Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah hal terpenting bagi setiap negara untuk dapat berkembang
pesat. Negara yang hebat akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas
pertamanya,karena dengan pendidikan, kemiskinan pada rakyat di negara tersebut
akan dapat tergantikan menjadi kesejahteraan. Bagaimanapun, dalam
perkembangannya, pendidikan di Indonesia senantiasa harus menghadapi beberapa
masalah di setiap tahapnya. Masalah-masalah tersebut hanya dapat diselesaikan
dengan partisipasi dari semua pihak yang terkait di dalam sistem pendidikan, seperti
orangtua, guru-guru, kepala sekolah,masyarakat, dan juga peserta didik itu sendiri.
Dalam keseluruhan proses pendidikan khususnya pendidikan di sekolah, guru
memegang peranan yang utama. Perilaku guru dalam proses pendidikan merupakan
faktor penentu bagi pembinaan dan hendaknya dapat dikembangkan sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap peserta didik. (Mohamad
Surya, 2013:191).
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional ialah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk itu, pembentukan watak warga negara menjadi hal penting dalam dunia
pendidikan. Pendidikan watak akan senantiasa dibutuhkan demi perkembangan
peradaban bangsa dalam menghadapi perkembangan peradaban dunia, terlebih pada
era globalisasi.
Pada umumnya minat atau ketertarikan dan juga kemampuan siswa dalam
mata pelajaran kimia masih kurang. Meskipun mereka sudah mempelajarinya di dari
jenjang SMP hingga SMA. Siswa di tingkat SMA sebagian besar belum menunjukan
minat dan prestasinya di dalam materi kimia. Hal tersebut bisa di dasari minimnya
kemampuan dan minat untuk mempelajari kimia.

1
2

Siswa dan siswi peserta didik yang memiliki minat dan rasa percaya diri akan
lebih mudah untuk menguasai bahkan berprestasi dalam mata pelajaran kimia.
Menurut Fatimah (2006) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang
memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Sedangkan
menurut Guilford (dalam Hakim, 2004) bahwa kepercayaan diri adalah pengharapan
umum tentang keberhasilan. Branden (dalam Iswidarmanjaya dan Agung, 2005)
mengemukakan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang pada
kemampuan yang ada dalam dirinya. Bandura (dalam Iswidarmanjaya dan Agung,
2005) mendefinisikan kepercayaan diri sebagai suatu perasaan yang berisi kekuatan,
kemampuan, dan keterampilan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu yang
dilandasi keyakinan untuk sukses. Selanjutnya Radenbach (1998) menyatakan bahwa
percaya diri bukan berarti menjadi keras atau seseorang yang paling sering menghibur
dalam suatu kelompok, percaya diri tidak juga menjadi kebal terhadap ketakutan.
Percaya diri adalah kemampuan mental untuk mengurangi pengaruh negatif dari
keraguraguan, dengan demikian biarkan rasa percaya diri setiap orang digunakan pada
kemampuan dan pengetahuan personal untuk memaksimalkan efek. yang melahirkan
kelebihan kelebihan tertentu. Dari penjelasan-penjelasan tersebut bisa dilihat bahwa
ciri-ciri yang mengarah kepada individu yang memiliki rasa percaya diri sangatlah
utama dan penting sebagai landasan utama dalam mempelajari ilmu apapun termasuk
mempelajari kimia.
Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar kimia adalah
kreatifitas. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu
kebutuhan akan perwujudan diri atau aktualisasi diri dan merupakan kebutuhan paling
tinggi bagi manusia. Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki
potensi kreatif. Kreativitas dapat di identifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang
tepat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreativitas adalah kemampuan untuk
berkreasi, kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Kreativitas juga dapat diartikan
sebagai suatu pola pikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang
merincikan hasil artistik penemuan dan penciptaan baru. Kreativitas juga merupakan
daya atau kemampuan manusia untuk menciptakan sesuatu. Kemampuan ini dapat
terkait dengan bidang seni maupun ilmu pengetahuan. Dalam bidang seni, intuisi dan
inspirasi sangat berperan besar dan menurut spontanitas lebih tinggi. Di bidang ilmu
pengetahuan, kemampuan pengamatan dan perbandingan, menganalisa dan
3

menyimpulkan lebih menentukan. Kedua-duanya menuntut pemutusan perhatian,


kemampuan, kerja kertas dan ketekunan, kedua-duanya bertolak dari intelektualisme
dan emosi, serta merupakan cara pengenalan realitas alam dan kehidupan yang sama.
Kreativitas secara umum menurut Baron (1969, dalam Munandar, (2009, hlm 21)
adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru”. Begitu
pula menurut Haefele (1962, dalam Munandar, (2009, hlm 21) memaparkan bahwa
kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang
mempunyai makna sosial”. Beberapa para ahli memaparkan devinisi dari kreativitas
maka penulis dapat mengambil garis besar yaitu kreativitas adalah proses yang
menghasilkan karya baru yang bisa diterima oleh komunitas tertentu atau bisa diakui
oleh mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat. Sedangkan menurut Munandar (1995,
hlm 19) mengemukakan bahawa kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dan
lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data,
informasi, unsur-unsur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya. Banyak definisi
tentang kreativitas, namun tidak ada satu definisi yang dapat diterima secara
universal. Untuk lebih lanjut menjelaskan pengertian kreativitas, akan dikemukakan
beberapa perumusan yang merupakan simpulan para ahli mengenai kreativitas.
Kreativitas merupakan proses mental yang unik, suatu proses semata-mata dilakukan
untuk menghasilkan sesuatu disebut “pemikiran perbedaan” (divegent thinking).
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan koposisi, produk atau
gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam pembahasan ini, rasa percaya
diri dan kreatifitas dijadikan sebagai variabel bebas, sementara prestasi dalam belajar
kimia sebagai variabel terikat. Kedua variabel bebas itu dianggap berpengaruh pada
prestasi dalam belajar kimia siswa siswa kelas XII SMA Swasta yang berada di
Kecamatan Pinang Tangerang Banten, SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA
Ki Hajar Dewantoro.

B. Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas beberapa masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut
1. Apakah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif agar siswa berprestasi
dalam pelajaran Kimia di kelas XII SMA Swasta yang berada di Kecamatan
4

Pinang Tangerang Banten, SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar
Dewantoro. ?
2. Adakah pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar kimia?
3. Adakah pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar kimia?
4. Bagaimanakah paradigma yang ada dimasyarakat mengenai kimia?
5. Bagaimanakah kondisi prestasi belajar kimia dan apakah faktor-faktor yang
menyebabkan prestasi belajar siswa rendah ?
6. Bagaimanakah cara meningkatkan prestasi belajar kimia dengan melihat faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ?
7. Apakah metode pembelajaran bisa berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia
siswa di kelas XII SMA Swasta yang berada di Kecamatan Pinang Tangerang
Banten, SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar Dewantoro. ?
8. Apakah kondisi mental siswa berpengaru terhadap kemampuan belajar kimia di
kelas XII SMA Swasta yang berada di Kecamatan Pinang Tangerang Banten,
SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar Dewantoro. ?
9. Apakah rasa percaya diri berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia siswa di
kelas XII SMA Swasta yang berada di Kecamatan Pinang Tangerang Banten,
SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar Dewantoro. ?
10. Apakah kreativitas berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia siswa di kelas XII
SMA Swasta yang berada di Kecamatan Pinang Tangerang Banten, SMA Az
Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar Dewantoro. ?
11. Apakah rasa percaya diri dan kreativitas secara bersama-sama berpengaruh
terhadap prestasi belajar kimia siswa di kelas XII SMA Swasta yang berada di
Kecamatan Pinang Tangerang Banten, SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti,
SMA Ki Hajar Dewantoro.

C. Batasan Masalah.
Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini, maka saya akan batasi tulisan
ini hanya pada bidan-bidang berikut saja.
1. Apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional dan kemandirian belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar kimia kelas XII SMA Swasta yang berada
di Kecamatan Pinang Tangerang Banten, SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti,
SMA Ki Hajar Dewantoro. ?
2. Apakah terdapat kaitan antara kreativitas siswa dengan prestasi belajar kimia?
5

3. Apakah terdapat pengaruh antara rasa percaya diri dan kreativitas terhadap
prestasi belajar kimia. Bila ada pengaruh bagaimanakah bentuk pengaruhnya?

D. Rumusan Masalah.
1. Apakah terdapat pengaruh rasa percaya diri dan kreativitas secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar kimia kelas XII SMA Swasta yang berada di Kecamatan
Pinang Tangerang Banten, SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar
Dewantoro. ?
2. Apakah terdapat pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi belajar kimia siswa
di kelas XII SMA Swasta yang berada di Kecamatan Pinang Tangerang Banten,
SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar Dewantoro. ?
3. Apakah terdapat pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar kimia di SMA Az
Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar Dewantoro. ?

E. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh rasa percaya diri dan kreativitas secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar kimia di SMA SMA Az Zamir, SMA Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar
Dewantoro ?
2. Pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi belajar kimia SMA Az Zamir, SMA
Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar Dewantoro?
3. Pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar kimia siswa SMA Az Zamir, SMA
Dharma Bhakti, SMA Ki Hajar Dewantoro?

F. Kegunaan Penelitian.
Hasil penelitian sekiranya dapat digunakan untuk :
1. Kontribusi Teoritis.
Dapat digunakan sebagai bahan refrensi untuk penelitian lanjutan dengan tema
yang sama akan tetapi dengan metode, teknik, analisa atau mungkin popolasi dan
sample yang berbeda, sehingga dapat dilakukan proses verifikasi untuk kemajuan
ilmu pengetahuan, khususnya untuk perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.
6

2. Kegunaan Praktis.
a. Siswa, sebagai objek dalam pembelajaran dapat menggunakan hasil penelitian
ini untuk meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan kreativitas serta
meningkatkan prestasi belajar.
b. Tenaga pendidik atau guru, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk coba
memperhatikan faktor-faktor lain diluar kemampuan kognitif siswa, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan
hasil belajar yang mengalami peningkatan, khususnya dalam prestasi belajar
kimia.
c. Sekolah, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk menetukan kebijakan
baru dalam rangka meningkatkan hasil belajar Kimia Indonesia dengan
memperhatikan rasa percaya diri dan kreativitas siswa pada prestasi belajar
kimia.

G. Sistematika Penulisan.
Tesis ini disusun dalam 5 bab, masing-masing bab adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan dan sistematika penelitian.

Bab II Landasan teori, kerangka berpikir , dan hipotesis yang membahas deskripsi
dari kepercayaan diri, kreativitas dan prestasi belajar kimia hipotesis.

Bab III.Metodologi penelitian yaitu membahas tempat dan waktu penelitian, metode
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
instrumen penelitian, teknik analisis data.

Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan, yaitu membahas tentang deskripsi data,
temuan hasil penelitian dan pembahasan.

Bab V. Penutup yaitu membahas tentang kesimpulan penelitian dan saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai