0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan2 halaman
Puisi ini menceritakan tentang perjuangan seseorang dalam mencintai orang lain. Ia berusaha memperjuangkan cintanya tanpa memaksa kehendak, namun juga rela jika cintanya tidak terbalas. Ia hanya ingin memberitahu bahwa orang yang dicintainya bebas memilih kebahagiaannya.
Puisi ini menceritakan tentang perjuangan seseorang dalam mencintai orang lain. Ia berusaha memperjuangkan cintanya tanpa memaksa kehendak, namun juga rela jika cintanya tidak terbalas. Ia hanya ingin memberitahu bahwa orang yang dicintainya bebas memilih kebahagiaannya.
Puisi ini menceritakan tentang perjuangan seseorang dalam mencintai orang lain. Ia berusaha memperjuangkan cintanya tanpa memaksa kehendak, namun juga rela jika cintanya tidak terbalas. Ia hanya ingin memberitahu bahwa orang yang dicintainya bebas memilih kebahagiaannya.
Ketika orang-orang berteriak tentang sebuah pemikiran Aku hanya mematung, kebingungan Logikaku mati, akan sebuah perasaan
Aku tak suka kemungkinan
Tanpa kunjung datang kepastian Meski kenyataan bikin ketar-ketir Setidaknya menghilangkan sedikit rasa khawatir
Aku belajar meminta hatimu, bukan mencuri jiwamu
Aku belajar memperjuangkan perasaan, bukan merelakanmu dalam diam Aku merelakan jika itu sebuah keputusan, bukan memaksakan kehendak yang berlebihan
Apa aku terlalu mencintaimu dengan baik?
Yang menyayangi tanpa balas Yang menyembuhkan meski dilibas Apa aku terlalu mencintaimu dengan munafik? Yang merindumu, namun enggan kamu tahu Yang mengkhawatirkanmu, tanpa perlu kamu sadar
Sebelum terlambat aku hanya berpesan,
Kamu berhak memilih di mana hatimu lebih nyaman Jika bukan padaku bahagia kamu temukan Patahkan saja segera, Aku siap menerima lapang dada Karena pada dasarnya Tak ada perasaan yang harus diperjuangkan semelelahkan itu Sumber: https://www.idntimes.com/fiction/poetry/dinner-febriantoko/puisi-di-antara-berjuang- dan-bertahan-c1c2