Anda di halaman 1dari 13

PERMAINAN

TRADISIONAL
Sabila Amalia Utami 20118015
Bermain Dan Permainan Anak
PENGERTIAN PERMAINAN TRADISIONAL
Permainan tradisional merupakan kegiatan bermain yang
dilakukan anak-anak yang berasal dari budaya Indonesia. Permainan
ini dimainkan oleh anak –anak secara bersamaan, berkelompok,
bekerja sama dalam mencapai tujuan permainan dengan aturan yang
telah ditetapkan. Tidak semua jenis permainan tradisional bisa
dimainkan anak semua usia.
Permainan tradisional berkembang dari kebiasaan masyarakat
tertentu yang kemudian menjadi bentuk kegiatan permainan dan
olahraga. Pada perkembangan selanjutnya permainan tradisional
dijadikan sebagai jenis permainan yang memiliki ciri kedaerahan asli
yang disesuaikan dengan budaya daerah setempat.
Permainan tradisional merupakan alternatif yang kaya akan nilai
budaya dan bahkan hampir tanpa adanya pelestarian. Permainan
tradisional yang ada mirip dengan olahraga yakni memiliki
aturan main dan mampu memberikan kesenangan, relaksasi,
kegembiraan dan tantangan. Guna memfasilitasi pengembangan
kemampuan sosial anak memanfaatkan permainan tradisional
sebagai modal budaya yang dimiliki Indonesia sebagai fasilitasnya.
Mengembangkan kemampuan sosial anak bisa berlangsung di
lingkungan sekolah, rumah dan di masyarakat. Menurut Tilaar
(2002) dalam budaya global diperlukan pendidikan yang dapat
mempersiapkan manusia-manusia beridentitas lokal dengan visi
global untuk membangun dunia bersama.
Permainan tradisional merupakan salah satu sarana bermain bagi
anak. Selain bermanfaat bagi kesehatan, kebugaran dan tumbuh
kembang anak, terdapat juga nilai-nilai positif yang terkandung
dalam permainan tradisional misalnya kejujuran, kerjasama,
sportif, tolong menolong, tanggung jawab, disiplin dan masih
banyak lagi dimana hal-hal tersebut dapat membangun karakter
anak. Selain itu, Permainan tradisional lebih efektif dari kegiatan
sehari-hari dalam rangka untuk mengembangkan kontrol objek,
kemampuan lokomotor dan keterampilan dasar (Hakimeh Albari
dkk, 2009: 126).
KARAKTERISTIK PERMAINAN
TRADISIONAL
Menurut Wardani seorang pemerhati budaya (2008) permainan
tradisional memiliki karakteristik tersendiri yang dapat
membedakan dari karakteristik yang lain. Pertama, permainan
itu cenderung menggunakan alat atau fasilitas di lingkungan
tanpa membelinya. karakteristik kedua, permainan tradisional
dominan melibatkan pemain yang relatif banyak atau berorientasi
komunal.
Permainan tradisional memiliki aturan permainan yang sederhana
ataupun yang disederhanakan. Kemampuan sosial anak akan kita
dapati sebagai wujud internalisasi nilai budaya lokal dalam bentuk
kerja sama, kesetiakawanan, dan gotong-royong di berbagai
bidang kehidupan.
MANFAAT PERMAINAN TRADISIONAL
Anak menjadi lebih kreatif.

Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak.


Mengembangkan kecerdasan majemuk anak, yang meliputi:
mengembangkan kecerdasan intelektual anak,mengembangkan
kecerdasan emosi dan antar personal anak, mengembangkan
kecerdasan logika anak, mengembangkan kecerdasan
kinestetik anak, mengembangkan kecerdasan natural anak,
mengembangkan kecerdasan spasial anak, mengembangkan
kecerdasan musikal anak, mengembangkan kecerdasan
spiritual anak
Manfaat permainan tradisional dalam
membentuk karakter anak
dengan permainan tradisional hubungan yang sedemikian
anak akan selalu melahirkan erat akan melahirkan
nuansa suka cita. penghayatan terhadap
kenyataan hidup manusia.
permainan itu dibangun secara
bersama-sama. pemanfaatan bahan–bahan
permainan, selalu tidak
keterampilan anak senantiasa terlepas dari alam.
terasah, anak terkondisi melalui permainan
membuat permainan dari anak mulai mengenal
berbagai bahan yang telah model pendidikan
tersedia di sekitarnya. partisipatoris.
9 (sembilan) kecerdasan yang mampu di
stimulasi oleh permainan tradisional
1. kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa);
2. kecerdasan logika matematika (kemampuan menghitung);
3. kecerdasan visual-spasial (kemampuan ruang);
4. kecerdasan musikal (kemampuan musik/ irama);
5. kecerdasan kinestetika (kemampuan fisik baik motorik kasar dan
halus);
6. kecerdasan natural (keindahan alam);
7. kecerdasan intrapersonal (kemampuan hubungan antar manusia);
8. kecerdasan intrapersonal (kemampuan memahami diri sendiri);
9. kecerdasan spritual (kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan
Tuhan).
ASPEK-ASPEK DALAM PERMAINAN TRADISIONAL

Aspek jasmani yang terdiri dari


kekuatan dan daya tahan tubuh
serta kelenturan;

Aspek psikis, yang meliputi unsur Aspek sosial meliputi unsur


berfikir, unsur berhitung, kecerdasan, kerjasama, suka akan
kemampuan membuat siasat, keteraturan, hormat
kemampuan mengatasi hambatan, menghormati, balas budi dan
daya ingat, dan kreativitas; sifat malu.
JENIS PERMAINAN TRADISIONAL
Jenis-jenis permainan Tradisional antara lain sebagai berikut:
1. Engklek, congklak, lompat tali, dan tebak-tebak an.
Permainan ini selain membantu mengembangkan logika dan
fisik anak seperti: berhitung dan dapat juga mengembangkan
kemampuan fisik dan bersosialisasi anak.
2. Permaianan petak umpet, gobak sodor, dan benteng-
bentengan. Permianan ini bisa dikategorikan ke dalam
permainan yang bersifat Olah Raga.
3. Mobil-mobilan, egrang, bola sodoksepak takraw dan calung.
Jenis permainan ini akan membantu perkembangan kecerdasan
natural anak karena anak diajak untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar.
FAKTOR PENYEBAB HILANGNYA PERMAINAN TRADISIONAL
(a) sarana dan tempat bermain tidak ada,
(b) adanya penyempitan waktu, terlebih lagi semakin kompleknya
tuntutan zaman terhadap anak yang semakin membebani,
(c) permainan tradisional terdesak oleh permainan modern dari luar
negeri dimana tidak memakan tempat, tak terkendala waktu baik itu
siang hari, pagi, sore ataupun malam bisa dilakukan serta tidak perlu
menunggun orang lain untuk bermain,
(d) terputusnya pewarisan budaya yang dilakukan oleh generasi
sebelumnya dimana mereka tidak sempat mencatat, mendata dan
mensosialisasikan sebagai produk budaya masyarakat kepada generasi
dibawahnya.
(e) Menurunya popularitas jenis-jenis permainan tradisional tertentu
KESIMPULAN
Permainan tradisional bagi anak mengandung nilai-nilai
pendidikan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan
9 kecerdasan (kemampuan) anak yaitu kecerdasan
linguistik, logika matematik, visual- spasial, musikal,
kinestetik, naturalis, interpersonal, dan spiritual dengan
menggunakan strategi belajar sambil bermain, berpusat
pada anak dan kebermaknaan.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Dharmamulya
(1991: 54) bahwa permainan tradisional anak mengandung
unsur rasa senang, dimana rasa senang dapat
mewujudkan suatu kesempatan yang baik menuju
kemajuan.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai