Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

A.     Pengertian Penilaian


Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi
verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan.
B.     Prinsip-prinsip pengembangan Penilaian
1.  Valid, berarti menilai apa yang seharusnya dinilai; dengan menggunakan alat yang sesuai
untuk mengukur kompetensi.
2.  Reliabel, reliabel berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
3.  Menyeluruh, penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang
tertuang pada setiap kompetensi .
4.  Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
5.  Obyektif, penilaian harus dilaksanakan secara obyektif (ada fakta dan ada kriteria yang jelas).
6.  Mendidik, proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki
proses pembelajan.
7.  Terbuka, artinya dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
8.  Adil, artinya tidak menguntungkan atau merugikan sebagian pihak.
C.     Penilaian Kelas
1.      Pegertian Penilaian Kelas
Adalah proses pengumpulan & penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah
bukti untuk membuat keputusan ttg pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa.
2.      Ciri Penilaian Kelas
Adapun terdapat 5 ciri-ciri dalam penilianan kelas, yaitu Belajar tuntas, Otentik,
Berkesinambungan, Berdasarkan acuan kriteria / patokan , Menggunakan berbagai cara &
alat penilaian. Dari kelima ciri ciri tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
a.   Belajar Tuntas
•         Belajar Tuntas (mastery learning): peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan hasil
yang baik.
•         “Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata
pelajaran dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka
akan mencapai ketuntasan”.
(John B. Carrol, A Model of School Learning)
b.  Penilaian Otentik/ Autentik
•         Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu
•         Menggunakan berbagai cara dan kriteria
•         Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,)
c.   Berkesinambungan
Memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk
Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan
Kelas.
d.  Berdasar Acuankriteria/patokan
Prestasi kemampuan peserta didik TIDAK DIBANDINGKAN dengan peserta
kelompok, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan patokan yang ditetapkan
e.   Menggunakan Berbagai cara & alat penilaian
•         Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi
•         Menggunakan penilaian yang bervariasi: Tertulis, Lisan, Produk, Portofolio, Unjuk Kerja,
Proyek, Pengamatan, dan Penilaian Diri
D.    Jenis Penilaian Autentik
Dalam penilaian autentik teradapat 4 jenis penilaian, yaitu Penilaian Tertulis / Tes
Tulis, Penilaian Unjuk Kerja, Penilaian Proyek, Penilaian Portofolio. Keempat jenis penilaian
tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
1.  Tes Tulis
a.       Pengertian Tes Tertulis
1)      Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam
bentuk tulisan.
2)      Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan
menjodohkan merupakan alat yang umumnya hanya menilai kemampuan berpikir rendah
(pengetahuan saja)
3)      Terdiri dari tes objective ,dan essay.
b.      Jenis Tes Objektif
1)      pilihan ganda
2)      dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
3)      menjodohkan
c.       Tes Karangan/Uraian (essay)
Dalam tes karangan atau uraian siswa akan mengerjakan tes tersebut sesuai dengan
kemampuan siswa dengan cara mengarang jawaban, namun sesuai dengan pertanyaan yang
atau instrumen tes tersebut. Tes karangan memiliki ciri-ciri, yaitu:
1)      Siswa mengorganisasikan jawabannya sendiri secara bebas sesuai dengan kemampuannya.
2)      Dalam mengorganisasikan jawaban siswa menggunakan bahasa atau kata-kata dan corak
mengarangnya sendiri.
3)      Siswa memproduksi jawaban tes karangan berbeda-beda atas mutu suatu jawaban yang
dituntut.
2.  Unjuk Kerja (Performance) :
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. (unjuk kerja, tingkah laku, interaksi). Dalam
penilaian ini akan menjadi baik atau cocok bila digunakan untuk:
a.       Penyajian lisan: keterampilan berbicara, berpidato, baca puisis, berdiskusi.
b.      Pemecahan masalah dalam kelompok
c.       Partisipasi dalam diskusi
d.      Menari
e.       Memainkan alat musik
f.        Olah Raga
g.       Menggunakan peralatan laboratorium
h.       Mengoperasikan suatu alat
3.  Penilaian Proyek (Penugasan)
a.       Ciri-ciri dari Penilaian Proyek:
1)      Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu.
2)      Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan.
3)      Perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain,
pengumpulan data, analisis data, laporan tertulis, poster, dan lain-lain.
4)      Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek
b.      Contoh Tugas Penilaian Proyek
Lakukan penelitian sederhana di lingkungan sekitar mengenai pengaruh iklan di
media cetak maupun di media elektronik terhadap gaya hidup anak SD (cara berpakaian,
pilihan makanan dan minuman, perilaku)
c.       Contoh Format Penyekoran Tugas Proyek
KRITERIA DAN SKOR
ASPEK
3 2 1
Jika memuat
Jika memuat tujuan, Jika memuat tujuan,
tujuan, topik,
topik, alasan, topik, alasan,
alasan, tempat
tempat penelitian, tempat penelitian,
PERSIAPAN penelitian,
responden, daftar responden, daftar
responden, daftar
pertanyaan dengan pertanyaan kurang
pertanyaan tidak
lengkap. lengkap.
lengkap
Jika daftar
Jika daftar
pertanyaan dapat Jika pertanyaan
pertanyaan dapat
dilaksanakan tidak terlaksana
PENGUMPULAN dilaksanakan
semua, tetapi data semua dan data
DATA semua dan data
tidak tercatat tidak tercatat
tercatat dengan rapi
dengan rapi dan dengan rapi.
dan lengkap.
lengkap.
Jika pembahasan Jika sekedar
Jika pembahasan
PENGOLAHAN data kurang melaporkan hasil
data sesuai tujuan
DATA menggambarkan penelitian tanpa
penelitian
tujuan penelitian membahas data
Jika penulisan
Jika sistimatika
Jika sistimatika kurang sistimatis,
penulisan benar,
PELAPORAN penulisan benar, bahasa kurang
memuat saran,
TERTULIS memuat saran, komunikatif,
namun bahasa
bahasa komunikatif. kurang memuat
kurang komunikatif
saran

4.  Penilaian Portofolio


a.       Pengertian
1)      Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu.
2)      Portofolio relatif lebih otentik dibanding jenis penilaian tes.
3)      Portofolio Berisi kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
yang diambil selama proses pembelajaran.
4)      Portofolio digunakan oleh pendidik dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu.
5)      Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan kinerja siswa,
seperti kreasi kerja dan  karya siswa lainnya.
6)      Kumpulkan dan simpankarya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah
masing2 atau loker .
b.      Apa saja yang dikumpulkan dalam penilaian ini:
Dalam penilaian portofolio Karya-Karya yang Dapat Dikumpulkan adalah Puisi, Karangan,
Gambar / Lukisan, Desain, Paper, Sinopsis, Naskah pidato / khotbah, Naskah Drama, Rumus,
Doa, Surat, Komposisi Musik, Teks Lagu, Resep Makanan, Laporan Observasi/ Penyelidikan
/ Eksperimen, Dsb.
5.  Penilaian Sikap
Sikap merupakan kesiapsiagaan mental seseorang dalam merespon sesuatu/objek.
Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.
a.       Instrumen Penilaian Sikap
1)      Observasi perilaku
2)      Skala sikap
b.      Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :
Keteran
Perilaku Nilai
gan
No. Nama
Bekerja Penuh Bekerja
Berinisiatif
sama Perhatian sistematis
1.Fika
2.Dudi
3.

E.     Pemberian Skor (Skoring)


1)      Langkah-langkah
a.       Menyusun suatu jawaban model sebagai kunci jawaban yang memenuhi syarat sebagai
jawaban yang baik (benar, relevan, lengkap, berstruktur, dan Jelas).
b.      Setiap item bisa berbeda bobot. Perbedaan bobot bisa berdasar pada jenis bahan (bahan
perangsang, bahan inti, bahan penting, dan kurang penting), teksonomi (pengetahuan,
pemahaman, evaluasi, dll).
c.       Membaca beberapa jawaban dari peserta didik yang kurang pandai dan yang pandai. Hal ini
dapat dipakai untuk memperoleh gambaran umum tentang kualitas dari jawaban dari para
peserta didik atau mengecek apakah kunci jawaban cukup realistik.
d.      Sebaiknya masing-masing nomor dari jawaban tes diperiksa sekaligus sebelum melakukan
skoring nomor yang lain.
e.       Agar tidak terpengaruh oleh kesan mutu jawaban yang mendahului sebaiknya sesudah
selesai diperikasa jawaban-jawaban satu nomor, lembar jawab perlu ditukar urutannya.
f.        Tidak usah memperhatikan nama dan nomor peserta, untuk mengurangi subyektivitas.
g.       Membiasakan hanya memeriksa isi pikiran yang dikemukakan dalam jawaban, sehingga
tidak perlu menilai bentuk tulisan dan lain-lain.
h.       Mengembalikan lembar jawab lengkap dengan catatan-catatan seperlunya.
PEMBERIAN NILAI DAN TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN
Posted on October 15, 2012

1. A.      Prinsip-Prinsip Pemberian Nilai

Penilaian kelas adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan
pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu
mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran
dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

Agar pemberian nilai dapat memberikan fungsi secara optimal, dalam melakukan penilaian
guru hendaknya selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip penilaian kelas sebagai berikut;

a)    Proses pemberian nilai merupakan bagian dari pembelajaran.

Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar, oleh karena itu penilaian
mencakup penilaian proses dan hasil belajar. Penilaian harus digunakan sebagai proses untuk
mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian kompetensi, dan sekaligus untuk mengukur
efektifitas proses pembelajaran.

b)   Penilaian mencerminkan masalah dunia nyata.

Penilaian harus dapat mengarahkan siswa untuk memahami keterkaitan kemampuan yang
diperoleh dari proses pembelajaran dengan masalah yang dihadapi dalam masyarakat.

c)    Menggunakan berbagai metode, ukuran dan criteria.

Teknik penilaian yang dapat digunakan meliputi tes tertulis, performance test, penilaian
produk, penilaian proyek, peta perkembangan, evaluasi diri, penilaian sikap, dan protofolio.

d)    Penilaian harus bersifat holistic.

Penilaian harus mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran baik kognitif, afektif,
maupun sensori-motorik

e)    Penilaian kelas mengacu kepada kemampuan (competency referenced)

Dalam melakukuan penilaian harus sejalan dengan pelajaran yang telah diterima oleh siswa.
Materi penugasan merupakan butir-butir yang harus dicapai oleh siswa.

f)    Berkelanjutan.

Penilaian merupakan proses yang berkelanjutan dalam satu semester/ satu tahun.

g)   Didaktis.
Penilaian diharapkan bersifat mendidik, dapat memacu siswa untuk meningkatkan prestasi
belajarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan hadiah kepada siswa yang
berprestasi.

h)   Menggali informasi

Penilaian hendaknya dapat memberikan informasi yang cukup bagi guru untuk mengambil
keputusan dan umpan balik. Soal dan tugas sangat dianjurkan dalam bentuk uraian dan
pemecahan masalah.

i)     Melihat yang benar dan yang salah

Dalam melakuklan penilaian hendaknya melakukan analisis terhadap hasil penilaian dan
kerja siswa secara seksama untuk melihat adanya kesalahan yang secara umum terjadi pada
siswa dan sekaligus hal-hal yang positif yang diberikan siswa.

1. 1.        Tujuan Penilaian Kelas

Penilaian kelas dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar siswa,
guna menetapkan sampai sejauhmana siswa telah menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan dalam kurikulum.

Manfaat Penilaian Kelas

 Sebagai umpan balik bagi siswa agar mengetahui kemampuan dan kekurangannya
 Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami siswa
 Sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar
 Sebagai informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan

Keunggulan Penilaian Kelas

 memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang
dipahami dan mampu dikerjakannya.
 Prestasi belajar siswa terutama tidak dibandingkan dengan prestasi kelompok, tetapi dengan
prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya;
 Pengumpulan informasi dilakukan dengan berbagai cara
 Siswa tidak sekedar dilatih memilih jawaban yang tersedia, tetapi lebih dituntut menanggapi
dan memecahkan masalah
 siswa diberi kesempatan memperbaiki prestasi belajarnya.
 Penilaian tidak hanya dilaksanakan setelah proses belajar-mengajar (PBM) tetapi dapat
dilaksanakan ketika PBM sedang berlangsung (penilaian proses).
 Kriteria penilaian karya siswa dapat dibahas guru dengan para siswa sebelum karya itu
dikerjakan sehingga secara tidak langsung terdorong agar berusaha mencapai harapan
(expectations) (standar yang dituntut) guru.

1. 2.        Fungsi Penilaian Kelas

 Sebagai alat untuk menetapka  penguasaan siswa terhadap kompetensi.


 Sebagai bimbingan,
 Sebagai alat diagnosis,
 Sebagai alat prediksi
 Sebagai grading pengulangan  materi kembali,materi yang sudah diajarkan
 Sebagai alat seleksi

1. 3.        Prinsip-Prinsip Penilaian Kelas


1. Validitas

“Menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat yang digunakan sesuai dengan apa yang yang
dinilai.”

1. Reliabilitas

Penilaian yang reliable memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin


konsistensi.

1. Terfokus Pada Kompetensi

Dalam penerapan KBK, penile   ian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian
kompetensi), bukan pada penguasaan materi (pengetahuan).

1. Objektivitas

Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Oleh karena itu penilaian harus adil, terencana,
berkesinambungan, mengunakan bahasa yang dapat dipahami siswa dan menerapkan kriteria
yang jelas dalam perbuatan keputusan atau pemberian angka (scor)

1. Mendidik

Penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi siswa (lulus atau tidak lulus) atau
menghukum siswa tetapi untuk mendiferensiasi siswa (sejauh mana seorang siswa membuat
kemajuan atau posisi masing-masing siswa dalam rentang cakupan pencapain suatu
kompetensi). Berbagai aktivitas penilaian harus memberikan gambaran kemampuan siswa,
bukan gambaran ketidakmampuannya.

1. 4.        Metode Penilaian Penilaian Kelas


2. Penilaian Melalui Portofolio (Portofolio)

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada    berbagai


informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.
Informasi perkembangan siswa tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik oleh siswanya, hasil tes (bukan nilai), piagam penghargaan atau bentuk
informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.

Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa sendiri dapat menilai
perkembangan kemampuan siswa  dan terus  melakukan perbaikan. Dengan demikian,
portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa. Berikut contoh
karya-karya yang dapat dimasukkan dalam penilaian portofolio: Puisi; Karangan;
Gambar/tulisan; Peta/denah; Desain; Paper; Laporan observasi; Laporan penyelidikan;
Laporan penelitian; Laporan eksperimen; Sinopsis; Naskah pidato/kotbah; Naskah drama;
Doa; Rumus; Kartu ucapan; Surat; Komposisi musik; Teks lagu; Resep masakan
Portofolio dapat digunakan untuk menilai perkembangan siswa dalam ilmu-ilmu sosial,
seperti menganalisis masalah-masalah sosial, bahasa, seperti menulis karangan, dan
matematika, seperti pemecahan masalah-masalah matematika.lebih tepat digunakan untuk
menilai kemampuan menulis siswa untuk berbagai tujuan dan pembaca. Kumpulan tulisan
siswa ini merupakan refleksi perkembangan berfikir mereka.

1. Penilaian Melalui Unjuk Kerja (Performance)

Penilaian unjuk kerja  merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati  kegiatan atau
kinerja siswa dalam melakukan sesuatu Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis
karena bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Semakin
banyak kesempatan guru mengamati unjuk kerja siswa, semakin reliable hasil penilaian
kemampuan siswa.

Penilaian dengan cara ini lebih tepat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam
penyajian lisan (keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi, berdiskusi, dan sebagainya),
pemecahan masalah dalam suatu kelompok, partisipasi siswa dalam diskusi kelompok kecil,
kemampuan siswa menari, kemampuan siswa memainkan alat musik, kemampuan siswa
dalam cabang-cabang olah raga, kemampuan siswa menggunakan peralatan laboratorium,
kemampuan siswa mengoperasikan suatu alat, dan sebagainya.

1. Penilaian Melalui Penugasan (Proyek/Project)

Penilaian melalui proyek dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan
siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Proyek seringkali melibatkan pencarian data primer dan sekunder,
mengevaluasi secara kritis hasil penyelidikan, dan kerjasama dengan orang lain. Oleh karena
itu, proyek sangat bermanfaat bila digunakan untuk menilai keterampilan menyelidiki secara
umum untuk segala bidang pembelajaran. Di samping itu proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa dalam bidang tertentu, mengetahui
kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan itu dalam penyelidikan tertentu, dan
mengetahui kemampuan siswa dalam menginformasikan  subyek tertentu secara jelas.

1. Penilaian Melalui Hasil kerja (Produk/Product)

Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membu-at produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, pahatan),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Cara ini tidak hanya melihat
hasil akhirnya saja tetapi juga dari proses pembuatannya, contoh: kemampuan siswa
menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan peralatan dengan aman,
membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak, dan penampilan menarik.

1. Penilaian Melalui Tes Tertulis (Paper & Pen)

Tes tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi tertentu. Tes
Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban
tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan
lain sebagainya.
Ada dua bentuk soal  tes tertulis, yaitu:

1. Soal dengan memilih jawaban : pilihan ganda; dua pilihan (benar-salah, ya-tidak);
menjodohkan
2. Soal dengan mensuplai-jawaban, isian atau melengkapi; jawaban singkat atau pendek ; soal
uraian.

1. B.       Penilaian Diberbagai Jenjang Pendidikan


1. 1.      Pedoman Pelaksanaan dijenjang Pendidikan dasar dan Menengah

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

 sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
 objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
 adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
 terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
 terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

Guru sebagai agen pembelajaran selalu melaksanakan penilaian terhadap hasil belajar peserta
didiknya secara berkesinambungan, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

 menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria
penilaian pada awal semester. Sebagian guru belum melaksanakannya ini terlihat dari
program semester yang disusun guru pada pertemuan pertama awal semester dimulai
dengan proses pembelajaran pada kompetensi dasar pertama.
 mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada
saat menyusun silabus mata pelajaran. Kegiatan pengembangan indikator pencapaian KD
dan memilih teknik penilaian yang sesuai dilaksanakan pada waktu pengembangan silabus,
silabus mata pelajaran di dapatkan guru dari internet atau memphotocopy silabus yang
disusun sekolah lain, hasil pengembangan silabus pada kegiatan MGMP mata pelajaran, dan
hasil pengembangan silabus sendiri . Hal ini menunjukan bahwa kegiatan ini belum
dilaksanakan sebagian guru.
 mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
penilaian yang dipilih. Pengembangan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan
bentuk dan teknik penilaiannya tentu dapat kita lihat pada bagian akhir dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 tahun 2008
tentang Standar Proses.

1. 2.      Pedoman pelaksanaan penilaian di perguruan tinggi

 Penilaian Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara
berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen.
 Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir
program studi, ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian disertasi.
 Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E yang masing-masing bernilai
4, 3, 2, 1, dan 0.
 Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu : memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan
pujian, yang dinyatakan pada transkrip akademik.
 IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan program diploma
adalah:
o IPK 2,00 – 2,75 : memuaskan
o IPK 2,76 – 3.50 : sangat memuaskan
o IPK 3.51 – 4,00 : dengan pujian.
o  Predikat kelulusan untuk program magister:

a.       IPK 2,75 – 3,40 : memuaskan;

b.       IPK 3.41 – 3,70 : sangat memuaskan:

c.       IPK 3,71 – 4,00 : dengan pujian.

 Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan juga dengan memperhatikan masa studi
maksimum yaitu n tahun (masa studi minimum) ditambah 1 tahun untuk program sarjana
dan tambah 0,5 tahun untuk program magister.
 Predikat kelulusan untuk program doktor diatur oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.

1. C.      Pemanfaatan Hasil Tes Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran

Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atausalah. Tes
dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Testertulis adalah tes yang
menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupapilihan dan/atau isian. Tes yang
jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda,benar-salah, dan menjodohkan. Sedangkan
tes yang jawabannya berupa isian dapatberbentuk isian singkat dan/atau uraian. Tes lisan
adalah tes yang dilaksanakanmelalui komunikasi langsung (tatap muka) antara peserta didik
dengan pendidik.Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan. Tes praktik (kinerja) adalah
tes yangmeminta peserta didik melakukan perbuatan/mendemonstasikan/
menampilkanketerampilan.

Dalam rancangan penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melaluiberbagai macam


ulangan dan ujian. Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengahsemester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujianterdiri atas ujian nasional dan ujian
sekolah. Ulangan adalah proses yang dilakukanuntuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalamproses pembelajaran, untuk melakukan perbaikan
pembelajaran, memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satukompetensi dasar (KD) atau lebih.
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengahsemester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
pada akhir semester. Cakupanulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KDpada semester tersebut.

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik padaakhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik padaakhir semester
genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.Cakupan ulangan kenaikan
kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester genap.
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
sebagai pengakuan prestasi belajardan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Ujian
nasional adalah kegiatanpengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa
mata pelajarantertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi pesertadidik yang


dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atasprestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuanpendidikan. Mata pelajaran yang
diujikan pada ujian sekolah adalah mata pelajaranpada kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikanpada ujian nasional, dan aspek kognitif
dan/atau psikomotorik

1. 1.        Memanfaatkan hasil Pre Test dan Post test

Pre Test merupakan Jenis test yang di lakukan sebelum pelajaran inti di mulai, sedangkan
Post Tes adalah penilaian yang dilakukan setelah pelajaran selesai.

1. 2.        Memanfaatkan Hasil  Tes formatif

Tes formatif adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk
setelah mengikuti suatu program tertentu (Arikunto, 2002:36). Dalam kedudukannya seperti
ini tes formatif dapat dipandang sebagai tes diagnostic pada akhir pelajaran. Teknik pre-test
dan post-test memiliki manfaat baik bagi guru, siswa, maupun program itu sendiri.

1. a.    Manfaat Bagi Guru

 Mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah diterima oleh siswa
 Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa
 Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang telah diberikan

1. b.    Manfaat Bagi Siswa

 Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program yang
menyeluruh
 Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa
 Usaha perbaikan
 Sebagai diagnosis

1. Manfaat Bagi Program


 Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai
dengan keakapan anak
 Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum
diperhitungkan
 Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai
 Apakah metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.

1. 3.        Memanfaatkan Hasil Tes diagnostic

tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa
perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kelemahan yang dimiliki siswa.

1. a.         Fungsi Tes Diagnostik?

Tes diagnostik memiliki dua fungsi utama, yaitu:

(a)    mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa,

(b)    merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya  pemecahan sesuai masalah atau
kesulitan yang telah teridentifikasi

1. b.        Karakateristik Tes Diagnostik

Tes diagnostik memiliki karakteristik:

1. dirancang untuk mendeteksi kesulitan belajar siswa, karena itu format dan respons yang
dijaring harus didesain memiliki fungsi diagnostik,
2. dikembangkan berdasar analisis terhadap sumber-sumber kesalahan atau kesulitan yang
mungkin menjadi penyebab munculnya masalah (penyakit) siswa,
3. menggunakan soal-soal bentuk supply response (bentuk uraian atau jawaban singkat),
sehingga mampu menangkap informasi secara lengkap. Bila ada alasan tertentu sehingga
mengunakan bentuk selected response (misalnya bentuk pilihan ganda), harus disertakan
penjelasan mengapa memilih jawaban tertentu sehingga dapat meminimalisir jawaban
tebakan, dan dapat ditentukan tipe kesalahan atau masalahnya,  dan
4. disertai rancangan tindak lanjut (pengobatan) sesuai dengan kesulitan (penyakit) yang
teridentifikasi.

1. 4.        Memanfaatkan Hasil Penilaian Nontes


1. Observasi

Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan


tingkah lakuya. Secara umum observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
(data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi dapat
dilakukan pada berbagi tempat misalnya kelas pada waktu pelajaran, dihalaman sekolah pada
waktu bermain, dilapangan pada waktu murid olah raga, upacara dan lain-lain.
1. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu tehnik penilain yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog)
baik secara langsung (face to pace relition), apabila wawancara itu dilakukan kepada orang
lain misalnya kepada orang tuannya atau kepada temanya. Keberhasilan wawancara sebagai
alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal :

1. Hubungan baik pewawancara dengan anak yang diwawancarai. Dalam hal ini hendaknya
pewawancara dapat menyesuikan diri dengan orang yang diwawancarai
2. Keterampilan pewawancara

Keterampilan pewawancara sangat besar pengaruhnya terhadap hasil wawancara yang


dilakukan, karena guru perlu melatih diri agar meiliki keterampilan dalam melaksanakan
wawancara.

1.  Pedoman wawancara

Keberhasilan wawancara juga sangat dipengaruhi oleh pedoman yang dibuat oleh guru
sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman-pedoman secara terperinci,
tentang pertanyaan yang akan diajukan.

1. Angket (Questionave)

Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan
diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan anngket atau kuesioner dalam proses
pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik
sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.

Anda mungkin juga menyukai