Anda di halaman 1dari 80

ANALISIS STRATEGI BERSAING CAFE THE COFFEE

TOWN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan


pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

ADE PUTRI AYU PURBA


150907045

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI BERSAING CAFE THE COFFEE


TOWN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS

Nama : Ade Putri Ayu Purba


NIM : 150907045
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pembimbing : Nicholas Marpaung, S.AB, M.Si

Pentingnya suatu strategi dalam mengahadapi persaingan bisnis.


Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan. Mengahadapi
persaingan, pelaku bisnis membutuhkan suatu strategi yang terpadu yang
dapat mengantisipasi dampak dari suatu kejadian dan mampu bertindak
proaktif atau inovatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
bersaing. Kemampuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan bersaing dapat dilakukan antara lain dengan menetapkan stategi
bisnis yang tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan
Cafe The Coffee Town dalam dalam menjalankan usahanya agar dapat
bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis. Penelitian ini juga
menganalisis strategi alternatif yang dapat diambil Cafe The Coffee Town
sebagai pendukung strategi yang ada.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian, teknik analisis data
menggunakan analisis SWOT untuk mencari strategi alternatif apa yang tepat
digunakan Cafe The Coffe Town.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa strategi yang digunakan Cafe
The Coffee Town dalam menghadapi persaingan bisnis adalah dengan
menggunakan strategi kompetitif/Strategi bisnis untuk menciptakan
keunggulan bersaing dan menjadi tindakan dinamis untuk memberi respons
terhadap kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Pengimplementasian
strategi terlaksana dengan baik untuk meningkatkan kualitas Cafe dalam
mengahdapi persaingan bisnis.

Kata Kunci: Strategi Bisnis, Manajemen Strategi, Strategi, Analisis


SWOT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

COMPETITIVE STRATEGY ANALYSIS OF CAFE THE


COFFEE TOWN IN THE FACE OF BUSINESS COMPETITION

Name : Ade Putri Ayu Purba


Student ID Number : 150907045
Department : Business Administration
Faculty : Social and Political Sciences
Supervisor : Nicholas Marpaung, S.AB, M.Si

The importance of a face up to strategy in business competition. The


strategy is a very important tool to achieve a goal. Face up to competition,
businesses need an integrated strategy that can anticipate the impact of an event
and is able to act proactive or innovative to maintain and enhance the capabilities
of competing. The ability to maintain and improve the ability to compete may be
made among others by setting the right strategy for the business.
This research aims to know the strategies used Cafe The Coffee Town in
running its business in order to survive in the face of business competition. The
study also analyzes the alternative strategies that can be taken Cafe The Coffee
Town as supporting existing strategies.
The methods used in this research is descriptive qualitative approach
method. Data collection techniques are used were interviews, observation, and
documentation. Later, the technique of data analysis using SWOT analysis to find
alternative strategies is right used Cafe The Coffee Town.
The results of this study explained that strategies used Cafe The Coffee
Town in the face of business competition is to use competitive strategy/business
strategy to create competitive advantage and become dynamic actions for giving
response to forces both internal and external. Implementation strategies to be
implemented to improve the quality of business competition edge in the Cafe.

Keywords: Business Strategies, Management Strategies, Strategies, SWOT


Analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Ynag Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Strategi Bersaing Cafe The Coffee

Town Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis (studi kasus pada Cafe The Coffee

Town Ngumban Surbakti Medan).

Adapun skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana (S-I) pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Dalam

pengerjaan Skripsi ini tentunya penulis menyadari bahwa banyak pihak yang ikut

membantu saat penulis mendapi kesulitan, namun karena tidak terlepas dari

bantuan, dukungan, arahan dan juga bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab

itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A, selaku Ketua Program Studi

Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Bapak Nicholas Marpaung, S.AB, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang

telah membimbing dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini

hingga selesai.

6. Ibu Feby Aulia Safrin, S.AB, M.A, selaku Dosen Penguji yang

memberikan masukan dan juga dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bapak Ahmad Farid, S.H selaku Staf

Administrasi Program Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh Staf Pengajar atau Dosen di Program Studi Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

9. Bapak Ir. Parulian Simbolon selaku Pemilik Usaha Cafe The Coffee Town,

Manager Cafe kak Merry Sembiring, para pegawai, dan konsumen yang

sudah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

10. Kedua Orang Tua penulis, Ayah tercinta R. Purba dan Mama tercinta M.

Br Saragih yang keduanya menjadi orang tua terbaik, yang membuat

penulis selalu merasa dikelilingi oleh cinta dan kasih sayang setiap

harinya, yang tiada hentinya memberikan dukungan baik dalam doa,

perhatian, dorongan semangat dan motivasi yang sangat berarti kepada

penulis.

11. Kedua kakak tercinta Kakak penulis Yenchiana Purba, beserta kakak ipar

Alex Simanjuntak, Unitra Purba dan abang tercinta Roberto Purba yang

selalu memberikan dukungan, baik dalam doa, perhatian, semangat hingga

sampai selesainya skripsi ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12. Kelompok kecil Amare, khususnya kakak PKK kak Memori Karinia

Hasugian yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

Untuk sahabat penulis Sepria Saragih (Tungau), dan Dita Juliana Tarigan

(sanina) yang selalu bersama selama perkuliahan dan pengerjaan skripsi,

begitu juga dengan Rika Chairani Sembiring, Redia Veronika Sijabat,

Invianna Siregar, Vina Yonika Sembiring, Jekki Amran Saragih, Annie

Royani Saragih, Wika Cipriana Purba, Lestari Napitu, dan juga saudara/i

penulis di Oriflame yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang

mendukung penulis baik dari segi doa, semangat, perhatian, dukungan dan

dorongan agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman bimbingan skripsi penulis, Nona Nada Damanik, Indah,

Nazmah, Yohana, Suryani, Bonusta, dan lainnya yang tidak bisa penulis

sebut satu persatu. Sukses selalu, semangat terus teman-teman.

14. Teman-teman sekelas penulis di kelas A jurusan Ilmu administrasi Bisnis.

Senang bisa mengenal kalian semua. Semangat dan terus berjuang.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang dengan

tulus ikhlas memberikan doa dan dukungan hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih karena tanpa kalian, penulis tidak

bisa melewati semua ini dengan sendirian. Semoga amal baik kalian

mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Demikian skripsi ini dibuat, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan

yang ada dalam skripsi ini. Oleh sebab itu peneliti sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca

laporan ini. Untuk penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2019


Penulis,

Ade Putri Ayu Purba

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK....................................................................................................i
ABSTRACKT ................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 7
1.3 Batasan Masalah ................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 8
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 8

BAB II KERANGKA TEORI .................................................................. 9


2.1 Strategi .................................................................................. 9
2.1.1 Pengertian Strategi .................................................... 9
2.1.2 Tipe-Tipe Strategi ..................................................... 10
2.1.3 Tingkatan Strategi ..................................................... 11
2.2 Manajemen Strategi .............................................................. 16
2.3 Keunggulan Bersaing ............................................................ 17
2.3.1 Pengertian Keunggulan Bersaing .............................. 17
2.3.2 Konsep Bersaing dalam Persaingan .......................... 18
2.4 Analisis SWOT ..................................................................... 19
2.4.1 Pengertian Analisis SWOT ....................................... 19
2.4.2 Analisis SWOT sebagai Alat Formulasi Strategi ...... 22
2.4.3 Analisis Lingkungan Internal .................................... 22
2.4.4 Analisis Lingkungan Eksternal ................................. 25
2.5 Definisi UKM ......................................................................... 27
2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................. 29
2.7 Kerangka Pemikiran.............................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 34


3.1 Bentuk Penelitian .................................................................. 34
3.2. Lokasi Penelitian ................................................................... 35
3.3 Sumber Data.......................................................................... 35
3.4 Penentuan Informan Penelitian ............................................. 36
3.4.1 Informan Penelitian ...................................................... 36
3.4.2 Teknik Penentuan Informan Penelitian ........................ 37
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 39
3.6 Teknik Analisis Data............................................................. 39
3.6.1 Analisis Deskriptif .................................................... 40
3.6.2 Analisis SWOT ......................................................... 40

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 42
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................................... 42
4.1.1 Sejarah Cafe The Coffee Town ........................................ 42
4.1.2 Logo Cafe The Coffee Town ........................................... 43
4.1.3 Struktur Organisasi ......................................................... 43
4.1 Penyaji Data ............................................................................. 44
4.2.1 Cafe The Coffee Town sebagai Usaha Kecil
Menengah (UKM ............................................................ 45
4.2.2 Strategi bersaing yang digunakan Cafe The Coffee
Town dalam menghadapi persaingan bisnis .................... 46
4.2.3 Analisis Lingkungan Internal .......................................... 47
4.2.4 Analisis Lingkungan Eksternal ....................................... 50
4.2.5 Analisis SWOT ............................................................... 52
4.3 Pembahasan.............................................................................. 55
4.3.1 Strategi bersaing yang digunakan Cafe The Coffe
Town dalam menghadapi persaingan bisnis .................... 56
4.3.2 Analisis Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) ................................................... 58

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 65


5.1 Kesimpulan ............................................................................. 65
5.2 Saran ....................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah UKM tahun 2010-2011 ........................... 4
Tabel 1.2 Daftar Cafe di Kota Sumatera utara ............................................ 5
Tabel 1.3 Daftar Pesaing ............................................................................... 6
Tabel 3.1 Matriks SWOT .............................................................................. 40
Tabel 4.1 Informan Kunci ............................................................................. 44
Tabel 4.2 Informan Utama ............................................................................ 44
Tabel 4.3 Informan Tambahan ...................................................................... 44
Tabel 4.4 Matriks SWOT Cafe The Coffee Town ......................................... 59

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...................................................................... 33


Gambar 4.1 Logo Cafe The Coffee Town ......................................................... 43
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Cafe The Coffee Town .................................. 43

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dunia bisnis mengalami

kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut membuat persaingan antar bisnis

semakin lama menjadi semakin ketat. Situasi seperti ini menuntut para pelaku

bisnis untuk merumuskan sekaligus menerapkan strategi-strategi bisnis agar tidak

hanya dapat bertahan dan mengembangkan bisnis yang dijalani namun juga dapat

bersaing dalam merebut dan mengusai pangsa pasar yang ada, untuk itu strategi

menjadi kunci dari pencapaian keunggulan bersaing dan keberhasilan sebuah

bisnis.

Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan (Rangkuti,

2014). Sedangkan menurut Pearce dan Robinson (2008) Strategi adalah rencana

manajer yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk

berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran

perusahaan. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu

strategi merupakan rencana jangka panjang dilakukan perusahaan untuk mencapai

tujuan dengan memperhatikan lingkungan perusahaan baik secara internal

maupun eksternal untuk memperoleh keunggulan bersaing. Mengahadapi

persaingan, pelaku bisnis membutuhkan suatu strategi yang terpadu yang dapat

mengantisipasi dampak dari suatu kejadian dan mampu bertindak proaktif atau

inovatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan bersaing.

Kemampuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan bersaing

dapat dilakukan antara lain dengan menetapkan stategi bisnis yang tepat.

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

Dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat, pembedaan dalam

menetapkan kreativitas strategi yang dilakukan pelaku bisnis menjadi suatu

keharusan. Keunggulan dasar yang diperoleh pelaku bisnis ketika mampu

menerapkan kreativitas strategi yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja

pemasaran. Perilaku kreatif seseorang dipengaruhi oleh motivasi berkreativitas,

kebebasan dan sumber daya manusia. Seseorang akan berperilaku kreatif jika

mempunyai motivasi intrinsik tinggi, tertarik, menikmati, dan puas atas tantangan

dalam pekerjaannya, dalam hal ini membuat strategi bisnis yang tepat guna.

Dalam memilih strategi keunggulan bersaing yang tepat untuk diterapkan

oleh sebuah bisnis, pelaku bisnis perlu melihat situasi dan kondisi pasar serta

menilai kedudukan atau posisi usaha bisnis di pasar. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan cara analisis terhadap lingkungan bisnis baik lingkungan eksternal

maupun lingkungan internal, biasanya disebut dengan analisis SWOT. Hal

tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi peluang (opportunity) dan ancaman

(threat) yang berasal dari lingkungan eksternal bisnis serta mengidentifikasi

kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang berasal dari lingkungan

internal bisnis. Saat ini, salah satu persaingan bisnis terjadi sangat ketat pada

bisnis yang bergerak dibidang kuliner. Hal ini dikarenakan pesatnya

perkembangan bisnis pada bidang kuliner diberbagai kota termasuk di Kota

Medan.

Berdasarkan data dari Wikipedia, Kota Medan adalah Ibu kota provinsi

Sumatera Utara. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah

Jakarta dan Surabaya. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia

bagian barat dan sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

wisata Berastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Oragutan di Bukit

Lawang dan Danau Toba. Kota Medan juga sebagai daerah pinggiran jalur

pelayaran Selat Malaka. Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang

(pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik

maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Kota Medan telah

mendorong perkembangan kota dalam pertumbuhan secara fisik yaitu daerah

Belawan dan Kota Medan. Kehadiran Kota Medan sebagai suatu bentuk kota

memiliki proses perjalanan sejarah yang panjang dan kompleks. Hal ini

dibuktikan dengan perkembangan daerah yang disebut dengan ―Kota medan‖

yang menuju pada bentuk kota Metropolitan. Sebagai hari lahir Kota Medan

adalah 1 Juli 1590 sampai saat ini usia Kota Medan tercapai 429 tahun.

Dari sekian banyak jumlah penduduk di Kota Medan, sebagian orang

memilih berbisinis dibidang kuliner khususnya para pelaku UMKM (Usaha

Mikro Kecil Menengah) UMKM merupakan usaha produktif milik orang

perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

sebagaimana dibatasi di dalam undang-undang. Pemberdayaan Usaha UMKM

(Usaha Mikro Kecil Menengah) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang

besar dan mengerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi

tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan

kesejahteraan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah UMKM Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2013-2017

PROVINSI Jumlah (unit)

2013 2014 2015 2016 2017


SumateraUtara 2.823.210 2.855.399 2.855.594 2.855.847 2.857.124
Sumber : Dinas Koperasi Sumut 2018

Tabel 1.1 Menurut Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara

menunjukkan perkembangan jumlah usaha UMKM menurut sektor ekonomi

tahun 2013-2017. Eksistensi dan peran UMKM pertumbuhannya sangat

diperhatikan oleh pemerintah karena pertumbuhannya dari tahun ke tahun yang

semakin meningkat, pencapaian untuk pengembangan Wirausahawan UMKM

sebesar 50.47% di berbagai kegiatan dan pelatihan bagi UMKM di Sumatera

Utara. Hal demikian akan mengurangi tingkat kemiskinan dalam perkembangan

nasional.

Data Perencanaan Pembangunan Nasional, badan statistik memprediksi

jumlah pelaku usaha mikro kecil, menengah (UMKM), Cafe sering dijadikan

orang sebagai tempat nongkrong karena lokasinya yang startegis, sehingga

sebagai tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu sambil ngobrol,

memperluas jaringan pertemanan, mengerjakan tugas atau berdiskusi tentang

topik-topik yang akan dibahas, tempat berkumpul sebuah keluarga atau kerabat,

bahkan bisa dijadikan tempat meeting bagi para pekerja atau pengusaha dalam

membicarakan pekerjaannya, dan masih banyak juga di lakukan oleh orang-orang

di Cafe, oleh karena itu perkembangan Cafe sangat pesat di Kota Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

Berdasarkan Data Dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah usaha rumah

makan atau Restoran berskala Menengah dan Besar di Sumatera Utara yaitu:

Tabel 1.2
Jumlah Usaha Restoran/Rumah Makan menurut Provinsi tahun 2010
PROVINSI JUMLAH USAHA PRESENTASE (%)

Sumatera Utara 167 5.7 %

Sumber : Badan Pusat Statistik 2010

Tetapi walaupun banyak juga Cafe di Kota Medan ada juga Cafe yang

tidak dapat bertahan lama dalam menjalankan kegiatan usahanya karena kurang

tepatnya startegi bisnis yang dilakukan. Oleh karena itu pengusaha dituntut untuk

dapat menjalankan usahanya dengan strategi bisnis yang tepat untuk

mempertahankan kelangsungan usahanya dari tahun ke tahun.

Cafe The Coffee Town yang berada di Jl. Ngumban Surbakti, Medan

Selayang, di Kota Medan yang merupakan salah satu bisnis Usaha Menengah

dibidang kuliner dengan nuansa modern yang mampu menyajikan berbagai

macam menu makanan, walaupun namanya Coffee tetapi bisnis ini lebih bergerak

pada bidang kuliner karena banyak jenis atau varian makanan di Menu Cafe ini

dan juga jenis minuman-minuman rasa di Menu yang ditawarkan Cafe The Coffee

Town. Berbagai macam strategi telah diterapkan pada Cafe The Coffee Town

untuk dapat merebut dan menarik perhatian pelanggan serta dapat mengimbangi

persaingan yang cukup ketat dalam dunia bisnis, mulai dari tempat yang

bernuansakan modern yang memberikan kesan mewah, pelayanan yang sifatnya

dapat memuaskan pelanggan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan, serta cita

rasa makanan yang baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Tidak cukup sampai disini saja, saat ini Cafe The Coffee Town lebih

menekankan pada strategi kualitas produk, inovasi tempat dan mempertahankan

cita rasa makanan, dan selalu berusaha membuat para pengunjung nyaman melalui

fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada pengunjung cafe serta menyajikan live

music setiap harinya. Meskipun Cafe The Coffee Town berusaha memberikan

yang terbaik untuk pelanggan.

Tetapi lokasi dan tempat berdirinya usaha bisnis ini tidak terlepas dengan

persaingan dari beberapa Cafe yang serupa atau sama yang ada di sekitaran Cafe

tersebut yaitu:

Tabel 1.3
Daftar Nama Pesaing Cafe
No Nama Cafe
1 Cafe D’Roez
2 Cafe My Burger Coffee
3 Kedai Rilex
4 Kedai KR 59

Untuk dapat mempertahankan bisnis serta mengadapi tantangan

persaingan perlu diterapkan strategi yang paling tepat agar Cafe The Coffee Town

dapat bertahan ditengah persaingan, harus dilihat dari kondisi perusahaan yaitu

dengan menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan tersebut. Menurut

Situmorang (2012:344), faktor internal meliputi kekuatan (strength) yaitu segala

sesuatu yang menjadi keunggulan bagi suatu perusahaan, dan kelemahan

(weakness) yaitu segala sesuatu yang menjadi kelemahan perusahaan. Faktor

eksternal meliputi peluang (opportunities) yaitu segala sesuatu yang bisa

dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai kesempatan untuk meningkatkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

pendapatan dan tantangan (threats) yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat

kinerja perusahaan. Analisis yang menggunakan faktor eksternal dan internal ini

disebut dengan anaisis SWOT.

Analisis SWOT digunakan antara lain untuk menetapkan strategi

perusahaan/usaha dalam upaya mencapai tujuan dan agar dapat bersaing dari

kompetitor yang ada di dalam suatu bisnis sejenis. Berdasarkan latar belakang

masalah yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai ―Analisis Strategi Bersaing Pada aofe The Coffee Town

dalam menghadapi persaingan Bisnis‖.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan

pokok dalam penelitian ini adalah ―Strategi apa yang diterapkan di Cafe The

Coffee Town dalam menjalankan usahanya agar dapat bertahan dalam menghadapi

persaingan bisnis?‖

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah untuk menghindari

adanya penyimpangan ataupun pelebaran pokok permasalahan, agar penelitian ini

lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan, sehingga tujuan penelitian

dapat tercapai. Penelitian ini difokuskan pada identifikasi faktor internal dan

identifikasi faktor eksternal dari Cafe The Coffee Town Medan agar dapat

menganilis strategi bisnis yang tepat untuk diterapkan di Cafe The Coffee Town

Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah

dijabarkan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi apa

yang diterapkan di Cafe The Coffee Town dalam menjalankan usahanya agar

dapat bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang berkepentingan. Adapun manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam

melakukan penelitian ini antara lain:

1) Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang analisis SWOT dalam

penentuan strategi bersaing pada bisnis kuliner, khususnya pada Cafe The

Coffe Town.

2) Bagi Perusahaan (Cafe The Coffee Town Medan)

Sebagai referensi dan bahan pertimbangan dalam menganalisis penentuan

strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT.

3) Bagi Program Studi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman, refrensi, atau

masukan serta perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam permasalahan

atau bidang kajian yang sama dan mengembangkan di masa yang akan datang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Menurut Anthony, Parrewe, dan Kacmar (1999) Strategi adalah sebagai

formulasi misi dan tujuan organisasi, termasuk didalamnya adalah rencana aksi

(action plans) untuk mencapai tujuan tersebut dengan secara eksplisit

mempertimbangkan kondisi persaingan dan pengaruh-pengaruh kekuatan dari luar

organisasi yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap kelangsungan

organisasi. Menurut Tjiptono (2006), strategi merupakan sekumpulan cara secara

keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, sebuah rencana dalam

kurun waktu tertentu. Menurut David (2004) Strategi adalah cara untuk mencapai

tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis,

diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi

karyawan, divestasi, likuidasi, dan joint venture.

Menurut Tjiptono (2008) menjelaskan strategi dapat didefinisikan

berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu dari perspektif apa yang satu

organisasi ingin lakukan, dan dari perspektif apa yang organisasi akhirnya

lakukan. Dari pengertian tersebut, maka ditariklah kesimpulan bahwa strategi

merupakan proses perencanaan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau

seseorang dengan dengan bahan pertimbangan berupa faktor-faktor internal dan

eksternal perusahaan untuk mencapai sasaran yang dinginkan sehingga mampu

unggul dari pesaingnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Proses strategi mewujudkan pendekatan ini untuk mengambil keputusan.

Hal tersebut mempresentasikan pendekatan yang logis, sistematis, dan objektif

untuk menentukan arah perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini membuat

para penyusun strategi tidak dapat hanya menggunakan instuisi saja dalam

memilih diantara berbagai alternatif tindakan. Para penyusun strategi yang sukses

memikirkan bisnis mereka, posisi mereka bersama bisnis, dan apa yang mereka

inginkan sebagai sebuah organisasi dan kemudian mengimplementasikan

program-program yang ingin dicapai dalam sebuah bisnis.

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi

Menurut Rangkuti (2015:6), pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan

berdasarkan tiga tipe strategi yaitu:

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen

dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi

pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi

pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya,

apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau

berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan

kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

3. Staregi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena

strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi,

strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.1.3 Tingkatan Strategi

Menurut Robbins dan Coulter (2016: 253), terdapat tiga tingkatan strategi

dalam organisasi, yaitu strategi korporat, strategi kompetitif, dan strategi

fungsional.

1. Strategi Korporat

Menurut Robbins dan Coulter (2016:253), strategi korporat adalah strategi

organisasi yang menspesifikasi bisnis apa yang akan digeluti atau yang ingin

digeluti dan apa yang ingin dilakukan perusahaan dengan bisnis ini. Ini didasarkan

pada misi dan tujuan organisasi serta peranan yang akan dimainkan setiap unit

bisnis organisasi. Bagian lain dari strategi korporat adalah ketika manajer puncak

memutuskan apa yang akan dilakukan dengan bisnis-bisnis tersebut:

mengembangkan, mempertahankan, atau memperbaharui mereka. Tiga jenis

utama strategi korporat adalah pertumbuhan, stabilitas, dan pembaharuan.

a. Strategi Pertumbuhan

Menurut Robbins dan Coulter (2016: 253), strategi pertumbuhan adalah

strategi korporasi yang digunakan ketika sebuah organisasi ingin mengembangkan

jumlah pasar yang dilayani atau produk yang ditawarkan, baik dengan bisnis yang

sudah ada saat ini maupun melalui bisnis baru. Karena strategi pertumbuhannya,

sebuah organisasi dapat meningkatkan pendapatannya, jumlah karyawan, atau

pangsa pasar. Organisasi tumbuh dengan menggunakan konsentrasi,

integrasivertikal, integrasi horizontal, atau diversifikasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

Strategi pertumbuhan menurut Kuncoro (2006:127) adalah bagaimana

menggerakkan organisasi ke depan. Bergerak ke depan berarti manajer stratejik

perusahaan berharap meningkatkan level operasinya, yakni tumbuh lebih cepat.

Caranya adalah dengan melihat bermacam strategi pertumbuhan perusahaan dan

memilih salah satu atau lebih yang mendekati karakteristik dan sasaran organisasi

pada situasi tertentu.

b. Strategi Bertahan/Strategi Stabilitas

Menurut Robbins dan Coulter (2016:254) strategi stabilitas adalah

strategi korporat di mana organisasi tetap melakukan apa yang sedang

dilakukansaat ini. Contoh strategi ini termasuk terus melayani klien yang sama

dengan menawarkan produk atau layanan yang sama, mempertahankan pangsa

pasar, dan menjaga operasi bisnis organisasi saat ini. Dengan jenis strategi ini,

organisasi tidak bertumbuh, tetapi tidak juga tertinggal di belakang. Sedangkan

menurut Kuncoro (2006:127), strategi stabilitas adalah strategi di mana organisasi

mempertahankan ukuran organisasinya dan level operasi bisnisnya sekarang.

c. Strategi Pembaharuan

Menurut Robbins dan Coulter (2016:254), strategi pembaharuan adalah

strategi yang digunakan untuk mengatasi kinerja yang menurun. Ada dua jenis

utama strategi pembaharuan: strategi pengurangan biaya serta strategi pemutar

balikan. Strategi pengurangan biaya adalah strategi pembaharuan jangka pendek

yang digunakan untuk masalah kinerja minor. Jenis strategi ini membantu

organisasi menstabilisasi operasi, mendayagunakan sumber daya dan kapabilitas

perusahaan, serta mempersiapkan untuk bisa bersaing kembali. Apabila masalah

yang dihadapi organisasi semakin serius, tindakan yang lebih drastis strategi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

pemutar balikan akan diperlukan. Manajer akan melakukan dua hal dalam strategi

pengurangan biaya dan pemutarbalikan: memangkas biaya dan merestrukturisasi

operasi organisasi. Namun, dalam strategi pemutar balikan, ukurannya jauh lebih

ekstensif ketimbang dalam strategi pengurangan biaya.

Sedangkan menurut Kuncoro (2006:128), organisasi sering mengalami

penurunan terhadap kinerja dan tujuan strategi. Jelas terlihat disini bahwa manajer

tidak melakukan pekerjaannya secara efektif dan tidak berhasil mengembangkan

atau mengeksploitasi keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Sesuatu

harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah penurunan kinerja ini, atau

organisasi tidak akan bisa bertahan. Strategi yang digunakan untuk mengatasi

masalah dalam organisasi seperti ini adalah strategi pembaharuan.

2. Strategi Kompetitif/Strategi Bisnis

Menurut Robbins dan Coulter (2016:255) Strategi kompetitif/ Startegi

bisnis adalah strategi tentang bagaimana organisasi akan bersaing dalam

bisnisnya. Bagi organisasi kecil yang hanya berkecimpung dalam satu lini bisnis

atau organisasi besar yang belum terdiversifikasi dalam berbagai produk atau

pasar, strategi kompetitif menggambarkan bagaimana organisasi tersebut akan

bersaing di pasar primer atau utamanya. Namun, bagi organisasi yang

berkecimpung dalam berbagai bisnis, setiap bisnis mempunyai strategi

kompetitifnya sendiri yang mendefinisikan keunggulan kompetitifnya, produk

atau jasa yang ditawarkan, pelanggan yang ingin dijangkaunya, dan semacamnya.

Apabila organisasi bergerak dalam beberapa bisnis yang berbeda, bisnis tunggal

yang bersifat independen dan memformulasikan strategi kompetitifnya sendiri

tersebut seringkali disebut unit bisnis strategis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

Menurut Rangkuti (2015:13), perusahaan yang menghasilkan berbagai

jenis produk akan bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan

demikian, strategi bisnisnya dapat ditekankan pada Strategic Business Units

(SBU), Strategic Business Groups, Strategic Business Segments, Natural Business

Unit atau Product Market Units (PMU). Abel dan Hammond dan Rangkuti

(2015:13) mengungkapkan, pada prinsipnya Strategic Business Units memiliki

karakteristik sebagai berikut:

a. Memiliki misi dan strategi.

b. Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi.

c. Menghasilkan produk atau jasa secara spesifik.

d. Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas

Seperti yang dikemukakan oleh Rangkuti (2015:13), konsep strategi

berkembang mulai dari sekadar alat untuk mencapai tujuan kemudian berkembang

menjadi alat menciptakan keunggulan bersaing dan selanjutnya menjadi tindakan

dinamis untuk memberi respons terhadap kekuatan-kekuatan internal dan

eksternal sampai menjadi alat untuk memberikan kekuatan motivasi kepada

stakeholder agar perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi secara

optimal. Menjelang akhir abad ke-20, konsep strategi berubah menjadi

pemahaman keinginan konsumen di masa yang akan datang dengan

memperhatikan konsep dinamik dan pengembangan perencanaan strategis untuk

merebut peluang dengan menggunakan konsep Kompetensi Inti.

Rangkuti (2015:13) mengutip dari Hamel (1995) konsep Kompetensi Inti

adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi dan bukan satu keterampilan atau

teknologi yang berdiri sendiri. Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

memahirkan kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh

pasar.Untuk memiliki kompetensi inti, perusahaan harus memiliki tiga kriteria:

a. Nilai bagi pelanggan (customer perceived value), yaitu keterampilan yang

memungkinkan suatu perusahaan menyampaikan manfaat yang fundamental

kepada pelanggan.

b. Diferensiasi bersaing (competitor differentiation), yaitu kemampuan yang

unik dari segi daya saing. Jadi, ada perbedaan antara kompetensi yang

diperlukan (necessary) dan kompetensi sebagai inti jika dia ada di mana-

mana atau dengan kata lain mudah ditiru oleh pesaing.

c. Dapat diperluas (extendability). Karena kompetensi ini merupakan pintu

gerbang menuju pasar masa depan, kompetensi ini harus memenuhi kriteria

manfaat bagi para pelanggan dan keunikan bersaing. Selain itu, kompetensi

inti harus dapat diperluas sesuai dengan keinginan konsumen masa depan.

Dengan demikian, kompetensi tidak menjadi usang meskipun kompetensi inti

mungkin saja kehilangan nilainya sepanjang waktu.

3. Strategi Fungsional

Menurut Rangkuti (2015:14) Strategi yang dirumuskan bersifat lebih

spesifik tergantung pada kegiatan fungsional manajemen. Jika di tingkat

perusahaan telah menetapkan suatu strategi untuk membuat unit kegiatan baru

ditingkat unit bisnis, misalnya unit pembelian, strategi fungsional yang disusun

mengacu pada semua kegiatan pembelian, seperti membuat strategi penetapan

harga standar berdasarkan persentase margin keuntungan tertentu untuk masing-

masing jenis barang yang dibeli. Strategi pengendalian kualitas barang yang dibeli

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

juga dapat dilakukan atau bahkan diserahkan kepada pemasok yang sudah

diseleksi secara ketat.

2.2 Manajemen Strategi

Menurut Amirullah (2015:5) manajemen strategi terbentuk dari 2 kata

yaitu manajemen dan strategi, dimana manajemen strategi merupakan ilmu dalam

membuat (formulating) menerapkan dan mengevaluasi keputusan-keputusan

strategi antar fungsi-fungsi manajemen yang memungkinkan sebuah organisasi

mempunyai tujuan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana

organisasi itu berada. Dalam hal ini manajemen strategi mencakup aliran

keputusan, cara-cara membentuk strategi, membuat keputusan desain serta

program perusahaan dan mengembangkan strategi-strategi yang efektif.

David (2009:5) mendefinisikan manajemen strategis sebagai seni dan

pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi

keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi

mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk

mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,

penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai

keberhasilan organisasional.

Dengan demikian, manajemen strategi adalah suatu tindakan manajerial

yang mencoba untuk mengembangkan potensi perusahaan didalam

mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan

yang telah ditetapkan berdasarkan misi perusahaan. Implikasi dari pengertian

tersebut adalah perusahaan berusaha meminimalkan kekurangan (kelemahan), dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar baik mikro maupun

makro.

2.3 Keunggulan Bersaing

2.3.1 Pengertian Keunggulan Bersaing

Menurut Kotler (2001: 95) pengertian keunggulan bersaing yaitu:

―Keunggulan atas pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai

pelanggan yang lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan

menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang

lebih tinggi. Selanjutnya David (2009:275) menyatakan bahwa ada tiga tipe

pilihan strategi generik yang dapat dilakukan perusahaan untuk memproleh

keunggulan bersaing yaitu :

1. Strategi kepemimpinan biaya rendah (the cost of leadership)

Strategi kepemimpinan biaya rendah (the cost of ledership) yaitu serangkaian

tindakan integratif yang dirancang untuk memproduksi dan menawarkan

barang/jasa pada biaya paling rendah relatif terhadap para pesaing dengan ciri-

ciri yang dapat diterima oleh para pelanggan.

2. Strategi Diferensiasi

Strategi diferensiasi yaitu serangkaian tindakan integratif yang dirancang

untuk memproduksi dan menawarkan barang/jasa pada pelanggan berbeda

dalam hal-hal yang penting dan unik bagi mereka.

3. Strategi Fokus

Strategi fokus yaitu serangkaian tindakan integratif yang dirancang untuk

memproduksi dan menawarkan barang/jasa yang melayani kebutuhan segmen

persaingan tertentu, produk tertentu untuk pasar tertentu atau pasar wilayah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

geografi tertentu atau biasa disebut ceruk pasar (special product for special

segment, or for special market). Perusahaan yang bersaing dalam pasar

sasaran yang sama selalu akan berbeda dalam tujuan dan sumber daya nya.

Ada perusahaan yang berukuran kecil, ada perusahaan yang berukuran besar.

2.3.2 Konsep Bersaing dalam Persaingan

Untuk berhasil dalam upaya merebut dan memenangkan persaingan

merupakan suatu hal yang memerlukan pemikiran, perencanaan strategis yang

matang dan komprehensif. Ada banyak aspek yang terkait dengan usaha

memenangkan suatu persaingan (Sunyoto, 2015:5).

Menurut Sunyoto (2015:5), aspek-aspek yang dapat diidentifikasi terkait

usaha memenangkan suatu persaingan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan apa yang dipersaingkan.

2. Merumuskan tujuan persaingan atau yang akan dipersaingkan.

3. Sasaran strategis dari persaingan.

4. Ruang lingkup persaingan.

5. Waktu persaingan dinyatakan sebagai titik awal persidangan dan kapan usaha

atau kegiatan persaingan akan dilakukan atau dimulai.

6. Membuat rencana strategis yang komprehensif dari agenda persaingan.

7. Membuat analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threaths)

lawan persaingan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan serta

mengkaji secara kritis potensi dan prospek.

Menurut mudrajad Kuncoro (2005:86) persaingan adalah keadaan ketika

organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang

diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

yang dibutuhkan. Menurut Boyd, dkk (2007:78) setiap analisis lingkungan

persaingan harus mempertimbangkan dua daerah penyelidikan utama. Yang

pertama adalah struktur indutri dan bagaimana sepak terjang berbagai kekuatan

persaingan mempengaruhi kamampuan jangka panjang industri. Yang kedua

adalah mengetahui posisi, strategi dan kekuatan dan kelemahan kompetitif dari

lawan terdekat perusahaan, yang membantu manajemen untuk secara lebih baik

mengantisipasi apa yang akan dilakukan pesaing di masa depan.

Secara umum, konsepsi persaingan adalah adanya kondisi persaingan yang

memerlukan suatu sikap dan tindakan yang dirancang secara sistematik berisikan

analisis lingkungan, strategi dan kebijakan strategis bersaing untuk mengungguli

pihak lain (lawan) untuk mempertahankan, mengambil dan merebut potensi,

peluang dan posisi strategis yang akan, sedang, dan telah diambil/direbut oleh

pihak lain (lawan) karena berpotensi mengurangi, mempersulit, mengancam, dan

membahayakan pangsa pasar, keuntungan, dan prospek pertumbuhan dan

pekembangan produk, jasa dan organisasi.

2.4 Analisis SWOT

2.4.1 Pengertian Analisis SWOT

Rangkuti (2015) menjelaskan Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,

tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus

menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi.

Model yang paling populer dalam analisis situasi adalah Analisis SWOT.

SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan

Weaknesses serta lingkungan eksternal Oppurtunities dan Threats yang dihadapi

dunia bisnis. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Berikut ini merupakan penjelasan dari analisis SWOT (David, 2006:47

yaitu :

1. Kekuatan (strengths)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan

lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar

yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani.

Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif

bagi perusahaan di pasar.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja

perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya

keuangan, kemampuan manajemen, dan keterampilan pemasaran dapat

merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunity)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Kecendrungan-kecendrungan penting merupakan salah satu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan

antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran

peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang

atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah

yang baru atau yang direvisi dapaat merupakan ancaman bagi kesuksesan

perusahaan.

Tujuan fundamental analisis SWOT adalah mengidentifikasi trend,

kekuatan dan kondisi yang memiliki dampak potensial pada formulasi dan

implementasi strategi pemasaran perusahaan. Ini merupakan langkah penting atas

dasar dua alasan. Pertama, setiap perubahan dalam lingkungan eksternal bisa

menimbulkan dampak serius pada pasar-pasar sebuah perusahaan. Kedua, langkah

ini dapat memberikan peluang untuk menyusun aspek-aspek terpenting untuk

dievaluasi.

Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matrik SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal perusahaan yang dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat

set kemungkinan strategi alternatif. Setelah melakukan analisis SWOT, Langkah

selanjutnya adalah membuat keputusan strategis yang merupakan fungsi dan

tanggung jawab dari semua manajer dan setiap tingkatan, terutama manajer

puncak. Keputusan ini akan digunakan sebagai bahan untuk membangun filosofi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

organisasi dan pernyataan misi, membangun sasaran baru dan memilih strategi

yang paling tepat.

2.4.2. Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi

Analisis SWOT adalah identifikasi sebagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencana

strategi harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan dalam kondisi yang

ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular

untuk analisis situasi ini adalah analisis SWOT. Penelitian menunjukkan bahwa

kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.

Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

2.4.3 Analisis Lingkungan Internal

Menurut Fred (2012:190) terdapat 6 kekuatan internal utama yang

mempengaruhi suatu lingkungan internal perusahaan yaitu :

1. Manajemen

Fungsi Manajemen (functions of Management) terdiri dari 5 aktivitas pokok

yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan

pengontrolan.

2. Pemasaran

Pemasaran dapat dideskripsikan sebagi proses pendefinisian, penagntisipasian,

penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

dan jasa. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran

yang disebut bauran pemasaran.jasa terdapat 7 elemen pemasaran yaitu:

1. Product

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu

diperhatikan daalm produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik

dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut

yang disebut the offe.

2. Price

Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value kepada

konsumen dan mempengaruhi image produk, serta kepuasan konsumen

untuk membeli.

3. Place

Tempat dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan

atas saluran distribusi. Dalam halini berhubungan dengan bagaimana cara

penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.

4. Promotion

Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi.

Promotion mix terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion,

public relation, word of mouth, dan direct mail.

5. People

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang berfungsi

sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

diberikan. Keputusan daalm orang ini berarti sehubungan dengan seleksi,

trainning, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.

6. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible berkenaan dengan

sesuatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan, dan peralatan.

7. Proses

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari

prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana

jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.

3. Keuangan/Akuntansi

Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi sangat

penting untuk merumuskan strategi efektif. Faktor keuangan sering mengubah

strategi yang ada dan menggeser rencana penerapan.

4. Produksi/Operasi

Fungsi produksi/operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang

mengubah input menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi/operasi

menangani input, transformasi, dan output yang bearagam dari satu insdustri

dan pasar ke industri dan pasar yang lain.

5. Penelitian dan Pengembangan

Area operasi internal kelima yang harus dicermati kekuatan dan kelemahannya

adalah peneliatian dan pengembangan–litbang (research and development).

Manajemen fungsi litbang yang efektif membutuhkan kemitraan yang strategis

dan operasional antara fungsi litbang dengan fungsi-fungsi bisnis penting

lainnya. Misi litbang secara keseluruhan menjadi luas, termasuk mendukung

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan

produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efesiensi produksi,

serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi perusahaan.

6. Sistem Informasi manajemen

Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis dan menyediakan landasan

bagi semua keputusan manajerial. Tujuan sistem informasi manajemen adalah

meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas

keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen mengumpulkan data

mengenai pemasaran, keuangan, produksi, dan hal-hal yang terkait dengan

personalia secara interanal, juga faktor-faktor sosial, budaya, demografis,

lingkungan, ekonomi, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif

secara eksternal.

2.4.4 Analisis Lingkungan Eksternal

Menurut Fred (2012:120) terapat 5 kekuatan ekternal utama yang

mempengaruhi suatu perusahaan yaitu sebagai berikut:

1. Kekuatan Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terdapat daya tarik potensial dari

beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang

diperlukan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.

Selain itu ketika pasar bertumbuh, kekayaan konsumen dan bisnis meluas.

2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan

Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan memiliki dampak yang

besar atas hampir semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Organisasi-

organisasi kecil, besar, laba, dan nirbala di semua indutri dikejutkan dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

ditantang oleh peluang dan ancaman yang muncul dari paerubahan dalam

variabel sosial, budaya, demografis, dan lingkungan.

3. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum

Pemerintah pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi,

penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor

politik, pemerintahan, dan hukum dapat merepresentasikan peluang dan

ancaman utama baik bagi organisasi kecil maupun besar. Untuk industri dan

perusahaan yang sangat bergantung pada kontak atau subsidi pemerintah,

ramalan politik bisa menjadi bagian terpenting bagi suatu perusahaan.

4. Kekuatan Teknologi

Kekuatan teknologi mempresentasikan peluang dan acaman besar harus

dipertimbangkan dalam perumusan strategi. Kemajuan teknologi bisa secara

dramatis mempengaruhi produk, jasa, pasar, pamasok, distributor, pesaing,

konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif

organisasi, kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan

pengembangbiakan produk baru dan lebih baik lagi, mengubah posisi biaya

kompetitif relatif dalam suatu industri, serta mengakibatkan produk dan jasa

yang ada saat ini. kemajuan teknologi bisa menciptakan keunggulan

kompetitif yang lebih baik lagi dari pada keunggulan kompetitif yang ada.

5. Kekuatan Kompetitif

Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing penting bagi

perumusan strategi yang berhasil. Mengidentifikasi pesaing tidak selalu

mudah kerana banyak perusahaan memiki divisi-divisi yang bersaing di

industri yang berbeda. Banyak perusahaan multidivisional umumnya tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

menyediakan informasi penjualan dan laba menurut divisi karena alasan

kompetitif.

Menurut Kuncoro (2006:51) untuk memudahkan dalam melaksanakan

analisis SWOT diperlukan matriks SWOT. Matriks SWOT menurut David

(2017:171) adalah pencocokan penting yang membantu manajer mengembangkan

empat tipe strategi: Strategi kekuatan-kesempatan (SO), strategi kelemahan-

kesempatan (WO), Strategi kekuatan-ancaman (ST ) dan strategi kelemahan-

ancaman (WT). Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

mengambil keuntungan dari kesempatan eksternal. Strategi WO bertujuan untuk

meningkatkan kelemahan internal dengan mengambil keuntungan pada

kesempatan eksternal. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk

menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi WT adalah

taktik defensif yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan internal dan

menghindari ancaman eksternal.

2.5 Definsi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2008 tentang Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM):

a. Usaha Mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat

tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat, dan

belum berbadan hukum. Usaha mikro adalah usaha yang memiliki

kekayaan bersih mencapai Rp. 50.000.000. Hasil penjualan usaha mikro

setiap tahunnya paling banyak Rp. 300.000.000. Usaha mikro tidak

memiliki karyawan atau pegawai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produkif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan cabang yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari

usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.

Usaha yang masuk kriteria usaha kecil adalalah usaha yang memiliki

kekayaan bersih Rp. 50.000.000 dengan maksimal yang dibutuhkan

mencapai Rp. 500.000.000. Hasil penjualan bisnis setiap tahunnya antara

Rp. 300.000.000 sampai paling banyak Rp. 2,5.000.000.000. kriteria usaha

kecil jumlah tenaga kerja dari 3 sampai 5 orang.

c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dan

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau

hasil jualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha

menengah serinh dikategorikan sebagai bisnis dengan kriteria kekayaan

bersih yang dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari Rp. 500.000.000

hingga Rp. 10.000.000.000. kriteria usaha menengah jumlah tenaga kerja

dari 5 sampai 20 orang.

d. Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan

usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih

besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau

swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

ekonomi di Indonesia. Kriteria untuk usaha besar jumlah tenaga kerjanya

kurang dari 100 orang.

2.6 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menguji tentang

analisis SWOT, penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar dijadikan pen

ulis sebagai bahan referensi dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu yang

digunakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Denok Allmukarramah Rambe (2007) melakukan penelitian berjudul

―Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Syariah Medan‖. Hasil dari

penelitian ini dilihat dari Analisis SWOT PT. Bank Negara Indonesia dapat

menerapkan sepuluh strategi alternatif dan dari matriks SPACE PT.Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Syariah Medan berada pada posisi

kuadran agresif.

2. Nurcahaya Sianipar (2015) melakukan penelitian berjudul ―Analisis Strategi

Bersaing Pada Usaha Laundry di Padang Bulan (Studi Kasus pada Cheap

Laundry)‖ . bisnis Laundry yang semakin hari semakin berkembang di Kota

Medan khususnya di daerah Padang Bulan mengharuskan Cheap Laundry

untuk menerapkan strategi yang tepat. Berdasarkan faktor lokasi, maka Cheap

Laundry harus mampu bersaing dengan laundy lainnya untuk merebut para

pelanggan khusunya mahasiswa. Dalam menciptakan keunggulan bersaing

maka cheap laundy penting untuk mengetahui kondisi lingkungan internal

yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki maupun lingkungan eksternalnya

yaitu peluang dan ancaman yang dimiliki, terutama dalam menghadapi para

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

pesaing-pesaingnya. Metode yang digunakan daalm penenlitian ini yaitu

metode penelitian kualitatif. Teknik analisis data yang peneliti lakukan di

dalam penelitian ini yaitu tahap pengumpulan data (Input Stage), tahap

analisis atau tahap pencocokan (Matching Stage) dan tahap pengambilan

keputusan (Decision Stage). Strategi bersaing yang tepat dan dapat diterapkan

Cheap Laundry dalam menghadapi persaingan yaitu strategi penetrasi pasar.

Strategi penetrasi pasar (market penetration) yaitu strategi yang

mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di

pasar saat ini melalui uapaya-uapaya pemasaran yang lebih besar. Strategi

penetrasi pasar (market penetration) daapt diterapkan oleh Cheap Laundry

melalui Matriks SWOT dengan menerapkan strategi promosi dan strategi

perekrutan karyawan. Strategi promosi dapat dilakukan dengan cara

memperluas wilayah promosi dan memanfaatkan kekuatan teknologi yaitu

internet sebagai sarana promosi dan menerapkan reward kepada para

pelanggan untuk menjaga loyalitas pelanggan dan menarik pelanggan baru.

Strategi perekrutan karyawan diterapkan dengan merekrut karyawan menetap

untuk membantu proses operasional sehingga kualitas jasa dan pelayanan

diberikan secara optimal kepada pelanggan.

3. Rani Wulandari (2017) melakukan penelitian berjudul ―Analisis

pengembangan Strategi Bersaing pada Caffe Q Medan‖ Hasil penelitian

menunjukan bahwa dari kuadran SWOT yang dihasilkan Cafe Coffee Q

berada pada posisi Kuadran I. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

Progresif artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat

dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

dan meraih kemajuan secara maksimal. Rekomendasi alternatif strategi yang

diberikan adalah strategi W-T, dengan meminimalkan kelemahan yang ada

serta menghindari ancaman dilihat dari faktor internal dan eksternal

perusahaan yang di analisis melalui Matriks SWOT.

4. Syamsudin (2014) melakukan penelitian berjudul ―Penerapan Analisis SWOT

Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio Di Malang‖ Hasil

penelitian menunjukkan bahwa posisi produk berada pada koordinat 3,582 dan

3,551. Koordinat tersebut terletak pada kuadran I yang mendukung strategi

pertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasi vertikal. Dari matrik

SWOT dapat kita lihat strategi strategi yang dapat diterapkan untuk

meningkatkan pemasaran dan volume penjualan Daihatsu Luxio yaitu

meningkatkan hubungan kerjasama dengan pihak bank dan leasing, menjaga

dan meningkatkan kualitas pelayanan serta sumber daya perusahaan.

Diharapkan dengan strategi yang diterapkan tersebut pangsa pasar Daihatsu

Luxio meningkat dan volume penjualan dapat meningkat.

5. Fifi Febriana Meliala (2014) melakukan penelitian berjudul ―Strategi

Persaingan Bisnis Jasa Konstruksi Kapal (Studi kasus Tentang Penerapan

Strategi Bisnis perusahaan Konstruksi Kapal Cv. Marine Construction

Belawan)‖. Bisnis usaha jasa konstruksi kapal merupakan bisnsi jasa yang

menjanjikan apabila lokasi usaha mendukung. Bisnis usaha jasa konstruksi

kapal ini masih didominasi berada di daerah laut seperti Belawan. Dalam

menjalankan kegiatan usaha atau bisnis kerap kali diikuti oleh persaingan

yang ketat dari pesaingnya. Persaingan ini juga dijalani oleh CV. Marine

Construction Belawan yang bersaing dengan usaha jasa sejenis yaitu, jasa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

konstruksi kapal. Perusahaan ini memiliki strategi persaingan yang diterapkan

untuk tetap dapat bersaing dengan para kompetitornya. Untuk tetap dapt

menjalankan strategi bersaing tersebut diperlukan suatu analisis SWOT

dimana dalam menganalisisnya menggunakan SWOT, akan dilakukan tahap

pengelompokan faktor internal dan eksternal bisnis jasa, kemudian melihat

dari Diagram Cartesius, dan matriks SWOT. Setelah itu, maka dapat dilihat

strategi persaingan yang telah diterapkan oleh perusahaan. Metode yang

digunakan deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi,

wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Teknis analisis data

menggunkan analisis SWOT. Informan penelitian berjumlah 2 orang, yaitu 1

direksi dan 2 wakil direksi. Hasil penelitian menunjukkan strategi yang telah

diterapkan CV. Marine Construction Belawan adalah strategi diversifikasi

yaitu memanfaatkan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghindari

adanya ancaman.

2.7 Kerangka Pemikiran

Analisis situasi merupakan awal proses perencanaan strategi. Selain itu

analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan

kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan

internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-

kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT dalah singkatan dari Strengths,

Weaknesses, Opportunities, Threats, yang semuanya merupakan faktor-faktor

strategis. Jadi, analisis SWOT harus mengidentifikasi kompetensi langka

(distinctive competence) perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka

gunakan.

Kompetensi yang langka kadang-kadang dianggap sekumpulan kapabilitas

inti (core capabilities) kapabilitas yang secara strategis membuat perusahaan

menjadi berbeda. Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat

(kapabilitas inti) akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan

(Hunger & Wheelen, 2003:193).

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Cafe The Coffee


Town

Analisis SWOT

Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal


- Kekuatan (Strengths) - Peluang
- Kelemahan (Opportunities)
(Weaknesses) - Ancaman (Threats)

Strategi Bersaing

Sumber: Penulis (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data

dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks

yang mendetil disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalasm, serta

hasil analisis dokumen dan catatan-catatan (Nana Syaodih, 2012:60).

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian

kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan

hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke

tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada

kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan

responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman atau guru

dalam penelitian (Sugiyono, 2008:298).

Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif.

Menurut Nana Syaodih (2012:56) penelitian deskriptif ditujukan untuk

mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam

studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-

perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa

berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini

atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat juga dilakukan dalam waktu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut penelitian

deskriptif, sedangkan penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang

disebut penelitian longitudinal.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Cafe The Coffee Town yang beralamat di Jl.

Ngumban Surbakti No.37 B, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang,

Kota Medan. Adapun alasan semilih lokasi penelitian tersebut yaitu Cafe the

Coffee Town telah berdiri sejak tahun 2016 walaupun dibilang masih termasuk

baru karena masih 3 (tiga) tahun kafe ini dapat mengembnagkan usahanya dan

dapat mampu bersaing dengan usaha yang serupa/sama. Hal inilah yang menjadi

pertimbangan peneliti untuk memilih Cafe The Coffee Town sebagai lokasi

penelitian.

3.3 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Menurut Purhantara (2010:79) mengatakan bahwa data primer adalah data

yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh

data atau informasi langsung dengan menggunakan instrumen-instrumen yang

telah ditetapkan. Nazir (2011:92) mengungkapkan bahwa penelitian yang dibuat

harus menjamin pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik seta

karakteristik dari responden.

Data primer adalah data mentah yang diambil oleh peneliti sendiri (bukan

oleh orang lain) dari sumber utama guna kepentingan penelitian. Data sekunder

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi/ pengamatan dan

wawancara/interview langsung kepada pemilik, pegawai maupun konsumen.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang

dapat diambil dari sumber lain atau instansi lain yang berkaitan dengan penelitian.

Teknik yang dilakukan adalah:

1. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data melalui buku-buku, literature

terkait yang relevan dengan masalah yang diteliti.

2. Dokumentasi adalah pengumpulan data berbentuk surat, cacatan harian, arsip

foto, hasil rapat, cinderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data sejenis ini

mempunyai sifat utama tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga bisa

dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam.

3. Data Online adalah data yang diperoleh dengan akses internet untuk mencari

sumber data yng berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan.

3.4 Penentuan Informan Penelitian

3.4.1 Informan Penelitian

Informan penelitian menurut Nazir (2005: 55) adalah subjek yang

memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang

memahami objek penelitian. Menurut Suyanto (2005: 172) informan penelitian

meliputi beberapa macam, yaitu: (1) Informan Kunci (Key Informan) merupakan

mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan

dalam penelitian, (2) Informan Utama, merupakan mereka yang terlibat langsung

dalam interaksi sosial yang diteliti, (3) Informan Tambahan, merupakan mereka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam

interaksi sosial yang diteliti.

Sampel dalam penelitian kualitatif tidak disebut responden melainkan

narasumber, partisipan, atau informan. Moleong (2010: 132) mendeskripsikan

subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian. Sejalan dengan pengertian tersebut, Arikunto (2016: 26)

mendeskripsikan subjek penelitian memberi batasan subjek penelitian sebagai

benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang di

permasalahkan. Subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting

kedudukannya dalam penelitian.

Berdasarkan pemaparan diatas, sampel atau informan yang dipilih dalam

penelitian ini yaitu:

1. Informan Kunci: Pemilik Cafe The Coffee Town Medan

2. Informan Utama: Manager dan Pegawai Cafe the Coffee Town Medan

3. Informan Tambahan: Konsumen Cafe The Coffee Town Medan

3.4.2 Teknik Penentuan Informan Penelitian

Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini didasarkan

pada asas subjek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan bersedia

memberikan informasi lengkap dan akurat.

Menurut Cooper dan Schindler (2017: 178), penentuan informan untuk

penelitian kualitatif pada umumnya terdiri dari cara purposive sampling, snowball

sampling dan convenience sampling.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

a. Purposive: peneliti memilih partisipan secara acak berdasarkan karakter yang

unik atau pengalaman, sikap maupun persepsi mereka; ketika kategori

konseptual atau teoritis berkembang selama proses wawancara, peneliti

mencari partisipan baru untuk menguji pola yang muncul.

b. Snowball: partisipan menunjukkan peneliti kepada peserta lain yang memiliki

karakteristik, pengalaman, atau sikap yang hampir sama atau berbeda dengan

mereka.

c. Convenience sampling: merupakan pengambilan sampel dimana peneliti

memilih siapapun individu yang siap sebagai partisipan.

Berdasarkan pengertian tersebut peneliti memilih informan penelitian

(subjek) dengan berdasarkan teknik purposive dan snowball. Alasan

menggunakan purposive sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki

kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Purposive sampling ini

digunakan untuk memilih informan kunci yaitu pemilik Cafe yang mengetahui

jalannya kegiatan bisnis. Sementara alasan menggunakan snowball sampling

adalah karena penulis membutuhkan petunjuk/arahan dari informan kunci untuk

menunjukkan informan-informan berikutnya yang sesuai kriteria wawancara yang

ada di Cafe The Coffee Town, Orang yang ditetapkan sebagai informan pada

penelitian ini adalah orang yang telah mewakili dan disesuaikan dengan

peranannya dalam memahami jalannya kegiatan selama penjualan Cafe

berlangsung. Convenience sampling yaitu dilakukan kepada Orang yang

kebetulan sedang berada di Cafe The Coffee Town.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan

secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer penelitian

ini dilakukan dengan metode wawancara (dialog langsung antara peneliti

dengan responden penelitian) dimana pewawancara bertanya langsung tentang

suatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya dan observasi

(kegiatan melihat suatu kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti).

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan

melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer.

Pengumpulan data Sekunder dapat dilakukan dengan dua cara antara lain:

1. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mendokumentasikan

dan melihat data-data tertulis, foto atau benda yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti dan dapat diperoleh dari lokasi penelitian.

2. Studi Kepustakaan yaitu pengambilan data yang diperoleh dari berbagai

literatur-literatur seperti buku-buku, jurnal, skripsi, artikel yang terkait

dengan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengumpulkan, menginterprestasikan data-data yang

telah didapatkan dari lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan informasi

dan fakta. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

menggunakan dengan pendekatan Kualitatif. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan deskripsi tentang bisnis pada Cafe The Coffee Town.

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif adalah teknik menganalisis dengan menyajikan fakta

agar mendapatkan informasi mengenai gambaran suatu situasi ataupun kondisi di

Cafe The Coffee Town.

3.6.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan Peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses, dan ancaman (Threats)

strategi dan faktor internal strategi.

Tabel 3.1
Matriks SWOT
IFE STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10 Faktor- Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan Internal faktor kelemahan
EFE Internal

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO


Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan Strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor ancaman eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi kelemahan dan
ancaman menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti (2014)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

Penjelasan dari Matriks SWOT di atas sebagai berikut:

a. Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan

pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST (Strength-Threat). Strategi ini menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang

ada.

d. Strategi WT (Weakness-Threat) Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang

bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

Metode Analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yang paling

dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan

dari empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun

rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan

dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari

ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat

sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas,

analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis

strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang

terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman

yang timbul dan harus dihadapi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Cafe The Coffee Town

Cafe The Coffee Town merupakan Cafe yang berdiri pada 15 Januari

2016 . Usaha Cafe The Coffee Town ini dirintis oleh Bapak Ir. Parulian Simbolon

beserta istri yang berada di Jl. Ngumban Surbakti No. 37 B, Kelurahan

Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. Cafe The Coffee Town ini

didirikan karena kopi telah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini.

Cafe The Coffee Town ini terkenal dengan kopinya , tetapi selain

menyediakan kopi, Cafe The Coffe Town juga menyediakan berbagai jenis

minuman agar dapat dinikmati oleh semua kalangan khususnya bagi yang tidak

terbiasa dengan rasa pahit kopi. Selain minuman, Cafe The Coffee Town juga

menyediakan beberapa makanan baik makanan lokal maupun makanan luar

negeri.

Cafe The Coffee Town merupakan tempat Cafe yang sangat unik yang

dapat dilihat dari dekorasi ruangan Cafe yang cukup menarik dengan adanya

lukisan-lukisan di dinding dan tata ruangan yang di desain sebaik mungkin, ada

juga lampu-lampu hias bewarna emas untuk memperindah ruangan dan fasilitas-

fasilitas yang diberikan Cafe sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk membuat

para konsumen nyaman dan betah selama ada di Cafe tersebut. Cafe The Coffee

Town beroperasi mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

4.1.2 Logo Cafe The Coffee Town

Gambar 4.1
Logo Cafe The Coffee Town

4.1.3 Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi pada Cafe The Coffee Town adalah sebagai Berikut:

Gambar 4.2
Struktur Organisasi Cafe The Coffe Town

Pemilik

Manajer
Operasional

Koki

Waiters/Pelayan

Sumber : Cafe The Coffee Town (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

4.2 Penyaji Data

Dalam penyajian data, data yang disajikan sebagian besar dari proses

wawancara. Wawancara ini ditujukan kepada tiga macam informan, yaitu

informan kunci yang merupakan pemilik usaha Cafe, informan utama yang

merupakan Manager Cafe dan Pegawai, dan informan tambahan yaitu 3 orang

pelanggan. Berikut Identitas Informan yang sudah diwawancarai.

Tabel 4.1 Identitas Informan Kunci


Informan Kunci
Nama Jabatan Usia Keterangan

Ir. Parulian Simbolon Owner Cafe 47 Tahun Owner Usaha Cafe


The Coffee Town

Tabel 4.2 Identitas Informan Utama


Informan Utama
Nama Jabatan Usia Keterangan

Merry Sembiring Manager Cafe 28 Tahun Bekerja selama 2 tahun


Eka Fransiska Koki 23 tahun Bekerja selama 1 tahun
Damanik
Rima Melati Waiters 23 tahun Bekerja selama 1,5
tahun

Tabel 4.3 Identitas Informan Tambahan


Informan Tambahan
Nama Usia Keterangan

Yenchiana 30 tahun Berkunjung Lebih dari 4 kali

Rosdenni Sitohang 32 tahun Berkunjung lebih dari 2 kali

Yolanta Karo-karo 23 tahun Berkunjung masih 2 kali

Rismauli Hutapea 20 tahun Berkunjung lebih dari 3 kali

Sumber : Penulis, 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

4.2.1 Cafe The Coffee Town Sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM)

Setelah dilakukan penelitian dan analisis terhadap strategi yang digunakan

Cafe The Coffee Town Medan dalam menghadapi persaingan bisnis, bahwa Cafe

The Coffee Town adalah termasuk Cafe menengah atau tergolong ke UKM (usaha

kecil menengah). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2008

tentang Usaha Kecil Mengah (UKM) bahwa Usaha menengah adalah usaha

ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dan bukan merupakan anak perusahaan

atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil jualan tahunan sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang. Usaha menengah sering dikategorikan sebagai bisnis dengan

kriteria kekayaan bersih yang dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari Rp.

500.000.000 hingga Rp. 10.000.000.000. Kriteria usaha menengah jumlah tenaga

kerja dari 5 sampai 20 orang.

Cafe The Coffee Town ini milik perorangan dan tidak mempunyai cabang,

Cafe ini terdiri dari 2 lantai, dan dihiasi dengan dekorasi yang unik dan menarik,

mempunyai pegawai 10 orang, memiliki fasilitas seperti Ruang AC, Toilet, Wifi,

Musolah, proyektor, soundsystem, papan tulis (untuk rapat), dan parkir gratis agar

dapat bersaing dengan bisnis yang sama.

4.2.2 Strategi Bersaing yang digunakan Cafe The Coffee Town dalam

menghadapi persaingan bisnis

Melalui hasil wawancara, penulis mendapat penuturan dari informan yang

terlibat langsung dalam kegiatan Cafe The Coffee Town, bahwa strategi bersaing

yang digunakan yaitu yang pertama dengan meningkatkan kualitas melalui cita

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

rasa menu baik itu makanan maupun minuman, dengan menggunakan bahan-

bahan makanan yang tidak terlalu banyak mengandung penyedap rasa atau micin,

seta menggunakan bahan-bahan yang masih segar-segar untuk diolah menjadi

makanan dan minuman yang disajikan kepada pelanggan. kemudian, memberi

pelayanan yang baik kepada para pembeli atau pelanggan, salah satunya kontak

langsung terhadap konsumen dan sering memperhatikan seluruh konsumen, jadi

kalau ada kendala atau masalah yang dihadapi konsumen, pelayan langsung cepat

tanggap menghampiri pelanggan untuk membantu kebutuhan yang diiginkan oleh

pelanggan.

Selanjutnya dengan memberikan harga yang sangat terjangkau dengan

harga berkisar dari Rp. 5.000 sampai dengan harga 40.000 an. Selanjutnya, terus

melakukan inovasi melalui makanan maupun minuman yang ditawarkan kepada

pelanggan agar pelanggan tidak mudah bosan dengan varian menu yang ada di

Cafe, selain itu Cafe The Coffee Town juga merubah-rubah desain tempat duduk

atau dekorasi dengan tujuan untuk menarik perhatian pelanggan agar tetap

menyukai tempat ini. Yang terakhir dengan menggunakan startegi promosi. Cafe

The Coffee Town melakukan promosi melalui media sosial sepeti Facebook,

Instagram untuk mengupdate varian menu makanan dan minuman beserta

harganya, dan mengapload nuasa Cafe untuk menarik perhatian para pengguna

media sosial untuk datang ke Cafe The Cafe Town. Selain dari media sosial

promosiin kepada teman-teman dari mulut ke mulut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

4.2.3 Analisis Lingkungan Internal

Menurut Fred (2012:190) kekuatan internal utama yang mempengaruhi

suatu lingkungan internal perusahaan yaitu:

1. Manajemen

Fungsi Manajemen (functions of Management) terdiri dari 5 aktivitas pokok

yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan

pengontorolan.

Di Cafe The Coffee Town sudah memiliki bagian masing-masing tugas dan

tanggung jawabnya selama jam kerja beroperasi. Pengontrolan yang

dilakukan pemilik Cafe yaitu dengan melakukan pengawasan terhadap para

pegawai melalui CCTV dan Cybernetics control yaitu Owner Cafe turun

langsung ke lapangan untuk memastikan semua data yang diperoleh sesuai

dengan kenyataan dan melihat langsung cara kerja semua pegawainya.

2. Pemasaran

Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut

bauran pemasaran jasa terdapat 7 elemen pemasaran yaitu:

1. Produk

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau suatu proses yang

memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.

Cafe ini terkenal dengan produk kopinya yaitu sebagai menu andalan

dibagian minuman. Selain kopi, Cafe ini juga menjual beberapa varian

minuman dan makanan baik itu makanan lokal maupun makanan luar.

Kualitas produk bahan makanan dan minuman di Cafe The Coffee Town

menggunakan bahan baku dengan kualitas yang baik masih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

menggunakan biji kopi asli bukan serbuk, makanan yang mengurangi

penyedap rasa, bahan-bahan yang dimasak masih segar atau yang pilihan.

Bahkan usaha pemilik sendiri menuturkan apabila ada kenaikan harga

terutama pada bahan baku, mereka akan mengatasinya dengan mengatur

kesepakatan harga bahan baku dibandingkan dengan menaikkan harga.

2. Price

Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value

kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta kepuasan

konsumen untuk membeli.

Cafe The Coffee Town menetapkan tarif menu makanan dan minuman

dengan harga yang tergolong murah dan terjangkau. Harga di Cafe ini

berkisar dari Rp. 5.000 sampai harga 70.000 an.

3. Place

Lokasi Cafe The Coffee Town ini sangat strategis untuk mendirikan dan

menjalankan bisnis Cafe, karena Cafe ini berada di daerah jalan ke arah

Ringroad yang merupakan jalan lintas Sumatera yang dilewati oleh

banyak orang selain itu lokasinya berada di sekitar kantor sehingga

sasaran utama Cafe ini yaitu keluarga, para pekerja atau kantoran dan di

Cafe ini menerima bookingan untuk rapat, disediakan ruang AC sehingga

banyak para pekerja yang datang melakukan kegiatan meeting atau rapat.

4. Promotion

Yang perlu diperhatikan dalan promosi adalah pemilihan bauran

promosi. Promotion mix terdiri dari advertising, personal selling, sales

promotion, public relation, word of mouth, dan direct mail.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Cafe ini melakukan promosi melalui Media Sosial seperti Instagram,

Facebook dan word of mouth yaitu memberitahu kepada kawan-

kawan, saudara.

5. People

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang yang

berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa

yang diberikan. Keputusan dalam orang ini berarti sehubungan dengan

seleksi, trainning, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.

Pegawai yang bekerja di Cafe ini sudah diseleksi sebaik mungkin

sebelum masuk jadi pegawai dan memenuhi kriteria sesuai dengan yang

diinginkan oleh owner cafe yaitu berusia minimal 20 tahun,

bertanggungjawab dengan pekerjaan, disiplin, jujur.

6. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible (nyata) berkenaan

dengan sesuatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan, dan

peralatan. Untuk menarik para pelanggan di cafe ini, pemilik Cafe

menyediakan peralatan atau fasilitas-fasilitas yang biasanya dibutuhkan

oleh banyak orang yaitu Ruangan AC, Toilet, Wifi, Musolah,

proyektor, soundsystem, papan tulis (untuk rapat), pencolokan charger,

dan parkir gratis yang dapat digunakan pembeli selama berada di Cafe.

7. Proses

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari

prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin,

dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

Cafe The Coffee Town beroperasi setiap hari yang dimulai pada pagi

hari pukul 10.00 – pukul 23.00. Setiap pegawai sudah memiliki tugas

dan tanggungjawab masing-masing selama jam kerja.

4.2.4 Analisis Lingkungan Eksternal

Menurut Fred (2012:120) kekuatan eksternal utama yang mempengaruhi

suatu perusahaan yaitu sebagai berikut:

1. Kekuatan Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari

beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang

diperlukan untuk ekspansi modal menjadi mahal atau tidak tesedia. Selain itu

ketika pasar bertumbuh, kekayaan konsumen dan bisnis meluas.

Dalam bisnis Cafe faktor ekonomi yang sangat berpengaruh yaitu ketika

harga bahan baku atau sembako naik di pasaran dan harga BBM yang sering

naik dan tidak stabil yang dapat mengakibatkan ancaman bagi Cafe karena

kebutuhan dan permintaan para Pembeli akan semakin bertambah juga.

2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan

Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan memilki dampak

yang besar atau hampir semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Organisasi-

organisasi kecil, besar, laba dan nirbala di semua industri dikejutkan dan

ditantang oleh peluang dan ancaman yang muncul dari perubahan dalam

variabel sosial, budaya, demografis, dan lingkungan.

Perkembangan zaman yang semakin maju yang membawa perubahan baik

dilingkungan sosial maupun budaya memotivasi cafe ini untuk terus

berinovasi agar dapat betahan dan mengantisipasi ancaman dari luar. Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

termasuk salah satu kota terbesar di Indonesia karena itu penduduk di kota ini

sangat padata atau banyak dan menjadi peluang untuk para bisnis Cafe,

karena bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati dan akan selalu

dicari oleh banyak.

3. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum

Pemerintah pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi,

penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor

politik, pemerintahan, dan hukum dapat merepresentasikan peluang dan

ancaman utama baik bagi organisasi kecil maupun besar.

Dalam UU nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM yang merupakan kegiatan

usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan

ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan

dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi,

dan mewujudkan stabilitas ekonomi nasional. Dengan Pemerintah memberi

bantuan berupa pinjaman kepada para UMKM, dengan begitu para pembisnis

akan memanfaatkan peluang untuk membuka usaha Restorant atau Cafe

sehingga semakin bertambah pesaing baru dalam bisnis yang sama.

4. Kekuatan Teknologi

Kemajuan teknologi saat ini menjadi salah satu kekuatan bagi Cafe ini untuk

mempromosikan Cafe The Coffee Town lewat Media sosial seperti Instagram,

Facebook untuk memperluas pasaran agar semakin diketahui oleh banyak

orang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

4.2.5 Analisis SWOT

a. Kekuatan (Strengths)

Kekuatan yang dimiliki oleh Cafe The Coffee Town adalah lokasi yang

strategis untuk mendirikan dan menjalankan bisnis Cafe karena Cafe ini berada di

daerah jalan ke arah Ringroad yang merupakan jalan lintas Sumatera yang

banyak dilewati oleh banyak orang selain itu lokasinya berada di sekitar kantor

sehingga sasaran utama Cafe ini yaitu keluarga, para pekerja atau kantoran dan di

Cafe ini menerima bookingan untuk rapat, disediakan ruang AC sehingga banyak

para pekerja yang datang melakukan kegiatan meeting atau rapat.

Kekuatan selanjutnya Cafe ini memiliki harga yang murah dan terjangkau

dan tidak banyak mengambil keuntungan karena harganya masih normal atau

standar untuk dapat dinikmati oleh semua kalangan. Cafe ini juga memiliki

banyak varian pilihan makanan dan minuman mulai dari makanan lokal sampai

makanan luar negeri sehingga memudahkan pembeli dalam menentukan sesuai

dengan selera mereka.

Selanjutnya kualitas produk bahan makanan dan minuman di Cafe ini

menggunakan bahan baku dengan kualitas yang baik masih menggunakan biji

kopi asli bukan serbuk, makanannya mengurangi penyedap rasa, bahan-bahan

yang dimasak masih segar atau yang pilihan. Bahkan usaha pemilik sendiri

menuturkan apabila ada kenaikan harga terutama pada bahan baku, mereka akan

mengatasinya dengan mengatur kesepakatan harga bahan baku dibandingkan

dengan menaikkan harga.

Memberikan pelayanan yang ramah dengan menyambut kedatangan

pembeli dengan senyuman bentuk keramah-tamahan pegawai terhadap pembeli

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

dan memperlakukan pembeli seperti ratu dan raja agar nyaman selama berada di

Cafe dan tetap memperhatikan seluruh konsumen ditengah kesibukan pelayan

saat bekerja jadi kalau ada kendala atau masalah yang dihadapi konsumen,

pelayan langsung cepat tanggap menghampiri pelanggan untuk membantu

kebutuhan yang diiginkan oleh pelanggan.

Tersedianya fasilitas-fasilitas yang sering dimanfaatkan banyak orang

seperti wifi, toilet, tempat chargeran, full music, bahkan tempat parkir gratis dan

ditambah dengan desain yang unik untuk menarik pelanggan agar datang dan

menikmati menu yang ada di Cafe ini.

b. Kelemahan (Weakness)

Tenaga kerja (SDM) yang terbatas dalam melayani para pembeli atau

pelanggan, Ketika keadaan Cafe sedang ramai pembeli, pelayan akan kerepotan

dalam memenuhi permintaan pelanggan sehingga menyebabkan kejenuhan

pembeli karena menunggu terlalu lama pesanan mereka.

Lokasinya strategis karena berada di daerah jalan arah Ringroad, tetapi

posisi dari Cafe ini kurang mendukung, karena adanya bangunan disebelah kanan

dan kiri sehingga memberikan kesan seperti terjepit ditambah dengan posisi yang

menjorok ke dalam dan ditambah lagi papan penunjuk atau plank yang bertuliskan

Cafe The Coffee Town tidak begitu besar yang mengakibatkan tidak terlalu

kelihatan jika hanya sekilas lewat dari Jalan lintas tersbut.

Parkiran di Cafe ini gratis hanya saja pemilik Cafe mengatakan

parkirannya kurang besar sehingga ketika banyak pelanggan yang datang

khusunya bagi roda 4 tidak mempunyai tempat parkir dan akhirnya memarkirkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

mobilnya di pinggiran jalan raya, bahkan ada juga pelanggan yang tidak jadi

singgah untuk membeli karena kurang luasnya tempat parkiran.

Dari pelanggan yang sudah datang lebih dari satu kali mengatakan kalau

citarasa dari makanan yang dibeli mau berubah-ubah tidak sesuai dengan yang

dimakan sebelumnya sehingga membuat bingung pelanggan dengan citarasa

makanan yang disajikan.

c. Peluang (Opportunity)

Pemilik Cafe menjelaskan peluang yang dirasakan Cafe ini yaitu karena

adanya pelanggan tetap yang sering datang ke Cafe The Coffee Town untuk

melakukan event-event atau kegiatan acara dalam organisasi dan bookingan untuk

para kantoran melakukan kegiatan rapat (meeeting)

Selanjutnya dengan rutin melakukan promosi di Media Sosial seperti

Intagram, Facebook, bahkan pemilik Cafe mengatakan bahwa beliau

mempromosikan Cafenya dari Facebook dengan cara rutin membayar kepihak

facebook untuk mengiklankan Cafenya agar masuk keberanda dan dapat dibaca

oleh para pengguna Facebook, selain itu pemilik Cafe dan semua pegawai

memprosikan dengan cara word of mouth yaitu memberitahu kepada kawan-

kawan, saudara.

Kemudian menurut Pelanggan Cafe The Coffee Town bahwa Cafe ini

nyaman dijadikan sebagai tempat untuk nongkrong, bersantai, rapat (meeting)

walaupun lokasinya dipinggir jalan dan banyak kendaraan yang berlewatan tetapi

tidak mengganggu ketenangan para pelanggan karena full music sehingga suara

kendaraan tidak kedengaran.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

d. Ancaman (Threats)

Berdasarkan dari pemaran pemilik Cafe, ancaman yang dirasakan yaitu

bertambahnya Pesaing baru dengan membuka usaha yang serupa bahkan

ditambah dengan inovasi dari Cafe baru tersebut dengan sekalian membuka

Doorsmeer di samping Cafe yang dapat mencuri perhatian pelanggan yang

memiliki kendaraan khususnya kendaraan beroda 4 yang dapat menyuci mobil

sekalian bersantai di Cafe tersebut.

Selanjutnya bukan hanya Cafe yang serupa saja yang menjadi ancaman,

tetapi didaerah ini banyak juga warung kecil yang menjual berbagai jenis kopi

bahkan harganya lebih murah, walaupun tempatnya lebih sederhana tetapi ada

sebagian warung kopi yang menggunakan wifi untuk menarik perhatian

pelanggan.

Dengan kecanggihan teknologi yang semakin maju dan cepat merubah

segala hal menjadi instan yaitu dengan adanya aplikasi online yang dapat

memesan makanan atau minuman melalui aplikasi tersebut, Sehingga lebih

memudahkan orang banyak dengan sistem tersebut dan tidak harus repot dalam

menentukan makanan atau minuman sesuai dengan selera mereka karena didalam

aplikasi tersebut banyak terdapat pilihan-pilihan makanan dan minuman.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat dekriptif. Penelitian deskriptif

yang ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena

apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau

memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua

kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya (Nana Syaodih, 2012:56).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

Penelitian ini menunjukkan bahwa Cafe The Coffee Town harus memiliki strategi

dalam menjalankan usaha bisnisnya.

4.3.1 Strategi Bersaing yang digunakan Cafe The Coffee Town dalam

menghadapi Persaingan Bisnis

Menurut David (2004) Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka

panjang. Berdasarkan dari penelitian Cafe The Coffee Town menggunakan

Strategi Kompetitif/Strategi Bisnis. Menurut Robbins dan Coulter (2016:255)

Strategi kompetitif/Startegi bisnis adalah strategi tentang bagaimana organisasi

akan bersaing dalam bisnisnya. Setiap bisnis mempunyai strategi kompetitifnya

sendiri yang mendefinisikan keunggulan kompetitifnya, produk atau jasa yang

ditawarkan, pelanggan yang ingin dijangkaunya. Rangkuti (2015:13) konsep

strategi untuk mencapai tujuan kemudian berkembang menjadi alat menciptakan

keunggulan bersaing dan selanjutnya menjadi tindakan dinamis untuk memberi

respons terhadap kekuatan-kekuatan internal dan eksternal.

Menurut Fred (2012:190) kekuatan internal utama yang mempengaruhi

suatu lingkungan internal perusahaan yaitu Fungsi Manajemen merupakan

perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan

pengontorolan. Di Cafe The Coffee Town sudah memiliki bagian masing-masing

tugas dan tanggung jawabnya selama jam kerja beroperasi. Pengontrolan yang

dilakukan pemilik Cafe dengan melakukan pengawasan terhadap para pegawai

melalui CCTV dan Cybernetics control yaitu Owner cafe turun langsung ke

lapangan untuk memastikan semua data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan

dan melihat langsung cara kerja semua pegawainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

Kemudian dari segi pemasaran yaitu Produk yang memberikan manfaat

kepada konsumen. Kualitas produk bahan makanan dan minuman di Cafe The

Coffee Town menggunakan bahan baku dengan kualitas yang baik masih

menggunakan biji kopi asli bukan serbuk, makanan yang mengurangi penyedap

rasa, bahan-bahan yang dimasak masih segar atau yang pilihan Usaha pemilik

sendiri menuturkan apabila ada kenaikan harga terutama pada bahan baku, mereka

tidak akan menaikkan harga menu. Harga di Cafe ini berkisar dari Rp. 5.000

sampai harga 40.000 an.

Lokasi Cafe The Coffee Town ini lumayan strategis untuk mendirikan dan

menjalankan bisnis Cafe karena Cafe ini berada di daerah jalan ke arah Ringroad

yang merupakan jalan lintas Sumatera yang banyak dilewati oleh banyak orang

selain itu lokasinya berada di sekitar kantor sehingga sasaran utama Cafe ini yaitu

keluarga, para pekerja atau kantoran dan di Cafe ini menerima bookingan untuk

rapat, disediakan ruang AC sehingga banyak para pekerja yang datang melakukan

kegiatan meeting atau rapat. Promosi yang perlu diperhatikan dalan promosi

adalah pemilihan bauran promosi. Cafe ini melakukan promosi melalui Media

Sosial seperti Instagram, Facebook dan word of mouth yaitu memberitahu

kepada kawan-kawan, saudara. Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa,

maka orang yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi

kualitas jasa yang diberikan. Pegawai yang bekerja di Cafe ini sudah diseleksi

sebaik mungkin sebelum masuk jadi pegawai dan memenuhi kriteria sesuai

dengan yang diinginkan oleh owner cafe.

Menurut Fred (2012:120) kekuatan eksternal utama yang mempengaruhi

suatu perusahaan yaitu Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

tarik potensial dari beragam strategi. Dalam bisnis Cafe faktor ekonomi yang

sangat berpengaruh yaitu ketika harga bahan baku atau sembako naik di pasaran

dan harga BBM yang sering naik dan tidak stabil yang dapat mengakibatkan

ancaman bagi Cafe karena kebutuhan dan permintaan para Pembeli akan semakin

bertambah juga. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan memilki

dampak yang besar atau hampir semua produk, jasa, pasar, dan konsumen.

Perkembangan zaman yang semakin maju yang membawa perubahan baik

dilingkungan sosial maupun budaya yang memotivasi cafe ini untuk terus

berinovasi agar dapat betahan dan mengantisipasi ancaman dari luar.

Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum Pemerintah pusat maupun

daerah. Pemerintah memberi bantuan berupa pinjaman kepada para UMKM,

dengan begitu para pembisnis akan memanfaatkan peluang untuk membuka usaha

Restorant atau Cafe sehingga semakin bertambah pesaing baru dalam bisnis yang

sama. Kekuatan Teknologi menjadi salah satu kekuatan bagi Cafe ini untuk

mempromosikan Cafe The Coffee Town lewat Media sosial seperti Instagram,

Facebook untuk memperluas pasaran.

4.3.2 Analisis Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Matriks SWOT adalah alat pencocokan penting dalam membantu

mengembangkan strategi empat tipe strategi yaitu Strategi SO, Strategi WO,

Strategi ST, dan Strategi WT. Matriks ini dapat menghasilkn empat set

kemungkinan strategi alternatif yang dapat diambil oleh peneliti Cafe The Coffee

Town dalam menghadapi persaingan bisnis. Matriks SWOT Cafe The Coffee

Town dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

Tabel 4.4
Matriks SWOT Cafe The Coffee Town

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Faktor Internal
1. Lokasi Cafe Strategis. 1. Tenaga kerja (SDM)
2. Harga terjangkau. yang terbatas dalam
3. Kualitas produk bahan melayani para pembeli.
makanan dan minuman di 2. posisi dari Cafe ini
Cafe ini menggunakan kurang mendukung
bahan baku dengan (Strategis).
kualitas yang baik. 3. Parkiran yang kurang
4. Pelayan yang ramah besar atau kurang luas.
dalam menyambut 4. Citarasa makanan dan
pembeli. minuman yang dibeli
5. Tersedianya fasilitas- mau berubah-ubah.
fasilitas yang sering
dimanfaatkan banyak
orang seperti wifi, toilet,
tempat chargeran, full
Faktor Eksternal music, tempat parkir
gratis dan desain yang
unik.
Peluang (O) Strategi SO Straegi WO

1. Adanya pelanggan 1. Semakin rutin melakukan 1. Meningkatkan kualitas


tetap yang sering promosi untuk penampilan luar Cafe
datang ke Cafe The meningkatkan penjulan 2. mempertegas papan
Coffee Town. dan memperkenalkan penunjuk atau plank
2. Rutin melakukan Cafe agar semakin Cafe agar semakin
promosi di Media diketahui banyak orang. kelihatan.
Sosia. 2. Mempertahankan 3. Menambah pegawai
3. Suasana Cafe nyaman pelanggan tetap. Cafe.
dijadikan sebagai 3. Menjaga kualitas dan
tempat untuk mutu pada rasa makanan
nongkrong, dan minuman agar selalu
bersantai,rapat diminati pembeli.
(meeting) 4. Meningkatkan kualitas
pelayanan Cafe agar
membeli tetap merasa
nyaman selama berada di
Cafe.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

1. Bertambahnya Pesaing 1. Mampu bersaing terhadap 1. Memberikan pelayanan


baru dengan membuka lingkungan pasar dengan yang terbaik kepada
usaha yang serupa perubahan selera yang pelanggan.
ditambah dengan terjadi didalam kehidupan 2. Mengupdate atau
inovasi baru dari Cafe masyarakat. mengikuti terus
tersebut. 2. Terus berinovasi untuk perkembangan baik
2. Warung kecil yang tetap menarik perhatian teknologi, menu
menjual berbagai jenis pembeli agar tetap makanan dan minuman
kopi dengan harga datang. sesuai dengan
yang lebih murah, 3. Tetap menjaga perubahan tren selera
walaupun tempatnya kenyamanan pembeli masyarakat.
lebih sederhana tetapi selama berada di Cafe. 3. Mempertahankan
ada sebagian warung kualitas citarasa
kopi yang makanan dan minuman.
menggunakan wifi
untuk menarik
perhatian pelanggan.
3. kecanggihan teknologi
yang semakin maju
dan cepat merubah
segala hal menjadi
instan yaitu dengan
adanya aplikasi online
yang dapat memesan
makanan atau
minuman melalui
aplikasi tersebut,
Sehingga lebih
memudahkan orang
banyak dengan sistem
tersebut dan tidak
harus repot dalam
menentukan makanan
atau minuman sesuai
dengan selera mereka
karena didalam
aplikasi tersebut
banyak terdapat
pilihan-pilihan
makanan dan
minuman.

Sumber : Data diolah Penulis (2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

Berdasarkan Matriks SWOT diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat empat

set pilihan strategi yang dapat diterapkan oleh Cafe The Coffee Town, yaitu

sebagai berikut:

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities)

a. Rutin melakukan promosi untuk meningkatkan penjulan

Berdasarkan Matriks SWOT diatas, maka Cafe The Coffee Town harus

rutin dan aktif melakukan promosi baik dari media sosial maupun word of

mouth (mulut ke mulut) untuk meningkatkan penjualan dan

memperkenalkan Cafe the Coffee Town agar semakin diketahui banyak

orang. Apa lagi di zaman sekarang sudah kebanyakan orang menggunakan

android atau gadget dari kalangan orang tua sampai kalangan anak muda,

dan itu memudahkan owner cafe atau pegawai untuk melakukan promosi

melaui sosial media.

b. Mempertahankan pelanggan tetap

Mempertahankan pelanggan Cafe The Coffee Town adalah salah satu

tujuan Cafe ini agar tetap dapat bersaing dan mempertahankan bisnisnya

tanpa ada pembeli atau pelanggan tetap maka Cafe ini tidak akan bertahan

dalam menghadapi persaingan bisnis. Oleh karena untuk mempertahankan

pelanggan tetap yang dilakukan Cafe ini dengan cara meningkatkan

kualitas ciatarasa makanan dan minuman di Cafe ini, memberikan

kenyamanan terhadap pelanggan selama di Cafe dengan memberikan

fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh setiap pelanggan serta memberikan

harga yang terjangkau agar dapat dinikmati oleh semua kalangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

c. Menjaga kualitas dan mutu pada rasa makanan dan minuman

Cafe The Coffe Town selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik

kepada pembeli dengan berusaha menjaga dan meningkatkan kualitas

mutu pada rasa makanan dan minuman, karena itu menjadi nomor satu di

dalam Cafe untuk mempertahankan pembeli.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan

Dengan memberikan pelayanan yang baik dan ramah terhadap pembeli

salah satunya dengan memberikan senyuman yang terbaik kepada pembeli

ketika mau masuk ke dalam Cafe akan membuat pembeli merasa nyaman

dan aman selama berada di Cafe, dan tidak lama menunggu pesanan yang

sudah di pesan pembeli akan menjadi nilai tambah bagi Cafe untuk tetap di

sukai oleh pembeli atau pelanggan

2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)

a. Meningkatkan kualitas penampilan luar Cafe

Dengan desain Cafe yang unik dan menarik akan memberi kesan tersendiri

kepada pembeli untuk memilih nongrong atau bersantai di Cafe ini, karena

sebagian orang ada yang memilih tempat Cafe dilihat dari penampilan

luarnya dulu tertama bagi orang-orang yang suka berfoto atau selfie.

b. Mempertegas papan penunjuk atau plank Cafe agar semakin kelihatan

Dengan membuat papan penunjuk atau plank yang lebih besar di pinggir

pasar dan memperbaharui plank yang lama akan memudahkan sebagian

orang yang belum sama sekali mengetahui Cafe itu agar melihat dan tidak

hanya melewatinya saja. Karena akan berdampak ke jangka panjangnya,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

walaupun hari ini hanya sekedar lewat bisa jadi di lain waktu ada niat

untuk membeli di Cafe tersebut.

c. Menambah Pegawai Cafe

Pegawai Cafe terkadang mau kewalahan dalam melayani pembeli ketika

sedang ramai apalagi ditambah dengan pemesanan makanan yang ribet yag

tidak sesuai dengan yang ada menu membuat pelayan menjadi repot untuk

melayaninya. Maka dari itu sebaiknya pemilik Cafe menambah pegawai

Cafe agar dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien

sehingga mendukung pertumbuhan usa bisnis Cafe.

3. Strategi ST (Strengths-Threats)

a. Mampu bersaing terhadap lingkungan pasar dengan perubahan selera yang

terjadi didalam kehidupan masyarakat

Siap dan mampu bersaing dengan Cafe lain khusunya Cafe yang ada di

sekitaran Cafe The Coffee Town, Cafe ini harus semakin meningkatkan

dan mempertahankan kualitas dan mutu makananan yang ada di Cafe The

Coffee Town agar tetap menjadi pilihan banyak orang khususnya yang

menjadi sasaran Cafe ini yaitu para kantoran atau pekerja, keluarga, dan

masyarakat daerah sini.

b. Terus berinovasi untuk tetap menarik perhatian pembeli agar tetap datang

Mengembangkan inovasi dan kreativitas khususnya pada menu makanan

dan minuman dan masih menyesuaikan porsi makanan sesuai dengan

harganya pasti tidak akan mengecewakan pelanggan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

c. Tetap menjaga kenyaman pembeli selama berada di Cafe

Kenyaman pembeli salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan

pemilik dan pegawai Cafe, dengan tetap menjaga kebersihan seluruh Cafe

termasuk toilet Cafe. Selain itu walaupun pembeli hanya memesan sedikit

makanan dan minuman, tetapi lama sekali berada di dalam Cafe harus

tetap dihargai oleh pegawai atau pemilik Cafe.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threats)

a. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan

Kepuasan pelanggan menjadi nilai plus bagi Cafe ini, oleh karena itu Cafe

ini selalu berusaha melakukan yang terbaik kepada semua pembeli agar

puas dengan pelayanan, hidangan dan sebagainya agar dapat menjadi

pelanggan tetap di Cafe ini.

b. Mengupdate atau mengikuti terus perkembangan baik teknologi, menu

makanan dan minuman sesuai dengan perubahan tren selera masyarakat

Dalam mengahadapi persaingan bisnis, semua pengusaha pasti mencari

cara untuk mensukseskan usahanya, oleh karena itu Cafe ini harus terus

mengupdate dan mengikuti perkembangan yang terjadi pada saat ini agar

tetap mampu bersaing dengan pembisnis yang sama.

c. Mempertahankan kualitas citarasa makanan dan minuman

Menu yang ada di Cafe ini mau berubah-ubah citarasanya tidak sesuai hari

ini dengan yang kemarin, oleh karena itu sangat penting harus di perbaiki

dan ditingkatkan lagi kualitas makanan dan minuman serta tetap

mempertahankan citrasanya agar tetap diminati oleh banyak orang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

penulis akan mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi yang digunakan oleh Cafe The Coffee Town dalam menghadapi

persaingan bisnis adalah Strategi Kompetitif/Strategi Bisnis yang berasal dari

ilmu manajemen strategi. Strategi Kompetitif/ Strategi bisnis ini tentang

bagaimana organisasi akan bersaing dalam bisnisnya untuk mencapai

keunggulan kompetitif, produk atau jasa yang ditawarkan, pelanggan yang

ingin dijangkaunya. Strategi Kompetitif/Strategi bisnis ada beberapa yang

dikemukakan oleh Cafe The Cafe Town , yaitu: (1) meningkatkan kualitas

citarasa makanan dan minuman, (2) Memberikan pelayanan yang terbaik

kepada pembeli, (3) Memberikan harga yang standart/terjangkau, (4) Rutin

melakukan inovasi, dan (5) rajin dan aktif melakukan promosi ke Media

sosial dan word of mouth.

2. Faktor lingkungan internal yang mempengaruhi Strategi bisnis Cafe The

Coffee Town terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan

adalah (1) Lokasi yang strategis, (2) Harga yang masih mengikuti sesuai

dengan survei pasar (3) Kualitas Produk bahan baku dengan kualitas yang

baik (4) Pelayanan yang ramah dalam menyambut kedatangan pembeli, (5)

Menyediakan beberapa fasilitas sesuai dengan kebutuhan pembeli dan

dekorasi Cafe yang menarik dan unik. Faktor Kelemahan adalah: (1) Tenaga

kerja (SDM) yang terbatas dalam melayani para pembeli atau pelanggan, (2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

posisi dari Cafe ini kurang mendukung (strategis), (3) parkiran Cafe kurang

besar/luas, (4) Citarasa dari makanan mau berubah-ubah.

3. Faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi Strategi bisnis Cafe The

Coffee Town terdiri dari faktor peluang dan ancaman. Faktor peluangnya

adalah: (1) karena adanya pelanggan tetap, (2) rutin melakukan promosi, (3)

nyaman dijadikan sebagai tempat untuk nongkrong, bersantai, rapat

(meeting). Faktor ancamannya adalah: (1) bertambahnya Pesaing baru dengan

membuka usaha yang serupa, (2) banyak juga warung kecil yang menjual

berbagai jenis kopi bahkan harganya lebih murah, (3) adanya aplikasi online

yang dapat memesan makanan atau minuman melalui aplikasi tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa

saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Cafe The Coffee Town.

1. Penulis menyarankan agar Cafe The Coffee Town memperbaiki papan penujuk

atau plank yang menghadap ke jalan agar lebih besar lagi agar makin jelas

kelihatan dan dapat diketahui orang dari jarak jauh atau pun jarak dekat.

2. Cafe The Coffee Town harus terus meningkatkan kualitas dan mempertahankan

kualitas citarasa makanan agar tidak berubah-ubah, karena kualitas cita

rasarasa makanan akan berdampak ke jangka panjang, serta rutin melakukan

inovasi baik melalui desain Cafe maupun fasilitas-fasiltas yang disediakan

Cafe, dan semakin rutin melakukan promosi untuk menarik pembeli.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU
Amirullah. (2015). Manajemen Strategi: Teori Konsep Kinerja. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Anthony. W.P, Parrewe, P. L, and Kacmar, K.M (1999). Strategic Human
Resource Management. Second Edition. Orlando: Harcouurt Brace and
Company.
Body, W & Larrache. (2007). Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis
Dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga
Cooper, D. R, & Schindler P. S. (2017). Metode Penelitian Bisnis, Edisi 12, Buku
I. Jakarta: Salemba Empat
David F. R. (2004). Manajemen Strategi: Konsep. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT.
Prenhallindo.
David, F. R. (2009). Manajemen Strategi; Konsep. Jakarta:Gramedia
David, F. R. (2011). Strategy Management: Manajemen Strategi Konsep. Edisi
12. Jakarta: Salemba Empat.
David, F. R. (2012). Strategic Management Concepts & Cases. Pearson
Academic; 14th edition.
David, F. R. (2014). Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Salemba Empat
Erlangga.
Kuncoro, M. (2005). Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Jakarta: Erlangga
Kuncoro, M. (2006). Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Jakarta: Penerbit Erlngga
Moleong, L. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Cet.7.Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia
Pearce & Robinson. (2008). Manajemen Strategi: Formulasi, Implementasi dan
Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat
Purhantara, W. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Rangkuti, F. (2015). Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Rangkuti, F. (2015). Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Robbins, S.P & Coulter, M. (2016). Manajemen Jilid 1 Edisi 13. Jakarta: Penerbit
Sugiyono, D. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Suyanto, Bagong. (2005). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Prenada
Suyanto, Danang.2015. Manajemen dan pengembangan Sumber Daya Manusia
(Cetakan Pertama). Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publishing
Service)
Tjiptono, F. (2006). Manajemen Jasa. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran Edisi 3. Andi: Yogyakarta

SUMBER JURNAL
Meliala, F. F. (2014). Strategi Persaingan Bisnis Jasa Konstruksi Kapal Studi
Kasus Tentang Penerapan Strategi Bisnis perusahaan Konstruksi Kapal
Cv. Marine Construction Belawan. Medan: Program Studi Administrasi
Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Rambe, D. A. (2007). Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya
Saing Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Syariah
Medan. Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara
Sianipar, N. (2015). Analisis Strategi Bersaing Pada Usaha Laundry di Padang
Bulan Studi Kasus pada Cheap Laundry. Medan: Program Studi Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Syamsudin. (2014). Penerapan Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi
Pemasaran Daihatsu Luxio Di Malang: Program Studi Teknik Elektro
Politeknik Negeri Banjarmasin
Wulandari, R. (2017). Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Caffe Q
Medan. Medan: Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara.

SUMBER INTERNET
Kota Medan — Wikipedia Ensiklopedia Bebas. Diakses tahun 2017 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/KotaMedan
Perkembangan Jumlah UMKM — Badan Pusat Statistik (BPS). Diakses pada 26
April 2014 dari http://www.bps.go.id
UMKM – Dinas Koperasi & UMKM SUMUT. Diakses dari
https://www.depko.go.id Diakses 4-6 April 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Jumlah Rumah makan/retoran — Badan Statistik (BPS). Diakses Mei 201b 6
dari http://www.bps.go.id

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai