NO. ABSEN : 26
NIP : 19950130 202012 2 023
TUGAS
ANTI KORUPSI
3. Korupsi adalah diskresi atau monopoli tanpa adanya akuntabilitas, definisi ini
disusun oleh:
a. Robert Klington
b. Robert Klitkgard
c. Robert Klitkguide
d. Robert Klisbath
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 16. Robert Klitkgard: Korupsi adalah diskresi atau monopoli tanpa
adanya akuntabilitas
5. Para tunas integritas, selain didorong untuk memiliki keikhlasan dan kebijakan
yang tinggi juga diharapkan memiliki kemampuan untuk melakukan:
a. Re-framing culture atau budaya, agar perubahan budaya dapat lebih
mudah dan cepat, serta tidak perlu energi besar.
b. Utilisasi fenomena perilaku otomatis bagi perubahan diri, keluarga,
organisasi dan bangsa, serta lebih jauh lagi dengan menciptakan
peradaban yang lebih baik.
c. Jabawan A dan B benar.
d. Jabawan A benar dan B salah.
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 48 – 49. Pendekatan apresiasi di atas menyebabkan para tunas
integritas selain didorong untuk memiliki keikhlasan dan kebijakan yang tinggi
juga diharapkan memiliki kemampuan untuk melakukan: Re-framing kultur
atau budaya, agar perubahan budaya dapat lebih mudah dan cepat, serta
tidak perlu energi besar, atau dengan istilah-istilah semacam “potong
generasi”, dan Utilisasi fenomena perilaku otomatis bagi perubahan diri,
keluarga, organisasi dan bangsa, serta lebih jauh lagi dengan menciptakan
peradaban yang lebih baik.
14. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang lebih tepat dan perlu menjadi
pola pikir PNS yang anti korupsi:
a. Mendapatkan contoh-contoh nyata delik dan modus tindak pidana korupsi
akan lebih memudahkan menjauhkan diri dari korupsi
b. Mempelajari delik dan modus korupsi secara detail pasti akan
menjauhkan diri kita dari perilaku dan tindak pidana korupsi
c. Memastikan adanya kesadaran anti korupsi terlebih dahulu hingga
muncul niat memberantas atau anti korupsi, baru kemudian
mempelajari secara detail tentang delik dan modus korupsi
d. Mempelajari dampak tindak pidana korupsi akan meningkatkan
pengetahuan tentang menjauhkan diri dari tindak pidana korupsi
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 33 & 36
15. Ketika individu bersedia menerima pengaruh untuk berintegritas dari orang
lain atau dari kelompok lain, dikarenakan ia berharap untuk memperoleh
reaksi atau tanggapan positif dari pihak lain tersebut, disebut:
a. Kesiapan (Readiness)
b. kesediaan (compliance),
c. internalisasi (internalization).
d. identifikasi (identification),
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 56. Kesediaan terhadap integritas (Integrity Compliance) adalah
ketika individu bersedia menerima pengaruh untuk berintegritas dari orang
lain atau dari kelompok lain, dikarenakan ia berharap untuk memperoleh
reaksi atau tanggapan positif dari pihak lain tersebut.
16. Dari pernyataan di bawah ini, manakah pernyataan yang paling tidak
disarankan dalam pembangunan system integritas yang efektif: 104 108
a. Menanamkan integritas dan membangun sistem integritas merupakan
suatu kerja yang simultan sampai terbentuk budaya integritas di
organisasi,
b. Pembangunan sistem integritas dapat dilakukan oleh siapa saja
sehingga tidak diperlukan adanya orang orang khusus yang dipilih
dan dipastikan memiliki integritas,
c. Jika sumber daya terbatas maka lebih disarankan untuk membangun 3
sistem integritas yang paling dibutuhkan dibandingkan langsung
membangun keseluruhan sistem integritas,
d. Agar sistem integritas mampu memastikan organisasi mencapai
tujuannya dan menjaga integritas individu dalam organisasi, maka
kematangan pelaksanaan programnya perlu dilaksanakan sampai
optimal.
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 104 & 108
15. Upaya untuk mengembalikan konten pada konteknya semula atau pada
orientasi sebelumnya, disebut:
a. Re-framing Culture,
b. Seeding of integrity
c. Internalization
d. Permanensi,
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 78. reframing culture adalah upaya mengubah orientasi dari perilaku
korupsi yang berbentuk kolusi. Unsurunsur yang membentuk kolusi baik
perilaku, ucapan, emosi, maupun pikiran (paradigma) atau kita sebut sebagai
konten dilakukan perubahan atau dikembalikan orientasi (konteks) menjadi
gotong royong yang sebelumnya telah menjadi budaya yang sangat kuat di
masyarakat Indonesia.
18. Berdasarkan sudut pandang Sistem Integritas Nasional, hakikat atau makna
ideal pemberantasan korupsi yang dilakukan di Indonesia adalah :
a. Membuat sengsara para koruptor beserta keluarga dan keturunannya
b. Memastikan tujuan nasional dapat tercapai
c. Menghukum para koruptor dengan hukuman yang paling lama dan kalau
bisa sampai dihukum mati
d. Dikenal di dunia internasional sebagai negara contoh pemberantasan
korupsi.
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 25-26. konsep Sistem Integritas Nasional yang merupakan konsep
integritas yang komprehensif untuk memastikan bangsa Indonesia dapat
mencapai tujuan nasionalnya.
19. Aktivitas bersama untuk membangun impian yang dapat dijadikan inspirasi dan
penyemangat untuk memberantas korupsi, disebut:
a. Dream integrity
b. Dreamtegritas
c. Dream integritas
d. Dreamtegrity
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 38. DREAMTEGRITY : Aktivitas bersama untuk membangun impian
yang dapat dijadikan inspirasi dan penyemangat untuk memberantas korupsi
21. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang paling tepat terkait penyelarasan
nilai organisasi dan nilai dasar anti korupsi:
a. Organisasi yang telah mempunyai nilai nilai organisasi tidak perlu melakukan
penyelerasan lagi dengan nilai-nilai dasar anti korupsi.
b. Bagi organisasi yang berintegritas, menerapkan nilai nilai organisasi lebih
penting dan prioritas dibandingkan dengan menerapkan nilai-nilai dasar anti
korupsi.
c. Bagi organisasi yang belum berintegritas, menerapkan nilai nilai dasar anti
korupsi lebih penting dan prioritas dibandingkan dengan menerapkan nilai-
nilai organisasi.
d. Organisasi yang telah mempunyai nilai nilai organisasi masih perlu
untuk melakukan penyelerasan nilai-nilai organisasinya dengan nilai-
nilai dasar anti korupsi.
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 52. setiap organisasi biasanya sudah menentukan nilai dasar
organisasinya, tentunya nilai anti corpus diharapkan masuk didalamnya,
terutama nilai inti anti korupsinya yang telah anda identifikasi, lebih jauh lagi
jika nilai organisasi selaras pula dengan nilai anti korupsi, upaya penyelarasan
nilai tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa para pegawai yang
mengusung integritas atau anti korupsi mendapatkan payung yang tepat
didalam organisasinya.
23. Ketika individu meniru integritas seseorang atau kelompok lain dikarenakan
integritas sudah sesuai dengan apa yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan
yang menyenangkan antara dia dengan yang memberikan pengaruh terkait
integritas, disebut:
a. internalisasi (internalization)
b. Kesiapan (Readiness)
c. kesediaan (compliance),
d. identifikasi (identification),
Sumber : : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 57. identifikasi integritas terjadi apabila individu meniru integritas
seseorang atau kelompok lain dikarekan integritas sudah sesuai dengan apa
yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan yang menyenangkan antara dia
dengan yang memberikan pengaruh terkait integritas
24. Contoh sistem-sistem khusus untuk pengendalian korupsi dan standar etika
adalah….., kecuali:
a. Evaluasi internal integritas.
b. Pengungkapan isu integritas, pengendalian gratifikasi, pelaporan harta
kekayaan,
c. Analisis risiko terhadap integritas, revitalisasi kode etik dan pedoman perilaku,
seleksi dan keteladanan pimpinan puncak,
d. Peningkatan Peran Pengawasan Internal, Post Employment, Integrity
checking,
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI halaman
93. Sistem-sistem khusus untuk pengendalian korupsi dan standar etika
contohnya adalah: Peningkatan Peran Pengawasan Internal, Post Employment,
Integrity checking, pengungkapan isu integritas, pengendalian gratifikasi,
pelaporan harta kekayaan, analisis risiko terhadap integritas, revitalisasi kode
etik dan pedoman perilaku, seleksi dan keteladanan pimpinan puncak, serta
evaluasi eksternal integritas.
25. Ketika individu menerima pengaruh dan bersedia bersikap dan berperilaku
dengan penuh integritas dikarenakan integritas tersebut sesuai dengan apa yang
ia percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya, disebut:
a. kesiapan (readiness)
b. kesediaan (compliance),
c. identifikasi (identification),
d. internalisasi (internalization).
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI halaman
59. internalisasi integritas terjadi apabila individu menerima pengaruh dan
bersesdia bersikap dan berperilaku dengan penuh integritas dikarekan
integritas tersebut sesuai dengan apa yang ia percayai dan sesuai dengan
sistem nilai yang dianutnya.
26. Internalisasi integritas akan maksimal ketika kita mampu menggabungkan
pendekatan inside out dan out side in. Untuk terjadinya hal tersebut maka kita
harus melakukan……., kecuali:
a. Hidup di Lingkungan yang Berintegritas: perbanyak hidup dalam lingkungan
yang positif.
b. Penyesuaian Lingkungan: yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungan agar
tidak dimusuhi oleh teman atau pimpinan di kantor.
c. Proteksi Integritas: pastikan pengaruh lingkungan yang negatif tidak masuk
dalam pikiran (diri).
d. Perubahan Sistem Nilai: jika pengaruh sudah masuk dalam pikiran (diri)
segera lakukan teknik perubahan sistem nilai, agar yang negatif dapat
dihapuskan dan diganti dengan yang positif.
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI halaman
59. Internalisasi integritas akan maksimal ketika kita mampu menggabungkan
pendekatan inside out dan out side in. Untuk terjadinya hal tersebut maka: 1.
Lingkungan yang berintegritas : perbanyak hidup dalam lingkungan yang positif
2. Proteksi Integritas : pastikan pengaruh lingkungan yang negatif tidak masuk
dalam pikiran (diri) 3. Perubahan Sistem Nilai : jika pengaruh sudah masuk
dalam pikiran (diri) segera lakukan teknik perubahan sistem nilai agar yang
negatif dapat dihapuskan dan diganti dengan yang positif.
28. Upaya untuk menanamkan nilai-nilai integritas pada bawah sadar seseorang
sehingga menjadi perilaku otomatis, disebut:
a. Re-framing Culture,
b. Permanensi,
c. Internalization
d. Seeding of integrity
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI halaman
81. Seeding Of Integrity merupakan upaya untuk menanamkan pengaruh
integritas pada bawah sadar hingga dapat membentuk perilaku, kebiasaan dan
budaya integritas.
29. Untuk mencegah korupsi secara terintegrasi yang dikaitkan dengan pencapaian
tujuan nasional, KPK membuat SIN, yaitu singkatan dari:
a. Sistem Integrasi Nasional
b. Sistem Integritas Nasional
c. Sistem Interkoneksi Nasional
d. Sistem Informasi Nasional
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI halaman
38 Sistem Integritas Nasional adalah inisiatif KPK untuk mencegah korupsi
secara terintegrasi yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan nasional
30. Kelman (1958) dan Brigham (1991) menyebutkan adanya tiga proses sosial yang
berperan dalam proses perubahan sikap dan perilaku, yaitu…….., kecuali:
a. kesediaan (compliance),
b. identifikasi (identification),
c. Kesiapan (Readiness)
d. internalisasi (internalization).
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI halaman
55. Kelman (1958) dan Brigham (1991) menyebutkan adanya tiga proses sosial
yang berperan dalam proses perubahan sikap dan perilaku, yaitu kesediaan
(compliance), identifikasi (identification), dan internalisasi (internalization).
31. Pribadi-pribadi yang memiliki komitmen integritas yang tinggi, dan bersedia untuk
membangun sistem integritas organisasi maupun bangsa, disebut:
a. Batang Integritas.
b. Bibit Integritas.
c. Tunas Integritas.
d. Cabang Integritas.
Sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI halaman
99. Tunas Integritas adalah individu yang terpilih untuk memastikan lebih
banyak lagi personil organisasi yang memiliki integritas tinggi serta berkiprah
nyata dalam membangun sistem integritas di organisasinya.
32. Yang tidak termasuk kelompok tindak pidana korupsi, berdasarkan UU tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah:
a. Penggelapan dalam Jabatan,
b. Kerugian keuangan negara,
c. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan,
d. Gratifikasi undangan perkawinan dengan nilai kurang dari satu juta
rupiah.
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 18.
33. Dari model perubahan sikap dan perilaku dibawah ini, manakah yang memiliki
tingkat permanensi perubahan yang lebih tinggi:
a. Berintegritas dikarenakan integritas sesuai dengan apa yang ia percayai
dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya,
b. Bersedia berintegritas sebagai cara untuk memperoleh reaksi positif seperti
pujian, dukungan dan simpati.
c. Meniru integritas seseorang atau sekelompok orang sebagai bentuk hubungan
yang menyenangkan,
d. Kesediaan seseorang untuk menerima pengaruh dari orang lain untuk
berintegritas,
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 103-109
34. Dampak masif korupsi terhadap sosial dan kemiskinan adalah ……, kecuali:
a. Terbatasnya akses bagi masyrakat miskin,
b. Meningkatnya angka kriminalitas,
c. Demoralisasi,
d. Birokrasi tidak efisien,
Sumber: dikutip dalam https://klc.kemenkeu.go.id/dampak-masif-
korupsi/#:~:text=Korupsi%20dapat%20menimbulkan%20dampak
%20yang,infrastruktur%2C%20serta%20merosotnya%20moralitas
%20masyarakat pada tanggal 16/07/2021 Korupsi dapat menimbulkan dampak
yang berbahaya. Korupsi memiliki pengaruh negatif bagi suatu negara dan
masyarakat. Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh korupsi antara lain
adalah dalam bentuk kerusakan alam dan infrastruktur, serta merosotnya
moralitas masyarakat.
35. Negeri ini membutuhkan para pemimpin dan pejabat yang sudah selesai dengan
dirinya, mereka adalah yang memenuhi kriteria ……….. , kecuali:
a. berorientasi pengabdian
b. Bahagia
c. Kaya
d. Kompeten
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 39. Negeri ini membutuhkan para pemimpin dan pejabat yang sudah
selesai dengan dirinya,. Ia tidak identik dengan orang kaya, karena tidak sedikit
orang kayapun terus mencari tambahan kekayaan, bahkan menambahnya lewat
korupsi. Mereka adalah : 1. berorientasi pengabdian 2. kompeten 3. Bahagia
36. Mereka yang memiliki spiritual accountability akan selalu ingat pada perjanjian
dengan Tuhannya, yang pada dasarnya merupakan:
a. Keinginan Hidup
b. Integritas hidup
c. Prestasi Hidup
d. Tujuan Hidup
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 19. M e re k a y a n g m e m i l i k i spiritual accountability akan selalu
ingat pada perjanjian dengan Tuhannya tersebut, yang pada dasarnya : 1)
merupakan tujuan hidup dan 2) kesadaran bahwa h i d u p m e r e k a h a r u s
dipertanggungjawabkan
37. Impian Indonesia yang bebas dari korupsi akan tercapai apabila masyarakat
Indonesia berkomitmen yang tinggi untuk:
a. Bersama integritas yang tinggi
b. Berorientasi integritas yang tinggi
c. Bersatu dengan integritas yang tinggi
d. Berbudaya integritas yang tinggi
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 28. Level komitmen Anda yang semakin tinggi akan memudahkan
untuk mendapatkan impian Indonesia yang bebas dari korupsi (Indonesia
dengan budaya integritas yang tinggi).
38. Seseorang berintegritas sesuai dengan harapan kelompok dan peranan dalam
hubungan sosial dengan kelompok tersebut, contohnya seorang pegawai akan
berintegritas sebagaimana layaknya integritas pegawai lainnya yang ada di
organisasi tersebut, model perubahan tersebut termasuk model:
A. Internalisasi,
B. Identifikasi,
C. Kesediaan,
D. Pencitraan.
sumber: MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 57. identifikasi integritas terjadi apabila individu meniru integritas
seseorang atau kelompok lain dikarekan integritas sudah sesuai dengan apa
yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan yang menyenangkan antara dia
dengan yang memberikan pengaruh terkait integritas
39. Pernyataan dampak korupsi yang mana merupakan pendapat Paulo Maura
(1995):
a. Korupsi menurunkan investasi
b. Negara korup harus membayar hutang lebih besar
c. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negative terhadap arus
investasi asing
d. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan
kemiskinan.
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 8. Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro,1995) dan
karenanya menurunkan pertumbuhan ekonomi.
40. Pernyataan manakah yang bukan merupakan bagian dalam pemetaan sistem
integritas:
a. Identifikasi sistem integritas yang telah ada.
b. Usulan kontribusi pegawai baru.
c. Usulan sistem integritas yang diperlukan.
d. Identifikasi stake holder.
Sumber : MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI
halaman 96. Pilihan jawaban diatas tidak termasuk dalam pemetaan.
Pemetaan sistem integritas, untuk setiap modus potensi korupsi dan
pelanggaran etik: Identifikasi sistem integritas yang telah ada, usulan sistem
integritas yang diperlukan untuk menutupinya, danusulan kontribusi yang
dapat dilakukan oleh pegawai baru dalam pembangunan sistem integritas