan yang terhambat dari • Yatim piatu
• Politik
potensi manusia • Miskin karena penyakit
• Meningkatnya orang tua tunggal; janda • Korban penindasan politik dan ekonomi
yang menjadi kepala keluarga.
Kemiskinan

Kemiskinan dipandang berbeda oleh masing-masing umat beragama Kristen.


Beberapa orang menganggap kemiskinan sabagai salah satu bentuk kemurkaan
Allah kepada manusia, dan beberapa orang menganggap kemiskinan merupakan
kebajikan dimana derajatnya akan ditinggikan dalam kerajaan Sorga.

Kemiskinan dalam Perjanjian Lama


(PL)
Membahas kemiskinan dalam umat Kristiani
tidak lepas dari pemahaman teologis
berdasarkan Alkitab. Kemiskinan dalam Perjanjian Baru
(PB)
Kemiskinan dalam Perjanjian Lama (PL)

Kitab Perjanjian Lama dalam menguraikan penyebab kemiskinan


•  Kemiskinan sebagai akibat dari kemalasan (Ams 6:9-11; 19:15; 24:30-34), kemabukan,
kebodohan dan kerakusan (Ams 13:18; 21:17; 23:20-21; 28:19).
•  Kemiskinan sebagai akibat dari keserakahan, kelobaan dan kekikiran (2 Sam 11:1-27).
•  Kemiskinan kerana penjajahan, tekanan dan pemerasan (Amos 2:6-8)
•  Kemiskinan disebabkan malapetaka, bencana alam, wabah, perang, penyakit menular (Kel
10:3-6).
•  Kemiskinan dan kemelarataan dari ketidaktaatan terhadap Allah (Imamat 26:14-46; Ulangan
28:15-68).

Penyebab kemiskinan ada pada manusia itu sendiri dimana ada dalam
hubungan manusia-manusia, golongan-golongan dan masyarakat dengan
masyarakat yang tidak mengindahkan hukum Allah.
Kemiskinan dalam perjanjian baru (PB)

Dalam Perjanjian Baru, istilah Yunani yang paling sering digunakan untuk menggambarkan kemiskinan adalah Ptochos
dan Penes (2 Kor 9:9) dan istilah Penichros yang sejenis dengan itu (Luk 21:2).

Istilah “miskin” dalam Perjanjian Baru dalam arti aslinya berhubungan dengan keadaan ekonomi-sosial.

Jika dibandingkan, Petchos adalah orang yang tidak memiliki apapun sedangkan Penes adalah orang yang masih memiliki
harta tetapi harus berhemat.

Petchos (Mat 5:3) menggambarkan orang yang menyadari bahwa mereka miskin dan menderita sehingga mereka
menggantungkan diri kepada Allah. Orang-orang ini merupakan orang yang miskin kedagingan (tidak berdaya dan
sengsara di dunia) yang menaruh harapan dalam tangan Tuhan dan berbaik hati pada sesama.

Taraf kerohanian dalam Perjanjian Baru tidak dapat diukur dengan kedudukan sosial serta keadaan ekonomi seseorang.
Seorang yang kaya sukar masuk dalam Kerajaan Allah karena kekayaannya (Mar 10:17-27).
`

Kesimpulan
Kemiskinan terjadi akibat dari keserakahan manusia yang
merampas hak sehingga orang menjadi tertindas dan sengsara.
Orang-orang tersebut mendapat kemurahan Tuhan karena
dinggap sebagai korban dari struktur sosial-ekonomi yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat. Mereka nantinya menjadi orang-
orang yang memiliki tempat di Kerajaan Sorga.

Anda mungkin juga menyukai