Anda di halaman 1dari 94

PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ZARA


(Studi Pada Konsumen Zara
Sun Plaza Medan)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

SALLY MEUTHIA FEBRIAN


140907126

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ZARA
(Studi Pada Konsumen ZaraSun Plaza Medan)

Nama : Sally Meuthia Febrian


NIM : 140907126
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pembimbing : Selwendri S.Sos, M.Si

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh brand


awarenessterhadap keputusan pembelian produk Zara di Sun Plaza Medan.Brand
awareness menggambarkan bagaimana dari banyaknya kategori merek di dunia
ini tapi kita hanya mengingat satu merek saja. Dimensi brand awareness
merupakan pengklasifikasian konsumen bersadarkan piramida brand awareness
yaitu, tidak menyadari merek (unaware of brand),pengenalan merek (brand
recognition),pengingatan kembali terhadap merek (brand recall),puncak pikiran
(top of mind). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruhbrand awarenesssterhadap keputusan pembelian produkZara pada
konsumen Zara di Sun Plaza Medan.
Penelitian ini menggunakan 96 responden sebagai sampel penelitian dan
teknik penentuan sampel menggunakan metodepurposivesampling, Metode
analisis data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif yaitu meliputi uji
validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana,
pengujian hipotesis melalui uji-tdan uji koefisien determinasi (uji R2).
Data yang telah memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi
klasik diolah dengan menggunakan software SPSS sehingga menghasilkan
persamaan regresisebagai berikut:
Y= 12,399+0,569X

Dimana variabel keputusan pembelian (Y), brand awareness(X).Pengujian


hipotesis uji-t bahwa brand awarenesssberpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Uji koefisien determinasi (R2) yang terlihat pada R
Square sebesar 0,331 menunjukkan bahwa 33,1% keputusan pembelian produk
Zara Sun Plaza Medan dapat dijelaskan oleh variabel gaya hidup dan kepercayaan
sedangkan sisanya 66,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak
diteliti pada penelitian ini.

Kata kunci:Brand Awareness, Keputusan Pembelian.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

THE EFFECT OF BRAND AWARENESS ON DECREE OF


PRODUCT BUYING DECISIONS
(Study On Consumer Zara Sun Plaza Medan)

Name :Sally Meuthia Febrian


NIM :140907126
Departement : Business Administration
Faculty : Political and Social Science
Advisor : Selwendri S.Sos, M.Si

This research was conducted to examine the effect of brand awareness on


the decision of Zara product purchase in Sun Plaza Medan. Brand awareness
illustrates how from many categories of brands in this world but we only
remember one brand only. The dimension of brand awareness is the classification
of consumer awareness pyramid awareness brand that is, not aware of the brand
(unaware of brand), brand recognition, brand recall, top of mind. This study aims
to determine and analyze the effect of brand awareness on the decision to
purchase Zara products to consumers Zara in Sun Plaza Medan.
This research uses 96 respondents as sample of research and technique of
determination of sample by using purposive sampling method. Data analysis
method used is quantitative analysis method that is validity test, reliability test,
classical assumption test, simple linear regression analysis, hypothesis testing
through t-test and test coefficient of determination (test R2).
Data that has met the test of valdity, reliability test, and classical
assumption test is processed by using SPSS software to produce regression
equation as follows:
Y = 12.399 + 0.569X
Where is the purchase decision variable (Y), brand awareness (X). Testing
the t-test hypothesis that brand awareness has a positive and significant impact
on purchasing decisions. The determination coefficient test (R2) seen at R Square
of 0.331 indicates that 33.1% of product Zara Sun Plaza Medan decision can be
explained by lifestyle and trust variables while the remaining 66.9% can be
explained by the variables not examined in this study .

Key Word: Brand Awareness, Buying Decision

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, karena atas berkah,

rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Zara (Studi pada Konsumen Zara Sun PlazaMedan)”. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program

studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempapatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang

teristimewa, kedua orangtua penulis BapakRazali Achmad dan IbuYulianti

S.Pd, atas didikan, kasih sayang, kesabaran, serta doa dan dukungan yang tiada

henti – hentinya yang diberikan kepada kepada penuls.

Selama masa perkuliahan masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini

peneliti telah banyak mendapat bimbingan, saran, motivasi, serta doa dari

berbagai pihak. Oleh Karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan,

yaitu:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan FISIP USU.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis FISIP USU.

3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis FISIP USU.

Universitas Sumatera Utara


4. Bapak Selwendri S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, saran, dan masukan selama penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Staff Pengajar Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU yang selama

ini telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

6. Kak Siswati. S.Sos, M.SP dan Bang Farid, S.H selaku staff pegawai Ilmu

Administrasi Bisnis FISIP USU yang berperan dan membantu penulis

selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Staff Pengajar Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU yang selama

ini telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

8. Adik-Adik saya Poetri Geubrina Zalianty dan Muhammad Ummid Davala

Zalian. Terima kasih atas doa, nasihat, bantuan, dan motivasi.

9. Teman spesial saya Rahmat Asfari, S.E yang telah memberikan dukungan

dan semangat dari awal hingga akhir sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh keluarga besar penulis, terimakasih atas doa dan semangatnya

yang tidak henti menyemangati agar sukses dikemudian hari.

11. Sahabat yang selalu memberikan dukungan selama proses penulisan

skripsi ini Karina Dewi Hasibuan S.AB, dan Evita Supma S.AB. Terima

kasih untuk waktu yang di berikan dan masukan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

12. Abang yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini Dolesman

Sitanggang S.AB dan Muhammad Leviandi S.AB Terimakasih atas

bantuan , doa dan motivasi yang diberikan.

Universitas Sumatera Utara


13. Teman – teman seperjuangan dan terkasih yang tidak pernah lelah untuk

mendorong dan memberikan semangat Titha Triana Natalia, Sheila

Chairunisa, Henna Friska. Terimakasih untuk waktu dan semangat yang

di berikan.

14. Teman-teman seperjuangan kelas A Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

dengan tulus ikhlas memberikan doa dan dukungan hingga dapat

terselesainya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, masih banyak

kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya.Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Februari 2018

Penulis,

Sally Meuthia Febrian

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ...............................................................................................................i
ABSTRACT .............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 7
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................... 7
1.4 Manfaat Masalah ......................................................................... 7

BAB II KERANGKA TEORI ....................................................................... 9


2.1 Brand Awareness ......................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Brand Awareness ....................................... 9
2.1.2 Peran Brand Awareness ............................................. 11
2.1.3 Indikator Brand Awareness ....................................... 14
2.2 Keputusan Pembelian ................................................................. 15
2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian .............................. 15
2.2.2 Indikator Keputusan Pembelian ................................ 16
2.2.3 Peran Keputusan Pembelian ...................................... 17
2.2.4 Tipe Perilaku Keputusan Pembelian ......................... 18
2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................... 20
2.4 Kerangka Berfikir ....................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27


3.1 Bentuk Penelitian ........................................................................ 27
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ..................................... 27
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................... 27
3.3.1 Populasi ..................................................................... 27
3.3.2 Sampel ....................................................................... 28
3.4 Hipotesis Penelitian .................................................................... 29
3.5 Definisi Konseptual Variabel ..................................................... 29
3.6 Definisi Operasional ................................................................... 30
3.7 Skala Pengumpulan Variabel ..................................................... 31
3.8 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 31
3.9 Teknik Analisis Data .................................................................. 32
3.9.1 Metode Uji Instrumen................................................ 32
3.9.1.1 Uji Validitas ............................................. 32
3.9.1.2 Uji Reabilitas ............................................ 33
3.9.1.3 Uji Normalitas .......................................... 33
3.9.2 Anaisis Regresi Linear Sederhana ............................. 34

Universitas Sumatera Utara


3.9.3 Uji Hipotesis .............................................................. 34
3.9.3.1 Uji Signifikan Parsial (Uji - t) .................. 34
3.9.3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................ 35
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 36
4.1 Deskriptif Objek Penelitian ........................................................ 36
4.1.1Gambaran Umum Perusahaan
dan Logo Perusahaan ............................................................ 36
4.1.2Visi Misi Perusahaan .................... ……………………38
4.1.3 Logo Perusahaan ......................................................... 38
4.2Penyajian Data ............................................................................. 38
4.2.1 Identitas Responden ..................................................... 38
4.2.2 Distribusi Jawaban Responden .................................... 42
4.2.2.1 Variabel X (Brand Awareness) ........................ 42
4.2.2.2 Variabel Y (Keputusan Pembelian) ................. 45
4.3Metode Analisis Data ................................................................... 49
4.3.1 Uji Instrumen ............................................................... 49
4.3.1.1 Uji Validitas ..................................................... 49
4.3.1.2 Uji Reliabilitas ................................................. 51
4.3.2 Uji Asumsi Klasik Normalitas ..................................... 52
4.3.3Analisis Regresi Linier Serderhana .............................. 54
4.3.4Pengujian Hipotesis ...................................................... 55
4.3.4.1 Uji Parsial (Uji-t) ............................................. 55
4.3.4.3Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................... 56
4.4PembahasanPengaruh Brand Awareness Terhadap
Keputusan Pembelian.................................................................. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 58


5.1 Kesimpulan ................................................................................. 58
5.2 Saran ........................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data 10 Merek yang Paling Sering disebut di Twitter ....................... 5
Gambar 2.1 Piramida Kesadaran Merek............................................................... 10
Gambar 2.2 Nilai-Nilai Kesadaran Merek ............................................................ 12
Gambar 2.3 Indikator Keputusan Pembelian ........................................................ 16
Gambar 2.4 Kerangka Berfikir ............................................................................. 26
Gambar 4.1 Logo Zara.......................................................................................... 38
Gambar 4.2 Normal Probably Plot ....................................................................... 53

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ........................................................................ 30


Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 39
Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ......................... 39
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Usia Responden .......................... 40
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan ................................ 40
Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan .................................. 41
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengetahui Merek
Fashion Zara ..................................................................................... 42
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Konsumen dapat
Mengenali Produk Zara dari bentuk/desainnya ................................ 43
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Zara adalah Produk
yang Mudah di Ingat Kembali Ketika Berbelanja Fashion .............. 43
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Gaya Fashion yang
Modis Identik dengan Produk Zara .................................................. 44
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Merek Fashion
yang Muncul di Benak Pertama Kali adalah Zara ............................ 44
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Lebih Memilih
Membeli Produk Zara dibandingkan Produk
Fashion yang lain .............................................................................. 45
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Konsumen Membeli
Produk Zara Sesuai dengan Kebutuhan ............................................ 46
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Tentang Mencari Informasi
Tentang Brand Zara S ebelum Membeli ........................................... 46
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Tentang Membeli Produk
Zara Berdasarkan Pengalaman Kerabat ............................................ 47
Tabel4.15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Membandingkan
Brand Zara dengan lainnya .............................................................. 47
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Tentang Meyakini
Sudah Mengambil Keputusan yang Tepat Saat
Membeli Produk Zara ....................................................................... 48
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Setelah
Membeli Produk Zara ....................................................................... 48
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Tentang Merekomendasi
Produk Zara Kepada Kerabat............................................................ 49
Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Variabel X (Brand Awareness) .......................... 50
Tabel 4.20 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Keputusan) ................... 51
Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas......................................................................... 52
Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas KolmogorovnSmirnov ..................................... 53
Tabel 4.23 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................... 54
Tabel 4.24 Hasil Uji Parsial (Uji-t) ..................................................................... 55
Tabel 4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi (𝑅𝑅2 )............................................... 56

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Lampiran 2 Tabulasi Data Identitas Responden
Lampiran 3 Tabulasi Data Jawaban Responden
Lampiran 4 Frekuensi Jawaban Responden
Lampiran 5 Hasil Data Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi
Lampiran 7 Berita Acara Seminar Proposal
Lampiran 8 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal
Lampiran 9 Lembar Nilai Seminar Proposal
Lampiran 10 Kartu Kendali Bimbingan
Lampiran 11 Sertifikat TOEFL.

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan fashion saat ini, menggerakkan seluruh perusahaan atau

industri untuk berlomba-lomba menciptakan sesuatu yang baru dan terkini untuk

di produksi dan dipasarkan kepada masyarakat. Kesadaran merek atau brand

awareness adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau

mengingat kembali bahwa merek merupakan bagian dari kategori produk Dyan

(2010:40). Peran brand awareness dalam membantu suatu merek dapat dipahami

bagaimana brand awareness tersebut menciptakan suatu nilai.

Nilai-nilai tersebut yang mengaitkan antara asosiasi yang satu dengan

asosiasi lainnya, Familiar (menjadi terkenal), Komitmen, Mempertimbangkan

merek, Durianto dkk (2004:4).Uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

bahwa brand awareness merupakan tujuan umum komunikasi pemasaran. Adanya

brand awareness yang tinggi diharapkan kapanpun kebutuhan kategori muncul,

brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan

pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan.

Dalam penelitian Suciningtyas Menurut Kotler dan Keller (2012:483)

kesadaran akan merek (Brand awareness) adalah konsumen memiliki kemampuan

dalam mengidentifikasi sebuahmereka

padasituasidankondisiyangberbeda,dapatdilakukandengan cara pengenalan merek

dan pengingatan kembali terhadap sebuah merek. Ditingkatkan dan diciptakan

kesadaran akan merek dengan cara meningkatkan interaksi merek dalam

menciptakan keakraban melalui paparan yang secara berulang-ulang sehingga

Universitas Sumatera Utara


merek dikenal dengan baik.Menurut Aaker (1997) pada penelitian Suprapti

(2010:28) kesadaran merek mempengaruhi rasapercaya diri konsumen atas

keputusan pembelian dengan mengurangi tingkat resiko yang disarankan atas

suatu merek yang diputuskan untuk dibeli.

Kesadaranakanmerekmemilikitingkatanyangdapatdisesuaikansejauh mana

konsumen mengingat dan mengenali suatu produk yang dimuat oleh perusahaan.

Maka terciptalah tindakan keputusan pembelian yang

dilakukankonsumensetelahmengenalidanmengingatsepertiapamerek produk yang

akan konsumen beli.Menurut Tjiptono, (2011:97) “Brand Awareness yaitu

kemampuan konsumen untuk menganali atau mengingat bahwa sebuah merek

merupakan anggota dari kategori produk tertentu”. Kesadaran merek (brand

awareness) merupakan salah satu dimensi dasar dari equitas suatu merek yang

sering dianggap sebagai salah satu persyaratan dari keputusan pembelian seorang

konsumen, karena merupakan faktor penting dalam suatu set pertimbangan suatu

merek. Mengingat suatu nama, logo/ simbol, dan atribut dari suatu merek tertentu

merupakan dasar konsumen mengenali suatu merek.

Brand Awareness ini sangat menarik untuk di teliti karena bagaimana bisa

dari banyaknya merek di dunia ini tapi para konsumen hanya mengingat satu

merek saja.Seperti contohnya ialah minuman air kemasan, dari banyaknya merek

yang terlintas di benak kita pastinya merek Aqua, dan jika ingat detergen yang

terlintas dalam pikiran kita adalah merek Rinso.Ketika anda sudah merasa nyaman

dengan brand yang anda pilih anda, di mana sudah sejalan antara pengalaman

dengan tawaran perusahaan dan anda memahami bagaimana brand anda

dipersepsikan oleh para stakeholder, anda dapat memikirkan cara agar orang-

Universitas Sumatera Utara


orang tersebut membagikan kata-kata yang positif tentang brand anda dalam

jaringan mereka. Terkadang, dapat dilakukan dengan sederhana, yakni dengan

meminta mereka untuk melakukannya.Disinilah mengapa kesadaran merek atau

Brand Awareness itu bekerja bagaimana hal tersebut dapat terjadi dan itulah sebab

variabel tersebut harus di teliti.

Md Yahya (2013)Dalam jurnal yang ditulis oleh Selwendri

danRumyeni(Buying Decision: the links between online media and media face to

face interaction)dikemukakan bahwa keputusan pembelian konsumen pada

sebuah produk dapat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti media periklanan dan

dari lingkungan. Dari perspektif media, kecenderungan mengurangi risiko dalam

pembelian akan mendorong konsumen untuk membangun pemahaman terhadap

produk yang lebih baik akhirnya mempengaruhi keputusan pembelian.Menurut

Kotler (2002:209), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk

mau membeli atau tidak terhadap suatu produk. Oleh karena itu kita dapat

menyimpulkan bahwa, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan

suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah

dengan tindak lanjut yang nyata.Hal ini menjadi tolak ukur bagi konsumen dalam

memutuskan membeli sebuah produk.Pada umumnya konsumen cenderung

membeli produk dengan merek yang sudah dikenalnya atas dasar pertimbangan

kenyamanan, keamanan, dan lain-lain.

Merek yang sudah mereka kenal menghindarkan mereka dari risiko

pemakaian karena asumsi mereka adalah bahwa merek yang sudah dikenal dapat

diandalkan.Hubungan antara brand awareness terhadap keputusan

pembelianmerupakan bentuk dari tindakan seorang

Universitas Sumatera Utara


konsumenyangmunculdikarenakankonsumentersebutmengetahuidan mengenali

akan sebuah merek. Hal ini menjadikan acuan bagi konsumen dalam

memutuskanpembeliansebuahproduk.Sehinggadapat di tarik kesimpulan bahwa

dalam memutuskan membeli sebuah produk, konsumen memerlukan informasi

yang akan mengacu kepada pengenalan akan sebuah merek produk dan membuat

merek produk dikenal serta diingat oleh pihak konsumen.

Zara merupakan satu diantara banyaknya bisnis fashion di Indonesia. Zara

masuk pertama kali ke Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2005.Perjalanan

Zara di Indonesia tidak lepas dari usaha PT Mitra Adi Perkasa (Tbk.) dalam

meyakinkan pihak Inditex untuk membuka gerainya di Indonesia. PT Mitra

Adi Perkasa (Tbk.) menginginkan untuk dapat memiliki hak eksklusif Zara

sejak tahun 1999, namun karena alasan ketidakstabilan kondisi di Indonesia

ketika itu maka Inditex baru memberikan hak kepada PT Mitra Adi Perkasa

(Tbk.) untuk membuka jaringan gerai Zara di Indonesia pada tahun

2005.Untuk produk Zara, PT Mitra Adi Perkasa (Tbk.) mendatangkannya

langsung dari Spanyol dengan model pembelian sistem putus, yang artinya

jika ada produk Zara yang tidak terjual maka hal tersebut menjadi risiko bisnis

yang harus ditanggung oleh PT Mitra Adi Perkasa (Tbk.).

Keberadaan Zara sendiri di Indonesia menjadi hal yang fenomenal bagi

PT Mitra Adi Perkasa (Tbk.), karena di tahun awal keberadaannya Zara telah

mendapatkan sambutan antusias pasar fashion Indonesia.

Selainitu,Zarajugamelaluikonsepbisnisnya yang disebut sebagai ‘freshly baked

clothes’. Dimana Zara mengumpamakan produknyasebagaiproduk yang

rapuh(perishable)sepertibahanpangan.Artinya,

Universitas Sumatera Utara


produkZaraadalahprodukyangmemangtidakdapatbertahanlamamenjadi produk

yang ditawarkan kepada konsumen, namun setiap minggu harus diganti

dengan produk baru agar tetap memberikan kesegaran bagi pembeli, namun

walaupun begitu melihat dari annual report Inditex pertumbuhan persentase

(Number of markets with commercial) Zara meningkat menjadi 93 % pada

tahun 2016 yang sebelumnya 88% ditahun 2015.

Menurut Boomee.co 2016 melalui sampel yang di ambil dari komentar

para pengguna twitter yang dilakukan pada tahun 2016, mengenai merk paling

populer dan yang sering disebut ditwitter dengan menggunakan teknologi Provetic

Indonesia menunjukan hasil bahwa dari 10 merk yang paling terkenal di indonesia

seperti H&M, POLO, Next, GAP, Guess, Lacoste, Levis, wakai, dan Uniqlo,

Zara. Sedangkan Zara sendiri berada di peringkat teratas dan di sebut sebanyak

7050 kali oleh pengguna twiter berbanding jauh dengan pesaing terdekatnya yaitu

H&M yang disebutkan Sebanyak 2889 kali oleh para pengguna twiter ditahun

2016.

Gambar 1.1
Data 10 merk model yang paling sering di sebut di Twitter

Sumber: boomeeco 2016

Universitas Sumatera Utara


Dari Gambar 1.1 dapat disimpulkan bahwa dari10 merk yang paling sering

di sebut di Twitter ZARA merupakan produk dengan tingkat popularitas yang

sangat tinggi pada masyarakat Indonesia pada jenis usaha fashionpadatahun 2016.

Bisa dilihat walaupun zara menerapkan konsep ‘freshly baked clothes’dimana

produk produk dari Zara terkenal rapuh atau tidakdapatbertahanlamamenjadi

produk yang ditawarkan kepada konsumen, tetapi Zara masih saja menjadi

salah satu brand yang selalu dicari dan dikenal masyarakat Indonesia.

Sun Plaza merupakan pusat perbelanjaan menengah ke atas di kawasan

komersial strategis kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Diresmikan pada

tanggal 1 Januari 2004, pusat perbelanjaan ini berupa bangunan 6 lantai (termasuk

Lower Ground dan Ground Floor) yang dirancang dengan konsep mal

keluarga.Letaknya yang sangat strategis membuat pusat perbelanjaan ini ramai

dikunjungi oleh pelajar, mahasiswa, serta para wisatawan dalam negeri maupun

luar negeri.Sun Plaza juga berdekatan dengan Kantor Gubernur Sumatera Utara,

Mesjid Agung Medan (mesjid terbesar di Sumatera).Sun Plaza merupakan pusat

perbelanjaan dengan konsep ‘One Stop Shopping Center’ Sun Plaza memiliki

anchor tenant yaitu SOGO Department Store, Zara, Celebrity Fitness, H&M,

Hypermart, Foodmart Gourmet, Cinemaxx, Timezone, ACE Hardware and

Gramedia. Sun Plaza memiliki lokasi strategis dengan dikelilingi oleh pusat

bisnis, perkantoran serta memiliki outlet terlengkap hingga mencapai 400 toko.

Sun Plaza merupakan mal dalam portofolio Lippo Malls Indonesia, yang

merupakan salah satu bisnis unit yang dimiliki PT Lippo Karawaci Tbk. Lippo

Malls Indonesia adalah pengembang dan operator mal terbesar di Indonesia, yang

memiliki dan mengelola 67 mal yang tersebar di 34 kota di seluruh Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


Sejak beroperasi pada 2004, saat ini Sun Plaza bukan hanya sebagai ikon kota

Medan, namun Sun Plaza telah menjadi pusat perbelanjaan terfavorit warga kota

Medan, yang setiap harinya berhasil menarik puluhan ribu pengunjung Zara sun

plaza menjual tiga jenis pakaian untuk wanita, pria dan anak-anak. Setiap bagian

mendapatkan keuntungan dari tim kreatif independen yang menangani proposal

mode untuk setiap kampanye. Inilah alasan mengapa pelanggan kami dapat

menemukan di toko kami dengan standar tertinggi yang memperhitungkan tren

terbaru dengan harga pantas.Terkait dengan latar belakang permasalahan diatas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH

BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

ZARA DI SUN PLAZA MEDAN (Studi Konsumen Zara Sun Plaza Medan)”.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Apakah Brand Awareness

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Zara di

Sun Plaza Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitiannya

adalah: “Untuk mengetahui adanya pengaruh Brand Awareness berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Zara di Sun

Plaza Medan.

1.4 Manfaat Penelitan

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Universitas Sumatera Utara


Penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-

teori dan pengaplikasian yang peneliti peroleh dari bangku kuliah, kemudian

memperluas wawasan peneliti tentang Brand Awareness suatu produk dari

merk tertentu.

2. Bagi Program Studi S-1 Ilmu Administrasi Bisnis

Sebagai sumbangan pemikiran dan tambahan referensi yang sewaktu-waktu

dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian khususnya

mengenai penelitian Pengaruh Brand Awareness terhadap Keputusan

Pembelian yang akan digunakan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Perusahaan

Sebagai dasar yang objektif dalam pengambilan keputusan serta sebagai

pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh

perusahaan di masa yang akan datang serta untuk merancang strategi yang

tepat untuk meningkatkan penjualan produk.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Brand Awareness

2.1.1 Pengertian Brand Awareness

Kesadaran merek atau brand awareness merupakan langkah awal untuk

membangun sebuah merek produk.Aspek paling penting dari brand awareness

adalah bentuk informasi dalam ingatan di tempat yang pertama.Sebuah titik

ingatan brand awareness sangat penting sebelum brand association dibentuk.

Konsumen memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan konsumsi, kedekatan

dengan nama merek akan cukup untuk menentukan pembelian.

Kesadaran merek merupakan suatu ukuran seberapa banyak pelanggan

potensial mengetahui sebuah merek.Strategi yang lazim dalam pemasaran dan

periklanan adalah mempertinggi tingkat kesadaran merek. Pada hakikatnya, orang

tidak akan membeli produk yang tidak mereka ketahui. Namun keakrabannya

dengan produk juga merupakan pengaruh pembeli yang sangat kuat.Para pembeli

jauh lebih merasa nyaman dengan produk yang dikenal dibandingkan dengan

produk yang tidak dikenal.Brand awareness merupakan kemampuan calon

pembeli atau konsumen untuk mengenali maupun mengingat sebuah merek

produk. Dalam hal ini meliputi nama, gambar, logo, serta logam tertentu yang

digunakan para pelaku pemasar untuk mempromosikan produk-produknya.

Brand awareness meliputi suatu proses mulai dari perasaan tidak

mengenal merek itu hingga yakin bahwa merek itu adalah satu-satunya dalam

kelas produk atau jasa tertentu. Dalam hal ini apabila suatu merek sudah dapat

merebut suatu tempat yang tetap di benak konsumen maka akan sulit bagi merek

Universitas Sumatera Utara


tersebut untuk digeser oleh merek lain, sehingga meskipun setiap hari konsumen

dipenuhi dengan pesan-pesan pemasaran yangberbeda-beda, konsumen akan

selalu mengingat merek yang telah dikenal sebelumnya. Semakin tinggi brand

awareness konsumen terhadap suatu produk.

Gambar 2.1
Piramida Kesadaran Merek dari Mulai Terendah Sampai Tertinggi

Top of
Mind

Brand Recall

Brand Recognition

Unaware of Brand

Sumber : David A. Aaker (1997:22), Manajemen Ekuitas Merek:


Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek.

Suatuprodukyangdiciptakanolehprodusenpastimemilikimerek atau brand,

dengan tujuan agar para target pasar atau konsumen dapat mengenal produk yang

diciptakan oleh produsen tersebut.Merek merupakan titik awal suatu produk

diciptakan. Merek sangat berperan penting dalam hal pengenalan akan produk

tersebut kepada pihak konsumennya. Merek yang memiliki keunikan dan mudah

diingat oleh para konsumen, merupakan merek yang berhasil masuk dalam benak

konsumennya. Dengan kata lain merek tersebut berhasil menunjukkan

eksistensinyasebagaiprodukyangdikenalolehkonsumen.Makamuncul dalam benak

konsumen akan kesadaran merek atas suatuproduk.

Menurut Hasbun dan Ruswanty (2016:3) Kesadaran merek atau brand

awareness adalah kemampuan merek yang muncul di benak konsumen ketika

mereka berpikir tentang produk tertentu dan seberapa mudah bahwa produk

muncul.Kesadaran merek merupakandimensi mendasar dalam ekuitas

Universitas Sumatera Utara


merek.Sebuah merek tidak memiliki ekuitas sampai konsumen sadar tentang

keberadaan merek tersebut.Merek baru

harusmampumencapaikesadaranmerekdanmempertahankankesadaran merek

terhadap semua merek.Menurut Keller (2004) pada penelitian Putri (2013:24)

Brand awareness terdiri dari pengenalan sebuah merek dan mengingat kembali

sebuah merek.Dimana pengenalan sebuah merek berkaitan dengan kemampuan

konsumen dalam menguatkan pengertian sebelumnya tentang sebuah merek

sebagai petunjuk, dapat ditambahkan bahwa mengharuskan konsumen dalam

membedakan merek yang sebelumnya telah dilihat atau didengar.

Menurut Putri (2013:24) Brand awareness sendiri adalah langkah awal

ketika membangun sebuah merek produk. Dikarenakan brand awareness adalah

proses bermula dari perasaan seorang konsumen terhadap ketidaktahuan akan

suatu merek itu hingga yakin bahwa merek itu adalah hanya satu dalam kelas

produk tertentu. Apabila sebuahmerek dapat merebut perhatian tetap dalam

pikiran konsumen, maka merek tersebut akan sulit digantikan oleh merek lain.

Sehingga konsumen akan tetap mengingat merek yang telah diketahui walaupun

sering ditawarkan oleh para penyedia jasa dengan merek yang berbeda dengan

merek sebelumnya.Menurut Aaker (1997:90) pada penelitian Hermawan,

Widiana, dan Estianty (2016) kesadaran merek adalah kemampuan seseorang

calon pembeli untuk mengetahui atau mengenal kembali bahwa suatu merek

adalah bagian dari kategori produk tertentu. Dalam membangun

kesadaranakanmerekpadaseorangkonsumendalamsuatuproduk yang diciptakan

oleh pihak produsen membutuhkan waktu yang cukup lama.

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Peran Brand Awareness

Peran brandawareness dalam membantu brand dapat dipahami dengan

mengkajibagaimana brandawarenessdapatmenciptkansuatunilai.Berikutiniadalah

bagan mengenai perananbrand awareness:

Gambar 2.2
Gambar Nilai-NilaiKesadaranMerek
Jangkar yang menjadi
cantolan asosiasi lain

Familier/Rasa suka

Kesadaran Merek

Subtansi/Komitmen

Mempertimbangkan
merek

Sumber: Durianto et al, (2004:7) Brand Equity Ten: Strategi Memimpin


PasarBrandawareness(kesadaranmerek)menjadisumberasoasiasilain,familierataura
sa suka, substansi atau komitmen, mempertimbangkan merek.

Universitas Sumatera Utara


.Penjelasan dari keempat nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Brand awarenessmenjadi sumber asoasiasi lain

Suatu brandyang kesadarannya tinggi akanmembantu asosiasi-

asosiasimelekatpadabrandtersebutkarenadayajelajah brand

tersebutakanmenjadisangattinggidalam benakkonsumen.

Kondisiinimenunjukkanbahwasuatu brandyangawareness-nya

tinggimampumenenimbulkan asosiasipositifuntuk produklainnya, misalnyadalam

taglineiklansabunLifebouy,Unilever menyatakanbahwaLifebouydengan puralin

cara sehat untuk mandi, Simamora (2003:33). Produk Unilever yang telah

terpercayamemilikikemungkinanyanglebihbesaruntuk lebih sukses ketika

meluncurkan produk baru, misalnya ketika

meluncurkanshampooLifebuoykarena konsumen telah percaya dengan kualitas

produk Unilever.

2. Familier atau rasa suka

Jikabrand awareness kitasangattinggi,konsumenakansangat akrab dengan

brand kita, dan lama-kelamaan akan menimbulkan rasasukayangtinggiterhadap

brand kita.Konsumenterbiasa dengan kecap Bango, produk dari Unilever. Karena

telah terbiasa mengonsumsikecapBangomakamenimbulkankecocokandan rasa

suka terhadap brand tersebut, yang dapat mendorong keputusan pembelian.

3. Substansi/komitmen

Brandawarenessdapatmenandakankeberadaan,komitmen,dan inti yang

sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaranatasbrand

tinggi,kehadiranbrandituselaludapatkita rasakan, sebab sebuahbrand dengan

brand awareness tinggi biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

Universitas Sumatera Utara


a .Diiklankan secara luas, sehingga diketahui secaraluas oleh

masyarakat.

b. Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu

c. Jangkauandistribusiyangluas,sehinggamemudahkankonsumenuntuk

mendapatkan produk tersebut.

d. Brand tersebut dikelola dengan baik.

4. Mempertimbangkan brand

Langkah pertamadalam suatu proses pembelian adalah menyeleksibrand-

brandyangdikenaldalam suatukelompok untukdipertimbangkandandiputuskan

brand manayangakan dibeli. Brand dengantop of mind tinggi mempunyai nilai

pertimbanganyangtinggi.Jikasuatu brandtidaktersimpandalam

ingatan,brandtersebut tidak akan dipertimbangkandalam keputusan pembelian.

Biasanya brand-brand yang disimpan dalam benakkonsumenadalahbrand-

brandyangdisukaidan dibenci.

2.1.3. Indikiator BrandAwareness

Terdapatempatindikator yangdapat digunakan untuk mengetahui seberapa

jauh konsumen aware terhadap suatu brand. Antara lain adalah sebagai berikut

David A. Aaker (1997:22):

1. Tidak menyadari merek (Unaware of Brand) adalah tingkat paling rendah

dalam piramida kesadaran merek, maksudnya konsumen tidak menyadari adanya

suatumerek.

2. Pengenalan merek (Brand Recognition) adalah tingkat minimal dari kesadaran

merek,maksudnya pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan

peringatan kembali lewat bantuan (aided call).

Universitas Sumatera Utara


3. Pengingatan kembali terhadap merek (Brand Recall) adalah pengingatan

kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaidedrecall).

4. Puncak pikiran (Top of Mind) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh

konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata

lain, merek tersebut merupakan merek utama dalam benak konsumen.

2.2 Keputusan Pembelian

2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schifman dan Kanuk (2007:485) keputusan adalah seleksi

terhadap duapilihanalternatif ataulebih.Dengankata lain,pilihanalternatif

harustersediabagi seseorangketikamengambilkeputusan.Jika

seseorangmempunyaipilihanantara melakukan pembelian dan tidak melakukan

pembelian, pilihan antara merek X dan Y, atau pilihan untuk menggunakan

waktu mengerjakan ”A” dan ”B”, orang tersebut berada dalam posisi

mengambil keputusan.

Menurut Fandy Tjiptono (2002) pada penelitian Fristiana (2013:4)

perilaku konsumen adalah tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha

memperoleh, menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan

keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dilihat bahwa pemahaman tentang perilaku

konsumen adalah pekerjaan yang tidak mudah.Sehingga cukup sulit dan

kompleks, khususnya yang disebabkan oleh banyaknya variabel yang

mempengaruhi.Variabel-variabel tersebut

cenderungsalingberinteraksiantarvariabelsatudenganvariabellainnya. Keputusan

adalah suatu reaksi terhadap beberapasolusi alternatif yangdilakukan secara sadar

Universitas Sumatera Utara


dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut

bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir,

dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk

melakukan sesuatu tetapi tidak tahuapa yang harus dilakukan.

2.2.2 Indikator Keputusan Pembelian

Dalam mengambil suatu keputusan pembelian dibutuhkan suatu proses.

Dimana dalam proses tersebut merupakan indikator pengambilan keputusan

pembelian yang spesifik, menurut Kotler dan Keller (2016:234) mengemukakan

proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yang dilakukan oleh

seorang konsumen sebelum sampai pada keputusan pembelian dan selanjutnya

pasca pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa indikator proses membeli yang

dilakukan oleh konsumen mempunyai konsekuensi setelah pembelian tersebut

dilakukan.

Gambar 2.3
Indikator Keputusan Pembelian

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Setelah


masalah informasi alternatif pembelian Pembelian

Sumber : Kotler dan Keller (2016:235)

Model lima tahap keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller

(2016:235-243), yaitu:

1. Pengenalan masalah

proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.

Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan dari dalam atau dari

luar pembelian.

Universitas Sumatera Utara


2. Pencarian Informasi

Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, meliputi :

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, tenaga penjual penyalur kemasan, pameran.

c. Sumber public: media massa, organisasi konsumen.

d. Sumber eksprimental: pernah manganic, menguji dan menggunakanproduk

tersebut.

3. Evaluasi alternatif

Dalam tahap ini tidak ada suatu proses evaluasi yang mudah dan tunggal yang

dapat di pergunakan untuk semua konsumen atau bahkan oleh seorang

konsumen dalam semua situasi pembelian.

4. Keputusan pembelian

Tahap ini diawali dengan tahap penilaian berbagai alternatif yang dapat dilihat

dari atribut-atribut yang melekat pada produk itu.Dengan indikasi itu

konsumen membentuk pilihan. Namun, ada dua faktor yang mempengaruhi

pada saat memilih, yaitu sikap positif atau negatifnya pada orang tersebut

terhadap suatu produk

5. Perilaku setelah pembelian

Setelah pembelian, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu dan akan siaga terhadap infornasi yang mendukung

keputusannya.

2.2.3 Peran Keputusan Pembelian

Universitas Sumatera Utara


Pembelianmerupakanhalyangpenting bagi pembeli dan penjual

(perusahaan) itu sendiri. Bagi perusahaan adalah penting untuk mengetahui faktor

– faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian, namun terdapat hal lain

yang harus juga diperhatikanperusahaanyaitupemegang peranan

pembeliandankeputusanuntuk membeli.

Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan pembelian yangdijelaskan

oleh Simamora(2004:15), yakni:

1.

Pemrakarsa(initiator),yaituorangyangpertamakalimenyarankanme

mbelisuatu produk.

2. PemberiPengaruh(influencer),orang yang

pandanganataunasihatnyamemberi bobot dalampengambilan

keputusan terakhir.

3.

PengambilKeputusan(decider),orangyangsangatmenentukansebagian

atau keseluruhan keputusan pembelian, apakahmembeli, apa yang

dibeli, kapan hendak membeli, dengan bagaimana cara membeli, dan

dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer), orang yang melakukan pembelian nyata.

5. Pemakai (user), orang yang mengkonsumsi atau memakai suatu

produk dimana kualitas produk sangat berperan penting.

2.2.4 Tipe Perilaku Keputusan Membeli

Menurut Assael sebagaimana dikutipKotler(2000) dalam Simamora

(2002:22-24), membedakan empattipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan

Universitas Sumatera Utara


pada tingkat keterlibatanpembelidantingkatperbedaandiantara merek.

1. Perilaku Membeli yang Rumit (ComplexBuyingBehavior)

Perilakumembeliyangrumitmembutuhkanketerlibatan yang tinggi dalam

pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelasdi

antaramerek-merekyangada.Perilakumembeliiniterjadipadawaktu membeli

produk-produk yang mahal, tidak sering membeli,berisiko dan dapat

mencerminkandiripembelinya.Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak

tentangkategoriproduk dan harus berusaha untuk mengetahuinya. Sehingga

pemasar harus menyusun strategiuntuk memberikan informasi kepada

konsumententang atribut produk, kepentingannya, tentang merek perusahaan, dan

atribut penting lainnya.

2. Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan (HabitualBuyingBehavior)

Dalam hal ini, konsumenmembeli suatu produk berdasarkan

kebiasaan,bukanberdasarkankesetiaanterhadapmerek.Konsumenmemilih

produksecaraberulangbukan karena merekproduk,tetapikarena mereka

sudahmengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi

kembalimengapa mereka membeli produk tersebut.

3. Perilaku Pembeliyang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying

Behavior)

Perilakuinimemilikiketerlibatan yangrendah,namunmasihterdapat

perbedaan merek yang jelas.Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari

keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilakuini bukan merupakan

suatu yang mutlak. Sebagai marketleader,pemasar dapatmelakukan strategi

seperti menjaga agar jangankehabisanstok atau dengan promosi-promosi yang

Universitas Sumatera Utara


dapat mengingatkan konsumen akan produknya. Karena, sekali kehabisanstok,

konsumen akanberalih ke merek lain. Apalagi para

pesaingsudahmenawarkanbarangdenganharga yang lebih rendah, kupon,

sampel,dan iklanyang mengajakkonsumen untuk mencoba sesuatuyang baru.

Perilaku demikian biasanya terjadi padaproduk-produkyang sering dibeli, harga

murah, dan konsumen seringmencoba merek-merek baru.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi

dalam penelitian ini antara lain:

1. Husnawati (2017), dengan judul “Pengaruh Brand Awareness dan Persepsi

Kualitas Terhadap Buying Decision Sepeda Motor Honda”. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui apakah variabel Brand Awareness dan

persepsi kuaitas secara parsial dan secara simultan berpengaruh terhadap

variabel Buying Decision dan untuk mengetahui variabel manakah yang

paling dominan terhadap BuyingDecision. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Jenis

metode yang digunakan adalah kuantitatif. Metode pengumpulan data pada

penelitian ini melalui pembagian kuisioner. Adapun Populasi dalam

penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa UIN Alauddin Makassar pengguna

sepeda motor Honda, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang dengan

teknik penentuan sampling insidental. Teknik analisis data yang digunakan

yaitu uji asumsi klasik, regresi berganda, koefisien determinasi (R2), dan uji

hipotesis. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Brand

Awareness dan persepsi kuaitas secara simultan berpengaruh signifikan

Universitas Sumatera Utara


terhadap Buying Decision sepeda motor Honda. Secara parsial varibel

brand Awareness tidak berpengaruh terhadap Buying Decision dengan

thitung< ttabel, 0,675 < 1,984. Sedangkan variabel persepsi kualitas

berpengaruh signifikan terhadap Buying Decision dengan thitung> ttabel, 9,245

>1,984. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Buying

Decision adalah variabel persepsi kualitas dengan koefisien regresi

sebesar9,245.

2. Andhini Wulan Saputri (2017), dengan judul “Pengaruh Brand Awareness,

Brand Image, dan Media Komunikasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada

Jaringan 4G LTE PT. Telkomsel.” Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis bagaimana pengaruh brand awareness, brand image, dan

media komunikasi terhadap keputusan pembelian

padajaringan4GLTEPTTelkomsel,Tbk(StudiMahasiswaUniversitasPancasil

a) secara parsial maupun simultan. Populasi penelitian ini adalah seluruh

konsumen produk simPATI 4G LTE di Universitas Pancasila pada tahun

2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan non probability

sampling dengan teknik purposive sampling dan diperoleh sebanyak 100

responden. Pada penelitian ini menunjukkan brand image dan media

komunikasi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Brand awareness tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan.

Akan tetapi brand awareness, brand image, dan media komunikasi secara

simultan berpengaruh parsial terhadap keputusan pembelian. Keputusan

pembelian mampu dijelaskan oleh variabel brand awareness, brand

image,danmediakomunikasisebesar64%,dansisanyayaitu36%,dijelaskanole

Universitas Sumatera Utara


h variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil Penelitian

menunjukkan Secara parsial pengujian hipotesis satu (H1) menghasilkan

bahwa Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen. Hasil penelitian ini terlihat dari tingkat signifikansi

0,061 > 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa Brand Awareness tidak

berpengaruh positif secara signifikan terhadap tingkat Keputusan

Pembelian pada jaringan 4G LTE PT Telkomsel,

Tbkditolak.Hasilpenelitianinibertolakbelakangdenganpenelitian

sebelumnya yang dikemukakan oleh Suprapti (2010) dengan pernyataan

bahwa Brand Awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap

KeputusanPembelian.

3. Herlina Debby Siahaan (2016), dengan judul “Pengaruh Tingkat Brand

Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Produk Victoria Secret. (Studi

Pada Konsumen Victoria’s Secret di PVJ Bandung)”. Metode yang

digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif

dan kausal. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability

sampling dengan jumlah responden sebanyak 100. Teknik analisis data

menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier sedrehana.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif Tingkat brand awareness dan

Keputusan pembelian pada Victoria’s Secret masuk dalam kategori

baik..Tingkat brand awareness yang terdiri dari unaware brand, brand

recognition, brand recall dan top of mind secara bersama-sama atau

simulatan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Victoria’s

Seceret. Besarnya pengaruh tingkat brand awareness terhadap keputusan

Universitas Sumatera Utara


pembelian secara simultan adalah sebesar 51,2%. Berdasarkan uji t dimensi

unaware brand, brand recognition, brand recall dan top of mind secara

parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dari ke empat tingkat

brand awareness yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel

unaware brand yaitu sebesar 19,6%, sedangkan dimensi top of mind

memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap keputusan pembelian yaitu

sebesar 7,4%. Dengan hasil penelitian dan analisis deskriptif tingkat brand

awareness produk Victoria’s Secret

dimata responden secara keseluruhan berada dalam kategori baik dan

memperoleh total skor sebesar 6206 atau 77,6% dari skor ideal 8000. Hal ini

menunjukkan bahwa Victoria’s Secret telah berhasil menciptakan brand

awareness yang mampu diketahui oleh respondennya, para responden

mampu mengetahui dengan baik mereknyadan produk Victoria’s Secret

yang dijual di toko Victoria’s Secret sehingga sudah mendapat respon yang

cukupbaik di mata responden.

4. Devi Krisnawati (2016), dengan judul “Pengaruh Brand Awareness

terhadap Keputusan Pembelian AMDK Merek Aqua (Studi Pada

Masyarakat Dikota Bandung). Teknik pengambilan sampling yang

digunakan adalah dengan nonprobability sampling yaitu teknik sampling

yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dijadikan sampel. Sedangkan penentuan pengambilan jumlah

responden (sampel) dilakukan melalui teknik insidental sampling.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 100

responden.diperoleh jumlah sample minimum sebesar 97 responden. Jumlah

Universitas Sumatera Utara


responden ini akan diambil dari warga Kota Bandung. Berdasarkan hasil

analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa keputusan pembelian AMDK

merek Aqua berada pada posisi tinggi. Hal ini menunjukan bahwa

konsumen memilih merek Aqua ketika akan melakukan pembelian AMDK.

Dengan hasil analisis deskriptif, diperoleh hasil bahwa tingkat brand

awareness merek Aqua berada pada tingkat top of mind dan termasuk

kedalam kategori tinggi. Hal tersebut dapat disumpulkan bahwa konsumen

menyadari bahwa merek Aqua menjadi merek yang paling diingat dan

melekat di benak konsumen dibandingkan dengan merek lainnya dan

menjadi merek yang disebutkan sebagai kata ganti merek ketika akan

membeli air minum dalam kemasan (AMDK).

5. Iva Hidayatika (2015), dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan

Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian Produk Rabbani di

Toko Asya Darussalam Semarang”. Studi ini bertujuan untuk

menganalisis dan mengetahui (1) seberapa besar pengaruh kualitas produk

terhadap keputusan pembelian produk Rabbani di toko ASYA Darussalam

Semarang (2) seberapa besar pengaruh brand awareness terhadap

keputusan pembelian produk Rabbani di toko ASYA Darussalam

Semarang. Penelitian ini dilakukan di toko ASYA DarussalamSemarang.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket

(kuesioner). Subyek penelitian menggunakan sampel sebanyak 50

responden, teknik pengambilan sampel dengan metode purposive random

sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Universitas Sumatera Utara


Data primer diperoleh berdasarkan jawaban responden terhadap angket

yang dibagikan peneliti kepada konsumen toko ASYA Darussalam

Semarang Metode analisis datanya menggunakan regresi linier berganda,

uji asumsi klasik, dan uji hipotesa (uji t), sedangkan pengolahan datanya

menggunakan SPSS16.0 for Windows. Dari hasil penelitian disimpulkan

bahwa variabel kualitas produk (X1) dan brand awareness (X2)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) dengan pengolahan data

model regresi linier berganda sebagai berikut :

Y =0,121+0,786X1+0,152X2+e.

Dari persamaan di atas kedua variabel kualitas produk (X1) dan brand

awareness (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y)

produk Rabbani di toko ASYA Darussalam Semarang.Koefisien

determinasi (R square) sebesar 0,521. Artinya 52,1% variabel keputusan

pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas

yaitu kualitas produk (X1) dan brand awareness (X2). Sedangkan sisanya

47,9 % dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Hal ini

menunjukkan pengaruh positif dan signifikan antara variabel kualitas

produk dan brand awareness terhadap keputusan pembelian produk

Rabbani di toko ASYA Darussalam Semarang.

2.4 Kerangka Berpikir

Konsep merupakan sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan

dengan peristiwa, objek, kondisi, dan perilaku tertentu Suryani dan Hendriyadi

(2013:90).Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat

menjadi landasan dalam penelitian dan penulisan yang pada akhirnya dapat

Universitas Sumatera Utara


diketahui pengaruh dari Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian Produk

Zara di Sun Plaza Medan.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel stimulusatau variabel yang mempengaruhi

variabel lain, biasanya dinotasikan dengan simbol X. Yang termasuk variabel

bebas dalam penelitian ini adalah Brand Awareness Suryani dan Hendriyadi

(2013:90).

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respons jika

dihubungkan dengan variabel bebas, biasanya dinotasikan dengan simbol (Y)

Suryani dan Hendriyadi (2013:90).

Gambar 2.4
Gambar Kerangka Berpikir

Brand Awareness(X) Keputusan Pembelian (Y)


Sumber: Penulis,2017
Sumber: Penulis,2017

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiono (2014:55), metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,

yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau

statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong sebagai penelitian

asosiatif atau hubungan, yaitu penelitian untuk mengetahui sebab akibat.Data

dalam penelitian ini didapat dari kuisioner yang disebarkan ke seluruh responden

yang memiliki kriteria khusus yang kemudian data tersebut diolah dengan

menggunakan aplikasi SPSS.Hasil data yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah dan menguji hipotesis yang diajukan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Zara Sun Plaza, Jl. Kh. Zainul Arifin,

Madras Hulu, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara 20152. Waktu

penelitian ini akan dilakukan selama bulan November 2017 – Januari 2018.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014:148) populasi asalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

Universitas Sumatera Utara


penelitian ini adalah semua konsumen Produk Zara yang pernah berbelanja

minimal dua kali pembelian, dan tidak diketahui jumlahnya secara pasti.

3.3.2 Sampel

Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan

menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling Usman

(2014:43).Sampel penelitian ini adalah konsumen dari produk Zara Sun Plaza

Medan yang berbelanja minimal dua kali pembelian. Metode pengambilan sampel

yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik purposive

sampling dimana anggota/elemen populasi berpeluang sama untuk dijadikan

sampel Juliandi, (2013:174).

Menurut Umar (2014:80) dalam penentuan sampel jika populasinya sangat

banyak dan jumlahnya tidak diketahui secara pasti maka digunakan rumus interval

penafsiran sebagai berikut:


𝑍𝑍𝑍𝑍
� �2 (𝑝𝑝)(𝑞𝑞)
n= 2
𝑑𝑑2

(196)2 (0,5)(0,5)
n=
(0,1)2

n=96,4

Keterangan:

n = Jumlah sampel

(Zα/2) = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan= 1,96

p = Estimator Proporsi = 0,5

q = 1-p

d = Penyimpangan yang ditolerir 10% =0,1


Berdasarkan hasil perhitungan sampel diatas jumlah diatas jumlah sampel

Universitas Sumatera Utara


yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96,4. Namun agar memudahkan

penelitian maka dibulatkan menjadi 96 responden.

3.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua

variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat di uji secara empiris

Good dan Scates.Nazir (2014:123) menjelaskan bahwa hipotesis merupakan

sebuah taksiran atau refrensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara

yang dapat menerangkan fakta-fakta tentang kondisi yang diteliti.

H0: Variabel Brand awareness (X) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y).

Ha: Variabel brand awareness (X) berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y).

3.5 Defenisi Konseptual Variabel

Konsep (Erlina, 2011:35) adalah sejumlah pengertian atau karakteristik

yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu.

Dalam hal ini peneliti mengemukakan defenisi dari konsep yang dipergunakan,

yaitu:

1. Brand Awareness menurut Kriyantono (2006:26) Kesadaran merek atau brand

awareness merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali,

mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu

dan merupakan dimensi dasar dari equitas suatu merek yang sering dianggap

sebagai persyaratan dari keputusan pembelian seorang konsumen.

2. Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2002:235), Suatu keputusan seseorang

Universitas Sumatera Utara


dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

3.6 Defenisi Operasional

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas Rochaety (2007:11) adalah variabel stimulus atau variabel

yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel

bebas adalah Brand Awareness (X).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat Rochaety(2007) adalah variabel yang memberikan reaksi

jika dihubungkan dengan variabel bebas.Variabel terikat merupakan variabel yang

diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel

bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y).

Tabel 3.1
Defenisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Skala
Penelitian Operasional
Brand Awareness Kesadaran merek
1. Unaware of
(X) merupakan kesanggupan
Brand
Aaker (1997:90) seorang calon pembeli
2. Brand
untuk mengenali,
Recognition
mengingat kembali suatu
merek sebagai bagian 3. Brand Recall Likert
dari suatu kategori 4. Top of Mind
produk tertentu.

Universitas Sumatera Utara


Keputusan Suatu keputusan 1.Pengenalan
Pembelian (Y) seseorang dimana dia masalah
Kotler dan Keller memilih salah satu dari 2. Pencarian
Likert
(2016:235) beberapa alternatif informasi
pilihan yang ada 3. Evaluasi
alternatif
4. Keputusan
pembelian
5. Perilaku setelah
pembelian.

Sumber: penulis 2017

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitain ini adalah skala Likert,

yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, maupun persepsi seseorang atau

sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejalan sosial ke dalam 4 poin skala

dengan interval yang sama (Erlina, 2011:46). Adapun penentuan skor dari setiap

pertanyaan adalah sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) : diberi skor 4

2. Setuju (S) : diberi skor 3

3. Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu ataupun perseorangan.Data primer yang digunakan yaitu kuesioner yang

Universitas Sumatera Utara


merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan/pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon

atau daftar pertanyaan tersebut. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kepada

konsumen Zara di Sun Plaza Medan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pun oleh pihak lain.

Adapun data sekunder yang digunakan peneliti adalah:

a. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari buku-buku

serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang diajukan pertanyaan dan

narasumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moloeng

2012:156)

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen

yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Metode Uji Instrument

3.9.1.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Elina(2011:46).Informasi validitas

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan tingkat dari kemampuan tes untuk mencapai sasarannya. Uji

validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang

harusnya diukur. Dalam penelitian ini yang merupakan data yang telah

validdengan alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Suatu skala pengukuran

dikatakan valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur

apa yang seharusnya diukur.

a. Jika Thitung>Ttabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika Thitung<Ttabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah uji yang menunjukkan tingkat seberapa besar

suatu alat pengukur mengukur dengan stabail dan konsisten Erlina

(2011:49).Suatu kuisioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban

seseorang terhadap suatu pertanyaan atau pernyataan adalah stabil atau konsisten

dari waktu ke waktu.Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program statistik. Adapun criteria pengujian reabilitas adalah:

1. Jika nilai koefisien reabilitas (Cronbach’s Alpha) >0,6 maka

instrumen memiliki reabilitas yang baik atau dengan kata lain

instrumen ialah reliabel atau percaya.

2. Jika nilai koefisien reabilitas (Cronbach’s Alpha) <0,6 maka

instrumen yang diuji tidak reliabel.

3.9.2Uji Asumsi KlasikUji Normalitas

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang

termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas bertujuan untuk

Universitas Sumatera Utara


mengkaji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang dapat dipakai untuk uji

normalitas yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Jika data menyebar sekitaran

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka regresi penelitian

merupakan data normal atau mendekati normal.

3.9.3 Metode Analisis Regresi Linier Sederhana

Peneliti mengetahui arah hubungan antara variabel independen yaitu

Brand Awareness terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian pada produk

Zara apakah positif atau negatif dan memprediksi nilai variabel dependen apabila

nilai independen mengalami kenaikan atau penurunan. Maka dari itu akan

digunakan metode analisis regresi linear sederhana agar hasil yang diperoleh lebih

terarah, maka peneliti menggunakan bantuan SPSS (Statistic Product and Service

Solution) 17.0 for windows.

Y’ = a + b X

Keterangan :

Y’ = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

3.9.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap kepuasan konsumen,

maka dilakukan pengujuan dengan menggunakan :

3. 9.4.1 Uji T

Uji parsial (Uji-t) digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen

Universitas Sumatera Utara


terhadap variabel dependen secara parsial. Dasar pengambilan kesimpulan uji

parsial (t-test) adalah:

a. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel

1.)Apabila thitung>ttabel, maka Ha diterima

2.) Apabila thitunga<ttabel, maka Hatidak dapat diterima

b. Berdasarkan nilai signifikansi hasil output pada software statistik

1.) Jika nilai sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat

2.) Jika nilai sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat, berikut penjelasan dari maksud keterangan diatas

secara rinci :

H0 ditolak jika nila t hitung lebih kecil nilai t tabel pada α = 5%

Ha diterima jika nilai t hitung lebih besar nilai t tabel pada α = 5%

3.9.4.2 Koefisien Determinasi (R2)

Determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan model

dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar atau atau mendekati

satu, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar

terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat. Sebaliknya jika determinan (R2) semakin mengecil atau mendekati angka

nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Zara merupakan merek produk fashion dari Spanyol.Zara didirikan

oleh Amancio Ortega di La Coruna, Spanyol. Pendiri Zara mendapatkan

inspirasi ketika berada di pelabuhan La Coruna di depan jendela sebuah toko

pakaian. Amancio kemudian merasa adanya kejenuhan dalam pasar produk

fashion yang ada saat itu yang hanya didorong oleh penawaran produsen

semata.Sementara konsumen sebagai orang yang nantinya memakai pakaian

atau produk fashion

lainnyatidakmenjadidirinyasendiridantidakmemilikikekuatanuntukmemilih

padahal harus membayar dengan harga yang sangat mahal. Setelah itu,

Amancio

memulaiusahapembuatanpakaiannyadenganmengkhususkanpadaperancangan

pakaian malam dan pakaian dalam yang fashionable dan gerai pertama dibuka

pada tahun 1975 dan pada tahun 1989 Amancio membuka

geraiinternasionalnya untuk pertama kali di Paris dan New York. Saat ini

Amancio, berkat gerai fashionnya, telah dinobatkan oleh Forbess menjadi

orang terkaya di Spanyol dan menjadi salah satu nama terbaik dalam

duniafashion.

Zara saat ini menjadi merek terbesar yang dimiliki oleh Inditex Group,

disampingmerek-merekpendukunglainsepertiPullandBeardanMassimo Dutti.

Menurut Inditex Annual 2016

Universitas Sumatera Utara


budayayangdimilikiperusahaanInditexadalahpenekananpadakerja sama

kelompok dan komunikasi yang lancar sebagai upaya untuk memberikan

komitmen yang kuat untuk mencapaikepuasan pelanggan.

DikantorpusatSpanyol,terdapat kampus dan juga laboratorium yang

megah dimana di dalamnya terdapatpara desainer yang dengan teliti dan serius

melakukan riset pasar, majalah-majalah fashion, maupun terjun langsung ke

catwalk atau mencoba untuk menangkap gagasan-gagasan terbaru di jalanan.

Zara masuk pertama kali ke Indonesia pada tanggal 18 Agustus

2005.Perjalanan Zara di Indonesia tidak lepas dari usaha PT Mitra Adi

Perkasa (Tbk.) atau MAP dalam meyakinkan pihak Inditex untuk membuka

gerainya di Indonesia. Menurut Siaran Pers MAP, 2007.

MAP menginginkan untuk dapat memiliki hak eksklusif Zara sejak

tahun 1999, namun karena alasan ketidakstabilan kondisi di Indonesia ketika

itu maka Inditex baru memberikan hak kepada MAP untuk membuka jaringan

gerai Zara di Indonesia pada tahun 2005 gerai di 22 kota besar di Indonesia.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari perusahaan Zara itu adalah membuat konsumen yang memakai

pakaian yang di produksi Zara merasa puas dan nyaman untuk dipakai, sehingga

Zara sendiri tidak akan berhenti berinovasi dalam produknya sehingga dapat

menghasilkan pengalaman pengalaman yang baru saat memakai produk Zara.

Zara berjanji akan selalu memberikan desain baru yang berasal dari bahan yang

berkualitas yang terjangkau.

Misi dari perusahaan Zara adalah berpartisipasi dalam memberikan

pengembangan berkelanjutan kepada masyarakat dan lingkungan masyarakat itu

Universitas Sumatera Utara


sendiri di bidang fashion dan lifestyle.

4.1.3 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo Zara

4.2 Penyajian Data

4.2.1. Identitas Responden

Karakteristik responden merupakan salah satu variabel yang

diperhitungkan dalam suatu penelitian, hal ini diperlukan dalam menjelaskan

jawaban – jawaban pada kuisioner yang diberikan kepada responden, adapun

karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, status

pekerjaan, usia, penghasilan dan pendidikan konsumen yang membeli produk

Zara di Sun Plaza Medan. Deskripsiresponden disajikan sebagai berikut:

1) Jenis Kelamin

Deskripsiidentitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada

tabel berikut ini:

Table 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)


1. Laki – laki 8 100
2. Perempuan 88 100
Jumlah 96 100
Sumber :Data primer yang di olah, 2018

Berdasarkan pada table 4.1 dapat disimpulkan bahwa responden yang

banyak melakukan keputusan pembelian produk Zara Sun Plaza Medanberjenis

kelamin laki – laki berjumlah 8 orang dan perempuan berjumlah 88 orang.

Universitas Sumatera Utara


2) Status Pekerjaan

Deskripsi identitas responden berdasarkan status pekerjaan disajikan pada

table berikut ini:

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)


1. PNS 2 2,1
2. Pegawai Swasta 44 45,8
3. Wiraswasta 35 36,5
4. Lainnya 15 15,6
Jumlah 96 100
Sumber :Data primer yang di olah, 2018

Sesuai dengat tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih

banyak melakukan keputusan pembelian produk Zara Sun Plaza Medan adalah

yang status pekerjaan pegawai swasta sebesar 45,8%, dikarenakan pegawai swasta

tidak menggunakan seragamdalam penampilan fashion, jadi fleksibel

menggunakan produk Zara untuk pergi ke kantor maupun kehidupan sehari – hari.

3) Usia

Deskripsi identitas responden berdasarkan usia disajikan pada tabel berikut

Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan usia

No. Usia Frekuensi Persentase(%)


1. 18 – 22 tahun 28 29,2
2. 23 – 27 tahun 58 60,4
3. 28 – 34 tahun 5 5,2
4 >35 tahun 5 5,2

Universitas Sumatera Utara


Jumlah 96 100
Sumber :Data primer yang di olah, 2018

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih

banyak melakukan keputusan pembelian produk Zara Sun Plaza Medan di

dominasi oleh responden yang berumur 23 – 27 tahun sebesar 60,4%. Ini

menjelaskan bahwa kebanyakan konsumen yang melakukan pembelian produk

Zara Sun Plaza Medan berumur 23-27 tahun dikarenakan pada umur ini

merupakan punya kecenderungan mengikuti trend fashion.

4) Penghasilan/bulan

Deskripsi identitas responden berdasarkan Penghasilan/bulan disajikan

pada table berikut ini:

Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan/bulan

No. Pengasilan/bulan Frekuensi Persentase(%)


1. < Rp 2.000.000 32 33,3
2. Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 45 46,9
3. Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000 9 9,4
4. Rp 6.000.000 – Rp 8.000.000 8 8,3
5. > Rp 8.000.000 2 2,1
Jumlah 96 100
Sumber :Data primer yang di olah, 2018

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden yang

lebih banyak melakukan keputusan pembelian produk Zara Sun Plaza Medan di

dominasi oleh responden yang berpenghasilan Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 yaitu

sebesar 46,9% dan < Rp 2.000.000 yaitu sebesar 33,3%. Hal ini menunjukkan

bahwa kebanyakan konsumen produk Zara dengan penghasilan Rp 2.000.000 –

Rp 4.000.000 dan <Rp 2.000.000 melakukan keputusan pembelian produk Zara

Universitas Sumatera Utara


Sun Plaza Medan karena pada penghasilan tersebut mereka memiliki cukup

penghasilan sehingga dapat membelanjakan uangnya sesuai dengan selera fashion

mereka maupun aktivitas , kebutuhan dan minat konsumen tersebut dalam hal ini

membelanjakan uangnya di Zara Sun Plaza Medan.

5) Pendidikan

Deskripsi identitas responden berdasarkan pendidikan disajikan pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Persentase(%)


1. SMA 23 24,0
2. S1 68 70,8
3. S2/S3 1 1,0
4. Lainnya 4 4,2
Jumlah 96 100
Sumber :Data primer yang di olah, 2018

Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih

banyak melakukan keputusan pembelian produk Zara Sun Plaza Medan di

dominasi oleh responden yang berpendidikan S1 yaitu sebesar 70,8%, karena

orang yang pendidikannya S1 lebih banyak mengenal brand dibandingkan

pendidikan lainnya. Selain itu karena pendidikan S1 kuliahnya juga dengan

pakaian yang bebas dan formal bisa jadi alasan konsumen S1 membeli di Zara.

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden

4.2.2.1 Variabel X (Brand Awareness )

1) Variabel X (Brand Awareness)

Berdasarkan kuisioner yang telah dibagikan maka di peroleh skor jawaban

Universitas Sumatera Utara


responden untuk variabel X (Brand Awareness) sebagai berikut:

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengatahui Merek
Fashion Zara

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 49 51,0
2. Setuju 45 45,9
3. Tidak Setuju 2 2,1
4. Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.6, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 51% ( 49 responden ). Hal

ini menunjukkan bahwa konsumen mengetahui merek fashion Zara. Namun ada

responden yang menilai tidak setuju mengenal merek fashion Zara. Ini artinya

bahwa brandZara cukup terkenal.

Tabel 4. 7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Konsumen dapat Mengenali
Produk Zara dari bentuk/desainnya

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 67 69,8
2. Setuju 24 25,0
3. Tidak Setuju 3 3,1
4. Sangat Tidak Setuju 2 2,1
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 69,8% ( 67 responden ).

Hal ini menunjukkan bahwa Responden ProdukZara dapat mengenali produk

Universitas Sumatera Utara


Zara dari bentuk/desainnya. Karena bentuk dan desain produk Zara mudah

dikenali dengan konsep fashion catwalk nya.Namun ada responden yang menilai

tidak setuju dikarenakan mereka tidak mengenali bentuk/desain produk Zara

responden.

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Zara adalah produk yang
mudah di ingat kembali ketika saya berbelanja fashion.

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 57 59,4
2. Setuju 35 36,5
3. Tidak Setuju 2 2,1
4. Sangat Tidak Setuju 2 2,1
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 59,4% (57 responden). Hal

ini menunjukkan bahwa Produk Zara sangat mudah di ingat kembali oleh

kalangan konsumen ketika berbelanja fashion. Namun ada responden yang

menilai tidak setuju 2,1% (2 responden) dikarenakan responden tidak begitu

mengingat Produk Zara.

Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden TentangGaya Fashion Yang Modis
Indentik dengan Produk Zara

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 60 62,5
2. Setuju 32 33,5
3. Tidak Setuju 4 4,2
4. Sangat Tidak Setuju 0 0

Universitas Sumatera Utara


Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 62,5% (60 responden). Hal

ini menunjukkan bahwa Produk Zara merupakan gayafashion yang modis.

Namun ada responden yang menilai tidak setuju karena produk Zara dianggap

biasa-biasa saja karena juga tidak semua selera konsumen itu sama sehingga

beberapa responden menganggap biasa saja.

Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Merek Fashion yang Muncul
di Benak Pertama Kali adalah Zara

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 50 52,1
2. Setuju 39 40,6
3. Tidak Setuju 5 5,2
4. Sangat Tidak Setuju 2 2,1
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 52,1% (50 responden). Hal

ini menunjukkan bahwa konsumen lebih suka menggunakan Produk Zara

dibandingkan produk lainnya.Namun, ada responden yang menilai tidak setuju

dan sangat setuju dikarenakan responden juga banyak yang tidak produk Zara

yang ada dibenak mereka pertama kali karena seperti yang kita tahu banyaknya

usaha usaha yang bergerak di bidang fashion, tidak hanya Zara saja.

Selain itu maraknya usaha fashion yang barangnya adalah barang barang

palsu masih menjadi pilihan utama untuk masyarat ekonomi rendah. Sehingga

Universitas Sumatera Utara


membuat produk produk yang memiliki merek original tersendiri sedikit

banyaknya kurang dilirik oleh masyarakat khususnya ekonomi rendah.

Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Lebih Memilih Membeli
Produk Zara dibandingkan Produk Fashion yang lain.

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 59 61.5
2. Setuju 30 31,3
3. Tidak Setuju 5 5,2
4. Sangat Tidak Setuju 2 2,1
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 61,5% (59 responden). Hal

ini menunjukkan ketika konsumen telah nyaman dengan sebuah brand, maka ia

akan lebih memilih dan membeli produk yang ia suka daripada brand lain.

Namun, ada responden yang menilai tidak setuju dikarenakan ada juga responden

yamg lebih memilih membeli produk lain daripada produk fashion Zara.

4.2.2.2 Variabel Y (Keputusan Pembelian)

Berdasarkankuesioner yang telah dibagikan maka diperoleh skor jawaban

reponden untuk variabel Y (keputusan pembelian) sebagai berikut:

Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Konsumen Membeli
Produk Zara Sesuai Dengan Kebutuhan

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 55 57,3
2. Setuju 31 32,3
3. Tidak Setuju 5 5,2

Universitas Sumatera Utara


4. Sangat Tidak Setuju 1 1,0
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 57,3% (55 responden). Hal

ini menunjukkan bahwa konsumen membeli Produk Zara karena sesuai dengan

kebutuhan.Namun, ada responden yang membeli Produk Zara bukan karena

kebutuhan tapi untuk mengikuti trend.

Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mencari Informasi Tentang
Brand Zara Sebelum Membeli

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 59 61,5
2. Setuju 30 31,3
3. Tidak Setuju 4 4,2
4. Sangat Tidak Setuju 3 3,1
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 61,5% (59 responden) dan

setuju sebesar 31.3% (30 responden). Hal ini menunjukkan bahwa sebelum

membeli, responden mencari informasi tentang brand Zara dahulu.

Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Membeli Produk Zara
Berdasarkan Pengalaman Kerabat

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 66 68,8
2. Setuju 24 25,0
3. Tidak Setuju 4 4,2

Universitas Sumatera Utara


4. Sangat Tidak Setuju 2 2,1
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 68,8% ( 66 responden ) dan

menyatakan setuju sebanyak 25% (24 responden). Hal ini menunjukkan bahwa

responden membeli Produk Zara berdasarkan pengalaman orang terdekatnya.

Namun, ada responden yang menilai tidak setuju sebesar 4,2% (4 responden)

dikarenakan responden tersebut membeli Produk Zara berdasarkan inisiatif atau

keinginannya sendiri.

Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Membandingkan
BrandZaraDengan Brand Lainnya

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)

1. Sangat Setuju 42 43,8

2. Setuju 46 47,9

3. Tidak Setuju 7 7,3

4. Sangat Tidak Setuju 1 1,0

Jumlah 96 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 47,9% (46 responden) dan sangat

setuju 43,8% (42 responden). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari

responden sudah membandingkan brand Zara dengan brand fashion lainnya.

Namun, ada responden yang menilai tidak setuju sebesar 7,3% (7 responden)

Universitas Sumatera Utara


dikarenakan responden sudah yakin membeli Produk Zara sehingga dia tidak

perlu untuk membandingkan produk Zara dengan produk produk dengan brand

yang lainnya.

Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Meyakini Sudah Mengambil
Keputusan Yang Tepat Saat Membeli Produk Zara

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 60 62,5
2. Setuju 28 29,2
3. Tidak Setuju 6 6,3
4. Sangat Tidak Setuju 2 2,1
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 62,5% (60 responden). Hal

ini menunjukkan bahwa yakin sudah mengambil keputusan yang tepat saat

membeli Produk Zara.

Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Setelah Membeli
Produk Zara

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 51 53,1
2. Setuju 35 36,5
3. Tidak Setuju 10 10,4
4. Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 53,1% (51 responden). Hal

Universitas Sumatera Utara


ini menunjukkan bahwa responden suka dengan Produk Zara.Namun, ada

responden yang menilai tidak puas karena mungkin masi adanya kekurangan dari

Produk Zara.

Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Merekomendasikan
Produk Zara Kepada Kerabat

No. Kategori Frekuensi Persentase(%)


1. Sangat Setuju 51 53,1
2. Setuju 38 39,6
3. Tidak Setuju 4 4,2
4. Sangat Tidak Setuju 2 2,1
Jumlah 96 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 53,1% (51 responden). Hal

ini menunjukkan bahwa responden akan merekomendasikan Produk Zara kepada

kerabatnya.

4.3 Metode Analisis Data

4.3.1 Uji Instrumen

4.3.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

suatu daftar pertanyaan atau pernyataan dalam mendefinisikan variabel.Kriteria

penilaian uji validitas yaitu jika r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut

valid dan jika r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.

Nilai r tabel dengan rumus df = n – 2 yaitu 96 – 2 = 94, sehingga nilai r tabel pada

taraf signifikansi 10% adalah 0,168.

a. Variabel X(Brand Awareness)

Universitas Sumatera Utara


Uji validitas kuesioner untuk variabel X (brand awareness) dalam

penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan r tabel sebesar 0,168.

Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19
Hasil Uji Validitas Variabel X (Brand Awareness)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


P1 0, 592 Valid
P2 0,871 Valid

P3 0,738 Valid

P4 0,704 0,168 Valid


P5 0,844 Valid

P6 0,882 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Tabel 4.19 menunjukkan semua butir pernyataan variabel X (brand

awareness) memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,168).Dengan

demikian semua butir pernyataan dikatakan valid.

b. Variabel Y (Keputusan Pembelian)

Uji validitas kuesioner untuk variabel Y (Keputusan Pembelian) dalam

penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan r tabel sebesar 0,168. Hasil

uji validitas untuk variabel Y ( keputusan pembelian ) dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.20
Hasil Uji Validitas Variabel Y ( Keputusan Pembelian)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


P1 0,460 Valid
P2 0,783 Valid
P3 0,788 Valid
P4 0,567 0,168 Valid
P5 0,772 Valid

Universitas Sumatera Utara


P6 0,476 Valid
P7 0,550 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Tabel 4.20 menunjukkan semua butir pernyataan variabel Y (keputusan

pembelian) memiliki nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,168).Dengan

demikian semua butir pernyataan dikatakan valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. Kriteria penilaian uji

reliabilitas adalah:

1. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut reliabel.

2. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

Tabel 4.21
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Croncbach’s Alpha Keterangan
Brand Awareness X 0,869 Reliabel
KeputusanPembelian Y 0,712 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s Alpha

seluruh variabel lebih besar dari 0,6. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa seluruh pernyataan dalam indikator brand awarenessdan keputusan

pembelian dapat dipercaya atau reliabel.

4.3.1.3 Uji Asumsi Klasik Normalitas

Universitas Sumatera Utara


Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang

telah distadarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak.Nilai

residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya.Pengambilan kesimpulan untuk

menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah

dengan menilai signifikannya. Pada penelitian ini digunakan dua cara untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan

Konglomorov Smirnov dan pendekatan grafik plot. Kriteria penilaian uji

normalitas pendekatan Konglomorov Smirnov adalah apabila pada tingkat

signifikan 5% nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% berarti bahwa

variabel residual berdistribusi normal dan uji normalitas dengan pendekatan grafik

plot atau Normal P-P Plot of Regresion Standarized Residual adalah jika data

menyebar disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal maka data

berdistribusi normal.

Tabel 4.22
Hasil Uji Normalitas KolmogorovnSmirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 97
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.91720267
Absolute .052
Most Extreme Differences Positive .036
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z .516
Asymp. Sig. (2-tailed) .953
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Pada uji normalitas Konglomorov Smirnov apabila tingkat signifikan 5%,

Universitas Sumatera Utara


nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% berarti bahwa variabel residual

berdistribusi normal, dan berdasarkan tebel 4.22 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig

(2-tailed) adalah sebesar 0,953.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data

pada penelitian ini berdistribusi normal.

Gambar 4.2
Normal Probability Plot

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Pada gambar 4.2 P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis

diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Berdasarkan gambar 4.5 grafik Scatterplot terlihat jelas bahwa titik-titik menyebar

dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas.

4.3.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Tabel 4.23
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

Universitas Sumatera Utara


(Constant) 12.399 1.784 6.952 .000
1
Brand awernes .569 .083 .576 6.827 .000
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.23, maka dapat disusun persamaan regresi sederhana

sebagai berikut:

Y= 12,399+0,569X

Persamaan regresi linier sederhana tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta = 12,399

Nilai konstanta positif menunjukkan pengaruh positif variabel independen

Brand Awareness, Bila variabel dependen naik atau berpengaruh dalam satu

satuan, maka variabel keputusan pembelian akan naik atau terpenuhi.

2. Brand Awareness (X) = 0,569

Merupakan nilai koefisien regresi variabel brand awareness (X) terhadap

keputusan pembelian (Y) artinya jika brand awareness (X) mengalami

kenaikan satu kesatuan, maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami

peningkatan sebesar 0,569 atau 56,9%, koefisien bernilai positif artinya

antara brand awareness (X) dan keputusan pembelian (Y) hubungan positif.

4.3.3 Pengujian Hipotesis

4.3.3.1 Uji Parsial (Uji-t)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara variabel independen

dengan variabel dependen dengan rumus hipotesis sebagai berikut:

H0: Variabel Brand awareness (X) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y).

Ha: Variabel brand awareness (X) berpengaruh secara signifikan

Universitas Sumatera Utara


terhadap keputusan pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat signifikan 0,05 (5%)

sebagai berikut:

1. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima pada α = 5%.

2. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak pada α = 5%.

Tabel 4.24
Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 12.399 1.784 6.952 .000


1
unwere brand .569 .083 .576 6.827 .000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian


Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.24 dapat disimpulkan sebagai berikut variabel brand

awareness (X) menghasilkan nilai t hitung variabel brand awareness (X) adalah

6,827 dan nilai t tabel (df=96-2) adalah 1,985 sehingga t hitung > tabel (6.827

>1,985) dan Sig < 5 % (0,000 < 0,05 ). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel brand awareness bernilai positif dan signifikan secara parsial

terhadap keputusan pembelian.

4.3.3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel

dependen.Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2 maka

semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.25
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .576a .331 .324 2.415
a. Predictors: (Constant), brand awrnss
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
sumber : Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.25 diketahui bahwa nilai R2 (R Square) adalah sebesar

0,331 yang artinya bahwa variasi dari variabel independen yaitu brand awareness

dapat menerangkan variabel keputusan pembelian sebesar 33,1% sedangkan

sisanya 66,9% diterangkan oleh variabel yang lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

4.4 PembahasanPengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diujikan sebelumnya menjelaskan

bahwa hasil instrumen-instrumen data yang dijawab oleh responden untuk

mengkur varibel brand awareness dan keputusan pembelian adalah valid dan

reliable, sehingga indikator dan item pernyataan pada penelitian ini dapat

digunakan di kemudian hari.Hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa variabel

brand awareness secara simultan berpegaruh positif dan signifikan terhadap

variabel keputusan pembelian.

Hasil uji persial menjelaskan bahwa variabel brand awareness (X)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) Produk Zara

Sun Plaza Medan. Dimana t hitung (6,827) > t tabel (1,985) dan tingkat

Signifikasi < 5% (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

variabel brand awareness bernilai positif dan signifikan secara parsial terhadap

keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Aaker (1997:90) yang mendefinisikankesadaran merek merupakan kesanggupan

seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai

bagian dari suatu kategori produk tertentu. Maka faktor brand awarenessakan

berdampak pada keputusan pembelian, yaitu bagaimana bisa dari banyaknya

merek di dunia ini tapi para konsumen hanya mengingat satu merek saja. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Herlina Debby

Siahaan (2016), dengan judul “Pengaruh Tingkat Brand Awareness Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Victoria Secret (Studi Pada Konsumen Victoria’s

Secret di PVJ Bandung).

Universitas Sumatera Utara


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh brand awareness terhadap keputusan pembelian Produk

Zara Sun Plaza Medan. Hal ini dapat di buktikan dengan nilai koefisien regresi

memiliki nilai sebesar 0,569 , dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai t

hitung sebesar 6,287 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0dan Sig < 5 % (0,000

< 0,05 ). yang berarti dapat disimpulkan Brand Awareness berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Zara di Sun Plaza Medan .

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

diajukan saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti factor-faktor yang belum

diteliti dalam tulisan ini lain yang juga mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Zara Sun Plaza Medan disarankan melakukan promosi atau iklan agar brand

awareness dapat dipertahankan dan di tingkatkan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Aaker, D. (1997). Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum.

Assael, Hendry.(2000). Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Edisi Keenam. Jakarta:


Penerbit Salemba Empat.

Duriyanto. (2004). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan


Perilaku Merek.Jakarta: Prenhallindo.

Dyan. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Erlina. (2011). Metode Penelitian : Untuk Akutansi, USU PRESS. Medan.

Hendryadi, S. d. (2013). Metode Riset Kuantatif: Teori Dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenamedia Group.

Juliandi. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-Imu Bisnis. Medan:


M2000.

Keller. (2004). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri.

Kotler and Keller (2016). Marketing Management 16 edition. New Jersey:


Pearson.

Kotler. (2002). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Kriyantono. (2006). Teknik Praktis Riset Komnukasi. Jakarta: PT. Kencana Prenada.

Moloeng. (2012). Metodelogi Penelitisn Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya

Nazir, M. (2014). Metode Penelitian, Edisi 10,. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rochaety. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Pertama.
Jakarta: Mitra Wacana Media.

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Cetakan Kedua. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, B. (2003). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Sciffman dan Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Jakarta: PT.Gramedia.

Sucinigtyas. (2012). Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Media


Communication Terhadap Keputusan Pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan kombinasi ( Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tjiptono. (2011). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

Umar, Husein. (2014). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.

Usman. (2014). Panduan Lengkap Structural equation Modeling. Semarang: Lentera


Ilmu.

Jurnal :
Krisnawati, D. (2016). Pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian

AMDK Merek Aqua ( Studi Pada Masyarakat Kot Bandung). 8.

Putri. (2013). Pengaruh Perluasan Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Shampoo Dove Di Semarang. Diponegoro Journal Of Social Politic, 2

(4):1-6. Semarang.

Selwendri, Rumyeni. (2016). Buying Decision Between Online Media and


Face to Face Interaction, Atlantis Press, Medan 30-37.

Ruswanty, H. d. (2016). Komperansi Antara Kelompok yang Melihat Iklan dan Tidak
melihat Iklan dengan Moderasi Brand Awareness Terhadap Minat Beli (Studi
Pada Commuter Line). Journal Of Business Studies. Volume 2. Hal:2-4
Siahaan, H. D. (2016). Analisis Tingkat Brand Awareness Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Victoris's Secret (Pada Konsumen Victoria's Secret Di PVJ
Bandung). 9.

Skripsi:

Andhini Wulan Saputri. (2017). Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Media

Komunikasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Jaringan 4G LTE PT.

Telkomsel. Jakarta: Universitas Negeri Pancasila.

Husnawati. (2017). Pengaruh Brand Awareness dan Persepsi Kualitas Terhadap Buying

Decision Sepada Motor Honda. Makassar : Universitas Negeri Alauddin

Universitas Sumatera Utara


Iva Hidayatika. (2015). Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Awareness terhadap
Keputusan Pembelian Produk Rabbani di Toko Asya Darussalam Semarang.
Semarang: Universitas Walisongo Semarang.
Widya Anastya. (2011). Analisis Pengaruh Brand Awareness terhadap Keputusan

Pembelian Produk KFC Pada Warga Alam Indah Rt 001/07 Tanggerang.

Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1 Kuesioner
SURAT PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER

Medan, 2017
Kepada
Yth. Saudara
Di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian dengan judul
“PengaruhBrand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Produk Zara (
Studi Pada Konsumen Zara Sun Plaza Medan)” .
Maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sally Meuthia Febrian
NIM : 140907126
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Universitas Sumatera Utara
Memohon kesediaan saudara untuk meluangkan waktunya dalam mengisi
daftar pernyataan dibawah ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.Semua
keterangan dan jawaban yang saudara berikan semata-mata hanya untuk
kepentingan pemelitian.
Atas perhatian dan bantuan saudara, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Sally Meuthia Febrian

Universitas Sumatera Utara


No Responden:

KuesionerPengaruh Brand Awareness Terhadap


Keputusan Pembelian Produk Zara (Studi Pada
Konsumen Zara Sun Plaza Medan)

I. Identitas Responden
Jenis Kelamin : Pria Wanita
Status Pekerjaaan : Pelajar Mahasiswa
Pegawai Wiraswasta
Usia : 18 – 22 Tahun 23 – 27 Tahun
28-34 Tahun >35 Tahun
Penghasilan/bulan : <Rp 2.000.000
Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000
Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000
Rp 6.000.000 – Rp 8.000.000
>Rp 8.000.000
Pendidikan : SMA S1
S2/S3 Lainnya

II. Petunjuk Pengisian


Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan
pendapat anda yang sebenarnya mengenai Brand Awareness Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Zara (Studi Pada Konsumen Zara Sun Plaza
Medan)
Saudara memberikan tanda check list ( ) pada salah satu jawaban pada
tempat yang disediakan.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Universitas Sumatera Utara


Variabel Brand Awareness (X)

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mengetahui merek Fashion Zara

Saya dapat mengenali produk Zara dari


2.
bentuk/desainnya.
Zara adalah produk yang mudah di ingat
3.
kembali ketika saya berbelanja fashion.
Gaya fashion yang modis identik
4.
dengan produk Zara
Merek fashion yang muncul di benak
5.
pertama kali adalah Zara.
Saya lebih memilih membeli produk
6. Zara dibandingkan produk fashion yang
lain.( H&M, Lacoste, Mango)

VariabelKeputusan Pembelian (Y)

No. Pernyataan SS S TS STS


Saya membeli produk Zara karena
1.
sesuai dengan kebutuhan saya.
Saya mencari informasi tentang Brand
2.
Zarasebelum membeli.
Saya membeli produk Zara berdasarkan
3.
pengalaman kerabat saya.
Saya sudah membandingkan brand Zara
4.
dengan brand yang lainnya
Saya yakin sudah mengambil keputusan
5.
yang tepat saat membeli produk Zara.

Universitas Sumatera Utara


Saya merasa puas setelah membeli
6.
produk Zara
Saya akan merekomendasikan brand
7.
Zara kepada kerabat saya.

Universitas Sumatera Utara


NO JK STATUS USIA PENGHASILAN PENDIDIKAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 X P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 Y
1 2 2 1 2 2 4 3 4 4 3 3 21 4 3 4 3 3 3 4 24
2 2 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 2 3 3 20
3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 4 4 3 4 24
4 1 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 18 2 3 3 3 2 2 2 17
5 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 18 2 2 4 3 2 2 3 18
6 1 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 28
7 2 4 1 2 1 4 4 4 4 4 4 24 3 3 4 4 4 4 3 25
8 2 4 2 2 2 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 3 3 4 22
9 2 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 23 3 3 3 3 3 2 2 19
10 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 21 3 2 3 4 3 3 4 22
11 2 3 1 1 1 4 4 3 3 4 4 22 4 4 4 3 4 3 3 25
12 1 3 2 2 2 2 4 4 2 4 4 20 3 4 4 2 4 2 4 23
13 2 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 20 4 4 3 4 3 4 3 25
14 2 3 2 1 2 4 4 4 4 3 3 22 4 3 4 4 4 4 4 27
15 1 2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 21 4 4 3 3 4 4 3 25
16 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 22 3 4 3 2 4 4 3 23
17 2 1 4 2 2 4 4 4 3 3 4 22 4 3 4 3 4 3 3 24
18 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 3 4 4 2 24
19 2 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 22 4 4 4 4 4 3 4 27
20 2 4 2 2 1 4 4 3 3 4 4 22 3 4 3 3 3 4 4 24
21 1 2 1 1 1 4 3 3 4 3 3 20 4 3 3 2 3 4 4 23
22 2 2 2 1 2 3 4 3 4 4 4 22 3 4 4 2 3 4 4 24
23 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4 4 22 4 4 4 4 4 3 4 27
24 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 3 4 4 4 27

Universitas Sumatera Utara


25 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 3 4 4 3 25
26 2 4 1 1 1 4 3 4 4 3 3 21 3 3 3 4 3 4 3 23
27 2 2 1 2 2 4 4 3 4 4 4 23 4 4 4 4 4 3 3 26
28 2 4 1 2 1 4 4 4 4 3 3 22 3 4 4 3 4 4 3 25
29 2 2 1 1 1 4 4 3 4 3 4 22 4 3 4 4 4 4 3 26
30 2 3 4 5 2 4 4 3 4 4 4 23 4 4 4 3 4 3 4 26
31 1 3 1 2 4 3 1 1 2 1 1 9 3 1 1 4 1 2 1 13
32 2 2 2 1 1 4 4 3 4 4 4 23 3 4 4 3 4 4 4 26
33 2 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 23 4 4 4 4 4 3 4 27
34 2 2 1 1 1 3 4 3 4 4 3 21 4 3 4 3 3 4 4 25
35 1 3 4 5 2 3 4 4 3 4 4 22 4 4 4 4 4 4 3 27
36 2 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 3 4 4 3 25
37 1 2 1 2 2 3 3 3 4 3 3 19 4 3 3 3 3 4 4 24
38 2 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 23 4 4 4 3 4 4 3 26
39 2 3 1 4 2 3 4 3 3 4 4 21 4 4 4 3 4 3 4 26
40 2 2 2 2 2 4 4 3 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 28
41 2 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 20 4 3 3 4 3 4 4 25
42 2 2 2 1 2 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 3 3 26
43 2 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 20 4 3 3 3 3 4 3 23
44 2 1 4 4 2 3 4 4 3 4 4 22 4 3 4 4 4 4 4 27
45 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 15 2 2 2 3 2 3 5 19
46 2 4 2 2 2 4 4 4 3 4 4 23 3 4 4 4 4 3 3 25
47 2 4 2 2 1 4 4 3 4 3 3 21 4 4 4 4 3 4 3 26
48 2 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 3 27
49 2 2 2 1 2 3 4 3 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 4 28

Universitas Sumatera Utara


50 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 22 3 3 3 2 4 4 3 22
51 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 4 4 3 4 26
52 2 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 22 4 4 4 4 4 3 3 26
53 2 2 1 2 1 3 2 4 3 2 2 16 4 2 2 3 2 3 2 18
54 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 23 3 4 4 4 4 4 4 27
55 2 3 1 2 2 3 4 3 3 4 4 21 4 4 4 3 4 3 4 26
56 2 2 1 1 1 4 4 4 3 4 4 23 4 4 4 3 4 4 3 26
57 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 28
58 2 2 2 2 2 4 3 4 4 4 3 22 4 3 3 3 4 4 4 25
59 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 23 4 3 4 3 4 4 4 26
60 2 3 2 2 2 3 1 1 2 1 1 9 3 1 1 4 1 2 1 13
61 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 22 4 4 4 3 3 4 4 26
62 2 3 2 2 1 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 4 4 3 26
63 2 2 2 1 2 3 4 3 4 3 4 21 4 3 4 3 3 3 4 24
64 2 2 2 1 2 3 4 4 4 3 4 22 4 4 3 3 3 3 4 24
65 2 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 4 4 4 27
66 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 3 27
67 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 1 4 4 3 24
68 2 2 1 1 2 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 3 4 3 4 25
69 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 3 3 2 4 24
70 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 18 3 4 3 4 3 4 3 24
71 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 24 2 3 4 4 4 4 3 24
72 2 4 2 2 2 3 4 2 4 3 4 20 3 3 3 4 4 4 4 25
73 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 24 4 3 4 4 4 2 3 24
74 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 12 4 4 4 3 4 3 3 25

Universitas Sumatera Utara


75 2 3 1 3 2 3 4 4 3 3 3 20 4 4 3 4 4 3 4 26
76 2 4 2 2 1 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 3 4 4 4 26
77 2 2 1 1 1 4 4 4 3 3 3 21 4 3 3 4 4 3 4 25
78 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 18 3 3 4 4 4 2 3 23
79 2 3 2 1 2 4 4 4 4 3 4 23 1 4 4 3 4 2 3 21
80 2 2 1 2 1 4 4 4 4 3 4 23 3 4 4 4 4 3 3 25
81 2 4 1 3 2 4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 4 4 4 28
82 2 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 19 4 4 4 3 4 3 3 25
83 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 4 4 4 4 25
84 2 3 2 2 4 4 4 4 3 2 2 19 4 4 3 3 4 4 4 26
85 2 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 24 3 3 4 3 3 4 4 24
86 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 3 3 4 4 26
87 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 4 3 3 4 26
88 2 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 24 2 1 2 2 2 4 3 16
89 2 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 4 4 3 4 27
90 2 4 2 2 1 4 4 3 3 3 3 20 4 4 4 4 4 4 4 28
91 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 18 5 3 2 2 3 3 4 22
92 2 3 2 1 2 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 3 3 4 3 26
93 2 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 3 3 4 27
94 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 19 5 3 4 3 3 3 4 25
95 2 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 3 3 3 4 24
96 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 3 3 3 3 24

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2
Hasil Data Software Statistic
JENIS KELAMIN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pria 8 8.3 8.3 8.3

wanita 88 91.7 91.7 100.0

Total 96 100.0 100.0

STATUS

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pns 2 2.1 2.1 2.1

pegawai 44 45.8 45.8 47.9

wiraswasta 35 36.5 36.5 84.4

lainnya 15 15.6 15.6 100.0

Total 96 100.0 100.0

USIA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 18-22 tahun 28 29.2 29.2 29.2

23-27 tahun 58 60.4 60.4 89.6

28-34 tahun 5 5.2 5.2 94.8

>35 tahun 5 5.2 5.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

Penghasilan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <Rp 2.000.000 32 33.3 33.3 33.3

Rp 2.000.000 - Rp
45 46.9 46.9 80.2
4.000.000

Rp 6.000.000 - Rp8.000.000 9 9.4 9.4 89.6

> Rp 8.000.000 8 8.3 8.3 97.9

5 2 2.1 2.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sma 23 24.0 24.0 24.0

s1 68 70.8 70.8 94.8

s2/s3 1 1.0 1.0 95.8

lainnya 4 4.2 4.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

p1

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

tidak setuju 2 2.1 2.1 2.1

setuju 45 46.9 46.9 49.0


Valid
sangat setuju 49 51.0 51.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 2 2.1 2.1 2.1

tidak setuju 3 3.1 3.1 5.2

Valid Setuju 24 25.0 25.0 30.2

sangat setuju 67 69.8 69.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 2 2.1 2.1 2.1

tidak setuju 2 2.1 2.1 4.2

Valid Setuju 35 36.5 36.5 40.6

sangat setuju 57 59.4 59.4 100.0

Total 96 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


p4

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

tidak setuju 4 4.2 4.2 4.2

setuju 32 33.3 33.3 37.5


Valid
sangat setuju 60 62.5 62.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 2 2.1 2.1 2.1

tidak setuju 5 5.2 5.2 7.3

Valid Setuju 39 40.6 40.6 47.9

sangat setuju 50 52.1 52.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

p6

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 2 2.1 2.1 2.1

tidak setuju 5 5.2 5.2 7.3

Valid Setuju 30 31.3 31.3 38.5

sangat setuju 59 61.5 61.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 5 5.2 5.2 6.3

Setuju 31 32.3 32.3 38.5


Valid
sangat setuju 55 57.3 57.3 95.8

5 4 4.2 4.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


p8

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 3 3.1 3.1 3.1

tidak setuju 4 4.2 4.2 7.3

Valid Setuju 30 31.3 31.3 38.5

sangat setuju 59 61.5 61.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 2 2.1 2.1 2.1

tidak setuju 4 4.2 4.2 6.3

Valid Setuju 24 25.0 25.0 31.3

sangat setuju 66 68.8 68.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 7 7.3 7.3 8.3

Valid Setuju 46 47.9 47.9 56.3


sangat setuju 42 43.8 43.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

p11

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 2 2.1 2.1 2.1

tidak setuju 6 6.3 6.3 8.3

Valid Setuju 28 29.2 29.2 37.5

sangat setuju 60 62.5 62.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


p12

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

tidak setuju 10 10.4 10.4 10.4

setuju 35 36.5 36.5 46.9


Valid
sangat setuju 51 53.1 53.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

sangat tidak setuju 2 2.1 2.1 2.1

tidak setuju 4 4.2 4.2 6.3

Setuju 38 39.6 39.6 45.8


Valid
sangat setuju 51 53.1 53.1 99.0

5 1 1.0 1.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


UJI VALIDITAS
1. BRAND AWARENESS

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 brand
awrnss

Pearson Correlation 1 .464** .360** .425** .306** .321** .592**

p1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .001 .000

N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .464 1 .575 .477 .708 .782 .871**
p2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .360 .575 1 .460 .498 .524 .738**
p3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .425 .477 .460 1 .452 .523 .704**
p4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .306 .708 .498 .452 1 .867 .844**
p5 Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Pearson Correlation .321 .782 .524 .523 .867 1 .882**
p6 Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .592 .871 .738 .704 .844 .882 1

unwere brand Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


2. KEPUTUSAN PEMBELIAN

Correlations

p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 keputusan


pembelian

Pearson Correlation 1 .317** .225* .084 .206* .200 .231* .540**

p7 Sig. (2-tailed) .002 .027 .413 .044 .050 .024 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** * **
Pearson Correlation .317 1 .699 .025 .663 .259 .293 .778**
p8 Sig. (2-tailed) .002 .000 .806 .000 .011 .004 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
* ** ** **
Pearson Correlation .225 .699 1 .096 .656 .167 .311 .748**
p9 Sig. (2-tailed) .027 .000 .352 .000 .103 .002 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .084 .025 .096 1 .152 -.049 -.011 .297**
p10 Sig. (2-tailed) .413 .806 .352 .138 .634 .917 .003
N 96 96 96 96 96 96 96 96
* ** ** ** **
Pearson Correlation .206 .663 .656 .152 1 .321 .310 .787**
p11 Sig. (2-tailed) .044 .000 .000 .138 .001 .002 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
* ** *
Pearson Correlation .200 .259 .167 -.049 .321 1 .241 .504**
p12 Sig. (2-tailed) .050 .011 .103 .634 .001 .018 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
* ** ** ** *
Pearson Correlation .231 .293 .311 -.011 .310 .241 1 .564**
p13 Sig. (2-tailed) .024 .004 .002 .917 .002 .018 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .540 .778 .748 .297 .787 .504 .564 1

keputusan pembelian Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


UJI RELIABILITAS
1. BRAND AWARENESS

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.869 6

2. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.712 7

UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 96
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.40192557
Most Extreme Differences Absolute .104
Positive .079
Negative -.104
Test Statistic .104
Asymp. Sig. (2-tailed) .012c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Universitas Sumatera Utara


P-P PLOT Normalitas

ANALISIS REGERESI LINEAR SEDERHANA


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 12.399 1.784 6.952 .000

brand awrnss .569 .083 .576 6.827 .000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Universitas Sumatera Utara


UJI t (Parsial)
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 12.399 1.784 6.952 .000

brand awrenss .569 .083 .576 6.827 .000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

KOEFISIEN DETERMINASI (R2)


Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .576a .331 .324 2.415

a. Predictors: (Constant), brand awrenss


b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3
Dokumentasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai