Anda di halaman 1dari 19

BANKING CREDIT AND MARKETING

TRAINING PROGRAM

ACCOUNT MANAGEMENT
MODUL
BUSINESS FAILURE WARNING SIGNAL II
(PROBLEM LOAN MANAGEMENT)
RESTRUKTURISASI KREDIT

Penyelesaian kredit pada dasarnya adalah usaha untuk melakukan negosiasi dan
restrukturisasi pinjaman bermasalah untuk menjadi sehat kembali dan jika memungkinkan,
MENYELAMATKAN ASSET BANK.

Restruktusasi kredit dapat dikategorikan sebagai berikut :


• Melakukan restruktusasi fasilitas.
• Melakukan rescheduling fasilitas.
• Melakukan rekondisi.
• Menyusun repayment atau pay out strategy.

Copyright © Indonesian Institute of Management


2
EIGHTEEN GOOD CREDIT PRINCIPLES
(Roger H. Hale, New York – CREDIT ANALYSIS A COMPLETE GUIDE)
Related to the Bank:
1. Kualitas kredit lebih penting daripada mengejar target angka.
2. Setiap pinjaman harus mempunyai minimal 2 sumber pembayaran yang berbeda dari sejak
pinjaman diberikan.
3. Karakter debitur, pemegang saham dan management harus bersih dan mempunyai
Integritas tinggi.
4. Jangan memberi pinjaman kepada bisnis yang tidak dimengerti.
5. Keputusan ada ditangan Bank Officer, maka keputusan harus memberikan rasa aman dan
nyaman.
6. Tujuan daripada penggunaan Loan harus mempunyai sumber pembayaran kembali yang
jelas.

Copyright © Indonesian Institute of Management


3
EIGHTEEN GOOD CREDIT PRINCIPLES
(Roger H. Hale, New York – CREDIT ANALYSIS A COMPLETE GUIDE)
Related to the Bank:
7. Untuk membuat suatu keputusan kredit harus mempunyai seluruh informasi yang jelas.
8. Siklus dalam industri dan bisnis adalah hal yang normal sehingga harus selalu
diperhatikan.
9. Lakukan analisa kualitas dan kemampuan management meski lebih sulit dibandingkan
analisa finansial.
10. Jangan pernah mempertimbangkan jaminan sebagai sumber pembayaran utama.
11. Appraisal rutin atas jaminan harus dilakukan secara teratur.
12. Memberi pinjaman kepada perusahaan keluarga dimana keuangan pribadi dan
perusahaan menjadi satu cenderung lebih beresiko daripada perusahaan yang dijalankan
secara professional.

Copyright © Indonesian Institute of Management


4
EIGHTEEN GOOD CREDIT PRINCIPLES
(Roger H. Hale, New York – CREDIT ANALYSIS A COMPLETE GUIDE)
Related to the Bank:
13. Buat dokumentasi kredit secara lengkap walaupun kredit diberikan kepada perusahaan
yang ratingnya sangat bagus.
14. Staff dan cabang lokal akan mempunyai informasi yang lebih banyak tentang debitur lokal.
15. Tolak debitur yang mendesak/terburu-buru untuk mendapatkan respon.
16. Jika pinjaman di garansi oleh pihak ketiga (baik pribadi maupun perusahaan) maka bank
harus mengevaluasi kemampuan debitur dan pihak yang memberikan garansi.
17. Adakan evaluasi rutin untuk memastikan penggunaan kredit sesuai dengan tujuan semula.
18. Utamakan kepentingan bank dan jangan pernah melanggar Good Credit Principal.

Copyright © Indonesian Institute of Management


5
25 RED FLAG FOR PROBLEM LOAN

Borrower History
1. Pernah mengalami kebangkrutan?
2. Trade Checking tidak bagus
Management Concern
3. Debitur mendapatkan saran dari professional yang incomenya tergantung dari debitur
(Conflict of Interest).
4. Ricuh antar pengurus dan pemilik.
5. Terjadinya penarikan modal secara berlebihan.
6. Karakter pengurus yang tidak baik.
7. Debitur untuk memaksa AO untuk mendapatkan persetujuan kredit secepatnya (buru-buru).
8. Kurang adanya keterbukaan dan informasi.
9. Kurangnya informasi tentang perkembangan management dan Shareholder.
Copyright © Indonesian Institute of Management
6
25 RED FLAG FOR PROBLEM LOAN

Fakta Nasabah
10. Debitur sangat tergantung dari satu supplier.
11. Industri sudah masuk kedalam tahap jenuh atau Downturn industry.
12. Pinjaman diberikan kepada orang kaya atau High Profile Society yang mana sangat sulit
untuk menentukan dengan jelas harta dan hutang pribadi serta bisnisnya.
Loan Structuring
13. Debitur tidak terus terang tentang tujuan penggunaan kreditnya.
14. Beban pembayaran kewajiban Financing Payment (cicilan pokok dan bunga) terlalu berat
bagi Cash Flow perusahaan. (Baik karena salah projeksi maupun melesetnya angka
projeksi).
15. Struktur pinjaman yang kurang memperhatikan sumber pembayaran dari business itu
sendiri, tetapi bergantung dari sumber lain.
Copyright © Indonesian Institute of Management
7
25 RED FLAG FOR PROBLEM LOAN

Loan Structuring
16. Pinjaman yang diajukan oleh pihak lain yang bukan pemegang saham utama dari
perusahaan, dan tidak mempunyai kewajiban jika terjadi masalah.
17. Pinjaman yang diajukan tidak memenuhi kebutuhan semua, tetapi sebagian sebagian dari
total kebutuhan.
18. Pinjaman yang diajukan berdasarkan Asset dan Collateral (Assets Based Lending), bukan
berdasarkan kebutuhan usaha.
19. Pinjaman yang diberikan berfokus kepada kesuksesan business yang akan datang, tanpa
memperhatikan permodalan yang ada sekarang.
20. Pinjaman yang diberikan melebihi kapasitas debitur dalam melakukan pembayaran pokok
dan bunga.

Copyright © Indonesian Institute of Management


8
25 RED FLAG FOR PROBLEM LOAN

Perubahan Oprasi Bisnis


21. Perubahan dari kebiasaan rutin seperti terlambat memenuhi kewajiban dan memberikan
laporan rutin ke bank
22. Perubahan kebiasaan melakukan transaksi perbankan, seperti mulai terjadi over draft,
pencairan pinjaman tanpa perencanaan
23. Meminta perubahan loan covenant dan syarat-syarat kredit yang berhubungan dengan
tujuan pinjaman, schedule pembayaran, perubahan jaminan, pihak gurantor, dll.
24. Perubahan yang material dalam angka angka laporan keuangan.
25. Perubahan sistem pencatatan accounting atau penggantian auditor secara mendadak.

Copyright © Indonesian Institute of Management


9
8 STRATEGY DASAR MENGHADAPI KREDIT BERMASALAH

Perubahan Dari Oprasi Bisnis Yang Sudah Ada


1. Menentukan jenis permasalahan.
2. Meeting dengan debitur untuk membahas masalah yang ada dan minta rencana kerja
mereka.
3. Evaluasi atas rencana kerja mereka dan pertimbangkan apakah masalah tersebut dapat
diatasi dalam waktu tertentu.
4. Konsultasi dengan bagian-bagian yang terkait jika masalahnya cukup serius(seperti dan
bagian loan admin,legal dan problem loan) untuk memproteksi bank.

Copyright © Indonesian Institute of Management


10
8 STRATEGY DASAR MENGHADAPI KREDIT BERMASALAH

Perubahan Dari Oprasi Bisnis Yang Sudah Ada

5. Susunlah suatu system monitor dan control yang disetujui oleh debitur dan dapat
dilaksanakan mereka jika RETRUCTURING masih memungkinkan.

6. Monitoring secara ketat kegiatan operational debitur,termasuk : pengecekan Rekening


Koran harian cek-cek yang dibayarkan,dan inspeksi rutin.

7. Jika menditeksi adanya pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah
disepakati, maka segera lakukan pemeriksaan intensif, dan hindari memberi kelonggaran
serta toleransi atas kesengajaan.

8. Jika nasabah tidak mau atau tidak bisa mematuhi rencana kerja di atas, maka evaluasi lagi
letak permasalahanya dan susun strategi penyelamatan terakhir bagi bank.

Copyright © Indonesian Institute of Management


11
COOPERATIVE & NON COOPERATIVE

Cooperative Work Out


• Debitur tetap mengelola perusahaan dan menguasai Asset produktif.
• Bank membatasi kegiatan bisnis debitur, misalnya: Debitur tidak diizinkan membeli Asset
baru.

• Bank menempatkan orang di management perusahaan.

 Sehingga bank dapat menjalakan program untuk meningkatkan kemampuan membayar


debitur.

 Dapat memperkuat posisi jika debitur tidak mampu membayar (default).

 Mendapatkan control dan jaminan yang lebih baik.

Copyright © Indonesian Institute of Management


12
PROSES PENYELESAIAN

Jika loan sudah dikategorikan sebagai kredit bermasalah, maka harus dikelola berbeda dengan
Loan portfolio yang masih sehat.

• Pendekatan untuk mengelola kredit macet (Problem Loan) :


1. portfolio tetap dikelola oleh AO, dibantu oleh staf legal, accounting dan credit admin
2. Portfolio dipindahkan ke team khusus (remedial), sehingga independensi pengelolaan
dapat terjaga

Copyright © Indonesian Institute of Management


13
PROSES PENYELESAIAN
Langkah-langkah untuk melindungi kepentingan Bank :
1. Periksa Perjanjian Kredit dan perjanjian pengikatan jaminan (sempurna?)
2. Identifikasikan semua penyimpangan yang ada dalam perjanjian kredit. sebagai dasar
negosiasi dan penuntutan dipengadilan jika diperlukan.
3. Lakukan penilaian kembali semua jaminan untuk mengetahui nilai jaminan terakhir yang
ada, apakah memberikan proteksi bagi bank.
4. Lakukan pengikatan ulang atas jaminan yang belum diikat sempurna.
5. Renegosiasikan persyaratan dan kondisi kredit untuk memperkuat posisi bank, antara lain:
• suku bunga
• Jangka waktu kredit
• Covenant-covenant (syarat dan kondisi)
• Susun ulang target Standard Operational dan Financial (Syarat keuangan) yang harus
dipenuhi nasabah kedepannya.
Copyright © Indonesian Institute of Management
14
PROSES PENYELESAIAN
Langkah-langkah untuk melindungi kepentingan Bank :
6. Re-structure Fasilitas Kredit
• Evaluate Overall Company Condition, Operation, Future Performance and Business
Prospect.
• Evaluasi Posisi Balance Sheet :
 Lakukan efesiensi pada Asset yang sudah ada.
 Lakukan penjualan terhadap Asset-Asset yang tidak penting.
 Lakukan pembayaran atas hutang-hutang untuk mengurangi kewajiban dan beban
bunga.
 Minta tambahan setoran modal.
• Evaluasi Profit & Lose : Evaluate Prospect sales and Profitability
• Evaluasi Cash Flow : Control Cash Flow melalui Monthly Cash Budget Approach dan
Escrow Account
Copyright © Indonesian Institute of Management
15
PROSES PENYELESAIAN

Langkah-langkah untuk melindungi kepentingan Bank :


7. Reschedule pembayaran hutang
• Konversi hutang jangka pendek menjadi jangka panjang yang di angsur pembayarannya.
• Reschedule pembayaran cicilan hutang jangka panjang sesuai dengan kemampuan
Cash Flow.
• Konversi pinjaman mata uang ke lain yang lebih rendah resiko kursnya.
8. Kemungkinan Lain yang bisa dipertimbangkan:
• Berikan pinjaman tambahan (baru) jika masih memungkinkan untuk sehat baik untuk
Fixed Asset maupun untuk modal kerja
• Konversi pinjaman menjadi saham yang dipunyai oleh bank. Dengan kata lain bank
mengambil alih sebagian atau seluruh saham yang dimiliki perusahaan.
• Minta pemegang saham untuk manambah setoran modal
Copyright © Indonesian Institute of Management
16
PROSES PENYELESAIAN

Langkah-langkah untuk melindungi kepentingan Bank :


9. Tindakan Pay Out mungkin harus dilakukan:
• Minta pelunasan pinjaman (Loan Repayment).
• Jual Jaminan untuk pelunasan bank.
• Hair cut (pemberian diskon), baik Interest dan mungkin pokok, apabila nasabah betul-
betul tidak mampu lagi membayar dan tidak ada lagi Asset yang bisa di-liquidasi.

Copyright © Indonesian Institute of Management


17
STRATEGY TO IMPLEMENT
For Early Warning Problem Loan

SO… WHAT IS NEXT THING YOU HAVE TO DO:


• Identifikasikan semua account yang berada di kolektibilitas 2 atau berpotensi untuk
bermasalah
• Identifikasi dampak dari risiko pasar (makro) dan risiko industri yang mungkin akan
berpengaruh negatif terhadap perusahaan
• Monitor kelancaran pembayaran-pembayaran kewajiban nasabah.
• Lakukan kunjungan atau inspeksi ke account-account besar atau nasabah yang risikonya
minimum 3 bulan sekali dan buat laporan kunjungan komprehensif.

Copyright © Indonesian Institute of Management


18
IIM Center 4th floor

Terima Kasih
Jl. Radio Dalam No 9A
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12140 – Indonesia
iim@info.co.id
www.iim.co.id / www.ilearnindonesia.co.id
(021) 726 4908 / (021) 726 4909

Copyright © Indonesian Institute of Management

Anda mungkin juga menyukai