Anda di halaman 1dari 9

Laurensia Flavia Domitilla

Kelompok E - 1706030831
Tugas Laporan Kasus Konservasi Gigi
8 Juli 2021
1. Beda diagnosis nekrosis dan parsial nekrosis, beda patogenesis, keluhan, hasil
pemeriksaan, dan perawatannya
Gambaran klinis Gambaran radiograf
Nekrosis pulpa - Gigi tidak vital, tidak - Tidak ada perubahan
ada keluhan subjektif pada rang PDL dan
- Bisa jadi terjadi lamina dura
diskolorasi atau pernah - Terdapat sedikit
terjadi trauma, karies pelebaran ruang
atau riwayat restorasi periodontal
- Peka terhadap perkusi
Nekrosis parsial - Nyeri dapat bertahan - Tidak ada perubahan
dalam waktu lama pada ruang periodontal
- Masih dapat merespon - Kadang ditemukan
terhadap rangsang pelebaran pada ruang
thermal PDL
- Peka terhadap perkusi
dan nyeri saat
menggigit
2. Matriks, Ring, dan Wedge
a. Matriks
i. Fungsi
 Menjadi batas/dinding selama melakukan restorasi
 Membentuk kontak proksimal yang baik
 Membuat tekstur permukaan yang optimal untuk restorasi
 Mencegah overhang
ii. Komponen
 Retainer  untuk menahan band. Bisa berupa alat mekanis, kawat,
floss
 Band  untuk memberi support dan bentuk restorasi selama
penumpatan. Bisa berbahan stainless steel, polyacetate, cellulose
acetate, dan cellulose nitrate
iii. Klasifikasi
 Berdasarkan metode retensi
o Mechanically retained  matriks Ivory, Tofflemire
o Self-retained  stainless steel bands
 Berdasarkan preparasi kelas kavitas
o Preparasi kelas II
i. Ivory matrix no. 1
- Kelebihan: ekonomis, bisa disterilisasi
- Kekurangan: kurang praktis dalam
penggunaan
Laurensia Flavia Domitilla
Kelompok E - 1706030831

ii. Nystrom’s retainer


o Preparasi kelas II MOD
i. Ivory matrix no. 8
- Kelebihan: ekonomis, bisa disterilisasi
- Kekurangan: kurang praktis dalam
penggunaan

ii. Tofflemire matrix


- Kelebihan: bisa digunakan dari sisi
fasial/lingual, ekonomis, stabil, kontak dan
kontur baik, mudah dalam penggunaan, bisa
disterilisasi
- Kekurangan: tidak bisa untuk gigi yang
patas, kurang optimal pada restorasi RK

iii. Steele’s siqveland self-adjusting matrix


- Kelebihan: adaptasi terhadap kontur gigi
baik, dapat digunakan tanpa wedges

iv. Anatomical matrix band


- Kelebihan: kontak dan kontur baik, stabil,
mudah dilepas, mudah direcounturing
- Kekurangan: terlalu memakan waktu
v. ‘T’ shaped matrix band
- Kelebihan: ekonomis dan mudah
- Kekurangan: tidak stabil

vi. Retainerless automatrix


Laurensia Flavia Domitilla
Kelompok E - 1706030831
- Kelebihan: mudah, cepat, tidak mengganggu
retainer
- Kekurangan: mahal, kontur kurang baik,
sulit untuk burnish

vii. Palodent bitine system


- Kelebihan: memisahkan gigi, kontur baik
untuk restorasi RK
- Kekurangan: insersi band agak susah, mahal
o Preparasi kelas III
i. ‘S’ shaped matrix band
- Kelebihan: kontur optimal untuk gigi C dan
P
- Kekurangan: kurang praktis dalam
pemakaian

ii. Cellophane matrix strips


iii. Mylar strips
- Kelebihan: ekonomis, sederhana, mudah
digunakan
- Kekurangan: tidak stabil

o Preparasi kelas IV
i. Plastic strips
ii. Aluminium foil
iii. Transparent crown form
iv. Anatomic matrix
o Preparasi kelas V
i. Custom made plastic matrix
o Direct tooth colored and all other complex
i. Cellophane matrix
ii. Anatomic matrices preparation
iii. Aluminium or copper collars
Laurensia Flavia Domitilla
Kelompok E - 1706030831
- Kelebihan: mudah dan kontur baik
- Kekurangan: tidak dapat digunakan bersama
dengan restorasi RK

iv. Transparent plastic crown formls


- Kelebihan: mudah digunakan, kontur baik
- Kekurangan: lama, mahal

 Berdasarkan transparansi
o Transparan  cellophane, celluloid
o Tidak transparan  stainless steel
b. Ring
i. Fungsi  memisahkan gigi sehingga tersedia akses ke interproksimal
selama preparasi gigi kelas II dan III
ii. Metode separasi
 Slow/delayed separation  gigi dipisahkan dengan meletakkan
suatu bahan (separating rubber ring/band, rubber dam, kawat,
guttap, oversized temporary corwn) di antara gigi, memakan waktu
selama beberapa hari hingga minggu
 Rapid/immediate separation  sering digunakan, dapat
menggunakan traction principle atau wedge principle
o Traction principle: alat mekanis pada area interproksimal
gigi dengan holding arms seperti Ferrier double bow
separator
c. Wedge
i. Digunakan pada rapid tooth separation
ii. Fungsi
 Membantu separasi gigi
 Mencegah overhang restorasi
 Menyediakan ruang untuk kompensasi ketebalan matrix band
 Stabilisasi retainer dan matriks
 Memberikan adaptasi yang rapat pada area servikal
 Membantu menarik dan mendorong area interproksimal
 Membantu menekan rubber dam ke area interproksimal
iii. Tipe
Laurensia Flavia Domitilla
Kelompok E - 1706030831
Wooden wedges Adaptasi pada Bentuk
embrasure baik dan - Segitiga: sering
menyerap air digunakan untuk
preparasi dengan
gingival margin
dalam, lebih
membantu dalam
stabilisasi dan
retraksi gingiva
- Bulat: untuk
preparasi kelas II
yang konservatif
Plastic wedges Adaptasi kadang Tipe
sulit - Normal wedges:
bentuk dan fungsi
mirip round
wooden wedges
- Wave shaped
wedges: bentuk
melengkung,
membantu dalam
peletakan dan seal
dari embrasure
bukan dan lingual
- Light transmitting
wedges:
mengurangi
polymerization
shrinkage,
transparan,
adaptasi baik.
Untuk restorais
RK kelas II
servikal
3. Monomer hidrofobik dan hidrofilik
a. Monomer hidrofilik
i. Terdapat baik pada adhesive generasi 4 (three steps, total-etch technique)
maupun generasi 5 (2E&R)
 Pada generasi 4
o Primer pada generasi 4 mengandung monomer hidrofilik
seperti HEMA yang dapat dilarutkan dalam ethanol,
acetone, dan/atau kombinasi dengan air yang berfungsi
untuk memfasilitasi infiltrasi monomer dan resin ke
collagen fibril
 Pada generasi 5
Laurensia Flavia Domitilla
Kelompok E - 1706030831
o One bottle system memiliki sifat hidrofilik sehingga lebih
rentan terhadap water degradation dibandingkan generasi 4
karena tidak diseimbangi dengan monomer hidrofobik
b. Monomer hidrofobik
i. Pada generasi 4 terdapat pada adhesive resin yang fungsinya untuk
infiltrasi ke tubulus dentin yang terbuka dan menghasilkan banyak resin
tags
4. Kelebihan dan kekurangan setiap generasi bonding agent
Generasi Kelebihan Kekurangan
Generasi 1 Kandungan GPDM sebagai Bond strength terhadap dentin
bahan aktif yang secara sangat rendah (2-3 MPa)
teoritis memiliki potensi
untuk berikatan secara ion
dengan HAp
Generasi 2 Bond strength lebih tinggi - tidak membasahi dentin
dibandingkan generasi 1 (5- dengan baik dan tidak
6 MPa) berpenetrasi ke
keseluruhan dalam
smear layer dan tidak
dapat mencapai dentin
superficial untuk
membentuk ikatan ion
atau resin extension ke
dalam tubulus dentin
- ikatan ion yang
terbentuk secara cepat
terdegradasi pada
perendaman air (saliva)
dan bahkan air di dalam
dentin yang
menyebabkan terjadinya
debonding dan/atau
microleakage
Generasi 3 Tidak ada HAp yang tersisa Phosphoric acid di eropa dan
hingga beberapa US dianggap berbahaya untuk
mikrometer kedalaman pada pulpa meskipun ada dentin
permukaan dentin yang barrier di antaranya
berinteraksi dengan etsa
phosphoric acid
Generasi 4 (three - acetone-based - time consuming karena
steps, total etch primer akan three steps
technique) diuntungkan untuk - kadungan HEMA pada
wet-bonding primer menyebabkan
technique karena o kemampuan
aseton membantu polimerisasi
penghilangan air rendah
Laurensia Flavia Domitilla
Kelompok E - 1706030831
residualikatan ion o absorpsi air
yang terbentuk tinggi
secara cepat o biokompatibilitas
terdegradasi pada kurang
perendaman air - rentan overdry atau
(saliva) dan bahkan overwet pada teknik
air di dalam dentin wet-bonding acetone-
yang menyebabkan based primer karena
terjadinya sangat sensitive dengan
debonding dan/atau ketepatan tingkat
microleakage wetness
- water/ethanol-based
primer memiliki
tingkat retensi 94%
ketika diaplikasikan
terhadap dentin
secara dry-bonding
- tingkat retensi klinis
100% dibandingkan
generasi 2
- sher bond strength
pada rentang 17-30
MPa
Generasi 5 (2 step - ease of use - hasil laboratorium dan
etch & rinse dibanding generasi 4 klinis lebih rendah
adhesive) - waktu paparan gigi o akan meningkat
dengan asam hanya bila
15-20 detik diaplikasikan
beberapa lapis
yang dilanjutkan
dengan light
curing secara
terpisah sehingga
seperti kembali
ke multi-step
adhesive
- kandungan resin lebih
rendah dengan pelarut
lebih tinggi
- lapisan adhesive lebih
tipis dengan efek stress-
absorbing lebih rendah
- kekuatan mekanis lebih
rendah
Laurensia Flavia Domitilla
Kelompok E - 1706030831
- tingkat hidrofilik,
permeabilitas, dan water
sorption lebih tinggi
- kemungkinan dentin
overetch dan fenomena
nanoleakage
o difusi ion ke
lapisan resin
saturated hybrid
yang incomplete
tanpa celah
marginal
Generasi 6 (two step - lebih praktis dari Dapat terjadi enamel
self-etch adhesive) generasi 5 microleakage
- risiko minimal
terhadap over-
wetting atau over-
drying karena tidak
ada tahapan
membilas dan
mengeringkan
- air selalu di dalam
karea diperlukan
oleh monomer untuk
mengionisasi dan
memicu
demineralisasi
jaringan keras
Generasi 7 (one step - mudah digunakan - tipe strong memiliki
self-etch adhesive) karena packaging bonding pada dentin
dosis tanggal tidak stabil karena
- tipe strong memberi o kolagen tidak
bonding pada didukung oleh
enamel lebih baik mineral
karena etsa agresif o ridak ada ikatan
- tipe mild memberi kimia
bonding pada dentin o resin yang
lebih baik terinfiltrasi tidak
terpolimerisasi
secara adekuat
dan highly
hidrofilik
o kalsium fosfat
yang tidak stabil
secara hidrolitik
Laurensia Flavia Domitilla
Kelompok E - 1706030831
- tipe mild memiliki
bonding terhadap
enamel yang tidak stabil
karena
o efek etsa lebih
rendah dari
monomer asam
o reaktivitas kimia
dari monomer
dengan Hap
enamel lebih
rendah
o targeted Ca di
enamel lebih
sulit dijangkau
karena
perbedaan
struktur Hap
Generasi 8 (Univerasl - prosedur lebih - film thickness rendah
Adhesive) sederhana dan cepat - kandungan mono-
- opsi functional monomer
pengaplikasiannya HEMA sehingga
beragam (universal) hidrofilik tinggi
- dapat digunakan - kandungan saline dapat
pada restorasi mengurani tingkat
indirect karena dapat bonding
merikatan dengan
glass-rich dan glass
poor zirconia
ceramics

Referensi
1. Roberson T, Heymann HO, Swift EJ. Sturdevant’s art and science of operative
dentistry. 5th ed. St. Louis, MO: Mosby; 2006.
2. From buonocore’s pioneering acid-etch technique to self-adhering restoratives. -
quintessence partner [Internet]. Quintessence-partner.com. 2020 [cited 2021 Jul 11].
Available from: https://www.quintessence-partner.com/buonocores-pioneering-acid-
etch-technique-self-adhering-restoratives/

Anda mungkin juga menyukai