Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN KETAHAN MALANGAN

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN


ALAM (Survei pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di
cilandak)

Tesis
Diajukan untuk melengkapi persyaratan
Mencapai gelar magister

NAMA : HERMAN ESU RUKU


NPM : 20207270173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA


PPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh


seseorang dengan tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik
agar memiliki sifat dan perilaku yang sesuai dengan cita-cita pendidikan
serta pendidikan diberikan secara sengaja kepada peserta didik dalam
pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa
(Munib, 2012).

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, rumusan tujuan pendidikan nasional berkaitan
dengan kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap
satuan pendidikan. Produk yang ingin dihasilkan oleh proses pendidikan
adalah berupa lulusan yang memiliki kemampuan melaksanakan peranan-
peranannya untuk masa yang akan datang. Pendidikan dapat dikatakan
berhasil apabila di dalam pengajarannya sesuai dan mencapai tujuan
kurikulum sebagai rencana pembelajaran, yaitu suatu program pendidikan
yang disediakan untuk proses pembelajaran peserta didik (Hamalik,
2007).

Pendidikan juga merupakan kebutuhan utama bagi manusia karena


pendidikan berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia bagi
negara. Pendidikan merupakan salah satu tolok ukur pembangunan
bangsa dan bagi tingkat kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah suatu
proses dalam mengembangkan kepribadian manusia yang mencakup
pengetahuan, nilai, sikap, serta keterampilannya. Pada era globalisasi ini
kita dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama
dalam menguasai pemahaman dalam konsep ilmu pengetahuan dan
teknologi agar tidak tersisih dari persaingan global. Salah satu ilmu
pengetahuan yang sangat penting dan sebagai dasar teknologi yaitu
pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam. Pemahaman konsep ilmu
pengetahuan alam merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting
untuk dipelajari dalam memahami setiap gejala alam, khususnya pada
tingkat sekolah menengah pertama, karena pemahaman konsep ilmu
pengetahuan alam merupakan ilmu yang didalamnya mempelajari tentang
alam yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep yang ada dalam ilmu pengetahuan alam berguna untuk


menjelaskan berbagai peristiwa-peristiwa alam dan menemukan cara
untuk memecahkan permasalahan. Ilmu pengetahuan alam sangat
penting untuk kemajuan suatu bangsa karena ilmu pengetahuan alam
merupakan dasar teknologi. Suatu teknologi tidak akan berkembang pesat
tanpa adanya ilmu pengetahuan alam. Contohnya saja dari segi ilmu fisika
yaitu listrik, alat transportasi, serta alat komunikasi merupakan teknologi
yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari yang dapat dikembangkan
karena adanya pemahaman konsep tentang ilmu pengetahuan alam.

Pada tingkat sekolah menengah pembelajaran ilmu pengetahuan alam


bertujuan agar mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif
terhadap sains, teknologi dan masyarakat, mengembangkan keterampilan
proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan
membuat keputusan, mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, mengembangkan kesadaran tentang peran dan
pentingnya sains dalam mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan
kehidupan sehari-hari, pemahaman ke bidang pengajaran lain, dan ikut
serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, juga
menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini
untuk dipelajari. Dalam kaitannya dengan pemahaman konsep ilmu
pengetahuan alam, maka pada anak sekolah dasar dan sekolah
menengah ini siswa harus diberikan pengalaman serta kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dan bersikap terhadap alam,
sehingga dapat mengetahui rahasia dan gejala-gejala alam.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa pemahaman konsep


ilmu pengetahuan alam sangat penting bagi kehidupan sehari-hari bahkan
untuk kemajuan suatu bangsa pembelajaran ilmu pengetahuan alam
sebaiknya dimulai sejak dini agar pada usia dasar dan menengah siswa
sudah mulai mengembangkan kemampuan berpikir tentang alam untuk
mendukung dirinya memiliki pengetahuan dan keterampilan selanjutnya
sehingga diharapkan dapat menjadi manusia yang mampu
mengembangkan teknologi dan memajukan kehidupan bangsa suatu saat
kelak.

Keberhasilan pembelajaran ilmu pengetahuan alam di usia dini sangat


diharapkan terutama bagi siswa yang sedang menempuh pendidikan
dasar sampai dengan menengah ini sebagai bekal menempuh proses
pembelajaran, namun kenyataan yang terjadi di lapangan, berdasarkan
hasil observasi wawancara dan melihat nilai hasil evaluasi pembelajaran
dari beberapa sekolah pada tahun ajaran 2021/2022 ini di Cilandak, nilai
jika di rata-rata mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Cilandak yaitu
75,95 di bawah dari target yang diharapkan. Sementara target untuk nilai
rata-rata ilmu pengetahuan alam di Cilandak yaitu 80,00. Hanya beberapa
sekolah di Cilandak yang mencapai target nilai ilmu pengetahuan alam
yang diberikan. Berdasarkan data ini menunjukkan belum tercapainya
keberhasilan pembelajaran ilmu pengetahuan alam terutama di Cilandak.

Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, keberhasilan


pembelajaran ilmu pengetahuan alam membutuhkan kecerdasan yang
cukup baik agar siswa mampu memahami konsep-konsep sains dan
mengembangkan keterampilan proses hingga memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
Kemampuan siswa ini sangat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri
siswa itu sendiri. Faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor utama
dalam keberhasilan pembelajaran. Siswa dengan kecerdasan dan
keyakinan yang kuat dalam mencapai keberhasilan belajar akan
menentukan keberhasilannya dalam belajar. Keyakinan dalam diri siswa
ini disebut efikasi diri.

Efikasi diri sangat penting dimiliki oleh setiap siswa karena efikasi diri
berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran, terutama dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan alam, dengan efikasi diri yang baik, siswa
akan mampu mencapai tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan alam yaitu
memahami konsep ilmu pengetahuan alam, mengembangkan rasa ingin
tahunya terhadap sains dan teknologi, mengembangkan keterampilan
proses hingga memecahkan permasalahan dan membuat keputusan yang
berkaitan dengan alam semesta. Untuk itu efikasi diri perlu ditumbuhkan
sejak usia dini yaitu sejak usia sekolah dasar agar dengan semakin
bertambahnya pengalamannya akan mendukungnya juga dalam
meningkatkan keyakinan dirinya pada tahapan usia dan pengalaman
selanjutnya.

Tujuan pengembangan dibidang pendidikan tentunya meningkatkan


mutu pendidikan, dan untuk itu dilakukan berbagai usaha dan diupayakan
agar tercipta pendidikan yang benar-benar berkualitas tinggi. Salah satu
faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah
intelegensi/kecerdasan siswa. Kecerdasan merupakan kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang dalam memperoleh ilmu pengetahuan,
memecahkan masalah yang dihadapi, menimbulkan masalah dan
kemudian mencarikan solusi serta kemampuan dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Seperti yang diungkapkan Binet dalam Indiana (2009)
yang dikutip Yaumi (2012) mengatakan bahwa, "kecerdasan terdiri dari
tiga komponen yaitu, kemampuan mengarahkan pikiran dan tindakan,
kemampuan untuk mengubah arah pikiran atau tindakan dan kemampuan
untuk mengkritik pikiran dan tindakan sendiri".

Ketahan Malangan merupakan suatu penilaian yang mengukur


bagaimana respon seseorang dalam menghadapi masalah untuk dapat
diberdayakan menjadi peluang. Ketahan malangan memberi tahu
seseorang seberapa jauh seseorang mampu bertahan menghadapi
kesulitan dan Kecerdasan untuk mengatasinya. kemampuan seseorang
meramalkan siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang akan
hancur, ketahan malangan meramalkan siapa yang akan melampui
harapan-harapan atas kinerja dan potensi mereka serta siapa yang akan
gagal dan ketahan malangan meramalkan siapa yang akan menyerah
dan siapa yang akan bertahan. Stoltz mengelompokan individu
berdasarkan ketahan malangan yang dimiliki menjadi tiga kelompok:
quitter, camper dan climber. Quitter yaitu mereka yang menyerah dan
berhenti jika mengalami kesulitan, Individu penyerah adalah individu yang
tidak berusaha untuk maju dan cenderung menyerah sebelum berusaha,
camper yaitu mereka yang selalu menunggu kesempatan untuk
melanjutkan pekerjaan mereka mencari jalan untuk mengakhiri, mencari
tempat aman dan sahabat yang menyenangkan dalam penghentian dari
situasi yang sukar. Individu tipe ini selalu menunggu untuk berbuat
sesuatu sambil menunggu keberhasilan individu lainnya, dan yang ketiga
adalah penjelajah climber, individu penjelajah selalu ingin maju seberapa
pun hambatan yang dialami baik itu dapat berupa masalah, tantangan,
hambatan, serta pengalaman-pengalaman buruk yang menghambat yang
terus terjadi setiap harinya. Kelompok ini memilih untuk terus berjuang
tanpa mempedulikan latar belakang serta kemampuan yang mereka miliki,
mereka terus mendaki dan mendaki. Sampai sasaran dan tujuan akhir
digeluti sehari-hari di belantara kehidupan yang kadang teramat gelap dan
sulit untuk diukur dan diprediksi manusia.
Menurut kaum psikologi kognitif orang yang merespon kesulitan
sebagai sesuatu yang berlangsung lama, memiliki jangkauan jauh, bersifat
internal, dan diluar kendali mereka, akan menderita, sementara orang
yang merespon kesulitan sebagai sesuatu yang pasti akan cepat berlalu,
terbatas, eksternal, dan berada dalam kendali mereka, akan berkembang
dengan pesat. Respons seseorang terhadap kesulitan mempengaruhi
semua segi efektivitas, kinerja dan kesuksesan. Merespons kesulitan
dengan pola-pola yang konsisten dan di bawah sadar. Jika pola pikir lama
tidak dihambat, pola-pola ini bersifat tetap seumur hidup seseorang,
kebiasaan inilah yang dapat membedakan individu dalam proses
perjalanan menghadapi tantangan kehidupan yang ditandai dengan gaya
berpikirnya yang erat kaitannya dengan fungsi belahan otak dalam
membentuk kebiasaan untuk merespon sesuatu bahkan memprediksi
akan suatu kejadian berdasarkan gejala-gejala yang ada.

Berdasarkan pada masalah tentang kurang baiknya pemahaman


konsep ilmu pengetahuan alam yang dipengaruhi oleh kurangnya siswa
dalam memahami konsep pembelajaran, faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam, sangat
menarik untuk diteliti. Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan
penelitian untuk mengetahui sejauh mana kecerdasan adversitas dan
efikasi diri mempengaruhi terhadap pemahaman konsep ilmu
pengetahuan alam pada Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di
Cilandak.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan yang muncul sebagai berikut :
1. Apakah pendidikan saat ini sudah sesuai dengan cita cita bangsa
dalam konteks memajukan bangsa dalam bidang pendidikan?
2. Apakah tujuan bangsa dalam hal proses pendidikan sudah
tercapai?
3. Apakah sumber daya manusia sudah sesuai yang diharapkan oleh
bangsa ini?
4. Bagaimana pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam siswa
terhadap situasi yang terjadi pada saat ini?
5. Sejauh mana siswa dalam memahami konsep ilmu pengetahuan
alam dalam pembelajaran dikelasnya?
6. Sejauh mana peranan ilmu pengetahuan alam dalam kemajuan
IPTEKS?
7. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep
dalam mengikuti mata pelajaran ilmu pengetahuan alam?
8. Bagaimana pemahaman konsep siswa dalam menunjang
kecerdasannya di bidang ilmu pengetahuan alam?
9. Apakah tingkat kecerdasan setiap orang sama?
10. Bagaimana tingkat evikasi diri siswa dalam memahami konsep ilmu
pengetahuan alam?
11. Apakah ketahan malangan yang terdapat dalam diri siswa dapat
menunjang dalam pemahaman konsep ilmu pengetahuan?
12. Bagaimanakah kondisi evikasi diri dan ketahan malangan siswa
dalam memahami konsep ilmu pengetahuan alam?

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas, juga mengingat masalah-masalah yang akan diteliti, maka
ruang lingkup masalah penelitian ini dibatasi pada pengaruh efikasi
diri dan ketahan malangan terhadap pemahaman konsep ilmu
pengetahuan alam. Penelitian ini dilakukan di SMPN 86 cilandak
pada bulan oktober sampai dengan Desember pada tahun ajaran
2021/2022. Dengan adanya pembatasan masalah tersebut
diharapkan hasil penelitian akan menjadi lebih cermat serta lebih
mendekati kebenaran yang sesungguhnya, dan akhirnya hasil
penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

D. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh langsung efikasi diri terhadap
pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam di SMPN
Cilandak?

2. Apakah terdapat pengaruh langsung ketahan Malangan


terhadap pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam di
SMPN Cilandak?
3. Apakah terdapat pengaruh langsung efikasi diri terhadap
ketahan Malangan siswa SMPN Cilandak?
4. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung efikasi diri melalui
ketahan Malangan terhadap pemahaman konsep ilmu
pengetahuan alam SMPN Cilandak?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. pengaruh langsung efikasi diri terhadap pemahaman konsep
ilmu pengetahuan alam di SMPN Cilandak?
2. Pengaruh langsung ketahan Malangan terhadap
pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam di SMPN
Cilandak
3. Pengaruh langsung efikasi diri terhadap ketahan Malangan
siswa SMPN Cilandak
4. Pengaruh tidak langsung efikasi diri melalui ketahan
Malangan terhadap pemahaman konsep ilmu pengetahuan
alam SMPN Cilandak

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan


informasi tentang kegunaan teoritik dan kegunaan praktik,
mengenai pengaruh efikasi diri dan ketahan malangan
terhadap pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam siswa
yaitu:

1. Kegunaan Teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi


pengembangan teori penelitian lebih lanjut untuk
memverifikasi teori atau hasil penelitian sebelumnya guna
dapat menemukan fakta terbaru tentang pemahaman
konsep ilmu pengetahuan alam siswa kaitannya dengan
kecerdasan
adversitas dan efikasi diri.

2. Kegunaan Praktik
Hasil penelitian ini juga memberikan kegunaan praktis untuk
guru, siswa, orang tua dan sekolah, antara lain:

a. Untuk Guru
Informasi dan data hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaatvbagi para guru untuk menjadikan
siswa memahami konsep dalam mempelajari ilmu
pengetahuan alam dan meningkatkan efikasi diri
dan ketahan malangan dalam mempelajari ilmu
pengetahuan alam serta dapat dijadikan sebagai
referensi dan informasi dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari.
b. Untuk Siswa
Memberikan informasi bagi siswa bahwa
kecerdasan adversitas dan efikasi diri merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam.

c. Untuk Sekolah
Memberikan informasi kepada pihak sekolah dalam
membantu siswanya meningkatkan pemahaman
konsep ilmu pengetahuan alam dengan
meningkatkan kecerdasan adversitas dan efikasi diri
nya.
d. Untuk Orang Tua
Memberikan panduan bagi orang tua dalam
membantu agar anak menyukai dalam mempelajari
ilmu pengetahuan alam dan meningkatkan
kecerdasan dalam dirinya.

Anda mungkin juga menyukai