Anda di halaman 1dari 2

a.

Dampak perilaku dan tindak pidana korupsi


A. Diri sendiri
1. Mendapatkan sanki dan dihukum penjara
2. Dikucilkan dari kehidupan masyarakat
3. Menjauhkan dari Tuhan
B. Organisasi
1. Mencoreng citra organisasi
2. Memicu konflik/perselisihan
3. Merenggangkan hubungan sosial
C. Masyarakat
1. Meningkatkan kriminalitas
2. Kenaikan harga-harga barang
3. Bertambahnya rakyat miskin
4. Mahalnya biaya yang harus rakyat keluarkan untuk mendapatkan layanan dasar seperti
pendidikan dan kesehatan
5. Kesenjangan pendapatan
6. Menurunkan tingkat kebahagiaan masyarakat
7. Banyak rakyat yang di Putus Hubungan Kerja/Diberhentikan
D. Bangsa dan Negara
1. Merugikan keuangan Negara
2. Menghambat pertumbuhan ekonomi
3. Terciptanya infrastruktur berkualitas rendah
4. Menurunkan tingkat investasi
5. Menambah beban dalam transaksi ekonomi dan menciptakan sistem kelembagaan yang
buruk
6. Melemahkan kapasitas pemerintah untuk menjalankan program pembangunan
b. Gagasan pemecahan masalah terkait dengan manajemen Aparatur Sipil Negara
1. Menanamkan rasa tanggung jawab
Tanggung jawab disini tidak hanya dalam menentang tindakan korupsi, tapi yang paling
penting adalah mereka dapat bertanggung jawab tentang kejujuran mereka dalam bertindak
dan juga berucap
2. Memberikan pendidikan anti korupsi sejak dini
Ada satu yang paling penting, yaitu penanaman pendidikan anti korupsi yang bisa dilakukan
sedini mungkin. Para orang tua harus mengedukasi diri mereka terlebih dahulu dengan
segala informasi mengenai pendidikan korupsi. Setelah itu, barulah mereka memahami dan
akhirnya mengajarkan kepada anak-anak mereka. Keluarga tersebut akhirnya dapat saling
mengerti arti dari perilaku anti korupsi dan kelak mereka akan terjauh dari tindakan curang
tersebut.
3. Penyampaian pendidikan moral
Pendidikan moral sejak dini ini perlu dilakukan untuk menanamkan sebuah nilai empati.
Tindakan kita seharusnya tidak memberikan kerugian bagi orang lain. Itulah sebenarnya
yang menjadi kunci mengapa para koruptor meraja lela, karena mereka tidak peduli akan
efek yang mereka berikan kepada rakyat. Mereka kaya harta namun miskin moral sehingga
terbentuklah watak seorang penjahat.
4. Pendekatan diri dari segi religius
Seseorang tidak akan berani untuk menyakiti orang lain apabila ia memiliki iman yang cukup.
Dengan pendekatan religius yang baik, seseorang tidak akan berani melakukan segala
bentuk kejahatan karena takut mendapat balasan. Ia akan berusaha di jalan yang baik, untuk
mendapatkan hasil yang baik pula.
5. Mendorong transparansi penyelenggara Negara, seperti yang dilakukan KPK menerima
pelaporan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) dan juga gratifikasi
6. Memberikan rekomendasi kepada kementrian dan lembaga terkait untuk melakukan langkah-
langkah perbaikan

Anda mungkin juga menyukai