ABSTRACT
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Shalawat serta salam
selalu dilimpahkan atas Rasulullah SAW. Tema yang dipilih dalam penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan Februari 2017 hingga Maret 2017 ini ialah kinerja UKM
tas di Tegalwaru, dengan judul Analisis Kinerja Menggunakan Indeks
Keberlanjutan pada UKM Tas di Tegalwaru.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Hartrisari Hardjomidjojo selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
2. Ibu Rara selaku pengurus Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru.
3. Bapak Fadli dari UKM Midper, Ibu Kirana dari UKM Kirana Stuff, Ibu Dini dari
UKM Dinar Handbag atas ilmu dan kesediaan untuk diwawancara.
4. Orangtua, adik dan keluarga yang telah memberikan doa, semangat, bantuan
moral dan moril agar skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
5. Teman-teman sebimbingan atas bantuan dan kebersamaan dalam mencapai gelar
sarjana.
6. Teman-teman P2, K1 dan TINCREDIBLES atas kenangan indah selama masa
perkuliahan yang tak bisa dilupakan.
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
METODOLOGI 4
Tempat dan Waktu Penelitian 4
Metode 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Identifikasi KWBT 8
Penentuan UKM Sampling 9
Penentuan Dimensi Atribut dan Indikator 10
Peninjauan Ulang oleh Pakar 12
Scoring 13
Analisis Multidimensional Scaling 14
Analisis Monte Carlo 18
Analisis Leverage, Strategi Peningkatan Kinerja dan Pemetaan UKM 22
SIMPULAN DAN SARAN 27
Simpulan 27
Saran 27
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 1
RIWAYAT HIDUP 52
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran analisis kinerja UKM di Tegalwaru 4
2 Peta Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru 8
3 Contoh masukan data hasil scoring dimensi management 14
4 Contoh layout untuk input data 15
5 Contoh hasil indeks keberlanjutan dimensi management pada UKM
Midper 16
6 Diagram layang indeks keberlanjutan UKM tas di Tegalwaru 17
7 Diagram layang indeks keberlanjutan UKM tas Midper 19
8 Diagram layang indeks keberlanjutan UKM tas Dinar Handbag 20
9 Diagram layang indeks keberlanjutan UKM tas Kirana Stuff 21
10 Hasil analisis leverage dimensi management UKM Midper 22
11 Hasil analisis leverage dimensi market UKM Dinar Handbag 23
12 Hasil analisis leverage dimensi management UKM Kirana Stuff 24
13 Diagram layang indeks keberlanjutan UKM tas Tegalwaru
sebelum dan sesudah perbaikan 26
DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil penentuan dimensi, atribut, dan indikator berdasarkan literatur 30
2 Hasil peninjauan ulang dimensi, atribut, dan indikator oleh pakar 38
3 Pertanyaan wawancara kinerja UKM tas di Tegalwaru 46
4 Hasil scoring UKM tas di Tegalwaru 49
5 Hasil olah data nilai stress dan R2 tahun UKM tas di Tegalwaru 50
6 Riwayat Hidup 52
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis UKM tas Midper, Dinar
Handbag, dan Kirana Stuff di Tegalwaru berdasarkan delapan dimensi elemen
pokok manajemen industri menggunakan teknik RAPBAG (Rapid Appraisal for
Bag). Teknik RAPBAG merupakan modifikasi dari RAPFISH untuk menghitung
nilai indeks keberlanjutan UKM tas. Atribut yang terpilih untuk masing – masing
dimensi merupakan hasil studi literatur dan evaluasi dari pakar. Hasil pengukuran
indeks keberlanjutan digunakan untuk menggambarkan kinerja UKM. Indeks
keberlanjutan terendah pada setiap UKM merupakan objek yang akan dibahas.
4
METODOLOGI
Metode
Identifikasi KWBT
Validasi ar
atribut
Penentuan UKM Sampling Tidak valid
Selisih < =5%
Analisis MDS
Tidak meningkat
Status
Sustainability Keberlanjutan
index
Identifikasi KWBT
Tahap pertama pada penelitian ini adalah melakukan identifikasi KWBT.
Identifikasi dilakukan dengan studi observasi dan wawancara. Studi observasi
dilakukan secara langsung untuk melihat kondisi UKM yang berada di KWBT dan
mengumpulkan informasi terkait UKM yang ada untuk dijadikan rekomendasi
objek penelitian. Wawancara dilakukan pada pengelola KWBT yaitu Ibu Rara.
Tujuan dari wawancara ini adalah mengumpulkan informasi lebih dalam mengenai
UKM yang ada di Tegalwaru.
Tabel 1 menerangkan bahwa isi dari setiap dimensi adalah kolom atribut,
skor, nilai good, nilai bad, dan indikator yang digunakan. Kolom atribut berisi
semua atribut yang mewakili dimensi management pada UKM. Kolom skor berisi
rentang penilaian responden. Kolom good adalah nilai maksimum dari atribut dan
kolom bad adalah nilai minimum dari atribut. Kolom indikator berisi deskripsi dari
setiap nilai yang berada pada kolom skor.
atribut dan indikator yang sudah ditentukan dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi UKM di Tegalwaru.
Scoring
Pemberian skor untuk setiap atribut yang telah disetujui oleh pakar dilakukan
dengan menggunakan skala ordinal. Skor didapat melalui wawancara mendalam
kepada setiap pemilik usaha. Hasil scoring dianalisis dengan tiga metode, yaitu
multidimentional scaling, Monte Carlo, dan Leverage menggunakan RAPBAG
yang merupakan modifikasi RAPFISH pada Microsoft Excel 2013.
Berdasarkan tabel 2, semua indeks dihitung dalam persen (%). Suatu indeks
bernilai buruk apabila nilai indeksnya kurang dari 25% dan dikatakan kurang
apabila nilai indeksnya kurang dari 50%. Pada kondisi ini status keberlanjutan
dimensi rendah sehingga perlu adanya perubahan dan perbaikan atribut untuk
menaikkan indeks keberlanjutan. Indeks dikatakan baik apabila >50% yang artinya
status keberlanjutan dimensi dapat dipertahankan atau dapat ditingkatkan menjadi
lebih baik.
Selain nilai indeks keberlanjutan, nilai stress dan nilai R2 digunakan sebagai
validasi keakuratan data hasil analisis indeks keberlanjutan. Kategori nilai stress
dapat dilihat pada tabel berikut.
7
Pada tabel 3, nilai stress paling ideal adalah dibawah 0.1 yang artinya nilai
tersebut paling ideal untuk menggambarkan kondisi UKM tas di Tegalwaru. Nilai
stress dikatakan baik apabila nilai tersebut menggambarkan kondisi UKM di
Tegalwaru. Sedangkan nilai stress yang lebih besar dari 0.2 menunjukkan nilai
random yang artinya tidak dapat menggambarkan kondisi sebenarnya dari UKM di
Tegalwaru. Batas toleransi dari nilai random ini adalah 0.25 (Fauzi dan Anna 2002).
Nilai R2 juga menunjukkan keakuratan data dan indikator perlu tidaknya
penambahan atau pengurangan atribut yang dipakai (Hidayanto et al. 2009). Nilai
R2 dikatakan baik jika >0.8 yang berarti atribut yang digunakan sudah sesuai. Jika
nilai R2 <0.8, maka perlu adanya perubahan atribut yang digunakan (Hidayanto et
al. 2009).
Hasil analisis dengan metode multidimensional scaling dipetakan dalam
bentuk diagram layang. Diagram layang ini menampilkan indeks keberlanjutan
setiap dimensi yang dinilai, sehingga diperoleh hasil penilaian kinerja.
Analisis Leverage
Analisis leverage digunakan untuk melihat pengaruh atribut terhadap
perubahan indeks apabila atribut tersebut dihilangkan. Analisis ini juga dapat
digunakan untuk mencari atribut paling sensitif yang dapat mempengaruhi
perubahan indeks keberlanjutan setiap dimensi (Kavanagh dan Pitcher 2004). Pada
RAPBAG, hasil analisis ini ditampilkan dalam bentuk grafik batang. Atribut
dengan nilai yang besar pada grafik menunjukkan sensitivitas atribut terhadap
peningkatan sustainability index semakin dominan (Pitcher dan Preikshot 2001).
Nilai yang dipilih adalah nilai yang lebih besar nilainya dibandingkan nilai
tengahnya.
peringkat kedua. Peningkatan indeks difokuskan pada dimensi yang memiliki nilai
indeks keberlanjutan paling rendah. Hasil dari peningkatan indeks nantinya
dijadikan sebagai rekomendasi dan dipetakan kembali dalam diagram layang untuk
dibandingkan dengan indeks sebelum peningkatan.
Identifikasi KWBT
UKM yang dijadikan sebagai sampling penelitian adalah tiga UKM tas,
yaitu UKM Midper, Dinar Handbag, dan Kirana Stuff. Keputusan ini diambil
berdasarkan rekomendasi dari pengelola KWBT. Berikut adalah gambaran singkat
mengenai keadaan tiga UKM tas di Tegalwaru.
orang namun rata – rata pendidikannya adalah Sekolah Dasar (SD). UKM Kirana
Stuff memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 100 orang dengan rata – rata lulusan
SMP. Selain itu, UKM Kirana Stuff adalah satu – satunya UKM yang memiliki 10
karyawan kantor dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pendapatan UKM Midper dan Dinar Handbag sudah mencapai lebih dari 2.5 milyar
pertahun, sedangkan UKM Kirana Stuff hanya berkisar 300 juta hingga 2.5 milyar
pertahun. UKM Kirana Stuff memiliki tingkat penghasilan paling rendah karena
UKM tersebut adalah yang paling baru berdiri dibanding kedua UKM lainnya.
Evaluasi keuangan hanya dilakukan oleh UKM Kirana Stuff dan Dinar Handbag.
Ketiga UKM menggunakan teknologi semi mesin dalam menjalankan
kegiatan produksi karena hanya sebagian kegiatan yang dilakukan oleh mesin.
Perbaikan mesin hanya dilakukan pada saat mesin rusak oleh UKM Midper dan
Dinar Handbag. Berbeda dengan UKM Kirana Stuff yang melakukan perawatan
mesin seminggu sekali setelah selesai penggunaan. Mutu bahan baku untuk ketiga
UKM dapat dipertanggungjawabkan karena ketiganya memiliki standar tersendiri
dalam berproduksi.
Jumlah permintaan tas dari yang terbesar hingga terkecil berturut – turut
dimiliki oleh UKM Kirana Stuff, Midper, dan Dinar Handbag. UKM Kirana Stuff
dan Dinar Handbag sudah mulai melakukan ekspor walaupun dilakukan oleh pihak
kedua. UKM Midper hanya memasarkan produknya di dalam negeri. Ketiga UKM
merupakan UKM mandiri yang semua pemiliknya ikut ambil andil dalam kegiatan
produksi tas.
Ketiga UKM tas memiliki kondisi infrastruktur yang baik dan hampir
semuanya sudah mendaftarkan brand nya kedalam HAKI (Hak Atas Kekayaan
Intelektual). UKM Dinar Handbag adalah satu – satunya UKM yang belum
mendaftarkan brand nya kedalam HAKI.
Produksi tas umumnya tidak menghasilkan residu yang berbahaya. Terbukti
hanya limbah netral yang dihasilkan dalam produksi tas. Limbah hasil produksi tas
berupa potongan – potongan bahan yang sebagian dapat digunakan kembali (reuse)
dan sebagian dapat dijual kiloan. Rata - rata limbah yang dijual kiloan hanya
setengah kilogram tiap minggunya.
bahan, distributor, dan lintas sektor. Menurut Rostamzadeh dan Sofian (2009),
dimensi management yang perlu diperhatikan adalah planning, organizing, staffing,
directing, dan controlling. Pendapat dari ahli tersebut disesuaikan dengan kondisi
UKM tas di Tegalwaru dan menghasilkan atribut – atribut untuk dimensi
management yang bisa dilihat pada tabel berikut.
Tahap kedua adalah peninjauan ulang skala ordinal untuk setiap atribut dan
indikator oleh pakar. Pakar pada penelitian ini berjumlah tiga orang. Mereka adalah
Bapak Fadli selaku pemilik UKM Midper, Ibu Kirana selaku pemilik UKM Kirana
Stuff, dan Ibu Dini Astari selaku perwakilan UKM Dinar Handbag. Ketiga pakar
merupakan orang – orang berpengalaman yang bisa memberikan gambaran tentang
kondisi UKM yang menjadi sampling penelitian. Peninjauan ulang ini
menyebabkan penambahan maupun pengurangan atribut dan indikator dari masing
– masing dimensi. Berikut adalah hasil peninjauan ulang atribut oleh pakar untuk
dimensi management.
Scoring
Langkah selanjutnya adalah scoring atau ordinasi penilaian kinerja dari UKM
tas di Tegalwaru oleh masing – masing pemilik UKM tas. Proses ini dilakukan
dengan menilai hasil wawancara terhadap UKM tas di Tegalwaru. Hasil wawancara
disesuaikan dengan skala ordinal pada indikator atribut masing-masing dimensi.
Pertanyaan wawancara mendalam dapat dilihat pada Lampiran 3 dan hasil scoring
UKM tas di Tegalwaru disajikan pada Lampiran 4. Hasil scoring tersebut
digunakan sebagai data untuk menghitung indeks keberlanjutan dan nilai lainnya.
Berikut adalah contoh scoring dari dimensi management.
14
RAPBAG Ordination
60 Up
40
Other Distingishing Features
20
Bad Good
0 Reference anchors
0 20 40 60 80 100 120
Anchors
-20
-40
-60 Down
UKM Status
Gambar 5. Contoh hasil indeks keberlanjutan dimensi management pada UKM
Midper
Pada tabel 8, nilai stress dan R2 untuk semua dimensi adalah kurang dari 0.25
dan lebih dari 0.8. Nilai ini menunjukkan bahwa hasil analisis akurat untuk
menggambarkan kondisi UKM tas yang sebenarnya sehingga tidak perlu adanya
penambahan ataupun pengurangan pada atribut yang digunakan. Semua dimensi
memiliki nilai stress dibawah 0.2 dan nilai R2 diatas 0.9 yang artinya hasil analisis
telah meggambarkan kondisi sebenarnya hingga 90%. Nilai indeks keberlanjutan
untuk UKM tas Midper dan Dinar Handbag masuk dalam kategori baik. Nilai rata
– rata indeks keberlanjutan keduanya berturut turut adalah 70.848% dan 71.045%.
UKM tas Kirana Stuff masuk dalam kategori sangat baik. Nilai rata – rata indeks
keberlanjutan adalah 80.62% (Kavanagh & Pitcher 2004). Pada dasarnya status
keberlanjutan ketiganya sudah baik, namun dapat ditingkatkan dengan melakukan
perbaikan pada dimensi yang memiliki nilai indeks keberlanjutan kurang baik.
Dimensi market dan management sebenarnya sudah masuk dalam kategori baik,
namun nilai rata-rata keduanya adalah yang paling rendah diantara delapan dimensi
yaitu 59.05% dan 53.93%. Dimensi machine juga masih masuk dalam kategori
baik, namun nilai indeks keberlanjutannya hampir dikategorikan sangat baik yaitu
72.99%. Representasi nilai indeks keberlanjutan dari hasil olah data ketiga UKM
tas di Tegalwaru digambarkan dalam diagram layang untuk memudahkan pemetaan
kondisi faktual UKM. Representasi tersebut diperlihatkan pada Gambar 6.
1. Man
100
8. Environment 80 2. Money
60
40
20
7. Method 0 3. Material
6. Management 4. Machine
5. Market
Pada gambar 6 dapat dilihat diagram layang dari tiga UKM tas yang
dianalisis. Dari ketiga UKM tersebut, UKM Midper memiliki nilai indeks
keberlanjutan terendah dengan rata-rata 70.85%. Nilai indeks keberlanjutan rata-
rata UKM Dinar Handbag sebesar 71.045% dan UKM Kirana Stuff adalah yang
tertinggi dengan 80.62%. Data ini menunjukkan UKM Midper memiliki indeks
keberlanjutan paling rendah diantara UKM tas Dinar Handbag dan Kirana Stuff.
Nilai ini menunjukkan kendala kinerja UKM tas Midper lebih tinggi dibanding dua
UKM lainnya. Pembahasan mengenai nilai indeks keberlanjutan masing – masing
UKM tas di Tegalwaru akan dilanjutkan pada subbab berikutnya.
18
Hasil analisis Monte Carlo adalah indeks kesalahan acak yang dibandingkan
dengan nilai indeks keberlanjutan. Fungsi analisis ini adalah validasi atribut dalam
rangka memastikan besarnya error dari indeks keberlanjutan berdasarkan iterasi
sebanyak 25 kali. Iterasi sebanyak 25 kali merupakan standar minimal untuk
analisis Monte Carlo. Selisih nilai indeks keberlanjutan dengan nilai Monte Carlo
UKM Midper digambarkan pada tabel 9.
Pada tabel 9, selisih antara nilai indeks keberlanjutan dengan Monte Carlo
kurang dari 5%. Kecilnya perbedaan nilai Monte Carlo dengan indeks
keberlanjutan yang kurang dari 5% menunjukkan hasil yang valid dan memiliki
nilai random error yang kecil (Nurmalina 2008). Hasil tersebut dapat disebabkan
oleh ragam pemberian skor akibat perbedaan opini kecil, kesalahan pembuatan skor
kecil, proses analisis yang berulang stabil, dan kesalahan pemasukan data serta data
yang hilang dapat dihindari (Nurmalina 2008; Ariyani et al. 2015). Hasil ini juga
menunjukkan bahwa simulasi yang dilakukan menggunakan analisis Monte Carlo
memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dalam menggambarkan kondisi UKM
yang sebenarnya (Kavanagh dan Pitcher 2004). Selisih terbesar hasil indeks
keberlanjutan dengan Monte Carlo hanya 3.38%. Hasil ini menunjukkan bahwa
nilai random error terbesar diantara delapan dimensi hanya 3.38% sehingga hasil
ini valid dan menggambarkan kondisi UKM yang sebenarnya. Representasi nilai
indeks keberlanjutan dari hasil olah data UKM Midper digambarkan dalam diagram
layang untuk memudahkan pemetaan kondisi faktual UKM. Representasi tersebut
diperlihatkan pada Gambar 7.
19
1. Man
88.39 100 87.16 74.92
8. Environment 80 2. Money
60
40
67.58
20 82.71
7. Method 0 3. Material
42.58 73.74
5. Market
Pada tabel 10, selisih antara nilai indeks keberlanjutan dengan Monte Carlo
kurang dari 5%. Selisih terbesar hanya 2.52%. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
random error terbesar diantara delapan dimensi hanya 2.52% sehingga hasil ini
valid dan menggambarkan kondisi UKM yang sebenarnya. Representasi nilai
indeks keberlanjutan dari hasil olah data UKM Dinar Handbag digambarkan dalam
diagram layang untuk memudahkan pemetaan kondisi faktual UKM. Representasi
tersebut diperlihatkan pada Gambar 8.
1. Man 62.76
88.39 100 84.74
8. Environment 80 2. Money
60
40
67.98 20 65.01
7. Method 0 3. Material
67.22 73.74
6. Management 58.52 4. Machine
5. Market
kurang baik (Kavanagh dan Pitcher 2004). Hal ini disebabkan rendahnya skor pada
atribut persaingan pasar yang kuat, promosi, dan ekspor produk. Banyaknya UKM
sejenis dalam satu wilayah membuat persaingan dalam mendapatkan pasar kuat.
UKM Dinar juga tidak melakukan promosi secara nyata. Rata – rata konsumennya
adalah konsumen langganan yang sudah sejak dulu bekerjasama. Ekspor produk
saat ini dilakukan oleh pihak kedua, yaitu dilakukan oleh konsumen.
Indeks keberlanjutan UKM Kirana Stuff juga dibandingkan dengan hasil
analisis Monte Carlo. Selisih nilai indeks keberlanjutan dengan nilai Monte Carlo
UKM Kirana Stuff digambarkan pada tabel 11.
Tabel 11 Perbandingan indeks keberlanjutan dan Monte Carlo UKM Kirana Stuff
Kirana Stuff
Dimensi
Indeks Keberlanjutan (%) Monte Carlo (%) Selisih
Pada Tabel 11 terlihat bahwa selisih antara nilai sustainability index dengan
Monte Carlo kurang dari 5%. Selisih terbesar hanya 3.56%. Hasil ini menunjukkan
bahwa nilai random error terbesar diantara delapan dimensi hanya 3.56% sehingga
hasil ini valid dan menggambarkan kondisi UKM yang sebenarnya. Representasi
nilai sustainability index dari hasil olah data UKM Kirana Stuff digambarkan dalam
diagram layang untuk memudahkan pemetaan kondisi faktual UKM. Representasi
tersebut diperlihatkan pada Gambar 9.
Indeks Keberlanjutan(%)
1. Man 88.39
100 84.78
88.39
8. Environment 80 2. Money
60
91.02 40
20 99.99
7. Method 0 3. Material
51.99 71.48
6. Management 4. Machine
68.92
5. Market
0 2 4 6 8 10 12
Leverage of Attributes
Promosi 1.07
0 5 10 15 20 25
Root Mean Square Change % in Ordination when Selected Attribute
Removed (on Status scale 0 to 100)
Gambar 11. Hasil analisis leverage dimensi market UKM Dinar Handbag
Gambar 11 menunjukkan hasil analisis leverage untuk dimensi market pada
UKM Dinar Handbag. Wilayah pemasaran merupakan atribut yang paling
berpengaruh pada dimensi market dengan nilai RMS 19.80%. Berdasarkan hasil
survey lapang, UKM Dinar Handbag memiliki wilayah pemasaran yang luas
karena mencakup jawa dan beberapa pulau besar diluar jawa. Tingkat permintaan
produk juga tinggi yaitu rata – rata 10200 buah per bulan. Ekspor produk belum
dilakukan secara langsung melainkan dilakukan oleh pihak kedua. Jumlahnya juga
tidak terlalu besar. Persaingan pasar UKM Dinar Handbag sangat ketat karena
banyaknya UKM sejenis yang berada dalam satu wilayah. Keadaan ini
mengharuskan UKM untuk melakukan kreativitas dan inovasi secara berkelanjutan
untuk menjaga pangsa pasar. UKM Dinar Handbag tidak melakukan promosi
secara langsung sepeti menggunakan brosur atau promosi online. UKM ini sudah
dikenal karena yang paling lama berdiri dibanding dua UKM lainnya. Indeks
keberlanjutan UKM Dinar Handbag dapat ditingkatkan dengan melakukan strategi
pemasaran yang mengacu pada 4p (place, price, product, promotion) untuk
menghadapi ancaman pasar (Kotler & Amstrong 2008). Kreasi dan inovasi produk
secara berkelanjutan untuk bertahan di pasar, strategi penurunan harga seperti
diskon, penempatan lokasi persediaan, perencanaan produksi, distribusi, dan
transportasi merupakan program pemasaran yang dapat meningkatkan indeks
keberlanjutan. Strategi tersebut meningkatkan indeks keberlanjutan dimensi market
dari 58.52% menjadi 64.86%.
UKM Kirana Stuff memiliki nilai indeks keberlanjutan pada dimensi yang
sama dengan UKM Midper. Dimensi dengan nilai terendah adalah dimensi
24
Leverage of Attributes
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Root Mean Square Change % in Ordination when Selected Attribute
Removed (on Status scale 0 to 100)
Gambar 12. Hasil analisis leverage dimensi management UKM Kirana Stuff
Pada tabel 12, perubahan nilai indeks dimensi management UKM Midper dari
42.58% menjadi 57.75%. Perubahan ini meningkatkan indeks keberlanjutan rata –
rata UKM Midper dari yang semula 70.85% menjadi 72.74%. Nilai ini masih
tergolong dalam kategori yang sama yaitu kategori baik. Perubahan indeks
keberlanjutan ini signifikan untuk menuju kategori sangat baik karena hanya kurang
2.26 untuk mencapai angka 75. Pada UKM Dinar Handbag, perbaikan dimensi
market meningkat dari 58.52% menjadi 64.86%. Perubahan nilai ini meningkatkan
indeks keberlanjutan rata – rata UKM Dinar Handbag dari 71.05% menjadi
71.84%. Perubahan ini tidak signifikan dan masih tergolong dalam kategori baik.
UKM Kirana Stuff memiliki nilai indeks keberlanjutan rata – rata yang sangat baik.
Semua dimensi sebenarnya tidak ada yang nilainya masuk dalam kategori kurang.
Dimensi management adalah dimensi dengan nilai indeks terendah sehingga perlu
dilakukan perbaikan agar indeks keberlanjutannya menjadi semakin baik.
Perbaikan nilai indeks keberlanjutan dimensi management dari 51.99% menjadi
57.76% meningkatkan nilai indeks keberlanjutan rata – rata dari 80.62% menjadi
81.34%. Perubahan indeks keberlanjutan untuk ketiga UKM lebih jelas jika
digambarkan secara visual menggunakan diagram layang. Berikut adalah diagram
layang perubahan indeks keberlanjutan untuk ketida UKM tas.
26
1. Man
100
8. Environment 80 2. Money
60
40
20
7. Method 0 3. Material
6. Management 4. Machine
5. Market
1. Man
100
8. Environment 80 2. Money
60
40
20
7. Method 0 3. Material
6. Management 4. Machine
5. Market
Simpulan
Indeks keberlanjutan kinerja rata – rata ketiga UKM tas di Tegalwaru adalah
74.167 dan masuk dalam kategori baik. Secara berurutan, nilai indeks keberlanjutan
UKM Midper sebesar 70.85, UKM Dinar Handbag sebesar 71.05, dan UKM
Kirana Stuff sebesar 80.62. Nilai indeks keberlanjutan UKM Midper dan Dinar
Handbag masuk dalam kategori baik sedangkan UKM Kirana Stuff masuk dalam
kategori sangat baik. Pada UKM Midper, peningkatan hubungan dengan lembaga
formal disertai dengan perbaikan manajemen kerja yang lebih baik meningkatkan
nilai rata – rata indeks keberlanjutan UKM menjadi 72.74. Pada UKM Dinar
Handbag, melakukan inovasi untuk pemasaran dapat mengurangi persaingan pasar
sehingga meningkatkan nilai indeks keberlanjutan sebesar 71.84. Peningkatan
manajemen kerja dengan cara owner merekrut karyawan untuk membantu urusan
administrasi pada UKM Kirana Stuff meningkatkan indeks keberlanjutan
kinerjanya menjadi 81.34. Evaluasi kinerja pada ketiga UKM tas di Tegalwaru
meningkatkan nilai indeks keberlanjutan kinerja rata – ratanya menjadi 75.3 dan
masuk dalam kategori sangat baik.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Man (manusia)
Ada enam atribut yang dipilih untuk dimensi man, yaitu kecukupan jumlah
pekerja, individual attribute, pengalaman, tingkat pendidikan, training pekerja,
dan minat kerja. Definisi keenam atribut sebagai berikut:
a. Jumlah pekerja menunjukkan kesesuaian jumlah pekerja yang tersedia
dengan jumlah pekerja yang dibutuhkan oleh UKM.
b. Individual attribute menunjukkan keahlian pekerja dalam bidang
pekerjaannya.
c. Pengalaman menunjukkan pengalaman kerja pekerja dibidangnya.
d. Tingkat pendidikan menunjukkan tingkat pendidikan para pekerja di UKM.
e. Training pekerja menunjukkan adanya pelatihan untuk pekerja di UKM.
f. Minat kerja menunjukkan seberapa besar motivasi pekerja dalam bekerja.
g. Kesesuaian pekerjaan dengan bidang kerja menunjukkan kecocokan keahlian
pekerja dengan pekerjaan yang dilakukan
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi man
Tabel 1 Atribut dan indikator dimensi man
MAN
ATRIBUT SKOR GOOD BAD INDIKATOR
(0) Tidak mencukupi
a. Jumlah pekerja 0;1;2 2 0 (1) Mencukupi
(2) Lebih dari cukup
(0) Tidak menguasai bidang
kerjanya
(1) Kemampuan kerja rata-rata
b. Individual attribute 0;1;2;3 3 0
(2) Menguasai bidang kerjanya
(3) Sangat menguasai bidang
kerjanya
(0) Belum ada
(1) Sudah berpengalaman di
c. Pengalaman kerja 0;1;2 2 0 bidang lain kurang dari 1 tahun
(2) Sudah berpengalaman di
bidang lebih dari 1 tahun
(0) SD
(1) SMP
d. Tingkat pendidikan 0;1;2;3 1 0
(2) SMA
(3) S1
(0) Tidak ada
e. Training 0;1;2 2 0 (1) 2 kali dalam setahun
(2) >2 kali dalam setahun
(0) Rendah
f. Minat kerja 0;1;2 2 0 (1) Sedang
(2) Tinggi
(0) Tidak sesuai
g. Kesesuaian keahlian
0;1;2 2 0 (1) Cukup sesuai
dengan pekerjaan
(2) Sesuai
31
2. Money (uang)
Pada dimensi money (uang) terdapat empat atribut yang akan diuji, yaitu
pendapatan bersih, evaluasi keuangan, modal, dan margin of safety. Keempat
atribut tersebut didefinisikan sebagai berikut.
a. Pendapatan bersih menunjukkan selisih antara biaya pendapatan kotor dengan
biaya operasional maupun non-operasional.
b. Evaluasi keuangan menunjukkan pengukuran efektivitas anggaran keuangan
dengan penggunaannya.
c. Modal menunjukkan darimana sumber modal didapat.
d. Margin of safety menunjukkan batas harga penjualan boleh turun atau bisa
dikatakan seberapa jauh perusahaan dapat menjalankan usahanya hingga rugi.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi money
(0) Rendah
d. Margin of safety 0;1;2 2 0 (1) Sedang
(2) Tinggi
3. Machine (mesin)
Pada dimensi machine terdapat empat faktor yang diuji, yaitu usia alat atau
mesin, teknologi mesin, biaya alat atau mesin, dan utilitas mesin. Keempat
atribut tersebut didefinisikan sebagai berikut:
a. Usia alat atau mesin menunjukkan seberapa lama mesin sudah digunakan
dalam berproduksi dan tingkat efisiensi mesin.
b. Teknologi mesin menunjukkan tingkat teknologi yang diterapkan dalam
berproduksi.
c. Biaya alat atau mesin menunjukkan nominal yang dikeluarkan oleh UKM
untuk membeli alat atau mesin kekayaan UKM.
d. Utilitas mesin menunjukkan perawatan yang dilakukan UKM terhadap mesin
yang digunakan dalam produksi.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi machine
32
4. Materials (material)
Dalam dimensi material, terdapat 4 atribut yang terpilih sebagai indikator,
yaitu kontrol bahan, sumber pasokan, keberlanjutan pasokan, dan mutu atau
status bahan baku. Keempat atribut tersebut didefinisikan sebagai berikut.
a. Kontrol bahan menunjukkan jaminan kualitas bahan baku yang akan
diproduksi
b. Sumber pasokan menunjukkan banyaknya jumlah supplier yang dibutuhkan
untuk mendapatkan bahan baku.
c. Keberlanjutan pasokan menunjukkan konsistensi pasokan bahan baku dari
supplier ke UKM.
d. Mutu atau status bahan baku menunjukkan pengaruh mutu bahan baku
terhadap mutu produk. Semakin tinggi mutu bahan baku semakin tinggi pula
mutu produk yang dihasillkan.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi materials
33
(0) Lemah
c. Keberlanjutan pasokan 0;1;2 2 0 (1) Dedang
(2) Kuat
(0) Kendala besar
d. Mutu/status bahan (1) Kendala sedang
0;1;2;3 3 0
baku (2) Kendala rendah
(3) Aman
5. Market (pasar)
Pada dimensi market (pasar), terdapat lima atribut yaitu ekspor produk,
ancaman pasar, wilayah pemasaran, kondisi permintaan, dan promosi. Definisi
kelima atribut sebagai berikut:
a. Ekspor bahan menunjukkan tingkat ekonomi UKM yang semakin baik.
b. Ancaman pasar menunjukkan perusahaan lain sejenis yang siap bersaing.
c. Wilayah pemasaran menunjukkan luas wilayah cakupan produk dijual.
d. Tingkat permintaan menunjukkan seberapa besar permintaan pasar terhadap
produk.
e. Promosi menunjukkan kegiatan promosi yang dilakukan pihak UKM.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi market
34
6. Method (metode)
Pada dimensi method, terdapat empat atribut yaitu perangkat teknis dan
teknologi, perangkat manusia, perangkat informasi, perangkat organisasi, dan
kondisi infrastruktur. Keempat atribut tersebut didefinisikan sebagai berikut:
a. Perangkat teknis dan teknologi menunjukkan sistem utama dalam sebuah
kegiatan produksi
b. Perangkat manusia adalah kemampuan pekerja untuk mengoperasikan,
merawat, memperbaiki sebuah teknologi
c. Perangkat informasi menunjukkan jalannya aliran informasi dari masing –
masing komponen.
d. Perangkat organisasi menunjukkan kemampuan organisasi untuk
mensinkronisasi perangkat teknis, manusia, dan informasi.
e. Kondisi infrastruktur menunjukkan keadaan bangunan di UKM.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi method
35
7. Management (manajemen)
Pada dimensi management, terdapat lima atribut yaitu hubungan dengan
supplier dan reseller, kepemilikan, hubungan dengan lembaga formal, hubungan
dengan masyarakat, dan hubungan dengan UKM lain. Kelima atribut tersebut
didefinisikan sebagai berikut:
a. Hubungan dengan supplier dan reseller menunjukkan kekuatan ikatan
kerjasama antara UKM dengan supplier dan reseller.
b. Kepemilikan menunjukkan status UKM.
c. Hubungan dengan lembaga formal menunjukkan kekuatan ikatan kerjasama
antara UKM dengan lembaga formal sebagai salah satu stakeholder-nya,
seperti pihak kedinasan.
d. Hubungan dengan masyarakat menunjukkan ikatan antara UKM dengan
masyarakat sekitar.
e. Hubungan dengan UKM lain menunjukkan seberapa kuat ikatan dengan
UKM-UKM lain baik sebagai saingan maupun sebagai rekan.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi management
36
8. Environment (lingkungan)
Ada lima atribut yang dipilih untuk dimensi environment, yaitu sifat
limbah, pengolahan limbah, pembuangan limbah, jumlah limbah, dan
pengawasan kondisi limbah. Definisi kelima atribut sebagai berikut:
a. Sifat limbah menunjukkan sifat limbah yang ada di UKM hasil produksi.
b. Pengolahan limbah menunjukkan jenis proses pengolahan limbah.
c. Pembuangan limbah menunjukkan tempat pembuangan limbah.
d. Jumlah limbah menunjukkan kuantitas limbah yang dihasilkan oleh UKM.
e. Pengawasan kondisi limbah menunjukkan aktivitas pengawasan yang
dilakukan oleh pihak UKM atau pihak terkait.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi environment
37
Lampiran 2 Hasil peninjauan ulang dimensi, atribut, dan indikator oleh pakar
1. Man (manusia)
Ada enam atribut yang dipilih untuk dimensi man, yaitu kecukupan jumlah
pekerja, individual attribute, pengalaman, tingkat pendidikan, training pekerja,
dan minat kerja. Definisi keenam atribut sebagai berikut:
a. Jumlah pekerja menunjukkan kesesuaian jumlah pekerja yang tersedia dengan
jumlah pekerja yang dibutuhkan oleh UKM.
b. Individual attribute menunjukkan keahlian pekerja dalam bidang
pekerjaannya.
c. Pengalaman menunjukkan pengalaman kerja pekerja dibidangnya.
d. Tingkat pendidikan menunjukkan tingkat pendidikan para pekerja di UKM.
e. Training pekerja menunjukkan adanya pelatihan untuk pekerja di UKM.
f. Minat kerja menunjukkan seberapa besar motivasi pekerja dalam bekerja.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi man
2. Money (uang)
Pada dimensi money (uang) terdapat empat atribut yang akan diuji, yaitu
pendapatan bersih, evaluasi keuangan, modal, dan margin of safety. Keempat
atribut tersebut didefinisikan sebagai berikut.
a. Pendapatan bersih menunjukkan selisih antara biaya pendapatan kotor dengan
biaya operasional maupun non-operasional.
b. Evaluasi keuangan menunjukkan pengukuran efektivitas anggaran keuangan
dengan penggunaannya.
c. Modal menunjukkan darimana sumber modal didapat.
d. Margin of safety menunjukkan batas harga penjualan boleh turun atau bisa
dikatakan seberapa jauh perusahaan dapat menjalankan usahanya hingga rugi.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi money
3. Machine (mesin)
Pada dimensi machine terdapat empat faktor yang diuji, yaitu usia alat atau
mesin, teknologi mesin, biaya alat atau mesin, dan utilitas mesin. Keempat
atribut tersebut didefinisikan sebagai berikut:
a. Usia alat atau mesin menunjukkan seberapa lama mesin sudah digunakan
dalam berproduksi dan tingkat efisiensi mesin.
b. Teknologi mesin menunjukkan tingkat teknologi yang diterapkan dalam
berproduksi.
c. Biaya alat atau mesin menunjukkan nominal yang dikeluarkan oleh UKM
untuk membeli alat atau mesin kekayaan UKM.
d. Utilitas mesin menunjukkan perawatan yang dilakukan UKM terhadap mesin
yang digunakan dalam produksi.
4. Materials (material)
Dalam dimensi material, terdapat 4 atribut yang terpilih sebagai indikator,
yaitu kontrol bahan, sumber pasokan, keberlanjutan pasokan, dan mutu atau
status bahan baku. Keempat atribut tersebut didefinisikan sebagai berikut.
a. Kontrol bahan menunjukkan jaminan kualitas bahan baku yang akan
diproduksi
b. Sumber pasokan menunjukkan banyaknya jumlah supplier yang dibutuhkan
untuk mendapatkan bahan baku.
c. Keberlanjutan pasokan menunjukkan konsistensi pasokan bahan baku dari
supplier ke UKM.
d. Mutu atau status bahan baku menunjukkan pengaruh mutu bahan baku
terhadap mutu produk. Semakin tinggi mutu bahan baku semakin tinggi pula
mutu produk yang dihasillkan.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi materials
41
5. Market (pasar)
Pada dimensi market (pasar), terdapat lima atribut yaitu ekspor produk,
ancaman pasar, wilayah pemasaran, kondisi permintaan, dan promosi. Definisi
kelima atribut sebagai berikut:
a. Ekspor bahan menunjukkan tingkat ekonomi UKM yang semakin baik.
b. Ancaman pasar menunjukkan perusahaan lain sejenis yang siap bersaing.
c. Wilayah pemasaran menunjukkan luas wilayah cakupan produk dijual.
d. Tingkat permintaan menunjukkan seberapa besar permintaan pasar terhadap
produk.
e. Promosi menunjukkan kegiatan promosi yang dilakukan pihak UKM.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi market
42
6. Method (metode)
Pada dimensi method, terdapat empat atribut yaitu perangkat teknis dan
teknologi, perangkat manusia, perangkat informasi, dan perangkat organisasi,
dan kondisi infrastruktur. Keempat atribut tersebut didefinisikan sebagai berikut:
a. Standarisasi bahan baku menunjukkan adanya kualitas tertentu untuk bahan
baku yang digunakan.
b. Standarisasi proses menunjukkan kualitas proses untuk menghasilkan
produk.
c. Perencanaan produksi menunjukkan penjadwalan produksi untuk
meningkatkan efisiensi.
d. Standarisasi produk menunjukkan kualitas tertentu produk yang dihasilkan.
e. Kondisi infrastruktur menunjukkan keadaan bangunan di UKM.
f. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) menunjukkan privasi dan indikasi
keaslian produk.
Berikut adalah tabel rincian atribut dan indikator dimensi method
43
7. Management (manajemen)
Pada dimensi management, terdapat lima atribut yaitu hubungan dengan
supplier dan reseller, kepemilikan, hubungan dengan lembaga formal, hubungan
dengan masyarakat, dan hubungan dengan UKM lain. Kelima atribut tersebut
didefinisikan sebagai berikut:
a. Hubungan dengan supplier dan reseller menunjukkan kuat ikatan kerjasama
antara UKM dengan supplier dan reseller.
b. Kepemilikan meunjukkan status UKM.
44
(0) Cabang
perusahaan Terbatas aturan
(Foreign)
b. Kepemilikan 0;1;2 2 0 (1)UKM
Cukup terbatas aturan
(Mixed)
(2)Sendiri
Tidak terbatas aturan
(Local)
(0)Kurang kuat
c. Hubungan Hubungan dengan lembaga formal
dengan lembaga 0;1;2 2 0 (1) Cukup kuat menambah informasi dan
formal memudahkan birokrasi
(2) Kuat
(0) Owner ikut
bekerja dalam Kurang jumlah karyawan
UKM
(1)Owner hanya
d. Manajemen
kerja
0;1;2 2 0 mengontrol Jumlah karyawan cukup
kerja UKM
(2)Owner tidak
Jumlah karyawan lebih dari
ikut bekerja
dalam UKM cukup
(0)Kurang kuat
e. Kerjasama Kemitraan dengan UKM lain
dengan UKM 0;1;2 2 0 (1) Cukup kuat meningkatkan relasi, dapat dijadikan
lain bahan acuan dan evaluasi
(2) Kuat
(0)Tidak
f. Peran membantu Penghasilan ekonomi tetap
Kampung Penghasilan ekonomi meningkat
0;1;2 2 0 (1)Membantu
wisata <25%
Tegalwaru (2)Sangat Peningkatan penghasilan ekonomi
membantu >=25%
8. Environment (lingkungan)
Ada lima atribut yang dipilih untuk dimensi environment, yaitu sifat
limbah, pengolahan limbah, pembuangan limbah, jumlah limbah, dan
pengawasan kondisi limbah. Definisi kelima atribut sebagai berikut:
a. Sifat limbah menunjukkan sifat limbah yang ada di UKM hasil produksi.
b. Pengolahan limbah menunjukkan jenis proses pengolahan limbah.
45
A. Man (Manusia)
Dimensi ini menjelaskan tenaga kerja yang terlibat dalam operasional UKM
tas di Tegalwaru. Ada enam atribut yang dipilih untuk dimensi man, yaitu
kecukupan jumlah pekerja, kemampuan, pengalaman, pelatihan, tingkat
pendidikan, dan minat kerja.
1. Berapa jumlah pekerja yang dimiliki UKM ?
Apakah jumlah tersebut mencukupi kebutuhan pekerja di UKM?
3. Apakah para pekerja ini sudah memiliki pengalaman sebelum masuk UKM ini?
4. Apakah ada pelatihan yang dilakukan oleh UKM kepada pekerjanya? Jika iya
berapa kali dan berapa lama itu dilakukan?
B. Money (Uang)
Dimensi ini menjelaskan biaya yang berkaitan dengan pengelolaan UKM
tas di Tegalwaru. Ada empat atribut yang dipilih untuk dimensi money, yaitu
pendapatan bersih, evaluasi keuangan, modal, dan margin of safety.
1. Berapa kira – kira pendapatan bersih yang diterima selama satu tahun?
C. Machine (Mesin)
Dimensi ini menjelaskan mesin yang digunakan UKM tas di Tegalwaru
selama proses produksi berlangsung. Ada lima atribut yang dipilih untuk dimensi
machine, yaitu usia mesin/alat, teknologi mesin, biaya alat/mesin, utilitas
alat/mesin, dan kapasitas produksi.
1. Berapa usia mesin atau alat yang dimiliki UKM?
4. Bagaimana perawatan/utilitas mesin atau alat yang dimiliki UKM ? Berapa kali
mesin di rawat?
47
D. Materials (Material)
Dimensi ini menjelaskan bahan baku pembuatan tas yang dihasilkan UKM
tas di Tegalwaru. Ada empat atribut yang dipilih untuk dimensi material, yaitu jenis
bahan baku, sumber pasokan, keberlanjutan pasokan, dan mutu atau status bahan
baku.
1. Apa jenis bahan yang digunakan untuk pembuatan tas?
3. Bagaimana kontinuitas bahan baku dari supplier? Apakah selalu ada atau sering
terputus?
Apakah penyebab terputusnya aliran bahan baku dari supplier?
Bagaimana cara mengatasi hal ini?
4. Bagaimana mutu atau status bahan baku yang diterima dari supplier?
Apakah ada standar mutu tersendiri bagi UKM? Mengapa standar itu yang dipilih
E. Market (Pasar)
Dimensi ini menjelaskan penjualan UKM tas di Tegalwaru. Ada lima atribut
yang dipilih untuk dimensi market, yaitu ekspor bahan, ancaman atau saingan,
pemasaran, tingkat permintaan, dan promosi.
1. Bagaimana penjualan tas di UKM ini ? Sudah sampai tahap mana tingkat
penjualan ? Apakah masih skala lokal, nasional, atau internasional?
2. Bagaimana daya saing UKM tas ini dengan UKM tas lain?
3. Apakah UKM sudah melakukan ekspor ? Oleh siapa hal itu dilakukan ?
(sendiri atau oleh pihak lain?)
4. Bagaimana tingkat permintaan pasar terhadap tas ? Bagaimana cara
meningkatkan permintaan pasar terhadap tas hasil produksi UKM ini ?
G. Management (Manajemen)
Dimensi ini menjelaskan manajemen UKM tas Kota Bogor. Ada enam
atribut yang dipilih untuk dimensi management, yaitu hubungan dengan supplier,
reseller, kepemilikan UKM, hubungan dengan lembaga formal, status kerja
pemiliki, hubungan dengan UKM lain, dan peran KWBT
1. Bagaimana kerjasama UKM dengan supplier, reseller, maupun pengepul ?
Apakah pernah terjadi masalah dengan mereka?
6. Bagaimana kondisi UKM setelah adanya kampung wisata? Apa dampak yang
diberikan oleh kampung wisata terhadap UKM?
H. Environment (Lingkungan)
Dimensi ini menjelaskan penanganan limbah yang dihasilkan selama proses
produksi tas. Ada enam atribut yang dipilih untuk dimensi environment, yaitu sifat
limbah, pengolahan limbah, pembuangan limbah, jenis limbah, pengawasan
limbah, dan hubungan dengan masyarakat sekitar.
1. Apa saja jenis limbah yang dihasilkan UKM ?
3. Apakah ada pengolahan limbah yang dilakukan UKM? Jika iya, bagaimana cara
UKM melakukan pengolahan limbah tersebut?
MAN
MIDPER DINAR KIRANA
ATRIBUT
(TAS) HANDBAG STUFF
a. Jumlah pekerja 2 2 2
b. Individual attribute 2 2 2
c. Pengalaman kerja 2 2 2
d. Tingkat pendidikan 1 0 2
e. Training 2 0 1
f. Minat kerja 2 2 2
MONEY
a. Pendapatan tahunan 2 2 1
b. Evaluasi keuangan 0 1 1
c. Modal 2 2 2
d. Margin of safety 2 1 2
MACHINE
a. Usia alat dan mesin 2 2 3
b. Teknologi mesin 1 1 1
c. Biaya mesin dan alat 2 2 1
d. Utilitas alat dan mesin 0 0 3
MATERIALS
a. Kontrol bahan 1 3 3
b. Sumber pasokan 2 2 2
c. Keberlanjutan pasokan 2 1 2
d. Mutu/status bahan baku 3 1 3
MARKET
a. Ekspor produk 0 1 1
b. Ancaman pasar (saingan) 0 0 0
c. Wilayah pemasaran 1 2 2
d. Tingkat permintaan 2 2 1
e. Promosi 1 0 1
METHOD
a. Standarisasi bahan baku 2 2 3
b. Standarisasi proses 2 2 3
c. Perencanaan produksi 3 3 3
d. Standarisasi produk 2 2 3
e. Kondisi infrastruktur 2 2 2
f. Hak Atas Kekayaan Intelektual 1 0 1
MANAGEMENT
a. Hubungan dengan supplier, reseller 1 2 2
b. Kepemilikan 2 2 2
c. Hubungan dengan lembaga formal 0 2 1
d. Manajemen kerja 0 1 0
e. Kerjasama dengan UKM lain 1 1 1
f. Peran Kampung wisata Tegalwaru 1 1 1
ENVIRONMENT
a. Sifat limbah 3 3 3
b. Pengolahan limbah 2 2 2
c. Pembuangan limbah 2 2 2
d. Jumlah limbah 3 3 3
e. Pengawasan Limbah 1 1 1
f. Hubungan dengan masyarakat 2 2 2
50
Lampiran 5 Hasil olah data Indeks keberlanjutan, Stress dan R2 UKM Tas di
Tegalwaru
40 40
20Bad Good 20
Bad Good
0 0
-20 0 50 100 150
-20
0 50 100 150
-40 -40
-60 -60
Down Down
Midper Status Midper Status
Reference anchors Anchors Reference anchors Anchors
40 40
20 Bad Good 20 Bad Good
0 0
-20 0 50 100 150 -20 0 50 100 150
-40 -40
-60 -60
Down Down
Midper Status Midper Status
Reference anchors Anchors Reference anchors Anchors
40 40
20Bad 20 Bad Good
Good
0 0
-20 0 50 100 150 -20 0 50 100 150
-40 -40
-60 -60
Down Down
Midper Status Midper Status
Reference anchors Anchors Reference anchors Anchors
RIWAYAT HIDUP