Anda di halaman 1dari 16

BAURAN PEMASARAN

OLEH:

MUH DENI SETIAWAN


20TI039 & TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS TEKNOLOGI
MATARAM
(U T M)
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Marketing mix atau bauran pemasaran adalah alat bisnis yang digunakan
dalam pemasaran produknya. Bauran pemasaran penting digunakan
ketika menentukan sebuah produk atau nilai jual yang unik suatu produk
(kualitas unik yang membedakan produk dari para pesaingnya). Bauran
pemasaran merupakan bagian dari keunggulan kompetitif perusahaan
yang digunakan dalam pemasaran produknya. Bauran pemasaran
digunakan ketika menggambarkan posisi strategis suatu produk di pasar.
Marketing mix identik dengan konsep empat P: Price, Product,
Promotion, dan Place. Dalam bauran pemasaran maka ditentukan juga
strategi pemasaran atau usaha pemasaran dan harus dimasukkan dalam
rencana pemasaran (rencana bisnis). Perusahaan menggunakan strategi
ini ketika mencari lebih banyak pelanggan. contoh dari penggunaan
konsep 4P ini misalnya untuk mencapai harga ideal sebuah produk
tertentu maka suatu produk dijual di tempat yang tepat dengan tepat
sasarannya dan metode apa yang dipakainya (pemasaran, periklanan,
promosi). source ; marketing teacher Bauran pemasaran merupakan
langkah strategi pemasaran yang sangat penting, karena akan menjadi
penting untuk mempertimbangkan kepentingan relatif, yang harus
diberikan kepada masing-masing variabel dari bauran pemasaran itu
sendiri. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada
konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen. Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah
lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran
sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa
bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi
pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan
berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan
semua kegiatanyang berhubungan dengan pemasaran.
2. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan
kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam
kegiatan pemasaran.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran
atau marketing mix.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah )


2.1.1 Pengertian UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah )
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang UMKM
yang dikutip dari (www.bi.go.id) ada beberapa kriteria yang dipergunakan
untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah :

1) Usaha Mikro
Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.

2) Usaha Kecil
Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang ini.

3) Usaha Menengah
Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Secara legal setiap usaha yang ada di berbagai sektor ekonomi
menurut pengertian UU No.9/1995 dapat dikategorikan sebagai
usaha kecil sepanjang omset nya berada di bawah Rp. 1 miliar,
memiliki aset kurang dari Rp. 200 juta di luar tanah dan bangunan
dan bukan merupakan anak perusahaan dari usaha besar.
Cakupan yang luas dan melebar memang menyebabkan fokus
pengembangan sering tidak efektif, karena karakter dan orientasi
bisnis yang dijalankan oleh para pemilik usaha, jika digunakan
basis penyediaan pembiayaan sebagai pengolah pakar maka
usaha kecil dalam pengertian UU No. 9/1995 dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok:
1. Kelompok usaha mikro dengan omset dibawah Rp. 50 juta
yang diperkirakan merupakan 97 % dari seluruh populasi
usaha kecil.
2. Kelompok usaha kecil dengan omset antara Rp. 50 juta –
Rp. 500 juta yang jumlahnya relatif kecil hanya sekitar 2 %
dari seluruh populasi usaha kecil,
3. Kelompok usaha kecil menengah mungkin dapat kita
sebut usaha mikro yang memiliki omset antara Rp. 500 juta
– Rp. 1 miliar dan relatif sangat kecil jumlahnya yaitu kurang
dari 1 % atau tepatnya sekitar 0,5 % saja.

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut UU No. 20


tahun 2008 ini digolongkan berdasarkan jumlah aset dan omset yang
dimiliki oleh sebuah usaha seperti yang diuraikan sebagai berikut:

1. Usaha Mikro
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2. Usaha Kecil
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).

3. Usaha Menengah
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah); atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah).
Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah lembaga
pemerintah seperti Departemen Perindustrian dan Badan Pusat Statistik
(BPS), selama ini menggunakan jumlah pekerja sebagai ukuran untuk
mendefinisikan kriteria skala usaha. Misalnya, menurut BPS, Usaha
Mikro Indonesia (UMI) adalah unit usaha dengan jumlah pekerja tetap
hingga 4 orang; Usaha Kecil (UK) antara 5 hingga 19 pekerja; Usaha
Menengah (UM) dari 20 hingga 99 orang. Perusahaan-perusahaan
dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk dalam kategori Usaha
Besar (UB).

2.2 Pengertian Pemasaran


Pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan
dimana keberhasilan pemasaan dalam perusahaan akan sangat
menetukan tingkat kemajuan perusaahaan. Bila suatu perusahaan
memiliki strategi pemasaran yang tepat maka output yang dikeluarkan
perusahaan akan berjalan lancar dan mendapat keuntungan, dimana
keuntungan tersebut yang menjadi tujuan utama yang dicari oleh setiap
perusahaan. Pemasaran adalah suatu kegiatan-kegiatan berupa
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang ditujukan untuk memuaskan dan
memenuhi kebutuhan konsumen yang ada.
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2008:5) adalah mengidentifikasi
dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang
baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan
dengan cara yang menguntungkan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan
pemasaran mencakup usaha perusahaan yang ditandai dengan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menetukan
harga produk sesuai, menentukan cara promosi dan penjualan produk
tersebut. Jadi, pemasaran juga merupakan kegiatan saling berhubungan
sebagai suatu sistem untuk menghasilkan keuntungan.
Laba maksimal merupakan tujuan utama pemasaran, artinya laba dapat
diperoleh melalui pemuasan konsumen. Laba dapat membuat
perusahaan tumbuh dan berkembang, bila perusahan terus
mendapatkan laba dari output yang dikeluarkan. Keuangan perusahaan
akan sehat dan stabil maka akan berdampak secara menyeluruh
terhadap perusahaan tersebut.
2.3 Marketing Mix ( bauran pemasaran )
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) Marketing Mix (Bauran
Pemasaran) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di
pasar sasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel yang dapat
dikontrol. Variabel tersebut terdiri dari produk, harga( price), tempat, atau
saluran distribusi ( place), dan promosi. Atau sering disebut 4P, secara
garis besar bauran pemasaran dapat di gambarkan sebagai berikut,
pada gambar di bawah ini :

2.3.1 Variabel- variabel Bauran Pemasaran


1. Bauran Produk (Product)
Setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan
penjualan dan share pasarnya, perlu mengadakan usaha
penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang
lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas
serta daya tarik yang lebih besar. Strateginya adalah menetapkan cara
dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga
dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui
peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Berdasarkan
strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang paling
penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lain.

Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang


acuan/bauran produk (Product Mix), merk dagang (Brand), cara
pembungkusan atau kemasan produk (Product Packaging), tingkat
mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan.
Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau
mengatasi persaingan yaitu :
1. Bauran Produk (Product Mix) Kualitas Pembungkusan Merk
Desain Garansi Pelayanan Jalur produk pasar sasaran (target
market).
2. Bauran Harga(Price Mix)Syarat2 penjualan Potongan harga
Penetapan harga.
3. Bauran Promosi (Promotional Mix) Pengiklanan Promosi
penjualan Penjualan pribadi Publisitas.
4. Bauran Distribusi (Place Mix) Jenis saluran distribusi Intensitas
distribusi Daerah penjualan Pergudangan Alat transport.
Hakikatnya, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu
semata-mata tapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang
dibelinya. Pada dasarnya, produk yang dibeli konsumen itu dapat
dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Produk inti (Core Product), merupakan inti yang sesungguhnya
dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang pembeli
(konsumen) dari produk tersebut.
2. Produk formal (Formal Product), merupakan bentuk, model,
kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk
tersebut.
3. Produk tambahan ( additional product), merupakan tambahan
produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti
pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan dan
pengangkutan secara Cuma-cuma.

2) Bauran Harga (Price)


Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga
beli pihak bank harus berhati-hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan
harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam menentukan harga
harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga
tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga
tersebut menjadi mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga secara
umum adalah sebagai berikut:
1. Untuk bertahan hidup.
2. Untuk memaksimalkan laba.
3. Untuk memperbesar market share.
4. Mutu produk.
5. Karena pesaing

3) Bauran Tempat atau Saluran Distribusi (Place)


Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan
perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan
hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut
berpindah dari produsen ke konsumen ( Kotler 2008) . saluran distribusi di
dasarkan pada tujuan perusahaan yang ingin dicapai, ciri- ciri pasar yang
dijadikan sasaran, dan karakteristik produk yang di tawarkan. Dalam
mesndistribuskan produk yang telah diproduksi, perusahaan mempunyai
beberapa langkah alternative yang dapat diambil, anatar lain :
a. Produsen → Konsumen.
b. Produsen → Pengecer → Konsumen.
c. Produsen → Pedagang besar → Pengecer → Konsumen.
d. Produsen → Agen → Pedagang besar → Pedagang eceran → Kon
sumen

4) Bauran Promosi (Promotion)


Definisi promosi ialah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen
untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan
mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut
( Kotler, 2008 ). Dan tujuan dari melakukan promosi dapat diuraikan dari
pendapat Tjiptono (2008) antara lain :
1. Menginformasikan, dapat berupa :
a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu
produk baru.
b. Memperkenalkan cara pemakian yang baru suatu produk.
c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
d. Menginformasikan jasa- jasa yang disediakan oleh
perusahaan.
e. Meluruskan kesan yang keliru
f. Mengurangi ketakutakan atau kekhwatiran pembeli.
g. Membangun citra perusahaan
2. Membujuk pelanggan sasaran untuk :
a. Membentuk pilihan merek
b. . Mengalihkan pilihan merek ke maerek tertentu
c. Mengubah persepsi pelanggan tersebut atribut produk
d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
e. Mendorong pembeli untuk menerima kunungan wiraniaga.
3. Mengingatkan, dapat terdiri dari :
a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan dalam waktu dekat.
b. Mengingatkan pembeli akan tempat- tempat yang menjual
produk perusahaan.
c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye
iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada
produk perusahaan.
Sedangkan proses dari promosi itu sendiri ialah mengkomunikasikan
program perusahaan terhadap masyarakat konsumen melalui beberapa
cara ataupun variabel, beberapa cara yang dapat diambil ialah :
1. Periklanan : bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang
ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Personal selling : Presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk
menciptakan penjualan.
3. Publisitas : Pendorong permintaan secara nono pribadi untuk
suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita
komersial di dalam media massa dan sponsor tidak di bebani
sejumlah bayaran secara langsung.
4. Promosi penjualan : Kegiatan pemasaran selain personal
selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian
konsumen dan dengan efektifitas pengecer.

2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Berwirausaha.


2.4.1 Faktor Pendukung berwirausaha
Wirausaha adalah kemampuan seseorang untuk melihat peluang
pasar dan mampu memanfaatkannya dengan menghasilkan suatu barang
ataupun jasa. Kemampuan yang didapatkan seseorang tersebut tentulah
disebabkan oleh beberapa faktor-faktor pendukung seseorang untuk
melakukan wirausaha. Berikut beberapa faktor yang mendorong
seseorang untuk melakukan wirausaha seperti dikutip dalam Alma, (2009:
11) :
a. Faktor personal; faktor personal yang mendorong atau memaksa
seseorang untuk terjun ke dunia wirausaha adalah :
1) Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
2) Faktor usia
3) Komitmen atau minat yang tinggi terhadap wirausaha
b. Faktor Environtment (lingkungan) :
1) Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan
2) Mengikuti latihan-latihan atau incubator bisnis
3) Kebijaksanaan pemerintah.
c. Faktor Sosiological :
1) Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha
2) Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan
2.4.2 Faktor-faktor Penghambat Wirausaha
Segala sesuatu di dunia berjalan seimbang (saling melengkapi) ada pria,
pasti ada perempuan, ada siang pasti ada malam, begitupun dalam hal
berwirausaha ada faktor pendukung dan ada faktor penghambat, yang
menjadi faktor pengahambat berwirausaha dalam (Agus Gunawan, 2009:
6) yaitu:
a. Tidak adanya dana atau modal
b. Sifat kepemimpinan
c. Pengalaman
d. Lokasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bauran pemasaran adalah salah satu strategi yang dibentuk
dalam sistem pemasaran. Bauran pemasaran merupakan seperangkat
alat pemasaran yang digunakan secara terus menerus untuk mencapai
tujuan pemasaran sesuai dengan sasarannya. Bauran pemasaran atau
Marketing Mix juga disebut sebagai kombinasi dari beberapa unsur yang
merupakan kegiatan inti dari sistem pemasaran yang dijalankan suatu
usaha. Bauran pemasaran terdiri dari empat unsur, yaitu produk
(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Masing-masing unsur memiliki peran yang sangat penting penting dalam
menentukan bagaimana produk tersebut akan dijual kepada konsumen

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama


berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di
dalam pangsa pasar/ Pemasaran mempunyai fungsi yang sangat penting
dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam pemasaran, terdapat
dua tujuan dari dua pihak yang berbeda yaitu pembeli dan penjual yang
harus dicapai oleh pemasaran.
Lokasi mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan
dengan unsur yang lainnya, maka unsur lokasi mempunyai pengaruh
yang dominan terhadap Struktur keputusan pembelian.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, berikut ada beberapa hal ingin
saya sarankan antara lain:
1. Karena tempat memiliki pengaruh yang lebih dominan
dibandingkan dengan unsur-unsur lain dari bauran pemasaran,
perusahaan harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya
keunggulan ini dengan meningkatkan pelayanan fasilitas
kenyamanan dan keamanan serta parkir bagi konsumen.
2. Produk yang dijual hendaknya menjadi faktor yang dapat
meningkatkan keinginan konsumen berbelanja agar keunggulan
tempat lebih dapat dimaksimalkan untuk menopang keberlanjutan
bisnis dari perusahaan.
3. Karena bauran pemasaran merupakan empat unsur yang tidak
terpisahkan, hendaknya perusahaan harus terus
mengintegrasikannya secara optimal agar terjadi sinergitas yang
kuat demi kinerja bisnis yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.academia.edu/9969175/MARKETING_MIX_BAURAN_
PEMASARAN
- http://repository.fe.unj.ac.id/2937/7/Chapter5.pdf-
- https://www.hestanto.web.id/evolusi-marketing-mix/
- https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/B11A/2016/B.111.16.0262/
B.111.16.0262-05-BAB-II-20200225101539.pdf

Anda mungkin juga menyukai