Laporan Propos (Sekrap) 18-110
Laporan Propos (Sekrap) 18-110
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Proses
Produksi dengan judul percobaan “Mesin Sekrap”
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kuliah
praktikum proses produksi yang terdapat di Laboratorium Teknologi Mekanik,
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberi dukungan moril maupun materi,
2. Bapak Dr. Ir. M. Sabri, MT. IPM. Asean Eng. selaku Kepala Jurusan Teknik
Mesin USU
3. Bapak Ir. Alfian Hamsi, M.sc. selaku Ketua Laboratorium Teknologi
Mekanik.
4. Bapak Dr. Ing. Pramio Garson Sembiring, ST. M.sc. selaku Dosen
Pembimbing Praktikum Laboratorium Teknologi Mekanik.
5. Laboran dan Asisten Laboratorium Teknologi Mekanik yang telah
membimbing dalam pemahaman materi.
6. Teman – teman Teknik Mesin stambuk 2018 yang telah berbagi dan saling
membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan laporan ini.
NIM. 180401110
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………vii
DAFTAR RUMUS..............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
ii
2.7.1 Mengatur Panjang Langkah dan Kedudukan Langkah....................25
2.8 Prinsip dan Cara Kerja Mesin Sekrap dan Mesin Frais..........................26
2.8.1 Mesin Sekrap....................................................................................26
2.8.2 Mesin Frais......................................................................................27
2.9 Klasifikasi Mesin Sekrap dan Mesin Frais.............................................28
2.9.1 Klasifikasi Mesin Sekrap.................................................................28
2.10 Komponen – Komponen Utama Mesin Sekrap dan Mesin Frais........30
2.10.1 Komponen – Komponen Utama Mesin Sekrap...............................31
2.10.2 Komponen – Komponen Utama Mesin Frais..................................34
2.11 Jenis Mata Pahat Mesin Sekrap...........................................................36
2.12 Jenis Mata Pahat Mesin Frais..............................................................37
2.13 Teknologi Terbaru Mesin Sekrap dan Frais........................................38
2.13.1 Teknologi Terbaru Mesin Sekrap....................................................38
2.13.2 Teknologi Terbaru Mesin Frais.......................................................39
2.14 Maintenance Pada Mesin Sekrap dan Frais........................................40
2.15 Kesehatan dan Keselamatan Kerja......................................................41
2.15.1 Peralatan Kesehatan kerja................................................................42
2.15.2 Resiko yang Terjadi.........................................................................43
BAB III ALAT DAN BAHAN.............................................................................45
3.1 Alat..........................................................................................................45
3.2 Bahan.......................................................................................................46
BAB IV METOLOGI PERCOBAAN................................................................46
7.1 Kesimpulan..........................................................................................51
7.2 Saran.....................................................................................................51
iii
7.2.1 Saran Untuk Laboratorium..................................................................51
7.2.2 Saran Untuk Asisten............................................................................51
7.2.3 Saran untuk Praktikan..........................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 2.28 Pakaian Kerja...................................................................................42
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR RUMUS
10
11
11
12
12
Rumus 2.6 Kecepatan Penghasilan Geram………………………………………12
26
50
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Maksud
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini diharapkan nantinya mengetahui beberapa hal
sebagai berikut :
1. Agar praktikan memahami dan membiasakan diri menggunakan mesin
sekrap dan mesin frais
2. Agar praktikan mengetahui teknik-teknik dasar dan proses dalam
penyekrapan
3. Agar praktikan mengetahui peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
dalam penggunaan mesin sekrap dan mesin frais
4. Agar praktikan mengetahui peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
dalam penggunaan mesin sekrap dan mesin frais
5. Agar praktikan mengetahui faktor-faktor penyekrapan dan faktor-faktor
keselamatan kerja pada saat praktikum agar proses penyekrapan berjalan
dengan baik dan tidak terjadi kecelakaan saat proses penyekrapan benda
kerja atau spesimen.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mesin Milling (Frais) ditemukan oleh Eli Whitney sekitar tahun 1818.
Mesin Milling ini melakukan operasi produksi suku cadang duplikat yang
pertama dengan pengendali secara mekanik, dengan arah dan gerakan
pemotongan dari perkakas mata potong jamak yang berputar. Mesin Milling
melemparkan logam (beram) ketika benda kerja dimakankan terhadap suatu alat
potong (cutter) yang berputar.
Sistem produksi massal sebenarnya baru diterapkan pada tahun 1798 yang
dirancang oleh Whitney. Pada waktu itu ia menerima kontrak kerja dengan
pemerintah Amerika Serikat untuk memproduksi senapan perang sebanyak
10.000 buah,dengan semua komponennya mampu tukar.
Selama abad ke 19, mesin perkakas standar seperti mesin bubut, sekrap,
planer, gerinda,gergaji, frais, bor, gurdi telah memiliki ketelitian yang cukup
tinggi, dan digunakan pada saat industrialisasi di Amerika Serikat dan Eropa
dimulai. Selama abad ke 20, mesin perkakas berkembang dan menjadi makin
akurat kemampuan produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin perkakas makin
khusus penggunaannya. Dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1950 mesin
perkakas yang lebih besar tenaganya dan rigid dibuat untuk mengefektifkan
penggunaanya bersamaan dengan tersedianya material alat potong.Selama tiga
dasawarsa terakhir , para ahli teknik telah membuat mesin perkakas yang
memiliki kemampuan dan kepresisian sangat tinggi dengan digunakannya control
komputer. Dengan demikian memungkinkan proses produksi menjadi sangat
ekonomis.Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang digunakan untuk
membentuk atau meratakan permukaan benda kerja. Mesin sekrap horizontal
mempunyai gerakan lurus bolak-balik sehingga dapat digunakan untuk
pengerjaan bidang datar.
frais akan ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar kekanan dan kekiri
sedangkan banyaknya putaran dapat diatur sesuai kebutuhan.
Ada mesin dimana benda kerjanya tidak bergerak namun perkakasnya
bergerak seperti mesin ketam, kempa gurdi(drill press),mesin frais(frais
machine) dan gerinda. Pada mesin pemotong frais,perkakas yang digunakan
hanya pada perkakas pengebor . Mesin frais banyak digunakan untuk memotong
lubang lingkaran,membuat jalur pasak,membuat celah,menggergaji,memfrais slab
permukaan,memotong roda gigi dan untuk membentuk benda yang bentuknya
tidak umum . Tenaga untuk memotong berasal dari tenaga listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik,selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan
pada spindel mesin frais.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas
dari segala mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat
dimesin dengan penyelesaian dan ketelitian yang baik. Pemotong sudut, celah,
roda gigi, dan ceruk dapat dapat digunakan dengan menggunakan berbagai
pemotong. Pahat gurdi, peluas lubang, dan bor dapat dipegang dalam soket arbor
dengan melepaskan pemotong dan arbor.
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan
alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais
dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung
arbor.
Pahat sekrap menyayat benda kerja dalam satu arah, yaitu pada waktu
bergerak ke depan yang disebut sebagai gerak kerja. Setelah melakukan
penyayatan pahat akan bergerak ke belakang kembali ke posisinya semula hal ini
sering disebut sebagai gerak bebas.
Mesin frais (milling) adalah salah satu mesin dalam proses manufaktur
yang sangat umum digunakan di workshop mesin dan industri untuk
memproduksi part dan suku cadang dengan tingkat presisi tinggi dalam berbagai
bentuk dan ukuran.
w
tc=
v f =; menit
Rumus 2.2 Waktu Pemotongan
Sumber : Buku Dasar Elemen Permesinan
Keterangan:
1. w = lebar benda kerja ; menit
2. Vf = kecepatan makan ; mm/menit
3. tc = waktu pemotongan
c. Kecepatan penghasilan :
Z=a.f .v ; cm3/menit
Rumus 2.3 Kecepatan Penghasilan
Sumber : Buku Dasar Elemen Permesinan
Keterangan:
1. a = kedalaman potong ; mm
2. f = gerak makan ; mm/Langkah
3. Z= kecepatan penghasil geram
4. V= kecepatan potong (m/s)
2.3.2 Elemen Dasar Permesinan
Bahan Cs (m/menit)
Kuningan, Perunggu Keras 30-45
Besi Tuang 14-21
Baja > 70 10-14
Baja 50-70 14-21
Baja 34-50 20-30
Temabaga, Perunggu Lunak 40-70
Aluminium Murni 300-500
Plastik 40-60
a. Kedalaman potong
a = d0 – dm ; mm
12
Keterangan:
1. a = kedalaman potong
2. d0 = diameter awal
3. dm = diameter akhir
b. Waktu pemotongan :
L
tm=
S ' ; mm
Lt = Lv + Lw + Ln ; mm
Rumus 2.5 Waktu Pemotongan
Sumber : Buku Dasar Elemen Permesinan
Keterangan:
1. Lt = panjang pemotongan
2. Lv = panjang pengawalan
3. Lw = panjang pemotongan sesungguhnya
4. Ln = panjang pengakhiran
Z = vf.a.w
Rumus 2.6 Kecepatan Penghasilan Geram
Sumber : Buku Dasar Elemen Permesinan
Keterangan
1. Z = jumalah gigi mata potong
2. a = kedalaman potong
3. w = lebar potong
4. v = kecepatan potong (m/s)
13
Dengan adanya alat bantu pencekaman seperti ragum mulai dari yang
sederhana sampai pada bentuk universal akan menambah kuantitas jenis bentuk
benda kerja yang dapat dikerjakan. Hal tersebut akan lebih kompleks dengan
adanya mesin-mesin yang lebih modern seperti mesin CNC. Mesin ini akan
sangat menguntungkan bagi institusi – institusi yang khusus memproduksi benda-
benda dalam jumlah yang banyak. Mesin frais (miling) adalah salah satu
perkembangan dari teknologi permesinan yang mana telah banyak memberikan
kemudahan dalam pembuatan produk.
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna
terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda
kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk
digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya.
16
Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan
bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau.
Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan
pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal,
sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang.
17
Mesin frais yang memiliki spindle mesin dengan posisi mendatar. Alat
potong atau pisau yang dapat digunakan hanya jenis pisau mantel (helix).
Gerakkan mejanya dapat memanjang, melintang, dan vertikal.
19
Mesin frais yang memiliki spindle mesin dengan posisi mendatar. Alat
potong atau pisau yang dapat digunakan hanya jenis pisau mantel (helix).
Gerakkan mejanya dapat memanjang, melintang, dan vertikal.
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna
terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda
kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk
digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak
daya.Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda
kerja melakukan gerakan ingsutan.
Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan
bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau.
Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan
pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal,
sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang.
3. Mesin Planner
ditentukan oleh jarak antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang
mencapai 200 sampai 1.000 mm. Digunakan untuk mengerjakan benda kerja
yang panjang dan besar (berat). Benda kerja dipasang pada eretan yang
melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan
gerak penyetelan. Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan
besar (berat). Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-
balik, sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan.
Mesin ini bisa digunakan untuk produksi dan juga repair, jadi sangat
menguntungkan. Sebelum membelinya, mari kita bahas seputar tentang mesin
frais. Jenis mesin frais yang umum ditemukan di bengkel pemesinan. Meja pada
mesin ini terhubung dengan lutut yang dapat digerakkan secara vertikal sejajar
dengan kolom utama mesin. Ketinggian lutut bisa diatur sehingga cocok untuk
pengefraisan dengan beberapa ketinggian yang berbeda. Mesin frais tipe kolom
dan lutut dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Menurut berbagai metode
pemakanannya, perbedaan gerakkan mejanya, dan perbedaan arah putaran
spindlenya.
digerakkan oleh daya. Jenis mesin penggilingan ini berukuran kecil dan cocok
untuk pemotongan ringan dan sederhana.
Mesin frais yang memiliki spindle mesin dengan posisi mendatar. Alat
potong atau pisau yang dapat digunakan hanya jenis pisau mantel (helix).
Gerakkan mejanya dapat memanjang, melintang, dan vertikal. Mesin frais yang
memiliki spindle mesin dengan posisi mendatar. Alat potong atau pisau yang
dapat digunakan hanya jenis pisau mantel (helix). Gerakkan mejanya dapat
memanjang melintang, dan vertikal.
Perbedaan mesin sekrap dan mesin frais terdapat pada prinsip kerjanya.
Pada mesin sekrap prinsip kerjanya yaitu mesinnya dapat membantu untuk
membentuk bidang-bidang tidak beraturan ini memiliki mekanisme kerja yang
cukup sederhana. Pada mesin sekrap, terdapat gerakan memutar yang bersumber
dari motor yang kemudian diubah menjadi gerak lurus ataupun gerak bolak-balik
melalui blok geser serta lengan penggerak
utama mesin sekrap, hal berpengaruh pada mesin sekrap yaitu panjang langkah
maksimum, jarak maksimum taip gerakan meja kearah vertikal atau naik turun
gerakannya pada meja mesin tersebut pada praktikum.
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan
alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais
dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung
arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor
listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat
diatur oleh operator mesin frais.
Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang
digunakan untuk mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik
bertingkat, menyudut, dan alur. Sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
dikehendaki. Mesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai
sepanjang 800 mm, berpegang pada prinsip gerakkan mendatar. Pada langkah
pemakanan akan menghasilkan beram (tatal logam) dari benda kerja, panjang
langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak engkol pada roda gigi
penggerak, karenanya menambah atau mengurangi ayunan engkol, pemindahan
ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akan memutar roda gigi
kerucut dan menggerakan batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol.
25
Pada langkah pemakanan akan menghasilkan beram (tatal logam) dari benda
kerja, panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak engkol pada
roda gigi penggerak, karenanya menambah atau mengurangi ayunan engkol,
pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akan
memutar roda gigi kerucut dan menggerakan batang berulir yang mengatur
penggerak blok engkol.
Perbedaan diantara suduta dan sudut b sangat kecil sekali. Pergerakkan ulak-alik
pahat dapat diatur dengan beberapa cara. Panjang langkah meliputi panjang
benda kerja (l), panjang langkah awal (la) dan panjang langkah akhir (lu). Untuk
menghindari waktu yang tak berguna (la dan lu) benda kerja tidak boleh
terlalupanjang. Sesuai pedoman la = ± 20 mm dan lu = ± 10 mm.
1. Hitung langkah yang diperlukan sesuai dengan panjang benda kerja yaitu
panjang benda kerja ditambah dengan kebebasan langkah kemuka dan
kebelakang
PL = L + x + ½ x
2.8 Prinsip dan Cara Kerja Mesin Sekrap dan Mesin Frais
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayatatau
dipotong dalam keadaan diam (dijepit padaragum) kemudian pahat bergerak lurus
bolak balik atau maju mundur melakukanpenyayatan (gerak translasi).
Prinsip kerja mesin frais adalah gerak potong dilakukan oleh pahat yang
berasal dari putaran spindel dan gerak makan oleh benda kerja yang berputar.
langkah, gunakan bantuan blok geser. Dalam menentukan ukuran utama mesin
skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain panjang langkah maksimum, jarak
masimum tiap gerakan meja mesin ke arah mendatar serta jarak maksimal gerak
meja ke arah vertikal atau naik-turun meja mesin.
1. Up Milling
28
2. Down Milling
Prinsip kerja mesin frais adalah Tenaga untuk pemotongan berasal dari
energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik.
Gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk
menghasilkan gerakan putar pada spindle mesin milling. Gerakan utama tersebut
akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada
spindel mesin milling.
Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper) dan planner.
Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif kecil, sedang proses
planner untuk benda kerja yang besar. Proses sekrap ada dua macam yaitu proses
sekrap (shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang
relatif kecil, sedang proses planner untuk benda kerja yang besar.
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna
terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal.
Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan
bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar
dijangkau.Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang
memerlukan pemotongan vertikal.Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara
vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang.
berbagai macam bentuk. Dengan fungsinya yang fleksibel, mesin ini tentunya
cukup mahal harganya. Bagi anda yang ingin membuka bisnis bengkel, mesin
frais sangat tepat untuk jadi pilihan anda. Mesin ini bisa digunakan untuk
produksi dan juga repair, jadi sangat menguntungkan. Sebelum membelinya, mari
kita bahas seputar tentang mesin frais. Meja pada mesin ini terhubung dengan
lutut yang dapat digerakkan secara vertikal sejajar dengan kolom utama mesin.
Ketinggian lutut bisa diatur sehingga cocok untuk pengefraisan dengan beberapa
ketinggian yang berbeda. Mesin frais tipe kolom dan lutut dapat diklasifikasikan
sebagai berikut. Menurut berbagai metode pemakanannya, perbedaan gerakkan
mejanya, dan perbedaan arah putaran spindle.
Mesin dapat dipasang pada sisi horizontal dan digerakkan oleh daya. Jenis mesin
penggilingan ini berukuran kecil dan cocok untuk pemotongan ringan.
Mesin frais horizontal, alasnya (base) dari besi tuang kelabu, yang
mendukung seluruh komponen dan dibaut fondasi serta berfungsi untuk
menampung cairan pendingin yang mengalir ke bawah, dimana di dalam kolom
(coulumn) terdapat mesin pompa yang memompa cairan tersebut.
31
Pada rangka atau badan mesin bagian atas terdapat lengan yang dapat
bergerak lurus bolak-balik atau maju-mundur.Pada bagian depan badan mesin
terdapat alur tegak yang berfungsi untuk menopang meja, sehingga meja dapat
digerakkan naik-turun sepanjang alur tegak pada badan mesin tersebut.
2. Meja (Table)
3. Lengan (Ram)
Lengan mesin sekrap dipasang pada bagian atas rangka mesin. Dalam
operasinya lengan ini dapat digerakkan lurus bolak-balik (maju-mundur) pada
alur yang terdapat di bagian atas rangka mesin. Lengan digerakkan oleh
mekanisme penggerak lengan yang terdapat di bagian dalam rangka mesin yang
33
terdiri dari: batang ayun beralur (slotted link), blok luncur (sliding block) dan
roda gigi penggerak (bull gear).
1. Kolom (Column)
2. Spindel
35
3. Arbor
Arbor merupakan tempat kedudukan pisau frais. Arbor dipasang pada
spindle mesin, sehingga bila spindel berputar maka arbor akan ikut berputar pula.
Pada mesin frais mendatar, arbor memiliki bentuk batang bulat yang sepanjang
badannya terdapat alur pasak.
Pahat alur digunakan untuk membuat alur sejajar, mata potong pahat lebih
lebar dan lebih tebal dari badannya agar pahat tidak terjepit pada waktu
dipergunakan.
b. Pahat Dam
Pahat dam adalah jenis pahat yang digunakan untuk memutus bahan yang
akan dipotong yang sebelumnya telah dibor atau dilubangi.
37
Pisau frais aksial digunakan unrtuk memotong rata dan sejajar dengan
putaran arbor.
tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula
perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali
yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih
sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi
dalam teknologi ini. mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit
perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam
teknologi ini.
Teknologi terbaru dari mesin frais ini adalah teknologi mesin frais yang
kini menggunakan komputer. Sebutan untuk mesin CNC milling adalah mesin
terbaru keluaran dari mesin frais.
d. Perawatan Terencana
bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk
memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam
kondisi aman sepanjang waktu. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga
pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi
lingkungan kerja.K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain
yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Tujuan K3
adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga
melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.K3 cukup penting bagi moral,
legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman
sepanjang waktu. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen,
dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.K3
cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki
kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap
berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.
1. Pakaian Kerja
Mesin frais adalah mesin perkakas dengan gerak utama berputar (pisau
berputar) pada sumbu yang tetap, dan benda kerja bergerak melintasi cutter.
Bahaya-bahaya yang sering terjadi antara lain :
pisau berputar pada poros yang tetap sedangkan benda kerja hanya bergerak
melintasi pisau.
Untuk menghindari tangan anda terkena pisau frais, maka jika ingin
mengambil bagian, melihat, dan membersihkan tatal yang dekat dengan pisau
maka lebih baik putaran poros dimatikan.
Biasanya bahaya seperti ini terjadi pada waktu kita membersihkan tatal
seusai kerja pada mesin frais. Karena kita tau bahwa mesin frais cutter-nya lebih
dari 1 mata potong, maka serpihan chip-nya pasti bentuknya pendek-pendek dan
tajam. Untuk mengatasi resiko ini maka gunakanlah kuas untuk membersihkan.
Bagi praktikan yang melanggar aturan atau cara kerja dan cara
pengerjaan yang sudah ditentukanakan memiliki resiko kecelakaan yang besar,
dapat saja resiko tersebut seperti rusaknya alat permesinan perkakas.
b. Sewaktu bekerja
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
a. Mesin Sekrap
4 1
5
2
Keterangan :
1. Badan Mesin Sekrap
2. Tuas Panjang Langkah
3. Tuas Posisi Pahat
4. Eretan Pahat
5. Meja Mesin Sekrap
6. Ragum
b. Mal/Busur
1
47
c. Vernier Caliver
3.2 Bahan
METOLOGI PERCOBAAN
1. Siapkan specimen.
2. Ukur kembali panjang, lebar dan tinggi specimen dengan menggunakan
Sigmat.
3. Periksa kelengkapan dan kondisi dari mesin sekrap yang diwakili oleh
ketua kelompok.
48
4. Tempatkan benda kerja pada ragum mesin sekrap, pada posisi yang telah
diberi tanda dan kunci dengan kuat agar menghindari kesalahan pada waktu
pemakanan.
5. Secara manual geser meja hingga pahat tepat diatas specimen dengan
sedikit jarak vertical atau horizontal sesuai dengan mesin sekrap.
6. Hidupkan mesin sekrap dan gerakkan ramnya dengan menggeser tuas
penggerak.
7. Secara manual turunkan mata pahat dengan cara memutar tuas penggerak
mata pahat, hingga mata pahat mengentuh specimen, inilah yang disebut
dengan pengambilan titik nol,
8. Tandai posisi nol ini pada skala pemakanan pahat dengan memutar skala
pemakanan agar menunjukkan pada angka nol.
9. Kemudian atur kedalaman pemakanan sebanyak 0.1 mm dengan memutar
tuas skala pahat hingga sampai kedalaman pemakanan yang diinginkan
yaitu sebesar 2 mm.
10. Setelah pemakanan selesai yaitu sebesar 2 mm, matikanlah mesin
sekrapnya dan geserlah meja eretan untuk memudahkan dalam
pengambilan specimen.
BAB V
HASIL PRAKTIKUM
BAB VI
ANALISA PERCOBAAN
Terdapat berbagai elemen dasar pada permesinan sekrap yang disini dapat
dihitung dengan rumus-rumus yang identik dengan elemen permesinan proses
permesinan yang lain. Pada proses penyekrapan, gerak pemakanan (f) adalah
gerakan pahat perlangkah penyayatan, sedangkan kecepatan potong adalah
kecepatan potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak kembali dengan
perbandingan kecepatan = Vm / Vr (harga Rs < 1).
dari titik pusat roda gigi. Letak langkah dapat diatur dengan spidel posisi dan
untuk mengatur panjang langkah, gunakanlah bantuan blok geser.
besaran tersebut, menggunakan alat ukur yang telah terkalibrasi dengan baik.
Hasil pengukuran berupa angka-angka yang diteruskan ke khalayak untuk
keperluan ilmiah atau sekedar keperluan praktis saja.
Hasil suatu pengukuran tidak bisa dijamin tepat karena pada suatu
pengukuran, misalnya dihasilkan angka 4,38 namun jika diulang bisa saja muncul
4,37 atau 4,39 atau 4,38 atau angka lain yang tak dapat dipastikan. Selalu ada
ketidakpastian pada setiap angka yang diperoleh dari pengukuran. Sumbernya
berasal dari ketidaksempurnaan alat, metode atau cara dan manusia sebagai
pelaku pengukuran.
Persen ralat yang tinggi juga dapat disebabkan oleh tingkat presisi yang
tidak sempurna dan kurangnya akurasi saat melakukan percobaan saat praktikum.
Sehingga berbagai hal inilah yang menyebabkan tingginya persen ralat saat
dilakukan perhitungan.
Namun persen ralat sendiri memiliki batas toleransi sehingga jika masih
berada dibawah batas tersebut, praktikum yang dilakukan tidak mengalami
kegagalan.. Semakin kecil persen ralat yang didapatkan, maka pratikum yang
telah dilakukan menunjukkan hasil yang semakin baik. Begitu juga sebaliknya
jika persen ralat semakin besar maka praktikum yang telah dilakukan
menunjukkan hasil yang tidak baik. Sehingga para praktikan sudah sepatutnya
teliti dalam melaksanakan praktikum.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum sekrap ini adalah :
1. Sekrap adalah salah satu proses pemesinan dengan gerak makan translasi.
2. Frais adalah salah satu proses pemesinan dengan gerak makan rotasi.
3. Mesin frais dan sekrap sangat membantu pembentukan macam-macam
produk terkhusus pada specimen bidang datar.
7.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah :
52
DAFTAR PUSTAKA