Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala
limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada proklamator sedunia,
pejuang tangguh yang tak gentar menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni
Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di STIKES
Hafshawaty, kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul” Mengidentifikasi
Penggunaan Kemoterapi Parasit ’’ dan dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami
juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok pesantren
Zainul Hasan Genggong
2. Ns. Iin Aini Isnawaty, S.Kep.,M.Kes. sebagai ketua STIKES Hafshawaty Zainul
Hasan Genggong
3. Sinta Wahyu Sari, M.Kep., Sp. Mat sebagai Ketua Prodi S1 Keperawatan
4. Rizka Yunita ,S.kep.,Ns.,M.kep Sebagai Wali Kelas Prodi S1 Keperawatan
5. Nafolion Nur Rahmat, S.Kep., Ns Sebagai mata ajar Ilmu Dasar Keperawatan
Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari bahwa sepenuhnya belum
sempurna. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati mengharap kritik dan saran dari pihak
dosen dan para audien untuk perbaikan dan penyempurnaan pada materi makalah ini
Cover ........................................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi dari kemoterapi parasit
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari kemoterapi parasit
3. Untuk Mengetahui obat apa saja yang terpilih dalam kemoterapi parasit
4. Untuk Mengetahui indikasi dari kemoterapi parasit
5. Untuk Mengetahui efek samping dan efek farmakologi dalam kemoterapi parasit
6. Untuk Mengetahui penggunaan klinik dari kemoterapi parasit
1.4 Manfaat
1. Agar kita mengetahui bagaimana cara kemoterapi dengan baik dan benar.
2. Agar mahasiswa lebih memahami apa komoterapi parasit
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa efek farmakologi dan efek samping dari suatu
kemoterapi parasit
4. Agar mahasiswa lebih bias menggunakan komoterapi disaat sudah bekerja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kemoterapi parasit
Kemoterapi parasit berasal dari kemoterapi ialah Kemoterapi adalah
tindakan/terapi pemberian senyawa kimia (obat) untuk mengurangi, menghilangkan atau
menghambat pertumbuhan parasit atau mikroba di tubuh hospes (pasien). Antimikroba
adalah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia.
Penggolongan antimikroba dan kemoterapi.
Pemberian Kemoterapi
Dapat dengan suntikan (iv,IM, atau subkutan) dapat dengan cara khusus, yaitu:
1. Suntikan intrathecal lewat pungsi lumbal
2. Suntikan intrapleura untuk melekatkan pleura viceralis dan pleura parietalis
3. Suntikan intra arteri seperti intra arteri hepatis
4. Suntikan intra peritoneal seperti peritoneal dialisis untuk pengobatan cairan
asites yang maligna
5. kemoterapi sebagai radiosensitizer è kemoterapi disuntik segera sebelum atau
tepat bersamaan waktu penyinaran.
o Peroral contohnya Altretamine, ATRA, Busulfan, 6-Thioguanin,
treosulfan,calsiumfolinate,capecitabine, trofosfamid, chlorambucil,
siklofosfamide/iv,dll.Procarbazin,mercaptopurine,MTx/ iv,im,ith
o Intra thecal: Cytarabine/iv,im, sc;mtx.
o Intra pleura: Bleomicin.
o Intraarteri: Bleomicin, cisplatin, dactinomycin, dexorubicin, 5fu,
etoposide,melphalan,
mitomysin, nimustine, dll
o Intraperitoneal : carboplatin, cisplatin, 5 fu (u/acites), mitotraxone.
o Intra hepatika : mitoxantone
Alkaloida Vinka
Obat golongan ini menghambat sintesis dan penyusunan bahan baku RNA
ribosom melalui efek terhadap sistem polimerase RNA yang bergantung kepada DNA
dengan mengikat subunit protein mikrotubul yang diantaranya penting untuk
pembentukan benang mitosis (spindle) dan replikasi kromosom sehingga agaknya
obat golongan ini secara aktif membunuh sel dalam fase replikasi DNA atau mitosis,
dengan berhentinya metafase pembelahan sel. Contoh obat ini adalah vinkristin dan
vinblastin. Efek samping samping obat ini adalah : mual, muntah, stomatitis, rambut
rontok, neuropati, depresi sumsum tulang. Bila terjadi ekstravasi, menyebabkan
nekrosis setempat.
Steroid
Hormon ini telah terkenal mempunyai pengaruh fisiologik yang besar bagi manusia.
Terhadap sel limfoid, sel leukemia serta sel limfomata, hormon ini menghambat mitosis,
menyebabkan piknosis dan limfositoreksis. Sebenarnya mekanisme kerjanya yang pasti
masih belum jelas. Data penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemungkinan ada
pengaruh sitolitik langsung sebagai refleksi sifat steroid yang dapat terikat pada membran
sel dan mengubah permeabilitasnya. Salah satu contoh yang banyak dipakai adalah
prednison dan prednisolon untuk induksi remisi leukemia akaut atau limfoma malignum.
Beberapa Jenis Obat Lain
Hidroksiurea: obat ini menghambat sintesis DNA dengan jalan menekan aktivitas
enzim reduktase ribonukleosida, karena itu menghambat reduksi ribonukleotida menjadi
deoksiribonukleosida, karena itu menghambat reduksi ribonukleotida menjadi
deoksiribonukleotida. Secara umum dikatakan bahwa obat ini menghambat kuat
pergerakan sel dari fase G1 (tidak sensitif terhadap obat) ke dalam fase S (sensitif
terhadap obat) dan hal ini merupakan faktor penting dalam perencanaan pengobatan
kombinasi.
Nitrosourea: bekerja sebagai bahan alkilasi namun juga akibat reaksi isosianat yang
dihasilkan dengan protein sel. Hal yang penting adalah bahwa obat ini dapat menembus
sawar darah otak dalam konsentrasi yang cukup tinggi.
L-asparaginase: suatu enzim yang diketahui mengkatalisis hidrolisis L-asparagin
menjadi asam L-aspartat sehingga kadar L-asparagin dalam darah merendah. Keadaan ini
menghambat beberapa jenis sel neoplasma (seperti sel leukemia limfoblastik) yang
memerlukan L-asparagin karena tidak dapat mensitesis sendiri. Akibatnya sintesis protein
serta DNA dan RNA dihambat.
Prokarbasin: walaupun reaksi biologik obat ini menyerupai obat alkilasi, namun
mekanisme kerja metilhidrasin ini masih belum jelas. Penelitian memperlihatkan bahwa
obat ini dapat merusak kromatid dan menekan mitosis serta menghambat sintesis DNA,
RNA, dan protein. Tampaknya pecahan obat ini yang merupakan bahan aktifnya. Untuk
lebih jelasnya di bawah ini digambarkan secara skematis mekanisme kerja obat anti-
kanker pada tingkat seluler.
Kemoterapi Kombinasi
Banyak bukti telah banyak dilaporkan bahwa obat-obat sitostatikum dalam berbagai
kombinasi telah menunjukkan efek yang baik dan menggembirakan pada pengobatan
penyakit keganasan pada manusia. Salah satu contoh yang nyata adalah pengobatan
leukemia. Hampir semua anak dengan leukemia limfoblastik akut dan beberapa jenis
leukemia lain berhasil mencapai remisi dengan pengobatan kombinasi beberapa obat
sitostatikum. Demikian pula dengan beberapa jenis tumor seperti penyakit Hodgkin,
tumor Wilms, rabdomiosarkoma dan lain-lain.
Dasar biologik kemoterapi kombinasi dapat dibagi atas sekurang-kurangnya lima
kategori, adalah :
1. Menghambat biosintesis DNA pada beberapa tahapan reaksi enzimatik secara
serempak oleh beberapa obat,
2. Menghambat dua jalan reaksi metabolik yang berbeda dan masing -masing
diperlukan untuk pembentukan DNA,
3. Menghambat perbaikan sel yang rusak oleh satu obat akibat efek toksik obat
lainnya,
4. Meningkatkan kerentanan sel tumor oleh satu obat agar peka terhadap efek
merusak obat lainnya,
5. Beberapa obat bersama-sama berkhasiat mematikan populasi sel tumor secara
maksimal.
Namun kenyataannya sulit untuk memilih obat sama yang dapat bekerja sinergik,
sebagai penambah satu terhadap lainnya atau justru malahan saling menghambat
bila digunakan dalam kombinasi.
3.1 Kesimpuan
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca terutama pembaca yang mengalami
kanker agar dapat memahami bahwa kemoterapi tidak terlalu membahayakan jika mengikuti
prosedur yang telah ditentukan sehingga dapat membasmi seluruh sel-sel Kanker sampai ke
akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk
mengontrol sel-sel Kanker agar tidak menyebar lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA