Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI

SISTEM REPRODUKSI

Jenis sediaan :

1. Mola hidatidiform parsial


2. Kehamilan tuba
3. Polip endoserviks
4. Hyperplasia endometrii
5. Adenomiosis (endometriosis interna)
6. Leiomyoma uteri
7. Kista folikel perdarahan, kista korpus luteum perdarahan
8. Teratoma jinak
9. Fibrocystic changes
10. Fibroadenoma mammae

1. Mola hidatidiform parsial:


 Karakteristiknya:
Pembengkakan (udematous) sampai melebar kistik dari villi chorionik, disertai
proliferasi sel-sel trophoblast.
 Beberapa villi mengalami pembengkakan (edematous) dan villi yang lain hanya
menunjukkan perubahan minimal, dengan hiperplasi trophoblast setempat-
setempat (fokal).
 Secara mikroskopik, perbedaan dengan tipe komplit adalah pada jumlah villi yang
mengalami pembengkakan (edematous)
 Pathogenesis  apabila terjadi fertilisasi ovum normal oleh dua sperma normal.
Namun kariotipenya adalah triploid (69, xxy) atau kadang-kadang tetraploid (92,
xxxy).
 Mola hidatidiform ditandai dengan terjadinya pendarahan vaginal pada kehamilan
bulan keempat atau kelima
 Dengan pemeriksaan usg rutin saaat pemeriksaan antenatal yang ketat, kelainan
ini sudah dapat ditemukan pada minggu ke 8

2. Kehamilan tuba
 Terjadi hematosalfing : tampak bekuan darah dengan villi chorialis di dalam
lumen tuba
 Tidak dijumpai fetus
 Dapat terjadi perdarahan intraperitoneai apabila tuba rupture
3. Polip endoserviks
 Permukaan dilapisi oleh epitel silindris selapis
 Di dalam stroma tampak kelenjar endoserviks dengan sebutan sel radang
menahun
 Bertangkai

4. Hyperplasia endometrii

Jenis hiperplasia Kelenjar Epitel kelenjar


Ukuran Bentuk Pola Morfologi
Simple hiperplasia Bervariasi, Dilatasi sampai proliferasi Mitosis tidak
tanpa atipia iregular kistik prominen
Simple hiperplasia Seperti tanpa Lebih padat Bulat, tidak tegak Anak inti
dengan atipia atipia lurus di basal mencolok
membran
Komplex hiperplasia Jumlah dan Padat, bercabang, Masih seperti Mitosis
tanpa atipia ukuran lebih posisi “back-to- epitel normal prominene
bervariasi back”
Komplex hiperplasia Jumlah dan Padat, bercabang, Bulat, tidak tegak Anak inti
dengan atipia ukuran lebih posisi “back-to- lurus di basal mencolok,
bervariasi back” membran mitosis
prominen

5. Adenomiosis (endometriosis interna)


 Endometriosis adalah keadaan dimana kelenjar dan stroma endometrium ada di
luar kavum uteri, bisa berada di lapisan otot uterus (disebut sebagai adenomiosi-
endometriosis interna), ovarium, ligament uterus, septum rectovaginal,
peritoneum pelvis, organ saluran pencernaan, mukosa servix, vagina dan tuba,
jaringan parut pasca laparotomy.

6. Leiomyoma uteri
 Neoplasma yang berasal dari otot polos dinding uterus
 Gambaran tumor berbatas tegas terpisah dari jaringan non tumor, padat, terdiri
atas “jaras-jaras” proliferasi sel otot polos, melingkar, saling memotong.
 Lokasi mulai submucosal (di bawah endometrium); intramural dan subserosal (di
bawah serosa).

7. Kista folikel pendarahan, kista korpus luteum perdarahan


 Termasuk kista ovarium non neoplastic
 Berasal dari folikel yang mengalami perdarahan
 Dinding kista terdiri atas sel granulosa, kecuali bila kista besar maka dinding
terdiri atas sel kubik sampai pipih.
 Tampak pula corpus albikans, kista korpus luteum yang mengalami perdarahan.

8. Teratoma jinak
 Germ cell di opvarium mengalami transformasi neoplastic, ada dua bentuk
transformasi yaitu matur dan embryonal (multipotensial)
 Teratoma jinak berasal dari transformasi matur
 Disebut juga teratoma matur, kista dermoid
 Dinding kista terdiri atas sel epitel skuamosa dengan kelenjar sebase, folikel
rambut serta tampak pula jaringan otak
 Kemungkinan jaringan lain yang ada adalah tulang rawan, tulang keras dan
jaringan tiroid

9. Fibrocystic changes

Morfologi terdiri atas tiga, yaitu :


1. Perubahan kistik, sering dengan metaplasia apokrin
2. Fibrosis
3. Adenosis
 Kistik, berasal dari lobulus yang mengalami dilatasi
 Fibrosis, sebagai akibat proses inflamasi kronik respon terhadap material yang
berasal dari kista yang pecah masuk ke dalam stroma
 Adenosis, yaitu penambahan jumlah asinus di dalam lobus dapat pula dijumpai
klasifikasi

10. Fibroadenoma mammae


 Nodul berbatas tegas, terdiri atas poliferasi jaringan ikat intra lobular, fibrous
(jaringan ikat padat) dan miksomatosa (jaringan ikat longgar), epitel terkesan
terjepit, tersusun memanjang.

Anda mungkin juga menyukai