Anda di halaman 1dari 37

Tumor jinak epithelial

non odontogen
Epitel

 Jaringan yang melapisi permukan tubuh, baik


permukaan dalam maupun luar.

 Jaringan epitel dibagi tiga yaitu epitellum,


endothellum, dan mesothellum.

 Jaringan epitellum adalah jaringan epitel


yang melapisi permukaan luar tubuh.
Benign epithelial tumors

I- Papilloma II Adenoma III Nevus

origin

surface glandular melanocytes


SQUAMOUS PAPILLOMA

 Definisi:
 Suatu tumor jinak yang berasal dari epitel berlapis
pipih
 Pertumbuhan tumor eksofitik, dengan gambaran
klinis yang bervariasi
 Tumor jinak epitel secara mikroskopis dan
makroskopis tampak seperti jari (finger-like) atau
kutil (warty) dari permukaan epitel
Klinis:
 Tumbuh soliter

 Berukuran kecil walaupun kadang-kadang dapat dijumpai yang

berukuran besar dan multipel


 Pertumbuhannya eksofitik dan bertangkai pada bagian

dasarnya
 Dapat bertangkai lebar atau “pedunculated”

 Permukaan tumor bertonjol-tonjol (papiler), dimana bentuk

tonjolnya/papil-papilnya dapat berbentuk panjang mirip papila

filiformis pada lidah, atau bentuknya pendek, tumpul mirip

bunga kol (cauliflower)


 Warna permukaan umumnya keputih-putihan akibat derajat
keratinisasi yang berlebihan / hiperkeratinisasi, atau kadang
warnanya sama dengan mukosa sekitarnya

 Yang bertangkai sempit / sessile, eksofitik dan soliter mudah


didiagnosis secara klinis saja, namun yang bertangkai
lebar/pedunculated dan permukaan nya berwarna keputih-putihan
mirip bunga kol, klinis sulit dibedakan dengan lesi ganas yang disebut
sebagai karsinoma papilomatous, tanpa pemeriksaan histopatologis
Etiologi:

 Virus grup Papova yaitu virus HPV jenis subtipe


2,6,11
 Virus HPV subtipe 16,18 merupakan penyebab
karsinoma sel skuamous
 Virus HPV subtipe 2,4 adalah penyebab papiloma
kulit
Squamous papilloma:
Tumor jinak epitelial yang eksofitik rongga mulut
yang paling umum ditemui 
Mikroskopik:

 Tumor berupa proliferasi epitel berlapis


pipih/epitel skuamous yang membentuk tonjol-
tonjol/papil-papil yang eksofitik dengan tanda-
tanda hiperkeratosis
 Stroma terdiri dari jaringan ikat yang tipis,
vaskuler dan bentuknya mengikuti
tonjolan/papila tersebut
 Diantara jaringan ikat dapat ditemukan sebukan
sel-sel radang kronis
 Lapisan basal epitel umunya tersusun padat/intact
Diagnosis Banding

 Verruciform xanthoma:
 Has distinct predilection for the gingiva and the
alveolar ridge
 Papillary hyperplasia
 Sebagai sebab dan akibat yang berkaitan dengan ill-
fitting denture
 Condyloma acuminatum
 Lebih besar daripada papilloma, berwarna pink s/d
kemerahan oleh karena sedikit keratinisasi, have
broader base
Treatment

 Surgical removal
 Laser ablation
ADENOMA
 Pengertian

 Adalah tumor jinak yang berasal dari epitel suatu kelenjar

 Di dalam rongga mulut umumnya berasal dari epitel


kelenjar saliva / liur

 Tata nama tumor Adenoma umumnya disebut menurut


jenis kelenjar yangterlibat mis : adenoma kelenjar parotis,
adenoma kelenjar submandibularis, dst
 Atas dasar gambar morfologi / histopatologinya dibedakan dua
jenis antara lain :

1. Adenoma Monomorfik : mis Adenoma sel basal


Oncocytoma
Tumor Warthin
2. Adenoma Pleimorfik : mis Adenoma Pleimorfik /
Mixed Tumor jenis Kelenjar Liur
Klinis
 Ditandai dengan pembesaran kelenjar liur yang
bersangkutan
 Berlangsung lambat
 Tanpa rasa nyeri
 Tanpa tanda keradangan
 Pada palpasi mudah digerakkan dari dasarnya
 Warna permukaan biasanya tampak normal dan intak
 Tanpa tanda-tanda ulserasi
 Bentuk permukaan dapat berupa dungkul yang halus atau
berdungkul-dungkul ( lobuler )
 Diagnosis sangat bergantung pada gambaran histopatologi /
mikroskopiknya
Mikroskopik :

 Tampak proliferasi sel epitel kelenjar liur yang menunjukkan susunan,


bentuk maupun struktur yang bentuknya mirip dengan susunan struktur
asini duktus, hanya saja bahwa gambaran tersebut berasal dari suatu
pertumbuhan kelenjar yang klinis neoplastik

 sel berbentuk kolumar atau kuboidal tersusun berjajar satu lapis


membentuk susunan asini duktus
 Untuk basal cell adenoma ada tiga macam pola, yaitu:
 Solid pattern
 Tubular pattern
 Trabecular pattern
Thyroid Adenoma
Basal cell adenoma

Solid pattern Tubular pattern


Diagnosis banding

 Adenosarkoma
 Pleiomorfik adenoma
 Canalicular adenoma
 Myoepithelioma
 Oncocytic tumor
 Warthin’s tumor
 Sebaceous adenoma
Pleomorphic Adenoma

 Tunor jinak kelenjar liur yang paling banyak


ditemui:
▪ 70% of parotid tumors
▪ 50% of submandibular tumors
▪ 45% of minor salivary gland tumors
▪ 6% of sublingual tumors
 Dekade 4th-6th
 F:M = 3-4:1
Pleomorphic Adenoma
 Tumor kelenjar liur jinak ( adenoma ) yang mengandung komponen /
unsur epitelial maupun mesenkimal, sehingga disebut tumor campur
( mixed tumor), walaupun bagian yang neoplastik dari tumornya
hanyalah komponen epitelialnya saja

 Gambaran tumor semacamini disebut juga sebagai “adenoma


pleiomorfik“ ( pleio = banyak, morfik = morfologi )

 Patogenesis :
 Tumor berasal dari proliferasi berbagai sel duktal dan sel myoepitel yang
berlangsung secara bersamaan / simultan
Klinis :
 Pertumbuhan tumor berlangsung lambat
 Permukaan tumor umumnya halus atau dapat juga berdungkul-dungkul
( lobulated )
 Pada palpasi lunak /padat kenyal, dapat digerakkan  tdk mudah terjadi
ulserasi
 Asimptomatik
 Berkapsul jaringan ikat (connective tissue pseudocapsule)  ketebalan
bervariasi, bila tipis atau tidak ada akan memudahkan terjadi kekambuhan
sehingga pengambilan tumor harus benar-benar sempurna
 Lokasi: palatum (paling sering), bibir atas, mukosa bukal
 Jika terjadi pada kelenjar parotis: pembesaran dibawah telinga dan regio
posterior mandibula
 Ukuran tumor bervariasi  bisa mencapai ukuran yang sangat besar
terutama jika terjadi di kelenjar parotis
 Kemungkinan terjadinya transformasi ganas adenoma pleimorfik sekitar 25%
Mikroskopik :

 Tumor terdiri dari proliferasi baik komponen sel epitelial


maupun mesenkimal dan gambarannya sangat bervariasi
dari kasus perkasusnya
 Komponen epitelial misalnya dapat menunjukkan
gambaran sel-sel myoepitel berbentuk spindel atau mirip
sel plasma (plasmacytoid cell) tersusun dalam bentuk
deretan, pulau-pulau maupun tersusun mirip duktus, atau
massa dari sel yang luas (ciri khas pleiomorfik)
 Sedangkan komponen mesenkimal terdiri dari jaringan ikat

fibrous yang dapat tersusun padat, atau disertai hyalinisasi,


maupun tersusun kendor atau miksomatik atau disebut
sebagai bagian yang terdiri dari jaringan miksomatoid, atau
terdiri dari chondroid
 Pola gambaran mikroskopik yang sangat bervariasi dari kasus

perkasusnya, dapat pula terjadi pada berbagai tempat / regio


dari tumor yang sama pada penderita yang sama
Pleomorphic Adenoma
 Gross pathology
 halus
 Berbatas jelas
 Solid
 Stroma miksoid,
mucoid, chondroid
Pleomorphic Adenoma
 Histology
 Campuran komponen
epithelial,
myopeithelial and
stromal
 Epithelial cells: nests,
sheets, ducts,
trabeculae
 Stroma: myxoid,
chrondroid, fibroid,
osteoid
 Berkapsul
Pleomorphic Adenoma
Pleomorphic Adenoma

 Treatment: complete surgical excision


 Parotidectomy with facial nerve preservation
 Submandibular gland excision
 Wide local excision of minor salivary gland
Warthin’s Tumor

 Pengertian :
 Salah satu jenis adenoma monomorfik kelenjar
liur
 Sinonimnya adalah “ Cystadenoma
Papilliferum Limfomatosum “
  6-10% merupakan tumor kelenjar parotis
Patogenesis :
 Tumor diduga secara teoritis berasal dari
epitel duktus kelenjar yang mengalami salah
letak / heterotopik dan berada di limfonodula
yang letaknya beradekatan dengan kelenjar
liur parotis
Klinis :

 Tumbuh sebagai tumor yang berdekatan atau tumbuh pada


kelenjar liur, umumnya kelenjar parotis
 Tumbuh lambat
 Berkapsul
 Permukaan halus atau berlobus-lobus
 Membulat
 Pada palpasi kenyal
 Pembesaran meliputi daerah daerah sudut ramus mandibula
sampai daerah dibelakang telinga
 Kadang-kadang pembesaran berlangsung bilateral
 Pria umumnya lebih sering terkena dibanding wanita, dikaitkan
dengan kebiasaan merokok
 Insiden tertinggi ditemukan pada umur dekade ke lima
Warthin’s Tumor
 Patologi gross:
 Berkapsul
 Halus, berlobus
 Ruang kistik dengan
ukuran bervariasi,
cairan kental, epitel
 Area padat dengan
nodul putih folikel
limfoid
Mikroskopis
 Tampak rongga kistik yang berbatas irreguler terdiri dari tonjolan/papil
yang mengarah ke lumen yangdilapisi oleh sel kolumnar yang berukuran
besar dengan sitoplasma eosinofilik, dan intinya berwarna gelap berada
pada bagian pinggir / dasar
 Berlawanan dengan membaran basal tersebut nampak satu/dua deret sel-
sel epitel yang berbentuk kubis

 Sementara stroma tumor terdiri dari jaringan limfoid dengan di sana sini
tampak gambaran limfolikel ( “ gernal centre “ )
 Dari keseluruhan gambaran mikroskopik tersebut, maka nama tumor
Warthin secara histopatologis disebut sebagai Adenoma yang kistik dan
papiler dengan stroma jaringan limfoid atau “ Cystadenoma Papilliferum
Limfomatosum “

Anda mungkin juga menyukai