Anda di halaman 1dari 1

Tau cimol?

Salah satu makanan khas sunda yang terbuat dari tepung kanji lalu dibentuk bulat kecil dan
disajikan bersama bumbu tabur pedas atau lainnya.

Nah, entah kenapa aku sangat menyukai makanan ini. Padahal banyak sekali jenis makanan
berbahan dasar tepung kanji lainnya yang tak kalah enak. Contohnya saja ada cireng dengan
segala macam variannya, ada bumbu rujak, bumbu kacang, pun isian sejenis kacang namun agak
pedas. Selain itu, ada juga cilok, serupa tapi tak sama dengan cimol. Sama-sama bulat, tapi
biasanya bulatan cimol lebih kecil dari cilok. Penyajiannya pun berbeda. Cilok biasanya dimasak
dengan cara dikukus, lalu disajikan bersama bumbu kacang ataupun campuran saus dan kecap.
Sedangkan cimol dimasak dengan cara digoreng.

Namun belakangan, aku baru tau bahwa ada 2 macam cimol di jagad Bandung ini :

1. Cimol kopong
Besarnya variatif, bahkan ada yang sebesar cilok. Tapi bagian dalamnya kosong alias kopong.
Cimol jenis ini terasa lezat bagiku jika dinikmati bersama bubuk cabe dan tambahan rasa asin.

2. Cimol cikruh
Sebenarnya aku sendiri ga tau mengenai sejarah cimol cikruh ini, kapan dia “dilahirkan” dan siapa
penemunya, karena aku mengenal dia di saat dia sudah terkenal.

Waktu itu, aku pernah nitip cimol pada suamiku yang kebetulan sedang pergi keluar rumah.
Setibanya pesananku aku sempat heran melihat penampakan cimol pesananku, pasalnya cimol
kali itu berbeda dengan cimol kopong yang biasanya kumakan.

Bentuknya lebih kecil, sehingga isinya lebih banyak dalam satu plastik seharga lima ribu. Pun cara
menggorengnya pun tidak sampai mengembang dan kopong, melainkan seperti “bantet” atau
setengah mateng. Yang khasnya adalah cimol cikruh ini seolah dibanjiri oleh minyak, yang
belakangan kutau bahwa ternyata itu adalah minyak bawang yang menambah citarasa si cimol
agar semakin enak dan wangi.

Setelah aku mencoba mencari tau, cikruh sendiri secara bahasa artinya mengandung banyak air.
Mungkin oleh karena itu cimol ini seolah becek, tapi bukan oleh air, melainkan oleh minyak.

Persamaannya di antaranya keduanya adalah, mereka sama-sama menggunakan bubuk cabe


untuk perasa pedasnya.

Dari dua jenis cimol yang kusebutkan di atas, aku tetap suka keduanya, jenis manapun. Karena
mereka memiliki sensasi yang berbeda. Kalau cimol kopong lebih ke garing, kriuk, tapi lama-lama
bisa pegal rahang mengunyahnya. Haha. Sedang cimol cikruh lebih ke kenyal dan bumbunya
meresap dan menempel pada tiap butiran cimol.

Anda mungkin juga menyukai