Anda di halaman 1dari 4

SHALAT

15 Siksaan Meninggalkan Shalat Lima Waktu


Ahad 28 Oktober 2018 21:15 WIB

“Sudahkah kita shalat? Shalatlah sebelum kita dishalatkan!” Dua kalimat ini seringkali kita
temui di berbagai tempat, mulai dari dinding dan papan masjid, mushala, sekolah, bahkan
di bak truk. Kalimat ini secara tidak langsung mengingatkan bahwa shalat adalah perintah
Allah yang harus dikerjakan sesuai dengan aturan syariat Islam.

ADVERTISEMENT


Beberapa keutamaan shalat dibandingkan dengan ibadah-ibadah lain di antaranya: Shalat
diperintahkan langsung oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW ketika di-Isra-Mi’raj-kan.
Shalat adalah ibadah yang akan dihisab pertama kali sebelum ibadah-ibadah yang lain.
Kewajiban shalat adalah kewajiban yang harus dijalankan dalam kondisi apa pun (jika
tidak bisa sambil berdiri maka dikerjakan sambil duduk, jika tidak bisa maka sambil
terlentang, dan seterusnya), dan shalat adalah ibadah yang wajib dikerjakan setiap hari
hingga ajal menjemput.

Kewajiban shalat lima waktu masih banyak diabaikan oleh sebagian masyarakat. Walaupun
ketika ditanya agamanya apa, dia jawab Islam. Dua kisah nyata yang penulis terima dari
teman tentang sikap orang tuanya.

Kisah pertama, “Seorang ibu tua yang semasa hidupnya tidak pernah menjalankan shalat,
selalu diingatkan oleh anak dan keluarganya. Sesekali dia menjawab, “Buat apa shalat
nyatanya orang yang mati tidak pernah kembali ke dunia, berarti di sana dia bahagia” (alih
bahasa: dari bahasa Jawa asli Pemalang). Cerita ini sudah lama penulis peroleh sekitar
tahun 2010-an ketika masih menetap di Pemalang. 

ADVERTISEMENT


Kisah kedua, “Salah satu jama’ah pengajian menceritakan sekaligus bertanya bagaimana
cara mengajak orang tua menjalankan shalat lima waktu. Karena selama hidupnya tidak
pernah menjalankan shalat lima waktu. Dan ketika diajak untuk shalat dijawabnya “bahwa
urusan di akhirat menjadi urusan masing-masing, tidak usah mengajak-ajak untuk shalat.
Urusanku ya urusanku nanti” (alih bahasa: dari bahasa Klaten). Cerita ini penulis peroleh
tahun 2018, selesai pengajian setiap minggu, pukul 20.00-21.00 di Ngawonggo, Ceper,
Klaten.

ADVERTISEMENT

Meninggalkan shalat bukanlah hal yang ringan tanggung jawabnya di hadapan Allah ‫ﷻ‬.
Dalam kitab Irsyâdu al-‘Ibâd karya Syekh Zainuddin al-Malibari dalam bab Fadhlish
Shalâtil Maktûbah dijelaskan bahwa ada 15 siksaan yang akan diberikan kepada orang-
orang yang meninggalkan shalat. Enam siksaan ketika di dunia, tiga siksaan ketika 
meninggal, tiga siksaan ketika di alam kubur, dan tiga siksaan ketika dibangkitkan dari
alam kubur.

Enam siksaan di dunia: (1) dicabut keberkahan umurnya; (2) dihilangkan tanda-tanda
keshalihan diwajahnya; (3) segala amal baiknya tidak akan mendapatkan pahala; (4)
doanya tidak akan dikabulkan; (5) tidak mendapatkan bagian doa dari doanya orang-
orang shalih; (6) akan dibenci oleh kebanyakan orang.

Tiga siksaan ketika meninggal: (1) mati dalam kondisi terhina; (2) mati dalam kondisi
lapar; (3) mati dalam kondisi haus, yang apabila diminumkan satu lautan pun tidak
mungkin akan dapat menghilangkan dahagaya.

Sedangkan tiga siksaan di alam kubur: (1) kuburannya menyempit sehingga tulang-tulang
rusuk saling bersimpangan; (2) ruang kubur dipenuhi api sehingga sehari-hari hidup
bergelimangan di atas bara; (3) di alam kuburnya akan ditemani ular besar utusan Allah
untuk menyiksa yang diberi nama Asy-Syuja’ Al Aqra’.

Tiga siksaan ketika dibangkitkan dari kubur menuju padang makhsyar: (1) hisab yang
berat; (2) dibenci Allah 3) ;‫ )ﷻ‬dimasukkan ke dalam neraka. (Syekh Zainuddin ibn
Abdul Aziz al-Malibari, Irsyâdu al-‘Ibâd, Semarang: Toha Putra. hlm. 12).

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu istiqamah menjaga shalat 5 waktu
dan dijauhkan dari siksa-siksa-Nya Amiin.

Jaenuri, Dosen Fakultas Agama Islam UNU Surakarta

TAGS: shalat

Anda mungkin juga menyukai