BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a b c d
Gambar K IV1
ar 1. Klasifikasi Kennedy; a. Klas I; b. Klas II; c. Klas III; d. Klas
2.2.4 Komponen
Komponen GTSL kerangka logam terdiri dari konektor mayor, konektor
minor, sandaran, penahan langsung, resiprokal, penahan tidak langsung, basis yang
mendukung anasir gigitiruan.1
A. Konektor Mayor
Konektor mayor merupakan komponen dari GTSL yang menghubungkan
bagian-bagian gigitiruan yang terletak pada sisi kiri dan kanan rahang. Bagian-bagian
lain dari gigitiruan terhubung secara langsung maupun tidak langsung pada konektor
mayor. Komponen ini juga memberikan stabilitas untuk membantu menahan
pergerakan dari tekanan fungsional.1,29
a b c d
Gambar 2.Bentuk
entuk konektor mayor rahan rahang atas; a. Batang
atang palatal
tunggal;; b. Plat palatal; c. Batang palatal ganda; d. Plat
P palatal
bentuk U1
berbentuk
adalah pada diastema yang lebar diantara gigi anterior sehingga pla
platt lingual kurang
estetis karena logam dapat terlihat dari depan (Gambar 3.c).
4. Batang labial, tepi atas terletak 4 mm dibawah margin gingiva permukaan
labial dan bukal dan lebih jauh jika memungkinkan. Tepi bawah terletak pada
vestibulum permukaan labial dan bukal pada batas mukosa bergerak dan tidak
bergerak. Indikasi penggunaan batang labial adalah pada kasus dengan gigi anterior
yang terlalu miring ke lingual sehingga batan
batang
g lingual tidak dapat digunakan
(Gambar 3.d).
a b c d
Gambar 3. Bentuk
entuk konektor mayor rahang bbawah; a. Batang lingual; b. Plat
Batang labial1
lingual; c. Batang lingual ganda; d. B
B. Konektor Minor
Konektor minor adalah komponen yang merupakan penghubung antara
konekor mayor atau basis GTSL dan komponen lain dari gigitiruan, seperti
sepe
langsung,, sandaran oklusal, atau sandaran singulum.1,29
cangkolan, penahan tidak langsung
Selain mengubungkan bagian
bagian-bagian
bagian gigitiruan, konektor minor memiliki
fungsi lain yaitu:1,29
1. Memindahkan tekanan fungsional ke gigi penyangga.
2. Memindahkan efek dari penahan, sandaran, dan komponen penyeimbang
ke seluruh gigitiruan.
C. Penahan Langsung
Penahan langsung adalah komponen yang terletak pada gigi penyangga,
berfungsi mencegah lepasnya gigitiruan dan memberi retensi pada gigitiruan. Pada
umumnya terdiri dari lengan retentif, lengan resiprokal, sandaran, dan konektor
minor.1,29
Dua tipe umum penahan langsung yaitu penahan intra koronal dan penahan
ekstra koronal. Penahan intra koronal adalah penahan yang terletak dalam batas
kontur anatomi mahkota gigi penyangga. Penahan intra koronal pada umumnya
disebut kaitan internal atau presisi. Penahan ekstra koronal adalah penahan yang
dilekatkan pada permukaan gigi penyangga. Bentuk penahan ekstra koronal yang
paling umum digunakan adalah cangkolan.1,29
Berdasarkan desain, cangkolan dapat dibagi menjadi dua yaitu cangkolan
oklusal dan cangkolan gingiva. Cangkolan oklusal yaitu cangkolan yang mengarah
ke daerah gerong dari arah oklusal. Cangkolan gingiva yaitu cangkolan yang
mengarah ke daerah gerong dari arah servikal.1,29
Kelompok cangkolan oklusal antara lain:1,29
1. Cangkolan Akers, merupakan bentuk dasar dari jenis sirkumferensial yang
terdiri atas lengan bukal, lengan lingual dan sandaran oklusal. Cangkolan ini paling
umum digunakan karena retentif dan stabil. Cangkolan akers tidak digunakan jika
gerong retentif dapat dicapai lebih baik dengan cangkolan gingiva atau pada kondisi
yang lebih mengutamakan estetis. Filiz (2001) serta Sadig dan Idowu (2002)
menyatakan cangkolan Akers merupakan bentuk penahan langsung yang paling
umum digunakan.31 (Gambar 4.a).
2. Cangkolan mengarah belakang, merupakan modifikasi dari cangkolan
cincin. Gerong dapat dicapai dengan sedikit bagian gigi yang tertutupi dan sedikit
cangkolan logam yang terlihat (Gambar 4.b).
3. Cangkolan kail, lengan cangkolan diputar membalik untuk mencapai
gerong retentif. Lengan cangkolan juga didesain untuk mencapai gerong proksimal
dari oklusal. Indikasi penggunaan cangkolan kail adalah ketika gerong proksimal
harus digunakan pada gigi penyangga posterior, gigi yang miring, atau perlekatan
jaringan yang menghalangi penggunaan cangkolan gingiva (Gambar 4.c).
4. Cangkolan setengah-setengah, terdiri dari lengan retentif pada satu sisi
dan lengan resiprokal dari sisi yang berlawanan. Indikasi penggunaan cangkolan
setengah-setengah
setengah adalah ketika diperlukan retensi ganda dan hanya diaplikasikan
diaplikasi
pada desain GTSL unilateral (Gambar 4.d).
5. Cangkolan ganda, terdiri dari dua cangkolan sirkumferensial yang
bergabung pada
ada bagian akhir dari dua lengan resiprokal. Indikasi penggunaan
cangkolan ganda adalah ketika diperlukan retensi dan stabilisasi tambahan, umumnya
umumny
pada gigitiruan dukungan gigi (Gambar 4.e).
6. Cangkolan embrasur, tterdiri dari dua lengan retentif,, dua lengan pemeluk
dan dua sandaran oklusal. Indikasi penggunaan cangkolan embrasur adalah pada klas
II dan klas III tanpa modifikasi yang tidak memiliki ruang edentulus pada sisi yang
berlawanan
nan untuk menempatkan cangkolan (Gambar 4.f).
7. Cangkolan cincin, merupakan cangkolan yang mengelilingi hampir
seluruh permukaan gigi penyangga
penyangga. Indikasi penggunaan cangkolan
olan cincin adalah
pada gerong proksimal yang tidak dapat dicapai dengan cara lain (Gambar 4.g).
4.g)
a b c d
e f g
a b
Kontraindikasi
si penggunaan cangkolan gingiva yaitu gigi yang terlalu miring
ke bukal atau lingual, gerong jaringan yang terlalu besar atau vestibulum bukal yang
terlalu dangkal.1
E. Sandaran
Sandaran merupakan komponen GTSL yang memberikan dukungan vertikal
pada gigitiruan. Sandaran harus ditempatkan pada permukaan gigi yang sudah
dipreparasi, disebut dengan dudukan sandaran.1,29
Macam-macam bentuk sandaran yaitu:1,29,32
1. Sandaran oklusal, sandaran yang ditempatkan pada permukaan oklusal
gigi premolar atau molar. Menurut prinsip, konsep dan praktek dalam bidang
prostodontik, sandaran oklusal berbentuk sendok dan preparasi dilakukan pada gigi
penyangga dengan enamel yang sehat. Sandaran oklusal bertujuan untuk
meminimalkan kerusakan jaringan lunak dari penggunaan GTSL. Pada gigitiruan
dukungan jaringan atau mukosa, bila menerima tekanan yang besar pada
mukoperiosteum maka dapat mempercepat resorpsi dan gigitiruan akan menekan
sehingga mempengaruhi oklusi.7,28 Dengan menggunakan sandaran oklusal maka
tekanan oklusal disalurkan vertikal sepanjang aksis gigi penyangga. Sandaran oklusal
berfungsi sebagai dukungan vertikal pada gigitiruan, mempertahankan komponen
gigitiruan pada posisinya, mempertahankan hubungan oklusi yang baik dengan
mencegah gigitiruan berubah posisi, mencegah gigitiruan menekan jaringan,
a b c
d e f
d e f
Gambar 6. Bentuk
entuk ssandaran; a. Sandaran oklusal; b. Sanda andaran oklusal
yang diperluas; c. SSandaran oklusal interproksimal; d.. Sandaran oklusal
internal; e. Sandaran lingual; f. Sandaran insisal1
F. Basis
Basis gigitiruan adalah komponen yang mendukung anasir gigitiruan dan
menerima gaya fungsional dari oklusi serta memindahkan gaya fungsional ke struktur
pendukung rongga mulut.1,29
Syarat basis gigitiruan yang ideal antara lain:1
1. Adaptasi ke jaringan akurat, dengan perubahan volume yang kecil
2. Permukaan yang rapat dan tidak mengiritasi
3. Penghantar termis
4. Ringan di dalam mulut
5. Cukup kuat, tahan terhadap fraktur atau distorsi
6. Mudah dibersihkan
7. Estetis
8. Dapat dilakukan reline
9. Biaya yang murah
Pun (2010) menyatakan bahwa dari 570 sampel, 73,3% merupakan GTSL
kerangka logam, 22,4% merupakan GTSL akrilik, dan 4,2% merupakan GTSL
fleksibel. Jumlah GTSL akrilik dan fleksibel lebih sedikit dibandingkan kerangka
logam disebabkan laboratorium yang menerima pembuatan 45% dari total sampel,
membuatkan GTSL untuk Marquette University School of Dentistry. Universitas
tersebut hanya membuat GTSL kerangka logam kecuali untuk kasus tertentu dan
laboratorium tersebut menyatakan tidak menerima pembuatan GTSL non logam.7
Filiz (2001) menyatakan persentase GTSL kerangka logam pada rahang
bawah (55,9%) lebih besar dibandingkan rahang atas (44,1%), Sadig dan Idowu
(2002) menyatakan persentase GTSL kerangka logam pada rahang bawah (51,1%)
lebih besar dibandingkan rahang atas (48,9%), dan Pun (2010) menyatakan
persentase GTSL kerangka logam pada rahang bawah (50,2%) lebih besar
dibandingkan rahang atas (49,8%). Gigi anterior rahang bawah paling bertahan di
dalam rongga mulut dan kasus free end lebih banyak terdapat pada rahang
bawah.7,15,31
Mahmood dan Sidek (2001) menyatakan pada rahang atas, klas III memiliki
persentase terbesar dibandingkan klas II.28 Pun (2010) menyatakan persentase GTSL
kerangka logam rahang atas terbesar adalah klas III.7
6. Gigi yang tersisa harus dalam kondisi periodontal yang baik, karena
GTSL fleksibel memanfaatkan celah dengan teknik ‘Retento-Grip Tissue-Bearing’
untuk mendapatkan retensi
7. Biaya laboratoris lebih mahal
2.3.4 Komponen
Komponen GTSL terdiri dari konektor mayor, konektor minor, sandaran,
penahan langsung, resiprokal, penahan tidak langsung, basis yang mendukung anasir
gigitiruan.1
A. Konektor Mayor dan Konektor Minor
Konektor pada GTSL fleksibel merupakan basis yang fleksibel sehingga
kekakuannya lebih rendah dibandingkan kerangka logam.21
B. Penahan Langsung
Bentuk cangkolan GTSL fleksibel antara lain:
1. Cangkolan Wrap
Wrap-around : perluasan sadel yang dibuat pada servikal gigi
penyangga di sebelah gigi yang hilang (Gambar 7.a).
2. Cangkolan Spur : ditempatkan pada gigi penyangga dekat
margin gingiva dengan bentuk segitiga mengikuti papilla interdental (Gambar 7.b).
3. Cangkolan Anchor : bentuk cangkolan diperpanjang sampai dua
gigi (Gambar 7.c).
a b c
D. Basis
Bahan basis GTSL fleksibel adalah nilon termoplastik (poliamida).21,22 Nilon
tidak dapat patah, berwarna alami seperti gingival, fleksibel dapat dibuat cukup tipis,
serta dapat membentuk basis gigitiruan dan cangkolan.6,23
2.4.3 Indikasi
Indikasi kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam yaitu pada kasus
free end.27
2.5 Desain
Dokter gigi bertanggung jawab penuh dalam mendesain GTSL disebabkan
dokter gigi yang memahami kondisi biologis rongga mulut pasien dan faktor lain
yang berhubungan dengan desain GTSL. Hal ini sesuai dengan pernyataan The
Academy of Prosthodontics bahwa perencanaan perawatan, preparasi gigi penyangga,
dan mendesain GTSL merupakan tanggung jawab dokter gigi. Desain GTSL harus
didasarkan pada prinsip desain yang bijaksana serta pemeriksaan klinis yang teliti.
Desain GTSL untuk masing-masing individu pasien juga didasarkankan pada kondisi
gigi yang tersisa dan kondisi rongga mulutnya. Edukasi desain GTSL yang
melibatkan dokter gigi dan tekniker disarankan untuk dilakukan agar menambah
pengetahuan konsep dasar desain GTSL dan meningkatkan komunikasi antara dokter
gigi dan tekniker.28
Keberhasilan pembuatan gigitiruan kerangka logam dapat ditinjau dari dua
aspek yang saling berhubungan erat yaitu aspek klinis dan aspek laboratoris. Klinisi
(dokter gigi) dan laboratorium gigi (tekniker gigi) mempunyai peranan penting dalam
usaha meningkatkan mutu gigitiruan kerangka logam yang dihasilkan. Ada beberapa
aspek penting yang merupakan tanggung jawab klinisi (dokter gigi) dalam pembuatan
gigitiruan kerangka logam yaitu persiapan gigi geligi yang tinggal yang harus
dilakukan sebelum pembuatan gigitiruan, mempersiapkan model kerja yang akurat
dan pembuatan desain gigitiruan yang dituangkan dalam perintah kerja (work
authorization). Surat perintah kerja merupakan sarana penghubung antara dokter gigi
dan tekniker. Dalam pembuatan gigitiruan kerangka logam, tekniker gigi bertanggung
jawab terhadap rangka logam yang dihasilkan. Rangka logam ini harus sesuai dengan
desain yang digambarkan pada surat perintah kerja atau model kerja ataupun instruksi
yang disampaikan secara lisan atau tertulis. Demikian juga pemakaian logam harus
sesuai dengan pesanan dokter gigi.35
masing-masing daerah tidak bergigi, dukungan gigitiruan, jenis konektor, dan jenis
penahan.1,36
Tahap menentukan desain:1,36
1. Menentukan klas dari masing-masing daerah tidak bergigi
Daerah tidak bergigi pada suatu lengkung gigi dapat bervariasi dalam hal
panjang, macam, jumlah, dan letaknya. Semua ini akan mempengaruhi rencana
pembuatan desain gigitiruan, baik dalam bentuk sadel, konektor maupun
dukungannya.
2. Menentukan dukungan gigitiruan
Dukungan GTSL dapat berasal dari gigi atau gigi dan mukosa. Dukungan
terbaik untuk GTSL hanya dapat diperoleh bila faktor-faktor berikut ini diperhatikan
dan dipertimbangkan, yaitu keadaan jaringan pendukung, panjang sadel, jumlah
sadel, dan keadaan rahang yang akan dipasangi gigitiruan.
3. Menentukan jenis konektor
Konektor mayor harus bersifat kaku sehingga gaya yang diaplikasikan dapat
terdistribusi secara efektif pada komponen pendukung. Untuk GTSL resin akrilik,
konektor yang dipakai biasanya berbentuk plat. Pada GTSL kerangka logam, bentuk
konektor bervariasi dan dipilih sesuai indikasinya.
4. Menentukan jenis penahan
Ada dua jenis penahan untuk GTSL yaitu penahan langsung dan penahan
tidak langsung. Beberapa faktor perlu diperhatikan untuk menentukan penahan yang
akan dipilih, yaitu dukungan dari sadel, stabilisasi dari gigitiruan, dan estetis.
1. Biomekanis
Komplikasi utama dari GTSL adalah kegagalan mekanis antara lain fraktur
konektor mayor atau minor dan sandaran oklusal, serta deformasi atau fraktur
cangkolan retentif. Resorpsi linggir dibawah perluasan distal dan keausan anasir
gigitiruan dapat mengakibatkan gigitiruan dan oklusi tidak stabil.
Para ahli menyatakan bahwa distribusi gaya yang lebih baik didapat dari
konektor mayor yang kaku dan kontak yang rapat antara gigitiruan dengan gigi, yaitu
sandaran oklusal, cangkolan resiprokal dan guiding planes.
2. Statis-dinamis
Konsep statis-dinamis dari desain GTSL kerangka logam memperhatikan
distribusi dari gaya vertikal dan horizontal pada gigi-gigi penyangga dan mukosa,
pencegahan yang perlu dilakukan agar tidak terlalu membebani membran periodontal
dari gigi penyangga, dan untuk mempertahankan gigitiruan yang stabil.
3. Biologis
Gigitiruan sebagian lepasan kerangka logam didesain agar memenuhi konsep
biologis yaitu mengurangi efek pemakaian GTSL jangka panjang yang merusak,
seperti karies atau jaringan periodontal.
4. Estetis
Pertimbangan estetis pada desain GTSL kerangka logam yang utama adalah
dengan membuat bagian-bagian GTSL kerangka logam tidak terlihat.
5. Kenyamanan
Pertimbangan kenyamanan pasien pada desain GTSL adalah desain gigitiruan
tanpa pergerakan yang berlebih selama penggunaan, tidak mengiritasi lidah dan tidak
terperangkap sisa makanan.
pergerakan sebagai respon dari tekanan fungsional dan diharapkan dapat mendesain
komponen dari GTSL untuk mengontrol pergerakan tersebut.1
Pada saat GTSL berfungsi, gaya yang timbul dapat didistribusikan dan
diarahkan, serta efek yang terjadi dapat diminimalkan dengan desain GTSL yang
baik. Desain yang baik termasuk pemilihan dan penempatan komponen dengan oklusi
yang harmonis.1
Desain GTSL kerangka logam disesuaikan dengan tahap desain yaitu:1
1. Menentukan klas
Gigitiruan sebagian lepasan klas I Kennedy merupakan gigitiruan perluasan
distal yang bilateral, yang memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis
dan juga dukungan dari gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas II Kennedy
memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis dan juga dukungan dari
gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy memperoleh dukungan
sepenuhnya dari gigi penyangga.
2. Menentukan dukungan
Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy merupakan GTSL dukungan
gigi. Dukungan dari GTSL dukungan gigi didasarkan pada dukungan alveolar dari
gigi penyangga, morfologi mahkota dan akar gigi, kekakuan GTSL kerangka logam,
dan desain sandaran oklusal. Melalui pemeriksaan klinis dan interpretasi ronsen foto,
dokter gigi dapat mengevaluasi gigi penyangga dan menentukan apakah gigi
penyangga dapat menyediakan dukungan yang cukup.
Gigitiruan sebagian lepasan yang tidak didukung gigi pada kedua ujung ruang
edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan mukosa dibawahnya. Efektivitas
dukungan mukosa bergantung pada enam faktor yaitu kualitas dari linggir sisa,
perluasan linggir sisa yang akan ditutupi oleh basis gigitiruan, ketepatan dan jenis
bahan cetak, ketepatan basis gigitiruan, karakteristik desain dari komponen GTSL
kerangka logam, dan beban oklusal yang akan diterima.
3. Menentukan konektor
Konektor mayor harus ditempatkan dengan baik sehubungan dengan gingiva
dan jaringan yang bergerak, dan harus didesain secara kaku. Kekakuan pada konektor
mayor diperlukan untuk distribusi gaya dari dan kepada komponen pendukung.
Penggunaan plat palatal berbentuk U jarang diindikasikan pada kondisi torus
palatinus yang besar dan meluas sampai batas antara palatum keras dan palatum
lunak. Penggunaan batang palatal tunggal yang sempit tidak dianjurkan. Batang
palatal ganda baik secara mekanis dan biologis jika ditempatkan tanpa menekan
jaringan. Plat palatal yang luas lebih dipilih karena kekakuan dan stabilitas yang baik
tanpa merusak jaringan.
Batang lingual harus berbentuk half-pear dan bagian tepi atas harus lancip,
serta dibebaskan secukupnya tetapi tidak berlebihan dari jaringan dibawahnya. Tepi
bawah batang lingual atau plat lingual harus membulat untuk menghindari iritasi
jaringan di bawahnya ketika gigitiruan bergerak saat berfungsi. Penggunaan plat
lingual diindikasikan ketika gigi anterior rahang bawah mengalami penyakit
periodontal, pada klas I Kennedy dimana linggir sisa mengalami resorpsi parah, pada
kondisi dasar mulut terlalu dekat ke gingiva lingual dari gigi anterior sehingga batang
lingual tidak dapat ditempatkan tanpa menekan jaringan gingiva. Pada penggunaan
plat lingual, komponen logam yang berkontak dengan margin gingiva dan gingiva
yang berdekatan, harus dibebaskan secukupnya. Pembebasan jaringan yang
berlebihan harus dihindari karena jaringan cenderung mengisi kekosongan sehingga
dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan abnormal. Hanya
diperlukan pembebasan jaringan yang minimal untuk menghindari tertekannya
jaringan.
Konektor minor yang menghubungkan sandaran dan cangkolan ke konektor
mayor merupakan komponen penyeimbang. Komponen penyeimbang dari GTSL
kerangka logam adalah komponen kaku yang membantu dalam stabilisasi GTSL dari
pergerakan horizontal. Konektor minor harus memiliki ketebalan yang cukup agar
kaku tetapi tidak terlalu tebal agar tidak mengganggu lidah. Hal ini berarti bahwa
konektor minor sebaiknya berada pada embrasur interdental jika memungkinkan.
4. Menentukan Penahan
Penahan untuk GTSL dukungan gigi memiliki dua fungsi yaitu untuk
menahan gigitiruan dari gaya yang melepaskan tanpa merusak gigi penyangga, dan
untuk membantu dalam menahan kemungkinan terlepasnya gigitiruan. Cangkolan
tidak boleh menekan jaringan gingiva. Cangkolan tidak boleh memberikan torsi yang
berlebih pada gigi penyangga selama digunakan dan dilepaskan. Cangkolan harus
ditempatkan dekat daerah gerong untuk mendapatkan retensi yang cukup, dan harus
didesain dengan ketebalan dan kontak minimum pada gigi.
Penahan untuk GTSL perluasan distal, ketika menahan GTSL harus lentur
bila basis GTSL bergerak kearah jaringan saat berfungsi. Penahan juga berfungsi
sebagai stress-breaker. Penahan langsung harus didesain sehingga beban oklusal akan
berpindah langsung ke aksis gigi penyangga, dan bukan sebagai ungkitan.
Penahan tidak langsung harus ditempatkan sejauh mungkin di depan garis
fulkrum jika akan difungsikan dengan penahan langsung, untuk membatasi
pergerakan basis perluasan distal menjauhi jaringan basal. Penahan tidak langsung
harus ditempatkan pada dudukan sandaran yang dipreparasi pada gigi penyangga
yang mampu menahan gaya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas
penahan tidak langsung, yaitu:
1. Sandaran oklusal pada gigi penyangga harus ditahan pada dudukan
sandaran oleh lengan retentif dari penahan langsung. Jika sandaran ditahan pada
dudukannya, rotasi pada aksis akan terjadi sehingga mengaktifkan penahan tidak
langsung. Jika sandaran berpindah, maka tidak akan ada rotasi pada fulkrum sehingga
penahan tidak langsung menjadi tidak aktif.
2. Jarak dari garis fulkrum. Tiga daerah yang harus dipertimbangkan, yaitu
panjang dari basis perluasan distal, lokasi garis fulkrum, dan seberapa jauh penahan
tidak langsung ditempatkan dari garis fulkrum
3. Kekakuan konektor yang mendukung penahan tidak langsung, harus
bersifat kaku jika ingin penahan tidak langsung berfungsi dengan baik.
4. Efektivitas dari permukaan gigi pendukung. Penahan tidak langsung harus
ditempatkan pada dudukan sandaran yang tepat dimana pergerakan gigi tidak akan
terjadi. Gigi yang miring dan gigi yang lemah tidak dapat digunakan untuk
mendukung penahan tidak langsung.
perluasan linggir sisa yang akan ditutupi oleh basis gigitiruan, ketepatan dan jenis
bahan cetak, ketepatan basis gigitiruan, karakteristik desain dari komponen GTSL,
dan beban oklusal yang akan diterima.
3. Menentukan konektor
Konektor pada GTSL fleksibel merupakan basis yang fleksibel sehingga
kekakuannya lebih rendah dibandingkan kerangka logam.
4. Menentukan penahan
Penahan pada GTSL fleksibel merupakan cangkolan dengan bahan nilon
termoplastik yang fleksibel dan estetis. Pada pembuatan GTSL fleksibel diperlukan
survey zone, bukan survey lines, karena survey zone digunakan untuk menghasilkan
stabilitas dan retensi. Survey zone disebut juga circumferential guide plane. Tipe
cangkolan pada GTSL fleksibel wrap around, spur dan anchor.
Gigitiruan sebagi
sebagian
an lepasan yang tidak didukung gigi pada kedua ujung ruang
edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan linggir dibawahnya. Efektivitas
Efektivi
dukungan mukosa bergantung pada enam faktor yaitu kualitas dari linggir sisa,
perluasan linggir sisa yang akan ditutupi ol
oleh
eh basis gigitiruan, ketepatan dan jenis
bahan cetak, ketepatan basis gigitiruan, karakteristik desain ddari
ari komponen GTSL,
GTSL
dan beban oklusal yang akan diterima.
3. Menentukan konektor
Penentuan konektor untuk kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam
samaa halnya dengan GTSL kerangka logam. Konektor mayor pada GTSL kerangka
logam memberikan
an kekakuan pada kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka
logam. Kerangka logam dibuat dari aloi kobalt
kobalt-kromium.
4. Menentukan penahan
Gigitiruan sebagian lepasan fleksibel meningkatkan estetis dari GTSL
kerangka logam dengan mengganti cangkolan retentif pada bagian anterior dengan
cangkolan nilon sebagai bagian dari perluasan sayap basis ke anterior.. Hal ini untuk
menghindari penggunaan ccangkolan logam di anterior agar mendapatkan
patkan estetis yang
baik.