PUASA RAMADHAN
Muhammad Fiky Ardhiansyah
Definisi & Keutamaan Puasa
a. Ghibah, yaitu berbicara tentang orang lain dengan hal-hal yang tidak disukainya meskipun itu benar adanya.
b. Namimah, yaitu memindah ucapan dengan tujuan memunculkan fitnah (adu domba)
c. Bohong, yaitu memberi berita yang tidak sesuai dengan kenyataan.
d. Melihat hal-hal yang haram atau halal tetapi disertai nafsu birahi (syahwat), yaitu menikmati apa yang dilihat.
e. Sumpah palsu.
f. Berkata dusta, jelek dan berbuat keburukan.
Apa saja keadaan yang tidak membatalkan puasa ketika ada benda masuk?
b. At-Ta`yin: Menentukan atau memberikan spesifikasi. Contoh: niat puasa Ramadhan, atau
niat puasa nadzar, dll. Karena puasa adalah ibadah yang berkaitan dengan waktu tertentu,
maka harus ditentukan niatnya untuk membedakannya dari yang lain.
c. At-Tabyit: Mengukuhkan niat tersebut di malam hari – dari setelah tenggelam matahari
hingga sebelum terbit fajar – . Sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah saw bersabda
“siapa yang tidak berniat puasa di malam hari, maka tidak ada puasa baginya”, HR. Nasa’i, Ibn
Majah dan Ahmad.
d. At-Tajdid: Mengulang niat setiap hari selama bulan Ramadhan. Karena setiap hari ibadah
tersendiri, jika puasa batal 1 hari maka tidak merusak ke-sah-an puasa di hari lain.
Syarat Wajib Puasa
1. Islam, seorang kafir tidak diwajibkan baginya puasa (jika nanti masuk Islam maka
ia tidak wajib meng-qadha puasa yang ditinggalkan saat kafir),1 sedangkan murtad
wajib baginya meng-qadha semua puasa yang ditinggalkan ketika ia masuk Islam
kembali.
2. Mukalaf, yaitu baligh dan berakal. (Laki2 dengan mimpi basah dan perempuan
dengan haid)
3. Mampu berpuasa, pengertian mampu ada 2 yaitu secara fisik dan secara syariat:
Secara fisik: orang jompo/tua renta dan orang sakit yang tidak ada harapan sembuh
tidak wajib puasa.
Secara syariat: wanita yang sedang haid dan nifas tidak wajib puasa (bahkan haram).
Syarat Wajib Puasa
4. Sehat, seseorang yang sedang sakit tidak wajib puasa.
o jika sakitnya sudah ada sejak sebelum terbit fajar maka ia tidak wajib niat puasa esok hari
o jika sakitnya belum muncul sebelum terbit fajar maka ia wajib berniat puasa esok hari, jika di
siang hari kembali sakit maka ia boleh berbuka.
4. Mengetahui bahwa hari yang diniatkan untuk berpuasa, bukan termasuk hari yang
diharamkan berpuasa.
HUKUM PUASA
2. Sunnah yang merupakan hukum asal dalam berpuasa. Puasa sunnah terbagi menjadi tiga:
a. Puasa sunnah yang berulang-ulang dengan berulang-ulangnya tahun seperti puasa hari Arafah,
Tasu’ah, Asy-syura, tanggal sebelas bulan Muharram, enam hari di bulan Syawwal, bulan-bulan
yang mulia, sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah dan puasa-puasa yang lain.
b. Puasa sunnah yang berulang-ulang dengan berulang-ulangnya bulan seperti puasa “bidh” yaitu
tanggal 13, 14, 15 dari setiap bulan, puasa di yaumul “sul” yaitu tanggal 28, 29, 30.
c. Puasa sunnah yang berulang-ulang dengan berulang-ulangnya minggu seperti puasa hari Senin
dan Kamis.
d. Puasa Daud, puasa sehari dan berbuka sehari.
HUKUM PUASA
3. Makruh, yaitu hanya melakukan puasa di hari Jum’at, Sabtu atau Minggu, dan puasa setahun penuh
bagi orang yang mempunyai kekhawatiran terjadi dampak negative atau akan kehilangan hak-hak sunnah
yang lain.
BAGAIMANA
MENCARI GURU?
Syeh Yusri Gabr Rusydi al-Hasani
Ringkasnya, seorang guru tsbt harus:
1. Bersanad (belajar dari gurunya, yg gurunya dari gurunya lagi, dst)
2. Berakhlak baik dan berintegritas
3. Diakui keilmuannya oleh ulama sezaman
Jika kesulitan mencari tau ttg sanad sang guru, minimal kita tau
akhlak dan pengakuan ulama sezaman beliau.
Menyikapi Hadist Dha’if
Menurut Imam Nawawi (Kitab Tadriburrawi)
Dibolehkan meriwayatkan dan mengamalkan hadits dha’if selama tidak berkaitan
dengan sifat Allah SWT, hukum fiqih (halal & haram) dan akidah.
Hadits tersebut tidak Hadits tersebut Hadist tersebut tidak Hadits tersebut Wajib menyebutkan
terlalu dho’if atau tentang Fadhailul boleh diyakini sebagai mempunyai dasar atau menuliskan
maudhu (palsu) a’mal (keutamaan sabda Nabi yang umum dari hadits status hadits tersebut
suatu amal) bukan yang kuat (sahih dan dha’if.
tentang akidah dan hasan)
hukum
سبحانك ال علم لنا إال ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم