pada prinsipnya kinerja keuangan suatu perbankan tidak berbeda antara perbankan konvensional (bank-
bank umum) dan bank pembiayaan rakyat Syariah atau BPRS. dalam praktiknya dan untuk tujuan
tertentu banyak pihak yang melakukan analisis kinerja keuangan BPRS dengan rasio-rasio keuangan yang
dimodifikasi.
1. Rasio likuiditas
rasio likuiditas digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan aset perusahaan dalam menanggulangi
kemungkinan pembayaran liabilitas jangka pendek dalam kurun waktu tertentu. Rasio-rasio tersebut
antara lain)
2. Rasio solvabilitas
rasio ini untuk mengukur tingkat kekuatan modal bank dibanding dengan aset yang dikelola; Bank
Indonesia mencatatkan CAR minimum sebesar 8%.
rasio ini untuk mengukur tingkat produktivitas usaha Bank. Tingkat produktivitas ditinjau dari segi
produktivitas modal, aset yang dikelola, pembiayaan, dan lain-lain
rasio ini untuk mengukur biaya masing-masing produk liabilitas atau sumber dana yang dapat dijadikan
acuan target pendanaan yang diprioritaskan dengan memperhitungkan tingkat kesulitan pemasaran dan
biaya yang akan dikeluarkan nya
5. rasio efisiensi biaya usaha rasio ini berguna untuk memberikan gambaran kepada manajemen dalam
menentukan kebijakan yang harus dihentikan atau dihapus dan kebijakan lain yang harus ditingkatkan.
rasio risiko usaha jadi rasio ini menggambarkan risiko usaha yang meliputi risiko pembiayaan risiko
likuiditas risiko kecukupan modal terhadap perkembangan asetnya risiko perubahan margin dan
sebagainya.