Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

HUBUNGAN ANTOLOGI, EPISTEMOLOGI,DAN AKSIOLOGI DENGAN ILMU KESSOS

OLEH

NAMA: KADIR

NIM: C1B320039

KELAS: A

MATA KULIAH : FILSAFAT DAN ETIKA PEKERJAAN SOSIAL

DOSEN: NADA KUSUMA, SST., M.KESOS

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2021
1. Hubungan atau kaitan ontologi, epistemologi, dan aksiologi dengan ilmu kesejahteraan sosial.

Jawaban:

1). Ontologi.

Ontologi kesejahteraan sosial membicarakan hakikat mengenai hakikat sesuatu yang merupakan realitas
terdalam daripada kesejahteraan sosial tersebut, baik yang berbentuk jasmani maupun rohani.
Baikkonkret maupun abstrak. pembahasan kesejahteraan sosial dari sisiontologi berusaha untuk
menjawab “apa” yang merupakan lsafatterdalam dan merupakan esensi dari kesejahteraan sosial
tersebut.Ontologi mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir dari kenyataan. Karena itu, disebut ilmu
hakikat yang bertumpu pada pengetahuan.Ontologi membahas tentang yang ada yang universal,
berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan, serta menjelaskan yang ada yang
mencakup semua realitas dalam segala bentuk.

2). Epistemologi

Epistemologi Ilmu Kesejahteraan Sosial pekerjaan Sosial memiliki akar epistemologi yang kuat dari Ilmu
Kesejahteraan sosial, dimana praktek pekerjaan sosial adalah bentuk aksiologi dari Epistemologi Ilmu
Kesejahteraan sosial sebagai sebuah bangunan keilmuan.Dengan demikian landasan epistemologi
pekerjaan sosial adalah Ilmu Sesejahteraan Sosial yang keduanya merupakan satu kesatuan eksistensial
dimana antara praktek pekerjaan sosial dan Ilmu Kesejahteraan sosial sejatinya tidak dapat dipisahkan
dan merupakan satu tubuh yang saling menjelaskan.

3). Aksiologi

Aksiologi Pekerjaan Sosial adalah profesi yang sangat mengutamakan akan ilmu dan keahlian yang terus
menerus dibangun oleh para praktik, dosen, dan mahasiswa. Ilmu tersebut untukmeningkatkan praktek
dan memajukan dalam praktek pekerjaan sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Kegiatan yangdilakukan
dalam praktek akan menghasilkan wawasan baru ke dalam praktek pekerjaan sosial dan demikian ke
dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial, menemukan teknik dan menghasilkan penelitian baru, mengasesmen
masalah sosial yang terjadi saat ini, dan megnhasilkan analisis kritis yang serius untuk meningkatkan
Ilmu-ilmu terapan secara khusus ditujukan kepada usaha untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang
bertalian dengan pertimbangan nilai. Dalam arti yang luas dapatlah dikatakanbahwa ilmu-ilmu terapan
bersifat “teknik” dalam arti bahwa teori yang dapat dijelmakan agar dapat ditarik bermanfaat secara
praktik. Ilmu terapan harus banyak mendengarkan dengan rasa-suara dari lapangan, sebagai Ilmu
terapan Ilmu Kesejahteraan Sosial mesti terus berkomunikasi dengan kenyataan, melalui informasi dari
pekerja sosial, dari para praktisi di bidang pembangunan sosial dan dari masyarakat secara
umum.Kebenaran mesti digali juga dari praktek di lapangan, ilmu yang dikembangkan tidak murni untuk
ilmu, tapi ilmu untuk kesejahteraan sosial individu maupun masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai