Anda di halaman 1dari 3

TERAPI PERILAKU

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


RSJD
SUNGAI BANGKONG PROVINSI 2
KALIMANTAN BARAT 1/3

Ditetapkan:
Direktur Rumah Sakit Jiwa
Daerah Sungai Bangkong
STANDAR Tanggal terbit:
Provinsi Kalimantan Barat
PROSEDUR
4 Februari
OPERASIONAL
2121
dr. Batara Hendra Putra Sianipar
NIP. 197606132006041012

PENGERTIAN Terapi perilaku merupakan salah satu terapi yang diberikan


kepada Anak Berkebutuhan Khusus yang memfokuskan
kepada kemampuan anak untuk merespon terhadap
lingkungan dan mengajarkan anak perilaku-perilaku yang
umum.
TUJUAN Terapi Perilaku bertujuan untuk menumbuhkan perilaku baru
berupa komunikasi secara spontan dan kemampuan
melakukan interaksi sosial dengan orang lain.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai
Bangkong Provinsi Kalimantan Barat Nomor 57 Tahun
2021 Tentang Panduan Pelayanan Anak Berkebutuhan
Khusus.
REFERENSI Buku Panduan Terapi Perilaku Pada Penerapan Metode
Applied Behaviour Analysis.
PROSEDUR 1. Terapis menyiapkan ruangan serta alat peraga terapi
yang diperlukan
2. Mencuci tangan / menggunakan APD sesuai standar.
3. Terapis memberi salam kepada keluarga pasien dan
menerima pasien Anak masuk ke ruang terapi yang sudah
dipersiapkan
4. Sebelum masuk ruangan, terapis menginstruksikan anak
untuk melepaskan alas kaki (termasuk kaos kaki) dan
masuk ke ruang terapi yang sudah dipersiapkan
5. Terapis melakukan Terapi Perilaku pada Anak sesuai
dengan gangguan yang didapati, sesuai dengan program
terapi perilaku yang ditentukan, seperti;
a. Discreat Trial Training (DTT)
 Siklus penuh, dengan instruksi ke 1, 2 masing-
masing menunggu 5 detik respon anak tidak ada
yang didapati, dan dilakukan lagi ke instruksi ke 3
dengan prompt, berikan imbalan sebagai penarik
TERAPI PERILAKU

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


RSJD
SUNGAI BANGKONG PROVINSI 2
KALIMANTAN BARAT 2/3

perhatian anak
 Siklus tidak penuh, instruksi ke 2 tunggu 5 detik
dan respon abak tidak ada lanjutkan dengan
instruksi ke 3, anak bisa melakukan tanpa di
prompt, segera berikan imbalan
 Siklus pendek, anak bisa melakukan tanpa
prompt, segera berikan imbalan
b. Langkah-langkah metode ABA
 Pembentukan kepatuhan
 Pembentukan kontak mata
 Mengajarkan kemampuan bahasa reseptif
(kognitif)
 Mengajarkan kemampuan bahasa ekspresif
 Mengajarkan kemampuan pre-akademik
 Mengajarkan kemampuan akademik
 Mengajarkan bantu diri/self help skills (makan
dengan tangan, minum dengan cangkir, makan
dengan sendok, membuka kaos kaki, memakai
celana, toilet training dan menggosok gigi)
c. Teknik lain dari metode ABA
 Discrimiation training, seperti melabel atau
identifikasi
 Matching, merupakan pemantap identifikasi dan
dipakai sebagai permulaan latihan identifikasi
 Fading, adalah melunturkan prompt/bantuan
kepada anak dari siklus prompt penuh sampai
tahap siklus pendek/tanpa prompt
 Shaping, pembentukan dengan menggunakan
teknik pengajaran untuk kata-kata verbal
 Chaining, menguraikan perilaku kompleks
menjadi matarantai perilaku yang paling
sederhana dengan siklus DTT
6. Terapi Perilaku diberikan selama 50 menit
7. Terapis mencatat kegiatan terapi yang diberikan dan
program terapi mandiri yang akan dilanjutkan orangtua di
rumah di buku penghubung. Kemudian membuat laporan
terapi harian sesuai materi yang diberikan
TERAPI PERILAKU

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


RSJD
SUNGAI BANGKONG PROVINSI 2
KALIMANTAN BARAT 3/3

8. Terapis memberikan edukasi serta informasi kepada


orangtua dan keluarga pasien tentang kegiatan terapi
yang diberikan dan rencana kegiatan terapi mandiri yang
dilakukan dirumah
9. Terapis mengingatkan orangtua melanjutkan terapi
mandiri dirumah dan mencatat kegiatan tersebut pada
buku penghubung yang disediakan.
10. Terapis merapikan ruangan dan menyiapkan alat peraga
terapi pada pasien berikutnya.
11. Mencuci tangan.
UNIT TERKAIT
Instalasi Anak Berkebutuhan Khusus

Anda mungkin juga menyukai