Anda di halaman 1dari 4

Contoh pembuka pidato yang langsung menyebutkan topik pembicaraan:

“Saudara-sudara, saya akan berbicara tentang bisnis online, apa itu bisnis
online, bagaimana cara memulainya, dan apa kunci suksesnya”.

Itu saja cara membuka pidato?

Oh, tidak! Ada belasan teknik pembuka pidato yang bisa Anda pilih. Saya
pilihkan lima teknik pembuka pidato dari Jill Bremer.

5 Cara Membuka Pidato


1. Kutipan
Quotation. Awali pidato Anda (setelah salam tentunya) dengan mengutip
ungkapan, pepatah, atau ucapan orang terkenal, bisa juga kutipan ayat
suci dan hadits.

“Saudara-saudara, Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, ikatlah ilmu


dengan tulisan.”

2. Pertanyaan retoris
Rhetorical Question. Contoh:  “Saudara-saudara, apakah semua politisi
suka berbohong? Apa semua partai politik tidak menanamkan akhlak
mulia kepada para kadernya?”

3. Pernyataan deklaratif
Declarative Statement.

“Saudara-saudara, delapan dari sepuluh pria di dunia ini ternyata tidak


setia”. “Sudara-saudara, survei terbaru menunjukkan, Facebook
mematikan budaya menulis”.

4. Scenario
Melontarkan skenario guna menciptakan “gambar” di benak hadirin.
Biasanya diawali dengan kata-kata “Bayangkan”, misalnya:

“Saudara-saudara, bayangkan, Anda sedang duduk di tepi pantai,


memandang ombak di lautan yang kian menepi. Di depan Anda segelas
kopi hangat. Di samping Anda wanita cantik yang mencintai Anda…”

5. Anecdote
Mengawali dengan anekdot, cerita lucu, atau humor.

“Saudara-saudara, suatu hari di bulan puasa, saat seorang kakek sedang


puasa, tiba-tiba kepalanya sakit. Dengan panik si kakek langsung
meminum obat Bodrex.

Cucunya yang melihat kejadian itu, langsung bertanya, “Kakek ‘kan puasa,
kenapa minum obat?” Jawab si kakek: “Itulah okenya Bodrex, bisa
diminum kapan saja!”

Kelima cara membuka pidato di atas bisa Anda siapkan sebelumnya, jika
perlu “hafalkan”, dan latih! Teknik kutipan hingga anekdot harus
disesuaikan dengan topik dan suasana.

Demikian Lima Cara Membuka Pidato (Public Speaking). Saya biasa


menjadikan kelima teknik pembuka pidato dalam pelatihan public speaking
–jika waktunya cukup.

7 Cara Membuka Pidato


Jika mau yang lebih banyak, berikut ini 7 cara membuka pidato dari YPO.

Setelah berjam-jam persiapan, saat untuk menyampaikan pidato Anda


telah tiba. Anda berdiri di depan podium, semua menatap Anda, dengan
keyakinan bahwa tidak ada yang bisa mengambil.

Lalu Anda mulai …

“Halo semuanya. Terima kasih sudah memberi kesempatan kepada saya.


Nama saya ______ _______ Albania, dan saya akan berbicara kepada
Anda hari ini tentang _______ Polandia. Untuk memulai, _______ Jerman
penting karena … “

Tiba-tiba, orang-orang mulai bergeser di tempat duduk mereka,


memeriksa smartphone mereka, berbicara satu sama lain, dan melakukan
apa pun, selain memperhatikan Anda.

Pembukaan Anda sering menentukan berapa lama audiens akan


“mendengarkan” (tune in) presentasi Anda. Jika Anda membuat bosan
audiens Anda sejak awal, ada sedikit kemungkinan pesan Anda akan
secara efektif disampaikan.

Bagaimana cara efektif membuka pidato atau presentasi untuk mencegah


hal ini terjadi?

Berikut adalah tujuh metode efektif untuk membuka pidato atau presentasi:
1. Kutipan

Membuka dengan kutipan yang relevan dapat membantu mengatur nada


bicara Anda selanjutnya.

Misalnya, salah satu yang sering saya gunakan untuk membuka


presentasi yang berhubungan dengan berbicara di depan
umum: ”Biasanya saya membutuhkan lebih dari tiga minggu untuk
mempersiapkan pidato dadakan yang baik” (Mark Twain).

2. Skenario “Bagaimana Jika”

Segera menarik audiens Anda ke dalam pidato Anda sungguh


menakjubkan. Mengajukan pertanyaan “bagaimana jika” mengundang
hadirin untuk mengikuti proses pemikiran Anda.

“Bagaimana jika kita semua tumpul? Betapa berbedanya kehidupan kita


sehari-hari? Apa yang akan terjadi jika kita mengatakan apa yang ada di
pikiran kita, sepanjang hari setiap hari? ”

3. Skenario “Bayangkan”

Metode yang serupa, tetapi lebih relevan untuk contoh-contoh


sensasional. Ini menempatkan anggota audiens Anda langsung ke
presentasi dengan memungkinkan setiap anggota untuk
memvisualisasikan skenario luar biasa.

“Bayangkan melompat keluar dari pesawat skydiving dan menemukan


parasut Anda tidak berfungsi. Kenangan apa yang akan muncul sebelum
Anda? Sekarang bayangkan parasut dibuka. Seberapa berbeda Anda
akan bertindak ketika Anda mendarat? “

4. Pertanyaan

Ajukan pertanyaan retoris atau literal. Ketika seseorang diajukan dengan


sebuah pertanyaan, apakah suatu jawaban diminta atau tidak, orang itu
secara intuitif menjawab.

“Siapa yang tidak ingin hidup di pulau yang eksotis?”

5. Diam

Jeda, apakah dua detik atau 10 detik, memungkinkan audiens Anda duduk
dan diam. Sebagian besar audiens mengharapkan pembicara untuk
segera memulai.
Jeda ekstra membawa semua perhatian tepat di tempat yang Anda
inginkan – pada Anda.

6. Statistik

Gunakan statistik yang mengejutkan, kuat, dan dipersonalisasi yang akan


beresonansi dengan audiens untuk menyampaikan pesan Anda segera. Ini
berpotensi memicu daya tarik emosional audiens.

“Lihat ke kiri. Sekarang lihat ke kanan. Salah satu teman duduk Anda akan
___________. “
“Di ruangan ini, lebih dari 90 persen dari kita akan _________.”

7. Pernyataan / Frasa yang Kuat

Pernyataan atau frasa dapat menarik perhatian audiens dengan membuat


mereka terus menebak apa yang akan Anda katakan selanjutnya.
Menerapkan teknik diam sesudahnya juga menambah efeknya.

“Kami tidak bisa menang. Kami tidak bisa menang … “


(Diam)
“… Itulah yang dikatakan setiap surat kabar di negara ini.”

Demikian cara membuka pidato, memgawali presentasi, atau memulai


public speaking. Standarnya sih… basmalah, salam, kenalkan diri, dan to
the point: “pada kesempatan ini, saya akan berbicara
tentang…” Wasalam. (www.romeltea.com).*

Anda mungkin juga menyukai