TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Peran
Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti pemain
sandiwara, tukang lawak pada pemain makyong, tingkah yang diharapkan dimiliki
aparticular status” atau dengan kata lain pelengkap kedudukan seseorang yang
memilki kedudukan atau status social tertentu. Dalam hal ini peran merupakan
perilaku individu dalam strktur social dan mencakup aspek dinamis dari kedudukan
Para ahli menyatakan bahwa secara umum pengertian peran adalah aspek
dinamis dari kedudukan atau status. Menurut Kozier Barbara peran adalah
seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai kedudukan dalam, suatu system. Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa
1
Puline Pudjiastiti, Sosiologi (Jakarta: Gramedia, 2008), Hal. 41
2
Syamsuddin AB, Pengantar Sosiologi Dakwah, (Ed, I, Cet; I, Jakarta Kencana 2016), Hal.
199
Peran juga di dalam Bahasa Indonesia diartikan: “yang diperbuat, tugas, hal
yang besar pengaruhnya pada setiap peristiwa”. Diartikan yang diperbuat peran
ialah suatu bentuk perbuatan yang berpengaruh pada suatu peristiwa, karena
menjalankan hal-hal ihwal yang dapat member pengaruh pada suatu peristiwa.
hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka dia telah menjalankan
suatu peran.
Peran lebih menunjukkan pada fungsi penyesuaian diri, dan sebagai sebuah
proses. Peran yang dimiliki oleh seseorang mencakup tiga hal antara lain:
social masyarakat.
2003: 55) teori peran yang memberikan suatu kerangka konseptual dalam
2. Pengertian Penyuluh
yang tidak berdaya dan atau yang mengembangkan daya yang sudah dimiliki
bimbingan konseling, membantu klien atau konseling dengan metode dan teknik-
teknik tertentu yang bermura pada terselesaikannya masalah klien atau konseling
dan penyuluh efektif adalah merek yang dapat menciptakan hubungan yang bersifat
membantu dan tanpa tekanan dengan kliennya, sehingga penyuluh dan klien sama-
sama dapat merasa tenteram dan aman untuk saling berhubungan secara bebas dan
spontan.3
menerima orang lain, mengenal dirinya sendri, tidak berpura pura, menghargai
orang lain, tidak mau menang sendiri, dan oblektif. Dalam usaha menguraikan
sifat sifat penyuluh yang efektif, cara yang baik adalah dengan memadukan
hasil hasil penelitian, pendapat para ahli, pengalaman pribadi, dan akal sehat.
3
https//nitesulistiana.wordpros.com/penyuluhan/penyuluhan narkoba. 16-02-2018. 22.41
belajar sambil berbuat, dimana contoh-contoh nyata diajukan sehingga
Walaupun tidak ada pola yang tegas tentang sifat-sifat atau ciri ciri
kepribadian yang harus dimiliki pleh penyuluh yang aktif, tetapi sekurang-
mengenal diri sendiri, tidak berpura-pura, menghargai orang lain, tidak ingin
berikut:
dengan jalan meniru perbuatan perbuatan atau tingkah laku penyuluh serta
mengambil hal-hal yang diyakinkan baik menjaji miliknya sendiri. Proses ini
tidak bisa dihindari dan diluar kekusasaan penyuluh. Oleh sebab itu, penyuluh
4
A munro, et. Al. Penyuluh (konseling), terj. Erwan unti dan prayitno (Air tawar chalia,
indonesia, 1983), hlm. 30
yang berguna bagi hubungan pemecahan masalah secara efektif. Sifat-sifat
seperti terbuka, tidak berat sebelah, tidak menilai, peka terhadap masalah
orang lain dan selalu ingin membantu itu hendaknya dapat dilihat secara nyata
2) Hubungan penyuluh
Secara umum telah diterima oleh para petugas dilapangan dan para ahli
Bahwa hubungan antara penyuluh klien merupakan salah satu aspek penting
klinnya, sehingga penyuluh dan klien itu sama-sama dapat merasa tenteram
dan aman unuk saling berhubungan secara bebas dan spontan. Hubungan itu
sendiri dapat berfungsi sebagai obat, dan hal ini sebagian besar tergantung
pada apakah penyuluh mampu bersikap tanpa topeng (tidak berpura pura).
dengan urusan orang lain, atau memberikan penilaian bahwa keadaan orang
yang meminta bantuan itu sudah tidak dapat di tolong lagi, tidak sebenarnya,
mempunyai keteguhan hati untuk membantu orang lain, anda harus berani
memikul tanggung jawab dan menghadap ketidak tentuan. Seseorang yang
dirinya sendiri berdiri dalam suasanan yang menanggung resiko, baik resiko
hubungan dengan orang lain, maupun resiko jabatan. Sekali lagi ditegaskan
b. Macam-macam penyuluh
1) Derektif Konseling
dihadapinya, cara pelayanan ini merupakan cara yang paling mudah untuk
dilakukan. Dengan modal kesedian untuk menolong serta perhatian dan kasih
suatu penyuluhan dimana klien yang sangat memegang peran di dalam segala
agar terjadi perubahan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu dan
atau masyarakat selaku komunikan. Jika diantara kedua belah pihak terjadi
arti dari suatu yang disampaikan harus merupakan ati dari suatu yang
6
Ali, teknik-teknik Bimbingan dan penyuluh, (PT bina ilmu, surabaya, 1986) hlm 63
7
Zulkarnain nasution, komunikasi untuk penyuluh, (Jakarta: Fakultas ekonomi indonesia,
denagan orang lain dalam hal intraksi dan asosiasi, pengendalian dan
c. Fungsi penyuluh
2) Fungsi konsultatif
nasehatnya.
8
Jalaluddin Rahmad Psikologi Komunikasi(Bandung, PT remaja kosdakarya, 2005) hlm. 14
3) Fungsi Adfokatif
Penyuluh agama memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk melakukan
d. Sasaran penyuluh
yang paling pleksibel dan tidak terkait oleh waktu, ia terbuka terhadap segala
usia, lapisan atau strata sosial dan jenis klamin, mulai anak anak remaja sampai
dewasa. Waktu penyelenggaraannya bisa dilakukan pada pagi hari, siang, sore
dan lain lain. Selain itu kegiatan keagamaan itu memiliki dua fungsi sekaligus,
yakni sebagai lembaga dakwah dan sebagai lembaga pendidikan non normal.
antara lain:
1. Masyarakat Transmigrasi
2. Lembaga Kemasyarakatan
e. Metode penyuluh
Metode bil lisan adalah suatu cara kerja yang mengikutin sifat dn
tentang suatu hal (Islam). Metode bil lisan atau yang sering disebut metode
dominan atau banyak dipakai oleh para penyuluh agama, khususnya dalam
membudaya, seolah olah hanya cara ini yang hanya dapat dipakai, terutama
pendapat atau masalah yang dirasa belum dimengerti, dan penyuluh agama
sebagai penjawabnya. Metode ini sebagai Feed Back atau umpan balikantara
belum dimengerti.
Jadi tanya jawab yang dapat dinilai efektif sebagai metode penyuluhan
yaitu dapat menjawab dengan baik dan jelas, dapat menjawab dan
mengikuti cara dan prosedur kerja potensi manusia yang berupa pikiran, hati,
lisan dan tangan fisik yang Nampak dalam keutuhan kegiatan operasional.
cara kerja bil yaad ini secara oprasional sering disebut dengan cara
3. Pengertian Dakwah
Secara etimologi (lughah), kata dakwah berasal dari bahasa arab yaitu:
Menurut Jum’ah Amin ‘Abd al-‘Aziz (dalam Abdullah, 2012: 7) dakwah dalam
c. Al-Da’wah ila qadiyahc. , artinya membela terhadap yang hak dan batil.11
10
http:// Yani Ahmad. Wordpress.com/Rencana-kerja penyuluh agama/ 13-28-13-20./04.2018
11
file:///D:/materi%20proposal/penyuluhan%20dan%20dakwah.pdf
Untuk mengajak manusia kepada jalan Allah (Al Islam) dapat dilakukan
dengan berbagai cara termasuk dengan penyuluhan, tetapi tentu saja cara-cara atau
ۚ
َ بِالَّتِي ِه َي أَحْ َسنُ إِ َّن َربَّكَ هWك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ۖ ِة َو َجا ِد ْلهُم
و أَ ْعلَ ُم بِ َمنWWُ ِ ِع إِلَ ٰى َسب
َ ِّيل َرب ُ | ا ْد
|]125:ض َّل عَن َسبِيلِ ِه َوه َُو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِدينَ [ النحل
َ
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk”. (Depag
tertentu yang unsur-unsurnya meliputi materi dakwah, tujuan dakwah, tata cara
dakwah, pelaksanaan dakwah, sasaran atau obyek dakwah. Berdasarkan hal itu
dakwah akan menjadi suatu definisi yang jami’, mani’ apabila mencakup lima unsur
di atas. Dengan demikian, dakwah dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang
mendorong manusia memeluk agama islam melalui cara yang bijaksana dengan
materi ajaran islam agar mereka mendapatkan kesejahteraan di dunia dan di akhirat
12
Qur’an Surah An Nahl Ayat 125. (Depag RI: 1996 : 421).
Menurut Syaikh Abdullah Ba’lawi (dalam Saputra, 2011: 2), dakwah
atau sesat untuk dialihkan ke jalan ketaatan kepada Allah, serta menyuruh mereka
berbuat baik dan melarang mereka berbuat buruk agar mereka mendapat kebahagian
di dunia dan di akhirat. Perwujudan dakwah dalam hal ini bukan sekedar
tetapi menuju pada pelaksanaan sasaran yang lebih luas. Dakwah harus lebih
berperan menuju pada pelaksanaan ajaran Islam secara menyuluruh dalam aspek
pengertian yang luas. Dakwah tidak hanya berarti mengajak dan menyeru umat
manusia agar memeluk agama Islam, melainkan juga upaya membina masyarakat
Islam agar berjalan ke jalan TuhanNya dengan berpegan teguh pada al-Qur’an dan
Hadits, agar nantinya manusia selamat di dunia dan di akhirat. Dakwah juga
mengajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syari’at islam
Tujuan dapat dirtikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam kadar
tertentu dengan segala usaha yang dilakukan. Tujuan memiliki tiga batasan, yaitu
hal yang hendak dicapai, jumlah atau kadar yang diinginkan, kejelasan yang
diinginkan dan ingin dituju. Dengan demikian kegiatan dakwah merupakan suatu
13
KONSELING RELIGI: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
rangkaian kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Tujuan dalam hal ini
karena itu juru dakwah harus memahami tujuan akhir dari semua kegiatan dakwah
yang dilaksanakannya.
penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dibawakan oleh juru dakwah
atau penerang agama (Arifin, 1997: 47). Tujuan dakwah juga untuk menegaskan
ajaran Islam kepada setiap insani baik individu maupun masyarakat sehingga
ajaran tersebut mampu mendorong suatu perbuatan yang sesuai dengan ajaran
Islam tersebut.
‘Abdul, Aziz. Prinsip-prinsip dapat dijadikan strategi, metode, atau teknik untuk
mencapai dakwah yang efektif. Prinsipprinsip tersebut antara lain sebagai berikut
b. Metode Dakwah
Metode berasal dari dua kata yaitu ‘’meta’’ (melalui) dan ‘’hodos’’ (jalan,
cara). Dengan demikian, dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa
metode berasal dari bahasa Jerman methodicay artinya ajaran tentang metode.
Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang
dalam bahasa Arab disebut thariq. Secara terminologi metode berarti cara yang
telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud (dalam
kepada mad’u (penerima pesan) untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah
dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus
1) Metode Al-Hikmah
14
file:///D:/materi%20proposal/penyuluhan%20dan%20dakwah.pdf
Metode dakwah al-Hikmah (wisdom) yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah metode dakwah dalam bentuk kata-kata maupun perbuatan da’i yang
dakwah untuk semua golongan , golongan cerdik. Oleh karena itu metode
dakwah al-Hikmah bisa berarti hikmah dalam berbicara sesuai keadaan mad’u
yang dihadapi seperti dalam ceramah. Begitu pula hikmah ketika dakwah
realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif. Oleh
2) Metode Al-Mujadalah
berdebat dan perdebatan. Dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna
dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang
mengharuskan lahirinya permusuhan di antara ke duanya. Sedangkan menurut
tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak
diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat. Antara satu
Secara bahasa, mau’izah hasanah terdiri dari dua kata yaitu mau’izah dan
agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat (Saputra, 2011: 36). Jadi
15
file:///D:/materi%20proposal/penyuluhan%20dan%20dakwah.pdf
metode al-mau’izah alhasanah merupakan bentuk ceramah nasehat atau
Menurut Ali Aziz juga dalam bukunya tentang metode dakwah, ada
a. Metode konseling
muka antara konselor sebagai pendakwah dan klien sebagai mitra dakwah
Salah satu metode dalam dakwah perbuatan (dakwah dengan aksi nyata)
agen (pendakwah).
c. Metode kelembagaan
mengetahui kondisi mad’u, kiranya metode dakwah yang seperti apa yang
perlu diaplikasikan oleh da’i terhadap mad’u. Sehingga metode dakwah yang
Adapun metode dakwah yang dapat dilakukan oleh seorang da’i maupun
perbuatan.
Metode ceramah atau muhadlarah atau pidato ini telah dipakai oleh semua
Rasul Allah dalam menyampaikan ajaran Allah swt. Sampai sekarang pun
masih merupakan metode yang paling sering digunakan oleh para pendakwah
Jum’at. Ceramah Jum’at ini tidak seperti ceramah-ceramah yang lain. Ia telah
ditentukan waktu, tempat dan unsur-unsur yang harus dipenuhi sesuai dengan
melahirkan tulisan, tetapi juga gambar atau lukisan yang mengandung misi
pemimpin dan raja-raja pada waktu itu, yang isinya mengajak mereka untuk
memeluk islam.
petunjuk alQur’an dan Sunnah, dakwah yang dimaksud disini yaitu dakwah
dengan cara perbuatan Abdullah, 2012: 26). Dakwah perbuatan akan lebih
pendidik, pekerjaan dan kesehatan. Melalui dakwah ini secara langsung akan
turut merubah ekonomi dan sosial menuju kearah masyarakat yang sejahtera.
B. Broken Home
Broken Home adalah Kurangnya perhatian atau kasih sayang dari keluarga
maupun orang tua sehingga membuat mental seseorang menjadi frustasi, brutal dan
susah diatur. Broken Home sangat berpengaruh besar pada setiap orang yang
berantakan dan tidak pernah bisa lagi melakukan hal-hal baik dengan benar. Broken
Home juga dapat merusak jiwa anak bahkan orang tua, sehingga anak bersika
seenaknya saja, tidak disiplin, selalu membuat keonaran dan kerusuhan. Hal ini
mereka lakukan hanya sekedar untuk mencari simpati dari orang lain yang bahkan
tidak ia dapatkan didalam keluarganya. Untuk menyikapi hal semacam ini kita perlu
memberikan perhatian dan pengarahan yang lebih agar meeka sadar dan mau
Pada umumnya penyebab utama broken home ini adalah kesibukan kedua
orang tua dalam mencari nafkah keluarga seperti hal ayah laki-laki bekerja dan ibu
menjadi wanita karier. Hal inilah yang biasanya selalu menjadi pemicu terjadinya
broken home pada keluarga karena tidak memiliki keseimbangan dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari dan malah sebaliknya akan merugikan keluarga itu sendiri
didalam keluarga. Hal ini juga sangat berdampak pada oerkembanga anak,
contohnya dikala pulang sekolah dirumah tidak ada orang yang bisa diajak berbagi
dan berdiskusi, membuat anak mencari pelampiasan diluar rumah seperti bergaul
Menurut Matinka (2011, h.6) “Broken home adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan suasana keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalannya
kondisi keluarga yang rukun dan sejahtera yang menyebabkan terjadinya konflik dan
perpecahan dalam keluarga tersebut”. Bagi orang tua kehadiran seorang anak
merupakan amanah besar dari Tuhan kepada hamba yang telah dipercayai Nya.
17
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/pergantian-broken-home.hmtl
Dengan demikian, menjaga mereka dengan sebaik-baiknya merupakan kewajiban
keberadaannya, ketika ayah dan ibu sudah tidak dapat berubungan dengan baik
karena kesibukan masing-masing atau karena egonya, maka mereka memilih untuk
bercerai, namun disaat orang tua dapat mempertahannkan keluarganya secara utuh
tanpa adanya hubugan yang hangat antar anggota keluarganya, secara psikologis
merekapun bercerai. Dampak dari keegoisan dan kesibukan orang tua serta
memiliki karakter mudah emosi (sensitif), kurang konsentrasi belajar, tidak peduli
terhadap lingkungan dan sesamanya, tidak tahu sopan santun, tidak tahu etika
orang, dan ingin menang sendiri, susah diatur, suka melawan orang tua, tidak
memiliki tujuan hidup, dan kurang memiliki daya juang. 19 Jadi dapat disimpulkan
bahwa keluarga broken home adalah sibknya orangtua dalam mencari nafkah untuk
atensi, fungsi afeksi, fungsi religi, fungsi edukatif, dan fungsi ekonomis terabaikan
18
http://onlymyworld13.blogspot.com/2017/02/broken-home 8.html
19
www.brokenhome berakibatbutuk.html
20
http://digilib.unila.ac.id/10060/14/14.%20BAB%20II.pdf
Menurut Koerner dan Fitzpatrick (dalam Sri Lestari), Definisi tentang
keluarga setidaknya dapat ditinjau berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu definisi
ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya.
Definisi memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari
perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebagai asal usul
mencakup perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan
2. Struktur Keluarga
21
Sri lestari, psikologi keluarga(Jakarta: Kencana, 2012) Hal,4
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti adalah keluarga yang didalamnya hanya terdapat tiga posisi
sosial, yaitu suami-ayah, istri-ibu, dan anak-sibling (Lee, 1982). Struktur keluarga
yang demikian menjadikan keluarga sebagai orientasi bagi anak, yaitu keluarga
perempuan menikah dan memiliki anak (Berns, 2004). Dan keluarga inti
manakala seorang anak dan hanya seorang, yang sudah menikah masih tinggal
Kedua, keluarga berumpun (lineal family). Bentuk ini terjadi manakala lebih
dari satu anakyang sudah menikah tetap tinggal bersama kedua orang tuanya.
didalam suatu keluarga terdapat generasi ketiga (cucu) yang sudah menikah dan
dengan orang tua tunggal, baik karena bercerai maupun meninggal, keluarga yang
salah satunya jarang berada dirumah karena bekerja di luar daerah, keluarga tiri,
dan keluarga dengan anak angkat. Bahkan di dunia barat banyak ditemui keluarga
kohabitasi, yang orang tuanya tidak menikah, dan keluarga dengan orang tua
pasangan sejenis.
kualitas keluarga. Skaggs dan Jodl menemukan bahwa remaja yang tinggal bukan
pada keluarga tiri lebih kompeten, secara sosial lebih bertanggung jawab, dan
kurang mengalami masalah perilaku daripada remaja yang tinggal pada keluarga
Yang Dimaksud keluarga Pecah (Broken Home) dapat dilihat dari dua aspek
yaitu;
1. Keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah satu dari
2. Orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga itu tidak utuh lagi
karena ayah atau ibu sering tidak dirumah, dan atau tidak memperlihatkan
22
Op. cit. Sri lestari. Hal. 6-8
hubungan kasih sayang lagi. Misalnya orang tua sering bertengkar
1. Kurang atau putus komunikasi diantara keluarga terutama ayah dan ibu
sibuk, dimana ayah dan ibu keduanya bekerja dari pagi hingga sore hari.
Mereka tidak punya waktu untuk makan siang bersama, shalat berjamaah
jamaah. Di meja makan dan tempat shalat berjamaah, banyak hal yang
diusahakan oleh seseorang dengan segala cara. Pada orang yang seperti
ini, orang lain tidaklah penting. Orang tua mementingkan dirinya sendiri,
memperhatikannya.
23
Sofyan S Willis,Konseling Keluarga (Bandung: Alfabeta, 2013) Hal.66
3. Masalah Ekonomi
Dalam hal ini ada dua factor yang menyebabkan krisis keluarga yaitu:
sebagai buruh lepas, hanya dapat memberi makan dan rumah petak
mode dunia. Namun tidak semua suami suka hidup sangat glamour,
gaya hidup. Jika istri yang mengikuti gaya hidup dunia, sedangkan
suami ingin biasa saja, maka pertengkaran dan krisis akan terjadi.
istrinya yang sulit diatur. Hal ini jika ketahuan akan bertambah
parah krisis keluarga kaya ini, dan dapat berujung pada perceraian,
rumah tangga
keluarga
4. Masalah pendidikan
Sebaliknya pada suami istri yang pendidikannya rendah sering tidak dapat
memahami liku-liku keluarga. Karena itu sering salah penyalahan bila terjadi
bidang pendidikan akan di atasi. Artinya suami istri akan dapat mengekang
demikian? Karena agama Islam mengajarkan agar orang bersabar dan shalat
dilakukan oleh suami atau istri. Ada beberapa factor penyebab terjadinya
perselingkuhan yaitu:
a. Hubungan suami istri yang sudah hilang kemesraan dan cinta kasih.
disebabkan karena dia jauh dari agama yaitu Dinul Islam. Sebab
dalam kitab kitab suci Al-Qur’an bahwa umat Islam itu adalah umat
Allah”.
Dari kitab tafsir Ibnu Katsir dikemukakan oleh Rasulullah SAW tentag
ciri-ciri atau sifat-sifat umat yang terbaik adalah: pertama, paling tenang;
kedua, paling bertaqwa; ketiga, paling giat menyuruh kepada yang munkar;
silaturrahmi.
dididik akan tiga hal yaitu: 1) shalat yang benar, artinya bacaan Qur’an betul
dengan baik; 3) berakhlak mulia (akhlaqul karimah). Jika tiga hal ini dikuasai
oleh anak, maka insya Allah anak tersebut akan menjadi anak yang shaleh
yang mendoakan kedua orang tua nya baik ketika masih hidup ataupun sudah
meninggal dunia.25
C. Pengertian Masyarakat
bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki
yaitu "musyarak".
yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama yang cukup lama,
yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan
sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang sama, relatif
independen dari orang-orang di luar itu, dan memiliki budaya yang relatif
sama.
secara bersama-sama dalam suatu wilayah dan membentuk system, baik semi
terbuka maupun tertutup, dimana interaksi yang terjadi didalamnya adalah antara