Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MINAT

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR


ADMINISTRASI PERKANTORAN

(Studi Pada Peserta Didik Kelas X OTKP SMKN 1 Malang)

SKRIPSI

OLEH

ALVIN SEFTAVIANDRI SUSISWO

NIM 180412620153

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

MARET 2021
PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MINAT
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR
ADMINISTRASI PERKANTORAN

(Studi Pada Peserta Didik Kelas X OTKP SMKN 1 Malang)

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Negeri Malang

Untuk memenuhi salah satu persyaratan

Dalam menyelesaikan program Sarjana

Pendidikan Administrasi Perkantoran

Oleh

Alvin Seftaviandri Susiswo

NIM. 180412620153

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

MARET 2021
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Alvin Seftaviandri Susiswo ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Malang, 14 Maret 2021

Pembimbing,

Dr. Madziatul Churiyah, S.Pd., M.M

NIP. 197602182005012001
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi oleh Alvin Seftaviandri Susiswo ini

telah dipertahankan didepan dewan penguji

pada tanggal …..

Dewan Penguji

Dr. Madziatul Churiyah, S.Pd., M.M. Ketua

Dr. Agung Winarno, M.M Anggota

Yuli Agustina, S.E, M.M. Anggota

Mengesahkan, Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Manajemen

Dr. Cipto Wardoyo, S.E.,M.Si.,Ak.,CA Dr. Ely Siswanto, S.Sos., M.M.NIP.


196104151986011001 NIP. 197504262005011001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, tiada kata yang dapat terucap selain Alhamdulillah atas
karuniaNya sehingga penyusunan laporan hasil penelitian dengan judul “PENGARUH
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MINAT BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI
PERKANTORAN (Studi Pada Peserta Didik Kelas X OTKP SMKN 1 Malang)” terselesaikan
dengan baik dan lancar.

Penyusunan laporan hasil penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk
memperoleh gelar sarjana atau strata (S1) Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Negeri Malang.

Penulis menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik atas
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya pada yang terhormat:
1. Kedua Orang Tua Saya Bapak Kacung dan Ibu Sri Rahayu yang telah memberi dukungan dan tuntunan
dalam menyelesaikan pendidikan sastra satu ini.

2. Ibu Dr. Madziatul Churiyah, S.Pd, M.M.. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan
tanggap memberikan masukan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Agung Winarno, M.M. Selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan
bimbingan terhadap kesempurnaan isi skripsi ini.

4. Ibu Yuli Agustina, S.E, M.M. Selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan
bimbingan terhadap kesempurnaan isi skripsi ini.

5. Bapak Dr. Ely Siswanto, S.Sos., M.M., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang yang telah membanti memberikan kemudahan kepada penulis dalam
memenuhi persyaratan

administrasi proses penelitian.

6. Bapak Dr. H. Cipto Wardoyo, S.e., M.Pd., M.Si., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis selama
menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.
7. Bapak Andi Basuki, S.Pd, M.Pd yang telah bersedia menjadi ahli Media yang senantiasa memberikan
masukan pada pengembvang media pembalajaran yang telah dibuat.

8. Bapak Drs. Edy Prayoga, M. MTi. Selaku Plt Kepala SMK Negeri 1 Turen, yang telah memberikan
izin penelitian kepada peneliti.

9. Bapak Doddy Hermawan, S.Pd yang telah bersedia menjadi ahli materi yang senantiasa membimbing
dan membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian di SMK Negeri 1 Turen.

10. Keluarga besar SMK Negeri 1 Turen yang telah membantu mempermudah proses penelitian hingga
akhir.

11. Kakak saya Rizka Meirina dan Adik-adik saya Raditya Nuril Huda dan Salsabila Cahya Rahadatul
Aisy tercinta yang telah memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan pendidikan sastra satu
ini.

12. Semua pihak yang telah banyak membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan bala san yang berlipat
ganda dari Allah SWT dan dijadikan sebagai salah satu amalan yang baik selama hidup di dunia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan dari skripsi
ini. Apabila ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini penulis mohon maaf yang setulus tulusnya

Malang, 14 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencangkup tiga dimensi, individu, masyarakat
atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material
maupun spiritual yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia
maupun masyarakat.
Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu proses
transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih beorientasi pada pembentukan spesialis atau
bidang- bidang tertentu, oleh karena itu perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis. Pendidikan
merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan keseimbangan dan kesempurnaan
dalam perkembangan individu maupun masyarakat. Penekanan pendidikan dibanding dengan
pengajaran terletak pada pembentukan kesadaran dan kepribadian individu atau masyarakat di
samping transfer ilmu dan keahlian. Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau Negara dapat
mewariskan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi
berikutnya, sehingga mereka betul-betul siap menyongsong masa depan kehidupan bangsa dan
negara yang lebih cerah.
Pendidikan juga merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau tujuan tertentu
yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia baik sebagai manusia
ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.
Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek
afektif (merasa). Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja
proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur-unsur yang berkaitan dengan perasaan
seperti semangat, suka dan lain-lain. Substansi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah
membebaskan manusia dan menurut Drikarya adalah memanusiakan manusia. Ini menujukkan
bahwa para pakar pun menilai bahwa pendidikan tidak hanya sekedar memperhatikan aspek 2
kognitif saja tapi cakupannya harus lebih luas. Secara lebih filosofis Muhammad Natsir dalam
tulisan “Idiologi Pendidikan Islam” menyatakan : “Yang dinamakan pendidikan, ialah suatu
pimpinan jasmani dan rohani menuju kesempurnaan dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan
arti sesungguhnya.
Dalam pendidikan, proses pembelajaran yang dilakukan seorang pendidik tidak akan
melepaskan dari unsur suara, akrena unsur ini bermanfaat dalam menjelaskan suatu konsep.
Unsur visual bermanfaat untuk menjelaskan berbagai konsep yang berhubungan
denganpancaindera penglihatan, hal ini berguna dalam menambah wawasan siswa terhadap
beberapa materi pelajaran secara nyata (kongkrit).
Media pembelajaran audiovisual merupakan sebuah alat bantu yang terdiri dari media
visual yang disinkronkan dengan media audio. Hal ini bertujuan munculnya komunikasi dua arah
antara pengirim ke penerima pesan, yaitu guru dan peserta didik melalui oleh pancaindera
pandang dan dengar. Media audiovisual adalah gabungan alat komunikasi, gambar dan suara,
yang saling mendukung. Selain itu, media ini memiliki fungsi menggugah perasaan dan
pemikiran penonton. Menurut (Rananda, 2020)
Media dibagi dalam dua jenis yaitu 1)Audio visual diam yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan cetak
suara 2) Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak seperu film suara dan video cassette.
Dalam pembelajaran dengan menggunakan media audio visual berfungsi sebagai media
penyalur pesan dengan menyajikan unsur gambar dan suara sehingga materi yang disampaikan
menjadi lebih konkret dan jelas. proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran memiliki posisi yang sangat penting
dalam pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan pernah terjadi dan proses pembelajaran
sebagai proses komunikasi juga tidak akan dapat berlangsung secara optimal.
Media pembelajaran audiovisudal memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya dapat
membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan
dapat dipadukan dengan unsur suara, merangsang minat dan perhatian siswa dengan gambar dan
warna yang kongkrit dan aspek suara, progamnya mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan dan
penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil, sedangkan kelemahannya antara lain
memerlukan waktu yang relatif panjang untuk pembuatannya, serta memerlukan biaya yang
relatif besar dan menyajikan gambar yang gerakannya terbatas.(Kahfi et al., 2021)
Defenisi minat adalah suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan (Slameto, 2010), perhatian
(Lin & Huang, 2016), fokus, ketekunan, usaha, pengetahuan, keterampilan (Ainley, Hillman, &
Hidi, 2002), motivasi (Krapp, Hidi, & Renninger, 1992), pengatur perilaku (Wang & Adesope,
2016), dan hasil interaksi seseorang atau individu dengan konten atau kegiatan tertentu
(Schiefele, 2001). Minat memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran akademik, domain
pengetahuan dan bidang studi tertentu bagi individu (Hidi, Berndoff, dan Ainley, 2002). Hidi dan
Renninger meyakini bahwa minat mempengaruhi tiga aspek penting dalam pengetahuan
seseorang yaitu perhatian, tujuan dan tingkat pembelajaran (Wang & Adesope, 2016). Berbeda
dengan motivasi sebagai faktor pendorong pengetahuan, minat tidak hanya sebagai faktor
pendorong pengetahuan namun juga sebagai faktor pendorong sikap (Hidi, 2006). Selanjutnya
pengertian minat belajar adalah sikap ketaatan pada kegiatan belajar, baik menyangkut
perencanaan jadwal belajar maupun inisiatif melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh
(Olivia, 2011).
Bergin menyebutkan bahwa konsep minat terdiri dari minat individu (Ainley, Hillman, &
Hidi, 2002) dan situasional (Lin & Huang, 2016) (Hidi, Berndoff, dan Ainley, 2002) (Krapp,
2002). Minat individu didefenisikan sebagai minat mendalam pada suatu bidang atau kegiatan
yang timbul berdasarkan pengetahuan, emosi, pengalaman pribadi yang sudah ada (Hidi,
Berndoff, dan Ainley, 2002), dan merupakan keinginan dari dalam diri untuk memahami
sehingga menimbulkan pengalaman baru (Fryer, 2015). Selanjutnya menurut Alexander minat
situasional timbul secara spontan, sementara (Flowerdayy & Shell, 2015) dan adanya rasa ingin
tahu yang terinspirasi atau dipengaruhi oleh lingkungan (Fryer, 2015) (Flowerdayy & Shell,
2015) (Arnaldi, 2014). Garcia menyatakan tiga model sebagai faktor yang membedakan minat
situasional, pertama memicu minat situasional, kedua mempertahankan minat situasional
menyangkut perasaan dan ketiga memelihara minat situasional sebagai nilai (Chen, Yang, &
Hsiao, 2015).
Minat belajar dapat diukur melalui 4 indikator sebagaimana yang disebutkan oleh
(Slameto, 2010) yaitu ketertarikan untuk belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan
pengetahuan. Ketertarikan untuk belajar diartikan apabila seseorang yang berminat terhadap suatu
pelajaran maka ia akan memiliki perasaan ketertarikan terhadap pelajaran tersebut. Ia akan rajin
belajar dan terus memahami semua ilmu yang berhubungan dengan bidang tersebut, ia akan
mengikuti pelajaran dengan penuh antusias dan tanpa ada beban dalam dirinya. Perhatian
merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun
yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi siswa akan mempunyai
perhatian dalam belajar, jika jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang ia pelajari. Motivasi
merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan
belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam
situasi interaksi belajar. Pengetahuan diartikan bahwa jika seseorang yang berminat terhadap
suatu pelajaran maka akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut serta
bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari.(Nurhasanah & Sobandi, 2016)
Dalam kesempatan kali ini, yang akan dijadikan objek penelitian adalah sekolah SMKN 1
MALANG. Sebelumnya peneliti sudah melakukan observasi ke sekolah tempat objek penelitian
tersebut. Selain observasi tempat, peneliti juga sempat melakukan praktek mengajar ke sekolah
tersebut selama 40 hari. Selama menjalani praktek mengajar ada beberapa hal yang dialami oleh
peneliti, salah satunya adalah melihat siswa-siwa yang aktif dan antusias ketika diberikan materi
pelajaran melalui media pembelajaran audio visual. Peneliti merasa bahwa siswa lebih paham
dengan materi yang diajarkan jika dengan bantuan salah satu alat pembelajaran yaitu media audio
visual, dan dari hal tersebut maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh
pemanfaatan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar khususnya dalam mata
pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran. Selain pemanfaatan media audio visual, peneliti
juga ingin meneliti seberapa tinggi tingkat pengaruh minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
Pengantar Administrasi Perkantoran guna mencapai hasil belajar yang maksimal. SMKN 1
MALANG merupakan sekolah yang menjunjung tinggi kinerja, tepatnya di Jalan Jl. Sonokembang
Jl. Janti Bar., Bandungrejosari, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65148. SMK Negeri 1 Malang
dahulu bernama SMEA Negeri Malang berdiri pada tanggal 1 Oktober 1963 dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 9 Desember 1963 Nomor :
1028/B.3/Kedj dan berlaku surat tanggal 1 Agustus 1963. Sebagai Ketua Badan Penyelenggara SMEA
Negeri 1 Malang adalah Kepala SHD (Sekolah Hakim dan Jaksa) Malang yaitu Bapak Arief
Soedjono, SH (Alm).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar
Pengantar Administrasi Perkantoran siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang?
2. Apakah ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar Pengantar Administrasi
Perkantoran siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang?
3. Apakah ada pengaruh secara simultan pemanfaatan media pembelajaran audio visual, minat
belajar siswa, hasil belajar Pengantar Administrasi Perkantoran siswa kelas X OTKP SMKN 1
Malang?
C. Hipotesis Penelitian
Penelitian merumuskan beberapa hipotesis sebagai bentuk pemikiran dari paparan
rumusan masalah, berikut merupakan hipotesis yang diungkapkan oleh peneliti:
1. Pemanfaatan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar Pengantar Administrasi
Perkantoran siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang
2. Minat belajar siswa terhadap hasil belajar Pengantar Administrasi Perkantoran siswa kelas X
OTKP SMKN 1 Malang
3. Pengaruh secara simultan pemanfaatan media pembelajaran audio visual, minat belajar siswa,
hasil belajar Pengantar Administrasi Perkantoran siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang

D. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian


1. Ruang Lingkup
Subjek Penelitian adalah siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang yang beralamat di Jalan Jl.
Sonokembang Jl. Janti Bar., Bandungrejosari, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Dalam
Penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Adapun variabel
bebas dalam penelitian ini, (X1) adalah Pemanfaatan Media Pembelajaran Audio Visual, (X2)
adalah Minat Belajar Siswa, dan variabel terikat (Y) adalah Hasil Belajar Pengantar Administrasi
Perkantoran.

2. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian agar bahasan masalah tidak
melebar. Berikut batasan masalah dalam penelitian ini:
a. Variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar Pengantar Administrasi Perkantoran hanya
terbatas pada pemanfaatan media pembelajaran audio visual dan minat belajar siswa.
b. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang
c. Pengumpulan data untuk variabel pemanfaatan media pembelajaran audio visual dan minat
belajar siswa, dilakukan dengan instrument angket, dan untuk variabel hasil belajar Pengantar
Administrasi Perkantoran menggunakan instrument tes.
d. Hasil penelitian hanya berlaku untuk siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang, sehingga tidak
digeneralisasikan pada kelas atau sekolahan lain.

E. Asumsi Penelitian
Terdapat asumsi terkait paparan penelitian di atas yang akan dituliskan dalam beberapa
point berikut:
1. Siswa dalam kegiatan tidak lepas dari penggunaan teknologi
2. Siswa dalam melakukan kegiatan harus disertai dengan minat
3. Saat melakukan pengisian angket, kondisi dan keadaan psikologis siswa sama, serta
memberikan jawaban yang jujur terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sesuai dengan
kenyataan.
4. Variabel-variabel lain di luar penelitian dianggap konstan.

F. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian mampu memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan baru dalam
bidang pendidikan khususnya pendidikan Administrasi Perkantoran yang berkaitan dengan media
audio visual dan minat belajar terhadap hasil belajar pada pembelajaran Administrasi Perkantoran
sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang
agar pembelajaran lebih menarik bagi peserta didik.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
penggunaan media pembelajaran audio visual dan mengetahui minat belajar siswa guna
meningkatkan hasil belajar Administrasi Perkantoran siswa kelas X OTKP SMKN 1 Malang.
b. Bagi Siswa Melalui penelitian ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami
materi, meningkatkan minat belajar dalam meningkatkan hasil belajar Pengembangan
Administrasi Perkantoran.
c. Bagi Guru Melalui penelitian ini, dapat digunakan sebagai bahan referensi guru untuk
menambah wawasan dan pengetahuan guru mengenai media pembelajaran audio visual, serta
juga untuk motivasi guru dalam memperbanyak komunikasi dengan para orangtua siswa
dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar Pengembangan Administrasi Perkantoran
siswa
d. Bagi Sekolah Melalui penelitian ini, diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi pihak
sekolah untuk terus melakukan komunikasi intensif dengan pihak wali murid demi mencapai
tujuan bersama yakni meningkatkan hasil belajar siswa guna membangun generasi muda
yang memiliki pribadi yang luhur.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu yang relevan


Penelitian ini dianggap menarik karena beragamnya variabel yang berpengaruh pada
perilaku konsumsi, dan dalam penelitian ini akan berfokus pada dua variabel independen
yaitu media pembelajaran audio visual dan minat belajar siswa. Adapun hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang dianggap relevan dan mendukung
hipotesis penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
1. Annisa Nurul Hidayatulloh (Skripsi Jurusan Pendidikan Administrasi. Universitas Negeri
Yogyakarta. 2017). Pengaruh Minat Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Kearsipan Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran Perkantoran SMK Negeri 1 Bantul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar mata
pelajaran kearsipan.
2. Eka Fitri Aprilia (Skripsi Jurusan PAI. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 2015). Pengaruh Media
Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran
PAI Di SMA Islam Soerjo Alam Ngajum Malang. Hasil dalam penelitian ini adalah
dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Islam siswa antusias dan dapat
menerima proses pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran audio visual.

B. Kajian Teori
1. Audio Visual
Media pembelajaran audiovisual merupakan sebuah alat bantu yang terdiri dari media
visual yang disinkronkan dengan media audio. Hal ini bertujuan munculnya komunikasi
dua arah antara pengirim ke penerima pesan, yaitu guru dan peserta didik melalui oleh
pancaindera pandang dan dengar. Media audiovisual adalah gabungan alat komunikasi,
gambar dan suara, yang saling mendukung. Selain itu, media ini memiliki fungsi
menggugah perasaan dan pemikiran penonton. Menurut(Rananda, 2020)
2. Minat Belajar
Defenisi minat adalah suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan (Slameto, 2010),
perhatian (Lin & Huang, 2016), fokus, ketekunan, usaha, pengetahuan, keterampilan
(Ainley, Hillman, & Hidi, 2002), motivasi (Krapp, Hidi, & Renninger, 1992), pengatur
perilaku (Wang & Adesope, 2016), dan hasil interaksi seseorang atau individu dengan
konten atau kegiatan tertentu (Schiefele, 2001). Minat memberikan pengaruh positif
terhadap pembelajaran akademik, domain pengetahuan dan bidang studi tertentu bagi
individu (Hidi, Berndoff, dan Ainley, 2002). Hidi dan Renninger meyakini bahwa minat
mempengaruhi tiga aspek penting dalam pengetahuan seseorang yaitu perhatian, tujuan
dan tingkat pembelajaran (Wang & Adesope, 2016). Berbeda dengan motivasi sebagai
faktor pendorong pengetahuan, minat tidak hanya sebagai faktor pendorong pengetahuan
namun juga sebagai faktor pendorong sikap (Hidi, 2006). Selanjutnya pengertian minat
belajar adalah sikap ketaatan pada kegiatan belajar, baik menyangkut perencanaan jadwal
belajar maupun inisiatif melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh (Olivia,
2011).(Nurhasanah & Sobandi, 2016)
3. Hasil Belajar
Matlin berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif
permanen sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya dalam konteks sekolah, belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Akbar & Hawadi, 2004). Secara umum dapat didefenisikan
bahwa hasil belajar merupakan penilaian diri siswa
(Young, Klemz, & Murphy, 2003), dan perubahan yang dapat diamati, dibuktikan, dan
terukur dalam kemampuan atau prestasi yang dialami oleh siswa sebagai hasil dari
pengalaman belajar (Nemeth & Long, 2012). Proits mengungkapkan bahwa hasil belajar
dapat menggambarkan kemampuan siswa setelah apa yang mereka ketahui dan pelajari
(Molstad & Karseth, 2016). Selanjutnya Robert Gagne berpendapat bahwa hasil belajar
siswa terbagi menjadi lima kategori yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual,
keterampilan motorik, sikap dan strategi kognitif (Djiwandono, 2002). (Nurhasanah &
Sobandi, 2016)

Anda mungkin juga menyukai