Anda di halaman 1dari 2

ADAT JAWA

Dalam mempelajari Adat Jawa kita harus berhati-hati, karena banyak sekali
adat jawa yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Di ajarkannya materi adat Jawa ini
bukan berarti setelah mempelajari materi ini kalian supaya mengamalkan materi
ini.Tetapi tujuan dari materi pelajaran ini adalah setelah mempelajari materi ini
kemudian kalian memahami adat-adat Jawa yang tidak sesuai itu harus ditinggalkan
atau tidak ikut-ikutan dengan adat Jawa yang bertentangan dengan aqidah
Islamiyah. Jadi sifatnya hanya untuk sebatas pengetahuan saja dan bukan untuk
diamalkan

Apa saja adat istiadat di Jawa?


Berikut upacara adat atau tradisi di Jawa yang masih kental.
 Tingkeban.
 Tedak siten.
 Pernikahan adat Jawa.
 Slametan.
 Larung Sesaji.
 Kebo-keboan.
 Tradisi kebo-keboan biasanya dilakukan masyarakat Jawa untuk
menolak segala bala dan musibah pada hasil panen mereka.

6 Tradisi Jawa yang Masih Lestari


hingga Kini
Berikut upacara adat atau tradisi di Jawa yang masih kental.
1. Tingkeban
Upacara adat tingkeban merupakan ritual yang dilakukan
oleh seorang perempuan yang hamil dengan kandungan usia 7
bulan. Dalam upacara mitoni acara ini meliputi siraman air
bunga serta doa agar kandungan selamat sampai Hari-H
persalinan.
2. Tedak siten
Merupakan upacara adat dimana bayi yang mulai belajar jalan
dimasukkan ke dalam sangkar ayam. Upacara turun-temurun
ini dilakukan dengan tujuan sebagai rasa syukur orang tua
atas kesehatan anaknya yang sudah bisa menapaki alam
sekitar.
3. Pernikahan adat Jawa
Pernikahan adat Jawa terkenal dengan tradisi dan budayanya
yang unik. Hal ini karena banyak tahapan dan proses yang
harus dilalui seperti siraman, Midodareni, serah-serahan,
upacara ngetik, Balangan suruh, nyantri, ritual kacar-kucur,
temu penganten, ritual dhahar klimah, upacara sungkeman,
dan lain-lain.
4. Slametan
Slametan biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk
mendoakan para leluhur agar diberikan ketentraman. Upacara
ini merupakan hasil akulturasi dari Jawa dan Islam.
5. Larung Sesaji
Tradisi Larung sesaji biasanya dilakukan oleh masyarakat
yang hidup di pesisir pantai. Tradisi ini dilakukan sebagai
bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan serta
keselamatan dalam berusaha.
Biasanya dalam tradisi ini masyarakat menyembelih hewan
yang dilarungkan setiap tanggal 1 Muharam.
6. Kebo-keboan
Tradisi kebo-keboan biasanya dilakukan masyarakat Jawa
untuk menolak segala bala dan musibah pada hasil panen
mereka. Dalam tradisi ini ada 30 orang didandani menyerupai
kerbau dan diarak keliling kampung. Saat berkeliling, mereka
juga berjalan layaknya kerbau yang sedang membajak sawah.

Anda mungkin juga menyukai