Anda di halaman 1dari 7

PERLINDUNGAN TERHADAP BAHAYA HUBUNG SINGKAT (SHORT CIRCUIT)

PADA INSTALASI LISTRIK

Dwi Feriyanto, S.T, M. Pd


Teknik Informatika, Fakultas Teknologi dan Informatika
Universitas Aisyah Pringsewu

Email: feriyantodwi@gmail.com

ABSTRAK

Keselamatan pelanggan listrik adalah hal yang sangat penting, terutama pada rangkaian instalasi
listrik.Hal tersebut diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah serta persyaratan umum
instalasi listrik (PUIL).Pemanfaatan tenaga listrik melibatkan penyedia tenaga listrik (PLN) dan
pelanggan/konsumen. Konsumen dibagi menjadi beberapa kategori sesuai penggolongan tarif dari PLN.
Artikel ini mengkaji dari sumber-sumber pustaka tentang miniature circuit breaker (MCB) sebagai alat
proteksi dan pembatas arus listrik, yang membahas tentang pengertian , sejarah, prinsip kerja, tipe,
karakteristik, dan aplikasi nya dalam instalasi listrik. Penulisan artikel ini bertujuan memberikan edukasi
kepada pelanggan listrik, mahasiswa, siswa , supaya memahami pemanfaatan alat pembatas dan proteksi
dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci: pemutus rangkaian , pembatas, proteksi arus listrik

23
Aisyah Journal of Informatics and Electrical Engineering
PENDAHULUAN 2. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada masyarakat
Pada zaman modern ini, listrik merupakan 3. Memperhatikan keselamatan kerja dan
kebutuhan yang sangat penting. Listrik tidak bisa keselamatan umum
dipisahkan dari kehidupan manusia, karena listrik Berdasarkan peraturan pemerintah no 3
dibutuhkan umat manusia dalam semua aspek tahun 2005 pasal 21 :
kehidupan sehari-hari. Rumah, kantor, sekolah,
perusahaan, pusat belanja, tempat hiburan, 1. Ayat (a) berbunyi: setiap usaha
sarana ibadah, sarana umum, dan lain sebagainya, penyediaan tenaga listrik wajib
semua tempat tersebut pasti menggunakan listrik. memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan.
Pelanggan listrik sebaiknya harus 2. Ayat (b) berbunyi: ketentuan
mengetahui, mengenal berbagai macam keselamatan ketenagalistrikan meliputi
material/bahan instalasi listrik, diantaranya: standarisasi, pengamanan instalasi tenaga
kabel, sakelar, stop kontak, fitting, lampu, MCB, listrik dan pengamanan pemanfaatan
fuse box, PHB, dan lain sebagainya. Setiap tenaga listrik.
material/bahan memiliki kegunaan atau fungsi Menurut PUIL 2000 no 2211, 2122 tentang
yang berbeda. Misalnya, sakelar digunakan syarat perlengkapan listrik dan no 2425 tentang
sebagai pemutus dan penghubung aliran listrik, daya listrik.
kabel digunakan sebagai penghantar aliran listrik,
fitting digunakan sebagai tempat memasang Berdasarkan 3 (tiga) peraturan tersebut,
lampu, MCB (Mini Circuit Breaker) sebagai konsumen listrik harus mengetahui apakah
pembatas arus, fuse box sebagai kotak sekering, perlengkapan berupa material listrik dirumah
dan kotak hubung bagi (PHB) digunakan sebagai masing-masing telah sesuai dengan ketentuan
tempat untuk membagi kelompok/grup suatu tersebut. Apabila tidak sesuai dengan ketentuan,
rangkaian instalasi listrik. akan membawa dampak yang merugikan
konsumen itu sendiri. Berdasarkan beberapa
Energi listrik yang dinikmati pelanggan, peraturan tersebut, penulis berkeinginan untuk
disuplai dari pembangkit energi listrik yang berbagi ilmu pengetahuan tentang ilmu
berada di wilayah masing masing, melalui kelistrikan dengan cara memberikan edukasi
beberapa proses, mulai dari pembangkitan, kepada masyarakat, mahasiswa, siswa sekolah,
transmisi, distribusi, dan berakhir dikonsumen, supaya mengerti dan memahami persoalan-
yang semua proses tersebut telah dikaji oleh persoalan kelistrikan yang terjadi saat ini, dan
pihak berwenang ( PLN dan pemerintah), serta di mengetahui cara menyelesaikannya. Dengan
regulasi oleh peraturan-peraturan pemerintah ditulisnya artikel ini diharapkan pemahaman
tentang ketenagalistrikan, yang berorientasi pada konsumen listrik menjadi semakin baik, sehingga
kepentingan bersama (penyedia dan konsumen) tidak mudah tertipu dengan oknum-oknum yang
Menurut UU no 15 tahun 1985, pasal 15 tidak bertanggung jawab dan dapat terhindar dari
ayat 1 menyatakan bahwa pemegang kuasa perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun
kelistrikan dan pemegang izin usaha kelistrikan merugikan orang lain.
untuk kepentingan umum wajib: Pada penulisan artikel ini, membahas satu
macam perlengkapan/material yang memiliki
1. Menyediakan tenaga listrik,
24
Aisyah Journal of Informatics and Electrical Engineering
fungsi ganda yaitu sebagai pembatas arus dan pembatas adalah ampere yang berarti besaran
sebagai proteksi hubung singkat atau konsleting arus yang dipergunakan sebagai penentu
listrik yang dapat mengakibatkan kebakaran. Alat kebutuhan konsumen. Besarnya kuat arus MCB,
tersebut bernama Thermis (istilah awam), atau dapat dilihat pada kode yang tertera dibagian
Mini Circuit Breaker (MCB). Selain itu, depan MCB tersebut. Berikut, gambar dari
konsumen harus mengetahui tentang pembatasan material MCB 1 fasa dan 3 fasa yang digunakan
daya tersambung dan tarif daya yang berlaku. pelanggan listrik.

TINJAUAN PUSTAKA

Pada tahun 1879, Thomas Alfa Edison


menggambarkan bentuk awal sirkit
pemutusaliran listrik yang berfungsi sebagai
proteksi hubung singkat dan beban lebih
(overload). Pemutus sirkit miniatur (MCB)
dipatenkan oleh Brown, Boveri & Cie pada 1924.
Hugo Stotz, seorang insinyur yang telah menjual
perusahaannya ke BBC, diberi hak sebagai Gambar 2. Bentuk MCB 1 dan 3 Fasa
penemu pada DRP (Deutsches Reichs
Patent)Penemuan Stotz adalah cikal bakal Prinsip kerja MCB
breaker termal-magnetik modern yang umum
digunakan di pusat-pusat beban rumah tangga Prinsip dasar bekerjanya MCB yaitu
sampai hari ini. pemutusan rangkaian listrik yang disebabkan
beban lebih dengan rele thermis menggunakan
MCB (Mini Circuit Breaker) adalah bimetal dan pengaman hubung singkat dengan
material instalasi listrik yang cara bekerjanya relai arus lebih menggunakan elektromagnit. Saat
berdasarkan thermo/suhu panas. MCB berfungsi terjadi hubung singkat maka MCB akan
sebagai proteksi arus lebih yang disebabkan oleh memutuskan arus dengan sangat cepat karena
beban lebih (over load) dan arus lebih karena menggunakan cara kerja elektromagnetik, namun
adanya hubung singkat (short circuit). MCB akan saat memutuskan arus karena beban lebih maka
memutuskan aliran listrik apa bila arus yang akan sedikit lambat karena MCB menggunakan
melewatinya melebihi dari arus nominal MCB, cara kerja berdasarkan panas atau
sebagai contoh MCB 2 A akan memutuskan arus thermal.Pengaman thermis pada MCB memiliki
jika penggunaan beban melebihi 2 A, MCB juga prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu
akan memutuskan arus jika terjadi hubung menggunakan dua buah logam yang digabungkan
singkat karena saat hubung singkat arus yang (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki
dihasilkan sangat besar dan melebihi 2 A. kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus
yang harus diamankan, sedangkan pengaman
MCB dibedakan menjadi 2 yaitu 1 fasa elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan
dan 3 fasa. MCB digunakan sebagai yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak
interfaceantara PLN dengan pelanggan, bila dengan cepat.
pelanggan memakai energi lebih, maka pembatas
akan bekerja, dan terjadi pemadaman.
Penggunaan pembatas disebut sebagai penentuan
demand (kebutuhan) pengguna. Satuan untuk
25
Aisyah Journal of Informatics and Electrical Engineering
ms-2s) puncak arus dalam operasi
normal.
➢ Type Z:Untuk perlindungan beban
seperti perangkat semikonduktor atau
beban yang menggunakan traformator
arus.

Karakteristik MCB

Gambar 3. Konstruksi MCB

Gambar diatas menunjukkan konstruksi


dari Miniature Circuit Breaker (MCB) yang
terdiri dari :
1. Tuas operasi
2. Actuator mekanis
3. Kontak
4. Terminal
5. Strip bimetal Gambar 4. Karakteristik MCB (sumber: jurnal
6. Kalibrasi skrup international.wikipedia)
7. Solenoid (kumparan)
8. Ruang busur api/arc pemadam. Dari grafik diatas, menunjukkan bahwa
trigger MCB yang berasal dari suhu/thermal,
Type-type MCB waktu pemutusan arus nya lebih lambat, tetapi
sebaliknya trigger MCB yang berasal dari hubung
Berdasarkan IEC (international electrical singkat (short circuit) waktu pemutusannya lebih
coorporation) 898-95 terdapat 3 macam cepat.Berdasarkan pengujian tersebut menurut
karakteristik, yaitu tipe B, C dan D. IEC karakter MCB yang digunakan PLN adalah
MCB type B.
➢ Type B : Sebagai pengaman kabel atau
penghantar terutama untuk Perumahan Berikut adalah tabel hasil uji MCB
➢ Type C : Sebagai pengaman kabel atau berdasarkan karakteristiknya.
penghantar terutama sangat
menguntungkan bila arus inrush tinggi
misalnya lampu mercury, motor listrik.
➢ Type D : Untuk penerapan yang
menyangkut menimbulkan pulsa cukup
besar contoh transformator,katup
selenoid, kapasitor
➢ Type K:Untuk perlindungan beban yang
mempunyai durasi pendek (sekitar 400

26
Aisyah Journal of Informatics and Electrical Engineering
harus dimiliki oleh pengaman, diantaranya peka,
cepat reaksi, andal, dan harganya tidak terlalu
mahal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Aplikasi MCB
MCB diaplikasikan sebagai pembatas
pemakaian energi listrik pada konsumen dengan
cara membatasi arus sesuai standarisasi daya
tersambung pada tegangan rendah, seperti pada
tabel berikut:

Batas arus
Tegangan(V) Daya (VA)
Gambar 5. Tabel Pengujian MCB (sumber: MCB (A)
Kushadiyono, APP) 220 450 1x2
220 900 1x4
Dari hasil pengujian MCB terdapat Istilah 220 1300 1x6
“dingin” maksudnya pada pembebanan awal, 220 2200 1x10
pada suhu kalibrasi acuan, dan istilah “panas” 220 3500 1x16
maksudnya pada pembebanan awal seperti 220 4400 1x20
220 5500 1x25
pengujian b. MCB type B menjadi pilihan, karena
220 7700 1x35
waktu trip MCB sangat kecil yaitu kurang dari 0,1 220 11000 1x50
s. 220 13900 1x63
220 17600 1x80
METODOLOGI 220 22000 1x100
Metode yang digunakan dalam artikel ini 220 3900 3x6
adalah kajian pustaka, yang berasal dari sumber- 220 6600 3x10
sumber yang relevan yakni dari buku-buku teks 220 10600 3x16
tentang distribusi tenaga listrik, Persyaratan 220 13200 3x20
220 16500 3x25
Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, peraturan
220 23000 3x35
kementrian ESDM , dan artikel internasional
220 33000 3x50
220 41500 3x63
Teknik pemasangan pembatas type MCB
220 53000 3x80
ini tidak terlalu sulit, karena konstruksi pada
220 66000 3x100
bagian bawah MCB sudah dilengkapi dengan ril, 220 82500 3x125
sehingga begitu ril dipasang MCB dimasukkan 220 105000 3x160
dari arah samping dan didorong sesuai dengan 220 131000 3x200
posisi yang diinginkan. Demikian pula dalam 220 147000 3x225
mengoperasikannya, tuas MCB didorong ke atas 220 164000 3x250
untuk posisi ON, dan ditarik ke bawah untuk 220 197000 3x300
posisi OFF. Dalam pemeliharaan, jika hal ini
terkait dengan PLN maka setting atau peneraan, Gambar 6. Tabel Standarisasi Daya
dan penggantian MCB menjadi tanggung jawab (sumber: Kushadiyono, APP)
PLN, sedangkan pada industri umumnya diganti
baru.Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat yang
27
Aisyah Journal of Informatics and Electrical Engineering
Dari tabel standarisasi daya, kebutuhan I2/TR Industri kecil 2201VA s/d
daya pelanggan bervariasi dari terkecil sampai 13,9kVA
terbesar, sesuai kebutuhan pemakaian masing- I3/TR Industri sedang 14kVA s/d
masing pelanggan.Satuan daya yang digunakan 200kVA
I4/TM Industri 201kVA
adalah Volt Ampere (VA)/ daya semu.
menengah keatas
I5/TT Industri besar 30MVA keatas
Penggolongan Tarif Tenaga Listrik
G1/TR Kantor 250VA-
Kode pemerintah kecil- 200kVA
Konsumen Batas daya
tarif sedang
S1/TR Pemakai sangat G2/TM Kantor 201kVA
s/d 200 VA
kecil pemerintah besar keatas
S2/TR 250VA s/d
Badan sosial kecil
2200VA J/TR Penerangan jalan -
S3/TR Badan sosial 2201VA s/d
sedang 200 kVA Gambar 7. Tabel penggolongan tarif listrik
S4/TM Badan sosial 201 kVA (sumber: Suhadi, Teknik Distribusi 1)
besar keatas
SS4/TM Badan sosial 201 kVA
swasta tarif sosial keatas Keterangan kode:
TR : Tegangan rendah
R1/TR Rumah tangga 250 VA s/d TM : Tegangan menengah
kecil 500VA TT : Tegangan tinggi
R2/TR Rumah tangga 501VA s/d S : Sosial
sedang 2200VA R : Rumah tangga
R3/TR Rumah tangga 2201VA s/d U : Usaha
menengah 6600VA
H : Hotel
R4/TR Rumah tangga 6600VA
I : Industri
besar keatas
G : Gedung kantor pemerintah
U1/TR 250VA s/d J : Penerangan jalan
Usaha kecil
2200VA
U2/TR 2201VA s/d Dari tabel standarisasi daya terpasang dan
Usaha sedang
200 kVA penggolongan tarif tenaga listrik, konsumen
U3/TM 201 kVA listrik terdiri dari 6 kelompok besar yaitu
Usaha menengah
keatas
kelompok tarif sosial, rumah tangga, usaha, hotel,
U4/TR Sambungan Sesuai
sementara (pesta) permintaan industri, dan kantor pemerintah. Energi listrik
yang disalurkan menuju kelompok konsumen
H1/TR 250VA s/d 99 tersebut diatas menggunakan alat pembatas yaitu
Hotel kecil MCB.
kVA
H2/TR 100 kVA-200
Hotel sedang
kVA Disisi konsumen MCB berperan sebagai
H3/TM 201 kVA proteksi dari short circuit atau hubung singkat
Hotel besar
keatas
rangkaian instalasi listrik, sedangkan disisi
penyedia (PLN) berperan sebagai alat untuk
I1/TR Industri rumah 450VA s/d
tangga 2200VA membatasi penggunaan energi listrik konsumen.
Dengan dibatasinya penggunaan enegi listrik
28
Aisyah Journal of Informatics and Electrical Engineering
maka pemerataan pemakaian energi listrik akan Kushadiyono, 2005.Memasang alat pengukur
tercapai secara signifikan. dan pembatas (app) 1 fasa.Purwokerto:
DirjenDikDasMen
MCB memiliki kelebihan dibandingkan
alat proteksi yang lain (patron lebur) pada Panitia revisi PUIL, 2000.Persyaratan Umum
rangkaian instalasi, yaitu : kemasannya kecil dan Instalasi Listrik 2000. Jakarta: BSN
praktis, berfungsi ganda, kemampuan arusnya
bervariasi, respon short circuit cepat. MCB juga Undang-Undang no 15 tahun 1985, pasal 15 ayat
memiliki kekurangan yaitu nilai pembatasan kuat 1
arusnya kurang relevan dengan nominal daya
yang tertera pada tabel standarisasi daya. Peraturan Pemerintah no 3 tahun 20 pasal 21
Supaya tingkat keakuratan nilai pembatasan arus https://en.wikipedia.org/wiki/Circuit_bre
terhadap nominal daya, maka perlu dilakukan aker
proses kalibrasi.

PENUTUP
Miniature Circuit Breaker (MCB)
merupakan alat untuk membatasi pemakaian
energi listrik dan memproteksi instalasi listrik
dari hubung singkat (short circuit). MCB
mempunyai prinsip kerja berdasarkan thermo
(suhu panas) yang mempengaruhi bimetal, dan
elektromagnetis untuk pemutusan rangkaian
kelistrikan.

DAFTAR PUSTAKA
Suhadi, 2008.Teknik Distribusi Tenaga Listrik 1.
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK.

Prih Sumardjati, 2008. Teknik Pemanfaatan


Tenaga Listrik 1. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK
21

29
Aisyah Journal of Informatics and Electrical Engineering

Anda mungkin juga menyukai