Anda di halaman 1dari 26

Tugas Mata Kuliah

Morfologi

Kompositum Nama Makanan Tradisional


Disusun oleh:
Kelompok 2

Bondan Prakoso
1. Soto Girin
Leksem primer
: Soto (nomina)
Leksem sekunder
: Girin (nomina)
Kaidah/pola berkomposisi
: A yang dibuat oleh B
Soto Girin soto yang dibuat oleh Mbah Girin
Gimo dan istrinya meracik dan memasak soto dengan menggunakan tungku yang
berbahan bakar kayu bakar. Telah menjadi kebiasaan mereka bangun di pagi buta
untuk memasak soto. Pasalnya, setiap hari mulai jam 6 pagi soto daging olahannya
harus sudah siap saji karena telah ditunggu oleh banyak pelangganya di warung Soto
Daging sapi miliknya. Soto Gimo Girin, begitu ia memberi nama warung sotonya itu.
Embel-embel nama Girin merupakan trade mark baginya, yang menunjukkan bahwa
ia salah satu pewaris Soto Girin yang pernah dikelola oleh ayahnya yang bernama
Mbah
Girin.
Gimo memperoleh resep meracik soto belajar dari orang tuanya sendiri mbah
Girin namanya, sang empunya warung Soto Girin. Bagi warga Sragen nama Soto
Girin sudah tidak asing bahkan sudah menjadi legenda dan salah satu icon wisata
kuliner di Kabupaten Sragen. Mbah Girin mulai merintis membuka warung soto sejak
tahun 1954 silam. Kurang lebih 32 tahun Mbah Girin mengelola warung soto

2. Soto Buthek
Leksem primer
: Soto (nomina)
Leksem sekunder
: Buthek (adjektiva)
Kaidah/pola berkomposisi
: A yang berwarna B
Soto Buthek soto yang berwarna buthek (keruh)
Di Sragen, Jawa Tengah ada soto buthek soto daging sapi yang kaya akan rempah. Saat
melintasi Kota Sragen melalui Jalan Raya Solo-Surabaya, Anda dapat menemukan soto
buthek yang lezat itu. Kuah soto olahan Wardoyo itu memang keruh. Hal itu dikarenakan
menggunakan daging sapi yang diracik dengan beragam rempah-rempah. Soto itu
dimasak dengan menggunakan arang kayu agar menghasilkan aroma yang memikat.
3. Bothok Mercon
Leksem primer
: Bothok (nomina)
Leksem sekunder
: Mercon (nomina)
Kaidah/pola berkomposisi
: A yang rasanya seperti B
Bothok Mercon bothok yang rasanya seperti mercon, pedas meledak-ledak
Bisa dipastikan bothok yang berlabel Mercon ini hanya dapat dijumpai di daerah
Sragen. Tepatnya di sebuah warung kecil di dusun Tenggak, Desa Nglombo, Kecamatan
Sidoharjo. Telah 30 tahun lebih warung kecil yang berdiri di dekat jembatan Gawan ini
setia dengan menu tunggalnya yakni bothok mercon. Lanjut

Sudah 9 tahun warung milik Wiro Admojo dan Tumiyem ramai dikunjungi pelanggan yg
kebanyakan berasal dari luar daerah Sragen. Nama Mercon untuk warungnya,
menurut Bapak berusia 66 tahun ini merupakan pemberian dari Bupati Sragen, Agus
Factur Rahman. Untuk memberikan rasa yang sangat pedas, untuk 4 kilogram ikan
patin dibumbui lombok 1 kilogram. Setiap harinya ia menghabiskan minimal 16
kilogram ikan patin untuk diolah menjadi bothok. Setiap kilogram ikan patin dapat
diolah menjadi 9 bungkus. Sehingga dalam satu hari rata-rata ia dapat menyajikan 144
bungkus. Sejak berdiri hingga sekarang, setiap harinya bothok merconnya selalu habis.
4. Pecel Tumpang
Leksem primer
: Pecel (nomina)
Leksem sekunder
: Tumpang (nomina)
Kaidah/pola berkomposisi
: A yang disertai dengan B
Pecel Tumpang nasi pecel yang diatasnya ditambahkan dengan sambal tumpang
Cara penyajian sambal tumpang tak jauh beda dengan cara penyajian sambal pecel,
yaitu dengan nasi yang di atasnya diberi anekalalapanatausayur-mayuryang telah
direbus terlebih dahulu lalu disiram dengan sambal tumpang dan diberipeyeksebagai
pelengkap, bisapeyek kacangataupeyek teri. Sambal tumpang dibedakan dengan
sambal pecel pada umumnya karena cita rasanya yang khas. Sambal tumpang banyak
dijumpai pada makanan-makanan khas jawa. Model penyajian sambal tumpang
biasanya pada pincuk berbentuk kerucut terbalik atau ditaruh di piring dengan
diletakkan di bagian sisinya.

Sambal tumpang sendiri terbuat daritempeyang telah busuk atau yang biasa disebut
tempe bosokdan dimasak dengan dicampur aneka bumbu sepertilombokataucabai,
bawang,garam, dan bumbu dapur lainnya. Makanan-makanan yang banyak
menggunakan sambal tumpang sebagai tambahan-nya diantaranya nasi tumpang asli
dan nasi pecel tumpang. Di daerah aslinya, tumpang dicampurkan dengan nasi dan
berbagai lalapan serta tambahan jeroan ayam. Jangan keburu jijik jika mengetahui
bahan dasarnya yang terbuat dari tempebosok, tetapi cobalah dulu rasanya jika telah
matang, pasti akan membuat Anda ketagihan.Ada sebuah cara penyajian unik lagi dari
sambal tumpang, yaitu dengan mencampurkan sambal tumpang dengansambal pecel
, perpaduan unik nan lezat ini disebut dengannasi campurdan sambalnya disebut
dengansambal campur.
5. Jenang Ayu
Leksem primer
: Jenang (nomina)
Leksem sekunder
: Ayu (Adjektiva)
Kaidah/pola berkomposisi
: A yang bentuk dan rupanya B
Jenang Ayu jenang yang berbentuk dan berupa cantik (ayu)
Jenang Ayu Mbah Rajak adalah satu satu oleh-oleh yang diburu pemudik saat liburan
Lebaran ini. Jenang ini sudah terkenal sejak 1975. Bagi penggemar jajanan tradisional
di Sragen, tentu tidak asing dengan jenang ayu buatan Mbah Rajak. Jenang yang
terbuat dari kelapa dan gula jawa ini menjadi salah satu obat kangen bagi para
pemudik sebagai bekal oleh-oleh kembali ke perantuan pada Lebaran ini. Usaha
jenang Mbak Rajak sendiri kini sudah dikelola generasi kedua melalui putrinya Renuk,
56, dengan dibantu suaminya Bandi, 65. Dalam sehari, Renuk mengaku bisa menjual

Nashruddin

1. Sego pecel
Leksem sekunder ini termasuk jenis leksim nominal dan leksim nominal
Sego pecel memiliki pola a dengan b yaitu sego dengan pecel. Nasi di atasnya diberi
aneka lalapan atau sayur-mayur yang telah direbus terlebih dahulu lalu disiram dengan
pecel. Biasanya disajikan dengan dipincuk menggunakan daun pisang.
2. Sambal tumpang
Leksem sekunder ini termasuk jenis leksim nominal dan leksim nominal.
Sambal tumpang memiliki pola a dengan b yaitu sambal dengan tumpang.
Sambal tumpang sendiri terbuat daritempeyang telah busuk atau yang biasa disebut
tempe bosokdan dimasak dengan dicampur aneka bumbu sepertilombokataucabai
,bawang,garam, dan bumbu dapur lainnya. Model penyajian sambal tumpang biasanya
pada pincuk berbentuk kerucut terbalik atau ditaruh di piring dengan diletakkan di
bagian sisinya.
3. Sego kuning
Leksem sekunder ini termasuk jenis leksim nominal dan leksim adjectival.
Sego kuning memiliki pola a berwarna b yaitu sego yang berwarna kuning. Biasanya sego
kuning dibuat untuk memperingati hari jadi kota, hari ulang tahun anak.
4. Jangan gori
Leksem sekunder ini termasuk jenis leksim nominal dan leksim nominal.
Jangan gori memiliki pola b menerangkan a yaitu gori menerangkan jangan(sayur).
Jangan Gori digunakan untuk acara-acara hajatan seperti Sunatan, Slup-Slupan, Mantu

Muhammad Fauzan
1. Nasi Ndoreng
Nasi Ndoreng adalah masakan khas dari Demak. Yang biasanya di sajikan Pada event
Megengan di Alun-Alun Demak, Nasi Ndoreng mudah dijumpai. Nasi Ndoreng terbuat dari
campuran Nasi, Urap yaitu berbagai macam sayur-sayuran, Pelas (Botok).

2. Sego Godhog

3. Bothok Telur Asin


Botok Telur Asin adalah masakan khas dari Demak, Masakan Botok Telur Asin kini tidak
hanya di Demak. Bahan pokok adalah telur asin mentah, tahu, kelapa parut kasar, cabai
merah besar, daun salam, cabai rawit merah, daun pisang, air. Sedangkan bahan bumbu
Botok Telur Asin adalah bawang merah, bawang putih, lengkuas, kencur, garam, gula
merah. Cara botok telur rebus air, bumbu halus, tahu, kelapa, dan cabai merah sampai
mendidih dan harum. Ambil daun pisang. Letakkan selembar daun salam. Ambil sedikit
campuran tahu. Pecahkan 1 butir telur asin. Beri satu buah cabai rawit. Bungkus tum.
Semat dengan lidi. Kukus di atas api sedang 30 menit sampai matang. Sajikan botok telur
asin dengan nasi putih

.
4. Bakso Krikil
5. Bubur Kacang Ijo

1.

Sego Ndoreng

Sego

Ndoreng

2.

Sego Godhog

Sego

Godhog

3.

Botok Telur Asin Botok

Telur Asin

Nasi yang diberi A yang di B


sayuran, urap dan
pelas.
Adanya
saat
event
megengan.
Nasi
yang
di A yang di B
godhog (rebus)

Telur yang dibuat A yang di B


botok

Nasi diberi sayur-sayuran


dan pelas (botok)

Nasi
yang
direbus
kemudian di beri sayursayuran dan irisan daging
ayam.
Bahan pokok adalah telur
asin mentah, tahu, kelapa
parut kasar, cabai merah
besar, daun salam, cabai
rawit merah, daun pisang,
air.
Sedangkan
bahan
bumbu Botok Telur Asin
adalah bawang merah,
bawang putih, lengkuas,
kencur,
garam,
gula
merah.
Cara botok telur rebus air,
bumbu halus, tahu, kelapa,
dan cabai merah sampai
mendidih
dan
harum.
Ambil
daun
pisang.
Letakkan selembar daun
salam.
Ambil
sedikit
campuran tahu. Pecahkan

Siti Wahyu W.
1. Kembang goyang
Suatu makanan ringan yang bentuknya seperti bunga dan cara membuatnya dengan
cara menggoyangkan alat cetaknya pada saat digoreng. Termasuk kompositum
subordinatif subtantif dengan rumus A yang di B kan yaitu kembang yang
digoyangkan.
2. Sogok untu
Makanan ringan yang terbuat dari singkong yang diiris menyerupai tusuk gigi dan
digoreng.
3. Cendol keju
Makanan yang rasanya asin dan gurih terbuat dari tepung terigu diaduk dengan telur
lalu di bentuk seperti cendol dan digoreng.
4. Kuping gajah
Makanan yang bentuknya seperti telinga gajah berwarna merah yang diselimuti gula
halus berwarna putih.
5. Nasi kentut
Makanan tradisional khas Medan yaitu nasi disertai berbagai lauk yang kemudian
dibungkus menggunakan daun yang namanya daun kentut. Daun ini justru memberi

Rochmi Nur A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Gethuk cothot
Ketan kopis
Wedang uwuh
Wedang rempah
Jenang brendul
Mangut beong

Sukhum Ela W.
1. Madu mongso
Madu : leksem nominal
Mongso : leksem adverbial
B seperti A
Mongso seperti madu
Jajanan khas yang berbahan dasar tape ketan hitam, ditambah santan dan gula sebagai
bahan tambahan.
2. Nasi pindang :
Nasi : leksem nomina
Pindang : leksim nomina
B menerangkan a
Pindang menerangkan nasi
nasi pindang adalah makanan yang berupa nasi yang berisi potongan daging sapi dan
disajikan dengan daun melinjo, telur, babat, iso,paru, limpa, koyor, sumsum goreng,
tempe dan perkedel jagung.Hidangan ini merupakan makanan khas kabupaten Kudus,
tepatnya di Desa Colo.
3. Sate kerbau
Sate : leksim nominal
Kerbau : leksem nominal
A terbuat darii b
Sate terbuat dari kerbau

4. Lentog tahu
Lentog : leksim nominal
Tahu : leksim nominal
A yang ada di b
Alentog yang ada di tanjung
Lentog artinya lontong, tanjung adalah desa tanjung karang. Terdiri dari 3 bahan utama
lontong, sayur gori, dan lodeh tahu
5. Pecel pakis
Pecel : leksim nominal
Pakis : leksim nominal
A terbuat dari b
Pecel terbuat dari pakis
Pecel pakis berasal dari colo, karena daerah tersebut banyak tanaman pakis dan
dimanfaatkan sebagai pecel.

Pertiwi Juliastuti

1.Tape Goreng (Ndog Gludug)


Tape
: Leksim nomina
Goreng
: Leksim verba
Kaidah
: a yang di b = tape yang di goreng
Keterangan : Tape goreng (Ndog gludug) terbuat dari
ketela yang di tape kemudian di goreng dengan
balutan tepung

2. Jenang grendol
Jenang
: leksim nomina
Grendol : leksim adjektiva
Kaidah
: a yang di bentuk b = jenang
yang di bentuk grendol (bulat-bulat)
Keterangan : Terbuat dari beras ketan
kemudian di buat grendol yang dicampur
tepung pati dengan bentuk bulatan

3. Getuk cotot
Getuk
: leksim nomina
Cotot
: leksim adjektifa
Kaidah
: a yang di b = getuk yang di cotot
Keterangan : di buat dari telo yang sudah di
kukus kemudian di tumbuk halus lalu
dibentuk oval yang di dalamnya diisi gula
pasir

4. Jadah goreng
Jadah
: leksim nomina
Goreng : leksim verba
Kaidah
: a yang di b = jadah yang di
goreng
Keterangan : jadah terbuat dari ketan yang
di masak seperti nasi kemudian di goreng

5. Jenang telo
Jenang
: leksim nomina
Telo
: leksim nomina
Kaidah
: a yang dibuat dari b = jenang di
dibuat dari telo
Keteranga: Jenang telo terbuat dari telo
dicampur dengan tepung kanji

Wahyuni Asri M.
1. Kuping Lowo
Disusun dari leksem kuping (N) dan leksem lowo (N).
Pola : A bagian dari B
Cara pembuatan : Beras ketan+gula pasir diuleni, kemudian digilig menggunakan telapak
tangan. Setelah itu dipipihkan, dan dibentuk seperti kuping (telinga)

kelelawar dan digoreng.

Bentuk : Seperti telinga kelelawar, biasanya berwarna merah atau hijau.


Biasanya dibuat saat hari raya idul fitri untuk disuguhkan kepada tamu yang datang.
2. Tai Kucing
Disusun dari leksem tai (N) dan leksem kucing (N).
Pola : A milik B
Cara pembuatan : Tepung beras+parutan kelapa, kemudian dikukus.
Bentuk : Seperti tai kucing.
Biasanya dibuat saat hari raya idul fitri untuk disuguhkan kepada tamu yang datang.

3. Moto Kebo
Disusun dari leksem moto (N) dan kebo (N).
Pola : A bagian dari B
Cara pembuatan : Beras ketan diisi kacang hijau+gula jawa, bawahnya dilapisi dengan daun nangka
kemudian dikukus. Biasanya berwarna merah muda.
Bentuk : Bulat pipih.
Biasanya dibuat saat acara pernikahan.
4. Angka 8
Disusun dari leksem angka (Numeral) dan 8 (Numeral).
Pola : A berbentuk 8
Cara pembuatan : Tepung beras ketan dihaluskan+telur+gula pasir, diuleni kemudian dibentuk angka 8.
Bentuk : Angka 8,
Biasanya dibuat saat hari raya idul fitri untuk disuguhkan kepada tamu yang datang.
5. Angka 1
Disusun dari leksem angka (Numeral) dan 1 (Numeral).
Pola : A berbentuk 1
Cara pembuatan : Beras ketan digoreng sangan, kemudian digiling menjadi tepung lalu dicampur dengan
gula jawa, baru dicetak.
Bentuk : Persegi panjang namun berukuran mini.
Biasanya dibuat saat hari raya idul fitri untuk disuguhkan kepada tamu yang datang.

Dawet Ireng
*Dawet : leksem nomina
*Ireng : leksem adjektiva
*Dawet Ireng : leksem sekunder
*Dawet Ireng memiliki pola : a.
Berwarna, b. Dawet ireng yaitu
dawet yang berwarna ireng
(hitam) dengan diberi pewarna
alami dari arang pohon padi,
lalu beri santan dan air gula
sebagai pemanisnya.
Dawet Ireng Dawet + Ireng Dawet yang berwarna
ireng / hitam
A

BA

Wedang
Ronde
*Wedang : leksem nomina
*Ronde : leksem
*Wedang Ronde: leksem
sekunder
*Wedang Ronde memiliki pola :
a. Minuman, b. Ronde
(makanan) terbuat dari tepung
ketan yang dibentuk menjadi
bola lalu direbus lalu diberi
kuah hangat dari jahe dan
ditaburi kacang.
Wedang Ronde Wedang + Ronde wedang yang
ada rondenya
B

Peyek Wrutuk

*Peyek : leksem nomina


*Wrutuk : leksem
nomina
*Peyek wrutuk : leksem
sekunder
*Peyek wrutuk memiliki
pola : makanan /
camilan yang terbuat
dari adonan tepung
beras dan hewan laut
wrutuk (yutuk) lalu
digoreng.

Sate Ambal

*Sate : leksem nomina


*Ambal : leksem
*Sate Ambal : leksem
sekunder
*Sate Ambal memiliki
pola : yaitu irisan
daging ayam yang
ditusuk menjadi sate
lalu diberi bumbu khas
dari daerah ambal.

Jenang Jaket

*Jenang : leksem nomina


*Jaket : leksem nomina
*Jenang jaket : leksem
sekunder
*Jenang Jaket memiliki
pola :terbuat dari tepung
ketan, gula merah santan
kelapa dan di beri
taburan wijen. Dinamakan
jenang jaket karena jaket
adalah kepanjangan dari
Jenang Ketan Asli .

Anda mungkin juga menyukai