Anda di halaman 1dari 2

STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE BOILER IKS Start Up Boiler L Start heating trafo ESP (electrostatie

precipitator) 6 jam sebelum start pembakaran Boiler 2 Purging boiler minimal selama + 60 menit
sebelum start pembakaran 3. Start cooling water pump water pump il atan #2 4. Start air compressor #1
atau 2, dan pastikan sebelumnya semun valve outlet dalam kondisi teropen 5. Start air dryer #1 atau 2 6.
Start pieumatic transport tank #1, #2, dan #3 posisikan dalam kondisi auto di local panel. 7. Supply
batubara ke coul hunker dengan level minimum 1 meter 8. Masukan dan susun batu bara memanjang
vertikal pada furnace bagian belakang 9. Susun kayu diatas batu bara memanjang 2 susunan. 10. Siapkan
dan siramkan solar secukupnya diatas permukaan kayu. 11. Pastikan bahwa exhaiust main steam boiler
dalam kondisi open/teropen 12. Pastikan level air boiler pada kondisi 0 mm dengan melihat di display
DCS (Distrihuted Control Systent) atau manual level di monitor CCTV (Closed-Circuit Television). 13.
Siapkan korek api dan nyalakan kayu yang telah diberi solar dengan bantuan kertas bekas. 14. Menjaga
api tetap menyala sampai ada bara pada kayu. 15. Start sludge conveyor #1 & #2 16. Start sludge
dreger/bottom ash motor 17. Start ash serew conveyor line A & B 18. Start IDF (Induced Draft Fan) + 10
Hz, dengan pressure furnace -5 Pa—(10 Pa) disesuaikan dengan pembakaran agar api tidak padam. 19.
Jika temperature furnace telah mencapai + 70°C dan kayu sudah menjadi bara, start coal throw no 1-4
kemudian start coal feeder dengan frequensi + 2 Hz 20. Tutup semua mainhole furnace 21. Open 4 air
dumper (kiri dan kanan ) 100% untuk membantu pembakaran di furnace 22. Start FDF (Forced Draft Fan)
+ 9 Hz

23. Start PAF (Pulvalizer Air Fan) +9 Hz 24. Pertahankan pembakaran di furnace dan preure firnace
-20Pa-(-40 Pa) 25. Jika kondisi api pembakaran sudah bogus, naikan perlahan pembakaran dengan
menambah freguensi IDF (Iniduced Draft Fan), FDF (Forced Draft Fan), PAF (Pulvalizer Air Fan) Grate dan
Coal feeder. 26. Tutup alr idumper walve nomor 1, air dumper valve nomor #2 &43 biarkan teropen
100% dan open sedikit = 20% air dumper walve nomor #4. 27. Menjaga pembakaran 8-10 Jam sebelum
synchrone. 28. Jika temperatur furnace sudah mencapai 400”C dan temperatere steam 300°C dengan
pressure minimal 1,2 Mpa steam drum boiler, maka boiler sudah siap synherone untuk steam supply 0.8
Mpa. 29. Untuk steam supply 18 K pressure minimal 1,8 Mpa steam drum boiler, maka boiler sudah siap
synchrone. 30. Lakukan drain blowdown setiap 4 jam sekali untuk semua walve drain boiler 31. Lakukan
greasing untuk chain grate shaft bagian depan dan belakang setiap 4 jam sekali (sampai grease keluar
dari area dalam shati) 32. Lakukan grease pada bagian bearing shaft tengah setiap 2 jam sekali (sampai
grease keluar dari area dalam shaft)

Menaikan Beban/Flow steam Boiler 1 Menjaga fir nae pressure (-20-40 Pa) 2 Menambah freguensi dari
coal feeder secara perlahan maksimal 1 He penambahunnya 3. Menabah freguensi dari chain grate
motor maksimal 2 H penambahanya 4. Menambah frequemi IDF (Indece Drafi Fan) maksimal 2 Hz
penambahannya 5. Menambah frequensi FDF(Forced Drat Fan) maksimal 1 Hz vetiap penanbahanya 6
Menambah freguenai PAF (Palvalizer Air Fun) maksimal 1 Ha setiap penambahanya 7. Lakukan
pengecekan pembakaran dengan visual cek di furnace dengan memhuka mainhole kecil yang ada di
bagian depan boiler (dilarang membuka mainhole yang besar untuk melihat pembakaran di furnace) 8.
Jika pressare steam drm sudah mulai naik, onen perlahan reducing valve 0.8 Mpa/1 Mpa, maka otomatis
lone akan bertamhah 9. Pastikan air fan’axygen content minimal 6-9% 10. Setting flow 40 Tph IDF
(Induced Druft Fan) : 455 Hz. FDF (Forced Draft Fan): 48,5 Ha. PAF (Pulvalizer Air Fan): 28 Hz. Chain grate
41 Hz. Coal feeder : 14,4 Hz) TP. Funare 880 g8c 11. Untuk pemopenan dumper (no #1 open 15%6. No i2
open 100, no #3 open 100, no 4 open 156) 12. Untuk dumper no #4 cek pembakaran di furnace jika
batubara masih banyak yang belum terbakar tambah sedikit pemopenan dumper, jika batubara sudah
menjadi abu, tutup dimper 0% hal ini untuk mengurangi udara masuk ke fiarnoce yang mengakibatkan
perpindahan panas tidak maksimal (operator harus sering cek pembakaran di furnace)

Feed Water System 1. Untuk menjaga level air steam drum pada posisi normal (-100mm-100mm) 2
Pastikan level tanki 500m) minimal 4.8 m. Jika level kurang dari 4.8 m, tart condensute pump not1 atau
2 kemudian posisikan auto pada DCS (pompa akan start dan stop otomiatis dengan level setting yang
dikehendaki (min: 4.8 m & maks :6.52m) 3. Open controll veilve inlet daeraitor #1 & #2 sebesar 10-20 %
4. Start daerator pump untuk mengisi air ke dalam tanki daerator dengan level tanki ( nonnal 1.7 m)
dengan cara mengatur pembukaan control valve inlet daerator pump 5. Open control valve main feed
water sebesar 10—20% 6. Start hoiler feed water pump untuk mengisi air steam drim (jaga level steamt
drim pada posisi O mm) dengan mengatur pembukaan main atau by pass control valve feed water pump
7. Jika boiler sudah synchrone open posisi auto untuk spray water reducing valve mein steam dan spray
water reducing valve 0.8 Mpa & 1.8 Mpa 8. Pastikan setting tenperature untuk spray water main steam
adalah 300°C, dan 220°C untuk spray water 0.8 Mpa & 1.8 Mpa

Anda mungkin juga menyukai