Disusun Oleh
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN PRAKTIK KIMIA
TERPADU
Ditetapkan Tanggal.................................
Kepala Sekolah
i
LEMBAR PERSETUJUAN
KEGIATAN PRAKTIK KIMIA
TERPADU
1. Penguji 1
Mengetahui,
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa
ta’ala, karena berkat rahmat dan hidayahNya penyusunan Laporan Praktik Kimia
Terpadu (PKT) yang berjudul “Pembuatan dan Analisis Pembersih Tangan (hand
sanitizer ) dari Ektrak Daun Salam” ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah
satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di SMK AK Nusa Bangsa.
Bangsa.
2. Ibu Ades Terapina Insani, S.Si selaku Kepala Program Kimia Analisis
di SMK AK Nusa Bangsa Bogor
3. Ibu Yulita Fetriany, S.Pd selaku pembimbing Praktik Kimia Terpadu
di SMK AK Nusa Bangsa Bogor, yang telah membimbing dan
memberi saran serta masukan selama melaksanakan PKT
4. Bapak/Ibu Guru serta seluruh staf karyawan SMK AK Nusa Bangsa
Bogor yang telah memberi kritik dan saran selama melaksanakan PKT.
5. Orang tua yang telah memberi dukungan baik moral maupun materil
6. Teman-teman angkatan 19 yang telah memberikan semangat dan
membagi ilmunya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKT.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data kandungan daun salam ..........................................................................9
Tabel 2. Biaya pembuatan produk Syzytizer untuk satu kali produksi ...........................22
Tabel 3. Biaya analisis produk Syzytizer .........................................................................23
Tabel 4. Perhitungan harga jual Syzytizer .......................................................................23
Tabel 5. Syarat mutu sabun cair pembersih tangan...........................................................29
Tabel 6. Syarat mutu sabun cair pembersih tangan yang digunakan .............................29
Tabel 7. Alat untuk pembuatan ekstrak daun salam ....................................................30
Tabel 8. Alat pembuatan produk hand sanitizer ...............................................................31
Tabel 9. Alat untuk uji pH ........................................................................................31
Tabel 10. Alat untuk Uji Swab .................................................................................31
Tabel 11. Bahan untuk pembuatan ekstrak daun salam ................................................31
Tabel 12. Bahan untuk pembuatan produk hand sanitizer ................................................32
Tabel 13. Bahan untuk uji pH ...................................................................................32
Tabel 14. Bahan untuk Uji Sterilitas (Metode Swab) ..................................................33
Tabel 15 Hasil uji flavonoid .....................................................................................38
Tabel 16 Kandungan daun salam ..............................................................................38
Tabel 17 Formulasi hand sanitizer dengan basis gel CMC Na .....................................39
Tabel 18 Formulasi hand sanitizer dengan basis gel Carbomer 940 ..............................39
Tabel 19 Hasil uji pH ...............................................................................................41
Tabel 20 Hasil uji swab ............................................................................................42
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu upaya yang dilakukan SMK AK Nusa Bangsa sebagai pengelola
pendidikan menengah di Indonesia dalam meningkatkan kompetensi keahlian
analis kimia bagi semua siswa untuk mengikuti Praktik Kimia Terpadu (PKT)
sebagai bagian dari kurikulum di SMK AK Nusa Bangsa pada tahun pelajaran
2019/2020 ini.
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan sehari hari,
kehidupan yang jauh dari kebersihan akan mengganggu kesehatan tubuh akibat
penumpukan bakteri dan kuman. Memelihara kebersihan tangan merupakan salah
satu upaya dalam menjaga kesehatan tubuh, masyarakat tidak sadar bahwa dalam
beraktivitas, tangan seringkali terkontaminasi oleh bakteri, karena tangan adalah
salah satu bagian tubuh utama yang menjadi penghantar masuknya bakteri ke dalam
tubuh yang menimbulkan bebagai macam penyakit. Masyarakat terkadang merasa
malas untuk mencuci tangan dengan sabun dan air. Sehingga dibutuhkan pembersih
1
Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan alkohol maupun triklosan pada
pembersih tangan (hand sanitizer ) yaitu dengan menambahkan bahan alami yang
memiliki sifat antibakteri. Salah satu tanaman yang mempunyai sifat antibakteri
adalah tanaman salam ( syzygium polyanthum). Tanaman salam merupakan tanaman
herbal yang berkhasiat sebagai antibakteri, antidiare, antioksidan, antihipertensi,
antikolesterol, dan antidiabetik. Tanaman salam yang paling tinggi kandungan
kimianya adalah pada bagian daun salam yang tua.
Senyawa kimia yang terkandung dalam daun salam adalah flavonoid, tanin,
minyak atsiri, triterpenoid, alkaloid, saponin, dan steroid. Senyawa flavonoid, tanin,
minyak atsiri, saponin dan alkohol memiliki efek antibakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus. Sedangkan steroid,
triterpenoid dan steroid memiliki efek analgesik. Hal tersebut membuat daun salam
cocok menjadi alternatif bahan alami pengganti alkohol dalam formulasi gel hand
sanitizer, pada produk ini kami menggunakan daun salam sebagai bahan utama
sehingga dapat mengurangi penggunaan alkohol dalam produk antiseptik ini.
1.2 Tujuan
2
Tujuan pelaksanaan PKT dengan judul Pembuatan dan
Analisis Pembersih Tangan (hand sanitizer ) dari Ekstrak Daun
Salam adalah :
BAB II KEUNGGULAN
4
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Antiseptik
atau RNA).
antara lain merusak lemak pada membran sel bakteri atau dengan cara,
menghambat salah satu kerja enzim pada bakteri yang berperan dalam
5
bakteri, jamur, protozoa dan virus dapat terbunuh oleh alkohol. Alkohol
penyembuhan.
6
Triklosan merupakan substansi tidak bernyawa yang terdapat dalam
antimikrobial sedang.
jaringan. Zat ini dapat digunakan secara optimum saat dilarutkan dalam air
sanitizer spray.
Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yang
penggunaannya dan lebih praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun
desinfeksi permukaan kulit yang bersih, tetapi tidak untuk kulit terluka. Selain
itu, alkohol juga memiliki sifat iritasi pada kulit, mudah terbakar, dan dapat
( Sumber: http
ttps://no
//nottepam
pam.com/manf
anfaat
aat-daun-
daun-salam/ )
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum (Wight) Walp.
(Anonim,2008)
1 Alkaloid 1,7%
2 Flavonoid 14%
3 Tanin 0,3%
Tanaman salam dikenal sebagai salah satu tanaman yang sering dimanfaatkan
diantaranya :
1. Mengurangi dislipidemia, khususnya hipertrigliseridemia 2.
tatahan tubuh
1. Flavonoid
2. Tanin
3. Alkaloid
bebas biasanya tidak larut dalam air tetapi mudah larut dalam
organik polar.
3.5 Macam-macam antiseptic pada tangan
3.5.1 Staphylococcus aureus
berdiameter 0,5 – 1,5 µm, terdapat dalam tunggal dan berpasangan, tidak
pada suhu 6,5-46℃ dan pada pH 4,2-9,3 dimana koloni tumbuh dalam waktu
( Sumber:https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-bakteri-staphylococcus-
aureus)
(sumber: https://articles.extension.org/pages/26194/e-coli-o157:h7 )
3.5.4 Shigella
Bakteri Shigella. Bakteri ini berbentuk seperti batang. Bakteri ini
dapat menginfeksi usus. Bakteri Shigella masuk ke dalam tubuh melalui
mulut. Atau bisa juga disebabkan dari makanan dan air yang sudah
tercemar. Penyakit disentri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Shigella.
Gambar 5 Shigella
(sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Shigella)
3.5.5 Salmonella
Gambar 6 Salmonella
( sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Salmonella)
(sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Streptococcus_pyogenes)
3.5.7 Pseudomonas
Gambar 8 Pseudomonas
( sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pseudomonas_aeruginosa)
3.6 Bahan bahan pembuatan hand
(Sumber: https://m.indiamart.com/proddetail/carbomer-940 )
(Sumber:https://en.m.wikipedia.org)
pembentukan emulsi.
(Sumber: http://www.sumberberliankimia.co.id/Products/Personal-Care-
)
(Sumber : https://www.inspiredbychocolate.com.au/bubblegum-
ditambahkan dengan
tujuan menambah daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk yang
dari suatu padatan atau cairan. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan
3.7.1 Maserasi
(Sumber : https://id.scribd.com/document/396705608/ALAT-MASERASISOXHLET )
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara
Beberapa jenis senyawa yang akan dideteksi secara fitokimia pada daun
salam antara lain: flavonoid, tanin dan alkaloid yang diduga memiliki
3.9.1 Uji pH
(per cm2).
3.9.3 Organoleptik
indera manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu produk. Penilaian
bau, rasa dan tekstur serta beberapa faktor lain yang diperlukan untuk
yang sangat teliti. Dalam beberapa hal penilaian dengan indera bahkan
uji. Selain itu uji organoleptik merupakan cara sederhana yang mudah
dilakukan untuk mengindentifikasi dan mengetahui kualitas suatu
BAB IV
ANALISIS
EKONOMI
22
Dibawah ini merupakan tabel biaya analisis yang dibutuhkan dalam analisis
produk Syzytizer.
Penentuan harga
= 24.04
20
= Rp 6.200
23
Harga Jual = HPP Harga + (%keuntungan x HPP Harga)
= Rp 6.820
4.3 Pengemasan
4.3.1
Kemasan
4.3.2 Label
BAB V
BAGAN KERJA
5.1 Bagan pembuatan produk
5.1.1 Bagan pembuatan simplisia daun salam
Daun salam yang telah kering dan halus, kemudian ditimbang sebanyak 200 gram
Masukan ke dalam gelas Saring dengan
kimia dan rendam dengan menggunakan kain
pelarut alkohol 96% sebanyak 850 mL
Tambahkan ekstrak
Cek pH ditambahkan Tambahkan parfum
daun salam sebanyak
Tri Etanol Amin hingga bubble gum sebanyak 1
5 mL, diaduk hingga
pH 4,8-8 mL, diaduk hingga
tercampur
tercampur
Lakukan swab pada
Masukan area tangan
batang swab ke dalam (sebelum
aquadest steril dan sesudah menggunakan sampel dan
Siapkan 10 mL
aquadest steril di dalam tabung reaksi yang sudah steril
Masukan batang swab ke dalam aquadest steril, kemudian pipet sebanyak 1 mL, lalu dimasuka
Inkubasi pada suhu
± 35oC selama 48 Tambahkan media NA
jam ke dalam petridisk lalu
homogenkan dan
tunggu hingga beku
28
5.3 Bagan Analisis tambahan
5.3.1 Uji Organoleptik
BAB VI
STANDAR MUTU
Dibawah ini syarat mutu sabun cair pembersih tangan berdasarkan SNI 2588:2017
3. Bahan yang tidak larut dalam etanol % fraksi massa Maks. 0,5
CATATAN Alkali bebas atau asam lemak bebas merupakan pilihan tergantung
pada sifatnya asam atau basa
Tabel 5. Syarat mutu sabun cair pembersih tangan
Dibawah ini syarat mutu sabun cair pembersih tangan berdasarkan SNI 2588:2017
yang kami gunakan
1. pH - 4-10
29
BAB VII
ALAT DAN BAHAN
6. Pisau - 1 Pribadi
7 Spatula - 1 Pribadi
30
10.Spatula - 1 Pribadi
31
7.3.2 Bahan yang dibutuhkan untuk Pembuatan Produk Hand Sanitizer
BAB VIII
SISTEMATIKA KERJA
34
6. Dicek pH 4,8 – 8
8.2 AnalisisProduk
8.2.1UjiFitokimia
8.2.2Uji pH(SNI,2017)
35
8.3 AnalisisTambahan
8.3.1UjiOrganoleptik
BAB IX
Hand sanitizer dengan bahan dasar daun salam mulanya digunakan karena
daun salam kebanyakan kurang dimanfaatkan dan hanya digunakan sebagai bumbu
dapur. Produk Syzytizer mulanya dilakukan dengan pembuatan simplisia daun
salam dilakukan dengan menggunakan panas matahari selama 4 hari yang bertujuan
untuk menguapkan air yang terkandung dalam daun salam sehingga simplisia yang
didapat memiliki kadar air dibawah 10 %. Karena jika kadar air pada simplisia lebih
dari 10 % dikhawatirkan terdapat bakteri dan jamur yang tumbuh dalam simplisia
sehingga menyebabkan terganggunya produk yang akan dibuat.. Daun salam yang
telah dikeringkan selanjutnya dihaluskan menggunakan blender. Simplisia yang
didapat dari 500 gram daun salam sebanyak 202 gram.
Proses selanjutnya dilakukan pembuatan ekstrak daun salam dengan metode
maserasi atau perendaman menggunakan etanol 96 %. Proses maserasi dilakukan
selama 5 hari dengan pengadukan berkala serta penyaringan dan penggantian
pelarut pada hari ke 3. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan residu dan filtrate
sedangkan pergantian pelarut dilakukan untuk memaksimalkan proses penarikan
dan memaksimalkan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam simplisia.
Setelah perendaman dilakukan proses pemekatan menggunakan waterbath pada
suhu 45℃. Untuk mendapat ekstrak secara maksimal digunakan alat rotary
evaporator dalam proses pemekatan karna jika pemekatan dilakukan menggunakan
waterbath maka esktrak yang didapat hanya setengah dari yang harus didapatkan.
Karena keterbatasan alat maka pemekatan dilakukan dengan waterbath. Pemekatan
ini dilakukan dengan cara menguapkan etanol 96% yang digunakan selama
maserasi, karena pelarut yang digunakan telah teruapkan dan hanya menyisakan
ekstrak daun salam yang nantinya digunakan untuk uji fitokimia dan sebagai bahan
aktif dalam pembuatan hand sanitizer. Dalam 200 gram simplisia didapat 100 mL
esktrak daun salam yang berwarna coklat pekat.
37
No Kandungan Kadar
1 Alkaloid 1,7%
2 Flavonoid 14%
3 Tanin 0,3%
Tabel 16 Kandungan daun salam
menghasilkan produk hand sanitizer dengan tekstur dan warna yang tidak sesuai
38
dengan keinginan. Penambahan basis gel yang berlebih akan membuat hand
sanitizer terlalu kental.
Selain esktrak daun salam, bahan yang digunakan dalam pembuatan hand
sanitizer adalah carbomer 940 sebagai basis gel, Tri Etanol Amin sebagai pengatur
pH, Alkohol 96% sebagai zat penguap dan pelarut, Metil paraben sebagai
pengawet, aquadest sebagai penyempurna basis gel dan parfum bubble gum.
Pada formulasi 1, basis gel CMC Na yang digunakan sebanyak 3 gram. Gel
yang terbentuk sangat lengket ketika diaplikasikan ditangan dan bentuknya yang
telalu kental dikhawatirkan sulit keluar dari botol kemasan. Lalu pada formulasi 2
dikurangi penggunaan CMC Na menjadi 2 gram yang diharapkan dapat mengurangi
rasa lengket ditangan dan memiliki kekentalan yang pas. Ternyata pada formulasi
2 gel yang terbentuk tidak jauh berbeda dari formula 1 hanya saja gel yang
terbentuk tidak sekental formula 1 dan rasa lengket yang dihasilkan masih
terasa seperti
formula 1. Kemudian dibuat formula 3 dengan mengurangi penggunaan CMC Na
menjadi 1 gram, gel yang terbentuk sesuai dengan yang diinginkan hanya saja rasa
lengket ditangan tetap terasa seperti formula 1 dan 2. Pada pembuatan hand
sanitizer dengan basis gel CMC Na tidak memerlukan Tri Etanol Amin karena basis
gel ini stabil pada pH 5-8, sehingga saat penambahan esktrak daun salam basis gel
tidak berubah karena ekstrak daun salam memiliki sifat asam. Tetapi karena rasa
lengket yang sulit dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa basis gel CMC
Na memang tidak diperuntukan dalam pembuatan hand sanitizer.
bentuk gel sesuai dengan keinginan dan rasa lengket hilang. Pada formulasi 6
sebanyak 1 gram carbomer digunakan dengan TEA sebanyak 0,7 mL kemudian
jumlah ekstrak sama dengan formulasi sebelumnya dan jumlah gliserin yang
digunakan dikurangi menjadi 1mL. Bentuk gel yang didapat dari formulasi 6 sesuai
dengan yang diinginkan dan sesuai dengan produk yang serupa. Tetapi hasil dari
formulasi 6 ini masih tetap terasa sedikit lengket ditangan. Setelah diamati formula
4 sampai 6, gel yang terbentuk terasa lengket diduga karena penambahan gliserin.
Kemudian dibuat formulasi ke 7 dengan penambahan sesuai dengan formulasi 6,
hanya saja di formulasi 7 tidak menggunakan gliserin. Pada formulasi 7 didapatkan
bentuk gel yang sesuai dengan keinginan dan saat diaplikasikan ditangan tidak
meninggalkan rasa lengket. Dari beberapa formulasi yang dibuat dapat disimpulkan
bahwa formulasi 7 merupakan formulasi yang cocok untuk pembuatan hand
sanitizer .
Jika sudah didapatkan hand sanitizer dengan kondisi yang sesuai maka
dilanjutkan dengan menganalisis produk yang sudah dibuat dengan menggunakan
standar mutu SNI 2588-2017 berupa uji pH. pH merupakan parameter yang penting
dan harus diperhatikan dalam pembuatan hand sanitizer . Hand sanitizer tidak
boleh
memiliki pH yang terlalu asam atau terlalu basa. Menurut SNI 2588-2017 pH hand
sanitizer adalah 4 sampai dengan 10.
merk X memiliki nilai pH 7,19 . Carbomer 940 saat dilarutkan dan ditambahkan
aquadest dalam bentuk asam bebas, sehingga perlu ditambahkan penetral berupa
basa yang bermuatan negatif yang mengakibatkan polimer carbomer terurai
sempurna dan mengembang membentuk gel. Penetral pH ini berupa Tri Etanol
Amin yang ditambahkan pada produk sehingga pH Syzytizer sesuai dengan standar
SNI 2588-2017. Selain itu pH pada hand sanitizer tidak boleh terlalu asam karena
akan membuat kulit kering bahkan iritasi dan jika terlalu basa mengakibatkan panas
ditangan.
Selain uji yang mengacu pada standar, dilakukan pula uji tambahan berupa
Uji organoleptik guna mengetahui minat masyarakat terhadap produk Syzytizer, uji
dilakukan secara visual meliputi warna, bau dan tekstur yang dilakukan pada 50
panelis dari berbagai usia dan kalangan. Berdasarkan perhitungan persentase
terhadap warna adalah 6% sangat suka, 60% sukaa dan kurang suka 34%.
Persentase kesukaan terhadap bau sangat suka 44%, suka 44% dan kurang suka
12%. Kemudian pesentase keukaan terhadap tekstur sebesar 12 % sangat suka, 70%
suka dan 18 % menyatakan kurang suka. Dari uji organoleptik yang dilakukan
dapat
disimpulkan bahwa produk Syzytizer memiliki hasil uji yang baik karena memiliki
warna, bau dan tekstur yang disukai.
1. PEMBUATAN PROPOSAL
2. SIDANG PROPOSAL
3. PEMBUATAN PRODUK
4. ANALISIS PRODUK
5. PENYUSUNAN LAPORAN
SIDANG
6.
LAPORAN/SEMINAR
PENYELESAIAN
7. LAPORAN
44
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
tidak dilakukan. dan diharapkan alat dan bahan di laboratorium yang digunakan
untuk analisis dan pembuatan produk lebih dilengkapi
45
DAFTAR PUSTAKA
(Badan POM RI, 2004) dikutip dari Rifai, Harrizul, Andi Heriadi, Humaira
Fadhilah.2015. Pembuatan dan karakterisasi ekstrak kering daun salam (Syzygium
Polianthum (Wight) Walp). Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
(SNI, 1992) Dikutip dari Saputra, Adam, Dkk. 2016. Pembuatan dan
analisis hand sanitizer dari pelepah pisang ambon berdasarkan SNI 06-2588-
1992.Bogor:SMK AK Nusa Bangsa.Bogor.
http://www.sumberberliankimia.co.id/Products/Personal-Care-
https://articles.extension.org/pages/26194/e-coli-o157:h7
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pseudomonas_aeruginosa
46
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Streptococcus_pyogenes
https://www.cdc.gov/pneumococcal/about/photos.html
Ustiani, Novi Ria, Ida Kristianingsih, Uvia Nurmalia dan Newi Solika
Pratama. 2013. Gel Hand Sanitizer of Celery Leaves As Antibacterial.
Kediri:Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wijaya Kediri.
47
48