Anda di halaman 1dari 26

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN LANNY JAYA

TERHADAP PROGAM LANNY JAYA SEHAT DI RUMAH


SAKIT DIAN HAPAN KOTA JAYAPURA

PROPOSAL

Di susun oleh :

Nama : DELINA WENDA

Nim : 20160711014019

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS
CENDERAWASIH JAYAPURA

PAPUA 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepuasan pasien merupakan hal terpenting yang harus dicapai oleh

setiap fasilitas kesehatan. Karena kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar

bagi kehidupan individu, keluarga dan masyarakat yang dicapai melalui berbagai

upaya. Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat pada sistem pelayanan

kesehatan, yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan

promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun

demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan

pelayanan kuratif (pengobatan) dan reabilitatif (pemulihan). [ CITATION Wur13 \l

1033 ]

Kualitas pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat

menimbulkan kepuasan pada setiap pasien dimana tata cara penyelenggaraannya

sesuai dengan standar dan kode etik yang telah ditetapkan. Kepuasan menjadi

bagian penting dalam pelayanan kesehatan sebab kepuasan pasien tidak dapat

dipisahkan dari kualitas pelayanan kesehatan.[ CITATION Nov18 \l 1033 ]

Program Lanny Jaya sehat diselenggarakan dan diarahkan dalam rangka

pencapaian tujuan pembangunan kesehatan yaitu kemampuan untuk hidup sehat

bagi setiap penduduk Kabupaten Lanny Jaya untuk mencapai derajat kesehatan

yang optimal. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan

hidup dalam kehidupannya, untuk itu diperlukan penyelenggaraan pelayanan

kesehatan yang terkendali biaya dan mutu setiap individu, masyarakat Lanny Jaya
berhak memperoleh perlindungan kesehatannya dan Kabupaten Lanny Jaya

bertanggunjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya.

Awal program Lanny Jaya sehat ini telah di tetapkan pada tahun 2018

Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom,SE,.M.Si, telah mengadakan Program Lanny

Jaya Sehat guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.

Direktur RSUD Tiom, dr Nataniel Imanuel mengemukakan Program Lanny Jaya

Sehat bertujuan menyediakan layanan kesehatan yang sebaik-baiknya kepada

masyarakat setempat yang mana melengkapi pelayanan kesehatan di RSUD Tiom.

Kemudian memberikan pelayanan kesehatan rujukan spesialis yang terbaik,

dimana Provinsi Papua bilamana ada pasien yang dirujukan dari Lanny Jaya

langsung ke Jayapura. Rumah Sakit rujukan pasien Lanny Jaya Sehat yaitu

Rumah Sakit Dian Harapan, sebagaimana di Rumah Sakit Dian Harapan merasa

perlu untuk merujukan lagi, maka RSUD Tiom pun bisa langsung merujuk keluar

Papua yaitu Rumah Sakit Siloam Makassar, Rumah Sakit Siloam Jakarta, dan

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Saat ini jumlah pasien Program Lanny Jaya Sehat (LJS) dari bulan Juli

sampi Desember mencapai 390 jiwa yang berobat di Rumah Sakit Dian Harapan

Kota Jayapura. Program Lanny Jaya Sehat adalah salah satu fasilitas pelayanan

yang memberikan pelindungan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Lanny Jaya,

harus mampu menyediayakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu.

Karena itu diperlukan kualitas dan kemampuan tenaga kesehatan dan fasilitas

rumah sakit. Program Lanny Jaya Sehat juga menetapkan visi yaitu terwujudnya

masyarakat Kabupaten Lanny Jaya sejahtra, mandiri dan bermartabat.


Awal Desember tahun 2020 ini, Tim POKJA Lanny Jaya Sehat telah

melakukan evaluasi monitoring untuk pelaksanaan Program di tahun 2020.

Perjalanan monev ini dilakukan mulai dari Jakarta, Makassar sampai ke Jayapura.

Berdasarkan hasil monev yang dilakukan perwakilan Tim Pokja Lanny Jaya Sehat

di dapatkan beberapa hasil diantaranya adalah kepercayaan provider/rumah sakit

yang bekerjasama dengan Kabupaten Lanny Jaya yang semakin baik dan rasa

bangga yang besar diungkapkan oleh pihak rumah sakit, dimana hanya ada satu

Kabupaten yang berani melakukan program ini, dengan jaminan biaya kesehatan

100% bagi penduduknya dengan persyaratan yang tidak membebankan pasien

dimana setiap orang yang berobat hanya memperlihatkan KTP/KK kepada tim

perwakilan untuk mendapatkan rekomendasi. Program Lanny Jaya Sehat ini juga

melayani semua penyakit seperti kista, jantung, sampai ibu melahirkan dan lain

sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan pada sala satu pasien

Lanny Jaya Sehat (LJS) di ruang rawat inap Rumah Sakit Dian Harapan pada

tanggal 26 Februari 2021 menunjukan sangat puas dengan pelayanan dari pasien

mengenai pelayanan kesehatan seperti ruangan yang sangat baik, tempat tidur dan

petugas perawat yang melayani dengan sangat baik di waktu siang hari maupun

malam hari, disaat pasien membutuhkan cairan ataupun pertolongan lainnya, dan

juga program Lanny Jaya Sehat ini melayani semua penyakit seperti kista,jantung,

sampai ibu melahirkan dan lain sebagainya.

Dari hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang” Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Program Lanny

Jaya Sehat di Rumah Sakit Dian Harapan Kota Jayapura.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut: Bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap program Lanny Jaya Sehat
di Rumah Sakit Dian Harapan kota jayapura.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum
Tujuan Dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Pasien
Terhadap Program Lanny Jaya Sehat di Rumah Sakit Dian Harapan dari bulan
juni sampai Desember tahun 2020 kota Jayapua.
2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap Program Lanny Jaya Sehat


ditinjauan dari dimensi bukti fisik di Rumah Sakit Dian Harapan Kota
Jayapura 2020
2) Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap Program Lanny Jaya Sehat di
tinjauan dari dimensi keandalan di Rumah Sakit Dian Harapan Kota
Jayapura 2020.
3) Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap Program Lanny Jaya Sehat di
tinjauan dari dimensi daya tanggap di Rumah Sakit Dian Harapan Lota
Jayapura 2020
4) Untuk mengetaui kepuasan pasien terhadap Program Lanny Jaya Sehat di
tinjauan dari dimensi Empati di Rumah Sakit Dian Harapan Kota Jayapura
5) Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap program Lanny Jaya Sehat
tinjauan dari dimensi Jaminan di Rumah Sakit Dian Harapan Waena Kota
Jayapura

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :


1. Bagi pengurus pelayanan Lanny jaya sehat di kota jayapura.
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan untuk meningkatkan
pelayanan Program Lanny Jaya Sehat
2. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi penulis dalam hal tingkat kepuasan pasien terhadap
program Lanny Jaya sehat di kota jayapura.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hsail penelitian ini diharapkan sebagai sumber bacaan dan bahan pustaka
bagi institusi pendidikan
4. Bagi peneliti Selanjutnya
Peneliti ini di harapkan dapat memberikan sumbangan ilmia serta salah
satu bahan bacaan dan referensi bagi peneliti selanjutnya

E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu

No Tahun/Judul/Penelitian/ Metode Variabel Hasil Penelitian


Lokasi
1 2016 Yakoba jeni Variabel yang Tingkat Kepuasan Pasien
jarangga : terdiri dari : BPJS di Puskesmas
Gambaran tingkat Tangibles, Abepura secara
kepuasan pasien BPJS Responsiveness, Keseluruhan dari bukti
kesehatan terhadap Reliability, nyata, Daya tanggap,
pelayanan kesehatan di Assurance, Empty. Keandalan, Jamina dan
puskesmas abepura kota Empati adalah kriterianya
jayapura 4,04 (Puas)
2 2015 Martina Herlina Variabel yang Kepuasan pasien terhadap
Salakori : diukur dengan bukti fisik 61,9% berada
Gambaran Tingkat indikator : pada kategori puas.
Kepuasan Pasien Rawat Bukti Fisik, Kepuasan pasien terhadap
Inap Dirumah Sakit Keandalan, keandalan 70,1% berada
Umum Daerah Yowari Ketanggapan, pada kategori puas.
Kabupaten Jayapura Jaminan, empati Kepuasan pasien terhadap
3 2016 Muhamat Nur Variabel yang Kepuasan pasien terhadap
Rahmat: diukur dengan keandalan 82% berada
Identifikasi Kepuasan indikator : pada kategori puas.
Pasien Peserta BPJS Kelas Bukti fisik, Kepuasan pasien terhadap
3 Terhadap Pelayanan keandalan, tanggun ketanggapan 82% berada
Keperawatan di Ruang jawab,empati. pada kategori puas.
Asoka RSU Bahtramas Kepuasan pasien terhadap
Provinsi Sulawesi daya tanggap 85% berada
Tenggara pada kategori puas.
Kepuasan pasien terhadap
empati 91% berada pada
kategori puas.
4 2021 Delina Wenda : Variabel yang
diukur dengan
Gambaran Tingkat
indikator :
Kepuasan Pasien
Bukti fisik,
Terhadap Program Lanny
keandalan,
Jaya Sehat di Rumah Sakit
ketanggapan,empati
Dian Harapan Kota
.
Jayapura.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

1 Pengertian Kepuasan
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapan. Apabilah

kinerja dibawah harapan maka pasien akan merasa kecewa. Sedangkan

apabilah kinerja sesuai dengan harapan, maka pasien akan puas. Harapan

pasien dapat dibentuk dari pengalaman masa lalu, komentar dari

kerabatnya serta janji dan informasi dari pemasar dan saingannya.

Menurut oliver 1980.[ CITATION Rah17 \l 1033 ]

Kepuasan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah puas atau

senang; perihal ( hal yang bersifat puas , rasa senang, kesenangan,

kelegaan dan sebagainya ). Kepuasan dapat di artikan sebagai perasaan

puas, rasa senang dan kelegaan seseorang di karenakan mengkonsumsi

suatu produk atau jasa untuk mendapatkan pelayanan suatu jasa.

Tingkat kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

yang muncul setelah membandingkan presepsi dengan kinerja suatu

produk dan harapan-harapannya. Pelanggan merasa puas jika pelayanan

yang diterima minimal sama atau lebih dari harapan. Sebaliknya,

pelanggan jamina rasa aman dan perlindungan terhadap dampak pelayanan

yang diterima dalam rangka pemenuhan hak-hak masyarakat akan

pelayanan yang berkualitas serta rasa aman.[ CITATION Oxy19 \l 1033 ]


Kepuasan pasien didefinisikan sebagai respon pelanggan terhadap

ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual

yang dirasakannya setelah pemakaian. Kepuasan pasien/pelanggan adalah

inti dari pemasaran yang berorientasi kepada pasien/pelanggan, dan

kepuasan sangat erat hubungannya dengan word of mouth”, maka

pelayanan yang memuaskan tersebut juga akan mendantangkan pelanggan

baru.[ CITATION Kun17 \l 1033 ]

Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang di berikan

yang meruapakan manifestasi dari kinerja perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan kepada pasien. Untuk mewujudkan kepuasan pasien

dalam pelayanan maka asuhan keperawatan yang di berikan kepada pasien

memperhatikan beberapa aspek, di antaranya perawat sebagai pemberi

asuhan keperawatan pada pasien yang sakit, perawat sebagai pengenal atau

23 pengamat masalah kesehatan keluarga, sebagai fasilitator pasien,

pendidik kesehatan pasien, penyuluh dan konsultan pasien ( Efendy,

2008 : 43 ).

Menurut Smet ( 2011 : 242 ), tingkat kepuasan di pengaruhi oleh

beberapa faktor di antaranya adalah :

a. Aspek koognitif, yaitu kepuasan terhadap jumlah dan kualitas informasi

yang di berikan

b. Aspek afektif, yaitu perasaan pasien bahwa tenaga kesehatan /perawat

mendengarkan serta memahami keluhan yang ia sampaikan.

c. Aspek perilaku, yaitu penilaian terhadap kemampuan perawat dalam

memberikan pelayanan kesehatan


1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
Menurut pendapat [CITATION Bud17 \p 2008 \y \l 1033 ]

mengemukakan bahwa pasien dengan mengevaluasi kepuasan terhadap

jasa pelayanan yang di terima mengacu pada beberapa faktor, antara

lain :

a. Kualitas produk atau jasa Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi

mereka menunjukan bahwa produk atau jasa yang di gunakan

berkualitas.persepsi konsumen terhadap kualitas produk atau jasa di

pengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa

sesungguhnya dan komunikasi perusahaan terutama iklan dalam

mempromosikan rumah sakit

b. Kualitas pelayanan 24 Memegang hasil penting dalam industri jasa,

pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka

memperoleh pelayanan yang baik sesuai dengan yang di harapkan.

c. Faktor emosional Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa

orang lain kagum terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien

memilih rumah sakit yang sudah mempunyai pandangan “rumah sakit

mahal” cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi

d. Biaya Mendapatkan produk atau jasa, pasien yang tidak perlu

mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu

untuk mendapatkan jasa pelayanan, cenderung puas terhadap jasa

layanan tersebut.
2. Aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien

Menurut [ CITATION Sul10 \l 1033 ] ada beberapa aspek yang

mempengaruhi perasaan puas pada seseorang yaitu :

a. Sikap pendekatan staf terhadap pasien ketika pertama kali datang di

rumah sakit.

b. Kualitas perawatan yang di terima oleh pasien yaitu apa saja yang telah di

lakukan oleh pemberi layanan perawatan kepada pasien, seberapa baik

pelayanan perawatan yang berkaitan dengan proses kesembuhan penyakit

yang di derita pasien dan kelangsungan perawatan pasien selama berada

di rumah sakit 25

c. Prosedur administrasi yaitu berkaitan dengan pelayanan administrasi

pasien mulai masuk rumah sakit selama perawatan berlangsung sampai

keluar dari rumah sakit.

d. Waktu menunggu yaitu berkaitan dengan waktu yang di perbolehkan

untuk berkunjung maupun untuk menjaga dari keluarga maupun orang

lain dengan memperhatikan ruang tunggu yang memenuhi standar-standar

rumah sakit antara lain : televisi, kursi,air minum dan sebagainya.

e. Fasilitas umum yang lain seperti kualitas pelayanan berupa makanan dan

minuman, privasi dan kunjungan. Fasilitas ini berupa bagaimana

pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan pasien sperti makanan dan

minuman yang disediakan dan privasi ruang tunggu sebagai sarana bagi

orang-orang yang berkunjung di rumah sakit.


f. Fasilitas rawat inap untuk pasien yang harus di rawat. Fasilitas ruang

rawat inap ini sediakan berdasarkan permintaan pasien mengenai ruang

rawat inap yang di kehendaki.

g. Hasil treatment atau hasil perawatan yang di terima oleh pasien yaitu

perawatan yang berkaitan dengan kesembuhan penyakit pasien baik

kunjungan dokter atau perawat dan tenaga kesehatan lainya

Menurut Pasuraman “ marketing servis kompetin through quality new

york freepress 1991:16 yang di kutip kottler 2000:4 merumuskan lima

dimensi mutu yang menjadi dasar untuk mengukur kepuasan, yaitu antara

lain : 26

a. Tangible ( bukti fisik ), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan

materi komunikasi yang menarik dan lain-lain.

b. Empati, yaitu kesediaan petugas kesehatan atau perawat untuk

memberikan perhatian secara pribadi kepada pasien

c. Cepat tanggap, yaitu kemauan dari petugas kesehatan atau perawat untuk

membantu dan memberikan jasa dengan cepat, serta mendengar dan

mengatasi keluhan pasien atau konsumen

d. Kehandalan, yaitu kemampuan petugas kesehatan atau perawat untuk

memberikan jasa sesuai dengan yang di janjikan, terpercaya, akurat dan

konsisten

e. Kepastian yaitu berupa kemampuan petugas kesehatan atau perawat

untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah

di kemukakan kepada konsumen.


Pada penelitian yang di lakukan oleh Zeithaml dan Leonard (1988 ) dalam

[ CITATION Nur11 \l 1033 ] dari 10 dimensi service quality yang di hasilkan dari

penenliti sebelumnya, di temukan intisari dari kualitas layanan sebagai dasar

untuk mengukur kepuasan yang di lebur menjadi lima dimensi yaitu.

a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu penampilan dan kemampuan sarana dan

parasarana fisik rumah sakit dan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata

dari pelayanan yang di berikan oleh petugas. Ini meliputi fasilitas fisik

(gedung, ruangan dan lainya ), teknologi (peralatan dan perlengkapan

yang di gunakan). Joewono (2003) menyebutkan bahwa salah satu aspek

kepuasan pasien adalah lingkungan fisik yaitu aspek yang menunjukan

kenyamanan lingkungan yang akan di nikmati. Secara singkat dapat di

artikan sebagai penampilan. Secara singkat dapat di artikan sebagai

penampilan fisik, peralatan, personil dan materi komunikasi. menurut

Wisnewki (2005) dalam dimensi tangibles ruang rawat inap memiliki

peralatan yang modern, fasilitas yang sesuai dengak kelas rawat inap,

prosedur layanan di ruangan mudah di pahami dan penampilan perawat

rapih.

b. Reliability atau kehandalan yaitu kemampuan perawat untuk memberikan

pelayanan sesuai yang di janjikan secara akurat dan terpercaya. Harus

sesuai dengan harapan pasien berarti kinerja yang tepat waktu. Menurut

Wisnewski ( 2005 ) dalam dimensi reliability yaitu perawat bersikap

simpatik dan meyakinkan dalam menghadapi masalah pasien, ruangan

menyediakan layanan yang sesuai dengan kelasnya, perawat memberitahu

pasien setiap akan memberikan layanan, ruang rawat inap memiliki


catatan askep yang akurat dan perawat bersedia menyelesaikan masalah

pasien.

c. Responsive atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pasien

dan dengan penyampaian informasi yang jelas. Joewono (2003)

mengatakan salah satu aspek kepuasan adalah cepat tanggap, aspek yang

menunjukan kecepatan petugas dalam menanggapi kebutuhan pasien.

Secara singkat dapat di artikan sebagai kemauan untuk membantu pasien

dengan memberikan layanan baik dan cepat. Menurut wisnewski (2005)

dalam dimensi respon responsive yaitu perawat memberikan pelayanan

yang cepat, perawat selalu siap untuk membantu pasien dan perawat dapat

meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pasien.

d. Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu Dalam Joewono (2003)

menyampaikan bahwa dalam kepuasan pelayanan adanya aspek

kemudahan bertransaksi, dan memperoleh informasi dan mudah

menghubungi atau mengakses petugas/staf di ruangan. Menurut

wisnewkski (2005) dalam dimensi assurance sebagai berikut: perawat

berupaya meyakinkan pasien, perawat bersikap sopan, dan perawat

mampu menjawab pertanyaan pasien.

e. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

atau pribadi yang di berikan kepada pasien dengan berupaya memahami ,

dimana petugas di harapkan memiliki pemahaman tentang kebutuhan

pasien, secara spesifik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman

bagi pasien. Menurut wisnewski (2005) dalam dimensi empathy yaitu


ruangan menyediakan waktu yang cukup untuk semua pasien, perawat

memberi perhatian khusus pada setiap pasien, perawat memperhatikan

keluhan pasien dan perawat memahami kebutuhan setiap pasien.

3. Cara Mengukur Kepuasan

Untuk mengukur kepuasan dapat di gunakan skala likert, yang

mana variabel yang akan di ukur akan di jabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut di jadikan sebagai suatu titik tolak

ukur untuk menyusun item-item yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan.

Jawaban setiap instrumen yang di gunakan dengan memakai

skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Untuk menilai kepuasan yang menggunakan skala likert setiap pertanyaan

atau pernyataan di beri skor 1- 5.

a. Skor 5 : bila responden menjawab sangat puas

b. Skor 4 : bila responden menjawab puas

c. Skor 3 : bila responden menjawab kurang puas

d. Skor 2 : bila responden menjawab tidak puas

e. Skor 1 : bila responden menjawab sangat tidak puas ( sugiono, 2008 ).

2. Program Lanny Jaya Sehat

Menurut petugas Program Lanny Jaya Sehat, Lanny Jaya Sehat


merupakan program pelayanan kesehatan yang di inisiasi oleh Bupati
Lanny Jaya untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi
masyarakat Lanny Jaya tanpa terkecuali. Program yang satu-satunya ada
di Provinsi Papua bahkan di Indonesia dimana semua biaya kesehatan
dari kasus ringan hingga kasus berat digratiskan tanpa terkecuali

Sebelum adanya Program Lanny Jaya Sehat ini banyak


masyarakat Lanny Jaya yang bilang bahwa mengalami kesulitan untuk
berobat,karena penangan Rumah Sakit yang terlambat dan Rumah Sakit
memiliki pasilitas yang tidak lengkap. Bahkan banyak masyrarakat Lanny
Jaya yang ingin berobat di Rumah Sakit yang memiliki pasilitasnya
lengkap karena memiliki penyakit yang berat tetapi masyarakat
mengalami kesulitan untuk rujukan Kerumah Sakit lain, dan juga biaya
rumah sakit yang mahal. Hal itu mengakibatkan banyak masyarakat Lanny
Jaya yang meninggal dunia. Oleh karena itu Bupati Lanny Jaya
mengadakan satu program yaitu Program Lanny Jaya Sehat yang di
inisiasi oleh Bupati Lanny Befa Jigibalom. Dengan program ini
memudahkan masyarakat Lanny Jaya untuk merujuk kerumah sakit lain
yaitu Wamena, Jayapura bahkan di luar papua yang memiliki pasilitasnya
lengkap dan pembiayaan yang digratiskan bagi masyarakat Lanny Jaya.

1. Sistem Rujukan Program Lanny Jaya Sehat

Sistem rujukan pasien Program Lanny Jaya Sehat tertera seperti


gambar dibawah ini.

Sistem Rujukan Lanny Jaya Sehat (LJS)

RS. SILOAM JAKARTA


RS. SILOAM KEBUNJERUK
RSCM JAKARTA

RS. SILOAM MAKASSAR

RS. DIAN HARAPAN


KOTA JAYAPURA

RSUD WAMENA

RSUD TIOM
PUSKESMAS WILAYAH

PASIEN

Rujukan menggunakan BPJS (perawatan dan pengobatan yang tidak


ditanggun BPJS akan dibiayaai mengunakan LJS)

2. Sistem Pembiayaan Lanny Jaya Sehat (LJS)

MAKASSAR
1. Biaya Petugas
(honor,akomodasi,konsu
APBD POKJA JAKARTA
msi
JAYAPURA 2. Biaya Pasien
(akomondasi,konsumsi,tra
nsportasi)
WAMENA
BPJS 3. Biaya Pengobatan
Pasien (deposite di
TIOM
Rumah Sakit)

DINKES

Semua biaya diatas akan diberikan per triwulan kegiatan

Keterangan : 1. Warna Ungu alur pembiayaan mengunakan APBD

2. Warna Kuning alur pembiayaan yang bisa menggunakan BPJS


3. warna Hijau dana yang dikelola POKJA akan dititipkan ke
DINKES

B. Kerangka Teori

Pelayanan Keperawatan

Bukti Fisik

Keandalan

Kepuasan Pasien Ketanggapan

Empati

Jaminan

Gabaran 2.2 Menurut (Zeitham dan Leonard, 1988)

C. Kerangka Konsep

Kepuasan pelayanan

 Bukti Fisik
 Keandalan Tingkat Kepuasan
 Ketanggapan Pasien Lanny Jaya
 Empati
 Jaminan

Gambar 3.erangka Konsep


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dangan pendekatan

cross sectional. yang merupakan penelitian yang mengukur variabel-

variabelnya dilakukan hanya satu kali saja pada suatu waktu untuk

mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap penggunaan Program Lanny

Jaya Sehat dengan pendekatan Okservasional atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat bersamaan [ CITATION Drs \l 1033 ].

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Kantor Lanny Jaya Sehat Kota Jayapura.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini di lakukan selama dua bulan yaitu dari tanggal 20 mei

2021 sampai dengan 20 juli 2021

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiono (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objak/subjek yang memiliki kuantitas dan karakter tertentu

yang telah ditentukan peneliti untuk di tarik Kesimpulan(Doli, 2016).


Maka yang menjadi acuan penulis untuk pengambilan populasi

penelitian adalah 390 Pasien Program Lanny Jaya Sehat di Kota

Jayapura

2. Sampel

Menurut [ CITATION Sug081 \l 1033 ] Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maka

pengambilan data sampel penelitian ini adalah Pasien Progran Lanny

Jaya Sehat di Kota Jayapura dalam bulan juli sampai dengan desember

tahun 2020 Jumalah sampel.

Rumus sampel sebagai berikut :

N
n=
1+ N ( d ¿¿ 2) ¿

Keterangan :

n : besar sampel

N: besar populasi

d 2 : penyimpanan populasi yang di gunakan, yaitu 10% =0,1

Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel sebagai berikut:

390
n=
1+390 (0,1)2

390
n=
1+390 × 0,01

390
n=
1+3,9

390
n=
4,9
n=¿79

Jadi, sampel dalam penelitian ini sebesar 79 sampel.

D. Variabel dan Definisi Operasional


No Variabel Definisi Pengukuran Kriteria Skala
Oprasional
1 Bukti Fisik Suatu penampilan Kuesioner dan Puas jika nilai Ordinal
fasilitas fisik, alat- skala likert bobot
alat dan SDM dengan skor kenyataan
dalam suatu jawaban sangat ≥harapan
layanan kesehatan baik =5 baik = 4 tidak puas
cukup baik = 3 jika nilai
kurang baik = 2 bobot
tidak baik = 1 kenyataan
≤harapan
2 Keandalan Yaitu kemampuan Kuesioner dan Puas jika nilai Ordinal
untuk skala likert bobot
memberikan dengan skor kenyataan
pelayanan dengan jawaban sangat ≥harapan
segera tepat, baik =5 baik = 4 tidak puas
akurat dan cukup baik = 3 jika nilai
memuaskan kurang baik = 2 bobot
tidak baik = 1 kenyataan
≤harapan
3 Ketanggapan Meliputi kesiapan Kuesioner dan Puas jika nilai Ordinal
petugas dalam skala likert bobot
memberikan dengan skor kenyataan
pelayanan secara jawaban sangat ≥harapan
tepat, dan cepat baik =5 baik = 4 tidak puas
cukup baik = 3 jika nilai
kurang baik = 2 bobot
tidak baik = 1 kenyataan
≤harapan
4 Empati Kemampuan Kuesioner dan Puas jika nilai Ordinal
petugas skala likert bobot
komunikasi dengan skor kenyataan
dengan pasien jawaban sangat ≥harapan
termasuk baik =5 baik = 4 tidak puas
perhatiannya cukup baik = 3 jika nilai
kepada pasien kurang baik = 2 bobot
tidak baik = 1 kenyataan
≤harapan
E. Teknis Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan


angket atau kuensioner yaitu dengan mengajukan pertanyaan pada responden.
F. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diambil langsung oleh peneliti dari

sumbernya tanpah ada perantara (Mukhtar, 2007). Data primer dalam

penelitian ini adalah data yang di peroleh langsung dari responden

melalui kuensioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti (Mukhtar, 2007). Data sekunder

penelitian ini yaitu data yang digunakan untuk melengkapi

ataumendukung data primer yang berkaitan dengan tujuan atau

permaslahan yang diteliti.

G. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Tahapan dalam pengolahan data sebagai berikut

a. Editing yaitu meneliti kembali kelenggapan pengisian tulisan,

kejelasa jawaban, kesesuaian jawaban satu dengan lainnya.

b. Coding yaitu mengklasifikasikan jawaban responden menurut

macamnya dengan cara menandai masing-masing jawaban

tersebut dengan kode.

c. Tabulasi yaitu mengelompokan data sesuai dengan tujuan

penelitian dengan cara memasukan kedalam tabel yang telah

disiapkan.

2. Analisis Data
Data dikumpulkan dan dianalisis secara kuantitatif dengan data tunggal,

dan menggunakan rumus sebagai berikut.

F
P= .100 %
N

Keterangan:

P = prosentasi jawaban

F = frekuensi/jumlah jawaban setiap responden

N = jumlah keseluruhan responden

100% = konstantan

(Arikunto S, 2003
No Pertanyaan puas Tidak puas

1 Bukti Fisik, bagaimana dengan lingkungan


apakah kamu nyaman?

2 Keandalan, bagaimana dengan pelayanan


mereka apakah kamu puas?

3 Ketanggapan, bagaimana kamu berkomunikasi


dengan petugas apakah memuaskan atau
tidak?

4 Empati Apakah petugas selalu siap disaat


kamu membutukan?

5 Jaminan, apakah andah puas dengan


DAFTAR PUSTAKA

Bibliography

Budiastusi. (2017). Faktor-faktor dalam meningkatkan kepuasan pasien di rumah


sakit. http//www//klinis.wordpress//kepuasan pasien terhadap
pelayanan keperawatan.

Kuntoro, W., & Istiono, W. (2017). Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan
di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kretek Bantul
Yogyakarta. Kesehatan Vokasional, 141.

Novaryatiin, S., & Syahrida, D. A. (2018). of pharmacy. Tingkat Kepuasan Pasien


Terhadap Pelayanan Kefarmasian di RSUD Dr. Murjani Sampit, 22.

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan. aplikasi dalam peraktik


keprawatan.

Oxyandi, M., & Kurnia, D. (2019). Kepuasan Pasien Berdasarkan Pelaksanaan


Identifikasi Pasien di Ruang Instalasi Gawat Darurat. Aisyiyah Medika, 93.

Rahmah, R. N. (2017). Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan


Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Sukajadi Kota Bandung. karya
tulis ilmia, 6.

Siswanto, Susila, & Suyanto. (2017). METODE PENELITIAN KOMBINASI


KUALITATIF DAN KUANTITATIF. Klaten selatan: BOSSSCRIT.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif R&D, alfabeta,


bandung.

Sugiyono,. (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif R&D, alfabeta,


bandung.

Sulastno. (2010). Indikator mutu layanan kesehatan, jakarta: salemba medika.


67.

Wuryaningsih, S. H., Proboningsih, j., & Winarno, A. (2013). TINGKAT KEPUASAN


PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS. JURNAL
KEPERAWATAN, VOL. VI NO. 2 AGUSTUS 2013, 84.

Anda mungkin juga menyukai