Anda di halaman 1dari 29

UNIVERSITAS TERBUKA

PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR 1
Arti, Jenis, Dan Sistem Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia

A. Pengantar
Ditinjau dari segi bahasa, penilaian di artikan sebagai proses menentukan nilai suatu
objek. Untuk menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran
atau kriteria.

Dalam kurikulum 2004 terdapat dua istilah penilaian yang digunakan, yakni (1)
asesmen dan (2) penilaian berbasis kelas

Dalam kurikulum 2004/2006, istilah asesmen disamakan dengan penilaian. Bagi yang
memperlakukan berbeda, penilaian lebih dikaitkan dengan tehnik tes, sebaliknya
asesmen dikaitkan dengan teknik-teknik nontes, seperti penilaian kinerja, penilaian
proyek, dan sebagainya.
B. Jenis Dan Sistem Penilaian
1. Jenis Penilaian
Jenis penilaian ada beberapan macam yakni:
a. Penilaian formatif
b. Penilaian sumartif
c. Penilaian diagnostik
d. Penilaian selektif
e. Penilaian penempatan
2. Sistem penilaian
Sistem penilaian hasil belajar dibedakan kedalam dua cara atau sistem yakni:
a. Penilaian acuan patokan (PAP)
b. Penilaian acuan normal (PAN)

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
3. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
PAP adalah penilaian yang mengacu kepada tujuan pengajaran atau indikator hasil belajar yang harus dikuasi
oleh siswa.
Sistem penilaian acuan patokan disebut “standar mutlak”. Aplikasi sistem ini dapat
menghasilkan tiga kemungkinann yaitu:
a. Siswa lulus semua, artinya semua siswa memenuhi kriteria ketuntasan yang telah
ditetapkan
b. Siswa tidak lulus semua, artinya semua siswa tidak memenuhi kriteria ketuntasan
yang telah ditetapkan atau tidak seorang pun yang dapat memenuhi syarat
minimal ketuntasan .
c. Ada siswa yang lulus dan ada siswa yang tidak lulus.
4. Penilaian Acuan Norma (PAN)
PAN adalah penilaian yang mengacu pada rata-rata kelompoknya.
5. Pengembangan Tes Acuan Patokan Dan Tes Acuan Norma
Kedua tes ini pada hakikatnya hanya didasarkan atas perbedaan cara menafsirkan
skor yang dihasilkan. Yang menjadi ciri khas dari proses pengembangan TAP adalah
pengembangan bahan tes menjadi butir-butir tes yang didasarkan pada kemampuan
sebagai hasil pembelajaran yang ingin diukur.

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
C. Penilaian Dengan Tes Bahasa
1. Hakikat Dan Sasaran Tes Bahasa
Dalam kajian kebahasaan, kemampuan berbahasa dibedakan kedalam kompetensi berbahasa dan
keterampilan berbahasa. Kompetensi bahasa meliputi:
1. Kompetensi bunyi bahasa
2. Kompetensi tata bahasa
3. Kompetensi kosakata
Keterampilan bahasa meliputi:
4. Keterampilan menyimak
5. Keterampilan berbicara
6. Keterampilan membaca
7. Keterampilan menulis

Gabungan kedua sasaran tes bahasa dan rinciannya itu dapat diringkas pada bagan berikut:

Keterampilan Bahasa
Dengar Bicara Baca Tulis
Komponen Bunyi bahasa • •
bahasa
Tata bahasa • • • •
kosakata • • • •

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
2. Pendekatan Tes Bahasa
Pendekatan tes bahasa dapat dipaparkan secara singkat dan berurutan sebagai berikut:
a. Pendekatan Tradisional
Dalam pendekatan tradisional, tes bahasa diselenggarakan tanpa mengacu kepada teori kebahasaan
tertentu. Bahan yang digunakan dalam tes benyak merajuk kepada karya sastra dan bentuk tes yang
banyak dipakai adalah terjemahan dan menulis esai.
b. Pendekatan Diskret
Dalam pendekatan struktural memiliki komponen-komponen bahasa yaitu:
1). Komponen bunyi bahasa
2). Komponen tata bahasa
3). Komponen kosakata
c. Pendekatan Integratif
Pendekatan ini berkeyakinan bahwa bahasa itu adalah integrasi dari bagian-bagian terkecil, dan
seterusnya menjadi bagian yang lebih besar. Sebagai unsur dari yang terkecil disebut “fonem”,
kemudian bergabung menjadi “suku kata”, selanjutnya “kata”, “frasa”, “kalimat”, “paragraf”, dan
“wacana”.

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
d. Pendekatan Pragmatik

Pendekatan pragmatik memiliki sejumlah ciri yaitu:


1). Mengaitkan bahasa dengan penggunaan senyatanya, yang melibatkan tidak saja unsur-unsur
kebahasaan melainkan juga juga unsur-unsur konteks.
2). Menekankan eratnya kaitan antara unsur kebahasaan dan nonkebahasaan dalam penggunaan bahasa
seutuhnya.

e. Pendekatan Komunikatif
Dalam pendekatan komunikatif akan selalu ditanyakan antara laian:
. komunikasi
1). Siapa yang terlibat dalam
2). Bagaimana hubungan diantara mereka
3). Apa maksud dan tujuan dilakukan komunikasi
4). Dalam keadaan bagaimana komunikasi itu terjadi
5). Kapan dan bagaimana komunikasi itu terjadi

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
.

D. Penilaian Berbasis Kelas


1. Penilaian kinerja atau unjuk kerja
Penilaian kinerja atau unjuk kerja (performance assesment) adalah penilaian berdasarkan hasil
pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi.

Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa antara lain dalam
bidang-bidang berikut:
-Berpidato - Pembacaan puisi
- berdiskusi - Membacakan pengumuman
-Membacakan berita - Membacakan teks pembukaan UUD
-Membacakan cerita pendek -Membacakan teks doa
-Berwawancara dengan tokoh -Partisipasi siswa dalam diskusi

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
2. Langkah-langkah Penilaian Kinerja
a. Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang
akan mempegaruhi hasil akhir (output) yang terbaik
b. Menuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan
untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik
c. Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur jagan terlalu banyak sehingga
semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa melakukan tugas
d. Mendefinisikan kriterian kemampuan-kemampuan yang akan diukur berdasarkan
kemampuan siswa yang harus dapat diobservasi atau karakteristik produk yang
dihasilkan
e. Untuk kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan
diamati
f. Periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang dibuat
sebelumnya oleh orang lain di lapangan.

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Berikut dikemukakan penilaian kinerja atau unjuk kerja siswa dalam membacakan teks berita

RUBRIK PENILAIAN MEMBACAKAN TEKS BERITA

Nama :
No Aspek Indikator Ya Tidak
1 Jeda •Apakah pembacaan dilakukan setiap satuan makna bukan setiap kata?
•Apakah pengaturan jeda menjadikan berita yang dibacakan itu mudah dipahami
pendegar?
2 Lafal/Vokal •Apakah setiap kata dilafalkan dengan jelas?
3 Intonasi •Apakah tinggi rendahnya nada, keras lunaknya suara, dan cepat lambatnya
pembaca, sudah diatur dengan isi kalimat dalam teks berita
4 Mimik •Apakah ekspresi wajah wajar dan sesuai denganisi dan ragam berita yang
dibacakan?
5 Pemafasan Apakah pembaca dapat mengatur nafasnya dengan baik dan tidak kelihatan
terengah-engah

Seorang penilai hanya akan memberikan tanda centang (√) atas dasar hasil
pengamatannya yang cermat.

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
.

3. Kriteria penilaian
No Tingkatan Indikator
1 Sangat bagus Jika seluruh indikator terpenuhi (ada 6 jawaban “ya”)
2 Bagus Jika 4-5 indikator terpenuhi (ada 4-5 jawaban “ya”)
3 Cukup Jika 2-3 indikator terpenuhi (ada 2-3 jawaban “ya”)
4 kurang Jika 1 indikator atau tidak ada indikator terpenuhi (ada 1 atau tidak
ada jawaban “ya”)

:
Untuk menghitung skor yang diperoleh oleh seorang siswa kita dapat
menghitungnya dengan rumus berikut:

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
4. Penilaian Hasil Kerja
Penilaian hasil kerja (product) adalah penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan
memanfaatkan/menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktis, atau kualitas estetik dari
sesuatu yang dihasilkan oleh siswa.

Dengan demikian terdapat dua tahapan penilaian. Pertama, penilaian tentang pemilihan dan cara
menggunakan alat serta prosedur kerja siswa. Kedua, penilaian tentang kualitas teknis maupun
estetis.
5. Penilaian Proyek
Proyek (project) adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian sampai dengan penyajian
data
Penilaian penugasan adalah penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan
menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan
konsep, dan pemahaman mata pelajaran tertentu.
Contoh proyek dalam bahasa dan sastra indonesia yang dapat dinilai dengan
penilaian proyek antara lain sebagai berikut:
a. Penampilan teater sederhana
b. Penyusunan laporan kegiatan

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
6. Penilaian Portofolio
 
Portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa. Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil
pekerjaan seorang siswa yang menggambarkan taraf pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan, dan
pekerjaan terbaik siswa.

Dalam pelajaran bahasa indonesia, karya-karya yang dapat dikumpulkan dalam penilaian
portofolio antara lain karangan, puisi, naska drama, naska pidato, poster, laporan kunjugan,
iklan, surat resmi, surat pribadi, dan catatan dari bacaan.

Untuk menyususn portofolio ada enam langkah yang harus ditempu yaitu:
a. Mengidentifikasi tujuan portofolio
b. Menentukan jenis portofolio
c. Menentukan kompetensi dan tahap pencapaiannya
d. Menentukan bukti belajar yang akan dimasukkan kedalam portofolio
e. Menentukan kriteria karya yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai siswa
f. Menentukan isi tiap-tiap bagian portofolio

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Berikut disajikan contoh portofolio yang ditunjukkan untuk mengamati perkembangan kemampuan menulis puisi :

. Tujuan : mengamati perkembangan kemampuan melalui puisi


Jenis: portofolio refleksi
Kelas:
Waktu: satu bulan
Nama siswa:
Isi portofolio
1. Tugas dan bukti yang harus dikumpulkan

Tugas Bukti
•Membaca beragam contoh puisi •Judul puisi yang dibaca, dan komentar atau tanggapan
tentang puisi yang dibaca
•Membuat buram (draft) puisi •Buram (draft) puisi yang ditulis
•Menyunting puisi yang telah ditulis •Bukti hasil penyuntingan
2. Rubrik penilaian kemampuan menulis puisi
3. Simpulan hasil penilaian
•Simpulan siswa tentang nilai yang diperoleh disertai alasannya
•Simpulan guru tentang nilai, komentar tentang proses dan produk puisi yang telah dihasilkan siswa.

7. Penutup

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
.
KEGIATAN BELAJAR 2
Penilaian Keterampilan Berbahasa Lisan

A. Pengantar
Keterampilan berbahasa lisan yakni menyimak dan berbicara. Menyimak adalah keterampilan
berbahasa yang bersifat reseptif, artinya menerima pesan dari orang lain dan selanjutnya
memahami pesan-pesan dalam bentuk lisan
Berbicara adalah keterampilan bahasa yang bersifat aktif-produktif, artinya
menghasilkan pesan yang ditunjukkan kepada orang lain

Keterampilan menyimak merupakan kemampuan yang memungkinkan seorang


pemakai bahasa untuk memahami bahasa yang digunakan secara lisan.
Sedangkan keterampilan berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang amat
penting dalam kehidupan sehari-hari

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
B. Penilaian Keterampilan Menyimak
1. Menjawab pertanyaan (frasa, kalimat, kata)
Berikut dikemukakan contoh tes menyimak yang jawabannya berupa
frasa atau kelompok kata

Perintah: degarkanlah baik-baik wacana berikut. Kemudian jawablah


pertayaan-pertayaan yang ibu/bapak sampaikan
Wacana yang diperdegarkan : [suara A: Dok, saya sudah dua hari ini
tidak enak makan.saya tidak tahu mengapa].
[suara B: sebentar, saya periksa dulu].
Pertayaan: Di manakah peristiwa dalam rekaman dialog itu terjadi?

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Selanjutnya, berikut ini ditampilkan contoh tes menyimak yang jawabannya berupa kalimat atau
klausa.
Perintah :degarkanlah baik-baik wacana berikut.kemudian jawablah
pertayaan-pertayaan yang ibu/Bapak sampaikan
Wacana yang diperdegarkan : [yogyakarta terpilih sebagai tujuan wisata terbaik di indonesia
dalam ajang indonesia tourism award 2009. selain pemkot yogya, sembilan daerah
lain masuk kategori tujuan wisata terbaik]
Pertayaan : apa yang sudah diraih oleh yogyakarta?

Yang terakhir, berikut ditampilkan tes menyimak yang jawabannya berupa kata atau leksikon.
Perintah :degarkanlah baik-baik wacana berikut.kemudian jawablah
pertayaan-pertayaan yang ibu/Bapak sampaikan
Wacana yang diperdegarkan : [napoleon bonaparte yang memerintah prancis (1799-1815] menjadi sumber
inspirasi besar bagi perkembangan dunia fasion. Bahkan jaket bonaparte menjadi
sumber inspirasi busana pentas michael jackson
Pertayaan : siapa yang menjadi sumber inspirasi dunia fasion?

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
2. Merumuskan Inti Wacana
Contoh tes menyimak yang jawaban berupa rumusan inti wacana.

Perintah :dengarkan baik-baik wacana berikut. Kemudian rumuskanlah


secara singkat inti masalah yang diungkapkan di dalamnya.
Wacana yang diperdegarkan : [hujan deras disertai angin kencang sejak
beberapa hari terakhir mengakibatkan sungai citarum di kabupaten bandung jawa
barat, meluap kurang dari 1 meter. Meski air sungai tersebit belum sampai ke
pemukiman warga, ratusan penduduk terutama yang rumahnya berada di bantaran
sungai citarum mulai mengungsi ke lokasi aman, diantaranya kawasan pegunugan
dan wilayah yang aman dari banjir].
Pertayaan : apakah ini dari simakan yang baru kalian dengar?

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
3. Menceritakan Kembali
Contoh tes menyimak yang isinya menceritakan kembali teks yang sudah didegar.
Perintah :dengarkan baik-baik wacana berikut. Kemudian
jawablah pertayaan-pertayaan yang ibu/Bapak sampaikan
Wacana yang diperdegarkan : [sumba adalah salah satu dari 18 ribu pulau di indonesia. Dua
kali luas pulau bali dan 400 kilometer lebih ke timur. Pulau ini
dikunjungi turis dari portugis dan belanda. Karena terisolasi, sumba dapat lebih
baik melindungi lingkungannya. Pulau ini menjadi salah satu budaya yang paling
memesona dan misterius di seantero indonesia].
Pertayaan :ceritakanlah kembali wacana yang kalian dengar dengan
kalimatmu sendiri?

.
4. Menjawab Pertayaan Wacana
Contoh tes menyimak yang isinya adalah menanyakan isi yang ada di dalam wacana.
Perintah :dengarkan baik-baik wacana berikut. Kemudian
jawablah pertayaan-pertayaan yang ibu/Bapak sampaikan
Wacana yang diperdegarkan : [aparat keamanan india meningkatkan pengamanan di Taj
Mahal seiring dengan datangnya musim kunjungan wisatawan. Seorang
deputi inspektur jenderal polisi di Agra mengatakan bahwa pengamanan di
monumen yang dibangun pada abad
Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Wacana yang diperdegarkan :ke-17 itu ditingkatkan setelah pihaknya menerima laporan intelijen. Tanggung
jawab pengamanan monumen yang menyedot ratusan ribu pengunjung per tahun itu
dipegang pasukan keamanan industrial pusat. Kini, dengan dibantu po;isi, mereka akan bersiaga
di delapan menara pengawasan yang didirikan di sekeliling Taj Mahal].
Pertayaan :1. mengapa pengamanan Taj Mahal ditingkatkan?
2. Abad keberapa Taj Mahal dibangun?
3. Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengamanan Taj Mahal?

C. Penilaian Keterampilan Berbicara


Berikut bentuk tes berbicara dapat berupa:
1. Bercerita Singkat
Berikut dikemukakan contoh prosedur tes bercerita singkat
.
Perintah : perhatikan gambar berikut
Gambar yang dijadikan stimulus :

Pertayaan : kemukakan secara lisan pandangan/kesan kalian


tentang binatang yang ada di gambar?
Ahmad, S.Pd.,M.Pd
2. Menceritakan Kembali
Contoh tes berbicara yang berupa tes menceritakan kembali terhadap stimulus yang sudah diterimanya
Perintah : bacalah kutipan teks berikut?
Teks yang dijadikan stimulus : [air berubah menjadi sumber malapetaka. Bukan lagi sekadar basa basi, bukan
sekadar ancaman, melainkan suda menjadi kenyataan. Situ gintung menelan lebih seratus korban
jiwa. Pada 2002 jakarta hampir tenggelam karena banjir kiriman dari hulu. Saat ini, 4 desa dikawasan
puncak tengah pucat pasi karena kawatir disapu air akibat pedangkalan telaga di hulu sungai
ciliwung. Dampaknya akan terasa di jakarta].
Pertanyaan : kemukakan kembali isi teks yang kalian baca dengan menggunakan kalimat kalimat
kalian sendiri?
3. Berbicara Bebas
Contoh tes berbicara yang berupa tes berbicara bebas terhadap stimulus yang diterimanya
Perintah : perhatikan topik-topik berikut di bawah ini. Pilihlah satu topik yang kalian rasakan
paling
. sesuai dengan minat dan pengetahuan kalian.
Topik yang dapat dipilih : 1. cita-citaku
2. binatang kesayanganku
3. pengalaman yang tidak terlupakan
4. filem yang saya sukai
5. bagaimana saya menjaga kesehatan
Pertanyaan : ceritakan selama 3-5 menit dari topik yang kamu pilih.
4. Penutup

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
KEGIATAN BELAJAR 3
Penilaian Keterampilan Berbahasa Tulisan

A. Pengantar
Membaca dan menulis merupakan kegiatan yang amat penting. Keduanya menjadi semakin penting
pada saman moderm dan pascamoderm. Dalam pembelajaran, kemampuan membaca dan
menulis di latihkan melalui membaca dan menulis.
Dalam pengajaran, tes menulis dapat di lakukan secara terbatas dan secara bebas. Pada tes menulis
terbatas, tulisan peserta tes dilakukan dengan batasan-batasan tertentu, misalnya topik tulisan dan
judul sudah di tetapkan, ada batasan waktu penyelesaiaan dan panjang tulisan. Pada tes menulis
bebas, peserta dapat menentukan sendiri apa yang di tulisnya meskipun ia terikat pada rambu-
rambu minimal.
B. Penilaian Keterampiulan Membaca
Beberapa bentuk tes membaca di paparkan berikut : melengkapi wacana, memjawab pertanyaan,
dan meringkas isi bacaan. Ketiga bentuk tes tersebut di jelaskan sebagai berikut :
1. Melengkapi Wacana
Tes melengkapi wacana sering di kaitkan dengan tes cloze atau C- tes. Berikut di kemukakan
contoh tes melengkapi wacana.
Petunjuk : bacalah wacana berikut yang belum sepenuhnya selesai
Teks yang di baca siswa: [dalam salah satu acara televisi (AFI), seorang _(1)_akan di pilih untuk maju ke
babak berikutnya dengan ukuran jumlah _(2)_ penggemar yang mendukungnya.
Sebelum penghitungan persentase jumlah sms seorang akademia di komentari oleh parah _(3)_
pertimbangan jumlah dukungan penggemar di gunakan dengan pertimbangan bintang yang
banyak di sukai _(4)_ akan sukses di pasaran. Dari jumlah sms pendukung akan di putuskan
siapa yang _(5)_ dan siapa yang berhak maju ke babak berikutnya. Seteleh melewati beberapa
kali eliminasi di temukan tiga besar dan dari tiga besar di tentukan juara I, II, dan III. Juara I
diputuskan mendapatkan hadiah utama berupa mobil]
Pertanyaan : tambahkanlah satu kata yang sesuai untuk melengkapi bagian yang rumpang (1)
s.d. (5) pada wacana tersebut !

2. Menjawab Pertayaan
Berikut ini dikemukakan contoh tes membaca yang berupa tes menjawab
pertayaan

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Petunjuk : bacalah wacana berikut dengan seksama!
Teks yang dibaca siswa : [apa yang mebuat yuri tertarik dengan gamelan? Kata yuri,
permaianan musik gamelan dan efek yang di timbulkan membuat
hatinya merasa bergetar. “kami memiliki banyak budaya tradisional, tapi
buat saya tidak ada yang semenarik gamelan,” katanya. Suatu ketika yuri
mendapat kesempatan bersama kelompok gamelannya beljar di indonesia,
tepatnya di yogya, pada tahun 2000. disana dia tinggal sebulan. Sambil belajar,
yuri dan teman-temannya mendapat kesempatan ikut pentas di desa-desa]
Pertanyaan : jawablah pertanyaan-pertanyaan tentang isinya secara
singkat!
1. Alasan apa yang membuat yuri lebih tertarik gamelan?
2. Apa pokok pikiran dari kutipan di atas?

3. Meringkas Isi Bacaan


Dalam membaca,tes meringkas isi bacaan ini lebih terpokus pada kemampuan
siswa dalam menyarikan isi bacaan, dengan mengesampingkan unsur-unsur
susunan kalimat, tata bahasa, ejaan, dan kosakata.

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Petunjuk : bacalah wacana berikut dengan seksama!
Teks yang dibaca siswa : [sebuah menara radio, baliho, hotel, dan dua rumah tokoh di kabupaten jember,
jawa timur, rusak di amuk angin puting beliung. Di kabupaten indramayu, jawa barat,
angin juga merobohkan lima rumah dan merusakan 55 rumah lainnya].
Pertanyaan/tugas : buatlah ringkasan dalam satu kalimat!

4. Penilaian Keterampilan Menulis


Dalam menulis, unsur kebahasaan merupakan unsur yang penting, disamping isi pesan
yang di ungkapkan, yang murupakan inti dari keterampalian bahasa yang aktif –produktif.
Untuk menilai tingkat penguasaan keterampilan menulis, beberapa tes dapat digunakan,
yakni tes menceritakan gambar, tes membuat ringkasan, dan tes menulis bebas.

5. Menceritakan Gambar
Tes menceritakan gambar berupa perintah kepada siswa untuk menceritakan dengan bahasanya sendiri
dari stimulus yang berupa gambar

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Petunjuk : buatlah karagan singkat dengan menggunakan media gambar! Bila perlu gunakanlah nama
tempat atau orang yang kalian anggap sesuai untuk karangan yang kalian tulis!
Gambar yang menjadi media :

6. Membuat Ringkasan
Tes menulis yang berupa membuat ringkasan adalah tes yang meminta
siswa untuk membuat karangan yang lebih pendek dari karangan
aslinya. Kata atau istilah “ringkasan” merujuk kepada karangan yang
lebih ringkas dari karangan aslinya. Berbeda dengan tes membuat
ringkasan dalam membaca, tes ringkasan dalam menulis ini lebih
banyak di titik beratkan kepada tes kemampuan siswa dalam memilih
kata dan prasa, menyusun kalimat, menata kalimat menjadi paragraf-
paragraf, dan mewujutkan paragraf menjadi wacana yang padu. Berikut
ini di sajikan contoh soal tes membuat ringkasan.

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Petunjuk : bacala wacana berikut. Setelah itu buatlah ringkasan dengan bahasamu sendiri kedalam 5
kalimat!
Teks yang di ringkas : [awas, gempa bumi. Awas, bencana alam. Indonesia berada di daerah yang rawan gempa.
Mulai sabang sampai merauke, sebagian besar, adalah daerah yang rawan guncagan gempa. Hanya
pulau kalimantan yang relatif aman dari ancaman gempa. Untuk itulah sikap waspada dan siap mengungsi
harus tertanam pada kita semua. Mulai dari anak-anak sampai orang tua harus siap menghadapi bencana itu.
Untuk kepentingan preventif, kita semua harus membiasakan diri selalu waspada dengan cara
membaca koran setiap hari, menonton berita- berita TV, belajar peka terhadap gerakan bumi. Jika akan
membangun rumah, pilihlah bahan dan rancangan yang meminimalkan guncagan akibat gempa].

7. Menulis Bebas
Berikut di tampilkan bentuk tes menulis bebas
Petunjuk : buatlah karangan sepanjang kira-kira dua halaman folio (lebih
kurang 600 kata). Berikanlah judul yang kalian anggap sesuai dengan isis
karangan!
Topik pilihan :1. pencemaran lingkungan
2. Kebersihan sekolah
3. cita-citaku
4. Internet menurut saya
5. Hormat kepada orang tua

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Hasil tes menulis untuk selanjutnya dapat dikoreksi dengan menggunakan rubrik penilaian hasil kerja seperti
contoh berikut!
NO ASPEK DESKRIPTOR SKOR
1 Pemilihan judul •Sesuai, menggambarkan isi, menarik 3
•Sesuai, kurang menggambarkan isi, kurang menarik 2
•Tidak sesuai, tidak menggambarkan isi, tidak menarik 1
2 Kelengkapan isi •Bagian pendahuluan, isi, dan penutup ditata secara baik 3
•Bagian pendahuluan, isi, dan penutup ditata secara kurang baik 2
•Bagian pendahuluan, isi, dan penutup ditata secara tidak baik 1
3 Kesesuaian isi dengan •Isi sesuai dengan topik 3
topik •Isi kurang sesuai dengan topik 2
•Isi tidak sesuai dengan topik 1
4 sistematika •Urut-urutan sesuai 3
•Urut-urutan kurang sesuai 2
•Urut-urutan tidak sesuai 1
5 Penggunaan ejaan dan •Tidak ada kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca 4
tanda baca •Terdapat kesalahan (1-3) penggunaan ejaan dan tanda baca 3
•Terdapat kesalahan (4-6) penggunaan ejaan dan tanda baca 2
•Terdapat kesalahan lebih dari 6 dalam penggunaan ejaan dan tanda baca 1

8. Penutup

Ahmad, S.Pd.,M.Pd
Sekian, Terima kasih,
Selamat Berkarya,
Semoga Sukses,
Sampai Jumpa!
Universitas Terbuka

Ahmad, S.Pd.,M.Pd

Anda mungkin juga menyukai