1. Sel kanker memiliki beberapa kemampuan, dalam tujuannya untuk bertahan hidup (survive)
dan melakukan replikasi. Kemampuan itu antara lain :
1. Menginaktivasi tumor suppressor genes 3. Menginisiasi angiogenesis
2. Menghindari mekanisme apoptosis 4. Menghindari sistem imun
2. Kanker umumnya diketahui setelah penderita memasuki stadium lanjut, namun ada beberapa
jenis kanker yang dapat diketahui secara dini melalui beberapa metode skreening, seperti :
1. Kanker serviks 3. Kanker payudara
2. Kanker prostat 4. Leukemia
5. Kemoterapi umumnya memiliki kelemahan dalam hal keselektivan sel target, dimana tidak
hanya sel kanker tetapi sel normal dengan aktivitas pembelahan yang tinggi ikut mengalami
kerusakan, sehingga sering menimbulkan efek samping seperti :
1. kerontokan rambut 3. penekanan sumsum tulang
2. kerusakan mukosa 4. mual muntah
6. Terapi kanker yang hanya bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup penderita kanker
disebut:
1. Terapi ajuvan 3. Terapi hospice
2. Terapi neoajuvan 4. Terapi paliatif
8. Khemoterapi yang dilakukan untuk membersihkan sisa kanker setelah pembedahan atau
radiasi disebut :
1. Terapi paliatif 3. Terapi neoajuvan
2. Terapi hospice 4. Terapi ajuvan
10. Kelompok obat ajuvan analgetik yang digunakan untuk penanganan nyeri pada penderita
kanker adalah :
1. NSAID 3. Morfin dan derivatnya
2. Antidepresan 4. Antikonvulsan
11. Ketika rasa nyeri sudah tidak dapat diatasi dengan obat maka dapat dilakukan terapi dengan:
1. Akupunktur 3. TENS
2. Blok saraf 4. Yoga/meditasi
12. Kelompok obat antikanker yang tergolong ke dalam antimetabolit yang menghambat
pembentukan asam folat adalah :
1. Cisplatin 3. Siklosporin
2. Paclitaxel 4. MTX
14. Berikut merupakan contoh antikanker yang bekerja sebagai agen pengalkilasi :
1. MTX 3. 5-FU
2. Paclitaxel 4. Siklofosfamid
23. Terapi non farmakologi pada penderita kanker paru dapat dilakukan dengan:
1. Reseksi/pembedahan 3. radioterapi
2. monoklonal antibodi 4. terapi biologi
24. Faktor resiko kanker payudara antara lain faktor usia, endokrin, life style. Dari faktor
endokrin, beberapa hal yang meningkatkan resiko antara lain :
1. menopause lebih lambat 3. Hormon replacement therapy
2. menstruasi lebih awal 4. Pemakaian kontrasepsi hormonal
25. Gejala yang terjadi saat timbul kanker payudara stadium lanjut antara lain:
1. cairan keluar dari puting
2. rasa sakit pada payudara
3. penarikan puting
4. benjolan di payudara yang tidak sakit saat dipegang
28. Operasi pengangkatan kanker payudara dengan cara mengambil jaringan kankernya saja
disebut:
1. mastektomi radikal termodifikasi 3. mastektomi total
2. mastektomi radikal 4. lumpektomi
29. Terapi endokrin bagi pasien kanker payudara yang responsif dapat dilakukan dengan
pemberian:
1. inhibitor aromatase 3. Antagonis estrogen
2. analog LHRH 4. progestin
30. Inhibitor aromatase bekerja dengan cara:
1. menghambat pembentukan progesteron
2. menghambat perubahan androgen menjadi estrogen
3. menurunkan produksi hormon progestin
4. menurunkan produksi hormon estrogen
31. Contoh obat dari golongan inhibitor aromatase antara lain seperti:
1. raloxifen 3. tamoxifen
2. anastrazol 4. letrazol
35. Pada pasien khemoterapi wanita post menopause maka pilihan terapi endokrin yang dapat
dipilih adalah:
1. exemestan 3. anastrazol
2. letrazol 4. goserelin
36. Pada pasien khemoterapi wanita pre menopause maka pilihan terapi endokrin yang dapat
dipilih adalah:
1. anastrazol 3. letrazol
2. goserelin-tamoksifen 4. goserelin
37. Bila pada pasien khemoterapi wanita post menopause mendapat pilihan terapi endokrin
golongan inhibitor aromatase maka efek samping yang akan dialami antara lain:
1. osteoporosis 3. nyeri kepala
2. vagina kering 4. menstruasi berhenti
38. Bila pada pasien khemoterapi wanita pre menopause diberi pilihan terapi endokrin golongan
inhibitor aromatase maka efek samping yang dialaminya adalah:
1. osteoporosis 3. nyeri kepala
2. vagina kering 4. menopause dini
39. Bila pasien khemoterapi wanita pre menopause maka sebaiknya pilihan terapi endokrin yang
dipilih agar wanita tsb terhindar dari menopause dini adalah:
1. exemestan 3. letrazol
2. goserelin 4. goserelin-tamoksifen
40. Beberapa contoh kombinasi khemoterapi untuk penanganan kanker payudara antara lain:
1. AC 3. FAC
2. TC 4. TAC
41. Beberapa contoh kombinasi khemoterapi untuk penanganan kanker payudara salah satunya
adalah TC, komposisi dalam kombinasi :
1. Doxorubisin, Siklofosfamid 3. Taksan, Citikolin
2. Paklitaksel, Siklosporin 4. Paklitaksel, Siklofosfamid
42. Antiemetik yang banyak digunakan pasien kanker umumnya dari golongan antagonis
serotonin, seperti:
1. ondansetron 3. palonosetron
2. granisetron 4. domperidon
43. Seorang pasien mengalami infeksi jamur superficial mendapatkan resep berisi griseovulvin
500 mg sekali sehari. Jenis makanan tertentu sangat mempengaruhi absorbsi griseovulvin.
Apakah yang anda sarankan kepada pasien tsb?
1. Minum bersama susu 3. Minum dengan jus buah
2. Minum bersama teh 4. Minum dengan makanan berlemak
44. Antifungi yang banyak digunakan pasien yang menderita Histoplasmosis ringan adalah:
1. nistatin 3. amfoterisin B
2. griseofulvin 4. itrakonazol
45. Antifungi yang banyak digunakan pasien yang menderita Histoplasmosis berat adalah:
1. nistatin 3. griseofulvin
2. itrakonazol 4. Amfoterisin B-itrakonazol
46. Antifungi yang banyak digunakan pasien yang menderita Blastomikosis ringan adalah:
1. nistatin 3. amfoterisin B
2. griseofulvin 4. itrakonazol
47. Antifungi yang banyak digunakan pasien yang menderita Blastomikosis berat adalah:
1. nistatin 3. griseofulvin
2. itrakonazol 4. Amfoterisin B-itrakonazol
48. Antifungi yang banyak digunakan pasien yang menderita koksidioidomikosis ringan adalah:
1. itrakonazol 3. amfoterisin B
2. flukonazol 4. nistatin
49. Antifungi yang banyak digunakan pasien yang menderita koksidioidomikosis sub akut dan
kronis adalah:
1. Amfoterisin B 3. griseofulvin
2. itrakonazol 4. itrakonazol
50. Antifungi yang digunakan untuk terapi awal pasien yang menderita koksidioidomikosis
progresif adalah:
1. flukonazol 3. griseofulvin
2. itrakonazol 4.amfoterisin B
51. Penanganan HIV di Indonesia mengacu pada pedoman terapi HIV nasional, yang
merekomendasi HAART untuk pasien HIV positif, terapi ini terdiri dari :
a. 2 PI + 1 NRTI + 1 NNRTI
b. 1 NRTI + 2 NNRTI
c. 2 NRTI + 1 NNRTI
d. 3 NRTI
e. 2 NNRTI + 1 PI
52. Pilihan kombinasi obat yang terdapat pada HAART untuk pasien HIV positif, terdiri dari
komposisi berikut:
a. TDF + 3TC + EFV
b. FTC + 3TC + NVP
c. NVP + 3TC + EFV
d. d4T + ddI + NVP
e. ddI + ABC + LPV
53. Pilihan kombinasi obat HAART untuk ibu hamil HIV positif, usia kehamilan trimester
pertama terdiri dari komposisi berikut:
a. TDF + 3TC + EFV
b. ddI + 3TC + NVP
c. TDF + 3TC + NVP
d. d4T + ddI + NVP
e. ddI + 3TC + EFV
54. Profilaksis untuk mencegah penularan HIV dari ibu HIV positif ke bayinya, pada saat
persalinan dilakukan dengan pemberian :
a. Infus AZT
b. AZT oral
c. Infus TDF
d. TDForal
e. ddI oral
55. Profilaksis untuk mencegah penularan HIV dari ibu HIV positif ke bayinya, pasca
persalinan dilakukan dengan pemberian :
a. AZT selama 1 minggu
b. AZT selama 2 minggu
c. AZT selama 4 minggu
d. AZT selama 6 minggu
e. AZT selama 8 minggu
56. Diantara beberapa antiretroviral dalam kombinasi obat HAART yang memiliki efek
teratogenik pada trimester pertama kehamilan adalah :
a. AZT c. EFV e. NVP
b. 3TC d. TDF
57. Diantara beberapa antiretroviral dalam kombinasi obat HAART yang memiliki efek
gangguan hematologik adalah :
a. AZT d. ddI
b. d4T e. NVP
c. TDF
58. Pada kasus HIV yang memiliki komorbid TB, maka untuk mengurangi resiko interaksi
obat antara antiretroviral dalam kombinasi obat HAART yang memiliki komposisi 2 NRTI
+ 1 PI dengan OAT maka dapat dilakukan penggantian :
a. Rifampisin dengan rifabutin
b. INH dengan levofloxacin
c. Pirazinamid dengan PAS
d. Etambutol dengan PAS
e. Streptomisin dengan PAS
59. Pada kasus HIV yang memiliki komorbid hepatitis B kronis/ hepatitis C, maka untuk
mengurangi resiko pendarahan/anemia akibat interaksi antara antiretroviral dalam
kombinasi obat HAART yang memiliki komposisi AZT + 3TC + EFV dengan Ribavirin +
interferon alfa 2a maka dapat dilakukan penggantian :
a. AZT dengan TDF
b. AZT dengan ddI
c. AZT dengan lopinavir
d. AZT dengan ritonavir
e. AZT dengan NPV
60. Pasien yang didiagnosis HIV positif akan mendapat profilaksis dengan antibiotik :
a. tetrasiklin
b. kotrimoksazol
c. ciprofloksasin
d. gentamisin
e. rifampisin
63. Salah satu diagnosis yang mudah dan murah untuk kanker prostat tahap awal adalah..
a. Pemeriksaan PSA
b. Digital rectal examination
c. Biopsy
d. Pemeriksaan darah
e. Semua jawaban salah
64. Obat kemopreventif yang direkomendasikan untuk digunakan pada terapi pembesaran
prostat adalah
a. dutasterid
b. aminoglutetimid
c. goserelin
d. leuprolid
e. flutamid
65. Pembedahan yang dapat dilakukan untuk pasien kanker prostat antara lain
..
a. orkiektomi
b. brakiterapi
c. prostatektomi
d. jawaban a dan c benar
e. jawaban a, b dan c benar
66. Terapi farmakologi yang dapat dipilihkan sebagai first line therapy untuk pasien kanker
prostat antara lain
..
a. LHRH agonis
b. antiandrogen
c. GnRH antagonis
d. Blockade androgen
e. Semua benar
67. Berikut merupakan contoh obat dari golongan LHRH agonis
..
a. flutamid
b. degarelix
c. leuprolid
d. ketokonazol
e. aminoglutetimid
68. Berikut merupakan contoh obat dari golongan GnRH antagonis
..
a. triptorelin
b. goserelin
c. degarelix
d. flutamid
e. ketokonazol
70. Berikut merupakan contoh obat dari golongan inhibitor sintesis androgen
.
a. aminoglutetimid
b. goserelin
c. degarelix
d. flutamid
e. bicalutamid
72. Berikut merupakan efek samping dari obat golongan LHRH agonis
.
a. osteoporosis
b. penurunan libido
c. ginekomastia
d. peningkatan berat badan
e. semua jawaban benar
73. Berikut merupakan efek samping dari obat golongan GnRH antagonis
.
a. osteoporosis
b. penurunan libido
c. ginekomastia
d. peningkatan berat badan
a. semua jawaban benar
75. Berikut merupakan efek samping dari obat golongan inhibitor sintesis androgen
.
a. hipertrigliseridemia
b. hipokalemia
c. hipofosfatemia
d. udema
e. semua jawaban benar
78. Untuk memastikan apakah seseorang terkena infeksi HAV atau tidak maka perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap
.
a. ALT
b. AST
c. Antibodi anti-HAV
d. Parameter darah lengkap
e. semua jawaban benar
83. Untuk memastikan apakah seseorang terkena infeksi HBV atau tidak maka perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap
.
a. ALT
b. AST
c. Antibodi anti-HBV
d. HBsAg
e. semua jawaban benar
84. Pengobatan untuk pasien yang terinfeksi HBV adalah sbb kecuali
.
a. Peningkatan status imunitas
b. tenofovir
c. lamivudin
d. PEG-IFN alfa
e. adefovir
88. Untuk memastikan apakah seseorang terkena infeksi HCV atau tidak maka perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap
.
a. ALT
b. AST
c. HCV RNA
d. HBsAg
e. semua jawaban benar
92. Berikut merupakan metode deteksi kanker serviks yang spesifik adalah
.
a. IVA
b. Pap smear
c. Inspeksi visual Lugol iodine
d. Cek DNA HPV
e. Liquid base citology
93. Untuk memastikan apakah seseorang terkena infeksi HPV atau tidak maka perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap
.
a. IVA
b. Pap smear
c. DNA HPV
d. Visual lugol iodine
e. Liquid base citology
94. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kanker serviks adalah sbb
.
a. Rutin pap smear bagi yang sudah aktif secara seksual
b. Hindari gonta ganti pasangan seks
c. Hindari rokok
d. Vaksinasi HPV
e. Semua jawaban benar
95. Pengangkatan kanker serviks pada tahap awal dapat dilakukan dengan
.
a. konisasi
b. cryotherapy
c. histerektomi
d. brakhiterapi
e. diatermi