SKRIPSI
Disusun Oleh:
rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
Produk Zara (Studi pada Konsumen Zara Sun PlazaMedan)”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program
studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
S.Pd, atas didikan, kasih sayang, kesabaran, serta doa dan dukungan yang tiada
peneliti telah banyak mendapat bimbingan, saran, motivasi, serta doa dari
berbagai pihak. Oleh Karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan,
yaitu:
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu
3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
5. Seluruh Staff Pengajar Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU yang selama
6. Kak Siswati. S.Sos, M.SP dan Bang Farid, S.H selaku staff pegawai Ilmu
7. Seluruh Staff Pengajar Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU yang selama
9. Teman spesial saya Rahmat Asfari, S.E yang telah memberikan dukungan
10. Seluruh keluarga besar penulis, terimakasih atas doa dan semangatnya
skripsi ini Karina Dewi Hasibuan S.AB, dan Evita Supma S.AB. Terima
kasih untuk waktu yang di berikan dan masukan sehingga penulis dapat
12. Abang yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini Dolesman
di berikan.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
Penulis,
Halaman
ABSTRAK ...............................................................................................................i
ABSTRACT .............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Data 10 Merek yang Paling Sering disebut di Twitter ....................... 5
Gambar 2.1 Piramida Kesadaran Merek............................................................... 10
Gambar 2.2 Nilai-Nilai Kesadaran Merek ............................................................ 12
Gambar 2.3 Indikator Keputusan Pembelian ........................................................ 16
Gambar 2.4 Kerangka Berfikir ............................................................................. 26
Gambar 4.1 Logo Zara.......................................................................................... 38
Gambar 4.2 Normal Probably Plot ....................................................................... 53
industri untuk berlomba-lomba menciptakan sesuatu yang baru dan terkini untuk
mengingat kembali bahwa merek merupakan bagian dari kategori produk Dyan
(2010:40). Peran brand awareness dalam membantu suatu merek dapat dipahami
brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan
Kesadaranakanmerekmemilikitingkatanyangdapatdisesuaikansejauh mana
konsumen mengingat dan mengenali suatu produk yang dimuat oleh perusahaan.
awareness) merupakan salah satu dimensi dasar dari equitas suatu merek yang
sering dianggap sebagai salah satu persyaratan dari keputusan pembelian seorang
konsumen, karena merupakan faktor penting dalam suatu set pertimbangan suatu
merek. Mengingat suatu nama, logo/ simbol, dan atribut dari suatu merek tertentu
Brand Awareness ini sangat menarik untuk di teliti karena bagaimana bisa
dari banyaknya merek di dunia ini tapi para konsumen hanya mengingat satu
merek saja.Seperti contohnya ialah minuman air kemasan, dari banyaknya merek
yang terlintas di benak kita pastinya merek Aqua, dan jika ingat detergen yang
terlintas dalam pikiran kita adalah merek Rinso.Ketika anda sudah merasa nyaman
dengan brand yang anda pilih anda, di mana sudah sejalan antara pengalaman
dipersepsikan oleh para stakeholder, anda dapat memikirkan cara agar orang-
Brand Awareness itu bekerja bagaimana hal tersebut dapat terjadi dan itulah sebab
danRumyeni(Buying Decision: the links between online media and media face to
sebuah produk dapat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti media periklanan dan
mau membeli atau tidak terhadap suatu produk. Oleh karena itu kita dapat
suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah
dengan tindak lanjut yang nyata.Hal ini menjadi tolak ukur bagi konsumen dalam
membeli produk dengan merek yang sudah dikenalnya atas dasar pertimbangan
pemakaian karena asumsi mereka adalah bahwa merek yang sudah dikenal dapat
akan sebuah merek. Hal ini menjadikan acuan bagi konsumen dalam
yang akan mengacu kepada pengenalan akan sebuah merek produk dan membuat
Zara di Indonesia tidak lepas dari usaha PT Mitra Adi Perkasa (Tbk.) dalam
Adi Perkasa (Tbk.) menginginkan untuk dapat memiliki hak eksklusif Zara
ketika itu maka Inditex baru memberikan hak kepada PT Mitra Adi Perkasa
langsung dari Spanyol dengan model pembelian sistem putus, yang artinya
jika ada produk Zara yang tidak terjual maka hal tersebut menjadi risiko bisnis
PT Mitra Adi Perkasa (Tbk.), karena di tahun awal keberadaannya Zara telah
rapuh(perishable)sepertibahanpangan.Artinya,
dengan produk baru agar tetap memberikan kesegaran bagi pembeli, namun
para pengguna twitter yang dilakukan pada tahun 2016, mengenai merk paling
populer dan yang sering disebut ditwitter dengan menggunakan teknologi Provetic
Indonesia menunjukan hasil bahwa dari 10 merk yang paling terkenal di indonesia
seperti H&M, POLO, Next, GAP, Guess, Lacoste, Levis, wakai, dan Uniqlo,
Zara. Sedangkan Zara sendiri berada di peringkat teratas dan di sebut sebanyak
7050 kali oleh pengguna twiter berbanding jauh dengan pesaing terdekatnya yaitu
H&M yang disebutkan Sebanyak 2889 kali oleh para pengguna twiter ditahun
2016.
Gambar 1.1
Data 10 merk model yang paling sering di sebut di Twitter
sangat tinggi pada masyarakat Indonesia pada jenis usaha fashionpadatahun 2016.
produk yang ditawarkan kepada konsumen, tetapi Zara masih saja menjadi
salah satu brand yang selalu dicari dan dikenal masyarakat Indonesia.
tanggal 1 Januari 2004, pusat perbelanjaan ini berupa bangunan 6 lantai (termasuk
Lower Ground dan Ground Floor) yang dirancang dengan konsep mal
dikunjungi oleh pelajar, mahasiswa, serta para wisatawan dalam negeri maupun
luar negeri.Sun Plaza juga berdekatan dengan Kantor Gubernur Sumatera Utara,
perbelanjaan dengan konsep ‘One Stop Shopping Center’ Sun Plaza memiliki
anchor tenant yaitu SOGO Department Store, Zara, Celebrity Fitness, H&M,
Gramedia. Sun Plaza memiliki lokasi strategis dengan dikelilingi oleh pusat
bisnis, perkantoran serta memiliki outlet terlengkap hingga mencapai 400 toko.
Sun Plaza merupakan mal dalam portofolio Lippo Malls Indonesia, yang
merupakan salah satu bisnis unit yang dimiliki PT Lippo Karawaci Tbk. Lippo
Malls Indonesia adalah pengembang dan operator mal terbesar di Indonesia, yang
Medan, namun Sun Plaza telah menjadi pusat perbelanjaan terfavorit warga kota
Medan, yang setiap harinya berhasil menarik puluhan ribu pengunjung Zara sun
plaza menjual tiga jenis pakaian untuk wanita, pria dan anak-anak. Setiap bagian
mode untuk setiap kampanye. Inilah alasan mengapa pelanggan kami dapat
ZARA DI SUN PLAZA MEDAN (Studi Konsumen Zara Sun Plaza Medan)”.
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Apakah Brand Awareness
Plaza Medan.
1. Bagi Peneliti
teori dan pengaplikasian yang peneliti peroleh dari bangku kuliah, kemudian
merk tertentu.
3. Bagi Perusahaan
perusahaan di masa yang akan datang serta untuk merancang strategi yang
tidak akan membeli produk yang tidak mereka ketahui. Namun keakrabannya
dengan produk juga merupakan pengaruh pembeli yang sangat kuat.Para pembeli
jauh lebih merasa nyaman dengan produk yang dikenal dibandingkan dengan
produk. Dalam hal ini meliputi nama, gambar, logo, serta logam tertentu yang
mengenal merek itu hingga yakin bahwa merek itu adalah satu-satunya dalam
kelas produk atau jasa tertentu. Dalam hal ini apabila suatu merek sudah dapat
merebut suatu tempat yang tetap di benak konsumen maka akan sulit bagi merek
selalu mengingat merek yang telah dikenal sebelumnya. Semakin tinggi brand
Gambar 2.1
Piramida Kesadaran Merek dari Mulai Terendah Sampai Tertinggi
Top of
Mind
Brand Recall
Brand Recognition
Unaware of Brand
dengan tujuan agar para target pasar atau konsumen dapat mengenal produk yang
diciptakan. Merek sangat berperan penting dalam hal pengenalan akan produk
tersebut kepada pihak konsumennya. Merek yang memiliki keunikan dan mudah
diingat oleh para konsumen, merupakan merek yang berhasil masuk dalam benak
mereka berpikir tentang produk tertentu dan seberapa mudah bahwa produk
harusmampumencapaikesadaranmerekdanmempertahankankesadaran merek
Brand awareness terdiri dari pengenalan sebuah merek dan mengingat kembali
suatu merek itu hingga yakin bahwa merek itu adalah hanya satu dalam kelas
pikiran konsumen, maka merek tersebut akan sulit digantikan oleh merek lain.
Sehingga konsumen akan tetap mengingat merek yang telah diketahui walaupun
sering ditawarkan oleh para penyedia jasa dengan merek yang berbeda dengan
calon pembeli untuk mengetahui atau mengenal kembali bahwa suatu merek
mengkajibagaimana brandawarenessdapatmenciptkansuatunilai.Berikutiniadalah
Gambar 2.2
Gambar Nilai-NilaiKesadaranMerek
Jangkar yang menjadi
cantolan asosiasi lain
Familier/Rasa suka
Kesadaran Merek
Subtansi/Komitmen
Mempertimbangkan
merek
asosiasimelekatpadabrandtersebutkarenadayajelajah brand
tersebutakanmenjadisangattinggidalam benakkonsumen.
Kondisiinimenunjukkanbahwasuatu brandyangawareness-nya
cara sehat untuk mandi, Simamora (2003:33). Produk Unilever yang telah
produk Unilever.
3. Substansi/komitmen
masyarakat.
c. Jangkauandistribusiyangluas,sehinggamemudahkankonsumenuntuk
4. Mempertimbangkan brand
pertimbanganyangtinggi.Jikasuatu brandtidaktersimpandalam
brandyangdisukaidan dibenci.
jauh konsumen aware terhadap suatu brand. Antara lain adalah sebagai berikut
suatumerek.
4. Puncak pikiran (Top of Mind) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh
konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata
harustersediabagi seseorangketikamengambilkeputusan.Jika
waktu mengerjakan ”A” dan ”B”, orang tersebut berada dalam posisi
mengambil keputusan.
perilaku konsumen adalah tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha
mempengaruhi.Variabel-variabel tersebut
cenderungsalingberinteraksiantarvariabelsatudenganvariabellainnya. Keputusan
dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk
proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yang dilakukan oleh
pasca pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa indikator proses membeli yang
dilakukan.
Gambar 2.3
Indikator Keputusan Pembelian
(2016:235-243), yaitu:
1. Pengenalan masalah
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan dari dalam atau dari
luar pembelian.
tersebut.
3. Evaluasi alternatif
Dalam tahap ini tidak ada suatu proses evaluasi yang mudah dan tunggal yang
4. Keputusan pembelian
Tahap ini diawali dengan tahap penilaian berbagai alternatif yang dapat dilihat
pada saat memilih, yaitu sikap positif atau negatifnya pada orang tersebut
keputusannya.
(perusahaan) itu sendiri. Bagi perusahaan adalah penting untuk mengetahui faktor
pembeliandankeputusanuntuk membeli.
1.
Pemrakarsa(initiator),yaituorangyangpertamakalimenyarankanme
mbelisuatu produk.
2. PemberiPengaruh(influencer),orang yang
keputusan terakhir.
3.
PengambilKeputusan(decider),orangyangsangatmenentukansebagian
dimana membelinya.
antaramerek-merekyangada.Perilakumembeliiniterjadipadawaktu membeli
kebiasaan,bukanberdasarkankesetiaanterhadapmerek.Konsumenmemilih
Behavior)
Perilakuinimemilikiketerlibatan yangrendah,namunmasihterdapat
keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilakuini bukan merupakan
sepeda motor Honda, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang dengan
yaitu uji asumsi klasik, regresi berganda, koefisien determinasi (R2), dan uji
sebesar9,245.
padajaringan4GLTEPTTelkomsel,Tbk(StudiMahasiswaUniversitasPancasil
Akan tetapi brand awareness, brand image, dan media komunikasi secara
image,danmediakomunikasisebesar64%,dansisanyayaitu36%,dijelaskanole
0,061 > 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa Brand Awareness tidak
Tbkditolak.Hasilpenelitianinibertolakbelakangdenganpenelitian
KeputusanPembelian.
unaware brand, brand recognition, brand recall dan top of mind secara
sebesar 7,4%. Dengan hasil penelitian dan analisis deskriptif tingkat brand
memperoleh total skor sebesar 6206 atau 77,6% dari skor ideal 8000. Hal ini
yang dijual di toko Victoria’s Secret sehingga sudah mendapat respon yang
yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
merek Aqua berada pada posisi tinggi. Hal ini menunjukan bahwa
awareness merek Aqua berada pada tingkat top of mind dan termasuk
menyadari bahwa merek Aqua menjadi merek yang paling diingat dan
menjadi merek yang disebutkan sebagai kata ganti merek ketika akan
sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
uji asumsi klasik, dan uji hipotesa (uji t), sedangkan pengolahan datanya
Y =0,121+0,786X1+0,152X2+e.
Dari persamaan di atas kedua variabel kualitas produk (X1) dan brand
yaitu kualitas produk (X1) dan brand awareness (X2). Sedangkan sisanya
47,9 % dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Hal ini
dengan peristiwa, objek, kondisi, dan perilaku tertentu Suryani dan Hendriyadi
(2013:90).Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat
menjadi landasan dalam penelitian dan penulisan yang pada akhirnya dapat
bebas dalam penelitian ini adalah Brand Awareness Suryani dan Hendriyadi
(2013:90).
Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respons jika
Gambar 2.4
Gambar Kerangka Berpikir
yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
dalam penelitian ini didapat dari kuisioner yang disebarkan ke seluruh responden
yang memiliki kriteria khusus yang kemudian data tersebut diolah dengan
Penelitian ini akan dilakukan di Zara Sun Plaza, Jl. Kh. Zainul Arifin,
Madras Hulu, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara 20152. Waktu
penelitian ini akan dilakukan selama bulan November 2017 – Januari 2018.
3.3.1 Populasi
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
minimal dua kali pembelian, dan tidak diketahui jumlahnya secara pasti.
3.3.2 Sampel
(2014:43).Sampel penelitian ini adalah konsumen dari produk Zara Sun Plaza
Medan yang berbelanja minimal dua kali pembelian. Metode pengambilan sampel
banyak dan jumlahnya tidak diketahui secara pasti maka digunakan rumus interval
(196)2 (0,5)(0,5)
n=
(0,1)2
n=96,4
Keterangan:
n = Jumlah sampel
q = 1-p
variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat di uji secara empiris
sebuah taksiran atau refrensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara
yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu.
Dalam hal ini peneliti mengemukakan defenisi dari konsep yang dipergunakan,
yaitu:
mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu
dan merupakan dimensi dasar dari equitas suatu merek yang sering dianggap
yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel
diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Skala
Penelitian Operasional
Brand Awareness Kesadaran merek
1. Unaware of
(X) merupakan kesanggupan
Brand
Aaker (1997:90) seorang calon pembeli
2. Brand
untuk mengenali,
Recognition
mengingat kembali suatu
merek sebagai bagian 3. Brand Recall Likert
dari suatu kategori 4. Top of Mind
produk tertentu.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitain ini adalah skala Likert,
sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejalan sosial ke dalam 4 poin skala
dengan interval yang sama (Erlina, 2011:46). Adapun penentuan skor dari setiap
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
atau daftar pertanyaan tersebut. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kepada
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pun oleh pihak lain.
b. Wawancara
2012:156)
c. Studi Dokumentasi
yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti.
harusnya diukur. Dalam penelitian ini yang merupakan data yang telah
validdengan alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Suatu skala pengukuran
dikatakan valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur
seseorang terhadap suatu pertanyaan atau pernyataan adalah stabil atau konsisten
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang
termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas bertujuan untuk
mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang dapat dipakai untuk uji
normalitas yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Jika data menyebar sekitaran
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka regresi penelitian
Zara apakah positif atau negatif dan memprediksi nilai variabel dependen apabila
nilai independen mengalami kenaikan atau penurunan. Maka dari itu akan
digunakan metode analisis regresi linear sederhana agar hasil yang diperoleh lebih
terarah, maka peneliti menggunakan bantuan SPSS (Statistic Product and Service
Y’ = a + b X
Keterangan :
3. 9.4.1 Uji T
1.) Jika nilai sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan
2.) Jika nilai sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan
secara rinci :
dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar atau atau mendekati
satu, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar
terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
terikat. Sebaliknya jika determinan (R2) semakin mengecil atau mendekati angka
nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
fashion yang ada saat itu yang hanya didorong oleh penawaran produsen
lainnyatidakmenjadidirinyasendiridantidakmemilikikekuatanuntukmemilih
padahal harus membayar dengan harga yang sangat mahal. Setelah itu,
Amancio
memulaiusahapembuatanpakaiannyadenganmengkhususkanpadaperancangan
pakaian malam dan pakaian dalam yang fashionable dan gerai pertama dibuka
geraiinternasionalnya untuk pertama kali di Paris dan New York. Saat ini
orang terkaya di Spanyol dan menjadi salah satu nama terbaik dalam
duniafashion.
Zara saat ini menjadi merek terbesar yang dimiliki oleh Inditex Group,
disampingmerek-merekpendukunglainsepertiPullandBeardanMassimo Dutti.
megah dimana di dalamnya terdapatpara desainer yang dengan teliti dan serius
Perkasa (Tbk.) atau MAP dalam meyakinkan pihak Inditex untuk membuka
itu maka Inditex baru memberikan hak kepada MAP untuk membuka jaringan
gerai Zara di Indonesia pada tahun 2005 gerai di 22 kota besar di Indonesia.
Visi dari perusahaan Zara itu adalah membuat konsumen yang memakai
pakaian yang di produksi Zara merasa puas dan nyaman untuk dipakai, sehingga
Zara sendiri tidak akan berhenti berinovasi dalam produknya sehingga dapat
Zara berjanji akan selalu memberikan desain baru yang berasal dari bahan yang
1) Jenis Kelamin
Table 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Sesuai dengat tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih
banyak melakukan keputusan pembelian produk Zara Sun Plaza Medan adalah
yang status pekerjaan pegawai swasta sebesar 45,8%, dikarenakan pegawai swasta
menggunakan produk Zara untuk pergi ke kantor maupun kehidupan sehari – hari.
3) Usia
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan usia
Zara Sun Plaza Medan berumur 23-27 tahun dikarenakan pada umur ini
4) Penghasilan/bulan
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan/bulan
lebih banyak melakukan keputusan pembelian produk Zara Sun Plaza Medan di
sebesar 46,9% dan < Rp 2.000.000 yaitu sebesar 33,3%. Hal ini menunjukkan
mereka maupun aktivitas , kebutuhan dan minat konsumen tersebut dalam hal ini
5) Pendidikan
berikut ini:
Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
pakaian yang bebas dan formal bisa jadi alasan konsumen S1 membeli di Zara.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengatahui Merek
Fashion Zara
ini menunjukkan bahwa konsumen mengetahui merek fashion Zara. Namun ada
responden yang menilai tidak setuju mengenal merek fashion Zara. Ini artinya
Tabel 4. 7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Konsumen dapat Mengenali
Produk Zara dari bentuk/desainnya
dikenali dengan konsep fashion catwalk nya.Namun ada responden yang menilai
responden.
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Zara adalah produk yang
mudah di ingat kembali ketika saya berbelanja fashion.
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 59,4% (57 responden). Hal
ini menunjukkan bahwa Produk Zara sangat mudah di ingat kembali oleh
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden TentangGaya Fashion Yang Modis
Indentik dengan Produk Zara
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 62,5% (60 responden). Hal
Namun ada responden yang menilai tidak setuju karena produk Zara dianggap
biasa-biasa saja karena juga tidak semua selera konsumen itu sama sehingga
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Merek Fashion yang Muncul
di Benak Pertama Kali adalah Zara
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 52,1% (50 responden). Hal
dan sangat setuju dikarenakan responden juga banyak yang tidak produk Zara
yang ada dibenak mereka pertama kali karena seperti yang kita tahu banyaknya
usaha usaha yang bergerak di bidang fashion, tidak hanya Zara saja.
Selain itu maraknya usaha fashion yang barangnya adalah barang barang
palsu masih menjadi pilihan utama untuk masyarat ekonomi rendah. Sehingga
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Lebih Memilih Membeli
Produk Zara dibandingkan Produk Fashion yang lain.
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 61,5% (59 responden). Hal
ini menunjukkan ketika konsumen telah nyaman dengan sebuah brand, maka ia
akan lebih memilih dan membeli produk yang ia suka daripada brand lain.
Namun, ada responden yang menilai tidak setuju dikarenakan ada juga responden
yamg lebih memilih membeli produk lain daripada produk fashion Zara.
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Konsumen Membeli
Produk Zara Sesuai Dengan Kebutuhan
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 57,3% (55 responden). Hal
ini menunjukkan bahwa konsumen membeli Produk Zara karena sesuai dengan
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mencari Informasi Tentang
Brand Zara Sebelum Membeli
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 61,5% (59 responden) dan
setuju sebesar 31.3% (30 responden). Hal ini menunjukkan bahwa sebelum
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Membeli Produk Zara
Berdasarkan Pengalaman Kerabat
menyatakan setuju sebanyak 25% (24 responden). Hal ini menunjukkan bahwa
Namun, ada responden yang menilai tidak setuju sebesar 4,2% (4 responden)
keinginannya sendiri.
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Membandingkan
BrandZaraDengan Brand Lainnya
2. Setuju 46 47,9
Jumlah 96 100,0
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 47,9% (46 responden) dan sangat
setuju 43,8% (42 responden). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari
Namun, ada responden yang menilai tidak setuju sebesar 7,3% (7 responden)
perlu untuk membandingkan produk Zara dengan produk produk dengan brand
yang lainnya.
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Meyakini Sudah Mengambil
Keputusan Yang Tepat Saat Membeli Produk Zara
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 62,5% (60 responden). Hal
ini menunjukkan bahwa yakin sudah mengambil keputusan yang tepat saat
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Setelah Membeli
Produk Zara
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 53,1% (51 responden). Hal
responden yang menilai tidak puas karena mungkin masi adanya kekurangan dari
Produk Zara.
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Merekomendasikan
Produk Zara Kepada Kerabat
memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 53,1% (51 responden). Hal
kerabatnya.
penilaian uji validitas yaitu jika r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut
valid dan jika r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.
Nilai r tabel dengan rumus df = n – 2 yaitu 96 – 2 = 94, sehingga nilai r tabel pada
Tabel 4.19
Hasil Uji Validitas Variabel X (Brand Awareness)
P3 0,738 Valid
P6 0,882 Valid
penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan r tabel sebesar 0,168. Hasil
uji validitas untuk variabel Y ( keputusan pembelian ) dalam penelitian ini dapat
Tabel 4.20
Hasil Uji Validitas Variabel Y ( Keputusan Pembelian)
pembelian) memiliki nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,168).Dengan
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. Kriteria penilaian uji
reliabilitas adalah:
1. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 60% atau 0,6
2. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0,6
Tabel 4.21
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Croncbach’s Alpha Keterangan
Brand Awareness X 0,869 Reliabel
KeputusanPembelian Y 0,712 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
seluruh variabel lebih besar dari 0,6. Dengan demikian dapat disimpulkan
menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah
dengan menilai signifikannya. Pada penelitian ini digunakan dua cara untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan
signifikan 5% nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% berarti bahwa
variabel residual berdistribusi normal dan uji normalitas dengan pendekatan grafik
plot atau Normal P-P Plot of Regresion Standarized Residual adalah jika data
menyebar disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal maka data
berdistribusi normal.
Tabel 4.22
Hasil Uji Normalitas KolmogorovnSmirnov
Unstandardized
Residual
N 97
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.91720267
Absolute .052
Most Extreme Differences Positive .036
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z .516
Asymp. Sig. (2-tailed) .953
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
berdistribusi normal, dan berdasarkan tebel 4.22 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig
Gambar 4.2
Normal Probability Plot
Pada gambar 4.2 P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis
Berdasarkan gambar 4.5 grafik Scatterplot terlihat jelas bahwa titik-titik menyebar
Tabel 4.23
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
sebagai berikut:
Y= 12,399+0,569X
1. Konstanta = 12,399
Brand Awareness, Bila variabel dependen naik atau berpengaruh dalam satu
antara brand awareness (X) dan keputusan pembelian (Y) hubungan positif.
sebagai berikut:
1. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima pada α = 5%.
2. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak pada α = 5%.
Tabel 4.24
Hasil Uji Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
awareness (X) menghasilkan nilai t hitung variabel brand awareness (X) adalah
6,827 dan nilai t tabel (df=96-2) adalah 1,985 sehingga t hitung > tabel (6.827
>1,985) dan Sig < 5 % (0,000 < 0,05 ). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel brand awareness bernilai positif dan signifikan secara parsial
semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat
0,331 yang artinya bahwa variasi dari variabel independen yaitu brand awareness
sisanya 66,9% diterangkan oleh variabel yang lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
mengkur varibel brand awareness dan keputusan pembelian adalah valid dan
reliable, sehingga indikator dan item pernyataan pada penelitian ini dapat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) Produk Zara
Sun Plaza Medan. Dimana t hitung (6,827) > t tabel (1,985) dan tingkat
Signifikasi < 5% (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel brand awareness bernilai positif dan signifikan secara parsial terhadap
keputusan pembelian.
seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai
bagian dari suatu kategori produk tertentu. Maka faktor brand awarenessakan
merek di dunia ini tapi para konsumen hanya mengingat satu merek saja. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Herlina Debby
5.1 Kesimpulan
Zara Sun Plaza Medan. Hal ini dapat di buktikan dengan nilai koefisien regresi
memiliki nilai sebesar 0,569 , dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai t
hitung sebesar 6,287 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0dan Sig < 5 % (0,000
< 0,05 ). yang berarti dapat disimpulkan Brand Awareness berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Zara di Sun Plaza Medan .
5.2 Saran
diajukan saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan
sebagai berikut:
diteliti dalam tulisan ini lain yang juga mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Zara Sun Plaza Medan disarankan melakukan promosi atau iklan agar brand
Buku :
Aaker, D. (1997). Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum.
Hendryadi, S. d. (2013). Metode Riset Kuantatif: Teori Dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenamedia Group.
Kriyantono. (2006). Teknik Praktis Riset Komnukasi. Jakarta: PT. Kencana Prenada.
Rochaety. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Pertama.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Cetakan Kedua. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, B. (2003). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sciffman dan Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Jakarta: PT.Gramedia.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein. (2014). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Jurnal :
Krisnawati, D. (2016). Pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian
Putri. (2013). Pengaruh Perluasan Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
(4):1-6. Semarang.
Ruswanty, H. d. (2016). Komperansi Antara Kelompok yang Melihat Iklan dan Tidak
melihat Iklan dengan Moderasi Brand Awareness Terhadap Minat Beli (Studi
Pada Commuter Line). Journal Of Business Studies. Volume 2. Hal:2-4
Siahaan, H. D. (2016). Analisis Tingkat Brand Awareness Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Victoris's Secret (Pada Konsumen Victoria's Secret Di PVJ
Bandung). 9.
Skripsi:
Andhini Wulan Saputri. (2017). Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Media
Husnawati. (2017). Pengaruh Brand Awareness dan Persepsi Kualitas Terhadap Buying
Medan, 2017
Kepada
Yth. Saudara
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian dengan judul
“PengaruhBrand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Produk Zara (
Studi Pada Konsumen Zara Sun Plaza Medan)” .
Maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sally Meuthia Febrian
NIM : 140907126
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Universitas Sumatera Utara
Memohon kesediaan saudara untuk meluangkan waktunya dalam mengisi
daftar pernyataan dibawah ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.Semua
keterangan dan jawaban yang saudara berikan semata-mata hanya untuk
kepentingan pemelitian.
Atas perhatian dan bantuan saudara, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
I. Identitas Responden
Jenis Kelamin : Pria Wanita
Status Pekerjaaan : Pelajar Mahasiswa
Pegawai Wiraswasta
Usia : 18 – 22 Tahun 23 – 27 Tahun
28-34 Tahun >35 Tahun
Penghasilan/bulan : <Rp 2.000.000
Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000
Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000
Rp 6.000.000 – Rp 8.000.000
>Rp 8.000.000
Pendidikan : SMA S1
S2/S3 Lainnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
STATUS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Penghasilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Rp 2.000.000 - Rp
45 46.9 46.9 80.2
4.000.000
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p1
p2
p3
p5
p6
p7
p9
p10
p11
p13
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 brand
awrnss
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .464 1 .575 .477 .708 .782 .871**
p2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .360 .575 1 .460 .498 .524 .738**
p3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .425 .477 .460 1 .452 .523 .704**
p4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .306 .708 .498 .452 1 .867 .844**
p5 Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .321 .782 .524 .523 .867 1 .882**
p6 Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .592 .871 .738 .704 .844 .882 1
unwere brand Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
Correlations
N 96 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** * **
Pearson Correlation .317 1 .699 .025 .663 .259 .293 .778**
p8 Sig. (2-tailed) .002 .000 .806 .000 .011 .004 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
* ** ** **
Pearson Correlation .225 .699 1 .096 .656 .167 .311 .748**
p9 Sig. (2-tailed) .027 .000 .352 .000 .103 .002 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .084 .025 .096 1 .152 -.049 -.011 .297**
p10 Sig. (2-tailed) .413 .806 .352 .138 .634 .917 .003
N 96 96 96 96 96 96 96 96
* ** ** ** **
Pearson Correlation .206 .663 .656 .152 1 .321 .310 .787**
p11 Sig. (2-tailed) .044 .000 .000 .138 .001 .002 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
* ** *
Pearson Correlation .200 .259 .167 -.049 .321 1 .241 .504**
p12 Sig. (2-tailed) .050 .011 .103 .634 .001 .018 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
* ** ** ** *
Pearson Correlation .231 .293 .311 -.011 .310 .241 1 .564**
p13 Sig. (2-tailed) .024 .004 .002 .917 .002 .018 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .540 .778 .748 .297 .787 .504 .564 1
keputusan pembelian Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.869 6
2. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.712 7
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 96
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.40192557
Most Extreme Differences Absolute .104
Positive .079
Negative -.104
Test Statistic .104
Asymp. Sig. (2-tailed) .012c
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients