Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang paling utama di
dalam pendidikan. dalam pembelajaran tentunya mempunyai tujuan yang harus
dicapai, adapaun untuk mencapai tujuan tersebut guru atau pengajar sebaiknya
mempersiapkan metode, media dan teknik yang sesuai dengan kondisi dilapangan
guna mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Sama halnya dengan
pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA, di pesantren juga harus menerapkan
metode bahkan media yang baik dan sesuai untuk membantu keberlangsungan
pembelajaran.

Pondok Pesantren Nurul Ulum Al-Qur`ani merupakan salah satu pondok


pesantren yang ada di kabupaten Cianjur tepatnya di Desa dan Kecamatan
Naringgul. Adapun santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren ini terdiri dari
pelajar tingkat menengah dan atas. Sistem pembelajaran di pesantren ini dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu GP2Q, Takhosus Al-Qur`an dan Takhosus kitab
yang mana santri yang menjadi sasaran penelitian adalah yang mengambil
takhosus kitab.

Sejak awal berdirinya pondok pesantren Nurul Ulum Al-Qur`ani, pengasuh


pondok pesantren berharap santri lulusan pondok pesantren tersebut benar-benar
menjadi santri yang berkualitas dalam berbagai bidang dan bisa terjun di
masyarakat dengan bekal pengetahuan agama Islam yang mumpuni terutama agar
santri pandai membaca kemudian memahami Al-Qur‟an dan kitab kuning, karena
khazanah pengetahuan Islam banyak yang bersumber dari kitab-kitab tersebut.

Namun pada saat itu banyak santri yang belum bisa membaca dan
memahami kitab-kitab (kitab kuning) bahkan belum bisa membaca teks-tek
singkat berbahasa arab yang tidak bersyakal, hal ini sangat menjadi penghambat
bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang ada dipesanten. Adapun fakto-faktor
penyebabnya diantaranya adalah: (1) para santri berasal dari latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda sebelumnya, (2) santri belum pernah belajar
bahasa arab dan mempelajari ilmu alat yang akan digunakan untuk membaca teks
bahasa arab dan memahami kitab kuning, (3) waktu yang sangat terbatas apabila
diajarkan ilmu alat seperti nahwu sharaf dengan metode klasik.

Dari berbagai permasalahan tersebut, salah satu pengurus yang pernah


belajar dengan menggunakan metode Amtsilati di pesantren sebelumnya
mengusulkan atau memberikan masukan kepada pimpinan pondok pesantren
untuk menerapkan metode Amtsilati dalam pembelajaran membaca dan
memahami tulisan-tulisan Arab termasuk kitab suci Al-Qur‟an dan kitab-kitab
klasik yang biasa disebut dengan kitab kuning.

Pandemi Covid-19 menjadi penghambat keberlangsungan pembelajaran.


Pandemi ini menjadi penghambat tidak hanya di pondok pesantren nurul ulum Al-
Qur`ani saja tetapi disetiap lembaga pendidikan yang ada di Indonesia. Pandemi
Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan. Dengan mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan,
berdasaran Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan bahwa kegiatan belajar-
mengajar ditetapkan penyelenggaraannya dengan sistem Belajar Dari Rumah
(BDR) pada Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Merespon dari kebijakan tersebut, secara cepat banyak sekolah yang menetapkan
pelaksanakan pembelajaran dilaksanakan secara daring baik dari tingkat
TK/PAUD sampai tingkat SMA ataupun jenjang pendidikan yang serupa seperti
pesantren. Sistem pembelajaran secara daring yaitu sistem pembelajaran dimana
peserta didik dan guru tidak bertemu secara tatap muka/langsung tetapi berada di
rumah masing-masing saat melaksanakan proses belajar-mengajar baik peserta
didik maupun guru dengan menggunakan bantuan internet. Untuk mensiasati
permasalahan yang ada dengan kondisi pendidikan pada masa ini, penulis
memunculkan inovasi dengan menggabungkan metode Amtsilati dan media Video
YouTube yang mana penulis berharap dengan adanya trobosan baru ini bisa
menjadi solusi pembelajaran dimasa pandemi.

Menurut Hujair A.H. Sanaky dalam bukunya yang berjudul Media


Pembelajaran menjelaskan media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi
menyampaikan pesan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa
media adalah suatu alat yang dapat menjadi perantara seseorang untuk
menyampaikan pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada seseorang.
Media tersebut dapat berupa visual, maupun audiovisual. Media biasanya
bertujuan untuk mempermudah manusia untuk melakukan sesuatu. Adapun Video
merupakan teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak.
Sedangkan YouTube merupakan sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh
tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan
pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi Video. Perusahaan ini berkantor
pusat di San Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan
HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna,
termasuk klip Film, klip TV, dan video musik. Selain itu ada juga konten amatir
seperti blog video, video orisinal pendek dan video pendidikan.

Berpijak dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
ingin mengkaji dan meneliti tentang metode dalam meningkatkan kemampuan
membaca teks-teks singkat bahasa arab, yaitu dengan metode Amtsilati dan
menggabungkannya dengan media video YouTube. Dengan mengharap ridho dan
inayah Allah SWT, peneliti mengambil tema penelitian yang berjudul
“Implementasi Metode Amtsilati dengan Media Video Youtube dalam
Meningkatkan Keterampilan Membaca Teks Singkat Bahasa Arab ” (Studi
Quasi Eksperimen pada Santri Kelas Takhosus kitab Pondok Pesantren Nurul
Ulum Al-Qur`ani ).

B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diangkat sebuah penelitian
dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar santri dalam keterampilan membaca teks-teks
singkat bahasa arab sebelum menggunakan metode Amtsilati dengan
media video YouTube?
2. Bagaimana hasil belajar santri dalam keterampilan membaca teks-teks
singkat bahasa arab sesudah menggunakan metode Amtsilati dengan
media video YouTube?
3. Apakah terdapat peningkatan keterampilan membaca santri terhadap
materi teks-teks bahasa arab setelah menggunakan metode Amtsilati
dengan media video YouTube?

C. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritik
Untuk memperluas ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan
terutama bahasa Arab. Serta memberikan kontribusi pemikiran pada
efektifitas penerapan metode Amtsilati dengan media video YouTube
dalam keterampilan membaca teks-teks bahasa arab dan implikasinya
terhadap hasil belajar santri dalam pembelajaran keterampilan
membaca teks-teks bahasa arab.
2. Secara praktis
a. Bagi guru
Menambah variasi metode dan media pembelajaran bahasa Arab
materi keterampilan membaca di Pondok Pesantren Nurul Ulum
Al-Qur`ani Cianjur
b. Bagi santri
Akan mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran
membaca kitab kuning atau Al-Qur`an yang di dalamnya terdapat
teks-teks bahasa arab dengan menggunakan metode pembelajaran
Amtsilati dengan media video YouTube, tentunya penggabungan
metode dengan media baru ini akan akan memunculkan minat dan
semangat siswa untuk belajar.
c. Bagi pondok pesantren
Meningkatkan kualitas pendidikan di Pondok Pesantren Nurul
Ulum Al-Qur`ani dengan cara memperbaiki metode pembelajaran
keterampilan membaca dengan menambahkan media video
YouTube di kelas dan sebagai alternative dalam mengembangkan
metode belajar bahasa Arab terutama pada materi keterampilan
membaca di masa pandemi ini.
d. Bagi penulis
Menambah pengalaman baru dan menambah wawasan mengenai
metode pembelajaran Amtsilati dengan media video Youtube
dalam meningkatkan keterampilan membaca di Pondok Pesantren
Nurul Ulum Al-Qur`ani.
D. Kerangka Berfikir
Keterampilan merupakan suatu kemampuan yang diserap menggunakan
akal, ide, pemikiran, dan didukung daya kreatif guna menciptakan mengubah
atau menjadikan sesuatu menjadi lebih bermakna dan bernilai. Keterampilan
membaca merupakan salasatu dari empat keterampilan berbahasa arab yang
mana harus dimiliki oleh santri karena pada dasarnya santri memperoleh ilmu
pengetahuan dari buku atau kitab kitab klasik berbahasa arab, tentunya santri
harus menguasai keterampilan membaca teks-teks singkat bahasa arab. Untuk
meningkatkan keterampilan membaca dapat dilakukan dengan beberapa cara,
salasatunya dengan menggunakan metode dalam pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara sistematis yang didalamnya terdapat
langkah-langkah untuk membantu kelancaran proses pembelajaran agar
tercapainya tujuan pembelajaran. Salasatu metode pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan membaca yaitu dengan menggunakan metode
Amtsilati.
Metode Amtsilati merupakan metode yang digunakan untuk
mempermudah pembacaan kitab kuning di pesantren. Biasanya metode ini
digunakan guru atau pengajar untuk mempermudah santri memahami ilmu
nahwu dan shraf, nama metode ini juga diambil dari nama buku yang
digunakan sebagai bahan ajar memperdalam ilmu nahwu dan sharaf yaitu
buku Amtsilati. Dalam pembelajaran menggunakan metode amtsilati, guru
atau pengajar disajikan bahan ajar buku Amtsilati dengan tambahan buku
khulasoh atau kaidah-kaidah dasar ilmu nahwu dan sharaf dengan cara
penyampaiannya dinyanyikan. Selain metode, dimasa pandemi ini peran
teknologi sangat berpengaruh dalam pembelajaran, salasatunya dengan
menjadikan Video YouTube sebagai media pembelajaran.
Video YouTube merupakan satu kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu
Video dan YouTube yang mana video merupakan sejenis teknologi yang bisa
menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan pengiriman sinyal
elektronik dari gambar bergerak. Sedangkan YouTube merupakan situs
internet yang mana setiap orang bisa mengirim atau menonton video yang
dibagikan oleh pengguna YouTube. Jadi Video YouTube disini adalah video
mengajar seorang guru menggunakan metode, bahan ajar, strategi mengajar,
yang sudah ditentukan kemudian mengunggahnya ke halaman YouTube yang
sudah disediakan, lalu peserta didik menonton untuk memahami
pembelajaran yang disampaikan.
Metode Amtsilati dengan menggunakan video YouTube dapat
meningkatkan keterampilan membaca santri terharap teks-teks bahasa arab.
Teks-Teks bahasa arab baik Al-Qur`an ataupun kitab-kitab kelasik harus di
pahami oleh santri yang mana santri harus faham kaidah nahwu dan
sharafnya. Hal ini akan dipermudah dengan guru menggunakan metode
Amtsilati dengan media Video YouTube karena metode Amtsilati yang
menyenangkan dipadu dengan media kekinian dan materi bisa diputar
berulang kali akan menambah semangat belajar siswa dimasa pandemi ini.
Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti metode Amtsilati juga
mendapatkan hasil penelitian yang positif. Yang mana santri sebelum dan
sesudah diberi tindakan itu ada perbedaan yang lebih baik.
E. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil dari penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian penulis adalah sebagai berikut:
1. Arina Alfa Khasanatin, Mahasiswa program studi pendidikan agama
islam Institut Ilmu Al-Qur`an(IIQ) Jakarta, tahun 2017, judul
penelitian “Pengaruh Program Kegiatan Metode Amtsilati dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Membaca Kitab Kuning (Studi Kasus
Mahasiswi IIQ Semester 2 di Pesantren Takhassus IIQ Jakarta”.

Hasil penelitian, dengan sample 50 mahasiswi dari jumlah populasi


200 mahasiswi menunjukan nilai korelasi sebesar 0,4500701 dengan df
sebesar 48 maka diperoleh taraf signifikan 5% “r” tabel sebesar 0,273
dan taraf signifikan 1% “r” tabel sebesar 0,354. Berdasarkan data
tersebut, maka Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Yang menyatakan
terdapat korelasi yang signifikan antara Program Kegiatan Metode
Amtsilati (variabel X) dengan Meningkatkan Motivasi Belajar
Membaca Kitab Kuning (variabel Y) dengan korelasi positif yang
sedang dan cukup, sedangkan Hipotesis nihil (Ho) ditolak.

2. Imarotul Hasanah, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam


UIN Sunan Ampel Surabaya, tahun 2016. Judul penelitian “Studi
Komparasi Metode Amtsilati dan Metode Al-Miftah dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Bagi Santri baru
Pondok Pesantren Syaichona Moh. Chplil Bangkalan”

Adapun hasil penelitian yang menggunaan metode kuantitatif ini dari


sample sebanyak 76 santri dengan keseluruhan populasi sebanyak 350
santri, penulis menggunakan rumus statistik T-Test yang hasilnya :

1) Rata-rata nilai hasil belajar menggunakan Metode Amtsilati adalah


89,4 dari nilai sempurna yaitu 100.

2) Rata-rata nilai hasil belajar menggunakan Metode Al Miftah adalah


91,1 dari nilai sempurna Metode Amtsilati adalah 100.

3) Penerapan Metode Amtsilati di Pondok Pesantren Syaichona Moh.


Cholil Bangkaan tidak lebih efektif dari pada Metode Al Mifatah
dalam meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning bagi
santri baru.

Hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan perhitungan T-Test


yang bernilai t stat (-1.040) < t tabel (0,408), yang berarti Ha
diterima dan Ho ditolak.

3. Ibrotul Ummah, Mahasiswi Pendidikan Agama Islam Institut Agama


Islam Negri Sunan Ampel Surabaya tahun 2009, dengan judul
penelitian “Pengaruh Penerapan Metode Amtsilati Terhadap
Keberhasilan Membaca Kitab Kuning Santri di Pondok Pesantren
Salafiyah Syaftiyah Sukorejo Situbondo Tahun Pelajaran 2008/2009”
Dengan hasil penelitian sebagai berikut :

Ada pengaruh yang cukup berarti antara pengaruh penerapan Metode


Amtsilati terhaadap kemampuan membaca kitab kuning santri pondok
pesantren Salafi`iyah tahun pelajaran 2008-2009. Yang mana analisis
chi kwadrat sebesar 12,9 dengan d.b1 taraf signifikan 1% = 6,635
ternyta chi kwadrat lebih besar sehingga Ho nol atau ditolak dan
hipotesis kerja berbunyi “Ada pengaruh yang cukup berarti antara
pengaruh penerapan Metode Amtsilati terhaadap kemampuan
membaca kitab kuning santri pondok pesantren Salafi`iyah tahun
pelajaran 2008-2009”.

F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitiannya (Sugiyono, 2008:84). Hipotesis juga merupakan alternative
dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan
dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang
sifatnya sementara, yang akan di uji kebenarannya dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian (Suharsimi Arikunto, 2007: 55). Menurut
Yatim Rianto, sebagaimana dikutip oleh Nurul Zuriah mengatakan bahwa
hipotesis dilihat dari kategori rumusannyadibagi menjadi dua, yaitu
Hipotesis nihil (null hypothesis) yang biasa disebut dengan Ho, dan
Hipotesisi alternatif (alternative hipothesis) biasanya disebut hipotesis kerja
atau disingkat Ha (Nurul Zuriah, 2007: 2).
Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Melihat perbandingan penggunaan Metode Amtsilati dengan menggunakan
media video Youtube pada santri dalam meningkatkan keterampilan
membaca teks-teks bahasa arab sebelum dan sesudah menggunakan Metode
Amtsilati dengan menggunakan media video Youtube dalam meningkatkan
keterampilan membaca teks-teks bahasa arab, maka penggunaan metode
Amtsilati dengan menggunakan media Video YouTube dapat meningkatkan
keterampilan membaca teks-teks bahasa arab. Untuk keperluan
pengujiannya akan dilakukan dengan membandingkan harga t hitung
dengan harga T tabel, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Apabila T hitung lebih besar dari T tabel (Thitung > Ttabel) berarti hipotesis
nol (Ho) ditolak, (Ha) diterima, jadi ada pengaruh antara variabel
independent dan variabel dependent.
2. Apabila T hitung lebih kecil dari pada T tabel (T hitung < Ttabel) berarti
hipotesis nol (Ho) diterima, (Ha) ditolak, jadi tidak ada pengaruh antara
variabel independent dan variabel dependent.

Ho: artinya tidak ada pengaruh penggunaan Metode Amtsilati dengan


menggunakan media video Youtube dalam meningkatkan keterampilan
membaca teks-teks bahasa arab.

Ha : artinya ada pengaruh penggunaan Metode Amtsilati dengan


menggunakan media video Youtube dalam meningkatkan keterampilan
membaca teks-teks bahasa arab.

Anda mungkin juga menyukai