Anda di halaman 1dari 7

UTS MANAJEMEN STRATEJIK

“ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU PADA MASA PANDEMI”

DISUSUN OLEH
DYA ZAKIA PUTRI (180304273)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
ANALISIS INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
1. Teory RBV (Resources Based View)
Dengan pendekatan teory RBV ini ada Faktor Internal yang mempengaruhi penerapan
Resource Based View Strategy, Yaitu:
a. Stakeholders Demands
Dengan adanya teknologi di situasi Pandemi saat ini sangat membantu organisasi tersebut.
Agar mampu bertahan dari semua competitor. Univesitas Muhammadiyah Riau merupakan
perguruan tinggi yang berada di Pekanbaru, saat ini kampus sedang melakukan pembangunan
itu artinya permintaan pemangku kepentingan ditandai dengan membuat tuntutan organisasi.
Dan mereka mengharuskan Kampus mengakui keberadaan mereka dan efek mereka dapat
memiliki, dan mereka mengharapkan tanggapan yang tepat dari manajemen untuk memenuhi
kepentingan tertentu. Pelatihan juga merupakan salah satu upaya stakeholders demands,
pelatihan akan dilakukan secara virtual sebab dimasa pandemi untuk berkumpul-kumpul
tidak dianjurkan.

b. Resources
Universitas Muhammadiyah Riau menjadi peringkat 1 kampus swasta terbaik di Riau. Dari
hal itu kita dapat melihat bahwa banyak pegawai yang berkompeten. Pembelajaran sekarang
upaya untuk study from home (SFH) dan dilakukan secara daring selama pandemi Covid-19
ini. Tetapi penelitian membutikkan kemandirian belajar selama daring memiliki peran yang
penting terhadap hasil belajar mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat meningkatkan
kemandirian belajarnya agar hasil belajarnya dapat meningkat. Dengan begitu UMRI dapat
melahirkan seorang mahasiswa yang berkompten untuk dapat menjadi unggul dan juga
mampu bersaing dengan yang lain.

c. Competencies
Saat ini UMRI membuka 8 Fakultas dan 25 Program Studi. 8 fakultas yang dimaksud adalah
Teknik, MIPA dan Kesehatan, Ekonmi dan Bisnis, Ilmu Komputer, Ilmu Komunikasi, FKIP,
Hukum dan Studi Islam. Saat ini UMRI memliki 6 Gedung dianataranya yaitu RA, RB, RC,
RD, RM serta GR. Pembelajaran melalui SIKULI yang diampu dosen menyenangkan karena
mahasiswa menjadi aktif dan dosen dapat berdiskusi satu persatu dengan para mahasiswa
sehingga pembelajaran dapat dikatakan sudah efektif, meskipun terjadi kendala koneksi
internet tetapi pembelajaran tetap berjalan dengan baik.

KESIMPULAN
Dilihat dari Teory bahwa sumber keunggulan bersaing berkelanjutan dapat berasal
dari dalam atau internal perguruan tinggi. Universitas Muhammadiyah Riau memiliki
resources yang dapat menunjang kampus ini untuk menarik para calon mahasiswa dan
memfasilitasi proses pembelajaran agar lebih efektif. Selain itu juga memiliki competencies
yang dapat membangun generasi-generasi yang berkompeten.

SARAN
sebaiknya kampus memiliki banyak membangun gedung untuk kelas maupun
keperluan karyawan dan mahasiswa, Karena setiap tahun jumlah calon mahasiwa terus
bertambah. Serta menanam pepohan sekitaran kampus agar kampus terlihat rindang dan
sejuk. Jadi mahasiswa pun dapat membuat tugas di bawah pohon tersebut.
2. Analisis SWOT (strengths, weaknesses , opportunities, threats )
a. Strengths (kekuatan)
Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional
positif yang dapat membantu organisasi melayani pelanggan untuk mencapai tujuannya.
UMRI sudah memberikan layanan fasiltas mulai dari gedung yang dingin dapat
menunjang proses belajar dan mengajar walaupun saat ini sedang pandemi dosen dan
mahasiswa juga sedang (WFH) dan (SFH). UMRI juga berlokasi yang strategis dekat
dengan pusat peberlanjaan juga tidak terllu jauh dari pusat kota.

b. Weakness (Kelemahan)
Layanan Free WiFi Hotspot yang diberikan oleh kampus UMRI kurang baik, untuk
menyambungkan ke jaringan dibutuhkan login menggunakan usernamem setelah 10
menit berjalan tiba-tiba saja terputus dan harus login lagi. Tempat parkir kurang
memadai, di masa pandemi, seluruh kegiatan harus WFH sehingga ini bisa menjadi
peluang unutk meluaskan lagi lahan parkir motor. Juga ada Beberapa mahasiswa yang
dikampus masih kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan
oleh pemerintah, tidak menggunnkana masker serta tidak mencucui tangan dahulu.

c. Oppoturnties (Peluang)
Adanya penerapan tatanan kehidupan baru (New Normal) oleh pemerintah daerah di kota
Pekanbaru, dan itu sempat membuat kampus UMRI belajar secara tatap muka dengan
catatan protokol kesehtan harus dijaga. Perkembangan kemajuan teknologi, juga
mendukung UMRI sehingga Untuk absen pun UMRI juga menggunakan sistem online.
Menjalin kerja sama dengan pihak lain yang membuat menambah relasi antara kampus
umri dengan salah satu dari pihak tersebut. Contohnya adalah Go-jek, diaman sekarag
setiap kampus sudah menerapkan sistem pembayaran Via Go Pay

d. Threats (Ancaman)
Adanya pesaing yang lebih unggul dari kampus UMRI, tetapi UMRI tetap memberikan
yang terbaik buat seluruh mahasiswa dan calon mahasiswa. Walaupun sedang diuji
dengan Pandemi.
Memberikan nilai plus kepada akreditasi kampus dan dipermudah kegiatan kampus.
KESIMPULAN
Kampus UMRI memiliki 2 jadwal, yaitu regular A dan B. Dan itu dapat dijadikan
sebuah peluang jika ada mahasiswa yang ingin bekerja dan kuliah. Lokasi yang strategi
juga menjadi peluang. Serta, kampus ini kurang memanfaatkan lahan yang tersedia dan
kurangnya tumbuhan hijau dikampus ini yang menciptakan kesan gersang didaerah
kampus.

SARAN
Kampus ini lebih gencar melakukan penanaman pepohonan jika dapat membantu
penyegaran pada dalam tubuh dan ini merupakan salah satu cara sehat yang mana kita
ketahui kasus covid-19 sedang meningkat dan Riau merupkana kota yag tertinggi di
Indonesia. Disekitar pohon juga dapat diletakkan bangku bangku untuk mahasiswa,
sebagaimana kita tau bahwa kapasitas kantin kampus yang tidak mencukupi untuk
seluruh mahasiswa. Kampus ini juga perlu menambah bangunan, meningkatkan akreditas,
dan menambah program studi untuk menarik calon mahasiswa dan tidak kalah dari
kampus swasta lainnya.
ANALISIS EKSTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Teory Porter’s Five Forces
1. Threat of New Entrants ( Hambatan bagi Pendatang Baru)
Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan tinggi dalam berbagai bentuk (universitas,
institut, sekolah tinggi atau politeknik) akan semakin tinggi. Mampu diterima oleh semua
kalangan, mengahasilkan alumni yang berkompeten serta ilmu pengetahuan yang diciptakan
oleh UMRI akan membuat ini menjadi poin plus dari perguruan tinggi lainnya. Ini menjadi
pelaung dari kampsu UMRI sendiri untuk membangun gedung lebih, merupakan strategi
untuk memasuki pasar.
Hambatan masuknya pendatang baru :
a) Kebutuhan modal : ancaman tinggi
b) Tingkat loyalitas pelanggan : ancaman sedang
c) Kebijakan pemerintah : ancaman tinggi

2. Bargaining Power of Supplier (Daya Tawar Pemasok)


Perguruan tinggi bisa di analogikan seperti perusahaan, dimana perguruan tinggi memerlukan
hubungan dengan para pemasok. Para pemasok baik dalam bidang jasa ataupun barang
sebagai input dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Contoh nya ketika di UMRI saat ini
ketika membuat web unutk proses mengajar dirumah dan ini mampu bekerja sama dengan
pihak lain. Bila pemasok tidak ada, maka seperti halnya proses industri, aktivitas perguruan
tinggi pun akan berhenti.
a) Tingkat dominasi pemasok : kekuatan pemasok sedang
b) Kekuatan tawar pemasok : kekuatan pemasok sedang
c) Alternatif pemasok : kekuatan penawaran pemasok tinggi
d) Switching cost : kekuatan penawaran pemasok sedang

3. Bargaining Power of Buyers (Daya Tawar Pembeli)


Dalam hal ini ketika UMRI dapat memberikan harga yang lebih rendah dan pelayanan
yang tinggi ini dapat mengancam kompetitor lainnya. Juga Dengan banyaknya program studi
di universitas swasta dan akreditasinya tentu saja ini menjadi pertimbangan bagi calon
mahasiswa dalam memilih. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi pertimbangan calon
mahasiswa dalam memilih ingin berkuliah dimana sesuai keinginannya. Poin plus lagi saat
sekarang adanya covid-19 semua payah unutk mencari pekerjaan harga yang ditawarkan
lebih murah merupakan suatu startegi yang ditawarkan ke konsumen.
a) Tingkat dominasi pembeli : kekuatan tawar menawar pembeli sedang
b) Switching cost pembeli : sedang

4. Threat of Substitutes (Produk - produk pengganti)


ancaman produk - produk pengganti. Ini lebih ke jenis-jenis perguruan tinggi itu speerti yang
saat ini ada politeknik, universitas, sekolah tinggi, akademi dan itu semua mempunyai
keungulan sendiri. Jika UMRI tidak berinovasi ini akan membuat jumlah peminat akan
menurun sehingga diperlukan untuk mengambangkan seuah inovasi produk belajar agar tetap
bertahan dari persaingan.
a) Tingkat Kebutuhan Terhadap Produk Pengganti : ancaman tinggi
b) Kemudahan dalam mendapatkan produk pengganti : ancaman tinggi

5. Rivalry among Existing Competitors (diantara persaingan dengan kompetitor)


Persaingan antar lembaga pendidikan ditambah teknologi yang mendukung membuat
persiangan semkin tajam. Sehingga hal ini dapat kita lihat dari semakin bertambahnya
fasilitas yang mendukung proses belajar, jumlah program studi yang semakin banyak, dan
yang pasti akreditasi harus A. kasus ini UMRI harus menggunkana startegi yang agresif
unutk dapat mempu bersaing.
a) Jumlah pesaing : persaingan tinggi
b) Peningkatan jumlah pesaing : persaingan tinggi
c) Biaya produksi : persaingan tinggi

KESIMPULAN
Dari metode diatas, dapat disimpulkan bahwa Jumlah pesaing, peningkatan julalh pesaing itu
tinggi serta tingkat kebutuhan dan kemudahan terhadap produk pengganti juga tinggi. Maka
dari itu UMRI harus dapat berinovasi agar mampu di terima di semua kalangan agar tidak
kekuarangan mahasiswa. Serta genjar promosi ke seluruh kabupaten di Riau. Juga prmosi
dapat dilakukan secara online karena Saat ini teknologi sudah sangat canggih.

Anda mungkin juga menyukai