Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN UAS MK Filsafat Ilmu dan Metodologi

Penelitian
Nama : Romy Sudiawan
NPM : 4122520410010
1. Bagaimana respons anda terhadap kritik Tarnas tentang Ilmu Modern
(Modern Science) dalam bukunya “The Passion of Western Mind”
(1993) menyatakan adanya krisis Ilmu Modern (Ilmu Barat) yaitu:1)
tidak benarnya Postulat Barat (space, matter, causality, and
observation), 2) jagat raya bukan yang sebenarnya, 3) deterministik ke
stokastik, 4) partikel sub-atomik terbuka untuk interpretasi spiritual, 5).
adanya prinsip “uncertainty”, dan 6).adanya “planetary ecological
crises”?

Perlu dipertanyakan bagaimana kelanjutan sains modern jika postulat-


postulat dasarnya ternyata terbukti tidak benar. Terutama, segala hal
upaya manusia yang dilandaskan pada temuan-temuan ilmiah dengan
perspektif terbatas itu dapat atau telah merupakan suatu hal yang
berbahaya.
Perkembangan ilmu dalam filsafat Ilmu Barat mengalami kemunduran
dengan adanya perubahan persepsi tentang mana yang salah dan
mana yang benar. Kebenaran yang diyakini selama ini ternyata
merupakan sebuah pemikiran yang salah. Karena tidak ada kekuatan
yang self correcting akan tetapi inconsistency antar disiplin ilmu. Ilmu
Barat terjebak dalam skeptisisme yang menjadikannya tidak tahu arah
yang benar.

2. Bagaimana anda memandang fenomena alamiah yang menarik anda


untuk diteliti melalui penelitian tesis anda,
Pemakaian pupuk dan pestisida anorganik yang telah berlangsung
hampir selama ini telah diakui banyak menimbulkan kerusakan, baik
terhadap struktur tanah, kejenuhan tanah, terhadap air, terhadap
hewan, dan terhadap manusia. Fenomena alam ini bisa di rasakan
pengaruhnya setelah beberapa tahun kemudian. Guna menarik minat
petani dan menjelaskan secara data, saya mengambil judul tesis
komparasi perbandingan dampak usaha tani padi organik dan usaha
tani padi non organik.
apakah fenomena tersebut betul-betul merupakan hal yang obyektif
sebagaimana adanya atau bergantung pada subyektivitas anda sendiri
sebagai peneliti.
objektif /ob·jek·tif/ /objéktif/ a mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau
1

pandangan pribadi
subjektif/sub·jek·tif/ /subjéktif/ a mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak langsung
mengenai pokok atau halnya: segala sesuatu hendaklah dibahas secara objektif, jangan secara –
Dalam melaksanakan penelitian ini, saya ingin berjalan secara objektif.
Karena hasil penelitian dengan komparasi perbandingan dampak usaha
tani padi organik dan usaha tani padi non organik, dan bisa
menghasilkan kesimpulan yang dapat diadaptasi oleh petani di Wilayah
saya. Apabila usaha pertanian organik lebih menguntungkan dari segi
materi dan segi kesehatan konsumen, manfaat yang akan diterima
menjadi lebih besar.

Dalam menjelaskannya, kemukakan contoh fenomena alamiah yang


anda munculkan pada judul tentatif penelitian tesis anda. Sejalan
dengan pandangan anda tentang obyektivitas fenomena yang anda
teliti,
Dalam hal penggunaan pupuk dan pestisida sintetik telah
mengakibatkan, antara lain :
1. Terganggunya kehidupan dan keseimbangan tanah, meningkatkan
dekomposisi bahan organik, yang kemudian menyebabkan
degradasi struktur tanah, kerentanan yang lebih tinggi terhadap
kekeringan dan keefektifan yang lebih rendah dalam menghasilkan
panenan.

2. Penggunaan pupuk buatan NPK yang terus menerus menyebabkan


penipisan unsur-unsur mikro seperti seng, besi , tembaga, mangan,
magnesium, molybdenum, boron yang bisa mempengaruhi tanaman,
hewan, dan kesehatan manusia.
3. Setiap tahun ribuan penduduk teracuni oleh pestisida.
4. Dari waktu ke waktu, hama menjadi resisten terhadap pestisida,
yang kemudian memaksa penggunaan pestisida dalam dosis yang
lebih tinggi. Pestisida bukan hanya membunuh mikroorganisme yang
menyebabkan kerusakan pada tanaman, namun juga membunuh
mikroorganisme yang berguna, seperti musuh alami hama.

5. Hanya sebagian kecil pestisida yang dipakai di lahan mengenai


mikroorganisme yang seharusnya dikendalikan. Sebagian besar
pestisida itu masuk ke tanaman (komoditas), udara, tanah, atau air,
yang bisa membahayakan kehidupan mikroorganisme lain.
Mikroorganisme air, khususnya, sangat peka terhadap pestisida
sintetis.
6. Pestisida yang tidak mudah terurai, akan terserap dalam rantai
makanan dan sangat membahayakan serangga, hewan pemakan
serangga, burung pemangsa, dan pada akhirnya manusia.
termasuk paradigma ilmu yang manakah (menurut Thomas Kuhn) yang
anda anut selama ini?

Penelitian yang saya akan laksanakan, termasuk paradigma sosiologi


karena hasil penelitian akan berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan,
keputusan-keputusan dan aturan umum serta hasil penelitian yang
dapat diterima secara umum di masyarakat.
3. Program Studi Magister Agribisnis terdiri atas beberapa konsentrasi,
konsentrasi apakah yang anda dalami? Bagaimana anda bisa
menggambarkan sejarah perkembangan Ilmu konsentrasi anda sampai
saat ini. Secara ontologis, kemukakan perbedaan jenis kajian Ilmu
konsentrasi anda dengan salah satu konsentrasi ilmu lainnya yang
termasuk dalam Agribisnis.

Saya mengambil konsentrasi Manajemen Agribisnis


Secara ontologis :
Agribisnis mencakup keseluruhan kegiatan mulai dari memproduksi dan
distribusi input sampai dengan distribusi hasil pertanian, sedangkan
konsentrasi yang lainnya, yaitu Agroteknologi adalah mengumpulkan
ilmu dan pengetahuan tentang tanaman terakait dengan faktor yang
mempengaruhi proses pertumbuhan, perkembangan, produksi,
pengaruh faktor luar (iklim, tanah, hama penyakit) serta rekaya
teknologi yang dapat mempermudah tercapainya produksi yang
optimal.

Secara epistemologis, ilmu konsentrasi anda termasuk ilmu alamiah


atau ilmu social?
Secara epistemologis :
Agribisnis memandang sektor pertanian secara utuh, bukan hanya
sektor primer tetapi mulai dari kegiatan pertanian yang menyediakan
input sampai dengan kegiatan pertanian dalam pengolahan hasil
pertanian, pemasaran, dan jasa penunjang pertanian. Dari pengertian
tersebut di atas, Agribisnis merupakan Ilmu social, karena Ilmu
Sosial adalah kajian bidang ilmu yang mengupas hubungan manusia
dan lingkungannya, serta masyarakat dan interaksi didalamnya.

Adakah perbedaan proses pengembangan ilmu alamiah dengan ilmu-


ilmu social, kalau ada ataupun tidak ada perbedaan, kemukakan
kesamaan dan perbedaannya, serta landasan metafisik apa yang
menyebabkannya.
Ilmu pengetahuan alam membatasi dirinya dengan hanya membahas
gejala-gejala alam yang dapat diamati. Sedangkan ilmu sosial adalah
ilmu yang membatasi diri pada gejala kehidupan manusia, baik itu
gejala yang bersifat fisik atau bukan. Yang termasuk dalam bagian ilmu
alam adalah fisika, kimia, biologi, matematika, dan ilmu medis.
Sedangkan yang masuk pada ilmu sosial adalah sosiologi, antropologi,
psikologi, politik, dan lain-lain. Ilmu alam itu memiliki pengamatan yang
berulang-ulang. Ilmu alam mengamati gejala-gejala alam dengan panca
indra, dan juga bahwa pengamatan itu bisa dilakukan diulang oleh
orang lain dengan pengamatan berulang kali hingga tidak diragukan
lagi kebenarannya. Sedangkan ilmu sosial itu perkembangannya sangat
lambat karena kesulitan dalam pengamatan. Tidak seperti halnya ilmu
alam yang mampu mengamati gejala alam secara dekat dan langsung
lewat media indra, ilmu sosial sangat sulit mengunakan pengamatan
langsung. Ilmu Alam itu ilmu yang pasti dan ilmu sosial ilmu yang bisa
berubah-ubah.

Secara aksiologis, untuk apa manfaatnya Ilmu konsentrasi anda


dipelajari dan dikembangkan?
Secara Aksiologis :
Agribisnis meliputi kegiatan di usahatani dan di luar usahatani yang
terkait dalam pengadaan input pertanian, pengolahan hasil dan
pemasaran hasil. Dengan mempelajari ilmu agribisnis, kita bisa
mengembangkan potensi dari hilir sampai ke hulu, sehingga
mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin.

4. Apa yang dimaksud oleh Weber bahwa ilmu itu “etis netral”?
Ilmu barat atau modern hanya mengakui rasio, yang menghasilkan ilmu
nomotetikal. Ilmu normatif tidak boleh mencampuri ilmu nomotetikal.
Bila keduanya itu bercampur, kesimpulan yang ditarik akan kabur.

Apakah semua ilmu itu etis netral?


Kalau ya mengapa, dan kalau tidak, juga mengapa?
Semua ilmu tidak etis netral, karena pandangan hidup kita
menghendaki keseimbangan antara rasio dan rasa.

Kemukakan yang dimaksud dengan obyektivitas suatu fenomena,


dogmatisme agama, dan takdir.
Obyektivitas suatu fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan
dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah
dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari
subjek yang menyelidikinya.

Dogmatisme agama adalah orang berpegang pada kepercayaan


mereka tanpa berpikir dan hanya ikut-ikutan saja. Dogmata dianggap
anatema bagi ilmu pengetahuan dan analisis ilmiah meskipun orang
bisa berdebat bahwa metode ilmiah itu sendiri pun merupakan dogma
bagi banyak ilmuwan.

Takdir adalah seluruh peristiwa yang ada di alam raya dari sisi
kejadiannya dalam kadar atau ukuran tertentu, pada tempat dan waktu
tertentu.
Kemukakan yang anda ketahui tentang “filsafat”, “pengetahuan”, “seni”,
“agama”, “ilmu” “teknologi” dan “filsafat ilmu”. Untuk memudahkan
memahami kesamaan dan perbedaan makna di antaranya, coba
kemukakan secara matriks.
Filsafat adalah merupakan studi tentang hakikat realitas dan
keberadaan, soal apa yang mungkin diketahui serta
perilaku yang benar atau salah. 

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses


sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.

Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi


kehalusannya, keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari
bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, ukiran.

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan


kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia
dengan tatanan kehidupan.

Ilmu adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan


meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia.

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-


barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa


pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar
filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya
antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.
5. Bagaimana anda mengklasifikasikan kemampuan manusia ( sebagai
knower)?

Kemampuan manusia sebagai knower dapat diklasifikasikan sebagai


berikut :
1. Kemampuan kognitif adalah kemapuan untuk mengetahui (mengerti,
memahami, dan menghayati) dan mengingat apa yang diketahui.
Landasar kognitif ini adalah rasio atau akal.

2. Kemampuan afektif adalah kemampuan untuk merasakan tentang apa


yang diketahuinya, seperti rasa cinta, rasa indah. Rasa itulah yang
menghubungkan manusia ke alam gaib, rasa merupakan sumber
kreativitas manusia, rasa memilah manusia menjadi manusiawi, dalam
arti ber etika. Rasa menjadi tiang kemnusiaan, karena manusia yang
paling mulia adalah orang yang paling bertaqwa (sebagai tujuan hidup
yang paling hakiki, manusia).

3. Kemampuan konatif adalah kemapuan untuk mencapai apa yang


dirasakan. Konatif adalah will atau karsa (kemauan, keinginan/hasrat)
adalah daya dorong untuk mencapai (atau menjauhi) segala sesuatu
yang ditekankan oleh rasa. Rasa yang memutuskan, apakah sesuatu itu
dicintai atau dibenci, dinyatakan indah atau buruk dan mejadi sifat
manusia untuk menginginkan atau mendekati yang dicintainya, dan
yang dinyatakan indah, dan sebaliknya untuk membuang atau menjauhi
yang dibencinya dan yang dinyatakan buruk. Adapun kekuatan manusia
untuk bergerak mendekati atau menjauhi disebut kemampuan konatif.

Salah satu hal yang mendasar dalam menentukan kemampuan


manusia ialah kesadaran (consciousness). Kemukakan berbagai
pendapat tentang faktor yang menumbuhkan kesadaran manusia.

Beberapa pendapat tentang faktor yang menumbuhkan kesadaran


manusia :
1. AL Ghazali (1058-1111) : nafsu amarah (kesadaran indrawi),
nafsu lawwmah (kesadara akali), dan nafsu mutmainah (kesadaran
rohani ilahi).
2. Rene Deccartes (1596-1650): cogito erga sum (saya berpikir karena
itu saya ada).
3. Sigmund Freud (1856-1939): id (ketidak sadaran), ego (kesadaran),
dan super ego (mekanisme sensor)

Menurut anda pendapat siapa yang paling tepat, dan mengapa?

Menurut saya pendapat Al Ghazali yang paling lengkap, semua faktor


yang menumbuhkan kesadaran manusia ada, kesadaran indrawi,
kesadaran akali dan kesadaran rohani.

Bagaimana anda menjelaskan bahwa teori dalam ilmu mempunyai


sifat : “koherensi”, “korespondensi” dan “pragmatism”.

Teori kebenaran koherensi atau konsistensi adalah teori kebenaran


yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu
pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif
dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Menurut
teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan
dengan sesuatu yang lain, yaitu fakta dan realitas, tetapi atas hubungan
antara putusanputusan itu sendiri.

Teori kebenaran korespondensi, Correspondence Theory of Truth yang


kadang disebut dengan accordance theory of truth, adalah teori yang
berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika
berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam
atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau keadaan
benar itu apabila ada kesuaian (correspondence) antara arti yang
dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang
dituju oleh pernyataan atau pendapat tersebut. Kebenaran atau suatu
keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang
dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah
benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa
adanya.

Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti


dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau
sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada
berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk
kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional
dalam kehidupan praktis.

Apa yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah?

Kebenaran ilmiah adalah sesuatu yang sesuai dengan fakta atau


sesuatu yang selaras dengan situasi aktual yang di dalamnya terdapat
metode-metode ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai