Anda di halaman 1dari 7

Diskusi Requirement Bedah Mulut Level 2

CASE REPORT
Fusion of the 2nd maxillary molar with the impacted 3rd molar

Lisa Antasari J530205069


CASE REPORT :
Fusion of the 2nd maxillary molar with the impacted 3rd molar

 Identitas pasien : Laki-laki, berusia 53 tahun


 Pemeriksaan subjektif:
 CC : Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pada daerah rahang atas sebelah kiri dan meminta untuk
dilakukan pencabutan gigi molar tiga yang impaksi.
 PI :
- Nyeri pada daerah rahang atas sebelah kiri
- Pasien mengkonsumsi antibiotik clyndamisin selama empat hari dengan dosis 300 g setiap 8 jam
 PDH: Pasien pernah memasang gigi tiruan jembatan berbahan logam ke dokter gigi satu setengah tahun
yang lalu
 PMH : TAK
 FH : TAK
 SH : TAK
CASE REPORT :
Fusion of the 2nd maxillary molar with the impacted 3rd molar

 Pemeriksaan Objektif :
 Pemeriksaan Ekstra Oral : TAK
 Pemeriksaan Intra Oral :
- Perkusi positif
- Tidak terdapat pembengkakan
- Palpasi positif
 Pemeriksaan Penunjang :

 Diagnosis : Periodontitis apikal dan fusi akar dari gigi molar 3 yang dengan akar gigi molar 2
 Rencana Perawatan : Ekstraksi gigi molar 2 dan molar 3
CASE REPORT :
Fusion of the 2nd maxillary molar with the impacted 3rd molar

 Tahapan Perawatan :
a. Sebelum dilakukan ekstraksi 10 ml darah dari pasien diambil untuk
prepare platelet-rich plasma (PRP)
b. Pemotongan gigi tiruan jembatan berbahan logam
c. Dilakukan anastesi lokal dengan menggunakan articain dengan
adrenalin 4 ml pada daerah tuberositas maksila dan nervus palatinus
mayor
d. Dilakukan pemotongan gigi secara vertikal pada bagian mesial gigi
molar 2 ke arah bukal dan bagian atas dari gigi molar 2 bagian distal
e. Dilakukan flap pada gingiva sampai mukoperiosteum
f. Dilakukan subluksasi pada molar 2
g. Gigi berhasil terbelah tetapi tidak dapat diekstraksi dari dalam soket
h. Dilakukan pengambilan lapisan kortikal pada mahkota gigi yang impaksi
dengan menggunakan bone cutter
i. Dilakukan perluasan osteotomy disekitar mahkota molar tiga yang
impaksi untuk ekstraksi kedua gigi secara bersamaan
CASE REPORT :
Fusion of the 2nd maxillary molar with the impacted 3rd molar

j. Setelah ekstraksi selesai, luka dibilas dengan larutan fisiologis dan


soket diisi dengan hemosponge dengan PRP
k. Luka tersebut kemudian dijahit dengan jahitan individual Vicryl
(pyloglactin 910) dengan ukuran 4/0.
l. Medikasi
- Antibiotik (Klindamisin) 300 mg setiap 8 jam.
- Ibuprofen 400 mg setiap 8 jam diresepkan hanya untuk dua hari
pertama setelah operasi
m. Pasca dilakukan ekstraksi penyembuhan berhasil, tanpa
pembengkakan
Kesimpulan

Dalam pencabutan gigi, perlu diwaspadai kemungkinan komplikasi terutama pada kasus
pencabutan yang jarang terjadi seperti pada kasus di jurnal ini..Dalam kasus seperti ini, diperlukan
pemeriksaan radiografi untuk menentukan diagnosis. Pada kasus di atas, penggunaan PRP sangat
dianjurkan. Efeknya berpengaruh positif terhadap terjadinya pembengkakan pasca operasi,
mengurangi rasa sakit, dan mempercepat penyembuhan luka pada jaringan lunak .
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai