Anda di halaman 1dari 11

BERANI

BERKHITAN
Fiqih kelas 3 Semester Ganjil

By. MUSTOFA, S.Pd


KI & KD
Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami ketentuan khitan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.1.1 Menjelaskan sejarah disyariatkannya khitan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah membaca materi, peserta didik mampu Menjelaskan sejarah
disyariatkannya khitan
Kembali

KHITAN
Tahukah kamu bahwa agama Islam adalah
agama yang sangat mencintai kebersihan.
Hal tersebut dapat kita lihat dalam sabda-
sabda Rasulullah Saw. Dalam sebuah
sabdanya, Rasulullah Saw. menyebutkan
ِ ْ ‫ط ُر‬
ِ‫ِال يماَن‬ َ ‫ الط ُّ ُهو ُر‬yang artinya “bersuci
ْ ‫ِش‬
adalah separuh iman”.
Kembali

Sejarah Penyariatan Khitan


 Kisah tentang khitan Nabi Ibrahim diriwayatkan dalam sebuah hadis yang berbunyi:

)‫ن نَبِ ِْللْ َُ ُموِ (رواه البخيِناري‬ ِ َّ ‫يم َعلَْي ِه‬


َ َ ‫السلَم َو ُه َو ابْ ُن َثَيِنان‬
ِ ِ ‫و ا ْخت‬
ُ ‫َت إبْ َراه‬
ََ َ َ
Artinya:
“Ibrahim ‘alaihissalam telah berkhitan dengan kapak sedangkan beliau berumur 80 tahun” (HR. al-
BukhariMuslim)

 QS. An-Nisa[4]: 125 yang berbunyi:

ٰ ََ ََّ‫َسلَم و ْج َههُ لِ ِل و ُهو ُُْم ِس ٌن واتَّبَ َع ِملَّبَ إِبْ ر ِاهيم َحنِي ًِيِنا و َّا‬ ِ ِ ‫ومن أَح‬
‫ال‬ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫س ُن دينِيِنا ِمَّ ْن أ‬َ ْ ْ ََ
ََ ‫يل‬ ِ ِ ِ
ِ ‫يم َخل‬َ ‫إبْ َراه‬
Artinya:
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus?
Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.”
Pengertian Khitan
 Secara bahasa, khitan berasal dari kata ‫ن‬ََ ‫خ َت‬
َ yang
artinya memotong.
 secara istilah khitan adalah membuka atau
memotong kulit (kuluf) yang menutupi ujung
kemaluan laki-laki dengan tujuan agar bersih dari
kotoran dan suci dari najis. Dalam mengkhitan
disunnahkan memotong hingga pangkal kuluf
sehigga tidak tersisa kulit yang menggantung
agar tidak ada lagi kotoran yang berkumpul di
bawahnya.
Hukum Pelaksanaan Khitan
‫يم األظًََيِنا ِر‬ِ ِ َّ ‫ص‬ ُّ ‫ َوق‬،‫ف ال ْْب ِط‬ ُ ‫ َوالِ ْستِ ْح َم‬،‫ اخلِتَيِنا ُن‬:‫س‬ ِ
ُ ‫ َوتَ ُْل‬،‫الشيِنا ِر ب‬ ُ ‫ َونَ ْت‬،‫اد‬ ٌ ْ‫الًط َْرةُ ََخ‬
Artinya:
“Fitrah itu ada lima: (1) khitan, (2) mencukur bulu kemaluan, (3) mencabut bulu
ketiak, (4) memotong kumis; (5) memotong kuku.” (HR. al-Bukhari)

Dalam hadits tersebut dijelaskan tentang fitrah manusia yaitu:


1. Khitan
2. Mencukur bulu kemaluan
3. Mencabut bulu ketiak
4. Memotong kumis
5. Memotong kuku
Kembali

Usia Pelaksanaan Khitan


Waktu mustahab (waktu sunnah) yaitu waktu sebelum balig.
Beberapa ulama berpendapat bahwa khitan sunnah dilaksanakan
pada saat usia tujuh tahun namun ulama lain berpendapat bahwa
usia berapapun untuk melaksanakan khitan adalah baik.

Waktu wajib khitan


Waktu wajib khitan yaitu pada saat anak balig karena pada saat
balig itulah seorang anak mulai diwajibkan shalat. Oleh karena itu, ia
harus memenuhi semua syarat-syarat shalat seperti suci badan,
pakaian, dan tempat dari najis. Salah satu cara agar badan seorang
laki-laki suci adalah dengan berkhitan.
Kembali

Hikmah Khitan
 Sebagai bukti ketaatan terhadap Allah Swt.
 Sebagai ciri pengikut Nabi Muhammad Saw.
dan pelestarian syariat Nabi Ibrahim As.
 Menjaga kebersihan dan kesucian badan
 Mencegah timbulnya berbagai macam
penyakit
 Menjadi ciriMuslim yang baik
Penilaian
Penilaian Sikap :
Sikap Deskripsi 4 3 2 1
Percaya Diri dalam menyalurkan pendapat
saat diskusi
Keterampilan : Kinerja
Tekun mengikuti proses pembelajaran

Sosial
Teliti dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan

Kerja keras menyelesaikan tugas yang


diberikan
Referensi
 Buku Paket FIQIH Kelas 3 KEMENTERIAN
AGAMA sesuai KMA Nomor 183 Tahun
2019
 Buku Modul Fokus
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

A. Judul:
BERANI BERKHITAN

B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami ketentuan khitan
4.1 Mengomunikasikan pengalaman Melaksanaan khitan

C. Tujuan
1. Setelah membaca materi, peserta didik mampu Menjelaskan sejarah disyariatkannya khitan
2. Setelah menuliskan cerita, peserta didik mampu menceritakan pengalaman khitan

D. Petunjuk Belajar
• Amati dan bacalah LKPD ini dengan cermat dan teliti.
• Diskusikan dengan teman sekelompokmu tentang sejarah disyariatkannya khitan
• Ceritakan pengalaman khitan dengan menulis di lembar kertas.
• Setiap anggota kelompok harus memahami jawaban hasil dari diskusi kelompok.
• Mempresentasikan hasil diskusi dan menceritakan tentang pengalaman khitan.
• Jika seluruh anggota kelompok mengalami kesulitan maka silahkan untuk bertanya pada guru.

E. Tugas dan Langkah-Langkah Kerja


• Siswa di bagi menjadi 5 kelompok diskusi atau disesuaikan dengan jumlah siswa.
• Kelompok mendiskusikan materi yang berada di modul.
• Mencari informasi tentang materi yang di tentukan.
• Melakukan diskusi dan menceritakan pengalaman khitan.

F. Penilaian
Teknik penilaian :
1. Sikap : observasi ( pengamatan)
2. Pengetahuan : Tes tulis
3. Keterampilan : Kinerja

Anda mungkin juga menyukai