TRAINING PROGRAM
ACCOUNT MANAGEMENT
MODUL
BUSINESS FAILURE WARNING SIGNAL II
(PROBLEM LOAN MANAGEMENT)
RESTRUKTURISASI KREDIT
Penyelesaian kredit pada dasarnya adalah usaha untuk melakukan negosiasi dan
restrukturisasi pinjaman bermasalah untuk menjadi sehat kembali dan jika memungkinkan,
MENYELAMATKAN ASSET BANK.
Borrower History
1. Pernah mengalami kebangkrutan?
2. Trade Checking tidak bagus
Management Concern
3. Debitur mendapatkan saran dari professional yang incomenya tergantung dari debitur
(Conflict of Interest).
4. Ricuh antar pengurus dan pemilik.
5. Terjadinya penarikan modal secara berlebihan.
6. Karakter pengurus yang tidak baik.
7. Debitur untuk memaksa AO untuk mendapatkan persetujuan kredit secepatnya (buru-buru).
8. Kurang adanya keterbukaan dan informasi.
9. Kurangnya informasi tentang perkembangan management dan Shareholder.
Copyright © Indonesian Institute of Management
6
25 RED FLAG FOR PROBLEM LOAN
Fakta Nasabah
10. Debitur sangat tergantung dari satu supplier.
11. Industri sudah masuk kedalam tahap jenuh atau Downturn industry.
12. Pinjaman diberikan kepada orang kaya atau High Profile Society yang mana sangat sulit
untuk menentukan dengan jelas harta dan hutang pribadi serta bisnisnya.
Loan Structuring
13. Debitur tidak terus terang tentang tujuan penggunaan kreditnya.
14. Beban pembayaran kewajiban Financing Payment (cicilan pokok dan bunga) terlalu berat
bagi Cash Flow perusahaan. (Baik karena salah projeksi maupun melesetnya angka
projeksi).
15. Struktur pinjaman yang kurang memperhatikan sumber pembayaran dari business itu
sendiri, tetapi bergantung dari sumber lain.
Copyright © Indonesian Institute of Management
7
25 RED FLAG FOR PROBLEM LOAN
Loan Structuring
16. Pinjaman yang diajukan oleh pihak lain yang bukan pemegang saham utama dari
perusahaan, dan tidak mempunyai kewajiban jika terjadi masalah.
17. Pinjaman yang diajukan tidak memenuhi kebutuhan semua, tetapi sebagian sebagian dari
total kebutuhan.
18. Pinjaman yang diajukan berdasarkan Asset dan Collateral (Assets Based Lending), bukan
berdasarkan kebutuhan usaha.
19. Pinjaman yang diberikan berfokus kepada kesuksesan business yang akan datang, tanpa
memperhatikan permodalan yang ada sekarang.
20. Pinjaman yang diberikan melebihi kapasitas debitur dalam melakukan pembayaran pokok
dan bunga.
5. Susunlah suatu system monitor dan control yang disetujui oleh debitur dan dapat
dilaksanakan mereka jika RETRUCTURING masih memungkinkan.
7. Jika menditeksi adanya pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah
disepakati, maka segera lakukan pemeriksaan intensif, dan hindari memberi kelonggaran
serta toleransi atas kesengajaan.
8. Jika nasabah tidak mau atau tidak bisa mematuhi rencana kerja di atas, maka evaluasi lagi
letak permasalahanya dan susun strategi penyelamatan terakhir bagi bank.
Jika loan sudah dikategorikan sebagai kredit bermasalah, maka harus dikelola berbeda dengan
Loan portfolio yang masih sehat.
Terima Kasih
Jl. Radio Dalam No 9A
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12140 – Indonesia
iim@info.co.id
www.iim.co.id / www.ilearnindonesia.co.id
(021) 726 4908 / (021) 726 4909