Anda di halaman 1dari 3

Diskusi.

Thursday, 10 September 2020, 4:31 PM


Number of replies: 3
Silahkan Diskusikan

Forum diskusi 3 ini akan membahas dua  permasalahan yang terkait dengan
Pengeluaran Negara.

 Adolph Wagner mengemukakan mengenai hukum tentang selalu


meningkatnya kegiatan pemerintah, sehingga belanja pemerintah juga
cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pertanyaan untuk
didiskusikan adalah : Apakah hukum Adolph Wagner tersebut berlaku di
Indonesia? Apabila iya, buktikan dengan data, dan menurut anda apa
penyebab peningkatan belanja negara di Indonesia?

(Silahkan sertakan data mengenai belanja negara yang terdapat dalam data
pokok APBN terkini yang diterbitkan oleh Kementrian Keuangan, terdapat
dalam lampiran dokumen nota keuangan)

1. Berdasarkan UU No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara :


sebelumnya anggaran belanja pemerintah dikelompokkan atas
anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.
Pengelompokan dalam anggaran belanja rutin dan anggaran belanja
pembangunan yang semula bertujuan untuk memberikan penekanan
pada arti pentingnya pembangunan, namun dalam pelaksanaannya
telah menimbulkan peluang terjadinya duplikasi, penumpukan, dan
penyimpangan anggaran.

Pertanyaan untuk didiskusikan adalah : menurut anda, bagaimanakah


reformasi yang telah dilakukan pemerintah dalam merubah anggaran belanja
rutin dan anggaran belanja pembangunan tersebut ?

(Silahkan anda pelajari BMP ADPU 4333 lalu anda bandingkan dengan UU
No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara)

 Petunjuk dalam melakukan diskusi : Silahkan anda kemukakan pendapat


anda dengan berdasar pada teori, bersumber dari BMP, dasar hukum yang
berlaku saat ini, dan data APBN terbaru dari sumber resmi (Nota Keuangan
Kementrian Keuangan). Jangan lupa cantumkan sumber referensi
Data pokok APBN terdapat dalam lampiran nota keuangan. Silahkan anda
unduh nota keuangan pada tahun ini dari kementrian keuangan. Data pokok
APBN terdapat dalam lampiran dari nota keuangan ini. Nota Keuangan
diterbitkan setiap tahun oleh Kementrian Keuangan

Pengeluaran rutin adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai tugas-tugas


umum pemerintahan dan pembangunan, baik pusat maupun daerah, serta untuk
memenuhi kewajiban atas hutang dalam negeri dan luar negeri.
Pengeluaran pembangunan adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai
proyek-proyek pembangunan;

Ada dua hal yang melatarbelakangi perlunya reformasi sistem anggaran negara.
Pertama, didasarkan hasil evaluasi sistem anggaran negara yang diterapkan lebih dari
30 tahun atau dual budget system yang diidentifikasi terdapat kelemahan, yaitu
kurangnya disiplin anggaran di mana ada dua sistem anggaran yang pengelolaannya
terpisah.

Kurang menunjukkan adanya jaminan kesinambungan fiskal yang disebabkan oleh


sistem anggaran yang diterapkan bersifat single year dan zero based budgeting,
kurangnya transparansi, kurangnya tingkat efisiensi, dan kurangnya akuntabilitas.

Kedua, sejalan dengan perkembangan ilmu manajemen keuangan modern sistem


anggaran negara Indonesia sudah sepatutnya dilakukan reformasi mengikuti prinsip-
prinsip pengelolaan keuangan publik yang secara internasional digunakan.
Adapun dasar hukum pelaksanaan reformasi sistem anggaran negara di Indonesia
adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara. Tujuan
utama dari reformasi sistem anggaran negara meliputi dua hal pokok, yakni
meningkatkan good goovernance pengelolaan keuangan negara dan meningkatkan
akuntabilitas.
Terdapat tiga ruang lingkup agenda reformasi sistem anggaran negara, yaitu
menyempurnakan sistem penganggaran dengan pendekatan berupa penganggaran
terpadu, penganggaran berbasis kinerja, dan kerangka pengeluaran jangka menengah.
Yang kedua, menyempurnakan klasifikasi belanja negara baik fungsi, organisasi, dan
ekonomi.
Selain itu, ketiga, menyempurnakan dokumentasi anggaran, di mana untuk
perencanaan penganggaran setiap K/L diwajibkan menyusun RKA-KL dan untuk
pelaksanaan anggaran setiap K/L wajib menyusun DIPA.
Sebelumnya, jelasnya, sistem anggaran negara mulai diterapkan pertama kali tahun
2005, di mana yang menjadi fokus adalah penganggaran terpadu dengan
menggabungkan anggaran rutin dan anggaran pembangunan menjadi satu kesatuan.
Yang paling berat bagaimana mengubah mindset dan paradigma para pengelola
keuangan yang ada sekarang ini, Mengingat paradigma yang ada saat ini di seluruh
K/L bagaimana caranya mendapat alokasi anggaran yang sebesar-besarnya tanpa
dikaitkan dengan target kinerja yang dihasilkan.

Sumber :

https://economy.okezone.com/read/2009/09/10/20/256428/reformasi-anggaran-dilatarbelakangi-dua-
hal

Belanja barang merupakan salah satu bagian dari pengeluaran negara, baik itu merupakan pengeluaran
rutin maupun pengeluaran pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai